Analisa Kestabilan dan Penyelesaian Numerik Model Dinamik SIRC pada Penyebaran. Virus Influenza
|
|
- Suharto Sutedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) Analisa Kestabilan dan Penyelesaian Numerik Model Dinamik SIRC pada Penyebaran Virus Influenza Ika Novitasari, M. Setijo Winarko dan Lukman Hanafi Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya setijo_winarko@yahoo.com Abstrak Penyakit Influenza termasuk salah satu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza. Model SIRC merupakan salah satu model matematika untuk influenza. Pada penulisan ini dianalisa kestabilan dari model SIRC. Analisa model dilakukan untuk mengetahui penyebaran virus influenza yaitu menentukan bilangan reproduksi dasar (R 0 ). Bilangan reproduksi dasar merupakan bilangan yang menyatakan rata-rata terjadinya penularan penyakit yang berlangsung di dalam populasi susceptible. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa masih terjadi penyebaran virus influenza saat R 0 > 1 dan tidak terjadi penyebaran virus influenza saat R 0 < 1. Penyelesaian numerik untuk model SIRC dapat diselesaikan menggunakan metode Runge-Kutta Orde 4 (RK4). Metode ini digunakan untuk menyelesaikan persamaan diferensial yang bergantung pada nilai awal ukuran langkah waktu (h) yang bervariasi, sehingga dapat memenuhi stabilitas lokal dari titik kesetimbangan. Kata kunci Bilangan Reproduksi Dasar, Influenza, Metode Runge-Kutta Orde 4 (RK4), Model SIRC. I. PENDAHULUAN ERBAGAI jenis penyakit saat ini semakin banyak. Salah Bsatu penyebabnya adalah gaya hidup dan lingkungan yang semakin tidak sehat. Secara umum ada dua jenis penyakit yaitu penyakit menular dan tidak menular. Influenza adalah salah satu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza pada saluran pernapasan dari hidung sampai trachea. Ada tiga tipe serologi virus influenza yaitu A, B dan C [1]. Adapun beberapa kasus penyakit influenza yang disebabkan oleh beberapa tipe virus di antaranya pada tahun 1918 Spanish flu yang menyebabkan juta kematian oleh virus influenza A subtipe H1N1, tahun 1957 Asian flu yang menyebabkan 1-1,5 juta kematian oleh virus influeza A subtipe H2N2,tahun 1968 Hongkong flu yang menyebabkan 1 juta kematian oleh virus influenza A subtipe H3N2 dan tahun 1997 Avian Influenza yang menyebabkan juta kematian oleh virus influenza A subtipe H5N1 [9]. Perkembangan ilmu pengetahuan di bidang matematika juga turut memberikan peranan dalam mencegah meluasnya penyebaran penyakit influenza. Peranan tersebut berupa model matematika yang mempelajari penyebaran penyakit influenza yang bersifat endemik memperhatikan faktor kelahiran dan kematian. Model dinamik SIRC adalah salah satu model matematika yang menyatakan pola penyebaran virus influenza empat sub-populasi manusia yang terdiri individu susceptible, infected, recovered dan cross-immune [3]. Pada Tugas Akhir ini, dianalisa stabilitas dari model dinamik SIRC pada penyebaran virus influenza dan penyelesaian secara numerik menggunakan metode Runge-Kutta Orde 4 (RK4). Metode ini digunakan untuk menyelesaikan persamaan diferensial yang menyangkut nilai awal ukuran langkah waktu yang bervariasi, sehingga dapat memenuhi stabilitas lokal dari titik kesetimbangan [4]. II. METODE PENELITIAN A. Tahap Studi Literatur Pada tahap ini dilakukan identifikasi permasalahan mencari referensi yang menunjang penelitian. Referensi yang dipakai adalah jurnal ilmiah, Tugas Akhir maupun artikel dari internet. B. Tahap Mengkaji Model Dinamik SIRC pada Penyebaran Virus Influenza Pada tahap ini dilakukan kajian model SIRC terlebih dahulu menyusun asumsi-asumsi tertentu sehingga dapat dibuat model kompartemen 4 kelompok individu yaitu individu susceptible (individu yang rentan terhadap penyakit), infected (individu yang terjangkit dan dapat menularkan penyakit), recovered (individu yang telah sembuh dari penyakit) dan cross-immune (individu imunitas silang). C. Tahap Menganalisa Kestabilan Lokal Pada model dinamik SIRC akan ditentukan titik kesetimbangan bebas penyakit dan titik kesetimbangan endemik. Kemudian untuk menentukan kestabilan lokal yaitu membentuk matriks Jacobian pada titik kesetimbangan bebas penyakit dan titik kesetimbangan endemik yang selanjutnya dapat ditentukan nilai eigen matrik Jacobian dari model SIRC. Kestabilan lokal pada titik kesetimbangan bebas penyakit akan didapatkan bilangan reproduksi dasar (R 0 ). D. Tahap Menyusun Simulasi Numerik Runge-Kutta Orde 4 (RK4) Pada tahap ini dilakukan penyusunan simulasi numerik skema Runge-Kutta Orde 4 (RK4) dari model dinamik SIRC pada penyebaran virus influenza. Simulasi menggunakan software pemrograman yaitu MATLAB yang menggambarkan
2 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) grafik kestabilan dan penyelesaian numerik model dinamik SIRC pada penyebaran virus influenza. E. Tahap Kesimpulan dan Saran Setelah dilakukan analisa dan pembahasan maka akan diambil suatu kesimpulan dan saran sebagai masukan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut. III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Model Dinamik SIRC pada Penyebaran Virus Influenza Model dinamik SIRC pada penyebaran virus influenza mempunyai asumsi-asumsi sebagai berikut : a. Populasi dibagi menjadi 4 kelompok yaitu : S adalah populasi susceptible yaitu individu-individu yang rentan terhadap penyakit, I adalah populasi infected yaitu individu-individu yang terjangkit dan dapat menularkan penyakit, R adalah populasi individu recovered yaitu individu yang telah sembuh dari penyakit, dan C adalah populasi individu cross-immune yaitu individu yang telah sembuh (recovered) setelah terinfeksi (infected) oleh galur (strain) yang berbeda dari subtipe virus yang sama pada tahun-tahun yang lalu. b. Diasumsikan μ adalah laju kelahiran yang sama laju kematian. Berdasarkan asumsi tersebut, maka jumlah populasi yang mati pada setiap kelompok proposional jumlah populasi pada masing-masing kelompok. Oleh karena itu, jumlah kematian pada kelompok S, I, R, C masing-masing sebesar μs, μi, μr, μc. c. SI adalah laju besarnya populasi yang terinfeksi dimana adalah koefisien transmisi yang merupakan konstanta yang menunjukkan tingkat kontak sehingga terjadi penularan penyakit, individu rentan memperoleh infeksi pada per kapita I. d. CI adalah laju besarnya populasi cross-immune