Pengaruh Fraud Triangle

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Fraud Triangle"

Transkripsi

1

2 Pengaruh Fraud Triangle untuk Mendeteksi Tindak Kecurangan Laporan Keuangan pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia Periode ABSTRAK Rahmad Pulukadang 1, Sahmin Noholo 2, Yayu Isyana D. Pongoliu 3 Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh fraud triangle dengan menggunakan variabel financial stability yang diproksikan dengan ACHANGE, financial target yang diproksikan dengan ROA, personal financial need yang diproksikan dengan OSHIP, external pressure yang diproksikan dengan FREEC, dan ineffective monitoring yang diproksikan dengan IND untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan dengan menggunakan variabel manajemen laba pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik yang tidak hanya digunakan untuk melihat pengaruh tetapi juga digunakan untuk membuat model prediksi dari variabel-variabel yang diamati. Hasil penelitian menunjukan financial stability yang diproksikan dengan ACHANGE, financial target yang diproksikan dengan ROA, personal financial need yang diproksikan dengan OSHIP, dan external pressure yang diproksikan dengan FREEC secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan. Sementara ineffective monitoring yang diproksikan dengan IND tidak berpengaruh signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan. Kata kunci: Fraud Triangle, Financial Stability, Financial Target, Personal Financial Need, External Pressure, Ineffective Monitoring, Kecurangan Laporan Keuangan, Manajemen Laba. 1 Rahmad Pulukadang, Mahasiswa Program Studi Sarjana Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo. 2 Sahmin Noholo, SE., MM, Dosen Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo. 3 Yayu Isyana D. Pongoliu, SE., M.Sc, Dosen Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo. 1

3 Secara umum tujuan laporan keuangan dibuat untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan kepada para pemakai laporan keuangan untuk mengambil suatu keputusan. Proses pengambilan keputusan harus didasarkan pada informasi keuangan yang dihasilkan dari laporan dan proses yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan (PSAK). Laporan dan proses akuntansi yang tidak sesuai ketentuan dapat memicu untuk melakukan suatu tindakan kecurangan atau fraud. Kasus kecurangan pelaporan keuangan (fraud) yang terjadi di Indonesia baik itu terjadi di pemerintahan maupun perusahaan yang listed di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT. Kimia Farma pada tahun 2001 terindikasi adanya penggelembungan keuntungan (overstated) dalam laporan keuangan (Sulistiawan., dkk, 2011). Selanjutnya, yang terjadi pada PT. Waskita Karya yang merekayasa laporan keuangan sejak tahun buku , yakni ditemukannya pencatatan yang tidak sesuai, dimana terdapat kelebihan pencatatan Rp 400 miliar (Boediono, 2005) Dari kasus-kasus skandal akuntansi, memberikan bukti yang kuat adanya tindak kecurangan laporan keuangan memungkinkan manajemen untuk memodifikasi laporan keuangan dengan memilih kebijakan atau metode akuntansi yang dapat menghasilkan angka sehingga mendorong timbulnya perilaku menyimpang, yang salah satu bentuknya adalah manajemen laba. Cressey (1953) dalam Skousen et al., (2008) menyimpulkan bahwa kecurangan secara umum mempunyai tiga sifat umum. Faktor resiko kecurangan tersebut adalah tekanan (pressure), peluang (opportunity), dan rasionalisasi (rationalization) yang disebut juga sebagai fraud triangle. Komponen fraud triangle tidak dapat diteliti secara langsung sehingga diperlukan pengembangan variabel dan proksi untuk mengukurnya. Konsep fraud triangle kemudian diadopsi dalam Statement of Auditing Standards No. 99 (SAS No. 99). Penggunaan komponen fraudtriangle untuk menguji adanya tindak kecurangan laporan keuangan yang diproksikan dengan teori Cressey dalam SAS No.99 untuk tekanan, kesempatan, dan rasionalisasi, pernah dilakukan Skousen et al. (2008). Ditemukan bahwa pertumbuhan aset yang cepat, peningkatan kebutuhan uang tunai dan pembiayaan eksternal secara positif berkaitan dengan kemungkinan terjadinya fraud. 2

4 Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini dimaksudkan untuk menguji variabel-variabel yang terdapat dalam konsep fraud triangle dengan indikasi terjadinya kecurangan pada laporan keuangan, Namun dalam penelitian ini, hanya menggunakan dua konsep yaitu tekanan dan peluang sedangkan rasionalisasi sulit untuk dideteksi. Tekanan memiliki empat jenis kondisi yaitu financial stability, fianancial target, personal fianancial need, dan external pressure. Sedangkan untuk konsep peluang menggunakan ineffective monitoring sementara nature of industry dan organizational structure tidak dijadikan indikator dikarenakan adanya penyesuaian dengan data laporan keuangan yang tersedia. Menurut the Association of Certified Fraud Examiners (ACFE), fraud adalah perbuatan-perbuatan yang melawan hukum yang dilakukan dengan sengaja untuk tujuan tertentu (manipulasi atau memberikan laporan keliru terhadap pihak lain) dilakukan orang-orang dari dalam atau luar organisasi untuk mendapatkan keuntungan pribadi ataupun kelompok yang secara langsung atau tidak langsung merugikan pihak lain. BPK RI, 2007 Fraud adalah sebagai salah satu tindakan melawan hukum yang dilakukan dengan sengaja untuk memperoleh sesuatu dengan cara menipu. Menurut Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) menggambarkan occupational fraud dalam bentuk fraud tree. Occupational tree ini mempunyai tiga cabang utama, yaitu Corruption, Asset Misappropriation, dan Fraudulent Statements. 1. Korupsi (Corruption) Istilah corruption disini tidak sama dengan istilah korupsi dalam ketentuan perundang-undangan. Jenis fraud ini merupakan yang paling sulit dideteksi karena menyangkut adanya kerja sama atau kesepakatan dengan pihak lain seperti suap (BPK, 2007). 2. Asset misappropriation meliputi penyalahgunaan/pencurian aset atau harta perusahaan atau pihak lain. 3. Fraud financial statements meliputi tindakan yang dilakukan oleh pejabat atau eksekutif perusahaan atau instansi pemerintah untuk menutupi kondisi keuangan yang sebenarnya dengan melakukan rekayasa keuangan dalam penyajian laporan keuangan untuk memperoleh keuntungan. Definisi kecurangan laporan keuangan menurut American Institute Certified Public Accountant (1998) dalam Norbarani (2012) adalah tindakan yang 3

