ANALISIS TINDAK TUTUR PERSUASIF DALAM VIDEO KAMPANYE SHINZO ABE TAHUN 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS TINDAK TUTUR PERSUASIF DALAM VIDEO KAMPANYE SHINZO ABE TAHUN 2012"

Transkripsi

1 ANALISIS TINDAK TUTUR PERSUASIF DALAM VIDEO KAMPANYE SHINZO ABE TAHUN 2012 Feny, Timur Sri Astami Universitas Bina Nusantara, Jl. Kemanggisan Ilir III No. 45, Kemanggisan/Palmerah, Jakarta Barat (021) , ABSTRACT The persuasive speech act is often used in everyday routine, both conscious and unconsciously. The purpose of this research is to understand the method to execute such persuasive speech act in an effective way by utilizing the example of Prime Minister Shinzo Abe's campaign video, when he won the election in Documentation and descriptive analytical methods were used as the research method. Specifically, the research reviews 2 aspects which are to describepersuasive speech act and to describe persuasive strategies within the campaign. Writer found that there are 5 forms of speech acts present in the video of Shinzo Abe's campaign in Writer also found some persuasive strategies that are utilized by Shinzo Abe to assist him in winning the election. Keywords: Speech Acts, Persuasive. ABSTRAK Tindak tutur persuasif sering digunakan dalamkehidupansehari-hari secara sadar maupun tidak sadar. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui cara melakukan tindak tutur persuasif yang baik dan efektif dengan mengambil sumber dari video kampanye Perdana Menteri Shinzo Abe yang berhasil memenangkan pemilihan umum tahun Metode kepustakaan dan deskriptif analitis digunakan sebagai metode penelitian. Secara khusus penelitian ini mengkaji 2 aspek yaitu mendeskripsikan wujud tindak tutur persuasif dan mendeskripsikan strategi persuasif dalam kampanye tersebut. Penulis menemukan bahwa 5 macam tindak tutur dari Searle terdapat dalam video kampanye Shinzo Abe tahun Penulis menemukan juga beberapa strategi persuasi yang digunakan oleh Shinzo Abe sehingga iadapat memenangkan pemilihan umum tersebut. Kata Kunci: TindakTutur, Persuasif. PENDAHULUAN Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk berinteraksi, bermasyarakat, dan bekerja sama dalam kehidupannya sehari-hari. Sarana manusia untuk bersosialisasi adalah bahasa. Menurut Harimurti Kridalaksana dalam buku yang berjudul Kamus Linguistik (2008:5), bahasa adalah sistem tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan oleh para anggota kelompok masyarakat tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Tanpa bahasa manusia tidak dapat berkomunikasi secara sempurna dalam penyampaian pesan.

2 Komunikasi terjadi dalam dua belah pihak yaitu penutur dan penerima pesan. Pihak pertama menyampaikan pesan kepada pihak kedua. Pesan yang diberikan oleh pihak pertama pasti memiliki suatu tujuan. Hovlan (dalam Riswandi 2009:1) menyatakan komunikasi adalah suatu tindakan komunikator menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lain. Menurut Nurudin (2011:137) komunikasi digolongkan dalam dua jenis, yaitu komunikasi antarpersonal dan komunikasi massa. Komunikasi antarpersonal merupakan komunikasi yang hanya melibatkan komunikator, pesan, penerima, dan umpan balik. Sedangkan komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan untuk orang banyak yang melibatkan pesan, gatekeeper (orang yang bertanggung jawab sebagai penyedia informasi), jumlah audience, dan penggunaan media massa sebagai saluran. Sehubungan dengan hal tersebut, salah satu bentuk komunikasi massa adalah berupa kampanye. Di Jepang, tepat pada tanggal 24 bulan September tahun 2012, diadakan kampanye pemilihan umum legislatif yang diikuti beberapa calon Perdana Menteri, untuk memberikan gagasan atau opini yang memiliki tujuan untuk mempengaruhi massa agar memilih kontestan menjadi Perdana Menteri yang baru. Kampanye pemilihan umum legislatif merupakan suatu bentuk komunikasi massa karena berisi pesan, melibatkan gatekeeper yang disebut dengan juru kampanye, sejumlah audience, dan menggunakan media massa. Pesan tersebut memiliki banyak makna. Untuk memahami makna yang berada pada pesan sang juru kampanye, kita harus mempelajari pragmatik yaitu ilmu yang mempelajari makna dalam sebuah tuturan. Sehubungan dengan hal tersebut, Austin dalam buku How to Do Things with Words (1962) mendefinisikan tindak tutur sebagai tindakan yang dilakukan ketika mengungkapkan suatu tuturan. Menurut teori tindak tutur ketika seseorang menggunakan bahasa yang berupa kata dan kalimat, yang tidak hanya semata-mata mengucapkan kalimat tersebut. Masih menurut sumber yang sama, menyatakan bahwa katakata yang diucapkan oleh penutur memiliki dua jenis makna, yaitu makna proposional atau makna lokusiner (locusionary meaning) dan makna ilokusi (illocutionary meaning). Makna proporsional adalah makna harfiah. Untuk memahami makna ini, pendengar cukup mengadakan pengkodean (decoding) terhadap kata-kata tersebut dengan bekal pengetahuan kosa kata. Sedangkan makna ilokusioner merupakan efek yang ditimbulkan oleh kata-kata yang diucapkan oleh penutur kepada mitra tutur. Ilokusioner, menurut Austin (1962) berhubungan dengan tuturan dari sebuah kalimat dengan pengertian dan referensi tertentu yang dapat berupa pernyataan, janji, dan sebagainya. Kekuatan ilokusioner yang berupa pernyataan, harapan, pengaruh, maupun janji digunakan oleh juru kampanye untuk mempengaruhi media massa. Karena ilokusi yang dimaksud untuk mempengaruhi, sehingga disebut tindak tutur persuasif. Tuturan persuasif memiliki fungsi untuk memerintah, menyuruh, atau meminta kepada lawan tutur untuk melakukan tindakan. Tindak tutur semcam ini mempunyai nilai-nilai persuasif, karena konteks tuturannya didasarkan pada maksud dan keinginan penuturnya yang bertujuan untuk mempengaruhi lawan-tutur. Tindak tutur tersebut disampaikan kepada audiens atau massa yang akan memilih pasangan calon perdana menteri. Secara teknis, dapat dikatakan bahwa tuturan yang digunakan dalam kegiatan kampanye dapat dikategorikan sebagai tuturan persuasif. Selanjutnya menurut Poerwadarminta (1984) dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kampanye diartikan sebagai gerakan atau tindakan serentak untuk melawan atau mengadakan aksi; atau kegiatan yang dilakukan oleh organisasi politik atau calon yang bersaing untuk memperebutkan kedudukan di parlemen dan sebagainya untuk mendapatkan dukungan massa pemilih dalam suatu pemilihan suara. Pada prinsipnya semua tuturan persuasif berfungsi untuk mengajak atau mempengaruhi orang lain agar melakukan suatu tindakan yang diinginkan penuturnya. Hal ini dikemukakan oleh Simons (1976:19) sebagai berikut. Persuasion is manipulative act, but it also leaves receivers with the perception of choice. It involves attempted influence such as a politician attempts to attract votes, a legislator seeks a bill, a student seeks permission to take a make-up exam. In some context it may be appropriate to refer to persuasion as an effect already produced by messages, whether intended or not. (Persuasi merupakan tindakan yang bersifat manipulatif, akan tetapi tindakan tersebut memberikan persepsi pilihan kepada penerimanya. Tindakan tersebut berusaha mempengaruhi orang lain seperti politikus berusaha menarik suara pemilih, anggota dewan meminta tanda bukti pembayaran, dan mahasiswa minta ijin ujian perbaikan. Dalam konteks-konteks tertentu, persuasi mungkin tepat digunakan sebagai efek yang telah dihasilkan oleh pesan-pesan baik yang disengaja atau tidak).

