Pemantapan Mutu Reagen Diagnostik dan Alat Pengukur. 1. Serum kontrol baik precinorm maupun precipat, masing masing ditambah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pemantapan Mutu Reagen Diagnostik dan Alat Pengukur. 1. Serum kontrol baik precinorm maupun precipat, masing masing ditambah"

Transkripsi

1 Lampiran 1 Pemantapan Mutu Reagen Diagnostik dan Alat Pengukur Dilakukan dengan serum kontrol secara enzimatik, dengan cara sebagai berikut : 1. Serum kontrol baik precinorm maupun precipat, masing masing ditambah aqua bidestilata sebanyak ml. 2. Dicampur sampai homogen dengan cara merotasi tabung reaksi selama 30 menit 3. Kemudian digunakan untuk penetapan mutu reagen diagnostik dan alat pengukur 4. Kadar kolesterol total, trigliserida dan kolesterol HDL masing masing serum kontrol ditentukan secara enzimatis. Nilai serum kontrol yang diperkenankan adalah : Kolesterol Normal : mg/dl, didapatkan hasil 96 mg/dl Patologis : mg/dl, didapatkan hasil 209 mg/dl Trigliserida Normal : mg/dl, didapatkan hasil 108 mg/dl Patologis : mg/dl, didapatkan hasil 221 mg/dl

2 Lampiran 2 Cara Pemeriksaan Kolesterol Total, kolesterol-hdl dan kolesterol-ldl Sebelum dilakukan pemeriksaan, alat dan reagen dilakukan pengendalian mutu dengan menggunakan serum kontrol yang nilainya normal dan abnormal. Apabila nilai kontrol serum yang normal dan abnormal masuk dalam nilai rentang yang diperkenankan, maka reagen dan alat yang akan digunakan dalam penelitian cukup baik. Setelah itu baru dilakukan penetapan kadar kolesterol total, kolesterol- HDL, dan trigliserida pada serum darah menggunakan pereaksi kit dengan metode enzimatik kalorimetri secara CHOD PAP menurut Siedel atau Trinder. Sedangkan untuk penetapan kadar kolesterol-ldl dilakukan dengan cara perhitungan. Pemeriksaan Kolesterol Panjang gelombang : Hg 46 nm Spektrofotometer : 00 nm Kuvet : diameter dalam 1 cm Suhu inkubasi : 37 C Blanko Sampel atau standar Sampel atau standar - 10 μl Aqua bidestilata 10 μl - Reagen 1000 μl 1000 μl Campur, inkubasi selama 10 menit pada suhu 37 C. Baca absorbansi terhadap blanko dalam waktu 1 jam. Kalkulasi Kolesterol ( mg/dl ) = A Sampel x Konsentrasi standar ( mg/dl )

3 A Standar Faktor konversi Kolesterol ( mg/dl ) x 0,0286 = Kolesterol ( mmol/l ) Lampiran 3 Pemeriksaan Kolesterol-HDL Persiapan Sampel Presipitasi dengan cara makro Pipet ke dalam tabung sentrifus Makro Sampel 00 μl Reagen presipitasi HDL 1000 μl Campur dan biarkan selama 10 menit pada suhu kamar dan sentrifugasikan selama 10 menit pada 4000 rpm, atau selama 2 menit pada rpm Prosedur Pemeriksaan Panjang gelombang : Hg 46 nm Spektrofotometer : 00 nm Kuvet : diameter dalam 1 cm Suhu inkubasi : 37 C Pipet ke dalam tabung Blanko Sampel Aqua bidestilata 100 μl - Supernatan HDL μl Larutan Reagen kolesterol 1000 μl 1000 μl Campur dan inkubasikan selama menit pada suhu 37 C, kemudian baca absorbansi sampel ( A sampel ) terhadap blanko dalam waktu 1 jam Kalkulasi HDL ( mg/dl ) = 280 x A Sampel

4 Lampiran 4 Pemeriksaan Kolesterol-LDL dengan cara perhitungan ( indirect ) Dalam mg/ dl LDL Kolesterol = kolesterol total x y Keterangan : X = trigliserida / Y = HDL Dalam mmol/ L LDL kolesterol = kolesterol total x y Keterangan : X = trigliserida / 2,2 Y = HDL

5 Lampiran Cara Pemeriksaan Trigliserida Persiapan Sampel Volume darah yang diambil sekitar 1 ml dimasukkan ke dalam tabung sentrifus yang bersih dan kering, kemudian didiamkan pada suhu kamar ± 30 menit. Selanjutnya disentrifus selama menit dengan kecepatan rpm. Serum yang diperoleh digunakan untuk penentuan kadar trigliserida. Prosedur Pemeriksaan Panjang gelombang : 00 nm, Hg 46 nm Kuvet : 1 cm Temperatur : 37 C Pengukuran terhadap blanko reagen Blanko Sampel atau standar Sampel atau standar - 10 μl Aqua bidestilata 10 μl - Reagen 1000 μl 1000 μl Campur, inkubasi selama 10 menit pada suhu 37 C. Baca absorbansi terhadap blanko dalam waktu 1 jam. Kalkulasi Trigliserida ( mg/ dl ) = A Sampel A Standar x Konsentrasi standar (mg/dl)

6 Faktor konversi Trigliserida ( mg/dl ) x 0,01126 = Trigliserida ( mmol/l ) Lampiran 6 Penjelasan Rumus Perhitungan Anava Rancangan Rambang Lugas Rumus Anava Rancangan Rambang Lugas digunakan untuk membedakan antar perlakuan yang lebih dari dua yang mana setiap kelompok dihitung dengan harga n, ΣX, ΣX², X, kemudian dihitung nilai : N = Jumlah Subjek Seluruhnya = n1 + n2 + n3 + n J = Ji = Jumlah Data Total = ΣX1 + ΣX2 + ΣX3 + ΣX Y²IJ = Jumlah Kuadrat Total = ΣX²1 + ΣX²2 + ΣX²3 + ΣX² J²I = Jumlah Kuadrat dari J = ( ΣX1 + ΣX2 + ΣX3 + ΣX4 +...)² JKT = Jumlah Kuadrat Total = ΣY²IJ - J² / N JKPy = Jumlah Kuadrat Perlakuan JKEy = Jumlah Kuadrat Dalam = ΣJ²I / n - J² / N = JKT JKPy dbt = Derajat Bebas Total = N 1 dbpy = Derajat Bebas Perlakuan = P 1 dbey = Derajat Bebas Dalam = dbt dbpy RJKPy = Rataan Jumlah Kuadrat Perlakuan = JKPy / dbpy RJKEy = Rataan Jumlah Kuadrat Dalam = JKEy / dbey Fr = Fratio = RJKPy / RJKEy

7 Keterangan : n = Jumlah Subjek Dalam Kelompok N = Jumlah Perlakuan Lampiran 7 Perhitungan Anava Kadar Kolesterol Total Tikus pada Hari ke 0 Perlakuan No. K E1 E2 E3 P Jumlah X 6,4 70,4 66, ,6 n 2 JI J²I ΣY²JI P = N = 2 n = db (T) = N 1 = 24 db (Py) = P - 1 = 4

8 db (Ey) = db (T) db (Py) = 24 4 = 20 J = Σ J I = 1704 Σ J² I = Σ Y² I J = JK (T) = Σ Y² I J - J²/ N = 298,36 JK (Py) = Σ J² I / n - J²/ N = 96,6 JK (Ey) = JK (T) JK (Py) = 2888,8 RJK (Py) = JK (Py) / db (Py) = 24,14 RJK (Ey) = JK (Ey) / db (Ey) = 144,44 F hitung = RJK (Py) / RJK (Ey) = 0,1671 Keterangan : K : Kelompok kontrol diberikan PGA 1 ml / 100 gram BB P : Kelompok pembanding diberikan kombinasi simvastatin dan fenofibrat dengan dosis 0,9 mg/kgbb dan 18 mg/kgbb E1 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 1 g / Kg BB E2 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 1, g / Kg BB E3 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 2 g / Kg BB Anava Kadar Kolesterol Total Tikus pada Hari ke 0 SV JK Db RJK F hitung Perlakuan (Py) 96,6 4 24,14 0,1671 Dalam (Ey) 2888, ,44 Total (T) 298,36 24

9 Kesimpulan : F Tabel ( 4; 20 ) pada p = 0,0 adalah 2,87 F Tabel ( 4; 20 ) pada p = 0,01 adalah 4,43 Jika F hitung < F Tabel, maka dapat disimpulkan sampel yang digunakan homogen. Lampiran 8 Perhitungan Anava Kadar Kolesterol Total Tikus pada Hari ke 1 Perlakuan No. K E1 E2 E3 P Jumlah X 108,4 103,4 102,8 100,6 104 n 2

10 JI J²I ΣY²JI P = N = 2 n = db (T) = N 1 = 24 db (Py) = P - 1 = 4 db (Ey) = db (T) db (Py) = 24 4 = 20 J = Σ J I = 296 Σ J² I = Σ Y² I J = JK (T) = Σ Y² I J - J²/ N = 911,36 JK (Py) = Σ J² I / n - J²/ N = 162,96 JK (Ey) = JK (T) JK (Py) = 748,4 RJK (Py) = JK (Py) / db (Py) = 40,74 RJK (Ey) = JK (Ey) / db (Ey) = 37,42 F hitung = RJK (Py) / RJK (Ey) = 1,0887 Keterangan : K : Kelompok kontrol diberikan PGA 1 ml / 100 gram BB P : Kelompok pembanding diberikan kombinasi simvastatin dan fenofibrat dengan dosis 0,9 mg/kgbb dan 18 mg/kgbb E1 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 1 g / Kg BB E2 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 1, g / Kg BB

