Uji Segitiga. Uji Hedonik
|
|
- Yandi Kartawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Nama : Elya Hidayati Nim : Kelompok : 2 Kelas : T03 Uji Segitiga 1. Judul jurnal : Analisa Asam Lemak Tidak Jenuh pada Tepung Sorghum (Sorghum bicolor L.) Termodifikasi dan Aplikasinya Sebagai Pangan Fungsional Flakes Uji segitiga (Triangle test) adalah yang digunakan untuk mengetahui perbedaan dari sampel dan menentukan sampel mana yang paling disukai panelis, Pengujian ini lebih peka dibanding uji pasangan (Puspitaningsih et al., 2013). Biji sorghum hasil fermentasi dikeringkan dalam drying cabinet, dihaluskan dan diayak lalu dilalukan uji hedonic kepada setiap panelis ini dilakukan pada produk flakes terhadap 25 panelis. Uji ini dilakukan dengan 3 sampel yang diberi kode 5874, 8926, dan Ketiga sampel ini akan diberikan kepada panelis dimana panelis diberitahu bahwa ada 2 sampel yang sama dan 1 sampel yang berbeda. 25 panelis mengisi formulir jawaban triangle test (Puspitaningsih., 2013). Dari 3 sampel yang disediakan dengan kode masing-masing dimana ada 2 sampel yang sama dan 1 sampel yang berbeda, hasil dilihat dari Tabel 3 bahwa tidak terdapat perbedaan antara flakes tepung sorghum termodifikasi dengan flakes tepung terigu (Puspitaningsih., 2013). Uji Hedonik 1. Judul jurnal Analisa Asam Lemak Tidak Jenuh pada Tepung Sorghum (Sorghum bicolor L.) Termodifikasi dan Aplikasinya Sebagai Pangan Fungsional Flakes
2 Pengujian Hedonik adalah bertujuan untuk mengetahui tanggapan panelis terhadap tingkat kesuakaan dari tiap produk. Parameter yang digunakan dalam uji hedonic adalah aroma, rasa, warna, kenampakan, dan tekstur (Machmud et al.,2012) Biji sorghum hasil fermentasi dikeringkan dalam drying cabinet, dihaluskan dan diayak lalu dilalukan uji hedonic kepada setiap panelis dilakukan terhadap 25 panelis. Uji ini digunakan untuk mengetahui kesukaan dari ketiga panelis sampel. Uji ini dilakukan dengan 3 sampel dengan kode 5874, 8926, dan Panelis diminta menilai tiga variable, berdasarkan kerenyahan, warna, dan rasa dengan score yang ada. Score 1 untuk menyatakan sangat suka, score 2 untuk menyatakan suka, score 3 untuk menyatakan netral, score 4 untuk menyatakan tidak suka, dan score 5 untuk menyatakan sangat tidak suka (Puspitaningsih et al., 2013). Uji Skoring Pengaruh Ekstrak Lengkuas pada Perendaman Ikan Bandeng terhadap Jumlah Bakteri Uji Scoring merupakan uji yang menggunakan panelis terlatih dan benarbenar tahu mengenai atribut yang dinilai. Pengujian skoring sering digunakan untuk menilai mutu bahan dan intensitas sifat tertentu misalnya kemanisan, kekerasan, dan warna (Florensia et al., 2012). Sebanyak 27 ekor ikan bandeng diambil dengan bobot yang sama, dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing terdiri dari 9 ekor, 3 kelompok berturut-turut direndam dengan ekstrak lengkuas lalu diuji organoleptik berdasarkan uji scoring terhadap setiap panelis. Tingkat penerimaan konsumen diukur secara organoleptik
3 pada perubahan parameter kenampakan mata, warna insang, bau dan tekstur daging ikan (uji skoring) oleh 15 panelis semi terlatih. Panelis semi terlatih adalah panelis yang mengetahui sifat sensorik dari sampel karena mendapat penjelasan atau pelatihan singkat. Penilaian yang diterapkan adalah uji skoring yaitu menggunakan skala angka 1 sebagai nilai terendah dan 9 untuk nilai tertinggi. Batas penolakan untuk produk adalah 5 artinya bila produk yang diuji memperoleh nilai sama atau lebih kecil dari 5 maka produk tersebut bermutu rendah dan tidak layak dikonsumsi. Hasil skor yang telah didapatkan kemudian dissssssanalisis secara kuantitatif dengan tes Friedman (Florensia et al., 2012). Uji Duo Trio Analisis Mutu Garam Tradisional di Desa Siduwonge Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo Uji duo trio adalah uji yang digunakan untuk mendeteksi adanya perbedaan yang kecil antara dua contoh. Biasanya Uji Duo-trio digunakan untuk melihat perlakuan baru terhadap mutu produk ataupun menilai keseragaman mutu bahan (pakay et al., 2016). Pada penelitian ini khsususnya uji duo trio, setiap panelis dihadapkan 4 contoh. Tiga dari 4 contoh tersebut berasal dari jenis garam yang sama yang berasal dari petani sedangkan 1 contoh yang lain berbeda, yaitu garam yang beredar dipasar. Contoh garam yang sama dengan contoh baku selanjutnya diuji secara kimiawi. Cara penyajiannya, keempat contoh tersebut diberikan secara bersamaan atau contoh bakunya diberikan terlebih dahulu untuk dinilai. Pada pengujian ini, yang diuji adalah tiga sampel garam dengan umur panen yang berbeda yaitu umur panen 3, 5, 7 hari dan disertai dengan pembanding yaitu
4 sampel garam konsumsi di pasar. Terdapat 28 panelis dalam uji duo trio dan dilihat hasil dari segi bau, rasa, dan warna (pakay et al., 2016). Uji Multiple Comparison Penentuan Umur Simpan Seasoning Menggunakan Metode Accelerated Shelf-Life Testing (ASLT) dengan Pendekatan Kadar Air Kritis Uji pembanding jamak digunakan 3 atau Iebih contoh pembanding. Uji organoleptik didasarkan pada kegiatan penguji-penguji rasa (panelis) yang pekerjaannya mengamati, menguji, dan menilai secara organoleptik. Dua atau lebih contoh disajikan secara bersamaan untuk kemudian diperbandingkan dengan contoh baku (Budijanto et al., 2010). Larutan garam jenuh yang digunakan yaitu larutan garam jenuh NaCl, dengan nilai RH 75,3% pada suhu 25 C. Panelis yang digunakan untuk penetapan kadar air kritis seasoning ini adalah panelis terlatih. Pada uji perbandingan jamak jumlah panelis yang dipergunakan 5 15 orang panelis terlatih dan orang untuk panelis agak terlatih. Hasil penilaian dari panelis terhadap produk dikonversikan dalam bentuk skor. Selanjutnya data dari setiap parameter tersebut diuji dengan menggunakan sidik ragam atau analisis sebaran.(budijanto et al., 2010).
5 Uji Cicip Dasar Proses Penyiapan Mahasiswa Sebagai Panelis Terlatih dalam Pengembangan Lexicon (Bahasa Sensori) Susu Skim UHT dan Susu Kaya Lemak UHT Uji cicip dasar adalah uji yang bertujuan untuk mengetahui letak pencicip dasar berdasarkan kepekaannya (manis, asin, asam, pahit, dan gurih ) pada lidah panelis (Rahmadhani dan Fibrianto, 2016). Dalam metode ini dilakukan pada Mahasiswa Brawijaya Fakultas Teknologi Pertanian dengan melakukan uji sensori terhadap tidak alergi terhadap susu, mau mengkonsumsi susu plain lalu panelis mengisi kuisioner dan mengikuti tahapan uji yang diuji dari pengenalan aroma dan nilai angka 1 jawaban benar namun deskriptipsi salah dan nilai 0 untuk jawaban dan deskripsi yang salah. Dan pengenalan pada rasa dimana nilai 2 diberikan untuk jawaban dan deskripsi benar, nilai angka 1 untuk jawaban benar namun deskripsi salah dan nilai 0 untuk jawaban dan deskripsi yang salah. Selanjutnya dilakukan uji ambang mutlak dan uji deskripsi (Rahmadhani dan Fibrianto, 2016). Uji Berpasangan Sederhana Sifat Fisik Daging Sapi Dark Firm Dry (DFD) Hasil Fermentasi Bakteri Asam Laktat Lactobacillus plantarum
6 Uji Perbandingan Berpasangan adalah pengujian pembedaan yang dapat digunakan untuk menentukan apakah terdapat perbedaan sifat sensori dari 2 sempel yang berbeda (Suryati dan Maheswari, 2006). Hasil data pengujian pembedaan berpasangan dianalisis menggunakan tabel jumlah terkecil untuk menyatakan beda nyata pada uji pasangan dengan hipotesis berekor dua, untuk jumlah panelis 30 orang, jumlah minimal yang menyatakan beda adalah 21 orang pada tingkat 5%, 23 orang pada tingkat 1% dan 25 orang pada tingkat 0,1%. Uji pembedaan pasangan ini dilakukan untuk menyatakan produk mana yang memiliki kriteria lebih terhadap produk lainnya (Suryati dan Maheswari, 2006). Uji Ranking Formulasi Selai dari Pasta Buah Merah (Pandanus conoideus Lamk.) uji ranking adalah uji yang bertujuan untuk mengetahui kualitas produk terbaik dan untuk mengetahui produk yang paling disukai panelis (Untari, 2008). Uji penjenjangan bertujuan mengetahui produk terbaik dan produk yang paling disukai panelis terhadap selai buah merah. Pada uji ini digunakan 25 orang penelis semi terlatih. Syarat panelis pada uji penjenjangan adalah kepekaan indera peraba baik dan tidak dalam keadaan sakit. Mutu selai buah merah yang diuji yaitu tekstur, di mana penilaian untuk tiap sifat terdiri dari sangat halus sampai sangat tidak halus. Skala penilaian yang digunakan pada uji penjenjangan untuk parameter mutu tekstur selai buah merah adalah: sangat halus (5), halus (4), netral
7 (3), tidak halus (2), sangat tidak halus (1), sedangkan atribut mutu daya oles yang dinilai dari sangat lengket sampai sangat tidak lengket dengan menggunakan skor (5) sangat lenget, (4) lengket, (3) netral, (2) tidak lengket, (1) sangat tidak lengket (Untari, 2008). Uji Treshold Preferensi dan Ambang Deteksi Rasa Manis dan Pahit: Pendekatan Multikultural dan Gender Uji threshold adalah uji menyatakan ada atau tidak ada sifat inderawi tertentu yang diujikan.sejumlah sampel disajikan dan dinyatakan ada atau tidak ada respons dari masing-masing contoh (Hasanah et al., 2014). 3. Metodologi Pada pengujian Treshold menggunakan alat Cup Kecil untuk tempat sampel, nampan besar penyajian sampel (Hasanah et al., 2014). Pada pengujian Treshold menggunakan bahan air sebagai mencuci mulut setelah dilakukan pencicipan untuk penetralan (Hasanah et al., 2014). Pengujian dilakukan dengan menggunakan 3 sampel yaitu, sukrosa, kafein dan NaCl. dan panelis harus memberikan jawaban dengan memilih satu dari tiga sampel tersebut. Sampel disajikan dalam satu nampan besar, tersusun dari set konsentrasi rendah (paling dekat dengan panelis) ke set konsentrasi tinggi (paling jauh dari panelis). Sebanyak 10 ml sampel disajikan dalam disposable cup kecil. Pengujian sampel dalam satu set dilakukan secara berurutan dari kiri ke kanan. Panelis diminta untuk menetralkan indera perasa dengan berkumur, kemudian mulai mencicip dengan meminum sampel. t mengulang pencicipan antar set yang berbeda. Penyajian sampel dilakukan dengan tiga cara, yaitu Blanko-Blanko-
8 Sampel, Blanko-Sampel-Blanko, dan Sampel-Blanko-Blanko. Urutan penyajian diacak antarpanelis untuk menghindari bias (Hasanah et al., 2014). DAFTAR PUSTAKA Budijanto, S., Sitanggang, A.B., Silalahi, B.E., Wita, M Penentuan Umur Simpan Seasoning Menggunakan Metode Accelerated Shelf-Life Testing (ASLT) dengan Pendekatan Kadar Air Kritis. Jurnal Teknolofi Pertanian. Vol 11 (2) : Florensia, S., Pramesti, D., Nur, R.U Pengaruh Ekstrak Lengkuas pada Perendaman Ikan Bandeng terhadap Jumlah Bakteri. Unnes Journal of Life Science. Vol 1 (2). Hasanah, U., Dede, R. A., Budi N Preferensi dan Ambang Deteksi Rasa Manis dan Pahit: Pendekatan Multikultural dan Gender. Jurnal Mutu Pangan. Vol 1(1) : 1-8. Machmud, N. F.,Nia, K., Kiki, H Analisa Asam Lemak Tidak Jenuh pada Tepung Sorghum (Sorghum bicolor L.) Termodifikasi dan Aplikasinya Sebagai Pangan Fungsional Flakes. Jurnal Perikanan dan Kelautan. Vo 3 (3) : Pakaya, K.N., Sulistijowati, R. Dali, A. F Analisis Mutu Garam Tradisional di Desa Siduwonge Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo. Puspitaningsih, V., Hartini, S., Martono, Y Analisa Asam Lemak Tidak Jenuh pada Tepung Sorghum (Sorghum bicolor L.) Termodifikasi dan Aplikasinya Sebagai Pangan Fungsional Flakes. Vol 4 (1). Rahmadhani, R., Kiki, F Proses Penyiapan Mahasiswa Sebagai Panelis Terlatih dalam Pengembangan Lexicon (Bahasa Sensori) Susu Skim UHT dan Susu Kaya Lemak UHT. Jurnal Pangan dan Agroindustri. Vol 4 (1). Suryati, A, T., Maheswari, R.R.A.., Sifat Fisik Daging Sapi Dark Firm Dry (DFD) Hasil Fermentasi Bakteri Asam Laktat Lactobacillus plantarum. Media Peternakan. Vol 29 (3) :
9
PENUNTUN PRAKTIKUM EVALUASI SENSORIS
PENUNTUN PRAKTIKUM EVALUASI SENSORIS PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 1 PRAKTIKUM 1 AMBANG MUTLAK DAN PENGENALAN UNTUK RASA (Absolute and Recognition Threshold
Lebih terperinciTEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB XVI PENGUJIAN BAHAN SECARA ORGANOLEPTIK KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM UJI SEGITIGA DAN PEMBEDA SEDERHANA
LAPORAN PRAKTIKUM UJI SEGITIGA DAN PEMBEDA SEDERHANA Oleh : KELOMPOK 1 YOGA SETIAWAN 115100800111027 ISMIZANA JATI PRASIDDHA 115100807111007 CATUR SETYA BUDIRINI 115100800111009 ANASTASIA APRILANI 115100800111019
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013 di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013 di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Gorontalo. 3.2 Bahan
Lebih terperinciMATERI PRAKTIKUM Acara 1 Acara 2 Acara 3 Acara 4 Acara 5 Acara 6 Acara 7 Uji Ambang Batas (Threshold Test) Identifikasi Aroma Uji Pembeda Berpasangan
PETUNJUK MATERI PRAKTIKUM EVALUASI SENSORIS Disusun oleh: Nur Aini Gunawan Wijonarko PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN 2016 MATERI PRAKTIKUM Acara
Lebih terperinciUJI SEGITIGA I PENDAHULUAN
UJI SEGITIGA I PENDAHULUAN Evaluasi sensori atau analisis sensori merupakan suatu ilmu pengetahuan yang menggunakan indera manusia untuk mengukur tekstur, kenampakan, aroma, dan rasa pada produk pangan.
Lebih terperinciUji mutu organoleptik. Pramudya Kurnia
Uji mutu organoleptik Pramudya Kurnia Organoleptik Pengujian organoleptik adalah pengujian yang didasarkan pada proses pengindraan. Pengindraan diartikan sebagai suatu proses fisio-psikologis, yaitu kesadaran
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Kadar Gula Total secara Teoritis
35 Lampiran 1. Perhitungan Kadar Gula Total secara Teoritis Kadar gula pada masing-masing bahan. Tepung jagung = 1-3% Tapioka = - Margarin = - Telur = - Susu skim = - Baking powder = - Garam = - Bahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dengan pengujian organoleptik dan uji lipat dilakukan di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI SENSORIS ACARA III UJI RANKING OLEH PENINA J1A KELOMPOK XIV
LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI SENSORIS ACARA III UJI RANKING OLEH PENINA J1A013100 KELOMPOK XIV PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTASTEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI UNIVERSITAS MATARAM 2015 HALAMAN
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium
III. MATERI DAN METODE 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 3.2.Alat dan Bahan
Lebih terperinciLABORATORIUM TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR
LABORATORIUM TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR Praktikum : UJI INDERAWI Percobaan : UJI PEMBEDAAN Tanggal : 08 OKTOBER 2015 Pembimbing : Dr. Dra. Jariyah, MP Nama : NUR
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan utama yang digunakan adalah 17 jenis kecap manis komersial Indonesia. Sampelsampel kecap manis komersial tersebut mewakili kecap manis komersial nasional
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengamatan dilakukan terhadap sifat fisik (uji lipat), organoleptik (uji hedonik), uji skoring dan analisis kimia (Pb). 1.1 Uji Lipat Uji lipat (folding test) merupakan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Karakteristik awal cabai merah (Capsicum annuum L.) diketahui dengan melakukan analisis proksimat, yaitu kadar air, kadar vitamin
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2013 di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lebih terperinciPENGUJIAN ORGANOLEPTIK (EVALUASI SENSORI) DALAM INDUSTRI PANGAN
PENGUJIAN ORGANOLEPTIK (EVALUASI SENSORI) DALAM INDUSTRI PANGAN EBOOKPANGAN.COM 2006 1 BAB1. PENGUJIAN ORGANOLEPTIK (EVALUASI SENSORI) Evaluasi sensori atau organoleptik adalah ilmu pengetahuan yang menggunakan
Lebih terperinci7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil ANOVA Analisa Kimia Manisan Kering Buah Jamblang
60 7. LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil ANOVA Analisa Kimia Manisan Kering Buah Jamblang 47 48 61 62 49 Lampiran 2. Hasil ANOVA Analisa Fisik Manisan Kering Buah Jamblang 50 63 51 64 Lampiran 3. Hasil Uji Kruskal-Wallis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan melakukan eksperimen, metode ini ditempuh dalam pembuatan Chiffon cake dengan subtitusi tepung kulit singkong 0%, 5%, 10%,
Lebih terperinci7. LAMPIRAN Lampiran 1. Scoresheet Uji Sensori Hedonik
7. LAMPIRAN Lampiran 1. Scoresheet Uji Sensori Hedonik UJI THRESHOLD Nama Panelis : Tanggal : Produk : Es Krim Brokoli Kriteria : Rasa Instruksi : Di hadapan Anda disajikan empat macam es krim yang memiliki
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen di bidang Teknologi Pangan. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pembuatan cake rumput laut dan mutu organoleptik
Lebih terperinciMETODE PENGUJIAN ORGANOLEPTIK / INDERAWI
(PART 2) METODE PENGUJIAN ORGANOLEPTIK / INDERAWI UJI PEMBEDAAN UJI PENERIMAAN/PEMILIHAN Byk digunakan dalam penelitian, analisa proses, penilaian hasil akhir UJI SKALAR UJI DESKRIPSI Byk digunakan dalam
Lebih terperinciUJI RANGE METHOD. Oleh: : Hilda Rani Dwitama NRP : No. Meja : 6 (Enam) Kelompok : B Tgl Praktikum : 13 Maret 2013 Asisten : Sri Mulyati
UJI RANGE METHOD Oleh: Nama : Hilda Rani Dwitama NRP : 103020030 No. Meja : 6 (Enam) Kelompok : B Tgl Praktikum : 13 Maret 2013 Asisten : Sri Mulyati JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Manisan merupakan salah satu makanan tradisional yang sudah tidak asing
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manisan merupakan salah satu makanan tradisional yang sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat Indonesia. Manisan banyak diproduksi secara tradisional oleh masyarakat
