BAB II LANDASAN TEORI. juga didefinisikan sebagai kesusastraan dari rakyat, yang penyebarannya
|
|
- Yohanes Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI A. Cerita Rakyat 1. Pengertian Cerita Rakyat Pengertian cerita rakyat itu sendiri menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah sastra cerita dari zaman dahulu yang hidup dikalangan rakyat dan diwariskan secara lisan (Alwi dkk, 2003:210). Cerita rakyat juga didefinisikan sebagai kesusastraan dari rakyat, yang penyebarannya pada umumnya melalui tutur kata atau lisan (Danandjaja, 2007: 5). 2. Jenis Cerita Rakyat Menurut William R. Bascom dalam Danandjaja (2007: 50-83) cerita rakyat dibagi menjadi tiga yaitu: a. Mite (myth) Mite adalah cerita prosa rakyat, yang dianggap benar-benar terjadi serta dianggap suci oleh yang empunya cerita. Mite ditokohi oleh dewa atau makluk setengah dewa. Peristiwa terjadi di dunia lain, atau didunia yang bukan seperti yang kita kenal sekarang, dan terjadi pada masalampau. b. Legenda (legend) Legenda adalah prosa raktyat yang mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan mite, yaitu dianggap pernah benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Legenda ditokohi manusia, walaupun ada kalanya
2 mempunyai sifat-sifat yang luar biasa, dan sering kali dibantu maklukmakluk ajaib. Tempat terjadinya didunia yang kita kenal. Waktu terjadinya belum terlalu lampau. c. Dongeng (folktale) Dongeng adalah cerita pendek kolektif kesusastraan lisan, yang tidak dianggap benar-benar terjadi. Dongeng diceritakan dengan tujuan untuk menghibur, melukiskan kebenaran, pelajaran (moral) dan sindiran dan biasanya mempunyai kalimat pembuka dan penutupnya yang bersifat klise, dimulai dengan kalimat pembuka dan penutup : ( pada suatu waktu hidup seorang...dan akhirnya mereka hidup bahagia untuk selama-lamanya). Menurut Asfandiyar (2007: 19) dongeng adalah cerita rekaan, cerita rakyat yang tidak benar-benar terjadi dan bermanfaat bagi perkembangan anak. Baik perkembangan secara kognitif (pengetahuan), afektif (perasaan), sosial, dan aspek konatif (penghayatan). Anti Aarne dan Thompson dalam (Danandjaja 2007: ) membagi jenis-jenis dongeng menjadi empat, yaitu: 1) Dongeng binatang (animal tales) Dongeng binatang adalah dongeng yang ditokohi binatang peliharaan dan binatang liar, seperti binatang menyusui, burung, binatang melata (reptilia), ikan dan serangga. Binatang-binatang jenis ini dalam cerita dapat berbicara dan berakal budi seperti manusia.
3 2) Dongeng biasa (ordinary folktales) Dongeng biasa adalah jenis dongeng yang ditokohi manusia dan biasanya adalah kisah suka duka seseorang. Di Jawa Tengah misalnya Timun Mas dan Joko Kendil. 3) Dongeng lelucon atau anekdot (jokes and anecdots) Dongeng lelucon atau anekdot adalah dongeng-dongeng yang yang dapat menimbulkan rasa mengelikan hati, sehingga menimbulkan tawa bagi yang mendengarkan dan yang menceritakannya. Namun bagi tokoh yang menjadi sasaran dongeng tersebut dapat menimbulkan rasa sakit hati. 4) Dongeng berumus (formula tales) Dongeng berumus adalah dongeng yang dibentuk dengan cara menambah keterangan lebih terperinci dari setiap keterangan lebih terperinci pada setiap pengulangan isi cerita. 3. Fungsi Cerita Rakyat Dalam cerita rakyat, tidak banyak yang mengambarkan cerita masa kini, terkadang pembelajaran inti dari masalah umat manusia justru dari cerita masa lalu, dongeng, legenda, mite yang berisi tentang ajaran budi pekerti dan moral. Dengan demikian anak akan dapat memperoleh pelajaran-pelajaran yang berguna bagi kehidupannya. Salah satu contohnya adalah dongeng. Dongeng sangat dibutuhkan sebagai media hiburan yang bernilai luhur. Selain itu dongeng merupakan media pendidikan yang mudah diterima oleh anak-anak.
