Penerapan Evolution Strategies untuk Optimasi Travelling Salesman Problem With Time Windows pada Sistem Rekomendasi Wisata Malang Raya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penerapan Evolution Strategies untuk Optimasi Travelling Salesman Problem With Time Windows pada Sistem Rekomendasi Wisata Malang Raya"

Transkripsi

1 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Vol. 2, No. 7, Juli 2018, hlm Penerapan Evolution Strategies untuk Optimasi Travelling Salesman Problem With Time Windows pada Sistem Rekomendasi Malang Raya Cahya Chaqiqi 1, Agus Wahyu Widodo 2, Yuita Arum Sari 3 Program Studi Teknik Informatika, 1 cahyachaqiqi@gmail.com, 2 a_wahyu_w@ub.ac.id, 3 yuita@ub.ac.id Abstrak Pariwisata menjadi salah satu sektor yang sangat berpengaruh bagi perekonomian suatu negara. Salah satu daerah yang mempunyai potensi wisata sangat besar adalah Malang Raya. Malang Raya merupakan kawasan yang terdiri dari tiga daerah pemerintahan yaitu Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu. Malang Raya memiliki banyak destinasi yang akan memberikan banyak pilihan bagi para wisatawan. Namun di sisi lain, dengan semakin banyaknya destinasi wisata maka akan muncul persoalan penentuan alternatif wisata yang sesuai dengan harapan pengunjung. Pemilihan rute yang harus ditempuh dan waktu perjalanan yang terbatas merupakan permasalahan optimasi yang disebut dengan Travelling Salesman Problem With Time Windows (TSP-TW). Permasalahan optimasi TSP-TW dapat diselesaikan menggunakan Evolution Strategies (ES). Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan didapatkan nilai fitness tertinggi ketika ukuran populasi sebanyak 100 dan jumlah generasi sebanyak 15 dengan nilai fitness sebesar 0,0041. Hasil dari uji tingkat optimasi didapatkan bahwa aplikasi dapat melakukan optimasi terhadap rekomendasi responden sebesar 5,57 %. Kata kunci:, Evolution Strategies, Travelling Salesman Problem With Time Windows, Malang Raya Abstract Tourism has became one of influential sectors that plays significant role in shaping the economy of a nation. Malang Raya is one of the place in Indonesia that have an abundance of tourism potential. Malang Raya is a region consisting of three different area of administration which are Kabupaten Malang, Kota Malang, and Kota Batu. Malang Raya has a large collection of destinations and attractions for tourists. On the other hand, the diverse tourism spots to visit can rise another issue as tourists left confused in choosing the best sites and destination alternatives that suit their expectations. The selection of routes faced with limited travel time is a common optimization problem known as Travelling Salesman Problem With Time Windows (TSP-TW). Optimization problem such of TSP-TW can be solved by utilizing Evolution Strategies (ES). According to the result acquired in (pre-research) assessment, the highest fitness value of 0,0041 is reached when the sum of population is 100 and the sum of generation is 15. The results of the optimization test obtained that the application can optimize the recommendation of respondents by 5.57%. Keywords: Tourism, Evolution Strategies, Travelling Salesman Problem With Time Windows, Malang Raya 1. PENDAHULUAN Pariwisata menjadi salah satu sektor yang sangat berpengaruh bagi perekonomian suatu negara. Menurut Word Tourism Organization (2015) memperkirakan wisatawan internasional akan mencapai 1,8 miliar pada tahun 2030 dengan tingkat pertumbuhan kunjungan diperkirakan 3,3 persen setiap tahunnya. Angka pertumbuhan wisatawan di wilayah Asia dan Pasifik diperkirakan mencapai 4,9 persen dan di negara tertentu pertumbuhannya bisa lebih tinggi. Tentunya jumlah wisatawan tidak lepas dari peran pemerintah dan instansi terkait dalam mempromosikan wisata di berbagai daerah. Salah satu daerah yang mempunyai potensi wisata sangat besar adalah Malang Raya. Malang Raya merupakan kawasan yang terdiri dari tiga daerah pemerintahan yaitu Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu (Anton, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 2487

2 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer ). Berbagai kategori wisata ditawarkan oleh Malang Raya, mulai dari wisata alam, hingga wisata buatan. Banyaknya destinasi wisata akan memberikan banyak pilihan bagi para wisatawan. Namun disisi lain, dengan semakin banyaknya destinasi wisata maka akan muncul persoalan penentuan alternatif wisata yang sesuai dengan harapan pengunjung. Waktu berwisata yang terbatas menjadi salah satu faktor permasalahan yang dialami oleh wisatawan. Oleh karena itu, wisatawan perlu menjadwalkan perjalanan wisata seefektif mungkin. Pemilihan alternatif rute dari beberapa kondisi yang telah disebutkan di atas merupakan masalah optimasi. Pencarian rute optimal yang mempertimbangkan total waktu perjalanan, waktu buka dan waktu tutup atau waktu terbaik untuk dikunjungi menjadikan permasalahan yang semakin rumit yang disebut dengan Travelling Salesman Problem With Time Windows (TSP-TW). Permasalahan TSP-TW dapat diselesaikan dengan menggunakan metode Evolutionary Algorithm (EA). EA merupakan sebuah teknik optimasi yang meniru proses evolusi biologis. Menurut Endarwati (2014) menyatakan bahwa EA telah berkembang dan terdapat beberapa metode EA yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi, yaitu Differential Evolution (DE), evolutionary programming (EP), Genetic Algorithm (GA) dan Evolution Strategies (ES). ES merupakan algoritme meta-heuristic hampir sama dengan GA. Perbedaannya ES menggunakan mutasi sebagai operator produksi utama. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Endarwati (2014), peneliti menggunakan ES untuk mencari solusi dalam permasalahan optimasi. Dalam penelitian yang dilakukan di Pizza Hut Delivery (PHD) Cabang Rungkut Yakaya Surabaya ini memberikan solusi untuk pencarian rute terpendek yang termasuk dalam Travelling Salesman Problem (TSP). Pada penelitian tersebut, peneliti tidak membahas tentang Time Windows (TW). Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Priandani (2015), peneliti menggunakan GA untuk menyelesaikan permasalahan TSP-TW dalam optimasi penjadwalan paket rute wisata di pulau Bali. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengusulkan penggunaan algoritme ES untuk mengatasi permasalahan TSP-TW pada sektor pariwisata. 2. TRAVELLING SALESMAN PROBLEM WITH TIME WINDOWS (TSPTW) Pencarian rute terpendek termasuk dalam Travelling Salesman Problem (TSP), yaitu setiap daerah harus dikunjungi tepat satu kali kemudian kembali ke lokasi semula. Contoh permasalahan TSP adalah pada pencarian rute terpendek oleh sopir pengantar barang (Mahmudy, 2013). Pengembangan TSP yang lebih rumit dinamakan Travelling Salesman Problem with Time Windows (TSPTW). TSPTW menambahkan beberapa variabel dalam pencarian rute optimal, yaitu pemilihan rute dengan mempertimbangkan waktu. Dalam penelitian ini, konsep TSP-TW diterapkan dengan asumsi setiap wisatawan memulai dan mengakhiri wisata di Balai Kota Malang. Setiap destinasi wisata hanya dikunjungi tepat satu kali dalam jadwal perjalanannya. Tempat wisata yang dikunjungi diasumsikan setiap hari buka, namun memiliki waktu buka, waktu tutup dan jam terbaik masing-masing sesuai dengan kondisi sebenarnya. 3. EVOLUTION STRATEGIES (ES) Evolution Strategies (ES) adalah salah satu metode heuristic yang merupakan cabang dari Evolutionary Algorithm (EA), yaitu suatu teknik untuk memecahkan permasalahan optimasi yang rumit dengan menirukan proses evolusi makhluk hidup (Widodo, 2010). Terdapat beberapa notasi yang digunakan oleh ES, yaitu µ (miu) dan λ (lambda). µ (miu) menyatakan ukuran populasi (sama seperti popsize pada GAs) dan λ (lambda) menyatakan banyaknya offspring yang dihasilkan pada proses reproduksi (sama seperti crossover rate dan mutation rate pada GAs). ES mempunyai empat siklus dalam ES, yaitu (µ, λ), (µ/r, λ), (µ + λ) dan (µ/r + λ) (Mahmudy, 2013). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan siklus ES (µ + λ) untuk menyelesaikan permasalahan optimasi TSP-TW pada sistem rekomendasi wisata Malang Raya. Tahapan penyelesaian suatu masalah dengan menggunakan ES mempunyai beberapa tahapan, yaitu representasi kromosom, reproduksi menggunakan mutasi dan seleksi menggunakan elitism selection. Menurut Mahmudy (2013) ciri utama ES adalah menggunakan vektor bilangan pecahan (real-vector) sebagai representasi, tetapi seiring perkembangannya ES juga diadopsi untuk permasalahan kombinatorial yang menggunakan