yang terinfeksi dimana adalah koefisien transmisi yang merupakan konstanta yang menunjukkan tingkat kontak sehingga terjadi penularan penyakit, individu crossimmune memperoleh infeksi pada per kapita I. σci adalah besarnya populasi cross-immune yang terinfeksi yang di pengaruhi oleh laju σ yaitu individu cross-immune menjadi infected. e. α, δ, γ, σ masing-masing adalah laju individu infected menjadi recovered, laju individu recovered menjadi crossimmune, laju individu recovered menjadi susceptible dan laju individu cross-immune menjadi infected. Dari asumsi-asumsi tersebut diperoleh model dinamik SIRC pada penyebaran virus influenza ds = μ μs SI + γc di dr dc = SI + σci (μ + α)i = (1 σ)ci + αi (μ + δ)r = δr CI (μ + γ)c (1) Jika N adalah proporsi jumlah seluruh populasi S, I, R dan C, maka N = S + I + R + C, dan diasumsikan total populasi sama 1 yaitu S + I + R + C = 1 dn = ds + di + dr + dc = 0 Berdasarkan persamaan (1) maka daerah penyelesaiannya yaitu, Ω = {(S, I, R, C) R 4 + : (S + I + R + C) 1 } B. Titik Kesetimbangan Model Titik kesetimbangan model dapat diperoleh mengambil ds di dr dc = 0, = 0, = 0, = 0 sehingga didapat: μ μs SI + γc = 0 (2) SI + σci (μ + α)i = 0 (3) (1 σ)ci + αi (μ + δ)r = 0 (4) δr CI (μ + γ)c = 0 (5) Titik kesetimbangan bebas penyakit (disease free equilibrium) adalah suatu keadaan dimana tidak terjadi penyebaran penyakit dalam populasi. Titik tersebut didapatkan saat I = 0. Dari persamaan (2)-(5) dan subtitusi I = 0 maka persamaan (3) terpenuhi, sedangkan persamaan (2),(4) dan (5) menjadi S = μ = 1, R = 0, C = 0 μ Dari uraian diatas diperoleh titik kesetimbangan bebas penyakit yaitu P 0 = S f, I f, R f, C f = (1, 0, 0, 0) Titik kesetimbangan endemik (endemic equilibrium) adalah suatu keadaan dimana terjadi penyebaran penyakit di dalam populasi. Dari persamaan (4) dan (5) dipeoleh δr CI (μ + γ)c = 0 R = C (I δ 1 + μ + γ) (6) (1 σ)ci + αi (μ + δ)r = 0 R = αi 1+(1 σ)c I 1 (7) (μ+δ) Mengeliminasi persamaan (6) dan (7) diperoleh C δαi = 1 I 1 (μ+σδ)+(μ+δ)(μ+γ) (8) Persamaan (8) disubtitusikan ke (6) diperoleh R αi = 1 (I 1 +μ+γ) (9) I 1 (μ+σδ)+(μ+δ)(μ+γ) Dari persamaan (3) diperoleh IS + σc (μ + α) = 0 I 0 sehingga S + σc (μ + α) = 0 (10) Persamaan (8) disubtitusikan ke (10) diperoleh S = μ+α δσαi 1 (11) I (μ+σδ)+(μ+δ)(μ+γ) Dari persamaan (4) diperoleh μ μs S I + γc = 0 S = γc +μ μ+i (12) Persamaan (11) disubtitusikan ke (12), kemudian dilakukan eliminasi diperoleh
3 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) μ + α δσαi 1 I (μ + σδ) + (μ + δ)(μ + γ) αδγi 1 + μi 1 (μ + σδ) + μ(μ + δ)(μ + γ) (μ + I 1 )I 1 (μ + σδ) + (μ + δ)(μ + γ) = 0 I 2 1 ( 2 μ + 2 α + 2 σδ) + I 1 (μ 2 + μσδ + μα + μ 2 + μγ + μδ + δγ + μα + αγ + αδ μ 2 σδ 2 ) + (μ 3 + μ 2 γ + μ 2 δ + μδγ + μ 2 α + μαγ + μαδ + αδγ μ 2 μγ μδ δγ) = 0 (13) Dari persamaan (13) dapat dibentuk menjadi persamaan kuadrat ai bi 1 + c = 0 (14) a = 2 μ + 2 α + 2 σδ = 2 (μ + α + σδ) b = μ 2 + μσδ + μα + μ 2 + μγ + μδ + δγ + μα + αγ + αδ μ 2 σδ 2 = (μ + α)(2μ + δ + γ) + δ(μσ + γ) (μ δσ) c = μ 3 + μ 2 γ + μ 2 δ + μδγ + μ 2 α + μαγ + μαδ + αδγ μ 2 μγ μδ δγ = (μ + γ)(μ + δ) 1 μ + α = (μ + γ)(μ + δ)(1 R 0 ) R 0 = adalah bilangan reproduksi dasar. Bilangan μ+α reproduksi dasar adalah bilangan yang menyatakan rata-rata penularan penyakit. Titik kesetimbangan endemik adalah P = (S, I, R, C ) S μ + α = δσαi 1 I 1 (μ + σδ) + (μ + δ)(μ + γ) R αi 1 (I 1 + μ + γ) = C = I 1 (μ + σδ) + (μ + δ)(μ + γ) δαi 1 I 1 (μ + σδ) + (μ + δ)(μ + γ) dan I adalah akar dari persamaan ai bi 1 + c = 0 a = 2 (μ + α + σδ); b = (μ + α)(2μ + δ + γ) + δ(μσ + γ) (μ + δσ); c = (μ + γ)(μ + δ)(1 R 0 ); Dari persamaan kuadrat ai bi 1 + c = 0 diperoleh akar persamaan kuadrat yaitu I 1,1 dan I 1,2. c < 0 jika dan hanya jika R 0 > 1 I 1,1 + I 1,2 < 0 I 1,1 + I 1,2 = b a sehingga berlaku b < 0 dan a > 0 I 1,1 I 1,2 < 0 I 1,1 I 1,2 = c a sehingga berlaku c < 0 dan a > 0 Berdasarkan uraian tersebut, eksistensi I pada titik kesetimbangan endemik terpenuhi jika R 0 > 1 (terjadi penyebaran penaykit) maka berlaku koefisien a bernilai positif, b bernilai negatif dan c bernilai negatif. C. Kestabilan Lokal Setelah didapatkan titik kesetimbangan bebas penyakit P 0 dan titik kesetimbangan endemik P selanjutnya akan dianalisa kestabilan lokal dari masing-masing titik kesetimbangan. Karena pada persamaan (1) dapat terlihat bahwa persamaan tersebut adalah tak linear, maka untuk dapat menentukan kestabilan titik kesetimbangan berdasar nilai karakteristik (λ), maka persamaan (1) harus dilinearkan. Hasil pendekatan linear diperoleh matriks jacobian, μ I S 0 γ J = I S + σc (μ + α) 0 σi 0 (1 σ)c + α (μ + δ) (1 σ)i 0 C δ (μ + γ) Ksetabilan lokal pada titik kesetimbangan bebas penyakit yaitu diperoleh dari nilai eigen matriks jacobiannya yaitu μ 0 γ J(P 0 0 (μ + α) 0 0 ) = 0 α (μ + δ) δ (μ + γ) J(P 0 ) λi = 0 Sehingga didapatkan nilai eigen λ 1 = μ λ 2 = (μ + α) λ 3 = (μ + δ) λ 4 = (μ + γ) λ 1, λ 3, λ 4 < 0, sedangkan untuk λ 2 = (μ + α) belum dapat ditentukan tandanya (dapat bernilai positif atau negatif). Berdasarkan nilai eigen λ 2 dapat dianalisa sebagai berikut: λ 2 akan bernilai negatif jika (μ + α) < 0 (μ + α) μ + α < 0 μ + α < 1 Jadi bilangan reproduksi dasar (R 0 ) adalah : R 0 = μ + α Jika R 0 < 1 atau < 1, didapatkan bahwa nilai eigen μ+α λ 1 < 0, λ 2 < 0, λ 3 < 0 dan λ 4 < 0maka berdasarkan sifat stabilitas titik kesetimbangan P 0 stabil asimtotik. Kestabilan lokal pada titik kesetimbangan endemik (P ) dapat dicari mencari nilai eigen dari matriks jacobiannya. Karena subpopulasi R tidak muncul pada persamaan S dan I, tetapi hanya muncul pada persamaan C maka subpopulasi R dapat diabaikan dan persamaan model SIRC dapat direduksi menjadi model tiga dimensi. Untuk menentukan kestabilan lokal pada P, akan disubtitusikan R = 1 S I C untuk mengeliminasi R pada persamaan model SIRC N konstan. Sehingga diperoleh matriks jacobian pada titik endemik yaitu