3 Maka dalam Bahasa Jepang, persuasi adalah settoku ( 説得 ). Dalam kamus Shinmeikaikokugo Jiten (1997:256), settoku ( 説得 ) bermakna: 自分の意思や主張を十分に話して相手に納得させること Jibun no ishi ya shuchou wo jyuubun ni hanashite aite ni nattoku saseru koto. Tindakan meyakinkan mitra tuturdengan mengutarakan keinginan atau pendapat pribadi sesuai yang dibutuhkan. Jadi, dalam kegiatan kampanye, tindakan yang bersifat persuasif sangat diperlukan. Tindakan yang bersifat persuasif tersebut, diharapkan mampu menggerakan hati khalayak (calon pemilih). Dengan demikian kampanye merupakan ajang persuasif yang bertujuan untuk memperoleh kemenangan dalam Pemilihan Umum. Selain itu, kampanye juga sangat berguna untuk memperoleh jabatan atau kedudukan yang diperebutkan melalui pemungutan suara. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah metode kajian pustaka dan menggunakan pendekatan deskriptif analitis. Menurut Ratna (2010:196) metode pustaka adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui buku-buku dari tempat-tempat penyimpanan hasil penelitian, yaitu perpustakaan. Sebagai pengumpulan data non-lapangan, dan data yang digunakan sekaligus sebagai objek primer maupun sekunder. Sedangkan metode deskriptif analitis menurut Ratna (2010: ) adalah analisis penelitian yang menggunakan metode dengan cara menguraikan sekaligus menganalisis. Dengan menggunakan kedua cara secara bersama-sama, maka diharapkan objek dapat diberikan makna secara maksimal. Data dikumpulkan kemudian dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian sehingga menghasilkan simpulan HASIL DAN BAHASAN Pada bab ini penulis akan menganalisis tindak tutur persuasif pada korpus data video kampanye Shinzo Abe sesuai dengan teori yang telah dijabarkan oleh Searle dalam Fujibayashi.: 1. Analisis Tindak Tutur persuasif Yang Berupa Tindak Tutur Ekspresif Atau Hyoushutsugata ( 表出型 ) Data 1 Menit 4:10-4:35 野田さんは自民党の政権公約について 色々な いちゃもんをつけています 私たちは マニフェスト と言う言葉はもう恥ずかしくて使えない 近いうちに も使えない Noda san wa jimintou no seikenkouyaku nit suite, iroiro na, ichamon wo tsuketeimasu. Watashi tachi wa manifesto to iu kotoba wa mou hazukashikute tsukaenai. chikai uchi ni mo tsukaenai. Terjemahan : Noda san banyak berdalih dari masalah tentang manifest dari Partai Demokrasi Liberal. Bagi kami, kami malu menggunakan kata manifest. Bahkan, kami juga tidak menggunakan kata segera. Analisis : Maka pada data 1 ini, Shinzo Abe menggunakan prinsip kontras sebagai strategi persuasifnya. Publik bisa melihat dua hal yang ditampilkan oleh penutur. Pertama, adalah sudut pandang yang buruk tentang Mantan Perdana Menteri Noda yang sering berdalih saat lalai dalam mewujudkan manifest. Kedua, adalah sudut pandang Shinzo Abe yang ingin menjabat menjadi perdana menteri untuk menggantikan posisi Mantan Perdana Menteri Noda yang dengan lantangnya ia mengatakan bahwa ia malu bila mengumbar janji. Dengan demikian, publik diperlihatkan perbedaan persepsi atau sudut pandang yang sebelumnya buruk, sehingga posisi Shinzo Abe di mata publik menjadi terlihat lebih baik. Dengan begitu, muncul rasa percaya dari publik kepada Shinzo

4 Abe.Tindak tutur perlokusi terlihat dalam tuturan Shinzo Abe yang tidak hanya menyatakan informasi namun juga dapat memberikan efek pada pendengarnya. Dan dengan bantuan komunikasi persuasifnya, Shinzo Abe ingin membentuk sikap rakyat Jepang agar percaya dan memilihnya menjadi Perdana Menteri berikutnya dengan mengekspresikan emosinya. Tindak tutur seperti ini termasuk dalam tindak tutur ekspresif. Sesuai dengan teori yang dijabarkan oleh Searle dalam Fujibayashi (2001) yang menyatakan bahwa tindak tutur ekspresif merupakan ekspresi dari perasaan batin penutur sehubungan dengan keadaan tertentu. Wujud dari tindak tutur ekspresif adalah rasa syukur, terima kasih, kekecewaan, permohonan maaf, keprihatinan, kekaguman, dan sebagainya. Dari kalimat di atas, terdapat wujud dari tindak tutur eskpresif yang berupa kekecewaan yang terbukti dari kata 恥ずかしくて. Kata ini merupakan ekspresi dari perasaan Shinzo Abe dari suatu kondisi saat mantan Perdana Menteri Noda menjabat ia banyak berdalih dari permasalahan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia online, definisi kekecewaan berarti perasaan kecewa. Kata kecewa itu sendiri memiliki arti kecil hati; tidak puas (karena tidak terkabul keinginannya, harapannya, dan sebagainya); tidak senang. Menurut kamus bahasa Jepang Kojien (1998:2141), definisi 恥ずかしい adalah sebagai berikut : 自分の至らなさ みっともなさを感じてきまりが悪い Jibun no itaranasa, mittomonasa wo kanjite kimari ga warui. Terjemahan :Perasaan tidak senang atas ketidak kompetenan diri sendiri dan pencapaian diri. Sehubungan dengan hal di atas, dapat disimpulkan bahwa Shinzo Abe dalam tuturan di atas mengekspresikan perasaan malunya apabila mengatakan kata manifest namun tidak dapat terlaksana sesuai dengan kenyataan. Berikut definisi manifesto dikaitkan dengan 恥ずかしい. Definisi manifesto menurut KBBI online adalah pernyataan terbuka tentang tujuan dan pandangan seseorang atau suatu kelompok. Dan definisi 恥ずかしい seperti yang sudah dicantumkan di atas adalah perasaan tidaksenang atas ketidakkompetenan diri atau pencapaian diri. Di sini, Shinzo Abe membentuk sikap rakyat Jepang agar mendukungnya karena rakyat Jepang percaya melalui prinsip kontras yang digunakan Shinzo Abe bahwa ia tidak akan seperti perdana menteri Noda. 2. Analisis Tindak Tutur Persuasif Yang Berupa Tindak Tutur Direktif atau Shijigata ( 指示型 ) Data 2 Menit 8:32 8:55 しかし皆さん 時代は変わりました チャンネル桜も出来たし 今はインターネットもあります インターネットで皆さん! 一緒に世論を変えて行こうじゃありませんか Shikasi minna san, jidai wa kawarimashita. Chaneru sakura mo dekitashi, ima intanetto mo arimasu. Intanetto de minna san! Isshoni seron wo kaete ikou jyaarimasenka. Terjemahan : Tetapi, jaman sudah berubah. Sakura Channel telah selesai, sekarang internetpun ada. Ayo dengan internet! Ayo kita bersama-sama ubah opini publik. Analisis : Maka pada data 2 ini, Shinzo Abe menggunakan prinsip timbal balik sebagai strategi persuasifnya. Prinsip hubungan timbal balik dibuktikan dari kalimat チャンネル桜も出来たし yang berarti Channel Sakura sudah selesai dibuat. Jasa yang dibuat oleh Shinzo Abe membuat publik melihat kinerja Shinzo Abe dan Shinzo Abe membuat publik sulit menolak terhadap apa yang dibutuhkan Shinzo Abe. Dalam situasi kampanye, maka yang dibutuhkan Shinzo Abe yaitu dukungan dan suara.tindak tutur perlokusi terlihat dalam tuturan Shinzo Abe yang tidak hanya menyatakan informasi namun juga dapat memberikan efek pada pendengarnya. Dan dengan bantuan komunikasi persuasifnya, Shinzo Abe ingin membentuk sikap rakyat Jepang agar percaya dan memilihnya menjadi Perdana Menteri berikutnya dengan mengajak rakyat Jepang untuk ikut bersama-sama merubah Jepang. Tindak tutur seperti ini merupakan tindak tutur direktif. Sesuai dengan teori yang dijabarkan oleh Searle dalam Fujibayashi (2001) yang menyatakan bahwa tindak tutur direktif merupakan tuturan yang mengandung ilokusi perintah, suruhan dan permintaan. Tindak tutur ini berfungsi untuk membuat orang-orang melakukan apa yang dituturkan penutur. Wujud dari tindak tutur direktif merupakan ajakan, permintaan atau permohonan, suruhan, dan larangan.dari kalimat di atas tindak tutur tutur direktif terbukti dari kata 変えて

