P U T U S A N Nomor : 73/Pdt.G/2009/PA.Pkc.

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor : 73/Pdt.G/2009/PA.Pkc. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama, dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai gugat antara : PENGGUGAT, umur 24 Tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat tinggal di PELALAWAN, selanjutnya disebut sebagai Penggugat. MELAWAN : TERGUGAT, umur 43 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Buruh, tempat tinggal PELALAWAN, selanjutnya disebut sebagai Tergugat. Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara yang bersangkutan; Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat di persidangan; Telah memeriksa dan mempelajari semua bukti-bukti di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa berdasarkan gugatan Penggugat tertanggal 30 Maret 2009, yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci dengan register Nomor : 73/Pdt.G/2009/PA.Pkc, tanggal 20 Maret 2009 telah mengajukan hal-hal sebagai berikut : 1. Pada hari Minggu tanggal 20 Mei 2003, Penggugat dengan Tergugat telah melangsungkan pernikahan di Langgam, Kecamatan Langam, yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, dalam buku nikah atas nama TERGUGAT sebagai suami dan MISDAWATI Binti SYAMSIR sebagai isteri dengan Kutipan Akta Nikah Nomor : 137/29/V/2003, tanggal 19 Mei 2003; 2. Sesaat setelah akad nikah, Tergugat mengucapkan sighat taklik talak sebagaimana yang terdapat dalam buku nikah di atas; 3. Setelah pernikahan tersebut dilangsungkan, Penggugat dengan Tergugat bertempat tinggal di rumah nenek Penggugat di Desa Langgam dan tinggal di sana selama 2 tahun, kemudian kami berpisah rumah sampai sekarang; 1

2 4. Dalam pernikahan Penggugat dan Tergugat telah hidup bersama, telah bergaul sebagaimana layaknya suami isteri ( Ba da dukhul ) akan tetapi belum dikaruniai keturunan; 5. Dari perjalanan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat yang sudah berjalan 5 tahun, pada awalnya kami hidup rukun dan harmonis, akan tetapi hal itu hanya berlangsung selama 2 tahun sejak tahun 2005 kami sudah berpisah rumah; 6. Bahwa penyebab Penggugat dengan Tergugat berpisah rumah antara lain : a. Tergugat suka marah tanpa sebab yang jelas; b. Tergugat sering menceritakan permasalahan rumah tangga kepada orang lain bahkan aib keluargapun diceritakan oleh Tergugat yang membuat rumah tangga tidak tentram; c. Tergugat kurang dapat memenuhi ekonomi rumah tangga sehingga Penggugat harus berusaha sendiri untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga; 7. Puncak percekcokan dan pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat terjadi pada hari Selasa tanggal 07 Juni 2005 disebabkan sikap Tergugat yang sangat meremehkan Penggugat, dimana Tergugat mengatakan bahwa pernikahan Penggugat dengan Tergugat bukanlah atas saling cinta, akan tetapi karena dipaksa oleh orang tua Tergugat; 8. Semenjak tanggal 07 Juni 2005 tersebut, Tergugat pergi meninggalkan rumah kediaman bersama dan sejak itu pula Tergugat tidak ada lagi memberikan nafkah wajib kepada Penggugat yang sudah berlangsung sekitar 3 tahun; 9. Setelah Penggugat dengan Tergugat berpisah rumah, keluarga kedua belah pihak sudah berusaha untuk merukunkan Penggugat dengantergugat, akan tetapi melihat sikap serta perilaku dari Tergugat tersebut, Penggugat sudah berkeyakinan tidak memungkinkan lagi untuk membina rumah tangga dengan Tergugat dimasa-masa datang; 10. Dengan keadaan demikian, Penggugat sudah beralasan hukum mengajukan perkara ini ke Pengadilan Agama, karena Tergugat tidak menunjukkan sebagai seorang suami yang baik serta tidak ada rasa tanggung jawab dalam rumah tangga; 11. Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Cq. Majelis Hakim berkenan kiranya memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: 1. Menerima dan Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menyatakan putus perkawinan Penggugat dengan Tergugat karena perceraian; 3. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat; Atau menjatuhkan putusan lain yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan, Penggugat dan Tergugat hadir dalam persidangan, kemudian Majelis Hakim memerintahkan kepada 2

