PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PAI MATERI IMAN KEPADA MALAIKAT DENGAN METODE JIGSAW

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PAI MATERI IMAN KEPADA MALAIKAT DENGAN METODE JIGSAW"

Transkripsi

1 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PAI MATERI IMAN KEPADA MALAIKAT DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII F SMP N 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh: ROHMAD SHOLIKIN NIM: FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA TAHUN 2017 i

2 ii

3 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PAI MATERI IMAN KEPADA MALAIKAT DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII F SMP N 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh: ROHMAD SHOLIKIN NIM: FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA TAHUN 2017 iii

4 KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) Jalan Lingkar Salatiga Km. 2 Telp. (0298) Salatiga Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id tarbiyah@iainsalatiga.ac.id Drs. M. Ghufron, M.Ag. Dosen IAIN Salatiga Persetujuan Pembimbing Lamp. : 4 Eksemplar Hal : Naskah Skripsi Saudara : Rohmad Sholikin Assalamu alaikum Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa: Nama : Rohmad Sholikin NIM : Fakultas Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan : Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PAI MATERI IMAN KEPADA MALAIKAT DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII F SMP N 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Dengan ini kami mohon skripsi mahasiswa tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Wassalamu alaikum Wr.Wb. Salatiga, 20 Maret 2017 Pembimbing Drs. M. Ghufron, M,Ag. NIP iv

5 Judul Skripsi PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PAI MATERI IMAN KEPADA MALAIKAT DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII F SMP N 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh ROHMAD SHOLIKIN NIM: Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 29 Maret 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam Pendidikan Islam. Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji Sekretaris Penguji Penguji I Penguji II : Dr. Imam Sutomo, M.Ag : Dr. M. Gufron, M.Ag : Dr. Muna Erawati, M.Si : Dr. Mukti Ali, M.Hum Salatiga, 29 Maret 2017 v

6 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Rohmad Sholikin NIM : Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari hasil karya tulis orang lain. Pendapat dan temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. vi

7 MOTTO Pendidikan yang berkarakter akan menciptakan banyak intelektual terpelajar bukan intelektual yang kurang ajar vii

8 PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-nya, karya skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1. Keluarga ku Ayah dan Ibuku tercinta, Pae Zumroni dan Mbok Jumiyem serta Adiku Nduk Puji Tri Utami, Mas Andi Wibowo dan dek Riza yang selalu membimbingku, memberikan doa, nasihat, kasih sayang, dan motivasi dalam kehidupanku. 2. Dosen Pembimbing Skripsiku, Bp. Drs. M. Ghufron, M.Ag. yang selalu memberikan pengarahan serta bimbingan dengan penuh kesabaran selama proses skripsi ini. 3. Sahabat-sahabatku, Tri Hartono, Dedi Setiadi, Rizal yang selalu memberikan dukungan, semangat, motivasi, dan doanya dalam penempuhan gelar sarjana ini. 4. Tim KKN IAIN Salatiga 2016 Posko 60 Mas Fahmi, Mujito, Nur Hidayati, Latifah, Oktaf, Riyanti, Novi yang selalu memberikan dukungan, semangat, motivasi, dan doanya dalam penempuhan gelar sarjana ini. 5. Teman-teman ku se Perjuangan PAI D Angkatan Segenap pendidik dan Pembaca. viii

9 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak rahmat dan hidayah-nya, sehingga bisa menikmati indahnya Islam di dunia ini. Sholawat serta salam selalu tercurahkan pada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membimbing manusia dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang dan yang selalu dinantikan syafaatnya di hari kiamat kelak. Segala syukur penulis panjatkan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PAI MATERI IMAN KEPADA MALAIKAT DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII F SMP N 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan di dalamnya. Selain itu, penulis juga banyak memperoleh bantuan, bimbingan, pengarahan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga. 3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga. 4. Bapak Drs. M. Ghufron, M.Ag., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 5. Ibu Peni Susapti, S. Si., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik. 6. Kedua orang tuaku, kakakku, dan adikku yang telah memberikan doa, motivasi, serta dukungan moril dan materil kepada penulis. 7. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah membuka cakrawala keilmuan di bidang pendidikan kepada penulis. 8. Keluarga Besar JQH Al-Furqan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan pengalaman keorganisasian kepada penulis. 9. Keluarga Besar ITTAQO IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan pengalaman keorganisasian kepada penulis. ix

10 10. Teman-teman seperjuanganku angkatan 2012 IAIN Salatiga yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis. 11. Semua pihak yang terlibat dan dengan ikhlas memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca. Dengan keterbatasan dan kemampuan, skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini. Salatiga, 20 Maret 2017 x

11 ABSTRAKSI Rohmad Sholikin (NIM ). Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pai Materi Iman Kepada Malaikat Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VII F SMP N 2 Tengaran Kabupaten Semarang Tahun ajaran 2016/2017. Skripsi. IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. M Ghufron, M.Ag. Kata kunci: prestasi belajar, PAI, metode Jigsaw. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya meningkatkan prestasi belajar PAI melalui metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VII F SMP N 2 Tengaran Kabupaten Semarang Tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan studi tindakan (action research) pada peserta didik Kelas VII F SMP N 2 Tengaran Kabupaten Semarang dengan dua siklus. Metode pengumpulan datanya menggunakan tes, observasi dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Jigsaw pada pembelajaran PAI mempermudah bagi guru dalam mencapai tujuan belajar yang diinginkan dan mengoptimalkan / menuntaskan hasil belajar peserta didik. Hal ini terlihat dari persentase ketuntasan belajar secara klasikal pada tahap pra siklus sebesar 22.4%, pada siklus I sebesar 51.5%, dan pada siklus II ketuntasan belajar peserta didik mencapai 100%. Nilai rata-rata hasil peserta didik juga mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu para tahap pra siklus sebesar 69, siklus I sebesar 78, dan pada siklus II naik menjadi 87. Hal ini berarti, target yang ditetapkan peneliti yaitu standar ketuntasan hasil belajar peserta didik secara klasikal mencapai 90% dan secara individual nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik 75 sudah tercapai. Aktivitas belajar peserta didik juga dapat ditingkatkan dengan menerapkan metode jigsaw. Dengan metode ini guru mudah merangsang keaktifan peserta didik melalui kerja sama antar kelompok. Guru juga mudah memantau aktivitas peserta didik sehingga tingkat kesukaran dan permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik dapat diketahui dan dicarikan solusinya oleh guru. Peningkatan aktivitas belajar peserta didik ini dapat terlihat dari pra siklus, siklus I dan siklus II, secara berturut-turut sebesar: 45,00%, 70,00 % dan 82,50 %. Dengan begitu target yang ingin dicapai telah terpenuhi yaitu persentase aktivitas peserta didik sebesar 80%. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti membuktikan bahwa ada peningkatan prestasi belajar peserta didik dalam mengikuti pelajaran PAI melalui metode Jigsaw. Adanya peningkatan prestasi belajar ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata peserta didik dan persentase ketuntasan belajar peserta didik. Hasil penelitian tersebut, diharapkan dapat memberi pengetahuan kepada semua pihak (peserta didik, guru dan orang tua) untuk dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran PAI. xi

12 DAFTAR ISI SAMPUL JUDUL... i HALAMAN BERLOGO... ii JUDUL... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv PENGESAHAN KELULUSAN... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... vi MOTTO... vii PERSEMBAHAN... viii KATA PENGANTAR... ix ABSTRAK... xi DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Maasalah... 4 C. Tujuan Penelitian... 5 D. Manfaat Penelitian... 5 E. Hipotesis Tindakan... 6 F. Definisi Operasional... 7 G. Metode Penelitian Rancangan Penelitian Subyek Penelitian xii

13 3. Instrumen Penelitian Pengumpulan Data Teknik Analisa Data H. Sistematika Penulisan Skripsi BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar PA 1. Pengertian Prestasi Belajar PAI Dasar-Dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Fungsi Pendidikan Agama Islam Tujuan Pendidikan Agama Islam B. Iman Kepada Malaikat C. Konsep Dasar Metode Pembelajaran 1. Metode Pembelajaran Prinsip Penggunaan Metode Jigsaw BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Setting dan Subyek Penelitian Waktu dan Tempat Subyek Penelitian C. Data Prestasi Belajar PAI D. Desain Penelitian E. Metode Pengumpulan Data 1. Tes xiii

14 2. Observasi Dokumentasi F. Metode Analisis Data G. Indikator Keberhasilan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Observasi Awal B. Hasil Pelaksanaan Tindakan Setiap Siklus Siklus I Siklus II C. Pembahasan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN xiv

15 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Data Prestasi Belajar Peserta Didik Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Belajar Peserta Didik Tabel 4.2 Hasil Aktivitas Peserta Didik Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Belajar Peserta Didik Tabel 4.4 Aktivitas Belajar Peserta Didik Tabel 4.5 Aktivitas Pembelajaran Guru Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Belajar Peserta Didik Tabel 4.7 Aktivitas Belajar Peserta Didik Tabel 4.8 Aktivitas Pembelajaran Guru Tabel 4.9 Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Per Siklus xv

16 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Nilai Hasil Belajar Siswa PAI Siklus I Lampiran 2 Nilai Hasil Belajar Siswa PAI Siklus II Lampiran 3 Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I Lampiran 4 Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus II Lampiran 5 Dokumentasi Lampiran 6 Riwayat Hidup Penulis Lampiran 7 Daftar Nilai Surat Keterangan Kegiatan (SKK) Lampiran 8 Surat Pembimbing Skripsi Lampiran 9 Surat Penelitian xvi

17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinamika masyarakat pada dekade abad ke 21 ini semakin kompleks. Realitas sosial ini disadari atau tidak disadari akan membawa akses-akses baik positif maupun negatif terhadap perkembangan moral masyarakat. Ketidakberdayaan masyarakat dalam membendung laju zaman ini lebih terindikasikan lagi dengan tidak adanya batasan oleh seperangkat komputer dan jaringannya. Pendidikan merupakan sarana yang sangat strategis dalam melestarikan sistem nilai yang berkembang dalam kehidupan. Sistem nilai tersebut meliputi ranah pengetahuan, kebudayaan dan nilai keagamaan. Proses pendidikan tidak hanya memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada peserta didik, namun lebih diarahkan pada pembentukan sikap, perilaku, dan kepribadian anak. Untuk itu penyampaian proses pembelajaran hendaknya dikemas menjadi proses yang membangun pengalaman baru berdasar pengetahuan awal, membangkitkan semangat kerjasama, menantang dan menyenangkan. Dunia pendidikan mempunyai tantangan dalam mengembangkan kemampuan dan membentuk manusia yang berkarakter, yang akan melahirkan generasi yang berbudi pekerti yang luhur sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang pendidikan nasional no. 2 tahun 2003 Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban 1

18 bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tugas pendidik dalam konteks ini membantu mengkondisikan peserta didik pada sikap, perilaku atau kepribadian yang benar agar mampu berkembang dan berguna bagi dirinya sendiri, lingkungan dan masyarakat. Pelaksanaan pembelajaran harus mampu membantu peserta didik agar menjadi manusia yang berbudaya tinggi dan bermoral tinggi. Untuk mewujudkan capaian tersebut salah satu cara yang bisa dilakukan oleh seorang guru adalah dengan melaksanakan pembelajaran yang inovatif. Disisi lain minat siswa terhadap mata pelajaran pendidikan agama menurun, siswa lebih suka dengan mata pelajaran lain yang berbasis teknologi dan informasi oleh karena itu mata pelajaran pendidikan agama perlu aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan dalam menyampaikan kepada peserta didik agar siswa tidak jemu dalam mengikuti pelajaran. Dalam menyikapi kondisi yang terjadi dalam era globalisasi ini terutama dengan besarnya kemungkinan persebaran dampak negatifnya, maka satu aspek yang paling penting dalam menangkal akses yang lebih buruk lagi adalah dengan pembekalan moral kepada para anak bangsa, sehingga mampu memilih yang lebih baik, yang sesuai dengan tatanan moral. Dalam hal ini peranan pendidikan menjadi sangat urgen terutama Pendidikan Agama Islam yang bersangkutan langsung dengan masalah moral. Mengingat kekhawatiran 2

19 akan pengaruh jangka panjang dari kemajuan IPTEK yang mungkin melampaui batas, Pendidikan Agama Islam harus bertindak untuk mencegah bahaya-bahaya yang menyertai kemajuan tersebut. Pendidikan Agama Islam dituntut mampu menciptakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermuara pada nilai-nilai Islami. Dari uraian tersebut di atas dapat dipahami bahwa Pendidikan Agama Islam adalah merupakan pendidikan yang sangat penting, karena harus mampu membentuk sikap perilaku yang agamis terhadap peserta didik, terutama masalah pengamalan ibadah. Dalam hal ini memahami iman kepada malaikat adalah sangat diperlukan karena iman kepada malaikat termasuk dalam serangkaian rukun iman yang wajib diyakini dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Agama Islam pada sekolah umum masih terdapat ketidak seimbangan antara alokasi waktu yang tersedia dan materi pelajaran yang begitu luas, mengakibatkan prestasi Pendidikan Agama Islam masih jauh dari harapan yang diinginkan. Hal ini terbukti kurang tercapainya nilai yang diperoleh oleh siswa, terutama pada materi iman kepada malaikat yaitu rentang nilai antara 60 dan 70 sedang KKM yang ditetapkan 75. Kalaupun nilai sudah cukup baik ataupun sudah memenuhi kriteria standar kelulusan, dengan diterapkannya metode Jigsaw diharapkan prestasi akan lebih meningkat. Dalam rapat Dewan Guru, dan Dewan Komite sekolah yang pada tanggal 15 Mei 2011 menetapkan bahawa 68% merupakan ketuntasan belajar rendah, 75% ketuntasan belajar sedang dan 88% ketuntasan belajar tinggi dan Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk Pendidikan Agama Islam adalah 75. 3

20 Salah satu solusi penulis ingin mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk meningkatkan pemahaman iman kepada malaikat dengan menggunakan metode Jigsaw pada siswa kelas VII F SMP N 2 Tengaran Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Ajaran Dengan harapan dengan metode Jigsaw prestasi siswa pada materi iman kepada malaikat akan meningkat. B. Rumusan Masalah Penelitian ini berfokus pada proses pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi iman kepada malaikat dengan menggunakan metode Jigsaw pada siswa kelas VII F SMP N 2 Tengaran Kabupaten Semarang. Adapun pokok permasalahannya adalah sebagai berikut: Apakah strategi Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman terhadap iman kepada malaikat pada siswa kelas VII F SMP N 2 Tengaran Kabupaten Semarang. Adapun indikator keberhasilan adalah indikator kemampuan siswa dalam memahami dan mengamalkan nilai-nilai iman kepada malaikat. Jadi keberhasilan tindakan ini ditetapkan kriteria bahwa semakin meningkat perolehan hasil tes pada kategori diatasnya menunjukkan peningkatan pembelajaran. Jika pada siklus 1 kategori lebih besar paham dari Pra Siklus dan pada siklus II Paling lebih besar paham dari Siklus 1 berarti terjadi peningkatan yang positif. 4

21 C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang ditetapkan, maka tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah metode Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman iman kepada malaikat pada siswa kelas VII F SMP N 2 Tengaran Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Ajaran 2016/2017 D. Manfaat Penelitian Pelaksanaan dan evaluasi yang teratur terhadap pelaksanaan pembelajaran iman kepada malaikat harus tetap diprioritaskan untuk mencapai hasil yang maksimal. Penelitian Tindakan Kelas ini akan mengungkapkan kemampuan siswa kelas VII F SMP N 2 Tengaran Kabupaten Semarang terhadap pemahaman iman kepada malaikat dan selanjutnya akan ditingkatkan dengan menggunakan strategi Jigsaw. 1. Manfaat Teoritis Sebagai pelengkap referensi yang telah ada berkaitan dengan proses belajar mengajar. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti sebagai ajang praktek materi-materi maupun teori teori yang selama ini penulis peroleh dalam bangku kuliah. b. Bagi sekolah dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami dan mengamalkan bentuk iman kepada malaikat. 5

