KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK DIREKTORAT APARATUR NEGARA - BAPPENAS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK DIREKTORAT APARATUR NEGARA - BAPPENAS"

Transkripsi

1 KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK DIREKTORAT APARATUR NEGARA - BAPPENAS

2 OUTLINE ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG APARATUR NEGARA KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK INDIKATOR TAHUNAN PENCAPAIAN TARGET PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK 2 KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

3 ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG APARATUR NEGARA

4 STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL Dimensi Pembangunan Manusia Kepastian dan Penegakan Hukum 3 DIMENSI PEMBANGUNAN Keamanan dan Ketertiban KONDISI PERLU Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan Politik dan Demokrasi Tata Kelola dan Reformasi Birokrasi Dimensi Pemerataan dan Kewilayahan Norma Pokok Pembangunan Kabinet Kerja 1. Pembangunan bersifat holistik komprehensif memperhatikan seluruh dimensi terkait 2. Pembangunan untuk manusia dan masyarakat harus memberdayakan masyarakat untuk menjadi mandiri dan tidak menyebabkan justru menjadi masyarakat yang lemah (entitled society) 3. Pembangunan tidak menciptakan ketimpangan yang semakin lebar 4. Pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan ekosistem 5. Pembangunan harus mendorong tumbuh kembangnya swasta dan tidak justru mematikan usaha yang sudah berjalan Quick Wins dan Program Lanjutan Lainnya RKP 2015 Melanjutkan Reformasi Bagi Percepatan Pembangunan Ekonomi yang Berkeadilan RKP 2016 Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk Memperkuat Pondasi Pembangunan yang Berkualitas RKP 2017 Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja serta Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan Antar Wilayah Pembangunan yang Berkualitas RKP 2018 Ditentukan dalam Proses Penyusunan RKP Tahun 2018 RKP 2019 Ditentukan dalam Proses Penyusunan RKP Tahun KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

5 ARAH KEBIJAKAN DAN TAHAPAN APARATUR NEGARA DALAM RPJPN Pembangunan aparatur negara dilakukan melalui REFORMASI BIROKRASI untuk meningkatkan profesionalisme aparatur negara dan untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, di pusat maupun di daerah agar mampu mendukung keberhasilan pembangunan di bidang-bidang lainnya. RPJMN 1 ( ) RPJMN 2 ( ) RPJMN 3 ( ) RPJMN 2 ( ) Pemb. di bidang aparatur negara diarahkan pada pelayanan kpd masy. yang semakin membaik dg meningkatnya penyelenggaraan desentralisasi dan otda yang tercermin dgn terjaminnya konsistensi seluruh peraturan pusat dan daerah dan tdk bertentangan dgn peraturan dan perundang-undangan yg lebih tinggi, serta tertatanya kelembagaan birokrasi dlm mendukung percepatan terwujudnya tata kepemerintahan yang baik. Pembangunan di bidang aparatur negara diarahkan pada kualitas pelayanan publik yang lebih murah, cepat, transparan, dan akuntabel serta makin meningkat yang ditandai dengan terpenuhinya standar pelayanan minimum di semua tingkatan pemerintah. Pembangunan di bidang aparatur negara diarahkan pada profesionalisme aparatur negara di pusat dan daerah yang makin mampu mendukung pembangunan nasional. Pembangunan di bidang aparatur negara diarahkan pada terwujudnya tata kepemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa yang berdasarkan hukum, serta birokrasi yang profesional dan netral. 5 KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

6 KERANGKA PIKIR REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK PANCASILA & UUD 45 RPJPN VISI, MISI DAN AGENDA CAPRES-CAWAPRES CAPAIAN DAN EVALUASI: Opini WTP, Procurement; Kemudahan Berusaha; SPM; PTSP; Reformasi Birokrasi; Akuntabilitas Kinerja GLOBALISASI Ketidakpastian Integrasi Ekonomi Kompetisi Global (Middle Income Trap, AEC, Asian Century) REVOLUSI ICT Dampak e-govt Faster, Cheaper, Better Keterbukaan Informasi SASARAN POKOK RPJMN III Aparatur negara yang profesional dan berkinerja di pusat dan daerah yang mampu mendukung pembangunan nasional Faktor Eksternal REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK Faktor Internal PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN AKUNTABEL PEMERINTAHAN YANG TRANSPARAN, EFEKTIF, DAN EFISIEN PELAYANAN PUBLIK YANG BERKUALITAS DAYA SAING BANGSA KEMAKMURAN EKONOMI KESEJAHTERAAN RAKYAT ASPIRASI PUBLIK: Transparansi Akuntabilitas Partisipasi Kinerja Pelayanan yang berkualitas DEMOKRATISASID ESENTRALISASI Partisipasi Pro Rakyat Keadilan Sosial BIROKRASI KKN Tidak Efisien/ Efektif Kapasitas Rendah Politisasi Birokrasi 6 KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

7 SASARAN DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG APARATUR Pemerintahan yang Bersih dan Akuntabel No Indikator 1. Opini WTP atas Laporan Keuangan 2. Satua n Baseline Kementerian/Lembaga % Provinsi % Kabupaten % Kota % Tingkat Kapabilitas APIP K/L (Level 3) Kementerian/Lembaga % NA Provinsi % NA Kabupaten/Kota % NA Tingkat Maturitas Penerapan SPIP K/L (Level 3) Kementerian/Lembaga % NA Provinsi % NA Kabupaten/Kota % NA Instansi Pemerintah yg Akuntabel (Skor B atas SAKIP) Kementerian/Lembaga % 39, Provinsi % 27, Kab/Kota % 0, ,5 50 Arah Kebijakan 1.Penerapan sistem integritas nasional yang efektif 2.Penerapan pengawasan yang profesional, berintegritas, independen dan sinergis 3.Pemantapan sistem pengelolaan keuangan negara yang akuntabel 4.Pemantapan sistem pengadaan barang dan jasa secara transparan dan berintergitas 7 KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

