II TINJAUAN PUSTAKA 2010] 3) Wikipedia Sate. [Diakses tanggal 6 Januari

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "II TINJAUAN PUSTAKA 2010] 3) Wikipedia Sate. [Diakses tanggal 6 Januari"

Transkripsi

1 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Sate Sate atau kadang-kadang ditulis satay atau satai adalah makanan yang terbuat dari potongan daging (ayam, kambing, domba, sapi, babi, ikan, dan lainlain) yang dipotong kecil-kecil, dan ditusuk dengan tusukan sate yang biasanya terbuat dari bambu, kemudian dibakar menggunakan bara arang kayu. Sate kemudian disajikan dengan berbagai macam bumbu (bergantung pada variasi resep sate). Sate diketahui berasal dari Jawa, Indonesia, tetapi sate juga populer di negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Sate juga populer di Belanda yang dipengaruhi masakan Indonesia yang dulu merupakan koloninya. Sate dalam versi Jepang disebut yakitori. Cara pembuatannya berbeda-beda tiap daerah, hampir segala jenis daging dapat dibuat sate. Biasanya sate diberi saus berupa sambal kecap atau yang lainnya. Sate dimakan dengan nasi hangat. Namun di beberapa daerah, sate disajikan dengan lontong. Kadang-kadang juga sate dimakan dengan ketupat. Sate diciptakan oleh para pendatang Tionghoa yang menjual daging bakar di pinggir jalan. Kata sate berarti tiga tingkat dalam dialek Tionghoa 3). Penelitian ini dilakukan pada usaha yang menawarkan sate bebek sebagai menu utamanya. Sate bebek merupakan potongan-potongan kecil daging bebek/itik yang ditusuk dengan penusuk sate yang biasanya terbuat dari bambu. Penampilan sate bebek hampir mirip dengan sate-sate pada umumnya. Hanya saja terdapat perbedaan karakteristik pada dagingnya dan bumbunya. Apabila bebek tidak diolah dengan benar, maka sate bebek akan berbau amis dan dagingnya terasa keras. Menurut penanggung jawab bagian produksi usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, untuk menghilangkan bau amisnya maka brutu bebek harus dipotong terlebih dahulu sebelum diolah. Sumber lain mengatakan bahwa agar bebek tidak berbau amis, setelah penyembelihan bebek harus dilumuri oleh cuka atau jeruk nipis, cuci, lalu tiriskan, kemudian dilakukan pemotongan pada brutu bebek. Agar daging bebek empuk, rendam selama 12 jam dan sebelum 3) Wikipedia Sate. [Diakses tanggal 6 Januari 2010]

2 pengolahan daging bebek harus direbus selama satu jam dicampur dengan rempah-rempah (serai, jahe, bawang putih, daun jeruk) 4). Pada umumnya sate ayam, sate kambing ataupun jenis sate lainnya dicampur dengan bumbu kacang ataupun bumbu kecap saat penyajiannya. Hal tersebut tidak dilakukan pada sate bebek. Sebelum melakukan pembakaran, daging bebek telah dicampur dengan bumbu-bumbu yang membuat rasanya menjadi khas. Sate bebek hanya disajikan dengan potongan bawang merah dan tomat Jenis-Jenis Rumah Makan Rumah makan adalah istilah umum untuk menyebut usaha yang menjual hidangan kepada masyarakat dan menyediakan tempat untuk menikmati hidangan itu. Rumah makan biasanya memiliki spesialisasi dalam jenis makanan yang dijual, misalnya rumah makan padang, rumah makan cepat saji (fast food restaurant) dan sebagainya. Menurut Torsina (2000) jenis rumah makan ada bermacam-macam yang mampu memenuhi kebutuhan selera, citarasa, dan kepuasan konsumen, yaitu : 1. Family Conventional Restoran tradisi keluarga, mementingkan makanan yang enak, suasana, dan harga yang bersahabat. Jenis restoran ini biasanya menawarkan pelayanan dan dekorasi yang sederhana. 2. Fast Food Menu yang disajikan telah siap atau segera tersedia, agak terbatas dalam jenis, ruang dengan dekorasi warna-warna utama dan tenang. Harga yang ditawarkan pun relatif mahal serta mengutamakan banyak pelanggan. Produknya dapat dikonsumsi di dalam restoran (eat in) dan dapat dibungkus untuk dimakan di luar restoran (take out). 3. Speciality Restaurants Restoran ini biasanya terletak jauh dari keramaian, namun menyajikan makanan khas yang menarik perhatian dan berkualitas. Umumnya ditujukan 4) Kurniawan et al Peking Place. http: // www. ciptapangan.com / files random4ac1e97e4e107/ _bulletin_bebek1.pdf [Diakses tanggal 11 Februari 2010] 9