22 c. Bagi guru dan siswa sebagai bahan evaluasi yang telah dilaksanakan guna memperbaiki kekurangan yang ada dalam proses belajar mengajar sehingga hasilnya dapat ditingkatkan. d. Pembuat kebijaksanaan dalam menyusun kurikulum yang lebih bermanfaat bagi siswa. E. Hipotesis Tindakan Hipotesis diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi Arikunta, 2006:71). Sedang menurut Winarno Surahmad hipotesis adalah sebuah kesimpulan, akan tetapi kesimpulan itu belum berakhir masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis adalah jawaban yang dianggap benar atau salah (Sutrisno Hadi, 1987:69). Jadi yang dimaksud hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara belum sampai pada titik akhir. Masih memerlukan pembuktian untuk memperoleh kebenaran maka perlu adanya penelitian. Sesuai dengan judul yang penulis ajukan terdiri dari dua variabel yaitu strategi Jigsaw sebagai variabel bebas (independent) dan pemahaman iman kepada malaikat sebagai variabel terikat. (dependen) maka dapat penulis ajukan hipotesis sebagai berikut : Melalui metode Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman dan menerapkan nilai-nilai iman kepada malaikat pada siswa kelas VII F SMP N 2 Tengaran 6

23 F. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan yang mungkin terjadi dalam pemaham, maka perlu penulis jelaskan : 1. Pengertian Pemahaman iman kepada malaikat Pemahaman adalah cara memehami atau memahamkan sesuatu (Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005: 811). Adapun yang penulis maksudkan dengan pemahaman iman kepada malaikat adalah kesanggupan dan kecakapan seseorang untuk memahami dan menerapkan iman kepada malaikat dengan benar, dengan indikator : a. Memahami arti iman kepada malaikat Secara etimologis kata mala-ikah (dalam bahasa indonesia disebut (malaikat) adalah bentuk jamak dari malak, berasal dari masdar alalukah artinya ar-risalah (misi, pesan). Yang membawa misi atau pesan disebut ar-rasul (utusan). Dalam beberapa ayat Al-Quran Malaikat juga disebut rusul (utusan-utusan). Misalnya pada surathud ayat 69. Bentuk jamak lain dari malak adalah mala-ik. Dalam bahasa indonesia kata Malaikat dipakai untuk bentuk tunggal. Bentuk jamaknya menjadi para malaikat. (Ilyas, 1992: 83). Secara etimologis malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya dengan wujud dan sifat-sifat tertentu. b. Mengamalkan nilai-nilai iman kepada malaikat dalam kehidupan sehari-hari. 7

24 Iman kepada malaikat merupakan iman kedua setelah iman kepada Allah. Yang dimaksud dengan iman kepada malaikat ialah mempercayai bahwa Allah itu mempunyai suatu mahluk bernama malaikat, yang selalu taat kepadanya dan mengerjakan dengan sebaikbaiknya tugas yang diberikan Allah kepada mereka. Yang menjadikan dasar kepada adanya iman kepada malaikat ini, ialah kepercayaan akan kebenaran akan wahyu Al-Qur an dan Hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Orang yang mengakui kebenaran Al-Qur an dan sabda-sabda Rasulullah tentulah mereka akan percaya pula bahwa malaikat itu ada, sebab adanya malaikat diterangkan oleh dua sumber agama Islam itu. Malaikat termasuk mahluk Tuhan yang ghaib. Hal yang ghaib ialah segala yang tidak dapat ditangkap oleh panca indra. Kata ghaib itu sendiri artinya ialah hilang, lenyap, tidak ada. Jadi barang ghaib ialah sesuatu yang hilang atau lenyap atau tidak ada dalam jangkauan panca indra.( Pangarsa, 1979: 81) Jumlah mereka banyak sekali sehingga tidak ada yang dapat menghitung kecuali Allah SWT dalam As-Shahihain disebutkan hadits yang berasal dari Annas bin Malik tentang kisah mi raj, bahwa Nabi diperlihatkan Al-Baitul Ma mur dilangit. Padanya setiap hari terdapat tujuh puluh ribu malaikat yang menunaikan shalat. Jika mereka itu telah keluar (selesai shalat) meraka tidak akan pernah kembali kesitu. Malaikat memiliki tugas-tugas tertentu, adapun malaikat yang bertugas mengawasi atau mencatat semua amal perbuatan manusia. 8

25 Setiap gerak-gerik yang kita kerjakan pasti tidak akan pernah luput dari pengawasannya, malaikat tersebut adalah malaikat Raqib dan Atid. Maka dari itu kita harus senantiasa berperilaku dengan penuh kehati-hatian. Nama-nama malaikat dan tugas mereka masing-masing: 1. Malaikat jibril; sebagai utusan untuk menyampaikan wahyu tuhan kepada Nabi-nabi/Rasul-rasul-NYA. Jibril kadang-kadang disebut juga Ruhul Qudus (S. Al-Baqarah 87), Ruhul Amin (S. Asy-syuara 193) dan Namus. 2. Malaikat Mika il; menyampaikan pembagian rizqi. 3. Malaikat israfil; meniup serunai sangkakala (terompet) dalam 3 peristiwa, yaitu pada saat terjadinya hari kiamat, pada saat kebangkitan manusia dari kubur, dan pada waktu manusia dipanggil untuk diadili oleh tuhan. (S.Yasin ayat 49,51 dan 53) 4. Malaikat Izra il; mencabut nyawa manusia dan mahluk lainya apabila telah tiba (S. As-Sajdah 11, S. An-Nahl 32, S An-Nisa 97) 5. Malaikat Ridwan; bertugas menjaga surga. 6. Malaikat malik; bertugas menjaga neraka. 7. Malaikat munkar nakir; bertugas melakukan pemeriksaan pendahuluan kepada orang yang selesai dikuburkan. 8. Malaikat Raqib dan Atid bertugas menjaga dan mencatat perbuatan-perbuatan manusia. Raqib disebelah kanan mencatat amal baik dan Atid disebelah kiri mencatat amal buruk. (S. Qof 17) ( Pangarsa, 1979: 83 ) 9

26 Hikmah iman kepada Malaikat Sebagai muslim yang memiliki iman kepada malaikat, seseorang akan menunjukkan beberapa perilaku yang mengindikasikan dari rasa keimanannya itu sendiri. Di antara tandatanda perilaku dari orang yang beriman kepada Malaikat antara lain : a. Bertindak hati-hati dalam berperilaku keseharian b. Memiliki kepedulian sosial dalam hidup dengan masyarakat sekitar c. Perilaku yang ditampilkan mampu menjadi suri tauladan bagi lingkungannya d. Selalu berusaha untuk memperbaiki diri sendiri dari waktu ke waktu e. Berpikiran positif terhadap berbagai kejadian yang terjadi sekitarnya f. Mengetahui akan keagungan Allah SWT, kekuatannya serta kekuasaanya. Keagungan mahluk merupakan bagian dan keagungan khaliq g. Terimakasih (syukur) kepada Allah SWT atas perhatian-nya terhadap bani adam, dimana dia telah memasrahkan kepada sebagian dari pada malaikat itu untuk menjaga (mengawasi) mereka, mencatat amal perbuatan mereka, serta kemaslahatankemaslahatan mereka yang lainya. 10

27 h. Mencintai para malaikat atas apa yang telah mereka tunaikan berupa penyembahan (ibadah) kepada Allah SWT. ( Sholeh, 1997: 166) Kedua komponen disatukan sebagai alat ukur kesempurnaan memahami dan mengamalkan nilai iman kepada malaikat. Masing-masing komposisi penelitian berisi indikator secara bertingkat yang menunjukkan kecakapan tingkat penguasaan baik pemahaman maupun dalam pengamalannya. 2. Pengertian Jigsaw Teknik mengajar Jigsaw dikembangkan dan diuji oleh Elliot Arronson dan rekan-rekannya di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan kawan-kawan di Universitas John Hopkin (Sugianto,2010:45). Jigsaw adalah salah satu dari metode-metode kooperatif yang paling fleksibel (Slavin, 2005:246). Model pembelajaran Jigsaw merupakan salah satu variasi model Collaborative Learning yaitu proses belajar kelompok dimana setiap anggota menyumbangkan informasi, pengalaman, ide, sikap, pendapat, kemampuan, dan keterampilan yang dimilikinya, untuk secara bersama-sama saling meningkatkan pemahaman seluruh anggota. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar 11

28 dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Sudrajat,2008:1). Model pembelajaran Jigsaw merupakan strategi yang menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan materi tersebut tidak mengharuskan urutan penyampaian. Kelebihan strategi ini adalah dapat melibatkan seluruh peserta didik dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain (Zaini, 2008:56). Model Pembelajaran kooperatif Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan. Para anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu kembali pada tim / kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli. Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk 12

29 siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan asal, dan latar belakang keluarga yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Jigsaw: 1) Guru membagi suatu kelas menjadi beberapa kelompok, dengan setiap kelompok terdiri dari 4 6 siswa dengan kemampuan yang berbeda. Kelompok ini disebut kelompok asal. Jumlah anggota dalam kelompok asal menyesuaikan dengan jumlah bagian materi pelajaran yang akan dipelajari siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dalam tipe Jigsaw ini, setiap siswa diberi tugas mempelajari salah satu bagian materi pembelajaran tersebut. Semua siswa dengan materi pembelajaran yang sama belajar bersama dalam kelompok yang disebut kelompok ahli (Counterpart Group/CG). Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama, serta menyusun rencana bagaimana menyampaikan kepada temannya jika kembali ke kelompok asal. Kelompok asal ini oleh Aronson disebut kelompok Jigsaw (gigi gergaji). Misal suatu kelas dengan jumlah 40 siswa dan materi pembelajaran yang akan dicapai 13

30 sesuai dengan tujuan pembelajarannya terdiri dari 5 bagian materi pembelajaran, maka dari 40 siswa akan terdapat 5 kelompok ahli yang beranggotakan 8 siswa dan 8 kelompok asal yang terdiri dari 5 siswa. Setiap anggota kelompok ahli akan kembali ke kelompok asal memberikan informasi yang telah diperoleh atau dipelajari dalam kelompok ahli. Guru memfasilitasi diskusi kelompok baik yang ada pada kelompok ahli maupun kelompok asal. 2) Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli maupun kelompok asal, selanjutnya dilakukan presentasi masing-masing kelompok atau dilakukan pengundian salah satu kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi pembelajaran yang telah didiskusikan. 3) Guru memberikan kuis untuk siswa secara individual. 4) Guru memberikan penghargaan pada kelompok melalui skor penghargaan berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya. 5) Materi sebaiknya secara alami dapat dibagi menjadi beberapa bagian materi pembelajaran. 6) Perlu diperhatikan bahwa jika menggunakan Jigsaw untuk belajar materi baru maka perlu dipersiapkan suatu tuntunan dan isi materi yang runtut serta cukup sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. 14

31 Kelebihan model pembelajaran Jigsaw : a) Mendorong siswa untuk lebih aktif di kelas, kreatif dalam berfikir serta bertanggungjawab terhadap proses belajar yang dilakukannya. b) Mendorong siswa untuk berfikir kritis dan dinamis. c) Memberi kesempatan setiap siswa untuk menerapkan dan mengembangkan ide yang dimiliki untuk menjelaskan materi yang dipelajari kepada siswa lain dalam kelompok belajar yang telah dibentuk oleh guru. d) Diskusi tidak didominasi oleh siswa tertentu saja, tetapi semua siswa dituntut untuk menjadi aktif dalam diskusi tersebut. Kekurangan model pembelajaran Jigsaw : a) Proses belajar mengajar (PBM) membutuhkan lebih banyak waktu dibanding metode yang lain. b) Bagi guru metode ini memerlukan kemampuan lebih karena setiap kelompok membutuhkan penanganan yang berbeda. G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini penulis lakukan bulan Februari tahun Minggu ke 1 bulan Februari persiapan menyusun konsep, jadwal dan instrumen, Sementara minggu ke 2, ke 3 dan ke 4 bulan Februari pelaksanaan Pra siklus, siklus satu dan siklus dua, sedang bulan Maret tahun 2017 menyusun konsep pelaporan. 15

32 2. Subjek Penelitian Yang penulis lakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman siswa kelas VII F SMP N 2 Tengaran dalam pemahaman iman kepada malaikat. Sebagaian populasinya adalah VII F SMP N 2 Tengaran yang berjumlah 33 siswa dengan rincian 16 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Karena Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka subjek penelitian adalah seluruh VII F SMP N 2 Tengaran Kabupaten Semarang tahun Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu metode (Suharsimi Arikunta, 2006:149). Agar penelitan ini berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, maka instrumen yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas anatara lain : Rencana Pembelajaran (RP) Buku, Al-Qur an, alat peraga (sarana prasarana), Buku Daftar Nilai dan Evaluasi. 4. Pengumpulan Data Untuk mendapat data data yang akurat dan releven penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data. Hal ini dimaksudkan agar metode yang satu dengan yang lain saling melengkapi. Adapun metode yang penulis gunakan adalah : 16

33 a. Dokumentasi Yaitu mencari data mengenai hal-hal yang berkaitan dengan catatan, transkrip, buku, surat kabar, notulen, agenda dan lain sebagainya (Suharsimi, Arikunta, 2006:149). Metode ini penulis gunakan untuk mencari data mengenai jumlah siswa, nilai siswa, perkembangan siswa dan keadaan sarana dan prasarana VII F SMP N 2 Tengaran Kabupaten Semarang. b. Tes Tes yaitu serentetan pertanyaan-pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa, intelegensi, bakat, yang dimiliki individu atau kelompok (Suharsimi, Arikunta, 2006:158). Penulis menggunakan metode ini untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami dan mengamalkan nilai iman kepada malaikat. 5. Teknik Analisa Data Dalam menganalisa data penulis menggunakan teknik analisa kuantitatif yaitu analisa tanpa menggunakan perhitungan, tetapi lebih menekankan pada ulasan-ulasan dengan jalan menganalisa tabel yang didasarkan pada jawaban yang diperoleh dari responden dengan menggunakan tabulasi data. 17

34 H. Sistematika Penulisan Skripsi Skripsi ini terdiri dari tiga bagian dengan sistematika sebagai berikut: 1. Bagian Depan Dalam bagian ini meliputi halaman sampul skripsi, logo, halaman judul halaman pernyataan keaslian tulisan, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman abstraksi, halaman daftar tabel dan halaman daftar lampiran. 2. Bagian isi Skripsi Bagian isi skripsi terdiri dari lima bab dan beberapa sub bab yaitu: BAB I PENDAHULUAN, Bab ini penulis sajikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi. BAB II KAJIAN PUSTAKA, Dalam bab ini penulis sampaikan mengenai teori belajar, faktor faktor yang mempengaruhi belajar, tujuan pembelajaran iman kepada malaikat, pengertian Pendidikan Agama Islam, ruang lingkup Pendidikan Agama Islam dan pencapaian pembelajaran iman kepada malaikat. BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN, Bab ini penulis sajikan diskripsi pelaksanaan Pra siklus, diskripsi pelaksanaan siklus satu dan diskripsi pelaksanaan siklus dua. 18

35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, Dalam bab ini di sajikan : Diskripsi bersiklus yang memuat data hasil pengamatan atau wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan serta pembahasan tiap siklus. BAB V PENUTUP, Pada bab ini penulis sajikan mengenai kesimpulan dan saran-saran. 19

36 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar PAI 1. Pengertian Prestasi Belajar PAI Kegiatan pembelajaran merupakan inti dari kegiatan pendidikan secara keseluruhan. Dalam prosesnya, kegiatan ini melibatkan interaksi individu yaitu pengajar di satu pihak dan peserta didik dipihak lain. Keduanya berinteraksi dalam satu proses yang disebut belajar-mengajar. (Usman, 2009: 4) Interaksi dalam proses pembelajaran bermakna interaksi edukatif. Interaksi edukatif adalah yang secara sadar mempunyai tujuan untuk mendidik. Interaksi edukatif mempunyai arti yang cukup luas tidak sekedar menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga terjadi proses penanaman sikap dan nilai pada diri peserta didik. (Usman, 2009: 4) Oleh karena itu dalam proses pembelajaran tidak hanya terjadi transfer pengetahuan tetapi juga mengajarkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan. Tujuan pembelajaran adalah agar peserta didik dapat menguasai bahan-bahan belajar sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Sekalipun dalam sebuah pembelajaran seorang guru memberikan informasi yang sama kepada peserta didik, namun hasil pembelajaran berbeda. Hasil perolehan tersebut dinamakan prestasi belajar. Pengertian 20

