BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Transkripsi

1 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Pemecahan Masalah dan Penjelasannya Metodologi Penelitian adalah langkah-langkah yang dibuat untuk memudahkan Pemecahkan suatu masalah dalam sebuah Penelitian. Berikut ini adalah Flow Chart Pemecahan Masalah :

2 Gambar 3.1 Flow Chart Pemecahan Masalah Observasi Lapangan Observasi adalah langkah awal untuk mendapatkan suatu masalah yang sedang dihadapi oleh suatu perusahaan. Untuk itu penulis melakukan suatu pengamatan pada PT. HIKARI METALINDO PRATAMA. Pada tahap ini Observasi pertama adalah melihat keadaan warehause yang letaknya dekat pintu masuk, setelah itu penulis melakukan pengamatan pada lantai produksi.selain melihat proses produksi suatu produk penulis juga melakukan wawancara terhadap Staff produksi, setelah melakukan wawancara dan melakukakan peninjauan keseluruh kawasan pabrik maka akan didapatkan topik yang akan dibahas oleh Penulis

3 Identifikasi Masalah Setelah melakukan observasi maka didapatkan kendala yang sedang dihadapi oleh perusahaan, dimulai dari warehouse yang terdapat banyak penumpukan barang jadi yang belum dikirimkan ke konsumen walaupun waktunya sudah melewati due date yang telah disepakati. Hal ini disebabkan oleh karena adanya keterlambatan dari ruang produksi. Beberapa proses produksi ada yang Subkontrak/ dikerjakan diluar wilayah pabrik atau memggunakan jasa pihak lain, oleh sebab itu bila ada keterlambatan produksi maka akan mengganggu proses lainnya. Setelah diadakan penelitian lebih dalam maka didapatkan penyebab terjadinya keterlambatan adalah sering terjadinya kerusakan suatu tools pada suatu mesin. Frekuensi kerusakan yang cukup tinggi menyebabkan gangguan pada proses produksi, dan waktu perbaikan yang cukup lama akan mengurangi aktivitas produksi. Semua tools ditentukan waktu penggantiannya sesuai jumlah produksi barang setengah jadi tersebut. Terkadang pemaksaan penggunaan tools melebihi batas jumlah produksi yang telah ditentukan akan menyebabkan kerusakan pada tools yang lain. Hal ini yang yang membuat waktu perbaikan dan penggantian menjadi Double dan waktu Downtimenya manjadi sangat lama, padahal perusahaan menetapkan waktu Downtime mesin dalam 1 bulan adalah ±10 jam. Dalam hal ini perusahaan perlu melakukan Preventive Maintenance dengan memperhitungkan waktu yang tepat untuk dilakukan perawatan dan

4 penggantian Tools untuk meminimasi waktu perbaikan(downtime) dan meminimasi kerusakan. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan untuk dijadikan landasan teori untuk melakukan perhitungan waktu Perbaikan, perawatan dan penggantian serta Age Replacement suatu Tools. Dari studi pustaka ini akan didapatkan Informasi yang dapat dijadikan referensi untuk membantu memecahkan masalah. Sumber referensi didapatkan dari buku buku, internet dan sumber sumber lain yang dapt membantu proses pembahasan Skripsi ini. Tujuan Penelitian Dalam setiap penelitian pasti terdapat tujuan yang ingin dicapai oleh sebab itu berikut adalah tujuan yang ingin dicapai ; 1. Meminimasi waktu Kerusakan tools yang terjadi pada PT. HIKARI METALINDO PRATAMA 2. Mengetahui lini, No mesin dan jenis tools yang sering mengalami kerusakan 3. Menentukan selang waktu penggantian tools dan umur ekonomisnya (life time)