4 Menurut Asfandiyar (2007: 23-24) dongeng merupakan cara yang efektif mengembangkan aspek-aspek kognitif (pengetahuan), afektif (perasaan), dan aspek sosial. Selain itu, dongeng dapat membawa anakanak pada pengalaman-pengalaman baru yang belum pernah dialaminya. Lewat cerita rakyat anak-anak tidak merasa diguruikarena mereka merespons segala sesuatu dengan cara mereka sendiri. B. Nilai Sosial Nilai-nilai sosial sikap dan perasaan yang diterima oaleh masyarakat sebagai dasar untuk merumuskan apa yang benar dan penting (dalam pengertian sosiologi). Para ahli sosiologi menjelaskan bahwa nilai sosial, antara lain: Young dalam Huky (1982: 146), merumuskan nilai sosial sebagai asumsi yang abstrak dan sering tidak didasari tentang apa yang benar dan apa yang penting. Disamping itu, nilai sosial dapat juga dirumuskan sebagai petunjuk atau tafsiran harga secara sosial terhadap objek, baik bersifat materil, maupun non materil. Dengan susunan ini nilai harga dari masing-masing yang diukur, ditempatkan dalam suasana struktur berdasarkan rangking yang ada dalam masyarakat tertentu, dan sifatnya abstrak. Bila sikap dan perasaan tentang nilai sosial itu diikat bersama dalam satu sistem maka ia disebut sebagai sistem nilai sosial. Jadi nilai sosial adalah nilai-nilai kebaikan yang berkaitan dengan masyarakat sehingga dapat membedakan baik dan buruk serta dapat bersikap dengan sebaik-baiknya.
5 Ciri-ciri nilai sosial menurut Huky dalam Soeparno (2002: 148) antara lain: 1. Nilai merupakan konstruksi masyarakat yang tercipta melalui saling interaksi diantara para anggota masyarakat. Nilai tercipta secara sosial bukan secara biologis atau bawaan sejak lahir. 2. Nilai sosial ditularkan. Nilai yang menyusun sisten nilai diteruskan dan ditularkan diantara anggota-anggota. Nilai ini dapat diteruskan dan ditularkan dari satu grup ke grup lain dalam satu masyarakat serta kebudayaan yang lainnya. 3. Nilai dipelajari. Nilai dicapai dan bukan bawaan lahir. Proses belajar dan pencapaian nilai-nilai itu, dinulai sejak masa kanak-kanak dalam keluarga melalui sosialisasi. 4. Nilai memuaskan manusia dan mengambilkan bagian dalam usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sosial. Nilai yang disetujui yang telah diterima secara sosial itu menjadi dasar bagi tindakan dan tingkah laku, baik secara pribadi atau kelompok dan masyarakat secara keseluruhan. 5. Nilai merupakan asumsi-asumsi abstrak dimana terdapat konsensus sosial tentang harga relatif dari objek dalam masyarakat. Nilai secara konseptual merupakan abstraksi dari unsur-unsur nilai dan bermacam-macam objek dalam masyarakat. 6. Masing-masing nilai mempunyai efek yang berbeda terhadap orang perorangan dan masyarakat sebagai keseluruhan. 7. Nilai-nilai juga melibatkan emosi 8. Nilai-nilai dapat mempengaruhi pengembangan pribadi dalam masyarakat secara positif maupun negatif. Dijelaskan dalam Lubis (1992: 48-49) nilai sebagai konsep ukuran. Konsep ukuran dalam hal ini menyangkut masalah baik-buruk, indah-jelek, patut-tak patut, dan sebagainya. Dengan adanya nilai sebagai konsep ukuran, ini memungkinkan manusia melakukan penelitian atas objek yang dihadapinya. Dalam melakukan penilaian pada dasarnya manusia tengah menerapkan konsep ukuran atas objek penilaian. Nilai-nilai sosial meliputi ramah, penolong, pemberi, pengasih, sopan santun, menepati janji, baik hati, menjaga rahasia, dan dermawan.
6 1. Ramah adalah sikap sopan terhadap orang lain seperti menyapa orang lain dan berjabat tangan dengan sahabat atau orang yang dikenal. Selain itu ramah merupakan sikap menghormati dan menghargai orang lain. 2. Penolong adalah sikap kesatria yang rela berkorban demi orang lain dengan tujuan untuk meringankan penderitaan orang lain tanpa mengharapkan imbalan dari orang yang ditolong. 3. Pemberi adalah sikap dermawan dan menolong baik harta, tenaga, dan pikiran tanpa mengharapkan imbalan. 4. Pengasih adalah sikap mengasihi, suka menolong, dan pemberi 5. Sopan santun adalah sikap menghormati dan menghargai orang lain yang tercermin dari sikap dan tutur kata 6. Menepati jajnji adalah tidak ingkar, lurus, dan memenuhi apa yang telah diucapkan 7. Baik hati adalah suatu sikap luhur, baik perkataan maupun perbuatan C. Relevansi Nilai-Nilai Sosial dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Nilai-nilai sosial tidak menjadi salah satu pelajaran, tetapi terintegrasi dalam sejumlah mata pelajaran. Mata pelajaran tersebut adalah mata pelajaran yang relevan. Secara umum bertujuan untuk memfasilitasi siswa agar mampu menggunakan pengetahuan, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai, pengembangan keterampilan sosial yang memungkinkan tumbuh dan berkembangnya akhlak mulia dalam diri siswa.