3 kepada turis atau orang-orang yang ingin menraktir teman atau keluarga dalam suasana khas. 4. Cafetaria Biasanya terletak di dalam perkantoran, pusat perbelanjaan, sekolah atau pabrik-pabrik. Cafetaria menyajikan menu terbatas seperti yang disajikan di rumah, berganti-ganti setiap hari, dan harga ekonomis. 5. Coffee Shop Ditandai dengan pelayanan makanan secara tepat dan pergantian tempat duduk yang cepat. Terdapat sitting yang menempati counter service untuk menekankan suasana informal. Lokasi utamanya berada di gedung perkantoran atau di pusat perbelanjaan dengan lalu lalang pejalan yang tinggi. Hal ini berguna untuk menarik perhatian pengunjung untuk makan siang atau coffee break (walau pelayanan untuk sarapan pagi juga bisa dilakukan). 6. Gourmet Merupakan restoran yang berkelas, dengan suasana yang sangat nyaman dan dekorasi yang bersifat artistik. Ditujukan bagi mereka yang menuntut standar penyajian yang tinggi dan bergengsi. 7. Etnik Menyajikan makanan daerah tertentu yang spesifik. Dekorasi disesuaikan dengan etnik yang bersangkutan. Bahkan pakaian seragam pekerjanya kadang bernuansa etnik. 8. Snack Bar Ruangannya lebih kecil, cukup untuk melayani orang-orang yang ingin makan kecil atau jajan. Dapat diperoleh volume penjualan yang baik, karena waktu makan yang ditawarkan ditambah dengan pesanan take-out. 9. Buffet Biasanya berupa swalayan, namun untuk produk minuman wiew, liquor atau bir dapat dilayani dengan khusus. Ciri utama buffet adalah berlakunya satu harga untuk makan sepuasnya apa yang disajikan di buffet. Peragaan dan display makanan sangat memegang peranan di sini sebab langsung menjual dirinya. 10

4 10. Drive In / Drive Thru or Parking Para pembeli yang menggunakan mobil tidak perlu keluar dari kendaraannya. Pesanan diantar hingga ke mobil untuk eat-in (sementara parkir) atau take away. Jenis makanan harus bisa dikemas secara praktis. Lokasi tertentu harus sesuai untuk tempat parkir mobil/motor. Berdasarkan pembagian jenis rumah makan tersebut, usaha sate bebek H.Syafe i Cibeber termasuk dalam kelompok rumah makan etnik, karena menu makanan yang ditawarkan merupakan makanan khas Banten yang berasal dari daerah Cibeber, Kota Cilegon Penelitian Terdahulu Ridwansyah (2008) melakukan penelitian tentang strategi pemasaran pada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk Cibinong. Rumah Makan Sate Kiloan Cibinong merupakan rumah makan sederhana yang menawarkan sate kambing kepada para konsumennya. Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 50 responden, karakteristik konsumen Rumah Makan Sate Kiloan Empuk adalah masyarakat dari daerah sekitar Citeureup dan Cibinong sebesar 74 persen. Responden pria 74 persen dan responden wanita 26 persen dengan kisaran usia tahun sebanyak 40 persen. Responden sudah menikah sebesar 72 persen dengan latar belakang pendidikan sama dan lebih tinggi dari SLTA. Pengeluaran konsumsi keluarga per bulan kurang dari Rp ,00 dengan rata-rata pekerjaan sebagai karyawan swasta. Pada tahap perkenalan, 50 persen dari responden telah melakukan kunjungan untuk kedua kali dan lebih. Hal ini menunjukkan bahwa Rumah Makan Sate Kiloan Empuk sudah mendapatkan respon penerimaan yang baik dari konsumen. Faktor jarak mempengaruhi keputusan konsumen sebesar 42 persen. Responden kebanyakan mengunjungi pada malam hari sebesar 56 persen. Dari delapan atribut (citarasa sop dan gulainya, keempukan satenya, harga, kuantitas, pelayanan, halal, areal parkir, dan kebersihan), yang paling mempengaruhi keputusan konsumen adalah keempukan satenya sebesar 44 persen serta citarasa sop dan gulainya sebesar 38 persen. Harga yang ditawarkan untuk sate kambing sudah sesuai dengan yang diinginkan pasar Rp ,00 sampai Rp ,00 per kilogram sebesar 84 persen, sedangkan harga sop masih dinilai lebih tinggi 11

5 dari keinginan pasar Rp ,00 per porsi dibandingkan keinginan konsumen Rp 8.000,00 sampai Rp ,00 per porsi sebesar 76 persen. Konsumen yang mengunjungi Rumah Makan Sate Kiloan Empuk untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sebesar 40 persen belum menunjukkan loyalitas yang positif atau kesetiaan kepada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk dengan tindakan yang dilakukan konsumen bila rumah makan ini tutup adalah mengunjungi rumah makan lain sebesar 66 persen. Rumusan strategi pemasaran yang direkomendasikan kepada pihak Rumah Makan Sate Kiloan Empuk adalah produk yang berkualitas dengan selalu mempertimbangkan bahan baku yang berkualitas, serta dengan mempertahankan keempukan sate dan citarasa sop atau gulainya menjadi prioritas utama. Promosi melalui spanduk yang lebih menarik dan jelas menjadi prioritas ke-2. Prioritas ke- 3 adalah penetapan harga yang lebih bersaing juga adalah cara yang tepat untuk menembus dan merebut pasar. Untuk lokasi yang sekarang sudah dapat diterima dengan baik oleh konsumen sehingga cukup menjadi prioritas ke-4 dalam pengembangannya. Rumah Makan Sate Kiloan Empuk pada tahap perkenalannya harus mampu mempertahankan kualitas produknya yang menjadi strategi prioritas untuk mempertahankan konsumen yang telah menjadi pelanggan. Dalam penetapan harga, pengelola perlu untuk selalu mengikuti perkembangan pasar industri rumah makan di Citeureup dan Cibinong dengan selalu memantau persaingan harga yang bervariasi di pasar yang dilakukan oleh para pemilik usaha sejenis. Fannani (2006) menganalisis tentang respon dan kepuasan konsumen terhadap sate kelinci Kedai DACI di Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Kotamadya Bogor, Provinsi Jawa Barat. Dalam penelitiannya disebutkan bahwa perkembangan usaha sate kelinci di Kota Bogor berjalan sangat lambat. Hal tersebut bisa dilihat dari kuantitas produsen olahan daging kelinci yang bisa ditemui oleh penulis. Beberapa faktor yang menghambat perkembangan usaha ini seperti: pasokan daging kelinci yang cukup sulit dan mahal, serta persepsi konsumen yang masih awam terhadap kelinci. Berdasarkan hasil analisis tingkat kesesuaian, atribut yang telah memberikan kepuasan tertinggi kepada responden adalah tingkat kematangan, 12

