BAB II KAJIAN PUSTAKA. Berbagai literatur mendefinisikan tentang fraud. Defenisi fraud secara
|
|
- Budi Halim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kecurangan (Fraud) Berbagai literatur mendefinisikan tentang fraud. Defenisi fraud secara harfiah diartikan sebagai kecurangan. Menurut the Association of Certified Fraud Examiners (ACFE 2014), fraud adalah perbuatan-perbuatan yang melawan hukum yang dilakukan dengan sengaja untuk tujuan tertentu (manipulasi atau memberikan laporan keliru terhadap pihak lain) dilakukan orang-orang dari dalam atau luar organisasi untuk mendapatkan keuntungan pribadi ataupun kelompok yang secara langsung atau tidak langsung merugikan pihak lain. Bologna et al (dalam Rachmawati, 2014) menjelaskan kecurangan fraud is criminal deception intended to financially benefit to deceiver yaitu kecurangan adalah penipuan kriminal yang bermaksud untuk memberi manfaat keuangan kepada pelaku. Kriminal berarti setiap tindakan kesalahan serius yang dilakukan dengan maksud jahat. Dari tindakan jahat tersebut ia memperoleh manfaat dan merugikan korbannya secara finansial. Suatu tindakan dianggap sebagai fraud menurut Mark R. Simmons, CIA, CFE, jika memenuhi empat kriteria : (1) Tindakan tersebut dilakukan pelaku secara sengaja; (2) Terdapat korban yang menganggap, karena tidak tahu keadaan sebenarnya, bahkan tindakan pelaku benar dan wajar; (3) Korban dapat berupa individu, kelompok, organisasi; (4) Korban dirugikan oleh tindakan pelaku. 9
2 Menurut Rini (2012), The Association of Certified Fraud Examiner atau ACFE membagi kecurangan kedalam tiga tipologi, yaitu: (1) Penggelapan aset (asset missapropriation). Tindakan ini berupa pencurian, menggelapkan, atau juga penyalahgunaan aset yang dimiliki oleh perusahaan. (2) Pernyataan yang salah (fraudulent missatement). Tipologi ini menyatakan bahwa laporan keuangan yang disajikan tersebut tidak dinyatakan dengan yang sebenarnya. (3) Korupsi (corruption) dimana kecurangan yang satu ini kerap dan marak terjadi dalam dunia bisnis maupun pemerintahan. Korupsi merupakan tindakan kecurangan yang sulit terdeteksi dan cenderung dilakukan satu orang, namun melibatkan pihak lainnya Segiempat Kecurangan (Fraud Diamond) Fraud diamond merupakan sebuah pandangan baru tentang fenomena fraud yang dikemukakan oleh Wolfe dan Hermanson (2004). Wolfe dan Hermanson mengatakan many frauds would not have occurred without the right person with the capabilities the details of fraud. Secara keseluruhan fraud diamond merupakan penyempurnaan dari fraud model yang dikemukakan Cressey. Adapun elemenelemen dari fraud diamond theory yaitu tekanan (pressure), kesempatan (opportunity), rasionalisasi (rationalization) dan kemampuan (capability). 10
3 Gambar 2.1 Segiempat Kecurangan (Fraud Diamond) Tekanan (Pressure) Salah satu kondisi yang selalu hadir saat terjadi kecurangan laporan keuangan adalah tekanan (Cressey, 1953). Tekanan dapat terjadi saat manajemen sedang membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan misalnya gaya hidup, tuntutan ekonomi, dan lain-lain termasuk hal keuangan dan non keuangan. Dalam penelitian Sihombing (2014) mengklasifikasikan bahwa faktor tekanan (Pressure) yang dapat mengakibatkan kecurangan laporan keuangan yaitu : stabilitas keuangan (financial stability), tekanan eksternal (external pressure) dan target keuangan (financial target). Menurut SAS No.99 (AICPA, 2002) terdapat 4 (empat) jenis kondisi yang umum terjadi pada tekanan (pressure) yang dapat mengakibatkan kecurangan, yaitu : 1) Stabilitas Keuangan (Financial Stability) dijelaskan bahwa manajer menghadapi tekanan untuk melakukan kecurangan dan manipulasi laporan keuangan ketika 11
4 stabilitas keuangan dan profitabilitas perusahaannya terancam kondisi ekonomi, industri, dan situasi lainnya. 2) Tekanan Eksternal (External Pressure) merupakan tekanan yang berlebihan bagi manajemen untuk memenuhi persyaratan atau harapan dari pihak ketiga. Saat tekanan berlebihan dari pihak eksternal terjadi, maka terdapat risiko kecurangan terhadap laporan keuangan. 3) Kebutuhan Keuangan Individu (Personal Financial Need) merupakan suatu kondisi ketika keuangan perusahaan turut dipengaruhi oleh kondisi keuangan para eksekutif perusahaan (Skousen et al., 2009). Adanya kepemilikan saham oleh orang dalam perusahaan menyebabkan yang bersangkutan merasa punya hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan sehingga akan mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan. 4) Target Keuangan (Financial Target) adalah risiko adanya tekanan berlebihan pada manajemen untuk mencapai target keuangan yang dipatok oleh direksi atau manajemen, termasuk tujuan-tujuan penerimaan insentif dari penjualan maupun keuntungan Kesempatan (Opportunity) Menurut Montgomery et al., (2002) dalam Rukmawati (2011) kesempatan yaitu peluang yang menyebabkan pelaku secara leluasa dapat menjalankan aksinya yang disebabkan oleh pengendalian internal yang lemah, ketidakdisplinan, kelemahan dalam mengakses informasi, tidak ada mekanisme audit, dan sikap apatis. Hal yang 12