37 prestasi menurut kamus adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). ( Suharso, 2009: 390) Prestasi dalam pendidikan adalah penilaian tentang perkembangan dan kemajuan peserta didik yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka dan nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum. Adapun menurut Morgan learning is any relatively permanent change in behavior which occur as a result of experience or practice.( Morgan, 1971: 2). Maksudnya belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi relative permanen sebagai hasil dari sebuah pengalaman atau latihan. Sedangkan menurut Sholeh Abdul Aziz belajar adalah: Belajar adalah suatu perubahan di dalam pemikiran peserta didik yang dihasilkan dari pengalaman terdahulu kemudian menumbuhkan perubahan yang baru dalam pemikiran peserta didik.( Azis : 169 ) Dari beberapa definisi di atas, dapat dipahami bahwa prestasi belajar adalah ukuran atau hasil yang dicapai seseorang setelah mengikuti proses belajar berupa perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan Pendidikan Agama Islam lebih dipahami sebagai upaya atau cara mendidik ajaran agama Islam. Pendidikan Agama 21

38 Islam menurut Abdul Madjid dan Dian Andayani adalah usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam melalui bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang harus ditetapkan. ( Majid, 2004: 132). Jadi yang dimaksud prestasi belajar PAI adalah hasil belajar yang diperoleh setelah proses pembelajaran PAI selesai. Indikator keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran PAI dapat diketahui dari skor atau nilai ulangan. 2. Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di sekolah mempunyai dasar yang kuat. Dasar tersebut menurut Zuhairini antara lain : a. Dasar Yuridis/Hukum Dasar pelaksanaan pendidikan agama berasal dari perundangundangan yang secara tidak langsung dapat menjadi pegangan dalam melaksanakan pendidikan agama di sekolah secara formal. Dasar yuridis formal tersebut antara lain: 1) Dasar ideal, yaitu dasar falsafah negara pancasila, sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa. 2) Dasar struktural/konstitusional, yaitu UUD 45 dalam Bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2, yang berbunyi: 1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa; 2) Negara menjamin kemerdekaan tiaptiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu. ( Majid, Abdul dan Dian Andayani, 2004: ). 22

39 b. Dasar Religius Yang dimaksud dengan dasar religius adalah dasar yang bersumber dari ajaran Islam. Menurut ajaran Islam pendidikan agama adalah perintah Tuhan dan merupakan perwujudan ibadah kepada-nya. Dalam Al-Qur an terdapat dalam Q.S. Al-Imran: 104. Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah yang munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung. c. Dasar Psikologis Psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan kehidupan bermasyarakat. Hal ini didasarkan bahwa dalam hidupnya, manusia baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dihadapkan pada hal-hal yang membuat hatinya tidak tenang dan tidak tenteram sehingga memerlukan adanya pegangan hidup. Sebagaimana dikemukakan oleh Zuhairini dkk bahwa: Semua manusia di dunia ini selalu membutuhkan adanya pegangan hidup yang disebut agama. Mereka merasakan bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya Zat yang Maha Kuasa, tempat mereka berlindung dan tempat mereka memohon pertolongan-nya. 23

40 3. Fungsi Pendidikan Agama Islam Kurikulum pendidikan agama Islam untuk sekolah/madrasah berfungsi sebagai berikut: a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban menanamkan keimanan dan ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuhkan kembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya. b. Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. c. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam. d. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangankekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari. 24

41 e. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya. f. Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam nyata dan nir-nyata), sistem dan fungsionalnya. g. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain.( Majid, Abdul : ) 4. Tujuan Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pede jenjang pendidikan yang lebih tinggi. (Majid, Abdul : ) Menurut Muhaimin, PAI bertujuan agar siswa memahami, menghayati, meyakini, dan mengamalkan ajaran Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia. ( Muhaimin, 2004: 78) Tujuan PAI harus mengacu pada penanaman nilai-nilai Islam. Hal ini dilakukan dalam rangka menuai keberhasilan hidup di dunia yang kemudian akan membuahkan kebaikan di akhirat. Dalam Penjelasan atas 25

42 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) butir a, disebutkan bahwa mata pelajaran agama dan akhlak mulai dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.( Departemen Agama RI, 2006: 218 ) Jadi tujuan Pendidikan Agama Islam adalah untuk membekali peserta didik dengan nilai-nilai agama supaya dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga terbentuk manusia yang berakhlakul karimah. B. Iman Kepada Malaikat Secara Etimologis kata mala-ikah (dalam bahasa indonesia disebut (malaikat) adalah bentuk jamak dari malak, berasal dari masdar al-alukah artinya ar-risalah (misi, pesan). Yang membawa misi atau pesan disebut ar-rasul (utusan). Dalam beberapa ayat Al-Quran Malaikat juga disebut rusul (utusan-utusan). Misalnya pada surat Hud ayat 69. Bentuk jamak lain dari malak adalah mala-ik. Dalam bahasa indonesia kata Malaikat dipakai untuk bentuk tunggal. Bentuk jamaknya menjadi para malaikat. (Ilyas, 1992: 83). Secara etimologis malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya dengan wujud dan sifat-sifat tertentu. 26

43 Iman kepada malaikat merupakan iman kedua setelah iman kepada Allah. Yang dimaksud dengan iman kepada malaikat ialah mempercayai bahwa Allah itu mempunyai suatu mahluk bernama malaikat, yang selalu taat kepadanya dan mengerjakan dengan sebaik-baiknya tugas yang diberikan Allah kepada mereka. Yang menjadikan dasar kepada adanya iman kepada malaikat ini, ialah kepercayaan akan kebenaran akan wahyu Al-Qur an dan Haditshadits Nabi Muhammad SAW. Orang yang mengakui kebenaran Al- Qur an dan sabda-sabda Rasulullah tentulah mereka akan percaya pula bahwa malaikat itu ada, sebab adanya malaikat diterangkan oleh dua sumber agama Islam itu. Malaikat termasuk mahluk tuhan yang ghaib. Hal yang ghaib ialah segala yang tidak dapat ditangkap oleh panca indra. Kata ghaib itu sendiri artinya ialah hilang, lenyap, tidak ada. Jadi barang ghaib ialah sesuatu yang hilang atau lenyap atau tidak ada dalam jangkauan panca indra.( Pangarsa, 1979: 81) Jumlah mereka banyak sekali sehingga tidak ada yang dapat menghitung kecuali Allah SWT dalam As-Shahihain disebutkan hadits yang berasal dari Annas bin Malik tentang kisah mi raj, bahwa Nabi diperlihatkan Al-Baitul Ma mur dilangit. Padanya setiap hari terdapat tujuh puluh ribu malaikat yang menunaikan shalat. Jika mereka itu telah keluar (selesai shalat) meraka tidak akan pernah kembali kesitu. 27

44 Malaikat memiliki tugas-tugas tertentu, adapun malaikat yang bertugas mengawasi atau mencatat semua amal perbuatan manusia. Setiap gerak-gerik yang kita kerjakan pasti tidak akan pernah luput dari pengawasannya, malaikat tersebut adalah malaikat Roqib dan Atid. Maka dari itu kita harus senantiasa berperilaku dengan penuh kehati-hatian. Nama-nama malaikat dan tugas mereka masing-masing : 1. Malaikat jibril; sebagai utusan untuk menyampaikan wahyu tuhan kepada Nabi-nabi/Rasul-rasul-NYA. Jibril kadang-kadang disebut juga Ruhul Qudus (S. Al-Baqarah 87), Ruhul Amin (S. Asy-syuara 193) dan Namus. 2. Malaikat Mika il; menyampaikan pembagian rizqi. 3. Malaikat israfil; meniup serunai sangkakala (terompet) dalam 3 peristiwa, yaitu pada saat terjadinya hari kiamat, pada saat kebangkitan manusia dari kubur, dan pada waktu manusia dipanggil untuk diadili oleh Tuhan. (S.Yasin ayat 49,51 dan 53) 4. Malaikat Izra il; mencabut nyawa manusia dan mahluk lainya apabila telah tiba (S. As-Sajdah 11, S. An-Nahl 32, S An-Nisa 97) 5. Malaikat Ridwan; bertugas menjaga surga. 6. Malaikat malik; bertugas menjaga neraka. 7. Malaikat munkar nakir; bertugas melakukan pemeriksaan pendahuluan kepada orang yang selesai dikuburkan. 8. Malaikat Raqib dan Atid bertugas menjaga dan mencatat perbuatanperbuatan manusia. Raqib disebelah kanan mencatat amal baik dan 28

45 Atid disebelah kiri mencatat amal buruk. (S. Qof 17) ( Pangarsa, 1979: 83 ) Hikmah iman kepada Malaikat Sebagai muslim yang memiliki iman kepada malaikat, seseorang akan menunjukkan beberapa perilaku yang mengindikasikan dari rasa keimanannya itu sendiri. Di antara tanda-tanda perilaku dari orang yang beriman kepada Malaikat antara lain : 1. Bertindak hati-hati dalam berperilaku keseharian 2. Memiliki kepedulian sosial dalam hidup dengan masyarakat sekitar 3. Perilaku yang ditampilkan mampu menjadi suri tauladan bagi lingkungannya 4. Selalu berusaha untuk memperbaiki diri sendiri dari waktu ke waktu 5. Berpikiran positif terhadap berbagai kejadian yang terjadi sekitarnya 6. Mengetahui akan keagungan Allah SWT, kekuatannya serta kekuasaanya. Keagungan mahluk merupakan bagian dan keagungan khaliq 7. Terimakasih (syukur) kepada Allah SWT atas perhatian-nya terhadap bani adam, dimana dia telah memasrahkan kepada sebagian dari pada malaikat itu untuk menjaga (mengawasi) mereka, mencatat amal perbuatan mereka, serta kemaslahatankemaslahatan mereka yang lainya. 29

46 8. Mencintai para malaikat atas apa yang telah mereka tunaikan berupa penyembahan (ibadah) kepada Allah SWT. ( Sholeh, 1997: 166) C. Konsep Dasar Metode Pembelajaran 1. Metode Pembelajaran Secara etimologis, metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu methodos. Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu metha yang berarti melalui atau melewati, dan hodos yang bearti jalan atau cara. Jadi meode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. ( Ramayulis, 1990: 104 ). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara yang telah diatur dan dipikirkan baik-baik untuk mencapai suatu maksud dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya. ( Suharso, Ana Retnoningsih, :321) Menurut Hamzah B. Uno metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. (Uno, 2008: 2). Jadi metode pembelajaran adalah jalan yang ditempuh oleh seseorang guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan tahapan-tahapan tertentu. Dalam menggunakan suatu metode, kita seharusnya memiliki beberapa landasan pemikiran mengapa kita menggunakan metode tersebut. Prinsip pemakaian metode yang digunakan berfungsi untuk member penguatan terhadap apa yang kita kerjakan, sehingga kita mempunyai alasan yang kuat dalam menggunakan suatu metode tertentu. Metode yang dipilih oleh pendidik seharusnya merupakan metode yang tepat, metode yang tidak bertentangan dengan tujuan pembelajaran 30

47 atau standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam RPP. Dipilihnya beberapa metode tertentu dalam suatu pembelajaran bertujuan untuk memberi jalan atau cara sebaik mungkin bagi pelaksanaan dan kesuksesan operasional pembelajaran. Sedangkan dalam konteks lain, metode dapat merupakan sarana untuk menemukan, menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin suatu ilmu. Dalam hal ini, metode bertujuan untuk lebih memudahkan proses dan hasil pembelajaran sehingga apa yang telah direncanakan bisa diraih dengan sebaik dan semudah mungkin. Dari penjelasan di atas tadi dapat dilihat bahwa pada intinya metode bertujuan mengantarkan sebuah pembelajaran ke arah tujuan tertentu yang ideal dengan tepat dan cepat sesuai yang diinginkan. Karenanya, terdapat suatu prinsip yang umum dalam memfungsikan metode, yaitu prinsip agar pembelajaran dapat dilaksanakan dalam suasana menyenangkan, menggembirakan, penuh dorongan dan motivasi sehingga materi pembelajaran itu menjadi lebih mudah untuk diterima peserta didik. Banyaknya metode yang ditawarkan oleh para ahli sebagaimana dijumpai dalam buku-buku kependidikan lebih merupakan usaha untuk mempermudah atau mencari jalan yang paling sesuai dengan perkembangan jiwa peserta didik dalam menjalani sebuah pembelajaran. Dengan demikian, jelaslah bahwa metode sangat berfungsi dalam menyampaikan materi pembelajaran. Perlu juga menjadi pertimbangan 31

48 bahwa ada materi yang berkenaan dengan dimensi afektif dan psikomotorik, dan ada materi yang berkenaan dengan dimensi kognitif, dan semua hal ini memerlukan metode yang berbeda-beda untuk mencapai kesemuanya dalam tujuan pembelajaran. 2. Prinsip Penggunaan Metode Prinsip-prinsip pelaksanaan metodologi pendidikan Islam menurut Omar Muhammad Al-Toumy Al-Saibany adalah sebagai berikut: a. Mengetahui motivasi, kebutuhan dan minat anak didiknya. b. Mengetahui tujuan pendidikan yang sudah ditetapkan sebelum pelaksanaan pendidikan. c. Mengetahui tahap kematangan, perkembangan, serta perubahan anak didik. d. Mengetahui perbedaan-perbedaan individu di dalam anak didik. e. Memperhatikan kepahaman, dan mengetahui hubungan-hubungan, integrasi pengalaman dan kelanjutannya, keaslian, pembaharuan dan kebebasan berpikir. f. Menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan bagi anak didik. g. Menegakkan Uswah Khasanah" ( Omar, 1979: 595). Berkaitan dengan masalah pemilihan metode dalam pendidikan, hampir tidak dapat diabaikan beberapa faktor yang boleh dikatakan menjadi rambu-rambu penting dalam memilih metode agar metode itu 32

49 dapat bekerja secara efektif dan maksimal dalam mencapai tujuan pendidikan. Pertama, kondisi anak didik. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah apakah mereka memiliki tingkat kemampuan dalam respons terhadap metode yang diberlakukan kepada mereka, misalnya menggunakan metode card sort dan lainnya. Kedua, materi pelajaran yang menghendaki beraneka macam metode yang berbeda-beda. Ketiga, kapabilitas guru dalam menggunakan metode merupakan faktor yang menentukan efektifitas pemakaian metode yang dipilih. Keempat, tujuan, sebagaimana telah disinggung di depan. Metode apapun yang dipilih dalam pendidikan harus disinkronkan dengan tujuan yang hendak dicapai, bukan sebaliknya tujuan yang menyesuaikan metode. ( Slamet, 2005 : ) Dari beberapa data di atas dapat kita ketahui bahwa banyak sekali prinsip dan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menerapkan metode pembelajaran agar tercipta suatu kondisi belajar mengajar yang menyenangkan serta dapat secara efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. 3. Jigsaw Teknik mengajar Jigsaw dikembangkan dan diuji oleh Elliot Arronson dan rekan-rekannya di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan kawan-kawan di Universitas John Hopkin (Sugianto,2010:45). 33

50 Jigsaw adalah salah satu dari metode-metode kooperatif yang paling fleksibel (Slavin, 2005:246). Model pembelajaran Jigsaw merupakan salah satu variasi model Collaborative Learning yaitu proses belajar kelompok dimana setiap anggota menyumbangkan informasi, pengalaman, ide, sikap, pendapat, kemampuan, dan keterampilan yang dimilikinya, untuk secara bersama-sama saling meningkatkan pemahaman seluruh anggota. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Sudrajat,2008:1). Model pembelajaran Jigsaw merupakan strategi yang menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan materi tersebut tidak mengharuskan urutan penyampaian. Kelebihan strategi ini adalah dapat melibatkan seluruh peserta didik dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain (Zaini, 2008:56). Model Pembelajaran kooperatif Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang 34

51 ditugaskan. Para anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu kembali pada tim / kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli. Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Jigsaw 1) Guru membagi suatu kelas menjadi beberapa kelompok, dengan setiap kelompok terdiri dari 4 6 siswa dengan kemampuan yang berbeda. Kelompok ini disebut kelompok asal. Jumlah anggota dalam kelompok asal menyesuaikan dengan jumlah bagian materi pelajaran yang akan dipelajari siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 35