5 disengaja atau kelalaian yang berakibat pada salah saji material yang menyesatkan laporan keuangan. Sedangkan Kecurangan laporan keuangan menurut SAS No.99, financial statement fraud dapat dilakukan dengan: 1. Manipulasi, pemalsuan, atau perubahan catatan akuntansi, dokumen pendukung dari laporan keuangan yang disusun. 2. Kekeliruan atau kelalaian yang disengaja dalam informasi yang signifikan terhadap laporan keuangan. 3. Melakukan secara sengaja penyalahgunaan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan. Ditinjau dari sudut pandang teoritis ataupun praktis, manajemen laba sangat baragam. Mulai dari teknik legal yang dibolehkan dalm SAK sampai tenik illegal yang bertentangan dan tidak diperbolehkan dalam SAK. Scott (2000) dalam Wahyuningsih (2009) membagi cara pemahaman atas manajemen laba menjadi dua. Pertama, melihatnya sebagai perilaku oportunistik manajer untuk memaksimumkan utilitasnya dalam menghadapi kontrak kompensasi, kontrak utang dan political costs (oportunistic earnings management). Kedua, dengan memandang manajemen laba dari perspektif efficient contracting (efficient earnings management), dimana manajemen laba memberi manajer suatu fleksibilitas untuk melindungi diri mereka dan perusahaan dalam mengantisipasi kejadian-kejadian yang tak terduga untuk keuntungan pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak. Perilaku manipulasi yang dilakukan manajemen ini termasuk dalam financial statement fraud. Financial statement fraud sering kali diawali dengan salah saji atau manajemen laba dari laporan keuangan kuartal yang dianggap tidak material tetapi akhirnya tumbuh menjadi fraud secara besar-besaran dan menghasilkan laporan keuangan tahunan yang menyesatkan secara material Rezaee (2002) dalam Molida (2011). Teori yang mendasar penelitian ini mengenai penyebab terjadinya kecurangan adalah fraud triangle theory yang dicetuskan oleh D. R. Cressey pada tahun 1953 dalam Lou and Wang (2009), Fraud triangle terdiri dari tiga kondisi yang umumnya hadir pada saat fraud terjadi yaitu incentive/pressure, opportunity, dan attitude/rationalization (Turner et al., 2003). 4

6 1. Pressure (Tekanan/Motif) Pressure adalah dorongan orang untuk melakukan fraud. Tekanan dapat mencakup hampir semua hal termasuk gaya hidup, tuntutan ekonomi, dan lainlain. Termasuk hal keuangan dan non keuangan. Menurut SAS No.99, terdapat empat jenis kondisi yang umum terjadi pada tekanan yang dapat mengakibatkan kecurangan, yaitu financial stability, external pressure, personal financial need, dan financial targets. 2. Opportunity (Peluang) Opportunity adalah peluang yang memungkinkan terjadinya fraud. Para pelaku kecurangan percaya bahwa aktivitas mereka tidak akan terdeteksi. Peluang dapat terjadi karena pengendalian internal yang lemah, pengawasan manajemen yang kurang baik atau melalui penggunaan posisi. Kesempatan untuk melakukan fraud berdasarkan pada kedudukan pada umumnya, manajemen suatu perusahaan memiliki potensi yang lebih besar untuk melakukan fraud dibandingkan dengan karyawan.sas No.99 menyebutkan bahwa peluang pada financial statement fraud dapat terjadi pada tiga kategori kondisi, yaitu nature of industry, ineffective monitoring, dan organizational structure. 3. Rasionalization (Rasionalisasi) Rasionalisasi menjadi elemen penting dalam terjadinya fraud, di mana pelaku mencari pembenaran atas perbuatannya. Rasionalisasi merupakan bagian fraud triangle yang paling sulit untuk diukur (Skousen et al., 2008). Sikap atau karakter adalah apa yang menyebabkan satu atau lebih individu untuk secara rasional melakukan fraud. Bagi mereka yang umumnya tidak jujur maka akan lebih mudah merasionalisasi kecurangan. Pelaku fraud selalu mencari pembenaran rasional untuk membenarkan perbuatannya. Financial stability adalah keadaan yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan dalam kondisi stabil. Ketika kondisi keuangan perusahaan berada dalam kondisi yang terancam, manajemen akan menyajikan kondisi keuangan yang bukan sebenarnya sehingga nilai perusahaan akan naik dalam pandangan investor, kreditur dan publik. Maka dapat diasumsikan manajer akan melakukan berbagai cara agar financial stability perusahaan terlihat baik. Total aset menggambarkan kekayaan yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi total aset yang dimiliki perusahaan menunjukkan kekayaan yang dimiliki 5

7 semakin banyak, perusahaan berusaha meningkatkan prospek yang baik salah satunya dengan merekayasa informasi kekayaan aset yang berkaitan dengan pertumbuhan aset yang dimiliki (Skousen et al., 2008). Oleh karena itu, rasio perubahan total asset (ACHANGE) dijadikan proksi pada variabel financial stability pressure H1 = Financial stability pressure berpengaruh mendeteksi kecurangan laporan keuangan Financial targets adalah tekanan berlebihan pada manajemen untuk mencapai target keuangan yang dipatok oleh direksi atau manajemen. Dalam menjalankan kinerjanya, manajer perusahaan dituntut untuk melakukan performa terbaik dalam pencapaian target yang telah direncanakan. ROA sering digunakan dalam menilai kinerja manajer dan menentukan bonus, kenaikan upah, dan lain-lain. Oleh karena itu, ROA dijadikan peluang oleh manajer untuk menampilkan performa sebaik mungkin dengan melakukan manipulasi agar dianggap mampu untuk mencapai target keuangan yang ditetapkan sebelumnya. Penelitian Norbarani (2012) menyimpulkan semakin tinggi ROA yang ditargetkan perusahaan maka perusahaan akan semakin rentan melakukan manajemen laba yang merupakan salah satu bentuk kecurangan laporan keuangan, sehingga financial targets yang diproksikan dengan ROA berpengaruh signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan. H2 = Financial Targets berpengaruh mendeteksi kecurangan laporan keuangan Personal financial need adalah kondisi ketika keuangan perusahaan turut dipengaruhi oleh kondisi keuangan para eksekutif perusahaan. Jensen Meckling (1976) juga mengatakan bahwa peningkatan kepemilikan saham oleh orang dalam perusahaan mendorong untuk menciptakan kinerja perusahaan secara optimal dan memotivasi manajer bertindak hati-hati karena mereka ikut menanggung konsekuensi atas tindakannya. Oleh sebab itu, personal financial need diproksi dengan persentase kepemilikan saham oleh orang dalam (OSHIP). H3 = Personal financial need berpengaruh mendeteksi kecurangan laporan keuangan Eksternal pressure adalah tekanan yang berlebihan bagi manajemen untuk memenuhi persyaratan atau harapan dari pihak ketiga. Eksternal pressure atau tekanan eksternal diproksi dengan rasio arus kas bebas (FREEC), yaitu rasio 6