5 4. Menentukan waktu pemeriksaan dan perawatan yang harus dilakukan oleh setiap Operator. 5. Membantu menjabarkan dan memecahkan masalah yang sedang terjadi di PT. HIKARI METALINDO PRATAMA Pengumpulan data Data- data yang dikumpulkan dari perusahaan selama penelitian adalah 1. Sejarah dan Profile Perusahaan 2. Struktur organisasi dan Layout Perusahaan 3. Proses produksi secara umun 4. Gambaran umum perusahaan 5. Waktu kerusakan, lini yang sering rusak, nomor mesin yang sering mengalami kerusakandan Tools yang sering Rusak. 6. Waktu perawatan dan waktu penggantian yang telah ditetapkan Menghitung Nilai Time to Failure (Selang waktu antar kerusakan/ TTF) dan Downtime waktu kerusakan Setelah mendapatkan data yang dibutuhkan maka akan Menghitung semua waktu Down time( waktu mesin berhenti beroperasi karena kerusakan) untuk mendapatkan nilai TTF ( selang waktu antar kerusakan).

6 Menentukan Lini Kritis, Mesin Kritis dan Tools Kritis Setelah itu semua hasil perhitungan di Rekapitulasi dan dikelompokkan sesuai dengan jenisnya. Setelah didapatkan lini kritis, ditentukan lagi nomor mesin yang sering rusak dan langkah terakhir menentukan Tools yang sering rusak. Menentukan Index of Fit Dalam tahap ini kita menentukan nilai dari index of Fit (R) untuk data MTTR (Mean Time to Repair) maupun MTTF ( Mean Time To Failure). Mencari nilai ini dapat menggunakan cara manual dengan mencari nilai R dengan Rumus Korelasi, dimana Nilai R terbesar pada setiap Distribusi adalah yang dipilih (Distribusi Exponential, Weilbull, Lognormal dan Normal). Selain cara manual dapat juga menggunakan program Minitab 14.0 Pengujian Goodness of Fit Tahap ini dilakukan untuk memastikan kebenaran dari perhitungan Index of Fit pada setiap Distribusi yang terpilih untuk diproses lebih lanjut. Pengujian Goodness of Fit dilakukan dengan menggunakan Program Minitab 14.0

7 Menentukan Distribusi yang digunakan Distribusi yang digunakan berdasarkan nilai R terbesar pada perhitungan Index of Fit. Apabila hasil pengujian Goodness of Fit berbeda dengan Index of Fit, maka Penentuan distribusi sesuai dengan hasil pengujian Goodness of Fit. Apabila didapatkan hasil pengujian Distribusi Eksponensial maka data tersebut tidak dapat diolah lebih lanjut karena bila data eksponensial maka waktu kerusakannya konstan. Dan harus kembali pada tahap pengumpulan data kembali. Penentuan Selang waktu Penggantian Pencegahan dan Pemeriksaan Selang waktu penggantian pencegahan dihitung berdasarkan umur penggantian optimal dengan criteria minimasi downtime. Dari hasil perhitungan beberapa selang waktu penggantian Tools ( tp ) dipilih tp dengan nilai total downtime ( D(tp) terkecil, dan dalam tahap ini akan didapatkan umur ekonomis (lifetime) suatu Tools. Perhitungan Nilai Ketersediaan ( Availability ) total Availability adalah Probabilitas bahwa suatu system atau komponendapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan dalam kurun waktu ynag telah di tentukan atau melebihi periode waktu tersebut bila dirawat dengan benar.

8 Hasil nilai Availability ini dapatkan setelah melakukan perhitungan selang waktu penggantian dan selang waktu pemeriksaan. Perhitungan Reliability ( nilai keandalan ) Tools kritis pada saat MTTF tanpa atau dengan tindakan perawatan pencegahan Tingkat keandalan yang rendah bila dilakukan perawatan yang tepat, mungkin akan memperngaruhi tingkat keandalan komponen tersebut.bila dilakukan perawatan dengan tepat maka akan meningkatkan Reliability Suatu komponen, untuk membuktikannya maka dengan menbandingkan tingkat keandalan Tools kritis pada saat MTTF, dengan perawatan maupun tidak dengan perawatan. Analisa Hasil Analisa hasil ini didapatkan bila telah menyelesaikan pengolahan data. Semua hasil perhitungan dianalisa kembali apakah Preventive Maintenance dapat diterapkan pada kasus ini atau tidak? setelah dianalisa akan didapatkan apakah tujuan penelitian ini memenuhi sasaran yang diinginkan? Dan apakah Perhitungan ini dapat meminimasi Downtime atau tidak? dan berdasarkan analisa hasil dapat ditentukan langkah selanjutnya yang akan dilakukan.

