MANAJEMEN MEDIA PENYIARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MANAJEMEN MEDIA PENYIARAN"

Transkripsi

1 MODUL PERKULIAHAN MANAJEMEN MEDIA PENYIARAN Pemasaran Iklan Media Televisi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Komunikasi Program MK41011 H.SYAFEI.S DRS.M.I.Kom Studi broadcasting 12 Kompetensi Setelah mengikuti pokok bahasan ini setidaknya Mahasiswa mengetahui dan memahami tentang Pemasaran iklan, operasional penjualan, dan traffic pada Stasiun Penyiaran Televisi. Abstract Pokok bahasan tentang Tentang Pemasaran iklan, operasional penjualan, dan traffic pada stasiun Penyiaran Televisi. Pokok bahasaan tentang

2 PEMASARAN IKLAN A. STRATEGI SIARAN IKLAN Dalam bisnis periklanan, pembelian waktu siaran iklan televisi merupakan pekerjaan terspesialisasi khususnya bagi perusahaan besar dengan anggaran besar untuk iklan televisi. Pemasang iklan televisi biasanya perusahaan besar, skala nasional-menggunakan jasa perusahaan iklan khusus pembelian media televisi (specialized media buying service) yang bertanggung jawab terhadap pembelian waktu siaran dan penjadwalan penayangan iklan (media schedule). Perusahaan pembelian media terlebih dahulu harus menjawab sejumlah pertanyaan seperti : a. apakah mereka akan menggunakan siaran iklan nasional ataukah lokal; b. stasiun penyiaran dan program apa yang akan dipilih untuk beriklan c. serta bentuk kontrak iklan yang diinginkan. Terdapat beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan dalam merencanakan iklan untuk televisi atau radio agar dapat mencapai sasaran sesuai dengan keinginan pemasang iklan. Beberapa faktor penting itu antara lain terkait dengan waktu penayangan iklan, medium yang digunakan, penempatan iklan, peringkat atau rating program. Memasang iklan di televisi atau radio pada kenyataan lebih rumit dari pada memasang iklan pada jenis media massa lainnya. Setiap tahap pekerjaan mulai dari gagasan, pelaksanaan hingga penayangan membutuhkan persiapan yang baik dan matang. Iklan televisi yang bagus harus menarik dan meninggalkan kesan yang mendalam. Perusahaan yang memiliki rencana untuk memasang iklan pada stasiun televisi atau radio harus memahami strategy siaran iklan seperti jumlah audien, dimana jumlah audien ini merupakan faktor yang mempengaruhi tingkatan penjualan yakni calon pembeli atau audien, maksudnya makin banyak audien yang menonton siaran televisi makin banyak iklan dan berarti makin berhasil. Kemudian adalah susunan audien, pemasang iklan lebih tertarik apakah audien tersebut merupakan audien potensial, karena banyak audien tidak selalu mempengaruhi pembelian, audien potensial ditinjau dari sudut demography adalah yang berusia antara umur18 sampai dengan 49 tahun. Pemasang iklan juga perlu menyediakan 2

3 dana awal untuk membuat materi iklan dan dibutuhkan dana lagi untuk menyiarkannya. Ada tiga pihak yang berkepentingan agar suatu iklan dapat tampil pada media penyiaran yaitu pemasang iklan (produsen barang dan jasa), biro iklan dan stasiun penyiaran. 1. PEMASANG IKLAN Pada Umumnya para pemasang iklan adalah perusahaan besar yang memberikan kewenangan kepada bagian promosi dan iklan (Advertising Departement) yang ada pada perusahaan itu untuk merencanakan promosi atau iklan. Bagian promosi bertanggung jawab untuk merencanakan kebijakan iklan dan mengawasi pelaksanaannya. Dengan demikian bagian promosi tidak terlibat dalam pekerjaan detail pembuatan iklan namun menyerahkan urusan itu kepada biro iklan (advertising agency). Bagian promosi bertanggung jawab untuk memilih biro iklan, memberikan tanggapan atas setiap proposal yang diajukan biro iklan dan memastikan tujuan atau target yang sudah ditetapkan dapat tercapai. Beberapa perusahaan besar memiliki bagian promosi yang terjun langsung memproduksi iklan. Dalam hal ini, bagian promosi tidak hanya sekedar merekomendasikan kebijakan promosi atau iklan kepada manajemen tetapi terjun langsung memproduksi iklan, mulai dari menulis skript, mengatur produksi dan memilih stasiun yang akan menyiarkan iklan itu. Dalam hal ini, bagian promosi juga berfungsi sebagai biro iklan. 2. BIRO IKLAN Perusahaan atau lembaga yang memegang peranan sangat penting dalam kegiatan iklan di radio atau televisi adalah biro iklan. Pada awal mula munculnya siaran radio di AS, biro iklan tidak saja bekerja untuk memproduksi iklan tetapi juga memproduksi program siaran tempat iklan itu akan ditayangkan. Stasiun penyiaran radio hanya hanya berfungsi menyediakan fasilitas siaran saja. Namun sejak munculnya televisi, peran membuat program siaran berpindah dari biro iklan ke stasiun penyiaran. Saat ini, biro iklan pada umumnya hanya memproduksi iklan saja. Terdapat tiga fungsi utama biro iklan yaitu : 1) merancang dan memproduksi iklan 2) mengawasi penayangan iklan; dan 3) memonitor efektivitas iklan itu. 3

