KUESIONER PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KUESIONER PENELITIAN"

Transkripsi

1 121 Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS KESIAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) CUT MEUTIA MENJADI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) DI KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2015 Kuesioner ini merupakan alat bantu untuk mendapatkan informasi mengenai pendapat informan yang berkaitan dengan kesiapan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Kabupaten Aceh menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Pengisian kuesioner ini dilakukan oleh peneliti pada saat wawancara dengan informan yang terlibat dalam proses persiapan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Kabupaten Aceh menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Penelitian ini semata-mata untuk keperluan akademis, oleh karena itu peneliti mengharapkan informasi serta jawaban yang sesungguhnya (obyektif) dari Bapak/Ibu sesuai dengan kondisi yang dirasakan di tempat kerja.atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi kuesioner ini kami ucapkan terima kasih. DENTITAS RESPONDEN 1. Jenis Kelamin : Umur : Pendidikan Terakhir : Lama Bekerja : Unit Kerja/Divisi/Bagian :

2 Jabatan : Status Perkawinan : Riwayat Pekerjaan sebelumnya :... PANDUAN KUESIONER WAWANCARA TIDAK TERSTRUKTUR Informan Sub Indikator Pertanyaan Unsur Pemda - Ketua Komisi E DPRK - Sekda Kab. Aceh - Ka. Bapedda - Ka. DPKAD - Ka. Inspektorat Unsur RSUD - Direktur RSUD - Komite Medik RSUD - Komite Keperawatan RSUD - Manajemen RSUD Unsur Tenaga Ahli - Konsultan Pendamping Penyiapan Dokumen Persyaratan Pembentukan BLUD Advokasi 1. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang penyiapan dokumen persyaratan pembentukan BLUD di. 2. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang isi dokumen persyaratan pembentukan BLUD. 3. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang waktu yang begitu lama dalam penyusunan dokumen persyaratan BLUD 4. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang advokasi yang dilakukan untuk menerapkan kebijakan BLUD kepada Pemda dan stakeholder lainnya 5. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang kegiatan dari advokasi yang dilakukan untuk menerapkan kebijakan BLUD.

3 - Arsada Penyiapan SDM 6. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang proses penyiapan SDM untuk menerapkan kebijakan BLUD di 7. Bagaimana peningkatan pendidikan petugas untuk meningkatkan skil dalam rangka penyiapan SDM untuk BLUD. 8. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang Tim Pembentukan BLUD di 123

4 124 Matriks Penyusunan Dokumen Persyaratan Penetapan BLUD Narasumber Tanggal Wawancara Pendapat Anggota Komisi E DPRK Aceh Asisten III Setdakab Aceh Kabag. Organisasi Setdakab Aceh Kadis DPKAD Aceh 07/04/2015 Belum ada koordinasi khusus mengenai BLUD apakah mereka sedang merancang atau belum diberitahukan, kalaupun duduk dengan manajemen berbicara mengenai hal-hal lain. Dimasa periode DPRK sekarang belum dilibatkan, mungkin di periode yang lalu ada dilibatkan. 10/04/2015 Ada beberapa dokumen yang harus dipersiapkan antara lain bisnis anggaran harus ada rencana strategi bisnis (bisnis plan). Dilihat dari sisi bisnis jelas akan lebih bagus Cuma persoalan sekarang adalah attitude kita siap tidak masuk dalam kancah bisnis. Dilihat dari segi asuransi BPJS pasti menguntungkan selama penggunaan dana benar dilakukan. 13/04/2015 Awal saya menjabat sebagai kabag organisasi tahun 2014, saya melihat sudah siap untuk BLUD. Saya panggil pihak RSUD untuk buat schedule dalam waktu satu bulan dokumen harus sudah selesai. Setelah dilakukan studi banding tim penilai meminta RSUD untuk memenuhi syarat setelah penetapan BLUD, dengan maksud setelah ditanda tangani Bupati BLUD harus segera jalan. Jadi harus buat RBA segera. Saat ini RBA sedang musyawarah dengan pihak DPKAD. Diharapkan tanggal 1 mei paling lambat sudah bisa ditetapkan dan langsung action. 06/04/2015 Bahan sudah dipersiapkan, namun dilihat dari skor penilaian sudah layak untuk dijadikan BLUD hanya dokumen bisnis plan yang belum siap. Bahan sudah di organisasi diminta ke DPKAD, tapi belum diserahkan. Setelah disiapkan bisnis plan langsung di tanda tangani SK BLUD. Salah satu yang fatal adalah bisnis plan, karena menyangkut keuangan. Bagaimana mengelola keuangan setelah

5 125 Kabid Anggaran DPKAD Aceh Kabid Perencanaan Pembangunan Bidang Sosbud dan SDM Bappeda Aceh Kepala Inspektorat Aceh ditetapkan BLUD, ini merupakan rohnya BLUD. Isi dokumen saya lihat dari sisi keuangan saja. 08/04/2015 Langkah penyiapan dokumen BLUD sudah hampir rampung sekitar %. Sudah ditempuh sejak tahun 2011 namun selalu mentok tidak mulus berjalan. Saya konsern sejak 2014 kita pacu secepat mungkin RSUD segera BLUD. Karena mengingat sumber daya yang dikelola sangat besar, urgensitas sangat mendesak. Sangat dibutuhkan fleksibilitas pengelolaan keuangan. RBA sangat penting, mereka sudah ada SK tata kelola, SPM, dan lainlain. RBA belum lengkap, tidak terperinci dan breakdownnya tidak ada, Paling tidak postur RBA memenuhi background RSUD, SDM yang dimiliki, laporan keuangan tahun sebelumnya dan rencana bisnis tahun masih ada yang kita koreksi, jika RBA selesai baru SK kan dulu PPK-BLUD RSUD. Tim sepakat menyelesaikan RBA karena biar langsung proses terutama di pengadaan barang jasa. Isi dokumen dengan plus dan minus sudah baik atau memenuhi. 14/04/2015 Dokumen harus buat rencana bisnis. Mereka sudah buat tapi harus diperbaiki dan sudah mengarah ke yang lebih baik. Dari segi dokumen sudah baik. Pemda minta harus lengkap dengan RBA, kalo tidak ada RBA kita tidak bisa membaca arah kemana mereka ingin tuju. Setelah melihat kabupaten tetangga, kita melihat untuk supaya hatihati agar RSUD tidak kolaps sehingga RSUD masih dapat melayani dengan baik. 09/04/2015 Dari bobot 80 dapat nilai sudah bisa ditetapkan BLUD penuh. Angka nilai terakhir saya kurang ingat secara keseluruhan isi dokumen sudah bisa dijadikan BLUD. Cut meutia cukup besar peluang, yang membayar sudah ada dari BPJS. Semua pasien sudah ada yang bayar baik JKN maupun JKRA. Informasi yang diberikan ke pimpinan tidak maksimal, sehingga pimpinan ragu setelah di BLUD kan pelayanan menjadi tidak maksimal sehingga waktu pembentukan BLUD ini lama sejak

