Lampiran 1. Skema pengolahan limbah sayuran. Sayuran dikumpulkan, dipilah dan dicuci dengan air. Ditiriskan menggunakan jaring
|
|
- Susanto Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 33 Lampiran 1. Skema pengolahan limbah sayuran Sayuran dikumpulkan, dipilah dan dicuci dengan air Ditiriskan menggunakan jaring Dicacah dan diangin-anginkan dilapangan terbuka Dikeringkan sampai kadar air sayuran mencapai 40%
2 34 Lampiran 2. Skema pengolahan fermentasi limbah sayuran Masing-masing limbah sayuran ditimbang sesuai kebutuhan dengan perbandingan 1:1:1 Diaduk secara merata Ditambahkan fermentor kedalam limbah sayuran Diaduk kembali secara merata Dimasukkan kedalam plastik, di padatkan dan di ikat hampa udara Disimpan selama 1 minggu Limbah sayuran fermentasi siap diaplikasikan
3 35 Lampiran 3. Data Pertambahan Bobot Perlakuan Bobot awal I II III IV V VI PBB PBB/MINGGU(Kg) PBB/HARI (Kg) P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P Keterangan: Pertambahan bobot badan harian (PBBH) = bobot akhir bobot awal (g/ekor) lama pemeliharaan (hari)
4 36 Lampiran 4. Data konsumsi Perlakuan M-1 M-2 M-3 M-4 M-5 M-6 M-7 M-8 M-9 M-10 M-11 M-12 Total Komsumsi Komsumsi Konsumsi /Minggu /Hari P0 1325,8 1241,2 1410,1 1389,2 1325,4 1240,7 1251,8 1221,9 1261,8 1341,7 1232,2 1531, ,3 1314,4 187,8 P0 1110,3 1210,2 1181,2 1210,2 1315,3 1250,4 1325,6 1346,7 1348,7 1548,8 1551,4 1163, ,0 1296,8 185,3 P0 1420,2 1285,1 1210,2 1320,4 1375,3 1380,2 1410,2 1446,4 1682,9 1661,2 1813,3 1480, ,3 1457,1 208,2 P0 1510,1 1425,3 1315,1 1410,3 1820,1 1810,2 1754,3 1876,4 1536,1 1367,2 1460,2 1571, ,0 1571,4 224,5 P1 1620,5 1630,5 1690,1 1750,2 1825,2 1910,1 1928,2 1998,4 1837,2 1948,2 1780,1 1890, ,9 1817,4 259,6 P1 1810,4 1820,3 1850,0 1810,1 1810,2 1785,3 1725,4 1801,8 1978,3 1978,3 1980,1 2068, ,6 1868,2 266,9 P1 2112,4 2115,6 2110,2 2150,2 2305,2 2115,4 2205,3 2301,1 2036,3 1920,8 1998,2 1971, ,2 2111,9 301,7 P1 1786,5 1825,2 1782,2 1785,2 1898,3 1820,5 1840,6 1920,8 1920,8 2014,3 2064,2 2094, ,8 1896,1 270,9 P2 2106,0 2110,5 2125,0 2126,0 2358,9 2725,7 2438,4 2504,1 2483,2 2948,7 2984,1 2816, ,9 2477,2 353,9 P2 2675,3 2831,2 2850,2 2870,1 2750,4 2725,3 2874,6 2788,9 2761,9 2781,6 2716,2 2732, ,5 2779,8 397,1 P2 2425,7 2410,7 2415,3 2430,3 2530,1 2640,8 2572,9 2688,0 2661,7 2861,3 2988,1 2799, ,4 2618,7 374,1 P2 2540,7 2698,1 2720,5 2720,4 2720,5 2499,0 2891,8 2981,8 2923,8 2618,3 2813,0 2765, ,5 2741,1 391,6 P3 3189,0 3104,2 3115,1 3210,1 3401,3 3672,4 3752,6 3816,6 3518,7 3301,4 3216,8 3216, ,0 3376,2 482,3 P3 3643,3 3654,2 3725,1 3750,1 3705,4 3820,4 3825,2 3704,4 3861,9 3521,1 3218,9 3528, ,3 3663,2 523,3 P3 3110,2 3165,3 3125,8 3005,9 3105,3 3105,2 3204,5 3109,6 3106,6 3201,5 3119,0 3249, ,3 3134,0 447,7 P3 3165,8 3137,5 3170,8 3157,7 3204,2 3116,0 3215,7 3118,8 3118,6 3401,6 3450,6 3440, ,6 3224,8 460,7 P4 3610,3 3650,2 3690,2 3720,2 3780,5 3920,1 3840,4 3964,5 3978,2 3996,3 3066,8 4053, ,1 3772,6 538,9 P4 3796,5 3825,7 3815,2 3820,2 3854,3 3870,3 3750,6 3805,0 3816,1 4016,1 3661,0 3661, ,0 3807,7 544,0 P4 4105,7 4103,3 4185,3 4106,4 4115,4 4760,2 4750,5 4894,7 4026,2 4026,2 4011,1 4081, ,0 4263,8 609,1 P4 4116,2 4095,5 4054,3 4107,3 4113,2 4110,1 4112,3 4081,4 4062,2 3876,2 3966,1 3965, ,8 4055,0 579,3 Keterangan: Konsumsi Pakan = Pakan yang diberikan (dalam % BK) Pakan yang sisa (dalam % BK)
5 37 Lampiran 5. Data konversi Perlakuan Konsumsi/Hari/gr Pbb/Hari/gr Pbb/Hari/gr Konversi P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P Keterangan: Konversi pakan = Pakan yang dikonsumsi (g/hari) PBBH (g/hari)
6 38 Lampiran 6. Data Income Over Feed Cost (IOFC) Perlakuan PBB Harga ternak/kg Total Konsumsi Harga Pakan Biaya ransum IOFC P0 3, , , P0 5, , , P0 2, , , P0 4, , , P1 2, , , P1 2, , , P1 3, , , P1 3, , , P2 4, , , P2 6, , , P2 3, , , P2 3, , , P3 5, , , P3 5, , , P3 6, , , P , , P4 3, , , ,9 P4 3, , , P4 7, , , P4 4, , , Keterangan: IOFC = (Bobot akhir domba - bobot awal domba x harga jual domba/kg) (Total konsumsi pakan x harga pakan/kg)