8 SASARAN DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG APARATUR Penyelenggaraan Birokrasi yang Efektif dan Efisien No Indikator Satuan Baseline Persentase Instansi Pemerintah yang Memiliki Nilai Indeks Reformasi Birokrasi Baik (Kategori B ke atas) Kementerian/Lembaga Skor Provinsi Skor , Kabupaten/Kota Skor , Indeks Profesionalitas ASN Skor NA Indeks e-government Nasional 4. Kementerian/Lembaga Skor 0-4 2,66 3,0 3,2 3,4 Provinsi Skor 0-4 2,2 Kabupaten/kota Skor 0-4 2,2 Penggunaan E-Procurement terhadap Belanja Pengadaan % Arah Kebijakan 1. Mewujudkan kelembagaan instansi pemerintah yang tepat ukuran, tepat fungsi dan sinergis 2. Penerapan bisnis proses yang sederhana, transparan, partisipatif, dan berbasis TIK 3. Mewujudkan aparatur sipil negara yang profesional dan bermartabat melalui manajemen SDM yang transparan, kompetitif, dan berbasis merit 4. Penerapan sistem manajemen kinerja nasional yang efektif 5. Meningkatkan efisiensi (belanja aparatur) penyelenggaraan birokrasi 8 KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

9 SASARAN DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG APARATUR Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik No Indikator Satuan Baseline Indeks Integritas Nasional Integritas Pelayanan Publik (Pusat) Integritas Pelayanan Publik (Daerah) 2. Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) Tingkat Kepatuhan 3. K/L/Pemda Dalam Pelaksanaan UU No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik (Zona Hijau) Skor ,37 7,9 8,3 9,0 Skor ,82 7,3 7,6 8,5 % Kementerien % NA Lembaga % NA 32, Provinsi % NA 31,75 54,5 100 Kab/Kota % NA 17,75 30,5 60 Arah Kebijakan 1. Penguatan kelembagaan dan manajemen pelayanan Publik 2. Penguatan Partisipasi Masyarakat dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 9 KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

10 KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

11 PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK Tatakelola pemerintahan yang baik adalah prasyarat penting bagi tercapainya sasaran pembangunan nasional yaitu mewujudkan Indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan 1 2 Tatakelola pemerintahan yang baik ditandai dengan adanya kesetaraan (equality) diantara aktor-aktor terkait sehingga prinsip-prinsip seperti transparansi, akuntabilitas, efektifitas, efisiensi, supremasi hukum, keadilan, dn partisipasi masyarakat dapat terwujud; Penerapan tatakelola pemerintahan yang baik secara konsisten dapat meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, meningkatkan kualitas pelayanan publik, meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi 3 4 Penerapan tatakelola pemerintahan yang baik di Indonesia selama ini belum mampu membuka ruang serta mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pengelolaan pembangunan. 11 KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

12 ARAH KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK Memperkuat kapasitas birokrasi dan mendorong partisipasi masyarakat sipil, melalui: Peningkatan keterbukaan informasi dan komunikasi publik Peningkatan partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan Perluasan agenda Reformasi Birokrasi Demokratic Governance Peningkatan kualitas pelayanan publik 12 KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

13 KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK RPJMN Peningkatan Keterbukaan Informasi Publik Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Perumusan Kebijakan Peningkatan Kapasitas Birokrasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 1. Pembentukan PPID 2. Public awareness campaign 3. Publikasi proses perencanaan dan penganggaran 4. Publikasi laporan keuangan dan kinerja 1. Forum Konsultasi Publik 2. Publikasi program dan kegiatan prioritas 3. Pengembangan sistem publikasi yang informatif 1. Penyusunan Road Map RB 2. Restrukturisasi organsiasi dan tatakerja 3. Penerapan SPIP 4. Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP 5. Penerapan SIMAK BMN dan SIMA 6. e-government, e-arsip 1. Penerapan standar pelayanan publik 2. Pembentukan PTSP 3. Manajemen pengaduan berbasis IT 4. Survey kepuasan masyarakat 13 KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

14 KINERJA TATA KELOLA PEMERINTAH ARENA PER ARENA PARTISIPASI KEADILAN AKUNTABILITAS TRANSPARANSI EFISIENSI EFEKTIVITAS Pemerintah 5,28 5,87 3,89 5,45 4,58 7,51 5,49 Birokrasi 5,68 3,96 5,91 6,17 5,04 6,98 5,38 Masyarakat Sipil 6,33 6,53 6,28 6,17 6,28 6,22 6,48 Masyarakat Ekonomi 5,72 6,16 5,83 6,18 5,80 5,54 4,74 Note: 1 is the lowest and 10 the highest Sumber: Kemitraan, Indonesia Governance Index 2014 Kinerja tatakelola sektor publik (pemerintah dan birokrasi) lebih rendah bila dibandingkan kinerja masyarakat sipil (civil society) dan masyarakat ekonomi (private sector) 14 KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

15 INDIKATOR TAHUNAN PENCAPAIAN TARGET PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK RPJMN

16 KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK RKP 2017 Indikator tata kelola pemerintahan yang baik ini adalah : 1. Amanat UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, 2. UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, 3. Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang RPJMN Indikator Tata Kelola Pemerintahan yang Baik telah menjadi amanat dalam RPJMN sekaligus tertuang sejak RKP 2015 namun hingga kini pelaksanaannya di daerah belum optimal. Komitmen daerah untuk melaksanakan seluruh indikator tata kelola pemerintahan yang baik memiliki korelasi positif dengan penilaian kinerja reformasi birokrasi di setiap instansi. 16 KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK Pada RKP 2017, pencapaian target indikator tata kelola pemerintahan yang baik diharapkan dapat meningkat karena pengisian target ditetapkan secara mandiri oleh daerah.