6 kemudian diikuti oleh atribut ukuran potongan daging dan manfaat produk tersebut. Atribut cara penyajian, merek, dan rasa juga telah memenuhi harapan responden. Urutan tertinggi dari atribut produk dimana kepuasan konsumen belum tercapai adalah kemudahan memperoleh produk. Ini menunjukkan bahwa kinerja produk sate kelinci yang diharapkan oleh responden dari atribut tersebut belum terpenuhi. Peringkat kepentingan atribut produk yang mendapat urutan tertinggi adalah rasa dan yang terendah adalah daya tahan produk. Peringkat kinerja atribut produk yang mendapat urutan tertinggi adalah rasa dan yang terendah adalah daya tahan produk. Rekomendasi alternatif strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh Kedai DACI terhadap produk sate kelinci adalah strategi produk (senantiasa berinovasi melakukan variasi bumbu tersebut sambil tetap memperhatikan kebutuhan konsumen yang cenderung fluktuatif, menggunakan kemasan yang lebih baik seperti penggunaaan styrofoam untuk mengemas produk sate kelinci yang ingin dibawa pulang; Membuat pelayanan delivery pada saat-saat tertentu. Misalnya hanya pada hari Sabtu dan Minggu konsumen dapat menggunakan layanan ini; atau dengan inovasi alternatif teknik pengolahan yang lebih baik sehingga dapat membuat daya tahan produk menjadi lebih lama. Misalnya dengan pemilihan dan penyesuaian bumbu yang lebih berkualitas), strategi harga (efisiensi biaya-biaya produksi khususnya dari faktor bahan baku daging kelinci, sehingga dapat menurunkan Harga Pokok Produksi (HPP) dari sate kelinci sehingga produk ini dapat bersaing dalam faktor harga; Meningkatkan keterampilan sumberdaya manusia di Kedai DACI sehingga mampu mengolah bahan baku secara optimal bahkan bila perlu sampai zero waste. Misalnya dalam proses mengolah karkas menjadi sate kelinci, bagian kelinci yang tidak dapat digunakan karena ukuran potongan yang terlalu kecil. Dengan peningkatan keterampilan ini, diharapkan dapat memperkecil kerugian tersebut), strategi promosi (memperbanyak sentra-sentra penjualan produk sate kelinci, yang berarti perlu adanya peningkatan pangsa pasar dengan cara menarik konsumen baru serta mempertahankan konsumen yang loyal melalui strategi promosi yang baik; Mengoptimalkan media promosi lewat jaringan rekanan Kedai DACI seperti melalui komunitas Pusat Pengembangan Islam Bogor (PPIB) yang dapat 13

7 terlaksana secara efektif, efisien, dan terjangkau; Menggunakan teknologi seperti website, milis, dan sebagainya untuk mempromosikan produk; Membuat pelayanan delivery pada saat-saat tertentu. Misalnya pada hari Sabtu dan Minggu konsumen dapat menggunakan layanan ini), dan strategi distribusi/lokasi (memisahkan ruang produksi dan ruang pelayanan sehingga penilaian negatif yang mungkin muncul dari konsumen akibat mengetahui proses produksi menjadi terminimalisasi). Isnawati (2009) melakukan analisis strategi bersaing gula rafinasi pada PT Jawamanis Rafinasi, Cilegon, Banten. Pada lingkungan eksternal yang menjadi peluang PT JMR adalah bea masuk impor raw sugar rendah, pembatasan kuota impor gula rafinasi, kenaikan bea masuk gula rafinasi impor, pengembangan pasar ekspor, harga BBM yang menurun, kemudahan memasarkan produk ke pasar internasional, tingginya kebutuhan industri pengguna, teknologi yang berkembang, ketergantungan pemasok rendah, dan ancaman produk subtitusi rendah. Ancaman PT JMR adalah pembatasan jumlah impor raw sugar, rumitnya penyaluran ke daerah, nilai tukar rupiah yang semakin terdepresiasi, persaingan dengan produk gula rafinasi impor, harga gula rafinasi impor lebih rendah, anggapan negatif pasar industri pengguna terhadap gula rafinasi lokal, hambatan untuk masuk industri rendah, pembeli memiliki kekuatan, dan peningkatan jumlah pabrik sejenis. Pada lingkungan internal yang menjadi kekuatan PT JMR adalah produk berkualitas, tim khusus penjualan, distribusi yang luas, tanggung jawab sosial yang tinggi, memiliki budget kontroller, perolehan modal yang mudah, hubungan baik dengan investor dan pemegang saham, pengawasan proses produksi yang baik, loyalitas karyawan tinggi, sumberdaya manusia yang terlatih, orientasi jaminan kualitas produk yang dihasilkan dan komputeriasi dalam sistem pencatatan setiap kegiatannya. Kelemahan PT JMR adalah pasar yang dituju sama dengan perusahaan sejenis, promosi belum optimal, belum memiliki indikator keuangan (rasio keuangan), jumlah produksi yang masih undercapasity, belum adanya program khusus yang mengintegrasikan setiap divisi, dan tenaga kerja IT mengandalkan outsourcing. 14