5 paling menonjol di sini adalah dalam hal pengendalian internal. Pengendalian internal yang tidak baik akan memberi peluang orang untuk melakukan kecurangan. Dalam penelitian Sihombing (2014) dan Pardosi (2015) mengklasifikasikan bahwa faktor kesempatan (opportunity) yang dapat mengakibatkan kecurangan laporan keuangan yaitu: sifat industri (nature of industry) dan ketidakefektian pengawaan (ineffective monitoring). Menurut SAS No.99 (AICPA, 2002) terdapat 3 (tiga) jenis kondisi yang umum terjadi pada kesempatan (opportunity) yang dapat mengakibatkan kecurangan, yaitu : 1) Sifat Industri (nature of industry) merupakan keadaan ideal suatu perusahaan dalam industri. Pada laporan keuangan terdapat akun-akun tertentu yang besarnya saldo ditentukan oleh perusahaan berdasarkan suatu estimasi, misalnya akun piutang tak tertagih dan akun persediaan usang. 2) Ketidakefektian Pengawaan (ineffective monitoring) merupakan dampak dari pengawasan yang kelemahan, hal ini memberikan kesempatan terhadap agen perusahaan yaitu manajer berperilaku menyimpang dengan melakukan manajemen laba (Andayani, 2010). 3) Struktur Organisasi (organizational structure) merupakan kondisi dimana seorang direksi memiliki jabatan lain di luar perusahaan. Richardson, (1987) dalam Haniffa dan Hudaib (2006) menyatakan bahwa jabatan direksi di luar perusahaan dapat menguntungkan perusahaan dalam beberapa cara. Mereka berfungsi sebagai sumber informasi yang berpengaruh, yaitu adanya motif 13
6 pertukaran informasi yang memberikan informasi penting berkaitan dengan kebijakan-kebijakan baru, rahasia dagang, dan praktek antara perusahaan yang dapat memberkan kinerja lebih baik Rasionalisasi (Rationalization) Rationalization merupakan suatu faktor kualitatif yang tidak dapat dipisahakan dari terjadinya Fraud. Dengan rasionalisasi menyebabkan pelaku kecurangan mencari pembenaran atas perbuatannya dan membuat mereka menjustifikasi bahwa perilaku kecurangan mereka adalah hal yang wajar terjadi. Bagi mereka yang umumnya tidak jujur, mungkin lebih mudah untuk merasionalisasi penipuan. Bagi mereka yang dengan standar moral yang tinggi, itu mungkin tidak begitu mudah (Molida, 2011). Menurut SAS No.99 (AICPA, 2002) rasionalisasi pada perusahaan dapat diukur dengan siklus pergantian auditor, opini audit yang didapat perusahaan tersebut serta keadaan total akrual dibagi dengan total aktiva. Dalam penelitian Sihombing (2014) mengklasifikasikan bahwa faktor rasionalisasi (Rationalization) yang dapat mengakibatkan kecurangan laporan keuangan yaitu: pergantian auditor (change in auditor) dan rasionalisasi (rationalization) dengan penekanan dalam pengambilan keputusan. 1) Pergantian Auditor (Change in Auditor) merupakan untuk mengurangi kemungkinan pendeteksian kecurangan laporan keuangan oleh pihak auditor. (Lou dan Wang, 2009) 14
7 2) Rasionalisasi (Rationalization) adalah prinsip akrual berhubungan dengan pengambilan keputusan manajemen dan memberikan wawasan terhadap rasionalisasi dalam pelaporan keuangan (Vermeer, 2003) Kemampuan (Capability) Capability artinya seberapa besar daya dan kapasitas dari seseorang itu melakukan fraud di lingkungan perusahaan. Dalam penelitian ini akan digunakan perubahan direksi sebagai proksi dari Capability. Perubahan direksi pada umumnya sarat dengan muatan politis dan kepentingan pihak-pihak tertentu yang memicu munculnya conflict of interest (Sihombing, 2014) Menurut Wolfe dan Hermanson (2004) menyatakan bahwa posisi seseorang atau fungsi dalam organisasi dapat memberikan kemampuan untuk membuat atau memanfaatkan kesempatan untuk kecurangan tidak tersedia untuk orang lain. Kemampuan kecurangan adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang dalam prosesnya melakukan kecurangan. Kemampuan tersebut meliputi bagaimana seseorang dapat melihat dan memanfaatkan peluang yang juga didasari oleh tekanan dari pihak lain untuk melakukan kecurangan Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud) Menurut The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE, 2014), kecurangan laporan keuangan dapat didefinisikan sebagai kecurangan yang dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah saji material laporan keuangan yang merugikan 15
8 investor dan kreditor. Kecurangan ini dapat bersifat finansial atau kecurangan non financial. Menurut SAS No.99 (AICPA, 2002), financial statement fraud dapat dilakukan dengan: (1) Manipulasi, pemalsuan, atau perubahan catatan akuntansi, dokumen pendukung dari laporan keuangan yang disusun. (2) Kekeliruan atau kelalaian yang disengaja dalam informasi yang signifikan terhadap laporan keuangan. (3) Melakukan secara sengaja penyalahgunaan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan. Menurut Wells, 2011 (dalam Sihombing, 2014) kecurangan laporan keuangan mencakup beberapa modus, antara lain: (1) Pemalsuan, pengubahan, atau manipulasi catatan keuangan (financial record), dokumen pendukung atau transaksi bisnis. (2) Penghilangan yang disengaja atas peristiwa, transaksi, akun, atau informasi signifikan lainnya sebagai sumber dari penyajian laporan keuangan. (3) Penerapan yang salah dan disengaja terhadap prinsip akuntansi, kebijakan, dan prosedur yang digunakan untuk mengukur, mengakui, melaporkan dan mengungkapkan peristiwa ekonomi dan transaksi bisnis. (4) Penghilangan yang disengaja terhadap informasi yang seharusnya disajikan dan diungkapkan menyangkut prinsip dan kebijakan akuntansi yang digunakan dalam membuat laporan keuangan (Rezaee, 2002) Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan financial statement fraud telah banyak diteliti.berikut ini adalah beberapa contoh penelitian yang berkaitan dengan fraud. 16
