BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar / Hukum Definisi Pemasaran Menurut Strauss dan Frost (2009, p28), E-marketing adalah penggunaan teknologi informasi dalam proses menciptakan komunikasi, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan dengan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi. Peter (2011, p3), mengatakan pemasaran adalah fungsi organisasional dan satu set proses untuk membuat, mengkomunikasikan, dan mengantarkan nilai pada pelanggan dan untuk mengatur hubungan dengan pelanggan dalam berbagai cara yang memberikan keuntungan bagi organisasi dan para pemegang kepentingan. Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, promosi, distribusi produk dan jasa pelayanan untuk memuaskan pelanggan melalui berbagai macam cara yang dapat mencapai tujuan perusahaan. 5

2 Konsep Pemasaran Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi adalah perusahaan harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. Menurut Kotler dan Amstrong (2010, p33-36), ada 5 konsep yang digunakan sebagai landasan organisasi untuk melaksanakan strategi pemasaran, diantaranya: 1. Konsep Produksi Pelanggan akan lebih memilih produk yang mudah didapat dan murah harganya. Oleh karena itu, manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan efisiensi produksi dan cakupan distribusi yang luas. 2. Konsep Produk Pelanggan akan lebih memilih produk yang bermutu, terbaik, atau hal-hal inovatif lainnya. Oleh karena itu, manajemen harus terus-menerus memberikan perbaikan dan pengembangan mutu produknya. 3. Konsep Penjualan Pelanggan enggan membeli produk, sehingga perlu didorong untuk membeli, terkecuali suatu perusahaan

3 7 menjalankan usaha seperti promosi dan penjualan yang efektif untuk merangsang pembelian. 4. Konsep Pemasaran Kunci mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan, keinginan pasar, dan memberi kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaingnya. Konsep ini bersandar pada empat pilar utama, yaitu: sasaran pasar, kebutuhan pelanggan, pemasaran terkoordinir, dan keuntungan. 5. Konsep Pemasaran Bersifat Sosial Tugas perusahaan adalah menentukan kebutuhan, keinginan, serta kepentingan pasar dan memenuhinya secara lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaingnya, dengan cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan pelanggan dan masyarakat. Konsep ini membutuhkan keseimbangan antara keunggulan perusahaan, kepuasan pelanggan, dan kepentingan umum Pangsa Pasar Menurut Griffin et al. (2003, p258), Pasar Sasaran (target market) adalah kelompok orang yang memiliki orang yang memiliki keinginan dan kebutuhan serupa. Menyeleksi pasar sasaran merupakan langkah awal strategi pemasaran, pemasaran

4 8 bersasaran jelas-jelas membutuhkan strategi pemasaran, yaitu pembagian suatu pasar ke dalam kategori jenis atau segmen pelanggan. Setelah mengidentifikasi pangsa pasar, kemudian perusahaan dapat menerapkan berbagai strategi. Menurut Strauss dan Frost (2009, p199), Pangsa Pasar (market segmen) harus memiliki beberapa sifat umum yang akan mempengaruhi keputusan pembelian. Empat variabel yang paling penting adalah: 1. Geografis Unit geografis (iklim, cuaca, letak) yang dapat dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi pemasaran. 2. Demografis Karakteristik populasi (umur, etnis, suku, agama, kelas sosial) yang dapat dipertimbangkan dalam mengembangkan segmentasi pasar. 3. Psikografis Karakteristik pelanggan seperti gaya hidup, pendapat, minat, dan sikap yang dapat dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi segmentasi. 4. Behavioral Pembagian berdasarkan bagaimana pelanggan bisa membeli dan menggunakan produk.

5 9 5. Benefit Pembagian pasar berdasarkan keuntungan atau kualitas dari sebuah produk Marketing Mix Menurut Kotler dan Armstrong (2010, p76), elemenelemen Marketing Mix disebut juga dengan 4P, yaitu: Product, adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran. Price, adalah jumlah uang yang harus dibayarkan agar produk memperoleh produk tersebut. Place, adalah aktivitas perusahaan agar produk tersedia bagi pelanggan sasaran. Promotion, adalah aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.

6 10 Sumber: Kotler dan Armstrong, 2010, p76 Gambar 2.1 Komponen 4P dari Marketing Mix Dalam pemasaran tradisional, terdapat 4P antara lain product, price, promotion, dan place. Keempat bagian dari marketing mix tersebut adalah bagian dari internet marketing mix ditambah dengan 2 elemen baru, yaitu: Community Adalah sekumpulan orang yang saling berinteraksi, yang terdiri atas minat yang sama, yang dapat memenuhi kebutuhan anggotanya, yang tidak dapat dicapai secara individual. Brand

7 11 Brand berasal dari kata brandr yang artinya membakar, dimana pada saat itu digunakan untuk mencap ternak guna membedakan kepemilikan ternak tersebut. Menurut American Marketing Association, brand dapat diartikan sebagai nama, tanda, simbol, desain, atau kombinasi diantaranya, yang berfungsi untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari suatu produsen, untuk membedakan produk dalam pasar yang penuh persaingan (Keller, 2003, p3). Semakin ketatanya persaingan antara produk yang sejenis, maka semakin penting pula brand itu ada. Tantangan yang dihadapi suatu brand sangatlah banyak, misalnya mahalnya biaya untuk menciptakan suat brand, image dari media atas tanggapan brand, pelanggan yang belum tentu bisa menerima brand tersebut. Oleh karena itulah peran marketer sangatlah penting untuk mengerti

8 12 keinginan pelanggan, brand yang ada, serta hubungan diantara keduanya. 1. It is about exchange Pemasaran merupakan suatu strategi yang harus tanggap terhadap perubahan yang terjadi, dimana perubahan tersebut harus pula diiringi dengan adanya peningkatan penjualan perusahaan. 2. Its intended to satisfy individual and organizational need Kunci dari marketing modern adalah sebagai pendorong untuk memuaskan pelanggan, perusahaan, dan shareholders. Salah satu caranya dengan penerapan E- marketing. 2.2 Teori Khusus E-marketing Pengertian E-marketing E-marketing menurut Strauss dan Frost. (2009, p28), adalah penggunaan teknologi informasi dalam proses menciptakan komunikasi, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan dengan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi. Pemasaran

9 13 merencanakan marketing mix untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan organisasi pemasaran kemudian menjalankan rencana tersebut Manfaat E-marketing Menurut Kotler dan Armstrong (2010, p29), e-marketing adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang kuat untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai balasnya. Manfaat untuk pelanggan adalah: 1. Memberikan pelanggan manfaat dasar yang sama dengan bentuk pemasaran langsung lainnya. 2. Menawarkan kepada pelanggan beberapa keunggulan tambahan. Manfaat untuk perusahaan: 1. Membangun hubungan dengan pelanggan. 2. Perusahaan dapat berinteraksi dengan pelanggan untuk dapat lebih mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan secara khusus, serta membangun database pelanggan. 3. Mengurangi biaya.