52 Dalam tipe Jigsaw ini, setiap siswa diberi tugas mempelajari salah satu bagian materi pembelajaran tersebut. Semua siswa dengan materi pembelajaran yang sama belajar bersama dalam kelompok yang disebut kelompok ahli (Counterpart Group/CG). Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama, serta menyusun rencana bagaimana menyampaikan kepada temannya jika kembali ke kelompok asal. Kelompok asal ini oleh Aronson disebut kelompok Jigsaw (gigi gergaji). Misal suatu kelas dengan jumlah 40 siswa dan materi pembelajaran yang akan dicapai sesuai dengan tujuan pembelajarannya terdiri dari 5 bagian materi pembelajaran, maka dari 40 siswa akan terdapat 5 kelompok ahli yang beranggotakan 8 siswa dan 8 kelompok asal yang terdiri dari 5 siswa. Setiap anggota kelompok ahli akan kembali ke kelompok asal memberikan informasi yang telah diperoleh atau dipelajari dalam kelompok ahli. Guru memfasilitasi diskusi kelompok baik yang ada pada kelompok ahli maupun kelompok asal. 2) Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli maupun kelompok asal, selanjutnya dilakukan presentasi masing-masing kelompok atau dilakukan pengundian salah satu kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi pembelajaran yang telah didiskusikan. 3) Guru memberikan kuis untuk siswa secara individual. 36

53 4) Guru memberikan penghargaan pada kelompok melalui skor penghargaan berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya. 5) Materi sebaiknya secara alami dapat dibagi menjadi beberapa bagian materi pembelajaran. 6) Perlu diperhatikan bahwa jika menggunakan Jigsaw untuk belajar materi baru maka perlu dipersiapkan suatu tuntunan dan isi materi yang runtut serta cukup sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Kelebihan model pembelajaran Jigsaw : a) Mendorong siswa untuk lebih aktif di kelas, kreatif dalam berfikir serta bertanggungjawab terhadap proses belajar yang dilakukannya. b) Mendorong siswa untuk berfikir kritis dan dinamis. c) Memberi kesempatan setiap siswa untuk menerapkan dan mengembangkan ide yang dimiliki untuk menjelaskan materi yang dipelajari kepada siswa lain dalam kelompok belajar yang telah dibentuk oleh guru. d) Diskusi tidak didominasi oleh siswa tertentu saja, tetapi semua siswa dituntut untuk menjadi aktif dalam diskusi tersebut. Kekurangan model pembelajaran Jigsaw : a) Proses belajar mengajar (PBM) membutuhkan lebih banyak waktu dibanding metode yang lain. 37

54 b) Bagi guru metode ini memerlukan kemampuan lebih karena setiap kelompok membutuhkan penanganan yang berbeda. Model jigsaw pada hakekatnya model pembelajaran kooperatif yang berpusat pada siswa. Siswa mempunyai peran dan tanggung jawab besar dalam pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilisator dan motifator. Tujuan model Jigsaw ini adalah untuk mengembangkan kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif dan penguasaan pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh siswa apabila siswa mempelajari materi secara individual. Dalam metode Jigsaw ini siswa dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok awal dan kelompok ahli. Setiap siswa yang ada dalam kelompok awal mengkhususkan diri pada satu bagian dalam sebuah unit pembelajaran. Siswa dalam kelompok awal ini kemudian dibagi lagi untuk masuk kedalam kelompok ahli untuk mendiskusikan materi yang berbeda. Siswa kemudian kembali ke kelompok awal untuk mendiskusikan materi hasil kelompok ahli pada siswa kelompok awal. Dalam konsep ini siswa harus bisa mendapat kesempatan dalam proses belajar supaya semua pemikiran siswa dapat diketahui. Pembelajaran model Jigsaw menuntut setiap siswa untuk bertanggung jawab atas ketuntasan bagian pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok lainnya. 38

55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan peneliti merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini disusun untuk memecahkan suatu masalah serta melakukan perubahan yang berfungsi sebagai peningkatan. Upaya perbaikan ini dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari jawaban atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan sehari-hari di kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian praktis yang dilaksanakan untuk memecahkan masalah faktual yang dihadapi guru sebagai suatu pencermatan terhadap kegiatan pengelola pembelajaran. ( Arikunto, Suharsimi, 2006: 3). Dalam penelitian tindakan kelas guru secara reflektif dapat menganalisis, mensistesis terhadap apa yang telah dilakukan di kelas. Dengan melakukan penelitian tindakan kelas, pendidik dapat memperbaiki praktik pembelajaran sehingga menjadi lebih efektif. Misalnya bagi guru, penelitian tindakan kelas ini dapat peningkatan profesionalitasnya serta dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Dalam implementasinya penelitian tindakan kelas ini bisa dilakukan secara kolaboratif. Partisipasi setiap tim secara langsung mengambil bagian dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas dari tahap awal sampai akhir. Kerjasama kolaboratif ini dengan sendirinya akan membentuk tim yang solid guna meningkatkan kualitas pembelajaran. 39

56 B. Setting dan Subyek Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan menurut prosedur yang telah dirancang oleh guru dan peneliti, yaitu penelitian bertahap dengan siklus sebagai akhir setiap tahapnya, baik siklus pertama kedua, dan ketiga. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 06 Februari sampai dengan 28 Februari 2017 di SMP N 2 Tengaran. Sebelum pelaksanaan tiap siklus, dilakukan observasi awal. Observasi tahap awal dimulai pada tanggal 06 Februari Subyek Penelitian Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII F SMP N 2 Tengaran Tahun Pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 33 orang dengan komposisi putra 16 dan putri 17. Selain peserta didik, subyek lainnya yang juga ikut diteliti adalah guru PAI, karena guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran. C. Data Prestasi Belajar PAI Data prestasi belajar peserta didik kelas VII F SMP N 2 Tengaran Tahun Pelajaran 2016/2017 sebelum dilakukan penelitian adalah sebagai berikut: 40

57 Tabel 1 Data Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas VII F SMP N 2 Tengaran Tahun Pelajaran 2016/2017. No Nama AGUSTINA STYOWATI ALIA ELIYANTI ANANDA DWI ERVIANA ANDHIKA RISKI HARIYANTO ANDINI WIDYA INDRIYANI ARYA WARDANA SAPUTRA CANDRA SAPUTRA DESI FITRIANI DEVI HERAWATI DIAN LATIF OKTAVIANIS DIVA OKTAVIA DWI SEPTIANA HESTI AYU WINDARI IHSANUL AMAL INA MUSTIKA JUMIATI KHOLIS NAHDIANA FADLA KUSRI MUDRIKAH MUHAMMAD ARDIANSYAH MUHAMMAD FAISAL NOVA FITRI DHINA ELZAHRA NOVOYANTI EKA SAPUTRI NURUL KHOTIMAH PONIMIN PUTRA CATUR WIBISONO RIZKI AQSAL MAULANA ROBBY ANDIKA BAGAS ROSYID AN-NASFA SAKBANA Nilai

58 6 SAIQ HUSNA SAPUTRA SELLY AMBAR SUKMA SETYAWAN GALIH SAPUTRA SUNI MUHAMMAD ZAKKY DAROJAT 33 Jml Rata-rata 6.9 % Ketuntasan 22.4 % Dari data di atas diketahui bahwa prestasi belajar PAI peserta didik masih rendah. Hal ini bisa dilihat dari nilai rata-rata prestasi belajar peserta didik secara klasikal hanya 6.9, masih dibawah standar ketuntasan minimal yaitu 7.5. Sedangkan persentase ketuntasan belajar peserta didik juga masih rendah, hanya 22.4 %. Data ini menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan tindakan perbaikan tiap siklusnya. D. Desain Penelitian Dalam penelitian ini ada empat tahapan yang akan dilalui yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Keempat tahapan ini dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap tahapan siklus didasarkan atas masukan dari siklus sebelumnya. ( Arikunto, Suharsimi, 2006: 17). Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan kelas sebagai berikut ini: ( Arikunto, Suharsimi, 2006: 16). 42

59 Desain Penelitian Tindakan Langkah-langkah yang dilakukan untuk setiap siklus pembelajaran dalam prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Siklus I a. Tahap Perencanaan Pada tahapan ini dilakukan rencana kegiatan dengan menyesuaikan model yang akan diterapkan sebagai berikut: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai acuan pelaksanaan proses pembelajaran dengan berdasar kurikulum yang berlaku. Penyusunan RPP ini juga disesuaikan dengan langkahlangkah pada metode pembelajaran yang diterapkan, dalam hal ini metode Jigsaw. 2) Membuat alat bantu pembelajaran berupa kartu indeks. 3) Menyusun lembar observasi aktivitas peserta didik 4) Menyusun tes akhir setiap siklus 43

60 b. Tahap Tindakan Pada tahapan ini pelaksanaannya didasarkan rencana pembelajaran yang disusun sebelumnya dengan kegiatan sebagai berikut: 1) Melaksanakan pembelajaran di kelas VII F sebagai kelas yang telah ditetapkan sebelumnya dengan menggunakan metode pembelajaran yang diterapkan berdasar RPP yang telah dibuat peneliti bersama kolaborator. 2) Guru membagi suatu kelas menjadi 4 kelompok, dengan setiap kelompok terdiri dari 8-9 siswa dengan kemampuan yang berbeda. Kelompok ini disebut kelompok asal. Jumlah anggota dalam kelompok asal menyesuaikan dengan jumlah bagian materi pelajaran yang akan dipelajari siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dalam tipe Jigsaw ini, setiap siswa diberi tugas mempelajari salah satu bagian materi pembelajaran tersebut. Semua siswa dengan materi pembelajaran yang sama belajar bersama dalam kelompok yang disebut kelompok ahli (Counterpart Group/CG). Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama, serta menyusun rencana bagaimana menyampaikan kepada temannya jika kembali ke kelompok asal. Kelompok asal ini oleh Aronson disebut kelompok Jigsaw (gigi gergaji). 3) Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli maupun kelompok asal, selanjutnya dilakukan presentasi masing-masing kelompok atau 44

61 dilakukan pengundian salah satu kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi pembelajaran yang telah didiskusikan. 4) Guru memberikan kuis untuk siswa secara individual. 5) Guru memberikan penghargaan pada kelompok melalui skor penghargaan berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya. c. Observasi Dalam kegiatan ini observer melaksanakan pengamatan, pencatatan, dan menginterpretasi terhadap berlangsungnya pembelajaran, terutama kepada peserta didik dengan sambil mengerjakan lembar observasi yang telah disediakan. Pada tahap ini pula ketelitian dan kecermatan dalam mencatat dan mengamati sangat diperlukan, apalagi bila terjadi suatu perubahan mendadak dalam pelaksanaan tindakan yang ditimbulkan akibat respon peserta didik yang dikenai tindakan. Pada tahap ini, selain pengerjaan lembar observasi untuk membuktikan pengamatan yang dilaksanakan, perlu bukti dokumentasi berupa pengambilan gambar jika diperlukan agar dalam penginterpretasian data dapat lebih jelas dan cermat. d. Refleksi Pada tahap ini data-data yang diperoleh dari tiap siklus dikumpulkan untuk dianalisis selanjutnya diadakan refleksi terhadap 45

62 hasil analisis sehingga dapat diketahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar sebelum tindakan dan sesudah tindakan. Hasil belajar inilah yang nantinya digunakan sebagai bahan pertimbangan pelaksanaan siklus berikutnya. 2. Siklus II Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. Siklus II merupakan klimak dari penelitian tindakan kelas ini. Karena menurut perkiraan penulis, pada siklus II ini hasil belajar peserta didik sudah memenuhi target pembelajaran. Langkah-langkahnya sama dengan siklus sebelumnya yaitu: a. Tahapannya tetap perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi b. Materi pelajaran berkelanjutan c. Diharapkan efektivitas kerja peserta didik harus lebih tinggi dari pada siklus I d. Di akhir kegiatan/siklus, peneliti memberikan evaluasi sesuai dengan pokok bahasa yang diberikan. E. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data, antara lain : 1. Tes Metode tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan 46

63 naturan-aturan yang sudah ditentukan. ( Arikunto dan suharsimi, 2006: 53). Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai prestasi belajar peserta didik pada siklus I dan siklus II. Pelaksanaan tes ini dilakukan pada tiap akhir siklus dalam penelitian tindakan terhadap mata pelajaran PAI kelas VII F SMP N 2 Tengaran Tahun Pelajaran 2016 /2017 pada pokok bahasan iman kepada malaikat. 2. Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena atau kejadian yang diselidiki. (Hadi, 2002: 136 )Apabila diikhtisarkan alasan secara metodologis dengan menggunakan metode pengamatan atau observasi ini adalah pengamatan yang mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perilaku tak sadar, kebiasaan, dan lain-lain. Teknik ini akan digunakan dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung yaitu observasi secara langsung dan sistematis seperti kondisi tempat belajar, pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang meliputi kemampuan peserta didik menyelesaikan tugas, antusias terhadap pelajaran yang sedang diikuti, semangat dalam belajar, perhatian saat pelajaran berlangsung dan lain-lain. Adapun pelaksanaan observasi ini digunakan untuk mendapatkan data tentang aktivitas peserta didik selama pembelajaran berlangsung. 47

64 Instrumennya berupa lembar observasi yang telah dirancang bersama oleh guru dan mitra kolaboratif dalam penelitian ini. 3. Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah agenda, dan sebagainya. ( Arikunto, Suharsimi, 2006: 206 ). Hasil dari dokumentasi akan digunakan sebagai pelengkap dan penguat dari data-data yang didokumentasikan. Metode ini penulis gunakan untuk mendapatkan data rekapitulasi tentang; daftar peserta didik, daftar nilai prestasi peserta didik dan aktivitas peserta didik berupa dokumen gambar/foto selama kegiatan pembelajaran. F. Metode Analisis Data Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif digunakan untuk mengolah karakteristik data yang berkaitan dengan menjumlah, merata-rata, mencari persentase serta menyajikan data yang menarik, mudah dibaca, dan diikuti alur berpikirnya misalnya bentuk grafik dan tabel. ( Arikunto, Suharsimi, 2006: ). Dalam penelitian ini ada dua jenis data yaitu data yang berbentuk kuantitatif dan data yang berbentuk kualitatif. Data-data kuantitatif di antaranya adalah hasil tes PAI dan angka persentase keaktifan peserta didik yang diketahui melalui penilaian lembar observasi peserta didik. Data kuantitatif berupa nilai hasil belajar peserta didik tersebut dapat dianalisis 48

65 dengan cara mencari nilai rata-rata atau presentasi keberhasilan belajar dan lain-lain. Sedangkan data kualitatif di antaranya adalah deskripsi data yang menggambarkan hasil pengamatan observer terhadap aktivitas peserta didik selama berlangsungnya pembelajaran. G. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Standar ketuntasan hasil belajar peserta didik secara klasikal mencapai 90 % dan secara individual nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik. 2. Persentase aktivitas belajar peserta didik di kelas > 80 %. Hasil persentase dapat diketahui dari lembar observasi peserta didik yang disusun oleh peneliti dan kolaboran (guru) 49

66 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Observasi Awal Observasi awal dilakukan peneliti di Kelas VII F SMP N 2 Tengaran pada tanggal 06 Februari Pada saat observasi awal ini guru PAI melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan diselingi dengan tanya jawab. Berdasarkan hasil observasi awal peneliti terhadap proses pembelajaran PAI di Kelas VII F SMP N 2 Tengaran diketahui bahwa selama ini guru lebih sering menggunakan metode konvensional yaitu ceramah dan diselingi dengan tanya jawab. Guru lebih mendominasi jalannya proses pembelajaran sedangkan peserta didik lebih banyak mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru. Kesempatan peserta didik untuk mengemukakan pendapat masih kecil, sehingga pengajaran terkesan monoton dan tidak menggairahkan. Peserta didik hanya menulis dan mendengar apa yang dijelaskan gurunya, sangat jarang terangsang untuk berpikir, tetapi lebih banyak terangsang untuk mengingat dan menghafal materi pelajaran. Berikut ini digambarkan data hasil belajar peserta didik pada observasi awal atau sebelum diadakannya tindakan, selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. 50

67 Tabel 2 Rangkuman Hasil belajar peserta didik Pra siklus No Keterangan Perolehan 1 Nilai Terendah 53 2 Nilai Tertinggi 86 3 Nilai Rata-rata Kelas 69 4 Jumlah peserta didik yang belum tuntas belajar 25 5 Jumlah peserta didik yang tuntas belajar 8 6 Persentase ketuntasan klasikal 22.4 % Hasil observasi awal mengenai hasil belajar peserta didik seperti yang tercantum pada tabel di atas menggambarkan bahwa prestasi belajar peserta didik masih rendah dan perlu ditingkatkan dengan indikator nilai rata-rata peserta didik hanya 69 masih di bawah kriteria nilai ketuntasan minimum individu yaitu 53. Jumlah peserta didik yang tuntas hanya 8 peserta didik atau ketuntasan klasikalnya 22.4 % masih di bawah standar ketuntasan klasikal yaitu 85%. Sedangkan berkaitan dengan hasil observasi tentang aktivitas peserta didik selama mengikuti pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut: 51