7 39 Lampiran 7. Analisis data SAS pertambahan bobot badan harian Class Level Information Class Levels Values Perlakuan 5 P0 P1 P2 P3 P4 Number of Observations Read 20 Number of Observations Used 20 Dependent Variable: pbb gr_ pbb (gr) Sum of Source DF Squares Mean Square F Value Pr > F Model Error Corrected Total R-Square Coeff Var Root MSE pbb gr_ Mean Source DF Anova SS Mean Square F Value Pr > F perlakuan Duncan's Multiple Range Test for pbb gr_ NOTE: This test controls the Type I comparisonwise error rate, not the experimentwise error rate. Alpha 0.05 Error Degrees of Freedom 15 Error Mean Square Number of Means Critical Range Means with the same letter are not significantly different. Duncan Grouping Mean N perlakuan A P3 A B A P4 B A B A P2 B A B A P0 B B P1
8 40 Lampiran 8. Analisis data SAS konversi pakan Class Levels Values perlakuan 5 P0 P1 P2 P3 P4 Number of Observations Read 20 Number of Observations Used 20 Class Level Information Dependent Variable: konversi konversi Sum of Source DF Squares Mean Square F Value Pr > F Model Error Corrected Total R-Square Coeff Var Root MSE konversi Mean Source DF Anova SS Mean Square F Value Pr > F perlakuan Duncan's Multiple Range Test for konversi NOTE: This test controls the Type I comparisonwise error rate, not the experimentwise error rate. Alpha 0.05 Error Degrees of Freedom 15 Error Mean Square Number of Means Critical Range Means with the same letter are not significantly different. Duncan Grouping Mean N perlakuan A P4 B P1 B B P3 B B P2 B B P0 Lampiran 9. Analisi data SAS konsumsi pakan Class Level Information
9 41 Class Levels Values perlakuan 5 p1 p2 p3 p4 po Number of Observations Read 20 Number of Observations Used :38 Thursday, October 21, Dependent Variable: konsumsi konsumsi Sum of Source DF Squares Mean Square F Value Pr > F Model <.0001 Error Corrected Total R-Square Coeff Var Root MSE konsumsi Mean Source DF Anova SS Mean Square F Value Pr > F perlakuan <.0001 Duncan's Multiple Range Test for konsumsi NOTE: This test controls the Type I comparisonwise error rate, not the experimentwise error rate. Alpha 0.05 Error Degrees of Freedom 15 Error Mean Square Number of Means Critical Range Means with the same letter are not significantly different. Duncan Grouping Mean N perlakuan A P4 B P3 C P2 D P1 E P0
Lampiran 1 Hasil determinasi tanaman alpukat. lxiv
LAMPIRAN lxiii Lampiran 1 Hasil determinasi tanaman alpukat lxiv lxv Lampiran 2 Analisa statistik urea serum Urea Serum (mg/dl) Class Level Information Class Levels Values kelompok 4 Dosis10% Dosis5% Induksi
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN HASIL KONVERSI DARI ANALISIS LABORATORIUM No bahan berat segar(gr/plot) produksi bs(ton/ha/tahun) %air total %BK LK SK PK 1 A1B0U1 1097,48 131,6976 76,84 23,16 2,83 43,39 17,55 2 A1B0U2 1094,48
Lebih terperinciBAB 3 APLIKASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK 1 FAKTOR
BAB 3 APLIKASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK 1 FAKTOR Rancangan Acak Kelompok atau biasa disingkat RAK digunakan jika kondisi unit percobaan yang digunakan tidak homogen. Dalam rancangan ini, petakan percobaan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur analisa proksimat serbuk daun dan ranting jarak pagar kering. diulangi hingga diperoleh bobot tetap.
LAMPIRAN 53 Lampiran 1. Prosedur analisa proksimat serbuk daun dan ranting jarak pagar kering a. Kadar Air (SNI 01-2891-1992) Sebanyak 2-5 g sampel serbuk kering dimasukkan ke dalam cawan aluminium yang
Lebih terperinci1. Water Holding Capacity (WHC) (Modifikasi Agvise Laboratories). 2. Ammonia Holding Capacity (AHC) (Modifikasi Nurcahyani 2010).