6 126 tahun saya menilai RSUD cut meutia sangat layak untuk dijadikan BLUD saat ini. Mengingat SDM dan fasilitas sarana dan prasarana yang sudah baik. Laporan keuangan tidak ada kendala sudah memadai. Banyak kita beri masukan-masukan dan diperbaiki terus, tinggal kita evaluasi per triwulan pelaksanaan BLUD nya. Direktur RSUD Cut Wakil Direktur SDM & Umum 08/04/2015 Penyiapan dokumen sejauh ini sudah siap dan sudah dilakukan penilaian oleh tim penilai dari pemda. Hasil dari penilaian sudah memenuhi syarat untuk dibentuk BLUD. Isi dokumen sebagai persyaratan BLUD baik, dan mudah-mudahan setelah ditetapkan dapat kita aplikasi dengan baik. Masa lalu biarlah berlalu, tidak usah dicari siapa yang salah. Yang pasti saat saya menjabat direktur program ini dapat dilaksanakan dengan baik. Alhamdulillah walaupun sudah sekian lama proses ini berjalan namun pihak pemda pun sudah sangat antusias untuk dapat menetapkan menjadi BLUD. 07/04/2015 Tahun 2011 pertama kali dibentuk panitia pembentukan BLUD di, setelah itu dipanggil konsultan dari CHSM Unsyiah lalu dilatihlah panitia pembentukan BLUD selama satu minggu. Bimbingan dalam rangka pembuatan dokumen persyaratan pembentukan BLUD yang terdiri dari 4 pokja : pokja renstra, pokja pola tata kelola, pokja SPM, dan pokja laporan keuangan. Setelah pelatihan ini tim vakum. Tahun 2013 setelah pergantian direktur diadakan workshop tentang BLUD dengan mengundang narasumber dari kemendagri pada saat itu direktur melihat tim BLUD vakum dan berinisiatif mengganti ketua tim agar pembentukan BLUD bisa lancar. Lalu dianggarkan dana lagi untuk pembuatan dokumen dan lain-lain. Karena ada pergantian-pergantian pejabat maka tim kembali vakum. Setelah dilantik direktur baru pada awal 2014 maka pimpinan yang baru kembali melobi pemda melalui kabag hukum dan kabag

7 127 organisasi, karena direktur komit RSUD harus berubah menjadi BLUD akhir 2014 dimulailah babak baru untuk pembentukan BLUD di RSUD Cut. Sekretaris Tim Pembentukan BLUD RSUD Cut Komite Medik Komite Keperawatan 10/04/2015 Dalam proses pembentukan BLUD pemda kurang respon. Studi banding sudah dilakukan ke RS persahabatan di jakarta tahun lalu ke RSUD di Kabupaten Bireun, Sigli dan Meraxa. Secara dokumen kami banyak mengacu ke RSUD Meuraxa Banda Aceh. Saat ini kendala di RBA belum selesai. Format kita buat sesuai dengan Kemendagri namun pas masuk ke pemda harus dibuat lain. Secara administrasi kita udah selesai Cuma RBA sedang disusun sedikit lagi. Kendala dalam penyusunan dokumen pada laporan keuangan di tahun 2013 ada dua dana yaitu JKA dan JKN. Laporan keuangan beda masing-masing format. Terpaksa harus kita padukan lagi sesuai formatnya. SPM sudah lama kita buat dan dari pertama mereka di tiap-tiap ruangan yang membuat targetnya. Kendala lain adalah harus menginput data dari dua Kabupaten Aceh dan Kota Lhokseumawe. 15/04/2015 Dari segi dokumen saya kurang tau, dikepanitiaan dari segi isi kita ada siapkan lima tahun kedepan apa yang harus dilakukan. Kesiapan pemda untuk mendukung pemenuhan alat-alat kesehatan tidak mendukung untuk kesuksesan rumah sakit dengan alasan tidak ada dana. Contoh untuk nambah ruang rawat susah dipenuhi. Initinya pemda kurang mendukung untuk BLUD, mindset mereka tidak mau berubah. 15/04/2015 Penyiapan dokumen BLUD tidak tau dan tidak dilibatkan pihak manajemen. Mungkin setelah ada SK BLUD baru disosialisasikan, biasa setelah ada SK baru diadakan sosialisasi. Isi dokumen tidak pernah liat Cuma dengar-dengar sekilas kalo udah BLUD udah mudah dan udah enak gitu-gitu lah. Menurut saya

8 128 pemda berat melepas BLUD karena PAD nya cukup besar. Dari satu sisi harus melepaskan RSUD menjadi BLUD. Saya pesimis BLUD berhasil karena RS swasta banyak di lhokseumawe dokter spesialis pun banyak manganjurkan ke swasta. Wakil Ketua Arsada/ konsultan 16/04/2015 Pembentukan suatu RSUD menjadi BLUD itu domain pemda, Tidak ada urusan dengan arsada. Arsada sifatnya mendorong teman-teman RSUD jadi tidak ada koordinasi khusus. Kalaupun ada dalam kontek ingin didampingi untuk menyusun dokumen itupun kalau diminta teman-teman RSUD. Kalau mereka telah memenuhi persyaratan sesuai permendagri dan persyaratan akan dinilai oleh tim penilai yang dibentuk pemda. Jika terpenuhi dapat ditetapkan BLUD. Sebetulnya persyaratan itu harus dimiliki RSUD. Laporan keuangan pasti mereka punya. RSB mereka punya renstra. Pola tata kelola mereka punya hospital by law. SPM mereka mutlak harus ada. Jadi mereka bukan membuat ulang, tetapi kalau belum ada dokumen diatas harus membuat. Tidak menuju BLUD pun mereka sebenarnya harus punya dokumen tersebut.