68 Tabel 3 Hasil Aktivitas Peserta Didik Pra Siklus No Aspek Yang diamati Nilai Rata-rata 1 Tingkat kerja sama peserta didik Peserta didik antusias mengikuti pelajaran Perhatian peserta didik saat pelajaran sedang 2 berlangsung 4 Kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan 2 tugas 5 Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru atau 2 teman 6 Jumlah skor 9 7 Persentase 45 % Keterangan: Skor tertinggi perparameter = 4, Skor total maksimal = 20 Kriteria penilaian : 0% - 39% = Sangat Kurang 40% - 55% = Kurang 56% - 65% = Cukup 66% - 79% = Baik 80% - 100% = Sangat Baik Dari hasil observasi di atas dapat diketahui bahwa persentase aktivitas peserta didik dalam mengikuti pembelajaran secara klasikal adalah 45% dengan kriteria kurang, masih di bawah indikator keberhasilan tindakan yaitu 80%. Peserta didik kurang begitu aktif dalam pembelajaran. Salah satu 52

69 indikator aktivitas peserta didik yang menonjol adalah kurangnya kerja sama di antara peserta didik. Mereka juga kurang begitu antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini disebabkan metode yang digunakan oleh guru kurang memberikan ruang bagi peserta didik untuk berinteraksi dengan teman sekelasnya. Metode yang monoton juga mengakibatkan peserta didik mudah merasa jenuh dan kurang begitu bersemangat mengikuti pembelajaran. Melihat hasil observasi awal ini, maka dapat diketahui beberapa permasalahan pembelajaran PAI materi iman kepada malaikat di Kelas VII F SMP N 2 Tengaran ini, yakni: 1. Hasil belajar peserta didik masih rendah (nilai rata-rata kelas 69 masih di bawah nilai ketuntasan individual yaitu 75 dan ketuntasan klasikal 6,94% masih jauh dari standar nilai ketuntasan klasikal yaitu 85%). 2. Aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran masih rendah. Adapun aktivitas yang paling rendah adalah tingkat kerja sama di antara peserta didik. 3. Rendahnya nilai hasil belajar peserta didik ini diasumsikan disebabkan oleh rendahnya aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran. Dan salah satu faktor yang memicu rendahnya aktivitas belajar peserta didik adalah penggunaan metode mengajar guru yang tidak mengacu pada metode mengajar peserta didik aktif (guru lebih sering menggunakan metode ceramah). Observasi awal ini dijadikan bahan pertimbangan untuk pemberian tindakan berikutnya dalam pembelajaran PAI. Untuk mengatasi berbagai 53

70 masalah dan kelemahan pembelajaran PAI tersebut maka dilakukan tindakan berupa penerapan metode jigsaw dalam pembelajaran. B. Hasil Pelaksanaan Tindakan Setiap Siklus 1. Siklus I a. Perencanaan Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi pada saat observasi awal maka telah direncanakan metode pembelajaran pada siklus I ini adalah metode jigsaw. Perencanaan pengajaran pada siklus I ini dituangkan dalam bentuk RPP. Materi yang dibahas pada siklus I adalah nama dan tugas malaikat dengan standar kompetensi: memahami nama-nama malaikat, serta kompetensi dasar: 1) menyebutkan nama malaikat beserta tugasnya, 2) menyebutkan bentuk iman kepada malaikat-malaikat. b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan sebanyak satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 18 Februari. Materi yang diajarkan tentang pengertian iman kepada malaikat, dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan prosedur yang direncanakan dalam RPP. Sub materi yang disampaikan pada siklus I ini adalah pengertian iman kepada malaikat. 54

71 Dalam menjelaskan materi iman kepada malaikat ini. 1) Guru membagi suatu kelas menjadi 4 kelompok, dengan setiap kelompok terdiri dari 8-9 siswa dengan kemampuan yang berbeda. Kelompok ini disebut kelompok asal. Jumlah anggota dalam kelompok asal menyesuaikan dengan jumlah bagian materi pelajaran yang akan dipelajari siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2) Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli maupun kelompok asal, selanjutnya dilakukan presentasi masing-masing kelompok atau dilakukan pengundian salah satu kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi pembelajaran yang telah didiskusikan. 3) Guru memberikan kuis untuk siswa secara individual. 4) Guru memberikan penghargaan pada kelompok melalui skor penghargaan berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya. Tabel 4 Rangkuman Hasil belajar peserta didik Siklus 1 No Keterangan Perolehan 1 Nilai Terendah 69 2 Nilai Tertinggi 88 3 Nilai Rata-rata Kelas 78 4 Jumlah peserta didik yang belum tuntas belajar 16 5 Jumlah peserta didik yang tuntas belajar 17 6 Persentase ketuntasan klasikal 51.5 % 55

72 Berdasarkan temuan yang tercantum dalam tabel di atas diketahui bahwa peserta didik yang mencapai ketuntasan individu yakni 17 orang (memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 75), dan peserta didik yang belum mencapai nilai ketuntasan individu ada 16 (tidak mencapai nilai 75). Sedangkan rata-rata hasil belajar peserta didik secara klasikal adalah 78. Deskripsi data tersebut memperlihatkan bawa sudah ada peningkatan nilai hasil belajar peserta didik. Hal ini dapat dilihat nilai rata-rata kelas pada observasi awal (pra siklus) 69 naik menjadi 78 pada siklus I dan ketuntasan klasikal 22.4 % pada observasi awal naik menjadi 51.5 % pada siklus I. Walaupun rata-rata kelas sudah mengalami peningkatan tetapi indikator keberhasilan ketuntasan klasikal sebesar 90% masih belum tercapai maka perlu diadakan perbaikan pada siklus II. c. Observasi Selama pembelajaran berlangsung aktivitas guru maupun peserta didik diamati oleh peneliti. Aktivitas belajar peserta didik yang diamati di antaranya adalah tingkat kerja sama peserta didik, antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, perhatian, kemampuan menyelesaikan tugas, menjawab pertanyaan dari guru atau teman sekelas. Adapun hasil observasi mengenai aktivitas peserta didik pada siklus I ini dapat dilihat pada tabel berikut. 56

73 Tabel 5 Aktivitas Belajar Peserta Didik Siklus I No Aspek Yang diamati Nilai Rata-rata 1 Tingkat kerja sama peserta didik Peserta didik antusias mengikuti pelajaran Perhatian peserta didik saat pelajaran sedang 3 berlangsung 4 Kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan 3 tugas 5 Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru atau 2 teman 6 Jumlah skor 14 7 Persentase 70 % Keterangan: Skor tertinggi perparameter = 4, Skor total maksimal = 20 Kriteria penilaian : 0% - 39% = Sangat Kurang 40% - 55% = Kurang 56% - 65% = Cukup 66% - 79% = Baik 80% - 100% = Sangat Baik Berdasarkan data tabel tentang aktivitas belajar peserta didik siklus I di atas, dapat diketahui bahwa aktivitas peserta didik pada siklus I mencapai 70% ini berada pada ketegori baik. Meskipun begitu 57

74 persentase aktivitas peserta didik tersebut belum memenuhi target minimal yang diharapkan yaitu 80%. Data aktivitas peserta didik ini dijadikan pertimbangan untuk tindakan siklus II, yakni perlu adanya upaya peningkatan aktivitas belajar peserta didik dalam pembelajaran. Sedangkan hasil observasi mengenai aktivitas pembelajaran yang dilakukan guru dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 6 Aktivitas Pembelajaran Guru Siklus I No Aspek yang Dinilai Nilai 1 Penerapan metode pembelajaran 3 2 Menciptakan berkomunikasi dua arah 2 3 Mengorganisasi peserta didik dalam belajar 3 4 Membimbing peserta didik selama prosespembelajaran 3 5 Menjawab pertanyaan peserta didik 3 6 Memberikan motivasi pada peserta didik 3 7 Jumlah 16 8 Rata-rata 3 Skor tertinggi setiap aspek = 4 Kriteria Penilaian 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat Baik 58

75 Selain melihat hasil belajar peserta didik dan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran, perlu juga mempertimbangkan faktor lain yang mendukung pembelajaran yaitu aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Tampak pada tabel di atas bahwa pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mendapatkan skor rata-rata 3 dan tergolong pada kategori baik. Hal ini menunjukkan guru sudah cukup baik dalam melakukan pengelolaan pembelajaran. Namun pengelolaan pembelajaran juga harus lebih ditingkatkan pada siklus berikutnya agar lebih baik lagi, karena bermula dari pengelolaan pembelajaran inilah akan melahirkan tingkat aktivitas peserta didik yang lebih tinggi serta peningkatan hasil belajar yang lebih baik. d. Refleksi Berdasarkan hasil belajar peserta didik dan observasi terhadap aktivitas peserta didik dan pengelolaan pengajaran pada siklus I, maka produk refleksi pada siklus I dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Sudah ada peningkatan nilai hasil peserta didik. Hal ini dapat dilihat nilai rata-rata hasil belajar peserta didik secara klasikal pada tahap pra siklus adalah 69 naik menjadi 78 pada siklus I dan ketuntasan klasikal pada tahap pra siklus 22.4 % naik menjadi 51.5 % pada siklus I, tetapi indikator keberhasilan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 90% masih belum tercapai. 2) Aktivitas peserta didik pada siklus I sudah berada dalam kategori baik, namun belum mencerminkan aktivitas belajar yang tinggi, ini 59

76 dapat dilihat dari persentasi aktivitas peserta didik yaitu 75%. Sedangkan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan peneliti adalah minimal > 80%. 3) Pengelolaan pengajaran yang dilakukan oleh guru sudah berada pada tingkat baik, namun masih ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki seperti kemampuan guru dalam menciptakan komunikasi dua arah dan kemampuan dalam mengimplementasikan metode jigsaw. Diharapkan pada siklus berikutnya kemampuan guru dalam berkomunikasi dua arah dan kemampuan menerapkan metode jigsaw menjadi lebih baik. Melihat hasil refleksi ini maka perlu adanya perbaikanperbaikan dalam pembelajaran pada siklus berikutnya, seperti upaya menigkatkan lagi aktivitas belajar peserta didik dan pengelolaan pengajaran guru. 2. Siklus II a. Perencanaan Pada siklus II ini peneliti merencanakan pembelajaran dengan metode yang sama pada siklus I hanya saja mengalami beberapa perbaikan berdasarkan hasil refleksi siklus I. Perencanaan tindakan pada siklus II tertuang dalam RPP. Materi yang dibahas pada siklus I adalah Eksistensi Malaikat, dengan standar kompetensi: memahami nama-nama malaikat, serta kompetensi dasar: 1) Bagaimana eksistensi malaikat dalam kehidupan, 2) Menyebutkan peran eksistensi malaikat 60

77 terhadap keberlangsungan hidup manusia. Instrumen lainnya yang dipersiapkan lembar observasi untuk peserta didik, lembar observasi untuk guru, dan lembar soal. b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan sebanyak satu kali pertemuan yaitu pada tanggal 25 Februari Pokok bahasan yang diajarkan pada siklus II ini adalah Eksistensi Malaikat. Pelaksanaan pembelajarannya mengacu pada RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang telah dipersiapkan. Prinsip pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini hamper sama dengan siklus I, tetapi peneliti lebih menekankan pada pemberian motivasi agar aktivitas peserta didik lebih meningkat dari siklus I. Pada akhir siklus II juga dilakukan tes akhir yang berfungsi untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Hasil tes akhir pada siklus II selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 7 Rangkuman Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II No Keterangan Perolehan 1 Nilai Terendah 80 2 Nilai Tertinggi 95 3 Nilai Rata-rata Kelas 87 61

78 4 Jumlah peserta didik yang belum tuntas belajar 0 5 Jumlah peserta didik yang tuntas belajar 33 6 Persentase ketuntasan klasikal 100 Berdasarkan temuan yang tercantum dalam tabel di atas diketahui bahwa peserta didik yang mencapai nilai ketuntasan individu yakni > 75 ada 33 orang dan yang tidak mencapai ketuntasan individu tidak ada. Sedangkan rata-rata kelas hasil belajar peserta didik adalah 87. Data tersebut memperlihatkan peningkatan nilai hasil belajarpeserta didik dari nilai hasil belajar peserta didik pada siklus I. Hal ini dapat dilihat nilai rata-rata kelas pada siklus I 78 naik menjadi 87 pada siklus II dan ketuntasan klasikal 51.5 % pada siklus I naik menjadi 100% pada siklus II. Ketuntasan klasikal yang diperoleh dari hasil tes pembelajaran siklus II ini telah memenuhi persyaratan yang digunakan sebagai salah satu indikator keberhasilan pembelajaran, karena nilai rata-rata ketuntasan klasikal telah melebihi indikator keberhasilan yaitu 90. Dengan kata lain, hasil belajar yang dicapai pada siklus II sudah tuntas. c. Observasi Selama pembelajaran aktivitas guru maupun peserta didik tetap diamati. Hasil observasi mengenai aktivitas belajar peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut. 62

79 Tabel 8 Aktivitas Belajar Peserta Didik Siklus II No Aspek Yang diamati Nilai Rata-rata 1 Tingkat kerja sama peserta didik Peserta didik antusias mengikuti pelajaran Perhatian peserta didik saat pelajaran sedang 3 berlangsung 4 Kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan 3 tugas 5 Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru atau 3 teman 6 Jumlah skor 16 7 Persentase 75% Keterangan: Skor tertinggi perparameter = 4, Skor total maksimal = 20 Kriteria penilaian : 0% - 39% = Sangat Kurang 40% - 55% = Kurang 56% - 65% = Cukup 66% - 79% = Baik 80% - 100% = Sangat Baik Tabel di atas memperlihatkan bahwa aktivitas belajar peserta didik mengalami peningkatan dari siklus I yang hanya 75% menjadi 82,50% pada siklus II. Pada siklus II ini aktivitas belajar peserta didik berada dalam kategori sangat baik dan sudah melampaui batas minimal 63

80 aktivitas belajar peserta didik yang diharapkan yaitu 80%. Ini berarti aktivitas belajar peserta didik sudah mencapai indikator keberhasilan tindakan. Hasil observasi yang dilakukan terhadap guru mitra/kolaboran mengenai pengelolaan pembelajaran oleh peneliti dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 9 Aktivitas Pembelajaran Guru Siklus II No Aspek yang Dinilai Nilai 1 Penerapan metode pembelajaran 4 2 Menciptakan berkomunikasi dua arah 3 3 Mengorganisasi peserta didik dalam belajar 4 4 Membimbing peserta didik selama prosespembelajaran 4 5 Menjawab pertanyaan peserta didik 4 6 Memberikan motivasi pada peserta didik 3 7 Jumlah 22 8 Rata-rata 4 Skor tertinggi setiap aspek = 4 Kriteria Penilaian 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat Baik Tampak pada tabel di atas bahwa nilai rata-rata pengelolaan pembelajaran yang dilakukan guru adalah 4 dan tergolong pada kategori 64

81 sangat baik. Hal ini menunjukkan guru sudah baik dalam melakukan pengelolaan pembelajaran. d. Refleksi Berdasarkan data-data yang telah terkumpul pada siklus II, maka produk refleksi pada siklus II dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Hasil belajar peserta didik pada siklus II sudah lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Hal ini dapat dilihat nilai rata-rata kelas pada siklus I 78 naik menjadi 87 pada siklus II dan ketuntasan klasikal 85,71% pada siklus I naik menjadi 100% pada siklus II. Hal ini berarti ketuntasan klasikal telah melebihi indikator keberhasilan yaitu 90%. Jadi hasil belajar peserta didik pada siklus II sudah tuntas. 2) Aktivitas peserta didik mengalami peningkatan dari siklus I yang hanya 75% menjadi 82,50% pada siklus II. Ini berarti batas minimal aktivitas peserta didik yang diharapkan sebesar 80% sudah terpenuhi. 3) Pengelolaan pembelajaran yang dilakukan guru pada siklus II sudah tergolong baik dan mengalami peningkatan dari siklus I. C. Pembahasan Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa baik hasil belajar maupun aktivitas peserta didik mengalami peningkatan yang signifikan tiap siklusnya. Hasil belajar peserta didik diukur melalui tes evaluasi yang dilakukan pada tiap 65