4 Biro iklan besar, biasanya memiliki bagian-bagian yang bertanggung jawab atas masing-masing fungsi tersebut. Salah satunya adalah Departemen Kreatif (Creative Departement) yang bertanggung jawab untuk menggali ide-ide iklan yang orisinil dan menuliskan ide-ide itu secara tertulis (skrip iklan) untuk kebutuhan iklan televisi atau radio. Sebagian biro iklan memproduksi sendiri iklan tersebut. Namun ada juga biro iklan yang menyerahkan produksi iklan ke pihak lain misalnya ke rumah produksi (production house) yang mengkhususkan diri untuk membuat iklan. Biro iklan memiliki bagian yang bertugas menjaga hubungan kerja, antara biro iklan dengan perusahaan atau lembaga pemasang iklan. Bagian ini disebut Account Service Departement. Staf yang bertugas dibagian ini disebut dengan Account Executive yang berhubungan langsung dengan perusahaan calon pemasang iklan dalam merencanakan dan melaksanakan rencana yang sudah disepakati. Account Executive adalah orang yang bertanggung jawab untuk mempresentasikan proposal iklan yang akan dibuat dan meminta persetujuan pemasang iklan. Orang yang menduduki posisi Account Executive memiliki posisi yang unik. Bila ia berada di kantor klien, ia adalah representative dan biro iklan tempatnya bekerja dan menerima gaji. Namun bila ia berada di kantor biro iklan tempatnya bekerja maka ia merupakan wakil dari klien. Namun tentu saja dia tidak boleh melupakan kepentingan biro iklannya sendiri. 3. STASIUN PENYIARAN. Departemen Sales-Marketing merupakan bagian yang sangat penting pada organisasi stasiun penyiaran. Tanggung jawab bagian ini adalah menjual produk dari stasiun penyiaran. Dengan demikian tanggung jawab bagian Sales- Marketing adalah menjual waktu siaran yang dimiliki stasiun penyiaran kepada pihak lain. Departemen Sales-Marketing dipimpin oleh seorang Manager yang mengawasi pekerjaan para tenaga penjual (salesperson) yang mendapatkan penghasilannya dari komisi penjualan. Karena para sales person ini bekerja berdasarkan komisi maka biasanya mereka memiliki motivasi tinggi dalam bekerja untuk menjual sebanyak mungkin waktu siaran yang tersedia. Penghasilan sales manager pada gilirannya akan naik turun tergantung kepada keberhasilan tenaga penjualnya. Dalam menjalankan tugasnya para tenaga penjual harus meyakinkan calon 4

5 pemasang iklan dengan memberikan segala informasi yang ada bahwa iklan yang direncanakan itu akan mencapai para pembeli potensialnya dengan cara yang paling efisien dan murah. Hal yang paling penting dalam menjual iklan adalah hasil survey audien atau laporan rating mengenai program tempat suatu iklan akan ditayangkan. Calon pemasang iklan akan selalu membandingkan antara berbagai media massa yang ada., sebelum memilih suatu media massa tertentu untuk memasang iklan. Dengan demikian tenaga penjual stasiun penyiaran harus bersaing dengan stasiun kompetitornya dan media massa lainnya seperti radio, koran, dan majalah. Jika pemasang iklan (klien) sudah diperoleh maka bagian Sales-Marketing bertanggung jawab untuk melayani kliennya. Bagian ini harus menjaga agar klien tetap senang dan puas dengan pelayanan yang diberikan. Sebagaimana suatu biro iklan, bagian promosi stasiun penyiaran harus memilih media yang akan digunakan untuk mengiklankan program. Tentu saja media pertama yang harus dipilih untuk mengiklankan suatu program adalah stasiun.penyiaran sendiri. Bagian promosi harus bekerjasama dengan bagian sales agar mendapatkan waktu siaran untuk mengiklankan program siaran. Ini dimaksud agar waktu siaran yang tersedia tidak dijual untuk pemasang iklan lain. Selain di stasiun penyiaran sendiri, bagian promosi stasiun televisi dapat beriklan di media lainnya seperti radio, surat kabar atau memasang billboard. B. KONTRAK SIARAN IKLAN Iklan dapat ditayangkan setelah melalui beberapa kesepakatan antara pihak stasiun penyiaran dengan pemasang iklan. Negoisasi akan menghasilkan kesepakatan yang mengatur tiga hal yakni partisipasi pemasang iklan, pengaturan waktu penayang iklan, dan biaya iklan yang akan dibahas sebagai berikut (Morissan 2005 : ) Partisipasi pemasang iklan, 1.Bloking time, kesepakatan dalam system blocking time ini, adalah merupakan sponsor penuh, dimana pemasang iklan membayar untuk keseluruhan program siaran dan hanya iklan sponsor perusahaan tersebut saja yang harus ditayangkan. 2. Air time sharing (Sponsor bersama), beberapa pemasang iklan secara bersamasama menjadi sponsor satu program siaran dengan membagi waktu iklan menjadi beberapa bagian. Misalnya satu program memiliki durasi program sepuluh menit, maka durasi itu dibagi sama diantara beberapa sponsor dimaksud. 5

6 3. Participating advertisement (iklan partisipasi), beberapa perusahaan atau pemasang iklan mensponsori satu program siaran, dengan ketentuan iklan beberapa sponsor tersebut akan muncul bergantian dalam commercial break (jeda iklan) 4. Cooperative advertisement (iklan kerjasama), perusahaan manufaktur yang memproduksi suatu produk bekerjasama dengan perusahaan yang memiliki jaringan pemasaran, misalnya perusahaan pemilik jaringan super market bersama-sama menanggung biaya bagi pemasangan iklan produk yang dihasilkan perusahaan manufaktur tersebut. 5. Barter, adalah suatu kesepakatan yang dilakukan pembayarannya tidak dilakukan dengan uang melainkan barang. Sebagai contoh barter, stasiun televisi melakukan produksi dan penayangan games show, hadiah acara games show tersebut diberikan oleh sebuah atau beberapa perusahaan. 6 Pay per inquiry (dibayar berdasarkan penjualan), Pemasang iklan membayar biaya iklan kepada stasiun penyiaran berdasarkan prosentasi dari jumlah barang yang terjual. C. Waktu penayangan iklan Waktu penayangan iklan merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan tariff siaran iklan. Waktu siaran yang paling mahal untuk televisi adalah prime time yakni pukul sampai dengan pukl Wib, namun bagi stasiun radio tidak berlaku prime time untuk malam hari tetapi drive time waktu yang utama mendengarkan siaran radio yakni ketika mulai pergi bekerja dan sore hari ketika pulang dari kantor didalam mobil kenderaan pribadi. Untuk menayangkan iklan pada waktu tertentu terdapat beberapa kesepakatan antara pemasang iklan dengan stasiun penyiaran sebagai berikut; 1. Fixed time (waktu tetap), Bentuk kesepakatan ini adalah yang paling mahal (premium rate), iklan harus ditayangkan menurut waktu yang sesuai dengan perjanjian dan stasiun penyiaran tidak dibenarkan untuk memindahkan ke waktu yang lain dengan alasan apapun. 2. Run of the schedule (ROS), kesepakatan menetukan waktu penyiaran iklan adalah stasiun televisi bukan pemasang iklan. Stasiun penyiaran akan menempatkan iklan dimana saja tetapi sesuai dengan priode dalam kontrak. Stasiun penyiran akan menayangkan iklan pada waktu yang terbaik dan bergilir sepeti pada awal acara, pertengahan, dan terakhir. 6