9 129 Matriks Advokasi Yang Dilakukan Untuk Penetapan BLUD Narasumber Tanggal Wawancara Pendapat Anggota Komisi E DPRK Aceh Asisten III Setdakab Aceh Kabag. Organisasi Setdakab Aceh 07/04/2015 Proses advokasi tidak ada dilakukan dengan DPRK namun pemerintah terkesan kalo ada BLUD program-program tidak dirancang dari awal bisa menimbulkan celah-celah penyelewengan begitu rentan. 10/04/2015 Prospek besar jika menerapkan pola PPK-BLUD. Kenapa swasta penuh kenapa RSUD malas berbuat. Kenapa dokter banyak membawa pasien ke swasta apa kelebihan swasta. Dulu ada rencana kita menawarkan cost yang tetap kepada dokter dengan ketentuan dia masuk jam 7.30 wib pulang jam wib. Segala fasilitas disiapkan dia berpraktek di RSUD. Sistem perencanaan harus terencana dan konsisten. Kondisi didaerah pergantian pejabat sebentarsebentar. Setiap dokumen dibuat pejabat lama belum tentu dipakai pejabat baru. Kemauan untuk menjadi BLUD rendah, enak dengan pola lama mungkin. Motivasi kurang, sering kita desak untuk cepat BLUD. Kita mendesak 1 januari 2015 harus diterapkan BLUD sehingga pola anggaran bulat sudah menjadi pernyataan modal pemerintah. Sudah bisa dihitung berapa tahun nanti harus disubsidi sehingga mencapai brake even point. 13/04/2015 Ada info seolah-olah pihak eksekutif mempersulit bukan tidak ikhlas. RSUD setiap tahun diberi subsidi tapi kenapa tidak berjalan dengan baik, itu pertimbangan pimpinan untuk memberi BLUD kepada. Manajemen setelah BLUD harus siap dan lebih baik lagi tidak manajemen birokrasi lagi. Permenkes menyebutkan % boleh di pergunakan untuk remunerasi. Jadi direktur harus pinter-pinter merangkul spesialis agar pelayanan lebih maksimal.

10 130 Kadis DPKAD Aceh Kabid Anggaran DPKAD Aceh 06/04/2015 Secara personal pihak RSUD sering berhubungan dengan DPKAD dalam hal proses penyiapan dokumen untuk BLUD. Persiapan sudah bisa, sudah layak, tinggal komitmen RSUD harus kuat untuk memberikan pelayanan yang lebih baik. 08/04/2015 merupakan RSUD no 2 terbesar di Aceh. Dari segi anggaran pertahun sekitar 80 miliar. Potensi besar, sayang kalau tidak dikelola dengan baik. Hemodialisa kita punya, paling lengkap dibanding RSUD Kabupaten lain. Kita pasang target paling lama 1 mei 2015 sudah ditetapkan menjadi BLUD. Sosialisasi secara menyeluruh belum sebatas personal pribadi ke pribadi instansi. Intensitas pertemuan/ schedule tidak tepat. Rencana disiapkan acara seremonial pembentukan BLUD, supaya masyarakat tau dan Bupati pun bangga RSUD sudah BLUD. Menurut RSUD pihak pemda merumitkan hal dokumen BLUD padahal mirip dengan dokumen BLUD RSUD kabupaten lain. Bukan diteken terus SK nya nanti kita perbaiki terus. dari pihak pemda menilai dokumen belum bagus harus diperbaiki. Masing-masing mengklaim sudah berusaha maksimal. Momentum ada kabag organisasi baru kita membuka lembaran baru. Setelah ada pertemuan pemda, DPKAD, dan RSUD dimulai lagi proses yang dulu vakum. Bisa jadi ada hubungan PAD dengan BLUD, pajak 9% dari JKN tidak ada lagi. Saya meyakinkan kepada pihak pimpinan dengan analogi memang kita tidak mendapatkan PAD tetapi kita tidak perlu mengeluarkan belanja untuk RSUD lebih banyak. Keuntungan lain RSUD biar tidak megap-megap, uang banyak tapi tidak bisa berbuat banyak. Tidak ada fleksibilitas pengelolaan keuangan. Saya perkuat lagi dengan saran BPK dan evaluasi gubernur Aceh. Setiap tahun evaluasi Gubernur diharapkan RSUD menjadi BLUD secara tertulis. Posisi saya yang strategis sebagai TPAD bisa meyakinkan keuda belah pihak. Sebagian besar mindset pimpinan pemda masih kurang tentang

11 131 BLUD. Masih banyak kekhawatiran tidak berjalan baik dan bahkan memperburuk keadaan. Secara aturan BLUD ditetapkan oleh Bupati, kita lapor ke komisi C DPRK nanti diundang kita tim dan kita jelaskan mengapa. Kabid Perencanaan Pembangunan Bidang Sosbud dan SDM Bappeda Aceh Kepala Inspektorat Aceh Direktur RSUD Cut Wakil Direktur SDM & Umum 14/04/2015 Secara personal mereka sering melakukan advokasi intensnya beberapa bulan terakhir ini. Dari segi perencanaan mereka lebih simple dan cepat. Mereka bisa langsung pengadaan yang diperlukan. Yang teknis tidak perlu konsul ke Bappeda tapi secara jangka panjang mereka harus berkoordinasi dengan Bappeda kalo pengelolaannya nanti bagus ya pasti bagus nantinya dengan BLUD. Dari segi pemda APBD nya sudah berkurang, pemda tidak perlu banyak menganggarkan biaya untuk RSUD lagi. 09/04/2015 Kalau kita lihat idenya saya optimis dengan BLUD dapat memperbaiki pelayanan. Pemda sekarang tidak memikirkan lagi tentang PAD, karena sama saja kita tarik PAD tapi kita beri lagi belanja. Kalau di BLUD pengadaan barang jasa pakai kontrak payung dia tidak mengacu pada tahun anggaran tidak mesti tunggu ketuk palu. Secara kegiatan studi banding pihak ada melibatkan dari Inspektorat bagaimana memperbaiki pelayanan RSUD melalui BLUD. 08/04/2015 Advokasi ada dilakukan baik di maupun secara personal ke stakeholder terkait. Ada pertemuan yang kita undang narasumber dari kemendagri. 07/04/2015 Pihak manajemen ada melakukan advokasi secara personal dengan komisi C DPRK yang membidangi masalah anggaran. Dan ada mengundang pemda dan dinas terkait dalam acara sosialisasi BLUD. Serta melakukan studi banding ke RSUD yang telah melakukan pola BLUD di beberapa RSUD. Tim pembentukan sangat intens melakukan

