BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi penelitian Lokasi dari penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SD N Kemiri 1 Kecamatan Jepon Kabupaten Blora, semester II tahun pelajaran 2012/ Waktu Penelitian Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 ini membutuhkan waktu selama 4 bulan. Kegiatan ini dimulai dari bulan Januari 2013 sampai dengan bulan April Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD N Kemiri 1 Kecamatan Jepon Kabupaten Blora sebagai kelas yang akan mengalami perlakuan. Pengambilan subjek penelitian didasarkan atas observasi yang telah dilakukan dan diskusi dengan guru kelas. Dari pengamatan dan diskusi dengan guru kelas yang dilakukan maka didapatkan permasalahan terhadap pembelajaran Matematika di kelas yang menjadi subjek penelitian. 3.4 Variabel Penelitian Variabel penelitian meurut Slameto (2012:138) adalah sebagai faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi. Variabel yang diselidiki pada penelitian ini adalah hasil belajar matematika kelas 4 SD pada pokok bahasan bangu datar dan bangun ruang, dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan permainan ular tangga Variabel Bebas Menurut Slameto (2012: 140) variable bebas adalah variable yang diduga sebagai penyebab timbulnya variable lain. Variabel ini merupakan variabel yang terkait dengan peserta didik, guru, bahan pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajar, penyelenggaraan KBM seperti interaksi belajar-mengajar, ketrampilan bertanya guru, gaya mengajar guru, cara 34

2 35 belajar peserta didik, serta implementasi model pembelajaran di kelas dan sebagainya. Hal tersebut akan mempengaruhi ada atau tidaknya peningkatan dalam hasil belajar peserta didik. Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini yakni penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan permainan ular tangga diharapkan terjadi peningkatan yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa melalui prosedur evaluasi yang telah dibuat Variabel Tergantung Menurut Slameto (2012: 140) variabel tergantung adalah variable yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi variabel bebas. Adapun yang menjadi variabel tergantung dalam penelitian ini merupakan hasil belajar siswa setelah dilakukannya penelitian. Unsur-unsur dalam variabel tergantung ini akan mengalami perubahan baik meningkat ataupun tidak setelah dilakukan perlakuan khusus terhadap peserta didik. Dalam hal ini yang menjadi fokus peningkatan adalah hasil belajar pada aspek kognitif siswa kelas 4 SD N kemiri. 3.5 Prosedur Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Menurut Nazir, 2005 (dalam Slameto, 2012: 102) ciri utama penelitian tidakan adalah tujuannya untuk memperoleh penemuan yang signifikan secara operasional sehingga dapat digunakan ketika kebijakan dilaksanakan. Menurut Arikunto (2010:17) penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam beberapa siklus. Setiap siklusnya meliputi beberapa tahapan yang meliputi perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation) dan refleksi (reflection) dalam suatu spiral yang saling terkait. Adapun model penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini akan dusajikan pada Bagan berikut ini.

3 36 Perencanaan SIKLUS I Pelaksanaan dan Pengamatan Refleksi Perencanaan SIKLUS II Pelaksanaan dan Pengamatan Refleksi Bagan 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK ) Pemberian perlakuan dimulai dengan merancang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kemudian tahap pelaksanaannya hingga tahap relfeksi sebagai tahap evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Selanjutnya membuat alat peraga atau memanfaatkan media belajar yang diperlukan dengan memperhatikan peserta didik, setelah itu masuk ke dalam tahap penyususnan rancana kegitan belajar mengajar dan kemudian RPP yang telah disusun sedemikian rupa diaplikasikan dengan memperhatikan kesesuaian antara peserta didik, materi, sarana dan prasarana serta alokasi waktu saat mengajar. SIKLUS III JIKA DIPERLUKAN Proses memberikan perlakuan dengan melakukan proses kegiatan belajar mengajar tidak hanya dilakukan satu atau dua kali, akan tetapi tahapan ini akan sampai pada tahap kurang lebih 6 kali mengajar. Tahap pertama akan melihat adakah perubahan atau peningkatan sampai masuk ke tahap dimana peningkatan dapat terlihat dan diukur secara signifikan. Setiap pembelajaran