7 3. Pre emptibility, Stasiun penyiaran menawarkan iklan dengan harga murah (discount rate) kepada pemasang iklan, tetapi dengan syarat iklan itu akan diganti dengan iklan yang lain yang bersedia membayar lebih mahal, kesepakatan semacam ini dalam upaya mengoptimalkan penggunaan waktu iklan yang masih kosong. 4. Advertisement package (paket iklan), Stasiun penyiaran memberikan tariff yang lebih murah kepada iklan yang ditayangkan dengan frekuensi yang tinggi daripada iklan yang ditayangkan beberapa kali saja 5. Up-front- sale, kesepakatan antara stasiun penyiaran dengan pemasang iklan untuk memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada pengisi iklan tertentu untuk menayangkan iklannya, karena pemasang iklan tersebut telah lama berlangganan dengan stasiun penyiaran dimaksud. 6. Special future (kesepakatan khusus), kesepakatan ini mengatur tariff iklan berdasarkan jumlah audien yang mengikuti suatu program siaran. Pemasang iklan yang ingin menempatkan iklannya pada suatu program yang popular dengan jumlah audien yang besar biasanya harus membayar lebih mahal. Tarif yang dikenakan atas iklan yang disiarkan pada saat penayangan program popular bisa meningkat bila jumlah audien bertambah secara signifikan. Peningkatan tarif ini bisa mencapai dua kali bahkan tiga kali lipat D. Biaya iklan Menentukan berapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk siaran iklan agak rumit, karena waktu siaran hanya memiliki harga bagi pemasang iklan, jika tersedia audien yang cukup pada waktu siaran itu.tetapi kenyataannya audien selalu berubah pada setiap segmen siaran dalam satu hari, minggu dan bahkan musim dalam satu tahun. Karena jumlah audien selalu berubah setiap waktu, demikian pula biaya untuk penyiaran iklan. Namun demikian ada tiga factor yang tidak berubah dalam menentukan biaya iklan siaran sebagaimana dikemukakan oleh Head- Sterling The most stable factors that affect pricess of broadcast time are market size, station facility, and network affiliation (factor yang paling stabil yang mempengaruhi biaya siaran adalah ukuran pasar, fasilitas stasiun dan afliasi jaringan, seperti yang dikutip Morissan dalam bukunya yang berjudul Periklanan. Market size adalah seberapa banyak audien yang terdapat dalam satu wilayah siaran, misalnya suatu stasiun lokal beroperasi di 7

8 Jawa barat, maka stasiun tersebut mempunyai market size seluas jawa barat. Semakin besar penduduk disatu wilayah maka biaya iklan semakin mahal.terkait dengan jumlah audien yang selalu berubah-rubah terdapat beberapa factor yang mempengaruhi tariff siaran iklan televisi berdasarkan besar kecilnya audien yang ada pada waktu siaran tertentu yaitu penayangan, rating, peringkat acara dan beberapa factor lainnya. Rating Acara, Popularitas suatu acara, ketika suatu iklan akan ditayangkan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan tarif iklan. Laporan pringkat acara atau rating yang dikeluarkan secara teratur (reguler) biasanya hanya dilakukan terhadap stasiun televisi nasional atau stasiun jaringan (network) yang melakukan siaran secara nasional, sedangkan penelitian rating terhadap stasiun televisi lokal hanya dilakukan pada saat saat tertentu saja. Stasiun Televisi terkadang melakukan kesepakatan dengan pemasang iklan pada suatu program baru yang diperkirakan akan memperoleh rating bagus. Stasiun televisi menggunakan tarif iklan pada tingkat tertentu dengan jaminan bahwa program siaran dimana suatu iklan pada tingkat tertentu dengan jaminan bahwa program siaran dimana suatu iklan akan ditayangkan akan memperoleh rating yang bagus dan akan dapat menjaring audien dalam jumlah besar. Jika rating acara atau jumlah audien tidak sesuai dengan perkiraan, maka stasiun penyiaran akan memberikan kompensasi berupa pengembalian dana atau memberikan iklan gratis kepada pemsang iklan. Kesepakatn semacam ini kemudian dikenal dengan istilah makegood. Faktor lain, Selain faktor tersebut diatas terdapat faktor lain yang kerap menjadi pertimbangan pemasang iklan untuk menayangkan iklannya pada stasiun penyiaran tertentu. Ditinjau dari perspektif media penyiaran maka ada tiga faktor lain yang menentukan apakah suatu stasiun penyiaran akan sukses, kurang sukses atau gagal dalam menjaring pemasang iklan. Ketiga faktor itu adalah programming, promotion dan sales yang disebut Head-Sterling sebagai the major dynamic factor the ones that make one station successful and another similar stasion less successful. (Faktor penting yang dinamis beberapa aspek yang membuat suatu stasiun berhasil dan stasiun lainnya kurang berhasil ). Ketiga faktor tersebut harus saling mendukung satu sama lain, untuk mendapatkan audien dan menjaring para pemasang iklan. 8