7 Hal itu diwujudkan dalam perilaku sehari-hari, dalam berbagai konteks sosial budaya yang berbhineka sepanjang hayat (Zuriah 2008: 64-65) Nilai sosial dapat diaplikasikan ke dalam pembelajaran Bahasa Indonesia salah satunya melalui cerita rakyat. Pengaplikasian tersebut didasarkan pada kemampuan dan perkembangan anak. Ada empat aspek perkembangan bagi diri anak, yaitu perkembangan intelektual, perkembangan moral, perkembangan emosional dan personal, perkembangan bahasa. Berikut ini merupakan silabus pembelajaran yang berkaitan dengan cerita rakyat dan dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran bahasa Indonesia. SILABUS PEMBELAJARAN INDONESIA 1.1 Mendengarkan 1. Kompetensi Dasar Menemukan hal-hal menarik dalam dongeng yang diperdengarkan 2. Materi Pembelajaran Cara menemukan hal menarik dari dongeng dan implementasinya 3. Kegiatan Pembelajaran a. Mendengarkan penyajian dongeng b. Bertanya jawab untuk menemukan ide-ide yang menarik dari dongeng c. Merangkai ide-ide menarik menjadi hal-hal menarik dari dongeng 4. Indikator Pencapaian Kompetensi a. Mampu menemukan ide-ide menarik dalam dongeng b. Mampu merangkai ide-ide menarik menjadi hal-hal menarik dari dongeng 5. Teknik Penilaian Tes tertulis 6. Bentuk Instrumen Uraian 7. Contoh Instrumen a. Identifikasilah ide-ide menarik yang terdapat dalam dongeng yang disajikan secara lisan ini! b. Rangkaikanlah ide-ide menarik yang berasal dari dongeng yang kamu dengarkan sehingga menjadi hal-hal menarik dari dongeng! 8. Alokasi Waktu 2x40 menit 9. Sumber Belajar Kaset /CD dongeng buku teks
8 Kompetensi Dasar Menunjukkan relevansi isi dongeng yang diperdengarkan dengan situasi sekarang 2. Materi Pembelajaran Cara menunjukan relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang dan implementasi-nya 3. Kegiatan Pembelajaran a. Mendengarkan dongeng b. Mendiskusikan isi dongeng c. Menunjukkan relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang b. Indikator Pencapaian Kpmpetensi a. Mampu menemukan isi dongeng yang diperdengarkan b. Mampu merelevansikan isi dongeng dengan situasi sekarang c. Teknik Penilaian Tes tertulis d. Bentuk Instrumen Uraian e. Contoh Instrumen a. Tulislah isi dongeng yang kamu dengarkan secara lisan! b. Bagaimanakah relevansi isi dongeng yang kamu dengarkan dengan situasi sekarang? Jelaskan! f. Alokasi Waktu 2x40 menit g. Sumber Belajar Kaset /CD dongeng buku teks 2.1 Berbicara 1. Kompetensi Dasar Mampu menemukan isi dongeng yang diperdengarkan Mampu merelevansikan isi dongeng dengan situasi sekarang 2. Materi Pembelajaran Penyampaian cerita 3. Kegiatan Pembelajaran a. Menentukan buku cerita yang menarik berdasarkan persediaan buku di perpustakaan. b. Membaca buku cerita yang menarik itu. c. Berdiskusi untuk menentukan pokok-pokok cerita d. Merangkai pokok-pokok cerita menjadi urutan cerita yang baik dan menarik e. Berlatih bercerita f. Bercerita dengan urutan yang baik, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat 4. Indikator Pencapaian Kpmpetensi a. Mampu menentukan pokok-pokok cerita b. Mampu merangkai pokok-pokok cerita menjadi urutan cerita yang baik dan menarik c. Mampu bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat. 5. Teknik Penilaian a. Tes tertulis b. Tes praktik/ kinerja 6. Bentuk Instrumen a. Uraian b. Uji praktik kerja
9 7. Contoh Instrumen a. Tulislah pokok-pokok cerita yang terdapat di dalam buku cerita yang kamu baca! b. Rangkailah pokok-pokok cerita itu menjadi urutan cerita! c. Berceritalah dengan urutan yang baik serta suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat! 8. Alokasi Waktu 6x40 menit 9. Sumber Belajar Kaset /CD dongeng buku teks Kompetensi Dasar Mengomentari buku cerita yang dibaca 2. Materi Pembelajaran Cara berkomentar terhadap buku cerita dan implementasi- nya 3. Kegiatan Pembelajaran a. Membaca cerita anak b. Menandai hal-hal yang akan dikomentari c. Berdiskusi untuk menentukan bagian/unsur yang perlu dikomentari dari buku cerita d. Mengomentari buku cerita yang dibaca dengan alasan yang logis dan bahasa yang santun 4. Indikator Pencapaian Kpmpetensi a. Mampu menentukan unsur/bagian buku cerita yang akan dikomentari b. Mampu mengomentari cerita dengan alasan yang logis dan bahasa yang santun 5. Teknik Penilaian Penugasan individual/kelompok 6. Bentuk Instrumen Proyek 7. Contoh Instrumen a. Tentukanlah bagian/unsur buku cerita... yang perlu dikomentari b. Bagaimakah komentarmu mengenai buku cerita yang baru saja kamu baca? c. Kemukakan hal itu dengan alasan yang logis dan bahasa yang santun! 8. Alokasi Waktu 4x40 menit 9. Sumber Belajar Perpustakaan dan buku teks 3. Menulis 1. Kompetensi Dasar Menulis kembali dengan bahasa sendiri dongeng yang pernah dibaca atau didengar 2. Materi Pembelajaran Penulisan kembali dongen 3. Kegiatan Pembelajaran a. Membaca/mendengarkan dongeng b. Berdiskusi untuk menentukan pokok-pokok dongeng dan urutannya c. Menulis kembali dongeng berdasarkan urutan pokok-pokok dongeng yang sudah disimpulkan