9 Tiffani (2015) melakukan deteksi financial statement fraud dengan analisis fraud triangle. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel financial stability dan external pressure berpengaruh positif signifikan terhadap financial statement fraud. Variabel personal financial need, financial target, nature of industry dan rationalization tidak berpengaruh terhadap financial statement fraud sedangkan Variabel effective monitoring berpengaruh negatif terhadap financial statement fraud. Pardosi (2015) melakukan Analisis fraud diamond dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa variable financial stability dan auditor change berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap risiko terjadinya kecurangan laporan keuangan, nature of industry dan capability berpengaruh positif dan signifikan terhadap risiko terjadinya kecurangan laporan keuangan, external pressure dan ineffective monitoring berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap risiko kecurangan laporan keuangan. Rachmawati (2014) melakukan penelitian tentang pengaruh faktor-faktor dalam perspektif fraud triangle terhadap fraudulent financial reporting.hasil penelitian membuktikan bahwa yang berpengaruh terhadap kecurangan pelaporan keuangan adalah multijabatan dewan direksi dan pergantian auditor. Variabel lain yaitu kepemilikan asing, kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannnya, target keuangan, efektivitas pengawasan, dan transaksi pihak istimewa terbukti tidak berpengaruh terhadap kecurangan pelaporan keuangan. Molida (2011) menguji efektivitas fraud triangle dalam mendeteksi financial statement fraud. manajemen laba diproksi dengan discretionary, ineffective 17
10 monitoring, financial stability, personal financial need. Penelitian ini menunjukkan bahwa financial stability dan personal financial need berpengaruh positif dan signifikan terhadap laporan keuangan Hipotesis Penelitian Pengaruh Stabilitas Keuangan (Financial Stability) Terhadap Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud) Penilaian terhadap suatu perusahaan bukan hanya dari tingginya tingkat profitabilitas tetapi juga stabilitas keuangan yang dimiliki perusahaan tersebut karena di saat perusahaan berada dalam kondisi stabil maka nilai perusahaan akan naik dalam pandangan investor, kreditor maupun publik. Loebbecke et.al. (dalam Skousen et.al, 2009) mengindikasikan bahwa saat perusahaan sedang dalam masa pertumbuhan di bawah rata-rata industri, manajemen bisa saja memanipulasi laporan keuangan untuk meningkatkan performa perusahaan. Kondisi perusahaan yang tidak stabil akan menimbulkan tekanan bagi manajemen karena kinerja perusahaan terlihat menurun di mata publik sehingga akan menghambat aliran dana investasi di tahun mendatang. Kondisi seperti ini menunjukan bahwa perusahaan sedang dalam kondisi tidak stabil karena tidak mampu memaksimalkan aset yang dimiliki serta tidak dapat menggunakan sumber dana investasi secara efisien (Ratmonodkk, 2014). 18
11 Skousen et.al, (2009) membuktikan bahwa semakin besar rasio perubahan total (ACHANGE) aset suatu perusahaan, maka kemungkinan kecurangan laporan keuangan (financial statement fraud) suatu perusahaan semakin tinggi. Berdasarkan hasil penelitian Hanum (2014) yang menyatakan bahwa untuk menarik minat investor dalam menanamkan modalnya, perusahaan harus berusaha memperindah tampilan total aset yang dimiliki. Oleh karena itu, rasio perubahan total aset dijadikan proksi pada variabel stabilitas keuangan (financial stability). Dengan demikian sesuai hasil penelitian Sihombing (2014) disimpulkan bahwa financial stability berpengaruh secara signfikan terhadap financial statement fraud. Berdasarkan penelitian diatas, maka dapat diturunkan hipotesis : H 01 : Financial Stability berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud Pengaruh Tekanan Eksternal (External Pressure) Terhadap Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud) Perusahaan sering mengalami suatu tekanan dari pihak eksternal. Salah satu tekanan yang sering dialami manajemen perusahaan adalah kebutuhan untuk mendapatkan tambahan utang atau sumber pembiayaan eksternal agar tetap kompetitif (Skousen et al., 2009). Tekanan dari pihak eksternal perusahaan ini membuat perusahaan berusaha untuk menampilkan performa atau rasio keuangan yang baik dan laba yang tinggi untuk menarik calon investor. Hal ini akan menciptakan motivasi untuk melakukan manipulasi laba. Tekanan yang berlebihan bagi manajemen untuk memenuhi persyaratan atau harapan dari pihak ketiga menurut 19
12 SAS No.99 (AICPA, 2002), menyebabkan risiko kecurangan terhadap laporan keuangan. Pernyataan diatas telah dibuktikan dari hasil penelitian Tiffani (2015) bahwa external pressure diproksikan dengan LEV berpengaruh positif signifikan terhadap financial statement fraud. Hasil penelitian ini sama yang dilakukan oleh Sihombing (2014) yang menyatakan bahwa external pressure memiliki pengaruh dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan. Hubungan antara external pressure dan risiko kecurangan laporan keuangan mengandung arti apabila perusahaan memiliki rasio leverage yang tinggi maka perusahaan itu memiliki hutang yang besar dan risiko kreditnya juga tinggi sehingga dimungkinkan terjadinya kecurangan financial yang lebih besar peluangnya. Berdasarkan penelitian diatas, maka dapat diturunkan hipotesis : H 02 : External Pressure berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud Pengaruh Kebutuhan Keuangan Pribadi (Personal Financial Need) Terhadap Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud) Personal Financial Need merupakan suatu kondisi ketika keuangan perusahaan turut dipengaruhi oleh kondisi keuangan para eksekutif perusahaan (Skousen et al., 2009). Beasley (1996), Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO) (1999), dan Dunn (2004) menunjukkan bahwa ketika eksekutif perusahaan memiliki peranan keuangan yang kuat dalam perusahaan, personal financial need dari eksekutif perusahaan tersebut akan turut terpengaruh 20
