BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Gajahkumpul Kecamatan Batangan Kabupaten Pati pada semester 1 tahun 2013 / Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V sejumlah 20 yang terdiri dari laki-laki sebanyak 15 siswa dan perempuan sebanyak 5 siswa. Karakteristik siswa SD Negeri Gajahkumpul Batangan yaitu diantaranya : Siswa SD Negeri Gajahkumpul Batangan Pati semester 1 tahun 2013 / 2014 berasal dari berbagai latar belakang keluarga, ada siswa yang nakal tidak mau memperhatikan penjelasan guru, bicara sendiri bahkan ada yang bermain dikelas, selain nakal siswa juga ada yang minder atau takut terhadap guru, sehingga siswa itu tidak pernah mengungkapkan pendapat karena takut salah. Dengan perbedaan pribadi siswa yang demikian mempengaruhi juga hasil belajar, sebagian siswa yang nakal dan takut mendapat nilai yang kurang memuaskan. Siswa SD Negeri Gajahkumpul Batangan Pati semester 1 tahun 2013 / 2014 memiliki kemampuan yang berbeda beda, ada yang sangat pintar oleh karena dari latar belakang keluarga yang berpendidikan, ada yang setengah pintar dengan kemampuan pikir yang pas pasan. Banyak siswa pasif saat pelajaran, ada yang diam meskipun memperhatikan penjelasan guru saat didalam kelas Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian terdiri dari 2 variabel yakni variabel terikat yaitu hasil belajar IPS dan variabel bebas yaitu MPQT. Hasil belajar IPS adalah jumlah skor IPS yang diperoleh dari skor menyimak, identifikasi, menamai, menyampaikan nama, membuat kesimpulan, bertepuk tangan dan skor tes tertulis. MPQT adalah pembelajaran IPS dengan menggunakan langkah-langkah menyimak gambar, mengidentifkasi gambar dengan LKS, memberi nama gambar melalui 18

2 19 LKS, menyampaikan nama, membuat kesimpulan, bertepuk tangan dan mengerjakan tes formatif Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang disingkat dengan PTK atau CAR. PTK menurut C. Kemmis dan Mc. Taggart (1990: 6) sebagai berikut:..trying out ideas in practice as a mean of improvement and as a mean of increasing knowledge about the curriculum teaching, and learning. The result is improvement in what happens in the classroom and school, and better articulation and justification of the educational rationale for what goes on. Action research provides a way of working which link theory and practice into one whole: ideas-inaction. Penelitian ini menggunakan model spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart dengan menggunakan prosedur penelitian 3 (tiga siklus). Setiap siklus terdiri 2 tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap implementasi tindakan dan observasi, dan tahap refleksi. Penjelasan lebih rinci disajikan di gambar 3.1 berikut ini. Gambar 3.1 Model Spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart

3 20 Prosedur PTK dari masing-masing tahap adalah 1. Siklus 1 Tindakan yang dilakukan pada siklus 1 mendasarkan pada permasalahan yang timbul pada pra siklus (kondisi awal). Setiap siklus dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Perencanaan tindakan ke 1 Dalam perencanaan tindakan ini, kegiatan yang dilakukan adalah mempersiapkan perangkat pembelajaran yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ke 1 tentang KD 1.1 Mengenal peninggalan peninggalan sejarah Hindu Budha dan Islam di Indonesia. RPP yang didesain menggunakan MPQT dan menyusun materi tentang peninggalan sejarah Hindu di Indonesia. Menyiapkan media gambar berupa candi dan gambar benda zaman kuno. Menyiapkan rubrik penilaian untuk mengamati unjuk kerja menyimak gambar, menyampaikan nama gambar, dan bertepuk tangan. Menyiapkan LKS untuk mengidentifkasi gambar, memberi nama dan membuat kesimpulan, serta menyusun butir soal untuk tes formatif 1. b. Implementasi tindakan dan observasi ke 1 Dalam tahap ini mengimplementasikan RPP dengan KD 1.1 Mengenal peninggalan sejarah Hindu di Indonesia dalam pembelajaran di kelas dengan menggunakan langkah-langkah MPQT dan sekaligus dilakukan observasi dari rekan sejawat di sekolah dengan menggunakan lembar observasi. Tindakan yang dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung adalah MPQT dengan langkah-langkah menyimak gambar peninggalan sejarah Hindu di Indonesia, mengidentifkasi gambar peninggalan sejarah Hindu di Indonesia melalui LKS, memberi nama gambar peninggalan sejarah Hindu di Indonesia melalui LKS, menyampaikan nama gambar dari pemberian nama pada gambar peninggalan sejarah Hindu di Indonesia, membuat kesimpulan gambar dari peninggalan sejarah Hindu di Indonesia dan bertepuk tangan. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan mengerjakan tes formatif ke 1. c. Refleksi ke 1 Refleksi artinya melihat kembali kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan dalam pembelajaran MPQT ini berupa implementasi dari rancangan yang telah disusun. Dengan