LAMPIRAN 47 Lampiran 1. Metode Analisis Proksimat 1. Water Holding Capacity (WHC) (Modifikasi Agvise Laboratories). Pengujian WHC dilakukan dengan mengurangi berat bahan setelah ditambahkan air dengan
Lebih terperinciBAB 6 APLIKASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIGA FAKTOR
BAB 6 APLIKASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIGA FAKTOR Pada bab sebelumnya telah dibahas aplikasi rancangan acak kelompok satu faktor dan dua faktor. Bab ini akan membahas aplikasi SPSS dan SAS untuk analisis
Lebih terperinciBAB 2. APLIKASI RANCANGAN ACAK LENGKAP 1 FAKTOR
BAB 2. APLIKASI RANCANGAN ACAK LENGKAP 1 FAKTOR Rancangan Acak Lengkap (RAL) merupakan rancangan yang paling sederhana dibanding rancangan lainnya. Penggunaan RAL di berbagai bidang penelitian telah banyak
Lebih terperinciBAB 7 APLIKASI RANCANGAN PETAK TERPISAH
BAB 7 APLIKASI RANCANGAN PETAK TERPISAH Rancangan split plot design atau dalam bahasa Indonesia disebut Rancangan Petak Terpisah atau Rancangan Petak Terbagi (RPT) merupakan jenis percobaan faktorial (lebih
Lebih terperinciBAB 4. APLIKASI RANCANGAN ACAK LENGKAP DUA FAKTOR
BAB 4. APLIKASI RANCANGAN ACAK LENGKAP DUA FAKTOR Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) umumnya dipakai pada kondisi lingkungan yang homogen diantaranya
Lebih terperinciBAB 5. APLIKASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK DUA FAKTOR
A 5. APLIKASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK DUA FAKTOR Dalam percobaan faktorial, pengaruh dua faktor atau lebih diselidiki secara bersama-sama. Apabila pengaruh suatu faktor diperkirakan akan berubah menurut
Lebih terperinciBAB 8. APLIKASI RANCANGAN PETAK PETAK TERPISAH
BAB 8. APLIKASI RANCANGAN PETAK PETAK TERPISAH Rancangan split split plot design atau Rancangan Petak Petak merupakan jenis percobaan yang melibatkan tiga faktor atau lebih sekaligus dengan tingkat ketelitian
Lebih terperinciRANCANGAN PERCOBAAN DENGAN SAS. Oleh Kismiantini, M.Si.
RANCANGAN PERCOBAAN DENGAN SAS Oleh Kismiantini, M.Si. JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010 0 SAS (Statistical Analysis System)
Lebih terperinciME Yusnandar * PENDAHULUAN
ME Yusnandar * PENDAHULUAN Rancangan acak lengkap (randomize complete design), rancangan acak lengkap kelompok (randomize complete block design) dan rancangan acak lengkap faktorial (randomize complete
Lebih terperinciDitimbang EMB 3,6 gr. Ditambahkan Aquades 100 ml. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Disiapkan NaCl fisiologis 0,9 % sebanyak 10 ml
Lampiran 1 : Isolasi akteri E-coli Tahap 1 (Pembuatan Media EM) Ditimbang EM 3,6 gr Ditambahkan Aquades 1 ml Dimasukkan ke dalam erlenmeyer Disiapkan NaCl fisiologis,9 % sebanyak 1 ml Dimasukkan kedalam
Lebih terperinciLAMPIRAN. Hasil Translasi sequens dengan ExPASy Translate Tool
LAMPIRAN 1. Hasil Sekuensing isolat virus IBD No. Isolat Hasil Sekuensing 1. IBDV-Indo5 AACAAGCGTCCAAGGCCTTATACTGGGTGCTACCATCT ACCTTATAGGCTTTGATGGGACCGCGGTAATCACCAG GCTGTGGCCGCAGACAATGGGCTAACGGCCGGCACTG
Lebih terperinciLampiran 1. Data Konsumsi Pakan Segar Domba Selama Penggemukan
LAMPIRAN 38 Lampiran 1. Data Konsumsi Pakan Segar Domba Selama Penggemukan R1 R2 R3 Ulangan Biskuit Konsentrat Total Biskuit Konsentrat Total Biskuit Konsentrat Total ---------------------------------------------g/ekor/hari---------------------------------------------
Lebih terperinciLampiran 1. Susunan Perlakuan Saat Pelaksanan Penelitian
Lampiran 1. Susunan Perlakuan Saat Pelaksanan Penelitian Adapun susunan perlakuan saat pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut : R 1 U 1 R 2 U 2 R 3 U 5 R 4 U 4 R 1 U 3 R 2 U 1 R 3 U 4 R 4 U 2 R
Lebih terperinciLampiran 1. Sketsa lokasi tambak penelitian
Lampiran 1. Sketsa lokasi tambak penelitian 58 59 Lampiran 2. Data bobot basah (gr) pada masing-masing perlakuan Bobot Jarak Tanam Ulangan Minggu Ke- 0 7 14 21 28 35 42 50 gr 20 cm 1 50 85 105 145 150
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BB V KESIMPULN DN SRN 5.1 Kesimpulan 1. Pemberian pasir pantai sebesar 0% (P 0 ) berbeda nyata dan memberikan pengaruh terbaik terhadap parameter kadar N-Tanah, sedangkan perlakuan lainnya tidak berbeda
Lebih terperinciLampiran 1 Hasil ANOVA dan Uji Lanjut Duncan untuk pengaruh homogenisasi terhadap stabilitas emulsi. Class Levels Values
63 Lampiran 1 Hasil ANOVA dan Uji Lanjut Duncan untuk pengaruh homogenisasi terhadap stabilitas emulsi Class Levels s factor 1 factor 3 3 Rpm10000 Rpm8000 Rpm6000 Waktu1 Waktu3 Waktu4 Source DF Sum of