3 kedua belah pihak yang bersengketa untuk melaksanakan prosedur penyelesaian perkara dengan cara mediasi, atas kesepakatan dari para pihak Majelis Hakim telah menunjuk salah seorang Hakim sebagai mediator terhadap penyelesaian perkara a quo, akan tetapi tidak tercapai kesepakatan ( mediasi gagal ); Menimbang, bahwa selanjutnya pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan, Penggugat dan Tergugat hadir dalam persidangan, kemudian Majelis Hakim berupaya mendamaikan kedua belah pihak agar dapat membina rumah tangganya kembali dengan rukun dan harmonis, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa selanjutnya persidangan dinyatakan tertutup untuk umum, lalu dibacakan gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut, Tergugat telah memberikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa benar, Tergugat telah menikah dengan Penggugat pada hari Minggu tanggal 18 Mei 2003; - Bahwa benar, setelah menikah Tergugat dan Penggugat tinggal dirumah nenek Penggugat selama 2 ( dua ) tahun; - Bahwa benar, Tergugat dan Penggugat sampai saat ini belum dikaruniai anak; - Bahwa benar selama perkawinan berjalan 5 tahun Tergugat dan Penggugat hidup rukun hanya selama 2 tahun; - Bahwa benar, Tergugat pernah marah kepada Penggugat karena baju yang robek, tidak dijahit oleh Penggugat berbulan-bulan lamanya; - Bahwa benar, Tergugat pernah menceritakan permasalahan rumah tangga mereka berdua tetapi bukan pada orang lain melainkan hanya kepada kiyai; - Bahwa tidak benar, Tergugat tidak memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangga, semua penghasilan diserahkan kepada Penggugat; - Bahwa tidak benar, pihak keluarga tidak pernah berusaha untuk merukunkan Tergugat dengan Penggugat; - Bahwa benar, puncak percekcokan antara Tergugat dengan Penggugat terjadi pada tanggal 07 Juni 2005; - Bahwa benar, sejak tanggal 07 Juni 2005 Tergugat telah pergi meninggalkan Penggugat dan Tergugat memberikan nafkah pertama Rp ,- kedua Rp ,- dan yang ketiga Rp ,- akan tetapi uang yang ketiga dikembalikan oleh Penggugat ( Penggugat menolak pemberian tersebut ); - Bahwa atas gugatan perceraian tersebut, Tergugat merasa keberatan kecuali dengan syarat Penggugat membayar uang tebusan sebesar Rp ,- ( Seratus lima puluh juta rupiah ) baru Tergugat ( Suami ) akan menjatuhkan talaknya; Menimbang, bahwa atas jawaban Tergugat tersebut, selanjutnya Penggugat menyampaikan replik secara lisan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : 3