3 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2489 representasi permutasi. Penelitian ini menggunakan Reciprocal Exchange Mutation untuk proses reproduksinya. Pada proses seleksi, ES menggunakan elitism selection. Diagram alir langkah-langkah untuk menyelesaikan permasalahan optimasi TSP-TW dilihat pada Gambar 1. Start Input Data: Kategori wisata, waktu berangkat wisata, waktu selesai wisata, jumlah destinasi, jumlah populasi dan jumlah generasi Pembentukan populasi awal For i=1 to jumlah generasi Reproduksi Menghitung fitness Seleksi Menjadi populasi baru Gambar 1. Diagram Alir Pencarian Rute Optimum dengan ES 3.1. Pembentukan Populasi Awal i Output: Rekomendasi perjalanan wisata Finish Menurut Mahmudy (2013), inisialisasi atau pembentukan populasi awal merupakan proses menciptakan individu-individu secara acak yang memiliki susunan gen (kromosom) tertentu. Kromosom ini mewakili calon solusi dari permasalahan yang akan dipecahkan. Representasi kromosom yang diimplementasikan pada penelitian ini menggunakan representasi permutasi. Pada penelitian ini, kromosom mewakili rute wisata. Pembentukan Populasi awal akan menyertakan kromosom dan gen di dalamnya. Dalam penelitian ini gen merupakan waktu tempuh antar lokasi. Setiap kromosom akan mempunyai gen sejumlah wisata yang dikunjungi ditambah lokasi awal dan akhir perjalanan. Selanjutnya sistem akan mengambil gen secara acak yang sesuai dengan kategori pilihan Reproduksi Menurut Mahmudy (2013), reproduksi dilakukan untuk menghasilkan keturunan (offspring) dari individu-individu yang ada di populasi. Reproduksi ES menggunakan mutasi yang dalam penelitian ini dilakukan sebanyak populasi (µ) atau (λ=µ). Langkah-langkah dalam proses mutasi dimulai dengan memasukkan populasi awal ke dalam fungsi reproduksi. Selanjutnya sistem akan memilih dua gen secara acak untuk dijadikan titik mutasi. Pemilihan gen tersebut bukan dari gen awal dan gen akhir, karena gen awal dan gen akhir berisi lokasi awal dan lokasi akhir wisatawan. Setelah penentuan titik mutasi, maka dilakukan proses mutasi dengan metode reciprocal exchange mutation dan terbentuklah kromosom baru. Proses ini akan berulang sebanyak individu, sehingga akan menghasilkan kromosom baru sebanyak individu awal. Contoh metode reciprocal exchange mutation terdapat pada Gambar 2. XP1 XP2 Parent Child Gambar 2. Contoh Reciprocal Exchange Mutation 3.3. Menghitung Fitness Fitness merupakan nilai yang akan dijadikan acuan dalam menentukan suatu kromosom apakah menjadi solusi terbaik atau bukan. Penghitungan nilai fitness memerlukan nilai total waktu tempuh dan penalti. total waktu tempuh didapatkan dari waktu perjalanan wisata antar destinasi wisata ditambah dengan waktu kunjungan selama 120 menit atau 2 jam. Sedangkan nilai penalti merupakan representasi dari hard constraint dan soft constraint. Hard constraint dan soft constraint

4 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2490 terkadang perlu diterapkan pada masalah optimasi. Menurut Gondro dan Kinghorn (2008) Soft constraint diberikan saat solusi yang dihasilkan sedikit melanggar batasan-batasan dalam optimasi. Hal ini dilakukan agar nantinya mendapatkan solusi yang sama sekali tidak melanggar batasan-batasan yang telah ditentukan. Sedangkan hard constraint tidak terlalu sering digunakan, karena hard constraint digunakan ketika ada sebuah solusi melenceng jauh dari batasan-batasan yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini hard constraint akan diberikan jika jam datang melebihi waktu akhir wisata atau jam datang tidak masuk pada jam buka dan jam tutup destinasi wisata. Ketika jam datang tidak berada pada rentang waktu terbaik maka akan terkena soft contraint dan mengakibatkan adanya nilai penalti. penalti ini akan ditambahkan dengan selisih waktu akhir wisata masukan dari pengguna dengan waktu akhir wisata dari aplikasi. Setelah nilai total waktu tempuh dan nilai penalti didapatkan maka proses selanjutnya menghitung nilai fitness dengan menggunakan rumus yang terdapat pada Persamaan (1). Fitness = 3.4. Seleksi 1 (Total Waktu Tempuh + Penalti) (1) Metode seleksi pada ES menggunakan metode elitism selection. Metode elitism melakukan seleksi pada individu-individu dalam penampungan berdasarkan nilai fitness tertinggi. Metode seleksi elitism menjamin individu yang terbaik akan selalu lolos (Mahmudy, 2013). Langkah-langkah dari proses seleksi dimulai dengan memasukkan nilai fitness, jumlah populasi dan gabungan individu (individu awal dan individu hasil mutasi) ke dalam fungsi. Proses selanjutnya adalah mengurutkan nilai fitness dari yang terbesar hingga yang terkecil. Setelah proses tersebut dilakukan proses pengambilan individu dengan nilai fitness tertinggi sejumlah ukuran populasi untuk menjadi generasi baru. Setelah proses seleksi selesai maka akan menghasilkan populasi baru sebanyak jumlah populasi. Proses ini akan terus berulang sebanyak jumlah generasi yang telah didefinisikan. Jika perulangan sejumlah generasi selesai maka hasil dari seleksi akan menjadi solusi. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada pengujian sistem dilakukan dengan uji coba ukuran populasi jumlah generasi. Dalam pengujian sistem terdapat parameter utama dan parameter pendukung. Parameter pendukung merupakan parameter yang didefinisikan nilainya sesuai dengan keinginan pengguna yaitu kategori wisata, jam mulai wisata dan jam akhir wisata. Untuk melakukan pengujian maka parameter pendukung akan didefinisikan dengan nilai tetap. Hal ini dilakukan agar pengujian algoritme memiliki bobot yang sama. Sedangkan parameter utama akan diubah nilainya mengikuti pengujian. Parameter utama yang dimaksud yaitu ukuran populasi dan jumlah generasi. Berikut parameter-parameter yang terdapat pada aplikasi yang dapat dilihat pada Tabel 1. No Tabel 1. Parameter Pengujian Nama Parameter Kategori Waktu Mulai Waktu Akhir Populasi Generasi Parameter Pendukung Parameter Pantai, Air Terjun dan Adrenalin Pendukung Pendukung Pendukung 3 Utama Utama 4.1. Uji Ukuran Populasi Mengikuti pengujian Mengikuti pengujian Uji coba ukuran populasi digunakan untuk mengetahui pengaruh banyaknya populasi terhadap solusi optimum pada penyelesaian permasalahan TSP-TW. Skenario uji coba akan dilakukan sebanyak 10 kali dengan kelipatan 10 yang dimulai dari 10 populasi. Setiap pengujian untuk satu ukuran populasi dilakukan sebanyak 10 kali. Hal ini dilakukan karena setiap pengujian dapat menghasilkan nilai fitness yang berbeda-beda dikarenakan proses pembangkitan populasi awal dilakukan secara acak. Hasil dari uji ukuran populasi ditunjukkan pada Tabel 2. Ukuran Populasi Tabel 2. Hasil Uji Ukuran Populasi Ratarata Fitness Rata-rata Konvergensi Waktu Komputasi