12 132 advokasi secara personal agar pembentukan BLUD ini cepat terealiasasi. Sekretaris Tim Pembentukan BLUD RSUD Cut Komite Medik Komite Keperawatan Wakil Ketua Arsada/ konsultan 10/04/2015 Adanya pengaruh pejabat baru di bidang organisasi Setdakab Aceh dan DPKAD untuk terjadi percepatan proses penetapan BLUD. Dulu responnya kurang, mereka sering shering-shering dan bertanya sampai mana udah progresnya. Pemasukan RSUD perbulan sekitar 5 6 miliar, pernah kelebihan uang namun sisa tidak bisa diambil masuk ke kas daerah. Advokasi pernah dilakukan tahun kita berharap setelah kegiatan itu langsung BLUD, namun kenyataannya tidak. Intensnya pertemuan dengan pemda akhir tahun karena proses pergantian pejabat sedikit menghambat proses penetapan BLUD. Intinya BLUD itukan efesiensi dan efektifitas, harus bisa menghemat tapi efektif. 15/04/2015 Kalau masalah advokasi saya kurang tau, mungkin ada dilakukan pihak manajemen RSUD Cut. Yang saya lihat pemda kurang mendukung, kalau pemda mendukung saya optimis dengan BLUD akan menjadi lebih baik. 15/04/2015 Proses advokasi wacana tentang BLUD belum tau kita. Cuma dengar dari mulut ke mulut. 16/04/2015 Setiap tahun kemendagri melalui permen tentang penyusunan APBD bagi pemda yang RSUD nya belum BLUD harus wajib menfasilitasi. Hal-hal advokasi dapat diminta bantu ke Kemendagri dan Arsada.

13 133 Matriks Penyiapan SDM Untuk Penetapan BLUD Narasumber Tanggal Wawancara Pendapat Anggota Komisi E DPRK Aceh Asisten III Setdakab Aceh Kabag. Organisasi Setdakab Aceh Kadis DPKAD Aceh 07/04/2015 Proses penyiapan SDM untuk penetapan BLUD di saya kurang memahami. Yang saya tau staf di sudah cukup banyak, apalagi tenaga sukarela. Dokter spesialis sudah memadai saya lihat. Namun secara disiplin mereka masih kurang. 10/04/2015 Saya melihat kemauan dan keberanian dari pihak masih lemah. Padahal kita peralatan lebih lenagkap. Dokter lebih lengkap kita dari pada RSUD Kabupaten tetangga yang lebih dulu BLUD. Scaning baru dua di Aceh yaitu di RSUZA dan. Alat-alat rontgen lebih baik punya kita. Pengolahan limbah kita sudah baik. Letak, fasilitas baik, kondisi bagus. Segi bisnis sangat menguntungkan jika dikelola secara profesional. Setelah BLUD saya sarankan struktur harus dirubah, harus ada direktur utama dan direktur dibawahnya. Direktur utama adalah seorang pebisnis hotel, kalau RS modern tidak lebih dari hotel. Cuma fungsi saja berbeda. 13/04/2015 SDM sudah layak dibanding dengan RSU Meuraxa Banda Aceh dan RSUD Kabupaten lain di Aceh. Diharapkan kedepan buat kerja sama dengan pihak Kedokteran Unimal agar menjadi pendapatan RSUD dan harus masuk dalam dokumen rencana strategi bisnis. 06/04/2015 Persiapan SDM sudah bisa. Sudah layak, tinggal komitmen. Data kan SDM juga yang mengolah, menurut saya tanya ke mereka ada orang untuk mengelola keuangan, akuntansi, informasi teknologi dan sebagainya ada. Data nya harus betul jangan tidak akurat. Kita minta bisnis plan dibuat sampai menyeluruh sampai pelaksanaannya.

14 134 Kabid Anggaran DPKAD Aceh Kabid Perencanaan Pembangunan Bidang Sosbud dan SDM Bappeda Aceh Kepala Inspektorat Aceh Direktur RSUD Cut Wakil Direktur SDM & Umum 08/04/2015 Proses penyiapan SDM hanya sebatas pembentukan tim untuk mempersiapkan dikumen agar bisa ditetapkan BLUD. Secara kuantitas kita sangat layak, namun secara kualitas perlu ditingkatkan lagi seiring perubahan status RSUD Cut menjadi BLUD. 14/04/2015 Kapasitas SDM, jumlah, keahlian sudah cukup. Dari diri mereka sendiri apakah sudah siap. Dari kuantitas dan kualitas saya rasa sudah cukup sekarang mau atau tidak nya pegawai RSUD itu sendiri tergantung pribadinya. 09/04/2015 Manajemen harus memperhatikan kualitas pelayanan dan efesiensinya. Harus ada pembenahan tenaga di terutama tenaga bakti sukarela. SDM tinggal dibenahi tingkatkan kualitas, SOP benar-benar dilaksanakan. Secara jumlah SDM sudah cukup baik. 08/04/2015 Secara khusus kita hanya menyiapkan tim pembentukan BLUD. Dimana tugas tim ini adalah menyiapkan dokumen-dokumen sebagai persyaratan BLUD dan diajukan ke Pemda sampai diterbitkannya SK BLUD oleh Bupati. Tim bekerja cukup baik walaupun dibarengi kesibukan lainlainnya. Namun mereka melakukan pekerjaan ekstra menyiapkan dokumen BLUD. Masingmasing petugas dapat meningkatkan skill baik melalui pelatihan maupun peningkatan jenjang pendidikan sesuai profesi masing-masing. Dalam penyusunan dokumen persyaratan BLUD kita selalu melibatkan komite medik dan komite keperawatan. 07/04/2015 SDM yang menangani di saat ini minimal pendidikan D.III. secara kuantitas SDM kita berlebih terutama yang masih ada menggunakan ijazah SMU. Sedangkan secara