11 E3 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 2 g / Kg BB Anava Kadar Kolesterol Total Tikus pada Hari ke 1 SV JK Db RJK F hitung Perlakuan (Py) 162, ,74 1,0887 Dalam (Ey) 748, ,42 Total (T) 911,36 24 Kesimpulan : F Tabel ( 4; 20 ) pada p = 0,0 adalah 2,87 F Tabel ( 4; 20 ) pada p = 0,01 adalah 4,43 Jika F hitung < F Tabel, maka tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Perhitungan Anava Kadar Kolesterol Total Tikus pada Hari ke 30 Lampiran 9 Perlakuan No. K E1 E2 E3 P Jumlah

12 X n JI J²I ΣY²JI P = , , , , , N = 2 n = db (T) = N 1 = 24 db (Py) = P - 1 = 4 db (Ey) = db (T) db (Py) = 24 4 = 20 J = Σ J I = 233 Σ J² I = Σ Y² I J = JK (T) = Σ Y² I J - J²/ N = 2470,64 JK (Py) = Σ J² I / n - J²/ N = 183,44 JK (Ey) = JK (T) JK (Py) = 63,2 RJK (Py) = JK (Py) / db (Py) = 48,86 RJK (Ey) = JK (Ey) / db (Ey) = 31,76 F hitung = RJK (Py) / RJK (Ey) = 14,4477 Keterangan :

13 K : Kelompok kontrol diberikan PGA 1 ml / 100 gram BB P : Kelompok pembanding diberikan kombinasi simvastatin dan fenofibrat dengan dosis 0,9 mg/kgbb dan 18 mg/kgbb E1 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 1 g / Kg BB E2 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 1, g / Kg BB E3 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 2 g / Kg BB Anava Kadar Kolesterol Total Tikus pada Hari ke 30 SV JK Db RJK F hitung Perlakuan (Py) 183, ,86 14,4477 Dalam (Ey) 63, ,76 Total (T) 2470,64 24 Kesimpulan : F Tabel ( 4; 20 ) pada p = 0,0 adalah 2,87 F Tabel ( 4; 20 ) pada p = 0,01 adalah 4,43 Jika F hitung F Tabel, maka ada perbedaan yang sangat bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Lampiran 10

14 Uji HSD Kadar Kolesterol Total Tikus Hari ke 30 Mean K E1 E2 E3 P 104,2 100,4 9,8 90,6 79,6 104,2 0 3,8 8,4 13,6 24,6 100,4 0 4,6 9,8 20,8 9,8 0,2 16,2 90, ,6 0 Hasil Perhitungan Uji HSD Kadar Kolesterol Total Tikus pada Hari ke 30 No. Perlakuan Mean HSD % HSD 1 % Kesimpulan 1. K Vs E1 3,8 10, TB 2. K Vs E2 8,4 10, TB 3. K Vs E3 13,6 10, ,332 SB 4. K Vs P 24,6 10, ,332 SB. E1 Vs E2 4,6 10, TB 6. E1 Vs E3 9,8 10, TB 7. E1 Vs P 20,8 10, ,332 SB 8. E2 Vs E3,2 10, TB 9. E2 Vs P 16,2 10, ,332 SB 10. E3 Vs P 11 10, ,332 B

15 HSD % = q ( 0,0; p; dbey ) RJKEy / n = 4,23 31,76/ = 10,6609 HSD 1 % = q ( 0,01; p; dbey ) RJKEy / n =,29 31,76/ = 13,332 Lampiran 11 Perhitungan Persamaan Regresi Persen Penurunan Kadar Kolesterol Total Rata rata Perhitungan Persamaan Regresi Kadar Kolesterol Total Rata rata X Y XY X² Y² 1 1, 2 2,9014 6,8093 9,9404 2, , , ,2 4 8, , ,8116 Jumlah 4, 19,611 32,9961 7,2 13,963 Keterangan : X : Dosis ekstrak daun murbei Y : Persen penurunan kadar kolesterol total r = NΣXY ( Σ X ) ( Σ Y ) N Σ X² - ( Σ X )² N Σ Y² - ( Σ Y )² r hitung = 0,9979

16 r tabel (p 0,0) = 0,997 Perhitungan Anava Kadar Trigliserida Tikus pada Hari ke 0 Lampiran 12 Perlakuan No. K E1 E2 E3 P Jumlah X n JI J²I ΣY²JI P = 64, , , ,

17 N = 2 n = db (T) = N 1 = 24 db (Py) = P - 1 = 4 db (Ey) = db (T) db (Py) = 24 4 = 20 J = Σ J I = 113 Σ J² I = Σ Y² I J = JK (T) = Σ Y² I J - J²/ N = 8876,24 JK (Py) = Σ J² I / n - J²/ N = 249,84 JK (Ey) = JK (T) JK (Py) = 8626,4 RJK (Py) = JK (Py) / db (Py) = 62,46 RJK (Ey) = JK (Ey) / db (Ey) = 431,32 F hitung = RJK (Py) / RJK (Ey) = 0,1448 Keterangan : K : Kelompok kontrol diberikan PGA 1 ml / 100 gram BB P : Kelompok pembanding diberikan kombinasi simvastatin dan fenofibrat dengan dosis 0,9 mg/kgbb dan 18 mg/kgbb E1 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 1 g / Kg BB E2 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 1, g / Kg BB E3 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 2 g / Kg BB Anava Kadar Trigliserida Tikus pada Hari ke 0

18 SV JK Db RJK F hitung Perlakuan (Py) 249, ,46 0,1448 Dalam (Ey) 8626, ,32 Total (T) 8876,24 24 Kesimpulan : F Tabel ( 4; 20 ) pada p = 0,0 adalah 2,87 F Tabel ( 4; 20 ) pada p = 0,01 adalah 4,43 Jika F hitung < F Tabel, maka dapat disimpulkan sampel yang digunakan homogen. Perhitungan Anava Kadar Trigliserida Tikus pada Hari ke 1 Lampiran 13 Perlakuan No. K E1 E2 E3 P Jumlah

19 X n JI J²I ΣY²JI P = 102, , , N = 2 n = db (T) = N 1 = 24 db (Py) = P - 1 = 4 db (Ey) = db (T) db (Py) = 24 4 = 20 J = Σ J I = 293 Σ J² I = Σ Y² I J = JK (T) = Σ Y² I J - J²/ N = 97,04 JK (Py) = Σ J² I / n - J²/ N = 33,84 JK (Ey) = JK (T) JK (Py) = 63,2 RJK (Py) = JK (Py) / db (Py) = 8,46 RJK (Ey) = JK (Ey) / db (Ey) = 28,16 F hitung = RJK (Py) / RJK (Ey) = 0,3004 Keterangan : K : Kelompok kontrol diberikan PGA 1 ml / 100 gram BB P : Kelompok pembanding diberikan kombinasi simvastatin dan fenofibrat dengan dosis 0,9 mg/kgbb dan 18 mg/kgbb E1 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 1 g / Kg BB E2 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 1, g / Kg BB

20 E3 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 2 g / Kg BB Anava Kadar Trigliserida Tikus pada Hari ke 1 SV JK Db RJK F hitung Perlakuan (Py) 33,84 4 8,46 0,3004 Dalam (Ey) 63, ,16 Total (T) 97,04 24 Kesimpulan : F Tabel ( 4; 20 ) pada p = 0,0 adalah 2,87 F Tabel ( 4; 20 ) pada p = 0,01 adalah 4,43 Jika F hitung < F Tabel, maka tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Perhitungan Anava Kadar Trigliserida Tikus pada Hari ke 30 Lampiran 14

21 Perlakuan No. K E1 E2 E3 P Jumlah X n JI J²I ΣY²JI P = N = 2 n = 103, db (T) = N 1 = 24 db (Py) = P - 1 = 4 100, db (Ey) = db (T) db (Py) = 24 4 = 20 J = Σ J I = 2442 Σ J² I = Σ Y² I J = JK (T) = Σ Y² I J - J²/ N = 10,44 JK (Py) = Σ J² I / n - J²/ N = 613,84 JK (Ey) = JK (T) JK (Py) = 441,6 RJK (Py) = JK (Py) / db (Py) = 13,46 RJK (Ey) = JK (Ey) / db (Ey) = 22,08 F hitung = RJK (Py) / RJK (Ey) = 6,902 99, ,

22 Keterangan : K : Kelompok kontrol diberikan PGA 1 ml / 100 gram BB P : Kelompok pembanding diberikan kombinasi simvastatin dan fenofibrat dengan dosis 0,9 mg/kgbb dan 18 mg/kgbb E1 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 1 g / Kg BB E2 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 1, g / Kg BB E3 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 2 g / Kg BB Anava Kadar Trigliserida Tikus pada Hari ke 30 SV JK Db RJK F hitung Perlakuan (Py) 613, ,46 6,902 Dalam (Ey) 441, ,08 Total (T) 10,44 24 Kesimpulan : F Tabel ( 4; 20 ) pada p = 0,0 adalah 2,87 F Tabel ( 4; 20 ) pada p = 0,01 adalah 4,43 Jika F hitung F Tabel, maka ada perbedaan yang sangat bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan.

