Pengenalan Pola/ Pattern Recognition

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengenalan Pola/ Pattern Recognition"

Transkripsi

1 Pengenalan Pola/ Pattern Recognition Bayesian Decision Theory Team Teaching

2 Klasifikasi 1. Teori Keputusan Bayes ü Keputusan didukung probabilitas posterior ü Keputusan mempertimbangkan Risk/Cost 2. Fase Training & Testing Data Univariate Normal Distribution Multivariate Normal Distribution

3 Klasifikasi Memberikan label kelas kepada obek baru yang belum diketahui kelasnya tau Memasukkan obek ke dalam kelas tertentu

4 Prosedur Keputusan Bayes Prosedur pengenalan pola dan pengambilan keputusan Obect Collect Data Observables X Feature Selection Features x sta0s0cal Inference risk/cost minimiza0on Inner belief w c0on α X --- merupakan semua data observasi menggunakan sensors dan instruments yang tersedia x --- merupakan himpunan fitur yang dipilih dari komponen X, atau fungsi linier dari X. w --- adalah inner belief/perception tentang subect dari kelas/group/kategori. α --- adalah aksi/keputusan yang kita ambil untuk x. Dari prosedur tersebut didapatkan definisi dari 3 ruang vektor sebagai berikut: x Ω d, w Ω k, α Ω α x = { x 1, x w= { w, w 1 2,..., x 2 d },..., w k adalah } adalah vector dan d menyatakan banyak fitur kelas pola dan k menyatakan banyak kelas

5 Contoh Klasifikasi Ikan X=adalah Image/ citra ikan, Diagnosis Medis X= semua hasil test medis, citra hasil scan x=(brightness, length, fin,.) w=tingkat kepercayaan kita bahwa tipe ikan tersebut adalah { sea bass, salmon, trout, } x =(blood pressure, glucose level, cough, x- ray.) W=tipe penyakit yang diderita yaitu { Flu, cold, TB, pneumonia, lung cancer } α=merupakan keputusan tipe ikan yang dipilih, pada kasus ini { sea bass, salmon, trout, } α=keputusan untuk penanganan yang diberikan pada pasien, yaitu { Tylenol, Hospitalize, }

6 Fokus Metode subects Observables X Features x Inner belief w Decision α Collect Data: control sensors Feature Selec0on sta0s0cal Inference risk/cost minimiza0on Pada teori keputusan Bayes, kita perhatikan dua langkah terakhir yang mengasumsikan bahwa observasi telah dilakukan dan fitur telah dipilih sebelumnya.

7 Teori Keputusan Bayes Features x sta0s0cal Inference Inner belief p(w x) risk/cost minimiza0on Decision α(x) Two probability tables: a). Prior p(w) b). Likelihood p(x w) risk/cost function (is a two-way table) λ(α w) Tingkat kepercayaan terhadap class w dihitung menggunakan aturan Bayes : p( x w) p( w) p ( w x) = p( x) Tingkat resiko dihitung dengan : k i x) = λ( i w )p(w x) = 1 R( α α

8 Bayesian Statistical Inference Features x sta0s0cal Inference Inner belief p(w x) risk/cost minimiza0on Decision α(x)

9 Teorema Bayes Menggunakan teori peluang bersyarat p ( w x) = p( x w) p( w) p( x) w = kelas x = feature {x 1, x 2,.. x n } p(w x) = Posterior p(x w) = likelihood p(w) = prior p(x) = evidence

10 Prior Probaility Prior probability adalah peluang kemunculan sebuah kelas dari seluruh pengamatan yang dilakukan Dikatakan prior sebab peluang ini diadikan pengetahuan awal/ pengerahuan dasar atau prior believe/kepercayaan dasar, sebelum memperha0kan faktor lainnya. Misalkan dalam sebuah pengamatan kolam ikan, terdapat dua ikan, yaitu ikan lele (ω 1 ) dan ikan pa0n (ω 2 ): Dilakukan pengambilan ikan secara acak sebanyak 10 kali. Dari 10 kali pengambilan didapatkan 7 ikan lele dan 3 ikan patin. Jika kemudian suatu saat dilakukan pengambilan ikan lagi, yang langsung dimasukkan ke dalam karung tanpa terlihat (fiturnya tidak terlihat), maka Probabilitas prior ikan baru ini adalah ikan lele adalah P (ω 1 ) = 7/10 = 0.7 Probabilitas prior ikan baru ini adalah ikan patin adalah P (ω 2 ) = 3/10 = 0.3 turan keputusan untuk ikan baru : Karena ω 1 ) > ω 2 ), maka kepercayan dasar kita, bahwa ikan ke-11 yang ada di dalam karung adalah ikan lele

11 Likelihood Likelihood adalah peluang kemunculan nilai-nilai fitur pada kelas tertentu Misalkan dari pengamatan 10 ikan yang diambil, yaitu 7 ikan lele dan 3 ikan patin. Dengan menggunakan fitur panang kumis x = {panang, pendek} Dari 7 ikan lele yang diambil, 5 ekor memiliki kumis panang, dan 2 ekor memiliki kumis pendek. Dari 3 ikan patin yang diambil, semua berkumis pendek Maka likelihoodnya: Peluang yang kumis panang adalah lele: kumis=panang lele) = 5/7 Peluang yang kumis panang adalah patin: kumis=panang patin) = 0/3 Peluang yang kumis pendek adalah lele: kumis=pendek lele) = 2/7 Peluang yang kumis pendek adalah patin: kumis=pendek patin) = 3/3

12 Evidence Menghitung peluang kemunculan nilai-nilai fitur dari semua pengamatan Misalkan dari pengamatan 10 ikan yang diambil, yaitu 7 ikan lele dan 3 ikan patin. Dengan menggunakan fitur panang kumis x = {panang, pendek} Dari 7 ikan lele yang diambil, 5 ekor memiliki kumis panang, dan 2 ekor memiliki kumis pendek. Dari 3 ikan patin yang diambil, semuanya berkumis pendek Maka evidencenya: Peluang kemunculan ikan berkumis panang (entah lele ataupun patin) dari seluruh pengamatan adalah kumis panang) = 5/10 Peluang kemunculan ikan berkumis pendek (entah lele ataupun patin) dari seluruh pengamatan adalah kumis pendek) = 5/10 Catatan: sering kali nilai evidence ini tidak perlu dihitung, sebab dalam kasus klasifikasi, yang dicari adalah nilai peluang yang terbesar, dan evidence dalam rumus bayes adalah penyebut yang nilainya sama untuk setiap kelas

13 Contoh No Panang Kumis Kelas Ikan 1 Panang Lele 2 Panang Lele 3 Panang Lele 4 Panang Lele 5 Panang Lele 6 Pendek Lele 7 Pendek Lele 8 Pendek Patin 9 Pendek Patin 10 Pendek Patin 11 Pendek?

14 Contoh 2 Bagaimana ika fiturnya dalah data numerik yang bersifat kontinyu?

15 Fase Data Training Contoh Dataset (Smurf or Troll) : (Misal hanya menggunakan 1 fitur, yaitu Height ) à menggunakan konsep univariate normal distribution. No Height Creature Smurf Smurf Smurf Smurf Troll Troll Troll Jika data ke-8 memiliki Height = 2, tentukan kelas Creaturenya!

16 Fase Data Training Karena data fiturnya adalah data kontinyu, maka perhitungan peluangnya dengan menggunakan sebaran normal Langkah-langkah penyelesaian : 1. Menghitung Standar Deviasi dari trolls dan smurfs Stroll dan Ssmurf.

