BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia adalah faktor penting di dalam sebuah organisasi.

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia adalah faktor penting di dalam sebuah organisasi. Dalam mencapai visi misi dan tujuan organisasi di perlukan sumber daya manusia yang berkualitas mempunyai kompetensi sesuai dengan pekerjaan di setiap lininya. Untuk mencapai tersebut diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kinerja yang tinggi untuk pengembangan organisasi / perusahaan tersebut. Keberhasilan organisasi tersebut tidak terlepas dari sumber daya manusia, Kinerja karyawan perlu diperhatikan karena keyakinan diri dan motivasi kerja karyawan sangat berpengaruh pada hasil kerja. Dengan keyakinan diri karyawan yang merasa mampu menyelesaikan pekerjaannya maka pekerjaan itu dapat selesai denga efektif. Perusahaan juga perlu memberikan penghargaan pada karyawan yang berkerja sesuai dengan target yang diberikan sehingga karyawan merasa dihargai dan merasa puas atas pekerjaannya. PT XYZ adalah perusahaan yang bergerak sebagai Distributor/ Importir produk kosmetik, salah satu kunci keberhasilan di bisnis kosmetik tidak terlepas peran dari seorang Beauty Advisor sebagai tenaga penjual yang bertugas memberikan pelayanan terhadap customer untuk penjualan produk. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi pemasaran perusahaan senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pelayanan yang baik dari tenaga penjual yaitu Beauty Advisor nya. Tolak ukur pengukuran 1

2 2 penilaian kinerja seorang Beauty Advisor adalah hasil dari pencapaian target. Berikut adalah table pencapaian dari target data Jan Okt 2015 Tabel 1.1 Data Penjualan Beauty Advisor Periode Jan Okt Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Tot al Target Pencapaian Persentase 94% 86% 104% 88% 94% 77% 85% 78% 90% 88% 88% Sumber PT XYZ (Data Confidential) Dari tabel di atas menunjukan bawah di setiap bulannya pencapaian penjualan Beauty Advisor rata rata 88% dari pencapaian target. Sedangkan perusahaan berharap disetiap bulannya pencapaian Beauty Advisor berada di angka 100%, ada kekurangan pencapain sebesar 12%. Dari data diatas menunjukan bahwa kinerja Beauty Advisor masih belum memenuhi harapan perusahaan. Dari sini penulis mencoba meneliti faktor yang mempengaruhi dan dapat meningkatkan kinerja Beauty Advisor di PT. Teguh Pesona.

3 3 Dari hasil wawancara dengan 30 Beauty Advisor pada tabel 1.2 sebagain besar responden menyatakan bahwa motivasi terbesar dalam pencapaian terhadap target dalam hal ini adalah kinerja Beauty Advisor adalah dengan pemberian kompensasi yang sesuai sebanyak 10 orang dan pemberian pendidikan & pelatihan (diklat) yang sesuai dengan kebutuhan sebanyak 6 orang sebagai cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sehingga dapat menunjang untuk pencapaian target. Tabel 1.2 Data Hasil Wawancara Beauty Advisor Mengenai Faktor yang Mempengaruhi Kinerja No Variabel Jumlah Beauty Advisor yang Memilih 1 Pemberian Kompensasi yang Sesuai 10 Orang 2 Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) 6 Orang 3 Gaya Kepemimpinan 5 Orang 4 Kemapuan Diri (Kompentensi) 5 Orang 5 Pengaruh Lingkungan Kerja 4 Orang Total 30 Orang Sumber PT XYZ (2016) Kinerja karyawan yang baik akan mampu membuat perusahaan bersaing dengan perusahaan lain sehingga dapat diakui bahwa perusahaan mempuyai kinerja yang berkualitas. Kinerja dapat ditingkatkan melalui pemberian kompensasi yang tepat, pemberian pendidikan dan pelatihan (diklat) yang sesuai dengan kebutuhan karyawan sebagai mampu peningkatan motivasi kerja kepada karyawan untuk berkinerja dengan baik. Seperti yang dikemukakan oleh Mangkunegara (2008) kompensasi adalah yang diberikan kepada karyawan juga sangat berpengaruh terhadap

4 4 tingkat kepuasan kerja dan motivasi kerja, serta hasil kerja. Maka dapat disimpulkan bahwa pemberian kompenasasi akan memberikan motivasi terhadap karyawan untuk menghasilkan hasil kerja, semakin baik pemberian kompenasasi maka semakin baik pula hasil kerja karyawan. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mumu et al dalam judul penelitiannya Analisis gaya kepemimpinan, kompensasi, pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja karyawan pada PT. Hasjrat Multifinance Manado menemukan bahwa kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Selain kompensasi peran pendidikan dan pelatihan (dklat) adalah merupakan faktor yang penting di perusahaan terutama perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran karena pendidikan dan pelatihan (diklat) adalan bentuk upaya dari perusahaan untuk mengembangan sumber daya manusia. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan diarahkan pada peningkatan keterampilan, pengetahuan serta perubahan sikap perilaku kerja karyawan melalui proses belajar yang diterapkan pada pelatihan diharapkan adanya perubahan pada peserta yaitu menjadi berpengetahuan, terampil berperilaku positif. Peran pendidikan dan pelatihan di distribusi pemasaran produk kosmetik sangat penting sebagai cara untuk melatih karena seorang beauty advisor sebagai tenaga penjual untuk memberikan pelayanan yang baik terhadap pelanggannya seperti menjelaskan keunggulan produk, cara penggunaan produk dan diharapkan respon positf dan kepuasan dari pelanggan atas pelayanan yang diberikan