23 Lampiran 1 Uji HSD Kadar Trigliserida Tikus Hari ke 30 Mean K E1 E2 E3 P 103,2 100,8 99,6 9, ,2 0 2,4 3,6 7,4 14,2 100,8 0 1,2 11,8 99,6 0 3,8 10,6 9,8 0 6, Hasil Perhitungan Uji HSD Kadar Trigliserida Tikus pada Hari ke 30 No. Perlakuan Mean HSD % HSD 1 % Kesimpulan K Vs E1 K Vs E2 K Vs E3 K Vs P E1 Vs E2 E1 Vs E3 E1 Vs P E2 Vs E3 E2 Vs P E3 Vs P 2,4 3,6 7,4 14,2 1,2 11,8 3,8 10,6 6,8 8,8890 8,8890 8,8890 8,8890 8,8890 8,8890 8,8890 8,8890 8,8890 8, , , , TB TB TB SB TB TB SB TB B TB HSD % = q ( 0,0; p; dbey ) RJKEy / n = 4,23 22,08 / = 8,8890 HSD 1 % = q ( 0,01; p; dbey ) RJKEy / n =,29 22,08 / = 11,1166

24 Lampiran 16 Perhitungan Persamaan Regresi Persen Penurunan Kadar Trigliserida Rata rata Perhitungan Persamaan Regresi Kadar Trigliserida Rata rata X Y XY X² Y² 1 1, 2 2,14 4,2308 6,9903 2,14 6, , ,2 4 6, , ,8643 Jumlah 4, 13,736 22,8413 7,2 73,0867 Keterangan : X : Dosis ekstrak daun murbei Y : Persen penurunan kadar trigliserida r = NΣXY ( Σ X ) ( Σ Y ) N Σ X² - ( Σ X )² N Σ Y² - ( Σ Y )² r hitung = 0,9909 r tabel ( p 0,0 ) = 0,997

25 Perhitungan Anava Kadar Kolesterol-HDL Tikus pada Hari ke 0 Lampiran 17 Perlakuan No. K E1 E2 E3 P Jumlah ,7 44,7 29,4 1, ,1 4,3 47,1 37,6 6,3 6 61,4,3 31, 29,6 9, 1,9 1,4 48,2 3,8 71,7 61,1 1,9 18,2 26,8 X n JI J²I ΣY²JI P = N = 2 n = 43, ,78 db (T) = N 1 = 24 db (Py) = P - 1 = 4 47,48 237,4 638, ,76 46,76 233,8 4662, ,46 49,36 246, , ,7 4,94 229,7 2762, , , ,3 8447,89

26 db (Ey) = db (T) db (Py) = 24 4 = 20 J = Σ J I = 116,7 Σ J² I = ,3 Σ Y² I J = 8447,89 JK (T) = Σ Y² I J - J²/ N = 4093,63 JK (Py) = Σ J² I / n - J²/ N = 89,2 JK (Ey) = JK (T) JK (Py) = 4004,38 RJK (Py) = JK (Py) / db (Py) = 22,31 RJK (Ey) = JK (Ey) / db (Ey) = 200,22 F hitung = RJK (Py) / RJK (Ey) = 0,1114 Keterangan : K : Kelompok kontrol diberikan PGA 1 ml / 100 gram BB P : Kelompok pembanding diberikan kombinasi simvastatin dan fenofibrat dengan dosis 0,9 mg/kgbb dan 18 mg/kgbb E1 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 1 g / Kg BB E2 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 1, g / Kg BB E3 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 2 g / Kg BB Anava Kadar Kolesterol-HDL Tikus pada Hari ke 0 SV JK Db RJK F hitung Perlakuan (Py) 89,2 4 22,31 0,1114 Dalam (Ey) 4004, ,22 Total (T) 4093,63 24

27 Kesimpulan : F Tabel ( 4; 20 ) pada p = 0,0 adalah 2,87 F Tabel ( 4; 20 ) pada p = 0,01 adalah 4,43 Jika F hitung < F Tabel, maka dapat disimpulkan sampel yang digunakan homogen. Perhitungan Anava Kadar Kolesterol-HDL Tikus pada Hari ke 1 Lampiran 18 Perlakuan No. K E1 E2 E3 P Jumlah , 42,2 3,1 43,1 34,9 38, ,8 36,2 31,3 48,2 38,3 41,7 30,6 30,1 47,9 3 34,1 46,2 29,8 4,9 48,3 41,8 31, 34,1 X n JI J²I ΣY²JI P = N = 2 n = 38,96 194, , ,72 39,88 199, , ,98 37,78 188,9 3683, ,39 38, ,7 40,32 201, , , , ,79

28 db (T) = N 1 = 24 db (Py) = P - 1 = 4 db (Ey) = db (T) db (Py) = 24 4 = 20 J = Σ J I = 977,7 Σ J² I = ,17 Σ Y² I J = 39207,79 JK (T) = Σ Y² I J - J²/ N = 971,89 JK (Py) = Σ J² I / n - J²/ N = 20,4 JK (Ey) = JK (T) JK (Py) = 91,3 RJK (Py) = JK (Py) / db (Py) =,14 RJK (Ey) = JK (Ey) / db (Ey) = 47,7 F hitung = RJK (Py) / RJK (Ey) = 0,1081 Keterangan : K : Kelompok kontrol diberikan PGA 1 ml / 100 gram BB P : Kelompok pembanding diberikan kombinasi simvastatin dan fenofibrat dengan dosis 0,9 mg/kgbb dan 18 mg/kgbb E1 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 1 g / Kg BB E2 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 1, g / Kg BB E3 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 2 g / Kg BB Anava Kadar Kolesterol-HDL Tikus pada Hari ke 1 SV JK Db RJK F hitung Perlakuan (Py) 20,4 4,14 0,1081 Dalam (Ey) 91, ,7

29 Total (T) 971,89 24 Kesimpulan : F Tabel ( 4; 20 ) pada p = 0,0 adalah 2,87 F Tabel ( 4; 20 ) pada p = 0,01 adalah 4,43 Jika F hitung < F Tabel, maka tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Perhitungan Anava Kadar Kolesterol-HDL Tikus pada Hari ke 30 Lampiran 19 Perlakuan No. K E1 E2 E3 P Jumlah ,7 41, 34, ,2 39, 4,1 48, ,4 47,6 36,2 46,3 37,3 38,1 2,2 46,1 36,9 4 39,8,3 4,1 0,4 47,8 49 X n JI J²I ΣY²JI P = 37,4 187,7 3231, ,67 41,06 20, ,09 863,71 41,1 20, 42230,2 862, ,7 1,32 26,6 6843, , , , ,77

30 N = 2 n = db (T) = N 1 = 24 db (Py) = P - 1 = 4 db (Ey) = db (T) db (Py) = 24 4 = 20 J = Σ J I = 107,1 Σ J² I = 23383,19 Σ Y² I J = 47241,77 JK (T) = Σ Y² I J - J²/ N = 1008,17 JK (Py) = Σ J² I / n - J²/ N = 37,04 JK (Ey) = JK (T) JK (Py) = 471,13 RJK (Py) = JK (Py) / db (Py) = 134,26 RJK (Ey) = JK (Ey) / db (Ey) = 23,6 F hitung = RJK (Py) / RJK (Ey) =,6986 Keterangan : K : Kelompok kontrol diberikan PGA 1 ml / 100 gram BB P : Kelompok pembanding diberikan kombinasi simvastatin dan fenofibrat dengan dosis 0,9 mg/kgbb dan 18 mg/kgbb E1 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 1 g / Kg BB E2 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 1, g / Kg BB E3 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 2 g / Kg BB Anava Kadar Kolesterol-HDL Tikus pada Hari ke 30 SV JK Db RJK F hitung

31 Perlakuan (Py) 37, ,26,6986 Dalam (Ey) 471, ,6 Total (T) 1008,17 24 Kesimpulan : F Tabel ( 4; 20 ) pada p = 0,0 adalah 2,87 F Tabel ( 4; 20 ) pada p = 0,01 adalah 4,43 Jika F hitung F Tabel, maka ada perbedaan yang sangat bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Lampiran 20 Uji HSD Kadar Kolesterol-HDL Tikus Hari ke 30 Mean K E1 E2 E3 P 37,4 41,06 41,1 44 1,32 37,4 0 3,2 3,6 6,46 13,78 41,06 0 0,04 2,94 10,26 41,1 0 2,9 10,22

32 44 1,32 0 7,32 0 Hasil Perhitungan Uji HSD Kadar Kolesterol-HDL Tikus pada Hari ke 30 No. Perlakuan Mean HSD % HSD 1 % Kesimpulan 1. K Vs E1 3,2 9, TB 2. K Vs E2 3,6 9, TB 3. K Vs E3 6,46 9, TB 4. K Vs P 13,78 9, ,4831 SB. E1 Vs E2 0,04 9, TB 6. E1 Vs E3 2,94 9, TB 7. E1 Vs P 10,26 9, ,4831 SB 8. E2 Vs E3 2,9 9, TB 9. E2 Vs P 10,22 9, ,4831 SB 10. E3 Vs P 7,32 9, TB HSD % = q ( 0,0; p; dbey ) RJKEy / n = 4,23 23,6 / = 9,1821 HSD 1 % = q ( 0,01; p; dbey ) RJKEy / n =,29 23,6 / = 11,4831

33 Lampiran 21 Perhitungan Persamaan Regresi Persen Peningkatan Kadar Kolesterol-HDL Rata rata Perhitungan Persamaan Regresi Kadar Kolesterol-HDL Rata rata X Y XY X² Y² 1 1, 2 2,989 8, ,9896 2,989 13, , ,2 4 8,71 77, ,709 Jumlah 4. 2, ,1197 7,2 281,497 Keterangan : X : Dosis ekstrak daun murbei Y : Persen penurunan kadar kolesterol-hdl r = NΣXY ( Σ X ) ( Σ Y ) N Σ X² - ( Σ X )² N Σ Y² - ( Σ Y )² r = 0,9989 r tabel ( p 0,0 ) = 0,997