4 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) J(P ) μ I (μ + α)a (μ + α)b + δσαi 1 1 γ A + B = I 1 0 σi 1 δa δb δαi 1 δ δ I A + B 1 μ γ A = I 1 (μ + σδ) B = (μ + δ)(μ + γ) Nilai eigen diperoleh dari det(j(p 0 ) λi) = 0 maka diperoleh nilai eigen berbentuk sebuah polinomial karakteristik sebagai berikut: λ 3 + a 1 λ 2 + a 2 λ + a 3 = 0 a 1 = δ + 2I 1 + 2μ + γ a 2 = I 1 (I 1 + α + 3μ + δσ + γ + δ) + B a 3 = I 1 A + B 2 I 2 1 D 1 + I 1 D 2 + D 3 dimana A = I 1 (μ + σδ) B = (μ + δ)(μ + γ) D 1 = (μ + σδ)(μ + α + σδ) D 2 = B(μ + α + σδ) + (μ + σδ)(μ + α)(δ + μ + γ δσ) + δ(μσ γ) + δ 2 σα(σ 1) + δ αγ σ(μ + γ) D 3 = B(μ + α)(δ + μ + γ + δσ) + δ(μσ + γ) Karena dalam menentukan akar-akar karakteristik dari persamaan polinomial diatas tidak dapat diselesaikan cara biasa, maka dapat menggunakan kriteria kestabilan Routh-Hurwitz untuk menentukan kestabilannya. Tabel 1 Persamaan Karakteristik Routh-Hurwitz λ 3 1 a 2 0 λ 2 a 1 a 3 0 λ 1 b 1 b 2 0 λ 0 c Polinomial orde 3 mempunyai akar negatif pada bagian realnya jika dan hanya jika elemen-elemen dari kolom pertama pada tabel Routh-Hurwitz mempunyai tanda yang sama. Sehingga didapatkan: (i) a 1 > 0 (ii) a 2 > 0 (iii) b 1 = a 1a 2 a 3 a 1 > 0 Karena a 1 > 0 maka a 1 a 2 a 3 > 0 a 1 a 2 > a 3 supaya memenuhi maka nilai a 2 > 0 (iv) c 1 = b 1a 3 b 1 = a 3 > 0 Supaya a 1 > 0, a 2 > 0, a 3 > 0, b 1 > 0 dan c 1 > 0 maka I 1 > 0. I 1 adalah akar dari persamaan ai bi 1 + c = 0, sehingga berlaku ai bi 1 + c > 0 c > 0 μ+α 1 R0 > 0 R 0 > 1 Dari hasil analisa diatas dapat disimpulkan jika R 0 > 1 maka berakibat a 1 > 0, a 2 > 0, a 3 > 0, b 1 > 0 dan c 1 > 0, serta titik kesetimbangan endemik P adalah stabil asimtotik. Pada kolom pertama Tabel 1 memiliki tanda yang sama yaitu positif. Titik kesetimbangan endemik stabil asimtotik yang berarti jumlah individu infected bertambah sehingga virus influenza akan meningkat dan terjadi penyebaran (endemik). D. Penyelesaian Numerik Untuk penyelesaian numerik menggunakan metode Runge- Kutta Orde 4 (RK4) yang merupakan salah satu metode numerik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan diferensial yang menyangkut nilai awal ukuran langkah waktu yang bervariasi. Misalnya diberikan persamaan diferensial ds = f(t, S, I, R, C) μ μs SI + γc di dr dc = g(t, S, I, R, C) SI + σci (μ + α)i = i(t, S, I, R, C) (1 σ)ci + αi (μ + δ)r = j(t, S, I, R, C) δr CI (μ + γ)c Integrasi numerik dari persamaan metode Runge- Kutta orde empat dinyatakan sebagai berikut: S n+1 = S n (k 1 + 2k 2 + 2k 3 + k 4 ) : k 1,S = hf(t n, S n ) k 2,S = hf t n + h, S 2 k 3,S = hf t n + h, S 2 k 4,S = hf(t n + h, S n + k 3 ) I n+1 = I n + 1 (k k 2 + 2k 3 + k 4 ) : k 1,I = hg(t n, I n ) k 2,I = hg t n + h, I 2 k 3,I = hg t n + h, I 2 k 4,I = hg(t n + h, I n + k 3 ) R n+1 = R n + 1 (k k 2 + 2k 3 + k 4 ) : k 1,R = hi(t n, I n ) k 2,R = hi t n + h, R 2 k 3,R = hi t n + h, R 2 k 4,R = hi(t n + h, R n + k 3 ) C n+1 = C n + 1 (k k 2 + 2k 3 + k 4 ) : k 1,C = hj(t n, C n ) k 2,C = hj t n + h, C 2 k 3,C = hj t n + h, C 2 k 4,C = hj(t n + h, C n + k 3 ) h adalah langkah waktu. Selanjutnya membuat simulasi numerik menggunakan software MATLAB. Nilai parameter yang digunakan sesuai pada tabel 2 dan nilai awal yang digunakan adalah S(0) = 0.15, I(0) = 0.001, R(0) = 0.409, C(0) = 0.44.
5 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) Tabel 2 Parameter Nilai Minimum (Min) dan Maksimum (Max) pada Model Dinamik SIRC [2]. Parameter Nilai Min Nilai Max Satuan μ per tahun α per tahun δ per tahun γ per tahun σ 0 1 per tahun per tahun Dengan nilai input parameter pada Tabel 2 yaitu μ = 0.02, α = 73, δ = 1, γ = 0.5, σ = 0.05, = 100 maka didapatkan grafik berikut, Gambar 3. Grafik Individu Infected terhadap Waktu (Tahun) Variasi μ 1 = 0.02 dan μ 2 = Gambar 1. Grafik masing-masing individu dalam populasi terhadap waktu (tahun) h = Pada Gambar 1 menunjukkan bahwa masing-masing individu berada pada kondisi setimbang saat t > 80 tahun. Kondisi setimbang ini mengacu pada titik setimbang endemik dari sistem yaitu S = , I =1.8473e-005, R =0.0013, C = Dari grafik tersebut didapatkan pula nilai bilangan reproduksi dasar yaitu R 0 = Hal ini menunjukkan bahwa masih terjadi penyebaran virus influenza karena nilai R 0 > 1 yang menunjukkan bahwa titik kesetimbangan endemik tersebut stabil. Parameter yang sangat berpengaruh terhadap penularan penyakit yang mana berkaitan bilangan reproduksi R 0 yaitu parameter, μ dan α. Jadi untuk mengetahui seberapa besar penularan virus influenza, maka akan dilakukan variasi nilai input yaitu yaitu 50 dan 100, μ yaitu dan 0.02, α yaitu 73 dan Gambar 4. Grafik Individu Infected terhadap Waktu (Tahun) Variasi α 1 = 73 dan α 2 = Pada Gambar 2-4 adalah hasil grafik variasi parameter, μ dan α yang berpengaruh terhadap penyebaran penyakit. Jika nilai bilangan reproduksinya kurang dari 1 maka tidak terjadi penyebaran penyakit, sedangkan jika nilai bilangan reproduksinya lebih besar 1 maka terjadi penyebaran penyakit. Dalam penyelesaian numerik tentunya variasi nilai h (ukuran langkah waktu) sangat berpengaruh terhadap kestabilan numeriknya. Berikut akan diinputkan variasi nilai h untuk mengetahui apakah memenuhi kestabilan numeriknya, nilai h yaitu 0.1, 0.05, 0.01, Gambar 2. Grafik Individu Infected terhadap Waktu (Tahun) Variasi 1 = 100 dan 2 = 50 Gambar 5. Grafik masing-masing individu dalam populasi terhadap waktu (tahun) saat h = 0.005
6 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) Gambar 5. Grafik masing-masing individu dalam populasi terhadap waktu (tahun) saat h = 0.01 Gambar 6. Grafik masing-masing populasi terhadap waktuv (tahun) saat h = 0.05 Gambar 7. Grafik masing-masing populasi terhadap waktu (tahun) saat h = 0.1 Dari hasil simulasi pada Gambar 5-7 yang telah dilakukan bahwa saat nilai h kecil maka sistem akan stabil ditunjukkan hasil grafik yang konvergen dalam arti menuju suatu titik yaitu titik kesetimbangan, maka memenuhi kestabilan secara numerik. Sedangkan saat nilai h besar maka sistem menjadi tidak stabil ditunjukkan hasil grafik yang divergen dalam arti grafik tidak menuju suatu titik yaitu titik kesetimbangan, maka tidak memenuhi kestabilan secara numerik. Oleh karena itu nilai h sangat berpengaruh terhadap kestabilan numerik, sehingga skema numerik Runge-Kutta Orde 4 (RK4) memenuhi sifat stabilitas model SIRC ketika ukuran langkah waktu (h) kecil. IV. 3BKESIMPULAN Berdasarkan keseluruhan hasil analisa yang telah dilakukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Bilangan reproduksi dasar dari model SIRC pada penyebaran virus influenza adalah R 0 = μ + α Karena untuk menentukan terjadinya penyebaran penyakit influenza bergantung terhadap nilai R 0, oleh karena itu parameter yang berpengaruh adalah (koefisien transmisi yang menunjukkan tingkat