17 Fase Data Training 2. Menghitung Prob. Likelihood dari trolls dan smurfs.

18 Fase Data Training 3. Menghitung Prob. Prior dari trolls dan smurfs. 4. Sehingga didapatkan Prob. Posterior berikut : dan Jika smurf 2 ) > troll 2 ) maka Height = 2 masuk kelas Smurf. Dan sebaliknya.

19 Bagaimana ika datanya memiliki fitur lebih dari satu?

20 Fase Data Training Jika fiturnya lebih dari satu, maka dapat digunakan : Teori Peluang Biasa : Contoh : Fitur(R,T,D) Kelas(C) : rash (R), temperature (T), dizzy(d). : 1 atau 0. (Terdapat 40 data training) Fase Training : (Meringkas data training sesuai dengan frekuensi)

21 Fase Data Testing Tentukan kelas dari sebuah obek, ika fiturnya R = 0, T =1, dan D = 0 Karena C=0 010) > C= 1 010), maka data itu masuk ke kelas 0

22 Bagaimana ika fiturnya lebih dari satu, dan datanya continyu? Sangat rumit, dan melibatkan pangkat matriks. Perhatikan contoh berikut!

23 Fase Data Training No (Width) sebagai Fitur ke-1 (Lightness) Sebagai Fitur ke-2 Kelas Salmon Sea Bass Sea Bass Salmon..... M Sea Bass

24 Fase Data Training Jika fiturnya lebih dari satu, maka gunakan : Distribusi Normal multivariate (Data Kontinyu) : Contoh : Curvature Diameter Quality Control Result Passed Passed Passed Passed Not passed Not passed Not passed Jika diketahui Curvatur Chip Ring = 2.81 dan Diameter Chip Ring = 5.46 maka, Tentukan kelas Quality Control Result-nya?

25 Fase Data Training Jika fiturnya lebih dari satu, maka gunakan : Distribusi Normal multivariate (Data Kontinyu) : Fase Training : X = features (variables independent) Y = Kelas/ Group (variables dependent) 1. Labeling Dataset : 2. Memisahkan x berdasarkan group :

26 Fase Data Training Jika fiturnya lebih dari satu, maka gunakan : Distribusi Normal multivariate (Data Kontinyu) : Fase Training : X = features (variables independent) Y = Kelas/ Group (variables dependent) 3. Hitung µi = mean features dari group i dan µ = mean global x i 0 4. Hitung (Mean Corrected) : (x i minus mean global)

27 Fase Data Training Jika fiturnya lebih dari satu, maka gunakan : Distribusi Normal multivariate (Data Kontinyu) : Fase Training : 5. Hitung matrik Kovarian group i

28 Fase Data Training Jika fiturnya lebih dari satu, maka gunakan : Distribusi Normal multivariate (Data Kontinyu) : Fase Training : 6. Hitung Likelihood dari Curvatur = 2.81 dan Diameter = 5.46 : Sehingga didapat nilai p(2.81,5.46 Passed) dan p(2.81,5.46 Not_passed)

29 Fase Data Training Jika fiturnya lebih dari satu, maka gunakan : Distribusi Normal multivariate (Data Kontinyu) : Fase Training : 7. Jadi Prob. Posterior Curvatur = 2.81 dan Diameter = 5.46 adalah sbb : Probabilitas Prior : p(passed) = 4/7 dan p(not_passed) = 3/7 p ( Passed 2.81,5.46) = p(not _ passed 2.81, 5.46) = p(2.81,5.46 Passed ) p( Passed ) p(2.81,5.46) p(2.81, 5.46 Not _ passed)p(not _ Passed) p(2.81, 5.46) Jika p(passed 2.81,5.46) > p(not_passed 2.81,5.46), maka Curvatur = 2.81 dan Diameter = 5.46 masuk kelas Passed.

30 Langkah ke-6 membutuhkan penyelesaian yang rumit, sehingga sangat sederhana ika dihitung dengan menggunakan Naïve Bayes

31 Metode klasifikasi Naïve Bayes

32 Klasifikasi Naïve Bayes Munculnya ide metode klasifikasi Naïve Bayes : Metode klasifikasi ini diturunkan dari penerapan teorema Bayes dengan asumsi independence (saling bebas). Naïve Bayes Classifier adalah metode pengklasifikasian paling sederhana dari model pengklasifikasian yang ada dengan menggunakan konsep peluang, dimana diasumsikan bahwa setiap atribut contoh (data sampel) bersifat saling lepas satu sama lain berdasarkan atribut kelas.

33 Klasifikasi Naïve Bayes pa yang dapat kita lakukan apabila data(d) mempunyai beberapa atribut atau fitur? sumsi Naïve Bayes : tribut yang mendeskripsikan contoh data adalah saling independen pada hipotesis klasifikasi. d h) = a 1,...,a T h) = a t h) Naïve Bayes mengedepankan penyerderhanaan, sehingga kemungkinan hasil keputusan tidak sesuai realita yang ada. Namun metode ini bekera dengan baik secara praktis. Beberapa aplikasi yang telah dikembangkan dengan metode klasifikasi Naïve Bayes : Diagnosa Medis Klasifikasi Teks t

34 Klasifikasi Naïve Bayes sumsikan diantara fitur i adalah independen pada suatu kelas. Rumus umum Naïve Bayes : Probabilitas Likelihood : Probabilitas Posterior : d = { 1, 2,, n } data (d) dengan fitur ( 1 sampai n ) C merupakan kelas ) ( )... ( ) ( ),...,, ( ) ( n n C P C P C P C P C P = = d ),...,, ( ) ( ) ( ),...,, ( ) ( ),...,, ( ),...,, ( n n i i n n n P C P C P P C P C P C P = = =

35 Fase Training & Testing Tahap Pembelaaran (Training) : Pada setiap kelas C, estimasikan Prior C). Pada setiap fitur, estimasikan Likelihood =v i C) untuk setiap nilai fitur v i. Tahap Penguian (Testing) : beberapa fitur (v 1, v 2,...,, v k ), pilih kelas yang memaksimalkan Posterior : ),...,, ( ) ( ) ( ),...,, ( n n i i n P C P C P C P = =

36 Naïve Bayes Data Kontinyu (1 of 2) Naive bayes classifier uga dapat menangani atribut bertipe kontinyu. Salah satu caranya adalah menggunakan distribusi Gaussian. Distribusi ini dikarakterisasi dengan dua parameter yaitu mean (µ), dan variansi(σ 2 ). Untuk setiap kelas Y, peluang kelas bersyarat untuk atribut X i dinyatakan dengan persamaan distribusi Gaussian.

37 Naïve Bayes Data Kontinyu (2 of 2) Fungsi densitas mengekspresikan probabilitas relatif. Data dengan mean µ dan standar deviasi σ, fungsi densitas probabilitasnya adalah : ϕ µ, σ ( x) = ( x µ ) 1 2σ 2πσ 2 e µ dan σ dapat diestimasi dari data, untuk setiap kelas. ϕ µ, σ ( x) untuk menghitung Likelihood X C) 2 2

38 Visualisasi Data Kontinyu ϕ µ, σ ( x) ϕ µ, σ ( x) = ( x µ ) 1 2σ 2 2πσ e 2 2 x

39 Contoh Studi Kasus II Play Tennis data : Hari Cuaca Suhu Kelembaban rah ngin Play Tennis 1 Cerah Panas Tinggi Stabil Tidak 2 Cerah Panas Tinggi Labil Tidak 3 Mendung Panas Tinggi Stabil Ya 4 Huan Sedang Tinggi Stabil Ya 5 Huan Dingin Normal Stabil Ya 6 Huan Dingin Normal Labil Tidak 7 Mendung Dingin Normal Labil Ya 8 Cerah Dingin Tinggi Stabil Tidak 9 Cerah Dingin Normal Stabil Ya 10 Huan Sedang Normal Stabil Ya 11 Cerah Sedang Normal Labil Ya 12 Mendung Sedang Tinggi Labil Ya 13 Mendung Panas Normal Stabil Ya 14 Huan Sedang Tinggi Labil Tidak Tentukan Keputusan Bermain Tennis (Ya atau Tidak) dengan kondisi fitur x=(cuaca=cerah, Suhu=Dingin, Kelembaban=Tinggi, ngin=labil)!