34 Perhitungan Anava Kadar Kolesterol-LDL Tikus pada Hari ke 0 Lampiran 22 Perlakuan No. K E1 E2 E3 P Jumlah ,3 41,2 18,8 18,9 19,2 22,2 21,1 37, 26,1 20,7 19,2 21,3 19,8 39,1 17,8 24, ,1 22,3 13,7 2,7 23,8 26, 20,3 X n JI J²I ΣY²JI P = N = 2 n = 23,84 119, ,64 324,8 db (T) = N 1 = 24 db (Py) = P - 1 = 4 2,22 126,1 1901, ,1 db (Ey) = db (T) db (Py) = 24 4 = 20 J = Σ J I = 88,2 Σ J² I = 6937,7 24,02 120, , ,67 22,6 112, ,84 283, , ,2 6937, ,06

35 Σ Y² I J = 14933,06 JK (T) = Σ Y² I J - J²/ N = 1093,89 JK (Py) = Σ J² I / n - J²/ N = 32,37 JK (Ey) = JK (T) JK (Py) = 1061,2 RJK (Py) = JK (Py) / db (Py) = 8,09 RJK (Ey) = JK (Ey) / db (Ey) = 3,08 F hitung = RJK (Py) / RJK (Ey) = 0,124 Keterangan : K : Kelompok kontrol diberikan PGA 1 ml / 100 gram BB P : Kelompok pembanding diberikan kombinasi simvastatin dan fenofibrat dengan dosis 0,9 mg/kgbb dan 18 mg/kgbb E1 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 1 g / Kg BB E2 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 1, g / Kg BB E3 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 2 g / Kg BB Anava Kadar Kolesterol-LDL Tikus pada Hari ke 0 SV JK Db RJK F hitung Perlakuan (Py) 32,37 4 8,09 0,124 Dalam (Ey) 1061,2 20 3,08 Total (T) 1093,89 24 Kesimpulan : F Tabel ( 4; 20 ) pada p = 0,0 adalah 2,87 F Tabel ( 4; 20 ) pada p = 0,01 adalah 4,43

36 Jika F hitung < F Tabel, maka dapat disimpulkan sampel yang digunakan homogen. Perhitungan Anava Kadar Kolesterol-LDL Tikus pada Hari ke 1 Lampiran 23 Perlakuan No. K E1 E2 E3 P Jumlah ,8 41,7 4,8 39,2,3 39,9 36,6 32,7 44, 4,1 31,4 48,9 42,4 49,2 43,2 33,1 0,3 40,9 30,8 1 34, 36, 36,8,8 40,8 X n JI J²I ΣY²JI P = N = 2 n = 4,76 228,8 2349, , db (T) = N 1 = 24 db (Py) = P - 1 = 4 41,6 207, , ,92 db (Ey) = db (T) db (Py) = 24 4 = 20 43,02 21, , ,81 41,22 206, , ,1 40,88 204, ,36 86, , , ,4

37 J = Σ J I = 1062,2 Σ J² I = 22604,86 Σ Y² I J = 46494,4 JK (T) = Σ Y² I J - J²/ N = 1363,6 JK (Py) = Σ J² I / n - J²/ N = 80,22 JK (Ey) = JK (T) JK (Py) = 1283,43 RJK (Py) = JK (Py) / db (Py) = 20,06 RJK (Ey) = JK (Ey) / db (Ey) = 64,17 F hitung = RJK (Py) / RJK (Ey) = 0,3126 Keterangan : K : Kelompok kontrol diberikan PGA 1 ml / 100 gram BB P : Kelompok pembanding diberikan kombinasi simvastatin dan fenofibrat dengan dosis 0,9 mg/kgbb dan 18 mg/kgbb E1 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 1 g / Kg BB E2 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 1, g / Kg BB E3 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 2 g / Kg BB Anava Kadar Kolesterol-LDL Tikus pada Hari ke 1 SV JK Db RJK F hitung Perlakuan (Py) 80, ,06 0,3126 Dalam (Ey) 1283, ,17 Total (T) 1363,6 24 Kesimpulan :

38 F Tabel ( 4; 20 ) pada p = 0,0 adalah 2,87 F Tabel ( 4; 20 ) pada p = 0,01 adalah 4,43 Jika F hitung < F Tabel, maka tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Perhitungan Anava Kadar Kolesterol-LDL Tikus pada Hari ke 30 Lampiran 24 Perlakuan No. K E1 E2 E3 P Jumlah , 39,7 47, 36,6 49,4 36, 38, 28,4 42,6 49,6 28,2 46, 3,2 39,4 33,2 2 34, 32,1 2,8 3,8 17,2 21,2 20, 2,8 19,8 X n JI J²I ΣY²JI P = N = 2 n = 44,4 222,7 499, ,1 db (T) = N 1 = 24 39,12 19,6 3829,36 789,98 36, 182, 33306,2 681,13 30,64 13, , ,9 20,9 104, 10920,2 2223, , 11, ,73

39 db (Py) = P - 1 = 4 db (Ey) = db (T) db (Py) = 24 4 = 20 J = Σ J I = 88, Σ J² I = 11,39 Σ Y² I J = 3182,73 JK (T) = Σ Y² I J - J²/ N = 2344,84 JK (Py) = Σ J² I / n - J²/ N = 1629,39 JK (Ey) = JK (T) JK (Py) = 71,4 RJK (Py) = JK (Py) / db (Py) = 407,3 RJK (Ey) = JK (Ey) / db (Ey) = 3,77 F hitung = RJK (Py) / RJK (Ey ) = 11,3880 Keterangan : K : Kelompok kontrol diberikan PGA 1 ml / 100 gram BB P : Kelompok pembanding diberikan kombinasi simvastatin dan fenofibrat dengan dosis 0,9 mg/kgbb dan 18 mg/kgbb E1 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 1 g / Kg BB E2 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 1, g / Kg BB E3 : Kelompok tikus putih yang diberikan ekstrak daun murbei 2 g / Kg BB Anava Kadar Kolesterol-LDL Tikus pada Hari ke 30 SV JK Db RJK F hitung Perlakuan (Py) 1629, ,3 11,3880 Dalam (Ey) 71,4 20 3,77 Total (T) 2344,84 24

40 Kesimpulan : F Tabel ( 4; 20 ) pada p = 0,0 adalah 2,87 F Tabel ( 4; 20 ) pada p = 0,01 adalah 4,43 Jika F hitung F Tabel, maka ada perbedaan yang sangat bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Lampiran 2 Uji HSD Kadar Kolesterol-LDL Tikus Hari ke 30 Mean K E1 E2 E3 P 44,4 39,12 36, 30,64 20,9 44,4 0,42 8,04 13,9 23,64 39,12 0 2,62 8,48 18,22 36, 0,86 1,6 30,64 0 9,74 20,9 0

41 Hasil Perhitungan Uji HSD Kadar Kolesterol- LDL Tikus pada Hari ke 30 No. Perlakuan Mean HSD % HSD 1 % Kesimpulan 1. K Vs E1,42 11, TB 2. K Vs E2 8,04 11, TB 3. K Vs E3 13,9 11, ,1491 B 4. K Vs P 23,64 11, ,1491 SB. E1 Vs E2 2,62 11, TB 6. E1 Vs E3 8,48 11, TB 7. E1 Vs P 18,22 11, ,1491 SB 8. E2 Vs E3,86 11, TB 9. E2 Vs P 1,6 11, ,1491 SB 10. E3 Vs P 9,74 11, TB HSD % = q ( 0,0; p; dbey ) RJKEy / n = 4,23 3,77 / = 11,4477 HSD 1 % = q ( 0,01; p; dbey ) RJKEy / n =,29 3,77 / = 14,1491 Lampiran 26

42 Perhitungan Persamaan Regresi Persen Penurunan Kadar Kolesterol- LDL Rata rata Perhitungan Persamaan Regresi Kadar Kolesterol-LDL Rata - rata X Y XY X² Y² 1 1, 2,8710 1,17 2,6672, ,7336 1, ,2 4 34, ,692 68,802 Jumlah 4, 46, ,939 7,2 922,969 Keterangan : X : Dosis ekstrak daun murbei Y : Persen penurunan kadar kolesterol-ldl r = NΣXY ( Σ X ) ( Σ Y ) N Σ X² - ( Σ X )² N Σ Y² - ( Σ Y )² r = 0,9989 r tabel ( p 0,0 ) = 0,997

43 Lampiran 27 Certi ficate Of Analysis * SIGMA-ALDRICH CertlflcateofAnalysls Page I of Product Name Product Number Product Brand CAS Numb~r Molecula, Form.,l. Molecular Weight Starage Temp Cholesterol, :a91m1 (GC). powder, Ash, free C3292 Sigma C 27 H.. e O S0C TEST APPEARANCE SOLUBILITY IR SPECTRUM RfSIDUE ON IGNITION PURITY BY GAS CHROMATOGRAPHY QC ACCePTANCe OAT!! SPECIFICATION WHITE TO OFF-WHITE POWDER CLEAR COLORLESS SOLUTION AT SOMG/ ML Of CHLOROfORM CONSISTENT WITH STRUCTURE NMT O. lctb MINIMUM 9% LOT 03K301 RE.SULTS WHITE POWDER CONFORMS CONfORMS CONfORMS 99.. MAY 200S Rodney Burbach, SupeMsor Analybcal SeMces Sl louis, Missoun USA