17 URGENSI PENETAPAN TARGET TAHUNAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK RKP 2017 Kualitas tatakelola pemerintahan adalah prasyarat tercapainya sasaran pembangunan nasional, baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Penerapan kebijakan pengarusutamaan tatakelola pemerintahan yang baik dalam RKP 2017 diarahkan untuk menjawab dua persoalan, yaitu: Penguatan kapasitas pemerintah; Perluasan ruang partisipasi masyarakat. 17 KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

18 No INDIKATOR SASARAN RPJMN SASARAN 2017 I INDIKATOR DAN TARGET PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK RPJMN Peningkatan Keterbukaan Informasi dan Komunikasi Publik 1.1 % jumlah Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) 44,83% K/L 100% 70% Provinsi 100% 100% Kabupaten 100% 70% Kota 100% 100% 1.2 % K/L/D yang melakukan kerjasama dengan media massa dalam rangka Public Awareness Campaign tentang pentingnya informasi publik 100% 79,31% 1.3 % K/L/D yang mempublikasikan proses perencanaan dan penganggaran kepada masyarakat 100% 86,21% 1.4 % K/L/D yang mempublikasikan laporan keuangan dan kinerja 100% 86,21% II Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Perumusan Kebijakan 2.1 % K/L/D yang melaksanakan Forum Konsultasi Publik 100% 81,61% 2.2 % K/L/D yang mempublikasikan program dan kegiatan prioritas di instansi masing-masing 100% 50% 2.3 % K/L/D yang memiliki sistem publikasi informasi yang mudah dipahami 100% 62,07% 2.4 % K/L/D yang memiliki media/sarana partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan evaluasi pembangunan 100% 82,76% 18 KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

19 INDIKATOR DAN TARGET PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK RPJMN No INDIKATOR SASARAN RPJMN SASARAN 2017 III 3.1 % K/L/D yang telah menyusun Grand Design dan Road Map Reformasi Birokrasi Instansi Peningkatan kapasitas birokrasi melalui Reformasi Birokrasi 100% 57,47% 3.2 % K/L/D yang telah melakukan penataan organisasi 100% 79,31% 3.3 % K/L/D yang telah menyusun SOP utama sesuai dengan proses bisnis organisasi/unit kerja 3.4 Jumlah K/L/D yang membangun dan menerapkan e-government dalam penyelenggaraan pemerintahan 3.5 % K/L/D yang menggunakan Computer Assisted Test (CAT) system dalam rekrutmen CPNS 100% 100% 100% 83,91% 90,80% 85,06% 3.6 % K/L/D yang menerapkan sasaran kinerja pegawai 100% 50% 3.7 % jumlah K/L/D yang menerapkan 5 unsur sistem pengendalian internal pemerintah 3.8 % Pemerintah Daerah yang telah mengoperasionalkan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) secara penuh 80% 100% 77,01% 10,34% 3.9 Penerapan e-arsip 100% 60% IV Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 4.1 % unit penyelenggara pelayanan publik yang sudah menerapkan Standar Pelayanan 100% 80,46% 19 KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

20 INDIKATOR DAN TARGET PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK RPJMN No INDIKATOR SASARAN RPJMN SASARAN % unit penyelenggara pelayanan publik yang memiliki Unit Pengaduan Masyarakat berbasis teknologi informasi 100% 70,11% 4.3 % unit penyelenggara pelayanan publik yang memiliki sistem informasi pelayanan publik berbasis IT 100% 81,61% 4.4 % unit penyelenggara pelayanan publik yang menerapkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) 100% 16,09% 4.5 % unit penyelenggara pelayanan publik yang melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat 100% 20% 20 KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

21 CONTOH PENGISIAN FORMULIR No Kebijakan instansi dalam Renja Indikator di setiap instansi Baseline 2015 Target per Tahun Catatan I II III IV V VI VII VIII IX Peningkatan keterbukaan informasi dan komunikasi publik 1 Pembentukan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) pada setiap unit organisasi Terbentuknya PPID Kerja sama dengan media massa dalam rangka public awareness campaign Terlaksananya kerjasama dengan media massa dalam rangka public awareness campaign MoU dengan berbagai media massa 3 Publikasi semua dokumen perencanaan, penganggaran dan pengadaan barang dan jasa ke dalam website masing-masing K/L/D Dipublikasikannya Dokumen Perencanaan Dan Penganggaran (Renja dan DIPA) Dipublikasikannya Dokumen Rencana Umum Pengadaan (RUP) Publikasi informasi penggunaan/pelaksanaan anggaran Terpublikasikannya laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh BPK (audited) 21 KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

22 LANJUTAN... No Kebijakan instansi dalam Renja Indikator di setiap instansi Baseline 2015 Target per Tahun Catatan I II III IV V VI VII VIII IX Peningkatan partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan 5 K/L/D wajib melaksanakan Forum Konsultasi Publik dalam rangka Perumusan Kebijakan Terlaksananya Forum Konsultasi Publik (FKP) dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT) Terbangunnya website yang mudah diakses (memiliki domain go.id) 6 K/L/D wajib mengembangkan sistem publikasi informasi proaktif yang dapat diakses dengan bahasa yang mudah dipahami Terbangunnya website yang mudah dipahami (user friendly) serta memiliki data dan informasi mutakhir Beroperasinya website yang interaktif 22 KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

23 LANJUTAN... No Kebijakan instansi dalam Renja Indikator di setiap instansi Baseline 2015 Target per Tahun Catatan I II III IV V VI VII VIII IX Peningkatan kapasitas birokrasi melalui Reformasi Birokrasi 7 Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi Tersusunnya Road Map Reformasi Birokrasi Instansi Melakukan restrukturisasi organisasi dan tata kerja instansi untuk rightsizing didasarkan pada sasaran dan kebijakan RPJMN dan RPJMD Terlaksananya rightsizing organisasi Proses rightsizing organisasi dapat dilakukan lebih dari 1 tahun (kajian dan pelaksanaan) 9 Penyederhanaan proses bisnis yang berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat Tersedianya Proses Bisnis terkait pelayanan publik Tiap instansi hanya memiliki 1 Proses bisnis secara keseluruhan 10 Percepatan penerapan sistem pengendalian internal pemerintah di setiap unit organisasi pemerintah % Penerapan sistem pengendalian internal pemerintah level 3 di seluruh unit kerja instansi yang bersangkutan Angka kumulatif. 11 Penyusunan laporan keuangan yang akuntabel dan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (PP No. 71 Tahun 2010) opini WTP WTP WTP WTP WTP WTP 23 KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