13 oleh kinerja keuangan perusahaan. Menurut Klein (dalam Ahmed dan Duellman, 2007) kepemilikan sebagian saham oleh orang dalam ini dapat dijadikan sebagai kontrol dalam pelaporan keuangan. Adanya kepemilikan saham oleh orang dalam perusahaan menyebabkan yang bersangkutan merasa punya hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan sehingga akan mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Skousen et al. (2009) menunjukkan bahwa persentase kepemilikan saham oleh orang dalam (OSHIP) berpengaruh positif terhadap financial statement fraud. Hasil penelitian ini sama yang dilakukan oleh Molida (2011) bahwa personal financial need berpengaruh positif signifikan terhadap financial statement fraud. Berdasarkan penelitian diatas, maka dapat diturunkan hipotesis: H 03 : Personal Financial Need berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud Pengaruh Target Keuangan (Financial Target) Terhadap Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud) Financial Target adalah rasio pengukur kinerja operasional yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atas penggunaan seluruh asetnya. Financial Target ini dapat diproksikan menggunakan rasio ROA (return on asset). Karena ROA juga di gunakan sebagai indikator dalam penentuan kinerja manajemen, penentuan bonus dan kenaikan gaji (Skousen et al., 2009), 21
14 Penelitian Carlson dan Bathala (1997) dalam Widyastuti (2009) membuktikan bahwa perusahaan yang memiliki laba yang besar (diukur dengan profitabilitas atau ROA) lebih mungkin melakukan manajemen laba dari pada perusahaan yang memiliki laba yang kecil. Berdasarkan penelitian diatas, maka dapat diturunkan hipotesis : H 04 : Financial Target berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud Pengaruh Sifat Industri (Nature of Industry) Terhadap Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud) Nature of Industry merupakan keadaan ideal suatu perusahaan dalam industri. Pada laporan keuangan terdapat akun-akun tertentu yang besarnya saldo ditentukan oleh perusahaan berdasarkan suatu estimasi, misalnya akun piutang tak tertagih dan akun persediaan usang. Summers dan Sweeney (1998) mencatat bahwa akun piutang dan persediaan memerlukan penilaian subjektif dalam memperkirakan tidak tertagihnya piutang. Penelitian yang dilakukan oleh Summers dan Sweeney (1998) menunjukkan bahwa rasio perubahan dalam piutang usaha (RECEIVABLE) berpengaruh positif terhadap financial statement fraud. Argumen ini didukung oleh Loebbecke et al. (1989), yang menemukan bahwa akun piutang dan persediaan terlibat dalam sejumlah besar fraud dalam sampel mereka. Hasil penelitian tersebut sama yang dilakukan oleh Sihombing (2014) bahwa nature of industry berpengaruh positif terhadap kecurangan laporan keuangan. 22
15 Berdasarkan penelitian diatas, maka dapat diturunkan hipotesis : H 05 : Nature of Industry berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud Pengaruh Ketidakefektifan Pengawasan (Ineffective monitoring) Terhadap Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud) Terjadinya praktik kecurangan didalam perusahaan merupakan dampak dari ketidakefektifan pengawasan sebagai bentuk kelemahan, hal ini memberikan kesempatan terhadap agen perusahaan yaitu manajer berperilaku menyimpang dengan melakukan manajemen laba (Andayani, 2010). Penelitian dari Fama dan Jensen (1983) dalam Beasley (1996) yang menyatakan bahwa dewan komisaris independen memiliki tugas sebagai pengawas dan tidak bekerjasama dengan manajemen puncak untuk mengambil alih kekayaan pemegang saham, dengan masuknya dewan komisaris independen meningkatkan kemampuan direksi dalam mengawasi manajemen puncak dalam pengaturan lembaga yang timbul dari pemisahan kepemilikan perusahaan dan kontrol keputusan. Pada penelitian Beasley (1996) juga menyebutkan bahwa dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan meningkatkan efektivitas dewan tersebut dalam mengawasi manajemen untuk mencegah terjadinya kecurangan laporan keuangan. Tanggung jawab dewan komisaris berbeda dengan manajemen perusahaan, didalam perusahaan dewan komisaris bertanggung jawab untuk mengawasi manajemen perusahaan (Egon Zehnder International, 2000), Hal ini menunjukkan bahwa dewan komisaris menjalankan sikap independensinya terhadap operasional 23
16 perusahaan. Sedangkan manajemen bertanggung jawab meningkatkan efisiensi dan daya saing perusahaan. Pernyataan tersebut dibuktikan dari hasil penelitian Diany (2014) yang menyatakan bahwa faktor ineffective monitoring memiliki hubungan yang positifterhadap financial statement fraud. Berdasarkan penelitian diatas, maka dapat diturunkan hipotesis : H 06 : Ineffective Monitoring berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud Pengaruh Pergantian Auditor (Change In Auditor) Terhadap Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud) Menurut Lou dan Wang (2009) yang menyatakan bahwa sebuah perusahaan bisa mengganti auditor untuk mengurangi kemungkinan pendeteksian kecurangan laporan keuangan oleh pihak auditor. Dalam SAS No.99 (AICPA, 2002) menyatakan bahwa pengaruh adanya pergantian auditor dalam perusahaan dapat menjadi indikasi terjadinya kecurangan. Auditor yang lama mungkin lebih dapat mendeteksi segala kemungkinan kecurangan yang dilakukan oleh manajemen, baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Namun, dengan adanya pergantian auditor, maka kemungkinan terjadinya kecurangan akan semakin meningkat. Auditor baru tentunya belum memahami ataupun mengenal perusahaan dengan baik dibandingkan dengan auditor sebelumnya. Hal inilah yang 24