10 14 4. Karena pelanggan dapat berurusan langsung dengan penjual, pemasaran online sering menghasilkan biaya yang lebih rendah untuk meningkatkan fungsi penyaluran dan promosi dagang. 5. Menawarkan keleluasaan yang lebih baik, yang membuat perusahaan dapat membuat penyesuaian yang berkelanjutan pada produk dan penawarannya sesuai dengan kebutuhan pelanggan karena catalog online dapat disesuaikan kapan saja sesuai kebutuhan. 6. Merupakan media yang global. 7. Internet merupakan media yang memungkinkan pembeli dan penjual dapat mengakses informasi secara global Tujuh Tahap Rencana E-marketing Menurut Strauss dan Frost (2009, p74), tujuh elemen kunci perencanaan terdiri dari analisis situasi, perencanaan strategis E- marketing, tujuan, strategi E-marketing, rencana implementasi, anggaran biaya dan rencana evaluasi.

11 15 Tabel 2.1 E-marketing Plan Process Tahap Tugas 1. Situation analysis Meninjau lingkungan perusahaan dan analisis SWOT. Meninjau rencana pemasaran yang ada dan informasi lainnya yang dapat diperoleh mengenai perusahaan dan mereknya. Meninjau E-Business tujuan perusahaan, strategi, dan metrik kinerja. 2. E-marketing strategic planning Menentukan kesesuaian antara organisasi dan strategi perencanaan mengubah peluang pasar. Melakukan analisis peluang pemasaran, analisis permintaan dan penawaran, dan analisis segmentasi. Tingkat 1 strategi - Segmentation (segmentasi) - Targeting (penargetan) - Differentiation (diferensiasi) - Positioning (posisi) 3. Objective Identifikasi tujuan umum dari strategi E-Business. 4. E-marketing Identifikasi arus pendapatan yang disarankan oleh model E-

12 16 strategy Business. Tingkat 2 strategi Desain tawaran, nilai, distribusi, komunikasi dan pasar / hubungan mitra strategi manajemen. Memodifikasi objektif sebagai jaminan. 5. Implementati on plan Desain E-marketing bauran taktik: - Produk / layanan yang menawarkan - Harga / valuasi - Distribusi / supply chain - Komunikasi yang terintregasi campuran Desain taktik pengumpulan informasi. Desain struktur organisasi untuk menerapkan rencana. 6. Budget Perkiraan pendapatan. Evaluasi biaya untuk mencapai tujuan. 7. Evaluation Identifikasi metrik kinerja yang tepat. plan Sumber: Strauss dan Frost (2009, p49)

13 Situation Analysis (Analisis Situasi) Menurut Strauss dan Frost (2009, p74), beberapa orang merasa bahwa perencanaan untuk E-marketing berarti memulai dari nol. Tidak ada yang bisa lebih jauh dari kebenaran. Bekerja dengan bisnis yang ada, E-Business, dan rencana pemasaran adalah langkah awal yang sangat baik untuk memulai. Analisis SWOT merupakan sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Strength : faktor internal yang mendukung perusahaan dalam mencapai tujuannya. Faktor pendukung dapat berupa sumber daya, keahlian, atau kelebihan lain yang mungkin diperoleh berkat sumber keuangan, citra, keunggulan di pasar, serta hubungan baik antara buyer dengan supplier. Weakness: faktor internal yang menghambat perusahaan dalam mencapai tujuannya. Faktor penghambat dapat berupa fasilitas

14 18 yang tidak lengkap, kurangnya sumber keuangan, kemampuan mengelola, keahlian pemasaran dan citra perusahaan. Opportunity: faktor eksternal yang mendukung perusahaan dalam mencapai tujuannya. Faktor eksternal yang mendukung dalam pencapaian tujuan dapat berupa perubahan kebijakan, perubahan persaingan, perubahan teknologi dan perkembangan hubungan supplier dan buyer. Threat: faktor eksternal yang menghambat perusahaan dalam mencapai tujuannya. Faktor eksternal yang menghambat perusahaan dapat berupa masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lambat, meningkatnya bargaining power daripada supplier dan buyer utama, perubahan teknologi serta kebijakan baru E-marketing strategic planning (Strategi perencanaan E- marketing) Menurut Strauss dan Frost (2009, p75), pemasar melakukan analisis peluang pasar (MOA Market Opportunity Analysis), termasuk analisis permintaan dan penawaran, untuk segmentasi dan penargetan. Analisis permintaan meliputi segmentasi pasar untuk menggambarkan dan mengevaluasi potensi keuntungan, keberlanjutan, aksesibilitas, dan ukuran dari berbagai segmen potensial. Analisis segmenentasi dalam pasar B2C menggunakan deskriptor seperti karakteristik

15 19 demografis, lokasi geografis, karakteristik psycoghrapic dipilih (seperti sikap terhadap teknologi dan kepemilikan perangkat komunikasi nirkabel), dan perilaku di masa lalu terhadap produk (seperti pola pembelian online dan off-line). B2B descriptor membantu perusahaan mengidentifikasi pasar potensial yang menarik. Perusahaan juga harus memahami segmentasi trend. Perusahaan menggunakan analisis segmentasi tradisional ketika memasuki pasar baru melalui jaringan online; namun, jika perusahaan berencana untuk melayani pasar online saat ini, maka akan perlu untuk menggali lebih dalam kebutuhan pelanggan ini. Pemasar dapat menggunakan cookie, database analysis, dan teknik lain untuk menemukan cara terbaik untuk melayani pasar baru ini. Tujuan dari analisis persediaan adalah untuk membantu dalam merencanakan segmentasi keuntungan sama seperti menemukan keunggulan kompetitif untuk digunakan di pasar online. Dengan menganalisis secara berhati-hati kekuatan dan kelemahan kompetitif perusahaan maka hal tersebut dapat membuat perusahaan menemukan sendiri keuntungan performa. Oleh karena itu, perusahaan harus meninjau persaingan yang ada, inisiatif E-marketing, serta kekuatan dan kelemahan sebelum mengembangkan inisiatif E-marketing.