40 Contoh Studi Kasus II Penyelesaian : Diketahui : x = (Cuaca=Cerah, Suhu=Dingin, Kelembaban=Tinggi, ngin=labil)! Menggunakan Konsep Naïve Bayes : hnb = argmax h) x h) h [ Ya, Tidak] = argmax h) at h) h [ Ya, Tidak] t = argmax h) Cua = Cer h) Suh = Ding h) Kel h [ Ya, Tidak] Menghitung Probabilitas untuk PlayTennis (Ya atau Tidak) : = Ting h) ng = Lab h) PlayTennis = Ya) = 9 /14 = 0.64 PlayTennis = Tidak ) = 5 /14 = 0.36 ngin = Labil PlayTennis = Ya) = 3/ 9 = 0.33 ngin = Labil PlayTennis = Tidak ) = 3/ 5 = 0.60 etc. Cerah Ya) Dingin Ya) Tinggi Ya) Labil Ya) Ya) = Cerah Tidak ) Dingin Tidak ) Tinggi Tidak ) Labil Tidak ) Tidak ) Karena Tidak x) > Ya x) maka PlayTennis ( x) = Tidak =

41 Risk/Cost Minimiza0on Features x sta0s0cal Inference Inner belief p(w x) risk/cost minimiza0on Decision α(x)

42 turan Keputusan turan keputusan merupakan fungsi mapping dari ruang fitur ke himpunan keputusan yang akan diambil α α(x): Ω d Ω Keputusan yang acak (random) tidak akan optimal Keputusan yang dibuat berdasarkan fungsi yang meminimalkan resiko / average cost R = R( α( x) x) p( x) dx Fungsi tersebut akan minimal ketika keputusan yang kita ambil dibuat untuk meminimalkan cost /resiko untuk setiap instance/data x Ω Ω α( x) = arg min R( α x) = arg min λ( α w α α k = 1 ) p( w x)

43 Bayessian Error Pada kasus khusus, seperti klasifikasi ikan, aksi yang diambil adalah klasifikasi yang diasumsikan eror : 0/1 Resiko klasifikasi x ke class α i adalah, λ( α w λ( α w Keputusan optimal adalah memilih class yang memiliki probabilitas posterior maximum α x) = arg min(1 p( α x)) = arg max p Total resiko untuk aturan keputusan (Bayesian error) i i ) = 0 if ) = 1 if α = w i i α w R( αi x) = p(w x) = 1 p( αi x) w ( ( α x) Ω α α i Ω α R = p( error) = p( error x) p( x) dx = (1 p( α( x) x)) p( x) dx

44 Fase Data Training Contoh Dataset (Ikan Salmon & Sea Bass) : (Misal hanya menggunakan 1 fitur, yaitu Width ) à menggunakan konsep Risk/ Cost. No (Width) sebagai Fitur 1 Kelas 1 9 Salmon 2 11 Sea Bass 3 9 Sea Bass 4 12 Salmon..... M 15 Sea Bass

45 Latihan 1 Perhatikan grafik distribusi pada proses klasifikasi ikan Sea Bass (ω 2 ) dan ikan Salmon (ω 1 ). 1 : Memberikan hasil keputusan bahwa ikan yang diui coba adalah termasuk kelas ikan Sea Bass. 2 : Memberikan hasil keputusan bahwa ikan yang diui coba adalah termasuk kelas ikan Salmon. Probabilitas Prior ikan Sea Bass dan Salmon masing-masing ω 2 ) = 2/3 dan ω 1 ) = 1/3. Biaya/Cost ika hasil klasifikasinya adalah ikan salmon, tapi sebenarnya ikan tersebut adalah ikan sea bass sebesar λ( 2 ω 2 ) = $2, dan Biaya ika hasil klasifikasinya adalah ikan Sea Bass, tapi sebenarnya ikan tersebut adalah Salmon sebesar λ( 1 ω 1 ) = $1. Tentukan hasil keputusan klasifikasi ika input x = 13, dimana probabilitas likelihoodnya masingmasing x ω 1 ) = 0,28 dan x ω 2 ) = 0,17 dengan pertimbangan Cost/ Resiko yang ada! Penyelesaian : Diketahui : ω 1 à Kelas Salmon ω 2 à Kelas Sea Bass 1 à Decide Input is Sea Bass 2 à Decide Input is Salmon λ( 2 ω 2 ) = $2 dan λ( 1 ω 1 ) = $1 λ( i w ) = 0 satuanbiaya ika i = w ( mengarah pada kelas yang sama) λ( i w ) 0 satuanbiaya ika i w ( mengarah pada kelas yang berbeda)

46 Latihan 1 (Cont.) (Menghitung Jawab : Probabilitas Posterior ) xω1) ω1) ω 1 x) = x) (0,28)(1/ 3) = P ( xω1) ω1) + xω2) ω2) = = xω2) ω2) ω 2 x) = x) (0,17)(2/3) = P ( xω1) ω1) + xω2) ω2) = = (0,28)(1/ 3) ((0,28)(1/ 3)) + ((0,17)(2/3)) 0,0924 0, ,1139 (0,17)(2/3) ((0,28)(1/ 3)) + ((0,17)(2/3)) 0,1139 0, ,1139 = = 0,0924 0,2063 0,1139 0,2063 = = 0,4479 0,5521 R( i (Menghitung Risk/Cost) 2 x) = λ( i ω ) ω x) = 1 (2 menyatakan banyaknya kelas) R( x) = λ ( 2 ω1) ω1 x) + λ( 2 ω2) ω2 2 x = (($ 0)(0,4479)) + = $ 0 + $1,1042 = $1,1042 (($2)(0,5521)) R( x) = λ ( 1 ω1) ω1 x) + λ( 1 ω2) ω2 1 x = (($ 1)(0,4479)) + (($0)(0,5521)) = $ 0, $0 = $0,4479 Keputusan dilihat dari nilai : α( x) = arg min R( x) Melihat nilai biaya resiko dari R( 1 x) < R( 2 x), maka x = 13 masuk kelas Sea Bass. i ) )

47 Selesai

Pengenalan Pola. Klasifikasi Teori Keputusan Bayes

Pengenalan Pola. Klasifikasi Teori Keputusan Bayes Pengenalan Pola Klasifikasi Teori Keputusan Bayes PTIIK - 2014 Course Contents 1 Teori Keputusan Bayes 2 Fase Training 3 Fase Testing 4 Latihan Prosedur Keputusan Bayes Prosedur pengenalan pola dan pengambilan

Lebih terperinci

Pengenalan Pola. Klasifikasi Naïve Bayes

Pengenalan Pola. Klasifikasi Naïve Bayes Pengenalan Pola Klasifikasi Naïve Bayes PTIIK - 2014 Course Contents 1 Naïve Bayes Classifier 2 Fase Training 3 Fase Testing 4 Studi Kasus dan Latihan Naïve Bayes Classifier Metode klasifikasi ini diturunkan

Lebih terperinci

Metode klasifikasi Naïve Bayes. Team teaching

Metode klasifikasi Naïve Bayes. Team teaching Metode klasifikasi Naïve Bayes Team teaching Metode klasifikasi ini diturunkan dari penerapan teorema Bayes dengan asumsi independence (saling bebas), Naive Bayes Classifier adalah metode pengklasifikasian

