BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Seperti yang telah diuraikan pada Bab Pendahuluan, bahwa yang dimaksud dengan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) merupakan salah satu kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan yang pada dasarnya bertujuan untuk penyediaan pendanaan biaya operasional non personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksanan program wajib belajar. Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) harus dilaksanakan dengan baik dan teliti mulai dari tahap penyusunan anggaran, penggunaan sampai pengawasan dan pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar semua dana sekolah benar-benar dimanfaatkan secara efektif, efisien, tidak ada kebocoran-kebocoran, serta bebas dari penyakir korupsi, kolusi dan nepotisme. Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) meluputi perencanaan program BOS, pelaksanaan BOS, pengawasan pelaksanaan BOS dan evaluasi pelaksanaan BOS yang telah dijabarkan dalam bentuk pertanyaan terbuka sejumlah 40 (empatpuluh) pertanyaan, terdiri dari 8 (delapan) pertanyaan identitas informan dan 32 (tigapuluh dua) pertanyaan tentang program BOS. Evaluasi Pelaksanaan Program Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2015 di SMP Negeri 2 63

2 Sukorejo Kendal dapat diketahui dari masing-masing indikator yang akan dijabarkan sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini. A. Kesesuaian Perencanaan Terhadap Juknis atau Pedoman Program Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Gambaran mengenai proses perencanaan program Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dapat diketahui dengan melihat dari proses pelaksanaan rapat yang dilakukan di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal yang membahas mengenai kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan persiapan evaluasi pelaksanaan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dilaksanakan oleh Komite Sekolah, Kepala Sekolah dan para guru serta staf Tata usaha SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal. Perencanaan penetapan tahunan dan rencana penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) merupakan langkah awal dalam rangka melaksanakan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sesuai dengan ketentuan dan petunjuk dari pusat maupun pemerintah kabupaten Kendal. Mengawali kegiatan dengan rencana yang baik dan benar, diharapkan dalam pelaksanaan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan sebenarbenarnya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. 64

3 Tahapan kegiatan perencanaan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ini merupakan kegiatan yang memegang peranan penting terhadap sukses dan tidaknya pelaksanaan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal. Kegiatan pelaksanaan sampai dengan evaluasi harus dipersiapkan pada saat penyusunan rencana pelaksanaan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tersebut. Suatu kegiatan yang dalam penyusunan rencana kegiatan tidak tepat dan tidak sesuai dengan sasaran serta ketentuan yang berlaku, maka dapat diperkirakan bahwa dalam pelaksanaannya akan menjumpai banyak kendala atau hambatan bahkan tidak menutup kemungkinan terjadinya kesalahan atau penyalahgunaan dalam kegiatan. Proses kegiatan penetapan tujuan yang berkaitan densgan penggunaan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal dapat dilihat dalam tabel-tabel berikut ini: Tabel 4.1 Kecepatan Pengambilan Tindakan dalam Penetapan Tujuan Dan Penggunaan Dana BOS 1 Selalu bertindak cepat Cepat bertindak Kurang cepat - - bertindak 4 Tidak cepat bertindak - - Sumber Data: Diolah dari pertanyaan no. 8 Berdasarkan tabel 4.1 tersebut di atas, maka 65

4 dapat diketahui bahwa Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sukorejo Kendal selalu bertindak cepat dalam menyusun rencana penggunaan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Hal ini sesuai dengan jawaban informan yang menyatakan selalu cepat bertindak sebanyak 16 informan atau 73% dan yang menyatakan cepat bertindak sebanyak 6 informan atau 27%. Hal ini sesuai dengan jawaban Komite Sekolah yang menyatakan bahwa setiap awal tahun anggaran pihak sekolah mengundang Komite Sekolah untuk membahas rencana-rencana kegiatan sekolah dalam rapat penetapan tujuan dan penggunaan dana BOS di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal. SMP Negeri 2 Sukorejo dapat dikatakan telah bertindak cepat berkaitan dengan penyusunan rencana penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yaitu dengan segera mengadakan rapat dengan pihakpihak terkait guna membahas penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tersebut sebelum dana dicairkan oleh sekolah, sehingga nantinya diharapkan dalam pelaksanaan tidak dijumpai permasalahan di lapangan. Kegiatan musyawarah dalam penetapan tujuan dan penggunaan dana BOS di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendaldapat dilihat dalam tabel berikut ini: 66

5 Tabel 4.2 Frekuensi Rapat Penetapan Tujuan dan Penggunaan Dana BOS 1 Lebih dari tiga kali Tiga kali Dua kali Satu kali - - Sumber Data: Diolah dari pertanyaan no. 9 Berdasarkan tabel 4.2 tersebut di atas, dapat diketahui bahwa Kepala SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal dalam menetapkan tujuan penggunaan dana BOS selalu menggunakan musyawarah. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan sebanyak 22 informan atau 100% yang memberikan jawaban bahwa kepala sekolah lebih dari tiga kali mengadakan rapat penetapan tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Hal ini dikuatkan dengan jawaban dari Komite yang menyatakan bahwa pihak sekolah mengadakan kegiatan mengundang Komite Sekolah sebanyak empat kali untuk membahas penetapan tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk kemajuan SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal. Peserta yang diundang dalam rapat penetapan tujuan dan penggunaan dana BOS di SMP Negeri 2 Sukorejo dapat dilihat pada tabel berikut ini: 67

6 Tabel 4.3 Peserta Rapat Persiapan Penetapan Tujuan dan Penggunaan Dana BOS 1 Wakil dari Disdik 1 4 Kabupaten 2 Komite Sekolah Dewan Guru Orang tua siswa Sumber Data: Diolah dari pertanyaan no. 10 Berdasarkan tabel 4.3 tersebut di atas, dapat diketahui bahwa dalam rapat penetapan tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMP Negeri 2 Sukorejo telah mengundang pihak-pihak terkait yang berkepentingan dalam penggunaan dana tersebut. Hal itu sesuai denga jawaban para informan yang sebanyak 1 informan atau 4 % orang memilih wakil dari Disdik Kabupaten, sedangkan 3 informan atau 14 % memilih Komite Sekolah. Pada sisi lain 5 informan atau 23 % memilih Dewan Guru serta 13 informan atau 59 % memilih orang tua siswa. Hal ini sesuai dengan jawaban kepala sekolah dengan memperlihatkan daftar hadir peserta rapat penetapan tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal. Rapat penetapan tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal dapat dikatakan telah sesuai dengan juknis yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini dikarenakan sekolah ingin merangkul semua pihak untuk memaksimalkan potensi yang ada di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal. 68

7 Proses rapat pembahasan penetapan tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal dapat kita lihar dari jawaban informan pada tabel berikut ini: Tabel 4.4 Proses Rapat Penetapan Tujuan dan Penggunaan Dana BOS 1 Sangat lancar Cukup lancar Kurang lancar Tidak lancar - - Sumber Data: Diolah dari pertanyaan no. 10 Berdasarkan tabel 4.4 tersebut di atas, dapat diketahui bahwa dalam proses penetapan tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal telah berjalan lancar. Hal ini juga dapat disimak dari jawaban informan yang mengatakan sangat lancar pada proses rapat penetapan tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), sebanyak 15 responden atau 68% dan yang menyatakan cukup lancar sebanyak 7 informan atau 32%. Ketua komite Sekolah juga mengatakan bahwa proses pembahasan penetapan tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal berjalan dengan lancar. Hubungan sekolah dengan komite sekolah serta orang tua/orang tua siswa dapat dikategorikan berjalan harmonis. Ini terbukti di dalam proses penetapan tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMP Negeri 2 Sukorejo berjalan lancar. 69