5 0,0058 0,0059 0,0061 0,0062 0,0064 0,0064 0,0061 0,0054 0,0053 0,0066 0,0046 0,0043 0,0044 0,005 0,0053 0,0062 0,0061 0,0069 0,0067 0,007 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Berdasarkan hasil pengujian tersebut maka dapat dibuat grafik untuk nilai fitness dari pengujian ukuran populasi seperti pada Gambar 3. Uji Ukuran Populasi Ukuran Offspring Tabel 3. Hasil Uji Offspring Ratarata Fitness Rata-rata Konvergensi Waktu Komputasi 1µ µ µ µ µ µ µ µ µ µ ,008 0,006 0,004 0, Berdasarkan hasil pengujian jumlah offspring maka didapatkan grafik untuk nilai fitness hasil uji jumlah offspring yang ditunjukkan pada Gambar 4. Uji Offspring Finess Gambar 3. Grafik Fitness Uji Ukuran Populasi Berdasarkan hasil pengujian ukuran populasi dapat dilihat bahwa nilai fitness semakin meningkat ketika jumlah populasi semakin besar. fitness terbaik didapatkan ketika jumlah populasi sebesar 100 populasi yaitu dengan nilai fitness sebesar 0,0070. Ratarata konvergensi dini terjadi ketika generasi ke 2. Untuk waktu komputasi didapatkan bahwa semakin besar ukuran populasi maka akan semakin lama waktu komputasi. fitness dalam penelitian ini juga bergantung dari jumlah wisata yang dimasukkan, karena jumlah gen dalam suatu kromosom merepresentasikan jumlah wisata yang ingin dikunjungi Uji Offspring Offspring merupakan jumlah anak (child) yang dihasilkan saat proses reproduksi yang menggunakan mutasi. Pengujian offspring merupakan pengujian untuk mengetahui pengaruh jumlah offspring dengan nilai fitness. Uji jumlah offspring dilakukan mulai dari 1µ hingga 10µ. Setiap satu kali uji coba jumlah offspring dilakukan sebanyak 10 kali dan selanjutnya dicari rata-rata dari nilai fitness yang dihasilkan. Hasil dari uji jumlah offspring ditunjukkan pada Tabel 3. 0,007 0,006 0,005 0,004 0,003 0,002 0, µ 2µ 3µ 4µ 5µ 6µ 7µ 8µ 9µ 10µ Finess Gambar 4. Grafik Fitness Uji Offspring Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa nilai fitness tertinggi terjadi saat jumlah offspring sebesar 9µ. Sementara konvergensi dini rata-rata terjadi pada generasi ke 2,3 dan 4. offspring juga mempengaruhi waktu komputasi. Semakin banyak jumlah offspring maka semakin lama waktu komputasi yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini nilai fitness yang didapatkan juga tergantung dari jumlah wisata yang dimasukkan oleh pengguna. Hal ini terjadi karena gen dalam setiap kromosom merupakan representasi dari destinasi wisata yang ingin dikunjungi Uji Generasi Uji coba jumlah generasi merupakan uji coba untuk mengetahui pengaruh banyaknya generasi terhadap nilai fitness yang dihasilkan. Banyaknya generasi akan berpengaruh terhadap kromosom generasi ke dua dan selanjutnya, karena kromosom yang lolos seleksi akan menjadi generasi baru. Uji coba jumlah generasi

6 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2492 dilakukan sebanyak 10 kali yang dilakukan dengan nilai generasi 1 hingga 10 generasi. Setiap pengujian untuk satu nilai generasi dilakukan sebanyak 10 kali. Hal ini dilakukan karena hasil nilai fitness dari setiap uji coba dapat berbeda-beda dikarenakan pembangkitan populasi awal dilakukan secara acak. Hasil dari pengujian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Generasi Tabel 4. Hasil Uji Generasi Ratarata Fitness Rata-rata Konvergensi Waktu Komputasi Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan maka didapatkan grafik untuk nilai fitness dari pengujian jumlah generasi yang ditunjukkan pada Gambar 5. 0,008 0,006 0,004 0,002 0 Uji Generasi 0,006 0,006 0,0061 0,0065 0,006 0,0061 0,0061 0,0058 0,0048 0, fitness Gambar 5. Grafik Fitness Hasil Uji Generasi Dari grafik yang ditunjukkan pada Gambar 4 terlihat bahwa nilai fitness tidak stabil. fitness terbaik didapatkan saat jumlah generasi bernilai 15 dengan nilai fitness sebesar 0,0065. Konvergensi rata-rata terjadi pada generasi ke 2 kecuali pada pengujian dengan jumlah generasi 1 dan 2. Sedangkan waktu komputasi berbanding lurus dengan jumlah generasi. Semakin besar jumlah generasi maka semakin lama waktu komputasi yang dibutuhkan. Besaran nilai fitness yang dihasilkan juga tergantung dengan jumlah wisata yang dimasukkan, karena gen dalam setiap kromosom merepresentasikan jumlah wisata yang telah dimasukkan oleh pengguna Uji Tingkat Optimasi Uji tingkat optimasi merupakan salah satu metode pengujian yang berfungsi untuk mengukur tingkat optimasi dari aplikasi yang dibuat. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan rekomendasi perjalanan wisata dari responden dengan rekomendasi wisata hasil dari aplikasi. Dalam pengujian ini dilakukan kepada 5 responden. Responden merupakan penyedia jasa travel wisata di Malang serta para traveller. Untuk mengukur tingkat optimasi, dilakukan dengan menggunakan rumus seperti yang terdapat pada Persamaan (2). Optimasi = TPM TPA TPM 100% (2) TPM yang dimaksud dalam Persamaan 2 adalah total perjalanan manual, yaitu total perjalanan dari rekomendasi responden. Sedangkan TPA adalah total perjalanan aplikasi, yaitu total perjalanan hasil optimasi yang dilakukan oleh aplikasi. Untuk hasil dari pengujian tingkat optimasi dapat dilihat pada Tabel 5. Kategori Tabel 5. Hasil Uji Tingkat Optimasi Total Perjalanan Manual Total Perjalanan Aplikasi Persentase Optimasi Responden menit 851 menit 0.23 % menit 596 menit % menit 754 menit % Responden menit 941 menit 1.77 % menit 592 menit 0.34 % menit 828 menit % Responden menit 859 menit % menit 600 menit 0.66 % menit 738 menit 1.60 % Responden menit 770 menit 0.01 % menit 597 menit 0.01 % menit 662 menit 0 % Responden menit 949 menit 0 % menit 579 menit 0.34 % menit 705 menit 7.48 % Rata-Rata Optimasi 5.57 % Keterangan: Kategori 1: Pantai dan Waduk Kategori 2: Museum dan Taman Rekreasi Kategori 3: Air Terjun, Agrowisata, Adrenalin dan Situs Purbakala