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Pengujian Proses Demulsifikasi
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Pengujian Proses Demulsifikasi 1. Pengamatan (Waktu, Warna, Busa, Rasio Volume Pemisahan Air, Minyak dan Emulsi) Sebanyak 100 ml total campuran larutan sampel dan
Lebih terperinciLampiran 1 Good Manufacturing Practice penanganan bahan baku PT Z
49 Lampiran 1 Good Manufacturing Practice penanganan bahan baku PT Z 1. Proses penanganan sampel tuna di PT Z Penerimaan ikan tuna dilakukan di dalam ruang penerimaan bahan baku. Ikan satu per satu diturunkan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN GULMA (AGH 321)
LPORN PRKTIKUM PENGENDLIN GULM (GH 321) Disusun Oleh : Kelompok 9 1. Trisnani Yuda Fitri 24070021 2. Galvan Yudistira 24070040 3. Vicky Oktarina Chairunnissa 24070121 sisten Praktikum rie eka prasetia
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1 prosedur pewarnaan hematoksillin-eosin (HE)
51 LAMPIRAN Lampiran 1 prosedur pewarnaan hematoksillin-eosin (HE) Pewarnaan HE adalah pewarnaan standar yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai struktur umum sel dan jaringan normal serta perubahan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan yaitu :
V KESIMPULN DN SRN 5.1. Kesimpulan erdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan yaitu : 1. Perlakuan pupuk Petrobio berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, persentase
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdurachman, Hadjib N Pemanfaatan Kayu Hutan Rakyat untuk Komponen Bangunan. Prosiding Seminar Hasil Hutan 2006:
DAFTAR PUSTAKA Abdurachman, Hadjib N. 006. Pemanfaatan Kayu Hutan Rakyat untuk Komponen Bangunan. Prosiding Seminar Hasil Hutan 006: 0-48. Adelina N. 987. Pengujian Efikasi Termisida Lentrek 400 EC Terhadap
Lebih terperinciLampiran 1 Sertifikat Kelaikan Etik
Lampiran 1 Sertifikat Kelaikan Etik Lampiran 2.1 Surat Izin Melakukan Penelitian Pendahuluan Lampiran 2.2 Surat Izin Melakukan Penelitian Pendahuluan Lampiran 3.1 Surat Izin Melakukan Penelitian Lampiran
Lebih terperinciCara Perhitungan : % N = Abs Blangko X 14 X N. HCl X 100% Berat Sampel
LAMPIRAN Lampiran 1. Cara Kerja Analisis N Pada Tanaman Metode Kjeldahl 1. Timbang sample 0,2 0,5 gram, kemudian masukan ke dalam botol destruksi 2. Tambahkan Selenium mature sebanyak 0,2 gram dan 3 ml
Lebih terperinciLampiran 1 Prosedur Analisis Proksimat (Takeuchi, 1988) 1.1 Prosedur analisis kadar air (X 1 + A) A
Lampiran 1 Prosedur Analisis Proksimat (Takeuchi, 1988) 1.1 Prosedur analisis kadar air Panaskan cawan pada suhu 105-110 O C selama 1 jam, dinginkan dalam desikator dan timbang (X 1 ) Timbang bahan 2-3
Lebih terperinciIr. Muti Arintawati, M.Si Ir. Sumunar Jati : Dra. Hj. Chairunisa, MA
LAMPIRAN Lampiran 1. Susunan Kepengurusan LPPOM MUI Sesuai dengan SK Dewan Pimpinan MUI No.Kep - 459/MUI/VIII/2010 tentang Penetapan Pengurus LPPOM-MUI, maka ditetapkan susunan Pengurus LPPOM MUI 2010-2015
Lebih terperinciLampiran 1. Alat penyulingan minyak nilam
LAMPIRAN Lampiran 1. Alat penyulingan minyak nilam Gambar 22. Alat penyulingan minyak nilam Tabel 8. Spesifikasi alat penyulingan minyak nilam Bagian alat penyulingan Ketel suling Spesifikasi Tebal ketel
Lebih terperinciLampiran 1 Diagram alir pembuatan sediaan (preparat) histopatologi organ usus halus mencit percobaan
LAMPIRAN 69 70 Lampiran 1 Diagram alir pembuatan sediaan (preparat) histopatologi organ usus halus mencit percobaan Organ usus halus Dicuci dengan NaCl fisiologis 0.9% Difiksasi 24 jam Larutan Bovin Didehidrasi
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Cahyadi W Kedelai Khasiat dan Teknologi. Jakarta: Bumi Aksara
48 DAFTAR PUSTAKA Anderson JJ, Ambrose WW, Garner SC. 1995. Orally Dosed Genestein from Soy and Prevention of Concellous Bone Loss in Two Ovariektomized Rat Models. J. Nutr. 25: 799S (Abstract). Anonim.
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Lokasi Pembuatan biskuit limbah tanaman jagung dan rumput lapang dilakukan di Laboratorium Industri Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciAnalisis Regresi: Regresi Linear Berganda
Analisis Regresi: Regresi Linear Berganda Pengantar Pada sesi sebelumnya kita hanya menggunakan satu buah X, dengan model Y = b 0 + b 1 X 0 1 Dalam banyak hal, yang mempengaruhi X bisa lebih dari satu.