8 antara total hutang dan total aset. Martantya dan Daljono (2013) menyatakan bahwa untuk mendapatkan pinjaman dari pihak eksternal, perusahaan harus diyakini mampu untuk mengembalikan pinjaman yang telah diperolehnya, apabila perusahaan memiliki arus kas bebas yang tinggi, berarti perusahaan itu memiliki hutang yang besar dan risiko kredit yang dimiliki juga tinggi. Karena memiliki risiko kredit yang tinggi, maka terdapat kekhawatiran bahwa pada nantinya perusahaan tidak mampu untuk mengembalikan pinjaman modal yang diberikan. Oleh karena itu, perusahaan rentan melakukan kecurangan pada laporan keuangan dengan cara menyelamatkan diri dari kondisi yang demikian agar tetap dianggap mampu untuk mengembalikan pinjaman. H4 = Eksternal pressure berpengaruh mendeteksi kecurangan laporan keuangan Effective monitoring merupakaan keadaan dimana perusahaan tidak memiliki unit pengawas yang efektif memantau kinerja perusahaan. Sesuai ketentuan Bappepam-LK Kep-29/PM/2004 yang mewajibkan perusahaan memiliki komite audit dengan sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang. Bila dalam perusahaan tidak terdapat atau kurang dari 3 orang komite audit, maka perusahaan tersebut cenderung melakukan kecurangan laporan keuangan. oleh sebab itu Effective monitoring diproksikan dengan proporsi anggota komite audit (IND). H5 = Ineffective Monitoring berpengaruh mendeteksi kecurangan laporan keuangan METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian Populasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 54 perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode 2010 sampai Sampel data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 3 periode dari tahun 2010 sampai dengan Maka, jumlah laporan keuangan yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian adalah 45 laporan keuangan. Definisi Operasional Variabel Penelitian Tabel 1 : Definisi Operasional Variabel 7

9 Variabel Dimensi Indikator Skala financial stability ACHANGE = (Total Aset t Total Aset t-1) Total Aset t Rasio Independen Dependen Financial target Personal financial need External pressure ROA= Net Income before extraordinary items t-1 Total Asset t OSHIP = ada tidaknya kepemilikan saham orang dalam FREEC = (total kas bersih dari hasil aktivitas operasi - kas dividen - capital expenditure) / Total Asset Rasio Nominal Rasio Effective monitoring IND = Proporsi jumlah anggota komite audit Nominal Manajemen Laba CFOit/Aseti, t-1= Kit 1/Aseti, t-1 + K2 Penjualanit/Aseti, t-1 + K3 ΔPenjualanit/Aseti, t-1 + εit Rasio Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji statistik deskriptif. Dalam penelitian ini variabel Y mengandung variabel dummy dimana 1 bila perusahaan melakukan kecurangan laporan keuangan dan 0 bila sebaliknya, data yang dikumpulkan dianalisis dengan analisis regresi logistik. Lou dan Wang (2009) menguji faktor risiko dari fraud triangle dengan menggunakan sebuah model logistik sederhana berdasarkan contoh faktor risiko kecurangan ISA 240 dan SAS 99. Model regresi yang dikembangkan untuk menguji hipotesis-hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini adalah: FRAUD = α + β1. ACHANGE + β2. ROA + β3. OSHIP + β4. FREEC + β5. IND + Keterangan: FRAUD = variabel dummy, kode 1 (satu) untuk perusahaan yang melakukan kecurangan laporan keuangan, kode 0 (nol) untuk yang tidak terdapat α = konstanta β = koefisien variabel ACHANGE = tingkat pertumbuhan asset ROA = return on asset (ROA) OSHIP = variabel dummy, kode 1 (satu) untuk perusahaan yang terdapat kepemilikan saham oleh orang dalam, kode 0 (nol) untuk yang tidak terdapat FREEC = rasio arus kas bebas IND = proporsi jumlah anggota komite audit = error 8

10 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan memberikan gambaran tentang distribusi frekuensi variabel-variabel dalam penelitian ini, nilai maksimum, minimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi dari setiap variabel. Tabel 2 : Statistik Deskriptif ACHANGE ROA FREEC Min Max Mean Std. Dev Variabel financial stability (ACHANGE) memiliki rata-rata 22,29% dengan deviasi standar 24,95%, nilai terendah -4%, dan nilai tertinggi 145%. Variabel financial target (ROA) memiliki rata-rata 3,45% dengan deviasi standar 3,4%, nilai terendah -3%, dan nilai tertinggi 13%. Variabel eksternal pressure (FREEC) memiliki rata-rata -2,13% dengan deviasi standar 1,81%, nilai terendah -4%, dan nilai tertinggi 4%. Variabel ineffective monitoring (IND), variabel personal financial need (OSHIP), dan variabel kecurangan laporan keuangan (FRAUD) tidak diikutsertakan dalam perhitungan statistik deskriptif karena ketiga variabel tersebut memiliki skala nominal. Angka ini hanya berfungsi sebagai label kategori semata tanpa nilai intrinsik. Hasil Analisis Regresi Analisis regresi selain digunakan untuk melihat pengaruh juga digunakan untuk membuat model prediksi dari variabel-variabel yang diamati. Hasil pengujian model regresi dengan menggunakan bantuan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 3 : Hasil Pengujian Model Regresi (Uji Log Likelihood) Omnibus Tests of Model Coefficients Step 1 Step Block Model Chi-square df Sig Dari hasil diatas, terlihat nilai Chi-Square hitung sebesar 10,289. Adapun nilai chi-square tabel dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat bebas sebesar 1 (jumlah variabel bebas) adalah sebesar 3,841. Karena nilai chi square hitung yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan chi-square tabel 9

11 maka Ho ditolak. Atau dengan kata lain model yang diperoleh telah cocok dengan data. Dengan demikian dapat disimpulkan variabel bebas secara keseluruhan berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian Hipotesis Pengujian dilakukan dengan menggunakan statistik wald yang berdistribusi chi-square. Kriteria pengujiaannya adalah tolak Ho jika nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari nilai alpha yang digunakan (0,05). Step 1 a ACHANGE ROA OSHIP FREEC IND Constant Tabel 4 : Hasil Pengujian Hipotesis (Uji Wald) Variables in the Equation B S. E. Wald df Sig. Exp(B) a. Variable(s) entered on step 1: ACHANGE, ROA, OSHIP, FREEC, IND. Interpretasi Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai count R- Square ini diperoleh dengan cara membandingkan jumlah hasil prediksi yang benar dengan seluruh observasi. Dalam SPSS, nilai ini ditunjukkan dengan nilai Percent Correct Prediction (PCP). Berdasarkan hasl analisis bahwa nilai PCP untuk model regresi logistik dalam mengestimasi kemungkinan terjadinya praktek manajemen laba adalah sebesar 75,00%. Nilai PCP ini sudah cukup tinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas dalam model memiliki kemampuan yang baik dalam memprediksi terjadinya praktek manajemen laba dalam perusahaan. PEMBAHASAN Pengaruh Financial Stability Terhadap Kecurangan Laporan Keuangan SAS No. 99, menyatakan bahwa manajer menghadapi tekanan untuk melakukan kecurangan laporan keuangan ketika stabilitas keuangan (Financial stability) dan profitabilitas yang terancam oleh keadaaan ekonomi, industri, atau situasi entitas yang beroperasi. 10