Lebih terperinci

Pengenalan Pola/ Pattern Recognition

Pengenalan Pola/ Pattern Recognition Pengenalan Pola/ Pattern Recognition Linear Discriminant Analysis Imam Cholissodin S.Si., M.Kom. Pokok Pembahasan 1. Linear Discriminant Analysis (LDA) Pengertian Klasifikasi LDA Rumus Umum LDA 2. Case

Lebih terperinci

Pengenalan Pola. Klasifikasi Linear Discriminant Analysis

Pengenalan Pola. Klasifikasi Linear Discriminant Analysis Pengenalan Pola Klasifiasi Linear Discriminant Analysis PTIIK - 2014 Course Contents 1 Analisis Disriminan 2 Linear Classification 3 Linear Discriminant Analysis (LDA 4 Studi Kasus dan Latihan Analisis

Lebih terperinci

( ) ( ) (3) II-1 ( ) ( )

( ) ( ) (3) II-1 ( ) ( ) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Naïve Bayes Classifier 2.1.1 Teorema Bayes Bayes merupakan teknik prediksi berbasis probabilistik sederhana yang berdasar pada penerapan teorema Bayes (atau aturan Bayes) dengan

Lebih terperinci

Kata kunci: Klasifikasi, warna kulit, naïve bayes

Kata kunci: Klasifikasi, warna kulit, naïve bayes PENGKLASIFIKASI GENUS PANTHERA (HARIMAU, SINGA, JAGUAR DAN MACAN TUTUL DENGAN METODE NAIVE BAYES Program Studi Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Agus Suryanto, Brian Andrianto,

Lebih terperinci

KLASIFIKASI CALON PENDONOR DARAH MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES CLASSIFIER (Studi Kasus : Calon Pendonor Darah di Kota Semarang)

KLASIFIKASI CALON PENDONOR DARAH MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES CLASSIFIER (Studi Kasus : Calon Pendonor Darah di Kota Semarang) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017, Halaman 193-200 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian KLASIFIKASI CALON PENDONOR DARAH MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE KLASIFIKASI REGRESI LOGISTIK BINER DAN NAIVE BAYES PADA STATUS PENGGUNA KB DI KOTA TEGAL TAHUN 2014

PERBANDINGAN METODE KLASIFIKASI REGRESI LOGISTIK BINER DAN NAIVE BAYES PADA STATUS PENGGUNA KB DI KOTA TEGAL TAHUN 2014 ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 365-374 Online di: http://eournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PERBANDINGAN METODE KLASIFIKASI REGRESI LOGISTIK BINER DAN NAIVE

Lebih terperinci

Alfa Saleh. Teknik Informatika Universitas Potensi Utama Jl K.L. Yos Sudarso KM 6.5 No.3-A, Tanjung Mulia, Medan

Alfa Saleh. Teknik Informatika Universitas Potensi Utama Jl K.L. Yos Sudarso KM 6.5 No.3-A, Tanjung Mulia, Medan PENERAPAN DATA MINING DENGAN METODE KLASIFIKASI NAÏVE BAYES UNTUK MEMPREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA DALAM MENGIKUTI ENGLISH PROFICIENCY TEST (Studi Kasus : Universitas Potensi Utama) Alfa Saleh Teknik Informatika

Lebih terperinci

REKOMENDASI TOPIK TUGAS AKHIR MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYESIAN CLASSIFIER

REKOMENDASI TOPIK TUGAS AKHIR MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYESIAN CLASSIFIER REKOMENDASI TOPIK TUGAS AKHIR MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYESIAN CLASSIFIER Titis Suwartiningsih (11 1065 1116) 1, Bagus Setya Rintyarna,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat

BAB I PENDAHULUAN. sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jika kita mempunyai data yang terdiri dari dua atau lebih variabel maka sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat berhubungan, hubungan

Lebih terperinci

INFERENSI PARAMETER MEAN POPULASI NORMAL DENGAN METODE BAYESIAN OBYEKTIF

INFERENSI PARAMETER MEAN POPULASI NORMAL DENGAN METODE BAYESIAN OBYEKTIF INFERENSI PARAMETER MEAN POPULASI NORMAL DENGAN METODE BAYESIAN OBYEKTIF Adi Setiawan Program Studi Matematika Industri dan Statistika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Jl

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dalam tinjauan pustaka dibawah ini terdapat 6 referensi sebagai berikut : - Algoritma Naïve Bayes Classifier

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dalam tinjauan pustaka dibawah ini terdapat 6 referensi sebagai berikut : - Algoritma Naïve Bayes Classifier BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam tinjauan pustaka dibawah ini terdapat 6 referensi sebagai berikut : Tabel 2.1 Penelitian sebelumnya Parameter Penulis Objek Metode Hasil

Lebih terperinci

SISTEM PREDIKSI PENGUNDURAN DIRI PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES CLASSIFIER

SISTEM PREDIKSI PENGUNDURAN DIRI PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES CLASSIFIER SISTEM PREDIKSI PENGUNDURAN DIRI PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES CLASSIFIER ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program

Lebih terperinci

Metode Bayes. Tim Machine Learning

Metode Bayes. Tim Machine Learning Metode Bayes Tim Machine Learning Mengapa Metode Bayes Metode Find-S tidak dapat digunakan untuk data yang tidak konsisten dan data yang bias, sehingga untuk bentuk data semacam ini salah satu metode sederhana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan sebuah karunia bagi setiap orangtua. Setiap anak diharapkan dapat tumbuh dan berkembang secara sehat, baik fisik, mental dan sosial sesuai dengan pertambahan

Lebih terperinci

SAINTEKBU: Jurnal Sains dan Teknologi Volume 9 No.2 Mei 2017 EVALUASI INTERNAL PROGRAM STUDI MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES CLASSIFIER (NBC)

SAINTEKBU: Jurnal Sains dan Teknologi Volume 9 No.2 Mei 2017 EVALUASI INTERNAL PROGRAM STUDI MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES CLASSIFIER (NBC) SAINTEKBU: Jurnal Sains dan Teknologi Volume 9 No.2 Mei 2017 EVALUASI INTERNAL PROGRAM STUDI MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES CLASSIFIER (NBC) Yoseph Pius Kurniawan Kelen 1 1) Universitas Timor-Kefamenanu

Lebih terperinci

Tidak ada tepat satu teori untuk menyelesaikan problem pengenalan pola Terdapat model standar yang dapat dijadikan teori acuan

Tidak ada tepat satu teori untuk menyelesaikan problem pengenalan pola Terdapat model standar yang dapat dijadikan teori acuan Terdapat banyak jenis pola: Pola visual Pola temporal Pola logikal Tidak ada tepat satu teori untuk menyelesaikan problem pengenalan pola Terdapat model standar yang dapat dijadikan teori acuan Statistik

Lebih terperinci

Algoritma Dasar. 4.1 Naive Bayes

Algoritma Dasar. 4.1 Naive Bayes 4 Algoritma Dasar It is a capital mistake to theorize before one has data. Arthur Conan Doyle Sebelum masuk ke algoritma machine learning yang cukup modern/ matematis, kami akan memberi contoh algoritma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka dari buku referensi karya ilmiah. Karya ilmiah yang digunakan adalah hasil penelitian serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sering terjadi data explosion problem yaitu data data yang tersimpan dalam database berjumlah sangat besar namun dari data data tersebut belum banyak dimanfaatkan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI CALON PENDONOR DARAH MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES CLASSIFIER

KLASIFIKASI CALON PENDONOR DARAH MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES CLASSIFIER KLASIFIKASI CALON PENDONOR DARAH MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES CLASSIFIER (STUDI KASUS : Calon Pendonor Darah di Kota Semarang) SKRIPSI Disusun Oleh : DHIMAS BAYUSUSETYO NIM. 24010212130081 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Klasifikasi. Diadaptasi dari slide Jiawei Han