kontak sehingga terjadi penularan penyakit), μ (laju kelahiran dan laju kematian alami), dan α (laju perpindahan individu infected menjadi recovered). Titik setimbang bebas penyakit adalah stabil asimtotik jika dan hanya jika R 0 < 1, hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi penularan penyakit ketika R 0 kurang dari satu. Sedangkan titik kesetimbangan endemik adalah stabil asimtotik jika dan hanya jika R 0 > 1, hal ini menunjukkan bahwa terjadi penularan penyakit ketika R 0 lebih dari satu. 2. Kestabilan numerik model SIRC metode Runge- Kutta Orde 4 (RK4) bergantung terhadap nilai h(ukuran langkah waktu). Hasil penyelesaian numerik input variasi nilai h yaitu 0.005, 0.01, 0.05 dan 0.1, didapatkan jika nilai h 0.05 maka sistem stabil ditunjukkan hasil grafik yang bersifat konvergen ke titik kesetimbangan. Sedangkan jika nilai h > 0.05 maka sistem tidak stabil ditunjukkan hasil grafik yang bersifat menjauhi titik kesetimbangan. V. 4BDAFTAR PUSTAKA [1] El-Shahed, M. dan Eid, A. (2011). The Fractional SIRC Model and Influenza A.Mathematical Problems in Engineering Vol Hal 1-9 [2] Casagrandi,R., Bolzoni, L.,Levin, S.A dan Andreasen, V. (2006). The SIRC Model and Influenza A. Mathematical with Applications Vol 20. Hal [3] Chinviriyasit, W. (2007). Numerical Modelling of the Transmission Dynamics of Influenza. Optimization and System Biology. Hal [4] Lambret, J.D. (1991). Numerical Methods for Ordinary Differential Systems: The Initial Value Problem. England : Wiley, Chichester. [5] Chinviriyasit, S dan Chinviriyasit, W. (2009). Mathematical Study of an Influenza Model with Seasonal Forcing in Transmission Rate. Mathematical Theory, Modeling and Computing Vol 3. Hal [6] Jodar L., Villanueva, R.J., Arenas, A.J., Gonzales, G.C. (2008). Nonstandard Numerical Methods for a Mathematical Model for Influenza Disease. Mathematics and Computers in Simulation Vol 79. Hal [7] Finizio N. dan Landas G. (1998). Ordinary Differential Equation With Modern Application. California :Wasdsworth Publishing Company. [8] Linda J.S. Allen. (2007). An Introduction to: Mathematical Biology. United States: Prentice Hall. [9] Rahmalia, D. (2010). Pemodelan Matematika dan Analisis Stabilitas dari Penyebaran Penyakit Flu Burung. Tugas Akhir S1 Jurusan Matematika ITS Surabaya. [10] Rosydah, B.M. (2008). Analisis Stabilitas dan Penyelesaian Numerik Pada Model Sistem Brusselator Berpasangan. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Tugas Akhir S2 Jurusan Matematika.
PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS STABILITAS DARI PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG
PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS STABILITAS DARI PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG Dinita Rahmalia Universitas Islam Darul Ulum Lamongan, Abstrak. Di Indonesia terdapat banyak peternak unggas sebagai matapencaharian
Lebih terperinciAnalisis Kestabilan Pada Model Transmisi Virus Hepatitis B yang Dipengaruhi Oleh Migrasi
Analisis Kestabilan Pada Model Transmisi Virus Hepatitis B yang Dipengaruhi Oleh Migrasi 1 Firdha Dwishafarina Zainal, Setijo Winarko, dan Lukman Hanafi Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi
Lebih terperinciOleh : Dinita Rahmalia NRP Dosen Pembimbing : Drs. M. Setijo Winarko, M.Si.
PERMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS STABILITAS DARI PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG (MATHEMATICAL MODEL AND STABILITY ANALYSIS THE SPREAD OF AVIAN INFLUENZA) Oleh : Dinita Rahmalia NRP 1206100011 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciAnalisa Kualitatif pada Model Penyakit Parasitosis
Analisa Kualitatif pada Model Penyakit Parasitosis Nara Riatul Kasanah dan Sri Suprapti H Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl.
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN MODEL DINAMIKA PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG
Buletin Ilmiah Math. Stat. Dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 3 (2014), hal 235-244 ANALISIS KESTABILAN MODEL DINAMIKA PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG Hidayu Sulisti, Evi Noviani, Nilamsari Kusumastuti
Lebih terperinciOleh Nara Riatul Kasanah Dosen Pembimbing Drs. Sri Suprapti H., M.Si
Oleh Nara Riatul Kasanah 1209100079 Dosen Pembimbing Drs. Sri Suprapti H., M.Si JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014 PENDAHULUAN
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KAJIAN SKEMA BEDA HINGGA TAK-STANDAR DARI TIPE PREDICTOR-CORRECTOR UNTUK MODEL EPIDEMIK SIR
TUGAS AKHIR KAJIAN SKEMA BEDA HINGGA TAK-STANDAR DARI TIPE PREDICTOR-CORRECTOR UNTUK MODEL EPIDEMIK SIR STUDY OF A NONSTANDARD SCHEME OF PREDICTORCORRECTOR TYPE FOR EPIDEMIC MODELS SIR Oleh:Anisa Febriana
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN PADA MODEL TRANSMISI VIRUS HEPATITIS B YANG DIPENGARUHI OLEH MIGRASI
ANALISIS KESTABILAN PADA MODEL TRANSMISI VIRUS HEPATITIS B YANG DIPENGARUHI OLEH MIGRASI STABILITY ANALYSIS OF THE HEPATITIS B VIRUS TRANSMISSION MODELS ARE AFFECTED BY MIGRATION Oleh : Firdha Dwishafarina
Lebih terperinciFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
JURUSAN MATEMATIKA Nurlita Wulansari (1210100045) Dosen Pembimbing: Drs. M. Setijo Winarko, M.Si Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS MODEL MATEMATIKA DARI PENYEBARAN PENYAKIT MENULAR MELALUI TRANSPORTASI ANTAR DUA KOTA
ANALISIS STABILITAS MODEL MATEMATIKA DARI PENYEBARAN PENYAKIT MENULAR MELALUI TRANSPORTASI ANTAR DUA KOTA ANALYSIS OF STABILITY OF SPREADING DISEASE MATHEMATICAL MODEL WITH TRANSPORT-RELATED INFECTION
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN MODEL MANGSA-PEMANGSA DENGAN MANGSA YANG TERINFEKSI DI LINGKUNGAN TERCEMAR
TUGAS AKHIR ANALISIS KESTABILAN MODEL MANGSA-PEMANGSA DENGAN MANGSA YANG TERINFEKSI DI LINGKUNGAN TERCEMAR ( S TA B I L I T Y A N A LY S I S O F A P R E D AT O R - P R E Y M O D E L W I T H I N F E C T
Lebih terperinciAnalisis Model Penyebaran Penyakit Menular Dengan Bakteri dan Hospes
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Analisis Model Penyebaran Penyakit Menular Dengan Bakteri Hospes Desy Khoirun Nisa, Drs. Kamiran, M.Si Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Kestabilan Model Matematika AIDS dengan Transmisi. atau Ibu menyusui yang positif terinfeksi HIV ke anaknya.