4 21 demikian dalam kegiatan refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari implementasi tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus 2. Siklus 2 akan dilaksanakan untuk memantapkan MPQT yang digunakan. 1. Siklus 2 Pelaksanaan siklus 2 ini dirancang untuk memperbaiki kelemahan atau kekurangan yang ada dalam siklus 1 sehingga belum berhasil mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan dan untuk memantapkan hasil yang didapatkan. Siklus 2 dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan, dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Perencanaan tindakan ke 2 Kegiatan dalam perencanaan siklus 2 dirancang hampir sama dengan siklus 1 dengan perbaikan-perbaikan dan penyesuaian seperlunya, yaitu menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi RPP ke 2 dengan KD 1.1 Mengenal peninggalan sejarah Budha di Indonesia, menyiapkan media gambar peninggalan sejarah Budha di Indonesia. Menyiapkan rubrik penilaian untuk mengamati unjuk kerja menyimak gambar, menyampaikan nama gambar, dan bertepuk tangan. Menyiapkan LKS untuk mengidentifkasi gambar, memberi nama dan membuat kesimpulan, serta menyusun butir soal untuk tes formatif 2. b.implementasi tindakan dan observasi ke 2 Dalam kegiatan ini mengimplementasikan RPP KD 1.1 Mengenal peninggalan sejarah Budha di Indonesia dalam pembelajaran di kelas dengan menggunakan MPQT dan sekaligus dilakukan observasi rekan sejawat di sekolah dengan menggunakan lembar observasi. Tindakan yang dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan MPQT adalah menyimak gambar peninggalan sejarah Budha di Indonesia, mengidentifkasi gambar peninggalan sejarah Budha di Indonesia melalui LKS, memberi nama gambar peninggalan sejarah Budha di Indonesia melalui LKS, menyampaikan nama gambar dari pemberian nama pada gambar peninggalan sejarah Budha di Indonesia,

5 22 membuat kesimpulan gambar peninggalan sejarah Budha di Indonesia dan bertepuk tangan. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan mengerjakan tes formatif ke 2. c. Refleksi Refleksi dalam siklus 2 ini dilakukan sama seperti refleksi pada siklus 1. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar untuk merangcang kegiatan dalam siklus Siklus 3 Siklus 3 dirancang untuk memantapkan hasil dari siklus 1 dan 2, agar hasil yang diperoleh tidak sekedar hasil secara kebetulan. Kegiatan yang dilakukan pada siklus 3 merupakan penyempurnaan dan juga merupakan perbaikan dari kelemahan atau kekurangan yang ada pada siklus 2. Siklus 3 dilaksanakan dua kali pertemuan, dengan menggunakan langkah-langkah yang sama atau hampir sama dengan siklus 2 yakni sebagai berikut : a. Perencanaan tindakan ke 3 Dalam kegiatan perencanaan siklus 3 adalah hampir sama dengan siklus 1 dan siklus 2 yaitu menyusun perangkat pembelajaran meliputi RPP ke 3 tentang KD 1.1 Mengenal peninggalan sejarah Islam di Indonesia, menyiapkan media gambar gambar peninggalan sejarah Islam beserta para raja dan tokoh tokoh dimasa Kerajaan Islam di Indonesia, menyiapkan gambar peninggalan sejarah Islam. Menyiapkan rubrik penilaian untuk mengamati unjuk kerja menyimak gambar, menyampaikan nama gambar, dan bertepuk tangan. Menyiapkan LKS untuk mengidentifkasi gambar, memberi nama dan membuat kesimpulan, serta menyusun butir soal untuk tes formatif 3. b. Implementasi tindakan dan observasi ke 3 Dalam tahap ini mengimplementasikan RPP dengan KD 1.1 Mengenal peninggalan sejarah Islam di Indonesia dalam pembelajaran di kelas dengan menggunakan langkah-langkah MPQT dan sekaligus dilakukan observasi dari rekan

6 23 sejawat di sekolah dengan menggunakan lembar observasi. Tindakan yang dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung adalah MPQT dengan langkah-langkah menyimak gambar peninggalan sejarah Islam di Indonesia, mengidentifkasi gambar peninggalan sejarah Islam di Indonesia melalui LKS, memberi nama gambar peninggalan Islam di Indonesia melalui LKS, menyampaikan nama gambar dari pemberian nama pada gambar peninggalan sejarah Islam di Indonesia, membuat kesimpulan gambar peninggalan sejarah Islam di Indonesia dan bertepuk tangan. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan mengerjakan tes formatif ke 3. c. Refleksi Refleksi dalam siklus 3 ini dilakukan sama seperti refleksi pada siklus 1 dan siklus 2. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Jenis data yang digunakan berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari data primer yakni dari lembar kerja siswa (LKS) dan tes formatif, sedangkan data kualitatif diperoleh dari rubrik penilaian pengamatan unjuk kerja. Data dikumpulkan melalui teknik pengamatan unjuk kerja, teknik tes dan teknik non tes, dengan instrumen observasi yang berbentuk rubrik penilaian pengamatan unjuk kerja, LKS dan butir soal Indikator Kinerja Indikator keberhasilan penelitian ini, apabila ada kenaikan hasil belajar yang ditunjukkan adanya kenaikan skor yang dicapai siswa dengan ketuntasan skor KKM 80. Di samping itu banyaknya siswa yang tuntas mencapai lebih dari 90 % dari seluruh siswa yang ada.

7 Teknik Analisis data Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskripsi komparatif yaitu membandingkan kondisi awal, siklus I, siklus II dan siklus III.