8 Dalam setiap penetapan kebijakan sekolah, kedua lembaga ini menjadi mitra kerja yang baik sehingga proses belajar mengajar di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal semakin baik dan lancar karena kedua lembaga tersebut dapat saling memahami fungsi dan tugas masing-masing, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan tidak terjadi saling menyalahkan dan mengawasi dalam pengertian yang negativ, akan tetapi saling mendukung dan mengisi dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di dunia pendidikan. Proses penetapan tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ada usul dari peserta rapat yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.5 Usul dari Peserta Rapat dalam Penetapan Tujuan 1 Selalu ada usul Sering ada usul Kurang ada usul Tidak ada usul - - Sumber Data: Diolah dari pertanyaan no. 12 Berdasar Tabel 4. 5 tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa pelaksanaan rapat proses penetapan tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal berjalan lancar dan dalam pelaksanaannya banyak usulan serta masukan dari peserta rapat. Hal ini dapat dilihat dari jawaban informan yang menyatakan selalu ada usul sebanyak 16 informan atau 73%, yang menyatakan sering ada usul sebanyak 6 informan atau 70

9 27%. Menurut jawaban dari Komite Sekolah dalam penentuan rapat penetapan tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal pihak sekolah berserta Komite Sekolah selalu memberikan kesempatan kepada peserta untuk memberikan masukan dan tanggapan. Rapat pelaksanaan atau penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal telah dilaksanakan dengan adanya usul dan masukan saat rapat berlangsung, hal ini menandai bahwa rapat tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan karena rapat berjalan dengan komunikasi dua arah yang saling berinteraksi antar kedua belah pihak. Walaupun pelaksanaan rapat tentang penetapan tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal berjalan lancar dan banyak usul atau masukan, akan tetapi juga masih dijumpai kendala dan hambatan walaupun hanya bersifat ksuistis atau insidental saja namun demikian perlu adanya solusi dan pemecahannya. Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut ini: 71

10 Tabel 4.6 Hambatan dalam Rapat Proses Penetapan Tujuan Dan Penggunaan Dana BOS 1 Tidak dijumpai hambatan Kadang dijumpai hambatan Sering dijumpai hambatan Selalu dijumpai hambatan - - Sumber Data: Diolah dari pertanyaan no. 13 Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, dapat diketahui bahwa informan menyatakandalam pelaksanaan rapat proses penetapan tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal masih dijumpai hambatan. Hal ini terlihat dari pernyataan informan yang menyatakan tidak dijumpai hambatan 14 informan atau 64%, yang menyatakan kadang dijumpai hambatan sebanyak 8 informan atau 36%. Berdasarkan hal tersebut di atas dapat dikatakan bahwa SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal di dalam setiap rapat penetapan tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) terkadang masih menjumpai hambatan. Menurut jawaban dari Komite Sekolah dalam rapat penetapan tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal masih mengalami hambatan. Walaupun demikian, kendala dalam rapat pelaksanaan penetapan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal dapat diatasi oleh pihak sekolah maupun Komite Sekolah. Hal ini dapat kita lihat pada tabel berikut ini: 72

11 Tabel 4.7 Diatasinya Hambatan dalam Rapat Proses Penetapan Tujuan Dan Penggunaan Dana BOS 1 Selalu dapat diatasi Sering dapat diatasi Kadang dapat diatasi Tidak pernah diatasi - - Sumber Data: Diolah dari pertanyaan no. 10 Berdasarkan tabel 4.7 tersebut di atas dapat diketahui bahwa kendala dalam setiap pelaksanaan rapat penetapan tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal senantiasa dapat diatasi oleh pihak sekolah dan Komite. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan yang menyatakana selalu dpat diatasi sejumlah 16 informan atau 73%, yang menyatakan sering dapat diatasi sebanyak 6 informan atau 27%. Menurut jawaban Komite dan Kepala Sekolah hambatan yang dijumpai dalam rapat penetapan tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal bisa diatasi berkat kerjasama yang baik dari semua pihak. Pelaksanaan rapat penetapan tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal senantiasa dijumpai hambatan akan tetapi hambatan tersebut dapat diatasi sehingga pelaksanaan rapat penetapan tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal dapat tetap berjalan dengan baik. 73

12 Dengan dapat diatasinya kendala dalam rapat proses penetapan tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal tersebut, apakah dalam kegiatan rapat selanjutnya dapat lebih mudah dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 4.8 Kemudahan Rapat Proses Penetapan Tujuan dan Penggunaan BOS selanjutnya 1 Sangat mudah Cukup mudah Kurang mudah Tidak mudah - - Sumber Data: Diolah dari pertanyaan no. 15 Berdasarkan tabel 4.8 tersebut di atas dapat diketahui bahwa dengan diatasinya hambatan yang ada pada pelaksanaan rapat penetapan tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal maka rapat selanjutnya berjalan sangat mudah. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan yang menyatakan sangat mudah sejumlah 17 informan atau 77%, yang menyatakan cukup mudah sebanyak 5 informan atau 23%. Kepala Sekolah bersama Komite Sekolah memberikan jawaban rapat penetapan lebih mudah karena adanya pengertian semua pihak. Berdasarkan fakta tersebut di atas pihak sekolah dalam pelaksanaan rapat penetapan tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo selanjutnya lebih mudah 74

13 karena peserta rapat telah mengetahui bahwa sekolah telah berhasil memecahkan hambatan selama proses pelaksanaan rapat penetapan tujuan dan penggunaan dana tersebut. Kelancaran rapat selanjutnya dengan telah diatasinya kendala dalam rapat proses penetapan tujuan dan penggunaan dana BOS di sekolah tersebut, dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 4.9 Kelancaran Rapat Proses Penetapan Tujuan Dan Penggunaan Dana BOS selanjutnya 1 Sangat lancar Cukup lancar Kurang lancar Tidak lancar - - Sumber Data: Diolah dari pertanyaan no. 16 Berdasarkan tabel 4.9 tersebut di atas dapat diketahui bahwa dengan diatasinya hambatan yang ada pada pelaksanaan rapat penetapan tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal maka rapat selanjutnya berjalan sangat lancar. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan yang menyatakana sangat lancar sejumlah 17 informan atau 77%, yang menyatakan cukup lancar sebanyak 5 informan atau 23%. Komite dan Kepala Sekolah memberikan jawaban di dalam memimpin rapat penetapan tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal lebih lancar karena adanya pemahaman dan pengertian dari semua pihak 75

14 yang berkepentingan. Berdasarkan fakta tersebut di atas pihak sekolah dalam pelaksanaan rapat penetapan tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal selanjutnya lebih lancar karena para peserta rapat telah mengetahui bahwa sekolah telah berhasil memecahkan hambatan selama proses pelaksanaan rapat penetapan tujuan dan penggunaan dana tersebut. Peserta rapat juga telah mengetahui tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk kemajuan akademik dan non akademik di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal. Ada tidaknya manfaat dari musyawarah yang membahas pengembangan rencana kegiatan dan pelaksanaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal, dapat kita lihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.10 Kemanfaatan Musyawarah Dalam Rapat Penetapan Tujuan Dan Penggunaan Dana BOS 1 Sangat bermanfaat Cukup bermanfaat Kurang bermanfaat Tidak bermanfaat - - Sumber Data: Diolah dari pertanyaan no. 17 Berdasarkan tabel 4.10 tersebut di atas, dapat diketahui bahwa pelaksanaan musyawarah dalam penentuan rencana pelaksanaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo 76

15 Kendal senantiasa bermanfaat bagi sekolah dan orang tua siswa. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan sejumlah 19 informan atau 86% menjawab sangat bermanfaat dan sebanyak 3 informan atau 14% menyatakan cukup bermanfaat. Menurut jawaban dari Kepala Sekolah dan Komite Sekolah, pihak sekolah mendapatkan manfaat yang sangat besar, karena tanpa adanya pelaksanaan musyawarah, pihak sekolah tidak bisa menentukan sendiri segala rencana pelaksanaan penetapan tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dalam pelaksanaan musyawarah dalam penentuan rencana pelaksanaan BOS senantiasa bermanfaat bagi sekolah, guru, peserta didik dan orang tua siswa, sehingga dapat mendukung proses belajar mengajar dan meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu. Perencanaan dalam suatu organisasi memegang peranan yang lebih dibanding dengan fungsi-fungsi manajemen yang lain. Perencanaan yang baik dapat dicapoai dengan mempertimbangkan kondisi waktu yang akan datang dalam masa perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan serta periode sekarang pada saat dibuat. Perencanaan memegang peranan yang sangat penting, SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal bertindak cepat 77