82 akhir siklus. Indikator keberhasilan tindakan kelas tersebut adalah apabila standar ketuntasan hasil belajar peserta didik secara klasikal mencapai 90 % dan secara individual nilai yang diperoleh peserta didik 75. Sedangkan untuk aktivitas belajar peserta didik indikatornya adalah apabila persentase aktivitas belajar peserta didik di kelas > 80 %. Pada siklus I pembelajaran difokuskan pada implementasi metode jigsaw. Metode ini baru pertama kali diimplementasikan di SMP N 2 Tengaran. Jadi secara teknis, baik guru maupun peserta didik belum tahu bagaimana penerapan metode jigsaw ini dalam pembelajaran PAI. Sebelum penelitian ini dimulai, peneliti dan guru sudah melakukan diskusi mengenai penerapan metode jigsaw dalam pembelajaran PAI. Meskipun begitu penerapan metode ini pada siklus I masih mengalami beberapa kendala, diantaranya kemampuan mengorganisasi peserta didik selama proses pembelajaran. Guru kelihatan masih kewalahan mengorganisir peserta didik dalam menemukan kartu induk dan kartu rinciannya. Namun kendala ini dengan cepat diatasi oleh guru dengan cara mengorganisir peserta didik yang membawa kartu induk, sehingga peserta didik yang lain dengan mudah menemukan kartu induk mereka. Hasil penelitian pada siklus I ini menunjukkan peningkatan dibandingkan pada tahap pra siklus (observasi awal). Pada tahap pra siklus nilai rata-rata hasil belajar peserta didik adalah 69 dan ketuntasan klasikalnya mencapai 22.4 %, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata peserta didik adalah 78 dan ketuntasan klasikalnya 51.5 %. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 2.91%. 66

83 Untuk persentase aktivitas belajar peserta didik pada tahap pra siklus adalah 45% sedangkan pada siklus I naik menjadi 75%. Ada peningkatan aktiftias peserta didik sebesar 30%. Meskipun ada peningkatan, namun hasil dari siklus I belum memenuhi standar ketuntasan yang telah ditetapkan peneliti. Oleh karena itu, penelitian dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II, peneliti dan guru kolaboran memfokuskan penelitian pada peningkatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran. Peserta didik dituntut untuk lebih aktif dalam pembelajaran dengan cara tiap anggota peserta didik diminta untuk menjelaskan hasil sortiran mereka, tidak hanya perwakilan seperti pada siklus I. Dengan cara seperti ini, peserta didik jadi lebih aktif dalam pembelajaran. Disamping itu, mereka juga lebih memahami materi yang sedang diajarkan oleh guru. Pada siklus II ini, hasil belajar peserta didik baik secara individual maupun secara klasikal mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar peserta didik adalah 78 dan ketuntasan klasikalnya mencapai 51.5%, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata peserta didik adalah 87 dan ketuntasan klasikalnya mencapai 100%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 14,29%. Untuk persentase aktivitas belajar peserta didik pada siklus I adalah 75% sedangkan pada siklus I naik menjadi 82,50%. Ada peningkatan aktiftias peserta didik sebesar 75%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil peserta didik sudah memenuhi target yang ditetapkan peneliti. Peningkatan hasil belajar peserta didik tiap siklus dapat dilihat pada table berikut. 67

84 Tabel 10 Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Per Siklus No Siklus Nilai rata-rata PersentaseKetuntasan Belajar 1 pra % % % Untuk melihat hasil peningkatan tersebut dalam bentuk grafik, berikut peneliti tampilkan diagramnya. Grafik Nilai Rata-Rata NILAI RATA-RATA PRA SIKLUS 1 SIKLUS 2 68

85 Grafik Persentase Ketuntasan belajar % 90.00% 80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% Ket: Pra siklus siklus 1 siklus 2 Sedangkan peningkatan aktivitas peserta didik selama pembelajaran dari tahap pra siklus sampai siklus II dapat dilihat pada tabel berikut. berikut: Data tabel tersebut selanjutnya diubah dalam bentuk diagram sebagai 69

86 Keberhasilan penelitian tindakan kelas ini tidak terlepas dari peran guru yang secara kontinyu memperbaiki kemampuannya dalam menerapkan metode jigsaw. 70

87 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang penerapan metode jigsaw untuk meningkatkan prestasi belajar PAI peserta didik Kelas VII F SMP N 2 Tengaran Tahun Pelajaran 2016/2017, dapat peneliti kemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Penerapan metode jigsaw pada pembelajaran PAI mempermudah bagi guru dalam mencapai tujuan belajar yang diinginkan dan mengoptimalkan / menuntaskan hasil belajar peserta didik. Hal ini terlihat dari persentase ketuntasan belajar secara klasikal pada tahap pra siklus sebesar 22.4%, pada siklus I sebesar 51.5%, dan pada siklus II ketuntasan belajar peserta didik mencapai 100%. Nilai rata-rata hasil peserta didik juga mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu para tahap pra siklus sebesar 69, siklus I sebesar 78, dan pada siklus II naik menjadi 87. Hal ini berarti, target yang ditetapkan peneliti yaitu standar ketuntasan hasil belajar peserta didik secara klasikal mencapai 90 % dan secara individual nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik 75 sudah tercapai. 2. Aktivitas belajar peserta didik dapat ditingkatkan dengan menerapkan metode jigsaw. Dengan metode ini guru mudah merangsang keaktivan peserta didik melalui kerja sama antar kelompok. Guru juga mudah memantau aktivitas peserta didik sehingga tingkat kesukaran dan permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik dapat diketahui dan 71

88 dicarikan solusinya oleh guru. Peningkatan aktivitas belajar peserta didik ini dapat terlihat dari pra siklus, siklus I dan siklus II, secara berturut-turut sebesar: 45,00%, 70,00 % dan 82,50 %. Dengan begitu target yang ingin dicapai telah terpenuhi yaitu persentase aktivitas peserta didik sebesarm 80%. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang penerapan metode jigsaw untuk meningkatkan prestasi belajar PAI peserta didik Kelas Kelas VII F SMP N 2 Tengaran Tahun Pelajaran 2016/2017, maka ada beberapa saran yang penulis tujukan kepada para pemerhati dan praktisi pendidikan sebagai berikut: 1. Bagi Guru Bagi guru, untuk mencapai kualitas proses belajar mengajar dan kualitas hasil belajar yang baik dengan menggunakan metode jigsaw diperlukan persiapan penguasaan materi dengan baik, menggali pengetahuan dan wawasan yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas dan hal-hal yang terkait dengan unsur metode jigsaw seperti mempersiapkan kartu sortir yang menarik. 2. Bagi Peserta Didik Bagi peserta didik, SMP N 2 Tengaran khususnya, dan peserta didik secara umum, agar lebih rajin, tekun dan sabar dalam pembelajaran PAI. Melalui metode jigsaw, pembelajaran akan terasa lebih menyenangkan dan pada akhirnya prestasi belajar pun akan meningkat. 72

89 3. Bagi Peneliti Berikutnya Bagi peneliti berikutnya atau pihak lain yang ingin melakukan penelitian yang serupa, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan bagi kegiatan penelitian berikutnya. Dan mengingat pelaksanaan penelitian ini baru berjalan 2 siklus, maka peneliti lain diharapkan dapat melanjutkan temuan yang lebih signifikan. C. Penutup Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan disertai do a semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya. Penulis menyadari, meskipun penulisan skripsi ini sudah diusahakan semaksimal mungkin, namun masih terdapat kelemahan dan kekurangan. Semua itu semata-mata karena keterbatasan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan lebih lanjut. Akhirnya penulis berdo a, semoga Allah SWT senantiasa menganugerahkan rahmat, hidayah dan berkah-nya kepada kita semua dan mudah-mudahan skripsi ini ada manfaatnya bagi kita semua, Amin. 73

90 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, , Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara., Arikunto, Suharsimi, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, Azis, Sholeh Abdul dan Abdul Azis Madjid, Tarbiyah Wa Turuqu At-Tadris, Jus. 1., Makkah : Darul Ma'rif, tth. Departemen Agama RI, Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan, Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI. Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Yogyakarta: Andi. Majid, Abdul dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung :Remaja Rosdakarya,. Morgan, Clifford T., Introduction to Psychology, New York: In Grow Hill. Muhaimin, et.al, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,. Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Syarah Tsalatsul Ushul, Surakarta :Darul Tsarya. 74

91 Omar, Muhammad Al-Toumy Al-Saibany, Falsafah Pendidikan Islam, Jakarta:Bulan Bintang. Pangarsa, Humaidi Tata Kuliah aqidah lengkap. Surabaya: Bina Ilmu. Qur an in Word. Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia. Slamet, Untung, Muhammad Sang Pendidik, Semarang: PT Pustaka Rizki Putra. Slavin, Robert E Cooperative Learning (cara efektif dan menyenangkan pacu prestasi seluruh peserta didik). Bandung: Nusa Media. Sugianto Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka. Suharso dan Ana Retnoningsih, 2009, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Semarang:Widya Karya,. Uno, Hamzah B., Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif, Jakarta: Bumi Aksara,. Usman, Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya, Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam Yogyakarta: LPII. Zaini, Hisyam dkk Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Sudrajat, Akhmad Cooperative Learning-teknik Jigsaw. ( Diakses 3 Februari 2017) 75

92 Lampiran 1 Nilai Hasil Belajar Siswa PAI Siklus 2 No Nama Niai 1 AGUSTINA STYOWATI 87 2 ALIA ELIYANTI 85 3 ANANDA DWI ERVIANA 80 4 ANDHIKA RISKI HARIYANTO 88 5 ANDINI WIDYA INDRIYANI 88 6 ARYA WARDANA SAPUTRA 86 7 CANDRA SAPUTRA 81 8 DESI FITRIANI 71 9 DEVI HERAWATI DIAN LATIF OKTAVIANIS DIVA OKTAVIA DWI SEPTIANA HESTI AYU WINDARI IHSANUL AMAL INA MUSTIKA JUMIATI KHOLIS NAHDIANA FADLA KUSRI MUDRIKAH MUHAMMAD ARDIANSYAH MUHAMMAD FAISAL NOVA FITRI DHINA ELZAHRA NOVOYANTI EKA SAPUTRI NURUL KHOTIMAH PONIMIN PUTRA CATUR WIBISONO RIZKI AQSAL MAULANA ROBBY ANDIKA BAGAS ROSYID AN-NASFA SAKBANA SAIQ HUSNA SAPUTRA SELLY AMBAR SUKMA SETYAWAN GALIH SAPUTRA SUNI MUHAMMAD ZAKKY DAROJAT 87 Jumlah 2574 rata-rata 78 1

93 Lampiran 2 Nilai Hasil Belajar Siswa PAI Siklus II No Nama Niai 1 AGUSTINA STYOWATI 90 2 ALIA ELIYANTI 95 3 ANANDA DWI ERVIANA 90 4 ANDHIKA RISKI HARIYANTO 89 5 ANDINI WIDYA INDRIYANI 90 6 ARYA WARDANA SAPUTRA 86 7 CANDRA SAPUTRA 85 8 DESI FITRIANI 89 9 DEVI HERAWATI DIAN LATIF OKTAVIANIS DIVA OKTAVIA DWI SEPTIANA HESTI AYU WINDARI IHSANUL AMAL INA MUSTIKA JUMIATI KHOLIS NAHDIANA FADLA KUSRI MUDRIKAH MUHAMMAD ARDIANSYAH MUHAMMAD FAISAL NOVA FITRI DHINA ELZAHRA NOVOYANTI EKA SAPUTRI NURUL KHOTIMAH PONIMIN PUTRA CATUR WIBISONO RIZKI AQSAL MAULANA ROBBY ANDIKA BAGAS ROSYID AN-NASFA SAKBANA SAIQ HUSNA SAPUTRA SELLY AMBAR SUKMA SETYAWAN GALIH SAPUTRA SUNI MUHAMMAD ZAKKY DAROJAT 90 Jumlah 2871 rata-rata 87 2

94 Lampiran 3 Lembar Observasi Aktifitas Peserta Didik Siklus 1 No Nama Skor A B C D E 1 AGUSTINA STYOWATI ALIA ELIYANTI ANANDA DWI ERVIANA ANDHIKA RISKI HARIYANTO ANDINI WIDYA INDRIYANI ARYA WARDANA SAPUTRA CANDRA SAPUTRA DESI FITRIANI DEVI HERAWATI DIAN LATIF OKTAVIANIS DIVA OKTAVIA DWI SEPTIANA HESTI AYU WINDARI IHSANUL AMAL INA MUSTIKA JUMIATI KHOLIS NAHDIANA FADLA KUSRI MUDRIKAH MUHAMMAD ARDIANSYAH MUHAMMAD FAISAL NOVA FITRI DHINA ELZAHRA NOVOYANTI EKA SAPUTRI NURUL KHOTIMAH PONIMIN PUTRA CATUR WIBISONO RIZKI AQSAL MAULANA ROBBY ANDIKA BAGAS ROSYID AN-NASFA SAKBANA SAIQ HUSNA SAPUTRA SELLY AMBAR SUKMA SETYAWAN GALIH SAPUTRA SUNI MUHAMMAD ZAKKY DAROJAT Rata-rata

95 Lampiran 4 Lembar Observasi Aktifitas Peserta Didik Siklus II No Nama Skor A B C D E 1 AGUSTINA STYOWATI ALIA ELIYANTI ANANDA DWI ERVIANA ANDHIKA RISKI HARIYANTO ANDINI WIDYA INDRIYANI ARYA WARDANA SAPUTRA CANDRA SAPUTRA DESI FITRIANI DEVI HERAWATI DIAN LATIF OKTAVIANIS DIVA OKTAVIA DWI SEPTIANA HESTI AYU WINDARI IHSANUL AMAL INA MUSTIKA JUMIATI KHOLIS NAHDIANA FADLA KUSRI MUDRIKAH MUHAMMAD ARDIANSYAH MUHAMMAD FAISAL NOVA FITRI DHINA ELZAHRA NOVOYANTI EKA SAPUTRI NURUL KHOTIMAH PONIMIN PUTRA CATUR WIBISONO RIZKI AQSAL MAULANA ROBBY ANDIKA BAGAS ROSYID AN-NASFA SAKBANA SAIQ HUSNA SAPUTRA SELLY AMBAR SUKMA SETYAWAN GALIH SAPUTRA SUNI MUHAMMAD ZAKKY DAROJAT Rata-rata

96 5

97 Lampiran 5 DOKUMENTASI SMP N 2 Tengaran Bapak/Ibu Guru berserta Staff SMP N 2 Tengaran 6

98 PRA SIKLUS DAN PENGARAHAN PELAKSANAAN SIKLUS I DAN SIKLUS II Anak-anak mendengarkan pelajaran 7

99 SIKLUS I Anak-anak mengerjakan tugas 8

100 SIKLUS II Pelaksanaan Siklus II 9

101 Lampiran 6 RIWAYAT HIDUP PENULIS A. Data Pribadi Nama : Rohmad Sholikin Tempat/Tanggal Lahir : Kab.Semarang, 17 Agustus 1993 NIM : Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam Alamat : Dsn.Semagu Rt 03/04, Ds.Koripan Kec.Susukan, Kab.Semarang B. Orang Tua Ayah : Zumroni Ibu : Jumiyem Pekerjaan : Pedagang C. Motto Pendidikan yang berkarakter akan menciptakan banyak intelektual terpelajar bukan intelektual yang kurang ajar D. Riwayat Pendidikan No. Instansi Pendidikan Masuk (Tahun) Lulus (Tahun) 1. MI Maarif blotongan MTS NU Salatiga SMK Pancasila Salatiga S1 PAI IAIN Salatiga