8 Hasil Matriks Profil Persaingan (CPM) menunjukkan PT JMR berada pada peringkat ke-3 setelah PT Angels Product, PT Sentra Usahatama Jaya. PT JMR memiliki keunggulan pada produk yang berkualitas dan distribusi serta memiliki kelemahan utama pada daya saing harga Berdasarkan analisis dengan menggunakan matriks IE, maka diperoleh posisi PT JMR berada pada kuadran I. Posisi tersebut dikendalikan oleh strategi grow and build dengan strategi yang umum dilakukan adalah strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Berdasarkan analisis SWOT, diperoleh berbagai alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh perusahaan, yaitu mengembangkan pasar, meningkatkan mutu dan volume produksi dengan mengoptimalkan quality kontrol dan mesin produksi, memperluas dan memperkuat jaringan distribusi yang ada dalam menghadapi pasar yang masih potensial, memantapkan dan memelihara wilayah pemasaran dalam menghadapi perusahaan sejenis yang lebih gencar dalam promosi, membuat sistem informasi manajemen, mencari tenaga kerja IT yang berpengalaman dengan memanfaatkan teknologi, melakukan promosi yang gencar, dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Berdasarkan analisis AHP diperoleh bahwa meningkatkan pelayanan kepada pelanggan merupakan strategi prioritas yang sebaiknya dilaksanakan oleh perusahaan dalam jangka pendek. Penelitian mengenai strategi bersaing juga dilakukan oleh Kristiyani (2008) yang mengkaji strategi bersaing Merdeka Bakery di kota Bogor. Hasilnya menunjukkan bahwa posisi bersaing Merdeka Bakery saat ini berada pada tahap pertahankan dan pelihara (hold and maintain). Strategi yang cocok diterapkan pada tahap ini adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Strategi yang terpilih sebagai prioritas stretegi bersaing Merdeka Bakery secara berturut-turut adalah (1) Melakukan riset pasar untuk memantau perkembangan pemasaran produk dan tingkat persaingan industri, (2) Memperluas wilayah distribusi produk dan memperluas pasar untuk meningkatkan volume penjualan, (3) Mempertahankan dan meningkatkan kualitas/mutu produk untuk meningkatkan penjualan volume penjualan, (4) Meningkatkan kegiatan promosi, (5) Meningkatkan pelayanan kepada konsumen, (6) Meningkatkan diferensiasi 15

9 produk bakery yang berkualitas dan terus melakukan upaya inovasi dan pengembangan produk untuk menghadapi pesaing dan pendatang baru, (7) Memperbaiki sistem dan fungsi manajemen perusahaan, (8) Meningkatkan produksi perusahaan untuk mencegah produk kosong di toko, (9) melakukan efisiensi biaya. Mayasari (2008) menganalisis strategi bersaing industri kecil makanan tradisional khas Kota Payakumbuh pada industri kecil Erina, Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat. Berdasarkan analisis lingkungan eksternal diketahui bahwa peluang utama Erina adalah dukungan dari Dinas Koperasi dan UMKM, sedangkan ancaman utamanya adalah substitusi yang semakin banyak dan dikenal masyarakat. Sedangkan dari analisis lingkungan internalnya diketaui bahwa kekuatan utama Erina adalah harga produk yang bersaing, sedangkan kelemahan utamanya yaitu daerah pemasaran yang masih terbatas. Analisis matriks CPM menunjukkan bahwa Erina memiliki keunggulan dalam harga jika dibandingkan dengan lima pesaing lainnya. Namun secara total, Erina berada pada posisi kedua setelah Tek Tam. Analisis matriks IE menunjukkan bahwa Erina berada pada kuadran V, yakni pertahankan dan pelihara dimana strategi yang cocok adalah strategi pengembangan produk dan penetrasi pasar. Analisis matriks SWOT menghasilkan tujuh alternatif strategi. Selanjutnya melalui matriks QSP diperoleh tiga alternatif strategi terbaik yaitu, (1) Menjalin kerjasama dengan berbagai macam instansi pemerintah dalam mengembangkan pasar dan menarik investor untuk pengembangan usaha, (2) Melakukan inovasi rasa produk, kemasan, dan mesin-mesin industri melalui kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah, dan (3) Menggencarkan promosi produk Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu Pada uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belum ada penelitian mengenai analisis strategi bersaing pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber. Penelitian ini memiliki perbedaan dengan beberapa penelitian sebelumnya, baik dari alat bantu analisis maupun lokasi penelitian. Ridwansyah (2008) melakukan penelitiannya di Rumah Makan Sate Kiloan Empuk. Penelitian tersebut memiliki jenis lingkup penelitian yang hampir sama dengan penelitian ini, yaitu dilakukan 16

10 di sebuah rumah makan sate, hanya saja jenis sate yang dijual berbeda. Ridwansyah (2008) melakukan penelitian di rumah makan sate kambing, sedangkan penelitian ini dilakukan di rumah makan sate bebek. Perbedaan lainnya yaitu terlihat pada topik penelitian. Fannani (2006) menganalisis respon dan kepuasan konsumen terhadap sate kelinci Kedai DACI di Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Kotamadya Bogor, Provinsi Jawa Barat. Sama halnya dengan penelitian Ridwansyah (2008), Fannani (2006) melakukan penelitian yang lingkupnya di suatu rumah makan sate, hanya saja sate yang dijual di tempat tersebut berbeda dengan penelitian ini, lokasi penelitian Fannani (2006) menjual sate kelinci, sedangkan lokasi penelitian ini menjual sate bebek. Topik penelitian yang berbeda pun terlihat antara penelitian ini dengan penelitian Fannani (2006). Mayasari (2008) menggunakan alat bantu analisis yang sama dengan penelitian ini, yaitu matriks IFE, matriks EFE, matriks profil persaingan (CPM), matriks faktor internal-eksternal (matriks IE), matriks SWOT, dan matriks QSP. Isnawati (2009) dan Kristiyani (2008) juga menggunakan alat bantu analisis yang hampir sama, perbedaannya terlihat pada bagian decision stage. Kedua penelitian tersebut menggunakan AHP, sedangkan penelitian ini menggunakan QSPM. Penelitian ini memiliki perbedaan dengan semua penelitian sebelumnya terutama dalam hal lokasi penelitian. 17