12 Hasil penelitian variabel financial stability yang diproksikan dengan rasio perubahan total aset (ACHANGE) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan terhadap kemungkinan kecurangan pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Skousen et al., (2008), dan Kusumawardhani (2013). Hal ini didasarkan pada hasil pengujian statistik yang menunjukkan angka signifikan, di mana nilai signifikansi sebesar 0,049. Jika dibandingkan dengan nilai alpha yang digunakan sebesar 5% (0,05) maka nilai signifikansi ini masih lebih kecil dari alpha. Pengaruh Financial Target Terhadap Kecurangan Laporan Keuangan Hasil penelitian variabel financial targets yang diproksikan dengan (ROA) menunjukan terdapat pengaruh untuk mendeteksi adanya tindak kecurangan laporan keuangan, didasarkan pada hasil pengujan statistik dengan nilai signifikansi sebesar 0,040. Jika dibandingkan dengan nilai alpha yang digunakan sebesar 5% (0,05) maka nilai signifikansi ini masih lebih kecil dari alpha sehingga Ho ditolak. Menurut Beasley (1996) manajer melakukan manipulasi terhadap rasio profitabilitas adalah untuk menciptakan pertumbuhan sekaligus proksi stabilitas keuangan. Temuan Penelitian ini konsisten dengan Penelitian Carlson dan Bathala (1997) dalam Widyastuti (2009) yang membuktikan bahwa perusahaan yang memiliki laba besar (diukur dengan profitabilitas atau ROA) lebih mungkin dilakukannya manajemen laba daripada perusahaan yang memiliki laba yang kecil. Pengaruh Personal Financial Need Terhadap Kecurangan Laporan Keuangan Kepemilikan sebagian saham oleh orang dalam ini dapat dijadikan sebagai kontrol dalam pelaporan keuangan (Skousen et al., 2008). Apabila manajer memiliki saham yang nilainya tidak signifikan, terdapat kemungkinan bahwa manajer tersebut akan lebih memaksimalkan keuntungannya melalui bonus yang diterima, yaitu dengan berusaha menampilkan kondisi perusahaan yang paling baik, misalnya dengan cara salah saji (Martantya dan Daljono, 2013) Hasil pengujian menunjukan variabel personal financial need yang diproksikan dengan skala nominal yakni ada tidaknya kepemilikan saham orang dalam berpengaruh untuk mendeteksi perusahaan yang cenderung melakukan kecurangan laporan keuangan.. Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya 11

13 yang dilakukan oleh Skousen et al., (2008) dan Molida (2011). Hal ini didasarkan pada hasil pengujian statistik yang menunjukan nilai signifikansi untuk variabel personal financial need (OSHIP) sebesar 0,046. Pengaruh Eksternal Pressure Terhadap Kecurangan Laporan Keuangan Eksternal pressure yaitu tekanan yang berlebihan bagi manajemen untuk memenuhi persyaratan atau harapan dari pihak ketiga Manajer Perusahaan mengalami tekanan dalam kebutuhan untuk memperoleh tambahan utang atau pembiayaan ekuitas agar kompetitif, termasuk pembiayaan riset dan pengeluaran pengembangan atau modal Kebutuhan pembiayaan eksternal terkait dengan kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi dan investasi (Skousen et al., 2008). Hasil penelitian terhadap variabel external pressure yang diproksikan dengan FREEC berpengaruh signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan, dilihat dari hasil pengujian statistik yang menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,006. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Nabila (2013) Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Nabila (2013) dimana semakin besar arus kas bebas maka semakin besar adanya kecurangan pada laporan keuangan. Pengaruh Ineffective Monitoring Terhadap Kecurangan Laporan Ineffective monitoring merupakaan keadaan dimana perusahaan tidak memiliki unit pengawas yang efektif memantau kinerja perusahaan. hasil penelitian menunjukan variabel ineffective monitoring yang diproksikan dengan proporsi komite audit independen (IND) tidak berpengaruh untuk mendeteksi kecendrungan kecurangan laporan keuangan. dilihat dari hasil pengujian statistik yang menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,547 atau lebih besar dari 0,05. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Kusumawardhani (2013) dan sejalan dengan hasil penelitian Nabila (2013), dan Martantya dan Daljono (2013) Pengaruh financial stability, eksternal pressure, personal financial need, financial targets dan ineffective monitoring terhadap kecurangan laporan keuangan Hasil penelitian menunjukan secara keseluruhan variabel bebas dalam model (financial stability, financial target, personal financial need, external pressure dan ineffective monitoring) berpengaruh mendeteksi kecendrungan kecurangan laporan keuangan (yang diukur dengan manajemen laba arus kas abnormal). Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Nabila (2013) dan 12

14 Skousen et al., (2008). Hal ini didasarkan pada hasil pengujian statistik yang menunukan nilai chi-square likelohood hitung sebesar 10,289, yang menunjukan hubungan signifikansi secara keseluruhan terhadap kecendrungan kecurangan laporan keuangan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, maka dapat diambil simpulan bahwa: 1. financial stability, financial target, personal financial need, dan eksternal pressure berpengaruh signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan (yang diukur dengan manajemen laba) pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI periode Ineffective monitoring secara parsial tidak menunjukkan pengaruh sehingga tidak mampu mendeteksi perusahaan yang mempunyai kemungkinan melakukan kecurangan laporan keuangan (yang diukur dengan manajemen laba) pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI periode financial stability, financial target, personal financial need, eksternal pressure, dan ineffective monitoring secara simultan atau keseluruhan berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan laporan keuangan (yang diukur dengan manajemen laba) pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI periode Keterbatasan Setelah dilakukan analisis dan interpretasi hasil penelitian ini tentunya tidak lepas dari beberapa keterbatasan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian selanjutnya, yaitu sebagai berikut: 1. Penelitian ini dibatasi periode pengamatan selama 3 tahun (2010, 2011, dan 2012). 2. Indikator yang diambil dalam penelitian ini hanya berdasarkan pengembangan dan proksi dari SAS no.99 tidak secara langsung menggunakan ketiga komponen perspektif fraudtriangle yang dikemukakan oleh Cressey (1953) yakni pressure, opportunity, dan rasionalisasi. 13

