PENUKAR KALOR CANGKANG DAN TABUNG EFEKTIF UNTUK MENDINGINKAN MINYAK PELUMAS MESIN DIESEL DENGAN PENYARINGAN SISTEM CABANG.

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENUKAR KALOR CANGKANG DAN TABUNG EFEKTIF UNTUK MENDINGINKAN MINYAK PELUMAS MESIN DIESEL DENGAN PENYARINGAN SISTEM CABANG."

Utami Rachman
6 tahun lalu
Tontonan:

PENUKR KLOR CNGKNG DN TBUNG EFEKTIF UNTUK MENDINGINKN MINYK PELUMS MESIN DIESEL DENGN PENYRINGN SISTEM CBNG Murni *) bstract Lubrication is iportant paraeter in whole operation in diesel engine, bad

1 PENUKR KLOR CNGKNG DN TBUNG EFEKTIF UNTUK MENDINGINKN MINYK PELUMS MESIN DIESEL DENGN PENYRINGN SISTEM CBNG Murni *) bstract Lubrication is iportant paraeter in whole operation in diesel engine, bad lubrication will affect trouble in operation lubrication have double function decrease friction and cooling. So lubrication has to be treatent to increase quality by cooling ethod. Cooling ethod is done with bat exchanger of shell and tube type.. Pendahuluan Bagaianapun baiknya sebuah esin dirancang dari segi efisiensi panas dan kekuatannya serta bagaianapun baik pebuatannya dari segi bahan dan pengerjaannya kalau peluasan dari seua bagian yang bergerak tidak diperhatikan dengan baik, aka esin akan cepat aus. Tentang peluasan barangkali erupakan yang paling penting dari seluruh perincian operasi instalasi daya diesel. Minyak peluas yang buruk atau penggunaan yang salah dari inyak peluas yang baik enyebabkan banyak gangguan yang dialai dala operasi sebuah esin. Minyak peluas fungsinya selain engurangi gesekan juga engurangi panas pada bagian-bagian yang diluasinya, akibatnya inyak peluas yang kebali ke karter (penapungan) enjadi panas dan kotor akibat dari butiran loga yang dilepaskan karena aus dari cincin torak, roda gigi satu dengan roda gigi lain, nok tap dan bantalan, sehingga untuk enjaga inyak peluas agar tetap bersih dan tidak rusak (berubah kwalitasnya) inyak peluas perlu disaring dan didinginkan. c. Mengurangi gesekan dan keausan dengan ebentuk lapisan tipis (fil) untuk encegah gesekan langsung antara etal-etal d. Menabah kerapatan antara torak dan silinder e. Mengeluarkan kotoran-kotoran f. Menghindarkan abu dan encegah karatan Sifat dan Syarat Minyak Peluas Motor Diesel a. Derajat kekentalan (viskositas) dari berbagai esin bervariasi dari 100 sapai 500 detik yang disebut bervariasi dari 100 sapai 500 SSU pada F. b. Mepunyai daya lekat yang baik c. Tidak udah bercapur dengan kotoran-kotoran (barang-barang lainnya) d. Mepunyai flash point (tidak nyala) yang tinggi (340 0 F sapai F) e. Mudah eindahkan panas dan epunyai titik beku yang rendah Untuk otor diesel besar diatas 200 Hp biasanya penyaringan inyak peluasnya enggunakan sisti cabang, adapun untuk endinginkan inyak peluas yang paling sederhana dan udah dala perawatannya adalah enggunakan sisti penukar kalor cangkang dan tabung. Fungsi Minyak Peluas pada Motor Diesel a. Mebatasi panas yang tibul dengan engusahakan gesekan sekecil ungkin. b. Mengabil panas dari bagian-bagian esin yang dilaluinya *) Staf Pengajar Jurusan D III Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Gabar 1. Diagara Viskositas Suhu Jenis Siste Peluasan pada Motor Diesel Motor diesel biasanya enggunakan : Siste penyaluran tekanan (pressure feed syste) Pada siste ini inyak luas dipopa ke bagianbagian yang harus diluasi dengan tekanan tertentu ke bagian-bagian esin yang eerlukan peluasan. TEKNIK Vol. 28 No. 2 Tahun 2007, ISSN

2 Minyak terkupul dala karter dihisap oleh popa inyak elalui saringan inyak. Dari sini inyak disalurkan ke bagian-bagian esin elalui lubanglubang inyak yang terdapat pada blok silinder, poros engkol dan sebagainya. Sesudah inyak elakukan peluasan pada bagian-bagian esin, inyak kebali lagi ke karter Gabar. 3 Shunt Type Gabar 2. Siste penyaluran tekanan (suber :. Course in internal Cobustion Engine Mathur, R.P Shara, 1980) Bagian-bagian utaa penyaring inyak peluas sisti cabang a. Popa inyak peluas Popa ini berfungsi untuk enyalurkan inyak peluas ke bagian yang bergerak, biasanya yang digunakan untuk esin diesel popa odel roda gigi Penyaringan Minyak Peluas Siste Cabang (Shunt Type) Pada dasarnya juga erupakan penyaringan seluruhnya (full flow type) tetapi enggunakan satu popa inyak dan dengan eniadakan tangki inyak bersih, siste ini biasanya digunakan untuk esin kapal besar. Popa inyak engalirkan sejulah inyak yang konstan tiap putaran, tetapi tekanan dala lapisan dan saringan bervariasi dengan suhu inyak dan juga akin laa akin eningkat kalau ereka telah engabil kotoran dari inyak. Tekanan yang diinginkan dala tangki penekan inyak dipelihara secara otoatis kalau diperlukan, dengan elingkarkan sebagian dari inyak elingkari lapisan dan saringan dengan enggunakan katup pengaan tekanan yang dibuat didala lapisan dan saringan. Gabar 4. Pengatur tekanan inyak (suber : Training Center PT. stra Internasional) b. Pengatur tekanan inyak (oil pressure regulator). lat ini berfungsi untuk engatur tekanan inyak agar tidak terjadi penyaluran yang berlebihan TEKNIK Vol. 28 No. 2 Tahun 2007, ISSN

Pendingin inyak peluas dengan penukar kalor cangkang dan tabung Gabar 4. Pengatur tekanan inyak (suber : Training Center PT. stra Internasional) c.