24 LANJUTAN... No Kebijakan instansi dalam Renja Indikator di setiap instansi Baseline 2015 Target per Tahun I II III IV V VI VII VIII IX Peningkatan kapasitas birokrasi melalui Reformasi Birokrasi Catatan 12 Penggunaan aplikasi SIMDA pada setiap pemerintah daerah Terimplementasinya aplikasi SIMDA dalam pengelolaan keuangan daerah Penerapan sistem seleksi berbasis CAT system di seluruh instansi pemerintah Penerapan CAT system dalam seleksi dan/atau promosi ASN Untuk rekrutmen ASN Tergantung kebijakan moratorium 14 Pengembangan dan penerapan e- Government Terbangunnnya dan diterapkannya e- Government dalam penyelenggaraan pemerintahan (Tugas pokok dan fungsi instansi) Penerapan e-arsip di tiap unit organisasi pemerintah Penerapan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah berbasis Teknologi Informasi Terbangunnya dan diterapkannya e- Arsip di instansi Diterapkannya SAKIP berbasis Teknologi Informasi Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang berkualitas Skor LAKIP nilai A B A A A A 24 KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

25 LANJUTAN... No Kebijakan instansi dalam Renja Indikator di setiap instansi Baseline 2015 Target per Tahun Catatan I II III IV V VI VII VIII IX Peningkatan kualitas pelayanan publik 18 Penerapan Standar Pelayanan Publik untuk seluruh unit pelayanan publik % Standar Pelayanan Publik yang diterapkan di seluruh unit pelayan instansi yang bersangkutan Sebutkan jumlah unit pelayanannya masingmasing K/L/D 19 Penyusunan SOP untuk berbagai jenis pelayanan Jumlah SOP pelayanan publik yang tersedia pada instansi/pemda yang bersangkutan Sebutkan jumlah total SOP yang harus dibuat 20 Percepatan penerapan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang efektif dan efisien Terbentuknya unit/badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu pada instansi yang bersangkutan Hanya untuk instansi/pemda yang wajib memiliki PTSP Penerapan manajemen pengaduan berbasis teknologi informasi yang efektif pada setiap unit pelayanan publik Penerapan Unit Pelayanan Publik yang berbasis teknologi informasi K/L/D memiliki standar pelayanan yang disusun secara partisipatif Terbangun dan diterapkannya unit pengaduan masyarakat berbasis teknologi informasi Terbangun dan diterapkannya e- services pada instansi yang bersangkutan Jumlah kebijakan standar pelayanan publik yang disusun secara partisipatif Sebutkan jumlah pelayanan publik yang harus ada di K/L/D bersangkutan 25 KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

26 LANJUTAN... No Kebijakan instansi dalam Renja Indikator di setiap instansi Baseline 2015 Target per Tahun I II III IV V VI VII VIII IX Peningkatan kualitas pelayanan publik Catatan 24 K/L/D memiliki kebijakan Standar Pelayanan Minimum % Diterapkannya Standar Pelayanan Minimum pada unit pelayanan publik yang berada di instansi bersangkutan Sebutkan jumlah SPM yang diterapkan 25 K/L/D wajib melaksanakan Forum Konsultasi Publik dalam rangka Perencanaan dan Monitoring-Evaluasi Terlaksananya Forum Konsultasi Publik dalam proses perencanaan dan monev yang terlembaga* *Terlembaga: dilaksanakan secara rutin dan melibatkan stakeholder yang relevan (ormas, media massa, akademisi, praktisi, dan dunia usaha) 26 K/L/D wajib mengembangkan sistem publikasi informasi Tersedianya sistem publikasi informasi Sistem publikasi informasi yang dimaksud adlah infrastruktur, SDM, konten, prosedur serta metode implementasi 26 KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

27 KELUARAN (OUTPUT) Target tahunan dari tiap sasaran/target lima tahunan pengarusutamaan reformasi birokrasi RPJMN ; Pemetaan pemerintah daerah yang berpengaruh signifikan dalam capaian tiap target/indikator. Komitmen pemerintah daerah untuk mengimplementasikan seluruh indikator pengarusutamaan tata kelola pemerintahan yang baik akan memberi korelasi positif terhadap penilaian kinerja reformasi birokrasi di pemerintah daerah 27 KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

28 KELUARAN (OUTPUT) Agustus 2017 Koordinasi dengan Pemda Kab/ Kota Minggu 2 September 2017 Batas Waktu Penyampaian isian Form Indikator Tata Kelola oleh Daerah Kab/ Kota Minggu IV Sept 2017 Menganalisis Form Isian Indikator dari Daerah Kab/Kota 28 KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

29 PENYAMPAIAN KEMBALI FORM Mengingat waktu yang ada, mohon form yang telah diisi oleh Pemda Kab/Kota dapat kami terima kembali selambat-lambatnya tanggal 31 Agustus Form yang telah diisi dapat dikirim melalui , dengan alamat: Apabila dalam pengisian form ini membutuhkan penjelasan lebih lanjut atau mengalami kesulitan, dapat mengakses pada alamat web kami goodgovernance.bappenas.go.id. atau dapat menghubungi staf Direktorat Aparatur Negara, Kementerian PPN/Bappenas: 1. Sdr. Irfan ( , 2. Sdr. Yohan Irawan ( , yohanirawan@gmail.com) 3. Sdr. Zakia Nurus Syifa ( , zakianurussyifa@yahoo.co.id ) 29 KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

30 Terimakasih DIREKTUR APARATUR NEGARA - BAPPENAS You can also find us at: twitter.com/bappenas facebook.com/kementerianppn/bappenas Kementerian PPN / Bappenas aparatur@bappenas.go.id

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO Lampiran A 73 KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI 2015 2019 TINGKAT MAKRO Sasaran Reformasi A. yang bersih dan akuntabel. 1. Penerapan sistem nilai dan integritas birokrasi yang efektif. 2.