Lebih terperinciLAMPIRAN Lampiran 1. Form Uji Ranking dan Mutu Hedonik
LAMPIRAN Lampiran 1. Form Uji Ranking dan Mutu Hedonik Nama : No. Hp: Tgl. Uji : Intruksi Umum : 1. Di hadapan Anda tersedia sampel telur asin yang harus dinilai berdasarkan atribut yang tertera dalam
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
24 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Biomassa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinci1. Mahasiswa Jurusan Teknologi Hasil Perikanan 2. Tenaga Pengajar di jurusan Teknologi Hasil Perikanan Universitas Negeri Gorontalo
1 ANALISIS MUTU GARAM TRADISIONAL DI DESA SIDUWONGE KECAMATAN RANDANGAN KABUPATEN POHUWATO PROVINSI GORONTALO Nanang Kasim Pakaya, Rieny Sulistijowati, Faiza A Dali ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri dalam bidang pertanian sudah berkembang cukup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri dalam bidang pertanian sudah berkembang cukup pesat. Banyak industri yang menghasilkan produk pangan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pangan
Lebih terperinciLampiran 1. Produksi dan Nilai Ikan Jangilus per Bulan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu Tahun 2012
45 Lampiran 1. Produksi dan Nilai Ikan Jangilus per Bulan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu Tahun 01 No Bulan Produksi (kg) Nilai (Rp) 1 Januari 137 3.083.000 Februari.960 67.737.000 3 Maret
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Kerupuk Jagung 4.1.1 Pencampuran Adonan Proses pencampuran adonan ada dua kali yaitu dengan cara manual (tangan) dan kedua dengan menggunakan mixer. Langkah
Lebih terperinciAnalisis Mutu Garam Tradisional di Desa Siduwonge Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo
Nikè:Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Volume 3, Nomor 1, Maret 2015 Analisis Mutu Garam Tradisional di Desa Siduwonge Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo Nanang Kasim Pakaya,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Uji Organoleptik Yoghurt Sapi Dan Yoghurt Kambing
Tingkat Kesukaam (Warna) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Organoleptik Yoghurt Sapi Dan Yoghurt Kambing 4.1.1. Warna Warna merupakan salah satu parameter fisik suatu bahan pangan yang penting. Kesukaan
Lebih terperinci3 METODE. Waktu dan Tempat Penelitian
12 3 METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni November 2013 di lingkungan kampus Institut Pertanian Bogor. Lokasi dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa mahasiswa IPB
Lebih terperinciGambar 32. Diagram Alir Pembuatan Tepung Kulit Buah Manggis
7. LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Tepung Kulit Buah Manggis Penelitian ini menggunakan bahan baku dari tepung kulit buah manggis. Pertama-tama buah manggis yang digunakan dicuci terlebih dahulu. Proses
Lebih terperinciPENILAIAN ORGANOLEPTIK
PENILAIAN ORGANOLEPTIK HANDOUT MATA KULIAH : REGULASI PANGAN (KI 531) OLEH : SUSIWI S JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA F P M I P A UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 Handout : PENILAIAN ORGANOLEPTIK (Oleh :
Lebih terperinciACARA IV UJI PERBANDINGAN JAMAK (MULTIPLE COMPARISON TEST)
ACARA IV UJI PERBANDINGAN JAMAK (MULTIPLE COMPARISON TEST) A. Tujuan Tujuan praktikum Uji Inderawi acara IV adalah mahasiswa mampu melakukan uji pembedaan, khususnya uji perbandingan jamak (multiple comparison
Lebih terperinciLampiran 1. Format uji organoleptik UJI ORGANOLEPTIK KARAKTERISTIK FLAT WAFER DARI TEPUNG KOMPOSIT KASAVA TERMODIFIKASI DENGAN BERBAGAI JENIS MOCAF
65 Lampiran 1. Format uji organoleptik UJI ORGANOLEPTIK KARAKTERISTIK FLAT WAFER DARI TEPUNG KOMPOSIT KASAVA TERMODIFIKASI DENGAN BERBAGAI JENIS MOCAF Nama Produk : Flat Wafer Dari Tepung Komposit Kasava
Lebih terperinciLAMPIRAN Analisa Data Hasil Analisa Kimia Tepung Garut dan Tepung Tempe Hasil Analisa Kimia Flakes
LAMPIRAN 7.1. Analisa Data 7.1.1. Hasil Analisa Kimia Tepung Garut dan Tepung Tempe 7.1.2. Hasil Analisa Kimia Flakes 50 7.1.3. Hasil Analisa Fisik Flakes 7.1.3.1. Analisa Warna 51 52 7.1.3.2. Analisa
Lebih terperinciPEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN NUGGET IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis C.)
PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN NUGGET IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis C.) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan
20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Politeknik
Lebih terperinciLampiran 1. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama panelis : Umur : Jenis kelamin : Tlp/HP : Peminatan : Instruksi 1. Ciciplah sampel satu persatu. 2. Pada kolom kode sampel berikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Oktober Januari 2013.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Oktober Januari 2013. Pelaksanaan proses pengeringan dilakukan di Desa Titidu, Kecamatan Kwandang, Kabupaten
Lebih terperinciUJI PEMBEDAAN [UJI PASANGAN, DUO TRIO, SEGITIGA]
Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Jumat/16 Maret 2012 Analisis Organoleptik PJ Dosen : Mira Miranti, STP, MSi. Tim Penyaji : Kelompok 5 Asisten : Ummi Rufaizah UJI PEMBEDAAN [UJI PASANGAN, DUO TRIO, SEGITIGA]
Lebih terperinciPENGARUH LAMA PEMERAMAN TELUR ASIN TERHADAP TINGKAT KESUKAAN KONSUMEN
PENGARUH LAMA PEMERAMAN TELUR ASIN TERHADAP TINGKAT KESUKAAN KONSUMEN Susi Lesmayati dan Eni Siti Rohaeni Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan Jl. Panglima Batur Barat No 4 Banjarbaru,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pendahuluan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Hasil 4... Penelitian Pendahuluan Sebelum dilakukan penelitian utama, terlebih dahulu dilakukan penelitian pendahuluan pembuatan permen cokelat dengan penambahan daging ikan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Biomassa dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil
Lebih terperinciBAB XII TUGAS KHUSUS 12.1 Penerapan Metode-Metode Uji Organoleptik di Industri Es Krim Oleh: Stefanus Kristianto ( ) 12.1.
BAB XII TUGAS KHUSUS 12.1 Penerapan Metode-Metode Uji Organoleptik di Industri Es Krim Oleh: Stefanus Kristianto (6103008043) 12.1.1 Pendahuluan Industri pangan pada umumnya melakukan uji organoleptik
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGARUH SUHU DAN WAKTU PENGGORENGAN VAKUM TERHADAP MUTU KERIPIK DURIAN Pada tahap ini, digunakan 4 (empat) tingkat suhu dan 4 (empat) tingkat waktu dalam proses penggorengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan perlakuan satu faktor (Single Faktor Eksperimen) dan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan yaitu penambahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Universitas Katholik Soegiyapranata untuk analisis fisik (ph) dan Laboratorium Kimia Universitas
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan meliputi pembuatan tepung jerami nangka, analisis sifat fisik dan kimia tepung jerami nangka, serta pembuatan dan formulasi cookies dari
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENELITIAN PENDAHULUAN Penelitian pendahuluan bertujuan untuk mendapatkan target penempatan fortifikan yang tepat pada formula wafer krim. Percobaan pertama dimulai dengan kombinasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen laboratorium. Faktor perlakuan meliputi penambahan pengembang dan pengenyal pada pembuatan kerupuk puli menggunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pembuatan Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Asap. Pengolahan ikan tongkol (Euthynnus affinis) asap diawali dengan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembuatan Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Asap Pengolahan ikan tongkol (Euthynnus affinis) asap diawali dengan melakukan preparasi ikan. Selanjutnya diberi perlakuan penggaraman
Lebih terperinciWorksheet Uji Rating Hedonik
7. LAMPIRAN 7.1. Lampiran 1. Worksheet Uji Rating Hedonik Soda bread Worksheet Uji Rating Hedonik Tanggal Uji : Jenis Sampel : Soda bread Tepung Beras Merah Identifikasi Sampel Soda bread dengan konsentrasi
Lebih terperinciUji Pembedaan Ikan Teri Kering pada Lama Pengeringan Berbeda dengan Ikan Teri Komersial dari Desa Tolotio Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo
Uji Pembedaan Ikan Teri Kering pada Lama Pengeringan Berbeda dengan Ikan Teri Komersial dari Desa Tolotio Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo 1.2 Rimin Lasimpala, 2 Asri Silvana aiu 2 Lukman Mile
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :
Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) : Rendemen merupakan persentase perbandingan antara berat produk yang diperoleh dengan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan dan Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PENGENDALIAN MUTU PANGAN
No. LST/TBB/BOG207 Revisi : 01 Tgl. 01 Februari 2010 Hal 1 dari 9 1. Kompetensi: Mampu mempraktikkan dan mengaplikasikan threshold test dalam bidang boga. 2. Sub Kompetensi: a. Mampu menjelaskan prinsip
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uji Organoleptik Tes organoleptik ini melibatkan panelis untuk melakukan penilaian terhadap produk atau sampel. Parameter yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berjalan berdampingan. Kedua proses ini menjadi penting karena dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan berdampingan. Kedua proses ini menjadi penting karena dapat mempengaruhi seseorang di saat mereka dewasa.