11 Tabel 4. Studi Terdahulu yang Terkait dengan Penelitian No. Penulis/Tahun Judul Alat Analisis Perbedaan 1 Ridwansyah/2008 Strategi Pemasaran Pada Rumah AHP Topik penelitian, lokasi Makan Sate Kiloan Empuk Cibinong penelitian, alat analisis (Kasus Strategi Pemasaran Pada Perusahaan Baru) 2 Fannani/2006 Analisis Respon dan Kepuasan Konsumen Terhadap Sate Kelinci Kedai Daci (Studi Kasus di Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Kotamadya Bogor, Provinsi Jawa Barat) 3 Isnawati/2009 Analisis Strategi Bersaing Gula Rafinasi (Studi Pada PT Jawamanis Rafinasi, Cilegon, Banten) 4 Kristiyani/2008 Analisis Strategi Bersaing Merdeka Bakery, Kota Bogor 5 Mayasari/2008 Analisis Strategi Bersaing Industri Kecil Makanan Tradisional Khas Kota Payakumbuh (Studi Kasus Industri Kecil Erina, Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat) IPA Topik Penelitian, lokasi penelitian, alat analisis Matriks IFE, matriks EFE, CPM, matriks IE, SWOT, AHP Matriks IFE, matriks EFE, CPM, matriks IE, SWOT, AHP Matriks IFE, matriks EFE, CPM, matriks IE, SWOT, QSPM Lokasi penelitian, alat analisis (pada tahap decision stage) Lokasi penelitian, alat analisis (pada tahap decision stage) Lokasi penelitian 18

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Jenis Restoran

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Jenis Restoran II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Jenis Restoran Restoran adalah salah satu jenis usaha pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan permanen, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran Restoran adalah bangunan yang menetap dengan segala peralatan yang digunakan untuk proses pembuatan (pengolahan) dan penjualan (penyajian) makanan dan minuman bagi

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Restoran

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Restoran II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Restoran Menurut SK Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM 73/PW 105/MPPT-85, restoran adalah salah satu jenis usaha dibidang jasa pangan yang bertempat disebagian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Restoran 2.2 Jenis Restoran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Restoran 2.2 Jenis Restoran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Restoran Restoran berasal dari bahasa Prancis yaitu restaurer. Kemudian kata tersebut di serap ke dalam bahasa Inggris menjadi restaurant yang berarti memulihkan atau

Lebih terperinci

STRATEGI BERSAING USAHA SATE BEBEK H. SYAFE I CIBEBER, KOTA CILEGON, PROVINSI BANTEN

STRATEGI BERSAING USAHA SATE BEBEK H. SYAFE I CIBEBER, KOTA CILEGON, PROVINSI BANTEN STRATEGI BERSAING USAHA SATE BEBEK H. SYAFE I CIBEBER, KOTA CILEGON, PROVINSI BANTEN SKRIPSI MAYASARI H34061751 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Efisiensi Menurut Sedarmayanti (2001 : 23), pengertian efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Restoran

II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Restoran II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Restoran 2.1.1. Definisi dan Sejarah Perkembangan Restoran Menurut Atmodjo (2005), restoran adalah suatu industri yang tak terbatas, yaitu industri yang melayani makanan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Http ://www.id-wikipedia.com/2009. (27 Juli 2009)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Http ://www.id-wikipedia.com/2009. (27 Juli 2009) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Sate Sop Kambing Sate adalah sejenis makanan yang dibuat dari potongan-potongan daging berupa daging ayam atau daging kambing yang ditusuk dengan lidi atau tusuk

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA Restoran

II TINJAUAN PUSTAKA Restoran II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran 2.1.1. Definisi Restoran Menurut Keputusan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Nomor 73/PW.105/MPPT/1985 dalam Christvelldy (2007), restoran adalah salah satu

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 6 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Pemasaran Pemasaran merupakan sebuah proses sosial yang bertumpu pada pemenuhan kebutuhan individu dan kelompok dengan menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wikipedia merupakan istilah umum untuk menyebut usaha yang menyajikan

BAB I PENDAHULUAN. Wikipedia merupakan istilah umum untuk menyebut usaha yang menyajikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arti dari rumah makan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indon esia) adalah kedai tempat makan (menjual makanan). Rumah makan menurut Wikipedia merupakan istilah umum

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara ke-4 dunia yang memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak. Jumlah penduduk Indonesia tahun 2009 diperkirakan mencapai 230.975.120 jiwa. Hal

Lebih terperinci

Kabupaten. ribu jiwa. 148,6 ribu. Gambar 1. dari. kebutuhan

Kabupaten. ribu jiwa. 148,6 ribu. Gambar 1. dari. kebutuhan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Gresik adalah sebuah daerah yang memiliki luas 1.191,25 km² di Jawa Timur. Gresik dikenal sebagai salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur. Penduduk Kabupaten

Lebih terperinci

Karakteristik Konsumen 1. Umur 2. Jenis Kelamin 3. Pendidikan 4. Pekerjaan 5. Pendapatan 6. Etnis