Lebih terperinci

Agenda Pembangunan Nasional dalam RPJMN : Pengelolaan Sistem dan Jaringan Informasi Kearsipan Nasional sebagai Prioritas Nasional

Agenda Pembangunan Nasional dalam RPJMN : Pengelolaan Sistem dan Jaringan Informasi Kearsipan Nasional sebagai Prioritas Nasional KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL RAPAT KOORDINASI SIKN DAN JIKN TAHUN 2015 ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Agenda Pembangunan Nasional dalam RPJMN

Lebih terperinci

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI INSPEKTORAT UTAMA 7 AGUSTUS 2017 OUTLINE 1 2 3 Tujuan, Sasaran, Arah dan Kerangka Kebijakan RB Ukuran Keberhasilan RB Peran Inspektorat dalam

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANN PERWAKILAN PROVINSI BALI Jalan Kapten Tantular, Denpasar 80235 Telepon: (0361) 246772, Faksimile: (0361) 246771 E-mail: bali@ @bpkp.go.id RENCANA STRATEGIS BADAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 2015-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI. Memperkuat Birokrasi Pemerintahan Melalui Perubahan Secara Terencana

BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI. Memperkuat Birokrasi Pemerintahan Melalui Perubahan Secara Terencana 2019 2018 2017 2016 2015 Daftar Isi BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI Memperkuat Birokrasi Pemerintahan Melalui Perubahan Secara Terencana 1 BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS Kemajuan dan Tantangan

Lebih terperinci

DisampaikanOleh : DR. MUH. MARWAN, M.Si DIRJEN BINA BANGDA. 1. Manajemen Perubahan. 4. Penataan Ketatalaksanaan. 6. Penguatan Pengawasan

DisampaikanOleh : DR. MUH. MARWAN, M.Si DIRJEN BINA BANGDA. 1. Manajemen Perubahan. 4. Penataan Ketatalaksanaan. 6. Penguatan Pengawasan REFORMASI BIROKRASI DAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH Disampaikan dalam Seminar Kemenpan dan RB bersama Bakohumas, 27/5/13. DisampaikanOleh : DR. MUH. MARWAN, M.Si DIRJEN BINA BANGDA 1 PROGRAM PERCEPATAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI Herry Yana Sutisna Deputi Bidang Pengawasan dan

Lebih terperinci

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PENGAWASAN

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PENGAWASAN BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PENGAWASAN Pada bab sebelumnya telah diuraikan tentang visi, misi dan tujuan yang pencapaiannya diukur dari pencapaian sasaran strategis, sasaran program

Lebih terperinci

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN INOVASI DAN DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN INOVASI DAN DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH PEMBINAAN DAN PENGAWASAN INOVASI DAN DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH Drs. Eduard Sigalingging, M.Si Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah

Lebih terperinci

Roadmap Reformasi Birokrasi dan Peran LAN

Roadmap Reformasi Birokrasi dan Peran LAN Roadmap Reformasi Birokrasi 2015-2019 dan Peran LAN Tri Widodo W. Utomo INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI Keterkaitan Roadmap RB 2015-2019 dengan Dokumen Lain 3 Dimensi Pemb.angunan (RPJMN 2015-2019)

Lebih terperinci

BAB 1 BISNIS PROSES DALAM REFORMASI BIROKRASI. A. Pendahuluan

BAB 1 BISNIS PROSES DALAM REFORMASI BIROKRASI. A. Pendahuluan BAB 1 BISNIS PROSES DALAM REFORMASI BIROKRASI A. Pendahuluan Salah satu area perubahan dalam reformasi birokrasi yang wajib dilaksanakan oleh kementerian/lembaga/pemerintah daerah adalah penataan tata

Lebih terperinci

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS - 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS A. KEMAJUAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Sebagai langkah strategis,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL, PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PETA JALAN REFORMASI BIROKRASI BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA - 2-2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN JAKARTA - 2012 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Sekretariat Badan Pengembangan Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada hierarki dan jenjang jabatan. Dalam tataran praktek, birokrasi seringkali

BAB I PENDAHULUAN. pada hierarki dan jenjang jabatan. Dalam tataran praktek, birokrasi seringkali BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Birokrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hierarki dan

Lebih terperinci

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEBIJAKAN Reformasi Birokrasi NASIONAL ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI Pengorganisasian Pelaksanaan Tim Pengarah Kementerian/Lembaga Ketua: Pimpinan K/L Sekretaris: Sekjen Anggota: Pejabat Eselon I Pemerintah

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

Kata Pengantar. massive di seluruh instansi pemerintah dengan kadar kedalaman yang berbedabeda.

Kata Pengantar. massive di seluruh instansi pemerintah dengan kadar kedalaman yang berbedabeda. 2019 2018 2017 2016 2015 Kata Pengantar Reformasi birokrasi bukan lagi sekedar tuntutan dari segenap elemen masyarakat yang mengharapkan agar birokrasi dan terutama aparatur dapat berkualitas lebih baik

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

BAB 14 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN

BAB 14 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN BAB 14 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BERWIBAWA Salah satu agenda pembangunan nasional adalah menciptakan tata pemerintahan yang bersih, dan berwibawa. Agenda tersebut merupakan upaya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Saat Ini telah melaksanakan program reformasi birokrasi pada periode 2005-2009. Sampai saat ini program reformasi birokrasi masih terus berlanjut, dan telah memberikan manfaat

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017 1 REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017 2 REFORMASI BIROKRASI PENGERTIAN Upaya melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA DAN PELAYANAN PUBLIK RRI

REFORMASI BIROKRASI DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA DAN PELAYANAN PUBLIK RRI REFORMASI BIROKRASI DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA DAN PELAYANAN PUBLIK RRI Jakarta, 11 Agustus 2015 Disampaikan pada acara : Rapat kerja Tengah Tahun Lembaga Penyiaran RRI Tahun 2015 Esensi Reformasi

Lebih terperinci

2016, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 201

2016, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 201 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1430, 2016 KEMEN-DPDTT. Road Map RB 2015-2019. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI Manajemen Perubahan Seluruh proses reformasi birokrasi di instansi akan mengarah pada rekonseptualisasi organisasi dan mekanisme kerja instansi secara menyeluruh. Proses

Lebih terperinci

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi KONDISI UMUM SEBELUM REFORMASI BIROKRASI 2 MASIH DIWARNAI DENGAN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS 2015 2019 Perencanaan merupakan sebuah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) UNIT PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK Melayani Informasi, Memajukan Negeri 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Salah satu prasyarat penting dalam

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR

KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR Herry Yana Sutisna Deputi Bidang Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur SASARAN DAN TARGET

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PRT/M/2016 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI DI DAERAH

IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI DI DAERAH IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI DI DAERAH 1 1 Program RB Grand Design RB Road Map RB 6 Program Makro 8 Area Perubahan 9 Program Percepatan RB 9 Program Mikro K/L & Pemda 2 Keterkaitan Program Makro Dengan

Lebih terperinci

RPJMN dan RENSTRA BPOM

RPJMN dan RENSTRA BPOM RPJMN 2015-2019 dan RENSTRA BPOM 2015-2019 Kepala Bagian Renstra dan Organisasi Biro Perencanaan dan Keuangan Jakarta, 18 Juli 2017 1 SISTEMATIKA PENYAJIAN RPJMN 2015-2019 RENCANA STRATEGIS BPOM 2015-2019

Lebih terperinci

Arah Kebijakan Pembangunan Pemerintahan DIY

Arah Kebijakan Pembangunan Pemerintahan DIY Arah Kebijakan Pembangunan Pemerintahan DIY Asisten Pemerintahan dan Kesra Kamis, 10 Maret 2016 Gedung Radyosuyoso Bappeda DIY 1 VISI DAN MISI PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019 2 SINERGI TEMA RKP DAN RKPD

Lebih terperinci

Disampaikan Pada Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR di Gedung Nusantara DPR Tanggal 13 Pebruari 2012

Disampaikan Pada Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR di Gedung Nusantara DPR Tanggal 13 Pebruari 2012 Disampaikan Pada Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR di Gedung Nusantara DPR Tanggal 13 Pebruari 2012 1 KERANGKA KEBIJAKAN REFORMASI BIROKRASI GRAND DESIGN ROAD MAP PEDOMAN- PEDOMAN PERPRES NOMOR 81 TAHUN

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KETERBUKAAN PEMERINTAH

RENCANA AKSI KETERBUKAAN PEMERINTAH RENCANA AKSI KETERBUKAAN PEMERINTAH 2016-2017 A. Pengantar Rencana Aksi Keterbukaan Pemerintah atau Open Government Indonesia (Renaksi OGI) 2016-2017 adalah Renaksi yang ke-empat sejak Indonesia bergabung

Lebih terperinci

Penataan Tatalaksana Dalam Kerangka Reformasi Birokrasi

Penataan Tatalaksana Dalam Kerangka Reformasi Birokrasi KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Penataan Tatalaksana Dalam Kerangka Reformasi Birokrasi Ir. Deddy S. Bratakusumah, BE., MURP., M.Sc, PhD. DEPUTI BIDANG TATALAKSANA deddys@menpan.go.id

Lebih terperinci

MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN MELAYANI

MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN MELAYANI MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN MELAYANI OLEH : MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI JAKARTA, 14 FEBRUARI 2012

Lebih terperinci

Tabel 7.6 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Misi 6. INDIKATOR KINERJA (outcome) Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan

Tabel 7.6 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Misi 6. INDIKATOR KINERJA (outcome) Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan 1 Peningkatan tata kelola Kepemerintahan yang baik dengan prinsip-prinsip Good Governance 1 Penataan kelembagaan dan aparatur pemerintah menuju kelembagaan yang minim struktur kaya fungsi dan aparatur

Lebih terperinci

ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL

ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL AZWAR ABUBAKAR Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RPJMN 2010-2014 Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menjelaskan bahwa Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

1. Apa dan Mengapa diperlukan Road Map 2. Progra g m,,kegia g tan,,dan hasil yan

1. Apa dan Mengapa diperlukan Road Map 2. Progra g m,,kegia g tan,,dan hasil yan 1. Apa dan Mengapa diperlukan Road Map 2. Program, Kegiatan, dan hasil yang Diharapkan pada Tingkatan Mikro 3. Format Road Map 4. Langkah langkah Penyusunan Road Map 2 1 Road Map Road Map merupakan rencana

Lebih terperinci

BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN 3.1 Arah Strategi dan kebijakan Nasional Arah strategi dan kebijakan umum pembangunan nasional 2010-2014 adalah sebagai berikut: 1. Melanjutkan pembangunan mencapai

Lebih terperinci

11 Program Prioritas KIB II

11 Program Prioritas KIB II KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Oleh: Gatot Sugiharto Asisten Deputi Bidang Pelayanan Perekonomian Deputi Pelayanan Publik Bandung, 18-19 April 2013 1 11 Program Prioritas

Lebih terperinci

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya, penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Reformasi di bidang kinerja pemerintahan tidak akan membuahkan hasil optimal

I. PENDAHULUAN. Reformasi di bidang kinerja pemerintahan tidak akan membuahkan hasil optimal I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reformasi di bidang kinerja pemerintahan tidak akan membuahkan hasil optimal tanpa didukung oleh komitmen untuk memperbaiki validitas dari standar penilaian kinerja kelembagaan

Lebih terperinci

INTEGRASI SPIP DAN QMS ISO 9001:2015 SEBAGAI KUNCI KEBERHASILAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI BADAN POM DALAM RANGKA MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE

INTEGRASI SPIP DAN QMS ISO 9001:2015 SEBAGAI KUNCI KEBERHASILAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI BADAN POM DALAM RANGKA MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE INTEGRASI SPIP DAN QMS ISO 9001:2015 SEBAGAI KUNCI KEBERHASILAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI BADAN POM DALAM RANGKA MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE DAN CLEAN GOVERNMENT Oleh : Dra. Zulaimah, Apt., M.Si Inspektur

Lebih terperinci

RINGKASAN ROAD MAP RB KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Agenda Prioritas Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kemlu

RINGKASAN ROAD MAP RB KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Agenda Prioritas Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kemlu RINGKASAN ROAD MAP RB KEMENTERIAN LUAR NEGERI Agenda Prioritas mempunyai agenda prioritas yang dibagi 3 (tiga) fase yang masing-masing berlangsung selama 12 (dua belas) bulan. Untuk menjamin tercapainya

Lebih terperinci

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK

Lebih terperinci

AREA PERUBAHAN 1. Program Manajemen Perubahan 2. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

AREA PERUBAHAN 1. Program Manajemen Perubahan 2. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan AREA PERUBAHAN Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) didasarkan pada kondisi dan kebutuhan Kemenko PMK dalam mewujudkan agenda

Lebih terperinci

Disampaikan Pada : Diskusi Publik: Empat Tahun UU Pelayanan Publik YAPPIKA Jakarta, 24 Juli 2013

Disampaikan Pada : Diskusi Publik: Empat Tahun UU Pelayanan Publik YAPPIKA Jakarta, 24 Juli 2013 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Oleh: Wiharto Staf Ahli Bidang Sistem Manajemen Disampaikan Pada : Diskusi Publik: Empat Tahun UU Pelayanan Publik YAPPIKA Jakarta, 24

Lebih terperinci

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA UNIT PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu prasyarat penting

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah, KATA PENGANTAR Alhamdulillaah, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan petunjuk- Nya kami telah menyusun dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN 17 A. Rincian Pelaksanaan Kegiatan BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN Rincian pelaksanaan kegiatankegiatan reformasi birokrasi pada tahun 2011 meliputi penanggung jawab, time frame per bulan, output /hasil yang

Lebih terperinci

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH Sasaran Reformasi Birokrasi Maraknya KKN Buruknya Pelayanan Publik Rendahnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja 8 Area Perubahan Bersih dari KKN Pelayanan

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015 EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015 Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) adalah Model

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN AGAMA TUAL TUAL, PEBRUARI 2012 Halaman 1 dari 14 halaman Renstra PA. Tual P a g e KATA PENGANTAR Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NKRI) tahun 1945

Lebih terperinci

Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105 Tahun 2010, tugas pokok dan fungsi Inspektorat Jenderal adalah melakukan pengawasan,

Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105 Tahun 2010, tugas pokok dan fungsi Inspektorat Jenderal adalah melakukan pengawasan, PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105 Tahun 2010, tugas pokok dan fungsi Inspektorat Jenderal adalah melakukan pengawasan, pengendalian dan pemantauan pelaksanaan kegiatan di

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

Kebijakan dan Strategi e-government Dalam Mendukung e-nawacita

Kebijakan dan Strategi e-government Dalam Mendukung e-nawacita DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN DAN TATA LAKSANA TAHUN 2015 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Kebijakan dan Strategi e-government Dalam Mendukung e-nawacita PERUBAHAN POLA KERJA

Lebih terperinci

birokrasi, agar dapat ditetapkan langkah deregulasi dan/atau reregulasi sesuai kebutuhan regulasi yang menjadi tanggung jawab Kementerian Dalam

birokrasi, agar dapat ditetapkan langkah deregulasi dan/atau reregulasi sesuai kebutuhan regulasi yang menjadi tanggung jawab Kementerian Dalam RINGKASAN EKSEKUTIF Di dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara, ditetapkan bahwa Kementerian Dalam Negeri merupakan salah satu unsur kementerian/ lembaga yang memiliki tugas

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

PENGEMBANGAN KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) PEMBEKALAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) WISNU SARDJONO SOENARSO KEPALA

Lebih terperinci

KASN SEBAGAI PILAR REFORMASI BIROKRASI CERAMAH PADA MUKERTAS KABUPATEN BANGKA UTAMA

KASN SEBAGAI PILAR REFORMASI BIROKRASI CERAMAH PADA MUKERTAS KABUPATEN BANGKA UTAMA KASN SEBAGAI PILAR REFORMASI BIROKRASI CERAMAH PADA MUKERTAS KABUPATEN BANGKA UTAMA Jakarta, 8 Maret 2017 UU 5/2014 sebagai Pilar Ref Birokrasi UU ASN merupakan salah satu karya besar DPR 2009-2014 dalam

Lebih terperinci

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH SASARAN REFORMASI BIROKRASI pemerintahan belum bersih, kurang akuntabel dan berkinerja rendah pemerintahan belum efektif dan efisien pemerintahan yang bersih,

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015 EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015 Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) adalah Model

Lebih terperinci

Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan

Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan Program Strategis Kementerian PAN dan RB, ANRI, BKN, BPKP dan LAN Dalam Rangka Percepatan Pencapaian Target Prioritas I Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola dalam RPJMN tahun 2010-2014 A. Pendahuluan Oleh

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 1 ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 2015-2019 DASAR HUKUM ARAH KEBIJAKAN 1. UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH

PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH 2018-2019 OLEH: DR. BUDI UTOMO, S.IP., M.Si. KEPALA BAGIAN REFORMASI BIROKRASI PADA BIRO ORGANISASI DAN TATALAKSANA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN

Lebih terperinci

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PAN & RB 1. PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA Terwujudnya peningkatan

Lebih terperinci

Ikhtisar Eksekutif. vii

Ikhtisar Eksekutif. vii Kata Pengantar Laporan Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kepada masyarakat (stakeholders) dalam menjalankan visi dan misi

Lebih terperinci

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Disampaikan dalam Rapat Kerja/Sosialisasi Reformasi Birokrasi kepada Pemerintah Daerah Regional I (Provinsi/Kabupaten/Kota se-sumatera, DKI