44 Lampiran 28

45 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONES~ (indonesian lnstitue of Sciences) UPT BALAI KONSERVASI TUMBUHAN KEBUN RAYA PURWODADI (purwodadl 80tanlt Carden) JL Raya Surabaya - Malang Km. 6, Purwodadl- Pasuru_n Ttltpon : , , OJ43-61 S033 Fax.: , kriplipl@indo.ntlid SURAT KETERANGAN IDENTIFIKASI No.1fZ;. IIPH.3.04JHMI2007 Kcpata Kebun Rays Purwodadi dcngan ini menerangkan bahwa material tanaman yang dibawa otch : YULI ROSYANA SINAGA. NRP: SO Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Kalolik Widya Mandala Surabaya, datang di UPT Bal.i Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi pada tanggal 30 Agustus 2007 berdasarkan bulru Prose. (Plant Resources or Soutb-Ea.t Asia), No.12 (I) karangan L.S. d. Padua, N. Bunyapraphatsa... and R.H.M.I. Lemmens, (1999) hal 3()'364, nama ilmiahnya adalah : Marga Jenis Sinonim : Moros : Morus australis Poir. : Mo",s alb(l L. Adapun menurul buku Tbe Standard Cyclopedia of Horticulture karangan l...r. Bailey jilid I ( 193 ) halaman 24, klasifikasinya odalab sebagoi berikut : mestinya. Divisio Sub Divisio Kelos Qrdo / Bangsa Family / Suku : permatophyta : Angiospermae : Dicotyledoneae : UrticaJes : Moraceae Demikian sural keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana Purwodadi, 30 Agustus 2007 An. Kepala UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi O/llt... & Informasi Lampiran 29

46 CV. SRI PANGESTU NGEBEL GEDE RT 07 RW 34 SARDONOHARJO NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA TELP Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Budi Pramono Selaku penanggungjawab Pengembangan Hewam Percobaan Menerangkan bahwa Y!!!lgJ!igunakaJLpada-penelitian : Jud;;;-- - : Penga.. uh Pembe.. ian Ekst.. ak Daun Mu.. bei (Mortis (~lb{/ ~}. Te.. hadap Profil Lemak Da.. ah Tikus Putih Jantan H'pe.. hp,denua Peneliti : Yuli R. Sinaga Institusi NIM / NIP : Merupakan hewan uji dengan spesifikasi : Tikus Galur : Wistar Umur : 2-3 bulan Jenis kelamin : Jantan Jumlah : 2 ekor Demikian sura! keterangan ini dibuat untuk dapat digunakan sebaik - baiknya. Lampiran 30

47 Tabel Korelasi (r) DEGREES OF FREEDOM (DF) PERCENT 1 PERCENT DEGREES OF FREEDOM (DF) PERCENT PERCENT Lampiran 31

48 Tabel uji F Baris peltama pad:! ",tiap p.,angan baris adalah uti!< pad a distribusi F untuk aras 0.0; baris I:edua untuk aras 0.0 I!lor. jat kebebasan untuk lataan kuadlat yang lebih bew I ~ $ $ i $ !H $ 3' SO I $$ 2.10 U \ ".34 of. ; $2 3. 4$ 3.3$ $ t $ / U $ U ::i 19 4,3& $ : " ~ UO 4.\ ~ U ' $ 1.84 ~ &. 10 $.if '4.94 U $ $6 1.$ ll!!' 21 4, $ & ~ 8.02 $ , $ 3.$ $8 1.$ U " ~ S 1.81 ) , , I ' I ' $ UI $ $& ~ , U) S c ' ~ 7.88 S ~ ;; ~j I. It 1.74 I.7J " $ $ '" ) " & W " I. 7 ~ 1./ c 7.n! H : ; ~.s i 2.89?I4 1.$ & $ i ~ 7.n.S3 4. 1>1 4. II n 2.66 US 1.$ US Il " u.>c ' , I / II US 2.47 U& '[ 1. ~ ' ;a 3. " / , $ & P $ $ I.n 1.71 I $ S n ~: ? J > UI US _. (bersambung) :t'j

49 Tabel uji F (Ianjutan) Baris pcrtama pada sctiap pasangan baris adalah titik pada distribusif u.tuk aras 0 0' baris kedua u.tuk.ras Derojot k <b<b;.. ii u.tuk rataan kuadrat yang Icbili be';;. I ! II " lw II. Il UI ,, I. 86 I l.l9 1.3' '.' l ~ '1 2.3' I '. 13 J. l~ ' l I I.l ;.29 lol ' II ' I " W l l I UI l.l9 I. ~c Ul ' l.l8 l.3 l. 18 l.o' ' l ' 2.00 I. 9.( 1.90 I. B7 :::i l8 u '. 10 l I I. ~ I. il I. W 7. 3 l.l7 U..21 U. J.86 Ul J.' J.ll 3. 1 J B ll ,s "" ".0 '0 ' l 2.8' Ul 2.l' 2.2 i.is !! 2.0' ' 1.69 I.U I ll JI 3.8l I.l f J ' I. 9i I.8B ~ " ' II J ' ' J. IO U e U "0,.. ' ~ I I '. 26 l.78 3.' ' ' I.7l "" c ' '1 2.l " S 2.00 I I I to '. 2' " J. 21 C JO I J 1.0' I : "", '8 ' " l '1 I.7' , C l.08 U2 3. 7~, ' \ c 0 ' l6 2.' II ! 1.1 I. ' l.06 UO UI " 1.3' , u ~,.0 II ' l la 2. II 2.0l ~ I. 93 I UI '. 16 l. ~ J ll '3 2.3l ll , "".~ ~ ' ,, ' I : l ' E '1 1.7, l l.ll ' 1. ll ' : t 1... I I. ' 1 1.l l ' ' l I. 90 I!.S l.l l ' 2.l0 1.3l l.ll 1. 1' I , I." 7 I I.3l 7.01 ' l.ll ("I 2.77 ') 67 2!O 'l ll ' l.l '81 80 J II I. I~ 11.0: I :1. ~ : I.3B 1.31 I.ll 6.96 '.88 ' III " " 2.03 I. 94 I Sumber: Schefler (1987). Lampiran 32

50 TABEL UJI HSD % QX i2@ S ;&.-64 " : SM 1 J..M I.s.. t.$:20 l~ '.1 U.. : $.,11 t:j 3-M 1 ~ 14 '.f}~ IS 30tH It ),00 t' ~ '~ #;97 19 ~ 2e US lm ~ ~.~.2..& &0 ~.u t2d : U9 ~ ~_n.eo $"U $ $ 4.M +aq ~.",.. t ~6 4&; 4.JJ 4,,- ~ 17 $.. S;~ ~tr'u "~16 I.. ft,a OJ... 4.:gl 1St 4.26 "'$7 <4.82 $.TI~ i.lf1 i..$1 '',is ~1'S 4.4t u;-, 79 ~11 4-.,it 4..~ 1m ""Q3 U7 4.#9!I.e ;f.;i) 4.M ~ $.'$$ ~u 4~ U~ "~l f'-...!8 «9 ~:1J,.1 "'t.~.7 $.-!B.sa 4.. -t.4: US 3M ;J.n.u-1 ~ ~ ~J:Q ' -uo "'~~,,,,79 'fm..~ J,.o ~ S~14 'lsi 4.1.'$ 3' l.ft 4.10 '..$1 AS 1M -tas e.n. 6.$~ j;.9~'.12 i..i~.6: ~.G ~. $..24 $~-ts i_l~ $~... $.- ~.;2Q i30.1l ~ i-~oo +.73 U. lb.''''...so U 7 U~ 4:M ' ~'? r'n 4.$ ~46 'fad -t.39 i...t "';$1 4..4'.of!4t.:M "'l7'.~ 8 9 If " ?'~1' 6..$2: ' :11 ~Ji9 s.~~g S~ ~.2:1 s..~fi ~1.3 b.oi,..os & -4~ f.flo.tu 4.7~ 4~63,...,~.~41' G.39 ~ M'.14 S.!1,SA ~..12 -~49 ~ L ~S, ",,.$1 ~.ft. S.4'! S;<U fi~6.20 ~1..1 ~.. t ~.2l ~01 ~.,n 1M.14 6.(U..11 ~ f.,uj, ~~ 4.n 4M ,, "-&f... +'7 4$$ Swnber. &hefler (1931). $ '

51 Lampiran 33 TABEL UJI HSD 1% "2,.4] - 6 7' 8. ~g 1(1 U ~.10 ~ :.8,..( ,U'" ", to.2. lo.~8 6 ~. t ,,0, 1~ 737.~~, 8.' g.so '1. -4:,9 $.~ (l.s'f 1~OI 1;S1 f68 'l9i all 8.3' 8.SS 8; 4,1~ :.~ i~2& - 6.~ 6.~ 13'" ",41 1~. ' alli LO' 9 ~.60 S~'" $36 6.,S. 6~~ S,~ ~6 \0. t.. S.21,77. ~tt. 6.'" 6,67 ~.a7 7.~ '1.!J 1~ -- n S< ~M ~ $.t 6.99 '1~ IS 12 4.~ J1 S.U ~ 6. to 6~ 6~' $ ( ~.96 S S.~ ~ ~ $~32 $.9.s~8$ ~,08 6~6 a.... l ~M 6.60 U -t.. l7 4.~ ~..2,S $$6 Jro t6 6.' ' l~ ".!.!. ~1g 3.19, $... 9 S.?! S~~ (i.<o$ 6.t: fj"~ -6:,l\l i~h $.-(3. 66 ' ~8 6.Q{ t)pt 6,,27 6.3e t&.' -t.q1 <J,70,,09. $8.60,.19- ~9f, 6.0l 6.2tl Ct ~9 ".0 ".67.,,()..3' -.. 7' S _... ~ ",... ZO: ' >4Jt! 1'.M ~ 'o.! CM. ~ 3.3! 1\0' ~.&t!~97 6.D9 6. 1~.,.... " 24, ~,l;11.11 s~1' S~ A..69 '.3l ~,! 30 ~~ 4.( 89.s, S~4.6 -."; '~8! ' ,.".U ~.!6.39.3& $ ~ ,,1~ 4.2,8 "l,f!1.. ~~,",,99!L13 $~..36 ~).-is. :t.} "!.70 4:.~a.!a "'7" ~ ~-'O ~-'8 OQ ; 3. ",~ 4.. It ~.. 4&. i60 -t."ffl ".n ,.~ 34

Cara Pemeriksaan Kolesterol Total, kolesterol-hdl, Kolesterol-LDL dan. mutu dengan menggunakan serum kontrol yang nilainya normal dan abnormal.