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini dilakukan analisis model penyebaran penyakit AIDS dengan adanya transmisi vertikal pada AIDS. Dari model matematika tersebut ditentukan titik setimbang dan kemudian dianalisis
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. ekuilibrium bebas penyakit beserta analisis kestabilannya. Selanjutnya dilakukan
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai model matematika penyakit campak dengan pengaruh vaksinasi, diantaranya formulasi model penyakit campak, titik ekuilibrium bebas penyakit
Lebih terperinciOLEH : IKHTISHOLIYAH DOSEN PEMBIMBING : Dr. subiono,m.sc
OLEH : IKHTISHOLIYAH 1207 100 702 DOSEN PEMBIMBING : Dr. subiono,m.sc JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 Pemodelan matematika
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. tenggorokan, batuk, dan kesulitan bernafas. Pada kasus Avian Influenza, gejala
BAB III PEMBAHASAN A. Permasalahan Nyata Flu Burung (Avian Influenza) Avian Influenza atau yang lebih dikenal dengan flu burung adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A.
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN MODEL MANGSA-PEMANGSA DENGAN MANGSA YANG TERINFEKSI DI LINGKUNGAN TERCEMAR
ANALISIS KESTABILAN MODEL MANGSA-PEMANGSA DENGAN MANGSA YANG TERINFEKSI DI LINGKUNGAN TERCEMAR Oleh: Drs. M. Setijo Winarko, M.Si Drs. I Gusti Ngurah Rai Usadha, M.Si Subchan, Ph.D Drs. Kamiran, M.Si Noveria
Lebih terperinciStudi Penyebaran Penyakit Flu Burung Melalui Kajian Dinamis Revisi Model Endemik SIRS Dengan Pemberian Vaksinasi Unggas. Jalan Sukarno-Hatta Palu,
Studi Penyebaran Penyakit Flu Burung Melalui Kajian Dinamis Revisi Model Endemik SIRS I. Murwanti 1, R. Ratianingsih 1 dan A.I. Jaya 1 1 Jurusan Matematika FMIPA Universitas Tadulako, Jalan Sukarno-Hatta
Lebih terperinciPENYELESAIAN NUMERIK DAN ANALISA KESTABILAN PADA MODEL EPIDEMIK SEIR DENGAN PENULARAN PADA PERIODE LATEN
PENYELESAIAN NUMERIK DAN ANALISA KESTABILAN PADA MODEL EPIDEMIK SEIR DENGAN PENULARAN PADA PERIODE LATEN Oleh: Labibah Rochmatika (12 09 100 088) Dosen Pembimbing: Drs. M. Setijo Winarko M.Si Drs. Lukman
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS SISTEM DINAMIK UNTUK MODEL MATEMATIKA EPIDEMIOLOGI TIPE-SIR (SUSCEPTIBLES, INFECTION, RECOVER)
Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.646 ANALISIS STABILITAS SISTEM DINAMIK UNTUK MODEL MATEMATIKA EPIDEMIOLOGI TIPE-SIR (SUSCEPTIBLES, INFECTION, RECOVER) Herri Sulaiman Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciAnalisis Stabilitas dan Sensitivitas Model Epidemik Flu Burung pada Unggas-Manusia dengan Vaksinasi
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (213) 1-6 1 Analisis Stabilitas dan Sensitivitas Model Epidemik Flu Burung pada Unggas-Manusia dengan Vaksinasi Wahyuni Ningsih, Mohammad Setijo Winarko, Nuri
Lebih terperinciPEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS KESTABILAN MODEL PADA PENYEBARAN HIV-AIDS
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 2 (2015), hal 101 110 PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS KESTABILAN MODEL PADA PENYEBARAN HIV-AIDS Dwi Haryanto, Nilamsari Kusumastuti,
Lebih terperinciArisma Yuni Hardiningsih. Dra. Laksmi Prita Wardhani, M.Si. Jurusan Matematika. Surabaya
ANALISIS KESTABILAN DAN MEAN DISTRIBUSI MODEL EPIDEMIK SIR PADA WAKTU DISKRIT Arisma Yuni Hardiningsih 1206 100 050 Dosen Pembimbing : Dra. Laksmi Prita Wardhani, M.Si Jurusan Matematika Institut Teknologi
Lebih terperinciAbstrak: Makalah ini bertujuan untuk mengkaji model SIR dari penyebaran
ANALISIS KESTABILAN PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK (MEASLES) DENGAN VAKSINASI MENGGUNAKAN MODEL ENDEMI SIR Marhendra Ali Kurniawan Fitriana Yuli S, M.Si Jurdik Matematika FMIPA UNY Abstrak: Makalah ini bertujuan
Lebih terperinciPengendalian Populasi Hama pada Model Mangsa-Pemangsa dengan Musuh Alaminya
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol 2, No 1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Pengendalian Populasi Hama pada Model Mangsa-Pemangsa dengan Musuh Alaminya Nabila Asyiqotur Rohmah, Erna Apriliani Jurusan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Persamaan diferensial Persamaan diferensial merupakan persamaan yang melibatkan turunanturunan dari fungsi yang tidak diketahui (Waluya, 2006). Contoh 2.1 : Diberikan persamaan
Lebih terperinciPenyelesaian Numerik dan Analisa Kestabilan pada Model Epidemik SEIR dengan Memperhatikan Adanya Penularan pada Periode Laten
Penyelesaian Numerik dan Analisa Kestabilan pada Model Epidemik SEIR dengan Memperhatikan Adanya Penularan pada Periode Laten Labibah Rochmatika,Drs. M. Setijo Winarko, M.Si dan Drs. Lukman Hanafi, M.Sc
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN DAN PROSES MARKOV MODEL PENYEBARAN PENYAKIT EBOLA
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 3 (2015), hal 163-172 ANALISIS KESTABILAN DAN PROSES MARKOV MODEL PENYEBARAN PENYAKIT EBOLA Auliah Arfani, Nilamsari Kusumastuti, Shantika
Lebih terperinciDinamik Model Epidemi SIRS dengan Laju Kematian Beragam
Jurnal Matematika Integratif ISSN 1412-6184 Volume 10 No 1, April 2014, hal 1-7 Dinamik Model Epidemi SIRS dengan Laju Kematian Beragam Ni matur Rohmah, Wuryansari Muharini Kusumawinahyu Jurusan Matematika,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Influenza atau lebih dikenal dengan flu, merupakan salah satu penyakit yang menyerang pernafasan manusia. Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza yang
Lebih terperinciADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV PEMBAHASAN. optimal dari model untuk mengurangi penyebaran polio pada dengan
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan analisis model dan kontrol optimal penyebaran polio dengan vaksinasi. Dari model matematika penyebaran polio tersebut akan ditentukan titik setimbang dan kemudian
Lebih terperinciMODEL SIR UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG
MODEL SIR UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG MANSYUR A. R.1 TOAHA S.2 KHAERUDDIN3 Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin Jln. Perintis Kemerdekaan Km.