102 Lampiran 7 DAFTAR NILAI SURAT KETERANGAN KEGIATAN Nama : Rohmad Sholikin NIM : Jurusan : PAI Dosen Pembimbing Akademik : DR.M.Ghufron M.A.g No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai 1. OPAK STAIN SALATIGA 2012 Progresifitas Kaum Muda, Kunci Perubahan Indonesia. 2. Orientasi Mahasiswa Tarbiyah Mewujudkan Gerakan Mahasiswa Tarbiyah Sebagai Tonggak Kebangkitan Pendidikan Indonesia 3. Orientasi Dasar Keislaman (ODK) Membangun Karakter Keislaman Bertaraf Internasional di Era Globalisasi Bahasa 4. Seminar Entrepreneurship dan Perkopresian 2012 Explore Your Entrepreneurship Talent Mapala Mitapasa dan KSEI STAIN Salatiga 5. Achicvment Motivation Training dengan AMT Bangun Karakter Raih Prestasi 6. Melalui MTQ Tingkatkan Prestasi, Syi arkan Akhlaq Qur ani JQH STAIN Salatiga 7. Aktualisasi Bahasa Arab Dalam Menjaga Khazanah Keilmuan Islam Mutahir ITTAQO STAIN Salatiga 8. PAB JQH Membentuk Paradigma Mahasiswa Qurani dengan Panca, Indra, Akal dan Hati JQH STAIN Salatiga 19. Tablig Akbar Tafsir Tematik Dalam Upaya Menjawab Persoalan Israel dan Palestina JQH STAIN Salatiga 10. Workshop Pembinaan Syari ah Bagi Remaja dan Pelajar PCNU Cabang salatiga bekerjasama dengan Kementerian Agama RI 5-7 September Septembar September September Septenber Oktober Oktober Nopember Desember Desember 2012 Peserta 3 Peserta 3 Peserta 2 Peserta 2 Peserta 2 Juara II 4 Peserta 2 Peserta 2 Peserta 2 Peserta Tafsir Tematik dalam Upaya Menjawab 1 Desember Panitia 2 11

103 Persoalan Israel dan Palestina. Landasan QS Al-Fath: JQH STAIN Salatiga 12. Surat Keputusan Pengangkatan Pengurus 31 Januari Pengurus 4 Jami iyyatul Qurra Wal Huffadz STAIN Salatiga Masa Bakti Tafsir Tematik Sihir dalam Perspektif Islam Al-Qur an dan Hukum Negara JQH STAIN Salatiga 4 Mei 2013 Peserta Gorah Massal & Bimbingan Tilawah 24 Mei 2013 Panitia 8 Nasional JQH STAIN Salatiga 15. MLA Mewujudkan dan Mengembangkan 30 Mei 2013 Panitia 3 Intelektualitas Kebahasaan Melalui MLA ITTAQO STAIN Salatiga 16. Seminar Nasional Bahasa Arab Upaya 9 Oktober Panitia 8 Menjaga Eksistensi dan Masa Depan 2013 Pembelajaran Bahasa Arab ITTAQO STAIN Salatiga 17. Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) 23 Oktober Peserta 2 Mahasiswa V MTQ Wahana Apresiasi untuk 2013 Mencetak Insan Qur ani JQH STAIN Salatiga 18. Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) 23 Oktober Panitia 3 Mahasiswa V MTQ Wahana Apresiasi untuk 2013 Mencetak Insan Qur ani JQH STAIN Salatiga 19. GEMA ITTAQO STAIN SALATIGA Panitia 3 Mengukuhkan Eksistensi Bahasa Arab dalam Ranah Pendidikan Islam di Era Modern November Penerimaan Anggota Baru (PAB) JQH Panitia 3 Kristalisasi Nilai Qur ani Menuju Insan yang Penuh Hikmah JQH STAIN Salatiga November Surat Keputusan Pengangkatan Pengurus 31 Januari Pengurus 4 Jam iyyatul Qurra Wal Huffadz (JQH) Al- Furqon STAIN Salatiga Masa Bakti Workshop Nasional Tilawatil Qur an JQH al-mizan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 22 Maret 2014 Peserta Sosialisasi Penanggulangan HIV/AIDS 6 April 2014 Panitia 3 Pelajar Berkualitas Tanpa HIV/AIDS, Pelajar Berakhlak Tanpa Diskriminasi Pelaku HIV/AIDS SR-NU Salatiga 24. Tafsir Tematik Konsep Pemimpin Ideal 17 Mei 2014 Panitia 3 12

104 Menurut Al-Qur an JQH Al-Furqon STAIN Salatiga 25. MLA Ajang Eksistensi Diri Melalui Intelektual Berbahasa Arab ITTAQO STAIN Salatiga 26. Islamic Public Speaking Training LDK Darul Amal STAIN Salatiga 27. ODK Pemahaman Islam Rahmatan Lil Alamin Senagai Langkah Awal Menjadi Mahasiswa Berkarakter LDK Darul Amal & ITTAQO STAIN Salatiga 28. Achievement motivation training (AMT) Dengan AMT Semangat menyongsong prestasi CEC dan JQH IAIN Salatiga 29. Gebyar Seni Qur ani (GSQ) Umum ke-vi Se- Jawa Tengah Aktualisasi Makna dan Syi ar Al-Qur an Sebagai Sumber Inspirasi JQH AL-FURQON STAIN Salatiga 30. Gebyar Seni Qur ani (GSQ) Umum ke-vi Se- Jawa Tengah Aktualisasi Makna dan Syi ar Al-Qur an Sebagai Sumber Inspirasi JQH AL-FURQON STAIN Salatiga 31. PAB (Penerimaan Anggota Baru) JQH Al- Furqon STAIN Salatiga Menumbuhkan Karakter Islami dan Qur ani) 32. Mujarofadz (Musyawaroh Jam iyyatul Quro Wal Huffadz) JQH Al-Furqon STAIN Salatiga 33. Surat Keputusan Pengangkatan Pengurus Jam iyyatul Qurra Wal Huffadz (JQH) Al- Furqon STAIN Salatiga Masa Bakti International Seminar ASEAN Economic Community 2015; Prospects and Challenges for Islamic Higher Education IAIN Salatiga 35. Diskusi Aktif Peran Perempuan dalam Dunia Pendidikan HMJ PAI IAIN Salatiga 36. Seminar Nasional Epistemologi tafsir komputer; Integrasi Hermeneutika Dalam Metode Penafsiran Al Quran HMJ ILMU AL QURAN DAN TAFSIR IAIN SALATIGA 19 Mei 2014 Panitia 3 9 Juni 2014 Peserta 2 21 Agustus 2014 Panitia 3 23 agustus Peserta 2 5 November November Desember Desember Maret Februari September September Panitia 5 Peserta Rebana 4 Panitia 3 Panitia 3 Pengurus 4 Peserta 8 Peserta 2 Peserta 8 13

105 37. Seminar Nasional Kewirausahaan Jiwa Muda, Berani Berwirausaha PAI IAIN Salatiga 38. Gebyar Seni Qur ani (GSQ) Umum ke-vii Se- Jawa Tengah Menyiarkan islam melalui presiasi maha karya seni Quraniyy JQH IAIN Salatiga 30 Oktober November Peserta 8 Panitia 5 JUMLAH

SKRIPSI. Oleh: TSALIS HIDAYATI NIM 11507020. Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

SKRIPSI. Oleh: TSALIS HIDAYATI NIM 11507020. Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN METODE BERMAIN KARTU PADA SISWA KELAS III MI DADAPAYAM II KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah.

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah. PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQH KOMPETENSI DASAR MEMPRAKTIKKAN SHALAT TARAWIH DAN WITIR SISWA KELAS III SEMESTER II DI MI NU 01 ROWOBRANTEN KECAMATAN RINGINARUM

Lebih terperinci

Oleh: NUR AZIZ NIM :

Oleh: NUR AZIZ NIM : PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN MAPEL AQIDAH AKHLAK ( STUDI PADA KELAS VII SEMESTER II SMP NUDIA SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011)

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA KELAS VII SEMESTER GENAP DI SMP NEGERI 2 GATAK TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Ilmu Pendidikan Agama Islam UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ANAK PADA PELAJARAN FIQIH MATERI SHOLAT FARDHU MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL SISWA KELAS II MI. SRUWEN 04 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010/

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Safitri

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH NI MATUR ROHMAH NIM

SKRIPSI OLEH NI MATUR ROHMAH NIM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISWA KELAS VB DI MIN REJOTANGAN TULUNGAGUNG SKRIPSI OLEH NI MATUR ROHMAH NIM. 327113077

Lebih terperinci

INOVASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA PERILAKU SISWA DI SMP NEGERI 1 DURENAN TRENGGALEK (TAHUN AJARAN ) SKRIPSI

INOVASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA PERILAKU SISWA DI SMP NEGERI 1 DURENAN TRENGGALEK (TAHUN AJARAN ) SKRIPSI INOVASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA PERILAKU SISWA DI SMP NEGERI 1 DURENAN TRENGGALEK (TAHUN AJARAN 2015 2016) SKRIPSI OLEH : LIA RAHMAWATI NIM 2811123128 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATERI SHALAT FARDHU PADA PESERTA DIDIK KELAS II MI NU 34 ROWOBRANTEN RINGINARUM KENDAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 1 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II DI KELAS V SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Guru MI (PGMI)

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Guru MI (PGMI) PENERAPAN PENDEKATAN PAIKEM DENGAN STRATEGI CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FIQIH POKOK MATERI ZAKAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV MI AL HIKMAH POLAMAN KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIKIH MATERI POKOK HAJI MELALUI PENERAPAN METODE GALLERY WALK DAN DEMONSTRASI BAGI SISWA KELAS V MI WELERI KENDAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1 ENY UTAMI NIM. A54C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1 ENY UTAMI NIM. A54C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IIA SD ISLAM TERPADU AROFAH 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

Lebih terperinci

INTERAKSI BELAJAR-MENGAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) ANTARA GURU PAI DAN SISWA DI KELAS X SMA BAKTI PONOROGO SKRIPSI

INTERAKSI BELAJAR-MENGAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) ANTARA GURU PAI DAN SISWA DI KELAS X SMA BAKTI PONOROGO SKRIPSI INTERAKSI BELAJAR-MENGAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) ANTARA GURU PAI DAN SISWA DI KELAS X SMA BAKTI PONOROGO SKRIPSI Oleh: NUR AINI NIM. 243062176 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Lebih terperinci

STUDI TENTANG MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PERANANNYA DALAM MENINGKATAN MUTU GURU DI MTS NEGERI JEKETRO KABUPATEN GROBOGAN

STUDI TENTANG MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PERANANNYA DALAM MENINGKATAN MUTU GURU DI MTS NEGERI JEKETRO KABUPATEN GROBOGAN STUDI TENTANG MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PERANANNYA DALAM MENINGKATAN MUTU GURU DI MTS NEGERI JEKETRO KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ajaran agama diwahyukan Tuhan untuk kepentingan manusia. Dengan bimbingan agama, diharapkan manusia mendapatkan pegangan yang pasti untuk menjalankan hidup dan juga

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMPN 1 NGUNUT TAHUN 2014/2015

KORELASI ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMPN 1 NGUNUT TAHUN 2014/2015 KORELASI ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMPN 1 NGUNUT TAHUN 2014/2015 SKRIPSI OLEH DEWI ZAHROTUL INAYAH NIM. 3211113055 JURUSAN

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU PAI SMA NEGERI SE-KOTA SEMARANG

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU PAI SMA NEGERI SE-KOTA SEMARANG PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU PAI SMA NEGERI SE-KOTA SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu Tarbiyah Oleh:

Lebih terperinci

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN KARAKTER RELIGIUS PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 SUMBERGEMPOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN KARAKTER RELIGIUS PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 SUMBERGEMPOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN KARAKTER RELIGIUS PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 SUMBERGEMPOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI OLEH: MASTURI NIM. 3211113120 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: TRI WINASIH NPM :

SKRIPSI. Oleh: TRI WINASIH NPM : PERANAN BUDAYA SEKOLAH DALAM MENUMBUHKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD DAYAKAN II DADAPAYU SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: TRI WINASIH NPM : 20070720305

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam KORELASI PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI DENGAN KETAATAN BERIBADAH SERTA AKHLAK PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA NEGERI 3 SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Tarbiyah. Oleh : KHIYARUL ANAM NIM :

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Tarbiyah. Oleh : KHIYARUL ANAM NIM : MENINGKATKAN KETRAMPILAN MEMBACA NYARING MELALUI MEDIA PIAS-PIAS KATA PADA SISWA KELAS I DI MI MATHOLIBUL HUDA RUWIT WEDUNG DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata I (S1) Dalam Ilmu Tarbiyah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata I (S1) Dalam Ilmu Tarbiyah UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PAI MATERI POKOK ILMU TAJWID MELALUI METODE DRILL KELAS VII G DI SMP NEGERI 1 KRAGAN, REMBANG TAHUN PELAJARAN 2009-2010 SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN SPLDV DENGAN STRATEGI CTL BAGI SISWA KELAS VIII D

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN SPLDV DENGAN STRATEGI CTL BAGI SISWA KELAS VIII D PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN SPLDV DENGAN STRATEGI CTL BAGI SISWA KELAS VIII D SEMESTER I SMP NEGERI 3 SAWIT Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan dan perubahan suatu bangsa. Pendidikan yang mampu memfasilitasi perubahan adalah pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SEKITAR DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SEKITAR DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SEKITAR DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PADA SISWA KELAS IV SDN AJUNG 06 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah PENINGKATAN PEMBELAJARAN MEMERANKAN NASKAH DRAMA DENGAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 GATAK SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 2011 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Syarat Guna

Lebih terperinci

LILIK NUR EFENDI NIM

LILIK NUR EFENDI NIM STUDI ANALISIS TENTANG PROSES PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL TAKHASUS HADITS ARBAIN AL NAWAWI DENGAN METODE BANDONGAN DAN SOROGAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI PESERTA DIDIK DI SMP ISLAM AR-RA IS

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN ALHIKMAH POLAMAN MIJEN SEMARANG SKRIPSI

STUDI DESKRIPTIF PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN ALHIKMAH POLAMAN MIJEN SEMARANG SKRIPSI STUDI DESKRIPTIF PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN ALHIKMAH POLAMAN MIJEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memeperoleh Gelar Sarjana dalam Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

MENGURANGI KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERSAMAAN GARIS LURUS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIIIA

MENGURANGI KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERSAMAAN GARIS LURUS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIIIA MENGURANGI KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERSAMAAN GARIS LURUS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIIIA MTs. BAITUL ARQOM BALUNG TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh Mitra Budi

Lebih terperinci

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT AL-FATIHAH

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT AL-FATIHAH NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT AL-FATIHAH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) Dalam Ilmu Tarbiyah Oleh: ANNA FATIHA NIM

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF AL-QUR AN DENGAN METODE DRILL PADA ANAK PAUD ALAMKU MENGANTI KEDUNG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF AL-QUR AN DENGAN METODE DRILL PADA ANAK PAUD ALAMKU MENGANTI KEDUNG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF AL-QUR AN DENGAN METODE DRILL PADA ANAK PAUD ALAMKU MENGANTI KEDUNG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENGENDALIAN DIRI AKUNTAN DAN PENGARUHNYA KEPADA KEKHAWATIRAN PERSEPSIAN MELALUI RESIKO PERSEPSIAN AKUNTAN DALAM SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK

PENGENDALIAN DIRI AKUNTAN DAN PENGARUHNYA KEPADA KEKHAWATIRAN PERSEPSIAN MELALUI RESIKO PERSEPSIAN AKUNTAN DALAM SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK PENGENDALIAN DIRI AKUNTAN DAN PENGARUHNYA KEPADA KEKHAWATIRAN PERSEPSIAN MELALUI RESIKO PERSEPSIAN AKUNTAN DALAM SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK ( Survei pada Akuntan di Kota Surakarta ) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

DENGAN MEDIA GAMBAR DI SDN TAMANAN 03 BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN

DENGAN MEDIA GAMBAR DI SDN TAMANAN 03 BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN KEGIATAN EKONOMI DALAM MEMANFAATKAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI TUGAS TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR AKIDAH AKHLAQ SISWA KELAS V MI TERPADU NURUL ISLAM SEMARANG TAHUN AJARAN SKRIPSI

PENGARUH NILAI TUGAS TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR AKIDAH AKHLAQ SISWA KELAS V MI TERPADU NURUL ISLAM SEMARANG TAHUN AJARAN SKRIPSI PENGARUH NILAI TUGAS TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR AKIDAH AKHLAQ SISWA KELAS V MI TERPADU NURUL ISLAM SEMARANG TAHUN AJARAN 2013-2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PELAJARAN IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE GUIDED NOTE TAKING DENGAN MEDIA VIDEO KELAS V SD NEGERI 2 GUMINGSIR

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW (Studi Tindakan Kelas di MTs

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TYPE CIRC (COOPERATIVE, INTEGRATED, READING AND COMPOSITION)