Cara Pemeriksaan Kolesterol Total, kolesterol-hdl, Kolesterol-LDL dan. mutu dengan menggunakan serum kontrol yang nilainya normal dan abnormal. Lampiran 1 Cara Pemeriksaan Kolesterol Total, kolesterol-hdl, Kolesterol-LDL dan Trigliserida Sebelum dilakukan pemeriksaan, alat dan reagen dilakukan pengendalian mutu dengan menggunakan serum kontrol

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PENJELASAN PERHITUNGAN RUMUS ANAVA RAMBANG LUGAS

LAMPIRAN A PENJELASAN PERHITUNGAN RUMUS ANAVA RAMBANG LUGAS LAMPIRAN A PENJELASAN PERHITUNGAN RUMUS ANAVA RAMBANG LUGAS Rumus anava rambang lugas digunakan untuk beda antar perlakuan lebih dari dua, dimana tiap kelompok dihitung dengan harga n, x, x², x, kemudian

Lebih terperinci

LAMPIRAN A RANGKUMAN RUMUS ANAVA. JK(Py) = jumlah kuadrat perlakuan antar kelompok = n

LAMPIRAN A RANGKUMAN RUMUS ANAVA. JK(Py) = jumlah kuadrat perlakuan antar kelompok = n 58 LAMPIRAN A RANGKUMAN RUMUS ANAVA N = jumlah subyek = P x n P = jumlah perlakuan n = banyaknya ulangan JK tot = jumlah kuadrat total = J Σ ( Y ij) N J = kuadrat jumlah seluruh nilai pengamatan (Y ij)

Lebih terperinci

Perhitungan Berat Jenis dan Viskositas Minyak Biji Mimba. - Berat piknometer kosong = 31,3736 gram

Perhitungan Berat Jenis dan Viskositas Minyak Biji Mimba. - Berat piknometer kosong = 31,3736 gram Lampiran 1 Perhitungan Berat Jenis dan Viskositas Minyak Biji Mimba Perhitungan Berat Jenis Minyak Biji Mimba - Berat piknometer kosong = 31,3736 gram - Berat piknometer + minyak = 4,4479 gram - Berat

Lebih terperinci

Kadar abu = W (krus + abu) (g) W krus kosong (g) 100% W simplisia (g)

Kadar abu = W (krus + abu) (g) W krus kosong (g) 100% W simplisia (g) Lampiran 1 Hasil Pemeriksaan Susut Pengeringan Serbuk Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Replikasi Hasil susut pengeringan (% b/b) 1 7.10% 7.00% 3 6.90% Rata-rata 7.00% Hasil Pemeriksaan Kadar Abu Serbuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN A HASIL PERHITUNGAN SUSUT PENGERINGAN, KADAR ABU, DAN KADAR SARI LARUT ETANOL. Hasil perhitungan penetapan susut pengeringan serbuk

LAMPIRAN A HASIL PERHITUNGAN SUSUT PENGERINGAN, KADAR ABU, DAN KADAR SARI LARUT ETANOL. Hasil perhitungan penetapan susut pengeringan serbuk LAMPIRAN A HASIL PERHITUNGAN SUSUT PENGERINGAN, KADAR ABU, DAN KADAR SARI LARUT ETANOL Hasil perhitungan penetapan susut pengeringan serbuk Replikasi Hasil Susut Pengeringan 1 6,9% 2 7,1% 3 6,8% Rerata±SD

Lebih terperinci

Zainuddin, M., 2000., Metodologi Penelitian dan Statistik. Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya, hal

Zainuddin, M., 2000., Metodologi Penelitian dan Statistik. Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya, hal Zainuddin, M., 2000., Metodologi Penelitian dan Statistik. Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya, hal. 52-54. LAMPIRAN A RANGKUMAN RUMUS ANAVA N = jumlah subyek = P x n P = jumlah perlakuan

Lebih terperinci

Perhitungan Susut Pengeringan dan Kadar Abu Serbuk

Perhitungan Susut Pengeringan dan Kadar Abu Serbuk Lampiran 1 Perhitungan Susut Pengeringan dan Kadar Abu Serbuk Perhitungan Susut Pengeringan Serbuk Daun Tapak Liman Replikasi Hasil susut pengeringan (%b/b) 1 7,6 7,5 3 7,6 Rata-rata 7,6 Perhitungan Penetapan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A RANGKUMAN RUMUS ANAVA. JK(Py) = jumlah kuadrat perlakuan antar kelompok =

LAMPIRAN A RANGKUMAN RUMUS ANAVA. JK(Py) = jumlah kuadrat perlakuan antar kelompok = N = jumlah subyek = P x n P = jumlah perlakuan n = banyaknya ulangan LAMPIRAN A RANGKUMAN RUMUS ANAVA JK tot = jumlah kuadrat total = 2 ( Y ij) 2 J = N J 2 = kuadrat jumlah seluruh nilai pengamatan (Y

Lebih terperinci

Hasil perhitungan penetapan kadar abu. W (bahan) (gram) W (krus + abu) (gram)

Hasil perhitungan penetapan kadar abu. W (bahan) (gram) W (krus + abu) (gram) LAMPIRAN A HASIL UJI PARAMETER STANDAR SIMPLISIA Hasil perhitungan susut pengeringan serbuk Replikasi Hasil susut pengeringan 1 9,20 % 2 9.30 % 3 9,10 % Rata-rata : 9,20% + 9,30% + 9,10% 9,20% 3 No W (krus

Lebih terperinci

LAMPIRAN A RANGKUMAN RUMUS ANAVA. JK(Py) = jumlah kuadrat perlakuan antar kelompok =

LAMPIRAN A RANGKUMAN RUMUS ANAVA. JK(Py) = jumlah kuadrat perlakuan antar kelompok = LAMPIRAN A RANGKUMAN RUMUS ANAVA N = jumlah subyek = P x n P = jumlah perlakuan n = banyaknya ulangan JK tot = jumlah kuadrat total = ( Y ij) J = N J = kuadrat jumlah seluruh nilai pengamatan (Y ij) =

Lebih terperinci

Perhitungan Penetapan Kadar Susut Pengeringan. No Kadar (%) Rata-rata kadar (%) Syarat

Perhitungan Penetapan Kadar Susut Pengeringan. No Kadar (%) Rata-rata kadar (%) Syarat Lampiran 1 Perhitungan Penetapan Kadar Susut Pengeringan No Kadar (%) Rata-rata kadar (%) Syarat 1. 2. 3. 8,9 9,3 9,0 9,07 < 10 % Lampiran 2 Perhitungan Penetapan Kadar Abu Serbuk Daun Saga (Abrus precatorius

Lebih terperinci

LAMPIRAN A STANDARISASI SIMPLISIA HASIL PERHITUNGAN SUSUT PENGERINGAN SERBUK Hasil susut pengeringan daun alpukat

LAMPIRAN A STANDARISASI SIMPLISIA HASIL PERHITUNGAN SUSUT PENGERINGAN SERBUK Hasil susut pengeringan daun alpukat LAMPIRAN A STANDARISASI SIMPLISIA HASIL PERHITUNGAN SUSUT PENGERINGAN SERBUK Replikasi Hasil susut pengeringan daun alpukat Hasil susut pengeringan daun belimbing manis 1 5,30 % 6,60% 2 5,20 % 6,80% 3

Lebih terperinci

Lampiran 1 Prosedur penentuan lipid serum 1) Prosedur analisis kolesterol total

Lampiran 1 Prosedur penentuan lipid serum 1) Prosedur analisis kolesterol total 86 Lampiran Prosedur penentuan lipid serum ) Prosedur analisis kolesterol total Kolesterol total ditentukan dengan metode enzim cholesterol oxidasepaminophenozone (CHODPAP). Prinsip uji Kolesterol dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, karena terdapat manipulasi pada objek penelitian dan terdapat kelompok kontrol (Nazir, 2003).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental yaitu penelitian yang didalamnya terdapat perlakuan untuk memanipulasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor, faktor pertama dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dasar yang menggunakan metode eksperimental. Penelitian eksperimen merupakan penelitian dimana variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Hal ini karena pada penelitian ini terdapat manipulasi terhadap objek

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan Alur Posedur Pembuatan Pakan Diet Tinggi Lemak. Dicampur rata sampai setengah padat

Lampiran 1. Bagan Alur Posedur Pembuatan Pakan Diet Tinggi Lemak. Dicampur rata sampai setengah padat Lampiran 1. Bagan Alur Posedur Pembuatan Pakan Diet Tinggi Lemak 81% Pakan Standar pellet 551 10% Lemak Kambing 1% Kuning Telur Dicampur rata sampai setengah padat Dibentuk berupa silinder dengan ukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Design Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah studi eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control group

Lebih terperinci

Rangkuman Rumus Anava

Rangkuman Rumus Anava 101 Lampiran 1 Rangkuman Rumus Anava N = jumlah subyek = P x n P = jumlah perlakuan n = banyaknya ulangan JK tot = jumlah kuadrat total = J Σ ( Y ij) N J = kuadrat jumlah seluruh nilai pengamatan (Y ij)