16 20 Perusahaan harus juga mencoba untuk mengidentifikasi perubahan industri masa depan. Dengan menggunakan MOA, perusahaan dapat memilih target pasar dan memahami karakteristik, perilaku, dan keinginan dalam kategori produk perusahaan. Selain itu, perusahaan akan lebih memahami proposisi nilai untuk setiap pasar. Tahap lain pada tingkat 1 dalam strategi perencanaan E- Marketing adalah termasuk mengidentifikasi perbedaan variable merek dan strategi positioning. Berdasarkan pemahaman dari kedua sisi kompetisi dan sasaran, pemasar harus memutuskan cara membedakan produk perusahaan dari produk pesaing dengan cara memberikan manfaat yang dianggap penting oleh target. Jika perencanaan digunakan untuk merek atau pasar baru. 1. Market Opportunity Analysis Menurut Rayport dan Jaworski (2003, p73). Analisa peluang pasar adalah alat yang sangat penting baik untuk pengusaha maupun manajer senior yang ingin meningkatkan bisnisnya yang sekarang atau membuat bisnis baru. Tujuan dari analisis ini adalah mengidentifikasi peluang pasar yang berpotensi tinggi dan memulai membuat ide tentang elemen yang diperlukan di dalam

17 21 bisnis. Kerangka kerja untuk menganalisis kesempatan pasar yang mana dapat memberikan perhatian pada investivigasi tingkat awal dari membuat ide-ide, termasuk didalamnya terdapat 7 tahap, yaitu: 1. Mengidentifikasi apa yang diperlukan oleh pelanggan Mengidentifikasi keperluan yang belum terpenuhi oleh sistem yang sedang berjalan, yang diperlukan oleh manager untuk memeriksa 4 kunci lingkungan baru dari peningkatan kenyamanan pelanggan, produktifitas, dan kepuasan. Dalam tahap ini, terdapat beberapa tahapan lagi yang akan membantu untuk mengetahui kebutuhan pelanggan yang tidak terpenuhi atau terlayani, yaitu: 1. Tahap Proses Pemasaran Merupakan tahap dimana menjelaskan proses yang dilalui pelanggan saat melakukan transaksi dari awal hingga mendapatkan produk dan pembuatan laporan dari pihak perusahaan. 2. Customer Decision Mapping Process

18 22 Merupakan peta aktivitas dan pilihan pelanggan dalam mengakses pengalaman tertentu dengan sistem nilai. Menjelaskan tahapan dari sebelum terjadinya pembelian, pembelian dan setelah pembelian. 3. Kebutuhan yang Tidak Terpenuhi Untuk mengetahui kebutuhan tersebut, maka perlu mempertimbangkan berbagai hal, seperti: Pengalaman ideal apa yang diinginkan pelanggan dalam melakukan tiap tahap aktivitas transaksi? Seberapa banyak kesamaan sudut pandang pelanggan terhadap pengalaman ideal dengan pengalaman yang aktual? Setelah dilihat dari tahap proses dan pertimbangan, dapat disimpulkan kebutuhan apa yang tidak didapatkan pelanggan dan diberikan solusi. 2. Mengidentifikasi siapa saja pelanggan perusahaan Untuk menjadi efektif, ini merupakan hal-hal yang diperlukan dari perusahaan untuk mengetahui dimana kelompok pelanggan yang paling atraktif,

19 23 kelompok yang harus dikerjakan, kelompok yang tidak harus ditekankan, dan penawaran apa yang diberikan pada segmen mana yang ditargetkan. Ada beberapa acuan dalam menentukan segmentasi pasar: a) Geographic Pembagian segmentasi pasar berdasarkan negara, wilayah, atau kotanya. b) Demographic Pembagian segmentasi pasar berdasarkan usia, jenis kelamin, perkerjaan, status keluarga, penghasilan, dan lain sebagainya. c) Firmographic Pembagian segmentasi pasar berdasarkan variabel spesifik dari perusahaan, seperti jumlah pegawaipegawainya, atau ukuran perusahaannya. d) Behavioral Pembagian berdasarkan bagaimana pelanggan bisa membeli dan menggunakan produk. e) Benefit Pembagian pasar berdasarkan keuntungan atau kualitas dari sebuah produk. 3. Mengidentifikasi siapa saja pesaing perusahaan

20 24 Untuk memperkirakan keuntungan yang relatif para manager harus mengerti arti dari persaingan pada tingkat industri dan para pesaing khusus pada tingkat perusahaan individu. Keuntungan bersaing merupakan bagian dasar dari nilai pelanggan dimana perusahaan membuat sesuatu yang menarik. Ada 2 tipe dasar dari keuntungan persaingan yaitu kepemimpinan dari biaya dan perbedaan. Nilai tidak ditentukan dari perusahaan tapi dari para pembelian yang menunggu untuk membayar. Ada dua jenis pesaing, yaitu: 1. Direct Competitor Yaitu pesaing langsung yang membahayakan eksistensi perusahaan karena memiliki segmen pasar yang sama. 2. Indirect Competitor Pesaing yang secara tidak langsung membahayakan eksistensi perusahaan, karena segmentasi pasarnya berbeda atau mungkin jenis usahanya berbeda. Indirect competitor yang mencangkup 2 macam : a. Substitute producer Perusahaan yang meskipun bergerak dibidang industri yang berbeda akan tetapi juga

21 25 memproduksi barang dan jasa yang memiliki fungsi yang sama. b. Adjacent Competitor Perusahaan yang tidak menawarkan barang dan jasa yang merupakan barang substitusi langsung akan tetapi memiliki potensi untuk melakukan hal tersebut. 4. Menilai sumber daya perusahaan untuk menyampaikan penawaran Setelah fokus pada pelanggan pada tahap awal telah ditetapkan, perusahaan harus merencanakan kapabilitas dan teknologi yang diperlukan untuk menyampaikan keuntungan dari penawaran. Tim manajemen harus mengidentifikasi paling sedikit 3 atau 4 perkiraan untuk memenangkan sistem sumber daya yang dapat di buat atau diberikan melalui mitra bisnis. Sistem sumber daya ini merupakan pusat untuk menyampaikan keuntungan baru dan harus memenuhi perjanjian dari keuntungan ketika dibandingkan dengan pemain yang sedang dan prospektif dalam pasar yang ditargetkan. Sumber daya ini dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok :

22 26 Customer-facing: terdiri dari brand name, bagian penjualan yang sudah terlatih, dan berbagai saluran distribusi. Sumber Daya Internal: berasosiasi dengan operasi internal perusahaan. Contohnya teknologi, pengembangan produk dan karyawan. Upstream : berasosiasi dengan hubungan perusahaan ke pemasok. 5. Menilai kesiapan pasar terhadap teknologi Pada tahap ini yaitu menilai kesiapan pasar terhadap teknologi, hal yang perlu di nilai yaitu: a. Technology Vulnerability, diluar arena kompetitif dan pelanggan, perusahan harus membuat penilaian yang tinggi mengenai kepekaan kesempatan tersebut dengan trend teknologi, baik dalam masa penerapan teknologi baru dan efek dari teknologi baru tersebut. b. Technology Adoption, tim manajemen juga harus mampu memberikan penilaian yang tinggi terhadap perpindahan teknologi dan tingkat adopsi dari teknologi yang berhubungan. c. Impact of new technology, teknologi baru apa yang dapat seara radikal mengubah tingkat

23 27 ekonomis dari pengrimian penawaran atau membutuhkan penyesuaian. 6. Menspesifikasi kesempatan yang ada jika menggunakan internet Untuk menjelaskan kesempatan itu dalam langkah konkrit, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: a. Menjelaskan dengan jelas segmen yang ditargetkan dalam sistem yang dipilih. b. Mengartikulasikan nilai perencanaan pada tingkatan yang tinggi. c. Menerangkan elemen yang diharapkan dapat memberi keuntungan bagi pelanggan. d. Mengidentifikasi kemampuan kritis dan sumber daya yang dibutuhkan untuk member keuntungan bagi pelanggan. e. Memetakan alasan untuk mempercayai yang kritis yang kemampuannya dikenali dan sumber daya yang akan menjadi sumber yang relative menguntungkan didalam kompetisi. f. Mengkategorikan kemampuan kritis. g. Menjelaskan bagaimana perusahaan memaksimalkan kesempatan tersebut.

