Pembentukan Portfolio Optimal Menggunakan Model Markowitz
|
|
- Yuliani Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pembentukan Portfolio Optimal Menggunakan Model Markowitz Josephine Sudiman 1), Elsa Novyana 2) 1), Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Padang, Padang Kampus Limau Manis Padang 2) Program Studi Diploma IV Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Padang, Padang, Kampus Limau Manis Padang jsudiman@yahoo.com 1), novyanaelsa@gmail.com 2) Abstrak Untuk memperkecil resiko tidak sistematis, seorang investor haruslah membentuk portfolio yang terdiri atas beberapa instrumen keuangan (semisal saham) yang memiliki korelasi negatif yang kuat. Portfolio efisien menawarkan risiko terendah dengan tingkat return yang sama atau menawarkan tingkat return terbesar dengan risiko yang sama. Teori portfolio modern pertama kali diperkenalkan oleh Harry Markowitz yang memberikan langkah-langkah bagi para investor dalam menyusun portfolionya dengan cara memberikan bobot alokasi dana pada saham-saham tersebut berdasarkan mean-varians returnnya. Kapitalisasi pasar adalah nilai besaran perusahaan publik yang tercatat di bursa, yang selanjutnya akan menentukan besar kecilnya pengaruh perusahaan ini di pasar. Kapitalisasi pasar yang besar dapat menjadi salah satu daya tarik investor dalam mengalokasikan dananya di saham tersebut. Di dalam paper ini, Penulis melakukan pemilihan portfolio optimal terhadap saham saham yang memiliki kapitalisasi pasar utama pada periode Desember 2013 di sembilan sektor industri di BEI. Selanjutnya, Penulis melakukan pengolahan data closing price (CP) dari saham-saham tersebut dari bulan Januari sampai Desember 2014, untuk menentukan alokasi proporsi dana investasi untuk mendapatkan portfolio optimal. Penulis menemukan bahwa model Markowitz memberikan keuntungan di atas tingkat pengembalian pasar (Indeks Harga Saham Gabungan - IHSG), dimana rata-rata return portofolio dari model ini sebesar 2,67% sedangkan return IHSG adalah 1,58%. Kata kunci : Markowitz model, kapitalisasi pasar utama, keuntungan abnormal. 1. Pendahuluan Untuk memperkecil resiko tidak sistematis, seorang investor haruslah membentuk portfolio yang terdiri atas beberapa instrumen keuangan (semisal saham) yang memiliki korelasi negatif yang kuat. Portfolio efisien menawarkan risiko terendah dengan tingkat return yang sama atau menawarkan tingkat return terbesar dengan risiko yang sama. Teori portfolio modern pertama kali diperkenalkan oleh Harry Markowitz (1950), dan hingga saat ini masih dijadikan salah satu acuan dalam menyusun portfolio saham. Model Markowitz atau juga dikenal dengan model Mean Variance memberikan langkah-langkah bagi para investor dalam menyusun portflionya dengan cara memberikan bobot alokasi dana pada saham-saham tersebut. Pada artikel ini, Penulis bermaksud untuk melakukan simulasi berupa proses pembentukan portfolio optimal terhadap saham yang memiliki kapitalisasi pasar utama (terbesar) pada setiap sektor industri dan menghitung secara keseluruhan return yang diperoleh dari komposisi portfolio tersebut. Saham-saham dengan kapitalisasi pasar utama dipilih karena mereka menjadi penggerak indeks harga saham gabungan, dan biasanya juga memiliki kelebihan dalam hal likuiditas perdagangan. Kapitalisasi pasar yang besar biasanya menjadi salah satu daya tarik investor dalam mengalokasikan dananya di saham tersebut. 2. Tinjauan Pustaka Menurut Halim (2005), investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu (1). Investasi pada aset-aset finansial (financial assets), seperti sertifikat deposito, surat berharga pasar uang dan lainnya. Investasi juga dapat dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi dan lain-lain (2). Investasi pada aset-aset riil (real assets), yang berbentuk pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya. Investasi pada aset-aset finansial salah satunya dapat dilakukan melalui perdagangan saham yang terjadi di pasar modal. Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011), pasar modal merupakan tempat diperjualbelikannya berbagai instrumen keuangan jangka panjang, seperti utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif dan instrumen lainnya. Salah satu yang 211
2 diperdagangkan di pasar modal adalah ekuitas (saham). Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan. Seorang investor tentu perlu untuk mengidentifikasi secara fundamental terhadap saham-saham apa saja yang akan dipilih dan berapa proporsi dana yang akan diinvestasikan untuk setiap saham, atau yang dikenal dengan istilah pembentukan portfolio. Portfolio ini identik dengan diversifikasi yaitu, penyebaran penempatan dana investasi ke dalam berbagai jenis instrumen investasi atau berbagai jenis surat berharga yang berbeda dengan tujuan mengurangi risiko investasi (Fakhruddin, 2008). Konsep dari portofolio modern pertama kali diperkenalkan secara formal oleh Markowitz dengan artikelnya Portfolio Selection di Journal of Finance pada tahun 1952 dan bukunya yang berjudul Portfolio Selection: Efficient Diversification of Investment di tahun 1959 (Hartono, 2014). Markowitz membentuk portofolio optimalnya dengan pendekatan kuantitatif yang menghubungkan risiko yang diukur dengan standar deviasi atau varians dengan return ekspektasinya atau rata-rata return-nya (mean), sehingga metode ini juga disebut dengan mean-variance method. Adapun asumsi yang digunakan