4 37 telah selesai dilaksanakan maka akan dibuat adanya evaluasi, untuk mengukur perubahan yang terjadi, apakah ada peningkatan atau tidak. Evaluasi yang dilakukan diterapkan secara berkala, yakni adanya kesinambungan antara evaluasi yang pertama dengan yang selanjutnya agar dapat dijadikan perbandingan. Hal ini dilakukan untuk melihat perubahan yang terjadi sekaligus sebagai bukti dari pembelajaran yang dilakukan telah memberikan perubahan kepada peserta didik baik berupa motivasi, hasil belajar, minat dan daya kreatifitas, dan lain-lain. Bila telah dilakukan evaluasi dan penerapan pembelajaran telah selesai dilaksanakan maka data yang diperoleh akan dianalisis agar peningkatan yang dimaksudkan dapat terlihat. Rencana Tindakan Siklus 1 a. Perencanaan Perencanaan pada siklus I meliputi: 1) Persiapan dengan meminta ijin dari sekolah yang hendak dijadikan tempat untuk melakukan observasi, wawancara dengan anggota sekolah, dan mengidentifikasi masalah. 2) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 3) Menyiapkan alat peraga dan media yang mendukung dengan materi ajar dan kesesuain dengan pendekatan yang digunakan. 4) Pembuatan lembar soal. 5) Pembuatan lembar observasi. b. Tindakan Pertemuan I 1) Guru memberikan penjelasan mengenai bangun ruang yaitu kubus dan balok. 2) Guru memberi motivasi siswa. 3) Guru membagi kelas ke dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5-6 anak. 4) Siswa mendengarkan penjelasan yang diberikan guru terkait tugas yang akan dikerjakan dalam kelompok.

5 38 5) Guru membagikan permainan ular tangga dan bidak ke masing-masing kelompok. 6) Siswa diminta untuk melakukan pertandingan antara masing-masing kelompok dengan memainkan ular tangga. 7) Siswa diminta mengerjakan sesuai petunjuk yang diberikan oleh guru. 8) Setelah selesai mengerjakan masing-masing kelompok guru menghitung masing-masing poin tiap kelompok. 9) Guru memberikan reward. 10) Guru membimbing siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan. Pertemuan II 1) Guru memberikan penjelasan mengenai bangun ruang tabung, kerucut,bola, dan jarring-jaring kubus dan balok. 2) Guru memberi motivasi siswa. 3) Guru membagi kelas ke dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5-6 anak. 4) Siswa mendengarkan penjelasan yang diberikan guru terkait tugas yang akan dikerjakan dalam kelompok. 5) Guru membagikan permainan ular tangga dan bidak ke masing-masing kelompok. 6) Siswa diminta untuk melakukan pertandingan antara masing-masing kelompok dengan memainkan ular tangga. 7) Siswa diminta mengerjakan sesuai petunjuk yang diberikan oleh guru. 8) Setelah selesai mengerjakan masing-masing kelompok guru menghitung masing-masing poin tiap kelompok. 9) Guru memberikan reward. 10) Guru membimbing siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan. Pertemuan III 1) Guru memberi motivasi siswa.

6 39 2) Guru memberi megulas kembali tentang materi bangun ruang (kubus, balok, kerucut, tabung, bola), dan jaring-jaring kubus dan balok.. 3) Guru memberikaan soal evaluasi. 4) Siswa mengerjakan sesuai dengan waktu yang diberikan guru. 5) Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa. c. Observasi Kegiatan observasi dilakukan saat proses belajar mengajar berlangsung. Pada tahap ini hal yang perlu diperhatikan adalah mengenai pelaksanaan tindakan kelas yang telah disiapkan. Penelitian tindakan kelas yang berkolaborasi dengan guru kelas memberikan ruang yang cukup bagi peneliti untuk melakukan observasi. Observasi yang dilakukan peneliti tidak lepas dari bantuan guru kelas, karena penelitian yang dilakukan berkolaborasi dengan guru kelas. Hal itu dimaksudkan agar murid nyaman terhadap pembelajaran yang basisnya menggunakan pembelajaran tipe TGT berbantuan permainan ular tangga. Data dari observasi selanjutnya dimasukan dalam lembar observasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan proses pembelajaran selanjutnya. d. Refleksi Kegiatan refleksi ditujukan untuk mengevaluasi hasil kegiatan pembelajaran dari siklus I. Pada tahap ini dilakukan analisis dari hasil proses belajar mengajar yang telah dilakukan pada siklus I yang selanjutnya akan dipergunakan sebagai acuan dalam pengembangan penelitian berikutnya. Hasil yang diperoleh dalam siklus I apabila masih terdapat kekurangan akan diperbaiki pada siklus II dan hasil yang menunjukkan tingkat perkembangan akan dipertahankan dan dikembangkan lebih lanjut untuk pedoman dalam menuju materi berikutnya. 3.6 Cara Pengumpulan Data dan Instrumen Untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka penulis menentukan teknik dan alat pengumpulan

7 40 data yang sesuai dengan penelitian ini. Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas haruslah sejalan dengan prosedur dan langkahlangkah dalam PTK. Untuk mendukung penelitian ini, maka penulis menggunakan cara pengumpulan data dengan teknik tes, dokumentasi, dan observasi Teknik Tes Menurut Poerwanti (2008:34) teknik tes adalah adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan oleh orang yang dites, dan berdasarkan hasil menunaikan tugas-tugas tersebut, akan dapat ditarik kesimpulan tentang aspek tertentu pada orang tersebut. Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pengetahuan peserta didik teknik yang paling tepat digunakan adalah teknis tes. Peneliti mengumpulkan dokumen hasil tes pelajaran kelas 4 SD Kemiri 1 sebelum dilaksanakan penelitian. Selanjutnya setelah hasil tersebut diketahui, maka penulis dapat memulai memberikan perlakuan yang sesuai setelah melakukan observasi sebelumnya.. Sebelum tes diberikan, terlebih dahulu diuji cobakan pada siswa yang bukan merupakan subjek penelitian. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas tes tersebut. Lembar soal-soal tes yang akan diberikan kepada siswa sebagai tes evaluasi hasil setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan permainan ular tangga yang diberikan di akhir siklus. Adapun lembar soal tes ini digunakan untuk mengetahui seberapa efektif penggunaan pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan ular tangga dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Penjabaran lembar soal tes evaluasi siklus I maupun siklus dapat dilihat pada kisi-kisi soal dalam Tabel berikut.

8 41 Tabel 3.1 Kisi-Kisi Penulisan Soal Evaluasi siklus I Semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013 No Standar Uraian Indikator No. Bentuk Kompetensi Kompete Materi Soal Soal nsi Dasar Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar 8.1 Menen tukan sifatsifat bangun ruang sederh ana 8.2 Menen tukan jaringjaring balok dan kubus 1.Sifatsifat 1. Menyebutkan dan menggambar bangun bangun sesuai ruang sifat-sifat bangun ruang (kubus, yang balok, diberikan 2. Menyebutkan tabung, jumlah sisi, kerucut rusuk, dan titik sudut, bola) pada kubus 3. Menyebutkan jumlah sisi, rusuk, dan 2.Jaring titik sudut pada balok Menyebutkan jaring jumlah sisi, rusuk, dan kubus titik sudut dan pada tabung, kerucut dan balok bola 5. Menggambar dan membuat berbagai jaring-jaring kubus 6. Menggambar dan membuat berbagai jaring-jaring balok 1, 7, 11, 15,18,1 9 2, 12, 13, 16 3, 4, 21, 27 5, 14, 17, 6, 9, 20, 22, 23, 25 8, 10, 24, 26, 28, 29, Tes tertulis (pilihan ganda) 30

9 42 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Penulisan Soal Evaluasi siklus II Semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013 No Standar Uraian Indikator No. Bentuk Kompetensi Kompete Materi Soal Soal nsi Dasar Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar 8.3 mengiden tifikasi bendabenda bangun datar simetris 8.4 menentu kan hasil pencermi nan suatu bangun datar. 1. Pence rmina n bangu n datar 2. Meng enal bangu n datar simetr is. 3. Siswa dapat menjelaskan pengertian bangun datar simetris. 4. Siswa dapat mengetahui jumlah simetris pada bangun datar. 5. Siswa mencari benda yang simetris. 6. Siswa dapat menggambar pencerminan bangun datar. 7.Siswa 1, 7, 11, 15,18,1 9 2, 12, 13, 16 3, 4, 21, 27, 5, 14, 17 6, 9, 20, 22, 23, 25 Tes tertulis (pilihan ganda) menjelaskan sifat bayangan benda dibentuk cermin. 8, 10, 24, 26, 28, 29, 30

10 43 A) Validitas Soal Tes Sebelum dibagikan kepada peserta didik, terlebih dahulu soal evaluasi tertulis diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. Menurut Borg dan Gall (dalam Purwanto, 20122:114) bahwa validitas merupakan derajat sejauh mana tes mengukur apa yang ingin diukur. Adapun realibilitas menurut Hopkins dan Atens (dalam purwanto, 2011:154) berhubungan dengan akurasi instrument dalam mengukur apa yang diukur, kecermatan hasil ukur dan seberapa akurat seandainya dilakukan pengulangan. Hasil uji validitas dan realibilitas pada siklus I dan siklus II akan disajikan sebagai berikut. 1) Hasil Uji Validitas Soal Siklus I Sebelum pemberian soal tes evaluasi atau tes formatif di setiap akhir siklus, maka soal tes tersebut perlu diuji agar soal yang diberikan untuk tes evaluasi pada SD tempat penelitian valid. Dari hasil uji validitas terdapat beberapa soal yang dinyatakan tidak valid melalui perhitungan dengan spss. Data hasil uji validitas dipaparkan dalam Tabel 3.3 berikut. Bentuk Instrumen Tabel 3.3 Data Hasil Uji Validitas Siklus I SD N Kemiri 1 Tahun Pelajaran 2012/2013 Item Soal Valid Tidak Essay 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30. 1, 2, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13,14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30 Valid 3, 7, 17 Setelah diketahui soal-soal yang valid dan tidak valid dari tabel 3.3, maka untuk soal yang tidak valid tidak dapat untuk soal

11 44 evaluasi di akhir siklus I, karena apabila digunakan maka akan menyebabkan hasil penelitian akan tidak valid juga. 2) Hasil Uji Validitas Soal Siklus II Uji validitas yang dilakukan pada siklus I tidak berbeda dengan uji validitas pada siklus sebelumnya, namun soal yang akan diujikan berbeda dari siklus I. Jumlah soal yang akan diujikan sebanyak 30 soal pada SD N Kemiri 1. Adapun hasil uji validitas pada siklus II disajikan pad Tabel 3.4 berikut. Bentuk Instrumen Tabel 3.4 Data Hasil Uji Validitas Siklus II SD N Kemiri 1 Tahun Pelajaran 2012/2013 Item Soal Valid Tidak Essay 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30 Valid 8, 14, 15 Dari tabel 3.4, dapat diketahui bahwa jumlah soal yang tidak valid berjumlah 3 butir. Dengan demikian ke 4 soal tersebut tidak akan dijadikan soal untuk tes evaluasi akhir siklus II pada SD yang dijadikan tempat penelitian yakni SD N Kemiri 1. Soal evaluasi ini akan dijadikan instrumen untuk mengukur keberhasilan belajar siswa dan diupayakan agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan penerapan model cooperative learning tipe TGT. B) Reliabilitas Soal Tes Menurut Poerwanti dan Masduki (2008:38) pengertian yang paling sederhana dari reliabilitas adalah kemantapan alat ukur dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut dapat diandalkan atau memiliki

12 45 keajegan hasil. Pada dasarnya hubungan antara validitas dan reliabilitas dapat dikemukakan bahwa alat ukur yang valid akan cenderung menghasilkan pengukuran yang reliabel, sebaliknya alat ukur yang reliabel sama sekali tidak menunjuk pada validitas alat ukur tersebut. Menurut Basri (2012:2) Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang memaknakannya sebagai berikut. Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna Jika alpha antara 0,70 0,90 maka reliabilitas tinggi Jika alpha antara 0,50 0,70 maka reliabilitas moderat Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah 1) Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus I Seperti halnya uji validitas, uji reliabilitas perlu dilakukan guna mendapatkan data yang reliabel. Dari hasil uji reliabilitas pada soal yang akan diberikan untuk soal evaluasi akhir siklus I maka dapat diketahui apakah soal-soal tersebut reliabel atau tidak. Penjabaran mengenai hasil uji reliabilitas dipaparkan pada Tabel 3.5 berikut ini. Bentuk Instrumen Tabel 3.5 Data Hasil Uji Reliabilitas Siklus I SD N Kemiri 1 Tahun Pelajaran 2012/2013 Koefisien Relibilitas Kategori Essay Realibilitas Sempurna Dengan besar koefisien secara keseluruhan mencapai 0,904 maka dapat disimpulkan bahwa soal yang akan dijadikan tes evaluasi tersebut reliable dengan kategori reliabilitas sempurna.

13 46 2) Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus II Meskipun instrumen yang valid umumnya reliabel, namun pengujian instrumen tetap harus dilakukan. Oleh karena itu uji reliabilitas perlu dilakukan untuk mendapatkan data yang reliabel. Hasil dari uji reliabilitas pada siklus II disajikan pada Tabel 3.6 berikut. Tabel 3.6 Data Hasil Uji Reliabilitas Siklus II SD N Kemiri 1 Tahun Pelajaran 2012/2013 Bentuk Instrumen Koefisien Relibilitas Kategori Essay 0,902 Realibilitas Sempurna Dari pemaparan tabel uji reliabilitas di atas maka dapat diketahui bahwa data yang akan dijadikan soal tes evaluasi akhir siklus tergolong reliable dengan kriteria yang realibilotas sempurna dengan koefisien reliabilitas 0,902. C) Uji Taraf Kesukaran Soal Tingkat taraf kesukaran soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah (Arikunto, 2000: 207). Oleh karena itu uji taraf kesukaran soal diperlukan untuk melihat tingkat kesukaran soal yang akan dijadikan sebagai soal tes dari akhir pembelajaran agar nilai dari hasil tes tersebut dapat dikatakan sesuai dengan kriteria yang ditentukan yakni denga kriteria soal yang baik pula. Adapun mengenai kriteria yang digunakan sebagai penentu kriteria soal adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesukaran soal tersebut adalah sebagai berikut. 0 0,30 = Soal kategori sukar 0,31 0,70 = Soal kategori sedang 0,71 1,00 = Soal kategori mudah

14 47 Adapun cara melakukan analisis untuk menguji tingkat kesukaran soal menurut Arikunto (2010:208) adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut. P = B JS Keterangan: P = Indeks kesukaran soal untuk setiap butir soal B = Banyaknya siswa yang menjawab dengan benar setiap buti soal JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Observasi Observasi dilakukan untuk menilai jalannya pembelajaran sehingga hasil penilaian yang diperoleh dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menyimpulkan hasil pembelajaran tersebut (Arikunto, 2010: 272). Aspek dalam model pembelajaran ini dijabarkan ke dalam pengamatan yang dilakukan terhadap guru dan siswa untuk menggambarkan keseuaian model pembelajaran dengan karakteristik siswa dan guru sehingga proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan tahap-tahap model pembelajaran. Kemudian instrumen tersebut dijadikan titik tolak dalam menyusun item-item instrumen. Item-item tersebut dapat berupa pernyataan ataupun pertanyaan. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka tiap butir jawaban dapat diberi skor, misalnya: Skor 4 = Sangat baik Skor 3 = Baik Skor 2 = Cukup Skor 1 = Kurang Lembar observasi berupa catatan penting yang digunakan untuk mengobservasi hal-hal yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Hasil observasi ini juga difungsikan sebagai sarana untuk melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran. Adapun lembar observasi dapat dilihat pada kisi-kisi lembar observasi berikut.

15 48 Tabel 3.7 Kisi-Kisi Lembar Observasi Terhadap Tindakan Guru No Aspek Butir Lembar Observasi 1. Guru memberikan apersepsi dan motivasi 1 2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran 2 3. Guru menyampaikan materi pelajaran sesuai silabus 3 4. Guru melibatkan siswa dalam menyampaikan materi pelajaran 5. Guru menggunakan beragam sumber dalam menyampaikan materi pelajaran 6. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa 6 7. Guru membentuk kelompok kelas 7 8. Guru membimbing kelompok 8 9. Guru memberi lembar kerja kelompok Guru memberikan permainan ular tangga Guru membentuk pertandingan antar kelompok Guru memberikan waktu untuk pertandingan kelompok Guru memberikan skor Guru memberikan refleksi Guru menyimpulkan hasil pembelajaran

16 49 Tabel 3.8 Kisi-Kisi Lembar Penilaian Aktivitas Siswa No. Indikator Butir nomor soal 1. Aktivitas siswa mengamati penjelasan 1 2. Aktivitas siswa bertanya 2 3. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menalar 3 4. Aktivitas siswa menyaji 4 5. Aktivitas siswa dalam menyimpulkan pelajaran 5 6. Aktivitas siswa berkarya 6 7. Aktivitas kekompakan 7 8. Kompetisi antar kelompok 8 9. Interaksi antar kelompok Pengaasaan materi Dokumentasi Pada instrumen ini, diberlakukan upaya untuk mencari sumber sebanyak-banyaknya yang difungsikan sebagai penunjang dari penelitian. Dokumentasi digunakan sebagai alat ukur dalam perkembangan penelitian selanjutnya. Bermula dari bagaimana keadaan peserta didik, situasi belajar, sarana dan prasarananya sampai keadaan lingkungan di sekitar sekolah tersebut. Dokumentasi berupa hasil nilai siswa baik sebelum siklus maupun pada siklus 1 dan siklus 2, foto-foto proses pembelajaran di kelas. 3.7 Indikator Kinerja Menurut Slameto (2012: 256) pada bagian indicator kerja ini tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit sehingga memudahkan verifikasinya untuk tindakan perbaikan melalui PTK. Indikator kinerja dalam penelitian ini yaitu: a. guru tampil mengelola kelas dengan membentuk kelompok belajar yang dipertandingkan dan memberi skor bagi siswa dalam proses pembelajaran Matematika dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan permainan ular tangga. Pada akhir pertemuan hasil observasi

17 50 pada aspek sintaks dalam siklus II dapat mencapai ketuntansan lebih dari 80% b. melalui tes formatif pada akhir siklus II 80 % siswa kelas IV SD Kemiri 1 kecamatan Jepon Kabupaten Blora mengalami ketuntasan belajar dalam pembelajaran Matematika pokok bahasan bangun ruang dan bangun datar. Keriteria keberhasilan Indikator kinerja dalam penelitian ini sebagai berikut. Jika indikator > 60% = kurang memuaskan Jika indikator <60% dan > 80% = memuaskan Jika indikator < 80% = sangat memuaskan 3.8 Analisis Data Penelitian Menurut Salmeto (2012: 256) bahwa pekerjaan analisis data dalam PTK adalah bergerak dari penulisan diskripsi kasar catatan observasi, wawancara dan dokumentasi, misalnya kegiatan siswa selama pembelajaran di kelas samapai pada produk penelitian. Dalam PTK data dianalisi pada saat pengumpulan dan setelah selesai pengumpulan data yaitu dengan melakukan refleksi. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif komparatif untuk data kuantitatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus I, dan nilai tes setelah siklus II. Sedangkan untuk data kualitatif dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap tiap siklus. Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil belajar (tes evaluasi) dengan cara persentase yaitu dengan menghitung peningkatan ketuntasan belajar siswa secara individual jika siswa tersebut mampu mencapai skor minimal 60 dan ketuntasan klasikal jika siswa yang memperoleh nilai diatas 60 ini jumahnya sekitar 80% dari jumlah seluruh siswa. Rumusan ketuntasan klasikal dapat dirumuskan sebagai berikut. Ketuntasan klasikal = jumla h siswa yang tuntas belajar jumla h seluru h siswa x 100 %

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali pada semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan subyek penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Negeri Tolokan 01, Desa Tolokan, Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Dalam Seting penelitian tindakan kelas ini akan dibahas mengenai waktu penelitian dan tempat penelitian. 3.1.1 Seting 1). Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai tempat, waktu dan subjek penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun mengenai hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV sebanyak 25 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK kalaboratif) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran serta meningkatkan kualitas pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Jenis Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian a. Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus pada peserta didik kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tanjung 01 Kecamatan Bringin pada siswa kelas 4 semester II tahun pelajaran 2012/2013. Jumlah siswa kelas 4 adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas 5 SDN Tlogo Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Tuntang 02 yang terletak di Jalan Merak No. 2 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, dan Karakteristik Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan secara kolaboratif dan partisipatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK kolaborasi. Yaitu penerapan penelitian tindakan di dalam dunia pendidikan terutama di kelas yang memposisikan guru sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas 5 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1Jenis Penelitian Menurut Hopkins (Basrowi, 2008: 26), classroom action research merupakan salah satu jenis penelitian tindakan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yaitu penelitian bersama antara peneliti dengan pihak lain (guru