Karakteristik Konsumen 1. Umur 2. Jenis Kelamin 3. Pendidikan 4. Pekerjaan 5. Pendapatan 6. Etnis KERANGKA PEMIKIRAN Rumah Makan Wong Solo merupakan salah satu restoran waralaba lokal yang memiliki peluang pasar yang baik dan sudah cukup dikenal oleh masyarakat pada umumnya. Saat ini Rumah Makan Wong

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA Restoran

I. TINJAUAN PUSTAKA Restoran I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran Asal kata restoran adalah restaurer dari bahasa perancis yang memiliki arti tempat untuk menyediakan makanan. Ragam makanan yang lengkap mencakup makanan pembuka, makanan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Definisi dan Kriteria Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Definisi dan Kriteria Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) 2.1.1 Definisi dan Kriteria Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Menurut Keputusan Menkeu No. 40/KMK.06/2003 tentang Pendanaan Kredit Usaha Mikro

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM USAHA

V GAMBARAN UMUM USAHA V GAMBARAN UMUM USAHA 5.1. Sejarah Pendirian Usaha Sate Bebek H. Syafe i Cibeber Usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber merupakan pionir usaha sate bebek di Provinsi Banten, khususnya Kota Cilegon. Usaha

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dapat diketahui faktor eksternal PT. Gema Shafa Marwa adalah: a. Faktor

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis makanan merupakan aspek yang besar untuk mendapatkan. setiap manusia pasti membutuhkan makanan, khususnya makanan yang

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis makanan merupakan aspek yang besar untuk mendapatkan. setiap manusia pasti membutuhkan makanan, khususnya makanan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis makanan merupakan aspek yang besar untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Bisnis makanan tidak akan ada habisnya, karena setiap manusia pasti membutuhkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada kedai iga bakar Mang Opan, maka diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Hasil analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

VI. ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SATE SOP KAMBING

VI. ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SATE SOP KAMBING VI. ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SATE SOP KAMBING 6.1 Analisis Lingkungan Usaha Kecil Menengah Sate Sop Kambing Usaha kecil menengah mempunyai peran yang strategis dalam

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan internal Hotel

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Restoran dan Rumah Makan

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Restoran dan Rumah Makan II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Restoran dan Rumah Makan Restoran adalah salah satu jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan yang permanen, dilengkapi dengan peralatan

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan 144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BERSAING GULA RAFINASI (Studi pada PT. Jawamanis Rafinasi, Cilegon, Banten) OLEH SITI FAJAR ISNAWATI H

ANALISIS STRATEGI BERSAING GULA RAFINASI (Studi pada PT. Jawamanis Rafinasi, Cilegon, Banten) OLEH SITI FAJAR ISNAWATI H ANALISIS STRATEGI BERSAING GULA RAFINASI (Studi pada PT. Jawamanis Rafinasi, Cilegon, Banten) OLEH SITI FAJAR ISNAWATI H34066114 PROGRAM SARJANA PENYELENGGARAAN KHUSUS AGRIBISNIS DEPARTEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN 5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Pia Apple Pie didirikan pada tanggal 28 September 1999 oleh tiga orang wanita yang telah lama bersahabat yaitu Dr. Baby

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya menuntut peralatan yang begitu. dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya menuntut peralatan yang begitu. dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PADA RUMAH MAKAN SATE KILOAN EMPUK CIBINONG. (Kasus Strategi Pemasaran pada Perusahaan Baru) OLEH : FAUZI RIDWANSYAH A

STRATEGI PEMASARAN PADA RUMAH MAKAN SATE KILOAN EMPUK CIBINONG. (Kasus Strategi Pemasaran pada Perusahaan Baru) OLEH : FAUZI RIDWANSYAH A STRATEGI PEMASARAN PADA RUMAH MAKAN SATE KILOAN EMPUK CIBINONG (Kasus Strategi Pemasaran pada Perusahaan Baru) OLEH : FAUZI RIDWANSYAH A14104550 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan yang terpenting setelah udara dan air, serta merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang harus segera terpenuhi untuk mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jus Buah 2.2. Pineapple Soft Candy

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jus Buah 2.2. Pineapple Soft Candy II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jus Buah Jus buah (fruit juice) adalah cairan yang jernih atau agak jernih, tidak difermentasi dan diperoleh dari pengepresan buah-buahan yang telah matang dan masih segar (Codex

Lebih terperinci

VI ANALISIS LINGKUNGAN USAHA

VI ANALISIS LINGKUNGAN USAHA VI ANALISIS LINGKUNGAN USAHA Analisis lingkungan merupakan salah satu proses yang harus dilakukan dalam manajemen strategi yang bertujuan untuk mengidentifikasi lingkungan perusahaan. Pada umumnya lingkungan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor.

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor. LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RESTORAN PECEL

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM : Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT Nama : Dewi Ratnasari NPM : 11210912 Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen Latar Belakang Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN

VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN 8.1 Implikasi Alternatif Bauran Pemasaran Hasil dari analisis kepuasan dan loyalitas konsumen berimplikasi terhadap strategi bauran

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI Setelah melakukan penelitian, analisis dan pembahasan maka peneliti dapat menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM kuliner rumah makan terhadap

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lingkungan Usaha

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lingkungan Usaha II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lingkungan Usaha Lingkungan usaha (bisnis) merupakan lingkungan yang dihadapi organisasi dan diperlukan pertimbangan dalam pengambilan keputusan suatu usaha. Aktivitas yang tercakup

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR

STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR Oleh PITRI YULIAN SARI H 34066100 PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN Berdasarkan hasil data dan mengenai karakteristik konsumen, analisis tingkat kepuasan konsumen terhadap mutu atribut dan pelayanan, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 Logo Bebek Kaleyo Sumber : 2016

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 Logo Bebek Kaleyo Sumber :  2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Restoran Bebek Kaleyo merupakan bisnis keluarga yang bergerak di bidang makanan. Restoran ini dikelola oleh empat pemilik yang terdiri dari dua keluarga

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI Pengunjung restoran yang mengkonsumsi menu makanan dan minuman di Restoran Khaspapi memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang berbedabeda. Latar

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

BAB I PENDAHULUAN. UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah. UMKM merupakan bentuk usaha yang lebih sering kita jumpai dibandingkan dengan Usaha Besar (UB).