15 135 kualitas perlu ditingkatkan lagi melalui pelatihan dan pendidikan. Untuk peningkatan skill dokter harus diplotkan anggaran, namun para dokter cenderung tidak mau memanfaatkan anggaran tersebut dengan alasan tidak mau terikat, lebih suka didanai oleh rep obat. Sekretaris Tim Pembentukan BLUD RSUD Cut Komite Medik Komite Keperawatan Wakil Ketua Arsada/ konsultan 10/04/2015 Tenaga non teknis kita banyak sekali yaitu tenaga sukarela. Tim ada beberapa kali di ubah SK nya karena tidak berjalan dengan baik dan vakum kegiatannya. Perlu ada penataan ulang tenaga sukarela sesuai dengan kualifikasinya. Agar dana tidak terserap kepada hal yang tidak perlu. 15/04/2015 Kita tidak pernah difasilitasi untuk menambah ilmu melalui seminar dan pelatihan, dokter kan belajar sepanjang hayat. SDM banyak, namun tidak pernah dilatih secara khusus untuk penggunaan alat. Di up grade ke RS yang lebih baik. 15/04/2015 SDM masih kurang untuk tenaga terlatihnya. Kalau dokter sering ikut sendiri dari rep obat. Dari pemda tidak disiapkan dana untuk pelatihan pengembangan ilmu. Kuantitas banyak tapi kualitas yang kurang. Sertifikat pelatihan itu banyak yang sudah expaied masa aktifnya. 16/04/2015 Kelayakan tidak dilihat dari SDM nya tapi dilihat dari dokumen yang dipersiapkan untuk menjadi BLUD. Dalam menjalankan kegiatan RSUD setelah BLUD mereka harus mengupayakan SDM yang dibutuhkan.

16 136 Dokumentasi pada saat melakukan wawancara dengan beberapa informan. Wawancara dengan Asisten II Aceh DPRK Wawancara dengan Anggota Wawancara dengan Direktur Inpektorat Wawancara dengan Ka. Wawancara dengan Kabid Anggaran DPKAD Organisasi Wawancara dengan Kabag

BAB VII PENUTUP. Kabupaten Solok Selatan diketahui berdasarkan komponen input :

BAB VII PENUTUP. Kabupaten Solok Selatan diketahui berdasarkan komponen input : 130 BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang mengacu pada tujuan penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu: 1. Data kualitatif analisis kesiapan dalam Penerapan

Lebih terperinci

Dampak Perubahan Tata Kelola RS Daerah Terhadap Efisiensi, Kinerja dan Mutu Layanan

Dampak Perubahan Tata Kelola RS Daerah Terhadap Efisiensi, Kinerja dan Mutu Layanan Dampak Perubahan Tata Kelola RS Daerah Terhadap Efisiensi, Kinerja dan Mutu Layanan Andayani, Marthias, Putri, Armiatin Center For Health Policy and Management Medical Faculty of Gadjah Mada University,

Lebih terperinci

: : ... Umur :... Pendidikan :... Masa Kerja :... Unit Tugas di Rumah Sakit :... Jabatan :... Tanggal/Waktu Wawancara :...

: : ... Umur :... Pendidikan :... Masa Kerja :... Unit Tugas di Rumah Sakit :... Jabatan :... Tanggal/Waktu Wawancara :... Lampiran 1 Pedoman Wawancara Mendalam ANALISIS KESIAPAN RUMAH SAKIT UMUM Dr. FL. TOBING SIBOLGA DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2014 Karateristik Informan Nomor Informan Nama

Lebih terperinci

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA STRATEGIS BISNIS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA STRATEGIS BISNIS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA STRATEGIS BISNIS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : BUPATI BIMA, a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. administratif PPK-BLUD yang meliputi Pola Tata Kelola, Rencana Strategis Bisnis,

BAB V PENUTUP. administratif PPK-BLUD yang meliputi Pola Tata Kelola, Rencana Strategis Bisnis, BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 1. RSUD Karimun telah menyusun dan mengimplementasikan semua persyaratan administratif PPK-BLUD yang meliputi Pola Tata Kelola, Rencana Strategis Bisnis, Rencana Bisnis Anggaran,

Lebih terperinci

.BAB 1 PENDAHULUAN. dari sistem pemerintahan yang bercorak sentralisasi mengarah kepada sistem

.BAB 1 PENDAHULUAN. dari sistem pemerintahan yang bercorak sentralisasi mengarah kepada sistem .BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Munculnya otonomi daerah menyebabkan terjadinya pergeseran paradigma dari sistem pemerintahan yang bercorak sentralisasi mengarah kepada sistem pemerintahan yang

Lebih terperinci

GAMBARAN MANAJEMEN PELATIHAN TENAGA PERAWAT DI BIDANG KEPERAWATAN RSU KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2008 (Form Karakteristik Informan) Pedoman wawancara

GAMBARAN MANAJEMEN PELATIHAN TENAGA PERAWAT DI BIDANG KEPERAWATAN RSU KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2008 (Form Karakteristik Informan) Pedoman wawancara Lampiran 2 GAMBARAN MANAJEMEN PELATIHAN TENAGA PERAWAT DI BIDANG KEPERAWATAN RSU KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2008 (Form Karakteristik Informan) Pedoman wawancara I. Identitas Informan Nama : Umur : Jenis

Lebih terperinci

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG NO. 21 2011 SERI. E PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 21 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENATAUSAHAAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (PPK-BLUD)

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 69 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT (HOSPITAL BYLAWS) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYEN KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. RSUD Prof. DR. H. M. Chatib Quzwain Sarolangun Jambi sudah diatur. dalam bentuk Peraturan Bupati Nomor 55 Tahun 2013 tentang Peraturan

BAB V PENUTUP. RSUD Prof. DR. H. M. Chatib Quzwain Sarolangun Jambi sudah diatur. dalam bentuk Peraturan Bupati Nomor 55 Tahun 2013 tentang Peraturan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian pada hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan hospital by laws menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

Lebih terperinci

TIM PENILAI BLUD. Peran dan Tanggung Jawabnya. Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK UGM TIM PENILAI BLUD 1

TIM PENILAI BLUD. Peran dan Tanggung Jawabnya. Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK UGM TIM PENILAI BLUD 1 TIM PENILAI BLUD Peran dan Tanggung Jawabnya Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK UGM TIM PENILAI BLUD 1 TIM PENILAI BLUD Peran dan Tanggung Jawabnya Momentum Setelah Permendagri No. 61/2007 diberlakukan,

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN, KEDUDUKAN, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS RUMAH SAKIT PRATAMA

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Daerah pada Rumah Sakit Umum Daerah Sumberglagah, maka peneliti

BAB 5 PENUTUP. Daerah pada Rumah Sakit Umum Daerah Sumberglagah, maka peneliti BAB 5 PENUTUP 5. 1 Simpulan Sebagai bahan akhir penulisan skripsi yang memberikan masalah tentang Proses Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran pada Badan Layanan Umum Daerah pada Rumah Sakit Umum Daerah