16 dalam rencana penetapan tujuan dan penggunaan dana BOS dengan beberapa kali melaksanakan musyawarah penetapan tujuan dan penggunaan dana BOS. Di dalam musyawarah itu SMP Negeri 2 Sukorejo telah mengundang pihak-pihak yang berkepentingan dengan penetapan tujuan tersebut sehingga di SMP Negeri 2 Sukorejo tercipta suasana harmonis antara pihak sekolah dengan Komite sekolah, juga orang tua siswa, sehingga dalam penetapan rencana penggunaan dana BOS dapat berjalan lancar tanpa ada hambatan yang berarti. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang akan diterima, akan digunakan sekolah melalui proses pembahasan bersama dengan Komite sekolah dan dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah, sehingga dalam pelaksanaan tidak dapat langsung digunakan tanpa melalui proses penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS). Di dalam perencanaan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal dapat dikatakan baik karena telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan melakukan beberapa kegiatan dalam perencanaan, antara lain: 1. Sosialisasi kepada pihak-pihak yang terkait yaitu Komite sekolah, orang tua siswa serta guru dan karyawan. SMP Negeri 2 Sukorejo memberikan informasi akan diterimanya dana BOS dari pemerintah sebagai upaya pengenalan dan mengetahui 78

17 aspirasi yang berkembang di sekolah dengan rencana penggunaan dana BOS tersebut. Sehingga guru, peserta didik dan orang tua siswa akan mengetahui kemampuan dan kemungkinan sumber dana yang dapat dipersiapkan berkaitan dengan rencana penggunaan dana BOS. Dengan adanya sosialisasi diharapkan adanya partisipasi secara aktif dalam proses penyusunan rencana penetapan tujuan dan penggunaan dana BOS tersebut. 2. Rapat rencana penetapan tujuan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Setelah melakukan sosialisasi SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal melakukan rapat rencana penetapan tujuan dan penggunaan dana BOS yang melibatkan unsur guru dan orang tua siswa beserta Komite sekolah. Dengan demikian diharapkan hasil rapat alkan menjadi lebih bermanfaat dan dapat dipertanggungjawabkan karena dihadiri oleh semua unsur yang ada di sekolah. 3. Penetapan rencana penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS) Setelah ditetapkannya tujuan dan rencana penggunaan dana BOS oleh sekolah dan Komite sekolah, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS) tahun berjalan sehingga 79

18 diharapkan begitu dana BOS dapat dicairkan maka langsung dapat digunakan sehingga sekolah akan segera dapat merasakan manfaatnya. 4. Sosialisasi kepada guru dan karyawan, peserta didik dan orang tua siswa setelah rencana penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS). Dengan diadakannya sosialisasi tersebut, guru, peserta didik dan orang tua siswa akan mengetahui rencana kegiatan belajar mengajar yang akan dilaksanakan oleh sekolah di tahun tersebut sehingga diharapkan kepada semua pihak dapat ikut berperan aktif dalam pelaksanaannya. Dari uraian di atas, maka dapat dikategorikan bahwa pelaksanaan perencanaan penggunaan dana BOS di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal dilakukan dengan baik dan lancar sesuai dengan juknis penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). B. Kesesuaian Manfaat Pelaksanaan Program Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Setelah evaluasi terhadap perencanaan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang telah berjalan dengan baik, mudah dan lancar maka selanjutnya adalah kegiatan evaluasi terhadap pelaksanaan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Karena sebuah rencana yang sudah baik, disusun dengan rapi dan sempurna, akan menjadi sia-sia apabila dalam 80

19 pelaksanaannya tidak ditata dengan baik dan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya. Pelaksanaan BOS menjadi kunci dalam mewujudkan suksesnya program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal. Apabila dalam pelaksanaannya tidak dijumpai permasalahan atau penyalahgunaan, maka dapat diartikan pelaksanaan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal berhasil dengan baik sesuai dengan peraturan yang ada. Untuk mengetahui dalam pelaksanaan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal sudah sesuai atau belum dengan rencana yang telah ditetapkan, dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.11 Kesesuaian Rencana dengan Pelaksanaan Program 1 Selalu sesuai Sering sesuai Kadang sesuai Tidak sesuai - - Sumber Data: Diolah dari pertanyaan no. 18 Dari tabel 4.11 di atas, dapat diketahui bahwa pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal sudah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan sejumlah 17 informan atau 77% 81

20 menjawab selalu sesuai dan sebanyak 5 informan atau 23% menyatakan sering sesuai. Di sisi lain jawaban dari Kepala Sekolah mengatakan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan oleh panitia pelaksana kegiatan selalu berkoordinasi dengan Kepala Sekolah, dan Kepala Sekolah juga memberikan arahan-arahan agar setiap kegiatan disesuaikan dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan data tersebut di atas, dapat kita simpulkan bahwa pelaksanaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau dengan kata lain telah disesuaikan dengan rencana yang telah ditetapkan terlebih dahulu antara sekolah dengan Komite Sekolah, sehingga dalam pelaksanaannya senantiasa mendapatkan dukungan dari guru, peserta didik dan orang tua siswa dan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan tanpa ada kendala yang berarti. Kendala dalam pelaksanaan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal dapat kita lihat dalam tabel berikut ini: Tabel 4.12 Kendala Yang Dijumpai Dalam Pelaksanaan Program 1 Tidak pernah dijumpai kendala Kadang-kadang dijumpai kendala Sering dijumpai kendala Selalu dijumpai kendala - - Sumber Data: Diolah dari pertanyaan no. 19 Dari tabel 4.12 di atas, dapat diketahui bahwa 82

21 upaya pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal yang telah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan secara umum tidak dijumpai kendala. Hal ini dapat kita lihat dari pernyataan informan yang sejumlah 15 informan atau 68% menjawab tidak pernah dijumpai kendala dan sebanyak 8 informan atau 32% menyatakan kadang-kadang dijumpai kendala. Di sisi lain menurut Kepala Sekolah dan Komite Sekolah kendala yang dihadapi pada BOS tahun 2015 ini adalah terlambatnya transfer dana BOS masuk ke rekening sekolah. Upaya pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal dapat dikatakan sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dalam pelaksanaan pada prinsipnya tidak dijumpai kendala yang berarti, kalaupun ada sifatnya hanya insidentil, sehingga langsung dioupayakan pemecahannya dan dalam pelaksanaannya relatif tidak mengganggu kegiatan. Upaya pemecahan masalah atau kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal dapat dilihat pada tabel berikut ini: 83

22 Tabel 4.13 Penyelesaian Terhadap Kendala 1 Selalu dapat dicari penyelesaiannya Sering dapat dicari penyelesaiannya Cukup dapat dicari penyelesaiannya Tidak dapat dicari penyelesaiannya - - Sumber Data: Diolah dari pertanyaan no. 20 Dari tabel.13 di atas, dapat diketahui bahwa kendala yang muncul dalam pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal pada dasarnya senantiasa dapat diatasi dengan baik.. Hal ini dapat kita lihat dari pernyataan informan yang sejumlah 19 informan atau 86% menjawab selalu dapat dicari penyelesaiannya dan sebanyak 3 informan atau 14% menyatakan sering dapat dicari penyelesaiannya. Menurut jawaban Kepala Sekolah dan Komite Sekolah bahwa kendala yang muncul pada saat pelaksanaan BOS selalu dapat dicari solusinya sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar. Kendala dalam pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal pada dasarnya telah dapat diupayakan atau diatasi oleh pihak sekolah, sehingga dalam pelaksanaannya tidak sampai mengganggu jalannya proses belajar mengajar di sekolah yang pada akhirnya dapat menguntungkan peserta didik secara keseluruhan. 84