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SERTIFIKAT MINYAK CENGKEH

LAMPIRAN A SERTIFIKAT MINYAK CENGKEH LAMPIRAN A SERTIFIKAT MINYAK CENGKEH 105 LAMPIRAN B SERTIFIKAT STREPTOCOCCUS MUTANS 8 Januari 2009 + 106 LAMPIRAN C SERTIFIKAT STREPTOCOCCUS PYOGENES 107 LAMPIRAN D PERHITUNGAN STATISTIK ANAVA SATU ARAH

Lebih terperinci

OLEH : RUTH JOICE ISABELLA

OLEH : RUTH JOICE ISABELLA PENGARUH EKSTRAK SYMPHYTI FOLIUM TERHADAP PERUBAHAN KADAR KOLESTEROL TOTAL, KOLESTEROL HDL, KOLESTEROL LDL DAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM DARAH TIKUS PUTIH JANTAN OLEH : RUTH JOICE ISABELLA 2443004019 FAKULTAS

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tambahan. Bahan utama berupa daging sapi bagian sampil (chuck) dari sapi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tambahan. Bahan utama berupa daging sapi bagian sampil (chuck) dari sapi III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama berupa daging sapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang ilmu Biokimia dan Farmakologi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

Gambar 1. Ekstrak daun sukun

Gambar 1. Ekstrak daun sukun Gambar 1. Ekstrak daun sukun Gambar 2. Pengambilan darah melalui ekor 61 COOH CH3 COOH CH3 CO CH.NH 2 ALT CH.NH 2 CO CH 2 + COOH CH 2 + COOH CH 2 Alanin CH 2 Asam piruvat COOH Asam alfa ketoglutarat COOH

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI DAN WAKTU Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama lebih kurang 6 (enam) bulan yaitu dari bulan Januari sampai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, yaitu suatu metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, yaitu suatu metode III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk menguji hipotesis sebab akibat

Lebih terperinci

METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Ekstrak Teh Hijau Hewan coba

METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Ekstrak Teh Hijau Hewan coba 13 METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama bulan Pebruari 2008 sampai dengan Mei 2008 di Laboratorium Hewan SEAFAST IPB dan Laboratorium Anatomi Fisiologi dan Farmakologi

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008. BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Fitokimia dan Farmakologi Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008. B. BAHAN DAN ALAT

Lebih terperinci

OLEH: VEROS ALVARIS YUSTAKI FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

OLEH: VEROS ALVARIS YUSTAKI FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA PENGARUH PEMBERIAN CAMPURAN EKSTRAK ETANOL BIJI KELABET (TRIGONELLA FOENUM-GRAECUM LINN.) DAN DAUN MURBEI (MORUS ALBA LINN.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN OLEH: VEROS ALVARIS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Penelitian ini 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan post-test control design group. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Pengukuran Kadar Kolesterol dan Trigliserida Darah Itik Cihateup. a. Menyiapkan itik Cihateup yang akan diambil darahnya.

Lampiran 1. Prosedur Pengukuran Kadar Kolesterol dan Trigliserida Darah Itik Cihateup. a. Menyiapkan itik Cihateup yang akan diambil darahnya. LAMPIRAN 1 Lampiran 1. Prosedur Pengukuran Kadar Kolesterol dan Trigliserida Darah Itik Cihateup 1) Tahap Pengambilan Sampel Darah a. Menyiapkan itik Cihateup yang akan diambil darahnya. b. Membersihkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode eksperimental karena adanya manipulasi terhadap objek penelitian dan adanya kontrol

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: ) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016

LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: ) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016 LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: 157008009) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016 TEMPAT : LABORATORIUM TERPADU LANTAI 2 UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi. Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi. Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari sampai April 2008. B. ALAT

Lebih terperinci

PENGARUH EKSTRAK DAUN TEMPUYUNG TERHADAP PERUBAHAN KADAR TRIGLISERIDA, KOLESTEROL DAN FRAKSI KOLESTEROL TOTAL DALAM SERUM DARAH TIKUS PUTIH

PENGARUH EKSTRAK DAUN TEMPUYUNG TERHADAP PERUBAHAN KADAR TRIGLISERIDA, KOLESTEROL DAN FRAKSI KOLESTEROL TOTAL DALAM SERUM DARAH TIKUS PUTIH PENGARUH EKSTRAK DAUN TEMPUYUNG TERHADAP PERUBAHAN KADAR TRIGLISERIDA, KOLESTEROL DAN FRAKSI KOLESTEROL TOTAL DALAM SERUM DARAH TIKUS PUTIH MEE LING 2443004010 FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan pretest-posttest with control group design. 3.2. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

OLEH: SILVIA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA DESEMBER 2008

OLEH: SILVIA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA DESEMBER 2008 1 PENGARUH EKSTRAK TEMU MANGGA (CURCUMA MANGGA VAL ET ZYP) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL, KOLESTEROL HDL, KOLESTEROL LDL DAN TRIGLISERID PADA TIKUS PUTIH JANTAN OLEH: SILVIA 2443003122 FAKULTAS FARMASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dasar dengan metode eksperimental. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah mengenai pengaruh pemberian serat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control

BAB III METODE PENELITIAN. eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan peneliti merupakan penelitian eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimental laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimental laboratorium 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimental laboratorium menggunakan post-test control design group only. Pada penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN MURBEI (MORUS ALBA L.) TERHADAP PROFIL LEMAK DARAH TIKUS PUTIH JANTAN HIPERLIPIDEMIA

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN MURBEI (MORUS ALBA L.) TERHADAP PROFIL LEMAK DARAH TIKUS PUTIH JANTAN HIPERLIPIDEMIA PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN MURBEI (MORUS ALBA L.) TERHADAP PROFIL LEMAK DARAH TIKUS PUTIH JANTAN HIPERLIPIDEMIA OLEH : YULI ROSYANA SINAGA 2443004050 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan metode rancangan eksperimental sederhana (posttest only control group design)

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental, dengan rancangan One Group

BAB IV METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental, dengan rancangan One Group BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental, dengan rancangan One Group Pretest and Posttest Design untuk mengetahui efektifitas antosianin dan toksisitas

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Protein Total Darah. a. Tabung reaksi disiapkan sebanyak 62 buah. 1 buah tabung reaksi blanko, 1

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Protein Total Darah. a. Tabung reaksi disiapkan sebanyak 62 buah. 1 buah tabung reaksi blanko, 1 LAMPIRAN 55 Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Protein Total Darah a. Tabung reaksi disiapkan sebanyak 62 buah. 1 buah tabung reaksi blanko, 1 buah tabung reaksi standar dan 60 buah tabung reaksi sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Hewan coba

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013. Lokasi pengambilan sampel rumput laut merah (Eucheuma cottonii) bertempat di Perairan Simpenan,

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. diambil dari hasil penelitian oleh Balia, dkk. (2017) dengan judul Pemanfaatan

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. diambil dari hasil penelitian oleh Balia, dkk. (2017) dengan judul Pemanfaatan III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Organ Percobaan Organ percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah hati broiler yang diambil dari hasil penelitian oleh Balia, dkk. (2017)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa Linn.) terhadap kadar transaminase hepar pada tikus (Rattus norvegicus)

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN FRAKSI N-BUTANOL EKSTRAK ETANOL DAUN MURBEI (MORUS ALBA L.) TERHADAP PROFIL LEMAK DARAH TIKUS PUTIH JANTAN HIPERLIPIDEMIA

PENGARUH PEMBERIAN FRAKSI N-BUTANOL EKSTRAK ETANOL DAUN MURBEI (MORUS ALBA L.) TERHADAP PROFIL LEMAK DARAH TIKUS PUTIH JANTAN HIPERLIPIDEMIA PENGARUH PEMBERIAN FRAKSI N-BUTANOL EKSTRAK ETANOL DAUN MURBEI (MORUS ALBA L.) TERHADAP PROFIL LEMAK DARAH TIKUS PUTIH JANTAN HIPERLIPIDEMIA DIANTINA MARANTIKA 2443008121 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Farmakologi, Farmasi, dan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Farmakologi, Farmasi, dan BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Biokimia. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Farmakologi, Farmasi, dan 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama : Mesrida Simarmata (147008011) Islah Wahyuni (14700824) Tanggal Praktikum : 17 Maret 2015 Tujuan Praktikum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona Muricata L.) terhadap kadar enzim transaminase (SGPT dan SGOT) pada mencit (Mus musculus)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang di gunakan adalah deskriptif B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di lakukan di laboratoruium Klinik Katub Demak. Penelitian di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam jenis penelitan eksperimental karena memberikan perlakuan kepada populasi dan sampel. Menurut Nazir (2003

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama : Mesrida Simarmata (147008011) Islah Wahyuni (14700811) Tanggal Praktikum : 17 Maret 2015 Tujuan Praktikum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu menggambarkan perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu menggambarkan perbedaan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu menggambarkan perbedaan hasil pemeriksaan asam urat metode test strip dengan metode enzymatic colorimetric. B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB iii. METODOLOGI PENELiTIAN. A. Bahan dan Alat. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

BAB iii. METODOLOGI PENELiTIAN. A. Bahan dan Alat. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan BAB iii METODOLOGI PENELiTIAN A. Bahan dan Alat 1. Bahan yang digunakan : a. Hewan uji Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan galur wistar usia 3 bulan dengan berat badan

Lebih terperinci

EDWARD WYENANTEA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

EDWARD WYENANTEA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA PENGARUH PEMBERIAN CAMPURAN EKSTRAK BIJI KELABET (TRIGONELLA FOENUM-GRAECUM LINN.) DAN EKSTRAK DAUN TAPAK DARA (CATHARANTHUS ROSEUS LINN.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH EDWARD WYENANTEA

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Larutan dapar fosfat ph 7,4 isotonis