15 3. Alat ukur atau proksi fraudtriangle dalam penelitian hanya menggunakan faktor pressure dan opportunity sementara rasionalisasi tidak dijadikan alat ukur. Rasionalisasi merupakan bagian ketiga dari fraud triangle yang sulit untuk diukur. Saran Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut: 1. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk memperpanjang periode penelitian sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat. 2. Mendeteksi tindak kecendrungan kecurangan laporan keuangan sebaiknya menggunakan ketiga komponen secara langsung dari perspektif fraudtriangle secara kualitatif. Pengembangan penelitian ini hanya berdasarkan faktor kuantitatif. 3. Penelitian mendatang diharapkan dapat menggunakan semua faktor dalam fraud triangle seperti pada faktor presseure, opprtunity, dan rasionalisasi. Pada faktor pressure dengan menggunakan financial stability, eksternal pressure, personal financial need, dan financial targets dan untuk faktor opportunity dengan menggunakan Nature of Industry, Ineffective Monitoring, Organizational Structure. DAFTAR PUSTAKA ACFE Report to the Nations on Occupational Fraud and Abuse. USA. ACFE, AICPA Deterring and Detecting Financial Reporting Fraud. Washington. AICPA, SAS No Consideration of Fraud in a Financial Statement Audit, AICPA. New York. Ansar, Muhammad Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecurangan Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Publik di Indonesia. Semarang. Universitas Diponegoro. Beasley, Mark S An Empirical Analysis of the Relation between the Board of Director Composition and Financial Statement Fraud. American. The Accounting Review, Vol. 71, No. 4 (Oct., 1996), pp Boediono, Gideon S. B Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba Dengan Menggunakan Analisis Jalur. Solo. Simposium Nasional Akuntansi 08 Eisenhardt, Kathleem. M. (1989). Agency Theory: An Assesment and Review. Academy of management Review, 14, hal Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Undip. 14

16 Hartomo, Oct. Digdo Kasus Laporan Keuangan Ganda Bank Lippo Tbk: Cermin Retak Penerapan Good Corporate Governance di Indonesia. Semarang. Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 2 No.3. Jensen, M. C., dan W. H. Meckling., Oktober Theory of the Firm: manajerial behavior, agency cost, and ownership structure, Journal of Financial and Economics 3, Koroy, Tri Ramaraya Pendeteksian Kecurangan (Fraud) Laporan Keuangan oleh Auditor Eksternal. Banjarmasin. STIE Nasional Banjarmasin, h Kusumawardhani, Prisca Deteksi Financial Statement Fraud dengan Analisis Fraud Triangle pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI. Surabaya. Universitas Negeri Surabaya. Lees, Gillian Fraud Risk Management. New York. American Institute of CPA s. Lou, Y. I., and M. L. Wang Fraud Risk Factor Of The Fraud Triangle Assessing The Likelihood Of Fraudulent Financial Reporting. Journal of Business and Economic Research, Vol. 7, No. 2, h Manurung, Daniel T. H. and Niki Hadian Detection Fraud of Financial Statement with Fraud Triangle. Australia. Proceedings of 23rd International Business Research Conference. Martantya dan Daljono Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan Melalui Faktor Risiko Tekanan dan Peluang (Studi Kasus pada Perusahaan yang Mendapat Sanksi dari Bapepam Periode ). Semarang. Diponegoro Journal of Accounting. Molida, Resti Pengaruh Financial Stability, Personal Financial Need, dan Ineffective Monitoring pada Financial Statement Fraud dalam Perspektif Fraud Triangle. Semarang. Universitas Diponegoro. Nabila, Atia Rahma Deteksi Kecurangan Laporan Keuangan dalam Perspektif Fraud Triangle. Semarang. Universitas Diponegoro. Nguyen, Khanh Financial Statement Fraud: Motives, Metthodes, Cases and Detection. Florida. Dissertation.com Boca Raton. Norbarani, Listiana Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan dengan Analisis Fraud Triangle yang Diadopsi dalam SAS no.99. Semarang. Universitas Diponegoro. Putra, Yuniarti Hidayah Suyoso Praktik Kecurangan Akuntansi dalam Perusahaan. Malang. Akuntansi Fakultas Ekonomi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Ratmono, Dwi Manajemen Laba Riil dan Berbasis Akrual: Dapatkah Auditor yang Berkualitas Mendeteksinya?. Purwokerto. Simposium Nasional Akuntansi 13. Roychowdhury, Sugata Earning Management through real activities manipulation. Cambridge. Journal of Accounting and Economics 42 (2006) Shleifer, Andrei, and Robert W. Vishny Management Entrenchment the Case of Manager-Specific Investments. Chicago. Journal of Financial Economics 25 (1989) Skousen, C., Kevin R, and Charlotte J Detecting and Predicting Financial Statement Fraud: The Effectiveness Of The Fraud Triangle and SAS No

17 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Alfabeta CV. Sulistiawan, Dedhy, Yeni Januarsi, dan Liza Alvia Creative Accounting. Jakarta. Salemba Empat. Turner, J.L..,T.J. Mock, R.P. Sripastava An Analysis of the Fraud Triangle. The University of Memphis, University of Southern California, University of Kansas. Wahyuningsih, Panca Pengaruh Struktur Kepemilikan Institusional dan Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba. Semarang. Fokus Ekonomi Vol. 4 No. 2 Desember 2009 : Watts, Ross L. and Jerold L. Zimmerman Positive Accounting Theory: a Ten Year Perspective. The Accounting Review, Vol.65. No.1. January, p Widyastuti, Tri Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kinerja Keuangan Terhadap Manajemen Laba: Studi pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jakarta. Jurnal Maksi Vol. 9 No. 1 Januari

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan sumber daya ekonomi perusahaan ke dalam sebuah media

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan sumber daya ekonomi perusahaan ke dalam sebuah media 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan berkewajiban melaporkan aktivitasnya dalam pemanfaatan sumber daya ekonomi perusahaan ke dalam sebuah media tertulis yang dinamakan laporan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi sebagai mana yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi sebagai mana yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan perusahaan berperan memberikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan tersebut. Laporan keuangan bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, auditor juga diwajibkan untuk mendeteksi adanya fraud dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, auditor juga diwajibkan untuk mendeteksi adanya fraud dalam suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Audit ditujukan untuk menilai kewajaran penyajian laporan keuangan. Selain itu, auditor juga diwajibkan untuk mendeteksi adanya fraud dalam suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh faktor-faktor dalam teori fraud triangle yakni tekanan (stabilitas keuangan, tekanan eksternal, kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan alat komunikasi informasi antara manajer dengan bawahan serta kepada pihak luar perusahaan. Laporan keuangan bertujuan memberikan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi sesuai dengan yang. dinyatakan dalam Standar Akuntansi Keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi sesuai dengan yang. dinyatakan dalam Standar Akuntansi Keuangan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan perusahaan berfungsi untuk memberikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Laporan keuangan tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berbagai entitas memiliki potensi untuk terindikasi melakukan berbagai penyimpangan, salah satunya adalah kecurangan laporan keuangan. Laporan keuangan menjadi instrumen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Teori keagenan dalam perusahaan mengidentifikasi adanya pihak-pihak dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Teori keagenan dalam perusahaan mengidentifikasi adanya pihak-pihak dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Agency Theory Teori keagenan dalam perusahaan mengidentifikasi adanya pihak-pihak dalam perusahaan yang memiliki berbagai kepentingan untuk mencapai tujuan dalam kegiatan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pelaporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi keuangan entitas yang berguna untuk investor dan kreditor dalam membuat keputusan tentang penyediaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggambarkan kinerja perusahaan selama satu periode akuntansi. Lewat laporan