24 28 h. Menyediakan suatu awal penting yang menyangkut kesempatan finansial untuk perusahaan. 7. Menilai ketertarikan perusahaan terhadap peluang Menilai peluang yang menarik merupakan dasar dari pelaksanaan perkiraan untuk keuntungan jangka panjang dalam industry yang khusus, yang sebagai mana posisi persaingan perusahaan yang relative dengan industry tersebut. Untuk membuat penilaian Maju atau Tidak Maju dalam penerapan aplikasi E-marketing yaitu dengan menggunakan delapan acuan. Jika dari delapan acuan tersebut lebih banyak positif ketimbang negatif maka kemungkinan besar perusahaan tersebut memiliki kemungkinan positif untuk menerapkan E-marketing atau Maju. Delapan acuan yang menentukan maju atau tidaknya perusahaan dalam menerapkan aplikasi E-marketing, antara lain: a. Competitive Vulnerability Faktor ini ditentukan dengan melihat kuantitas pesaing yang ada, serta berapa banyak pesaing yang telah menerapkan E-marketing, semakin

25 29 sedikit pesaing yang memenuhi kriteria diatas berarti nilainya semakin positif. b. Technical Vulnerability Faktor ini ditentukan dengan melihat ketersediaan dan kemampuan sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan apliasi E- marketing. c. Magnitude of Unmet Need Faktor ini ditentukan dari kemampuan E- marketing untuk dapat menjawab kebutuhankebutuhan pelanggan yang tidak dapat di penuhi oleh perusahaan secara tradisional (offline). Jika ternyata E-marketing dapat memenuhinya makan nilainya positif. d. Interaction Between Segments Faktor ini ditentukan berdasarkan intensitas interaksi antar segmen yang ada, semakin baik interaksi yang tercipta berarti semakin positif pula nilainya. e. Likely Rate of Growth Faktor ini ditentukan dari presentase pertumbuhan tahunan perusahaan itu sendiri semakin besar

26 30 pertumbuhan sebuah perusahaan maka semakin positif nilainya. f. Technology Vulnerability Perusahaan juga harus memiliki kemampuan dengan tingkat yang tinggi pada perkembangan teknologinya baik dari segi teknologi yang ada maupun dari dampak dari penggunan teknologi yang baru. g. Market Size Faktor ini ditentukan besar kecilnya pasar perusahaan, semakin besar ukuran pasarnya berarti semakin positif nilainya. h. Level of Profitability Faktor ini ditentukan dari tingkat keuntungan perusahaan tersebut, semakin tinggi keuntungan berarti semakin mendukung E-marketing dan berarti semakin positif nilainya. 2. Positioning Menurut Strauss dan Frost (2009, p216), Positioning adalah suatu proses membuat image, sedangkan position adalah hasil tampilan perusahaan atau brand dari pandangan pelanggan. Tujuan dari seorang pemasar online adalah membangun posisi yang kuat dan bertahan pada satu

27 31 bagian atau lebih yang relevan dan penting bagi pelanggannya, dan melakukannya lebih baik dari pesaing. Perusahaan dapat memposisikan dirinya di berbagai bidang, seperti : Product and Service Attribute Atribut dari produk atau jasa seperti ukuran, warna, komposisi, kecepatan produk, dan sebagainya. Benefit Positioning Benefit positioning ini merupakan kebalikan dari atribut. Positioning ini mengarah pada pandangan pelanggan mengenai apa fitur yang akan didapat bagi pelanggan. Positioning ini biasanya merupakan dasar terkuat dari positioning, karena terpaku pada pedoman pelanggan dalam menjawab pertanyaan: apa yang akan didapat dari produk dan jasa? User Category Tipe positioning ini bersandar pada segmen pelanggan. Positioning ini akan sukses apabila segmen memiliki beberapa kualitas unik yang mengikat pada manfaat produk. Competitor Positioning Banyak perusahaan mengembor-gemborkan manfaat khusus yang memberikan keuntungan di atas

28 32 penawaran yang bersaing. Perusahaan online atau offline seringkali memposisikan dirinya terhadap seluruh industri, perusahaan tertentu, atau berdasarkan posisi relatif industri The plan objectives (Tujuan perencanaan) Menurut Strauss dan Frost (2009, p76), secara umum, sebuah tujuan dalam E-marketing rencana mengambil bentuk yang mencakup aspek-aspek berikut: Tugas (Apa yang akan dicapai). Terukur kuantitas (Berapa banyak). Time frame (Kapan). Rencana biasanya akan sering mencakup alasan untuk menetapkan masing-masing tujuan - mengapa setiap sesuatu yang diinginkan dan dapat dicapai cenderung merupakan hasil temuantemuan analisis situasi, E-marketing, dan strategi E- Business. Meskipun transaksi E-Commerce merupakan dimensi yang menarik dari sebuah kehadiran E-Business, tujuan yang lain juga berharga, terutama bila perusahaan menggunakan teknologi hanya untuk menciptakan efisiensi internal seperti pasar sasaran komunikasi. Bahkan, sebagian besar rencana E- marketing bertujuan untuk mencapai berbagai tujuan seperti berikut:

29 33 Meningkatkan pangsa pasar. Meningkatkan jumlah komentar pada sebuah blog. Meningkatkan pendapatan penjualan (diukur dalam uang atau unit). Mengurangi biaya (misalnya biaya distribusi atau promosi). Mencapai tujuan merek (seperti meningkatkan kesadaran merek). Mencapai tujuan customer relationship management (CRM) (seperti meningkatkan kepuasan pelanggan, frekuensi pembelian, atau tingkat retensi pelanggan). Meningkatkan manajemen rantai pasokan (misalnya dengan meningkatkan koordinasi anggota, menambahkan mitra, atau mengoptimalkan tingkat persediaan). Bagian terpenting dari proses perencanaan adalah untuk menentukan arus pendapatan potensial E-marketing strategy (Strategi E-marketing) Menurut Strauss dan Frost (2009, p76), selanjutnya, pemasar membuat strategi mengenai hubungan 4 Ps dan manajemen untuk mencapai tujuan rencana mengenai tawaran (produk), nilai (harga), distribusi (tempat), dan komunikasi (promosi). Lebih jauh lagi, pemasar mendesain hubungan manajemen pelanggan dan strategi mitra (CRM / PRM). Sebagai contoh, pemasar memilih target pasar yang terbaik dan