17 membuat pelaku membenarkan tindakannya dan merasa yakin tidak akan terdeteksi untuk melakukan tindakan fraud. Pernyataan tersebut dibuktikan dari hasil penelitian Hanum (2014) dan Kurniawati (2012) yang menyatakan bahwa dengan adanya pengunduran diri atau pergantian auditor, maka akan berpengaruh terhadap kemungkinan kecurangan laporan keuangan. Berdasarkan penelitian diatas, maka dapat diturunkan hipotesis : H 07 : Change in Auditor berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud Pengaruh Rasionalisasi (Rationalization) Terhadap Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud) Menurut Skousen et al. (2009) variabel rasio total akrual dapat digunakan untuk menggambarkan rasionalisasi terkait dengan penggunaan prinsip akrual oleh manajemen. Pendapat Vermeer (2003) menyatakan bahwa prinsip akrual berhubungan dengan pengambilan keputusan manajemen dan memberikan wawasan terhadap rasionalisasi dalam pelaporan keuangan dan total akrual merupakan cerminan dari aktivitas perusahaan keseluruhan. Tingkat akrual perusahaan akan beragam tergantung dari keputusan manajemen terkait kebijakan tertentu. Pernyataan tersebut dibuktikan dari hasil penelitian Sihombing (2014) yang menyimpulkan bahwa rationalization berpengaruh secara signifikan terhadap financial statement fraud. 25
18 Berdasarkan penelitian diatas, maka dapat diturunkan hipotesis : H 08 : Rationalization berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud Pengaruh Kemampuan (Capability) Terhadap Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud) Wolfe dan Hermanson (2004) menyatakan bahwa posisi CEO, direksi, maupun kepala divisi lainnya merupakan faktor penentu terjadinya kecurangan, dengan mengandalkan posisinya yang dapat memengaruhi orang lain dan dengan kemampuannya memanfaatkan keadaan yang dapat memperlancar tindakan kecurangannya. Selain itu, Wolfe dan Hermanson (2004) juga menyatakan kemampuan sebagai salah satu fraud risk factor yang melatarbelakangi terjadinya kecurangan menyimpulkan bahwa pergantian direksi atau CEO dapat mengindikasi terjadinya kecurangan. Scott (1997: ) dalam penelitian Tiono dkk. (2004) menyatakan bahwa CEO yang akan habis masa penugasannya atau pensiun akan melakukan strategi memaksimalkan laba untuk meningkatkan bonusnya. Demikian pula dengan CEO yang kinerjanya kurang baik, ia akan cenderung memaksimalkan laba untuk mencegah atau membatalkan pemecatannya. Pernyataan tersebut dibuktikan dari hasil penelitian Pardosi (2015) yang menyatakan bahwa kemampuan (capability) berpengaruh positif dan signifikan terhadap financial statement fraud. 26
19 Dari uraian tersebut, maka hipotesis yang dibuat adalah: H 09 : Capability berpengaruh positif terhadap Financial Statement Frau Berdasarkan penjelasan diatas, kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam bentuk diagram yang disajikan pada gambar berikut ini. Gambar 2.1. Kerangka Konseptual 27
BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan bentuk alat komunikasi kepada pihak luar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan bentuk alat komunikasi kepada pihak luar perusahaan untuk menginformasikan aktivitas perusahaan selama periode waktu tertentu. Penginformasian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terjadi antara pemilik dan pemegang saham (principal) dengan
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teori agensi (agency theory) yang dikemukakan oleh Jensen dan Meckling dalam Ratmono (2014) yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selain itu, auditor juga diwajibkan untuk mendeteksi adanya fraud dalam suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Audit ditujukan untuk menilai kewajaran penyajian laporan keuangan. Selain itu, auditor juga diwajibkan untuk mendeteksi adanya fraud dalam suatu perusahaan.
Lebih terperinciJenis Sesi Paper: Full paper
ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL STATEMENT FRAUD (Studi Empiris pada Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014) Jenis Sesi Paper: Full paper Merissa Yesiariani
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk alat komunikasi oleh manajer puncak kepada bawahannya serta kepada pihak luar perusahaan untuk menginformasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan alat komunikasi informasi antara manajer dengan bawahan serta kepada pihak luar perusahaan. Laporan keuangan bertujuan memberikan informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada setiap periode akuntansi, perusahaan akan mengungkapkan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan catatan atas informasi keuangan suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang dapat kita gunakan untuk
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Penelitian Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang dapat kita gunakan untuk membuat beberapa kesimpulan (Cooper dan Schindler, 2003). Menurut Sugiyono (1998)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Agency Theory Menurut Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa agency theory mendeskripsikan pemegang saham sebagai principal dan manajemen sebagai agent.