BAB I PENDAHULUAN. menggambarkan kinerja perusahaan selama satu periode akuntansi. Lewat laporan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sebuah alat pertanggungjawaban manajemen terhadap pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan, seperti pemegang saham, investor, kreditor,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu: 1. Data Primer Merupakan data penelitian yang diperoleh secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada setiap periode akuntansi, perusahaan akan mengungkapkan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan catatan atas informasi keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laporan tahunan selama periode pengamatan yakni Selain itu,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laporan tahunan selama periode pengamatan yakni Selain itu, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian No Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menerbitkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan Hubungan keagenan yakni dimana agent dan principal atau manajer dengan pemilik memiliki sebuah kontrak kerja sama atau sebagainya (Jensen dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Laporan keuangan menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan bagi pemangku kepentingan dan calon pemangku kepentingan (Pernyataan Standar

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pelaporan keuangan. berikut ini beberapa penelitian yaang berkaitan dengan

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pelaporan keuangan. berikut ini beberapa penelitian yaang berkaitan dengan BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tijauan Penelitian Terdahulu Ada beberapa penelitian sebelumnya yang membahas tentang kecurangan pelaporan keuangan. berikut ini beberapa penelitian yaang berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dengan produk utamanya laporan keuangan telah lama dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dengan produk utamanya laporan keuangan telah lama dirasakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi dengan produk utamanya laporan keuangan telah lama dirasakan manfaatnya sebagai salah satu sarana untuk mengambil keputusan. Mengkomunikasikan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang dapat kita gunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang dapat kita gunakan untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Penelitian Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang dapat kita gunakan untuk membuat beberapa kesimpulan (Cooper dan Schindler, 2003). Menurut Sugiyono (1998)

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa personal financial need (tekanan, OSHIP) berpengaruh positif secara signifikan terhadap potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan suatu penyajian terstruktur mengenaiposisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan suatu penyajian terstruktur mengenaiposisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan suatu penyajian terstruktur mengenaiposisi keuangan dan kinerja suatu entitas selama suatu periode tertentu. Sesuai dengan Konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan alat bagi pihak manajemen untuk

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan alat bagi pihak manajemen untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan alat bagi pihak manajemen untuk menginformasikan kondisi keuangan dan aktivitas oprasional perusahaan kepada para pengguna laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan media yang digunakan oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan media yang digunakan oleh suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan media yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi pengguna. Menurut PSAK no 1, laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan saat ini. Kondisi perusahaan terkini maksudnya adalah keadaan keuangan perusahaan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan kondisi perusahaan yang menggunakan data keuangaaaaan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan kondisi perusahaan yang menggunakan data keuangaaaaan. Laporan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menampilkan kondisi perusahaan yang menggunakan data keuangaaaaan. Laporan keuangan ini yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan dalam mengoperasikan bisnisnya. Dari sisi negatif,

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan dalam mengoperasikan bisnisnya. Dari sisi negatif, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan zaman terutama pada dunia bisnis, berbagai persaingan bisnis, baik itu bersifat positif maupun negatif dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang aktivitas perusahaan selama periode waktu tertentu. Pemakai internal

BAB I PENDAHULUAN. tentang aktivitas perusahaan selama periode waktu tertentu. Pemakai internal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan sarana yang disediakan oleh perusahaan kepada para pemakai baik internal maupun eksternal untuk memperoleh informasi tentang aktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk alat komunikasi oleh manajer puncak kepada bawahannya serta kepada pihak luar perusahaan untuk menginformasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan bentuk alat komunikasi kepada pihak luar

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan bentuk alat komunikasi kepada pihak luar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan bentuk alat komunikasi kepada pihak luar perusahaan untuk menginformasikan aktivitas perusahaan selama periode waktu tertentu. Penginformasian

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN, KETERBATASAN, dan SARAN

BAB 5 KESIMPULAN, KETERBATASAN, dan SARAN BAB 5 KESIMPULAN, KETERBATASAN, dan SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil analisis yang dilakukan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Tekanan dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam beberapa dekade terakhir, jumlah dari skandal akuntansi yang utama disebabkan dari banyaknya spekulasi salah satu di antaranya adalah bahwa manajemen

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Berbagai literatur mendefinisikan tentang fraud. Defenisi fraud secara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Berbagai literatur mendefinisikan tentang fraud. Defenisi fraud secara BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kecurangan (Fraud) Berbagai literatur mendefinisikan tentang fraud. Defenisi fraud secara harfiah diartikan sebagai kecurangan. Menurut the Association of Certified Fraud Examiners

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan cermin kondisi perusahaan dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perekonomian yang begitu pesatnya antara lain ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perekonomian yang begitu pesatnya antara lain ditandai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia perekonomian yang begitu pesatnya antara lain ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, persaingan yang ketat, pertumbuhan inovasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Teori kontrakting atau bisa disebut juga teori keagenan (agency

BAB 1 PENDAHULUAN. Teori kontrakting atau bisa disebut juga teori keagenan (agency BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teori kontrakting atau bisa disebut juga teori keagenan (agency theory), hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang

Lebih terperinci

1. Tekanan (pressure) yang diukur dengan pertumbuhan keuangan

1. Tekanan (pressure) yang diukur dengan pertumbuhan keuangan BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Tekanan (pressure) yang diukur dengan pertumbuhan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terjadi antara pemilik dan pemegang saham (principal) dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terjadi antara pemilik dan pemegang saham (principal) dengan 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teori agensi (agency theory) yang dikemukakan oleh Jensen dan Meckling dalam Ratmono (2014) yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan menjadi perhatian utama bagi penggunanya sebagai informasi akuntansi kepada pihak internal maupun pihak eksternal untuk pengambilan keputusan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan yang dapat memberikan informasi bagi pemakainya. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan yang dapat memberikan informasi bagi pemakainya. Laporan keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan pencatatan transaksi, pengikhtisaran dan pelaporan yang dapat memberikan informasi bagi pemakainya. Laporan keuangan bertujuan menyediakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjelma menjadi kekuatan ekonomi terbesar di Asia tenggara. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjelma menjadi kekuatan ekonomi terbesar di Asia tenggara. Dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia semakin penting di mata internasional. Setelah sempat lumpuh akibat krisis ekonomi pada tahun 1998, kini perekonomian Indonesia menjelma menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan suatu gambaran mengenai kondisi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan suatu gambaran mengenai kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan suatu gambaran mengenai kondisi perusahaan karena di dalam laporan keuangan terdapat bentuk pertanggung jawaban manajemen kepada calon investor

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kontrak dimana satu atau lebih pemegang saham (principle) melibatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kontrak dimana satu atau lebih pemegang saham (principle) melibatkan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Keagenan Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan teori agensi sebagai sebuah kontrak dimana satu atau lebih pemegang

Lebih terperinci

FRAUND DIAMOND DALAM MENDETEKSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN. Poppy Indriani 1 M. Titan Terzaghi 2

FRAUND DIAMOND DALAM MENDETEKSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN. Poppy Indriani 1 M. Titan Terzaghi 2 FRAUND DIAMOND DALAM MENDETEKSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN Poppy Indriani 1 (poppy_ucat@yahoo.com) M. Titan Terzaghi 2 (mtitan4@gmail.com) Abstract Effect of Diamond Fraud in Financial Statement Fraud

Lebih terperinci

OLEH FITRIANA FEBYOLA R. JANTU PRODI S1 AKUNTANSI UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO ABSTRAK

OLEH FITRIANA FEBYOLA R. JANTU PRODI S1 AKUNTANSI UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO ABSTRAK PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERDAGANGAN, JASA DAN INVESTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH FITRIANA FEBYOLA R. JANTU PRODI S1 AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi data yang dilihat dari nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, untuk penilaian (judgement) dan pengambilan keputusan oleh pemakai

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, untuk penilaian (judgement) dan pengambilan keputusan oleh pemakai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pengkomunikasian informasi ekonomi yang bisa dipakai untuk penilaian (judgement) dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan adalah informasi yang diperoleh dari laporan keuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan adalah informasi yang diperoleh dari laporan keuangan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan informasi yang lengkap dan berkualitas dalam berbagai bentuk sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Salah satu informasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor energi yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor energi yang terdaftar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2014. Pemilihan populasi menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia merupakan salah satu wadah berinvestasi yang baru

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia merupakan salah satu wadah berinvestasi yang baru BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal Indonesia merupakan salah satu wadah berinvestasi yang baru berkembang di Indonesia. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para penjual dan pembeli dapat

Lebih terperinci

PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEKINDONESIA (BEI) WIDARTI 1

PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEKINDONESIA (BEI) WIDARTI 1 PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEKINDONESIA (BEI) WIDARTI 1 ABSTRACT The purpose of this study was to determine

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan memperoleh bukti empiris atas pengaruh variabel independen yang terdiri dari corporate governance, independensi auditor

Lebih terperinci

ANALISIS PREDIKSI POTENSI RISIKO FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MELALUI PERSONAL FINANCIAL NEED DAN AUDITOR SWITCHING

ANALISIS PREDIKSI POTENSI RISIKO FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MELALUI PERSONAL FINANCIAL NEED DAN AUDITOR SWITCHING Desak Nyoman Sri Werastuti, Analisis Prediksi Risiko Fraudulent Financial... 37 ANALISIS PREDIKSI POTENSI RISIKO FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MELALUI PERSONAL FINANCIAL NEED DAN AUDITOR SWITCHING Desak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia bisnis, berbagai persaingan dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia bisnis, berbagai persaingan dilakukan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan dunia bisnis, berbagai persaingan dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam mengoperasikan kinerjanya. Persaingan beberapa perusahaan tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Sampel dalam penelitian ini diambil dari perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013 yang melakukan kecurangan. Berdasarkan kriteria

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Siklus akuntansi yang terjadi dalam setiap perusahaan akan selalu diakhiri dengan pembuatan laporan keuangan. Laporan keuangan menurut Kieso dkk. (2011:4) adalah sarana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan gambaran hasil penelitian, hasil pengujian hipotesis hipotesis, dan pembahasan. Ketiga bagian tersebut dijelaskan secara terpisah. Hasil penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH FINANCIAL STABILITY, PERSONAL FINANCIAL NEED DAN INEFFECTIVE MONITORING PADA FINANCIAL STATEMENT FRAUD DALAM PERSPEKTIF FRAUD TRIANGLE

PENGARUH FINANCIAL STABILITY, PERSONAL FINANCIAL NEED DAN INEFFECTIVE MONITORING PADA FINANCIAL STATEMENT FRAUD DALAM PERSPEKTIF FRAUD TRIANGLE 1 PENGARUH FINANCIAL STABILITY, PERSONAL FINANCIAL NEED DAN INEFFECTIVE MONITORING PADA FINANCIAL STATEMENT FRAUD DALAM PERSPEKTIF FRAUD TRIANGLE Resti Molida Anis Chariri, SE, M.Com., Ph.D, Akt JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas perbankan atau

BAB I PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas perbankan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan dipublikasikan untuk memberikan informasi keuangan mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas perbankan atau perusahaan yang akan membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kinerja suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi. Menurut IAI (2011) tujuan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi. Menurut IAI (2011) tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan (financial statement) merupakan sumber informasi keuangan yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan mengenai praktik manajemen laba (earnings management)

BAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan mengenai praktik manajemen laba (earnings management) 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan mengenai praktik manajemen laba (earnings management) yang dilakukan oleh pihak yang berwenang seperti manajer dan pihak-pihak yang berkepentingan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan kepada pihak-pihak luar korporasi. Laporan keuangan tersebut diharapkan dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memutuskan untuk berinvestasi, para investor terlebih dahulu memperhitungkan

BAB I PENDAHULUAN. memutuskan untuk berinvestasi, para investor terlebih dahulu memperhitungkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memberikan peluang kepada calon investor untuk menanamkan modalnya kepada perusahaan tertentu dalam waktu singkat dengan harapan mendapatkan return

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR DIAGRAM... xi DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR DIAGRAM... xi DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR DIAGRAM... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Identifikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan adalah suatu industri yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan adalah suatu industri yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan adalah suatu industri yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan industri yang lain seperti manufaktur, perdagangan, dan sebagainya. Industri perbankan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS FRAUD TRIANGLE

ANALISIS FRAUD TRIANGLE ANALISIS FRAUD TRIANGLE DALAM MENDETEKSI FINANCIAL STATEMENT FRAUD (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014) Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini laporan keuangan telah menjadi isu sentral, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini laporan keuangan telah menjadi isu sentral, sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini laporan keuangan telah menjadi isu sentral, sebagai sumber penyalahgunaan informasi yang merugikan pihak-pihak yang berkepentingan. Belum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekadar kumpulan angka-angka, namun menjadi alat yang sangat berguna

BAB I PENDAHULUAN. sekadar kumpulan angka-angka, namun menjadi alat yang sangat berguna BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan adalah salah satu instrumen penting yang digunakan dalam mengkomunikasikan dan mempertanggungjawabkan kinerja perusahaan dari manajer kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan komponen penting dalam perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan komponen penting dalam perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan komponen penting dalam perusahaan yang merupakan sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan. Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal perusahaan. 1 Laporan keuangan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal perusahaan. 1 Laporan keuangan memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sumber informasi atas kondisi keuangan suatu perusahaan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan berbagai pihak, baik internal maupun