10 4. Indikator Pencapaian Kpmpetensi a. Mampu menentukan pokok-pokok dongeng b. Mampu menulis dongeng berdasarkan urutan pokok-pokok dongeng 5. Teknik Penilaian a. Tes tertulis b. Tes praktik/kinerja 6. Bentuk Instrumen a. Uraian b. Uji praktik kerja 7. Contoh Instrumen a. Tentukan pokok-pokok dongeng yang kamu baca/dengar! b. Tuliskanlah dengan bahasamu sendiri dongeng yang baru kamu baca/dengar 8. Alokasi Waktu 4x40 menit 9. Sumber Belajar Perpustakaan, rekaman dan buku teks 4. Membaca 1. Kompetensi Dasar Menemukan realitas kehidupan anak yang terefleksi dalam buku cerita anak baik asli maupun terjemahan. 2. Materi Pembelajaran Cara menemukan realitas kehidupan di dalam cerita anak implementasinya. 3. Kegiatan Pembelajaran a. Membaca buku cerita anak b. Berdiskusi untuk mengidentifikasi perilaku dan kebiasaan yang ada dalam buku cerita anak c. Menemukan realitas kehidupan anak yang terefleksi dalam buku cerita anak 4. Indikator Pencapaian Kpmpetensi a. Mampu menuliskan perilaku, kebiasaan yang ada dalam buku cerita anak b. Mampu menemukan realitas kehidupan anak yang terefleksi dalam buku cerita anak. 5. Teknik Penilaian Penguasaan individual/kelompok 6. Bentuk Instrumen Proyek 7. Contoh Instrumen a. Identifikasilah perilaku atau kebiasaan yang terdapat di dalam cerita anak yang kamu baca! b. Tuliskan realitas kehidupan anak yang terefleksi dalam buku cerita anak yang kamu baca! 8. Alokasi Waktu 6x40 menit 9. Sumber Belajar Buku cerita anak dan buku teks MGMP Bahasa Indonesia 2012
11 Nilai sosial menitikberatkan pada tingkah laku (perbuatan). Oleh karena itu perlu adanya langkah-langkah yang tepat berupa aplikasi kegiatan pembelajaran yang mudah dipahami oleh peserta didik. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah melalui penyampaian berbagai bentuk cerita rakyat dengan disertai penyampaian nilai-nilai budi pekerti yang terdapat didalamnya. Nilai sosial diaplikasikan kedalam pembelajaran bahasa Indonesia melalui: membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan. Hal itu dilakukan dalam upaya pembelajaran sastra khususnya cerita rakyat dan penanaman nilai-nilai sosial agar mudah dipahami oleh peserta didik. Selain itu nilai-nilai sosial juga dapat dijumpai pada puisi, percakapan, drama dan lain lain sebagainya. Nilai-nilai yang terdapat dalam cerita rakyat pada hakikatnya sama dengan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan masyarakat pendukungnya. Hal ini disebabkan berbagai bentuk cerita rakyat yang merupakan refleksi dari tata nilai, pandangan hidup, kebiasaan-kebiasaan, pranata sosial, dan bentuk-bentuk konvensi lain yang berlaku dimana cerita rakyat itu tumbuh dan berkembang. Zubaedi (2005: 4) mengemukakan bahwa cerita rakyat dapat dijumpai nilai-nilai luhur antara lain: jujur, bertanggung jawab, sopan santun, disiplin, berhati lapang, berhati lembut, beriman dan bertaqwa. Zubaedi mengemukakan lebih lanjut tentang berkemauan keras, bersahaja, bertenggang rasa, mandiri, manusiawi, wawas diri, mencintai ilmu, menghargai karya orang lain, rasa kasih sayang, rasa malu, rasa percaya diri, rela berkorban, rendah hati, sabar, semangat kebersamaan, setia, sportif, taat
12 azas, takut bersalah, tawakal, tegas, tekun, tepat janji, dan ulet. Dalam cerita rakyat terdapat satu nilai luhur atau lebih tergantung pada isi cerita yang terdapat didalamnya. Nilai-nilai tersebut yang menjadi prioritas pendidikan budi pekerti. Pada dasarnya pemikiran anak dapat dipengaruhi oleh berbagai hal baik lingkungan maupun pergaulan. Seorang anak akan belajar dari apa yang ia baca, dengan demikian cerita rakyat merupakan salah satu cara untuk membentuk tingkah laku dan kepribadian anak. Membaca cerita rakyat hendaknya diambil hal baik didalamnya sehingga membentuk jiwa anak yang lebih baik. Seperti pada dongeng Malin Kundang yang mengisahkan seorang anak yang bernama Malin yang merasa malu mempunyai ibu tua dan miskin. Ia malu pada ayah mertua dan istrinya yang kaya raya sehingga ia tidak mengakui ibunya. Murkalah ibunya dan mengutuknya menjadi batu. Dari cerita tersebut dapat diambil hikmah bahwa seorang anak haruslah berbakti pada orangtu dan tidak boleh menyakiti hati keduanya. Ucapan orang tua adalah doa sehingga jangan sampai membuat marah orang tua selain berdosa juga perbuatan tersebut merupakan hal yang tidak baik.