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pelaporan keuangan. berikut ini beberapa penelitian yaang berkaitan dengan
BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tijauan Penelitian Terdahulu Ada beberapa penelitian sebelumnya yang membahas tentang kecurangan pelaporan keuangan. berikut ini beberapa penelitian yaang berkaitan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi sebagai mana yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan perusahaan berperan memberikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan tersebut. Laporan keuangan bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia bisnis, berbagai persaingan dilakukan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan dunia bisnis, berbagai persaingan dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam mengoperasikan kinerjanya. Persaingan beberapa perusahaan tersebut dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan media yang digunakan oleh suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan media yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi pengguna. Menurut PSAK no 1, laporan keuangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pelaporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi keuangan entitas yang berguna untuk investor dan kreditor dalam membuat keputusan tentang penyediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan sumber daya ekonomi perusahaan ke dalam sebuah media
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan berkewajiban melaporkan aktivitasnya dalam pemanfaatan sumber daya ekonomi perusahaan ke dalam sebuah media tertulis yang dinamakan laporan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan Hubungan keagenan yakni dimana agent dan principal atau manajer dengan pemilik memiliki sebuah kontrak kerja sama atau sebagainya (Jensen dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berbagai entitas memiliki potensi untuk terindikasi melakukan berbagai penyimpangan, salah satunya adalah kecurangan laporan keuangan. Laporan keuangan menjadi instrumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi sesuai dengan yang. dinyatakan dalam Standar Akuntansi Keuangan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan perusahaan berfungsi untuk memberikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Laporan keuangan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan alat bagi pihak manajemen untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan alat bagi pihak manajemen untuk menginformasikan kondisi keuangan dan aktivitas oprasional perusahaan kepada para pengguna laporan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Laporan keuangan menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan bagi pemangku kepentingan dan calon pemangku kepentingan (Pernyataan Standar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan cermin kondisi perusahaan dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Teori keagenan dalam perusahaan mengidentifikasi adanya pihak-pihak dalam
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Agency Theory Teori keagenan dalam perusahaan mengidentifikasi adanya pihak-pihak dalam perusahaan yang memiliki berbagai kepentingan untuk mencapai tujuan dalam kegiatan perusahaan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori keagenan (agency theory) sekarang sangat penting dari penelitian akuntansi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan (agency theory) sekarang sangat penting dari penelitian akuntansi. Teori ini muncul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggambarkan kinerja perusahaan selama satu periode akuntansi. Lewat laporan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sebuah alat pertanggungjawaban manajemen terhadap pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan, seperti pemegang saham, investor, kreditor,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan saat ini. Kondisi perusahaan terkini maksudnya adalah keadaan keuangan perusahaan pada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN TEORI 1. Teori Keagenan Teori keagenan adalah dasar hubungan antara principal/ pemegang saham dengan agen/ manajemen. Menurut Jensen dan Meckling (1976), agency teory menggambarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dengan produk utamanya laporan keuangan telah lama dirasakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi dengan produk utamanya laporan keuangan telah lama dirasakan manfaatnya sebagai salah satu sarana untuk mengambil keputusan. Mengkomunikasikan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang aktivitas perusahaan selama periode waktu tertentu. Pemakai internal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan sarana yang disediakan oleh perusahaan kepada para pemakai baik internal maupun eksternal untuk memperoleh informasi tentang aktivitas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Hubungan keagenan (agency relationship) terjadi ketika satu atau lebih individu,
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Agency Theory (Teori Keagenan) Hubungan keagenan (agency relationship) terjadi ketika satu atau lebih individu, yang disebut principal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan suatu penyajian terstruktur mengenaiposisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan suatu penyajian terstruktur mengenaiposisi keuangan dan kinerja suatu entitas selama suatu periode tertentu. Sesuai dengan Konsep
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Sedangkan sampel
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Menurut Indriantoro (2009), populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Sedangkan sampel
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Siklus akuntansi yang terjadi dalam setiap perusahaan akan selalu diakhiri dengan pembuatan laporan keuangan. Laporan keuangan menurut Kieso dkk. (2011:4) adalah sarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi dapat bersifat material dan merugikan pihak pihak berkepentingan, seperti
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai organisasi mulai dari nirlaba hingga yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan, memiliki potensi untuk terindikasi melakukan berbagai penyimpangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. corporate governance. Agensi teori mengakibatkan hubungan yang asimetri
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Persektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan memahami isu corporate governance. Agensi teori mengakibatkan hubungan yang asimetri antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terasa lama,koran-koran dipenuhi dengan perincian baru tentang skandal akuntansi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profesi akuntansi menghadapi berbagai masalah karena sepanjang musim panas yang terasa lama,koran-koran dipenuhi dengan perincian baru tentang skandal akuntansi korporasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perekonomian yang begitu pesatnya antara lain ditandai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia perekonomian yang begitu pesatnya antara lain ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, persaingan yang ketat, pertumbuhan inovasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyaknya isu kecurangan yang diteliti belakangan ini menunjukkan bahwa kasus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya isu kecurangan yang diteliti belakangan ini menunjukkan bahwa kasus kecurangan semakin sering terjadi. Berita mengenai indikasi penyimpangan (fraud) di dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perusahaan manufaktur di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perusahaan manufaktur di Indonesia yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 2013. Metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekadar kumpulan angka-angka, namun menjadi alat yang sangat berguna
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan adalah salah satu instrumen penting yang digunakan dalam mengkomunikasikan dan mempertanggungjawabkan kinerja perusahaan dari manajer kepada
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kontrak dimana satu atau lebih pemegang saham (principle) melibatkan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Keagenan Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan teori agensi sebagai sebuah kontrak dimana satu atau lebih pemegang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Triangle Fraud dan Kecurangan Laporan Keuangan
digilib.uns.ac.id 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Triangle Fraud dan Kecurangan Laporan Keuangan Menurut kamus Inggris-Indonesia, fraud diterjemahkan sebagai penipuan, kecurangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menampilkan kondisi perusahaan yang menggunakan data keuangaaaaan. Laporan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menampilkan kondisi perusahaan yang menggunakan data keuangaaaaan. Laporan keuangan ini yang akan digunakan
Lebih terperinciMendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan dengan Analisis Fraud Pentagon.
Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Bisnis Vol. 11, No. 1, Mei 2018, 11-23 11 Jurnal Politeknik Caltex Riau http://jurnal.pcr.ac.id Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan dengan Analisis Fraud Pentagon. Yossi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Kecurangan (Fraud) Menurut Sawyer et al. (2006: 339) kecurangan merupakan sebuah representasi yang salah atau penyembunyian
TINJAUAN PUSTAKA Kecurangan (Fraud) Menurut Sawyer et al. (2006: 339) kecurangan merupakan sebuah representasi yang salah atau penyembunyian fakta-fakta yang material untuk mempengaruhi seseorang agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. finansial bukan secara fisik. Laporan keuangan merupakan hasil input maupun
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Instrumen operasional dalam suatu perusahaan yang paling penting adalah laporan keuangan. Suatu kondisi perusahaan dapat dilihat dengan mudah melalui laporan keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan dalam mengoperasikan bisnisnya. Dari sisi negatif,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan zaman terutama pada dunia bisnis, berbagai persaingan bisnis, baik itu bersifat positif maupun negatif dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjelma menjadi kekuatan ekonomi terbesar di Asia tenggara. Dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia semakin penting di mata internasional. Setelah sempat lumpuh akibat krisis ekonomi pada tahun 1998, kini perekonomian Indonesia menjelma menjadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah pada penelitian Kusumawardhani (2015) menyebutkan bahwa secara
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini merupakan laporan keuangan perusahaan perbankan yang telah terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013 2015. Pertimbangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam beberapa dekade terakhir, jumlah dari skandal akuntansi yang utama disebabkan dari banyaknya spekulasi salah satu di antaranya adalah bahwa manajemen
Lebih terperinciDeteksi Financial Statement Fraud dengan Analisis Fraud Triangle pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Deteksi Financial Statement Fraud dengan Analisis Fraud Triangle pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia LAILA TIFFANI MARFUAH Universitas Islam Indonesia Abstract: The purpose
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan suatu gambaran mengenai kondisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan suatu gambaran mengenai kondisi perusahaan karena di dalam laporan keuangan terdapat bentuk pertanggung jawaban manajemen kepada calon investor
Lebih terperinciFRAUND DIAMOND DALAM MENDETEKSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN. Poppy Indriani 1 M. Titan Terzaghi 2
FRAUND DIAMOND DALAM MENDETEKSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN Poppy Indriani 1 (poppy_ucat@yahoo.com) M. Titan Terzaghi 2 (mtitan4@gmail.com) Abstract Effect of Diamond Fraud in Financial Statement Fraud
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa personal financial need (tekanan, OSHIP) berpengaruh positif secara signifikan terhadap potensi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. dasar dalam mendeteksi kecurangan pelaporan keuangan dengan menggunakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Bab ini menyajikan teori, kerangka konseptual dan hipotesis yang menjadi dasar dalam mendeteksi kecurangan pelaporan keuangan dengan menggunakan fraud
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Agency Theory Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa teori keagenan mendeskripsikan mengenai prinsipal dan agen, dalam perusahaan pemegang saham dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerbitan laporan keuangan secara umum bertujuan untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, serta arus kas perusahaan. Laporan keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. arus kas perusahaan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum, penyajian laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan, posisi keuangan dan arus kas perusahaan bagi pihak-pihak yang
Lebih terperinciDETEKSI FINANCIAL STATEMENT FRAUD DENGAN ANALISIS FRAUD TRIANGLE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
DETEKSI FINANCIAL STATEMENT FRAUD DENGAN ANALISIS FRAUD TRIANGLE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Laila Tiffani Universitas Islam Indonesia Yogyakarta e-mail: lailatiffani93@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ekonomi pada saat ini, persaingan antara para pelaku
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi pada saat ini, persaingan antara para pelaku bisnispun akan semakin ketat. Hal tersebut mengakibatkan para pelaku bisnis berusaha dengan berbagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1. Kecurangan (Fraud) Kecurangan (fraud) merupakan tindakan penipuan yang disengaja, baik melalui penghilangan ataupun tidak, yang menyebabkan korbannya menderita
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laporan tahunan selama periode pengamatan yakni Selain itu,
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian No Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menerbitkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor energi yang terdaftar
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2014. Pemilihan populasi menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor. Indikator pesatnya pertumbuhan perusahaan tersebut dapat dilihat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu Negara dapat dilihat dari peningkatan pasar modalnya. Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama lima tahun terakhir bergerak menuju ke arah lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (risk-oriented effort). Salah saji bisa disebutkan dalam asersi manajemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengaudit laporan keuangan adalah upaya yang berorientasi pada resiko (risk-oriented effort). Salah saji bisa disebutkan dalam asersi manajemen (management assertion),
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN PERSPEKTIF FRAUD DIAMOND
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN PERSPEKTIF FRAUD DIAMOND (Studi Empiris pada Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2013) Oleh: Nama : Agung Prasastie
Lebih terperincisaji yang material akibat dari kecurangan adalah sebagai berikut:
2.2.5 Imbalan Pelaku Kecurangan Imbalan yang diharapkan bagi para pelaku kecurangan beragam jenis. Menurut Mulford (2010) berbagai imbalan dibagi menjadi beberapa kategori berikut ini : Tabel 2.2 Imbalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu alat yang digunakan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Laporan keuangan merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan perusahaan tersebut. Selain itu laporan keuangan juga berfungsi sebagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur
Lebih terperinciGambar 1.1 Jumlah Perusahaan Listing di BEI Tahun Sumber: Annual Report BEI 2014
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, perusahaan publik adalah perseroan yang sahamnya telah dimiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki era Asean Economic Community (AEC) pada awal tahun 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era Asean Economic Community (AEC) pada awal tahun 2016 menjadi suatu kesempatan baru bagi seluruh pelaku ekonomi khususnya yang ada di kawasan Asia
Lebih terperinciPENGARUH VARIABEL FRAUD TRIANGLE TERHADAPFINANCIAL STATEMENT FRAUD PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PENGARUH VARIABEL FRAUD TRIANGLE TERHADAPFINANCIAL STATEMENT FRAUD PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Ni Kadek Dwi Susianti, Ida Bgs. Anom Yasa Dosen Jurusan Akuntansi Politeknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki risiko terjadinya kecurangan atau Fraud. Kecurangan atau biasa disebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan laporan yang berisi angka angka hasil kinerja perusahaan dalam suatu periode yang biasanya diterbitkan setiap satu tahun. laporan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Audit Pelaporan 2.1.1 Audit Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan
Lebih terperinciUniversitas Pandanaran Semarang. Universitas Pandanaran Semarang ABSTRACT
PENGARUH FINANCIAL STABILITY, EXTERNAL PRESSURE, FINANCIAL TARGET, INEFFECTIVE MONITORING DAN RASIONALISASI TERHADAP KECURANGAN PELAPORAN KEUANGAN (FRAUD) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2012-2015
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Isu tentang sistem pengendalian internal pemerintahan (SPIP) mendapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Isu tentang sistem pengendalian internal pemerintahan (SPIP) mendapat perhatian cukup besar belakangan ini. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selaku auditor eksternal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Audit Internal Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Audit Internal Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit eksternal. Faktor utama diperlukannya audit internal adalah meluasnya rentang kendali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas perbankan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan dipublikasikan untuk memberikan informasi keuangan mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas perbankan atau perusahaan yang akan membantu
Lebih terperinciPENDETEKSIAN FINANCIAL STATEMENT...