5 5 sehingga terjadi proses penjualan. Menurut Sumarsono, (2009) pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pengembangan SDM. Pendidikan dan latihannya tidak hanya menambah pengetahuan, akan tetapi juga meningkatkan keterampilan bekerja, dengan demikian meningkatkan produktivitas kerja. Selain itu peran pendidikan dan pelatihan faktor penting diuangkapkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Hanif dan Yohanes (2015) dengan judul penelitian pengaruh rekrutmen, pendidikan dan pelatihan, serta deskripsi kerja terhadap kinerja pegawai sekretariat daerah kabupaten pelalawan. Menyatakan bahwa pendidikan dan pelatihan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Dalam hal ini peneliti melihat bahwa pemberian kompensasi yang baik dan pendidikan dan pelatihan menciptakan motivasi kerja karyawan untuk berprestasi. Motivasi berasal dari bahas Latin Movere yang berarti dorongan atau daya penggerak. Motivasi merupakan salah satu hal yang mempengaruhi perilaku manusia, motivasi juga sebagai pendorong, keinginan, pendukung atau kebutuhan kebutuhan yang dapat membuat seseorang bersemangat dengan termotivasi memenuhi dorongan diri sendiri sehingga dapat bertindak dan berbuat menurut cara cara tertentu yang akan membawa kearah yang optimal. Mangkunegara (2008) menyatakan bahwa Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) karyawan dalam situasi kerja di perusahaan (situation). Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakan diri karyawan yang terarah atau tertuju

6 6 untuk mencapai tujuan organisasi. Sikap mental kerja karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerja untuk kinerja maksimal. Beberapa penelitian internasional yang telah dilakakukan yang menyatakan bahwa kompensasi, pendidikan dan pelatihan (diklat) dan motivasi adalah faktor penting untuk peningkatan kinerja karyawan adalah penelitian yang dilakukan oleh Idrees et al (2015) dengan judul peneltian Effect of Salary, Training and Motivation On Job Performance of Employee. Dalam penelitian menyatakan ketiga faktor salary, pelatihan dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian lain yang dilakukan oleh Rizal, et al (2014), melakukan penelitian dengan judul Effect of Compensation on Motivation, Organizational Commitment and Employee Performance (Studies at Local Revenue Management in Kendari City. Menemukan bahwa kompensasi berpengaruh positif terhadap motivasi kerja dan kinerja karyawan. Berdasarkan fenomena dan beberapa penelitian yang dilakukan mengenai kompensasi, pendidikan dan pelatihan (diklat), motivasi dan kinerja karyawan maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kompensasi dan Pendidikan & Pelatihan terhadap Motivasi Kerja serta Implikasinya Terhadap Kinerja (studi kasus pada Beauty Advisor di PT. XYZ).

7 7 B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada uraian yang telah disampaikan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan, yaitu : 1) Apakah kompensasi berpengaruh terhadap motivasi kerja Beauty Advisor PT. XYZ? 2) Apakah pendidikan dan pelatihan berpengaruh terhadap motivasi kerja Beauty Advisor PT. XYZ? 3) Apakah kompensasi berpengaruh terhadap kinerja Beauty Advisor PT. XYZ? 4) Apakah pendidikan dan pelatihan berpengaruh terhadap kinerja Beauty Advisor di PT. XYZ? 5) Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja Beauty Advisor di PT. XYZ? C. Tujuan dan Konstribusi Penelitiana 1. Tujuan Penelitan Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan maka dapat ditetapkan tujuan penelitan, yaitu : 1) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompensasi terhadap motivasi kerja Beauty Advisor PT. XYZ 2) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap motivasi kerja Beauty Advisor PT. XYZ.

8 8 3) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompensasi terhadap kinerja Beauty Advisor PT. XYZ. 4) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja Beauty Advisor PT. XYZ. 5) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja Beauty Advisor PT. XYZ. 2. Kontribusi Penelitian Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kegunaan atau kontribusi sebagai berikut: 1) Kontribusi Teoritis Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat teoritis, dan praktis. Secara teoritis, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui berbagai konsep dan teori mengenai kompensasi dan pendidikan & pelatihan terhadap motivasi kerja serta implikasinya terhadap kinerja Beauty Advisor PT. XYZ. 2) Kegunaan Praktis Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dalam pelaksanaan kompensasi, pedidikan & pelatihan terhadap motivasi kerja serta implikasi kinerja agar perusahaan dapat menyediakan Beauty

9 9 Advisor yang berkualitas sesuai dengan harapan dan tujuan perusahaan.