dalam model Markowitz menggunakan asumsi-asumsi yakni: (1) Waktu yang digunakan hanya satu periode, (2). Tidak ada biaya transaksi, (3). Preferensi investor hanya didasarkan pada return ekspektasi dan risiko portfolio, (4). dan Tidak ada pinjaman dan simpanan bebas risiko. Selain itu, seorang investor diasumsikan sebagai risk averse, sehingga akan memilih portofolio dengan risiko terkecil sebagai portofolio optimalnya. Menurut Halim (2005), tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return-er) secara sederhana adalah rata-rata tertimbang dari berbagai pengembalian historis. Faktor penimbangnya adalah probabilitas masingmasing tingkat pengembalian. Probabilitas menggambarkan peluang atau kemungkinan terjadinya suatu kejadian (peristiwa) yang nilainya antara 0 sampai dengan 1, bisa dalam bentuk desimal, pecahan, ataupun persentase (Lind, Marchal dan Wathen, 2014). Maka ER dari saham individual dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:, dimana: E(Ri) = tingkat pengembalian yang diharapkan (ER) dari investasi saham I, Pij = probabilitas diraihnya pengembalian pada keadaan j, Rij = tingkat pengembalian aktual dari investasi saham i pada keadaan j. Sementara itu, return realisasi portfolio (portfolio realized return) merupakan rata-rata tertimbang dari return-return realisasi masing-masing sekuritas tunggal di dalam portfolio tersebut. Return realisasi portfolio dapat ditulis, dimana Rp = return realisasi portfolio, Wi = porsi dari saham i terhadap seluruh saham di portfolio, Ri = return realisasi dari saham i, dan n = jumlah dari saham yang ada di portfolio. Sedangkan return ekspektasi portfolio (portfolio expected return) merupakan rata-rata tertimbang dari returnreturn ekspektasi masing-masing saham di dalam portfolio. Resiko merupakan hal yang tidak pernah lepas dari suatu tingkat pengembalian yang diharapkan. Secara umum, resiko dikenal sebagai penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return- ER) dengan tingkat pengembalian aktual (actual return). Semakin besar penyimpangannya berarti semakin besar tingkat risikonya. Rrisiko saham individual dapat dihitung dengan :, dimana σi 2 = varians dari investasi saham i, Pij = probabilitas diraihnya pengembalian pada kondisi j, Rij = tingkat pengembalian dari investasi saham i pada kondisi j, E(Ri) = ER dari investasi saham i. Karena secara faktual, probabilitas tersebut tidak diketahui, maka nilainya diganti dengan data historis atau pengamatan selama beberapa periode yang lampau. Konsep dari model Markowitz menunjukkan bahwa secara umum risiko mungkin dapat dikurangi dengan menggabungkan beberapa saham individual ke dalam portfolio. Risiko portfolio untuk dua sekuritas dapat dirumuskan sebagai berikut:, dimana σ P 2 = varians portofolio, X = porsi dana yang diinvestasikan, ρ = koefisien korelasi, menunjukkan keeratan hubungan suatu variabel dengan variabel lain, dimana -1 < ρ(i,j) < +1. Dengan demikian, risiko dari portofolio merupakan jumlah dari proporsi varian dan kovarian masing-masing saham, sehingga matrik risiko portofolio untuk banyak saham dapat dinyatakan sebagai berikut: Jika matrik tersebut dilakukan, maka akan didapatkan hasil yang sama dengan rumus risiko sebelumnya. Kovarian antara return saham menunjukkan hubungan arah pergerakan dari nilai-nilai return sekuritas. Nilai kovarian yang positif menunjukkan nilai-nilai dari variabel bergerak ke arah yang sama, yaitu jika satu meningkat, yang lainnya juga akan meningkat atau jika satu menurun, yang lainnya juga menurun. Demikian 212
3 juga sebaliknya. Sementara itu, nilai kovarian nol menunjukkan pergerakan satu variabel tidak ada hubungannya dengan pergerakan variabel lainnya. Penelitian mengenai pembentukan portfolio optimal terhadap saham-saham dari perusahaan publik yang tercatat di BEI telah dilakukan sebelumnya. Penelitian-penelitian tersebut menggunakan metode, alat analisis dan sampel saham perusahaan yang berbeda-beda sehingga hasilnya pun memiliki tujuan yang berbeda. Beberapa penelitian mengenai pembentukan portfolio optimal saham diantaranya adalah Puspasari (2009) yang meneliti tentang analisis pembentukan portfolio yang efisien pada PT. Aqua Golden Missipi Tbk., PT. Merck Tbk. dan PT. Ultrajaya Tbk. yang menggunakan model Markowitz, menghasilkan bahwa portfolio yang efisien merupakan portfolio yang memberikan return tertinggi yaitu kombinasi portfolio dengan komposisi dana 20% saham AQUA, 30% saham MERCK dan 50% saham ULTRAJAYA memperoleh keuntungan sebesar 3,034% dan risiko 0,0879%. Julianti (2010) juga melakukan penelitian mengenai analisis pembentukan portfolio optimal pada tiga perusahaan yaitu Saham PT. Gudang Garam Tbk., Saham PT. HM Sampoerna Tbk. dan Saham PT. Timah Tbk. Penelitian ini menggunakan model Markowitz dan menghasilkan kesimpulan bahwa dari semua kombinasi portfolio optimal terhadap ketiga perusahaan, portfolio yang paling optimal adalah kombinasi dua saham (PT. HM Sampoerna dan PT. Timah). Proporsi dana masing-masing adalah 15% dan 85% dengan return 0,0070 dan standar deviasi 0. Selain itu Kewal (2012) juga melakukan penelitian mengenai pembentukan portfolio optimal terhadap saham-saham pada periode Bullish di Bursa Efek Indonesia. Peneliti tersebut menggunakan model indeks tunggal dan menyimpulkan bahwa dari 23 perusahaan sampel yang ada, terdapat empat saham yang merupakan kandidat portfolio optimal yaitu ASRI (48,72%), INDF (28,24%), BBNI (16,32%), dan BKSL (6,71%). Natalia, Darminto, dan Endang (2013) melakukan penelitian tentang penentuan portfolio saham yang optimal dengan model Markowitz sebagai dasar penetapan investasi saham yang dilakukan pada saham-saham perusahaan Food and Beverage. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dari sembilan saham yang diteliti menghasilkan kesimpulan bahwa kesembilan saham tersebut merupakan sahamsaham yang optimal dengan tingkat keuntungan 0,948% dan risiko sebesar 1,292%. Abdillah dan Rahayu (2014) menganalisis pembentukan portfolio optimal saham dengan menggunakan model indeks tunggal untuk pengambilan keputusan investasi. Penelitian ini dilakukan terhadap saham-saham yang merupakan anggota Indeks LQ-45. Hasil dari penelitian ini adalah 4 saham yang menjadi unggulan dan membentuk portfolio yaitu BBCA (47,96%), Semen Gresik (44,29%), Lippo Karawaci (5,13%), dan Indofood (2,62%). Return yang dihasilkan adalah 2,506% dan risiko sebesar 0,340%. Ramadhan, Handayani, dan Endang (2014) juga melakukan penelitian tentang pembentukan portfolio menggunakan saham-saham dalam Indeks Bisnis-27 sebagai sampel. 3. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar utama periode Desember 2013 pada setiap sektor industrinya. Selanjutnya akan dilakukan pengolahan data closing price (CP) dari individual saham untuk mencari proporsi portfolio optimal. Periode yang digunakan dalam pengambilan CP adalah 1 tahun (2014). Closing price setiap saham diperoleh dari situs Sedangkan nilai kapitalisasi pasar yang diajadikan acuan pemilihan sampel diperoleh dari data resmi BEI yang dilaporkan dalam bentuk buku yang berjudul Indonesia Stock Exchange Monthly Statistics, sebagai alat untuk menginformasikan berbagai informasi penting bagi para pelaku pasar modal. Peneliti menggunakan seluruh saham yang tercatat di BEI yang dikelompokkan ke dalam sembilan sektor industri periode Desember 2013 sebagai populasi penelitian. Kesembilan sektor BEI tersebut adalah Sektor Pertanian (Agriculture), Sektor Pertambangan (Mining), Sektor Industri Dasar dan Kimia (Basic Industry & Chemicals), Sektor Aneka Industri (Miscellaneous Industry), Sektor Industri Barang Konsumsi (Consumer Goods Industry), Sektor Properti, Real Estat dan Bangunan Konstruksi (Propertiy, Real Estate and Building Construction), Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi (Infrastructure, Utilities & Transportation), Sektor Keuangan (Finance), Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi (Trade, Services & Investment). Sedangkan untuk sampel, Peneliti menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang memenuhi kriteria tertentu, seperti (1). Saham yang dipilih merupakan lima saham yang memiliki kapitalisasi pasar utama pada setiap sektor industrinya untuk periode Desember 2013, (2). saham yang dipilih yang memiliki CP lengkap selama periode penelitian, yaitu Januari 2014-Desember 2014, (3). Closing price (CP) dari setiap saham bervariasi setiap harinya. Berdasarkan ketiga kriteria di atas diperoleh 45 saham yang dapat dijadikan sampel, yang disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Daftar Saham Berdasarkan Market Capitalization utama Periode Desember 2013 No Sektor No Nama Saham Kode Saham 1 Sektor Pertanian (Agriculture) Market Cap. (Million Rp) 1 Astra Agro Lestari Tbk. AALI SMART Tbk. SMAR
4 No Sektor No Nama Saham Kode Saham 2 Sektor Pertambangan (Mining) 3 Sektor Industri Dasar dan Kimia (Basic Industry & Chemicals) 4 Sektor Aneka Industri (Miscellaneous Industry) 5 Sektor Industri Barang Konsumsi (Consumer Goods Industry) 6 Sektor Properti, Real Estat dan Bangunan Konstruksi (Propertiy, Real Estate and Building Construction) 7 Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi (Infrastructure, Utilities & Transportation) 8 Sektor Keuangan (Finance) 9 Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi (Trade, Services & Investment) Market Cap. (Million Rp) 3 PP London Sumatera Indonesia Tbk. LSIP Salim Ivomas Pratama Tbk. SIMP Sawit Sumbermas Sarana Tbk. SSMS Adro Energy Tbk. ADRO Indo Tambangraya Megah Tbk. ITMG Bayan Resources Tbk. BYAN Vale Indonesia Tbk. INCO Tambang Batu Bara Bukit Asam (persero) Tbk. PTBA Semen Indonesia (Persero) Tbk. SMGR Indocement Tunggal Perkasa Tbk. INTP Charoen Pokphand Indonesia Tbk. CPIN Holcim Indonesia Tbk. SMCB Chandra Asri Petrochemical Tbk. TPIA Astra International Tbk. ASII Astra Otoparts Tbk. AUTO Indomobil Sukses Internasional Tbk. IMAS Gajah Tunggal Tbk. GJTL Selamat Sempurna Tbk. SMSM HM Sampoerna Tbk. HMSP Unilever Indonesia Tbk. UNVR Gudang Garam Tbk. GGRM Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. ICBP Kalbe Farma Tbk. KLBF Bumi Serpong Damai Tbk. BSDE Lippo Karawaci Tbk. LPKR Pakuwon Jati Tbk. PWON Ciputra Development Tbk. CTRA Summarecon Agung Tbk. SMRA Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. TLKM Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. PGAS XL Axiata Tbk. EXCL Jasa Marga (Persero) Tbk. JSMR Sarana Menara Nusantara Tbk. TOWR Bank Central Asia Tbk. BBCA Bank Mandiri (Persero) Tbk. BMRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. BBRI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. BBNI Bank Danamon Indonesia Tbk. BDMN United Tractors Tbk. UNTR Surya Citra Media Tbk. SCMA Media Nusantara Citra Tbk. MNCN Matahari Departemen Store Tbk. LPPF Elang Mahkota Teknologi Tbk. EMTK Pembentukan portfolio dilakukan dengan bantuan aplikasi tambahan Ms. Excel yaitu Solver. Dengan menggunakan solver, hasil dari pemilihan saham yang akan dijadikan kandidat portfolio dan berapa proporsi masing-masing saham tersebut akan dihasilkan secara otomatis dengan mentargetkan risiko yang minimal dan diberi kendala atas total proporsi yang harus sama dengan nol, dan tidak boleh ada proporsi yang bernilai negatif. 