PENDETEKSIAN FINANCIAL STATEMENT FRAUD DALAM PERSPEKTIF FRAUD DIAMOND (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014) DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN
Lebih terperinciPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH FINANCIAL STABILITY, EXTERNAL PRESSURE, PERSONAL FINANCIAL NEED, FINANCIAL TARGETS, DAN INEFFECTIVE MONITORING PADA FINANCIAL STATEMENT FRAUD DALAM PRESPEKTIF FRAUD TRIANGLE SKRIPSI Diajukan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bersaing menghasilkan keuntungan dituntut untuk dapat menekan biaya agar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dilihat perkembangan dunia usaha sekarang ini maka diperlukan suatu transparansi dan akuntabilitas dalam melakukan aktivitas bisnis. Setiap perusahaan dalam bersaing
Lebih terperinciANALISIS FRAUD TRIANGLE
ANALISIS FRAUD TRIANGLE DALAM MENDETEKSI FINANCIAL STATEMENT FRAUD (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014) Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 420
ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 420 PENGUJIAN FRAUD DIAMOND DALAM KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN(Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. salah satu pihak yang berkepentingan untuk mengetahui seberapa baik perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan perusahaan pada umumnya bertujuan untuk memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditur dalam pengambilan keputusan apakah akan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan bisnis perusahaan. CSR merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban sosial
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Corporate social responsibility (CSR) memiliki peran penting dalam suatu kegiatan bisnis perusahaan. CSR merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban sosial perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Kecurangan belakangan ini menjadi sorotan publik dan menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Kecurangan belakangan ini menjadi sorotan publik dan menjadi pusat perhatian di kalangan pelaku bisnis di seluruh dunia. Di Indonesia pun tindakan kecurangan sepertinya
Lebih terperinciAnalisis Fraud Diamond Dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud
Analisis Fraud Diamond Dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud : Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2013-2015 Erny Luxy D. Purba Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai macam usaha agar bisnis yang dikelolanya dapat tetap bertahan. Para
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan kemajuan teknologi dan perkembangan perekonomian dalam era globalisasi telah membuat persaingan didunia bisnis semakin ketat, hal ini semakin
Lebih terperinciKennedy Samuel Sihombing, Shiddiq Nur Rahardjo 1
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 03, Nomor 02, Tahun 2014, Halaman 1-12 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806 ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. upaya yang dilakukan dan hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatannya. Hal
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan adalah alat penting untuk mendapatkan informasi posisi keuangan dan pencapaian perusahaan. Laporan ini disusun untuk menyediakan informasi
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Penilaian atas Piutang Dagang dan Luas pemeriksaan pada akun Piutang Dagang. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Pada era globalisasi ini, sektor ekonomi telah mengalami pertumbuhan yang begitu pesat, seiring dengan pertumbuhan berbagai sektor lainnya juga. Munculnya berbagai perusahaan yang berskala kecil,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang kian pesat. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang kian pesat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya perusahaan yang mulai melebarkan sayapnya ke kancah nasional maupun
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Teori keagenan dalam perusahaan mengidentifikasi adanya pihak-pihak dalam
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Agensi Teori keagenan dalam perusahaan mengidentifikasi adanya pihak-pihak dalam perusahaan yang memiliki berbagai kepentingan untuk mencapai tujuan dalam kegiatan perusahaan.
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2016 ISSN (E) : ISSN (P) :
ANALISA PENGARUH FAKTOR-FAKTOR FRAUD TRIANGLE TERHADAP KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Muhammad Iqbal 1) Murtanto 2) 1, 2) Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kecurangan akuntansi dalam dunia usaha adalah suatu permasalahan yang tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kecurangan akuntansi dalam dunia usaha adalah suatu permasalahan yang tidak akan pernah habisnya untuk dibicarakan dan telah menarik banyak perhatian media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan politik di Indonesia dan dunia yang sangat fluktuatif belakangan ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fraud merupakan masalah umum pada bisnis di seluruh dunia. Kondisi ekonomi dan politik di Indonesia dan dunia yang sangat fluktuatif belakangan ini mendorong para
Lebih terperinciPengaruh Fraud Triangle
Pengaruh Fraud Triangle untuk Mendeteksi Tindak Kecurangan Laporan Keuangan pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012 ABSTRAK Rahmad Pulukadang 1, Sahmin Noholo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sarana penyampaian informasi yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Laporan keuangan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN, KETERBATASAN, dan SARAN
BAB 5 KESIMPULAN, KETERBATASAN, dan SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil analisis yang dilakukan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Tekanan dapat
Lebih terperinciBAB II RERANGKA TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. beberapa hal yang berkaitan dengan Komite Audit dalam perusahaan:
11 BAB II RERANGKA TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1. Komite Audit Berdasarkan KEP-29/PM/2004 peraturan nomor IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, terdapat beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan (financial statement) merupakan sumber informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan (financial statement) merupakan sumber informasi keuangan yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan
Lebih terperinci