30 34 mengidentifikasi posisi produk yang kompetitif, yaitu menentukan tipe iklan yang ideal, harga, dan sebagainya. Sumber: Strauss dan Frost 2009, p53 Gambar 2.2 Steps 2, 3, and 4 of the E-marketing Plan Langkah 2, 3, dan 4 adalah proses berulang-ulang karena sulit untuk mengetahui apakah posisi merek sebaiknya tidak perlu memahami penawaran yang terdiri dari merek yang menjanjikan (yaitu, manfaat janji-janji perusahaan kepada pelanggan). Berikut adalah beberapa tier 2 strategi dibahas secara rinci dalam bab-bab berikutnya. 1. The Offer: Product Strategies Organisasi dapat menjual barang, jasa, atau iklan, pada website. Organisasi juga dapat mengadopsi salah satu model E-Business, seperti lelang online, untuk menghasilkan aliran pendapatan. Perusahaan dapat

31 35 menciptakan merek baru untuk pasar online atau hanya menjual barang yang dipilih atau meningkatkan produk saat ini dalam saluran. Jelas, analisis sebelumnya akan mengungkapkan banyak pilihan. Jika perusahaan menawarkan merek online yang sekarang, itu akan diperlukan untuk menyelesaikan berbagai masalah, seperti perbedaan warna yang muncul di layar komputer daripada dicetak. Perusahaan yang paling cerdik memanfaatkan kemampuan teknologi informasi untuk mengubah penawaran online. 2. The Value: Pricing Strategies Sebuah perusahaan harus memutuskan bagaimana biaya proses produk secara online akan dapat bersaing setara dengan cara offline. Untuk membuat keputusan ini, perusahaan perlu mempertimbangkan perberbedaan biaya penyortiran dan mengirimkan produk kepada tiap pelanggan melalui saluran online sebaik pasar yang kompetitif. 3. Distribution Strategies Banyak perusahaan yang menggunakan internet untuk mendistribusikan produk atau menciptakan efisiensi rantai suplai di antara anggota dalam saluran distribusi. Pertimbangkan contoh ini:

32 36 Banyak perusahaan menjual langsung kepada pelanggan, melewati perantara dalam saluran tradisional untuk beberapa penjualan. Dalam pasar B2B, setiap perusahaan menyadari pengurangan biaya yang luar biasa dengan menggunakan internet untuk memfasilitasi penjualan. Agent E-Business models. Perusahaan membawa pembeli dan penjual bersama-sama dan memperoleh biaya untuk transaksi. 4. Marketing Communication Strategies Internet melahirkan banyak strategi komunikasi pemasaran yang baru, baik untuk menarik pelanggan ke situs web dan untuk berinteraksi dengan pelanggan secara langsung. Perusahaan menggunakan web page, blog, dan untuk berkomunikasi dengan target pasar dan mitra bisnis. Perusahaan membangun citra merek, menciptakan kesadaran produk-produk baru, dan posisi produk menggunakan konten online. Database pemasaran merupakan kunci untuk menjaga catatan mengenai kebutuhan, preferensi, dan perilaku pelanggan individu sehingga perusahaan dapat mengirim informasi yang relevan dan personalisasi dan komunikasi persuasif secara strategis.

33 37 5. Relationship Management Strategies Banyak strategi komunikasi E-marketing juga membantu membangun hubungan dengan perusahaan mitra, anggota rantai suplai, atau pelanggan. Namun, beberapa perusahaan membayar lebih dengan menggunakan CRM atau partner relationship management (PRM) perangkat lunak untuk mengintegrasikan komunikasi dengan pelanggan dan perilaku berbelanja menjadi database yang komprehensif. Kemudian menggunakan perangkat lunak CRM untuk mempertahankan pelanggan dan meningkatkan rata-rata nilai pesanan dan garansi seumur hidup. Perusahaanperusahaan lain membangun extranet - dua atau lebih jaringan kepemilikan yang terkait untuk komunikasi transaksi yang lebih baik dan lebih efisien antara perusahaan seperti di PRM. Salah satu cara sederhana untuk menyampaikan tujuan perusahaan dan mendampingi strategi E-marketing adalah dengan melalui objektif - strategi matriks Implementation plan (Implementasi perencanaan) Menurut Strauss dan Frost (2009, p78), pada bagian ini setiap orang menikmati: memutuskan bagaimana untuk dapat mencapai tujuan melalui taktik yang efektif dan kreatif. Pemasar memilih bauran pemasaran, taktik manajemen

34 38 hubungan, dan taktik lain untuk mencapai tujuan rencana dan kemudian menyusun rencana rinci untuk pelaksanaan (rencana tindakan). Juga memeriksa untuk memastikan organisasi pemasaran yang tepat di tempat pelaksanaan (yaitu, staf, struktur departemen, penyedia layanan aplikasi, dan lain-lain di luar perusahaan). Kombinasi taktik yang tepat akan membantu memenuhi tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. 1. Merancang Taktik Bauran Pemasaran Dari strategi bauran pemasaran yang telah ditentukan pada tahap sebelumnya, dirancang fitur-fitur yang sesuai dengan strategi tersebut. Fitur-fitur ini akan diimplementasikan untuk membantu perusahaan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2. Merancang Taktik Pengumpulan Informasi Taktik pengumpulan informasi ini dilakukan untuk mendapatkan informasi pelanggan dengan penggunaan teknologi informasi agar dapat menjalankan proses bisnis selanjutnya. 3. Merancang Struktur Organisasi Untuk Mengimplementasikan Rencana E-marketing Perusahaan harus memastikan bahwa organisasi telah sesuai dengan rencana implementasi,

35 39 maka akan dilakukan perubahan pada struktur organisasi, terutama pada bagian pemasaran The Budget (Anggaran belanja) Menurut Strauss dan Frost (2009, p79), bagian terpenting dari rencana strategis adalah untuk mengidentifikasi hasil yang diharapkan dari suatu investasi. Hasil tersebut kemudian dapat dicocokkan dengan biaya untuk mengembangkan analisis biaya / manfaat, untuk perhitungan ROI, atau untuk menghitung internal rate of return (IRR), yang manajemen biasa menggunakan untuk menentukan apakah usaha itu berharga. Pemasar saat ini terpusatkan pada kepuasan Return on Marketing Investment (ROMI). Selama pelaksanaan rencana, pemasar akan terus memantau pendapatan aktual dan biaya untuk melihat hasil agar terus berada dalam jalur untuk mencapai tujuan Evaluation plan (Mengevaluasi rencana) Menurut Strauss dan Frost (2009, p80), sekali rencana E-marketing ini dilaksanakan, keberhasilannya tergantung pada evaluasi yang terus-menerus. Secara umum, perusahaanperusahaan dewasa ini cukup didorong ROI.

36 Kerangka Pikir Gambaran Umum Perusahaan Analisis Situasi Analisis SWOT Membentuk Peluang dalam Pasar Tahap Analisis Segmentation Market Opportunity Analisis Targeting Positioning Merumuskan Strategi Pemasaran Differentiation Merancang Interface Merancang Program Pemasaran Tahap Perancangan Meningkatkan Informasi Pelanggan melalui Teknologi Mengevaluasi Program Pemasaran Tahap Evaluasi Simpulan dan Saran Gambar 2.3 Kerangka Pikir Dari hasil wawancara dengan pihak CV. Suzuki Center Karawang, didapatkan gambaran umum dari perusahaan untuk menentukan langkah selanjutnya. Dengan menggunakan analisis situasi SWOT dimana dari hasil analisis SWOT tersebut

37 41 didapatkan peluang dalam pasar yang dimana analisis peluang pasar digunakan sehingga diperoleh strategi-strategi pemasaran. Setelah merumuskan strategi pemasaran yang dibagi dalam 4 kelompok, yaitu segmentation yang dimana dengan analisis ini mendapatkan segmentasi dari pelanggan, kemudian targeting yang menunjukkan target pasar yang ditujukan oleh perusahaan, lalu dengan differentiation dimana perusahaan menunjukkan perbedaan yang membuatnya sebagai competitive advantage dari competitor, dan positioning yang dimana membuat website sebagai pemasaran produk dari perusahaan itu. Setelah strategi sudah dirumuskan, kemudian dimulai untuk merancang interface yang cukup mudah digunakan oleh siapapun dan tidak lupa untuk menonjolkan sisi kelebihan dengan berbagai macam fitur yang ada untuk menunjang sisi kompetitif dari perusahaan. Dan setelah interface jadi, mulai untuk merancang programnya agar sistem berjalan dengan semestinya. Selain itu juga memberikan informasi bagi pelanggan dan menyediakan banyak fitur dimana perusahaan dapat menyimpan informasi dari pelanggan melalui teknologi yang ada. Setelah semua selesai, program pemasaran yang ada dievaluasi sehingga program tersebut dapat berjalan sesuai dengan semestinya dan mendukung kinerja perusahaan serta memberikan keuntungan yang cukup besar bagi perusahaan. Juga disimpulkan sistem tersebut dan memberikan saran kepada perusahaan untuk terus mengembangkan sistem tersebut.

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Marketing Marketing atau pemasaran diartikan sebagai proses eksplorasi terhadap kebutuhan pelanggan melalui beragam pendekatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

E-Marketing dalam E-Business

E-Marketing dalam E-Business 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang e-marketing di dalam Dalam e-business terdapat E-Marketing dimana e-marketing juga berperan dalam penyusunan sistem e- business.berikut ini adalah beberapa definisi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

07ILMU DIGITAL MARKETING COMMUNICATION E-MARKETING PLAN. Cherry Kartika, SIP, M.IKom. KOMUNIKASI. Modul ke: Fakultas

07ILMU DIGITAL MARKETING COMMUNICATION E-MARKETING PLAN. Cherry Kartika, SIP, M.IKom. KOMUNIKASI. Modul ke: Fakultas Modul ke: DIGITAL MARKETING COMMUNICATION E-MARKETING PLAN Fakultas 07ILMU KOMUNIKASI Program Studi Advertising & Marketing Communication Cherry Kartika, SIP, M.IKom. Agenda Apa yang disebut dengan e-marketing

Lebih terperinci

2.1.2 SEO (Search Engine Optimization)

2.1.2 SEO (Search Engine Optimization) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- Teori Umum 2.1.1 Marketing Menurut (David, 2011, hal. 103), David, Fred R. (2011). Strategic Management : Concept and Cases 13th Edition. marketing dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis harus menghadapi tuntutan bisnis yang terus menerus mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis harus menghadapi tuntutan bisnis yang terus menerus mengalami BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis, suatu persaingan antara perusahaan sudah menjadi tradisi yang tidak dapat dihindari. Tetapi perusahaan yang ingin bertahan dalam dunia bisnis

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Segmenting, Targeting, Positioning Menurut Kotler (2001, p244), karena begitu banyaknya jenis konsumen yang berbeda-beda dengan beragam kebutuhan yang berbeda, maka perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perilaku Konsumen Ada beberapa macam definisi spesifik mengenai perilaku konsumen, diantaranya sebagai berikut: Perilaku konsumen adalah aktifitas aktifitas individu

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam usahanya mempertahan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan

Lebih terperinci

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing Definisi Marketing menurut Kotler & Keller (2006, p. 6), adalah sebuah fungsi dari organisasi dan merupakan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Umum dan Khusus 2.1.1 Pengertian tentang Strategy Menurut Dave Chaffey dan PR Smith (2008:40) strategy adalah pengaruh dari oleh kedua prioritas tujuan (menjual, melayani,

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang terlihat memiliki sedikit

LANDASAN TEORI. banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang terlihat memiliki sedikit II. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan sebuah faktor penting dalam siklus yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Sejak orang mengenal kegitan pemasaran, telah banyak

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pemasaran dipandang sebagai fungsi bisnis yang bertugas untuk mengenali kebutuhan dan keinginan pelanggan, menentukan pasar sasaran mana yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion 40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran Untuk memasarkan sebuah produk, perusahaan harus menggunakan sebuah strategi agar tidak ada kesalahan dalam memasarkan produk. Perusahaan terlebih dahulu harus

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan. Penjualan produk dalam suatu perusahaan sangat bergantung pada kinerja divisi pemasaran.

Lebih terperinci

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software disusun oleh Satrya Nurrachman 09.11.2820 Kelas : E-Bisnis 2 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Pemasaran Menurut Paul D. Converse, Harvey W. Huegy dan Robert V. Mitchell, dalam bukunya Elements of Marketing menyatakan bahwa marketing didefinisikan sebagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran Kata pemasaran saat ini ada diterapkan di mana-mana. Secara formal dan informal, manusia dan organisasi berbaur dalam sejumlah kegiatan yang dapat disebut pemasaran.