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS Bisnis Makanan Tradisional Semakin Diburu Pasar Zakki Mubaraq 10.11.3992 SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2010/2011 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BEBEK GORENG (Studi kasus: Warung Makan Bebek Goreng H. Slamet Kartasura)

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BEBEK GORENG (Studi kasus: Warung Makan Bebek Goreng H. Slamet Kartasura) NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BEBEK GORENG (Studi kasus: Warung Makan Bebek Goreng H. Slamet Kartasura) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Restoran

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Restoran II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Restoran Menurut UU RI No. 34 Tahun 2000 5, restoran adalah tempat menyantap makanan dan minuman yang disediakan dengan dipungut bayaran, tidak termasuk usaha jenis tataboga

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian tentang kepuasan telah banyak dilakukan sebelumnya. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Nanang (2010) penelitian tentang Analisis Hubungan kepuasan

Lebih terperinci

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK S. Marti ah / Journal of Applied Business and Economics Vol. No. 1 (Sept 2016) 26-4 KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK Oleh: Siti Marti ah Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pada era pemasaran moderen saat ini, jumlah merek dan produk yang bersaing dalam pasar menjadi semakin banyak sehingga konsumen memiliki ragam pilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan karena memiliki peran yang besar dalam kegiatan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan karena memiliki peran yang besar dalam kegiatan perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan pariwisata di dunia sudah sangat maju dan terus dikembangkan karena memiliki peran yang besar dalam kegiatan perekonomian masyarakat suatu Negara

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi yang diperlukan untuk mendukung tugas akhir ini diperoleh dari berbagai sumber yaitu: Wawancara dengan Ibu Ratna (Pemilik dari resto PENDOPO

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Restoran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Marsum (2000), restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisir secara komersil, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS AYAM GORENG PRESTO. Tugas Kuliah Lingkungan Bisnis

PELUANG BISNIS AYAM GORENG PRESTO. Tugas Kuliah Lingkungan Bisnis PELUANG BISNIS AYAM GORENG PRESTO Tugas Kuliah Lingkungan Bisnis disusun oleh I. Martiandos MH 11.02.7960 JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Strategik

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Strategik II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Strategik Strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan yang dirancang

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Hal-hal yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih rumah makan dapur

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Medan semakin marak terjadi. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Medan semakin marak terjadi. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis di Medan semakin marak terjadi. Salah satu bisnis yang banyak digeluti para pengusaha adalah bisnis rumah makan karena beranggapan

Lebih terperinci

TUGAS MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS AKHIR. Peluang Bisnis

TUGAS MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS AKHIR. Peluang Bisnis TUGAS MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS AKHIR Peluang Bisnis Disusun Oleh: Nama:Olga Noufela Putra NIM:(11.12.5795) Kelas: (S1-SI-06) JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM Yogyakarta 2012 ABSTRAK Sejak beberapa

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah Perusahaan Restoran Bebek H. Slamet merupakan salah satu restoran tradisional yang menyajikan menu khusus bebek yang terdapat di Kota Bogor dan beralamat di Jalan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan atau pangan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang paling mendasar dan suatu kebutuhan primer manusia untuk mempertahankan hidupnya. Seiring dengan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah Perusahaan Restoran Karimata merupakan usaha perseorangan yang didirikan oleh Bapak Agung Eko Widodo pada tanggal 22 Desember 2008. Restoran ini pertama kali didirikan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Elsari Brownies & Bakery (EBB) yang bertempat di Jalan Raya Pondok Rumput Nomor 18 RT 06/RW 11, Kelurahan Kebon Pedes,

Lebih terperinci

VII. DIMENSI KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI BOGOR

VII. DIMENSI KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI BOGOR VII. DIMENSI KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI BOGOR Kepuasan konsumen dapat dilihat secara tidak langsung melalui penilaian mereka terhadap atribut-atribut atau indicator-indikator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, perkembangan bisnis bakery di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, perkembangan bisnis bakery di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam beberapa tahun belakangan ini, perkembangan bisnis bakery di Indonesia menjadi bagian penting yang harus diperhatikan oleh seorang produsen guna memenuhi

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 6 Kesimpulan dan Saran BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih produk ice

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6. Kesimpulan berikut: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh konsumen dalam pemilihan restaurant

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI. Tabel 18. Faktor-Faktor Lingkungan InternalUKM Awal Putra Mandiri

FORMULASI STRATEGI. Tabel 18. Faktor-Faktor Lingkungan InternalUKM Awal Putra Mandiri VII. FORMULASI STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan Identifikasi faktor kekuatan dan kelemahan pada UKM Awal Putra Mandiri didasarkan pada hasil analisis lingkungan internal. Berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia sangat penting untuk mengonsumsi protein yang berasal dari hewani maupun nabati. Protein dapat diperoleh dari susu, kedelai, ikan, kacang polong

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. bermanfaat bagi manusia. Daging banyak dikonsumsi oleh manusia untuk

PENDAHULUAN. bermanfaat bagi manusia. Daging banyak dikonsumsi oleh manusia untuk I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging merupakan salah satu komoditas hasil ternak yang sangat bermanfaat bagi manusia. Daging banyak dikonsumsi oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Terdapat banyak

