Bab 3. Analisis Data. telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni Ada pun responden dari penelitian ini

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 3. Analisis Data. telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni Ada pun responden dari penelitian ini"

Transkripsi

1 Bab 3 Analisis Data Pada bab 3 ini, penulis akan menganalisis data berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni Ada pun responden dari penelitian ini merupakan mahasiswa-mahasiswa semester dua jurusan Sastra Jepang BINUS University. Penelitian dilakukan untuk mengetahui keefektifan penggunaan metode shadowing dalam mempelajari menyimak Bahasa Jepang. Analisis data pada bab ini akan dibagi menjadi tiga sub-bab, yang terdiri atas analisis hasil belajar masing-masing responden selama tiga kali pertemuan penelitian, analisis pre test dan post test grup responden yang diberi perlakuan berbeda, dan juga analisis hubungan metode shadowing dengan teori yang digunakan penulis. Dalam penelitian ini, penulis mengadakan tiga kali pertemuan di luar pre test dan post test berisikan materi pembelajaran yang diikuti latihan untuk mengumpulkan data hasil pembelajaran para responden. Pada pertemuan pertama, para responden diberikan pre test. Pada pertemuan kedua sampai keempat, para responden diberikan materi pembelajaran shadowing berupa audio percakapan natural orang Jepang (namachuukei) sebanyak satu adegan yang diambil dari buku Kiite Oboeru Hanashikata: Nihongo Namachuukei dengan mempertimbangkan waktu yang tidak terlalu banyak agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif. Kemudian, penulis mengadakan treatment tes kecil mengenai audio yang baru saja diputarkan. Terakhir, pada pertemuan kelima para responden diberikan post test. Pre test dan post test memakan waktu sekitar 30 menit, dan pembelajaran memakan waktu 1 SKS atau sekitar 50 menit. 23

2 Kemudian, soal-soal pre test dan post test yang penulis berikan kepada responden berasal dari soal-soal menyimak pada ujian JLPT (Japanese Language Proficiency Test) atau disebut juga Nihongo Nouryoku Shiken level 4 tahun Soal ini terbagi menjadi dua bagian. Soal bagian pertama ditujukan untuk melihat kemampuan responden dalam mengisi soal isian dan mencocokkannya dengan pilihan gambar yang ada. Soal pada bagian pertama ini sesuai dengan tujuan pembelajaran menurut taksonomi Bloom, yaitu ingatan dan penerapan. Soal bagian kedua ditujukan untuk melihat kemampuan responden dalam memilah informasi dari suatu percakapan, dan memilih mana yang tepat sesuai dengan konteks. Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajaran menurut taksonomi Bloom yaitu pemahaman. 3.1 Analisis Statistik Grup Responden Secara keseluruhan, penulis melakukan penelitian terhadap empat puluh orang responden yang dibagi menjadi dua grup. Grup pertama berjumlah dua puluh orang yang diberikan perlakuan menggunakan metode shadowing. Grup kedua dengan jumlah yang sama yakni dua puluh orang, tidak diberikan perlakuan shadowing. Berikut akan dijabarkan analisis dari kedua grup tersebut Analisis Grup Kelas Eksperimen Responden Nilai Pre Test Nilai Post Test Responden Responden

3 Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden

4 Responden Responden Tabel di atas menjelaskan perubahan nilai yang dicapai oleh kelas eksperimen setelah melakukan proses pembelajaran menggunakan metode shadowing. Berikut penulis tampilkan grafik dari tabel di atas agar terlihat jelas perkembangan dari responden. Gambar Hasil Pre Test dan Post Test Responden Dengan Metode Shadowing Grafik di atas menunjukkan hasil pre test dan post test dari kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan metode shadowing. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa responden yang mengalami peningkatan paling besar adalah responden nomor 10 dengan tingkat peningkatan sebanyak 32 poin yakni dari nilai 56 menjadi 88. Sedangkan responden yang mengalami peningkatan terkecil adalah responden nomor 5, 26

5 6, 8, 18, dan 19 dengan tingkat kenaikan hanya sebesar 4 poin. Ada satu orang responden yang nilainya tidak mengalami peningkatan maupun penurunan dari pre test ke post test, yaitu responden nomor 9. Kemudian, penulis juga melakukan uji statistik deskriptif untuk mengetahui nilai rata-rata dua puluh responden tersebut. Hasil analisis dapat dilihat dari tabel berikut ini. Tabel Statistik Deskripsi Responden Dengan Metode Shadowing N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Nilai Pre Test kelas Eksperimen Nilai Post Test Kelas Eksperimen Valid N (listwise) 20 Sumber: hasil analisis data penelitian Mei-Juni 2013 dengan SPSS Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata responden pada pre test adalah sebesar 73,20 dan nilai rata-rata mereka pada post test adalah 84,20. Dari nilai rata-rata ini terlihat bahwa nilai responden setelah melakukan proses pembelajaran dengan shadowing mengalami kenaikan sebesar 11 poin. Untuk mendukung akurasi dari penelitian ini, penulis juga melakukan uji peringkat bertanda Wilcoxon. Pada uji ini terdapat dua hipotesis yaitu: 1. Hipotesis nol (H 0 ): tidak ada perbedaan hasil pre test dan post test dari responden setelah belajar dengan menggunakan metode shadowing. 27

6 2. Hipotesis alternatif (H 1 ): ada perbedaan hasil pre test dan post test, di mana hasil post test para responden lebih besar daripada hasil pre test-nya setelah belajar dengan metode shadowing. Uji ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05 di mana H 0 akan diterima bila α > 0,05. Sebaliknya, jika α 0.05 maka H 0 ditolak dan H 1 akan diterima. Daerah penerimaan dan penolakan hipotesis digambarkan pada grafik berikut ini. Gambar Grafik Pengambilan Hipotesis Tolak H 0 Terima H 0 0 0,05 0,1 Sumber : Santoso, 2006: 358 Penulis juga melakukan uji peringkat bertanda Wilcoxon melalui program SPSS yang kemudian menghasilkan tabel-tabel sebagai berikut. Tabel Ranking Responden Dengan Metode Shadowing Nilai Post Test Kelas Eksperimen - Nilai Pre Test kelas Eksperimen N Mean Rank Sum of Ranks Negative Ranks 0 a Positive Ranks 19 b Ties 1 c Total 20 28

7 a. Nilai Post test Kelas Eksperimen < Nilai Pre Test kelas Eksperimen b. Nilai Post test Kelas Eksperimen > Nilai Pre Test kelas Eksperimen c. Nilai Post test Kelas Eksperimen = Nilai Pre Test kelas Eksperimen Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Mei Juni 2013 dengan SPSS Dari hasil tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat sembilan belas responden yang hasil post test-nya lebih besar dari nilai pre test-nya (Positive Ranks), satu responden yang nilai pre test dan post test-nya tidak mengalami perubahan (Ties), dan nol responden yang mengalami penurunan nilai dari pre test ke post test (Negative Ranks). Tabel Tingkat Signifikansi Responden Dengan Metode Shadowing Z Nilai Post Test Kelas Eksperimen - Nilai Pre Test kelas Eksperimen a Asymp. Sig. (1-tailed).000 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Mei Juni 2013 dengan SPSS Pada tabel uji peringkat bertanda Wilcoxon yang kedua, diperoleh tingkat signifikansi (α) sebesar 0,000. Dikarenakan 0,000 < 0,05, maka sesuai dengan aturan hipotesis yang telah ditetapkan, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Dari hasil uji ini diperoleh hasil post test responden kelas eksperimen ini lebih besar dari pre test-nya. Hal ini membuktikan bahwa metode shadowing dapat meningkatkan hasil pembelajaran menyimak. 29

8 Gambar Grafik Pengambilan Hipotesis Responden dengan Metode Shadowing Tolak H 0 Terima H 0 0 0,05 0,1α = 0,000 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Mei Juni 2013 dengan SPSS Menurut Karasawa (2010: 209), shadowing bukanlah mekanisme pengulangan kata-kata seperti halnya burung beo, akan tetapi lebih pada sebuah kegiatan yang sangat kuat nilai kognitifnya karena pembelajar harus mengikuti perkataan si pembicara, mengucapkannya lagi dengan jelas, dan dalam waktu bersamaan pembelajar juga harus mendengar materi. Berdasarkan definisi ini, shadowing membuat pembelajar berinisiatif mencari pengalaman belajarnya sendiri secara aktif, yang membuat inti dari metode ini adalah pembelajar, bukan pengajar, sehingga shadowing termasuk ke dalam konsep Student-Centered Learning. Menurut Froyd (2009: 3), ada satu faktor kenapa konsep Student-Centered Learning kebanyakan berhasil diterapkan, adalah karena konsep ini menyenangkan. Pembelajar diberi kebebasan mengembangkan sendiri cara belajar mereka, sehingga motivasi datang dari diri mereka sendiri. 30

9 3.1.2 Analisis Grup Kelas Non Eksperimen Responden Nilai Pre Test Nilai Post Test Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden

10 Responden Responden Responden Responden Responden Responden Tabel di atas menjelaskan perubahan nilai yang dicapai oleh kelas noneksperimen (kelas kontrol) setelah melakukan proses pembelajaran menggunakan metode shadowing. Berikut penulis tampilkan grafik dari tabel di atas agar terlihat jelas perkembangan dari responden. Gambar Hasil Pre Test dan Post Test Responden tanpa Metode Shadowing 32

11 Grafik di atas menunjukkan hasil pre test dan post test dari kelas non eksperimen yang tidak diajarkan dengan metode shadowing. Dapat dilihat responden yang mengalami peningkatan terbesar adalah responden nomor 18 dengan kenaikan sebesar 36 poin yakni dari nilai 52 menjadi 88. Responden yang mengalami kenaikan paling kecil adalah responden nomor 7 dan 9, dengan kenaikan sebesar 4 poin. Responden yang tidak mengalami perubahan nilai adalah responden nomor 4, 11, 15, dan 16. Sebaliknya, dari 20 orang responden tersebut terdapat tujuh orang yang mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai terbesar dialami oleh responden nomor 2 yaitu sebanyak 16 poin, dan penurunan terkecil dialami oleh responden nomor 6 dan 10, yaitu sebanyak 4 poin. Kemudian, penulis juga melakukan analisis statistik deskriptif untuk mengetahui nilai rata-rata dua puluh responden tersebut. Hasil analisis dapat dilihat dari tabel berikut ini. Tabel Statistik Deskripsi Responden Tanpa Metode Shadowing Nilai Pre Test Kelas Non Eksperimen Nilai Post Test Kelas Non Eksperimen Valid N (listwise) 20 N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Mei - Juni 2013 dengan SPSS Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata responden pada pre test adalah sebesar 71,80 dan nilai rata-rata mereka pada post test adalah Dari 33

12 nilai rata-rata ini terlihat bahwa nilai responden setelah melakukan proses pembelajaran dengan shadowing mengalami kenaikan sebesar 2,8 poin. Untuk mendukung akurasi dari penelitian ini, penulis juga melakukan uji peringkat bertanda Wilcoxon. Pada uji ini terdapat dua hipotesis yaitu: 1. Hipotesis nol (H 0 ): tidak ada perbedaan hasil pre test dan post test dari responden setelah belajar dengan menggunakan metode shadowing. 2. Hipotesis alternatif (H 1 ): ada perbedaan hasil pre test dan post test, yakni hasil post test para responden lebih besar daripada hasil pre test-nya setelah belajar dengan metode shadowing. Uji ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05 maka H 0 akan diterima bila α > 0,05. Sebaliknya, jika α 0.05 maka H 0 ditolak dan H 1 akan diterima. Daerah penerimaan dan penolakan hipotesis digambarkan pada grafik berikut ini. Gambar Grafik Pengambilan Hipotesis Tolak H 0 Terima H 0 0 0,05 0,1 Sumber : Santoso (2006:358) Penulis juga melakukan uji peringkat bertanda Wilcoxon melalui program SPSS yang kemudian menghasilkan tabel-tabel sebagai berikut. 34

13 Tabel Ranking Responden Tanpa Metode Shadowing Nilai Post Test Kelas Non Eksperimen - Nilai Pre Test Kelas Non Eksperimen N Mean Rank Sum of Ranks Negative Ranks 7 a Positive Ranks 9 b Ties 4 c Total 20 a. Nilai Pre Test Kelas Non Eksperimen < Nilai Pre Test Kelas Non Eksperimen b. Nilai Pre Test Kelas Non Eksperimen > Nilai Pre Test Kelas Non Eksperimen c. Nilai Pre Test Kelas Non Eksperimen = Nilai Pre Test Kelas Non Eksperimen Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Mei - Juni 2013 dengan SPSS Dari hasil tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat tujuh responden yang hasil post test-nya lebih besar dari nilai pre test-nya (Positive Ranks), sembilan responden yang mengalami penurunan nilai dari pre test ke post test (Negative Ranks), serta empat responden yang nilai pre test dan post test-nya tidak mengalami perubahan (Ties). Tabel Tingkat Signifikansi Responden Tanpa Metode Shadowing Nilai Post Test Kelas Non Eksperimen - Nilai Pre Test Kelas Non Eksperimen Z a Asymp. Sig. (1-tailed).421 Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Mei Juni 2013 dengan SPSS Pada tabel kedua hasil uji peringkat bertanda Wilcoxon, diperoleh tingkat signifikansi (α) sebesar 0,421. Karena 0,421 > 0,05 maka sesuai dengan 35