7 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2493 Berdasarkan hasil pengujian tingkat optimasi didapatkan bahwa rata-rata nilai optimasi sebesar 5,57 %. Hasil ini membuktikan bahwa aplikasi mampu untuk mengoptimasi urutan rute perjalanan hasil dari rekomendasi responden. 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian maka dapat disimpulkan bahwa Evolution Strategies (ES) dapat diterapkan untuk menyelesaikan permasalahan optimasi TSP-TW pada sistem rekomendasi wisata yang ada di Malang Raya. Dalam penelitian ini menggunakan parameter utama yang meliputi ukuran populasi dan jumlah generasi serta menggunakan parameter pendukung yang terdiri dari kategori wisata, waktu berangkat wisata, waktu selesai wisata dan jumlah wisata yang ingin dikunjungi. Parameter utama sangat berpengaruh terhadap nilai fitness yang dihasilkan, terutama pada jumlah populasi. fitness tertinggi didapatkan ketika jumlah populasi sebanyak 100 yaitu sebesar 0, offspring terbaik berdasarkan hasil pengujian adalah 9µ yaitu dengan nilai fitness sebesar 0,0066. generasi terbaik adalah 5 generasi, dengan nilai fitness sebesar 0,0065. Berdasarkan hasil dari seluruh pengujian didapatkan bahwa konvergensi dini rata-rata terjadi pada generasi ke 2-3. Hal ini membuktikan bahwa solusi optimum sudah muncul pada generasi tersebut. Namun hasil dari pengujian ini tergantung dari jumlah wisata yang dimasukkan oleh pengguna, karena gen dari setiap kromosom merupakan representasi dari destinasi wisata, sehingga semakin banyak wisata yang ingin dikunjungi maka semakin banyak gen dalam setiap kromosom. Berdasarkan hasil pengujian tingkat optimasi didapatkan hasil bahwa proses optimasi telah berjalan dengan baik dengan rata-rata nilai optimasi sebesar 5,57 %. Dari 15 rute yang disarankan oleh responden, terdapat 2 rute yang tidak teroptimasi dari segi waktu. Namun dari segi urutan rute perjalanan berbeda. Hal ini terjadi karena proses optimasi dalam penelitian ini memperhatikan waktu buka dan waktu tutup serta waktu terbaik di setiap destinasi wisata. Available at: [Diakses 4 Juli 2017]. Endarwati, D. A., PENCARIAN RUTE OPTIMUM DENGAN EVOLUTION STRATEGIES. SKRIPSI. Gondro, C. & Kinghorn, B., Application of Evolutionary Algorithms to solve complex problems in Quantitative Genetics and Bioinformatics. Armidale: University of New England. Mahmudy, W. F., Algoritma Evolusi. Modul Kuliah Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (PTIIK) Universitas Brawijaya. Sasono, N. et al., NESPARNAS (Neraca Pariwisata Nasional). Jakarta: Kementerian Pariwisata. UNWTO, W. T. O., UNWTO Tourism Highlights. Madrid: World Tourism Organization (UNWTO). Widodo, A. W. & Mahmudy, W. F., Penerapan Algoritma Genetika pada Sistem Rekomendasi Kuliner. Jurnal Ilmiah KURSOR. DAFTAR PUSTAKA Anton, M., Laporan Kinerja Tahunan [Online]

PENCARIAN RUTE OPTIMUM DENGAN EVOLUTION STRATEGIES

PENCARIAN RUTE OPTIMUM DENGAN EVOLUTION STRATEGIES PENCARIAN RUTE OPTIMUM DENGAN EVOLUTION STRATEGIES Diah Arum Endarwati 1,Wayan Firdaus Mahmudy, Dian Eka Ratnawati Program Studi Informatika/ Ilmu Komputer, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

Lebih terperinci

Penerapan algoritma evolution strategies untuk optimasi distribusi barang dua tahap

Penerapan algoritma evolution strategies untuk optimasi distribusi barang dua tahap Penerapan algoritma evolution strategies untuk optimasi distribusi barang dua tahap Candra Bella Vista 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2 Program Studi Informatika / Ilmu Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

OPTIMASI TRAVELLING SALESMAN PROBLEM WITH TIME WINDOWS (TSP-TW) PADA PENJADWALAN PAKET RUTE WISATA DI PULAU BALI MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI TRAVELLING SALESMAN PROBLEM WITH TIME WINDOWS (TSP-TW) PADA PENJADWALAN PAKET RUTE WISATA DI PULAU BALI MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-3 November 2015 OPTIMASI TRAVELLING SALESMAN PROBLEM WITH TIME WINDOWS (TSP-TW) PADA PENJADWALAN PAKET RUTE WISATA DI PULAU BALI MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

Lebih terperinci

Optimasi Multiple Travelling Salesman Problem Pada Pendistribusian Air Minum Menggunakan Algoritme Genetika (Studi Kasus: UD.

Optimasi Multiple Travelling Salesman Problem Pada Pendistribusian Air Minum Menggunakan Algoritme Genetika (Studi Kasus: UD. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 9, Juni 2017, hlm. 849-858 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Multiple Travelling Salesman Problem Pada Pendistribusian

Lebih terperinci

Optimasi Penataan Barang pada Proses Distribusi Menggunakan Algoritme Evolution Strategies

Optimasi Penataan Barang pada Proses Distribusi Menggunakan Algoritme Evolution Strategies Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 5, Mei 2018, hlm. 1874-1882 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Penataan Barang pada Proses Distribusi Menggunakan Algoritme

Lebih terperinci

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika Wayan Firdaus Mahmudy (wayanfm@ub.ac.id) Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak.