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG POLA TATA KELOLA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUNAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 72 TAHUN 2011 TENTANG TATA KELOLA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SOEDOMO KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. Karakteristik responden merupakan alat ukur statistik yang penting dalam

BAB V HASIL PENELITIAN. Karakteristik responden merupakan alat ukur statistik yang penting dalam BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan alat ukur statistik yang penting dalam suatu populasi. Karakteristik responden dalam penelitian ini digambarkan mengenai

Lebih terperinci

MEMBANGUN KESIAPAN RSUD SEBAGAI ORGANISASI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)

MEMBANGUN KESIAPAN RSUD SEBAGAI ORGANISASI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) MEMBANGUN KESIAPAN RSUD SEBAGAI ORGANISASI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) Oleh: Drs.Dadan Supriatna,MKes. (RSUD KOTA BANDUNG) Forum Mutu Pelayanan Kesehatan 2008, Mutu dan Keselamatan dalam Pelayanan

Lebih terperinci

I. Daftar pertanyaan untuk Informan Staf bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Medan a. Identitas Informan

I. Daftar pertanyaan untuk Informan Staf bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Medan a. Identitas Informan LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM ( IN DEPTH INTERVIEW ) ANALISIS PELAKSANAAN STRATEGI DOTS PLUS PADA PROGRAM PENANGGULANGAN TB MDR DI PUSKESMAS TELADAN TAHUN 06 I. Daftar pertanyaan untuk Staf bidang

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH INTERVIEW) (INFORMAN 1)

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH INTERVIEW) (INFORMAN 1) PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH INTERVIEW) (INFORMAN 1) I. Jadwal Wawancara 1. Tanggal / Hari : 25 april 2009 2. Waktu Mulai dan Selesai : II. Identitas Informan 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : 3. Jabatan

Lebih terperinci

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH UTARA,

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH UTARA, BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CUT MEUTIA KABUPATEN ACEH UTARA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN 1. Universitas Kristen Maranatha 87 LAMPIRAN 1 88 LAMPIRAN 2 Bandung, Juli 2009 Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Kepada Yth. Bapak/Ibu Dengan hormat, Dalam rangka penulisan Karya Tulis Ilmiah Program Sarjana Kedokteran pada Fakultas

Lebih terperinci

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO, BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kata lain terjadi perubahan paradigma sistem pemerintahan, baik ditingkat pusat,

BAB I PENDAHULUAN. kata lain terjadi perubahan paradigma sistem pemerintahan, baik ditingkat pusat, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Daerah (Kabupaten/Kota) memiliki kewenangan yang lebih luas dalam perencanaan, pengelolaan anggaran dan pelaksanaan pembangunan. Dengan kata lain terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan rehabilitasi dengan mendekatkan pelayanan pada masyarakat. Rumah sakit

BAB 1 PENDAHULUAN. dan rehabilitasi dengan mendekatkan pelayanan pada masyarakat. Rumah sakit BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang kompleks dan mempunyai fungsi luas menyangkut fungsi pencegahan, penyembuhan dan rehabilitasi dengan

Lebih terperinci

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO, SALINAN BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 30 TAHUN 2016 TENTANG JASA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WALUYO JATI KRAKSAAN YANG MENERAPKAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH KEPUTUSAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 188.45/412 /IX /HUK/2014 TENTANG TIM PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan reformasi administrasi publik makin nyata di berbagai negara termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting Government yang didasarkan

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG REMUNERASI PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Prioritas Kebijakan Pemda Untuk Optimalisasi PATEN

Prioritas Kebijakan Pemda Untuk Optimalisasi PATEN Prioritas Kebijakan Pemda Untuk Optimalisasi PATEN Nama Inovasi Prioritas Kebijakan Pemda Untuk Optimalisasi PATEN Produk Inovasi Koordinasi dan Fasilitasi Percepatan Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 243 TAHUN 2014

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 243 TAHUN 2014 BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 243 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SLAMET GARUT DENGAN STATUS POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANJUNGPINANG,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu RS Umum dan RS Khusus (jiwa, mata, paru-paru, jantung, kanker, tulang, dsb)

BAB I PENDAHULUAN. yaitu RS Umum dan RS Khusus (jiwa, mata, paru-paru, jantung, kanker, tulang, dsb) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan Rumah Sakit saat ini berkembang dengan pesat. Di Indonesia sendiri ada tiga klasifikasi rumah sakit berdasarkan kepemilikan, jenis pelayanan dan

Lebih terperinci

TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER MOHAMAD SOEWANDHIE KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER MOHAMAD SOEWANDHIE KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER MOHAMAD SOEWANDHIE KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Menimbang Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG TATA KELOLA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. A. Pedoman Wawancara dengan Kepala Puskesmas Berohol Kota Tebing Tinggi

PEDOMAN WAWANCARA. A. Pedoman Wawancara dengan Kepala Puskesmas Berohol Kota Tebing Tinggi Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN PROGRAM IMUNISASI DALAM PENCAPAIAN TARGET UCI DI PUSKESMAS BEROHOL, KECAMATAN BAJENIS, KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2015 A. Pedoman Wawancara dengan

Lebih terperinci

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MEURAXA KOTA BANDA ACEH

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MEURAXA KOTA BANDA ACEH SALINAN QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MEURAXA KOTA BANDA ACEH BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG GUBERNUR KEPULAUAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN PENGELOLA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dari pembangunan nasional. Tujuan utama dari pembangunan di bidang

BAB I PENDAHULUAN. penting dari pembangunan nasional. Tujuan utama dari pembangunan di bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan dibidang kesehatan merupakan salah satu bagian yang penting dari pembangunan nasional. Tujuan utama dari pembangunan di bidang kesehatan adalah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan di era globalisasi mengakibatkan terjadinya peningkatan kebutuhan informasi di semua sektor kehidupan termasuk di bidang pelayanan kesehatan. Seiring dengan

Lebih terperinci

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Rekrutmen dan seleksi karyawan di RS Permata Bekasi yang dilakukan selama ini, secara umum sudah berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang ada, walau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah rumah sakit. Persaingan yang ada membuat rumah sakit harus

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah rumah sakit. Persaingan yang ada membuat rumah sakit harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, persaingan terjadi di berbagai sektor, termasuk sektor jasa. Salah satunya adalah rumah sakit. Persaingan yang ada membuat rumah sakit harus menggunakan

Lebih terperinci

STRATEGI PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2015

STRATEGI PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2015 KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA STRATEGI PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2015 oleh: DIREKTUR PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

Matriks Pengembangan Instrumen

Matriks Pengembangan Instrumen Lampiran Matriks Pengembangan Instrumen No. Variabel Indikator Sumber Data Metode Instrumen 1. Komunikasi a. Aspek transmisi dalam komunikasi b. Aspek kejelasan dalam komunikasi c. Aspek konsistensi dalam

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan A. SEJARAH Rumah Sakit Daerah Soreang adalah salah satu Rumah Sakit Pemerintah yang berada di wilayah Kabupaten Bandung yang berdiri pada tahun 1996

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DI PUSKESMAS KULON PROGO. Oleh: Drg. Hunik Rimawati, M.Kes.