14 aturan hipotesis yang telah ditetapkan maka H 1 ditolak dan H 0 diterima. Dari hasil uji ini dapat dilihat bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara pre test dan post test responden. Memang dapat dilihat juga bahwa terjadi sedikit peningkatan dari rata-rata nilai responden, namun pada data ranking responden juga ditemukan adanya responden yang mengalami penurunan nilai, yaitu belajar tanpa menerapkan metode shadowing. Selain itu, pada uji peringkat bertanda Wilcoxon ini juga terdapat data empiris bahwa tidak ada perubahan signifikan pada nilai kelas non eksperimen. Hal ini membuktikan bahwa proses pembelajaran menyimak tanpa menggunakan metode shadowing kurang efektif dalam meningkatkan kemampuan pembelajar pada kelas non eksperimen. Gambar Grafik Pengambilan Hipotesis Responden tanpa Metode Shadowing Tolak H 0 Terima H 0 0 0,05 0,1 α =0,421 Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Mei - Juni 2013 dengan SPSS Dari hasil pre test dan post test kelas eksperimen dan non eksperimen yang telah dianalisis oleh penulis, dapat dilihat bahwa kenaikan nilai pada kelas eksperimen terlihat lebih signifikan dibanding kelas non eksperimen. Terlihat bahwa di kelas eksperimen, 36

15 tidak ada responden yang mengalami penurunan nilai, dan 95% responden mengalami kenaikan nilai setelah diajar dengan metode shadowing. Sebaliknya, di kelas non eksperimen terdapat 35% responden yang mengalami penurunan nilai. Hal tersebut membuktikan bahwa pembelajaran menyimak yang menggunakan metode shadowing dapat meningkatkan hasil belajar dibanding metode konvensional. 3.2 Analisis Hubungan Strategi Pengajaran dan Pembelajaran Dengan Menggunakan Metode Shadowing Sebuah strategi juga diperlukan dalam kegiatan belajar-mengajar, dan juga dalam pembelajaran bahasa asing, khususnya pada Bahasa Jepang yang didukung dengan metode pembelajaran yang tepat untuk diterapkan oleh pembelajar bahasa asing itu sendiri. Menurut Sanjaya (2006: 103), istilah pembelajaran sendiri juga mengacu kepada proses mengatur sebuah lingkungan agar siswa mau belajar. Pada prakteknya, pengajar memiliki peran untuk membuat siswa belajar, sedangkan pembelajar sendiri memiliki peran lebih besar, karena diri sendirilah yang bertanggungjawab meningkatkan kemampuannya sendiri. Karena itulah, terdapat istilah mengajar-belajar yaitu kedua komponen yaitu pengajar dan pembelajar, menjadi penting. Berdasarkan hal tersebut, penulis akan menganalisis metode pembelajaran menyimak dengan menggunakan metode shadowing yang telah penulis terapkan dalam kelas penelitian, dihubungkan dengan strategi pembelajaran yang ditinjau dari sudut pandang pembelajar, yaitu responden. 37

16 3.2.1 Analisis Hubungan Strategi Pengajaran dan Pembelajaran Kognitif Menyimak Dengan Metode Shadowing Ditinjau Dari Sudut Pandang Responden Djiwandono (2002: 149) mengatakan bahwa pendekatan kognitif melihat belajar sebagai sesuatu yang aktif. Pembelajar berinisiatif mencari pengalaman untuk belajar, mencari informasi untuk menyelesaikan masalah, mengatur kembali, dan mengorganisasi apa yang telah mereka ketahui untuk mencapai pencapaian yang baru. Bransford dalam Djiwandono (2002: 150) mengatakan bahwa di dalam teori kognitif, yang penting adalah bagaimana orang belajar, mengerti, dan mengingat informasi. Jadi, pembelajar tidak hanya pasif dalam kegiatan belajar mengajar, tetapi ikut aktif dan berperan serta dalam proses kegiatan belajar mengajar, dan dengan melihat hal tersebut, mereka bisa mengidentifikasikan sesuatu. Dalam sub bab ini, penulis akan menganalisis hubungan antara strategi pengajaran dan pembelajaran kognitif pada menyimak dengan metode shadowing. Menurut Oxford (1995: 43), strategi kognitif meliputi melakukan latihan, menerima dan mengirim pesan, melakukan analisis dan menarik kesimpulan, serta membuat struktur input dan output. Berdasarkan itu, maka penulis akan memaparkan tabel mengenai kegiatan yang dilakukan responden ketika kelas eksperimen yang menggunakan metode shadowing, dan menganalisis kegiatan kognitif apa yang dilakukan oleh responden. 38

17 Tabel Strategi Kognitif yang Telah Dilakukan Responden Pada Kelas Penelitian Strategi Hal Hal yang Dilakukan Ya Tidak Berlatih Mengulang Berlatih secara formal dengan sistem bunyi dan penulisan Mengenali dan menggunakan formula dan pola Menerima dan mengirim pesan Menganalisis dan menarik Rekombinasi Berlatih secara wajar Menangkap gagasan dengan cepat Menggunakan sumber sumber untuk menerima dan mengirim pesan Menalar secara deduktif Menganalisis ekspresi kesimpulan Membuat analisis perbandingan Menerjemahkan Mentransfer Menciptakan struktur input dan output Mencatat Merangkum Membuat highlight (penegasan) 39

18 Dari tabel di atas dapat dilihat aktivitas kognitif apa saja yang responden lakukan dalam kelas penelitian yang diadakan oleh penulis. Dalam tabel tersebut, strategi pertama dalam kegiatan kognitif adalah berlatih. Dalam tiap pertemuannya, penulis selalu mengadakan latihan di akhir pertemuan berupa rekombinasi antara penerapan shadowing dengan metode latihan lainnya, seperti mengisi bagian rumpang yang kosong dari soal, dan role play. Pada setiap pertemuan, penulis dan responden juga selalu mengadakan latihan mengulang terhadap materi shadowing tersebut agar tercipta pemahaman yang lebih baik. Ada pun latihan pengulangan yang penulis lakukan adalah dengan melakukan shadowing sampai beberapa kali, hingga mayoritas responden merasa mengerti dengan topik yang penulis berikan. Menurut Djiwandono (2002: 149), pendekatan kognitif melihat belajar sebagai sesuatu yang aktif untuk mencapai pencapaian yang baru. Untuk memenuhi strategi tersebut, maka penulis merancang latihan yang membuat pembelajar merasa terangsang untuk belajar memahami topik dari audio yang penulis putarkan. Pada pertemuan pertama, penulis memakai sistem latihan berupa mengisi rumpang kosong dari sebuah naskah dialog. Setelah responden melakukan shadowing dengan dialog yang sama, mereka diharapkan dapat mengulang kembali dengan memori naskah yang baru saja mereka pelajari (shadow), dan diharapkan dapat mengisi rumpang kosong tersebut. Strategi kognitif kedua adalah menerima dan mengirim pesan.strategi ini telah dijalankan dengan baik oleh responden. Responden merespon kelas penelitian ini dengan mengirimkan pesan kepada penulis berupa hasil latihan yang penulis berikan. Artinya, responden telah menerima materi ajar yang diberikan oleh penulis dan memahaminya, 40

19 sehingga mereka mampu mengirimkan kembali pesan kepada penulis. Poin kedua dalam strategi kognitif ini juga tercermin pada latihan role play yang penulis adakan. Responden menerima pesan dari penulis berupa materi ajar, dan mereka dapat memberikan respon cukup baik pada materi tersebut, dengan membuat role play dengan gaya mereka sendiri yang diadakan di akhir kegiatan. Dari hasil role play terlihat bahwa responden berhasil menangkap gagasan dari materi ajar dan dapat mengirimkan kembali pesan yang disampaikan pada materi tersebut. Strategi kognitif yang ketiga adalah menganalisis materi yang diberikan. Karena poin penting dalam memahami dialog menyimak adalah pemahaman terhadap situasi keseluruhan, maka responden menalar topik tersebut secara deduktif, yaitu menerka topik secara garis besarnya. Alternatif dari penalaran tersebut adalah, responden menganalisis ekspresi dari tokoh dalam dialog untuk menerka situasi seperti apa yang sedang terjadi. Contohnya, pada pertemuan ketiga, penulis memutarkan audio yaitu tokoh-tokoh dalam audio tersebut sedang bergosip tentang tokoh lainnya. Lalu penulis bertanya tentang situasi percakapan tersebut, responden menjawab dengan caranya masing-masing, namun intinya adalah mereka memahami isi audio tersebut yakni sedang membicarakan orang lain. Ketika penulis bertanya mengapa mereka dapat mengetahui hal itu, responden menjawab bahwa mereka menerka ekspresi dari suara percakapan seperti menjaga volume suara agar tidak terlalu keras, yang kemudian disimpulkan oleh responden sebagai bentuk percakapan saat bergosip. Sehingga dalam kegiatan menganalisis, responden juga melakukan kegiatan terjemahan agar topik menjadi lebih mudah dimengerti. 41

20 Strategi terakhir dalam pembelajaran dengan strategi kognitif adalah menciptakan struktur masukan dan keluaran (input dan output). Di dalam proses penciptaan struktur ini, terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan, yaitu mencatat, merangkum, dan membuat penegasan. Dalam penelitian penulis, responden telah melakukan ketiga hal tersebut. Yang disebut masukan adalah, masukan materi yang penulis berikan kepada responden. Dari masukan tersebut, responden mencatat, namun lebih kepada kata-kata atau kalimat yang mereka rasa sulit dan tidak mengerti artinya. Merangkum juga dilakukan oleh responden, seperti pada pertemuan ketiga yakni penulis mengadakan latihan untuk membuat sakubun atau karangan tentang topik keseluruhan dari audio yang diputarkan, secara tidak sadar responden telah melakukan kegiatan merangkum. Keluaran dari responden berupa jawaban dan hasil dari latihan tiap pertemuan, dan juga hasil dari pre test dan juga post test. Penegasan atau highlight yang dilakukan oleh responden terdapat pada latihan di akhir tiap pertemuan, yang merupakan latihan untuk melihat sejauh mana pemahaman responden terhadap topik dari audio yang baru diputarkan. Dari analisis di atas, dapat dilihat bahwa responden telah mempraktekkan seluruh langkah yang terdapat dalam strategi kognitif dalam proses pembelajaran menyimak menggunakan metode shadowing Analisis Hasil Angket Strategi Pengajaran dan Pembelajaran Menyimak Menggunakan Metode Shadowing Pada sub-bab ini penulis akan menganalisis hasil dari angket yang disebarkan kepada responden dari kelas eksperimen. Hasil dari angket ini digunakan sebagai 42

21 pendukung data hasil uji validitas efektivitas shadowing dilihat dari sudut pandang responden. Dari sepuluh pertanyaan yang penulis ajukan di dalam angket, terdapat lima pertanyaan yang menjadi acuan terhadap metode shadowing. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut, dengan pilihan jawaban seluruhnya adalah sangat setuju setuju kurang setuju tidak setuju tidak tahu. 1. Belajar menyimak menggunakan cara seperti pada kelas penelitian ini menyenangkan. 2. Pada saat mengerjakan soal menyimak di luar kelas penelitian ini, secara sadar / tidak sadar anda melakukan shadowing terhadap soal tersebut. 3. Anda akan merekomendasikan pembelajaran menyimak menggunakan metode shadowing ini kepada orang lain. 4. Shadowing, sebagai metode pembelajaran dalam aspek menyimak suatu bahasa, membantu Anda untuk lebih mudah memahami topik dari suatu percakapan seperti di dalam kelas penelitian ini. 5. Suasana belajar yang diciptakan selama kelas penelitian ini menyenangkan dan rileks. Berdasarkan acuan di atas, maka berikut ini hasil angket yang berkaitan dengan pertanyaan nomor 1 sampai dengan 5 dari angket tersebut. 43

22 Gambar Grafik Pertanyaan Angket Nomor 1 Belajar Listening Menggunakan Cara Seperti Pada Kelas Penelitian Ini Menyenangkan 100% 80% 60% 40% 20% 0% Responden Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Tidak Tahu Sumber: Hasil Analisis Angket Data Penelitian Mei Juni 2013 Pada pertanyaan di atas, 70% responden menjawab setuju bahwa belajar menyimak menggunakan shadowing terasa menyenangkan. 25% menjawab sangat setuju, dan 5% menjawab kurang setuju. Dapat kita simpulkan bahwa hampir seluruh responden setuju terhadap shadowing sebagai metode belajar yang menyenangkan. 44

23 Berikutnya adalah grafik berkaitan dengan hasil angket pertanyaan nomor 2. Gambar Grafik Pertanyaan Angket Nomor 2 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Pada Saat Mengerjakan Soal Listening di Luar Kelas Penelitian Ini, Secara Sadar / Tidak Sadar Anda Melakukan Shadowing Terhadap Soal Tersebut Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Tidak Tahu Sumber: Hasil Analisis Angket Data Penelitian Mei Juni 2013 Responden Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa sebanyak separuh responden (50%) merasa setuju bahwa mereka secara sadar atau tidak sadar melakukan shadowing ketika mengerjakan soal menyimak di luar kelas penelitian penulis. 20% responden menjawab sangat setuju, 15% menjawab kurang setuju, 5% menjawab tidak setuju, dan 10% menjawab tidak tahu. Dari perbandingan yang ada, dapat dikatakan bahwa 70% responden melakukan shadowing ketika menghadapi soal menyimak di luar kelas penelitian penulis. 45

24 Berikutnya adalah grafik berkaitan dengan hasil angket pertanyaan nomor 3. Gambar Grafik Pertanyaan Angket Nomor 3 Anda Akan Merekomendasikan Pembelajaran Listening Menggunakan Metode Shadowing Ini Kepada Orang Lain 100% 80% 60% 40% 20% 0% Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Tidak Tahu Responden Sumber: Hasil Analisis Angket Data Penelitian Mei Juni 2013 Dari data di atas, terdapat 70% responden yang menjawab setuju bahwa mereka akan merekomendasikan metode shadowing ini kepada orang lain. Ada juga yang menjawab sangat setuju, sebanyak 20%. Responden yang menjawab kurang setuju ada 5%, dan yang menjawab tidak tahu ada 5%. Dari hasil ini dapat terlihat adanya reaksi positif dari responden terhadap metode shadowing ini sehingga mereka bersedia untuk merekomendasikan metode ini kepada orang lain. 46

25 Berikutnya adalah grafik berkaitan dengan hasil angket pertanyaan nomor 4. Grafik Grafik Pertanyaan Angket Nomor 4 Shadowing Membantu Anda Untuk Lebih Mudah Memahami Topik Dari Suatu Percakapan Seperti di Dalam Kelas Penelitian Ini 100% 80% 60% 40% 20% 0% Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Tidak Tahu Responden Sumber: Hasil Analisis Angket Data Penelitian Mei Juni 2013 Terhadap pertanyaan ini, 70% responden merasa setuju bahwa metode shadowing membantu mereka untuk lebih mudah memahami topik dari suatu percakapan (dalam kasus penulis yaitu Bahasa Jepang). 20% responden bahkan menjawab sangat setuju. Tidak ada responden yang menjawab kurang setuju dan tidak setuju, dan 10% menjawab tidak tahu. Dari hasil ini terlihat bahwa metode shadowing membantu responden dalam memahami suatu dialog, yang nantinya akan berguna ketika mereka mengerjakan soal-soal menyimak. 47

26 Berikutnya adalah grafik berkaitan dengan hasil angket pertanyaan nomor 5. Grafik Grafik Pertanyaan Angket Nomor 5 Suasana Belajar yang Diciptakan Selama Kelas Penelitian Ini Menyenangkan dan Rileks 100% 80% Responden 60% 40% 20% 0% Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Tidak Tahu Sumber: Hasil Analisis Angket Data Penelitian Mei Juni 2013 Dari grafik di atas, terlihat bahwa total seluruh responden merasa suasana belajar yang diciptakan dengan menerapkan metode shadowing ini menyenangkan. 60% responden menjawab setuju dan sisanya menjawab sangat setuju. Dengan ini dapat diartikan bahwa responden merasa termotivasi dalam melakukan shadowing sehingga kegiatan tersebut menjadi menyenangkan bagi mereka. Analisis akan jawaban dari angket mengenai beberapa hal yang mengacu kepada tanggapan responden terhadap metode shadowing dalam kelas yang diadakan penulis, adalah sebagai berikut: 48

27 1. Responden merasa belajar menyimak dengan metode shadowing terasa menyenangkan. 2. Karena menyenangkan, responden menjadi secara sadar atau tidak sadar, mempraktekkan metode shadowing ketika mendengar audio Bahasa Jepang di luar kelas penelitian ini. 3. Kemudian, responden merasa senang untuk merekomendasikan metode shadowing sebagai metode belajar menyimak, kepada orang lain. 4. Metode shadowing dirasa efektif sehingga membantu responden untuk lebih memahami topik dalam suatu percakapan Bahasa Jepang. Metode shadowing termasuk ke dalam konsep Student-Centered Learning (SCL). Konsep SCL meletakkan poros pembelajaran di tangan pembelajar. Dengan kata lain, pembelajar menentukan sendiri laju pembelajaran dan proses perkembangan mereka. Menurut Collins dan O Brien dalam Froyd (2009: 1), implementasi SCL yang benar akan meningkatkan motivasi belajar, ingatan yang lebih baik, pengertian yang lebih dalam, dan sikap positif akan subjek yang diajarkan. Melalui analisis pada hasil angket di atas dihubungkan dengan konsep SCL, maka dapat dilihat bahwa metode shadowing sudah sesuai dengan konsep SCL. Responden merasa senang dan bisa memahami materi pembelajaran lebih baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa mereka termotivasi dan menaruh sikap positif pada metode shadowing, yang merupakan indikator suksesnya implementasi konsep SCL pada metode ini. 49

ANALISIS EFEKTIVITAS SHADOWING TERHADAP PEMBELAJARAN LISTENING MAHASISWA SASTRA JEPANG SEMESTER DUA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

ANALISIS EFEKTIVITAS SHADOWING TERHADAP PEMBELAJARAN LISTENING MAHASISWA SASTRA JEPANG SEMESTER DUA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS EFEKTIVITAS SHADOWING TERHADAP PEMBELAJARAN LISTENING MAHASISWA SASTRA JEPANG SEMESTER DUA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Fransisco Universitas Bina Nusantara, Jalan Syahdan no 9 Jakarta 11480, 021-534-5830,

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen

Bab 3. Analisis Data. 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen Pada subbab ini, penulis akan menganalisis data-data yang telah diperoleh dari hasil penelitian kelas yang telah dilaksanakan

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. satu pihak dengan yang lain. Komunikasi adalah proses di mana seseorang, kelompok,

Bab 1. Pendahuluan. satu pihak dengan yang lain. Komunikasi adalah proses di mana seseorang, kelompok, Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi antara satu pihak dengan yang lain. Komunikasi adalah proses di mana seseorang, kelompok, atau organisasi

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS METODE DICTOGLOSS DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA JEPANG (CHOUKAI)

EFEKTIFITAS METODE DICTOGLOSS DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA JEPANG (CHOUKAI) EFEKTIFITAS METODE DICTOGLOSS DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA JEPANG (CHOUKAI) Audrey Natasha Arifin Universitas Bina Nusantara, Jalan K.H. Syahdan No. 9 Jakarta 11480, (021) 534-5830/(021) 530-0244,

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS STRATEGI READING GUIDE DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA BAHASA JEPANG (DOKKAI) Gabriella Kushendrati

EFEKTIVITAS STRATEGI READING GUIDE DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA BAHASA JEPANG (DOKKAI) Gabriella Kushendrati EFEKTIVITAS STRATEGI READING GUIDE DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA BAHASA JEPANG (DOKKAI) Gabriella Kushendrati Universitas Bina Nusantara, Jalan K.H. Syahdan No.9 Jakarta 11480, (021) 534-5830/ (021) 530-0244,