4. Hasil dan Pembahasan Saham-saham yang menjadi sampel penelitian dan yang akan dijadikan sebagai calon kandidat portofolio adalah sebanyak 45 saham. Namun pada saat pembentukan portofolio optimal dengan model Markowitz, tidak semua calon kandidat akan menjadi kandidat yang sebenarnya pada setiap bulan portfolio. Kandidat-kandidat portfolio setiap bulannya akan sangat bervariasi, tergantung atas tingkat pengembalian (return) dan variasi 214
5 pergerakan harga (resiko) individual saham tersebut setiap bulannya. Peneliti juga menemukan bahwa terdapat satu saham yang tidak pernah menjadi kandidat portfolio yaitu PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan satu saham yang selalu menjadi kandidat setiap bulan di tahun 2014 adalah Bayan Resource Tbk (BYAN). Hasil pengolahan data CP di Solver menunjukkan return tertinggi dihasilkan pada bulan Februari, sebesar 0,12% dibentuk oleh 10 saham, dengan tingkat risiko sebesar 577,86%. Sedangkan return portofolio terendah terjadi pada bulan Juni, dimana portfolio tidak memberikan pengembalian yang positif bagi investor, yakni sebesar -0,105%, dibentuk oleh 15 saham dengan standar deviasi sebesar 485,759%. Proporsi dana dan kandidat saham yang masuk ke dalam portofolio bulan Februari dan Juni tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Daftar Saham Kandidat dan Proporsi Dana Portofolio yang Merupakan Portofolio dengan Return Tertinggi dan Terendah Selama Tahun 2014 Portofolio Return Tertinggi (Februari) Portofolio Return Terendah (Juni) No Kode Saham Proporsi No Kode Saham Proporsi 1 SIMP-1 17,42% 1 AALI-1 0,14% 2 BYAN-2 18,82% 2 LSIP-1 4,90% 3 PTBA-2 0,30% 3 SIMP-1 29,13% 4 HMSP-5 0,35% 4 SSMS-1 25,22% 5 ICBP-5 0,33% 5 BYAN-2 0,76% 6 KLBF-5 4,64% 6 SMCB-3 0,02% 7 LPKR-6 48,95% 7 AUTO-4 3,87% 8 EXCL-7 1,85% 8 HMSP-5 0,01% 9 BDMN-8 0,79% 9 KLBF-5 3,04% 10 SCMA-9 6,55% 10 LPKR-6 13,47% TOTAL 100,00% 11 PWON-6 9,00% 12 PGAS-7 3,66% 13 JSMR-7 0,98% 14 TOWR-7 4,75% 15 EMTK-9 1,04% TOTAL 100,00% Peneliti juga melakukan perbandingan antara proporsi yang dihasilkan oleh model Markowitz pada setiap bulannya dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Tujuan membandingkan hal ini adalah untuk melihat apakah model Markowitz dapat memberikan keuntungan yang lebih besar dari return pasar secara keseluruhan yang diwakili oleh IHSG. Jika hasil portfolio ini lebih besar dari IHSG maka dapat disimpulkan bahwa model ini dapat dipakai sebagai salah satu metode investasi yang layak untuk pembentukan portfolio. Dari pengolahan data, diperoleh bahwa model Markowitz memberikan keuntungan di atas keuntungan IHSG untuk beberapa bulan, yaitu pada bulan Januari, Februari, Maret, April, Juli, Agustus, dan September. Perbedaan yang signifikan terlihat pada bulan Februari dan September, dimana portfolio dengan model Markowitz jauh lebih menguntungkan dari pada IHSG. Portfolio model Markowitz mampu memberikan tingkat keuntungan sebesar 14,21% di bulan Februari sedangkan IHSG hanya mampu memberikan keuntungan sebesar 6,32%. Selain itu pada bulan September return portfolio model Markowitz naik hingga 6,38% sedangkan return IHSG turun menjadi -1,08%. Namun demikian, return IHSG mengungguli return yang dihasilkan oleh portfolio model Markowitz di bulan Juni, Oktober, November, dan Desember. Tabel 3 menampilkan return realisasi yang dihasilkan oleh portfolio model Markowitz dan IHSG selama tahun Tabel 3. Return Realisasi Portofolio Optimal dan IHSG Tahun 2014 Bulan Return Portofolio Return IHSG Januari 8,39% 4,51% Februari 14,21% 6,32% Maret 2,67% -0,72% April 1,88% 1,52% Mei -5,34% -0,56% Juni 2,70% 4,80% Juli 2,08% 1,14% Agustus -0,12% -0,71% September 6,38% -1,08% Oktober 1,46% 1,55% November -1,85% 1,52% Desember -0,36% 0,64% TOTAL 32,09% 18,93% Rata-Rata Return 2,67% 1,58% 215
6 Tabel 3 menunjukkan bahwa rata-rata return portfolio model Markowitz adalah sebesar 2,67% sedangkan rata-rata return IHSG hanya sebesar 1,58%. Return yang dihasilkan oleh model Markowitz lebih tinggi 1,09% dibandingkan return IHSG. 5. Kesimpulan dan Saran Portfolio yang dibentuk dari model Markowitz atasi 45 individual saham bervariasi setiap bulannya. Return tertinggi dari portfolio ini dihasilkan terjadi pada bulan Februari dan yang terendah terjadi pada bulan. Saham yang tidak pernah menjadi kandidat portfolio setiap bulan selama tahun 2014 adalah saham Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), sementara itu saham yang selalu menjadi kandidat portofolio setiap bulan di tahun 2014 adalah Bayan Resource Tbk. (BYAN). Secara keseluruhan model Markowitz memberikan keuntungan di atas ratarata pengembalian IHSG yaitu sebesar 1.09%. Secara rata-rata, di tahun 2014 tersebut, return portfolio adalah 2,67% sementara return IHSG adalah 1,58%. Model ini terbukti memberikan potensi tingkat pengembalian diatas rata-rata pasar. Namun demikian model ini memiliki keterbatasan untuk dipraktekkan, yang salah satu penyebabnya adalah mekanisme perdagangan. Seorang investor minimal harus membeli minimal satu lot yang setara dengan 100 lembar untuk setiap saham. Sementara itu, model ini melakukan alokasi dana tanpa mempertimbangkan minimal pembelian saham tersebut. Terdapat beberapa alokasi yang mengharuskan investor hanya membeli lima atau satu lembar saham saja dan bahkan lembar saham yang dihasilkan dalam bilangan desimal. Oleh sebab itu model ini sulit untuk diimplementasikan secara nyata. Namun demikian, model ini dapat memberikan bantuan kepada investor dalam mengalokasikan dananya ke saham-saham secara lebih efektif. Daftar Pustaka [1] Abdillah, Sulton Bani dan Rahayu, Sri., Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Saham Menggunakan Model Indeks Tunggal untuk Pengambilan Keputusan Investasi : Studi Kasus Saham Indeks LQ-45 di BEI Periode Agustus 2008-Juli 2013). Tugas Akhir. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom. [2] Darmadji, Tjiptono dan Fakhruddin., Hendy M., Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. [3] Fakhruddin, Hendy M., Istilah Pasar Modal A-Z. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. [4] Halim, Abdul., Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat. [5] Hartono, Jogiyanto., Teori dan Praktik Portofolio dengan Excel. Jakarta: Salemba Empat. [6] Indonesia Stock Exchange, Indonesia Stock Exchange Monthly Statistics. Jakarta: PT. Bursa Efek Indonesia. [7] Julianti, Elvida., Analisis Pembentukan Portofolio Optimal pada Tiga Perusahaan dengan Menggunakan Teori Portofolio : Studi Kasus pada Saham PT. Gudang Garam Tbk., Saham PT. HM Sampoerna Tbk., dan Saham PT. Timah Tbk. Tugas Akhir. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma. [8] Kewal, Suramaya Suci., Pembentukan Portofolio Optimal Saham-Saham pada Periode Bullish di Bursa Efek Indonesia. Tugas Akhir. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Palembang. [9] Lind, Douglas A, William G. Marchal, dan Samuel A. Wathen., Teknik-Teknik Statistika dalam Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Salemba Empat. [10] Natalia, Euginia., Darminto, dan Endang, M.G. Wi., Pembentukan Portofolio Saham yang Optimal dengan Model Markowitz Sebagai Dasar Penetapan Investasi Saham : Studi pada Perusahaan Food and Baverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun Tugas Akhir. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. [11] Puspasari, Nida., Analisis Pembentukan Portofolio yang Efisien pada PT. Aqua Golden Missipi Tbk., PT. Merck Tbk. Dan PT. Ultrajaya Tbk. Dengan Model Markowitz. Tugas Akhir. Universitas Gunadarma. [12] Ramadhan, Rahadian Dwi., Handayani, Siti Ragil dan Endang, Maria Goretti Wi., Analisis Pemilihan Portfolio Optimal dengan Model dan Pengembangan dari Portofolio Markowitz: Studi pada Indeks Bisnis-27 di Bursa Efek Indonesia Periode ). Tugas Akhir. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Biodata Penulis Josephine Sudiman, memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E.), Program Studi S1 Akuntansi, FE Universitas Andalas di tahun Tahun 2004 menyelesaikan program Master of Accounting di University of Melbourne dan program Doctor of Philosophy di tahun 2012 dari Edith Cowan University. Elsa Novyana, memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan (S.S.T), Program Studi D4 Akuntansi, Politeknik Negeri Padang di tahun
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Dalam portofolio yang dibentuk, kita membentuk kombinasi yang optimal dari beberapa asset (sekuritas) sehingga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah studi peristiwa (event study), dimana event study merupakan salah satu metode penelitian
Lebih terperinciFuji Nurdiani
ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE DESEMBER 2015 MEI 2016 Fuji Nurdiani 131212069 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam
Lebih terperinciAnalisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh
Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham Pada Jakarta Islamic Index (JII) Presented By : Slamet Hidayatulloh BAB I ( LATAR BELAKANG, RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH )
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama dalam proses alokasi dana masyarakat. Perkembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data
Lebih terperinciDaftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011
36 LAMPIRAN 1 Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011 No. Nama Emiten Frekuensi Jumlah Kode Nama Perusahaan November 10 Januari 11 Februari Juli 11 Agustus 11 Januari 12 1. AALI Astra
Lebih terperinciDaftar Perusahaan-perusahaan Sampel
Lampiran 1. Sampel Penelitian Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel Observasi 1 (Periode Formasi: Bulan Februari 2012-Bulan Juni 2012) No. Kode Nama Perusahaan 1 AALI PT Astra Agro Lestari Tbk 2 ADRO PT
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang
BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas pembentukan portofolio menggunakan metode goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang akan dipilih menjadi kandidat portofolio
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut
43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai obyek adalah Jakarta Islamic Indeks yang listing di BEI. Jakarta Islamic Index (JII) adalah index
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v
i DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 8 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian...