4 - Bahwa benar, Penggugat tidak menjahit baju Tergugat yang robek karena Penggugat sering dimarahi oleh Tergugat; - Bahwa benar, Penggugat tidak menerima uang nafkah yang diberikan oleh Tergugat; - Bahwa tidak benar, menurut Penggugat pihak keluarga pernah dikumpulkan selain upaya menyatukan mereka kembali, akan tetapi Tergugat sendiri yang tidak hadir; - Bahwa Penggugat tidak akan mau membayar uang tebusan sebesar Rp ,- ( Seratus lima puluh juta rupiah ) bahkan seharusnya Penggugat yang menuntut suaminya ( Tergugat ); Menimbang, bahwa atas replik Penggugat tersebut selanjutnya Tergugat menyampaikan duplik secara lisan yang pada intinya adalah sebagai berikut : - Bahwa benar, pihak keluarga pernah mengumpulkan dan merukunkan Penggugat dan Tergugat akan tetapi pihak keluarga tidak pernah mengundang dan tidak memberitahu Tergugat; - Bahwa benar, Tergugat kurang bertanggung jawab terhadap masalah ekonomi keluarga; - Bahwa Tergugat tetap menuntut uang tebusan sebesar Rp ,- ( Seratus lima puluh juta rupiah ) dan bilamana terjadi perceraian siapapun yang akan mendampingi Penggugat akan saya lawan; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatan tersebut, Penggugat mengajukan bukti surat ke persidangan berupa fotocopy buku Kutipan Akta Nikah Nomor : 137/29/V/2003, tanggal 19 Mei 2003 yang aslinya dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, bermeterai cukup dan telah dinachtzegelen Kantor Pos dan Giro, setelah diperiksa oleh Majelis Hakim ternyata sesuai dan cocok dengan aslinya, bukti ( P.1 ); Menimbang, bahwa terhadap bukti surat ( P.1 ) yang diajukan oleh Penggugat tersebut, Tergugat tidak merasa keberatan dan membenarkannya; Menimbang, bahwa selain bukti surat dalam persidangan, Penggugat telah menghadirkan 2 ( dua ) orang saksi di persidangan yang mengaku bernama : 1. SAKSI PERTAMA, umur 45 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga, bertempat tinggal di PELALAWAN, di bawah sumpah yang bersangkutan di muka persidangan menerangkan sebagai berikut : - Bahwa hubungan saksi dengan Penggugat adalah sebagai anak kandung; - Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat adalah pasangan suami isteri sah yang menikah pada tahun 2003 di Kantor Urusan Agama Kecamatan langgam, Kabupaten Pelalawan, dan selama perkawinan tersebut belum dikaruniai keturunan; - Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat pada awalnya hidup rukun dan harmonis, namun sejak bulan Juni 2005 keadaan tersebut berubah menjadi perselisihan dan pertengkaran; 4

5 - Bahwa pada saat ini antara Penggugat dengan Tergugat telah berpisah tempat tinggal lebih kurang selama 3 ( tiga ) tahun sejak perkara ini diajukan dan selama itu pula Penggugat hanya satu kali memberi nafkah kepada Penggugat; - Bahwa saksi telah berusaha untuk memberikan nasehat dan pandangan kepada Penggugat agar dapat membina rumah tangganya kembali, akan tetapi tidak berhasil; 2. SAKSI KEDUA, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil ( Guru Langgam ), tempat tinggal PELALAWAN, di bawah sumpah yang bersangkutan di muka persidangan memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa hubungan saksi dengan Penggugat adalah sebagai Keponakan; - Bahwa hubungan Penggugat dengan Tergugat adalah pasangan suami isteri sah, dan selama perkawinan tersebut belum dikaruniai keturunan; - Bahwa pada awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat hidup rukun dan harmonis, karena sejak bulan Juni 2005 sampai dengan sekarang sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; - Bahwa fakor penyebab pertengkaran tersebut adalah Tergugat sering menceritakan aib keluarga kepada orang lain dan Tergugat suka marah-marah kepada Penggugat; - Bahwa pada saat ini antara Penggugat dengan Tergugat telah berpisah tempat tinggal lebih kurang 3 ( tiga ) tahun lamanya; - Bahwa dari pihak keluarga telah berusaha untuk mendamaikan kedua belah pihak agar dapat membangun rumah tangganya kembali, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa atas keterangan 2 ( dua ) orang saksi yang telah dihadirkan oleh Penggugat tersebut, Penggugat dan Tergugat menyatakan tidak keberatan sekaligus menerimanya; Menimbang, bahwa Tergugat di persidangan menyatakan tidak akan mengajukan alat bukti dalam perkara ini, oleh karena itu pembuktian dari Tergugat tidak dapat diperiksa; Menimbang, bahwa dalam kesimpulannya Penggugat tetap mengajukan cerai terhadap Tergugat, sedangkan Tergugat menyatakan keberatan terhadap perceraian tersebut sekaligus menuntut uang tebusan ( Iwadh ) sebesar Rp ,- ( Seratus lima puluh juta rupiah ), bila terjadi perceraian atas kerelaan Tergugat, selanjutnya mohon agar Majelis Hakim menjatuhkan putusannya; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka segala sesuatu yang terjadi di persidangan dianggap termasuk pula dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini; 5