Klasifikasi. Diadaptasi dari slide Jiawei Han Klasifikasi Diadaptasi dari slide Jiawei Han http://www.cs.uiuc.edu/~hanj/bk2/ Pengantar Classification Memprediksi kelas suatu item Membuat model berdasarkan data pelatihan dan digunakan untuk mengklasifikasi

Lebih terperinci

Implementasi Metode Klasifikasi Naïve Bayes Dalam Memprediksi Besarnya Penggunaan Listrik Rumah Tangga

Implementasi Metode Klasifikasi Naïve Bayes Dalam Memprediksi Besarnya Penggunaan Listrik Rumah Tangga Implementasi Metode Klasifikasi Naïve Bayes Dalam Memprediksi Besarnya Penggunaan Listrik Rumah Tangga 207 Alfa Saleh Universitas Potensi Utama E-mail: alfasoleh1@gmail.com Abstrak Peranan listrik sangat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. CuSum. Univariate EWMA MEWMA. Multivariate Hotelling. Kosumen. Kualitas Baik. Peta Kendali. Pengendalian Kualitas

PENDAHULUAN. CuSum. Univariate EWMA MEWMA. Multivariate Hotelling. Kosumen. Kualitas Baik. Peta Kendali. Pengendalian Kualitas PENDAHULUAN Kosumen Kualitas Baik Univariate CuSum EWMA Peta Kendali Pengendalian Kualitas MEWMA Multivariate Hotelling PENDAHULUAN R U M U S A N M A S A L A H 1. Bagaimana prosedur pembentukan peta kendali

Lebih terperinci

Deteksi Pencilan dengan Pendekatan Bayesian pada Regresi Linear (Studi Kasus Hubungan Pengeluaran Rumah Tangga dengan PDRB di Jawa Barat Tahun 2013)

Deteksi Pencilan dengan Pendekatan Bayesian pada Regresi Linear (Studi Kasus Hubungan Pengeluaran Rumah Tangga dengan PDRB di Jawa Barat Tahun 2013) Deteksi Pencilan dengan Pendekatan Bayesian pada Regresi Linear (Studi Kasus Hubungan Pengeluaran Rumah Tangga dengan PDRB di Jawa Barat Tahun 2013) Dwiningrum Prihastiwi, Dadang Juandi, Nar Herrhyanto

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE BAYESIAN OBYEKTIF DALAM INFERENSI PARAMETER POPULASI SERAGAM

PENGGUNAAN METODE BAYESIAN OBYEKTIF DALAM INFERENSI PARAMETER POPULASI SERAGAM PENGGUNAAN METODE BAYESIAN OBYEKTIF DALAM INFERENSI PARAMETER POPULASI SERAGAM Adi Setiawan Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-6

Lebih terperinci

28/09/2012 SAMPLE SPACE, SAMPLE POINTS, EVENTS. ω Ω

28/09/2012 SAMPLE SPACE, SAMPLE POINTS, EVENTS. ω Ω SAMPLE SPACE, SAMPLE POINTS, EVENTS Sample space,ω, Ω adalah sekumpulan semua sample points,ω, ω yang mungkin; dimana ω Ω Contoh 1. Melemparkan satu buah koin:ω={gambar,angka} Contoh 2. Menggelindingkan

Lebih terperinci

PENERAPAN DATA MINING DALAM MENENTUKAN JURUSAN SISWA

PENERAPAN DATA MINING DALAM MENENTUKAN JURUSAN SISWA PENERAPAN DATA MINING DALAM MENENTUKAN JURUSAN SISWA Alfa Saleh Teknik Informatika Universitas Potensi Utama Jl K.L. Yos Sudarso KM 6.5 No.3-A, Tanjung Mulia, Medan Email : alfasoleh1@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

PENENTUAN KUALITAS IKAN BANDENG MENGGUNAKAN ALGORITMA NAIVE BAYES BERDASARKAN TEKSTUR PADA CITRA ABSTRAK

PENENTUAN KUALITAS IKAN BANDENG MENGGUNAKAN ALGORITMA NAIVE BAYES BERDASARKAN TEKSTUR PADA CITRA ABSTRAK PENENTUAN KUALITAS IKAN BANDENG MENGGUNAKAN ALGORITMA NAIVE BAYES BERDASARKAN TEKSTUR PADA CITRA Rahmanika Ratna Sari 1, Hanny Haryanto 2 1,2 Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 651-659 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian KLASIFIKASI TINGKAT KELANCARAN NASABAH DALAM MEMBAYAR PREMI

Lebih terperinci

PEMBOBOTAN KORELASI PADA NAÏVE BAYES CLASSIFIER

PEMBOBOTAN KORELASI PADA NAÏVE BAYES CLASSIFIER PEMBOBOTAN KORELASI PADA NAÏVE BAYES CLASSIFIER Burhan Alfironi Muktamar 1), Noor Akhmad Setiawan 2), Teguh Bharata Adji 3) 1), 2), 3) Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada Jl.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Regresi Regresi adalah suatu studi statistik untuk menjelaskan hubungan dua variabel atau lebih yang dinyatakan dalam bentuk persamaan. Salah satu variabel merupakan variabel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekumpulan besar data yang tersimspan dalam penyimpanan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekumpulan besar data yang tersimspan dalam penyimpanan dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Data Mining A. Pengertian Data Mining Menurut Gartner Group data mining adalah suatu proses menemukan hubungan yang berarti, pola, dan kecenderungan dengan

Lebih terperinci

CONTOH KASUS DATA MINING

CONTOH KASUS DATA MINING CONTOH KASUS DATA MINING CONTOH KASUS DATA MINING Sebuah rumah sakit ingin ingin menekan biaya perawatan pasien tanpa mengurangi kualitas pelayanan. Salahsatu potensi yang dapat dimanfaatkan pada penerapan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI RUMAH LAYAK HUNI DI KABUPATEN BREBES DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION DAN NAIVE BAYES

KLASIFIKASI RUMAH LAYAK HUNI DI KABUPATEN BREBES DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION DAN NAIVE BAYES ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 99-111 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian KLASIFIKASI RUMAH LAYAK HUNI DI KABUPATEN BREBES DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 1-10 Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 1-10 Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 1-10 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PERBANDINGAN ANALISIS DISKRIMINAN FISHER DAN NAIVE BAYES UNTUK

Lebih terperinci

OPTIMASI NAÏVE BAYES CLASSIFIER DENGAN MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION PADA DATA IRIS

OPTIMASI NAÏVE BAYES CLASSIFIER DENGAN MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION PADA DATA IRIS Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) p-issn: 2355-7699 Vol. 4, No. 3, September 2017, hlm. 180-184 e-issn: 2528-6579 OPTIMASI NAÏVE BAYES CLASSIFIER DENGAN MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Pengertian Data Mining Menurut Han dan Kamber (2011:6) menjelaskan bahwa Data Mining merupakan pemilihan atau menggali pengetahuan dari jumlah data yang banyak. Berbeda dengan

Lebih terperinci

Klasifikasi dan Pengenalan Pola

Klasifikasi dan Pengenalan Pola Klasifikasi dan Pengenalan Pola 1 Features Vector Separability Measures Pada pertemuan yang lalu, kekuatan ciri untuk membedakan kelas diukur secara individual, yaitu menggunakan FDR. Kekuatan kombinasi

Lebih terperinci

BI5106 ANALISIS BIOSTATISTIK Bab 3 Peubah Acak dan Dist

BI5106 ANALISIS BIOSTATISTIK Bab 3 Peubah Acak dan Dist BI5106 ANALISIS BIOSTATISTIK Bab 3 Peubah Acak dan Distribusi Orang Biologi Tidak Anti Statistika Silabus Silabus dan Tujuan Konsep peubah acak, fungsi peluang (probability density function), fungsi distribusi