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK

PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK Modul ke: PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK Nanang Ruhyat Program Studi Teknik Mesin www.mercubuana.ac.id PERENCANAAN PEMASARAN Oleh: Dr. Asikum Wirataatmadja, SE, MM,. Ak Konsep Pemasaran Pemasaran

Lebih terperinci

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP Karya Ilmiah E Business Sujiwo (09.11.3212) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Karya ilmiah e-business ini berisikan uraian mengenai lingkungan bisnis

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan limpahan rahmat-nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis yang berjudul Analisis dan Perumusan Strategi Marketing untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing. Marketing didefinisikan sebagai salah satu fungsi organisasi dan pembentukan suatu proses kreatifitas, komunikasi dan menyalurkan nilai (value) kepada konsumen dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat perusahaan kini harus bergerak cepat dalam usaha merebut pangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat perusahaan kini harus bergerak cepat dalam usaha merebut pangsa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi saat ini cukup berkontribusi besar dalam kepesatan perkembangan pasar sehingga membuat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggannya akan barang

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: STRATEGI PEMASARAN Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang UD. Kurnia merupakan salah satu badan usaha wirausaha yang menjual berbagai alat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang UD. Kurnia merupakan salah satu badan usaha wirausaha yang menjual berbagai alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UD. Kurnia merupakan salah satu badan usaha wirausaha yang menjual berbagai alat kebutuhan rumah, kebutuhan alat sekolah dan alat kecantikan di kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan).

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tingkatan Strategi Pada masa sekarang ini terminologi kata strategi sudah menjadi bagian integral dari aktivitas organisasi bisnis untuk dapat mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi pemasaran maka dapat dijabarkan seperti pada di bawah ini:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi pemasaran maka dapat dijabarkan seperti pada di bawah ini: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi Pemasaran Definisi pemasaran maka dapat dijabarkan seperti pada di bawah ini: Menurut Kotler & Amstrong (2000 : 8) pemasaran merupakan sebuah proses sosial

Lebih terperinci

Bab I Mendefinisikan Pemasaran untuk Abad ke- 21

Bab I Mendefinisikan Pemasaran untuk Abad ke- 21 Bab I Mendefinisikan Pemasaran untuk Abad ke- 21 Ruang Lingkup Definisi pemasaran : Fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan memberi nilai kepada pelanggan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Teori Pemasaran Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar adalah himpunan semua pelanggan potensial yang sama-sama mempunyai kebutuhan atau

Lebih terperinci

Minggu-15. Product Knowledge and Price Concepts

Minggu-15. Product Knowledge and Price Concepts Product Knowledge and Price Concepts Minggu-15 Membangun Nilai, Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (2) (building customer value, satisfaction, and loyalty) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Metode Pengumpulan Data 1. Wawancara Pengambilan data melalui wawancara secara lisan langsung dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) merupakan. mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) merupakan. mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) merupakan suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide,

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran

Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran Market segmentation membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dengan kebutuhan, karakteristik atau perilaku

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis memasuki fase baru dimana persaingan menjadi semakin kompetitif. Perkembangan teknologi informasi menjadi salah satu faktor yang menyebabkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lakukan untuk memperkenalkan produk atau jasa yang di tawarkan kepada pembeli,

BAB 1 PENDAHULUAN. lakukan untuk memperkenalkan produk atau jasa yang di tawarkan kepada pembeli, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis, proses pemasaran merupakan suatu bagian yang tidak bisa di pisahkan. Pemasaran atau marketing secara singkat adalah sebuah usaha yang di lakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Strategic Company Strategy merupakan kombinasi dari pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk melayani pelanggan, dapat memenangkan

Lebih terperinci

Bab 5 MENCIPTAKAN NILAI, KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN

Bab 5 MENCIPTAKAN NILAI, KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN Bab 5 MENCIPTAKAN NILAI, KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN MEMBANGUN NILAI, KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN Nilai yang berasal dari Pelanggan Nilai = + Sekarang Nilai di Masa Depan Pelanggan merupakan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial

II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran 2.1.1 Arti Pemasaran Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMASARAN UMKM. Program Teras Usaha Mahasiswa Pelatihan Wirausaha Tahap I Juni 2016

MANAJEMEN PEMASARAN UMKM. Program Teras Usaha Mahasiswa Pelatihan Wirausaha Tahap I Juni 2016 MANAJEMEN PEMASARAN UMKM Program Teras Usaha Mahasiswa Pelatihan Wirausaha Tahap I 17-18 Juni 2016 Pemasaran Produk merupakan perwujudan ide dari seorang pengusaha Dalam beberapa kasus, produk itu dapat

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan jasa yang diproduksi oleh produsen umumnya kepada masyarakat, dan khususnya

BAB II LANDASAN TEORI. dan jasa yang diproduksi oleh produsen umumnya kepada masyarakat, dan khususnya BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pemasaran Pemasaran pada dasarnya merupakan rangkaian proses memasarkan barang dan jasa yang diproduksi oleh produsen umumnya kepada masyarakat,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembuatan website dan pemasaran produk yang berbasis online hal ini. proses bisnis dari perusahaan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. pembuatan website dan pemasaran produk yang berbasis online hal ini. proses bisnis dari perusahaan tersebut. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi membawa perubahan besar di berbagai bidang kehidupan. Banyak perusahaan yang gencar melakukan promosi untuk menarik

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Segmentasi, Targetting, dan Positioning Segmentasi, targeting dan positioning bertujuan untuk menetapkan dan membidik pasar sasaran serta memprediksi kecenderungan perilaku konsumen

Lebih terperinci

PERANCANGAN E-MARKETING PADA PT. TOKO DJEMPOL BERBASIS WEB

PERANCANGAN E-MARKETING PADA PT. TOKO DJEMPOL BERBASIS WEB PERANCANGAN E-MARKETING PADA PT. TOKO DJEMPOL BERBASIS WEB Anugra Panjisadewa Binus University, Jl. Shandang No B3 Jakarta Barat Ridwan Armet Binus University, Jl. Agung Utara, Blok C No. 13, Sunter STS,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Services Marketing Marketing (pemasaran) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Real Estate Real Estate didefinisikan sebagai lahan dan semua peningkatan alami dan yang dibuat oleh manusia yang secara permanen terikat kepadanya (Sirota, 2006, p1). Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan. 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bundling Bundling merupakan pengelompokan beberapa layanan telekomunikasi jadi satu paket untuk meningkatkan pelanggan potensial dan mengurangi biaya iklan, pemasaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM E-BUSINESS E-Business (Electronic Business) adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan mamanfaatkan teknologi elektronik seperti komputer dan internet.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. American Marketing Association (AMA) dalam Kotler (2005 : 82)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. American Marketing Association (AMA) dalam Kotler (2005 : 82) BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Merek American Marketing Association (AMA) dalam Kotler (2005 : 82) mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertia Pemasaran Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh organisasi dalam usahanya untuk tetap mempertahankan kelangsungan perusahaan, untuk berkembang dan untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan harus mempunyai sistem pemasaran yang efektif untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan harus mempunyai sistem pemasaran yang efektif untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah penduduk yang besar. Dengan kata lain, negara Indonesia termasuk salah satu negara terpadat di dunia dan tentunya tidak