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TYPE CIRC (COOPERATIVE, INTEGRATED, READING AND COMPOSITION) PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TYPE CIRC (COOPERATIVE, INTEGRATED, READING AND COMPOSITION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 5 SD NEGERI SURUH 02 KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MATERI JENIS- JENIS SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL LEARNING TOGETHER DENGAN MEDIA PUZZLE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MATERI JENIS- JENIS SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL LEARNING TOGETHER DENGAN MEDIA PUZZLE PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MATERI JENIS- JENIS SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL LEARNING TOGETHER DENGAN MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SDN LANDANGAN 1 SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

Skripsi Ini Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Gelar S1 Pada Jurusan Pendidikan Madrasah. Oleh: UTAMI ANGGUN PERTIWI

Skripsi Ini Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Gelar S1 Pada Jurusan Pendidikan Madrasah. Oleh: UTAMI ANGGUN PERTIWI 1 PENERAPAN COLLABORATIVE LEARNING MELALUI PERMAINAN MENCARI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V DI SDN TABANGGELE KECAMATAN ANGGALOMOARE KABUPATEN KONAWE Skripsi Ini Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PKN MATERI GLOBALISASI MENGGUNAKAN METODE MAKE A MATCH MEDIA AMPLOP KEPINTARAN KELAS IV SD N 1 PLIKEN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TERHADAP AKHLAK PENGGUNAAN HANDPHONE (STUDI KASUS PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SEDAYU DAN SMK MUHAMMADIYAH 2 MOYUDAN)

PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TERHADAP AKHLAK PENGGUNAAN HANDPHONE (STUDI KASUS PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SEDAYU DAN SMK MUHAMMADIYAH 2 MOYUDAN) PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TERHADAP AKHLAK PENGGUNAAN HANDPHONE (STUDI KASUS PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SEDAYU DAN SMK MUHAMMADIYAH 2 MOYUDAN) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika PENINGKATAN KEMAMPUAN TANGGUNG JAWAB DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN QUIZ TEAM BAGI SISWA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA TAHUN 2013/2014 SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Jurusan Pendidikan Biologi. Oleh : AHMAD HAKIM NIM

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Jurusan Pendidikan Biologi. Oleh : AHMAD HAKIM NIM HUBUNGAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN BERINTEGRASI NILAI ISLAM TERHADAP SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA KELAS X MA THORIQOTUL ULUM TLOGOHARUM PATI TAHUN PELAJARAN 2015-2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai

Lebih terperinci

Oleh: AJI ABDUL MAJID NIM:

Oleh: AJI ABDUL MAJID NIM: PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DAN RELEVANSINYA DENGAN PENCAPAIAN KURIKULUM 2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan

Lebih terperinci

PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DALAM KELUARGA DI KELURAHAN SUGIHWARAS KECAMATAN PEKALONGAN TIMUR KOTA PEKALONGAN

PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DALAM KELUARGA DI KELURAHAN SUGIHWARAS KECAMATAN PEKALONGAN TIMUR KOTA PEKALONGAN PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DALAM KELUARGA DI KELURAHAN SUGIHWARAS KECAMATAN PEKALONGAN TIMUR KOTA PEKALONGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Lebih terperinci

SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu Tarbiyah

SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu Tarbiyah UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP ISLAM ASY-SYAFI IYAH PEKALONGAN BATEALIT JEPARA DALAM PEMBELAJARAN PAI MATERI MENINGKATKAN KEIMANAN TERHADAP KITAB-KITAB ALLAH DENGAN PENGGUNAAN METODE

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PTK pada siswa kelas VII Semester Ganjil SMP N 1 Kerjo tahun 2013/2014) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai

Lebih terperinci

SKRIPSI. Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

SKRIPSI. Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI CIRI CIRI DAN KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS III SEMESTER I DI MIN WONOKETINGAL KECAMATAN KARANGANYAR

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Kepada: Program Studi pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo

SKRIPSI Diajukan Kepada: Program Studi pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo PENERAPAN METODE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH PADA SISWA KELAS III MI MA ARIF MANGUNSUMAN 2 SIMAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Kepada: Program Studi pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAQ TERHADAP PEMBENTUKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA MTS NU SALATIGA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI

PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAQ TERHADAP PEMBENTUKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA MTS NU SALATIGA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAQ TERHADAP PEMBENTUKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA MTS NU SALATIGA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM STRATEGI INDEX CARD MATCH DAN SMALL GROUP DISCUSSION PADA MATA PELAJARAN QUR AN HADITS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM STRATEGI INDEX CARD MATCH DAN SMALL GROUP DISCUSSION PADA MATA PELAJARAN QUR AN HADITS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM STRATEGI INDEX CARD MATCH DAN SMALL GROUP DISCUSSION PADA MATA PELAJARAN QUR AN HADITS ( Studi Pada Kelas VII MTs Asy-Syafi iyyah Jatibarang-Brebes ) SKRIPSI

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Islam PENERAPAN METODE GALLERY WALK DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI KETENTUAN IBADAH HAJI PADA SISWA KELAS V MI NURUL HUDA GEBUGAN KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh SRI WAHYUNI NIM :

SKRIPSI. Oleh SRI WAHYUNI NIM : MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) KELAS IV MI MUHAMMADIYAH NGRECO I TEGALOMBO PACITAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Kepada

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN DI KELAS VIII

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN DI KELAS VIII IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN DI KELAS VIII MTs NEGERI KARANGTENGAH DEMAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN METAKOGNITIF BERBASIS TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN METAKOGNITIF BERBASIS TUTOR SEBAYA PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN METAKOGNITIF BERBASIS TUTOR SEBAYA (PTK Bagi Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Polanharjo Tahun 2012/2013) SKRIPSI

Lebih terperinci

UPAYA MENGEMBANGKAN MENTAL KEWIRAUSAHAAN ANAK

UPAYA MENGEMBANGKAN MENTAL KEWIRAUSAHAAN ANAK i UPAYA MENGEMBANGKAN MENTAL KEWIRAUSAHAAN ANAK MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA KELOMPOK A TK AISYIYAH 2 MASARAN SRAGEN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan. mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI)

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan. mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN ETOS KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TIPE 5E PADA MATA PELAJARAN AL-ISLAM MATERI ADAB PERGAULAN ISLAMI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 6 PALEMBANG

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN SATUAN WAKTU PANJANG DAN BERAT MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI KELAS IV SD N 03 SIKASUR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

SOLICHATUN NIM :

SOLICHATUN NIM : MODEL PEMBELAJARAN TGT (TIME GAMES TURNAMENT) DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI PUASA PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD MUHAMMADIYAH SUKOREJO KABUPATEN KENDAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: ABDUL AZIZ Nim :

SKRIPSI. Oleh: ABDUL AZIZ Nim : STUDI KORELASI ANTARA PELAKSANAAN IBADAH SHALAT DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VI MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HUDA SIDOKUMPUL GUNTUR DEMAK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Metode Make a Match (Mencari Pasangan) digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran agar peserta

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Metode Make a Match (Mencari Pasangan) digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran agar peserta 20 BAB II LANDASAN TEORI A. Metode Make A Match 1. Pengertian Metode Make a Match (Mencari Pasangan) Metode adalah seperangkat cara, jalan dan tehnik yang digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN DISCOVERY LEARNING BERNUANSA ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA POKOK BAHASAN KOORDINAT KARTESIUS

KEEFEKTIFAN DISCOVERY LEARNING BERNUANSA ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA POKOK BAHASAN KOORDINAT KARTESIUS KEEFEKTIFAN DISCOVERY LEARNING BERNUANSA ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA POKOK BAHASAN KOORDINAT KARTESIUS SKRIPSI HALAMAN SAMPUL Diajukan sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar i PENINGKATAN CINTA TANAH AIR DAN PRESTASI BELAJAR PKN MATERI KEKAYAAN ALAM DAN KEKHASAN BANGSA INDONESIA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CARD SORT DI KELAS III SD NEGERI 1 PENAMBONGAN SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK KATA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP N 3 SEWON SKRIPSI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK KATA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP N 3 SEWON SKRIPSI PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK KATA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP N 3 SEWON SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Lebih terperinci

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN MUSLIM PADA SISWA DI SDN KACANGAN II TAHUN 2015 SKRIPSI

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN MUSLIM PADA SISWA DI SDN KACANGAN II TAHUN 2015 SKRIPSI UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN MUSLIM PADA SISWA DI SDN KACANGAN II TAHUN 2015 SKRIPSI OLEH AMINATUS SHOLIKAH NIM. 3211113037 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajuka

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajuka PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN BAHASA KRAMA ALUS PADA SISWA KELAS V SDN WONOMULYO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEHNIK NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEHNIK NUMBERED HEADS TOGETHER PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEHNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS PADA PESERTA DIDIK KELAS III SDN PODOREJO SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG SKRIPSI

Lebih terperinci

CHRISTINA INDAH PUSPITA SARI A

CHRISTINA INDAH PUSPITA SARI A PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI (GI) DALAM UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA (PTK Pada Siswa Kelas XI Semester Genap MAN Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011)

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S 1) dalam Pendidikan Agama Islam.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S 1) dalam Pendidikan Agama Islam. IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK PADA PEMBELAJARAN PAI DAN BUDI PEKERTI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 18 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Erwin Hidayat NPM :

SKRIPSI. Oleh : Erwin Hidayat NPM : PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIS PEMBELAJARAN AL-QUR AN (P3Q) UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA DAN MENULIS AL-QUR AN PADA SISWA KELAS III DI SDN III SONGBLEDEG SKRIPSI

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-A SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA MELALUI MODEL BELAJAR AKTIF TIPE QUIZ TEAM

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-A SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA MELALUI MODEL BELAJAR AKTIF TIPE QUIZ TEAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-A SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA MELALUI MODEL BELAJAR AKTIF TIPE QUIZ TEAM SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) PADA PEMBELAJARAN PAI MATERI POKOK PUASA WAJIB KELAS V SEMESTER GENAP DI SD NURUL

Lebih terperinci

Diajukan oleh: HANIFAH

Diajukan oleh: HANIFAH PENERAPAN PAPAN MAGNETIK DAN CD WARNA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT SISWA KELAS IV SDN KLECO I SURAKARTA Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MATERI MENGENAL PERMASALAHAN SOSIAL MELALUI METODE DISKUSI DI SD NEGERI KARANGCEGAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MATERI MENGENAL PERMASALAHAN SOSIAL MELALUI METODE DISKUSI DI SD NEGERI KARANGCEGAK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MATERI MENGENAL PERMASALAHAN SOSIAL MELALUI METODE DISKUSI DI SD NEGERI KARANGCEGAK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI GAMOL SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI GAMOL SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI GAMOL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini : NIM :

HALAMAN PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini : NIM : HALAMAN PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : MULAZAMAH NIM : 202309029 Jurusan : Tarbiyah Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul KORELASI ANTARA SKOR TES INTELIGENSI DENGAN PRESTASI BELAJAR

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MEDIA BLOG DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI ) DI MADRASAH ALIYAH KANJENG SEPUH SIDAYU - GRESIK

IMPLEMENTASI MEDIA BLOG DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI ) DI MADRASAH ALIYAH KANJENG SEPUH SIDAYU - GRESIK IMPLEMENTASI MEDIA BLOG DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI ) DI MADRASAH ALIYAH KANJENG SEPUH SIDAYU - GRESIK Skripsi Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel

Lebih terperinci

Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S-1) dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S-1) dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN FIQIH POKOK MATERI MAKANAN DAN MINUMAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA KELAS VIIIA MTs ASY-SYARIFIYAH

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN GAYAM 05 BONDOWOSO TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh Susiyati

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DISERTAI TEHNIK PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS DI KELAS

Lebih terperinci

PROFESIONALITAS GURU FIQIH DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI MTs DAN MA MIFTAHUL ULUM NGEMPLAK KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2014

PROFESIONALITAS GURU FIQIH DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI MTs DAN MA MIFTAHUL ULUM NGEMPLAK KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2014 PROFESIONALITAS GURU FIQIH DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI MTs DAN MA MIFTAHUL ULUM NGEMPLAK KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO (PORTOFOLIO ASSESSMENT) GURU MATA PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 2 BANYUDONO SKRIPSI

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO (PORTOFOLIO ASSESSMENT) GURU MATA PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 2 BANYUDONO SKRIPSI IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO (PORTOFOLIO ASSESSMENT) GURU MATA PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 2 BANYUDONO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

SKRIPSI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG PENERAPAN METODE INQUIRY DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ALQURAN HADIS\\\\\\\\ PADA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYYAH NEGERI SUMURREJO TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun oleh : SRI PURWANTI A53B090184

SKRIPSI. Disusun oleh : SRI PURWANTI A53B090184 50 UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN KARTU KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH JOTON I JOGONALAN, KLATEN TAHUN 2012 / 2013 SKRIPSI Diajukan kepada : Prodi

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN STUDENT ACTIVE LEARNING (SAL)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN STUDENT ACTIVE LEARNING (SAL) PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN STUDENT ACTIVE LEARNING (SAL) DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TANGRAM DAN LEMBAR KERJA SISWA

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL MELALUI BERMAIN PUZZLE DI KELOMPOK BERMAIN PANDAWA WONOKERSO KEDAWUNG SRAGEN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI

MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL MELALUI BERMAIN PUZZLE DI KELOMPOK BERMAIN PANDAWA WONOKERSO KEDAWUNG SRAGEN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL MELALUI BERMAIN PUZZLE DI KELOMPOK BERMAIN PANDAWA WONOKERSO KEDAWUNG SRAGEN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SDN 01 JANTIHARJO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2013

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK-ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA KELOMPOK B DI TK PERTIWI JATEN I KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK-ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA KELOMPOK B DI TK PERTIWI JATEN I KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK-ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA KELOMPOK B DI TK PERTIWI JATEN I KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan

Lebih terperinci

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN REVIEW WHO WANTS TO BE A MILLIONAIRE PADA SISWA KELAS IVB MI NEGERI KARANGANOM KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR DI SMKN 1 BANDUNG TULUNGAGUNG SKRIPSI

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR DI SMKN 1 BANDUNG TULUNGAGUNG SKRIPSI UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR DI SMKN 1 BANDUNG TULUNGAGUNG SKRIPSI Oleh: JOHAN EKA SAPUTRA NIM. 3211113099 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV SN NEGERI 2 BANTARWUNI

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV SN NEGERI 2 BANTARWUNI i PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV SN NEGERI 2 BANTARWUNI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat

Lebih terperinci

AKTIVITAS DAKWAH IPNU-IPPNU DI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN WONOSOBO PERIODE

AKTIVITAS DAKWAH IPNU-IPPNU DI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN WONOSOBO PERIODE AKTIVITAS DAKWAH IPNU-IPPNU DI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN WONOSOBO PERIODE 2012-2014 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Komunikasi dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KELEKATAN ORANG TUA DENGAN PENGAMALAN AKHLAK PESERTA DIDIK. DI MTs MUHAMMADIYAH WONOSARI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KELEKATAN ORANG TUA DENGAN PENGAMALAN AKHLAK PESERTA DIDIK. DI MTs MUHAMMADIYAH WONOSARI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KELEKATAN ORANG TUA DENGAN PENGAMALAN AKHLAK PESERTA DIDIK DI MTs MUHAMMADIYAH WONOSARI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Guna memperoleh

Lebih terperinci

PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN BAGI ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK (TK) PERTIWI 4 SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN BAGI ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK (TK) PERTIWI 4 SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDUL PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN BAGI ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK (TK) PERTIWI 4 SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDUL SKRIPSI Oleh : Prawidha Wardhani NPM. 20100720163 FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEPRIBADIAN MELALUI ILMU BELADIRI PENCAK SILAT

PENDIDIKAN KEPRIBADIAN MELALUI ILMU BELADIRI PENCAK SILAT PENDIDIKAN KEPRIBADIAN MELALUI ILMU BELADIRI PENCAK SILAT (Studi Pada Lembaga Beladiri Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Kota Semarang) SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 1 PENINGKATAN RASA NASIONALISME DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS IV SD NEGERI 1 KLAHANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

OLEH : KHOIRUN NIKMAH NIM

OLEH : KHOIRUN NIKMAH NIM IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) PADA PELAJARAN PAI KELAS VII DI SMPN 1 KANIGORO BLITAR TAHUN AJARAN 2015-2016 SKRIPSI OLEH : KHOIRUN NIKMAH NIM 2811123119

Lebih terperinci