Lebih terperinci

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Internal Berdasarkan aspek-aspek yang ditinjau untuk mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal perusahaan antara lain: faktor

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. 26 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan umum Industri kecil Brownies, Chocolate dan Pastry D Wonk merupakan usaha perorangan home industri yang memproduksi brownies dan sekaligus menjual produknya secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak swasta bekerja sama untuk meningkatkan bidang pariwisata dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. pihak swasta bekerja sama untuk meningkatkan bidang pariwisata dalam hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pariwisata Indonesia dewasa ini semakin berkembang seiring dengan laju perekonomian di dunia. Bidang pariwisata merupakan salah satu bidang

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN VI. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Restoran Karimata Restoran Karimata didirikan pada tanggal 22 Desember 2008 oleh Bapak Agung Eko Widodo di wilayah Sentul Selatan. Restoran

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang dipentingkan konsumen dalam memilih gerai pizza

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Restoran

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Restoran II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Restoran (Marsum 2009 dalam Firbani 2006) menjelaskan bahwa, restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasikan secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan

Lebih terperinci

BAB.I PENDAHULUAN. untuk membentuk sebuah identitas (image) dan harga yang sekarang semakin

BAB.I PENDAHULUAN. untuk membentuk sebuah identitas (image) dan harga yang sekarang semakin BAB.I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Restoran sebuah bisnis yang sangat menarik dan tidak ada matinya sepanjang masa. Setiap hari semakin banyak tawaran untuk membuka bisnis ini baik lewat waralaba. Dengan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN PADANG SARI RATU PLAZA INDONESIA SYAUDAH FATMIASIH

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN PADANG SARI RATU PLAZA INDONESIA SYAUDAH FATMIASIH ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN PADANG SARI RATU PLAZA INDONESIA SYAUDAH FATMIASIH DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 2 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus siap menghadapi situasi yang semakin bersaing. Perusahaan-perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. harus siap menghadapi situasi yang semakin bersaing. Perusahaan-perusahaan di BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini persaingan semakin ketat sehingga para pengusaha harus siap menghadapi situasi yang semakin bersaing. Perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. Ekonomi Nasional. (Ringkasan Eksekutif). [24 Maret 2011]

II TINJAUAN PUSTAKA. Ekonomi Nasional. (Ringkasan Eksekutif).  [24 Maret 2011] II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Perkembangan Bisnis Waralaba Restoran Mie Perkembangan bisnis waralaba (franchise) di Indonesia termasuk sangat prospektif karena potensi pasarnya sangat besar.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Restoran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Restoran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Restoran Restoran adalah salah satu jenis usaha pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan yang permanen, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN oleh bapak Kuswandi (alm.), dengan status pemilikan pribadi atau

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN oleh bapak Kuswandi (alm.), dengan status pemilikan pribadi atau V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 PD Kaswari Lampion PD Kaswari Lampion merupakan perusahaan yang memproduksi moci dengan merek Moci Kaswari Lampion. Perusahaan ini menjual produknya secara langsung di toko

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DAN ATRIBUT IDEAL MAKANAN TRADISIONAL GEPUK DAN IKAN BALITA KARUHUN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DAN ATRIBUT IDEAL MAKANAN TRADISIONAL GEPUK DAN IKAN BALITA KARUHUN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DAN ATRIBUT IDEAL MAKANAN TRADISIONAL GEPUK DAN IKAN BALITA KARUHUN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN Oleh : Husnul Chotimah A07400149 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Restoran Ayam Goreng Fatmawati Restoran Ayam Goreng Fatmawati pertama kali didirikan pada tahun 1986 di Jl. Sawojajar, Bogor oleh ibu Hj. Fatmawati.

Lebih terperinci

(Diferentiated Marketing)

(Diferentiated Marketing) BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DEPOT RAWON SETAN DALAM MEMPERTAHANKAN KONSUMEN A. Implementasi Strategi Pemasaran Depot Rawon Setan 1. Analisis Strategi Pemasaran yang Membeda-bedakan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN VII ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN 7.1 Indeks Kepuasan Konsumen Analisis kepuasan konsumen sangat penting untuk dilakukan, karena hasil dari perhitungan mengenai kepuasan konsumen dapat berguna

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kopi merupakan minuman yang di kenal memiliki rasa dan aroma yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup sekaligus penghubung dalam

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Restoran Klasifikasi Restoran

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Restoran Klasifikasi Restoran II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Restoran Kata restoran berasal dari bahasa Perancis yaitu restaurer, dengan arti yaitu tempat menyediakan makanan. Restoran memiliki makna sebagai tempat menyajikan beragam

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Restoran Pengertian restoran menurut Darmaatmadja (2011) adalah suatu usaha komersial, yang menyediakan jasa makanan dan minuman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Semakin berkembangnya dunia bisnis di Indonesia maka semakin besar pula persaingan di dunia bisnis antar pengusaha. Sebuah usaha terjadinya persaingan

Lebih terperinci

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS BERJUALAN MAKANAN ALA GEROBAK. DISUSUN OLEH : Nama : Rizqi Bayu Satrio NIM : Kelas : S1. SI.

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS BERJUALAN MAKANAN ALA GEROBAK. DISUSUN OLEH : Nama : Rizqi Bayu Satrio NIM : Kelas : S1. SI. TUGAS LINGKUNGAN BISNIS BERJUALAN MAKANAN ALA GEROBAK DISUSUN OLEH : Nama : Rizqi Bayu Satrio NIM : 10. 12. 5144 Kelas : S1. SI. 2K STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRAK Karya tulis ini dibuat untuk membantu

Lebih terperinci