5 行こう. Secara gramatikal, kata kerja 変える yang artinya ubah, memiliki bentuk て行こう yang bermakna mengajak lawan bicara untuk ikut melakukan kata kerja di depannya yaitu ubah sehingga memiliki arti arti mari ubah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi mengajak adalah meminta (menyilakan, menyuruh,dsb) supaya turut. Menurut kamus bahasa Jepang Kojien (1998:454), definisi 変える adalah sebagai berikut : 事物の状態 質をそれまでと異なったものになる Jibutsu no jyoutai. Shitsu wo soremadeto kotonatta mono ni naru. Terjemahan :Membuat perbedaan dari kualitas dan suatu kondisi.bentuk gramatikal て行こう termasuk dalam bentuk ajakan atau kanyuu 勧誘. Bentuk tersebut memiliki maksud mengajak orang yang diajak bicara untuk ikut melakukan kata kerja yang dituturkan oleh penutur. Menurut Iori (2000:151) dijelaskan definisi 勧誘 sebagai berikut : 勧誘とは話し手がする行為を聞き手もするように働きかけることです Kanyuu to wa hanashi te ga suru koui wo kiki te mo suru youni hatarakikakeru koto desu. Terjemahan :Ajakan adalah tindak tutur yang dilakukan agar pendengar melakukan apa yang penutur tuturkan.lalu, hal ini diperkuat dengan kata 一緒に yang berarti bersama-sama. Definisi 一緒に menurut Kojien (1998:165) adalah sebagai berikut. 区区ののののの Kubetsu no nai koto. Terjemahan :Hal yang tidak terpisah. Dengan kata lain, Shinzo Abe bersama publik melakukan perubahan terhadap negara. 3. Analisis Tindak Tutur Persuasif Yang Berupa Tindak Tutur Deklaratif Atau Sengengata ( 宣言型 ) Data 3 Menit 4:35-5:25 野田さんは 憲法改正は直ちに出来ないのにマニフェストに載せている ( 民主党に対して ) マニフェスト違反と言える資格があるのか と言っているが バカ言ってんじゃありませんよ!! 私たちが憲法改正をしようと言うのは日本の骨格を変えて行こう そういうレベルの話なんですよ 彼らが言っているような詐欺師のレベルの話ではありません Noda san wa kenpoukaisei wa tadachi ni dekinai no ni manifesto ni noseteiru.(minshutou ni taishite) manifesto ihan to ieru shikaku ga aru no ka to itteiru ga, baka ittenjyaarimasenyo! Watashi tachi wa kenpoukaisei wo shiyou to iu no wa nihon no kokkaku wo kaeteikou, souiu reberu no hanashinan desu yo. Karera ga itteiru youna sagishi no reberu no hanashi dewaarimasen. Terjemahan : Noda san mengatakan bahwa mengamandemen Konstitusi tidak mugkin bisa segera dilaksanakan tetapi terdapat di dalam Manifest. (kepada Partai Demokrasi) ada kualifikasi yang memungkinkan hal itu dikatakan sebagai pelanggaran manifest?. Jangan bicara bodoh! Kami bermaksud mengamandemen Konstitusi untuk mengubah struktur negara Jepang. Level seperti itulah yang kami maksud. Bukan kata-kata penipuan seperti yang mereka katakan. Analisis : Maka pada data 3 ini, Shinzo Abe menggunakan prinsip kontras sebagai strategi persuasifnya. Shinzo Abe memperlihakan dua hal kepada publik. Pertama, adalah persepsi atau sudut pandang buruk Mantan Perdana Menteri Noda yang sering berdalih bila ada masalah dan bahkan ketika manifest nya tidak terwujud ia masih berdalih dengan manifest tidak mungkin bisa segera diwujudkan. Kedua, adalah persepsi sudut pandang baik yang dibuat Shinzo Abe yang menyatakan ingin membuat negara Jepang lebih maju dengan memperbaiki struktur negara Jepang dengan membuat amandemen konstitusi. Dengan memperlihatkan dua sudut pandang ini, dapat membuat kredibilitas Shinzo Abe meningkat di mata publik. Sesuai dengan teori yang dijabarkan oleh Searle dalam Fujibayashi (2001) yang menyatakan bahwa tindak tutur deklaratif merupakan suatu pernyataan yang dapat mengubah kondisi atau kenyataan yang berbeda dengan keadaan sebelumnya. Apa yang dikatakan penutur akan dapat menghasilkan hal baru atau sesuatu yang tidak