6 TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan dari gugatan Penggugat sebagaimana telah terurai di atas; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 angka ( 13 ) jo. Pasal 2 angka ( 3 ) Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008, para pihak yang bersengketa di Pengadilan Agama harus mengikuti prosedur penyelesaian perkara dengan cara mediasi, sesuai dengan kesepakatan dari para pihak Majelis Hakim telah menunjuk salah seorang Hakim sebagai mediator terhadap penyelesaian perkara a quo, akan tetapi tidak tercapai kesepakatan ( mediasi gagal ); Menimbang, bahwa memperhatikan Pasal 82 ayat ( 1 ) dan ( 4 ) Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 jo. Pasal 31 ayat ( 1 ) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, Majelis Hakim telah berupaya mendamaikan kedua belah pihaki, agar dapat membina rumah tangganya kembali dengan rukun dan harmonis, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa dalam sidang yang dinyatakan tertutup untuk umum, kemudian dibacakan gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan Penggugat; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatan tersebut maka Penggugat telah mengajukan bukti surat berupa Buku Kutipan Akta Nikah ( P.1 ) yang merupakan akta otentik dengan nilai pembuktian mengikat ( bindende ) dan sempurna ( volledig ), seperti yang digariskan dalam Pasal 285 R.Bg jo Pasal 1868 KUHP Perdata, sehingga harus dinyatakan telah terbukti bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah terikat oleh suatu perkawinan yang sah sejak 18 Mei 2003; Menimbang, bahwa alasan yang mendasari Penggugat untuk mengajukan cerai terhadap Tergugat adalah dikarenakan adanya perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga yang bersangkutan disebabkan Tergugat adalah seorang suami yang suka marahmarah tanpa alasan yang jelas, sering menceritakan permasalahan rumah tangga kepada orang lain termasuk aib keluarga mereka yang membuat keadaan rumah tangga tidak tentram dan Tergugat kurang memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga sehingga Penggugat harus berusaha mencari sendiri tambahan biaya untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dengan kondisi tersebut kehidupan rumah tangga semakin hari semakin tidak tentram, terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran, pada tanggal 7 Juni 2005 adalah puncak dari pertengkaran karena Tergugat pergi dari tempat kediaman bersama hingga sekarang lebih kurang selama 3 (tiga ) tahun, dan selama itu pula yang bersangkutan tidak pernah memberi nafkah kepada Penggugat; Menimbang, bahwa terhadap alasan atau dalil-dalil yang dikemukakan oleh Penggugat tersebut, dalam jawabannya Tergugat membenarkan sebagian dan membantah sebagian, selanjutnya Tergugat mengakui pernah marah terhadap Penggugat bukan tanpa alasan yang tidak jelas, menurut Tergugat pada saat yang bersangkutan pulang dari mencari 6