BAB II GAMBARAN UMUM CERITA RAKYAT LUTUNG KASARUNG. lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa dengan kultur budaya dan
BAB II GAMBARAN UMUM CERITA RAKYAT LUTUNG KASARUNG 2.1 Cerita Rakyat Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat. Cerita rakyat atau legenda adalah cerita pada
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII (Tujuh) /1 (Satu) Standar : Mendengarkan 1. Memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan berita 1. 1 Menyimpulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dilakukan sebelumnya, di antaranya Nilai-Nilai sosial Novel Miskin Kok Mau
9 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan Penelitian novel anak yang mengkaji tentang nilai-nilai sosial sudah pernah dilakukan sebelumnya, di antaranya Nilai-Nilai sosial Novel Miskin Kok Mau
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. orang yang memiliki ciri-ciri pengenal kebudayaan yang membedakannya dari
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Cerita Rakyat Cerita rakyat merupakan bagian folklore, yang dimaksud adalah sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenal kebudayaan yang membedakannya dari kelompok
Lebih terperinciE. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA
- 1266 - E. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA KELAS : I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan
Lebih terperinci1.1 Mob Papua dalam Penelitian Sastra Lisan
Bab I Pendahuluan 1.1 Mob Papua dalam Penelitian Sastra Lisan Bagian ini memuat alasan ilmiah penulis untuk mengkaji mob Papua sebagai bagian dari karya sastra lisan. Kajian karya sastra lisan berarti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipahami anak. Sastra anak secara emosional psikologis dapat ditanggapi dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra anak adalah karya sastra yang dari segi isi dan bahasa sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual dan emosional anak. Bahasa yang digunakan dalam
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas /Semester : VII (Tujuh) /2 (Dua) Standar : Mendengarkan 9. Memahami wacana lisan dalam kegiatan wawancara Kegiatan 9.1 Menyimpulkan
Lebih terperinciContoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN
Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : 085 255 989 455 Website : http://bit.ly/rppkita Terima kasih! PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Adapun berkarakter diartikan sebagai berkepribadian, berperilaku,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karakter dimaknai sebagai bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak (Depdiknas, 2010). Adapun berkarakter
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMP... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII (Tujuh) /1 (Satu) Standar : Mendengarkan 1. Memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan berita 1. 1
Lebih terperinci25. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SD
25. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SD KELAS: I 1. menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya 1.1 menerima dan mensyukuri dirinya sebagai ciptaan 1.2 menerima dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penemuan penelitian. Penelitian ini mengambil cerita rakyat Onggoloco sebagai
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian sastra lisan sangat penting untuk dilakukan sebagai perlindungan dan pemeliharaan tradisi, pengembangan dan revitalisasi, melestarikan
Lebih terperinciBAB VI SIMPULAN DAN SARAN
187 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan membuktikan bahwa cerita rakyat pulau Bangka memiliki kemungkinan untuk dipertimbangkan menjadi bahan ajar apresiasi
Lebih terperinciMonolog/Dongeng PERTEMUAN KE-5. > Berbicara dalam kegiatan monolog/dongeng - Konsep monolog/dongeng - Persiapan monolog/dongeng
Monolog/Dongeng PERTEMUAN KE-5 > Berbicara dalam kegiatan monolog/dongeng - Konsep monolog/dongeng - Persiapan monolog/dongeng Definisi Dongeng Dongeng adalah cerita sederhana yang tidak benar-benar terjadi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks penelitian Pendidikan merupakan wahana untuk membentuk manusia yang berkualitas, sebagaimana dalam undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan pasal 3, yang
Lebih terperincibudi pekerti pelajaran 11
pelajaran 11 budi pekerti Standar Kompetensi 5. Memahami wacana lisan tentang deskripsi benda-benda di sekitar dan dongeng. Kompetensi Dasar 5.2 Menyebutkan isi dongeng. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat
Lebih terperinciKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Bahasa
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerita rakyat adalah cerita yang berkembang di suatu daerah dan dianggap sebagai karya khas daerah tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Cerita Rakyat
Lebih terperinciMapel : Bahasa Indonesia SMP Kelas : 7 Semester : 1