Lebih terperinci

Algoritma Evolusi Evolution Strategies (ES)

Algoritma Evolusi Evolution Strategies (ES) Algoritma Evolusi Evolution Strategies (ES) Imam Cholissodin imam.cholissodin@gmail.com Pokok Bahasan 1. Struktur Dasar Evolution Strategies (ES) 2. Siklus ES (µ, λ) 3. Siklus ES (µ/r + λ) 4. Studi Kasus

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP)

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP) JTRISTE, Vol.1, No.2, Oktober 2014, pp. 50~57 ISSN: 2355-3677 Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP) STMIK Handayani Makassar najirah_stmikh@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

Lingkup Metode Optimasi

Lingkup Metode Optimasi Algoritma Genetika Lingkup Metode Optimasi Analitik Linier Non Linier Single Variabel Multi Variabel Dgn Kendala Tanpa Kendala Numerik Fibonacci Evolusi Complex Combinasi Intelijen/ Evolusi Fuzzy Logic

Lebih terperinci

OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA andra Aditya 1), Wayan Firdaus Mahmudy 2) 1) Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Malang Jl. Veteran, Malang 65145, Indonesia

Lebih terperinci

OPTIMASI JADWAL MENGAJAR ASISTEN LABORATORIUM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI JADWAL MENGAJAR ASISTEN LABORATORIUM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI JADWAL MENGAJAR ASISTEN LABORATORIUM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Indana Zulfa 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2, Budi Darma Setiawan 3 Teknik Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

Penjadwalan Dinas Pegawai Menggunakan Algoritma Genetika Pada PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 7 Stasiun Besar Kediri

Penjadwalan Dinas Pegawai Menggunakan Algoritma Genetika Pada PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 7 Stasiun Besar Kediri Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 11, November 2018, hlm. 4371-4376 http://j-ptiik.ub.ac.id Penjadwalan Dinas Pegawai Menggunakan Algoritma Genetika

Lebih terperinci

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA Muhammad Arief Nugroho 1, Galih Hermawan, S.Kom., M.T. 2 1, 2 Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur No. 112-116, Bandung 40132 E-mail

Lebih terperinci

PENJADWALAN KAPAL PENYEBERANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PENJADWALAN KAPAL PENYEBERANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) Vol. 3, No. 1, Maret 2016, hlm. 48-55 PENJADWALAN KAPAL PENYEBERANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Ria Febriyana 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2 Program

Lebih terperinci

Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun Pratama Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun Pratama Menggunakan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 2, Februari 2017, hlm. 80-84 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun

Lebih terperinci

Optimalisasi Pengantaran Barang dalam Perdagangan Online Menggunakan Algoritma Genetika

Optimalisasi Pengantaran Barang dalam Perdagangan Online Menggunakan Algoritma Genetika Optimalisasi Pengantaran Barang dalam Perdagangan Online Menggunakan Algoritma Genetika Rozak Arief Pratama 1, Esmeralda C. Djamal, Agus Komarudin Jurusan Informatika, Fakultas MIPA Universitas Jenderal

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Dengan Algoritme Genetika (Studi Kasus: SMA Negeri 3 Surakarta)

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Dengan Algoritme Genetika (Studi Kasus: SMA Negeri 3 Surakarta) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 12, Desember 2017, hlm. 1535-1542 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada Kurikulum 2013

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION Samuel Lukas 1, Toni Anwar 1, Willi Yuliani 2 1) Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritme Genetika (Studi Kasus: SMK Negeri 2 Kediri)

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritme Genetika (Studi Kasus: SMK Negeri 2 Kediri) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 10, Oktober 2017, hlm. 1066-1072 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritme

Lebih terperinci

Penerapan Algoritme Genetika Untuk Penjadwalan Latihan Reguler Pemain Brass Marching Band (Studi Kasus: Ekalavya Suara Brawijaya)

Penerapan Algoritme Genetika Untuk Penjadwalan Latihan Reguler Pemain Brass Marching Band (Studi Kasus: Ekalavya Suara Brawijaya) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 9, September 2018, hlm. 2950-2956 http://j-ptiik.ub.ac.id Penerapan Algoritme Genetika Untuk Penjadwalan Latihan

Lebih terperinci

Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika

Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika Imam Cholissodin imam.cholissodin@gmail.com Pokok Bahasan 1. Pengantar 2. Struktur Algoritma Genetika 3. Studi Kasus: Maksimasi Fungsi Sederhana 4. Studi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Nico Saputro dan Suryandi Wijaya Jurusan Ilmu Komputer Universitas Katolik Parahyangan nico@home.unpar.ac.id

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Travelling Salesman Problem (TSP) Travelling Salesmen Problem (TSP) termasuk ke dalam kelas NP hard yang pada umumnya menggunakan pendekatan heuristik untuk mencari solusinya.

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus : SMPN 1 Gondang Mojokerto)

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus : SMPN 1 Gondang Mojokerto) Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus : SMPN 1 Gondang Mojokerto) Dianita Dwi Permata Sari 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2, Dian Eka Ratnawati 3 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Optimasi Pembagian Barang Alat Tulis Kantor Menggunakan Algoritme Genetika

Optimasi Pembagian Barang Alat Tulis Kantor Menggunakan Algoritme Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: -X Vol., No., Maret, hlm. - http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Pembagian Barang Alat Tulis Kantor Menggunakan Algoritme Genetika Ardiansyah

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB Journal of Environmental Engineering & Sustainable Technology Vol. 02 No. 01, July 2015, Pages 06-11 JEEST http://jeest.ub.ac.id PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB Samaher

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN OPTIMASI DISTRIBUSI BARANG DUA TAHAP

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN OPTIMASI DISTRIBUSI BARANG DUA TAHAP PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN OPTIMASI DISTRIBUSI BARANG DUA TAHAP Riska Sulistiyorini ), Wayan Firdaus Mahmudy ), Program Studi Teknik Informatika Program Teknologi Informasi dan Ilmu

Lebih terperinci

Penentuan Portofolio Saham Optimal Menggunakan Algoritma Genetika

Penentuan Portofolio Saham Optimal Menggunakan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 1, Januari 2017, hlm. 63-68 http://j-ptiik.ub.ac.id Penentuan Portofolio Saham Optimal Menggunakan Algoritma Genetika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka (Samuel, Toni & Willi 2005) dalam penelitian yang berjudul Penerapan Algoritma Genetika untuk Traveling Salesman Problem Dengan Menggunakan Metode Order Crossover

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Kuliah Pengganti Menggunakan Algoritme Genetika

Optimasi Penjadwalan Kuliah Pengganti Menggunakan Algoritme Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol 2, No 9, September 218, hlm 2829-284 http://j-ptiikubacid Optimasi Penjadwalan Kuliah Pengganti Menggunakan Algoritme Genetika

Lebih terperinci

Optimasi Komposisi Pakan Kambing Boer Menggunakan Algoritme Evolution Strategies

Optimasi Komposisi Pakan Kambing Boer Menggunakan Algoritme Evolution Strategies Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 3796-3801 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Komposisi Pakan Kambing Boer Menggunakan Algoritme

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP)

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP) PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP) Mohamad Subchan STMIK Muhammadiyah Banten e-mail: moh.subhan@gmail.com ABSTRAK: Permasalahan pencarian rute terpendek dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal diciptakan, komputer hanya difungsikan sebagai alat hitung saja. Namun seiring dengan perkembangan zaman, maka peran komputer semakin mendominasi kehidupan.

Lebih terperinci

OPTIMASI MODEL FUZZY AHP DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA EVOLUTION STRATEGIES

OPTIMASI MODEL FUZZY AHP DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA EVOLUTION STRATEGIES OPTIMASI MODEL FUZZY AHP DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA EVOLUTION STRATEGIES (STUDI KASUS: PEMILIHAN CALON PENERIMA BEASISWA PTIIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA) Anis Maulida Dyah Ayu Putri 1, Wayan Firdaus Mahmudy

Lebih terperinci

Penjadwalan Dinas Pegawai Menggunakan Algoritma Evolution Strategies pada PT. Kereta Api Indonesia (KAI) DAOP 7 Stasiun Besar Kediri

Penjadwalan Dinas Pegawai Menggunakan Algoritma Evolution Strategies pada PT. Kereta Api Indonesia (KAI) DAOP 7 Stasiun Besar Kediri Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 8, Agustus 2018, hlm. 2473-2479 http://j-ptiik.ub.ac.id Penjadwalan Dinas Pegawai Menggunakan Algoritma Evolution

Lebih terperinci

Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA)

Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA) Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA) Imam Cholissodin imam.cholissodin@gmail.com Pokok Bahasan 1. Siklus RCGA 2. Alternatif Operator Reproduksi pada Pengkodean Real 3. Alternatif Operator Seleksi 4.

Lebih terperinci

Pencarian Rute Terpendek untuk Pengoptimalan Ditribusi Sales Rokok Gudang Garam di kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember Menggunakan Algoritma Genetika

Pencarian Rute Terpendek untuk Pengoptimalan Ditribusi Sales Rokok Gudang Garam di kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember Menggunakan Algoritma Genetika Pencarian Rute Terpendek untuk Pengoptimalan Ditribusi Sales Rokok Gudang Garam di kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember Menggunakan Algoritma Genetika Priza Pandunata, Rachmad Agung Bagaskoro, Agung Ilham

Lebih terperinci

OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK

OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK Usulan Skripsi S-1 Jurusan Matematika Diajukan oleh 1. Novandry Widyastuti M0105013 2. Astika Ratnawati M0105025 3. Rahma Nur Cahyani

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjadwalan Penjadwalan kegiatan belajar mengajar pada suatu lembaga pendidikan biasanya merupakan salah satu pekerjaan yang tidak mudah dan menyita waktu. Pada lembaga pendidikan

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391 PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391 PENDEKATAN CROSSOVER TERBARU UNTUK MENYELESAIKAN MULTIPLE TRAVELLING SALESMEN PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (Kata kunci: multiple salemen problem, algoritma genetika,

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI SKRIPSI

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI SKRIPSI Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI

Lebih terperinci

Implementasi Sistem Penjadwalan Akademik Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Menggunakan Metode Algoritma Genetika

Implementasi Sistem Penjadwalan Akademik Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Menggunakan Metode Algoritma Genetika Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 2, (2017) 28 Implementasi Sistem Penjadwalan Akademik Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Menggunakan Metode Algoritma Genetika Andreas Christian

Lebih terperinci

Modul Matakuliah Algoritma Evolusi oleh

Modul Matakuliah Algoritma Evolusi oleh Modul Matakuliah Algoritma Evolusi oleh Wayan Firdaus Mahmudy Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (PTIIK) Universitas Brawijaya September 2013 Kata Pengantar Buku ini disusun untuk mengisi kelangkaan

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara umum diagram alir algoritma genetika dalam penelitian ini terlihat pada Gambar 3.1. pada Algoritma genetik memberikan suatu pilihan bagi penentuan

Lebih terperinci

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM DEFINISI ALGEN adalah algoritma yang memanfaatkan proses seleksi alamiah yang dikenal dengan evolusi Dalam evolusi, individu terus menerus mengalami perubahan gen untuk

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK STUDI KASUS : LINTASAN BRT (BUS RAPID TRANSIT) MAKASSAR

PENGGUNAAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK STUDI KASUS : LINTASAN BRT (BUS RAPID TRANSIT) MAKASSAR PENGGUNAAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK STUDI KASUS : LINTASAN BRT (BUS RAPID TRANSIT) MAKASSAR Karels, Rheeza Effrains 1), Jusmawati 2), Nurdin 3) karelsrheezaeffrains@gmail.com

Lebih terperinci

TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA. Oleh Dian Sari Reski 1, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT

TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA. Oleh Dian Sari Reski 1, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA Oleh Dian Sari Reski, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT Scheduling problem is one type of allocating resources problem that exist to

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN BIAYA MINIMAL DISTRIBUSI BARANG TIGA TAHAP PT. SEMEN TONASA

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN BIAYA MINIMAL DISTRIBUSI BARANG TIGA TAHAP PT. SEMEN TONASA PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN BIAYA MINIMAL DISTRIBUSI BARANG TIGA TAHAP PT. SEMEN TONASA Andi Baharuddin 1, Aidawayati Rangkuti 2, Armin Lawi 3 Program Studi Matematika, Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Algoritma Genetika Algoritma genetika merupakan metode pencarian yang disesuaikan dengan proses genetika dari organisme-organisme biologi yang berdasarkan pada teori evolusi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab kajian pustaka berikut ini akan dibahas beberapa materi yang meliputi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab kajian pustaka berikut ini akan dibahas beberapa materi yang meliputi BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab kajian pustaka berikut ini akan dibahas beberapa materi yang meliputi graf, permasalahan optimasi, model matematika dari objek wisata di Yogyakarta, dan algoritma genetika

Lebih terperinci

Perbandingan Algoritma Exhaustive, Algoritma Genetika Dan Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield Untuk Pencarian Rute Terpendek

Perbandingan Algoritma Exhaustive, Algoritma Genetika Dan Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield Untuk Pencarian Rute Terpendek Perbandingan Algoritma Exhaustive, Algoritma Genetika Dan Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield Untuk Pencarian Rute Terpendek Rudy Adipranata 1, Felicia Soedjianto 2, Wahyudi Tjondro Teknik Informatika,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENCARIAN RUTE OPTIMUM OBJEK WISATA DI KABUPATEN PEMALANG

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENCARIAN RUTE OPTIMUM OBJEK WISATA DI KABUPATEN PEMALANG IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENCARIAN RUTE OPTIMUM OBJEK WISATA DI KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh: Indra Surada J2A 605 060 PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

Pencarian Rute Terpendek pada Jalur Perlombaan Robot Pemadam Api dengan Algoritma Evolution Strategies

Pencarian Rute Terpendek pada Jalur Perlombaan Robot Pemadam Api dengan Algoritma Evolution Strategies Pencarian Rute Terpendek pada Jalur Perlombaan Robot Pemadam Api dengan Algoritma Evolution Strategies Benny Ermawan Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, FT UMRAH Hendra Kurniawan, S.Kom., M.Sc.Eng

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM REKOMENDASI WISATA KULINER

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM REKOMENDASI WISATA KULINER Vol. 5, No. 4, Juli 2010 ISSN 0216-0544 PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM REKOMENDASI WISATA KULINER * Agus Wahyu Widodo, ** Wayan Firdaus Mahmudy Program Studi Ilmu Komputer, Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ALGORITMA FUZZY EVOLUSI UNTUK PENYELESAIAN KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

PEMANFAATAN ALGORITMA FUZZY EVOLUSI UNTUK PENYELESAIAN KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM PEMANFAATAN ALGORITMA FUZZY EVOLUSI UNTUK PENYELESAIAN KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Syafiul Muzid Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta E-mail:

Lebih terperinci

OPTIMASI RUTE ANTAR JEMPUT LAUNDRY DENGAN TIME WINDOWS (TSPTW) MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI RUTE ANTAR JEMPUT LAUNDRY DENGAN TIME WINDOWS (TSPTW) MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI RUTE ANTAR JEMPUT LAUNDRY DENGAN TIME WINDOWS (TSPTW) MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Dwi Aries Suprayogi, Wayan Firdaus Mahmudy, Muhammad Tanzil Furqon Teknik Informatika, Program Teknologi Informasi

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Genetika Untuk Penjadwalan Customer Service (Studi Kasus: Biro Perjalanan Kangoroo)

Implementasi Algoritma Genetika Untuk Penjadwalan Customer Service (Studi Kasus: Biro Perjalanan Kangoroo) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol., No. 6, Juni 207, hlm. 456-465 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Algoritma Genetika Untuk Penjadwalan Customer Service