7 ikan, baju Tergugat robek dan belum dijahit berbulan-bulan lamanya Tergugat juga mengakui sering menceritakan aib keluarga tetapi bukan kepada orang lain melainkan kepada kiyai, Tergugat membantah kurang memenuhi ekonomi keluarga karena menurut Tergugat semua penghasilan diserahkan sepenuhnya kepada Penggugat; Menimbang, bahwa dalam persidangan Tergugat juga menambahkan jawabannya sekaligus membenarkan bahwa yang bersangkutan telah pergi meninggalkan Penggugat lebih kurang telah berjalan 3 ( tiga ) tahun dan yang bersangkutan juga membenarkan hanya mengirimkan nafkah pertama sebesar Rp ,- ( Lima ratus ribu rupiah ), kedua Rp ,- ( lima ratus ribu rupiah ) dan ketiga Rp ,- ( Empat ratus ribu rupiah ) akan tetapi uang nafkah ketiga tersebut dikembalikan oleh Penggugat kepada Tergugat; Menimbang, bahwa terhadap gugatan perceraian tersebut Tergugat menyatakan keberatan dan yang bersangkutan menuntut kepada Penggugat uang tebusan ( iwadh ) sebesar Rp ,- ( Seratus lima puluh juta rupiah ) bilamana terjadi perceraian atas kerelaan Tergugat; Menimbang, bahwa selama persidangan Penggugat telah menyampaikan replik secara lisan yang pada pokoknya Penggugat tetap pada dalil-dalil gugatannya dan terhadap tuntutan atas uang tebusan ( iwadh ), selanjutnya Penggugat menyatakan keberatan dan tidak bersedia membayar uang tebusan tersebut bahkan yang bersangkutan menyatakan seharusnya Penggugat yang menuntut; Menimbang, bahwa terhadap tuntutan uang tebusan ( iwadh ) oleh Tergugat, Majelis Hakim memahami sebagai perkara khuluk di mana kedua belah pihak harus menempuh dan merumuskan kesepakatan tentang besarnya tebusan ( iwadh ), oleh karena masing-masing pihak tidak tercapai kesepakatan serta masing-masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan hukum, maka sejalan dengan maksud Pasal 148 ayat ( 6 ) Kompilasi Hukum Islam, selanjutnya Majelis Hakim memeriksa, mengadili dan memutuskan sebagaimana perkara biasa; Menimbang, bahwa untuk memperoleh keyakinan dalam persidangan, maka Majelis Hakim memerintahkan kepada Penggugat dan Tergugat untuk menghadirkan saksisaksi dari pihak keluarga dan atau orang dekat dengan Penggugat dan Tergugat guna didengar keterangannya ( vide Pasal 76 ayat ( 1 ) Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 jo Pasal 22 ayat ( 2 ) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975; Menimbang, bahwa 2 ( dua ) orang saksi yang telah dihadirkan dalam persidangan oleh Penggugat telah memenuhi syarat formil dan materiil pembuktian oleh karenanya patut dipertimbangkan keterangannya; Menimbang, bahwa saksi-saksi yang dihadirkan oleh Penggugat dalam persidangan memberikan keterangan yang saling bersesuaian yang secara garis besarnya adalah sebagai berikut : 7

8 - Bahwa Penggugat dengan Tergugat adalah pasangan suami isteri sah yang menikah pada tahun 2003 di Kantor Urusan Agama Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan, namun selama perkawinan tersebut belum dikaruniai keturunan; - Bahwa pada awalnya kehidupan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat rukun dan harmonis, namun sejak bulan Juni 2005 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Tergugat suka marah-marah tanpa alasan yang jelas, sering menceritakan aib rumah tangga kepada orang lain dan kurang memenuhi ekonomi keluarga; - Bahwa pada puncaknya kedua belah pihak telah berpisah, Tergugat pergi meninggalkan Penggugat lebih selama 3 ( tiga ) tahun dan selama itu pula Tergugat hanya sekali memberi nafkah kepada Penggugat; Menimbang, bahwa berdasarkan azas AUDI ET ALTERAM PARTEM, Pengadilan mengadili menurut hukum dengan tidak membeda-bedakan orang ( vide Pasal 5 ayat ( 1 ) Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman jo Pasal 58 ayat ( 1 ) Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 Majelis Hakim telah memberi kesempatan kepada Tergugat untuk menghadirkan saksi dan yang bersangkutan telah menyanggupi, akan tetapi pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan saksi dimaksud tidak hadir; bahkan Tergugat mengatakan tidak akan menghadirkan saksinya; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum dalam persidangan serta memperhatikan saksi-saksi dari pihak keluarga atau orang dekat dari kedua belah pihak maka Majelis Hakim dapat menarik suatu pemahaman bahwa kondisi rumah tangga kedua belah pihak telah pecah sedemikian rupa, sering terjadi percekcokan yang sangat sulit untuk didamaikan, dan pada puncaknya antara Penggugat dengan Tergugat telah berpisah tempat tinggal serta tidak ada komunikasi lagi kurang lebih selama 3 ( tiga ) tahun, oleh karenanya cukup alasan bagi Penggugat untuk mengajukan perceraian sesuai maksud yang terkandung dalam Pasal 19 huruf ( b ) dan ( f ) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf ( b ) dan ( f ) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, Majelis Hakim dalam permusyawaratannya berkesimpulan bahwa gugatan tersebut telah beralasan dan telah memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat ( 2 ) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 oleh karenanya gugatan cerai tersebut dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa oleh karena perkara tersebut dalam bidang perkawinan, maka sesuai Pasal 89 ayat ( 1 ) Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 perubahan atas Undangundang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, maka biaya perkara dibebankan kepada Penggugat; Mengingat, segala peraturan perundang-undangan yang berlaku maupun ketentuan hukum syar i yang berkaitan dengan perkara ini; 8