IMPLEMENTASI POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DI PUSKESMAS KULON PROGO. Oleh: Drg. Hunik Rimawati, M.Kes. IMPLEMENTASI POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DI PUSKESMAS KULON PROGO Oleh: Drg. Hunik Rimawati, M.Kes. A. Latar Belakang Di era globalisasi ini, tuntutan masyarakat terhadap layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumbawa adalah rumah sakit umum milik Pemerintah Daerah (Pemda) Sumbawa Besar yang mulai melakukan pelayanannya sejak tahun

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG POLA TATA KELOLA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS KALIWIRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO,

Lebih terperinci

KASYFI HARTATI Disampaikan pada ASM 2014

KASYFI HARTATI Disampaikan pada ASM 2014 KASYFI HARTATI Disampaikan pada ASM 2014 Yogyakarta, 15 Maret 2014 Tinjauan Pustaka Pendahuluan Metode Penelitian Hasil & Pembahasan Kesimpulan A. Latar Belakang Masalah B. Perumusan Masalah Bagaimanakah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28 H, ayat (1), setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan, kemudian

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. sangat ditentukan oleh perilaku, sikap, motivasi, semangat, disiplin kepuasan kerja

BAB 1 : PENDAHULUAN. sangat ditentukan oleh perilaku, sikap, motivasi, semangat, disiplin kepuasan kerja BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Para pemimpin sering tidak mengetahui dengan baik permasalahan yang terjadi di lapangan yang mungkin berdampak dalam pencapaian target. Para pemimpin sering hanya

Lebih terperinci

: DANANG AZIZ ARIFUDIN A

: DANANG AZIZ ARIFUDIN A ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BOYOLALI JURNAL PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

: Sekretaris Daerah Kota Medan

: Sekretaris Daerah Kota Medan Informan : Sekretaris Daerah Kota Medan 1. Database peserta Jamkesmas 2011 masih mengacu pada data makro BPS Tahun 2008, dan ditetapkan by name by address oleh Bupati/Walikota. Dengan demikian masih banyak

Lebih terperinci

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik di pusat

BAB 1 PENDAHULUAN. menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik di pusat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan sektor publik di Indonesia dewasa ini ditandai dengan menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik di pusat maupun daerah. Dalam

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KESIAPAN DINAS KESEHATAN KOTA BINJAI DALAM IMPLEMENTASI AKREDITASI PUSKESMAS TAHUN 2016

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KESIAPAN DINAS KESEHATAN KOTA BINJAI DALAM IMPLEMENTASI AKREDITASI PUSKESMAS TAHUN 2016 Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KESIAPAN DINAS KESEHATAN KOTA BINJAI DALAM IMPLEMENTASI AKREDITASI PUSKESMAS TAHUN 2016 I. Identitas Informan Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan Terakhir : Asal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan upaya negara untuk memenuhi kebutuhan dasar dari hak-hak setiap warga negara atas barang, jasa, dan pelayanan administrasi

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 86 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG

-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG -1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RSUD DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Daerah, penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh daerah otonom sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Daerah, penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh daerah otonom sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh daerah otonom sesuai dengan asas densentralisasi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUMAJANG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT (HOSPITAL BYLAWS)

Lebih terperinci

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 25 TAHUN 2017

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 25 TAHUN 2017 1 BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KESEHATAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.470, 2014 KEMENDAGRI. Rencana Kerja Pembangunan Daerah. 2015. Evaluasi. Pengendalian. Penyusunan. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 162 A TAHUN 2011

KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 162 A TAHUN 2011 KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 162 A TAHUN 2011 T E N T A N G PENGANGKATAN DEWAN PENGAWAS DAN SEKRETARIS DEWAN PENGAWAS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANEMBAHAN SENOPATI KABUPATEN BANTUL Menimbang : BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN INTERNAL (HOSPITAL BYLAWS) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SINJAI BUPATI SINJAI,

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN INTERNAL (HOSPITAL BYLAWS) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SINJAI BUPATI SINJAI, PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN INTERNAL (HOSPITAL BYLAWS) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SINJAI BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan Rumah

Lebih terperinci

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 51 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 51 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 51 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATAKERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PETALA BUMI PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

Lampiran 1: Panduan Wawancara Pemilik

Lampiran 1: Panduan Wawancara Pemilik Lampiran 1: Panduan Wawancara a. Hasrat atas tanggung jawab 1. Sesesorang yang merintis usaha sendiri umumnya bertanggung jawab tinggi terhadap usahanya. Bagaimanakah cara Anda bertanggung jawab pada keberlangsungan

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. profesi medik disini adalah mencakup Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI),

BAB I PENDAHULUAN. profesi medik disini adalah mencakup Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI), BAB I PENDAHULUAN Keberadaan profesi medis di rumah sakit sangat penting dan strategis dalam menentukan arah pengembangan dan kemajuan suatu rumah sakit. Maka pengorganisasian dan pemberdayaan profesi

Lebih terperinci

Peningkatan Pelayanan untuk Riau Sehat. Riau Sehat Pemprov Riau melalui dinas terkait terus memberikan pelayanan kesehatan terbaik pada masyarakat.

Peningkatan Pelayanan untuk Riau Sehat. Riau Sehat Pemprov Riau melalui dinas terkait terus memberikan pelayanan kesehatan terbaik pada masyarakat. Berbag ai program telah dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, bahkan untuk menuju Riau Sehat Pemprov Riau melalui dinas terkait terus memberikan pelayanan kesehatan terbaik pada masyarakat.

