BAB III PELAKSANAAN MAGANG

Transkripsi

1 BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Dalam proses pelaksanaan magang yang dilaksanakan oleh penulis kurang lebih dua bulan yaitu dari tanggal 15 Februari 2016 s/d tanggal 15 April 2016 di KAP Drs. Chaeroni & Rekan. Pada hari pertama melaksanakan magang, penulis didampingi oleh salah satu karyawan KAP untuk diperkenalkan kepada seluruh karyawan karyawan di KAP tersebut. Dalam setiap pekerjaan, penulis selalu diberikan penjelasan mengenai cara kerja dan jenis pekerjaan yang akan dikerjakan. Dalam menjalankan pekerjaan, apabila penulis merasa ada kesulitan atau kendala saat melakukan kegiatan, penulis bisa langsung menanyakan kepada salah satu karyawan KAP tersebut. Salah satu pengarahan yang diberikan oleh pihak KAP adalah tata tertib yang berlaku pada KAP Chaeroni, yakni : 1. Jam kerja dimulai pukul WIB sampai dengan pukul WIB. 2. Berpakaian yang rapi dan sopan. 3. Berperilaku sopan. 4. Jujur, disiplin serta bertanggung jawab. 29

2 30 5. Mampu berkomunikasi dan berperilaku baik kepada atasan maupun karyawan. Semua peraturan ini berlaku untuk karyawan maupun mahasiswa/i yang sedang magang di Kantor Akuntan Publik tersebut. 3.2 Kegiatan Selama Magang Selama melaksanakan magang, penulis selalu berusaha menjalin hubungan dengan para karyawan dan pimpinan agar penulis memperoleh data data yang dibutuhkan, baik data tersebut diperoleh secara langsung maupun melalui pengamatan secara langsung terhadap apa saja yang menjadi kegiatan kerja sebagai masukan penulis dalam menyusun laporan magang ini. Penulis melakukan kegiatan magang di mulai dari hari Senin sampai dengan Jum at. Penulis juga melaksanakan jam kerja yang ada di KAP Chaeroni yang telah ditentukan yaitu mulai pukul WIB s/d pukul WIB. Selama kegiatan magang berlangsung, penulis banyak sekali mendapatkan pengetahuan yang berharga seperti keterampilan dan kerjasama antar karyawan dan juga komunikasi yang harus tetap terjalin antar unit yang lainnya, agar dapat terjalin hubungan yang harmonis.

3 31 Kegiatan magang yang dilakukan penulis selama 2 (dua) bulan di KAP Chaeroni dan terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu, Kegiatan Rutin dan Kegiatan Non Rutin yang dilakukan penulis selama proses kegiatan magang Kegiatan Rutin Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan penulis setiap hari. Kegiatan rutin yang penulis kerjakan selama magang antara lain : 1. Penulis melakukan pemeriksaan bukti pendukung biasa yang disebut dengan vouching. Yaitu inspeksi terhadap dokumendokumen yang mendukung suatu transaksi atau data keuangan untuk menentukan kewajaran dan kebenarannya. 2. Penulis melakukan inspeksi atau bisa dikatakan melakukan pemeriksaan secara rinci terhadap data rincian piutang dengan lapora keuangan perusahaan. 3. Melakukan penelusuran terhadap bahan bukti dokumenter atau biasa disebut dengan tracing. Yaitu melakukan penelusuran mulai dari data awal direkamnya dokumen yang dilanjutkan dengan pelacakan pengolahan data-data tersebut dalam proses akuntansi.

4 32 4. Penulis menginput data rincian piutang yang diberikan oleh klien yang nantinya akan segera diaudit oleh karyawan KAP. 5. Penulis melakukan konfirmasi terhadap saldo rincian piutang yang dipilih secara sampling untuk memperoleh informasi secara langsung dari pihak ketiga Kegiatan Non Rutin Selain kegiatan rutin penulis juga melakukan kegiatan non rutin yang dilakukan selama kegiatan magang antara lain : 1. Membantu karyawan KAP untuk mengambil data perusahaan klien yang akan segera di audit. 2. Membantu karyawan KAP untuk merekap data-data yang diterima dari klien. 3. Melakukan cek fisik terhadap kas kecil atau cash opname. 4. Melakukan adjustment terhadap laporan keuangan ke klien. 5. Melakukan revisi terhadap Laporan Auditor Independen dan CALK.