Lebih terperinci

PenguatanPengawasan Pengawasan dan Akuntabilitas. Outline Paparan

PenguatanPengawasan Pengawasan dan Akuntabilitas. Outline Paparan PenguatanPengawasan Pengawasan dan Akuntabilitas Bahan Asistensi RB Daerah Hendro Witjaksono, AK, Macc. Outline Paparan Penguatan Pengawasan Penerapan SPIP. Peningkatan kapasitas APIP. Pembangunan Zona

Lebih terperinci

Independensi Integritas Profesionalisme

Independensi Integritas Profesionalisme BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Independensi Integritas Profesionalisme VISI Menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang kredibel dengan menjunjung tinggi nilainilai dasar untuk berperan

Lebih terperinci

Jakarta, Maret 2013 Kepala Badan Kepegawaian Negara. Eko Sutrisno

Jakarta, Maret 2013 Kepala Badan Kepegawaian Negara. Eko Sutrisno Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Kepegawaian Negara Tahun 2012 dapat

Lebih terperinci

Outline Presentasi. Potret Birokrasi Indonesia. Strategi Dasar dan Arah Kebijakan RB. 9 Program Akselerasi sampai 2014.

Outline Presentasi. Potret Birokrasi Indonesia. Strategi Dasar dan Arah Kebijakan RB. 9 Program Akselerasi sampai 2014. Outline Presentasi Potret Birokrasi Indonesia Strategi Dasar dan Arah Kebijakan RB 9 Program Akselerasi sampai 2014 Dedicated Program 2 Potret Birokrasi Indonesia Organisasi Struktur gemuk dan tidak fit

Lebih terperinci

Bab II Perencanaan Kinerja

Bab II Perencanaan Kinerja Di kantor Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Perencanaan 2.1.1. Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan stratejik merupakan langkah awal yang

Lebih terperinci

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan dinamika lingkungan strategis,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mengembangkan sistem pemerintahan yang baik (Good Governance), yaitu

I. PENDAHULUAN. mengembangkan sistem pemerintahan yang baik (Good Governance), yaitu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi politik yang bergulir sejak Tahun 1998 merupakan upaya untuk mengembangkan sistem pemerintahan yang baik (Good Governance), yaitu pemerintahan yang berkeadilan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pengukuran kinerja pada capacity building yang mengikuti pola reinventing

I. PENDAHULUAN. pengukuran kinerja pada capacity building yang mengikuti pola reinventing I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reformasi di bidang kinerja pemerintahan tidak akan membuahkan hasil optimal tanpa didukung oleh komitmen untuk memperbaiki validitas dari standar penilaian kinerja kelembagaan

Lebih terperinci

Drs. SIH WAHYUDI, MM. Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Banyuwangi

Drs. SIH WAHYUDI, MM. Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Banyuwangi Drs. SIH WAHYUDI, MM. Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Banyuwangi 25 Kecamatan 189 Desa 28 kelurahan STATISTIK PEGAWAI STATISTIK PEGAWAI PERSYARATAN KHUSUS IPK > 3 PT dengan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia LAPORAN KINERJA 2014 BPKP untuk Indonesia Nomor: LKIN- 502/K.SU/01/2015 Tanggal: 26 Februari 2015 Ringkasan Eksekutif B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis

Lebih terperinci

I. Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Pemerintah Kota Malang Tahun 2015

I. Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Pemerintah Kota Malang Tahun 2015 LAMPIRAN II PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR : 20 TAHUN 2015 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH KOTA MALANG TAHUN 2015-2019. I. Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Pemerintah Kota Malang Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis adalah Dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) Tahun yang disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN BIROKRASI PEMERINTAH KOTA MALANG

BAB II GAMBARAN BIROKRASI PEMERINTAH KOTA MALANG BAB II GAMBARAN BIROKRASI PEMERINTAH KOTA MALANG A. Gambaran Umum Birokrasi Pemerintah Kota Malang Pemerintah Kota Malang pada dasarnya telah melakukan langkah-langkah perubahan untuk mewujudkan pemerintahan

Lebih terperinci

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja INFORMASI KINERJA Laporan Kinerja (Lkj) Instansi Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayai kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggarannya.

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA buku 1 PEDOMAN pengajuan dokumen usulan reformasi birokrasi kementerian/lembaga Peraturan menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 7 tahun 2011 kementerian pendayagunaan

Lebih terperinci

OTONOMI DAERAH DAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

OTONOMI DAERAH DAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA OTONOMI DAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI Oleh: MENTERI DALAM NEGERI Disampaikan pada forum Rapat Kerja/Sosialisasi Reformasi Birokrasi Bagi Pejabat Pemerintah

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Tangerang

Pemerintah Kota Tangerang RINGKASAN RENCANA KERJA TA. 2017 DPAD KOTA TANGERANG TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telahaan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Kebijakan-kebijakan terkait dengan urusan perpustakaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh i KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Rencana Strategis (Renstra) merupakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

PERAN STRATEGIS KEMENTERIAN DALAM NEGERI DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH MENUJU PENCAPAIAN GOOD GOVERNANCE

PERAN STRATEGIS KEMENTERIAN DALAM NEGERI DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH MENUJU PENCAPAIAN GOOD GOVERNANCE PERAN STRATEGIS KEMENTERIAN DALAM NEGERI DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH MENUJU PENCAPAIAN GOOD GOVERNANCE 1 INTRO GAGASAN UNTUK MEREKONSTRUKSI FORMAT KEPEMERINTAHAN TELAH MENGKRISTALISASI

Lebih terperinci

SAMBUTAN SEKRETARIS JENDERAL PADA RAPAT KOORDINASI PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH REGIONAL II RIAU

SAMBUTAN SEKRETARIS JENDERAL PADA RAPAT KOORDINASI PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH REGIONAL II RIAU KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL Jalan Medan Merdeka Utara Nomor 7 Jakarta 10110 SAMBUTAN SEKRETARIS JENDERAL PADA RAPAT KOORDINASI PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

Lebih terperinci