Lebih terperinci

Chriswardani S. Anneke Suparwati & L.Ratna Kartikawulan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Chriswardani S. Anneke Suparwati & L.Ratna Kartikawulan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Chriswardani S. Anneke Suparwati & L.Ratna Kartikawulan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Jumlah kematian ibu (bersalin) di Kabupaten Brebes tertinggi di Jawa Tengah (2010) dan urutan

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAGIAN KEUANGAN RUMAH SAKIT

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAGIAN KEUANGAN RUMAH SAKIT Bagian Keuangan terdiri atas : 1. Sub Bagian Perbendaharaan 2. Sub bagian Penerimaan 3. Sub bagian Verifikasi 4. Sub bagian Akuntansi 1. Sub Bagian Perbendaharaan, mempunyai tugas : Melaksanakan pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari penganggaran tradisional menjadi penganggaran berbasis kinerja. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dari penganggaran tradisional menjadi penganggaran berbasis kinerja. Dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Salah satu agenda reformasi keuangan negara adalah adanya pergeseran dari penganggaran tradisional menjadi penganggaran berbasis kinerja. Dengan basis kinerja ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan baru yang ditujukan kepada instansi pemerintah yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan baru yang ditujukan kepada instansi pemerintah yang bertujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Reformasi pengelolaan keuangan negara di Indonesia membawa beberapa perubahan dalam sistem pengelolaan keuangan negara, salah satunya adalah munculnya model

Lebih terperinci

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN A. Latar Belakang B. Norma dan Dasar Hukum C. Definisi Global dan Detail Standar D. Maksud dan Tujuan E. Kebutuhan Sumber Daya Manusia F. Kebutuhan Sarana dan Prasarana G.

Lebih terperinci

Kisi-kisi Panduan Wawancara Kebutuhan Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata

Kisi-kisi Panduan Wawancara Kebutuhan Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata Lampiran 1 Kisi-kisi Panduan Wawancara Kebutuhan Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata No Tujuan A. Menemukan gambaran model pembinaan yang selama ini digunakan untuk B. membina sekolah Adiwiyata, yaitu mulai

Lebih terperinci

KUESIONER JUDUL : AKUNTABILITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM MELAYANI PERSALINAN

KUESIONER JUDUL : AKUNTABILITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM MELAYANI PERSALINAN KUESIONER JUDUL : AKUNTABILITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM MELAYANI PERSALINAN ( Studi Kasus Di Puskesmas Batangtoru Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja RSUD dr Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi yang dibebankan kepada

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SOERATNO GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SOERATNO GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SOERATNO GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN Menimbang : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT NOMOR 36 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI, DAN PENGELOLAAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

MEMPERKUAT KOORDINASI DI TINGKAT KABUPATEN

MEMPERKUAT KOORDINASI DI TINGKAT KABUPATEN 1 MEMPERKUAT KOORDINASI DI TINGKAT KABUPATEN Oleh I.H.Subandi Email: pwsoloeks@yahoo.co.uk Seringkali kita mendengar istilah koordinasi. Mungkin sangat popular jika kata koordinasi ini menjadi pemicu keberhasilan

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP. primer di Kabupaten Padang Pariaman tahun 2016 mengacu kepada Permenkes

BAB VII PENUTUP. primer di Kabupaten Padang Pariaman tahun 2016 mengacu kepada Permenkes BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang mengacu pada tujuan penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu: 1. Input a) Kebijakan Kebijakan yang diberlakukan terhadap

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU PILKADA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU PILKADA KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT PANJA RUU PILKADA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan

Lebih terperinci

LOMPATAN PEMBANGUNAN NTT TAHUN

LOMPATAN PEMBANGUNAN NTT TAHUN PENGANTAR Rapat Koordinasi hari ini sebagai rapat pertama mengawali pelaksanaan pembangunan tahun 2014 memiliki momentum penting untuk mempersiapkan rencana kerja yang lebih baik sesuai agenda tahunan

Lebih terperinci

Lampiran 1. PEDOMAN WAWANCARA

Lampiran 1. PEDOMAN WAWANCARA Lampiran 1. PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS MONITORING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KECAMATAN MANDAU KABUPATEN BENGKALIS RIAU DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2014 Identitas Informan

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN NGANJUK Jl. Gatot Subroto No. Telp Fax N G A N J U K

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN NGANJUK Jl. Gatot Subroto No. Telp Fax N G A N J U K DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN NGANJUK Jl. Gatot Subroto No. Telp. 323495 Fax. 327183 N G A N J U K - 64414 Nganjuk, 4 Juli 2017 Nomor : 172/ /411.100/2017 Kepada Sifat : Penting Yth. 1. Sdr.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yaitu suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yaitu suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 1 ayat (1) yang menyatakan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH ADINKES PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah

Lebih terperinci

BUPATI TABALONG KEPUTUSAN BUPATI TABALONG NOMOR : / 136 /2013 TENTANG

BUPATI TABALONG KEPUTUSAN BUPATI TABALONG NOMOR : / 136 /2013 TENTANG BUPATI TABALONG KEPUTUSAN BUPATI TABALONG NOMOR : 188.45 / 136 /2013 TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI DAN TIM SEKRETARIAT JARINGAN PENELITIAN KABUPATEN TABALONG TAHUN ANGGARAN 2013 BUPATI TABALONG, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMANFAATAN DANA PENDAPATAN BERSUMBER DARI JASA LAYANAN PADA PUSKESMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Pedoman Wawancara Mendalam Untuk Dokter

Pedoman Wawancara Mendalam Untuk Dokter Pedoman Wawancara Mendalam Untuk Dokter Nama Pewawancara Tanggal Wawancara Waktu Wawancara Tempat Wawancara I. Petunjuk Umum 1. Sampaikan ucapan terimakasih kepada informan atas kesediaannya dan waktu

Lebih terperinci

BAB II DESKIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kabupaten Tangerang dikenal sebagai Kabupaten 1000 industri, ada sejumlah 5.190. perusahaan dengan 388.753 tenaga kerja. Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja

Lebih terperinci

Pelayanan Antidiskriminasi

Pelayanan Antidiskriminasi Pelayanan Antidiskriminasi 07 Jan 2015 Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat Memperkenalkan Pendekatan Baru Meningkatkan Efisiensi Keadilan dan Kemudahan akses pelayanan bagi kelompok rentan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Seperti yang telah diuraikan pada Bab Pendahuluan, bahwa yang dimaksud dengan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) merupakan salah satu kebijakan pemerintah

Lebih terperinci