Lebih terperinci

Pengenalan Pola/ Pattern Recognition

Pengenalan Pola/ Pattern Recognition egeala ola/ atter Recogitio Metode klasifikasi Naïve Bayes Imam holissodi S.Si., M.Kom. okok embahasa. Naïve Bayes lassifier egertia Klasifikasi Naïve Bayes Rumus Umum Naïve Bayes. ase Study 3. Latiha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Autisme Monks dkk., mengungkapkan bahwa autisme berasal dari kata autos yang berarti aku. Pada pengertian nonilmiah kata tersebut dapat ditafsirkan bahwa

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL REGRESI LINIER BAYESIAN UNTUK MENGESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL

PENERAPAN MODEL REGRESI LINIER BAYESIAN UNTUK MENGESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL PENERAPAN MODEL REGRESI LINIER BAYESIAN UNTUK MENGESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL Vania Mutiarani 1, Adi Setiawan, Hanna Arini Parhusip 3 1 Mahasiswa Program Studi Matematika FSM UKSW, 3 Dosen

Lebih terperinci

OPTICAL CHARACTER RECOGNITION DENGAN METODE NAIVE BAYES

OPTICAL CHARACTER RECOGNITION DENGAN METODE NAIVE BAYES OPTICAL CHARACTER RECOGNITION DENGAN METODE NAIVE BAYES Akhmad Robit Maula, Rizky Bangkit S, Akhmad Fikri Hidayat, Ach. Dwi Ardian, Nuri Nikmawati Anis U Email:obyth.regen@gmail.com, bangkitrizky@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ii Bagaimana rata-rata atau nilai tengah dibuat oleh Stimulan eksternal.

BAB 1 PENDAHULUAN. ii Bagaimana rata-rata atau nilai tengah dibuat oleh Stimulan eksternal. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan matematika dan penerapannya dalam berbagai bidang keilmuan selalu mencari metode baru untuk memudahkan dalam memprediksi dan menaksir

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PADA TEXT MINING

KLASIFIKASI PADA TEXT MINING Text dan Web Mining - FTI UKDW - BUDI SUSANTO 1 KLASIFIKASI PADA TEXT MINING Budi Susanto Text dan Web Mining - FTI UKDW - BUDI SUSANTO 2 Tujuan Memahami konsep dasar sistem klasifikasi Memahami beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Dalam era yang semakin berkembang ini, penggunaan data mining semakin banyak dalam berbagai bidang dan menjadi bagian dari perkembangan teknologi informasi

Lebih terperinci

Sebelumnya... Sistem Pakar berbasis Logika Fuzzy

Sebelumnya... Sistem Pakar berbasis Logika Fuzzy Sebelumnya... Sistem Pakar berbasis Logika Fuzzy Kecerdasan Buatan Pertemuan 10 Pembelajaran Mesin (Machine Learning) Kelas 10-S1TI-03, 04, 05 Husni Lunix96@gmail.com http://komputasi.wordpress.com S1

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI. Abstrak

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI. Abstrak PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI Dwi Yuli Rakhmawati, Muhammad Mashuri 2,2) Institut Teknologi Sepuluh Nopember dwiyuli_rakhmawati@yahoo.com,

Lebih terperinci

Sistem Identifikasi Boraks pada Bakso Daging Sapi Berbasis Android Menggunakan Algoritma Naive Bayes Classifier

Sistem Identifikasi Boraks pada Bakso Daging Sapi Berbasis Android Menggunakan Algoritma Naive Bayes Classifier MATICS : Jurnal Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi ISSN : 1978-161X(p); 477-550(e) Volume 9, No. 1(017), pp 33-37 DOI : 10.18860/mat.v9i1. 3954 Received : January 11 th 017; Accepted : February 1 th

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN Karima Puspita Sari, Respatiwulan, dan Bowo Winarno Program Studi Matematika FMIPA UNS Abstrak. Model regresi zero-inflated

Lebih terperinci

Klasifikasi. Diadaptasi dari slide Jiawei Han

Klasifikasi. Diadaptasi dari slide Jiawei Han Klasifikasi Diadaptasi dari slide Jiawei Han http://www.cs.uiuc.edu/~hanj/bk2/ yudi@upi.edu / Okt 2012 Pengantar Classification Memprediksi kelas suatu item Membuat model berdasarkan data pelatihan dan

Lebih terperinci

Klasifikasi Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Sinyal EMG Menggunakan Fitur Time Domain (MAV, RMS, VAR, SSI)

Klasifikasi Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Sinyal EMG Menggunakan Fitur Time Domain (MAV, RMS, VAR, SSI) A175 Klasifikasi Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Sinyal EMG Menggunakan Fitur Time Domain (MAV, RMS, VAR, SSI) Ifut Rahayuningsih, Adhi Dharma Wibawa, Eko Pramunanto Departemen Teknik Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER

KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER ACHMAD FAHRUROZI 1 1 Universitas Gunadarma, achmad.fahrurozi12@gmail.com Abstrak Masalah yang akan diangkat dalam makalah ini adalah bagaimana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inferensi adalah adalah suatu proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui. Inferensi juga dikatakan suatu konklusi logis atau implikasi berdasarkan

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA NAÏVE BAYES UNTUK DETEKSI BAKTERI E-COLI

PENERAPAN ALGORITMA NAÏVE BAYES UNTUK DETEKSI BAKTERI E-COLI PENERAPAN ALGORITMA NAÏVE BAYES UNTUK DETEKSI BAKTERI E-COLI Laily Hermawanti Program Studi Teknik informatika Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Jl. Diponegoro 1B Jogoloyo Demak Telpon

Lebih terperinci

PREDIKSI HERREGISTRASI CALON MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES

PREDIKSI HERREGISTRASI CALON MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES PREDIKSI HERREGISTRASI CALON MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES Selvy Megira 1), Kusrini 2), Emha Taufiq Luthfi 3) 1), 2), 3) Teknik Universitas AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Kualitas Ekspor

Lebih terperinci

KLASIFIKASI JENIS IKAN KOI MENGGUNAKAN GRAY LEVEL CO- OCCURRENCE MATRIX DAN ALGORITMA NAIVE BAYES

KLASIFIKASI JENIS IKAN KOI MENGGUNAKAN GRAY LEVEL CO- OCCURRENCE MATRIX DAN ALGORITMA NAIVE BAYES KLASIFIKASI JENIS IKAN KOI MENGGUNAKAN GRAY LEVEL CO- OCCURRENCE MATRIX DAN ALGORITMA NAIVE BAYES Tri Adhi Atmaji 1, Catur Supriyanto 2 Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENENTUKAN POTENSI HUJAN HARIAN DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA NAIVE BAYES

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENENTUKAN POTENSI HUJAN HARIAN DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA NAIVE BAYES PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENENTUKAN POTENSI HUJAN HARIAN DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA NAIVE BAYES Ahmad Subhan 1, Ahmad Zainul Fanani 2 1,2 Teknik Informatika, Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

MA2082 BIOSTATISTIKA Bab 3 Peubah Acak dan Distribusi

MA2082 BIOSTATISTIKA Bab 3 Peubah Acak dan Distribusi MA2082 BIOSTATISTIKA Bab 3 Peubah Acak dan Distribusi Orang Biologi Tidak Anti Statistika Silabus Silabus dan Tujuan Konsep peubah acak, fungsi peluang (probability density function), fungsi distribusi