9 Kesimpulan dan Saran Dalam tahap ini akan didapatkan kesimpulan dari pengolahan data dan analisa yang telah dilakukan yang sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Selain itu dapat memberikan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan dan mun\gkin dapat membantu pemecahan masalah yaitu masalah Waktu Downtime yang tinggi 3.2 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis ada beberapa metode, seperti: 1. Wawancara Wawancara ini dilakukan langsung dengan staff Produksi yang ada di pada PT. HIKARI METALINDO PRATAMA Selain wawancara dengan Staff produksi untuk mendapatkan data kerusakan mesin yang terjadi selama produksi karena kerusakan tools, penulis juga melakukan wawancara dengan staff bagian Engineering yang membawahi Maintenance. 2. Melakukan Observasi Lapangan Selain melakukan wawancara, penulis juga melakukan observasi langsung ke bagian lantai produksi dan Warehause. Dari pengamatan tersebut, penulis mencatat secara sistematis data-data yang diperlukan

10 untuk melaksanakan penelitian ini yaitu data-data dari bagian produksi. Selain itu juga dilakukan pengumpulan data berdasarkan Studi Pustaka untuk mendapatkan data data teoritis untuk mendukung pengerjaan skripsi ini melalui bulu-buku, internet maupun referensi lainnya. 3.3 Analisa Berjalan Selama pada PT. HIKARI METALINDO PRATAMA berdiri belum diberlakukan Preventive maintenance. Setiap perawatan dilakukan setelah mesin tersebut mengalami kerusakan. Pada kasus ini akan dibahas lebih terperinci dengan memfokuskan pembahasan pada Tools. Penggantian dan perawatan selama ini ditangani langsung oleh operator yang bertanggungjawab atas mesin yang dioperasikannya. Bila kerusakan tools tersebut parah, maka akan diserahkan kebagian Maintenance. Jadi maintenance hanya terfokus pada mesin-mesin prroduksi, urusan Electrical, dll. Perawatan terhadap tools telah dilakukan yaitu membersihkan dengan mencuci tools yang telah selesai digunakan dan kemudian ditaruh kedalam lemari Tools. Dan sebelum digunakan tools tersebut kembali dibersihkan dan di setting ulang ( Dandory) secara rutin sebelum mesin beroperasi.

11 Umur ekonomis Tools telah ditetapkan misalnya untuk Punch harus diganti setiap setelah memproduksi produk. Meskipun telah dilakukan perawatan dan penentuan standar lifetime kerusakan masih sering terjadi. Hal ini disebabkan oleh kelalaian operator dan skill operator yang tidak merata. Penentuan penggantian setelah produksi berdasarkan adanya beberapa punch yang dapat menyentuh angka tersebut bahkan dapat melebihi bila kondisi punch masih bisa terpakai, sehingga mereka memukul rata life time dari punch tersebut, padahal tidak semua punch dapat menyentuh angka tersebut. Karena ketahanan Punch tergantung bahan baku suatu produk. Ketidakjelasan life time dari Tools tersebut yang membuat tools cepat rusak dan waktu perbaikannya akan memakan waktu yang sangat lama bila kerusakan suatu tools dapat menyebabkan kerusakan pada tools lainnya karena Suatu Tools tetap dipaksakan untuk terus beroperasi, padahal sudah waktunya harus diganti. Dengan mengetahui lifetime, waktu pemeriksaan dan waktu perawatan suatu tools dengan tepat maka dapat mengurangi resiko kerusakan tools pada saat mesin beroperasi yang dapat merugikan perusahaan tersebut. Dan waktu mesin tidak beroperasi karena kerusakan (downtime) dapat diminimasi mendekati terget awal perusahaan ±10 jam/bulan.