Lebih terperinciKESTABILAN TITIK EQUILIBRIUM MODEL SIR (SUSPECTIBLE, INFECTED, RECOVERED) PENYAKIT FATAL DENGAN MIGRASI
KESTABILAN TITIK EQUILIBRIUM MODEL SIR (SUSPECTIBLE, INFECTED, RECOVERED) PENYAKIT FATAL DENGAN MIGRASI Mohammad soleh 1, Leni Darlina 2 1,2 Jurusan Matematika Fakultas Sains Teknologi Universitas Islam
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS PENYEBARAN VIRUS EBOLA PADA MANUSIA
ANALISIS STABILITAS PENYEBARAN VIRUS EBOLA PADA MANUSIA Mutholafatul Alim 1), Ari Kusumastuti 2) 1) Mahasiswa Jurusan Matematika, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang 1) mutholafatul@rocketmail.com
Lebih terperinciMODEL SEIR PENYAKIT CAMPAK DENGAN VAKSINASI DAN MIGRASI
MODEL SEIR PENYAKIT CAMPAK DENGAN VAKSINASI DAN MIGRASI Mohammmad Soleh 1, Siti Rahma 2 Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Jl HR Soebrantas No 155 KM 15 Simpang Baru Panam Pekanbaru muhammadsoleh@uin-suskaacid
Lebih terperinciBab 3 MODEL DAN ANALISIS MATEMATIKA
Bab 3 MODEL DAN ANALISIS MATEMATIKA Pada bab ini akan dimodelkan permasalahan penyebaran virus flu burung yang bergantung pada ruang dan waktu. Pada bab ini akan dibahas pula analisis dari model hingga
Lebih terperinciIII PEMBAHASAN. μ v. r 3. μ h μ h r 4 r 5
III PEMBAHASAN 3.1 Perumusan Model Model yang akan dibahas dalam karya ilmiah ini adalah model SIDRS (Susceptible Infected Dormant Removed Susceptible) dari penularan penyakit malaria dalam suatu populasi.
Lebih terperinciKESTABILAN MODEL SUSCEPTIBLE VACCINATED INFECTED RECOVERED (SVIR) PADA PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK (MEASLES) (Studi Kasus di Kota Semarang)
KESTABILAN MODEL SUSCEPTIBLE VACCINATED INFECTED RECOVERED (SVIR) PADA PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK (MEASLES) (Studi Kasus di Kota Semarang) Melita Haryati 1, Kartono 2, Sunarsih 3 1,2,3 Jurusan Matematika
Lebih terperinciJurnal Euclid, vol.3, No.2, p.501 MODEL MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI MANUSIA
Jurnal Euclid, vol.3, No.2, p.501 MODEL MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI MANUSIA Dian Permana Putri 1, Herri Sulaiman 2 FKIP, Pendidikan Matematika, Universitas
Lebih terperinciAnalisis Kestabilan Model Seiqr pada Penyebaran Penyakit Sars
Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi dan Industri SNTIKI) 8 ISSN : 2085-9902 Analisis Kestabilan Model Seiqr pada Penyebaran Penyakit Sars Hafifah Istihapsari 1, I.Suryani 2 Jurusan Matematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan ilmu pengobatan tidak menjamin manusia akan bebas dari penyakit. Hal ini disebabkan karena penyakit dan virus juga
Lebih terperinciPEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS STABILITAS DARI PENULARAN PENYAKIT GONORE
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 1 (2015), hal 47-56. PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS STABILITAS DARI PENULARAN PENYAKIT GONORE Tri Wahyuni, Bayu Prihandono, Nilamsari
Lebih terperinciKESTABILAN DAN BIFURKASI MODEL EPIDEMIK SEIR DENGAN LAJU KESEMBUHAN TIPE JENUH. Oleh: Khoiril Hidayati ( )
KESTABILAN DAN BIFURKASI MODEL EPIDEMIK SEIR DENGAN LAJU KESEMBUHAN TIPE JENUH Oleh: Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013 Latar
Lebih terperinciIV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penentuan Titik Tetap Analisis titik tetap pada sistem persamaan diferensial sering digunakan untuk menentukan suatu solusi yang tidak berubah menurut waktu, yaitu pada saat
Lebih terperinciKESTABILAN TITIK TETAP MODEL PENULARAN PENYAKIT TIDAK FATAL
Jurnal Matematika UNAND Vol. 2 No. 3 Hal. 58 65 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND KESTABILAN TITIK TETAP MODEL PENULARAN PENYAKIT TIDAK FATAL AKHIRUDDIN Program Studi Matematika, Fakultas
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN MODEL DINAMIK PENYEBARAN VIRUS INFLUENZA
ANALISIS KESTABILAN MODEL DINAMIK PENYEBARAN VIRUS INFLUENZA SKRIPSI Oleh Elok Faiqotul Himmah J2A413 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 28
Lebih terperinciAnalisis Kestabilan Model MSEIR Penyebaran Penyakit Difteri Dengan Saturated Incidence Rate
Analisis Kestabilan Model MSEIR Penyebaran Penyakit Difteri Dengan Saturated Incidence Rate I Suryani 1 Mela_YuenitaE 2 12 Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau Jl
Lebih terperinciPENGARUH PARAMETER PENGONTROL DALAM MENEKAN PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG. Rina Reorita, Niken Larasati, dan Renny
JMP : Volume 3 Nomor 1, Juni 11 PENGARUH PARAMETER PENGONTROL DALAM MENEKAN PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG Rina Reorita, Niken Larasati, dan Renny Program Studi Matematika, Jurusan MIPA, Fakultas Sains
Lebih terperinciModel Matematika SIV Untuk Penyebaran Virus Tungro Pada Tanaman Padi
Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika UNY 2017 Model Matematika SIV Untuk Penyebaran Virus Tungro Pada Tanaman Padi Sischa Wahyuning Tyas 1, Dwi Lestari 2 Universitas Negeri Yogyakarta 1 Universitas
Lebih terperinciKestabilan Titik Ekuilibrium Model SIS dengan Pertumbuhan Logistik dan Migrasi
Kestabilan Titik Ekuilibrium Model SIS dengan Pertumbuhan Logistik Migrasi Mohammad soleh 1, Parubahan Siregar 2 1,2 Jurusan Matematika Fakultas Sains Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. selanjutnya sebagai bahan acuan yang mendukung tujuan penulisan. Materi-materi
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas tentang landasan teori yang digunakan pada bab selanjutnya sebagai bahan acuan yang mendukung tujuan penulisan. Materi-materi yang diuraikan berupa definisi-definisi
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN LOKAL MODEL DINAMIKA PENULARAN TUBERKULOSIS SATU STRAIN DENGAN TERAPI DAN EFEKTIVITAS CHEMOPROPHYLAXIS
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 02, No. 3 (2013), hal 173 182. ANALISIS KESTABILAN LOKAL MODEL DINAMIKA PENULARAN TUBERKULOSIS SATU STRAIN DENGAN TERAPI DAN EFEKTIVITAS CHEMOPROPHYLAXIS
Lebih terperinciModel Matematika Penyebaran Penyakit HIV/AIDS dengan Terapi pada Populasi Terbuka
Model Matematika Penyebaran Penyakit HIV/AIDS dengan Terapi pada Populasi Terbuka M Soleh 1, D Fatmasari 2, M N Muhaijir 3 1, 2, 3 Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan Syarif Kasim
Lebih terperinciKENDALI OPTIMAL PADA PENCEGAHAN WABAH FLU BURUNG DENGAN ELIMINASI, KARANTINA DAN PENGOBATAN
KENDALI OPTIMAL PADA PENCEGAHAN WABAH FLU BURUNG DENGAN ELIMINASI, KARANTINA DAN PENGOBATAN OLEH : TASLIMA NRP : 1209201728 DOSEN PEMBIMBING 1. SUBCHAN, M.Sc, Ph.d 2. Dr. ERNA APRILIANI, M.Sc ABSTRAK Salah
Lebih terperinciDINAMIKA PROBLEMA PENYAKIT MALARIA
Vol. 02, No. 04 (2014), pp. 361 371. DINAMIKA PROBLEMA PENYAKIT MALARIA Junliade Sinaga Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem dinamik penyakit malaria, menentukan titik kesetimbangan
Lebih terperinciBab III Model Matematika Transmisi Filariasis Tanpa Pengobatan
Bab III Model Matematika Transmisi Filariasis Tanpa Pengobatan Situasi filariasis dalam kehidupan nyata telah dijelaskan di Bab I dan II Selanjunya, penyederhanaan masalah untuk memudahkan pembentukan
Lebih terperinciKestabilan dan Bifurkasi Model Epidemik SEIR dengan Laju Kesembuhan Tipe Jenuh
Kestabilan dan Bifurkasi Model Epidemik SEIR dengan Laju Kesembuhan Tipe Jenuh Khoiril Hidayati, Setijo Winarko, I Gst Ngr Rai Usadha Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Lebih terperinciANALISIS DAN SIMULASI MODEL MATEMATIKA PENYAKIT DEMAM DENGUE DENGAN SATU SEROTIF VIRUS DENGUE
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 3 (2014), hal 153 162. ANALISIS DAN SIMULASI MODEL MATEMATIKA PENYAKIT DEMAM DENGUE DENGAN SATU SEROTIF VIRUS DENGUE Hendri Purwanto,
Lebih terperinciModel Matematika Jumlah Perokok dengan Nonlinear Incidence Rate dan Penerapan Denda
Model Matematika Jumlah Perokok dengan Nonlinear Incidence Rate dan Penerapan Denda Mohammad Soleh 1, Ifnur Haniva 2 1,2 Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan Syarif Kasim Riau Jl.
Lebih terperinciSEMINAR HASIL TUGAS AKHIR Jurusan Matematika FMIPA ITS
SEMINAR HASIL TUGAS AKHIR Jurusan Matematika FMIPA ITS Pengendalian Populasi Hama pada Model Mangsa-Pemangsa dengan Musuh Alaminya Nabila Asyiqotur Rohmah 1209 100 703 Dosen Pembimbing: Dr Erna Apriliani,
Lebih terperinciTHE ANALYSIS OF SEIR EPIDEMIC MODELS STABILITY ON SMALLPOX (VARICELLA / CHICKENPOX) WITH IMMUNE SYSTEM. By:
THE AALYSIS OF SEIR EPIDEMIC MODELS STABILITY O SMALLPOX (VARICELLA / CHICKEPOX) WITH IMMUE SYSTEM By: makadisebut Pandemik. Model epidemik adalah model matematika yang digunakan untuk mengetahui isfa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah penyakit menular karena masyarakat harus waspada terhadap penyakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan karena jika seseorang mengalami masalah kesehatan maka aktivitas seseorang tersebut akan terganggu. Masalah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dalam penulisan skripsi ini. Teori-teori yang digunakan berupa definisi-definisi serta
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan beberapa teori-teori yang digunakan sebagai acuan dalam penulisan skripsi ini. Teori-teori yang digunakan berupa definisi-definisi serta teorema-teorema
Lebih terperinciMODEL EPIDEMIK SIR UNTUK PENYAKIT YANG MENULAR SECARA HORIZONTAL DAN VERTIKAL
MODEL EPIDEMIK SIR UNTUK PENYAKIT YANG MENULAR SECARA HORIZONTAL DAN VERTIKAL ILMIYATI SARI 1, HENGKI TASMAN 2 1 Pusat Studi Komputasi Matematika, Universitas Gunadarma, ilmiyati@staff.gunadarma.ac.id
Lebih terperinciMODEL SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTIOUS, RECOVERED) UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS
e-jurnal Matematika Vol 1 No 1 Agustus 2012, 52-58 MODEL SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTIOUS, RECOVERED) UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS K QUEENA FREDLINA 1, TJOKORDA BAGUS OKA 2, I MADE EKA DWIPAYANA
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Ebola. Setelah model terbentuk, akan dilanjutkan dengan analisa bifurkasi pada
BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibentuk model matematika dari penyebaran penyakit virus Ebola. Setelah model terbentuk, akan dilanjutkan dengan analisa bifurkasi pada parameter laju transmisi. A.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. eigen dan vektor eigen, persamaan diferensial, sistem persamaan diferensial, titik
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini, akan dijelaskan landasan teori yang akan digunakan dalam bab selanjutnya sebagai bahan acuan yang mendukung dan memperkuat tujuan penelitian. Landasan teori yang dimaksud
Lebih terperinciIII. MODEL MATEMATIK PENYEBARAN PENYAKIT DBD
III. MODEL MATEMATIK PENYEBARAN PENYAKIT DBD 8 3.1 Model SIR Model SIR pada uraian berikut mengacu pada kajian Derouich et al. (2003). Asumsi yang digunakan adalah: 1. Total populasi nyamuk dan total populasi
Lebih terperinciKAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS. Dian Permana Putri, 2 Herri Sulaiman 1,2
KAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS 1 Dian Permana Putri, Herri Sulaiman 1, FKIP, Pendidikan Matematika, Universitas Swadaya Gunung Jati
Lebih terperinciKAJIAN MODEL EPIDEMIK SIR DETERMINISTIK DAN STOKASTIK PADA WAKTU DISKRIT. Oleh: Arisma Yuni Hardiningsih
KAJIAN MODEL EPIDEMIK SIR DETERMINISTIK DAN STOKASTIK PADA WAKTU DISKRIT Oleh: Arisma Yuni Hardiningsih 126 1 5 Dosen Pembimbing: Dra. Laksmi Prita Wardhani, M.Si Jurusan Matematika Fakultas Matematika
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. digunakan pada bab pembahasan. Teori-teori ini digunakan sebagai bahan acuan
BAB II KAJIAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai landasan teori yang akan digunakan pada bab pembahasan. Teori-teori ini digunakan sebagai bahan acuan yang mendukung tujuan penulisan. Materi-materi
Lebih terperinciMODEL SUSCEPTIBLE INFECTED RECOVERED (SIR) DENGAN IMIGRASI DAN SANITASI
MODEL SUSCEPTIBLE INFECTED RECOVERED (SIR) DENGAN IMIGRASI DAN SANITASI oleh EVY DWI ASTUTI M0108087 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika
Lebih terperinciBab II Teori Pendukung
Bab II Teori Pendukung II.1 Sistem Autonomous Tinjau sistem persamaan differensial berikut, = dy = f(x, y), g(x, y), (2.1) dengan asumsi f dan g adalah fungsi kontinu yang mempunyai turunan yang kontinu
Lebih terperinciANALISIS MODEL SEIR (SUSCEPTIBLE, EXPOSED, INFECTIOUS, RECOVERED) UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DI KABUPATEN BOGOR
ANALII MODEL EIR (UCEPTIBLE, EXPOED, INFECTIOU, RECOVERED) UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOI DI KABUPATEN BOGOR, Rahayu Cipta Lestari Embay Rohaeti Ani Andriyati Program tudi Matematika Fakultas Matematika
Lebih terperinciAnalisis Kestabilan Model Veisv Penyebaran Virus Komputer Dengan Pertumbuhan Logistik
Analisis Kestabilan Model Veisv Penyebaran Virus Komputer Dengan Pertumbuhan Logistik Mohammad soleh 1, Seri Rodia Pakpahan 2 Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan
Lebih terperinciANALISIS MODEL MATEMATIKA UNTUK PENYEBARAN VIRUS HEPATITIS B (HBV) Devi Larasati, Dr. Redemtus Heru Tjahjana, M.Si
ANALISIS MODEL MATEMATIKA UNTUK PENYEBARAN VIRUS HEPATITIS B (HBV) Devi Larasati, Dr. Redemtus Heru Tjahjana, M.Si Program Studi Matematika Jurusan Matematika Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Infeksi
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS DAN OPTIMAL KONTROL PADA MODEL EPIDEMI TIPE SIR DENGAN VAKSINASI
ANALISIS STABILITAS DAN OPTIMAL KONTROL PADA MODEL EPIDEMI TIPE SIR DENGAN VAKSINASI Oleh Ikhtisholiyah 127 1 72 Dosen Pembimbing Dr. Subiono, M.Sc ABSTRAK Pemodelan matematika dan teori banyak digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Infeksi virus dengue adalah suatu insiden penyakit yang serius dalam kematian di kebanyakan negara yang beriklim tropis dan sub tropis di dunia. Virus dengue
Lebih terperinciSIMULASI MODEL EPIDEMIK TIPE SIR DENGAN STRATEGI VAKSINASI DAN TANPA VAKSINASI
SIMULASI MODEL EPIDEMIK TIPE SIR DENGAN STRATEGI VAKSINASI DAN TANPA VAKSINASI Siti Komsiyah Mathematics & Statistics Department, School of Computer Science, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,
Lebih terperinciAnalisis Kestabilan Global Model Epidemik SIRS menggunakan Fungsi Lyapunov
Analisis Kestabilan Global Model Epidemik SIRS menggunakan Fungsi Lyapunov Yuni Yulida 1, Faisal 2, Muhammad Ahsar K. 3 1,2,3 Program Studi Matematika FMIPA Unlam Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend.