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA NAIVE BAYES UNTUK MENGKLASIFIKASI DATA NASABAH ASURANSI

PENERAPAN ALGORITMA NAIVE BAYES UNTUK MENGKLASIFIKASI DATA NASABAH ASURANSI PENERAPAN ALGORITMA NAIVE BAYES UNTUK MENGKLASIFIKASI DATA NASABAH ASURANSI Bustami Teknik Informatika, Universitas Malikussaleh Reuleut, Aceh Utara, Aceh-Indonesia E-mail : busabiel@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Implementasi Pengembangan Smart Helpdesk di UPT TIK UNS Menggunakan Algoritma Naive Bayes Classifier

Implementasi Pengembangan Smart Helpdesk di UPT TIK UNS Menggunakan Algoritma Naive Bayes Classifier Implementasi Pengembangan Smart Helpdesk di UPT TIK UNS Menggunakan Algoritma Naive Bayes Classifier Wachid Daga Suryono 1, Ristu Saptono 2, Wiranto 3 Program Studi Informatika, Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

Data Mining II Estimasi

Data Mining II Estimasi Data Mining II Estimasi Matakuliah Data warehouse Universitas Darma Persada Oleh: Adam AB Data Mining-2012-a@b 1 Tahapan proses datamining Input (Data) Metode (Algoritma Data Mining) Output (Pola/Model/

Lebih terperinci

Kecerdasan Buatan/ Artificial Intelligence

Kecerdasan Buatan/ Artificial Intelligence Kecerdasan Buatan/ Artificial Intelligence Bayesian Network Imam Cholissodin, S.Si., M.Kom. Pokok Bahasan 1. Syntax & Semantics 2. Compact conditional distributions 3. Efficient Inference 4. Latihan Individu

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PADA DATA MINING MENGGUNAKAN NAIVE BAYESIAN CLASSIFIER CLASSIFICATION FOR DATA MINING USING NAIVE BAYESIAN CLASSIFIER

KLASIFIKASI PADA DATA MINING MENGGUNAKAN NAIVE BAYESIAN CLASSIFIER CLASSIFICATION FOR DATA MINING USING NAIVE BAYESIAN CLASSIFIER Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2005 KLASIFIKASI PADA DATA MINING MENGGUNAKAN NAIVE BAYESIAN CLASSIFIER CLASSIFICATION FOR DATA MINING USING NAIVE BAYESIAN CLASSIFIER Agustina Ratna Puspitasari¹,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pada penelitian Sistem Pakar Diagnosa Awal Kanker Serviks Menggunakan Metode Naive Bayes Berbasis Android Dalam penelitian ini, untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

Penghitungan k-nn pada Adaptive Synthetic-Nominal (ADASYN-N) dan Adaptive Synthetic-kNN (ADASYN-kNN) untuk Data Nominal- Multi Kategori

Penghitungan k-nn pada Adaptive Synthetic-Nominal (ADASYN-N) dan Adaptive Synthetic-kNN (ADASYN-kNN) untuk Data Nominal- Multi Kategori Penghitungan k-nn pada Adaptive Synthetic-Nominal (ADASYN-N) dan Adaptive Synthetic-kNN (ADASYN-kNN) untuk Data Nominal- Multi Kategori Abstrak 1 Sri Rahayu, 2 Teguh Bharata Adji & 3 Noor Akhmad Setiawan

Lebih terperinci

Sekip Utara Yogyakarta * 1 2

Sekip Utara Yogyakarta   * 1 2 IJCCS, Vol.9, No.1, January 2015, pp. 1~12 ISSN: 1978-1520 1 Klasifikasi Data NAP (Nota Analisis Pembiayaan) untuk Prediksi Tingkat Keamanan Pemberian Kredit (Studi Kasus : Bank Syariah Mandiri Cabang

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PADA TEXT MINING

KLASIFIKASI PADA TEXT MINING Budi Susanto KLASIFIKASI PADA TEXT MINING Text dan Web Mining - FTI UKDW - BUDI SUSANTO 1 Tujuan Memahami konsep dasar sistem klasifikasi Memahami beberapa algoritma klasifikasi: KNN Naïve Bayes Decision

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES (STUDI KASUS KREDIT SEPEDA MOTOR)

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES (STUDI KASUS KREDIT SEPEDA MOTOR) SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES (STUDI KASUS KREDIT SEPEDA MOTOR) 1 Jatmika, S.Si, M.Kom 2 Lilis Anggraeni 1,2,3 Jurusan Komputer, Teknik Informatika, Fakultas Sains

Lebih terperinci

APLIKASI SURVEY POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG (ASUPOL) : STUDI KASUS PEMILIHAN BEM PTIIK 2012 (PEMILWA 2012)

APLIKASI SURVEY POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG (ASUPOL) : STUDI KASUS PEMILIHAN BEM PTIIK 2012 (PEMILWA 2012) APLIKASI SURVEY POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG (ASUPOL) : STUDI KASUS PEMILIHAN BEM PTIIK 2012 (PEMILWA 2012) Afiqie Fadhihansah 1*, Dio Dharmawan 1**, Fridha Agustina 1**, Irwan Nugrahanto 1*, Maharani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya teknologi informasi, kebutuhan akan informasi yang digunakan untuk mendukung business intelligent suatu perusahaan juga meningkat. Informasi penting

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dataset

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dataset BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian diuraikan dalam skema tahap penelitian untuk memberikan petunjuk atau gambaran yang jelas, teratur, dan sistematis seperti yang ditunjukkan pada Gambar

Lebih terperinci

Aplikasi Inferensi Bayes pada Data Mining terutama Pattern Recognition

Aplikasi Inferensi Bayes pada Data Mining terutama Pattern Recognition Aplikasi Inferensi Bayes pada Data Mining terutama Pattern Recognition Trilaksono Aribowo (18209015) Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

MODEL DATA MINING CAPAIAN PEMBELAJARAN. N. Tri Suswanto Saptadi. Definisi Kategori Model Naïve Bayesian k-nearest Neighbor Clustering 12/4/2015

MODEL DATA MINING CAPAIAN PEMBELAJARAN. N. Tri Suswanto Saptadi. Definisi Kategori Model Naïve Bayesian k-nearest Neighbor Clustering 12/4/2015 1 MODEL DATA MINING N. Tri Suswanto Saptadi CAPAIAN PEMBELAJARAN Definisi Kategori Model Naïve Bayesian k-nearest Neighbor Clustering 1 3 Definisi Mining : proses atau usaha untuk mendapatkan sedikit barang

Lebih terperinci

Teknik Pengklasifikasi : Bayesian, JST (ANN) Bertalya Universitas Gunadarma 2009

Teknik Pengklasifikasi : Bayesian, JST (ANN) Bertalya Universitas Gunadarma 2009 Teknik Pengklasifikasi : Bayesian, JST (ANN) Bertalya Universitas Gunadarma 2009 Masalah Pengklasifikasian Klas suatu record yg diuji tidak selalu dapat diprediksi disebabkan oleh faktor2 penentu tidak

Lebih terperinci

IKI30320 Kuliah Nov Ruli Manurung. Uncertainty. Probability theory. Semantics & Syntax. Inference. Ringkasan

IKI30320 Kuliah Nov Ruli Manurung. Uncertainty. Probability theory. Semantics & Syntax. Inference. Ringkasan Outline IKI 30320: Sistem Cerdas : Probabilistic Reasoning 1 2 3 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia 4 21 November 2007 5 Knowledge engineering di FKG Duniah penuh ketidakpastian (uncertainty)

Lebih terperinci

Teorema Newman Pearson

Teorema Newman Pearson pengujian terbaik Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com Jurusan Matematika October 6, 2014 Outline 1 Review 2 Uji dua sisi untuk mean 3 Teorema Neyman-Pearson Back Outline 1 Review 2 Uji dua sisi untuk