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN TINGKAT FRAUD MELALUI FAKTOR RISIKO TEKANAN DAN PELUANG (Studi Kasus pada Perusahaan Perbankan Periode ) Naskah Publikasi Ilmiah

PENDETEKSIAN TINGKAT FRAUD MELALUI FAKTOR RISIKO TEKANAN DAN PELUANG (Studi Kasus pada Perusahaan Perbankan Periode ) Naskah Publikasi Ilmiah PENDETEKSIAN TINGKAT FRAUD MELALUI FAKTOR RISIKO TEKANAN DAN PELUANG (Studi Kasus pada Perusahaan Perbankan Periode 2010 2012) Naskah Publikasi Ilmiah Disusun Oleh: ASRI DITHA HAPSARI B200100173 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini laporan keuangan telah menjadi isu sentral, sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini laporan keuangan telah menjadi isu sentral, sebagai sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akhir-akhir ini laporan keuangan telah menjadi isu sentral, sebagai sumber penyalahgunaan informasi yang merugikan pihak-pihak yang berkepentingan. Fenomena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada masa tertentu. Laporan keuangan menggambarkan situasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada masa tertentu. Laporan keuangan menggambarkan situasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan alat untuk melakukan evaluasi atas suatu kinerja perusahaan pada masa tertentu. Laporan keuangan menggambarkan situasi keuangan dan kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu perusahaan memiliki kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu perusahaan memiliki kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu perusahaan memiliki kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan perusahaan yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh lembaga yang berwenang. Dalam

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini mengambil laporan keuangan perusahaan manufaktur yang

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini mengambil laporan keuangan perusahaan manufaktur yang BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini mengambil laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 dan 2011. Industri yang digunakan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang digunakan oleh investor dalam menilai kinerja perusahaan go public. Laporan keuangan harus mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan (financial statement) merupakan sumber informasi

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan (financial statement) merupakan sumber informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan (financial statement) merupakan sumber informasi keuangan yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan (return) atas UKDW

BAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan (return) atas UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investor merupakan pihak yang menanamkan uangnya dalam bentuk modal pada perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan (return) atas investasi yang dilakukannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas, 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang lebih menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian

Lebih terperinci

SEMINAR AKUNTANSI MANAJEMEN LABA

SEMINAR AKUNTANSI MANAJEMEN LABA SEMINAR AKUNTANSI MANAJEMEN LABA MANAJEMEN LABA PADA TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ-45 Isu / Fenomena Masalah Bagaimana pengaruh asimetri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dapat bersifat material dan merugikan pihak pihak berkepentingan, seperti

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dapat bersifat material dan merugikan pihak pihak berkepentingan, seperti 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai organisasi mulai dari nirlaba hingga yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan, memiliki potensi untuk terindikasi melakukan berbagai penyimpangan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. data populasi perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek

BAB V PENUTUP. data populasi perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek BAB V PENUTUP Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial, struktur modal, pertumbuhan dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, penelitian ini gagal membuktikan hipotesis bahwa financial leverage berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan

Lebih terperinci

Jenis Sesi Paper: Full paper

Jenis Sesi Paper: Full paper ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL STATEMENT FRAUD (Studi Empiris pada Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014) Jenis Sesi Paper: Full paper Merissa Yesiariani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah pada penelitian Kusumawardhani (2015) menyebutkan bahwa secara

BAB III METODE PENELITIAN. adalah pada penelitian Kusumawardhani (2015) menyebutkan bahwa secara 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini merupakan laporan keuangan perusahaan perbankan yang telah terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013 2015. Pertimbangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan alat yang digunakan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan hasil dari kinerjanya selama suatu periode kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang cukup pesat. Sejak adanya paket-paket kebijakan yang. dikeluarkan pemerintah dan adanya UU No. 10 Tahun 1998 tentang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang cukup pesat. Sejak adanya paket-paket kebijakan yang. dikeluarkan pemerintah dan adanya UU No. 10 Tahun 1998 tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perbankan akhir-akhir ini mengalami suatu kemajuan yang cukup pesat. Sejak adanya paket-paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dan adanya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Obyek Penelitian Pada variabel penelitian ini terdapat variabel dummy sehingga dalam mengolah data menggunakan analisis regresi logistik yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1. Kecurangan (Fraud) Kecurangan (fraud) merupakan tindakan penipuan yang disengaja, baik melalui penghilangan ataupun tidak, yang menyebabkan korbannya menderita

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. efektifitas dan efisiensi suatu organisasi / perusahaan dalam rangka mencapai visi

BAB V PENUTUP. efektifitas dan efisiensi suatu organisasi / perusahaan dalam rangka mencapai visi BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kinerja keuangan dapat digambarkan sebagai kondisi perusahaan yang memiliki posisi keuangan serta hasil yang telah dicapai perusahaan dalam laporan keuangan. Kinerja keuangan

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Jumlah Perusahaan Listing di BEI Tahun Sumber: Annual Report BEI 2014

Gambar 1.1 Jumlah Perusahaan Listing di BEI Tahun Sumber: Annual Report BEI 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, perusahaan publik adalah perseroan yang sahamnya telah dimiliki

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh financial leverage, net

BAB 5 PENUTUP. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh financial leverage, net BAB 5 PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh financial leverage, net profit margin dan kualitas auditor terhadap manajemen laba. Alat uji yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate governance terhadap manajemen laba di industri perbankan Indonesia. Konsep good corporate

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah laporan keuangan. Laporan keuangan selain merupakan media

BAB I PENDAHULUAN. adalah laporan keuangan. Laporan keuangan selain merupakan media BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu sumber informasi bagi pihak eksternal yang dapat membantu dalam menaksir kemampuan perusahaan memperoleh laba adalah laporan keuangan. Laporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, tujuannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Adanya globalisasi dan persaingan bebas menuntut setiap perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi agar dapat bertahan hidup, berkembang dan berdaya saing. Dengan

Lebih terperinci

Universitas Pandanaran Semarang. Universitas Pandanaran Semarang ABSTRACT

Universitas Pandanaran Semarang. Universitas Pandanaran Semarang ABSTRACT PENGARUH FINANCIAL STABILITY, EXTERNAL PRESSURE, FINANCIAL TARGET, INEFFECTIVE MONITORING DAN RASIONALISASI TERHADAP KECURANGAN PELAPORAN KEUANGAN (FRAUD) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2012-2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan. Untuk masuk dan berinvestasi di pasar modal, investor

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan. Untuk masuk dan berinvestasi di pasar modal, investor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu wadah berinvestasi yang baru berkembang di Indonesia yaitu pasar modal. Menurut Robert Ang (1997), pasar modal adalah suatu situasi dimana para penjual

Lebih terperinci