Lebih terperinci

INDUSTRI DAN PEMASARAN PERTEMUAN III MANAJEMEN PEMASARAN MUHAMMAD WADUD

INDUSTRI DAN PEMASARAN PERTEMUAN III MANAJEMEN PEMASARAN MUHAMMAD WADUD INDUSTRI DAN PEMASARAN PERTEMUAN III MANAJEMEN PEMASARAN MUHAMMAD WADUD POKOK BAHASAN KOMPONEN UTAMA STUDI PEMASARAN UNSUR BAURAN PEMASARAN STRATEGI PEMASARAN KONSEP INTI PEMASARAN MANAJEMEN PEMASARAN

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah: 11 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pengertian Pemasaran pada mulanya difokuskan pada produk barang, kemudian pada lembaga-lembaga yang melaksanakan proses pemasaran dan terakhir yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Pemasaran 2.1.1.1 Definisi Pemasaran Menurut Ebert dan Griffin (2009, p.150), pemasaran merupakan suatu kegiatan dan rangkaian institusi dan sebuah

Lebih terperinci

BAB VII PRODUK Apa itu produk? Barang dan Jasa

BAB VII PRODUK Apa itu produk? Barang dan Jasa BAB VII PRODUK Apa itu produk? Produk adalah sesuatu yang diciptakan untuk tujuan transaksi. Produk memuaskan kebutuhan dan keinginan tertentu dari pelanggan dan memberikan pendapatan pada penjual atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategic Strategy dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk mengembangkan bisnis, menarik dan melayani

Lebih terperinci

Manajemen Pemasaran. Pemasaran? Manajemen pemasaran. Proses pemasaran. Memahami pasar & pelanggan. Konsep inti pasar 4/23/2014

Manajemen Pemasaran. Pemasaran? Manajemen pemasaran. Proses pemasaran. Memahami pasar & pelanggan. Konsep inti pasar 4/23/2014 Manajemen Pemasaran Ponco WP PTI FT UNY 0 Diambil dari beberapa sumber Pemasaran? Serangkaian kegiatan yang melibatkan seluruh strategi bauran pemasaran untuk meningkatkan nilai barang/jasa yang pada akhirnya

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori dan Kerangka Pemikiran

Bab 2. Landasan Teori dan Kerangka Pemikiran Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiran 2.1 Teori-teori umum 2.1.1 Pemasaran 2.1.1.1 Pengertian pemasaran Pengertian pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2004, p5), adalah suatu proses sosial dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri)

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri) BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI (Simpanan Masyarakat Kota Santri) A. Urgensi Strategi Pemasaran bagi BMT dalam Meningkatkan Produk Si Santri Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) merupakan suatu

Lebih terperinci

1. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. 2.

1. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. 2. Pengantar Manajemen Pemasaran Pengertian Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. 2.

Lebih terperinci

CRM Hello, Goodbye. Babak Baru dalam Kesetiaan Pelanggan

CRM Hello, Goodbye. Babak Baru dalam Kesetiaan Pelanggan CRM Hello, Goodbye Babak Baru dalam Kesetiaan Pelanggan Era Tradisional Perusahaan lebih fokus pada APA bukan SIAPA Berusaha menjual sebanyak mungkin produk/jasa tanpa memperhatikan siapa yang membeli

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan pasti selalu ada dalam sebuah pasar terutama dalam dunia bisnis itu

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan pasti selalu ada dalam sebuah pasar terutama dalam dunia bisnis itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan pasti selalu ada dalam sebuah pasar terutama dalam dunia bisnis itu sendiri. Dimana banyak aspek bisa menjadi daya saing membuat suatu perusahaan dapat bertahan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Manajemen Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN BERBASIS WEB PADA PT ANUGERAH PANGAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Pengertian Pemasaran Menurut (Chaffey, 2009, p. 416), pemasaran adalah proses manajemen yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengatisipasi, dan memuaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis distribution store atau distro di beberapa kota besar di Indonesia terus membaik. Di Jakarta, misalnya, bisnis penjualan fashion dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi, khususnya di era globalisasi saat ini tidak dapat dielakkan lagi. Untuk dapat berkembang dan bertahan di dunia bisnis, suatu perusahaan harus

Lebih terperinci

Digital Marketing. Communication

Digital Marketing. Communication Digital Marketing Communication Modul ke: E-Marketing Planning Process Fakultas Ilmu Komunikasi Andri Budiwidodo, S.Si., M.Ikom. Program Studi Advertising and Markerting Communication www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Brand Brand menurut Kotler (2002:63) adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh dengan pesat. Salah satunya adalah bisnis dibidang jasa. Peningkatan bisnis dibidang jasa tak terlepas dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat berlomba-lomba untuk memulai berusaha dan berkreativitas guna mendapatkan penghasilan agar dapat

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN Agar mendapat keuntungan, suatu perusahaan harus menciptakan hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan mereka. Untuk mencapai hal ini, pertama perusahaan harus mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan manusia yang berlangsung dalam hubungannya denga pasar. Pemasaran berarti bekerja denga pasar untuk mewujudkan pertukaran potensial

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan internet saat ini sudah digunakan secara luas sebagai sarana pertukaran informasi. Perkembangan pengguna internet di Indonesia pada tahun 2012 sudah mencapai

Lebih terperinci

E-BUSINESS. Materi E-Business untuk ST INTEN

E-BUSINESS. Materi E-Business untuk ST INTEN E-BUSINESS Materi E-Business untuk ST INTEN Definisi E-Business E-Business adalah kegiatan transaksi, jual beli, bisnis yang dilakukan secara otomatis melalui kegiatan elektronik/internet, dan juga perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia bisnis semakin berkembang sesuai dengan kemajuan zaman dan teknologi. Perkembangan bisnis lem saat ini menunjukkan bahwa lem menjadi kebutuhan bagi beberapa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Menurut Alan Afuah business model adalah kumpulan aktivitas yang telah dilakukan sebuah perusahaan, bagaimana hal tersebut dilakukan, dan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PD. Duta HPL merupakan sebuah toko yang bergerak dalam bidang penjualan HPL (Hyper Pressure Laminates) seperti taco hpl, taco sheet, taco edging. PD.

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA CV. KHARISMA DUTA LESTARI

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA CV. KHARISMA DUTA LESTARI ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA CV. KHARISMA DUTA LESTARI SKRIPSI Oleh : Adhitia Mandian 0800751284 Dimas Imam Pamuji 0800753245 Fakultas Ekonomi - Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Informasi menjadi dasar pelaksanaan proses rantai pasok dan dasar bagi manajer dalam membuat keputusan. Menurut cophra dan meindl(2007) informasi harus memiliki karakteristik:

Lebih terperinci