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Pada bab tiga ini, penulis akan menganalisis data berdasarkan hasil

Bab 3. Analisis Data. Pada bab tiga ini, penulis akan menganalisis data berdasarkan hasil Bab 3 Analisis Data Pada bab tiga ini, penulis akan menganalisis data berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada bulan Mei dan Juni tahun 2013. Responden dalam penelitian ini merupakan mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 3. Metode Penelitian

BAB 3. Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Memulai Penelitian Sesuai Metodologi Pada sub bab ini, penulis akan menjelaskan alur ketika memulai penelitian. Alur penelitian tersebut digambarkan pada bagan berikut. Gambar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Metode Penelitian Seperti yang tertera pada halaman judul, penelitian ini menggunakan metode korelasi. Metode korelasi merupakan hasil pengembangan dari metode

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Bab ini berisikan tentang hasil analisis yang telah penulis lakukan pada bulan Maret

Bab 3. Analisis Data. Bab ini berisikan tentang hasil analisis yang telah penulis lakukan pada bulan Maret Bab 3 Analisis Data Bab ini berisikan tentang hasil analisis yang telah penulis lakukan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2011. Peserta responden merupakan mahasiswa-mahasiswi Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N Salaman 1 yang terletak di dusun Kauman desa Salaman, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. SD N

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. Eksperimen adalah suatu penelitian untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis menyampaikan kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil analisis dan penafsiran seluruh data yang diperoleh selama melakukan penelitian. Selain itu penulis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi pembelajaran dan pembahasannya. Dalam penelitian ini digunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen 1 sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. FKIP UKSW angkatan 2013 yang hasi pre-testnya menunjukkan kesadaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. FKIP UKSW angkatan 2013 yang hasi pre-testnya menunjukkan kesadaran BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 18 Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FKIP UKSW angkatan 2013 yang hasi pre-testnya menunjukkan kesadaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas IX A dan Kelas IX B yang berjumlah

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. pengetahuan yang berkaitan, pengaplikasiannya dan lain-lain

Bab 3. Analisis Data. pengetahuan yang berkaitan, pengaplikasiannya dan lain-lain Bab 3 Analisis Data Untuk menganalisa suatu proses pembelajaran, diperlukan suatu konsep yang dapat mendukung suatu analisa. Penulis menggunakan strategi Kognitif dalam menganalisis proses pembelajaran

Lebih terperinci

LAMPIRAN A ( SOAL PRE TEST DAN POST TEST ) 73

LAMPIRAN A ( SOAL PRE TEST DAN POST TEST ) 73 L A M P I R A N 72 LAMPIRAN A ( SOAL PRE TEST DAN POST TEST ) 73 Soal pre - test Nama : Kelas : Tanggal : Isilah titik titik di bawah ini! 1. Angka 24 dan 45, angka 24 lebih. dari angka 45 2. angka 100

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS METODE TEAM GAMES TOURNAMENT PADA MATA KULIAH SAKUBUN TO HAPPYOU II MAHASISWA SEMESTER ENAM UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

EFEKTIFITAS METODE TEAM GAMES TOURNAMENT PADA MATA KULIAH SAKUBUN TO HAPPYOU II MAHASISWA SEMESTER ENAM UNIVERSITAS BINA NUSANTARA EFEKTIFITAS METODE TEAM GAMES TOURNAMENT PADA MATA KULIAH SAKUBUN TO HAPPYOU II MAHASISWA SEMESTER ENAM UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Luh Ayu Reni Nova Dewita Jurusan Sastra Jepang Binus University, Jl. Kemanggisan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umun Subjek Penelitian Penelitian diadakan di SDN Gedangan 02 yang terletak di pesisiran Kota Salatiga, tepatnya di Desa Gedangan Jl.Raya Muncul-Salatiga

Lebih terperinci

PERSETUJUAN MENJADI RESPONSEN. penelitian, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini : Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi responden dalam

PERSETUJUAN MENJADI RESPONSEN. penelitian, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini : Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi responden dalam LAMPIRAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONSEN Setelah diberikan penjelasan oleh peneliti mengenai maksud dan tujuan penelitian, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Umur : Pendidikan : Jenis Kelamin

Lebih terperinci

Bab 4. Simpulan. Melalui penelitian ini, penulis telah menganalisa proses pembelajaran Sakubun di tiga

Bab 4. Simpulan. Melalui penelitian ini, penulis telah menganalisa proses pembelajaran Sakubun di tiga Bab 4 Simpulan 4.1. Simpulan Melalui penelitian ini, penulis telah menganalisa proses pembelajaran Sakubun di tiga universitas baik dari segi pengajar maupun murid ditinjau dari teori strategi Kognitif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data penelitian berupa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data penelitian berupa 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data penelitian berupa pengujian-pengujian dengan perhitungan statistika melalui teknik analisis data yang telah dijelaskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah % 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Todanan 01 Blora yang menjadi subjek penelitian ini adalah 1 SD paralel. Terdapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada uraian bab ini akan dipaparkan tentang hasil ujicoba instrumen, hasil penelitian, analisis data dan pembahasan. Data yang diolah adalah data hasil observasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMK T & I Kristen Salatiga dengan jumlah siswa 30 siswa yang memiliki kesiapan kerja rendah. Kelompok

Lebih terperinci

BAB 5. Simpulan dan Saran

BAB 5. Simpulan dan Saran BAB 5 Simpulan dan Saran 5.1 Simpulan Strategi reading guide merupakan salah satu strategi belajar yang termasuk dalam metode active learning dalam rangka meningkatkan kemampuan pembaca dalam memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran bahasa, aspek keterampilan berbahasa adalah salah satu hal yang diperlukan. Berdasarkan jenisnya, aspek keterampilan berbahasa dibagi menjadi 4 yaitu:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pimpinan Ibu kepala sekolah Drs. Kriswinarti. Subyek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pimpinan Ibu kepala sekolah Drs. Kriswinarti. Subyek penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Depskripsi Subjek Penelitian Peneliti memilih tempat untuk penelitian di SMA Kristen 1 Salatiga, sekolah ini beralamatkan di kota Salatiga Jln. Osamaliki no.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental design). Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan eksperimen sangat sesuai untuk menguji hipotesis tertentu. Penelitian eksperimen yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa adalah bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia, dari sekitar 6.912 bahasa yang dituturkan oleh seluruh manusia di dunia, hanya beberapa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Diponegoro Salatiga yang terletak di Jl. Kartini No. 2 kota Salatiga. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap perencanaan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Instrumen Penelitian Pengembangan Media Gambar

LAMPIRAN 1. Instrumen Penelitian Pengembangan Media Gambar LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian Pengembangan Media Gambar 99 INSTRUMEN MEDIA GAMBAR No Aspek Yang Dinilai Ya Tidak Koreksi/ Saran 1. Media gambar busana mudah dipahami dan cukup besar untuk kelompok besar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Deskripsi dari pelaksanaan pembelajaran menggunakan model

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas VII G dan VII C SMP Negeri 9 Salatiga yang memiliki keterampilan sosial rendah yang masing-masing berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut Azwar (2000) penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penggunaan media CD interaktif terhadap minat dan hasil belajar dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penggunaan media CD interaktif terhadap minat dan hasil belajar dalam BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Deskriptif Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media CD interaktif terhadap minat dan hasil belajar dalam pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diberikan perlakuan. Penelitian eksperimen menurut Danim (2004) dapat

BAB III METODE PENELITIAN. diberikan perlakuan. Penelitian eksperimen menurut Danim (2004) dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang akan diberikan perlakuan.

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. kemampuan memori, kognisi, konsentrasi, dan kreativitas. lebih aman di kepala kita adalah dengan cara memakai musik.

Bab 1. Pendahuluan. kemampuan memori, kognisi, konsentrasi, dan kreativitas. lebih aman di kepala kita adalah dengan cara memakai musik. Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Musik adalah salah satu cabang seni yang sangat dekat dengan kehidupan kita. Bahkan sejak kita masih bayi, kita sudah dikenalkan dengan seni musik oleh ibu kita, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Bringin yang beralamatkan Jalan Diponegoro 116 Bringin, Kecamatan Bringin, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Pre-Experimental Design. Penelitian ini terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Pre-Experimental Design. Penelitian ini terdiri dari satu variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan bentuk Pre-Experimental Design. Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas yaitu pendekatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan Februari sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 ALAT UKUR PENELITIAN

LAMPIRAN 1 ALAT UKUR PENELITIAN 51 LAMPIRAN 1 ALAT UKUR PENELITIAN SKALA UNTUK KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS RYFF S PSYCHOLOGICAL WELL-BEING Keterangan: 1 : Sangat Tidak Setuju 2 : Tidak Setuju 3 : Agak Tidak Setuju 4 : Agak Setuju 5: Setuju

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 06 yang terletak di Kota Salatiga yang merupakan salah satu SD Negeri di Gugus

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, penulis akan memberikan simpulan dan saran atas penelitian yang telah penulis laksanakan. Simpulan diperoleh melalui hasil dari data yang telah dianalisis, sedangkan

Lebih terperinci

sambil kedua tangan didepan mulut.

sambil kedua tangan didepan mulut. Lampiran 1. Bentuk- bentuk senam irama Berikut bentuk- bentuk gerakan senam irama: 1) Gerakan Peralihan a) Jalan ditempat, gerakan tangan keatas, turun kembali kedepan dengan posisi kedua telapak tangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Metode eksperimen ini digunakan karena sesuai dengan permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD pararel yaitu SD N 01 Maduretno semester II Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran sakubun dengan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran sakubun dengan BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran sakubun dengan menggunakan metode Paired

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanaan di SMP Negeri 2 Ambarawa Kabupaten Semarang. Lokasi penelitian tersebut berada di Jl.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 4 SDN Gedangan 01 yang dijadikan sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas 4 SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah 48 siswa kelas 2 SD Sidorejo Lor 1 Salatiga yang dibagi menjadi 2 kelas paralel.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen Satya Wacana Salatiga yang berada di Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga, dan penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. Dalam mempelajari bahasa ada 4 kemampuan yang harus dikuasai yaitu

BAB l PENDAHULUAN. Dalam mempelajari bahasa ada 4 kemampuan yang harus dikuasai yaitu BAB l PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam mempelajari bahasa ada 4 kemampuan yang harus dikuasai yaitu mendengar, membaca, berbicara dan menulis. Banyak pembelajar bahasa yang mengatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SDN Randuacir 01 dan 02 tepatnya di Jalan Argosari dan Pertapaan Gedono, Kecamatan Argomulyo, Kota

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian pada tanggal 3 Maret 2012 penulis terlebih dahulu meminta surat ijin penelitian dari Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

LEMBAR INFORMASI DAN SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN

LEMBAR INFORMASI DAN SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN LEMBAR INFORMASI DAN SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN Kepada Yth: Bapak/Ibu/Saudara di Tempat Perkenalkan, saya Miranda Purnama Sari Fauzi mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu. Sugiyono (2012) menyatakan bahwa penelitian ini merupakan pengembangan dari eksperimental

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA PADA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR DI KELAS VIII SMP

PENERAPAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA PADA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR DI KELAS VIII SMP 1 PENERAPAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA PADA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR DI KELAS VIII SMP Friscilla Wenny Rusnawati, Bambang Hudiono, Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2013.kepada anak anak di Panti Asuhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2013.kepada anak anak di Panti Asuhan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Persiapan Penelitian Pada tanggal 29 Mei 2013 penulis meminta ijin kepada ketua Panti Asuhan AL-ITTIHAD Semowo untuk mengadakan penilitian di Panti Asuhan AL-ITTIHAD

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN LATIHAN ASERTIF PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SALATIGA

MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN LATIHAN ASERTIF PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SALATIGA MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN LATIHAN ASERTIF PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SALATIGA Ertik Indrawati, Setyorini dan Sumardjono Padmomartono Program Studi S1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Persiapan Penelitian Tanggal 5 Februari 2014, peneliti mengurus surat permohonan ijin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditunjukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 2. Nilai α 3. Untuk Paired Samples T Test df = N- 1 Kemudian bandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel Kriteria uji: Jika t tabel t hitung t tabel maka maka Ho diterima dan Ha ditolak Jika t hitung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada siswa kelas 4 SD Negeri Tlogo sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri Karangtengah 01 sebagai kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Nglinduk yang beralamatkan di dusun Kandangan Desa Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada penelitian ini telah menguji cobakan teknik permainan uno stacko mission dalam pembelajaran bahasa Jepang terhadap kemampuan berbicara bahasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga 06. Sekolah tersebut terletak di Jalan Kartini no.26,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di 2 SD yaitu: SD N Secang 2 Magelang, Jln. Sukarman No. 3 Secang, kabupaten Magelang. Siswa kelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jihan Ade Daties, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jihan Ade Daties, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media memiliki peranan penting dalam upaya tercapainya tujuan pembelajaran. Seiring dengan terus berkembangnya teknologi dewasa ini, maka semakin beragam pula

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Ngablak yang berada di desa Ngablak, kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Alasan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN sudah ganti menggunakan metode tilawati hingga saat ini. Tabel 4.10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN sudah ganti menggunakan metode tilawati hingga saat ini. Tabel 4.10 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Taman Pendidikan Al-Qur an (TPQ) Wardatul Ishlah pada awalnya bernama TPA Al-Amanah yang berdiri pada bulan Juli 2005 di mushalla Wadatul Ishlah