23 Untuk mengetahui tingkat partisipasi guru dan peserta didik dalam pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.14 Partisipasi Guru dan Peserta Didik Dalam Pelaksanaan Program BOS 1 Selalu berpartisipasi Sering berpartisipasi Cukup berpartisipasi Tidak berpartisipasi - - Sumber Data: Diolah dari pertanyaan no. 21 Dari Table 4.14 di atas, dapat diketahui bahwa partisipasi guru dan peserta didik dalam pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal cukup baik. Hal ini terlihat dari pernyataan informan yang sejumlah 16 informan atau 73% menjawab selalu berpartisipasi dan sebanyak 6 informan atau 27% menyatakan sering berpartisipasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah, partisipasi guru dan peserta didik dalam pelaksanaan program BOS sangat baik Pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal benar-benar mendapat dukungan dari seluruh guru dan peserta didik. Hal ini dapat kita lihat dari tingginya angka partisipasi guru dan peserta didik dalam pelaksanaan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Partisipasi orang tua siswa dalam pendanaan setelah ada Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP 85

24 Negeri 2 Sukorejo Kendal, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.15 Partisipasi Orang Tua Siswa Dalam Pendanaan Setelah Ada Program BOS 1 Selalu berpartisipasi Sering berpartisipasi Cukup berpartisipasi Tidak berpartisipasi - - Sumber Data: Diolah dari pertanyaan no. 22 Dari tabel 4.15 di atas, dapat diketahui bahwa pada dasarnya wali murid SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal senantiasa berpartisipasi dalam pendanaan setelah ada program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Hal ini terlihat dari pernyataan informan yang menyatakan selalu berpartisipasi sejumlah 18 informan atau 82% dan yang menyatakan sering berpartisipasi sebanyak 4 informan atau 18%. Menurut jawaban Kepala Sekolah, bahwa partisipasi wali murid dalam pendanaan setelah ada program BOS sangat baik. Pernyataan tersebut juga diperkuat dengan jawaban dari Komite Sekolah bahwa wali murid tetap bersedia untuk memberikan sumbangan sukarela kepada sekolah. Sangat jelas bahwa wali murid SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal mempunyai kecenderungan senantiasa siap berpartisipasi dalamnhal pendanaan walaupun sudah ada program BOS dari pemerintah. Selanjutnya untuk mengetahui apakah dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 86

25 Sukorejo Kendal jumlahnya telah sesuai dengan jumlah yang seharusnya diterima, dapat kita lihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.16 Kesesuaian Jumlah Dana BOS 1 Selalu sesuai Sering sesuai Cukup sesuai Tidak sesuai - - Sumber Data: Diolah dari pertanyaan no. 24 Dari tabel 4.16 di atas, dapat diketahui bahwa dana yang diterima dari program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal jumlahnya telah sesuai dengan jumlah yang seharusnya diterima. Hal ini terlihat dari pernyataan informan yang menyatakan selalu sesuai sejumlah 20 informan atau 91% dan yang menyatakan sering sesuai sebanyak 2 informan atau 9%. Menurut jawaban Kepala Sekolah dan Bendahara BOS, mengatakan bahwa jumlah dana yang seharusnya diterima sekolah jumlahnya sudah sesuai. Pengelola dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal selalu aktif melaporkan jumlah peserta didik kepada Manajemen BOS Kabupaten setiap kali ada perubahan, sehingga jumlah dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diterima selalu sesuai dengan jumlah peserta didik yang senyatanya ada di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal. 87

26 Untuk mengetahui apakah dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal diterima tepat waktu, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.17 Ketepatan Waktu Penyaluran Dana BOS 1 Selalu tepat Sering tepat Kadang-kadang tepat Tidak pernah tepat Sumber Data: Diolah dari pertanyaan no. 25 Dari tabel 4.17 di atas, dapat diketahui bahwa penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal selama tahun anggaran 2015 dalam hal ketepatan waktu tidak pernah tepat waktu. Hal ini terlihat dari pernyataan informan yang menyatakan tidak pernah tepat sejumlah 22 informan atau 100%. Demikian juga dari hasil wawancara dengan Kepala Sekolah dan Bendahara BOS selama tahun 2015 transfer dana BOS ke rekening sekolah selalu tidak pernah tepat waktu. Sedangkan menurut jawaban Bendahara BOS triwulan I dana BOS masuk ke rekening sekolah pada tanggal 25 Maret 2015, triwulan II dana BOS masuk ke rekening sekolah pada tanggal 23 Mei 2015, triwulan III dana BOS masuk ke rekening sekolah pada tanggal 19 Agustus 2015, dan untuk triwulan IV dana BOS masuk ke rekening sekolah pada tanggal 21 Desember Sedangkan menurut Juknis BOS tahun

27 sebagaimana tersebut dalam Permen nomor 161 Tahun 2015 mengatur penjadwalan pengiriman dana BOS masuk ke rekening sekolah adalah sebagai berikut: Triwulan Pertama (Januari-Maret) dilakukan paling lambat pada minggu ketiga di bulan Januari 2015; Triwulan Kedua (April-Juni) dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja pada awal bulan April 2015; Triwulan Ketiga (Juli-September) dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja pada awal bulan Juli 2015; Triwulan Keempat (Oktober-Desember) dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja pada awal bulan Oktober Berhasil tidaknya suatu program disamping ditentukan oleh perencanaan yang matang juga ditentukan oleh pelaksananya. Apabila para pelaksana program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dapat melaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya, maka dapat dikatakan bahwa pelaksanaan program BOS berhasil dengan baik dan bermanfaat bagi sekolah. Pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dituntut adanya keseriusan dari pelaksana kegiatan, sehingga diharapkan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dana BOS dapat memberikan kontribusi secara maksimak dan efektif. Sedapat mungkin dihindari adanya pelanggaran-pelanggaran atau 89

28 kesalahan apalagi penyelewengan oleh semua pihak sehingga kemanfaatan dana BOS benar-benar dapat diimplementasikan tepat sasaran. Adanya peran aktif dari para guru, peserta didik dan orang tua siswa dalam pelaksanaan program BOS diharapkan akan dapat memberikan hasil yang maksimal, sehingga kegiatan proses belajar mengajar sebagai kegiatan utama di sekolah dapat berjalan dengan lancar dan sukses, yang pada ujungnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal. Kendala yang dihadapi oleh sekolah terkait dengan program BOS ini adalah penyaluran dana BOS yang selalu tidak tepat waktu. Sementara belum ada dana yang masuk padahal semua kegiatan layanan kependidikan di sekolah utamanya proses belajar mengajar harus berjalan terus dengan harus mengeluarkan biaya maka berakibat sekolah harus mencari dana talangan dari pihak ketiga. Pencarian dana talangan inilah yang menimbulkan masalah tersendiri yang harus diatasi oleh sekolah. Namun berkat adanya dukungan penuh dari Komite dan orang tua peserta didik, berbagai permasalahan dapat teratasi dengan baik termasuk permasalahan keterlambatan masuknya dana BOS ke rekening sekolah. Fungsi koordinasi antara sekolah dengan Komite Sekolah dan orang tua peserta didik di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal telah lama terjalin secara baik dan harmonis, sehingga pelaksanaan program Bantuan Opereasional Sekolah (BOS) dapat 90

29 berjalan dengan sukses dan lancar. C. Kesesuaian Dampak terhadap Pengawasan Program Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pengawasan adalah salah satu upaya untuk memantau jalannya program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal dapat dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Dengan adanya pengawasan, dalam pelaksanaannya diharapkan para pelaku kegiatan tidak melakukan pelanggaran sehingga pelaksanaannya benar-benar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Tingkat partisipasi orang tua peserta didik melalui Komite Sekolah dalam pengawasan pelaksanaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 4.18 Partisipasi Orang Tua Peserta Didik (Komite Sekolah) Dalam Pengawasan Pelaksanaan Program BOS 1 Sangat baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik - - Sumber Data: Diolah dari pertanyaan no. 26 Dari tabel 4.18 di atas, dapat diketahui bahwa tingkat partisipasi orang tua peserta didik (Komite Sekolah) dalam kegiatan pengawasan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo 91