6 sama dengan kenyataan ketika sebelum penutur mengucapkan tindak tutur deklaratif. Wujud dari tindak tutur deklaratif adalah mengundurkan diri, membaptis, memecat, memberi nama, dan sebagainya. Dari kalimat di atas, terjadi suatu pernyataan yang yang akan mengubah kondisi negara Jepang. Shinzo Abe menyatakan akan mengamandemen konstitusi untuk mengubah struktur negara Jepang. Perubahan kondisi dari kondisi sebelumnya menjadi konstitusi dan struktur negara yang Shinzo Abe inginkan. Selanjutnya, Searle (Fujibayashi,2010) menjelaskan bahwa tindak tutur deklaratif ( 宣言型 ) merupakan tuturan yang dapat mengubah suatu kondisi. Hal ini diperkuat dengan adanya kata 憲法改正 yang berarti amandemen konstitusi ditambah dengan kata kerja しようと yang berarti akan melakukan. Menurut kamus bahasa Jepang Kojien (1998:869), definisi 憲法 adalah sebagai berikut : 国家存立の基本的条件を定めた根元法 Kokka sonri no kihonteki jyouken wo sadameta nemotohou. Terjemahan :Akar dari hukum yang menentukan kondisi suatu keadaan negara.menurut kamus bahasa Jepang Kojien (1998:438), definisi 改正 adalah sebagai berikut : 改めて正しくすること Aratamete tadashiku suru koto. Terjemahan :Memperbaiki lagi beberapa waktu lainnya.dengan kata lain, kata benda 憲法改正 memiliki arti perbaikan akar hukum suatu negara. Dan kata benda ini di tambahkan kata kerja する dalam bentuk しようと yang berarti bermaksud untuk melakukan.secara gramatikal, bentuk しようと masuk dalam bentuk kalimat ikoukei ( 意向形 ). Iori (2000) menyatakan bahwa: 動詞の意向形は意志を表す形成ですが 自分がある行為をする意志があることを聞き手に伝える場合には と思う を付けて使うのが普通です Doushi no ikoukei wa ishi wo arawasu keisei desu ga, jibun ga aru ishi ga aru koto wo kikite ni tsutaeru baai ni wa, to omou wo tsukete tsukau no ga futsuu desu. Terjemahan :Bentuk maksud dari kata kerja adalah bentuk untuk mengekspresikan kehendak, penggunaan umum yang ditambahkan dengan to omou berfungsi sebagai ingin menyampaikan kepada pendengar bahwa penutur ada keinginan untuk membuat suatu tindakan dari diri sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut, hubungan dengan deklaratif adalah tuturan ini diutarakan oleh penutur yang berisi suatu kehendak penutur untuk merubah suatu kondisi dari kondisi sebelumnya. 4. Analisis Tindak Tutur Persuasive Dalam Tindak Tutur Komisif atau Kousokugata ( 拘束型 ) Data 4 Menit 7:00-7:15 私たちは変えて行きます 私たちは新しい時代を確実に作って行くんです Watashi tachi wa kaeteikimasu. Watashi tachi wa atarashii jidai wo kakujitsu ni tsukutteikundesu. Terjemahan :Kami akan ubah. Kami pasti akan membuat zaman yang baru. Analisis: Maka pada data 4 ini, Shinzo Abe menggunakan prinsip otoritas sebagai strategi persuasifnya. Pendapat Budiardjo dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Ilmu Politik (1982:183) yang menyatakan bahwa : Mayoritas dari perundang-undangan disiapkan oleh badan eksekutif, sedangkan badan legislatif tinggal membahas dan membuat amandemen. Lagipula undang-undang yang dibuat atas inisiatif badan legislatif sedikit sekali jumlahnya dan jarang menyangkut kepentingan umum. Hal ini tidak mengherankan, sebab negara modern badan eksekutif bertanggung jawab atas peningkatan taraf kehidupan rakyat dan karena itu harus memainkan peranan yang aktif dalam mengatur semua aspek kehidupan masyarakat. Dan kepemimpinannya tercermin dalam perundang-undanganan yang dipersiapkannya.

7 Dilihat dari pembuktian di atas, bahwa dapat disimpulkan bahwa Shinzo Abe akan menggunakan kekuasaannya sebagai Perdana Menteri yang berada dalam badan eksekutif sebagai kepala pemerintahan untuk mewujudkan janjinya.dengan menggabungkan janjinya dengan prinsip otoritas, ia akan menggerakan hati publik dan menambah kepercayaan publik agar memilihnya sebagai Perdana Menteri agar mewujudkan janjinya. Sesuai dengan teori yang dijabarkan oleh Searle dalam Fujibayashi (2001) yang menyatakan bahwa tindak tutur komisif merupakan tindak tutur yang mengharuskan penutur melakukan tindakan yang terdapat di dalam tuturannya. Tindak tutur ini terikat pada suatu tindakan di masa depan atau yang akan datang. Wujud dari tindak tutur komisif berupa bersumpah, menawarkan dan berjanji. Searle mengungkapkan tindak tutur komisif adalah tuturan yang mengandung ungkapan janji, kaul, tawaran, perbuatan, kontrak, ancaman, dan sumpah. Wujud tindak tutur komisif dari data di atas adalah berupa janji. Shinzo Abe mengungkapkan janji bila ia terpilih menjadi perdana menteri berikutnya, ia akan mengubah Jepang, mendapatkan kembali negara Jepang dan mendapatkan kembali harga diri kita sebagai masyarakat Jepang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi janji adalah ucapan yg menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat. Salah satu janji yang Shinzo Abe tuturkan adalah 新しい時代を確実に作って行くんです yang berarti membuat jaman baru. Ungkapan janji pada kalimat ini terlihat pada akhir kalimat yang diakhiri dengan bentuk gramatikal ~ ていく yang berarti mulai dari sekarang. 5. Analisis Tindak Tutur Persuasif Dalam Tindak Tutur Asertif atau Danteigata ( 断定型 ) Data 5 Menit :15 皆さんご承知のように 日教組は国民の税金である主任手当てを泥棒して選挙の票のお金として使った それで起きたのが北教組の選挙違反の問題じゃありませんか それを取り締まり 是正勧告するのは文部科学省 おかしいでしょう? 泥棒が裁判官になるようなものなんですよ Minna san goshouchi no youni, nikkyouso wa kokumin no zeikin de aru shuninteate wo dorobou shite senkyo no hyou no okane toshite tsukatta. Sore de okita no ga kitakyouso no senkyouihan no mondai jya arimasenka. Sore wo tori shimari, zeseikankoku suru no wa monbukagakushou. Okashiideshou? Dorobo ga saibankan ni naru youna mono nan desuyo. Terjemahan :Seperti yang kalian ketahui, Perkumpulan Guru Jepang mencuri uang tunjangan dari pajak penduduk dan menggunakannya untuk pemilihan umum. Bukankah hal itu terjadi karena kelalaian dari pemilihan menteri pendidikan? Setelah hal itu dikontrol, diperbaiki dan direkomendasikan oleh Menteri Pendidikan. Aneh bukan? Sang pencuri malah menjadi Hakim. Analisis : Maka pada data 5 ini, Shinzo Abe menggunakan prinsip konsistensi sebagai strategi persuasifnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi konsisten adalah tetap, tidak berubah-ubah, taat asas. Asas dalam KBBI merupakan hukum dasar. Sikap konsisten Shinzo Abe terlihat pada kalimat di atas bahwa ia menyalahi penyelewengan uang yang terjadi karena melanggar dasar kemanusiaan. Pernyataan Shinzo Abe dengan diakhiri dengan bentuk なんです. Lalu kalimat tersebut diakhiri dengan partikel よ. Sehubungan dengan hal tersebut, kaitannya dengan prinsip konsistensi adalah Shinzo Abe menekankan bahwa penyelewengan dana bisa terjadi karena kelalaian Perdana Menteri. Dan itu hal yang salah ketika Perdana Menteri itu sendiri yang mengurus tentang hal itu. Sistem pemerintahan seperti ini yang akan diperbaiki oleh Shinzo Abe ketika ia menjadi perdana menteri. Tindak tutur perlokusi terlihat dalam tuturan Shinzo Abe yang tidak hanya menyatakan informasi namun juga dapat memberikan efek pada pendengarnya. Dan dengan bantuan komunikasi persuasifnya, Shinzo Abe ingin membentuk sikap rakyat Jepang agar percaya dan memilihnya menjadi Perdana Menteri berikutnya dengan memberikan pemerintahan yang transparan yaitu dengan mengingatkan. Ia mengingatkan publik tentang peristiwa penyelewengan dana yang pernah terjadi karena pemerintahan Noda yang lalai dan tidak transparan. Sesuai dengan teori yang dijabarkan oleh Searle dalam Fujibayashi (2001) yang menyatakan bahwa tindak tutur asertif adalah tindak tutur yang mengikat penuturnya terhadap kebenaran proposisi yang dikatakan. Tindak tutur ini memiliki fungsi untuk memberitahu orang-orang mengenai sesuatu. Tindak tutur ini biasanya ditandai dengan penggunaan kata-kata seperti menyatakan, menyarankan, membual, mengeluh, mengklaim atau mengecam, melaporkan, dan mengingatkan. Wujud tindak tutur asertif dari kalimat di atas adalah mengingatkan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi mengingatkan adalah memberi ingatan agar tidak lupa. Dan hal tersebut terlihat dari kalimat 皆さんご さんご承知のように.... Menurut Kamus Bahasa Jepang Kojien (1998:1322) kata 承知 memiliki definisi sebagai berikut.

8 知っていること Shitteiru koto. Terjemahan :Hal yang sudah diketahui.ditambah ada kata ように ungkapan yang mengekspresikan perasaan si penutur yang berfungsi sebagai penekanan terhadap hal yang sudah diketahui pendengar. Sehubungan dengan hal di atas, dapat disimpulkan bahwa Shinzo Abe ingin mengingatkan publik bahwa masa pemerintahan Noda tidak transparan karena terjadi penyelewengan uang dalam kementrian pendidikan. Lalu, masalah ini diadili oleh menteri pendidikan itu sendiri. Hal seperti ini merupakan tindakan tidak adil yang melanggar asas keadilan. Dengan kata lain, Shinzo Abe ingin membentuk sikap rakyat Jepang agar memilihnya menjadi perdana menteri dengan memberikan pemerintahan yang transparan dan dibantu oleh tuturan persuasifnya dapat mempengaruhi rakyat Jepang agar mendukungnya. Setelah menganalisis tindak tutur persuasif dalam bahasa Jepang dari korpus data video kampanye Shinzo Abe, penulis menemukan beberapa strategi persuasif yang berwujud dalam bentuk prinsip persuasi yang digunakan oleh Shinzo Abe dalam kampanye agar menggerakan hati publik untuk mendukung Shinzo Abe menjadi Perdana Menteri berikutnya. Dan strategi persuasif tersebut didukung dengan tindak tutur tutur perlokusi yang wujudnya terlihat pada kalimat bahasa Jepang berikut ini. Tabel Tindak Tutur Perlokusi Data Prinsip Tindak Tutur Persuasi Perlokusi Wujud Data 1 Kontras Ekspresif Rasa syukur, terima kasih, kekecewaan, keprihatinan, kekaguman, dan sebagainya. Data 2 Timbal balik Direktif Ajakan, permintaan atau permohonan, suruhan, dan larangan. Data 3 Kontras Deklaratif Mengundurkan diri, membabtis, memecat, memberi nama, mengubah situasi, dan sebagainya. Data 4 Otoritas Komisif Janji, kaul, tawaran, perbuatan, kontrak, ancaman, dan sumpah. Data 5 Konsistensi Asertif Menyatakan, menyarankan, membual, mengeluh, mengklaim atau mengecam, melaporkan dan mengingatkan. Bentuk 恥ずかしくて 変えて行こう 憲法改正をしようと 作って行く 皆さんご承知のように SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, penulis akan mengemukakan kesimpulan dari analisis data pada bab 4. Berdasarkan analisis data dari kampanye milik Shinzo Abe, penulis menemukan strategi tindak tutur persuasif dalam kalimat-kalimat yang dituturkan Shinzo Abe. Berikut kesimpulan yang dapat dilihat dari tabel tersebut. 1. Data 1 : Shinzo Abe dalam tuturan persuaifnya menggunakan prinsip kontras dan dalam tuturannya pula ia membuat hati rakyat Jepang agar percaya padanya dengan mengekspresikan rasa malunya bila tidak dapat memenuhi manifesto yang berwujud pada kata 恥ずかしくて. 2. Data 2 : Shinzo Abe dalam tuturan persuasifnya menggunakan prinsip timbal balik dan dalam tuturannya pula ia membuat rakyat Jepang yakin padanya agar berjuang bersama dia dalam bentuk kata 変えて行こう 3. Data 3 : Shinzo Abe dalam tuturan persuasifnya menggunakan prinsip kontras dan dalam tuturannya pula ia meyakinkan rakyat Jepang untuk mendukungnya menjadi Perdana Menteri agar mengubah keadaan Jepang pada kalimat 私たちが憲法改正をしようと Data 4 : Shinzo Abe dalam tuturan persuasifnya menggunakan prinsip otoritas dan dalam tuturannya pula ia membentuk rasa percaya rakyat Jepang dengan berjanji akan membuat jaman yang baru yang berwujud pada kalimat 新しい時代を確実に作って行くんです. 新しい時代を確実に作って行くんです

9 5. Data 5 : Shinzo Abe dalam tuturan persuasifnya menggunakan prinsip konsistensi dan dalam tuturannya pula ia membuat rakyat Jepang percaya dengan membuat pemerintahan yang transparan dengan mengingatkan peristiwa penyelewengan dana dalam Kementerian Pendidikan yang berupa kalimat 皆さんご承知承知のように さんご承知のように Penulis mengaitkan prinsip persuasi dengan tindak tutur perlokusi. Karena penulis melihat hubungan yang saling mendukung antara prinsip persuasi yang mempengaruhi mitra tutur digabungkan dengan tindak tutur yang mampu membentuk sikap mitra tutur sesuai dengan keinginan penutur. Dalam kegiatan kampanye, tuturan bersifat persuasif sangatlah terlihat. Pada penelitian ini penulis hanya menganalisis tindak tutur perlokusi persuasif yang terdapat pada video kampanye Shinzo Abe tahun Untuk penelitian selanjutnya dalam kegiatan kampanye juga dapat meneliti prinsip persuasi dalam poster, banner atau flyer yang bersifat non-verbal. Tindak tutur persuasif tidak hanya ditemukan dalam kegiatan kampanye namun banyak hal dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga pada penelitian selanjutnya dapat meneliti tindak tutur persuasif dalam kegiatan lain seperti jual-beli, iklan dan lain-lain REFERENSI Budiardjo, M. (1982). Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Riswandi. (2009). Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Cialdini, R.B. (1984). The Psikology Influence of Persuasion Psikology Persuasif Merekayasa Kepatuhan. (Edisi Terjemahan oleh Tri Wibowo Budi Santoso, 2007) Jakarta: Prenada Media Fujibayashi, M. (2001). Hatsuwa Koui no Goyouronteki kenkyuu. Dokkyo Daigaku. diakses 10 Mei 2015 dari Hayashi. (1990). Nihongo Kyouiku Handobukku. Tokyo: Kuroshio Shuppan. Iori, I. (2000). Nihongo Bunpou Handobukku. Tokyo: 3a Corporation. Kamus Besar Bahasa Indonesia dari Krisdalaksana, H. (2008). Kamus Linguistik. Cetakan keempat. Jakarta: Gramedia Kusniati. (2014). Tindak Tutur Persuasif Dalam Wacana Kampanye Pemilu Legislatif Tahun Universitas Islam Malang. Diakses 23 Mei 2015 dari Lee, B. (2014). Hatsuwa Koui Riron Kara Mita. Hokkaido Daigaku. diakses 11 Mei 2015 dari Leech, Geoffrey. (1983). Principles of Pragmatics. New York: Longman Group Limited. Minderop, Albertine. Metode Karakterisasi Telaah Fiksi. Jakarta : Obor, Nurudin. (2011). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Raja Gravindo Persada Poerwadarminta. (1984). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Rahardi, R. Kunjana. (2005). Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga Searle, R.J. (1969). Speech Act. Edinburgh: Cambridge University Press Simons, Herbert W. (1976). Persuasion: Understanding, Practice, and Analysis. New York: Newberry Award Records,Inc. Shinmura, I. (1998). Koujien. Tokyo: Iwanami Shoten Yamada, T. (1997). Shinmeikaikoku Jiten. Tokyo: Sanseido Co.,Ltd Yamaoka, M. (2007). Hatsuwa Koui to Hatsuwa Kinou no Hikaku. Sokka Daigaku. Diakses 13 Mei 2015 dari RIWAYAT PENULIS Feny lahir di Jakarta pada tanggal 6 Oktober. Penulis menamatkan pendidikan S1 di di Universitas Bina Nusantara dalam Sastra Jepang pada tahun 2015.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk berinteraksi, bermasyarakat, dan bekerja sama dalam kehidupannya sehari-hari. Sarana manusia untuk bersosialisasi