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang dan Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Daging dan Kerja, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciSISA TANAMAN CRUCIFERAE SEBAGAI BIOFUMIGAN UNTUK MENGENDALIKAN NEMATODA PURU AKAR (Meloidogyne spp.) NOVITA SARI DAULAY
SISA TANAMAN CRUCIFERAE SEBAGAI BIOFUMIGAN UNTUK MENGENDALIKAN NEMATODA PURU AKAR (Meloidogyne spp.) NOVITA SARI DAULAY DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
Lebih terperinciJenis Pupuk o B1 B2 B3 B4
TUTORIAL SPSS RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RAK) oleh : Hendry http://teorionline.wordpress.com/ Rancangan acak kelompok (RAK) sering disebut dengan randomized complete block design (RCBD). Pada rancangan ini
Lebih terperinciSTK511 Analisis Statistika. Pertemuan 9 ANOVA (3)
STK511 Analisis Statistika Pertemuan 9 ANOVA (3) 9. ANOVA (3) Diagnosis Asumsi dalam Uji Hipotesis 1. bersifat bebas terhadap sesamanya. Nilai harapan dari nol, E 0 3. Ragam homogen, Var 4. Pola sebaran
Lebih terperinciLampiran 1. Prosesdur analisis gas kromatigrafi olein dan biodiesel olein
LAMPIRAN 47 Lampiran 1. Prosesdur analisis gas kromatigrafi olein dan biodiesel olein 1. Analisis Asam Lemak dan Metil Ester Menggunakan Gas Kromatografi (AOAC, 1995) Dua gram contoh ditambahkan ke dalam
Lebih terperinciREKAYASA RANCANG BANGUN LAMINAS1 LENGKUNGAN BAMBU. Oleh NOERMALICHA PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
REKAYASA RANCANG BANGUN LAMINAS1 LENGKUNGAN BAMBU Oleh NOERMALICHA PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2001 REKAYASA RANCANG BANGUN LAMINAS1 LENGKUNGAN BAMBU Tesis Sebagai salah satu syarat untuk
Lebih terperinciTabel 1.2 Data skor warna kuning telur ayam petelur strain Isa Brown pada akhir penelitian berdasarkan Yolk Colour Fan
87 LAMPIRAN 1 Data Hasil Penelitian Tabel 1.1 Data kandungan kolesterol kuning telur (mg/100g) ayam petelur strain Isa Brown pada akhir penelitian berdasarkan analisis kolesterol CHOD-PAP Perlakuan Kolesterol
Lebih terperinciLampiran 1. Data Eksperimen
1 Lampiran 1. Data Eksperimen No. Kelas Kelompok Lingkungan Produksi Insentif Moneter Kinerja Kelompok Uji Manipulasi 1 A 0 Lini Perakitan Piece Rate 13 Lolos 2 A 1 Lini Perakitan Piece Rate 6 Lolos 3
Lebih terperinciLampiran 1. Kartu Bimbingan
LAMPIRAN 63 Lampiran 1. Kartu Bimbingan 64 Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian dari FIK 65 Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian dari SEKDA DIY 66 Lampiran 4. Surat Ijin dari KessbangPol dan Linmas Jateng 67
Lebih terperinciJawaban Tes Praktikum Pengolahan Data Diklat Metode Penelitian Percobaan dan Pengolahan Data
Jawaban Tes Praktikum Pengolahan Data Diklat Metode Penelitian Percobaan dan Pengolahan Data Peneliti di sebuah pabrik pembuatan genteng bermaksud mencari bahan dan suhu pemanasan optimal dalam produksi
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur uji
LAMPIRAN 32 Lampiran 1. Prosedur uji 1) Kandungan nitrogen dengan Metode Kjedahl (APHA ed. 21 th 4500-Norg C, 2005) Sebanyak 0,25 gram sampel dimasukkan ke dalam labu kjedahl dan ditambahkan H 2 SO 4 pekat
Lebih terperinciLampiran 1. Skema Penelitian
105 Lampiran 1. Skema Penelitian DOC (Day Old Chick) Ampas kecap - Diberikan air gula & vaksin antistress - Vaksin ND (umur 4 & 20 hari) - Vaksin gumboro (umur 10 & 25 hari) - umur 0-2 minggu (protein
Lebih terperinciAndry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.
Andry Wirawan 10210772 Manajemen Ekonomi 2013 Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet. Latar Belakang Sebagai studi kasus tentang produk dan harga,
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN DANA PNBP TAHUN ANGGARAN 2012
LAPORAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN DANA PNBP TAHUN ANGGARAN 2012 PEMANFAATAN TEPUNG KEONG MAS SEBAGAI SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA DAN PRODUKSI TELUR PUYUH Oleh : Ir. Srisukmawati
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha
LAMPIRAN Perhitungan yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi dan analisis grafik. Seluruh perhitungan dilakukan dengan menggunakan program Statistik SPSS. Berikut ini
Lebih terperinciLampiran 1a. Rekapitulasi data uji rating hedonik
LAMPIRAN 45 Lampiran 1a. Rekapitulasi data uji rating hedonik Panelis Sampel* Skor Warna Aroma Rasa Tekstur Keseluruhan 1 1 7 4 6 5 6 1 2 6 4 4 4 7 1 3 6 4 4 6 5 2 1 6 5 4 6 6 2 2 6 6 4 3 5 2 3 7 6 6 6
Lebih terperinciLAMPIRAN. Arang Sekam (C)
LAMPIRAN A. Data Mentah Hasil Pengukuran Panjang Tanaman Sawi Panjang Tanaman 1 (Cm) U1 8.0 8.6 3.3 7.9 7.0 8.6 U2 8.9 9.7 4.0 5.5 2.5 8.0 U3 7.5 9.0 2.3 9.5 8.5 6.6 U4 8.3 9.2 3.0 11.0 7.7 7.0 U5 6.5
Lebih terperinciLampiran 1 : Pembuatan Infusa daun Sirih (IDS)