Mapel : Bahasa Indonesia SMP Kelas : 7 Semester : 1 1 MEN- DENGAR KAN 1. Memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan berita 1.1 Menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat Menyimpulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Pada umumnya, cerita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia memiliki banyak cerita rakyat atau dongeng berbentuk fabel. Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikenal masyarakat luas sampai saat ini adalah prosa rakyat. Cerita prosa rakyat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia memiliki banyak warisan kebudayaan dari berbagai etnik. Warisan kebudayaan yang disampaikan secara turun menurun dari mulut kemulut secara lisan biasa disebut
Lebih terperinciNILAI MORAL NOVEL KUTITIPKAN AZEL KEPADAMU KARYA ZAYYADI ALWY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
NILAI MORAL NOVEL KUTITIPKAN AZEL KEPADAMU KARYA ZAYYADI ALWY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Febri Rizki Ananda Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut tersebar di daerah-daerah sehingga setiap daerah memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.
Lebih terperinciC. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA
- 165 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA KELAS VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat, ide-ide, nilai-nilai kejadian-kejadian yang membangun cerita,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra merupakan ekspresi penghayatan dan pengalaman batin si pencerita (atau pun pengarang) terhadap masyarakat dalam suatu situasi dan waktu tertentu. Di dalamnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah karya lisan atau tertulis yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinilan, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya (Sudjiman,
Lebih terperinci31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
Lebih terperinci1. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SD/MI
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG KOMPETENSI INTI DAN PELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH 1. KOMPETENSI INTI
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas/Semester : VIII / 1 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit A. Standar Kompetensi : Memahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual, sosial,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pertemuan Ke- : 1, 2, 3, 4 Alokasi Waktu : 4 40 menit Standar Kompetensi : Memahami pembacaan puisi Kompetensi Dasar : Menanggapi cara pembacaan puisi 1. mengungkapkan isi puisi 2. menangkap isi puisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode ini adalah tahun-tahun berharga bagi seorang anak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sastra mengambil isi sastra tersebut dari kehidupan sehari-hari yang terdapat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan bagian dari kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat. Isi yang ditampilkan dalam sebuah karya sastra adalah proses karya budaya
Lebih terperinciSILABUS. Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Bukittinggi Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : VII / I Tahun Pelajaran :
SILABUS Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Bukittinggi Mata Pelajaran : Kelas / Semester : VII / I Tahun Pelajaran : 2010-2011 1.1 Menyimpulkan isi berita dibacakan dalam beberapa kalimat : Mendengarkan 1. Memahami
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian tentang pengajaran satra telah
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian tentang pengajaran satra telah banyak dilakukan salah satunya, penelitian pengajaran sastra dapat peneliti
Lebih terperinciSILABUS BAHASA JAWA KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR JAWA TENGAH
SILABUS BAHASA JAWA KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR JAWA TENGAH Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Keterangan Kelas 1 1. Mendengarkan Mampu mendengarkan dan memahami
Lebih terperinciSTANDAR ISI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL BAHASA JAWA SD/SDLB/MI PROVINSI JAWA TENGAH
STANDAR ISI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL BAHASA JAWA SD/SDLB/MI PROVINSI JAWA TENGAH A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Sikap Pengetahuan Keterampilan Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
Lebih terperinci07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang
07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasian dalam mempelajari
Lebih terperinciContoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN
Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : 085 255 989 455 Website : http://bit.ly/rppkita Terima kasih! PERANGKAT PEMBELAJARAN PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI
Lebih terperinciKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas : VII, VIII, IX Nama Guru : Dwi Agus Yunianto, S.Pd. NIP/NIK : 19650628
Lebih terperincia. Judul Modul Bagian ini berisi nama modul dari suatu mata pelajaran tertentu. b. Petunjuk Umum