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal

Lebih terperinci

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK Secara umum, bahasa merupakan alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia. Ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika seseorang berkomunikasi dengan orang lain, ia pasti memiliki tujuan tertentu karena adanya kepentingan untuk berinteraksi sosial seperti misalnya meminta

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Teori Pragmatik Pragmatik merupakan suatu cabang dari linguistik yang menjadi objek bahasa dalam penggunaannya, seperti komunikasi lisan maupun tertulis. Menurut Leech (1999:

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI OLEH FIRA JEDI INSANI NIM : 105110201111050 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori Dalam bab ini, penulis akan menguraikan landasan teori yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu teori hinshi 品詞, teori kandoushi 感動詞, dan teori iya い や. 2.1 Teori Hinshi 品詞 Masuoka dan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi makhluk hidup di seluruh dunia. Fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan suatu pesan kepada seseorang baik secara lisan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di Indonesia adalah bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang itu sendiri terdapat berbagai macam struktur

Lebih terperinci

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 ノフィセチアワチ 0142012 マラナターキリスト教大学文学部日本語学科バンドン 2007 序論 苛めとは 弱い者を痛めつけることである 痛めつける方法は肉体的にも非肉体的つまり精神的によって為すことが出来る それにより 苛めを受ける人間は苦悩を味わうのである よく言われるように 日本の社会では集団が大きな役割を果しているのである 中根

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tak lepas dari interaksi berupa komunikasi antara manusia satu dan manusia lainnya. Pembelajar bahasa Jepang sebagai pelaku komunikasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif ABSTRAK Skripsi ini berjudul Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Drama Ichi Rittoru no Namida karya Masanori Murakami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tindak tutur tidak langsung literalyang

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す. Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Masuoka dan Takubo (1992:8) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat mengalami

Lebih terperinci

STRATEGI UNGKAPAN PENOLAKAN BAHASA JEPANG DALAM DRAMA SERIAL NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO EPISODE 1-12 SKRIPSI

STRATEGI UNGKAPAN PENOLAKAN BAHASA JEPANG DALAM DRAMA SERIAL NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO EPISODE 1-12 SKRIPSI STRATEGI UNGKAPAN PENOLAKAN BAHASA JEPANG DALAM DRAMA SERIAL NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO EPISODE 1-12 SKRIPSI OLEH: LENI MASLAKHAH NIM 105110201111032 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, ABSTRAK Bahasa merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan suatu maksud dan tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, perasaan dan pendapat yang kita utarakan.

Lebih terperinci

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003, hal.61) berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya, yaitu adverbia atau yang disebut dengan kata keterangan. Menurut Dr. Gorys Keraf (1984;71-72),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan memahami pikiran, perasaan, dan maksud orang baik dengan lisan maupun tulisan. Manusia dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 エマラマアジザ 1000878012 ビナヌサンタラ大学 文学部日本語科 2011 Angket Kemampuan Penggunaan Hyougen ~te aru ~ てある dan ~te oku ~ ておく Sumber soal adalah Kiso Hyougen 50 to Sono

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 SKRIPSI OLEH : IKA KURNIAWATI ANDIANA 115110607111008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR ILOKUSI KOMISIF DALAM ANIME SENGOKU BASARA: JUDGE END EPISODE 1-12 SKRIPSI OLEH: FAUZIAH AINI NIM

TINDAK TUTUR ILOKUSI KOMISIF DALAM ANIME SENGOKU BASARA: JUDGE END EPISODE 1-12 SKRIPSI OLEH: FAUZIAH AINI NIM TINDAK TUTUR ILOKUSI KOMISIF DALAM ANIME SENGOKU BASARA: JUDGE END EPISODE 1-12 SKRIPSI OLEH: FAUZIAH AINI NIM 115110600111011 PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak sosial antarmanusia, karena kehidupan manusia yang tidak lepas dari aktivitas berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terciptanya interaksi antara manusia dengan sesamanya. Tanpa bahasa, manusia tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. terciptanya interaksi antara manusia dengan sesamanya. Tanpa bahasa, manusia tidak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Tanpa bahasa, manusia tidak dapat berinteraksi, karena bahasa adalah sumber untuk terciptanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dunia ini terdapat beragam bahasa. Bahasa digunakan manusia untuk berkomunikasi antara satu dengan lainnya. Kridalaksana (2008:24) menyatakan bahwa bahasa

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya.

Bab 2. Landasan Teori. dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya. Bab 2 Landasan Teori Pada bab 2 ini penulis memaparkan teori-teori yang digunakan sebagai pegangan dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya. 2.1 Teori Pragmatik Asal-usul kata pragmatik

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI OLEH DESY NITA SANJAYA 0911120088 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN

Lebih terperinci

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang. PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang Abstrak Fokus penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran yang berpusat

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Danwa ( 談話 ) Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse (wacana), teks atau bunshou (karangan). Danwa adalah ungkapan bahasa berupa suatu

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal BAB 3 ANALISIS DATA Dalam Bab 3 ini, saya akan menjelaskan mengenai spesifikasi kuesioner dan validasi instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal kuesioner yang

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か. menurut gendai nihongo bunpo gaisetsu adalah sebagai berikut :

LANDASAN TEORI. Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か. menurut gendai nihongo bunpo gaisetsu adalah sebagai berikut : 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori shuujoshi Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か ぜ ぞ さ わ よ ね disebut sebagai shuujoshi. Yang dimaksud dengan shuujoshi menurut gendai nihongo bunpo

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM 0911120068 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Linguistik dipelajari dengan pelbagai maksud dan tujuan. Untuk sebagian orang, ilmu itu dipelajari demi ilmu itu sendiri; untuk sebagian yang lain, linguistik

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2009/2010 JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III TEAM PENYUSUN HERNIWATI, S.PD.M.HUM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi).

BAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Jepang memiliki keunikan-keunikan yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia. Salah satu keunikan bahasa Jepang tersebut adalah adanya nomina abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan sarana yaitu bahasa. Di dalam bahasa terdapat kalimat yang terangkai dari katakata, frase-frase,

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teoriteori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji dan teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu rangkaian kalimat. Kalimat merupakan rangkaian dari beberapa kata. Kata-kata itu terbagi dalam kelas kata, yaitu kata benda, kata kerja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1. Latar Belakang Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau komunikasi. Apa yang terdapat pada komunikasi tersebut terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Didalam kehidupan bermasyarakat, bahasa sangat penting digunakan untuk berkomunikasi dengan anggota masyarakat lainnya. Chaer (2004:32) mengatakan bahwa bahasa

Lebih terperinci

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo Pemahaman Ungkapan Penolakan Bahasa Jepang pada Mahasiswa Semester V Universitas Riau Oleh: Nunung Nurhayati 1 Anggota: 1. Nana Rahayu 2 2. Arza Aibonotika 3 Email: hayatin001@gmail.com, No. HP:082382432073

Lebih terperinci

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI OLEH: RISKA FEBRIYANTI 105110207111008 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya:

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 品詞 Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya: 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu kelas

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah : LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Teori tersebut antara lain, Teori Keigo yang berupa sonkeigo ( 尊敬語 ) dan kenjoogo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang digunakan dalam kehidupan manusia adalah bahasa. Dengan bahasa kita dapat menyampaikan ide, gagasan,

Lebih terperinci

BJ システムについて Mengenai BJ System

BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムは日本語の文法 および漢字を基準にして独自に開発したシステム教材です BJ System adalah sistem pembelajaran bahasa Jepang yang berdasarkan tata bahasa dan tulisan KANJI. 文法を基準にしておりますので 汎用性の高い日本語を習得できます

Lebih terperinci

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi. Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki bahasa yang berbeda-beda, serta memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki bahasa yang berbeda-beda, serta memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara memiliki bahasa yang berbeda-beda, serta memiliki keunikan tersendiri. Salah satu bahasa yang memiliki keunikan dan karakteristik yaitu bahasa

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan melalui bahasanya. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:88), yang selanjutnya

Lebih terperinci

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI PENGGUNAAN TSUMORI ( つもり ) DAN TO OMOIMASU ( と思います ) PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH : PUTRI EKA SARI NIM: 115110601111022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Menurut Kridalaksana dalam Kushartanti ( 2005,hal.3),bahasa mempunyai enam

Bab 1. Pendahuluan. Menurut Kridalaksana dalam Kushartanti ( 2005,hal.3),bahasa mempunyai enam Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Menurut Kridalaksana dalam Kushartanti ( 2005,hal.3),bahasa mempunyai enam konsep yaitu, pertama, bahasa adalah sistem, artinya unsur-unsur bahasa diatur seperti pola-pola

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam penelitian Analisis Fungsi Kata Doumo dalam Komik Detektif Conan seri

Bab 2. Landasan Teori. Dalam penelitian Analisis Fungsi Kata Doumo dalam Komik Detektif Conan seri Bab 2 Landasan Teori Dalam penelitian Analisis Fungsi Kata Doumo dalam Komik Detektif Conan seri 31, 39 dan Komik Detektif Conan Spesial seri 14, 21, 24, penulis menggunakan beberapa teori sebagai landasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu unsur yang menarik adalah mengenai kalimat, karena kalimat merupakan bentuk penyampaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI. Skripsi Sarjana yang berjudul : Telah diuji dan diterima baik pada : hari selasa tanggal 23 Agustus 2016

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI. Skripsi Sarjana yang berjudul : Telah diuji dan diterima baik pada : hari selasa tanggal 23 Agustus 2016 LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI Skripsi Sarjana yang berjudul : A N A L I S I S K O N S E P E M O S I P A D A T O K O H H A K I M D E C I M D A L A M F I L M ANIMASI DEATH PARADE Telah diuji dan diterima

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia BAB 4 KESIMPULAN Sebelumnya, telah dilakukan penelitian tentang realisasi penolakan dalam bahasa Jepang terhadap permohonan, penawaran, undangan, dan pemberian saran. Hasil penelitian-penelitian tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Bahasa digunakan untuk berkomunikasi secara lisan maupun

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Bahasa digunakan untuk berkomunikasi secara lisan maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia membutuhkan bahasa untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Bahasa digunakan untuk berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dari berbagai negara memiliki ciri universal dan ciri khusus.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dari berbagai negara memiliki ciri universal dan ciri khusus. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa dari berbagai negara memiliki ciri universal dan ciri khusus. Begitu pula dalam bahasa Jepang yang memiliki ciri khusus. Salah satu ciri khusus tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Pada bab ini akan diuraikan analisis terhadap data tes mengenai pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data pada penelitian ini yaitu pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Pragmatik Menurut Levinson dalam Kusniati (2014:669) pragmatik adalah studi bahasa yang mempelajari relasi bahasa dengan konteksnya. Pidato kampanye yang dilakukan oleh berbagai

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA Oleh: Juju Juangsih, M.Pd Abstraksi Penelitian ini menganalisis tentang kesalahan pembelajar bahasa Jepang dilihat

Lebih terperinci

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Dikerjakan O L E H SUNITA BR PEMAKAIAN KATA (KABURU, KAKERU, HAKU, H KIRU, SURU) DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG NIHONGO NO BUNSHOU U NO (KABURU, KAKERU, HAKU, KIRU, SURU) NO KOTOBA NO SHIYOU KERTAS KARYA Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Lebih terperinci

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH: LAILA TURROHMAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari bahasa karena bahasa merupakan alat penghubung atau alat untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Keigo Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang akan digunakan untuk menganalisis data. 2.1.1 Defenisi Keigo Menurut Hirabayashi, Hama (1988:1) dalam 外国人のため日本語例文

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dikenal sebagai makhluk sosial. Seperti yang dikatakan oleh P.W.J

BAB I PENDAHULUAN. manusia dikenal sebagai makhluk sosial. Seperti yang dikatakan oleh P.W.J BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia tidak terlepas dari budaya. Salah satu unsur penting dalam budaya adalah bahasa. Manusia tidak mungkin hidup tanpa bahasa karena manusia dikenal sebagai

Lebih terperinci

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ICHSAN SALIM 2012110152 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maksud hati yang tersembunyi (Grice, 1975) Grice (1975:41-47) dalam bukunya Logic and Conversation menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. maksud hati yang tersembunyi (Grice, 1975) Grice (1975:41-47) dalam bukunya Logic and Conversation menyatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi sosial, penting bagi penutur dan lawan tutur saling memahami isi tuturannya. Berbicara secara langsung, apa adanya tanpa ada basabasi merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prawiroatmodjo & Hoed (1997:115) dalam Dasar Dasar Linguistik Umum, menyatakan peranan bahasa sebagai berikut: Peranan bahasa dalam kehidupan manusia besar sekali.