30 Kendal sangat baik. Hal ini terlihat dari pernyataan informan yang menyatakan sangat baik sejumlah 17 informan atau 77% dan yang menyatakan cukup baik sebanyak 5 informan atau 23%. Menurut jawaban dari Komite Sekolah mengatakan bahwa dalam kegiatan pengawasan pelaksanaan program BOS di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal sangat baik, setiap triwulan pihak sekolah memberikan informasi penggunaan dana BOS kepada Komite Sekolah dan mengumumkan jumlah pengeluaran di papan pengumuman sekolah. Komite Sekolah SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal mempunyai kesadaran yang tinggi dalam berpartisipasi di kegiatan pengawasan pelaksanaan program BOS, sehingga dalam pelaksanaannya penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal dapat berjalan dengan baik dan lancar, tidak ada masalah atau pelanggaran yang berarti. Tingkat partisipasi guru dalam pengawasan pelaksanaan program BOS di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.19 Partisipasi Guru Dalam Pengawasan Pelaksanaan Program BOS 1 Sangat baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik - - Sumber Data: Diolah dari pertanyaan no

31 Dari tabel 4.19 di atas, dapat diketahui bahwa guru di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal dalam kegiatan pengawasan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal telah berpartisipasi dengan baik. Hal ini terlihat dari pernyataan informan yang menyatakan sangat baik sejumlah 18 informan atau 82% dan yang menyatakan cukup baik sebanyak 4 informan atau 18%. Menurut jawaban dari Kepala Sekolah mengatakan bahwa dalam kegiatan pengawasan pelaksanaan program BOS di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal guru telah berpartisipasi dengan baik. Guru SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal telah ikut berpartisipasi dalam pengawasan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sehingga pelaksanaan program tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan tujuan, sehingga keberadaannya sangat bermanfaat bagi peserta didik, orang tua dan sekolah. Komite Sekolah juga berpartisipasi dalam tindak lanjut (pelaporan) manakala terjadi kesalahan atau penyalahgunaan wewenang atau keuangan dalam pelaksanaan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal. Partisipasi Komite Sekolah dalam kegiatan tindak lanjut dapat dilihat dalam tabel berikut ini: 93

32 Tabel 4.20 Partisipasi Komite Sekolah Dalam Tindak Lanjut Manakala terjadi Kesalahan atau Penyalahgunaan Wewenang Atau Keuangan Dalam Pelaksanaan Program BOS No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%) 1 Selalu berpartisipasi Sering berpartisipasi Kurang berpartisipasi Tidak berpartisipasi - - Sumber Data: Diolah dari pertanyaan no. 28 Dari tabel 4.20 di atas, dapat diketahui bahwa Komite Sekolah dalam tindak lanjut manakala terjadi kesalahan atau penyalahgunaan wewenang atau keuangan pelaksanaan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal telah aktif berpartisipasi. Hal ini terlihat dari pernyataan informan yang menyatakan selalu berpartisipasi sejumlah 15 informan atau 68% dan yang menyatakan sering berpartisipasi sebanyak 7 informan atau 32%. Menurut jawaban dari Kepala Sekolah mengatakan bahwa partisipasi Komite Sekolah tindak lanjut manakala terjadi kesalahan atau penyalahgunaan wewenang atau keuangan pelaksanaan program BOS adalah baik. Komite memberikan kritik yang membangun manakala terjadi kesalahan. Di dalam setiap kegiatan manakala terjadi kesalahan atau penyalahgunaan wewenang Komite Sekolah selalu berpartisipasi sehingga kesalahan tersebut dapat segera diperbaiki dan tidak mengganggu pelaksanaan kegiatan yang didanai dari dana BOS. 94

33 Partisipasi Komite Sekolah dalam kegiatan pengawasan sebagai wujud dukungan terhadap pelaksanaan program dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.21 Dukungan Komite Sekolah Dalam Pengawasan Pelaksanaan Program BOS 1 Selalu mendukung Sering mendukung Kurang mendukung Tidak mendukung - - Sumber Data: Diolah dari pertanyaan no. 29 Dari tabel 4.21 di atas, dapat diketahui bahwa partisipasi Komite Sekolah dalam kegiatan pengawasan dalam mendukung pelaksanaan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal telah memberikan dukungan yang sangat baik. Hal ini terlihat dari pernyataan informan yang memberikan jawaban selalu mendukung sejumlah 19 informan atau 86% dan yang memberikan jawaban sering mendukung sebanyak 3 informan atau 14%. Menurut jawaban dari Kepala Sekolah mengatakan bahwa dukungan Komite Sekolah dalam pelaksanaan program BOS sangat mendukung sesuai dengan tugas dan tanggung jawab Komite. Pengawasan yang dilakukan oleh komite Sekolah semata-mata untuk kelancaran program ya ng telah ditentukan sebelumnya oleh sekolah bersama dengan Komite Sekolah dan para orang tua peserta didik. 95

34 Pengawasan yang dilakukan oleh komite sekolah pada dasarnya telah mendorong terciptanya disiplin pengelolaan anggaran dalam pelaksanaan program BOS sehingga tidak dijumpai adanya kesalahan atau penyalahgunaan wewenang keuangan di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal. Tingkat pelanggaran pelaksanaan program dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal yang dilakukan oleh pelaksana di tingkat sekolah dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.22 Pelanggaran yang Dilakukan Oleh Pelaksana di Tingkat Sekolah 1 Tidak ada pelanggaran Kadang ada pelanggaran Sering ada pelanggaran Selalu ada pelanggaran - - Sumber Data: Diolah dari pertanyaan no. 30 Dari tabel 4.22 di atas, dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal masih dijumpai kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan oleh pelaksana program BOS di tingkat sekolah. Hal ini terlihat dari pernyataan informan yang memberikan jawaban tidak ada pelanggaran sejumlah 20 informan atau 91% dan yang memberikan jawaban sering ada pelanggaran sebanyak 2 informan atau 9%. Menurut jawaban dari Kepala Sekolah pelanggaran kadang terjadi hanya pada saat keterlambatan penyampaian laporan dari jadwal yang seharusnya. Menurut manajer BOS kabupaten keterlambatan tersebut masih dalam 96

35 kategori yang wajar dan bisa dimaklumi karena pada aklhirnya sekolah menyerahkan laporan yang dimaksud. Jadi bukan merupakan kesalahan yang fatal. Dengan demikian dapat dikatakan ada kecenderungan bahwa selama ini dalam pelaksanaan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal tidak ada pelanggaran, karena pelanggaran yang terjadi hanya bersifat administratif dan segera dilakukan perbaikanperbaikan, itupun jumlahnya sangat sedikit sehingga dapat dikatakan bahwa pelaksanaan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. Pengawasan merupakan salah satu proses untuk menjamin bahwa tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik. Dengan adanya pengawasan diharapkan pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal dapat dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan rencana. Dengan adanya pengawasan yang dilakukan baik oleh pemerintah atau masyarakat, diharapkan akan dapat mencegah kemugkinan terjadinya kesalahan atau pelanggaran dan penyalahgunaan wewenang oleh pelaksanan kegiatan, sehingga dengan demikian para peserta didik dan orang tua dapat benar-benar merasakan manfaat dari program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). 97