9 Menghitung Biaya Iklan, Kita telah mengetahui bahwa pemasang iklan harus memperhitungkan biaya relatif (relative cost) yaitu biaya yang mengacu pada hubungan antara biaya yang harus dibayar untuk waktu atau tempat yang disediakan media dengan jumlah audien yang diperkirakan akan menerima pesan iklan. Biaya relative digunakan untuk membandingkan dua media dalam hal jangkauannya kepada audien. Karena tersedia sejumlah media alternatif yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan iklan, maka manajer iklan harus mengevaluasi biaya relatif dari masing-masing media. Teknik penentuan biaya relative ini disebut CPRP (Cost Per Rating Point) dan formulasinya dihitung berdasarkan biaya perspot iklan dibagi rating program. Jika biaya untuk menyiarkan suatu iklan pada program A dengan rating 10 sebesar 20 juta, maka untuk menghitung CPRP iklan itu adalah Rp 20 juta : 10 = Rp 2 juta. Formulasi CPRP ini cukup bermanfaat untuk membandingkan harga iklan antara satu stasiun televisi dengan stasiun lainnya. Disamping itu daftar tariff iklan dalam stasiun penyiaran berbeda antara stasiun televisi dengan radio, untuk televisi satu spot iklan durasinya 30 sedangkan untuk radio satu spot iklan durasinya 60 Traffic, Tugas bagian traffic menyelenggarakan program yang telah diakuisisi atau dibeli, menempatkan ilkan dalam jadwal operasional penyiaran, serta bertanggung jawab menyiarkan iklan tepat waktu.dan memilih waktu penyiaran iklan tersebut tidak berurutan antara iklan sejenis.. 9

10 Daftar Pustaka Morissan, 2008, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio &Televisi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta Peter K, Michael F.Starr, William E. McCavitt. 1991, Electronic Media Management, second edition, Focal Press, London Wahyudi J.B, 1994, Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran, Gramedia Pustaka Utama Jakarta Tyler Estman, Douglas A.Ferguson, 1997, Broadcsat/Cable Programming: Strategies and Practices, 5 th ed, Wardsworth Publishing Company, USA 10

ACCOUNT MANAGEMENT ANGGARAN KOMUNIKASI PEMASARAN. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

ACCOUNT MANAGEMENT ANGGARAN KOMUNIKASI PEMASARAN. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi ACCOUNT MANAGEMENT Modul ke: ANGGARAN KOMUNIKASI PEMASARAN SUHENDRA, S.E., M.Ikom Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran www.mercubuana.ac.id 1. Definisi dan

Lebih terperinci

MANAJEMEN MEDIA PENYIARAN

MANAJEMEN MEDIA PENYIARAN MODUL PERKULIAHAN MANAJEMEN MEDIA PENYIARAN INSTITUSI MEDIA TELEVISI MENURUT UU PENYIARAN THN2002 Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh Komunikasi Program MK41011 H.SYAFEI.S DRS.M.I.Kom

Lebih terperinci

Operasional Stasiun Penyiaran

Operasional Stasiun Penyiaran MODUL PERKULIAHAN Operasional Stasiun Penyiaran Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Disini diisi Fakultas Program

Lebih terperinci

BAB I. beranggapan bahwa sebuah kegiatan creative adalah hal penting dari seluruh

BAB I. beranggapan bahwa sebuah kegiatan creative adalah hal penting dari seluruh BAB I BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam proses perancangan sebuah iklan, umumnya masyarakat beranggapan bahwa sebuah kegiatan creative adalah hal penting dari seluruh proses kerja

Lebih terperinci

Marketing Communication Management

Marketing Communication Management Modul ke: Marketing Communication Management Ruang Lingkup Marcomm/Advertising Agency Fakultas FIKOM Mujiono Weto, S.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si PERTEMUAN 3 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA, JAKARTA MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : POKOK BAHASAN PROSES PERIKLANAN DESKRIPSI Pembahasan pada modul ini meliputi tahap-tahap

Lebih terperinci

Riset Data Analisis Program TV

Riset Data Analisis Program TV Modul ke: Riset Data Analisis Program TV Fakultas FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Riset Data Analisis Bagian research program bertugas menyajikan evaluasi realitas

Lebih terperinci

Modul ke: TV PROGRAMING STRATEGI PERENCANAAN PROGRAM. Fakultas Ilmu Komunikasi. Aditya Rizky Gunanto. Program Studi Broadcasting.

Modul ke: TV PROGRAMING STRATEGI PERENCANAAN PROGRAM. Fakultas Ilmu Komunikasi. Aditya Rizky Gunanto. Program Studi Broadcasting. Modul ke: TV PROGRAMING STRATEGI PERENCANAAN PROGRAM Fakultas Ilmu Komunikasi Aditya Rizky Gunanto Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id STRATEGI PROGRAM Strategi program yang ditinjau dari dari

Lebih terperinci

Marketing Communication Management

Marketing Communication Management Modul ke: Marketing Communication Management Alur Kerja Marcomm / Advertising Agency Fakultas FIKOM Mujiono Weto, S.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Memilih Media Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Hal-Hal yang

Lebih terperinci

BAB II PT. RADIO EKACITA SWARA BUANA (HARD ROCK FM BANDUNG)

BAB II PT. RADIO EKACITA SWARA BUANA (HARD ROCK FM BANDUNG) BAB II PT. RADIO EKACITA SWARA BUANA (HARD ROCK FM BANDUNG) 2.1 Sejarah Perusahaan Hard Rock FM Bandung dikelola oleh PT. Radio Ekacita Swara Buana berdiri dibawah naungan kelompok usaha MRA Group. Memperkenalkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya periklanan adalah bagian dari kehidupan industri modern, dan hanya bisa ditemukan di Negara-negara maju atau Negara-negara yang tengah mengalami perkembangan

Lebih terperinci

Programming TV. Tugas Departemen Program. Syaifuddin, S.Sos, M.Si. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

Programming TV. Tugas Departemen Program. Syaifuddin, S.Sos, M.Si. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi Modul ke: Programming TV Tugas Departemen Program Fakultas Ilmu Komunikasi Syaifuddin, S.Sos, M.Si Program Studi Broadcasting http://www.mercubuana.ac.id Televisi akan berfungsi sebagaimana mestinya apabila

Lebih terperinci

Account Management. KULIAH 2 Agen Periklanan. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si. Life is really simple, but we insist on making it complicated.