Lebih terperinci

Prosiding Matematika ISSN:

Prosiding Matematika ISSN: Prosiding Matematika ISSN: 2460-6464 Representasi Matriks untuk Proses Crossover Pada Algoritma Genetika untuk Optimasi Travelling Salesman Problem Matrix Representation for The Crossover on Genetic Algorithm

Lebih terperinci

Penerapan Genetic Algorithm Untuk Optimasi Peningkatan Laba Persediaan Produksi Pakaian

Penerapan Genetic Algorithm Untuk Optimasi Peningkatan Laba Persediaan Produksi Pakaian Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 6, Juni 218, hlm. 2168-2172 http://j-ptiik.ub.ac.id Penerapan Genetic Algorithm Untuk Optimasi Peningkatan Laba Persediaan

Lebih terperinci

Prediksi Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia menggunakan Metode Genetic-Based Backpropagation

Prediksi Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia menggunakan Metode Genetic-Based Backpropagation Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 4, April 2017, hlm. 341-351 http://j-ptiik.ub.ac.id Prediksi Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia menggunakan

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Penyelesaian Masalah Penugasan dengan Algoritma Genetika Zainudin Zukhri Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 5, Mei 2018, hlm. 2000-2006 http://j-ptiik.ub.ac.id Penyelesaian Multiple Travelling Salesman Problem (M-TSP) Dengan

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN BATASAN FUNGSI KENGGOTAAN FUZZY TSUKAMOTO PADA KASUS PERAMALAN PERMINTAAN BARANG

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN BATASAN FUNGSI KENGGOTAAN FUZZY TSUKAMOTO PADA KASUS PERAMALAN PERMINTAAN BARANG Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) Vol. 3, No. 3, September 2016, hlm. 169-173 PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN BATASAN FUNGSI KENGGOTAAN FUZZY TSUKAMOTO PADA KASUS PERAMALAN

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA EXHAUSTIVE, ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN HOPFIELD UNTUK PENCARIAN RUTE TERPENDEK

PERBANDINGAN ALGORITMA EXHAUSTIVE, ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN HOPFIELD UNTUK PENCARIAN RUTE TERPENDEK PERBANDINGAN ALGORITMA EXHAUSTIVE, ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN HOPFIELD UNTUK PENCARIAN RUTE TERPENDEK Rudy Adipranata 1) Felicia Soedjianto 2) Wahyudi Tjondro Teknik Informatika,

Lebih terperinci

ALGORITMA OPTIMASI UNTUK PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (Optimization Algorithm for Solving Travelling Salesman Problem)

ALGORITMA OPTIMASI UNTUK PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (Optimization Algorithm for Solving Travelling Salesman Problem) ALGORITMA OPTIMASI UNTUK PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (Optimization Algorithm for Solving Travelling Salesman Problem) Dian Tri Wiyanti Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Algoritma Genetika Algoritma genetika merupakan algoritma pencarian heuristik ysng didasarkan atas mekanisme seleksi alami dan genetika alami (Suyanto, 2014). Adapun konsep dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wisata budaya, wisata belanja, hingga wisata Alam. Untuk menarik minat

BAB I PENDAHULUAN. wisata budaya, wisata belanja, hingga wisata Alam. Untuk menarik minat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Objek pariwisata di Yogyakarta sudah semakin beragam mulai dari wisata budaya, wisata belanja, hingga wisata Alam. Untuk menarik minat wisatawan dapat dibuat

Lebih terperinci

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 11, November 2017, hlm. 1152-1159 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Algoritma Genetika Pada Metode AHP dan SAW

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam beberapa tahun terakhir ini, peranan algoritma genetika terutama untuk masalah optimisasi, berkembang dengan pesat. Masalah optimisasi ini beraneka ragam tergantung dari bidangnya. Dalam

Lebih terperinci

Optimasi distribusi barang dengan algoritma genetika

Optimasi distribusi barang dengan algoritma genetika Optimasi distribusi barang dengan algoritma genetika Yasmin Ghassani Panharesi 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2 Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email : yasminghassani@gmail.com 1,

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA DALAM PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM WITH PRECEDENCE CONSTRAINTS (TSPPC)

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA DALAM PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM WITH PRECEDENCE CONSTRAINTS (TSPPC) PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA DALAM PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM WITH PRECEDENCE CONSTRAINTS (TSPPC) Yayun Hardianti 1, Purwanto 2 Universitas Negeri Malang E-mail: yayunimoet@gmail.com ABSTRAK:

Lebih terperinci

OPTIMASI PENJADWALAN PERAWAT MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI PENJADWALAN PERAWAT MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI PENJADWALAN PERAWAT MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Rifqy Rosyidah Ilmi 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2, Dian Eka Ratnawati 2 1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

GENETIKA UNTUK MENENTUKAN RUTE LOPER KORAN DI AGEN SURAT KABAR

GENETIKA UNTUK MENENTUKAN RUTE LOPER KORAN DI AGEN SURAT KABAR MULTI TRAVELING SALESMAN PROBLEM (MTSP) DENGAN ALGORITMA Abstrak GENETIKA UNTUK MENENTUKAN RUTE LOPER KORAN DI AGEN SURAT KABAR Oleh : Fitriana Yuli Saptaningtyas,M.Si. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA

Lebih terperinci

PENERAPAN KOMBINASI ALGORITMA GEOMETRIC DIFFERENTIAL EVOLUTION DAN SISTEM FUZZY DALAM PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP) TUGAS AKHIR

PENERAPAN KOMBINASI ALGORITMA GEOMETRIC DIFFERENTIAL EVOLUTION DAN SISTEM FUZZY DALAM PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP) TUGAS AKHIR PENERAPAN KOMBINASI ALGORITMA GEOMETRIC DIFFERENTIAL EVOLUTION DAN SISTEM FUZZY DALAM PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP) TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Genetika Untuk Vehicle Routing Problem with Time Window (VRPTW) Pada Kasus Optimasi Distribusi Beras Bersubsidi

Penerapan Algoritma Genetika Untuk Vehicle Routing Problem with Time Window (VRPTW) Pada Kasus Optimasi Distribusi Beras Bersubsidi Penerapan Algoritma Genetika Untuk Vehicle Routing Problem with Time Window (VRPTW) Pada Kasus Optimasi Distribusi Beras Bersubsidi Farah Bahtera Putri 1, Wayan Fidaus Mahmudy, Dian Eka Ratnawati Teknik

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Teka-Teki Silang

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Teka-Teki Silang BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Teka-Teki Silang Teka-teki silang atau disingkat TTS adalah suatu permainan yang mengharuskan penggunanya untuk mengisi ruang-ruang kosong dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Genetika Traveling Salesman Problem with Time Window: Studi Kasus Rute Antar Jemput Laundry

Penerapan Algoritma Genetika Traveling Salesman Problem with Time Window: Studi Kasus Rute Antar Jemput Laundry Suprayogi, Penerapan Algoritma Genetika Traveling Salesman Problem with Time Window: Studi Kasus Rute Antar Jemput Laundry 121 Penerapan Algoritma Genetika Traveling Salesman Problem with Time Window:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Alat transportasi ini memiliki

BAB I PENDAHULUAN. hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Alat transportasi ini memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kereta api merupakan alat transportasi darat utama yang digunakan hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Alat transportasi ini memiliki multi keunggulan komparatif,

Lebih terperinci

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: -X Vol., No., Maret 0, hlm. - http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Penjadwalan Asisten Praktikum pada Laboratorium Pembelajaran Menggunakan