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II tahun Pelajaran 2013/2014 di SDN Bugel 02 Salatiga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Kutowinagun 11 Salatiga kecamatan Tingkir Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis mengambil lokasi di SD Negeri 1 Gedong Air kecamatan Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung. Alasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi dengan guru kelas. Peneliti secara kolaborasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Kegiatan penelitian bertempat di SD Negeri Jebeng Plampitan yang terletak di Jl. Gunung Karang Desa Jebeng Plampitan Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Binangun 01, Kecamatan Bandar Kabupaten Batang pada semester 2tahun 2011/2012. Subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 SETTING DAN KARAKTERISTIK SUBJEK PENELITIAN Berikut ini akan dipaparkan mengenai setting tempat, setting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Setting tempat akan membahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas kolaborasi. Penelitian ini memiliki salah satu ciri khas yaitu adanya kolaborasi (kerjasama)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen pada semester 2 Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SDN Candirejo 02 Tuntang yang terletak di Jl.Mertokusuma 32, Kelurahan Candirejo, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 1. Tempat Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Regunung 01, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang pada semester 2 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang mengacu pada tindakan-tindakan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalahmasalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN. 2 BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan di kelas V SD N 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Tempat Penelitian ini berlokasi di SD Negeri 01 Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Bendar Kabupaten Pati. Letak desa Bendar berada di pesisir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Tempat Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 3 SD Negeri Blotongan 02 Salatiga. Peneliti merencanakan penelitian pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 3.1.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD N Klero 01. Sd ini terletak di jalur utama desa Klero Kec.Tengaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan peneliti yang bekerjasama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab. III tentang penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, subyek penelitian, variabel dalam PTK, prosedur penelitian, data dan cara pengumpulannya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul ini diuraikan tentang setting waktu penelitian, setting tempat penelitian dan karakteristik subjek penelitian. 3.1.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Classroom Action Research (CAR) atau sering disebut dengan penelitian tindakan kelas (PTK).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SDN Salatiga Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, subyek dari penelitian tidakan kelas adalah siswa kelas 4

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi dengan guru kelas, dimana peneliti bekerjasama dengan guru kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, Subyek dan Obyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan karakteristik Subjek Penelitian Setting penelitian tindakan kelas ini mencakup tempat penelitian, subjek penelitian dan waktu pelaksanaan penelitian 1. Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi. Salah satu ciri khas adalah adanya kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (guru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru kelas atau di sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1Jenis Penelitian penelitian ini dilakukan menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Menurut Arikunto (2010) penelitian tindakan kelas merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR), yaitu sebuah kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 di SDN Pati Wetan 01 Kecamatan Pati. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 06, kelurahan Sidorejo Lor kecamatan Sidorejo kota Salatiga. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Sidomukti 04, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.SD Negeri Sidomukti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014 selama bulan Mei-Juni 2014 di SD Negeri Kadirejo 03 yang letaknya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. Kajian Teori... 8

DAFTAR ISI. A. Kajian Teori... 8 DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR BAGAN... viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti menggunakan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkolaborasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakter Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian a. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Tegalrejo 05 Jalan Dhamar No. Magersari Tegalrejo Kecamatan Argomulyo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Tempat Penelitian Seting tempat dalam penelitian ini menggunakan setting kelas dengan data yang diperoleh berasal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di Kelas 2 SD Negeri Papringan 03. Letak SD Negeri Papringan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Pada sub bahasan setting dan karakteristik subyek penelitian ini di dalamnya akan diurankan beberapa sub pokok bahasan yaitu tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK Kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas ide

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ledok 04 Desa Ringinanom Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Waktu penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas dilakukan pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014. Penentuan waktu penelitian mengacu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. Menurut Zainal Aqib (2006:13), penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting & Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V Sekolah Dasar Negeri Keboromo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati. Waktu pelaksanaan dimulai pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (action research), yaitu penelitian yang bersifat kolaboratif yang didasarkan pada permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK kolaborasi.yaitu penerapan penelitian tindakan di dalam dunia pendidikan yang dilakukan oleh seorang peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Miri, dengan subyek penerima tindakan kelas adalah siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah kelas 4 SD N Kemambang 02 Kecamtan Banyubiru Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah sekolah di daerah pedesaan yang berjarak ±1 Km dari pusat pemerintahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kluwan 01. Lokasi sekolah tersebut berada di Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Untuk mengetahui waktu dan tempat diadakannya penelitian, serta subjek dan karakteristik dari subjek penelitian, berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 03 yang terletak di Dusun Mukus Desa Ujung-ujung Kecamatan Pabelan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1.Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SD Negeri Medayu 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang pada semester II Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri I Tleter Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Subyek dari penelitian tindakan kelas adalah siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) menurut Arikunto (2011), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 di kelas IV SDN Jatijajar 02 Bergas Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Kritig yang berlokasi di desa Kritig, Kecamatan Petanahan,

Lebih terperinci