Account Management. KULIAH 2 Agen Periklanan. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si. Life is really simple, but we insist on making it complicated. Modul ke: Account Management KULIAH 2 Agen Periklanan Fakultas FIKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Program Studi MARKOM www.mercubuana.ac.id Life is really simple, but we insist on making it complicated. Confucius

Lebih terperinci

Selain itu, dari segi perencanaan anggaran periklanan, media primer biasanya mendapatkan dana yang jauh lebih besar daripada media sekunder.

Selain itu, dari segi perencanaan anggaran periklanan, media primer biasanya mendapatkan dana yang jauh lebih besar daripada media sekunder. Majalah digunakan sebagai media pendukung karena frekuensinya tidak setinggi surat kabar, tetapi memiliki kemampuan menampilkan gambar berwarna dengan kualitas baik. Sedangkan radio digunakan sebagai media

Lebih terperinci

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si PERTEMUAN 2 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA, JAKARTA MODUL AN (3 SKS) Oleh : POKOK BAHASAN Bidang-bidang pekerjaan periklanan DESKRIPSI Pembahasan pada modul ini meliputi bidang-bidang

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAN. 11 stasiun free-to-air (FTA) TV dan memiliki bisnis inti dalam memproduksi dan

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAN. 11 stasiun free-to-air (FTA) TV dan memiliki bisnis inti dalam memproduksi dan BAB II DESKRIPSI PERUSAHAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Media Nusantara Citra Tbk, atau MNC, telah mengoperasikan 4 dari 11 stasiun free-to-air (FTA) TV dan memiliki bisnis inti dalam memproduksi

Lebih terperinci

Strategi Promotion (Promosi)

Strategi Promotion (Promosi) Strategi Promotion (Promosi) Definisi Promosi Promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen aktual maupun konsumen potensial agar mereka mau melakukan pembelian terhadap

Lebih terperinci

Marcomm Management DEFINISI AGEN PERIKLANAN. Berliani Ardha, SE, M.Si

Marcomm Management DEFINISI AGEN PERIKLANAN. Berliani Ardha, SE, M.Si Modul ke: Marcomm Management DEFINISI AGEN PERIKLANAN Fakultas Komunikasi Program Studi Advertising & Marketing communication www.mercubuana.ac.id Berliani Ardha, SE, M.Si Asters get their name from the

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan selalu berusaha agar melalui produk yang dihasilkan (diproduksi) dapat mencapai tujuan (penjualan) yang telah diharapkan. Salah satu tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan banyak dipercaya oleh masyarakat. Masyarakat dapat melihat dunia tanpa harus keluar rumah,

Lebih terperinci

Prilaku Audien & Strategi Program TV

Prilaku Audien & Strategi Program TV Modul ke: Prilaku Audien & Strategi Program TV Fakultas FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Prilaku Audien Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana seorang individu

Lebih terperinci

~ I\omurrik.asi. Pemasaran Terpadu. Morissa~ M.A

~ I\omurrik.asi. Pemasaran Terpadu. Morissa~ M.A er anan ~ I\omurrik.asi Pemasaran Terpadu Morissa~ M.A DAFTAR 151 KATA PENGANTAR DAFTAR 151 v vii BAB 1 KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU 1 Pendahuluan...1 Pengertian Pemasaran...2 Relationship Marketing...

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Marketing 2.1.1 Barang Konsumsi Barang Konsumsi (consumer goods) adalah produk yang ditujukan untuk pengguna akhir. Dasar klasifikasi barang konsumsi yang biasa digunakan

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Media Planning & Buying

Mata Kuliah - Media Planning & Buying Mata Kuliah - Media Planning & Buying Modul ke: Faktor Strategi & Bauran Media Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Faktor strategi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bauran Pemasaran Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

Direktorat Sales Marketing (lanjutan)

Direktorat Sales Marketing (lanjutan) Modul ke: Direktorat Sales Marketing (lanjutan) Fakultas FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Direktorat Sales Marketing Direktorat Pemasaran dan Penjualan didalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata atau istilah komunikasi (Bahasa Inggris communication ) berasal. dari Bahasa Latin communicatus atau communicatio atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata atau istilah komunikasi (Bahasa Inggris communication ) berasal. dari Bahasa Latin communicatus atau communicatio atau digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komunikasi Kata atau istilah komunikasi (Bahasa Inggris communication ) berasal dari Bahasa Latin communicatus atau communicatio atau communicare yang berarti

Lebih terperinci

Lampiran. produk PT. Elite Advertising Indonesia. Indonesia tahu bahwa para distributor. 6. Bagaimana tanggapan masyarakat saat

Lampiran. produk PT. Elite Advertising Indonesia. Indonesia tahu bahwa para distributor. 6. Bagaimana tanggapan masyarakat saat Lampiran Daftar Pertanyaan Wawancara Manager Team Manager PT. Elite manager Inul No. Pertanyaan Advertising PT. Elite Vizta Indonesia Advertising Sarinah Indonesia 1. Bagaimana cara PT. Elite Advertising

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dengan harapan produk dapat dilihat, dipahami dan dibeli oleh pembeli