3 Pendingin inyak peluas dengan penukar kalor cangkang dan tabung Gabar 4. Pengatur tekanan inyak (suber : Training Center PT. stra Internasional) c. Saringan inyak peluas Saringan ini berfungsi untuk enyaring kotorankotoran yang ikut terbawa inyak peluas yang disuply ke bagian-bagian esin yang bergerak Gabar 6. Pendingin inyak peluas cangkang dan tabung a. Keuntungan dan keleahan Keuntungan - sederhana - udah dala pebuatannya - harganya urah - perawatan relatif lebih udah Keleahan Bentuknya cenderung relatif lebih panjang agar perpindahan kalornya lebih baik Gabar 5. Saringan inyak jenis tenunan d. Penapungan Yaitu tepat untuk enapung inyak peluas yang akan dan telah disirkulasikan ke dala esin e. lat peantau teperatur dan tekanan lat ini berfungsi untuk engetahui teperatur inyak peluas yang asuk dan keluar esin serta inyak peluas yang keluar oil cooler f. Pendingin inyak peluas (oil cooler) Minyak peluas selain untuk engurangi gesekan juga untuk endinginkan perukaan bantalan dengan ebawa panas yang dibangkitkan oleh gesekan, akibatnya peluas yang kebali ke penapungan teperaturnya akan naik enjad F dan peluas ini harus didinginkan sebab inyak peluas yang disyaratkan asuk ke dala esin teperaturnya tidak boleh elebihi F. b. Perhitungan perpindahan panas Persaaan energi M. C. T =. C. T (1) M = assa inyak peluas C = panas jenis inyak peluas T = perbedaan teperatur asuk dan keluar inyak peluas M = assa air pendingin C = panas jenis air pendingin T = perbedaan teperatur asuk dan keluar air pendingin dapun luas perukaan perpindahan kalor () Q = (2) U. T Q = panas yang dapat diserap air pendingin U = koefisien perpindahan kalor enyeluruh TEKNIK Vol. 28 No. 2 Tahun 2007, ISSN

4 T = beda suhu rata-rata pada penukar kalor = n π d L d = diaeter pipa L = panjang pipa n = julah pipa dala satu tabung c. Perhitungan kekuatan Tebal tabung (t) P. D t = (3) 2.σ t. η P = tekanan tabung D = diaeter tabung σ t = tegangan tarik ijin bahan tabung η = efisiensi sabungan Tebal tutup (t 1 ) t = D K P σt 1 (4) D = diaeter tabung P = tekanan kerja yang diteria tutup tabung K = factor keaanan σ t = tegangan tarik ijin bahan Daftar Pustaka 1. risunandar ; Koichi Huda, 1979, Motor Diesel Putaran Tinggi, Pradnya Paraita, Jakarta. 2. stra Internasional,Training Center PT. stra Internasional Isuzu, Isuzu Division. 3. Hodge B K, nalysis nd Design of Energy Systes, Prentice Hall Inc, New Jersry 4. Holan J P, 1991, Perpindahan Kalor, Erlangga, Jakarta. 5. Khuri R.S, 1980, Text Book of Machine Design, Eurasia Publishing House (Pot) LT, New Delhi 6. Lester C Liesty, 1951, Internal Cobustion Engine, Mc. Grow Hill, Tokyo. 7. Malew, ME.DR.M, 1986, Operasi dan Peeliharaan Mesin Diesel, Erlangga, Jakarta. 8. Mathur, R.P. Shara, 1980,. Course in Internal Cobustion Engine, Dhapat Roi and Sons, 1682, Nai Sarah, Delhi. 9. Nakoela Soenarta, Shoichi Furuhaa, 1985, Motor Serbaguna. PT. Pradnya Paraita, Jakarta. 10. Petrosky, Prof. Mc. Marine Internal Cobustion Engine, Mr. Publisher, Moscow. Tebal pipa (t 2 ) P. D t 2 = (5) 2.σ t. η P = tekanan yang diteria pipa D = diaeter pipa σ t = tegangan tarik ijin pipa η = efisiensi sabungan pipa d. Cara pebuatan Tabung penukar kalor dapat dibuat dari pipa seeless (Sch) atau plat yang dirolkan, sedangkan pipa penukar kalornya biasanya eakai pipa seeless (Sch). dapun tebalnya enyesuaikan perhitungan. Kesipulan Fungsi inyak peluas selain engurangi gesekan juga engurangi panas pada bagian-bagian yang dilaluinya, akibatnya inyak peluas akin laa akan kotor dan panas sehingga inyak peluas perlu disaring dan didinginkan. Sisti pendingin inyak peluas yang sederhana adalah jenis penukar kalor cangkang dan tabung. TEKNIK Vol. 28 No. 2 Tahun 2007, ISSN

5 TEKNIK Vol. 28 No. 2 Tahun 2007, ISSN

dokumen-dokumen yang mirip

TERMODINAMIKA TEKNIK II

DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARMA PERSADA 2005 i DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II Disusun : ASYARI DARAMI YUNUS Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik