Aplikasi Metode Cepat untuk Desain Untai Logik
|
|
- Farida Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 4, No. 1, November Aplikasi Metode Cepat untuk Desain Untai Logik Rafael Sri Wiyardi 1 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang rafaelwiyardi@yahoo.com Abstrak: Desaian untai logika dalam penyusunan terkait dengan tabel kebenaran. Aplikasi metode cepat yang diterapkan dengan menggunakan Karnough map. Hasil penyelesaian disusun dengan untai combinational logic dan flip flop. Permasalahan dalam desain untai logika adalah bagaimana merencana untai logika dengan hasil yang benar, cepat, dan mudah. Penyusunan ini dilakukan dengan metode cepat. Prosedur teknik rancangan untai logika diselesaikan dengan menggunakan Tabel kebenaran. Tabel kebenaran dikembangkan untuk keadaan berikutnya dan berhubungan dengan tabel rancangan flip flop yang digunakan. Rancangan untai logika disusun menurut urutan ( sequence) yang di desain. Urutan yang ditetapkan disusun menjadi Tabel kebenaran. Tabel kebenaran dapat disusun dengan menggunakan urutan pada setiap input mesin (flip flop). Hasil perolehan tabel diselesaikan dengan menggunakan metode normatip. Urutan langsung disusun pada tebel kebenaran yang diselesaikan dengan menggunakan metode cepat. Hasil penyelesaian dengan metode cepat mesin (untai logika) khusus menggunakan flip flop JK. Hasil anilisis yang diperoleh menunjukkan hasil yang sama, baik menggunakan metode normatip maupun dengan menggunakan metode cepat. Analisis dengan metode cepat adalah cara yang lebih sederhana, mudah dilaksanakan dan cepat. Hasil desain ditunjukkan dalam bentuk untai logika (mesin). Kata kunci: Metode cepat, Karnough-map, Flip-flop JK, Untai logic 1. Pendahuluan Teknik desain untai logika berhubungan dengan tabel kebenaran. Metode cepat dilakukan dengan menggunakan peta Karnough (Karnough map). Data dari tabel kebenaran dapat dikembangkan untuk keadaan selanjutnya. Flip flop yang digunakan dapat dipilh. Keadaan ( state) bentuk kode biner dalam peta/map dapat menggunakan q 1 flip flop nomor satu (FF-1) dan q 2 flip flop nomor dua (FF-2). Secara umum tabel keadaan untuk map dengan 2 variabel seperti ditunjukkan dengan tabel 1. Untuk tabel 1 dapat menghasilkan 2 buah flip flop yaitu flip flop q 1 dan flip flop q 2. Tabel kebenaran menyatakan jumlah keadaan yang sesuai dengan tingkat bilangan biner. Bila menggunakan tipe flip flop D atau tipe flip flop JK maka pada peta, masing-masing flip flop dapat dinyatakan sesuai dengan flip flop D 1 = q 1 dan flip flop D 2 = q 2. Demikian pula bila menggunakan flip flop JK, maka peta pada q 1 mlilik flip flop JK nomor 1 dan peta pada q 2 mlilik flip flop JK nomor 2. Karnough map terdiri dari beberapa sel/kotak yang saling menempel pada sel yang satu dengan sel yang lain. Tabel 1. Tabel keadaan map q 1 q 2 q 1 q 2 =0 = Jumlah sel (kotak) tergantung dari variabel masukan (input) yang dinyatakan dengan n. Jumlah sel pada Karnough map sama dengan 2 n. Untuk 3 variabel, jumlah kotak ada 2 3 = 8 kotak, untuk 4 variabel, jumlah kotak ada 2 4 berarti ada 16 kotak. Dalam penyelesaian untai logika teknik digital dapat dilakukan dengan berbagai cara. Untai logika dapat disusun dengan cara yang cepat. Salah satu cara
2 72 Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 4, No. 1, November 22 penyelesaian dengan metode cepat, menggunakan Karnough map, dan tipe flip flop JK (FF-JK) yang dipilih. q 1 q q 2 2. Penyelesaian dengan menggunakan metode cepat 2.1 Variabel 3 Variabel 3 terdiri dari satu input dan dua buah flip flop q 1 dan q 2. Karnough map dengan 3 variabel ditunjukkan gambar 1. q 1 q q 1 q q 1 q 2 a. b. Gambar 1. Susunan peta flip flop nomor 1 ( q 1) dan peta flip flop nomor 2 ( q 2) ditunjukkan pada gambar 1. Dengan data tabel keadaan yang ada baik flip flop nomor 1 (q 1) maupun flip flop nomor 2 ( q 2), kemudian dimasukkan ke Karnough map. Untuk penyelesaian dengan menggunakan flip flop-d, data dari table dimasuk-kan kedalam Karnough map seperti gambar 1. Bila memilih dengan menggunakan flip flop-jk, maka Karnough map seperti gambar 1 dipecah atau diurai. Persamaan umum untuk flip flop-jk adalah: q = J.q + K.q bila: q = 0, maka q = J.1 + K.0 q = J : q = 1, maka q = J.0 + K.1 = K Bagian dari peta q 1 untuk penyelesaian J 1 dan K 1 dapat diselesaikan dengan menggunakan metode cepat seperti ditunjukkan gambar 2. q 1 2a-1 J 1 q 2 Gambar 2a. J 1 2a-2 K 1 Karnough map 3 variabel diturunkan menjadi 2 variabel yang gambar 1a diurai menjadi gambar 2a-1 dan gambar 2a-2 seperti ditunjukkan gambar 2a. Demikian pula gambar 1b, diuraikan menjadi gambar 2b-1 dan gambar 2b-2 seperti dinyatakan gambar 2b. Hal tersebut direduksi untuk penyelesaian sesuai dengan masing-masing flip flop. Pada peta q 1 gambar 2a maka sel q 1 pada Karnough map dihilangkan, seperti ditunjukkan gambar: 2a-1 untuk penyelesaian J 1 dan gambar 2a-2 untuk penyelesaian K 1 '. K 1 kebalikan dari K 1 ' atau menempati sel yang tidak terisi oleh K 1 '. Untuk q 2 maka sel q 2 pada Karnough map direduksi/dihilangkan, seperti ditunjukkan gambar : 2b-1 untuk penyelesaian J 2, dan gambar 2b-2 untuk penyelesaian K 2. K 2 kebalikan dari K 2.' q 1 q 1 q 2 2b-1 J 2 q 2 2b-2 q 1 Gambar 2b. K 2
3 Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 4, No. 1, November Variabel 4 Karnough map 4 variabel secara umum ditunjukkan seperti gambar 3. Variabel terdiri dari satu input dan dengan tiga buah flip flop (A, B dan C) atau tiga buah keluaran A, B, dan C.] A BC Gambar 3 3a. 3b. Bila memilh menggunakan tipe flip flop D maka untuk penyelesaian Karnough map gambar 3 tidak diurai. 1). Penyelesaian dengan menggunakan flip flop JK untuk flip flop A. Bila menggunakan tipe flip flop JK, maka Karnough map gambar 3 diuraikan seperti dinyatakan gambar 3a dan 3b. Gambar 3a hasil reduksi dari gambar 3 yang menyatakan untuk penyelesaian J A pada flip flop A. Untuk penyelesaian K A dinyatakan gambar 3b. BC 0 1 BC J A K A 3a. 3b. Gambar 3 Penyelesaian K A dapat dilakukan dengan menggunakan gambar 3b. Karena gambar 3b menyatakan Karnough map dari K A, maka persamaan K A pada flip flop A diselesaikan dengan gambar 3b. 2). Penyelesaian dengan menggunakan flip flop JK untuk flip flop B. Gambar 3 diurai seperti ditunjukkan pada gambar 3c dan gambar 3d. A BC c. 3d. Gambar 3 A A C 00 C J B K B 3c. 3d. Gambar 3 Untuk memperoleh hasil reduksi gambar 3c dan 3d variabel B dihilangkan (eliminated). Dengan gambar Karnough map 3c dan 3d persaamaan J B dan K B akan dapat diselesaikan apabila data desain tabel keadaan sudah dimasukkan. 3). Penyelesaian dengan menggunakan flip flop JK untuk flip flop C. Gambar 3 diurai seperti dinyatakan pada gambar 3e dan gambar 3f. A BC e 3f
4 74 Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 4, No. 1, November 22 A A B 00 B J C K C 3e. 3f. Gambar 3. Untuk memperoleh hasil reduksi gambar 3e dan 3f variabel C dihilangkan ( eliminated). Dengan gambar Karnough map 3e dan 3f selanjutnya persamaan J c dan K c akan dapat diselesaikan. Untuk penyelesaian masukan (input) K secara umum dilakukan dengan menggunakan Karnough map K. 2.3 Desain dengan 4 kolom input dan 4 kolom output Sebagai dasar praktis urutan flip flop digunakan dengan tanda (label) A, B, C, dan D atau dengan label lain. Flip flop D berada paling kiri, mempunyai nilai bilangan biner yang paling tinggi ( Most- Significant Bit MSB). Untuk flip flop yang terletak paling kanan, memiliki nilai bilangan biner paling kecil (Least Significant Bit LSB). Desain dengan menggunakan 4 flip flop bentuk Karnough map dapat disusun seperti gambar Apabila desain menggunakan flip flop D, maka Karnough map gambar 4 tetap sama atau tidak ada perubahan. Jumlah Karnough map sesuai dengan flip flop (A, B, C dan D). Dan bila desain menggunakan flip flop JK, maka penyelesaian Karnough map gambar 4 dapat dilakukan dengan metode cepat. 1). Cara penyelesaian dengan metode Cepat Flip flop F (FF-D). Untuk penyelesaian persamaan input J D dan K D pada flip flop D, maka peta Karnough gambar 4 diurai menjadi gambar 4a dan gambar 4b sebagai berikut. 00 D 4a. 4b. C C BA 0 1 BA J D K D 4a. 4b. Pada uraian sebelumnya bahwa untuk penyelesaian input pada flip flop D, maka 4 variabel diturunkan menjadi 3 variabel. Karnough map Gambar 4a dan gambar 4b menunjukkan adanya 8 sel/kotak. Karena pada sel D dihapus untuk penyelesaian input J D dan K D. Input J D diselesaikan dengan menggunakan gambar 4a atau Karnough map J D. Untuk mendapatkan nilai masukan K D telah dinyatakan bahwa K D sama dengan kebalikan dari K D. 2). Flip flop-c (FF-C). Untuk penyelesaian masukan pada flip flop C diselesaikan seperti dalam gambar 4c dan gambar 4d. Atau Karnough map gambar 4 diurai menjadi gambar 4c dan 4d.
5 Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 4, No. 1, November C 4c 4d. D D BA 0 1 BA J C K C 4c. 4d. Karnough map gambar 4c untuk menyelesaikan masukan J C, dan masukan K C pada FF-C diselesaikan dengan menggunakan gambar 4d, K C kabalikan dari K C. 3). Flip flop B (FF-B). Untuk penyelesaian persamaan flip flop B (FF-B) diselesaikan dengan menggunakan gambar 4e dan gambar 4f. Hasil dari Karnough map gambar 4 yang diurai menjadi gambar 4e dan 4f e. 4f. B A 00 A J B K B 4e. 4f. Persamaan input J B diselesaikan dengan menggunakan gambar 4e atau Karnough map J B.. Untuk mendapatkan persamaan masukan K B diselesaikan dengan menggunakan Karnough map gambar 4f. 4). Flip flop A (FF-A). Persaman masukan pada flip flop A yaitu J A dan K A diselesaikan dengan menggunakan gambar 4c dan gambar 4d g. 4h A AB B 00 C J A K A 4g. 4h. Persamaan Input J A diselesaikan dengan mengguna-kan gambar 4g Karnough map J A. Untuk mendapatkan persamaan masukan K A dinyatakan bahwa K A sama dengan kebalikan dari K A atau K A menempati pada sel/kotak yang tidak terisi oleh K A gambar 4h. 3.Aplikasi Metode Cepat Aplikasi metode cepat dapat digunakan untuk penyelesaian desain jenis counter sinkron.
6 76 Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 4, No. 1, November 22 Salah satu aplikasi untuk desain dengan urutan counter sebagai berikut : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 0, 1,.. diulang kembali, dan flip flop memiliki masukan seperti pada tabel 2. Tabel 2. Urutan counter dari 0 ke 9. Counter state Masukan flip flop D C B A J A K A J B K B J C K C J D K D BA X X J B Gambar 5b. BA X X X X X J C Gambar 5c. K C K B Penyelesaian dengan menggunakan metode normatip Urutan konter dari 0 sampai dengan 9, berarti ada hitungan. Dengan demi-kian jumlah flip flop yang digunakan ada empat buah. Dari Tabel 2 selanjutnya diselesaikan dengan menggunakan Karnough map gambar 5. BA BA X X X X X 0 0 J D Gambar 5d Gambar 5. Dengan menggunakan Karnough map gambar 5, diperoleh persamaan : J A = 1 K A = 1 J B = DA K B = A J C = BA K C = BA J D = CBA K D = A Untai konter dapat digambarkan dengan persamaan tersebut. K D J A Gambar 5a. K A 3.2.Penyelesaian dengan menggunakan metode cepat. Urutan konter 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 0, 1,.. diulang kembali, dapat diselesaikan dengan metode cepat. Dengan urutan tersebut dapat disusun seperti ditunjukkan pada Tabel 3.
7 Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 4, No. 1, November Tabel 3. D C B A D C B A Karena urutan tersebut hanya sampai dengan 9, dan diulang kembali dari 0, maka urutan ke sampai dengan ke 15 dalam tabel 3 diberikan tanda. Tanda sebagai dont care, digunakan untuk memperoleh hasil penyelesain sesederhana mungkin. Dengan menggunakan tabel 3 akan lebih mudah menyelesaikan desain teknologi logika. Data dalam Tabel 3 selanjutnya dimasukkan kedalam Karnough map untuk penyelesaian, dapat mengguna-kan tipe FF-D atau tipe FF-JK. Karena menggunakan metode cepat maka tipe FF-JK yang dipilih Hasil Penyelesaian Dari gambar 4 : FF-A, FF-B, FF-C, dan FF-D atau A, B, C dan D masing-masing diselesaikan untuk menentukan persamaan. Data dalam Tabel 3 yaitu : D,C, B, dan A diselesaikan dengan menggunakan Karnough map. Data pada D Tabel 3 dimasukkan pada Karnough map gambar 4-D, diselesai-kan dengan menggunakan gambar 4a dan 4b. Hasil input J D = CBA dan K D = A. Data pada pada C Tabel 3 dimasukkan pada Karnough map gambar 4-C, diselesaikan dengan menggunakan gam- bar 4c dan 4d. Hasil input J C = BA dan K C = BA. Data pada B Tabel 3 dimasukkan pada Karnough map gambar 4-B, disele-saikan dengan menggunakan gambar 4e dan 4f. Hasil input J B = DA dan K B = A. Data pada pada A Tabel 3 dimasukkan pada Karnough map gambar 4-A, diselesaikan dengan menggunakan gam- bar 4g dan 4h. Hasil input J A = K A = 1. Hasil penyelesaian desain dengan metode cepat sama dengan penyelesaian dengan adanya masukan ( input) dari setiap flip flop. Setelah didapatkan persamaan: J A, K A ; J B,, K B ; J C, K C dan J D, K D, maka untai logika dengan menggunakan flip flop JK dapat disusun seperti terlihat pada gambar 6. 1 A B C D Clk 4. Penutup Gambar 6. Untuk penyelesaian rancangan konter diperlukan data. Data urutan bisa secara urut (sequence) maupun tidak berurutan. Data yang lain seperti data masukan pada setiap flip flop (data input : J dan K). Dengan memiliki data desain flip flop selanjutnya diselesaikan dengan menggunakan Karnough map. Penyelesaian tersebut akan menentukan penyederhanaan jumlah gerbang logika dan hasil. Desain suatu konter dengan flip flop dapat memilih salah satu dari tipe flip flop ( tipe flip flop D atau tipe FF-JK). Metode cepat dapat lebih mudah dan sederhana, untuk menyelesaikan desain konter. Dengan menggunakan metode cepat, maka tipe flip flop J-K yang digunakan.
8 78 Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 4, No. 1, November Daftar Pustaka Alan, B M, Introdction To Logic design, Mc Graw-Hill Comp. Inc, New York Jain, R P, Modern Digital Elektronic. Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited. Singapure John F W, Digital Design Principles and Practices. Prentice-Hall, Inc. USA Thomas L F, 2003.Digital Fundamentals. Pearson Education, Inc., New Jersey. USA
Aplikasi Karnough Map untuk Penyelesaian Desain Untai Logika Model Moore
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 2, No. 2, Mei 20 37 Aplikasi Karnough Map untuk Penyelesaian Desain Untai Logika Model Moore Rafael Sri Wiyardi Jurusan Teknik Elektro, FT, Universitas Negeri Semarang rafaelte_unnes@yahoo.com
Lebih terperinciBab XI, State Diagram Hal: 226
Bab XI, State Diagram Hal: 226 BAB XI, STATE DIAGRAM State Diagram dan State Table Untuk menganalisa gerbang yang dihubungkan dengan flip-flop dikembangkan suatu diagram state dan tabel state. Ada beberapa
Lebih terperinciMuhammad Adri Abstrak
Pengantar Arsitektur Komputer 4 Rangkaian Aritmatika Muhammad Adri mhd.adri@unp.ac.id http://muhammadadri.wordpress.com Abstrak Rangkaian aritmatika merupakan salah satu inti pembahasan dalam pengantar
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Rangkaian Digital A
SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Rangkaian Digital A Proses Belajar Mengajar Media : Evaluasi : Dosen : Menjelaskan, Memberi contoh, Diskusi, Memberi tugas * Papan Tulis * Hasil Test Mahasiswa :
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Sistem Digital A
SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Sistem Digital A Proses Belajar Mengajar Media : Evaluasi : Dosen : Menjelaskan, Memberi contoh, Diskusi, Memberi tugas * Papan Tulis * Hasil Test Mahasiswa : Mendengarkan,
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Sistem Digital A Kode : KK
SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Sistem Digital A Kode : KK-045329 Proses Belajar Mengajar Media : Evaluasi : Dosen : Menjelaskan, Memberi contoh, Diskusi, Memberi tugas * Papan Tulis * Hasil Test
Lebih terperinciEncoder, Multiplexer, Demultiplexer, Shifter, PLA
Encoder, Multiplexer, Demultiplexer, Shifter, PLA Disusun oleh: Tim dosen SLD Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom November 2015 Bahan Presentasi
Lebih terperinciRANGKAIAN PEMBANDING DAN PENJUMLAH
RANGKAIAN PEMBANDING DAN PENJUMLAH Gerbang-gerbang logika digunakan dalam peralatan digital dan sistem informasi digital untuk : a. mengendalikan aliran informasi, b. menyandi maupun menerjemahkan sandi
Lebih terperinciDASAR DIGITAL. Penyusun: Herlambang Sigit Pramono DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
DASAR DIGITAL Penyusun: Herlambang Sigit Pramono DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN PROYEK PENGEMBANGAN SISTEM DAN STANDAR PENGELOLAAN SMK 2 KATA PENGANTAR Modul ini
Lebih terperinciAPLIKASI JK FLIP-FLOP UNTUK MERANCANG DECADE COUNTER ASINKRON
ORBITH VOL. 13 NO. 2 Juli 2017 : 108 113 APLIKASI JK FLIP-FLOP UNTUK MERANCANG DECADE COUNTER ASINKRON Oleh: Lilik Eko Nuryanto Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang Jl.Prof.
Lebih terperinciSEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA KOMPUTER JAKARTA STIK SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : SISTEM DIGITAL Kode Mata : DK - 15303 Jurusan / Jenjang : S1 SISTEM KOMPUTER Tujuan Instruksional Umum : Setelah
Lebih terperinciFORMULIR RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
FORMULIR RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK Q No.Dokumen 061.423.4.70.00 Distribusi Tgl. Efektif 1 November 2011 Judul Mata Kuliah : Teknik Digital Semester : 4 Sks : 3
Lebih terperinci1. Konsep Sistem Bilangan 2. Konsep Gerbang Logika 3. Penyederhanaan logika 4. Konsep Flip-Flop (Logika Sequensial) 5. Pemicuan Flip-Flop 6.
1. Konsep Sistem Bilangan 2. Konsep Gerbang Logika 3. Penyederhanaan logika 4. Konsep Flip-Flop (Logika Sequensial) 5. Pemicuan Flip-Flop 6. Pencacah (Counter) 7. Register Geser 8. Operasi Register 9.
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Sistem Digital Kode Matakuliah : Semester : 2 (Dua) /Genap Bobot SKS : 2 SKS Program Studi : Teknik Informatika Jenjang : S-1 Dosen : T. Khairuman, M.Si NIDN : 0031017301
Lebih terperinci1). Synchronous Counter
Counter juga disebut pencacah atau penghitung yaitu rangkaian logika sekuensial yang digunakan untuk menghitung jumlah pulsa yang diberikan pada bagian masukan. Counterdigunakan untuk berbagai operasi
Lebih terperinciSIMULASI RANGKAIAN DIGITAL MESIN PENJUAL KOPI DENGAN XILLINX
SIMULASI RANGKAIAN DIGITAL MESIN PENJUAL KOPI DENGAN XILLINX Nama :Ayu Astariatun NPM :16409291 Jurusan :Teknik Elektro Pembimbing :Dr. Ir. Hartono Siswono, MT Latar Belakang Masalah Vending machine adalah
Lebih terperinciadalah frekuensi detak masukan mula-mula, sehingga membentuk rangkaian
Pertemuan ke 2 1 BAB I Rangkaian Sekuensial (2) Deskripsi Pada bab ini akan dibahas tentang aplikasi elemen flip-flop pada counter dan register serta clock mode, pulse mode, dan level mode. Manfaat Memberikan
Lebih terperinciPERCOBAAN 3 FLIP FLOP 1
PERCOBAAN 3 FLIP FLOP 3.. TUJUAN : Setelah melaksanakan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu : Melakukan analisa rangkaian sekuensial dengan SR Flip-flop Mendisain rangkaian sekuensial dengan SR flip-flop
Lebih terperinciPERCOBAAN 4 FLIP-FLOP 2
PERCOBAAN 4 FLIP-FLOP 2 4.1. TUJUAN : Setelah melaksanakan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu : Menggunakan input-input Asinkron pada JK-FF Membuat D-FF dan T-FF dari JK-FF dan SR-FF Mendisain beberapa
Lebih terperinciLEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )
LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) RANGKAIAN DIGITAL Program Studi Teknik Komputer Jenjang Pendidikan Program Diploma III Tahun AMIK BSI NIM NAMA KELAS :. :.. :. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer
Lebih terperinciLAPORAN RESMI PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL 2013 / 2014
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL 23 / 24 MODUL 4 REGISTER, COUNTER DAN MEMORI OLEH KELOMPOK B ADE ILHAM FAJRI 5358 FRANKY SETIAWAN DALDIRI 5383 KELAS : B ASISTEN PEMBIMBING RISYANGGI AZMI FAIZIN
Lebih terperinci=== PENCACAH dan REGISTER ===
=== PENCACAH dan REGISTER === Pencacah Pencacah adalah sebuah register yang mampu menghitung jumlah pulsa detak yang masuk melalui masukan detaknya, karena itu pencacah membutuhkan karakteristik memori
Lebih terperinciReview Kuliah. TKC305 - Sistem Digital Lanjut. Eko Didik Widianto
TKC305 - Sistem Digital Lanjut Eko Didik Sistem Komputer - Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Review Kuliah Desain rangkaian sekuensial sinkron FSM (Finite State Machine): diagram state, tabel state
Lebih terperinciBAHAN AJAR SISTEM DIGITAL
BAHAN AJAR SISTEM DIGITAL JURUSAN TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI PENDIDIKAN TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI MEDAN Disusun oleh : Golfrid Gultom, ST Untuk kalangan sendiri 1 DASAR TEKNOLOGI DIGITAL Deskripsi Singkat
Lebih terperinciSILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktivitas Pembelajaran
SILABUS MATAKULIAH Revisi : - Tanggal Berlaku : September 2014 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : A11.54304/ Sistem Digital 2. Program Studi : Teknik Informatika-S1 3. Fakultas : Ilmu Komputer 4. Bobot
Lebih terperinciOutput. Input R.Kombinasi Onal. Flip-Flop. Pulsa Clock. Pulsa Clock
XII. RANGKAIAN LOGIKA SEKUENSIAL SINKRON A. PENDAHULUAN Input R.Kombinasi Onal Pulsa Clock Flip-Flop Output Pulsa Clock B. LATCHES 1. RS FF =Reset Set Flip -Flop =Bistable Simbol RS FF =One Bit Memory
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS TEKNIK DIGITAL
No. SIL/EKA/EKA239/22 Revisi : 00 Tgl: 21 Juni 2010 Hal 1 dari 5 MATA KULIAH : TEKNIK DIGITAL KODE MATA KULIAH : EKA 239 SEMESTER : 2 PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DOSEN PENGAMPU : UMI
Lebih terperinciPERCOBAAN 6 COUNTER ASINKRON
PERCOBAAN 6 COUNTER ASINKRON 6.1. TUJUAN : Setelah melaksanakan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu : Membuat Rangkaian dasar 3-bit Membuat Timing Diagram Counter Membuat MOD-n Membuat Up-Down 6.2.
Lebih terperinci=== PERANCANGAN RANGKAIAN SEKUENSIAL ===
=== PERANCANGAN RANGKAIAN SEKUENSIAL === Rangkaian Sekuensial, adalah rangkaian logika yang keadaan keluarannya dipengaruhi oleh kondisi masukan dan kondisi rangkaian saat itu. Variabel Masukan Keadaan
Lebih terperinciMata Kuliah TKE 113. Ir. Pernantin Tarigan, M.Sc Fahmi, S.T, M.Sc Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara USU
Mata Kuliah Dasar Teknik Digital TKE 113 10. DESAIN RANGKAIAN BERURUT Ir. Pernantin Tarigan, M.Sc Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara USU 2006 Desain Pencacah Nilai, spesifikasi: i X=1
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Kuliah : Elektronika Digital (3 SKS) Kode : ELP 2318 Prasyarat : - Program Studi : Teknik Elektronika (program D-3) Semester
Lebih terperinciFinite State Machine (FSM)
Finite State Machine (FSM) Disusun oleh: Tim dosen SLD Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom November 2015 Pendahuluan Apa beda rangkaian
Lebih terperinciFLIP-FLOP. FF-SR merupakan dasar dari semua rangkaian flip flop. FF-SR disusun dari dua gerbang NAND atau dua gerbang NOR. Gambar Simbol SR Flip-Flop
FLIP-FLOP FLIP-FLOP merupakan suatu rangkaian yang terdiri sdari dua elemen aktif (Transistor) yang erjanya saling bergantian. Fungsinya adalah sebagai berikut: 1. Menyimpan bilangan biner 2. Mencacah
Lebih terperinciAnalysis And Design of Digital System
Analysis And Design of Digital System Introduction Synchronous and Asynchronous Operation (1) Synchronous sequential circuits change their states and output values at discrete instants of time, which are
Lebih terperinciDIKTAT SISTEM DIGITAL
DIKTAT SISTEM DIGITAL Di Susun Oleh: Yulianingsih Fitriana Destiawati UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA 2013 DAFTAR ISI BAB 1. SISTEM DIGITAL A. Teori Sistem Digital B. Teori Sistem Bilangan BAB 2.
Lebih terperinciREGISTER DAN COUNTER.
REGISTER DAN COUNTER www.st3telkom.ac.id Register Register adalah rangkaian yang tersusun dari satu atau beberapa flip-flop yang digabungkan menjadi satu. Flip-Flop disebut juga sebagai register 1 bit.
Lebih terperinci9 ANALISIS RANGKAIAN BERURUT
9 NLISIS RNGKIN ERURUT Seperti telah disebutkan dalam bab sebelumnya, selain oleh sinyal-sinyal masukan, keluaran rangkaian berurut (sequential) pada suatu saat juga ditentukan oleh keadaan keluarannya
Lebih terperinciSistem Bilangan. Rudi Susanto
Sistem Bilangan Rudi Susanto 1 Sistem Bilangan Ada beberapa sistem bilangan yang digunakan dalam sistem digital. Yang paling umum adalah sistem bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal Sistem bilangan
Lebih terperinciRangkaian Digital Kombinasional. S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto
Rangkaian Digital Kombinasional S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto Logika kombinasi Comparator Penjumlah Biner Multiplexer Demultiplexer Decoder Comparator Equality Non Equality Comparator Non Equality
Lebih terperinciDASAR-DASAR RANGKAIAN SEKUENSIAL 2
PERCOBAAN 2. DASAR-DASAR RANGKAIAN SEKUENSIAL 2 2.1. TUJUAN : Setelah melaksanakan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu : Membuat SR Flip-flop dari gerbang NOR Membuat SR Flip-flop dari gerbang NAND
Lebih terperinciLaboratorium Sistem Komputer dan Otomasi Departemen Teknik Elektro Otomasi Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh November
PRAKTIKUM 1 COUNTER (ASINKRON) A. OBJEKTIF 1. Dapat merangkai rangkaian pencacah n bit dengan JK Flip-Flop 2. Dapat mendemonstrasikan operasi pencacah 3. Dapat mendemonstrasikan bagaimana modulus dapat
Lebih terperinci6. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial 6.1. Rangkaian Logika Kombinasional Enkoder
6. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial Rangkaian Logika secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu rangkaian logika Kombinasional dan rangkaian logika Sequensial. Rangkaian logika Kombinasional
Lebih terperinciDCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer
DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer Register, Counter dan Memori 1 11/9/2016 1 Inti pembelajaran Memahami pengertian Register, Counter dan Memori. Mampu menjelaskan cara kerja Register, Counter
Lebih terperinciBAB I DASAR KOMPUTER DIGITAL
TEKNIK DIGITAL/HAL. 1 BAB I DASAR KOMPUTER DIGITAL Bagian dasar dari Komputer digital : - Input = Keyboard - Control = Control Circuit - Memory = Memory, Storage - Aritmetic Logic Unit o Addition = Penjumlahan
Lebih terperinciDASAR - DASAR MIKROPROSESOR. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia
DASAR - DASAR MIKROPROSESOR Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan tentang tujuan perkuliahan, model mikroprosesor,
Lebih terperinciPERCOBAAN 11. CODE CONVERTER DAN COMPARATOR
PERCOBAAN 11. TUJUAN: Setelah menyelesaikan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu Memahami prinsip kerja rangkaian Converter dan Comparator Mendisain beberapa jenis rangkaian Converter dan Comparator
Lebih terperinciRANGKAIAN D FLIP-FLOP (Tugas Matakuliah Sistem Digital) Oleh Mujiono Afrida Hafizhatul ulum
RANGKAIAN D FLIP-FLOP (Tugas Matakuliah Sistem Digital) Oleh Mujiono Afrida Hafizhatul ulum JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG 2013 FLIP FLOP D BESERTA CONTOH
Lebih terperinciPERTEMUAN 12 PENCACAH
PERTEMUAN 12 PENCACAH Sasaran Pertemuan 12 Mahasiswa diharapkan mengerti tentang Pencacah yang terdiri dari : - Riple Counter - Pencacah Sinkron - Pencacah Lingkar - Pencacah Turun naik - Pencacah Mod
Lebih terperinciBAB 10. DESAIN RANGKAIAN BERURUT
BAB 10. DESAIN RANGKAIAN BERURUT 2 DESAIN PENCACAH NILAI SPESIFIKASI : X=1 cacahan naik 2, z= 1 jika cacahan > 5 X=0 cacahan turun 1, z= 1 jika cacahan < 0 mesin Mealy 3 0 DESAIN PENCACAH NILAI 1/1 1/0
Lebih terperinciBAB III COUNTER. OBYEKTIF : - Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter
B III COUNTER OBYEKTIF : - Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter 3.1 Counter secara umum Counter merupakan rangkaian logika pengurut, karena counter membutuhkan karakteristik
Lebih terperinciBAB VIII REGISTER DAN COUNTER
BAB VIII REGISTER DAN COUNTER 8.1 Register Register adalah kumpulan dari elemen-elemen memori yang bekerja bersama sebagai satu unit. Register yang paling sederhana tidak lebih dari sebuah penyimpan kata
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KKKM12007 Teknik Digital PROGRAM STUDI D3 MANAJEMEN INFORMATIKA (MI) FAKULTAS ILMU KOMPUTER (FILKOM) UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL
Semester 3 Counter Sinkron 2 menit No. LST/PTI/PTI6205/ Revisi: Tgl: 8 September 24 Page 1 of 5 1. Kompetensi Dengan mengikuti perkuliahan praktek, diharapkan mahasiswa memiliki kedisiplinan, tanggung
Lebih terperinciKelompok 7. Danu Setiawan Juli Adi Prastyo Comparator
Kelompok 7 Danu Setiawan 1017041023 Juli Adi Prastyo 1017041031 Comparator Rangkaian Comparator adalah satu jenis penerapan rangkaian kombinasional yang mempunyai fungsi utama membandingkan dua data digital.
Lebih terperinciR ANGKAIAN LOGIKA KOMBINASIONAL DAN SEQUENSIAL
R ANGKAIAN LOGIKA KOMBINASIONAL DAN SEQUENSIAL Rangkaian Logika secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu Rangkaian logika Kombinasional dan rangkaian logika Sequensial. Rangkaian logika Kombinasional
Lebih terperinciTEORI DASAR DIGITAL OTOMASI SISTEM PRODUKSI 1
TEORI DASAR DIGITAL Leterature : (1) Frank D. Petruzella, Essentals of Electronics, Singapore,McGrraw-Hill Book Co, 1993, Chapter 41 (2) Ralph J. Smith, Circuit, Devices, and System, Fourth Edition, California,
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL MODUL II RANGKAIAN SEQUENTIAL
LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL MODUL II RANGKAIAN SEQUENTIAL LABORATORIUM ARSITEKTUR DAN JARINGAN KOMPUTER JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH
Lebih terperinciPERCOBAAN 8. RANGKAIAN ARITMETIKA DIGITAL DASAR
PERCOBAAN 8. TUJUAN: Setelah menyelesaikan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu Memahami rangkaian aritmetika digital : adder dan subtractor Mendisain rangkaian adder dan subtractor (Half dan Full)
Lebih terperinciSistem Bilangan & Kode Data
Sistem Bilangan & Kode Data Sistem Bilangan (number system) adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem bilangan yang banyak digunakan manusia adalah desimal, yaitu sistem bilangan
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. LST/EKO/DEL 214/04 Revisi : 03 Tgl : 1 Maret 2012 Hal 1 dari 6 A. Kompetensi Memahami cara kerja rangkaian Flip-Flop D, baik yang berjenis Level Sensitive Clocked D Flip-Flop maupun Edge-Triggered
Lebih terperinciSISTEM DIGITAL. Penyusun: Herlambang Sigit Pramono DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
SISTEM DIGITAL Penyusun: Herlambang Sigit Pramono DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN PROYEK PENGEMBANGAN SISTEM DAN STANDAR PENGELOLAAN SMK 2001 KATA PENGANTAR Modul
Lebih terperinciFLIP - FLOP. Kelompok : Angga Surahman Sudibya ( ) Ma mun Fauzi ( ) Mudesti Astuti ( ) Randy Septiawan ( )
FLIP - FLOP Kelompok : Angga Surahman Sudibya (10407113) Ma mun Fauzi (10407527) Mudesti Astuti (10407571) Randy Septiawan (10407687) Rahman Rohim (10407679) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS GUNADARMA
Lebih terperinciPENCACAH (COUNTER) DAN REGISTER
PENCACAH (COUNTER) DAN REGISTER Aplikasi flip-flop yang paling luas pemakaiannya adalah sebagai komponen pembangun pencacah dan register. Pencacah termasuk dalam kelompok rangkaian sekuensial yang merupakan
Lebih terperinciPRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL
MODUL PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA ST3 TELKOM PURWOKERTO 2015 A. Standar Kompetensi MODUL I ALJABAR BOOLE DAN RANGKAIAN KOMBINASIONAL Mata Kuliah Semester : Praktikum Teknik
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PENGANTAR TEKNOLOGI KOMPUTER DAN INFORMASI A KODE / SKS : IT / 4
Perte muan ke Pokok Bahasan dan TIU Sub Pokok Bahasan dan TIK Teknik Pembelajaran 1 Pendahuluaan Memahami konsep dasar dan teknologi a. Pengertian umum b. Sejarah dan perkembangan c. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK DAN SAINS UNIVERSITAS NASIONAL RENCANA PEMBELAJARAN
FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS UNIVERSITAS NASIONAL RENCANA PEMBELAJARAN MATA KULIAH : Mekatronika SEM : KODE : 02050243 SKS : 2 JURUSAN : S1 Teknik Mesin DOSEN : Agus Wibowo, S.T.,M.T KOMPETENSI : Mahasiswa
Lebih terperinciSistem Bilangan Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2012/2013 STMIK Dumai -- Materi 08 --
Sistem Bilangan Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2012/2013 STMIK Dumai -- Materi 08 -- Acknowledgement Digital Principles and Applications, Leach- Malvino, McGraw-Hill Adhi
Lebih terperinciArsitektur Komputer. Rangkaian Logika Kombinasional & Sekuensial
Arsitektur Komputer Rangkaian Logika Kombinasional & Sekuensial 1 Rangkaian Logika Rangkaian Logika secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu : Rangkaian Kombinasional adalah rangkaian yang kondisi
Lebih terperinciBAB V RANGKAIAN ARIMATIKA
BAB V RANGKAIAN ARIMATIKA 5.1 REPRESENTASI BILANGAN NEGATIF Terdapat dua cara dalam merepresentasikan bilangan biner negatif, yaitu : 1. Representasi dengan Tanda dan Nilai (Sign-Magnitude) 2. Representasi
Lebih terperinciPerancangan Rangkaian Digital, Adder, Substractor, Multiplier, Divider
Perancangan Rangkaian Digital, Adder, Substractor, Multiplier, Divider Disusun oleh: Tim dosen SLD Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom
Lebih terperinciPERTEMUAN 12 PENCACAH
PERTEMUAN 12 PENCACAH Sasaran Pertemuan 12 Mahasiswa diharapkan mengerti tentang Pencacah yang terdiri dari : - Riple Counter - Pencacah Sinkron - Pencacah Lingkar - Pencacah Turun naik - Pencacah Mod
Lebih terperinciXV. RAN AN KAIAN KAIAN SEKUEN EKU EN IAL ASINKR A. PENDAHULUAN R n a gk g aia i n sekuen e sia si l a in i kron
XV. RANGKAIAN SEKUENSIAL ASINKRON A. PENDAHULUAN Rangkaian tergantung untuk pada melakukan sekuensial signal input pengubahan ditentukan oleh variabel state. Setiap signal tidak asinkron eksternal disinkronkan
Lebih terperinciRangkaian Sequensial. Flip-Flop RS
Rangkaian Sequensial Rangkaian logika di kelompokkan dalam 2 kelompok besar, yaitu rangkaian logika kombinasional dan rangkaian logika sekuensial. Bentuk dasar dari rangkaian logika kombinasional adalah
Lebih terperinciSistem Bilangan Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2012/2013 STMIK Dumai -- Materi 08 --
Sistem Bilangan Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2012/2013 STMIK Dumai -- Materi 08 -- Acknowledgement Digital Principles and Applications, Leach- Malvino, McGraw-Hill Adhi
Lebih terperinci1 Deskripsi Perkuliahan
Kontrak Perkuliahan Mata Kuliah : Sistem Digital Kode / SKS : TSK 205 / 2 SKS Pengajar : Eko Didik Widianto, ST., MT. Jadwal : a) Kamis, jam 09.30 11.10, Ruang D304 (Kelas A) b) Selasa, jam 07.50 09.30,
Lebih terperinciBAB I : APLIKASI GERBANG LOGIKA
BAB I : APLIKASI GERBANG LOGIKA Salah satu jenis IC dekoder yang umum di pakai adalah 74138, karena IC ini mempunyai 3 input biner dan 8 output line, di mana nilai output adalah 1 untuk salah satu dari
Lebih terperinciTKC305 - Sistem Digital Lanjut. Eko Didik Widianto. Sistem Komputer - Universitas Diponegoro
,, TKC305 - Sistem Digital Lanjut Eko Didik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Bahasan Kuliah, Sebelumnya dibahas elemen rangkaian sekuensial berupa flip-flop dan latch yang mampu menyimpan informasi
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Counter, Counter Asinkron, Clock
ABSTRAK Counter (pencacah) adalah alat rangkaian digital yang berfungsi menghitung banyaknya pulsa clock atau juga berfungsi sebagai pembagi frekuensi, pembangkit kode biner Gray. Pada counter asinkron,
Lebih terperinciSistem Digital. Sistem Angka dan konversinya
Sistem Digital Sistem Angka dan konversinya Sistem angka yang biasa kita kenal adalah system decimal yaitu system bilangan berbasis 10, tetapi system yang dipakai dalam computer adalah biner. Sistem Biner
Lebih terperinciPercobaan 7 REGISTER (PENCATAT) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY
Percobaan 7 REGISTER (PENCATAT) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id Tujuan : 1. Mengenal beberapa jenis register. 2. Menyusun rangkaian register. 3. Mempelajari cara kerja
Lebih terperinciRegister & Counter -7-
Sistem Digital Register & Counter -7- Missa Lamsani Hal 1 Register dan Pencacah Register adalah kumpulan elemen-elemen memori yang bekerja bersama sebagai satu unit. Pencacah (counter) adalah merupakan
Lebih terperinciA. SISTEM DESIMAL DAN BINER
SISTEM BILANGAN A. SISTEM DESIMAL DAN BINER Dalam sistem bilangan desimal, nilai yang terdapat pada kolom ketiga pada Tabel., yaitu A, disebut satuan, kolom kedua yaitu B disebut puluhan, C disebut ratusan,
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM DIGITAL
LAPORAN PRAKTIKUM DIGITAL NOMOR PERCOBAAN : 10 JUDUL PERCOBAAN : Half / Full Adder, Adder Subtractor KELAS / GROUP : Telkom 2-A / 6 NAMA PRAKTIKAN : 1. Nur Aminah (Penanggung Jawab) 2. M. Aditya Prasetyadin
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : Organisasi Sistem Komputer Strata/Jurusan : SI/T. Informatika
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : Organisasi Sistem Komputer Strata/Jurusan : SI/T. Informatika Minggu ke 1 Pokok Bahasan dan TIU Pengantar tentang cakupan materi yang akan dibahas dalam organisasi
Lebih terperinciAplikasi Gerbang Logika untuk Pembuatan Prototipe Penjemur Ikan Otomatis Vivi Oktavia a, Boni P. Lapanporo a*, Andi Ihwan a
Aplikasi Gerbang Logika untuk Pembuatan Prototipe Penjemur Ikan Otomatis Vivi Oktavia a, Boni P. Lapanporo a*, Andi Ihwan a a Jurusan Fisika FMIPA Universitas Tanjungpura Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL. Nama : ALI FAHRUDDIN NIM : DBC Kelas : K Modul : IV (Minimisasi Fungsi 3 Variabel)
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL Nama : ALI FAHRUDDIN NIM : DBC 113 046 Kelas : K Modul : IV (Minimisasi Fungsi 3 Variabel) JURUSAN/PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PALANGKA
Lebih terperinciKonsep dasar perbedaan
PENDAHULUAN Konsep dasar perbedaan ANALOG DAN DIGITAL 1 ANALOG Tegangan Berat Suhu Panjang Kecepatan dlsb 2 DIGITAL Pulsa 0 dan 1 Digit Biner Bit Numerik 3 Benarkah definisi tersebut tadi? 4 ANALOG DIGITAL
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)
Mata Kuliah : Arsitektur Komputer Bobot Mata Kuliah : 3 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata Kuliah : kepada mahasiswa secara mendalam mengenai konsep-konsep dari fungsi dan struktur
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Arsitektur Sistem Komputer Kode Mata Kuliah : TI 017 Bobot Kredit : 3 SKS Semester Penempatan : IV Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan
Lebih terperinciRUNTUN MAKSIMAL SEBAGAI PEMBANGKIT RUNTUN SEMU PADA SISTEM SPEKTRUM TERSEBAR. Dhidik Prastiyanto 1 ABSTRACT
RUNTUN MAKSIMAL SEBAGAI PEMBANGKIT RUNTUN SEMU PADA SISTEM SPEKTRUM TERSEBAR Dhidik Prastiyanto ABSTRACT Spread spectrum communication is used widely in information era. The system absolutely depends on
Lebih terperinciProdi Pendidikan Ilmu Komputer Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ubudiyah Indonesia. Ceramah, diskusi dan Demonstrasi
Prodi Pendidikan Ilmu Komputer Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ubudiyah Indonesia MATA KULIAH / KODE Elektronika Digital 3 SKS CAPAIAN PEMBELAJARAN: KODE MK PRASYARAT CSE 214 TEORI PRAKTIK
Lebih terperinciBAB II SISTEM-SISTEM BILANGAN DAN KODE
BAB II SISTEM-SISTEM BILANGAN DAN KODE Didalam sistem-sistem digital informasi numerik biasanya dinyatakan dalam sistem bilangan biner (atau kode biner lain yang bersangkutan). Sistem biner telah diperkenalkan
Lebih terperinciBAB VI RANGKAIAN ARITMATIKA
BAB VI RANGKAIAN ARITMATIKA 6.1 Pendahuluan Pada saat ini banyak dihasilkan mesin-mesin berteknologi tinggi seperti komputer atau kalkulator yang mampu melakukan fungsi operasi aritmatik yang cukup kompleks
Lebih terperinciSIMULASI RANGKAIAN DIGITAL MESIN PENJUAL KOPI DENGAN XILINX
Konferensi Nasional Sistem Informasi 23, STMIK Bumigora Mataram 4-6 Pebruari 23 Makalah Nomor: KNSI-343 SIMULASI RANGKAIAN DIGITAL MESIN PENJUAL KOPI DENGAN XILINX Ayu Astariatun, Nelly Sulistyorini 2,
Lebih terperinciFlip-Flop (FF) Disusun oleh: Tim dosen SLD Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto. Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom
Flip-Flop (FF) Disusun oleh: Tim dosen SLD Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom November 2015 Urut-Urutan Pembentukan Flip-Flop Fungsi Boolean
Lebih terperinciPERTEMUAN 10 RANGKAIAN SEKUENSIAL
PERTEMUAN 10 RANGKAIAN SEKUENSIAL Sasaran Pertemuan 10 Mahasiswa diharapkan mengerti tentang Rangkaian Sequensial yang terdiri dari : - FLIP FLOP - RS FF - JK FF - D FF - T FF 1 Salah satu rangkaian logika
Lebih terperinciMateri #13. TKT312 - Otomasi Sistem Produksi T a u f i q u r R a c h m a n
Materi #13 Kemampuan Akhir Yang Diharapkan 2 Mampu mengidentifikasi kebutuhan otomasi dalam suatu sistem manufaktur/jasa, mampu menganalisa aspek teknis dan non teknis perancangan sistem otomasi dalam
Lebih terperinciGerbang AND Gerbang OR Gerbang NOT UNIT I GERBANG LOGIKA DASAR DAN KOMBINASI. I. Tujuan
I. Tujuan UNIT I GERBANG LOGIKA DASAR DAN KOMBINASI 1. Dapat membuat rangkaian kombinasi dan gerbang logika dasar 2. Memahami cara kerja dari gerbang logika dasar dan kombinasi 3. Dapat membuat table kebenaran
Lebih terperinciREPRESENTASI DATA. Pengantar Komputer Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma
REPRESENTASI DATA Pengantar Komputer Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma Pendahuluan Materi ini mendiskusikan beberapa konsep penting mencakup sistem bilangan biner dan hexadecimal, organisasi
Lebih terperinci1. FLIP-FLOP. 1. RS Flip-Flop. 2. CRS Flip-Flop. 3. D Flip-Flop. 4. T Flip-Flop. 5. J-K Flip-Flop. ad 1. RS Flip-Flop
1. FLIP-FLOP Flip-flop adalah keluarga Multivibrator yang mempunyai dua keadaaan stabil atau disebut Bistobil Multivibrator. Rangkaian flip-flop mempunyai sifat sekuensial karena sistem kerjanya diatur
Lebih terperinci