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dengan harapan produk dapat dilihat, dipahami dan dibeli oleh pembeli BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Semakin tinggi perkembangan dunia usaha akan menimbulkan persaingan produk semakin tinggi. Produsen bersaing dengan produsen lain untuk memikat konsumen dengan harapan

Lebih terperinci

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 9&10 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Periklanan DESKRIPSI Dalam pokok bahasan ini akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi. Komunikasi dapat di lakukan secara verbal yaitu suatu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. interaksi. Komunikasi dapat di lakukan secara verbal yaitu suatu bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi pada dasarnya terjadi dalam berbagai konteks kehidupan. Komunikasi yang merupakan sebagai syarat dalam kehidupan manusia itu sangat penting, hal

Lebih terperinci

TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAJALAH PADA ERA DIGITAL. Oleh: Tri Diah Cahyowati, MSi. Morissan, M.A

TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAJALAH PADA ERA DIGITAL. Oleh: Tri Diah Cahyowati, MSi. Morissan, M.A TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAJALAH PADA ERA DIGITAL Oleh: Tri Diah Cahyowati, MSi Morissan, M.A Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana, 2011 Abstrak: Industri majalah di Indonesia dewasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1.2 Latar Belakang Periklanan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1.2 Latar Belakang Periklanan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan industri advertising saat ini sangatlah ketat. Sehingga setiap perushaan advertising terus melakukan inovasi agar dapat bertahan dari para kompetitornya.

Lebih terperinci

Membeli Program (Outsourcing)

Membeli Program (Outsourcing) Modul ke: Membeli Program (Outsourcing) Fakultas FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Program Outsourcing Hiburan siaran didapat dari kehidupan manusia, sesuatu yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan berbagai uraian dan temuan yang dihasilkan oleh penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan berbagai uraian dan temuan yang dihasilkan oleh penelitian BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan berbagai uraian dan temuan yang dihasilkan oleh penelitian ini, dapat diambil beberapa kesimpulan penting yang merupakan inti dari penelitian

Lebih terperinci

ACCOUNT MANAGEMENT Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran

ACCOUNT MANAGEMENT Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Modul ke: ACCOUNT MANAGEMENT Proses Produksi Iklan pada Media Tradisional dan Media Baru SUHENDRA, S.E., M.Ikom Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Advertising Project Management-

Mata Kuliah - Advertising Project Management- Mata Kuliah - Advertising Project Management- Modul ke: Konsep Manajemen Desain Jasa Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id WHAT

Lebih terperinci

(MANAJEMEN MEDIA TV) Semester VI Tahun Akademik 2014/2015 Dosen Pengampu: Danang Trijayanto, MA

(MANAJEMEN MEDIA TV) Semester VI Tahun Akademik 2014/2015 Dosen Pengampu: Danang Trijayanto, MA (MANAJEMEN MEDIA TV) Semester VI Tahun Akademik 2014/2015 Dosen Pengampu: Danang Trijayanto, MA A. Deskripsi: Manajemen Media Televisi, mata kuliah ini menjelaskan tentang pengelolaan lembaga, berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengan sedikit biaya, radio berpotensi menjangkau tingkatan sosial seluruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengan sedikit biaya, radio berpotensi menjangkau tingkatan sosial seluruh digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Mengenal Format dan Program Radio Radio merupakan alat penerima program dengan biaya murah. Dengan sedikit biaya, radio berpotensi menjangkau tingkatan sosial

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lahirnya media cetak dan media elektronik tidak saja memunculkan sikap serius dari pengusaha lokal, tetapi juga memaksa mereka untuk memperbaiki kualitas produk, barang,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian Perusahaan Advertising

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian Perusahaan Advertising BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Pengertian Perusahaan Advertising PT. Octappeal Indosetia Pengertian atau definisi Advertising Agency atau perusahaan periklanan adalah, suatu organisasi perusahaan

Lebih terperinci

Operasional Stsasiun Penyiaran

Operasional Stsasiun Penyiaran Modul ke: Operasional Stsasiun Penyiaran Departemen Sales dan Marketing (1) Fakultas KOMUNIKASI Syaefurrahman Al-Banjary, SH. M.Si Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Abstract Kuliah ini menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (produsen atau pengiklan), pesan, media massa, komunikan (audiens), dan efek

BAB I PENDAHULUAN. (produsen atau pengiklan), pesan, media massa, komunikan (audiens), dan efek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Iklan merupakan bentuk komunikasi yang bertujuan mempengaruhi setiap lapisan atau anggota masyarakat. Melihat hal ini, banyak produsen maupun biro iklan yang

Lebih terperinci

Bab 13 Mempromosikan Produk 10/2/2017 1

Bab 13 Mempromosikan Produk 10/2/2017 1 Bab 13 Mempromosikan Produk 10/2/2017 1 PENTINGNYA PROMOSI Promosi merupakan teknik yang dirancang untuk menjual produk. Ada 2 nilai umum yang didapatkan dari setiap kegiatan promosi: 1) Mengkomunikasikan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada Bab III, Landasan Teori, penulis akan menjelaskan secara teoritis mengenai promosi, jenis, tujuan promosi,. 3.1 Pengertian, Tujuan, dan Jenis Promosi Promosi merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan dan kelestarian lingkungan, sebenarnya masalah kecepatan, daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media elektronik, merupakan sebuah media komunikasi yang dinilai paling berhasil dibandingkan dengan media massa lainnya dalam menyampaikan

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Pada pertemuan ini, pembahasan focus kepada materi-materi komunikasi untuk pemasaran terpadu, yang antara lain meliputi : 1. Advertising ( Periklanan ) 2. Sales promotion

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang kian berkembang pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu yang besar. Mereka ingin tahu apa yang terjadi di tengah-tengah dunia global. Program informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan mampu mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumennya

BAB I PENDAHULUAN. dengan mampu mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumennya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era teknologi dan persaingan pasar yang makin ketat sekarang ini, banyaknya informasi dan kemudahan untuk mengakses suatu informasi, membuat konsumen semakin