Lampiran 1 : Pembuatan Infusa daun Sirih (IDS) Penelitian ini menggunakan dosis dengan dasar penelitian Vivin K (2008) yang menggunakan ekstrak daun sirih dengan dosis 0,01% sampai 0,1%. Diketahui : 240
Lebih terperinciLAMPIRAN. repository.unisba.ac.id
40 LAMPIRAN 41 Lampiran 1 HASIL DETERMINASI TUMBUHAN 42 Lampiran 2 SKEMA PROSEDUR PROSES EKSTRAKSI Proses ekstraksi Biji bunga matahari dibersihkan, dicuci,dikeringkan, dan dihaluskan Serbuk Ekstraksi
Lebih terperinciLampiran 1 dari Kulit Udang serta Transformasi Kitin menjadi Kitosan 1. Gambar Persiapan Bahan
55 Lampiran 1 Proses Isolasi Kitin dari Kulit Udang serta Transformasi Kitin menjadi Kitosan 1. Gambar Persiapan Bahan kulit udang setelah dikeringkan Penghalusan kulit udang Pengayakann dengan ukuran
Lebih terperinciLAMPIRAN 1: Dokumentasi Penelitian. 1 Bulan. Mulsa
LAMPIRAN 1: Dokumentasi Penelitian Gambar 1. Membuat Media Tanam M0 Gambar 3. Umur 1 Minggu Tanpa Mulsa Gambar 2. Lahan Penelitian Setelah 1 Bulan M1 Gambar 5. Umur 1 Minggu Dengan Mulsa M0 Gambar 6. Bunga
Lebih terperinciMETODE. Materi. Gambar 2. Contoh Domba yang Digunakan dalam Penelitian Foto: Nur adhadinia (2011)
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di kandang domba Integrated Farming System, Cibinong Science Center - LIPI, Cibinong. Analisis zat-zat makanan ampas kurma dilakukan di Laboratorium Pengujian
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Ilmu Produksi Ternak Ruminansia Kecil Blok B, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Waktu penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciLampiran 1. Skema Penelitian Ayam pedaging
79 Lampiran 1. Skema Penelitian Ayam pedaging DOC umur 0-2 - Diberikan air gula & vaksin antistress - Vaksin ND (umur 4 & 20 hari) - Vaksin gumboro (umur 10 & 25 hari) - umur 0-2 minggu (protein 23-26,
Lebih terperinci7. LAMPIRAN Lampiran 1. Syarat Mutu Tempe Kedelai (SNI :2009)
7. LAMPIRAN Lampiran 1. Syarat Mutu Tempe Kedelai (SNI 01-3144:2009) 49 50 Lampiran 2. Kurva Standar Asam Sianida KODE KCN ABSORBANSI I ABSORBANSI II ABSORBANSI III ABSORBANSI RATA- RATA 1,2 µm 0,027 0,0269
Lebih terperinciUji ANOVA Dua-Arah dengan SPSS
Uji ANOVA Dua-Arah dengan SPSS Rujukan: Disajikan oleh: Harrizul Rivai 1. David S. Jones, Statistika Farmasi, Penerjemah Harrizul Rivai, Penerbit EGC, Jakarta, 2008 2. Purbayu Budi Santosa dan Ashari,
Lebih terperinciNO Variabel Produk SS S R TS STS 1 Rokok Ten Mild memberikan kenikmatan bagi para penggunanya 2 Rokok Ten Mild mengandung kadar nikotin yang rendah
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN ROKOK TEN MILD PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM USU Responden :... I. Identitas Responden 1.
Lebih terperinciANALISIS DATA TERHADAP MUTU KIMIA ph KEFIR SUSU KACANG TANAH
74 LAMPIRAN 1 ANALISIS DATA TERHADAP MUTU KIMIA ph KEFIR SUSU KACANG TANAH Variasi Bahan Inokulum Ulangan Jumlah Rataan Baku (G) (F) 1 Perlakuan Perlakuan F1 4,4 4,5 8,900 4,450 G1 F 4,5 4,5 9,000 4,500
Lebih terperinciPENGARUH PADAT PENEBARAN DENGAN UKURAN YANG BERBEDA PADA SISTEM PENDEDERAN TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELE Clarias sp.
PENGARUH PADAT PENEBARAN DENGAN UKURAN YANG BERBEDA PADA SISTEM PENDEDERAN TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELE Clarias sp. ASEP AWALUDIN DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU
Lebih terperinciPOTENSI Cerbera odollam Gaertn UNTUK PENGENDALIAN NEMATODA PURU AKAR Meloidogyne spp. PADA TANAMAN TOMAT MAYA MARIANA A
POTENSI erbera odollam Gaertn UNTUK PENGENDALIAN NEMATODA PURU AKAR Meloidogyne spp. PADA TANAMAN TOMAT MAYA MARIANA A44102035 PROGRAM STUDI HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciLampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan
Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Kelompok Perlakuan (n = 4) Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan Setelah Perlakuan Penurunan Persentase penurunan (%) I 211 51 160 75.83
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PENGGUNAAN JENIS WADAH SARANG CACING TANAH (Eisenia foetida) DALAM PROSES VERMICOMPOSTING
i EFEKTIFITAS PENGGUNAAN JENIS WADAH SARANG CACING TANAH (Eisenia foetida) DALAM PROSES VERMICOMPOSTING M. IQBAL KURNIADI DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciSTK 511 Analisis statistika. Materi 7 Analisis Korelasi dan Regresi
STK 511 Analisis statistika Materi 7 Analisis Korelasi dan Regresi 1 Pendahuluan Kita umumnya ingin mengetahui hubungan antar peubah Analisis Korelasi digunakan untuk melihat keeratan hubungan linier antar
Lebih terperinciLampiran 1. Diagram pembuatan tepung paku air (Azolla pinnata) terfermentasi. Paku air. Diletakkan dalam bak. Diberi air. Dibersihkan.