BAB V BAHAN AJAR TEKS SASTRA DI SMP A. Dasar Pemikiran Hasil kajian struktur dan nilai-nilai moralpada cerpen-cerpensurat kabar Suara Merdeka yang telah dilakukan perlu ditindaklanjuti dengan menawarkan
Lebih terperinciMATA PELAJARAN MULOK BAHASA JAWA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA PELAJARAN MULOK BAHASA JAWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP... 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMP... Mata Pelajaran : Bahasa Daerah (Jawa) Kelas/
Lebih terperinciMATA PELAJARAN MULOK BAHASA JAWA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA PELAJARAN MULOK BAHASA JAWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP... RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMP...... Mata Pelajaran : Bahasa Daerah (Jawa) Kelas/
Lebih terperinciSILABUS. Kegiatan Pembelajaran
KELAS XII SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan Laporan laporan kegiatan OSIS
Lebih terperinciBahasa dan Sastra Indonesia
Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VII Kelas VII Maryati Sutopo PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-Undang Bahasa
Lebih terperinciPROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran PKn Kelas 2
Mata Pelajaran PKn 1 1. Membiasakan hidup gotong royong 1.1 mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong. 2. Menampilkan sikap cinta 1.2 Melaksanakan hidup rukun, lingkungan saling
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG
BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG A. Analisis relevansi kurikulum dengan perkembangan sosial Perkembangan sosial
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Pengertian Filologi. kebudayaan suatu bangsa melalui teks-teks tertulis di dalam naskah-naskah klasik
digilib.uns.ac.id BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Filologi Filologi adalah suatu disiplin ilmu pengetahuan yang bertujuan memahami kebudayaan suatu bangsa melalui teks-teks tertulis di dalam naskah-naskah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. nilai-nilai moral terhadap cerita rakyat Deleng Pertektekkendengan menggunakan kajian
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Sepanjang pengamatan peneliti, tidak ditemukan penelitian yang membahas nilai-nilai moral terhadap cerita rakyat Deleng Pertektekkendengan
Lebih terperinciNILAI-NILAI MORAL DALAM CERITA RAKYAT JAMBI Oleh: Suyanti, Albertus dan Irma
NILAI-NILAI MORAL DALAM CERITA RAKYAT JAMBI Oleh: Suyanti, Albertus dan Irma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan nilai-nilai moral dalam cerita rakyat Jambi. Nilai-nilai moral yang terkandung
Lebih terperinciSTUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU
STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU DRS. AHMAD EDDISON, M.Si. Dosen Program Studi PPKn FKIP Universitas Riau, Pekanbaru, Riau E-mail: ahmadeddison@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagi pengalaman, belajar dari yang lain, dan meningkatkan pengetahuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memungkinkan manusia untuk berkomunikasi, berhubungan, berbagi pengalaman, belajar dari yang lain, dan meningkatkan pengetahuan intelektual. Mata pelajaran Bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai nilai di dalam masyarakat dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah
Lebih terperinciE. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SDLB AUTIS
- 1720 - E. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SDLB AUTIS KELAS : I 1.1 Mengakui salam Agama 2.1 Memiliki perilaku santun setelah mengenali salam Agama 1.2 Membiasakan diri melakukan
Lebih terperinciA. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA
- 1217 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sastra merupakan pembelajaran yang dapat memperkaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pembelajaran sastra merupakan pembelajaran yang dapat memperkaya pengalaman anak dan menjadikannya lebih tanggap terhadap peristiwa-peristiwa di sekelilingnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang paling awal atau pra sekolah. Pendidikan anak usia dini merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu lembaga pendidikan yang paling awal atau pra sekolah. Pendidikan anak usia dini merupakan lembaga yang di dalamnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai salah satu proses perubahan pada pembentuk sikap, kepribadian dan keterampilan manusia untuk menghadapi masa depan. Dalam proses pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem,
Lebih terperinci34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)
279 34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kurikulum dalam pendidikan di Indonesia terus berkembang dari waktu ke waktu. Tentunya perkembangan ini terjadi untuk terus meningkatkan mutu pendidikan, bahkan perbaikan
Lebih terperinciBAB VI SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan dan dirumuskan beberapa saran sebagai berikut.