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teori 1. Perpindahan Merek (Brand Switching) Perpindahan merek (brand switching) adalah pola pembelian yang dikarakteristikkan dengan perubahan atau pergantian dari satu

Lebih terperinci

Account Management. KULIAH 5 Client Brief, Creative Brief dan Media Brief. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si

Account Management. KULIAH 5 Client Brief, Creative Brief dan Media Brief. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Modul ke: Account Management KULIAH 5 Client Brief, Creative Brief dan Media Brief Fakultas FIKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Program Studi MARKOM www.mercubuana.ac.id Life is really simple, but we insist

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanpa butuh waktu lama, tenaga yang besar ataupun biaya mahal. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. tanpa butuh waktu lama, tenaga yang besar ataupun biaya mahal. Perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di zaman ini dunia serasa sempit berkat adanya media massa. Media massa mampu mengantarkan informasi bagi semua orang di belahan bumi mana pun tanpa butuh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Penelitian

1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini sebuah informasi sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat luas. Semakin pesatnya pertumbuhan media massa membuat minat masyarakat menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Iklan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Iklan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Iklan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem ekonomi dan sosial masyarakat modern. Hal ini dapat dilihat, bahwa iklan sudah berkembang menjadi sistem

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP KESIMPULAN

BAB V PENUTUP KESIMPULAN BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Kebijakan programming televisi merupakan pijakan televisi dalam menampilkan program acaranya. Karena programming sangat berperan penting bagi keberhasilan sebuah stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dunia ini semua makhluk hidup pasti akan selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan hidupnya, tak terkecuali manusia. Akan tetapi berbeda dengan makhluk hidup

Lebih terperinci

Operasional Stsasiun Penyiaran

Operasional Stsasiun Penyiaran Modul ke: Operasional Stsasiun Penyiaran Fakultas KOMUNIKASI Departemen Sales dan Marketing Media Penyiaran TV (2) Syaefurrahman Al-Banjary, SH. M.Si Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Abstract

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaru setiap hari dan tanpa disadari oleh kita telah memasuki era baru yakni era

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaru setiap hari dan tanpa disadari oleh kita telah memasuki era baru yakni era BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat ini memberi pengaruh kepada masyarakat dalam mendapatkan informasi-informasi terbaru setiap hari dan

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Media Planning & Buying

Mata Kuliah - Media Planning & Buying Mata Kuliah - Media Planning & Buying Modul ke: Pengukuran dalam perencanaan media Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Reach

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk, mempromosikan, mempublikasi kepada masyarakat luas. Pemasaran adalah suatu konsep yang menyangkut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Optimalisasi Pengertian optimaliasai menurut Poerdwadarminta (Ali, 2014) adalah hasil yang dicapai sesuai dengan keinginan, jadi optimalisasi merupakan pencapaian

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG DIY dalam menawarkan atau

BAB IV PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG DIY dalam menawarkan atau BAB IV PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara PT. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG DIY dalam menawarkan atau mempromosikan ruang iklan

Lebih terperinci

Marketing Communication Management

Marketing Communication Management Modul ke: Marketing Communication Management Ruang Lingkup Bisnis Jasa Pendukung Eksternal Marcomm/Advertising Agency Fakultas FIKOM Mujiono Weto, S.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini teknologi berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini teknologi berkembang dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini teknologi berkembang dengan sangat pesat. Banyak pilihan media yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi,

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. penelitian ini adalah bagaimana proses produksi iklan di radio mandiri yang dimulai dari

BAB III PENYAJIAN DATA. penelitian ini adalah bagaimana proses produksi iklan di radio mandiri yang dimulai dari BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini peneliti menyajikan data yang diperoleh dari hasil wawancara proses produksi iklan di radio mandiri 98,3 FM Pekanbaru. Adapun yang menjadi kajian dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. radio itu sendiri yaitu berupa penampilan program-program baru agar dapat. bersaing dengan stasiun radio yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. radio itu sendiri yaitu berupa penampilan program-program baru agar dapat. bersaing dengan stasiun radio yang lainnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Radio merupakan media komunikasi massa yang kuat dalam perkembangan teknologi. Pada tahun ini, teknologi yang dipakai radio semakin maju. Kemajuan ini ditandai dengan

Lebih terperinci

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang 5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan pelanggan, yang meliputi kegiatan yang berkaitan

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Etika Periklanan-

Mata Kuliah - Etika Periklanan- Mata Kuliah - Etika Periklanan- Modul ke: Kajian Pedoman Iklan Dari Mancanegara Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu produk atau jasa dapat diterima di pasar sasaran. pemasarannya maupun dari segi komunikasinya, terdapat marketing mix

BAB I PENDAHULUAN. suatu produk atau jasa dapat diterima di pasar sasaran. pemasarannya maupun dari segi komunikasinya, terdapat marketing mix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ditengah semakin kompleks dan kompetitifnya persaingan pasar saat ini, merencanakan suatu strategi komunikasi pemasaran yang tepat terhadap suatu produk atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan,memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk

Lebih terperinci

Minggu-4. Product Knowledge and Price Concepts. Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-4. Product Knowledge and Price Concepts. Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Product Knowledge and Price Concepts Minggu-4 Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 02270704014 ailili1955@gmail.com

Lebih terperinci

BOOKLET IKLAN - PROMO MEDIA - BERITA TERKONSEP - PRODUCT KNOWLEDGE

BOOKLET IKLAN - PROMO MEDIA - BERITA TERKONSEP - PRODUCT KNOWLEDGE BOOKLET IKLAN - PROMO MEDIA - BERITA TERKONSEP - PRODUCT KNOWLEDGE Contact person: Dodi Syahputra Official marketing PADEK GRUP 081266551333 PENGANTAR MEDIA MASSA Media massa memberikan kemudahan bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Menurut Wibowo 1 iklan atau

BAB I PENDAHULUAN. atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Menurut Wibowo 1 iklan atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Iklan adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Menurut Wibowo 1 iklan atau periklanan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 92 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab bab sebelumnya. Sebagai pedoman dalam memberikan kesimpulan maka data-data yang dipergunakan bersumber

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2. Ardhariksa Z, M.Med.