Lebih terperinciLampiran 1. Skema Pembuatan Tepung Ikan Nila menurut Dwiyitno (1995), yang dimodifikasi
57 Lampiran 1. Skema Pembuatan Tepung Ikan Nila menurut Dwiyitno (1995), yang dimodifikasi Ikan Nila Disiangi Difilet Direndam dengan air selama 30 menit, dibilas, ditiriskan Dikukus selama 15 menit Daging
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Tepung Tulang Ikan Rendemen tepung tulang ikan yang dihasilkan sebesar 8,85% dari tulang ikan. Tepung tulang ikan patin (Pangasius hypopthalmus) yang dihasilkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. di antara pulau lain, namun tingkat endemik masih kalah dibandingkan dengan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kalimantan merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia bahkan dunia. Kondisi geografis yang berlekuk mengakibatkan Kalimantan memiliki banyak aliran sungai (Nurudin,
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan 1. Penentuan Formulasi Bubur Instan Berbasis Tepung Komposit : Tepung Bonggol Pisang Batu dan Tepung Kedelai Hitam Tujuan: - Mengetahui
Lebih terperinci[pengujian organoleptik]
[pengujian organoleptik] http://itsagusman.blogspot.com Program Studi Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang 23 DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN BAB II. PERSIAPAN UJI ORGANOLEPTIK 5 BAB III. UJI
Lebih terperincit-test: Two-Sample Assuming Unequal Variances
LAMPIRAN Lampiran 1. Komposisi multivitamin dan mineral Caviplex Komponen Jumlah Komponen Jumlah Vitamin A 4000 IU Acid Folic 1 mg Vitamin D 400 IU Fe Fumarat 135 mg Vitamin B1 3 mg Acid Glutamic 50 mg
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tempe merupakan produk pangan khas Indonesia berbahan kedelai yang diolah melalui fermentasi kapang Rhizopus oligosporus. Tempe sangat familiar dikalangan masyarakat
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penelitian Pendahuluan Pengamatan suhu alat pengering dilakukan empat kali dalam satu hari selama tiga hari dan pada pengamatan ini alat pengering belum berisi ikan (Gambar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah budidaya jambu biji. Jambu biji jenis getas merah (Psidium guajava Linn) merupakan jenis jambu
Lebih terperinciMAKALAH PENGAWASAN MUTU BAHAN HASIL PERTANIAN (Aplikasi Pengawasan Mutu Pangan dan Pengujian Sensoris di Bidang Pangan)
MAKALAH PENGAWASAN MUTU BAHAN HASIL PERTANIAN (Aplikasi Pengawasan Mutu Pangan dan Pengujian Sensoris di Bidang Pangan) Oleh : Nama : Eki Dwiyan Saputra NPM : 240110140023 Kelas : TEP 2014 LABORATORIUM
Lebih terperinciLampiran 1. Bagan Alur Pembuatan Gelatin Kulit Ikan (Modifikasi Pelu et al, 1998 ) Pencucian dengan air. Pembersihan dari daging dan
Lampiran. Bagan Alur Pembuatan Gelatin Kulit Ikan (Modifikasi Pelu et al, 99 ) Pencucian dengan air Pembersihan dari daging dan Pengecilan ukuran Perendaman dengan asam asetat % selama jam Pencucian dengan
Lebih terperinci1989).Sampel sebanyak 2 g dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 500ml. balik. Didihkan selama 30 menit dan kadang kala digoyang- goyangkan.
Penentuan kadar serat kasar Kadar serat kasar dianalisa dengan menggunakan metode Sudarmadji dkk, 1989).Sampel sebanyak 2 g dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 500ml kemudian ditambahkan 200 ml H 2 SO4
Lebih terperinciLampiran 1. Diagram alir pembuatan kecap manis
82 Lampiran 1. Diagram alir pembuatan kecap manis Kedelai hitam (bersih) Perendaman selama 12 jam Perebusan selama 4 5 jam / sampai lunak Pengeringan Inokulasi Aspergillus oryzae Fermentasi tahap I (3
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Cempedak Terhadap Kualitas Fisik Dan Organoleptik. Proses fermentasi tempe dimulai dari fase pertumbuhan cepat (0-30 jam
BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Lama Waktu Fermentasi Tempe Berbahan Baku Biji Cempedak Terhadap Kualitas Fisik Dan Organoleptik. Perlakuan lama waktu fermentasi sangat berpengaruh nyata terhadap kualitas
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Pendahuluan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini dilakukan percobaan pembuatan emulsi lilin dan pelapisan lilin terhadap buah sawo dengan konsentrasi 0%, 2%,4%,6%,8%,10%, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sus atau dalam istilahnya disebut choux pastry merupakan adonan pastry yang diproses dengan perebusan adonan. Adonan yang dihasilkan berupa adonan lembut dan mengembang.
Lebih terperinciHASIL. Tabel 3 Perbandingan waktu koagulasi antara rennet yang disimpan 2 minggu (RDB) dan 24 minggu (RDL) Konsentrasi Rennet (%)
HASIL 1. Pengujian Aktivitas Rennet dalam Mengkoagulasikan Susu Uji koagulasi susu dan pembentukan curd oleh rennet yang telah disimpan selama 2 minggu () memiliki waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Fisik Sosis Sapi
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Fisik Sosis Sapi Nilai ph Sosis Sapi Substrat antimikroba yang diambil dari bakteri asam laktat dapat menghasilkan senyawa amonia, hidrogen peroksida, asam organik (Jack
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Organoleptik Bakso Ikan Nila Merah Uji organoleptik mutu sensorik yang dilakukan terhadap bakso ikan nila merah yang dikemas dalam komposisi gas yang berbeda selama
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang pengaruh variasi konsentrasi penambahan tepung tapioka dan tepung beras terhadap kadar protein, lemak, kadar air dan sifat organoleptik
Lebih terperinciLampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) 3. Netralkan indera pengecap anda dengan air putih setelah selesai mencicipi satu sampel.
Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama panelis : Umur : Jenis kelamin : Tlp/HP : Peminatan : Instruksi 1. Ciciplah sampel satu persatu. 2. Pada kolom kode sampel berikan penilaian anda dengan
Lebih terperinciPEMANFAATAN KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADIATUS L ) MENJADI SUSU KENTAL MANIS KACANG HIJAU
Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 PEMANFAATAN KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADIATUS L ) MENJADI SUSU KENTAL MANIS KACANG HIJAU 1 Taufik Rahman, 2 Agus Triyono 1,2 Balai Besar
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Sifat Fisik Meatloaf. Hasil penelitian mengenai pengaruh berbagai konsentrasi tepung tulang
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Sifat Fisik Meatloaf 4.1.1 Daya Ikat Air Meatloaf Hasil penelitian mengenai pengaruh berbagai konsentrasi tepung tulang rawan ayam terhadap daya
Lebih terperinciKUISIONER KESUKAAN TERHADAP PRODUK OLAHAN SUSU
LAMPIRAN Lampiran 1. Kuisioner seleksi panelis (Form 1) KUISIONER KESUKAAN TERHADAP PRODUK OLAHAN SUSU Nama : Tanggal : No. Hp : Anda diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. Lingkari jawaban
Lebih terperinciLampiran 1. Beras aruk substitusi kacang merah sebelum dan setelah pemasakan
LMPIRN 43 Lampiran 1. Beras aruk substitusi kacang merah sebelum dan setelah pemasakan Perlakuan Singkong Formula 100 Singkong : tepung kacang merah 95:5 Singkong : tepung kacang merah 90:10 Singkong :
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang diambil termasuk jenis eksperimen dalam ruang lingkup teknologi pangan yang ditunjang dengan studi literatur. B. Tempat dan Waktu Tempat
Lebih terperinciHipotesis Penelitian. Ruang Lingkup Penelitian. Hasil yang Diharapkan
4 Hipotesis Penelitian Hipotesis untuk penelitian yang dilakukan yaitu: 1. Perbedaan suku menyebabkan perbedaan ambang sensori rasa dasar serta preferensinya dalam matriks pangan, atau 2. Perbedaan suku
Lebih terperinciNatallo Bugar dan Hermansyah, Uji Sensoris Pada Pembuatan Mie Basah Dengan Penambahan Surimi
UJI SENSORIS PADA PEMBUATAN MIE BASAH DENGAN PENAMBAHAN SURIMI DAGING IKAN TOMAN (Channa micropeltes) NATALLO BUGAR DAN HERMANSYAH Dosen pada Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Pertanian
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan
Lebih terperinciBAB III METODE I II III BKK1 U1 U2 U3 BKH2 U1 U2 U3 BKK3 U1 U2 U3 BKH4 U1 U2 U3 BKK5 U1 U2 U3 BKH6 U1 U2 U3 BKHKK7 U1 U2 U3 BKHKK8 U1 U2 U3
BAB III METODE A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Berdasarkan rumus galat (P-1) x (U 1) dimana harga galat 12, ( maka pada penelitian ini menggunakan 8 perlakuan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri Lampung, Laboratorium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu merupakan hasil sekresi kelenjar ambing (mamae) yang berasal dari pemerahan pada mamalia dan mengandung lemak, protein, laktosa, serta berbagai jenis vitamin (Susilorini,
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Buah Kurma Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah kurma dalam bentuk yang telah dikeringkan dengan kadar air sebesar 9.52%. Buah kurma yang
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratorium Analisis Kimia Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE PENELITIAN
12 III. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Industri Pengolahan Hasil Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2013 di Laboratorium Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi Fakultas Pertanian dan
Lebih terperinciUlangan 1 Ulangan 2 (%)
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA Deskripsi dan analisis data memuat penjelasan tentang hasil penelitian. Hasil yang diperoleh selama proses penelitian meliputi data sifat kimia, sifat fisik dan organoleptik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Yoghurt merupakan salah satu bentuk produk minuman hasil pengolahan susu yang memanfaatkan mikroba dalam proses fermentasi susu segar menjadi bentuk produk emulsi
Lebih terperinci7. LAMPIRAN Lampiran 1. SNI Bakso Daging Sapi
47 7. LAMPIRAN Lampiran 1. SNI Bakso Daging Sapi 48 Lampiran 2. Worksheet & Scoresheet Tanggal uji : Jenis sampel : Bakso Worksheet Uji Ranking & Rating Hedonik Identifikasi sampel Bakso dengan konsentrasi
Lebih terperinci