9 MENGADILI : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu bain sughra dari Tergugat ( TERGUGAT ) kepada Penggugat ( PENGGUGAT ); 3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp ,-( Dua ratus enam puluh enam ribu rupiah ); Demikian diputuskan dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci pada hari Rabu tanggal 17 Juni 2009, Miladiyah, bersamaan dengan tanggal 23 Jumadil Akhir Tahun 1430 Hijriyah, yang dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Drs. HARMAINI. sebagai Ketua Majelis, dihadiri oleh GUSNAHARI, S.H., M.H dan SLAMET, S.Ag. S.H masing-masing sebagai Hakim-hakim Anggota yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci dengan penetapan Nomor : 73/Pdt.G/2009/PA.Pkc tanggal 30 Maret 2009 untuk memeriksa dan mengadili perkara ini pada tingkat pertama, dibantu oleh KHAIRUL ANWAR, S.H. sebagai Panitera Pengganti, dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat; KETUA MAJELIS TTD Drs. HARMAINI HAKIM ANGGOTA TTD HAKIM ANGGOTA TTD GUSNAHARI, S.H.M.H. SLAMET, S.Ag. S.H. PANITERA PENGGANTI TTD KHAIRUL ANWAR, S.H. 9

10 Perincian biaya perkara : 1. Biaya Pendaftaran : Rp ,- 2. Biaya Panggilan : Rp ,- 3. Redaksi : Rp ,- 4. Meterai : Rp ,- Jumlah Rp ,- ( Dua ratus enam puluh enam ribu rupiah );- 10

11 Pangkalan Kerinci, 10 Juni 2009 Salinan ini sesuai dengan Putusan Aslinya Panitera, SUDIRMAN, SH 11

12 AMAR PUTUSAN Nomor : 69/Pdt.G/2008/PA.Pkc M E N G A D I L I : 1. Menyatakan bahwa Tergugat yang telah dipanggil secara sah dan patut untuk menghadap kepersidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan Verstek; 3. Menyatakan putus perkawinan Penggugat dan Tergugat dengan jatuh talak satu khul i dari Tergugat ( M. AMIR Bin TIRO ) terhadap Penggugat ( MARTANG Binti IPATUK ) dengan iwadh Rp ,- ( Sepuluh ribu rupiah ); 5. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat sebesar Rp..156 `000,- ( Seratus lima puluhenam ribu rupiah ); Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci pada hari Kamis tanggal lima belas bulan Mei tahun dua ribu delapan Masehi, bertepatan dengan tanggal Sembilan bulan Jumadil Awal tahun seribu empat ratus dua puluh sembilan Hijriyah, oleh kami Drs. H. DASRIL, S.H, M.H sebagai Ketua Majelis, Drs. ASY ARI, M.H dan GUSNAHARI, S.H., M.H masing-masing sebagai hakim anggota, putusan tersebut diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis, yang didampingi oleh hakim-hakim anggota yang sama, dibantu oleh KHAIRUL ANWAR.,SH sebagai Panitera Pengganti dan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat; Kuala Kampar, 15 Mei 2008 Drs.H. DASRIL, S.H, M.H 12