Lebih terperinciANALISIS MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN KOINFEKSI MALARIA-TIFUS
ANALISIS MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN KOINFEKSI MALARIA-TIFUS Nur Hamidah 1), Fatmawati 2), Utami Dyah Purwati 3) 1)2)3) Departemen Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Kampus
Lebih terperinciPENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK DI INDONESIA DENGAN MODEL SUSCEPTIBLE VACCINATED INFECTED RECOVERED (SVIR)
PEYEBARA PEYAKIT CAMPAK DI IDOESIA DEGA MODEL SUSCEPTIBLE VACCIATED IFECTED RECOVERED (SVIR) Septiawan Adi Saputro, Purnami Widyaningsih, Dewi Retno Sari Saputro Program Studi Matematika FMIPA US Abstrak.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. representasi pemodelan matematika disebut sebagai model matematika. Interpretasi Solusi. Bandingkan Data
A. Model Matematika BAB II KAJIAN TEORI Pemodelan matematika adalah proses representasi dan penjelasan dari permasalahan dunia real yang dinyatakan dalam pernyataan matematika (Widowati dan Sutimin, 2007:
Lebih terperinciANALISA KESTABILAN MODEL DINAMIK PENYEBARAN VIRUS FLU BURUNG PADA POPULASI MANUSIA DAN BURUNG SKRIPSI. Oleh : Septiana Ragil Purwanti J2A
ANALISA KESTABILAN MODEL DINAMIK PENYEBARAN VIRUS FLU BURUNG PADA POPULASI MANUSIA DAN BURUNG SKRIPSI Oleh : Septiana Ragil Purwanti J2A 005 049 PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Persamaan diferensial Persamaan diferensial adalah suatu persamaan yang di dalamnya terdapat turunan-turunan. Jika terdapat variabel bebas tunggal, turunannya merupakan
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN MODEL PENIPISAN SUMBER DAYA HUTAN OLEH PERKEMBANGAN INDUSTRIALISASI
ANALISIS KESTABILAN MODEL PENIPISAN SUMBER DAYA HUTAN OLEH PERKEMBANGAN INDUSTRIALISASI Oleh: Khairina Aryaputri 1206 100 041 Pembimbing: Drs. Kamiran, M.Si Drs. M. Setijo Winarko, M.Si Jurusan Matematika
Lebih terperinciANALISA KESTABILAN MODEL MATEMATIKA PENYAKIT PNEUMONIA DENGAN CARRIERS
ANALISA KESTABILAN MODEL MATEMATIKA PENYAKIT PNEUMONIA DENGAN CARRIERS Hanik Rahmawati, Prof. Dr. Widowati, M.Si, Drs. Kartono, M.Si 3 Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto,
Lebih terperinciANALISIS TITIK EKUILIBRIUM MODEL EPIDEMI SIR DENGAN EFEK DEMOGRAFI
βeta p-issn: 2085-5893 e-issn: 2541-0458 Vol. 4 No. 1 (Mei) 2011, Hal. 61-67 βeta 2011 ANALISIS TITIK EKUILIBRIUM MODEL EPIDEMI SIR DENGAN EFEK DEMOGRAFI Nurul Hikmah 1 Abstract: In this paper, we consider
Lebih terperinciIII MODEL MATEMATIKA S I R. δ δ δ
9 III MODEL MATEMATIKA 3.1 Model SIRS Model dasar yang digunakan untuk menggambarkan penyebaran pengguna narkoba adalah model SIRS. Model ini dikemukakan oleh Kermac dan McKendric (1927) sebagai model
Lebih terperinciUnnes Journal of Mathematics
UJM 2 (2) (2013) Unnes Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm MODEL MATEMATIKA WABAH FLU BURUNG PADA POPULASI UNGGAS DENGAN PENGARUH VAKSINASI Frestika Setiani Sya'baningtyas,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi-definisi dan teorema-teorema
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi-definisi dan teorema-teorema yang akan menjadi landasan untuk pembahasan pada bab III nanti, di antaranya model matematika penyebaran penyakit,
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN MODEL SEIIT (SUSCEPTIBLE-EXPOSED-ILL-ILL WITH TREATMENT) PADA PENYAKIT DIABETES MELLITUS
Analisis Kestabilan Model... (Hesti Endah Lestari) 9 ANALISIS KESTABILAN MODEL SEIIT (SUSCEPTIBLE-EXPOSED-ILL-ILL WITH TREATMENT) PADA PENYAKIT DIABETES MELLITUS STABILITY ANALYSIS OF SEIIT MODEL (SUSCEPTIBLE-EXPOSED-ILL-ILL
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas tinjauan pustaka yang akan digunakan untuk tesis ini, yang selanjutnya akan di perlukan pada Bab 3. Tinjauan pustaka yang dibahas adalah mengenai yang mendukung
Lebih terperinciProsiding Seminar Hasil-Hasil PPM IPB 2015 Vol. I : ISBN :
Vol. I : 214 228 ISBN : 978-602-8853-27-9 MODEL EPIDEMIK STOKASTIK PENYEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI JAWA BARAT (Stochastic Epidemic Model of Dengue Fever Spread in West Java Province) Paian
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN MODEL MATEMATIKA PADA PENYEBARAN KANKER SERVIKS MENGGUNAKAN KRITERIA ROUTH-HURWITZ
JIMT Vol. 4 No. Juni 207 (Hal 20-27) ISSN : 2450 766X ANALISIS KESTABILAN MODEL MATEMATIKA PADA PENYEBARAN KANKER SERVIKS MENGGUNAKAN KRITERIA ROUTH-HURWITZ Hasnawati, R. Ratianingsih 2 dan J. W. Puspita
Lebih terperinciT 3 Model Dinamika Sel Tumor Dengan Terapi Pengobatan Menggunakan Virus Oncolytic
T 3 Model Dinamika Sel Tumor Dengan Terapi Pengobatan Menggunakan Virus Oncolytic Oleh : Ali Kusnanto, Hikmah Rahmah, Endar H. Nugrahani Departemen Matematika FMIPA-IPB Email : alikusnanto@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciKontrol Optimal pada Model Epidemi SEIQR dengan Tingkat Kejadian Standar
Prosiding SI MaIs (Seminar asional Integrasi Matematika dan ilai Islami Vol.1, o.1, Juli 2017, Hal. 41-51 p-iss: 2580-4596; e-iss: 2580-460X Halaman 41 Kontrol Optimal pada Model Epidemi SEIQR dengan Tingkat
Lebih terperinciAnalisis Kestabilan Model Penurunan Sumber Daya Hutan Akibat Industri
J. Math. and Its Appl. E-ISSN: 2579-8936 P-ISSN: 1829-605X Vol. 15, No. 1, Maret 2018, 31-40 Analisis Kestabilan Model Penurunan Sumber Daya Hutan Akibat Industri Indira Anggriani 1, Sri Nurhayati 2, Subchan
Lebih terperinciEksistensi dan Kestabilan Model SIR dengan Nonlinear Insidence Rate
LEMMA VOL NO NOV 04 Eksistensi dan Kestabilan Model R dengan Nonlinear nsidence Rate Mohammad oleh ) dan Riry riningsih ) ) Jurusan Matematika Fakultas ains dan Teknologi UN uska Riau ) Jurusan Matematika
Lebih terperinciKESTABILAN TITIK EQUILIBRIUM MODEL SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTED, RECOVERED) PENYAKIT FATAL DENGAN MIGRASI TUGAS AKHIR
KESTABILAN TITIK EQUILIBRIUM MODEL SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTED, RECOVERED) PENYAKIT FATAL DENGAN MIGRASI TUGAS AKHIR Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Matematika
Lebih terperinci