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indeks LQ45 adalah perhitungan dari 45 saham, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas sahamsaham
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji
40 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu bertujuan untuk menggambarkan atau mendefinisikan apa yang terlibat di dalam suatu kegiatan, apa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara
III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Intesitas transaksi setiap sekuritas di pasar modal berbeda - beda. Sebagian sekuritas memiliki frekuensi yang sangat tinggi dan aktif diperdagangkan
Lebih terperinciDaftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun
Lampiran 1 Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012 No Emiten Kode Emiten Sektor Industri Tanggal Listing 1 PT. Astra Agro Lestari Tbk AALI Pertanian 09 Desember 1997 2 PT.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan
50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan menjadi dua, 1 yaitu : a) Data primer, adalah data yang diperoleh secara langsung
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini, diukur dengan menggunakan rasio Sharpe yaitu diukur dengan cara membandingkan antara premi risiko
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan didukung oleh teoriteori yang dipelajari dan hasil pembahasan yang diperoleh mengenai analisis rasio keuangan
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Discriminant pada model Black-Litterman dan penerapan pendekatan Least
BAB III PEMBAHASAN Pada bab pembahasan ini dibahas mengenai pendekatan Least Discriminant pada model Black-Litterman dan penerapan pendekatan Least Discriminant pada model Black-Litterman dengan saham
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang
Lebih terperinciOptimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (13) 2337-35 (2301-928X Print) 1 Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming Ema Rahmawati dan Subchan. Jurusan
Lebih terperinciLampiran 1. Diagram Alir Pembentukan Return Portofolio Model Black- Litterman (Saham LQ-45 Periode Juli 2015-Desember 2015)
LAMPIRAN 95 Lampiran 1. Diagram Alir Pembentukan Return Portofolio Model Black- Litterman (Saham LQ-45 Periode Juli 2015-Desember 2015) 45 Saham LQ-45 Return Saham Uji Normalitas Data Return Saham 43 Saham
Lebih terperinciAnggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM
PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA PERUSAHAAN LQ 45 TAHUN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1. Pengertian Portofolio Dalam fenomena yang terjadi pada dunia keuangan, "portofolio" digunakan untuk menyebutkan kumpulan investasi yang dimiliki oleh
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian JII (Jakarta Islamic Indeks) pertama kali diluncurkan oleh BEI (pada saat itu masih bernama Bursa Efek Jakarta) bekerjasama dengan PT Danareksa Investment
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja (purposive) yaitu di PT. Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bursa Efek Indonesia (BEI), karena perusahaan yang akan diambil merupakan perusahaan yang telah go public
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif 4.1.1 Jakarta Islamic Index (JII) Jakarta Islamic Index (JII) diluncurkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Koefisien Laba Tahun
Lampiran 1 Perhitungan Koefisien Laba Tahun 2011-2015 Koefisien Laba Tahun 2011 No Kode 2009 2010 2011 PERUBAHAN PERUBAHAN 2011-2010 2010-2009 MEAN STDEV CV I 1 AALI 2610218000 2964040000 3332932000 368892000
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIA N
BAB 3 METODE PENELITIA N 3.1 Desain Penelitian Berikut ini merupakan desain penelitian yang digunakan penulis: Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode Penelitian Unit Analisis Time
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana
Lebih terperinciBAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
BAB 2 INDEKS KOMPAS 100 2.1 Sejarah Bursa Indeks Kompas 100 Saat ini BEI memiliki 11 jenis indeks harga saham, yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik. Indeks merupakan
Lebih terperinci: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM
ANALISIS PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi Pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun 2011-2015) Nama : Amelia Pujaastuti Npm : 10212705 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk berinvestasi, salah satunya dengan ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini merupakan indeks harga saham individu yang tercatat di LQ45 Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2014, sebanyak 38 emiten
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan Bursa Efek Surabaya (Surabaya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini
38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Periode Pengamatan Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini meneliti
Lebih terperinciσ = LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR)
L1 LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) R i Pt = Ln P t 1 x 100 % Hitung Korelasi CAPM Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR) 1/ n ( 1+ R )( 1+ R
Lebih terperinciPengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-11 Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Arumsarri, Yoshe STIE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh perusahaan yaitu untuk memperoleh profit atau laba yang maksimal. Sehingga dalam laporan keuangan, profitabilitas merupakan ukuran
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45
BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45 2.1 Pasar Modal Pasar modal berperan dalam menunjang perekonomian suatu negara. Saat ini, indikator perekonomian suatu negara, selain diukur melalui pertumbuhan PDB juga dapat
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei terhadap objek penelitian. Cooper dan Schindler dalam Salamah (2011) menyatakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dalam pembangunan nasional harus berjalan seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan. Pembangunan suatu negara digambarkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap berkembang dan dapat mensejahterakan para pemegang sahamnya. Fungsi manajemen keuangan menjadi pemegang
Lebih terperinciANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL
ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL Nama : Nuri Eka Wahyumiati NPM : 15212498 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri,
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Deskripsi Berbagai Indeks Saham Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Investasi dilakukan dengan tujuan agar memperoleh return
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berinvetasi merupakan salah satu wujud dari perencanaan keuangan di masa yang akan datang. Investasi dilakukan dengan tujuan agar memperoleh return (tingkat pengembalian)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya investasi
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
8 BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1. Indeks Saham Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengumuman dividen mempunyai arti bagi investor, oleh karena itu berpengaruh terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan dasar bagi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk membentuk portofolio yang memberikan komposisi optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan saham yang
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau
BAB III METODELOGI PEELITIA 3.1 Tipe Penelitian Penelitian yang dilakukan berupa penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitan yang dilakukan untuk mengetahui variabel mandiri, baik satu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam jenis penelitian asosiatif (hubungan), yaitu
69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Penelitian ini masuk dalam jenis penelitian asosiatif (hubungan), yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif. dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur (benchmark)
62 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif 4.1.1 Jakarta Islamic Index (JII) Jakarta Islamic Index (JII) diluncurkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE),
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Ukuran Perusahaan (FIRM SIZE) dan Harga Saham. Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan dana pada satu aset atau lebih selama jangka waktu tertentu dengan harapan memperoleh pendapatan atau peningkatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kelompok saham yang tergabung dalam Jakarta
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Ferdinand, 2006).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini perusahaan dituntut untuk lebih efisien, efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan manajemen yang baik dalam menjalankan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Blue chip Istilah ini sebenarnya berasal dari istilah di kasino, di mana blue chip mengacu pada counter yang memiliki nilai paling besar. saham blue chip
Lebih terperinciBank Tabungan Negara (Persero) Bank
LAMPIRAN 126 Lampiran 1 Daftar perusahaan LQ 45 2013-2015 Data Emiten Februari 2013 No Kode Emiten Sub Sektor 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk Pertanian 2 ADRO Adaro Energy Tbk Batu Bara 3 AKRA AKR Corporindo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan laporan Organisasi Dana Moneter Internasional (IMF), Indonesia merupakan salah satu negara Asia Pasifik yang memiliki posisi penting dengan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat pemodal (investor). Kedua, pasar modal menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional yang selama ini kita kenal, dimana ada pedagang, pembeli, dan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan kapitalisasi pasar cukup besar. Pasar modal memiliki peran besar bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal di Indonesia telah mengalami perkembangan cukup signifikan. Hal itu ditunjukan dengan semakin banyak jumlah sekuritas yang diperdagangkan dengan kapitalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan bisnis sekarang ini sudah tidak asing lagi dengan kegiatan investasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menurut Hartono (2014) individu-individu yang berpengalaman di dalam dunia ekonomi dan bisnis sekarang ini sudah tidak asing lagi dengan kegiatan investasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari 2016.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian berlangsung ketika meneliti data historis penutupan saham perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL INDEKS TUNGGAL DALAM MENILAI RESIKO DAN RETURN SAHAM UNTUK PILIHAN BERINVESTASI
PENGGUNAAN MODEL INDEKS TUNGGAL DALAM MENILAI RESIKO DAN RETURN SAHAM UNTUK PILIHAN BERINVESTASI Anny Widiasmara Putri Widyasari Universitas PGRI Madiun widyasariputri17@gmail.com ABSTRACT The purpose
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENETAPKAN KOMPOSISI PORTOFOLIO OPTIMAL
PENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENETAPKAN KOMPOSISI PORTOFOLIO OPTIMAL (Studi Pada Saham-Saham LQ 45 yang Listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2012) Windy Martya Wibowo Sri Mangesti Rahayu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun dengan tujuan mengembangkan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketersediaan dana yang cukup bagi industri memegang peranan yang penting dalam kelangsungan hidup perusahaan karena dana merupakan motor penggerak industri
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SHARPE (Studi Pada Perusahaan yang Listing Pada Indeks Lq 45 di BEI Periode 2012)
EVALUASI KINERJA PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SHARPE (Studi Pada Perusahaan yang Listing Pada Indeks Lq 4 di BEI Periode 2012) Sulistya Rini Siti Ragil Handayani Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi
Lebih terperinciIV. PEMBAHASAN. pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan
IV. PEMBAHASAN 4. 1. Gambaran Umum Indeks LQ 45 terdiri dari 45 saham yang telah terpilih melalui berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan kapitalisasi
Lebih terperinciPERBANDINGAN RETURN SAHAM KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM. Linda Ratna Sari
PERBANDINGAN RETURN SAHAM KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM Linda Ratna Sari ratnaslinda@gmail.com Prijati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT Some
Lebih terperinciOptimasi Portofolio Pada Pasar Saham Dengan Menerapkan Metode Goal Programming
Optimasi Portofolio Pada Pasar Saham Dengan Menerapkan Metode Goal Programming Fauziyah Program Studi Akuntansi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya * E-mail: basta.fauziyah@unipasby.ac.id ABSTRAK Pemilihan