Lebih terperinci

DIALEK OKAYAMA YANG TERDAPAT DALAM NOVEL BOKKE, KYOUTE KARYA SHIMAKO IWAI SKRIPSI OLEH ELFI RAHMA

DIALEK OKAYAMA YANG TERDAPAT DALAM NOVEL BOKKE, KYOUTE KARYA SHIMAKO IWAI SKRIPSI OLEH ELFI RAHMA DIALEK OKAYAMA YANG TERDAPAT DALAM NOVEL BOKKE, KYOUTE KARYA SHIMAKO IWAI SKRIPSI OLEH ELFI RAHMA 0911120097 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003: 61), berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji tentang

Lebih terperinci

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN SAVOY HOMANN ホテルのエグセクテイブカラオケ JUN はビジネスマンの商談や海外の旅行者をリラックスさせるための憩いの憩いの場所

Lebih terperinci

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II SILABUS PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/2012 CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II TEAM PENYUSUN Dra. MELIA DEWI JUDIASRI, M.Hum., M.Pd. Drs. DEDI SUTEDI, M.A., M.Ed. DIANNI RISDA,

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Sintaksis merupakan salah satu bidang kajian dalam linguistik.sintaksis berasal

Bab 2. Landasan Teori. Sintaksis merupakan salah satu bidang kajian dalam linguistik.sintaksis berasal Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Sintaksis Sintaksis merupakan salah satu bidang kajian dalam linguistik.sintaksis berasal dari bahasa Yunani sun yang berarti dengan dan kata tattein yang berarti menempatkan.

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori Joshi adalah penghubung atau kata bantu didalam kalimat dari satu kata ke kata lain atau dari satu klausa ke klausa lain (Masuoka, 1993, hal:49). Joshi sendiri memiliki beberapa jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi digunakan kata-kata yang terangkai menjadi sebuah kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan kata sambung (konjungsi)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345)

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap bahasa yang ada di dunia memiliki keunikan kekhasan masingmasing termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah aya penggunaan 助詞 joshi

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRASTIF MAKNA IDIOM BAHASA JEPANG DENGAN BAHASA INDONESIA YANG TERBENTUK DARI KATA ME (MATA) SKRIPSI OLEH DYAH RETNO WIGATI NIM

ANALISIS KONTRASTIF MAKNA IDIOM BAHASA JEPANG DENGAN BAHASA INDONESIA YANG TERBENTUK DARI KATA ME (MATA) SKRIPSI OLEH DYAH RETNO WIGATI NIM ANALISIS KONTRASTIF MAKNA IDIOM BAHASA JEPANG DENGAN BAHASA INDONESIA YANG TERBENTUK DARI KATA ME (MATA) SKRIPSI OLEH DYAH RETNO WIGATI NIM 0911120018 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Kalimat- kalimat bahasa sebagai ungkapan sikap, perasaan, dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Kalimat- kalimat bahasa sebagai ungkapan sikap, perasaan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan manusia sebagai alat untuk menyampaikan sikap, perasaan dan pikirannya kepada manusia lain. Bahasa yang digunakan manusia ketika bertutur dapat berupa

Lebih terperinci

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh. Kanji MORFOLOGI BAHASA JEPANG Pengantar Linguistik Jepang 7 April 2014 morfologi 形態論 けいたいろん Definisi Objek Kajian Morfologi merupakan salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang kata dan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Jepang merupakan bahasa yang kaya akan struktur. Keberagaman struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan karena

Lebih terperinci

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III) ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III) Hargo Saptaji, Hani Wahyuningtias, Julia Pane, ABSTRAK Dalam Bahasa Jepang, partikel (joshi) sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan manusia dari jaman primitif hingga masa modern. Komunikasi berperan sangat penting dalam menjalin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu bentuk hasil pekerjaan kreatif yang obyeknya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu bentuk hasil pekerjaan kreatif yang obyeknya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah suatu bentuk hasil pekerjaan kreatif yang obyeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya (Atar, 1993:8).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pesan dimaksud dapat dipahami. (KBBI:1998:445) dengan adanya penggunaan joshi atau kata bantu dalam kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pesan dimaksud dapat dipahami. (KBBI:1998:445) dengan adanya penggunaan joshi atau kata bantu dalam kalimat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana manusia untuk berkomunikasi. Komunikasi adalah pengiriman pesan berita antara dua orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan dimaksud

Lebih terperinci

PELESAPAN SUBJEK DAN OBJEK TINJAUAN MAKNA PREDIKAT DALAM DRAMA HUNGRY! KARYA MOTOHASHI KEITA SKRIPSI OLEH: PUTRI NUZULAILI

PELESAPAN SUBJEK DAN OBJEK TINJAUAN MAKNA PREDIKAT DALAM DRAMA HUNGRY! KARYA MOTOHASHI KEITA SKRIPSI OLEH: PUTRI NUZULAILI PELESAPAN SUBJEK DAN OBJEK TINJAUAN MAKNA PREDIKAT DALAM DRAMA HUNGRY! KARYA MOTOHASHI KEITA SKRIPSI OLEH: PUTRI NUZULAILI 0911123035 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

STRATEGI PENGGUNAAN TUTURAN MEMINTA MAAF DALAM BAHASA JEPANG PADA FILM KIMI NI TODOKE KARYA NAOTO KUMAZAWA SKRIPSI

STRATEGI PENGGUNAAN TUTURAN MEMINTA MAAF DALAM BAHASA JEPANG PADA FILM KIMI NI TODOKE KARYA NAOTO KUMAZAWA SKRIPSI STRATEGI PENGGUNAAN TUTURAN MEMINTA MAAF DALAM BAHASA JEPANG PADA FILM KIMI NI TODOKE KARYA NAOTO KUMAZAWA SKRIPSI OLEH FIRDA OCTAVIANING NASTITI NIM 105110201111077 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ilmu bahasa pragmatik adalah ilmu yang mempelajari makna dari sebuah komunikasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ilmu bahasa pragmatik adalah ilmu yang mempelajari makna dari sebuah komunikasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Pragmatik Ilmu bahasa pragmatik adalah ilmu yang mempelajari makna dari sebuah komunikasi seperti apa yang ingin disampaikan oleh penutur (penulis) dan diterjemahkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia memiliki ciri khas masing-masing. Salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia memiliki ciri khas masing-masing. Salah satunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Untuk berkomunikasi antar sesama, manusia menggunakan bahasa. Menurut Sutedi, bahasa digunakan

Lebih terperinci

KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI)

KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI) KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI) SKRIPSI Diajukan sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Sastra WAETI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Silakan lihat lampiran 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Silakan lihat lampiran 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dari bahasa. Harimuti Kridalaksana di dalam buku Pesona Bahasa mendefinisikan bahasa sebagai sistem tanda bunyi

Lebih terperinci

ANALISIS TOKOH BOTCHAN DALAM DRAMA TVBOTCHANDENGAN TEORI HIRARKI KEBUTUHAN BERTINGKATDARI ABRAHAM MASLOW SKRIPSI

ANALISIS TOKOH BOTCHAN DALAM DRAMA TVBOTCHANDENGAN TEORI HIRARKI KEBUTUHAN BERTINGKATDARI ABRAHAM MASLOW SKRIPSI ANALISIS TOKOH BOTCHAN DALAM DRAMA TVBOTCHANDENGAN TEORI HIRARKI KEBUTUHAN BERTINGKATDARI ABRAHAM MASLOW SKRIPSI YULIS KARTIKA DEWI 2012110055 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS DARMA

Lebih terperinci