36 Pengawasan terhadap pelaksanaan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal dilakukan mulai dari proses perencanaan pada saat sekolah dan Komite Sekolah menentukan kebijakan tujuan dan rencana penggunaan dana BOS. Pelaksanaan pengawasan terhadap administrasi pengelolaan dana BOS diaksudkan agar pengelolaan administrasi dapat dilaksanakan dengan baik dan benar supaya tidak terjadi keterlambatan penyampaian laporan kepada pemerintah maupun penyampaian kepada Komite Sekolah sebagai mekanisme yang harus dilakukan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan data di atas, pelaksanaan pengawasan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal telah dilaksanakan dengan baik dan berdampak positip terhadap semua kegiatan yang didanai dari dana BOS. D. Evaluasi terhadap Pelaksanaan Evaluasi Program Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Salah satu kegiatan penting untuk mengetahui berhasil tidaknya suatu program adalah dengan melakukan kegiatan evaluasi. Dengan kegiatan evaluasi pelaksanaan suatu program, yang dalam hal ini adalah program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal, maka akan dapat diketahui sejauh mana keberhasilan pelaksanaan program tersebut dan kendala-kendala apa yang dihadapi serta 98

37 cara mengatasinya. Dengan adanya kegiatan evalusai, berbgaai kendala dan hambatan yang muncul diharapkan dapat diidentifikasi untuk dicarikan pemecahannya sehingga di amsa yang akan datang kesalahan yang sama tidak akan terulang lagi dan sekolah benar-benar dapat merasakan manfaat dari program BOS ini. Untuk mengetahui adanya kegiatan pengendalian program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.23 Keberadaan Kegiatan Pengendalian Dana BOS 1 Selalu ada Sering ada Kadang ada Tidak ada - - Sumber Data: Diolah dari pertanyaan no. 31 Dari tabel III.23 di atas, dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal telah dilakukan kegiatan pengendalian. Hal ini terlihat dari jawaban para informan yang memberikan jawaban selalu ada pengendalian sejumlah 15 informan atau 68% dan yang memberikan jawaban sering ada pengendalian sebanyak 7 informan atau 32%. Menurut jawaban Kepala Sekolah setiap pelaksanaan suatu kegiatan dibentuk panitia kegiatan, selanjutnya panitia kegiatan selalu dipantau oleh Kepala Sekolah untuk 99

38 memudahkan pengendalian. Komite Sekolah dan orang tua peserta didik melakukan pengendalian dengan melihat hasil laporan kegiatan yang ditempel di papan pengumuman. Pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal telah dilaksanakan kegiatan pengendalian. Pengendalian ini dimaksudkan untuk mengendalikan berbagai kegiatan dan pengeluaran keuangan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjadinya pelanggaran atau kesalahan dalam pengelolaan dana BOS tersebut. Keberhasilan kegiatan pengendalian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal, dapat diketahui dengan melihat tabel berikut ini: Tabel 4.24 Keberhasilan Pengendalian Dana BOS 1 Selalu berhasil Sering berhasil Kadang berhasil Tidak berhasil - - Sumber Data: Diolah dari pertanyaan no. 32 Dari tabel 4.24 di atas, dapat diketahui bahwa kegiatan pengendalian pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal dapat dikatakan berhasil. Hal ini terlihat dari jawaban para informan yang memberikan jawaban selalu berhasil sejumlah 17 informan atau 77% dan 100

39 yang memberikan jawaban sering berhasil sebanyak 5 informan atau 23%. Menurut jawaban dari Komite Sekolah pengendalian dana BOS sudah dilaksanakan dengan baik oleh kepala sekolah. Sedangkan menurut Kepala Sekolah, Komite Sekolah selalu bekerja sama dalam hal pengendalian dana dengan memberikan masukan, saran atau kritik yang membangun. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kegiatan pengendalian program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal telah dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan peraturan yang ditetapkan, sehingga pelaksanaan program BOS dapat memperlancar kegiatan proses belajar mengajar di sekolah. Kegiatan pengendalian program BOS memiliki arti penting dalam mendukung keterlaksanaan program secara lancar. Tingkat dukungan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.25 Dukungan Pengendalian Dana BOS Terhadap Kelancaran Program 1 Selalu mendukung Sering mendukung Kadang mendukung Tidak mendukung - - Sumber Data: Diolah dari pertanyaan no. 33 Dari tabel III.25 di atas, dapat diketahui bahwa kegiatan pengendalian dapat mendukung kelancaran pelaksanaan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal. Hal ini terlihat 101

40 dari jawaban para informan yang memberikan jawaban selalu mendukung sejumlah 18 informan atau 82% dan yang memberikan jawaban sering mendukung sebanyak 4 informan atau 18%. Menurut jawaban dari Komite Sekolah beserta Komite Sekolah, pengendalian dana BOS sangat mendukung kelancaran program yang telah disusun sebelumnya. Pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal, kegiatan pengendalian program tersebut sangat mendukung kebaikan pelaksanaan kegiatan program BOS dan meningkatkan kualitas BOS yang pada akhirnya juga akan meningkatkan kegiatan layanan kependidikan di sekolah. Tingkat evaluasi pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.26 Dukungan Pengendalian Dana BOS Terhadap kebaikan Program 1 Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik - - Sumber Data: Diolah dari pertanyaan no. 34 Dari tabel 4.26 di atas, dapat diketahui bahwa kegiatan pengendalian dapat mendukung kebaikan pelaksanaan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal. Hal ini terlihat dari jawaban para informan yang memberikan jawaban 102

41 sangat baik sejumlah 19 informan atau 86% dan yang memberikan jawaban baik sebanyak 3 informan atau 14%. Menurut jawaban dari Kepala Sekolah, pengendalian dana BOS sangat baik dalam mendukung kebaikan program yang telah disusun sebelumnya. Tingkat evaluasi pelaksanaan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.27 Frekuensi Pelaksanaan Evaluasi Dana BOS 1 Sangat sering Sering Kadang-kadang Tidak pernah - - Sumber Data: Diolah dari pertanyaan no. 35 Dari tabel 4.27 di atas, dapat diketahui bahwa selama pelaksanaan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Sukorejo Kendal telah diupayakan kegiatan evaluasi yang sangat sering atau rutin. Hal ini dapat dilihat dari jawaban para informan yang memberikan jawaban sangat sering sejumlah 15 informan atau 68% dan yang memberikan jawaban sering sebanyak 7 informan atau 32%. Menurut jawaban Kepala Sekolah, evaluasi dilakukan tiap kali melakukan kegiatan yang didanai oleh BOS. Selain evaluasi oleh Kepala Sekolah evaluasi juga dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan juga oleh Inspektorat Kabupaten Kendal. Atas dasar hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa selama 103

LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN. Dari SEKOLAH DASAR NEGERI BULUREJO KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI

LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN. Dari SEKOLAH DASAR NEGERI BULUREJO KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN Dari SEKOLAH DASAR NEGERI BULUREJO KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI LAMPIRAN 2 DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN Daftar Pertanyaan Wawancara dengan Kepala Sekolah

Lebih terperinci

a. Daftar pertanyaan wawancara terhadap Kepala Sekolah

a. Daftar pertanyaan wawancara terhadap Kepala Sekolah Lampiran a. Daftar pertanyaan wawancara terhadap Kepala Sekolah 1. Bagaimana cara anda selaku Kepala Sekolah dalam memberikan pelimpahan dan distribusi kewenangan terhadap rekan kerja anda? 2. Bagaimana

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 36 TAHUN : 2017 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan nasional karena merupakan salah satu penentu kemajuan bagi suatu negara (Sagala, 2006).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin sekolah tapi terbentur dengan biaya. Anak-anak banyak yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin sekolah tapi terbentur dengan biaya. Anak-anak banyak yang menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hak setiap warga masyarakat, banyak masyarakat yang ingin sekolah tapi terbentur dengan biaya. Anak-anak banyak yang menjadi pengangguran

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Olahraga dalam program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Sekolah. Menengah Pertama Negeri tahun anggaran 2015 di kota Surakarta yang

