BAB V PENUTUP. Setelah melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) di PT. Layar Tujuh

Transkripsi

1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) di PT. Layar Tujuh Pariwara atau Layar 7 selama dua bulan sebagai Media Planner dan Media Buyer. Dari semua itu bisa disimpulkan bahwa penulis menjadi lebih mengerti dan memahami apa yang ada di lapangan secara langsung. Bagaimana peran dan tugas Media Planner dan Media Buyer dalam biro iklan khususnya di PT. Layar Tujuh Pariwara. Media Planner adalah orang atau individu yang menyusun keputusan strategis yang dipaparkan dalam rencana media, seperti dimana akan beriklan, kapan dan tipe media mana yang akan dipakai untuk audiensi tertentu tepat untuk digunakan dalam penyampaian pesan-pesan iklan produk tertentu. Berikut peran seorang Media Planner di PT. Layar Tujuh Pariwara : 1. Menentukan Analisa Target Audiens dan Media 2. Menentukan Media Objective 3. Menetapkan Strategy Media dan Media Tactic 4. Menentukan Seleksi Bauran Media 5. Menetapkan Jadwal dan Waktu Media 6. Menetapkan Anggaran Media Tahap-tahap tersebut telah dilalui dengan sistematis dan sesuai teori Media Planning yang yang dikemukakan di Tinjauan Pustaka dan bangku perkuliahan. Sehingga penulis bisa mengaplikasikan dan mengerjakan setiap 41

2 pekerjaan yang berhubungan dengan Media Planning dengan hasil yang memuaskan. Media Buyer adalah orang atau individu yang mengimplementasikan rencana media dengan membeli ruang atau waktu di media. Berikut peran seorang Media Buyer di PT. Layar Tujuh Pariwara: 1. Menyediakan Informasi bagi Media Planner 2. Memilih Kendaraan Media 3. Negoisasi Harga Media 4. Monitoring Performa Kendaraan Media 5. Post Campaign Analysis Tahap-tahap tersebut telah dilalui dengan sistematis dan sesuai teori Media Buying yang yang dikemukakan di Tinjauan Pustaka dan bangku perkuliahan. Sehingga penulis bisa mengaplikasikan dan mengerjakan setiap pekerjaan yang berhubungan dengan Media Buying dengan hasil yang memuaskan. 42

3 B. Saran Saat melaksanakan Kuliah Kerja Media di PT. Layar Tujuh Pariwara, penulis mengalami beberapa kesulitan seperti: 1. Kurang terstrukturnya program khusus untuk mahasiswa magang di PT. Layar Tujuh Pariwara, dimana penulis harus proaktif dalam mempelajari bidang dan aktivitas Media Planner dan Media Buyer. 2. Ilmu Media Planner dan Media Buyer yang didapat di perkuliahan masih terbatas pada media Televisi karena yang di ajarkan di kampus lebih banyak seputar print Ad(billboard, baliho, pamflet, spanduk,dll) dan radio sehingga belum bisa diaplikasikan secara maksimal saat magang di PT. Layar Tujuh Pariwara. 3. Belum terlalu mahir dalam mengoperasikan, membaca dan menganilisa data dari software Nielsen Arianna. Berdasarkan permasalahan diatas, penulis dapat memberikan saran-saran yang mungkin bisa bermanfaat untuk PT. Layar Tujuh Pariwara: 1. Pihak perusahaan diharapkan membuat program khusus yang terstruktur untuk mahasiswa magang karena penulis sangat memerlukan bimbingan untuk menambah pemahaman tentang peran Media Planner dan Media Buyer. 43

4 Selain memberikan saran bagi instansi yang telah disebutkan di atas, penulis juga memberikan saran bagi Program Diploma III Komunikasi Terapan FISIP UNS, antara lain : 1. Memberikan mata kuliah yang memberikan ilmu Media Planner dan Media Buyer yang lengkap dan update dengan perkembangan media dan teknologi. 2. Perlunya sebuah kesiapan sebelum melakukan KKM seperti training simulasi pembuatan media plan, pengoperasian Arianna atau mungkin dengan memberikan sebuah workshop atau seminar yang mengundang pakar-pakar dibidang advertising khususnya Media Planner dan Media Buyer. 3. Sarana dan prasarana yang berhubungan dengan Media Planner dan Media Buyer harus selalu update dengan perkembangan zaman. Seperti buku-buku atau software Arianna. 44

5 DAFTAR PUSTAKA Batra, R., John G. Myers & David A., 1995, Advertising Management (5 th ed), USA: Prentice Hall. Belch, G.E. & Michael A. Belch, 2001, Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspectives (5 th ed), New York: Irwin/Graw Hill. Kasali, R., 1996, Manajemen Periklanan, Jakarta: Grafity Pustaka Umum. Moriarty, S., Nancy Mitchell & William Wells Advertising (edisi 8) - alih bahasa Triwibowo B.S. Jakarta: Kencana. Morrisan, M.A., 2010, Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta: Kencana. Wells, W., John Burnett & Sandra Moriarty, 2000, Advertising: Principles & Practice (5th ed), USA: Prentice Hall. 45

6 Lampiran 1 46

7 Lampiran 2 a. No. Of spot = 479 b. GRPs = 695 c. OTS / AVG.Freq = 9.1 d. Frequensi of Distribution 0 24% 1 76% 2 68% 3 60% 4 52% 5 45% 6 39% 7 34% 8 29% 9 25% 10 22% 11 19% 12 17% 13 15% 14 13% 15 12% Reach 76% 68% 60% 52% 45% 39% 34%29% Frequency 25% 22%19%17%15%13%12% e. Share by TV Station STATION EXPENDITURE GRPs SPOT CPRP Rp. Nett % % % RCTI % % 78 16% SCTV % 54 8% 32 7% IVM % 47 7% 49 10% MNCTV % 91 13% 51 11% ANTV % 36 5% 60 13% TRANS % 86 12% 54 11% GTV % 57 8% 50 10% TVONE % 40 6% 67 14% TRANS % 55 8% 38 8% TOTAL % % % f. GRPs by Day part DAY PART GRPs Super Prime ( :59) 560 Prime Time (22-23) 83 Reguler (23-24) 30 Other (00-05)

8 g. Share by Duration DUR. EXPENDITURE GRPs SPOT CPRP Rp. Nett % % % % % % % 32 5% 23 5% TOTAL % % % h. Share by Market MKT EXPENDITURE GRPs SPOT Rp. Nett % % % NTW % % % JKT BDG SMG SBY MDN i. GRPs by day DAY GRPs % Mon 86 12% Tue 70 10% Wed % Thu % Fri % Sat % Sun 96 14% TOTAL % j. GRPs by week WEEK GRPs % % % % % % TOTAL % GRPs by day part DAY PART GRPs SHARE % % % % TOTAL % 48