Lebih terperinci

Optimalisasi Penyelesaian Knapsack Problem Dengan Algoritma Genetika

Optimalisasi Penyelesaian Knapsack Problem Dengan Algoritma Genetika Optimalisasi Penyelesaian Knapsack Problem Dengan Algoritma Genetika I Wayan Supriana a1 a Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas MIPA, Universitas Udayana, Indonesia Jalan Kampus Bukit Jimbaran, Bali, Indonesia

Lebih terperinci

Peramalan Kebutuhan Beban Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Algoritma Genetika

Peramalan Kebutuhan Beban Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Algoritma Genetika Peramalan Kebutuhan Beban Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Algoritma Genetika M. Syafrizal, Luh Kesuma Wardhani, M. Irsyad Jurusan Teknik Informatika - Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Lebih terperinci

OPTIMASI DISTRIBUSI PUPUK MENGGUNAKAN EVOLUTION STRATEGIES

OPTIMASI DISTRIBUSI PUPUK MENGGUNAKAN EVOLUTION STRATEGIES Journal of Environmental Engineering & Sustainable Technology Vol. 02 No. 02, November 2015, Pages 89-96 JEEST http://jeest.ub.ac.id OPTIMASI DISTRIBUSI PUPUK MENGGUNAKAN EVOLUTION STRATEGIES Fauziatul

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Khowarizmi. Algoritma didasarkan pada prinsiup-prinsip Matematika, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Khowarizmi. Algoritma didasarkan pada prinsiup-prinsip Matematika, yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ALGORITMA Algoritma adalah metode langkah demi langkah pemecahan dari suatu masalah. Kata algoritma berasal dari matematikawan Arab ke sembilan, Al- Khowarizmi. Algoritma didasarkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Tim Redaksi... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii

DAFTAR ISI. Tim Redaksi... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii DAFTAR ISI Tim Redaksi... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Faiz Rafdh Ch SISTEM INFORMASI ZAKAT BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA RUMAH ZAKATINDONESIA 1-7 Abdul Jamil Syamsul Bachtiar

Lebih terperinci

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 12, Desember 2017, hlm. 1608-1615 http://j-ptiik.ub.ac.id Hibridisasi Algoritme Genetika dan Simulated Annealing

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY EVOLUSI PADA PENJADWALAN PERKULIAHAN

IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY EVOLUSI PADA PENJADWALAN PERKULIAHAN IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY EVOLUSI PADA PENJADWALAN PERKULIAHAN Herny Wulandari Pangestu. Kartika Yulianti, Rini Marwati Departemen Pendidikan Matematika FPMIPA UPI *Surel: hernyw@ymail.com ABSTRAK.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 18 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Optimasi Optimasi adalah salah satu ilmu dalam matematika yang fokus untuk mendapatkan nilai minimum atau maksimum secara sistematis dari suatu fungsi, peluang maupun

Lebih terperinci

Optimasi Pemodelan Regresi Linier Berganda Pada Prediksi Jumlah Kecelakaan Sepeda Motor Dengan Algoritme Genetika

Optimasi Pemodelan Regresi Linier Berganda Pada Prediksi Jumlah Kecelakaan Sepeda Motor Dengan Algoritme Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 5, Mei 2018, hlm. 1932-1939 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Pemodelan Regresi Linier Berganda Pada Prediksi Jumlah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka. Penelitian serupa mengenai penjadwalan matakuliah pernah dilakukan oleh penelliti yang sebelumnya dengan metode yang berbeda-neda. Berikut

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Moving Class Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: SMA Negeri 1 Turatea)

Optimasi Penjadwalan Moving Class Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: SMA Negeri 1 Turatea) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 4, Juli 2018, hlm. 1768-1777 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Penjadwalan Moving Class Menggunakan Algoritma Genetika

Lebih terperinci

KNAPSACK PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA

KNAPSACK PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA LAPORAN TUGAS BESAR ARTIFICIAL INTELLEGENCE KNAPSACK PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA Disusun Oleh : Bayu Kusumo Hapsoro (113050220) Barkah Nur Anita (113050228) Radityo Basith (113050252) Ilmi Hayyu

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Genetika untuk Penjadwalan Asisten Praktikum

Penerapan Algoritma Genetika untuk Penjadwalan Asisten Praktikum Penerapan Algoritma Genetika untuk Penjadwalan Asisten Praktikum Okky Cintia Devi 1, Wayan Fidaus Mahmudy 2, Budi Darma Setiawan 3 Teknik Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm Jurnal Telematika, vol.9 no.1, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-251 Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Lebih terperinci

OPTIMASI TEBAR BENIH DAN PAKAN PADA SUATU KOLAM MENGGUNAKAN ALGORITMA EVOLUTION STRATEGIES

OPTIMASI TEBAR BENIH DAN PAKAN PADA SUATU KOLAM MENGGUNAKAN ALGORITMA EVOLUTION STRATEGIES OPTIMASI TEBAR BENIH DAN PAKAN PADA SUATU KOLAM MENGGUNAKAN ALGORITMA EVOLUTION STRATEGIES Robby Kurniawan Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, FT UMRAH Nerfita Nikentari, ST., M.Cs Dosen Program

Lebih terperinci

Optimalisasi Rute Obyek Wisata Di Bandung Raya Menggunakan Algoritma Genetika

Optimalisasi Rute Obyek Wisata Di Bandung Raya Menggunakan Algoritma Genetika Optimalisasi Rute Obyek Wisata Di Bandung Raya Menggunakan Algoritma Genetika Nur Muhammad Hasyim, Esmeralda C. Djamal, Agus Komarudin Jurusan Informatika, Fakultas MIPA Universitas Jenderal Achmad Yani

Lebih terperinci

PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN

PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN Eva Desiana, M.Kom Pascasarjana Teknik Informatika Universitas Sumatera Utara, SMP Negeri 5 Pematangsianta Jl. Universitas Medan, Jl.

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T Abstrak : Algoritma genetika adalah algoritma pencarian heuristik yang didasarkan atas mekanisme evolusi

Lebih terperinci

Matematika dan Statistika

Matematika dan Statistika ISSN 1411-6669 MAJALAH ILMIAH Matematika dan Statistika DITERBITKAN OLEH: JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS JEMBER Majalah Ilmiah Matematika dan Statistika APLIKASI ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA CHEAPEST

Lebih terperinci

ALGORITMA GENETIKA DENGAN PENDEKATAN MODEL PULAU PADA PERMASALAHAN TRAVELLING SALESMAN

ALGORITMA GENETIKA DENGAN PENDEKATAN MODEL PULAU PADA PERMASALAHAN TRAVELLING SALESMAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN PENDEKATAN MODEL PULAU PADA PERMASALAHAN TRAVELLING SALESMAN Hardy STMIK Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 hardy@mikroskil.ac.id Abstrak Algoritma genetika telah

Lebih terperinci

PREDIKSI TIME SERIES TINGKAT INFLASI INDONESIA MENGGUNAKAN EVOLUTION STRATEGIES

PREDIKSI TIME SERIES TINGKAT INFLASI INDONESIA MENGGUNAKAN EVOLUTION STRATEGIES PREDIKSI TIME SERIES TINGKAT INFLASI INDONESIA MENGGUNAKAN EVOLUTION STRATEGIES Universitas Telkom Jl.Telekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu, Bandung ritaris@telkomuniversity.ac.id Abstrak Prediksi tingkat

Lebih terperinci