BAB V PENUTUP. Olahraga dalam program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Sekolah. Menengah Pertama Negeri tahun anggaran 2015 di kota Surakarta yang BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil mengenai kinerja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dalam program Bantuan Operasional Sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Akuntabilitas Kepala Sekolah dalam perencanaan Dana Bantuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Akuntabilitas Kepala Sekolah dalam perencanaan Dana Bantuan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Akuntabilitas Kepala Sekolah dalam perencanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah di SDN 1 Isimu Raya kecamatan Tibawa a. Tujuan Program

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 6 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 4 TAHUN : 2011 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM PERATURAN GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 83 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PERKUATAN PERMODALAN BAGI KOPERASI, USAHA MIKRO DAN KECIL GUBERNUR NANGGROE

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN. A. Pengelolaan Keuangan di MTs Miftahul Ulum Pangkalan Balai

BAB IV ANALISIS DATA STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN. A. Pengelolaan Keuangan di MTs Miftahul Ulum Pangkalan Balai 76 BAB IV ANALISIS DATA STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN A. Pengelolaan Keuangan di MTs Miftahul Ulum Pangkalan Balai Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti berkenaan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara berusia 7-15 tahun. Sekolah) yang menyediakan bantuan bagi Sekolah dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara berusia 7-15 tahun. Sekolah) yang menyediakan bantuan bagi Sekolah dengan tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 107 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 107 Tahun : 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 107 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG KRITERIA PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN

Lebih terperinci

PERAN DPRD KOTA MEDAN DALAM PENGAWASAN APBD KOTA MEDAN T.A BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR. 32 TAHUN 2004

PERAN DPRD KOTA MEDAN DALAM PENGAWASAN APBD KOTA MEDAN T.A BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR. 32 TAHUN 2004 PERAN DPRD KOTA MEDAN DALAM PENGAWASAN APBD KOTA MEDAN T.A. 2011 BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR. 32 TAHUN 2004 Oleh : Elfa Sahrani Yusna Melianti ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012 PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENDANAAN PENDIDIKAN BAGI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA), MADRASAH ALIYAH (MA) DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI/SWASTA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dewasa ini Lembaga Pemerintah di Indonesia memang lebih terkesan sebagai lembaga politik dari pada lembaga ekonomi. Akan tetapi sebagaimana bentuk-bentuk

Lebih terperinci

WALI KOTA DEPOK PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

WALI KOTA DEPOK PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN WALI KOTA DEPOK PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN DANA PEMBIAYAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI KOTA DEPOK YANG BERASAL DARI ANGGARAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

DATA PRIMER HASIL WAWANCARA DENGAN 4 (EMPAT) ORANG INFORMAN NAMA BIODATA PRIBADI HASIL WAWANCARA

DATA PRIMER HASIL WAWANCARA DENGAN 4 (EMPAT) ORANG INFORMAN NAMA BIODATA PRIBADI HASIL WAWANCARA DATA PRIMER HASIL WAWANCARA DENGAN 4 (EMPAT) ORANG INFORMAN NAMA BIODATA PRIBADI HASIL WAWANCARA Informan I Tempat/tanggal lahir : Lumban Sarmin, 23 Mei 1962 Jabatan/Golongan : Penata/IVa Tahun awal mengajar

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 61 2017 SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2017 TENTANG HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF, PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BEKASI

Lebih terperinci

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2017

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2017 SALINAN WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBIAYAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KOTA DEPOK YANG

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dari segi perencanaan RAPBS SMP N 3 Pekuncen disusun oleh Tim yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dari segi perencanaan RAPBS SMP N 3 Pekuncen disusun oleh Tim yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Dari segi perencanaan RAPBS SMP N 3 Pekuncen disusun oleh Tim

Lebih terperinci

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN ANGGARAN 2015

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN ANGGARAN 2015 SALINAN BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN,

Lebih terperinci

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN HIBAH BIAYA OPERASIONAL SEKOLAH DAN TUNJANGAN GURU BAGI SEKOLAH DASAR SWASTA,

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2017 TENTANG BADAN PENGELOLA KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2017 TENTANG BADAN PENGELOLA KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2017 TENTANG BADAN PENGELOLA KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 03 TAHUN 2007 TENTANG PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEKADAU,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 03 TAHUN 2007 TENTANG PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEKADAU, PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 03 TAHUN 2007 TENTANG PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEKADAU, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 13 ayat (1), Pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa Negara berkewajiban

BAB I PENDAHULUAN. pada pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa Negara berkewajiban 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kewajiban Negara memberikan pelayanan pendidikan dasar tertuang pada pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa Negara berkewajiban untuk melindungi segenap

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN, Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR KOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPARE Menimbang : a.

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 48.A 2012 SERI : E A BEKPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 48.A TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 48.A 2012 SERI : E A BEKPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 48.A TAHUN 2012 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 48.A 2012 SERI : E A BEKPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 48.A TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH YANG ANGGARANNYA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGLI, Menimbang : a. bahwa untuk keserasian

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR : 12 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PENGGANTI KOMITE

PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR : 12 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PENGGANTI KOMITE PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR : 12 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PENGGANTI KOMITE KABUPATEN TANJUNG

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 188.45/23/KEP/422.012/2015 TENTANG PEMBENTUKAN TIM MANAJEMEN PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH TAHUN ANGGARAN 2015 WALIKOTA BATU,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JENEPONTO,

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 32.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (APBS)

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 32.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (APBS) WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 32.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (APBS) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR 29 SEMARANG

BAB IV ANALISIS PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR 29 SEMARANG 54 BAB IV ANALISIS PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR 29 SEMARANG A. Analisis Pengelolaan Komite Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SD Islam Al

Lebih terperinci

Lampiran 1 LEMBAR WAWANCARA

Lampiran 1 LEMBAR WAWANCARA Lampiran 1 LEMBAR WAWANCARA Hari/Tanggal : Sabtu, 20 Agustus 2016 Informan : Drs. H. Muhammad Sujud MPd. I (Kepala Madrasah MI Islamiyah Subah) Lokasi : Kantor Madrasah Waktu : 09.000 Lampiran 2 LEMBAR

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT 1 BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PROGRAM BANJAR CERDAS JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PROGRAM BANJAR CERDAS JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PROGRAM BANJAR CERDAS JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA MADRASAH TAHAP 2 TAHUN ANGGARAN 2015

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA MADRASAH TAHAP 2 TAHUN ANGGARAN 2015 RESPONDEN TIM BOS KABUPATEN/KOTA INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA MADRASAH TAHAP 2 TAHUN ANGGARAN 2015 RESPONDEN NAMA :... NIP :... JABATAN :... KAB/KOTA :... KANTOR WILAYAH

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas akan turut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas akan turut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam suatu organisasi atau perusahaan sehingga keberhasilan perusahaan sangat ditentukan oleh faktor sumber

Lebih terperinci

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH KEPADA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN (BP2IP) UNTUK BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN BAGI PESERTA

Lebih terperinci

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI KARTANEGARA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG DAN JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI KARTANEGARA, Menimbang

Lebih terperinci

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN ANGGARAN 2016

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN ANGGARAN 2016 RESPONDEN KEPALA MADRASAH SWASTA INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN ANGGARAN 2016 RESPONDEN NAMA :... NIP :... JABATAN :... MADRASAH :... ALAMAT MADRASAH :... KECAMATAN :... KANTOR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Partisipasi Komite Sekolah sebagai Pemberi Pertimbangan di Desa Terpencil di SDN 12 Bongomeme Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo

Lebih terperinci

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI) IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI) (INDONESIAN PROCUREMENT SPECIALISTS ASSOCIATION) ANGGARAN DASAR halaman 1 dari 10 IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA DISINGKAT IAPI ANGGARAN DASAR P E M B U K A A N

Lebih terperinci

G U B E R N U R L A M P U N G

G U B E R N U R L A M P U N G G U B E R N U R L A M P U N G KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G / 415 / B.II / HK / 2004 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA PENGKAJIAN, PENILAIAN DAN EVALUASI RANCANGAN KEBIJAKAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR DAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/21/KEP/ /2013 TENTANG