Lebih terperinci

6. Teori Estimasi. EL2002-Probabilitas dan Statistik. Dosen: Andriyan B. Suksmono

6. Teori Estimasi. EL2002-Probabilitas dan Statistik. Dosen: Andriyan B. Suksmono 6. Teori Estimasi EL2002-Probabilitas dan Statistik Dosen: Andriyan B. Suksmono Pendahuluan Inferensi statistik adalah metoda untuk menarik inferensi atau membuat generalisasi dari suatu populasi. Ada

Lebih terperinci

ISSN : STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8Februari 2015

ISSN : STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8Februari 2015 KLASIFIKASI DATA NAP (NOTA ANALISIS PEMBIAYAAN) DENGAN 5C+1S UNTUK PENENTUAN TINGKAT KEAMANAN PEMBIAYAAN MENGGUNKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER PADA BANK SYARIAH Sumarni Adi1) 1) Teknik Informatika

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Mengevaluasi Internal Program Studi

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Mengevaluasi Internal Program Studi 40 Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2015) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis Sistem Pendukung Keputusan Untuk Mengevaluasi Internal Program Studi Indhitya R. Padiku a*, Achmad Widodo

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini dijelaskan landasan teori dan metode yang digunakan pada tugas akhir ini dalam pengklasifikasian dokumen teks. Pembahasan dimulai dengan penjelasan mengenai klasifikasi

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL DENGAN MODEL REGRESI LINIER BERGANDA BAYESIAN

ESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL DENGAN MODEL REGRESI LINIER BERGANDA BAYESIAN ESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL DENGAN MODEL REGRESI LINIER BERGANDA BAYESIAN Vania Mutiarani a, Adi Setiawan b, Hanna Arini Parhusip c a Program Studi Matematika FSM UKSW Jl. Diponegoro 52-6

Lebih terperinci

Pengantar Statistika Matematika II

Pengantar Statistika Matematika II Bab 3: Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Bila sampling berasal dari populasi yang digambarkan melalui fungsi peluang f X (x θ), pengetahuan tentang θ menghasilkan karakteristik mengenai keseluruhan

Lebih terperinci

DIAGNOSIS PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES BERBASIS DESKTOP

DIAGNOSIS PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES BERBASIS DESKTOP 1 DIAGNOSIS PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES BERBASIS DESKTOP Achmad Ramadhan Safutra 1, Dwi Wahyu Prabowo 1 1 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Darwan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penentuan dosen pembimbing tugas akhir masih dilakukan secara manual di Jurusan Teknik Informatika UMM yang hanya mengandalkan pengetahuan personal tentang spesialisasi

Lebih terperinci

Metode Klasifikasi (SVM Light dan K-NNK. NN) Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech. Jurusan Informatika FMIPA Universitas Syiah Kuala

Metode Klasifikasi (SVM Light dan K-NNK. NN) Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech. Jurusan Informatika FMIPA Universitas Syiah Kuala Metode Klasifikasi (SVM Light dan K-NNK NN) Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech Jurusan Informatika FMIPA Universitas Syiah Kuala www.informatika.unsyiah.ac.id/tfa Alur dan Proses Cleaning Process Dokumen

Lebih terperinci

ANALISIS PERFORMA ALGORITME WEIGHTED NAIVE BAYES CLASSIFIER. Abstrak

ANALISIS PERFORMA ALGORITME WEIGHTED NAIVE BAYES CLASSIFIER. Abstrak ANALISIS PERFORMA ALGORITME WEIGHTED NAIVE BAYES CLASSIFIER Burhan Alfironi Muktamar Program Studi Teknik Informatika STMIK Jenderal Achmad Yani burhanalfironimuktamar@gmail.com Abstrak Naïve Bayes Classifier

Lebih terperinci

Analisis Regresi dan Analisis Diskriminan untuk Mengukur Tingkat Akurasi Feature Citra Termogram

Analisis Regresi dan Analisis Diskriminan untuk Mengukur Tingkat Akurasi Feature Citra Termogram ELECTRICIA Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro Analisis Regresi dan Analisis Diskriminan untuk Mengukur Tingkat Akurasi Feature Citra Termogram Oky Dwi urhayati Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Bayesian Classifier. Bahan Kuliah Data Mining. Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech. Program Studi Teknik Informatika FMIPA Universitas Syiah Kuala

Bayesian Classifier. Bahan Kuliah Data Mining. Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech. Program Studi Teknik Informatika FMIPA Universitas Syiah Kuala Naïve Bayesian Classifier Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech Program Studi Teknik Informatika FMIPA Universitas Syiah Kuala www.informatika.unsyiah.ac.id/tfa Bahan Kuliah Data Mining Outline Pertemuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Studi Sebelum melakukan penelitian penulis terlebih dahulu melakukan tinjauan pustaka dari penelitian lain dan penelitian tentang prediksi penjurusan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE NAIVE BAYES UNTUK KLASIFIKASI JAGUNG PRODUKTIF DI GORONTALO

PENERAPAN METODE NAIVE BAYES UNTUK KLASIFIKASI JAGUNG PRODUKTIF DI GORONTALO PENERAPAN METODE NAIVE BAYES UNTUK KLASIFIKASI JAGUNG PRODUKTIF DI GORONTALO Ramayanti Kaku, Arip Mulyanto, Manda Rohandi Program Studi Sistem Informasi/ Jurusan Teknik Informatika Abstrak Bervariasinya

Lebih terperinci

KLASIFIKASI NASABAH ASURANSI JIWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAIVE BAYES BERBASIS BACKWARD ELIMINATION

KLASIFIKASI NASABAH ASURANSI JIWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAIVE BAYES BERBASIS BACKWARD ELIMINATION KLASIFIKASI NASABAH ASURANSI JIWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAIVE BAYES BERBASIS BACKWARD ELIMINATION Betrisandi betris.sin@gmail.com Universitas Ichsan Gorontalo Abstrak Pendapatan untuk perusahaan asuransi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder berupa citra Magnetic Resonansi Image (MRI) yang diperoleh dari

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder berupa citra Magnetic Resonansi Image (MRI) yang diperoleh dari BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. A. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan pada penelitian ini

Lebih terperinci

Moch. Ali Machmudi 1) 1) Stmik Bina Patria

Moch. Ali Machmudi 1) 1) Stmik Bina Patria UJI PENGARUH KARAKTERISTIK DATASET PADA PERFORMA ALGORITMA KLASIFIKASI Moch. Ali Machmudi 1) 1) Stmik Bina Patria 1) Jurusan Manjemen Informatika-D3 Email : 1 aliadhinata@gmail.com 1) Abstrak Tujuan utama

Lebih terperinci

Pengenalan Pola/ Pattern Recognition

Pengenalan Pola/ Pattern Recognition Pengenalan Pola/ Pattern Recognition Dasar Pengenalan Pola 1 Team Teaching Outline 1. Apa itu pola, kelas pola, dan pengenalan pola? 2. Tahapan Pengenalan Pola 3. Rangkuman dan Contoh Apa itu Pola (Pattern)?

Lebih terperinci

Aplikasi Model Black Litterman dengan Pendekatan Bayes (Studi kasus : portofolio dengan 4 saham dari S&P500) 1. Retno Subekti 2

Aplikasi Model Black Litterman dengan Pendekatan Bayes (Studi kasus : portofolio dengan 4 saham dari S&P500) 1. Retno Subekti 2 Aplikasi Model Black Litterman dengan Pendekatan Bayes (Studi kasus : portofolio dengan 4 saham dari S&P5) 1 Retno Subekti 2 retnosubekti@uny.ac.id Abstrak Model Black Litterman (BLM), model yang berkembang

Lebih terperinci