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2. Ardhariksa Z, M.Med. Mata Kuliah Modul ke: 14Fakultas FIKOM - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2 Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. acara televisi itu merupakan hasil dari bentuk komunikasi massa.

BAB I PENDAHULUAN. acara televisi itu merupakan hasil dari bentuk komunikasi massa. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Membicarakan soal program acara televisi khususnya program hiburan sama halnya dengan membicarakan zaman ini yang semakin berkembang dan semakin berkembang.

Lebih terperinci

Komisi Penyiaran Indonesia PEDOMAN

Komisi Penyiaran Indonesia PEDOMAN Komisi Penyiaran Indonesia PEDOMAN GUGUS TUGAS PENGAWASAN DAN PEMANTAUAN PEMBERITAAN, PENYIARAN, DAN IKLAN KAMPANYE PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA DAN

Lebih terperinci

Sebelum melaksanakan riset rating ada beberapa faktor yang perlu

Sebelum melaksanakan riset rating ada beberapa faktor yang perlu Riset Penyiaran A. RISET RATING Peringkat Program atau rating menjadi hal yang sangat penting bagi pengelola stasiun penyiaran komersial. Perusahaan atau lembaga rating menyediakan jasa kepada stasiun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam mengkomunikasikan produk atau jasa kepada masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam mengkomunikasikan produk atau jasa kepada masyarakat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam mengkomunikasikan produk atau jasa kepada masyarakat, perusahaan melakukan berbagai macam kegiatan promosi. Iklan, adalah salah satu cara untuk mempromosikan

Lebih terperinci

Konsep-Konsep Periklanan

Konsep-Konsep Periklanan Modul 11 Konsep-Konsep Periklanan Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami tentang dunia periklanan. 1. Pendahuluan Kita telah berkenalan dengan semiotik sambil menerapkannya

Lebih terperinci

ACCOUNT MANAGEMENT CLIENT BRIEF, CREATIVE. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi.

ACCOUNT MANAGEMENT CLIENT BRIEF, CREATIVE. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. ACCOUNT MANAGEMENT Modul ke: CLIENT BRIEF, CREATIVE BRIEF, dan MEDIA BRIEF SUHENDRA, S.E., M.Ikom Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan bentuk komunikasi yang masuk dalam setiap ruang kehidupan sehari-hari. Iklan itu sendiri sebagai media informasi yang telah berperan penting

Lebih terperinci

Desain Komunikasi Visual Fakultas Ilmu Pemerintahan & Budaya Universitas Indo Global Mandiri Palembang. Yosef Yulius, S.Sn., M.Sn

Desain Komunikasi Visual Fakultas Ilmu Pemerintahan & Budaya Universitas Indo Global Mandiri Palembang. Yosef Yulius, S.Sn., M.Sn Desain Komunikasi Visual Fakultas Ilmu Pemerintahan & Budaya Universitas Indo Global Mandiri Palembang 2017 4 Yosef Yulius, S.Sn., M.Sn Pokok Bahasan : 1. STRATEGI MEDIA 2. PEMILIHAN MEDIA Aktifitas Perkuliahan

Lebih terperinci

F.SMP3.05 Versi : 3 (2012) Tanggal Revisi : 7 Juni 2012 Revisi : 3 Tanggal Berlaku: 3 September 2012 KONTRAK PERKULIAHAN. Deskripsi Mata Kuliah

F.SMP3.05 Versi : 3 (2012) Tanggal Revisi : 7 Juni 2012 Revisi : 3 Tanggal Berlaku: 3 September 2012 KONTRAK PERKULIAHAN. Deskripsi Mata Kuliah F.SMP3.05 Versi : 3 (2012) Tanggal Revisi : 7 Juni 2012 Revisi : 3 Tanggal Berlaku: 3 September 2012 KONTRAK PERKULIAHAN Jurusan : Manajemen Kode Mata kuliah : 4703 Nama Mata kuliah : Integrated Marketing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi dari suatu organisasi atau perusahaan. Selain merupakan salah satu elemen dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial politik memberi perubahaan besar pada industri media masa di Indonesia. Fungsi media masa sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akan tetapi ada faktor-faktor lain yang penting dalam mengembangkan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. akan tetapi ada faktor-faktor lain yang penting dalam mengembangkan suatu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia periklanan saat ini berkembang begitu pesat. Banyak dari instansiinstansi, perusahaan, pemerintahan sangat membutuhkan jasa periklanan dari sebuah biro iklan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi komunikasi saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya perkembangan bisnis operator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN PROMOSI Pokok Bahasan 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Pascasarjana Magister Ilmu 52024 Komunikasi 05 Abstrak Promosi sebagai

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Setelah melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) di PT. Layar Tujuh

BAB V PENUTUP. Setelah melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) di PT. Layar Tujuh BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) di PT. Layar Tujuh Pariwara atau Layar 7 selama dua bulan sebagai Media Planner dan Media Buyer. Dari semua itu bisa disimpulkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media massa, masih menempati posisi jawara paling diminati, dibanding media massa lainnya. Televisi memberi banyak kemungkinan ilustrasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Sebelum masuk ke perumusan, disini penulis menjelaskan kembali penggunaan beberapa analisis dalam rangka merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa meraih rating share yang mencapai atau melebihi target.

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa meraih rating share yang mencapai atau melebihi target. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hiburan menjadi sesuatu hal yang penting di era globalisasi seperti sekarang ini. Media komunikasi berperan besar dalam menyajikan hiburan yang tidak hanya menarik

Lebih terperinci