5 Masalah yang Ditemui Pada Unit Kerja Setiap orang dalam melakukan suatu hal ada kalanya melakukan suatu masalah, baik yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, begitu pula dengan KAP Chaeroni. Penulis melihat hal-hal yang menjadi masalah di KAP Chaeroni antara lain : Masalah Komunikasi Antar Karyawan Tidak adanya pembagian tugas yang jelas merupakan lemahnya kerjasama dalam tim. Sehingga dalam proses audit sering terjadi kesalahan dalam pengerjaan tugas Masalah Penyimpanan Data Pengarsipan bukti-bukti transaksi maupun dokumen-dokumen audit yang kurang rapi sehingga menyulitkan pencarian data-data yang dibutuhkan. Hal ini disebabkan karena tidak adanya sistem pengarsipan dan tempat penyimpanan dokumen yang memadai Masalah Keterlambatan Data yang Diterima Keterlambatan data yang diterima oleh klien dan biasanya disebabkan karena keteledoran dari klien atau karena data yang diminta terlalu banyak sehingga memakan waktu yang agak lama Masalah Selisih Cash Opname Terkait kegiatan non rutin yang penulis kerjakan yaitu cash opname penulis pernah mendapatkan masalah mengenai selisih

6 34 yang terjadi ketika melakukan pemeriksaan kas secara fisik di kantor klien. Yang menjadi masalah yaitu pihak klien tidak mau menggenapkan total saldo yang penulis sudah periksa. Walaupun nominal terkait selisih yang dipermasalahkan tidak material Masalah Perbedaan Data yang Diterima Adapun permasalahan yang penulis pernah hadapi yaitu terkait masalah adjusment mengenai akun Pph pasal 23. Karena ada perbedaan data antara yang diterima oleh penulis selaku auditor dengan laporan inhouse perusahaan. 3.4 Pemecahan Masalah Pada Unit Kerja Alternatif Pemecahan Masalah Setelah penulis melakukan pengamatan selama melakukan kegiatan magang dan menemukan beberapa masalah, penulis mencoba mengemukakan solusi dari masing-masing masalah yang ada. Adapun pemecahan masalah tersebut adalah sebagai berikut : Komunikasi Antar Karyawan Terkait lemahnya kerjasama dalam tim, sebaiknya dalam tiap penugasan, tim audit harus terdiri dari manajer, auditor senior dan auditor junior. Karena diperlukan kerjasama yang baik antar

7 35 anggota tim dan profesionalisme. Diperlukan adanya perhatian dari partner dan manajer, yaitu individu pada setiap tingkatan mengawasi dan mereview pekerjaan rekannya yang berada dibawah tingkatan struktur organisasi dibawah mereka. Untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dalam tim, tiap individu harus memiliki rasa kekeluargaan yang tinggi, atau bisa diadakan rapat rutin demi menjalin hubungan yang lebih erat lagi Penyimpanan Data Terkait pengarsipan dokumen maupun bukti-bukti transaksi yang kurang rapi sehingga menyulitkan pencarian data-data yang dibutuhkan. Penulis menyarankan agar ditambahnya tempat penyimpanan dokumen yang memadai dan mengadakan sistem pengarsipan yang benar, seperti mengarsipkan sesuai dengan nama perusahaan atau nama klien. Sehingga memudahkan para auditor untuk mencari data yang dibutuhkan. Untuk lebih praktisnya lagi, dokumen-dokumen penting tersebut bisa disimpan di file khusus didalam komputer (dalam bentuk soft copy) Keterlambatan Data yang Diterima Menurut penulis untuk memecahkan masalah keterlambatan data yang diterima, hendaklah KAP Chaeroni selaku auditor untuk menanyakan kesanggupan perusahaan untuk memberikan data yang diminta sesuai dengan waktu yang

8 36 diberikan agar proses audit tidak memakan waktu yang lebih lama karena data yang diminta tidak diberikan secepatnya. Seharusnya data harus diberikan ke auditor paling lama 2 minggu setelah menandatangani surat penawaran agar pekerjaan dapat dilakukan secepatnya. Kekurangnnya ialah tidak adanya sanksi jika keterlambatan data yang diberikan sehingga sering kali data yang diberikan tidak tepat waktu. Terlebih lagi waktu pengauditan yang sangat terbatas. Oleh karena itu pihak auditor harus memberikan sanksi agar tidak terjadi keterlambatan data yang diberikan Selisih Cash Opname Terkait masalah yang pernah dihadapi penulis, sebelum melakukan cash opname atau pemeriksaaan kas adanya baiknya pihak klien membuat persetujuan dengan auditor terlebih dahulu apabila ada selisih saldo. Jika selisih yang dipermasalahkan tidak material maka tidak apa apa dan jika nominal selisih yang dipermasalahkan material maka auditor akan mengecek lebih lanjut terkait selisih tersebut.

9 Perbedaan Data yang Diterima Maka solusinya yaitu pihak auditor harus mengkonfirmasi terkait perbedan data yang diterima kepada klien. Dan selaku auditor, maka harus menyarankan adanya proses adjustment (koreksi) terkait akun Pph pasal 23.