92 Lampiran 1. Diagram pembuatan tepung paku air (Azolla pinnata) terfermentasi Paku air Diletakkan dalam bak Diberi air Dibersihkan Ditiriskan Dikering anginkan Digiling Tepung paku air Ditambahkan EM4
Lebih terperinciANALISIS BIVARIAT DATA KATEGORIK DAN NUMERIK Uji t dan ANOVA
ANALISIS BIVARIAT DATA KATEGORIK DAN NUMERIK Uji t dan ANOVA Uji t Independen Sebagai contoh kita gunakan data ASI Eksklusif yang sudah anda copy dengan melakukan uji hubungan perilaku menyusui dengan
Lebih terperinciKeterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter
7. LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Nilai Intensitas Warna Rumus : Keterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter Tepung tempe
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di Kec. Binjai Kota Sumatera Utara. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 3 bulan dimulai dari bulan Oktober sampai
Lebih terperinciSTATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND
E-mail : statistikaista@yahoo.com Blog : Contoh Kasus One Way Anova dan Two Way Anova Menggunakan SPSS Lisensi Dokumen: Copyright 2010 ssista.wordpress.com Seluruh dokumen di ssista.wordpress.com dapat
Lebih terperinciLampiran 1 Rekapitulasi data tegakan akasia (Acacia mangium)
Lampiran 1 Rekapitulasi data tegakan akasia (Acacia mangium) Data Plot 1 Plot 2 Plot 3 Plot 4 Plot 5 Volume total petak 2.667164112 2.741236928 2.896762245 2.572835298 2.753163234 Volume per hektar 66.6791028
Lebih terperincippm Absorbansi 0,125 0, ,25 0,0738 0,5 0, , ,3335
7. LAMPIRAN Lampiran 1. Kurva Standart Kadar Gula ppm absorbansi 2,5 0,0425 5 0,1021 10 0,1211 20 0,1925 40 0,2436 80 0,3122 0.35 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 y = 0.052x - 0.015 R² = 0.983 2.5 5 10 20
Lebih terperinciPENGARUH SUBSTITUSI RUMPUT GAJAH DENGAN LIMBAH TANAMAN SAWI PUTIH FERMENTASI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI DOMBA LOKAL JANTAN EKOR TIPIS SKRIPSI
PENGARUH SUBSTITUSI RUMPUT GAJAH DENGAN LIMBAH TANAMAN SAWI PUTIH FERMENTASI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI DOMBA LOKAL JANTAN EKOR TIPIS SKRIPSI Oleh : ETTY HARYANTI UTAMI FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinci7. LAMPIRAN Lampiran 1. Proses Pembuatan Torakur. a b c d
7. LAMPIRAN Lampiran 1. Proses Pembuatan Torakur a b c d h g Keterangan: a) tomat Tomdari segar, b) pemotongan menjadi 4 bagian, c) perendaman dengan, larutan garam, d) perendaman dengan CaCl, e) pemasakan
Lebih terperinciBandung, November 2013 Hormat saya. Dea karoenia
KUESIONER PENELITIAN Dengan hormat, Dalam rangka penelitian untuk penyusunan skripsi, saya mohon bantuan Ibu/Bapak/Saudara/i bersedia menjadi responden dalam penelitian yang saya lakukan. Bersama ini saya
Lebih terperinciPROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke)
49 LAMPIRAN 1 PROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke) Pembuatan dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PENGARUH FAKTOR PRIBADI DAN PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA DISTRO INNOCENT JALAN DR.
LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN PENGARUH FAKTOR PRIBADI DAN PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA DISTRO INNOCENT JALAN DR. MANSYUR MEDAN A. IDENTITAS RESPONDEN Nama : Jenis Kelamin : Usia : Pekerjaan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba yang Digunakan Dalam Penelitian
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Nutrisi Ternak Daging dan Kerja untuk tahap pemeliharaaan serta analisis sampel di Laboratorium Ilmu dan Teknologi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ternak disamping manajemen pemeliharaan dan pemberian pakan adalah faktor manajemen lingkungan. Suhu dan kelembaban yang
Lebih terperinciLATIHAN SPSS I. A. Entri Data
A. Entri Data LATIHAN SPSS I Variabel Name Label Type Nama Nama Mahasiswa String NIM Nomor Induk Mahasiswa String JK Numeris 1. 2. TglLahir Tanggal Lahir Date da Daerah Asal Numeris 1. Perkotaan 2. Pinggiran
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar lokasi pengambilan sampel daun singkong di desa Sumampir
LAMPIRA Lampiran 1. Gambar lokasi pengambilan sampel daun singkong di desa Sumampir Lampiran 2. Gambar rearing area yang berisi tungau predator Phytoseius sp. dengan Tetranychus urticae (2, 4, dan 6) 17
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Gambar 4. Ternak Kerbau yang Digunakan Dalam Penelitian
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni hingga bulan September 2011 dan bertempat di Laboratorium Lapang Blok A, Laboratorium Ruminansia Besar, Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciLampiran 1.a Data Kadar Air Kelopak Rosella Kadar air (%) = kehilangan berat (g) x 100 Sampel sebelum kering (g)
62 Lampiran 1.a Data Kadar Air Kelopak Rosella Kadar air (%) = kehilangan berat (g) x 100 Sampel sebelum kering (g) Kehilangan berat = berat sampel mula-mula berat sampel setelah dikeringkan Kadar air
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. dengan jumlah ransum yang tersisa (Fadilah, 2006). Data rataan konsumsi ransum
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konsumsi Ransum Konsumsi ransum merupakan jumlah ransum yang diberikan dikurangi dengan jumlah ransum yang tersisa (Fadilah, 2006). Data rataan konsumsi ransum broiler pada penelitian
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Produktivitas ayam petelur selain dipengaruhi oleh faktor genetik juga
1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Produktivitas ayam petelur selain dipengaruhi oleh faktor genetik juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Salah satu faktor lingkungan yang penting diperhatikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. independen dari listrik adalah satuan kilowatt (kwh), untuk minyak adalah
36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengolahan Data Data yang diambil untuk varibel dependen adalah produk domestic bruto di Jakarta period 1995 2005 dalam satuan rupiah. Sedangkan variabel
Lebih terperinciItem-Total Statistics Scale Variance if. Corrected Item-Total Correlation. Item Deleted
I. Hasil Uji Coba Alat Ukur A. Hasil Uji Coba Skala Stres Kerja 1). Pengolahan I Ada 7 aitem yang gugur, yaitu: 1, 3, 6, 8, 10, 11, dan 12 Scale Mean if Item Item-Total Statistics Scale Variance if Item
Lebih terperinciLampiran 1. Langkah Penelitian. Air Limbah dengan kadar phosphate tinggi. Pengukuran Suhu dan ph sebelum perlakuan
Lampiran 1. Langkah Penelitian Air Limbah dengan kadar phosphate tinggi Pengukuran Suhu dan ph sebelum perlakuan Masukkan dalam wadah sebanyak 1 liter Masukkan Poly Aluminium Chloride (PAC). Proses Koagulasi
Lebih terperinciPerlakuan Lama Waktu 2 minggu. 4 Minggu. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid. Ket: (I). Inti, (L).Lemak. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid
LAMPIRAN Lampiran 1. Gambar Histologi Preparat Jaringan Hati Tikus Putih (Rattus norvegicus) pada luasan sel 25 µm dengan menggunakan mikroskop cahaya perbesaran 10 x 10. Perlakuan Lama Waktu 2 Kontrol
Lebih terperinciHari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung. Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal
Lampiran 1: Rencana Kerja Penelitian Hari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal Hari ke-8 Induksi aloksan untuk
Lebih terperinciSTATISTIK DESKRIPTIF. Statistics. Strategi Membaca
2 Lampiran 8 Statistics N Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum Valid Missing STATISTIK DESKRIPTIF Statistics Strategi Membaca Variables Penguasaan Kosakata Kemampuan Memahami
Lebih terperinciLampiran 2. Fungsi dari masing-masing pernyataan yang digunakan dalam PROC MIXED
LAMPIRAN Lampiran. Bentuk Umum Dari PROC MIXED PROC MIXED pilihan-pilihan ; BY nama-nama peubah ; CLASS nama-nama peubah ; ID nama-nama peubah; MODEL peubah respon = nama-nama peubah / pilihan-pilihan
Lebih terperinciLampiran 1. Kuesioner Self Efficacy (I) dan Persepsi Manajemen Perusahaan (II) Pendidikan terakhir : SMA / D3 / S1 / S2 / S3 / Lainnya,.
Lampiran 1. Kuesioner Self Efficacy (I) dan Persepsi Manajemen Perusahaan (II) IDENTITAS RESPONDEN Nama (boleh samaran) : Jenis Kelamin : P / L Usia :. Tahun Pendidikan terakhir : SMA / D3 / S1 / S2 /
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS. Perhitungan dosis pembanding (Andriol)
LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Perhitungan dosis pembanding (Andriol) Kandungan Andriol (1 kaplet/tablet)= 40 mg Faktor konversi dari dosis manusia (80 mg/70 kg BB) ke dosis mencit yang beratnya 20 g adalah
Lebih terperinciLampiran 1. Penghitungan Dosis Ekstrak dan Fraksi Teripang Phyllophorus sp.
Lampiran 1. Penghitungan Dosis Ekstrak dan Fraksi Teripang Phyllophorus sp. Menurut Dick, et al., (2010) tiap 1 gr berat basah teripang setara dengan 0,025-0,04 mg glikosida triterpen dengan kadar air
Lebih terperinci7. LAMPIRAN Lampiran 1. Dokumentasi Hasil Penyangraian Biji Kopi Biji Kopi Sangrai Level 7 (170 0 C; 12 menit)
7. LAMPIRAN Lampiran 1. Dokumentasi Hasil Penyangraian Biji Kopi Biji Kopi Sangrai Level 7 (170 0 C; 12 menit) Biji Kopi Sangrai Level 9 (170 0 C; 17 menit 30 detik) Biji Kopi Sangrai Level 11 (170 0 C;
Lebih terperinciMencit yang dipilih adalah mencit yang berumur 2-3 bulan dengan berat. rata-rata g dan dipelihara di Labaratorium Biokimia Fakultas
a. Pemeliharaan hewan coba Mencit yang dipilih adalah mencit yang berumur 2-3 bulan dengan berat rata-rata 20-30 g dan dipelihara di Labaratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Kandang
Lebih terperinci