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL
Penggunaan Metode Capital (Herarum Sekarwati) 425 PENGGUNAAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL DALAM MENENTUKAN KEPUTUSAN BERINVESTASI SAHAM ( Studi Pada Saham Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciDin Haidiati Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK
PENERAPANIMETODEICAPITALIASSETIPRICINGIMODELI(CAPM) SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Indeks IDX30 Periode Juli 2012-Juni 2015) Din Haidiati Topowijono
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan IDX.com yang memberikan laporan harga harian saham di Bursa Efek
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di PT. Pojok Bursa Efek Indonesia UIN malang dan IDX.com yang memberikan laporan harga harian saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Lebih terperinciPEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM INDEKS IDX30 DI PT BURSA EFEK INDONESIA
PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM INDEKS IDX30 DI PT BURSA EFEK INDONESIA I Made Budi Sudarsana (1) Ida Bagus Panji Sedana (2) Luh Gede Sri Artini (3) (1) Program Pascasarjana Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di PT. Pojok Bursa Efek Indonesia UIN malang dan IDX.com yang memberikan laporan harga harian saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prinsip utama yang ada dalam investasi adalah resiko yang tinggi, akan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi adalah suatu bentuk penanaman modal baik secara langsung maupun tidak langsung. Investasi juga dapat dilakukan dalam jangka pendek atau jangka panjang
Lebih terperinciManagement Analysis Journal
Management Analysis Journal 4 (1) (2013) Management Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/maj ANALISIS PERBEDAAN RETURN DAN RISIKO SAHAM PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN BUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL
Lebih terperinciJURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman Online di:
ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman 21-30 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENGGUNAAN PENDEKATAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN METODE VARIANCE-COVARIANCE
Lebih terperinci10 TOP LOSERS ON STOCK
Bulan / Minggu Kode Saham 10 TOP LOSERS ON STOCK Nama Saham Point NAB Oktober / 1 UNVR Unilever Indonesia -875 (03/10/2014) LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk -725 113,842,373,000 EMTK Elang Mahkota Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. haruslah lebih besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang. menunjang kelangsungan usaha mereka.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga pasar modal merupakan sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang
Lebih terperinciANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45
ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45 Esi Fitriani Komara, SE Manajemen, UNJANI Jl. Terusan Jenderal Sudirman, Cimahi esifitriani91@yahoo.co.id
Lebih terperinciZul Firda Adha
ANALISIS PERKEMBANGAN PORTOFOLIO OPTIMAL TAHUNAN DENGAN METODE INDEKS TUNGGAL PADA SEKTOR PROPERTY AND REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA SELAMA PERIODE 2012-2015 Zul Firda Adha 18212029 80,00% LATAR
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ingin memperoleh dana tambahan untuk operasional perusahaan serta
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal menjadi alternatif bagi investor yang ingin menanamkan modalnya dengan harapan mendapatkan keuntungan dan menjadi fasilitas bagi emiten yang ingin memperoleh
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL
ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL Yuni Pristiwati Noer W Jurusan Akuntansi, STIE Swastamandiri Surakarta, Email: yuni_pristi@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciANALISIS RETURN ON INVESTMENT DAN ECONOMI VALUE ADDED UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM LQ 45
ANALISIS RETURN ON INVESTMENT DAN ECONOMI VALUE ADDED UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM LQ 45 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciSKRIPSI. KOMPARASI KINERJA PERUSAHAAN YANG BERBASIS SYARIAH DENGAN PERUSAHAAN YANG BERBASIS NON-SYARIAH (Studi Empiris BEI)
SKRIPSI KOMPARASI KINERJA PERUSAHAAN YANG BERBASIS SYARIAH DENGAN PERUSAHAAN YANG BERBASIS NON-SYARIAH (Studi Empiris BEI) Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Obyek Penelitian Jakarta Islamic Index (JII)
BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1.1 Jakarta Islamic Index (JII) Dalam rangka mengembangkan pasar modal Islami,
Lebih terperinciLampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel dan Data Perhitungan Tahun 2009
o. Lampiran. Daftar Perusahaan Sampel dan Data Perhitungan Tahun 2009 ama Perusahaan Kode Ukuran Perusahaan Kepemilikan Manajerial Kepemilikan Institusional Current Ratio Debt to Equity Ratio Return on
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian terapan yaitu penelitian yang menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu. Pendekatan yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.
Lebih terperinciABSTRAK. Kata-kata kunci: struktur modal, profitabilitas, kebijakan dividen, nilai perusahaan. viii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Nilai perusahaan merupakan suatu aset yang berharga yang melekat pada perusahaan itu sendiri, yang mencermikan kondisi perusahaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tantangan perekonomian Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada. dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA terdiri dari 10 negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tantangan perekonomian Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada persiapan berlangsungnya pasar bebas dengan pelaku ekonomi yang dikenal dengan Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masukan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu. Dengan adanya aktiva
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari dunia bisnis. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk di
Lebih terperinciANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Di susun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Manajemen
Lebih terperinci