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/21/KEP/ /2013 TENTANG WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/21/KEP/422.012/2013 TENTANG PEMBENTUKAN TIM MANAJEMEN PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH KOTA BATU TAHUN 2013 WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR : 180/19/KEP/ /2013 TENTANG

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR : 180/19/KEP/ /2013 TENTANG WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR : 180/19/KEP/422.012/2013 TENTANG PEMBENTUKAN TIM TEKNIS PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KELEMBAGAAN DAN TUPOKSI SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. PEDOMAN OBSERVASI

LAMPIRAN 1. PEDOMAN OBSERVASI LAMPIRAN 1. PEDOMAN OBSERVASI 111 112 PEDOMAN OBSERVASI NAMA SEKOLAH : SMP NEGERI 3 PEKUNCEN ALAMAT : JALAN AJIBARANG-KEDUNGURANG, KECAMATAN PEKUNCEN, KABUPATEN BANYUMAS, JAWA TENGAH NO. TELP : (0281)

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. SMP Islam Ibnu Rusyd Kotabumi Lampung Utara selalu berusaha

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. SMP Islam Ibnu Rusyd Kotabumi Lampung Utara selalu berusaha 146 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. SMP Islam Ibnu Rusyd Kotabumi Lampung Utara selalu berusaha memberikan informasi dan akses pelayanan kepada siswa penerima BSM, ini dikarenakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR : 6 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR : 6 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR : 6 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BATU

PEMERINTAH KOTA BATU PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian terdiri dari 25 orang yang diambil dari pengurus komite sekolah dari 3 SMP Negeri yang ada di Kecamatan Musuk, Kabupaten

Lebih terperinci

Tahun), sampai saat ini pemerintah masih dihadapkan pada berbagai

Tahun), sampai saat ini pemerintah masih dihadapkan pada berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 6 mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN TENTANG EVALUASI PELAKSANAAN BOS TINGKAT SDN DI KABUPATEN BANJAR KERJASAMA

RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN TENTANG EVALUASI PELAKSANAAN BOS TINGKAT SDN DI KABUPATEN BANJAR KERJASAMA RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN TENTANG EVALUASI PELAKSANAAN BOS TINGKAT SDN DI KABUPATEN BANJAR KERJASAMA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN, DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BANJAR DENGAN LEMBAGA PENELITIAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa Desa sebagai kesatuan masyarakat hukum berwenang untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH GRATIS DI SMP ISLAM AL-FATH TLOGOPAYUNG, PLANTUNGAN KENDAL

BAB IV ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH GRATIS DI SMP ISLAM AL-FATH TLOGOPAYUNG, PLANTUNGAN KENDAL 66 BAB IV ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH GRATIS DI SMP ISLAM AL-FATH TLOGOPAYUNG, PLANTUNGAN KENDAL A. Sistem Pengelolaan Keuangan Sekolah Gratis di SMP Islam Al-Fath Ds. Tlogopayung, Kec.

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR : 180/25/KEP/ /2013 TENTANG

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR : 180/25/KEP/ /2013 TENTANG WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR : 180/25/KEP/422.012/2013 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PEMERIKSA PROGRAM KERJA PEMERIKSAAN TAHUNAN DAN TIM PEMERIKSA KHUSUS (NON-PKPT) PADA INSPEKTORAT KOTA BATU

Lebih terperinci

BUPATI BANYUASIN, 6. Peraturan...

BUPATI BANYUASIN, 6. Peraturan... PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENETAPAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KUANTAN SINGINGI NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PERATURAN DAERAH KUANTAN SINGINGI NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA PERATURAN DAERAH KUANTAN SINGINGI NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUANTAN SINGINGI, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR : 4 TAHUN 2007 SERI : D NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

Lebih terperinci

Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa

Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA BERDASARKAN PERDA KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 3 TAHUN 2015 Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Pemerintah Desa adalah kepala Desa yang dibantu oleh perangkat

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN PEMILIHAN KEPALA DESA DI KABUPATEN SEMARANG

PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN PEMILIHAN KEPALA DESA DI KABUPATEN SEMARANG BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN PEMILIHAN KEPALA DESA DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang Mengingat : a. bahwa hak untuk berkomunikasi dan memperoleh

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Mengingat

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 11 TAHUN 2009 Tanggal : 26 Juni 2009 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2009.

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 11 TAHUN 2009 Tanggal : 26 Juni 2009 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2009. LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 11 TAHUN 2009 Tanggal : 26 Juni 2009 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2009. PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Sekolah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 060796 merupakan salah satu sekolah negeri yang beralamat di Jalan Medan Area Selatan, Kecamatan Medan Area, Kota Medan. Sekolah

Lebih terperinci

2016, No Kemaritiman tentang Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman; Mengingat :

2016, No Kemaritiman tentang Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman; Mengingat : No.1268, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-MARITIMAN. LHKPN. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT WALIKOTA YOGYAKARTA,

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa untuk mewadahi aspirasi masyarakat dan menciptakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 04 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 04 TAHUN 2001 TENTANG LEMBARAN DAERAH TAHUN 2001 TAHUN 2001 NOMOR 04 S E R I D PERATURAN DAERAH NOMOR 04 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) TAHAP - 1 (JANUARI-JUNI 2014) TAHUN ANGGARAN 2014

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) TAHAP - 1 (JANUARI-JUNI 2014) TAHUN ANGGARAN 2014 RESPONDEN KEPALA MADRASAH NEGERI INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) TAHAP - 1 (JANUARI-JUNI 2014) TAHUN ANGGARAN 2014 RESPONDEN NAMA :... NIP :... JABATAN :... MADRASAH :... ALAMAT MADRASAH

Lebih terperinci

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG 1 SALINAN BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG TATA KERJA DAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA KABUPATEN KLATEN TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN ALOKASI DANA DESA, BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA, DAN BANTUAN KEUANGAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 63 2014 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 63 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 48.A TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012 Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012 I. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) huruf A, B, C, atau D pada lembar jawaban! 1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dana Pendidikan 2.1.1 Pengertian Dana Pendidikan Menurut Mulyasa (2011:167) menyatakan bahwa dana merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektivitas dan

Lebih terperinci

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, SALINAN BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI LAMONGAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 38 TAHUN 2011

Lebih terperinci

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DESA TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PENGATURAN DAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DAN TUNJANGAN PENGHASILAN APARATUR PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN 2014

PEDOMAN UMUM PENGATURAN DAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DAN TUNJANGAN PENGHASILAN APARATUR PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN 2014 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 160 TAHUN 2014 TANGGAL 3-3 - 2014 PEDOMAN UMUM PENGATURAN DAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DAN TUNJANGAN PENGHASILAN APARATUR PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN GARUT TAHUN

Lebih terperinci

PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MUNTILAN

PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MUNTILAN PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MUNTILAN THE PARTICIPATION OF SCHOOL BOARD IN CONDUCTING EXTRA CURRICULAR ACTIVITIES IN MOST OF STATE

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH S A L I N A N NOMOR 1/A, 2005 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEDOMAN PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN II PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK PEDOMAN PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang :

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI DANA DESA 1. Dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran

Lebih terperinci

16. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia

16. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG TRANSPARANSI, PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN REMBANG TAHUN 2007 NOMOR 52, TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH NOMOR 63 PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN REMBANG TAHUN 2007 NOMOR 52, TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH NOMOR 63 PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN REMBANG TAHUN 2007 NOMOR 52, TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH NOMOR 63 PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BLITAR NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 2.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2013

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 2.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2013 WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 2.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA BANJAR, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 145 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 145 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 145 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG

BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI TANGGAMUS NOMOR : 14 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN PEKON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGGAMUS, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BELANJA BANTUAN UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN YANG BERSIFAT KHUSUS KEPADA PEMERINTAH DESA YANG BERSUMBER

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya

Lebih terperinci