LAMPIRAN. Larutan dapar fosfat ph 7,4 isotonis LAMPIRAN Lampiran 1. Flowsheet pembuatan larutan dapar fosfat ph 7,4 isotonis Natrium dihidrogen fosfat ditimbang 0,8 g Dinatrium hidrogen fosfat ditimbang 0,9 g dilarutkan dengan 100 ml aquadest bebas

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Yuliandriani Wannur ( )

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Yuliandriani Wannur ( ) LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama : Dinno Rilando (157008006) Tanggal Praktikum : 14 April 2016 Tujuan Praktikum : Yuliandriani Wannur (157008004)

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Biokimia.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Biokimia. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Biokimia. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Komposisi Media Bushnell-Haas, Larutan Standar Mc. Farland, Larutan Orsinol

LAMPIRAN. Lampiran 1. Komposisi Media Bushnell-Haas, Larutan Standar Mc. Farland, Larutan Orsinol LAMPIRAN Lampiran 1. Komposisi Media Bushnell-Haas, Larutan Standar Mc. Farland, Larutan Orsinol a. Komposisi Media Bushnell-Haas per liter (Atlas, 1946) 1) KH 2 PO 4 = 1,0 g 5) FeCl 3 = 0,05 g 2) K2HPO

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Hewan penelitian adalah tikus jantan galur wistar (Rattus Norvegicus), umur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Hewan penelitian adalah tikus jantan galur wistar (Rattus Norvegicus), umur III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Hewan penelitian adalah tikus jantan galur wistar (Rattus Norvegicus), umur 8-12 minggu dengan berat badan 200-300 gr. Sampel penelitian dipilih secara

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. ALAT DAN BAHAN 1. Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : sonde lambung, spuit (Terumo), pipet mikro (Propette), pipet pasteur, pipet

Lebih terperinci

UJI EFEK JUS BUAH JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA L.) TERHADAP PROFIL LEMAK DARAH TIKUS PUTIH JANTAN YANG DIBUAT HIPERLIPIDEMIA

UJI EFEK JUS BUAH JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA L.) TERHADAP PROFIL LEMAK DARAH TIKUS PUTIH JANTAN YANG DIBUAT HIPERLIPIDEMIA UJI EFEK JUS BUAH JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA L.) TERHADAP PROFIL LEMAK DARAH TIKUS PUTIH JANTAN YANG DIBUAT HIPERLIPIDEMIA OLEH : WINNA EKA TIARI 2443004081 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini termasuk dalam lingkup disiplin ilmu Kardiologi dan Farmakologi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

PENGARUH EKSTRAK DAUN SALAM (SYZYGIUM POLYANTHUM WIGHT.)TERHADAP KADAR ASAM URAT DALAM DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR HIPERURISEMIA

PENGARUH EKSTRAK DAUN SALAM (SYZYGIUM POLYANTHUM WIGHT.)TERHADAP KADAR ASAM URAT DALAM DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR HIPERURISEMIA PENGARUH EKSTRAK DAUN SALAM (SYZYGIUM POLYANTHUM WIGHT.)TERHADAP KADAR ASAM URAT DALAM DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR HIPERURISEMIA IPONG AGIL NUGROHO 2443005130 FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA

Lebih terperinci

Lampiran A : Komposisi Media MS

Lampiran A : Komposisi Media MS Lampiran A : Komposisi Media MS Komposisi Media MS (Murashige & Skoog, 1962) Bahan Kimia Konsentrasi dalam mesia (mg/l) Makro Nutrient NH 4 NO 3 1650,000 KNO 3 1900,000 CaCl 2.H 2 O 440,000 MgSO 4.7H 2

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013. 2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Patologi,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September sampai dengan Oktober 2012 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September sampai dengan Oktober 2012 di 23 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada September sampai dengan Oktober 2012 di Kandang Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Analisis

Lebih terperinci

Lampiran 1. Sertifikat Pengujian Natrium Diklofenak BPFI

Lampiran 1. Sertifikat Pengujian Natrium Diklofenak BPFI Lampiran 1. Sertifikat Pengujian Natrium Diklofenak BPFI Lampiran.Hasil Orientasi Menentukan Eluen (Fase Gerak) dengan Menggunakan Alat KCKT.1. Kromatogram hasil penyuntikan larutan Natrium Diklofenak

Lebih terperinci

Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan pendekatan Pretest Posttest with Control Group Design menggunakan hewan.

Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan pendekatan Pretest Posttest with Control Group Design menggunakan hewan. BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan pendekatan Pretest Posttest with Control Group Design menggunakan hewan. 3.2.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Gizi Klinik, Farmakologi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Gizi Klinik, Farmakologi, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Gizi Klinik, Farmakologi, dan Biokimia. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran A: Alur Kerja Isolasi Bakteri Penghasil Biosurfaktan

LAMPIRAN. Lampiran A: Alur Kerja Isolasi Bakteri Penghasil Biosurfaktan 56 LAMPIRAN Lampiran A: Alur Kerja Isolasi Bakteri Penghasil Biosurfaktan Air laut Dimasukkan ke dalam botol Winkler steril Diisolasi bakteri dengan pengenceran 10 0, 10-1, 10-3 Dibiakkan dalam cawan petri

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Biokimia dan Farmakologi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Biokimia dan Farmakologi. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Biokimia dan Farmakologi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2013 dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2013 dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2013 dan dilaksanakan di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi (PEM) Fakultas

Lebih terperinci

Laporan Praktikum METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

Laporan Praktikum METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Laporan Praktikum METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Hari / Tanggal Praktikum : Kamis / 11 Oktober 2012 Nama Praktikan : Rica Vera Br. Tarigan dan Yulia Fitri Djaribun

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama : T.M. Reza Syahputra Henny Gusvina Batubara Tgl Praktikum : 14 April 2016 Tujuan Praktikum : 1. Mengerti prinsip-prinsip

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk

Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk LAMPIRAN 40 41 Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data a. Kadar Lemak 1. Menimbang 5 gram sampel dan dibungkus dengan kertas saring bebas lemak, kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen murni (True Experimental). Penelitian eksperimen murni bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Biokimia dan Farmakologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik. Waktu penelitian adalah Desember April 2010.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik. Waktu penelitian adalah Desember April 2010. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) wilayah Pati.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Dalam penelitian ini dilakukan manipulasi terhadap objek penelitian disertai dengan adanya kontrol (Nazir,

Lebih terperinci

SIENDY KURNIAWAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

SIENDY KURNIAWAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA EFEK KOMBINASI EKSTRAK DAUN TAPAK DARA {CATHARANTHUS ROSEUS (L.) G. DON} DAN EKSTRAK DAUN MURBEI (MORUS ALBA L.) PADA BERBAGAI KONSENTRASI TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN SIENDY

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode post test group only design. Menggunakan tikus putih jantan galur Sprague dawley berumur

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. test design. Pretest adalah pengukuran kadar kolesterol total darah

METODE PENELITIAN. test design. Pretest adalah pengukuran kadar kolesterol total darah 19 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian eksperimental, dengan menggunakan prepost test design. Pretest adalah pengukuran kadar kolesterol total darah hewan coba

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental laboratorik dengan rancangan penelitian pre test & post test control group design

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang dan Peralatan Ransum

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang dan Peralatan Ransum MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Pemeliharaan ini dilakukan di Laboratorium Lapang Ilmu Produksi Ternak Ruminansia Kecil Blok B dan analisis plasma di Laboratorium Nutrisi Ternak Kerja dan Olahraga Unit

Lebih terperinci

LAPORAN PRATIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, dan TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Yunita Wannur Azah

LAPORAN PRATIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, dan TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Yunita Wannur Azah LAPORAN PRATIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, dan TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama Praktikan : Sri Wulandari Yunita Wannur Azah Tanggal : 10 maret 2015 Tujuan Pratikum : 1. Mengerti prinsip-prinsip

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni dengan rancangan penelitian pre and post test with control group

Lebih terperinci

1. Determinasi tanaman salam Pengumpulan dan pembuatan serbuk daun salam Proses penyarian daun salam secara infundasi

1. Determinasi tanaman salam Pengumpulan dan pembuatan serbuk daun salam Proses penyarian daun salam secara infundasi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR.. vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

1. Dapat mengerti prinsip-prinsip dasar mengenai teknik spektrofotometri (yaitu prinsip dasar

1. Dapat mengerti prinsip-prinsip dasar mengenai teknik spektrofotometri (yaitu prinsip dasar LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) NAMA PRODI : IKA WARAZTUTY DAN IRA ASTUTI : MAGISTER ILMU BIOMEDIK TGL PRATIKUM : 17 MARET 2015 TUJUAN

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan Alur Prosedur Interesterifikasi Kimia. 150 ml sampel. Hasil reaksi

Lampiran 1. Bagan Alur Prosedur Interesterifikasi Kimia. 150 ml sampel. Hasil reaksi Lampiran 1. Bagan Alur Prosedur Interesterifikasi Kimia 150 ml sampel Ditambah 15 ml NaOCH 3 0,1N Diaduk dengan kecepatan 4000 rpm pada suhu 60-70 o C selama variasi waktu (30,60,90,120 menit) Hasil reaksi

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu Tegi Kabupaten Tanggamus dan Laboratorium Nutrisi Ternak Perah Departemen

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Diponegoro, Semarang. Kegiatan penelitian berlangsung dari bulan Mei hingga

BAB III MATERI DAN METODE. Diponegoro, Semarang. Kegiatan penelitian berlangsung dari bulan Mei hingga 15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang komposisi kimiawi tubuh sapi Madura jantan yang diberi level pemberian pakan berbeda dilaksanakan di Laboratorium Produksi Ternak Potong dan Perah, Fakultas

Lebih terperinci