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. seseorang perlu untuk mempelajari bahasa negara tersebut. Selain sebagai bahasa negara,

Bab 1. Pendahuluan. seseorang perlu untuk mempelajari bahasa negara tersebut. Selain sebagai bahasa negara, Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Bahasa merupakan elemen yang penting untuk berkomunikasi. Setiap negara mempunyai bahasa yang berbeda sehingga untuk berbicara dengan penduduk negara lain, seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan dalam melakukan penelitian. Menurut Sugiyono (2010: 3) metode penelitian pada dasarnya merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian menurut Sutedi (2011:53) merupakan cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Prosedur ini merupakan langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, subjek, populasi, dan sampel penelitian. Penelitian ini dilakukan di TKIT An-Nur yang beralamat di TKIT AN-

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, subjek, populasi, dan sampel penelitian. Penelitian ini dilakukan di TKIT An-Nur yang beralamat di TKIT AN- BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, subjek, populasi, dan sampel penelitian Penelitian ini dilakukan di TKIT An-Nur yang beralamat di TKIT AN- NUR Desa Kertawinangun, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas X-BB di SMK Islam Sudirman 1 Ambarawa tahun pelajaran 2011/2012, penulis melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Pada bab ini akan disajikan mengenai data yang berhasil dikumpulkan. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar siswa. Oleh karena itu, jalannya proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar siswa. Oleh karena itu, jalannya proses pembelajaran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah yang muncul dalam proses pembelajaran sangat bergantung pada kemampuan seorang guru dalam meningkatkan kemampuan belajar siswa. Oleh karena itu, jalannya

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Pengukuran Tekanan Darah Lansia Pada Pelatihan Senam Lansia Menurunkan Tekanan Darah Lansia Di Banjar Tuka Dalung

LAMPIRAN. Pengukuran Tekanan Darah Lansia Pada Pelatihan Senam Lansia Menurunkan Tekanan Darah Lansia Di Banjar Tuka Dalung LAMPIRAN Pengukuran Darah Lansia Pada Pelatihan Senam Lansia Menurunkan Darah Lansia Di Banjar Tuka Dalung LAMPIRAN Peserta Senam Lansia Di Banjar Tuka Desa Dalung MASTER TABEL Darah Lansia Di Banjar Tuka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Upaya meningkatkan kualitas pendidikan terus menerus dilakukan baik secara konvensional maupun inovatif oleh pemerintah. Hal tersebut lebih terfokus lagi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri Mangunsari 07. Jumlah seluruh siswa kelas IV yang menjadi unit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Data Sebaran Responden. Kelas Putra Putri Jumlah X A X B XI BHS XI IPA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Data Sebaran Responden. Kelas Putra Putri Jumlah X A X B XI BHS XI IPA BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga, dengan responden sebanyak 76 siswa dengan rincian sebaran pada tabel

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. tersebut dituangkan melalui bahasa. (Sutedi, 2003: 2). pada masyarakat untuk belajar bahasa Jepang.

Bab 1. Pendahuluan. tersebut dituangkan melalui bahasa. (Sutedi, 2003: 2). pada masyarakat untuk belajar bahasa Jepang. Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan kepada orang lain. Memang terkadang kita menggunakan bahasa bukan untuk

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Jepang telah dianggap sebagai bahasa yang patut diperhitungkan, mengingat negara

Bab 1. Pendahuluan. Jepang telah dianggap sebagai bahasa yang patut diperhitungkan, mengingat negara Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kepopuleran drama, komik, dan lagu-lagu berbahasa Jepang, minat masyarakat yang ingin mempelajari bahasa Jepang kian bertambah. Kini bahasa Jepang telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, jenis penelitian True- Eksperimental dengan design Pre test- Post test Control

Lebih terperinci

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 19 BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian eksperimen ini dilakukan di SD Kristen Satya Wacana Salatiga yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso no. 1 Salatiga,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian. digunakan untuk uji validitas instrumen.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian. digunakan untuk uji validitas instrumen. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK PGRI 2 Salatiga sebagai tempat penelitian, dengan populasi penelitian sebanyak 182 siswa dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan dua subyek penelitian yaitu pertama sebagai kelompok eksperimen atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pedurungan Lor 02 Semarang yang melibatkan guru kelas IV SDN Pedurungan Lor 02 Semarang dan subjek

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Profil Subjek Penelitian Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus University angkatan 2011 dan angkatan 2012 dengan hasil yang mengisi 124 orang.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VII di SMPN 2 Way Tenong

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VII di SMPN 2 Way Tenong 26 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VII di SMPN 2 Way Tenong pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan jumlah kelas VII ada empat

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian yang diambil adalah siswa kelas XI IPS 2 dan kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Cepu tahun pelajaran 2013/2014, Peneliti

Lebih terperinci

commit 77 to user BAB IV HASIL PENELITIAN

commit 77 to user BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Karakteristik Responden Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 51 siswa. Berdasarkan dokumentasi mengenai data siswa, dapat diketahui karakteristik responden dipandang dari

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Keterampilan berbahasa secara umum dapat dikategorisasikan ke dalam empat

Bab 1. Pendahuluan. Keterampilan berbahasa secara umum dapat dikategorisasikan ke dalam empat Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Keterampilan berbahasa secara umum dapat dikategorisasikan ke dalam empat jenis komponen yaitu, berbicara, menulis, membaca, dan mendengar atau menyimak. Dalam mewujudkan

Lebih terperinci

Uji Data Dua Sample Tidak Berhubungan (Independent)

Uji Data Dua Sample Tidak Berhubungan (Independent) Uji Data Dua Sample Tidak Berhubungan (Independent) 1. Uji Mann-Whitney Kasus : Seorang guru kesenian di suatu sekolah dasar ingin meneliti bakat menyanyi yang dimiliki anak didiknya apakah memang anak

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa Indonesia dipelajari untuk menjadikan peserta didik mampu berkomunikasi dengan baik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kranggan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak

Lebih terperinci

kontrol adalah kelompok yang tidak melakukan aktivitas pembelajaran dengan menerapkan metode Simulasi, sedangkan kelompok kedua sebagai kelompok

kontrol adalah kelompok yang tidak melakukan aktivitas pembelajaran dengan menerapkan metode Simulasi, sedangkan kelompok kedua sebagai kelompok 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melaksanakan penelitian diperlukan sebuah metode agar penelitian berhasil secara maksimal. Metode penelitian adalah cara melaksanakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitan Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA N 1 Getasan Tahun Pelajaran 2012/2013. Siswa kelas XI IPS berjumlah 51 siswa terdiri

Lebih terperinci