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan pada Bab V dapatlah ditarik beberapa kesimpulan dan dirumuskan beberapa saran sebagai berikut. 6.1 Simpulan Memperhatikan rumusan
Lebih terperinci28. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SD
28. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SD KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Instrument yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Instrumen Penelitian Instrument yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Tape recorder untuk merekam cerita rakyat yang dijadikan data penelitian. 2. Camera untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak dengan tiba-tiba mendapat berkah misterius, kemudian dengan elegannya mencipta suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra adalah suatu tulisan yang memiliki keindahan yang luar biasa karena menggambarkan tentang kehidupan. Seseorang yang berjiwa sastra akan menghasilkan suatu karya
Lebih terperinciINVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan
L A M P I R A N 57 INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan Anda diminta untuk memilih 1 (satu) pernyataan dari setiap rumpun yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai gambaran dunia (dalam kata), hadir pertama-tama kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra sebagai gambaran dunia (dalam kata), hadir pertama-tama kepada pembaca hakikatnya untuk menghibur, memberikan hiburan yang menyenangkan. Sastra menampilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada hakikatnya manusia lahir dalam keadaan tidak berdaya, tidak langsung dapat berdiri sendiri, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Buton dalam kehidupannya terikat kuat oleh tradisi lisan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Buton dalam kehidupannya terikat kuat oleh tradisi lisan. Tradisi lisan tersebut berupa tuturan yang memberi ciri khas terhadap individu atau kelompok
Lebih terperinciBAB V UPAYA PELESTARIAN NYANYIAN RAKYAT KAU-KAUDARA DI SEKOLAH. Pada bagian ini membahas tentang upaya pelestarian kau kaudara yang
175 BAB V UPAYA PELESTARIAN NYANYIAN RAKYAT KAU-KAUDARA DI SEKOLAH A. Pengantar Pada bagian ini membahas tentang upaya pelestarian kau kaudara yang dapat dilakukan di sekolah, antara lain (1) nyanyian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan, dan pendapat
Lebih terperinciA. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNAGRAHITA
- 855 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNAGRAHITA KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan
Lebih terperinciASTA CITRA ANAK INDONESIA
Ide-ide atau konsep-konsep tentang kesejahteraan dan perlindungan anak yang ada pada saat ini tak bisa dilepaskan dari ide-ide atau konsep-konsep yang pernah muncul dan berkembang pada masa-masa sebelumnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia sangat diperlukan bagi perkembangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia sangat diperlukan bagi perkembangan pendidikan. Mempelajari bahasa Indonesia, berarti ikut serta menjaga dan melestarikan bahasa
Lebih terperinci33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)
271 33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Atik Rahmaniyar, 2015
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan karakter secara eksplisit maupun implisit telah terbentuk dalam berbagai mata pelajaran yang diajarkan. Melalui pendidikan karakter diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik, dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan
Lebih terperinciIndikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Mendeskripsikan isi Puisi
SILABUS Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : II/1 Tema : Diri Sendiri Standar Kompetensi : 1. Mendengarkan Memahami teks pendek dan puisi anak yang dilisankan 2. Berbicara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang berlangsung sepanjang hari dari zaman ke zaman (Semi, 2002:1). Menurut
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra menampilkan potret kehidupan manusia. Sastra lahir disebabkan dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan dirinya, menaruh minat terhadap masalah
Lebih terperinciKompetensi Dasar : 1. IPS : Menunjukkan sikap hidup rukun dalam kemajemukan keluarga. 2. IPA : Membedakan lingkungan sehat dan tidak sehat.
RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Nama Sekolah :... Tema : Budi Pekerti Kelas/Semester : I / 1 Alokasi Waktu : 2 minggu Standar Kompetensi : 1. IPS : Memahami identitas diri dan keluarga
Lebih terperinciANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN
ANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN 1. Pesat tapi tidak merata. - Otot besar mendahului otot kecil. - Atur ruangan. - Koordinasi mata dengan tangan belum sempurna. - Belum dapat mengerjakan pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk pribadi manusia menuju yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan di Indonesia sedang gencar-gencarnya dibenahi. Salah satunya yaitu pembaharuan sistem kurikulum guna meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai fakta sosial, manusia sebagai makhluk kultural (Ratna, 2005:14). Dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan salah satu hasil karya seni yang sekaligus menjadi bagian dari kebudayaan. Sebagai salah satu hasil kesenian, karya sastra mengandung
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA DAERAH (JAWA) SMP/ MTs
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA DAERAH (JAWA) SMP/ MTs KELAS/ SEMESTER VIII/ 1 STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR Mendengarkan 1. Memahami unsur instrinsik tembang melalui kegiatan 1. Menemukan
Lebih terperinci31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1
PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS / SEMESTER : I (Satu) / 1 (satu) Standar Kompetensi
Lebih terperinciIPS 1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah
RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Nama Sekolah :... Tema : Pengalaman Kelas/Semester : III / 1 Alokasi Waktu : 3 minggu I. STANDAR KOMPETENSI PKn 1. Mengamalkan makna Sumpah Pemuda IPS 1.
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas/Semester : II/ Pertemuan Ke- : Alokasi Waktu : x 5 menit Standar Kompetensi : Memahami pesan pendek dan dongeng yang dilisankan Kompetensi Dasar : Menceritakan kembali isi dongeng yang didengarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik. Oleh Karena itu, pendidikan secara terus-menerus. dipandang sebagai kebutuhan yang mendesak.
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan hingga kini masih dipercaya sebagai media yang sangat ampuh dalam membangun kecerdasan sekaligus kepribadian anak manusia menjadi lebih baik. Oleh
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK BERCERITA DALAM MENENTUKAN UNSUR INTRINSIK DONGENG SISWA KELAS V SDN 1 SUWAWA KABUPATEN BONE BOLANGO
PENERAPAN TEKNIK BERCERITA DALAM MENENTUKAN UNSUR INTRINSIK DONGENG SISWA KELAS V SDN 1 SUWAWA KABUPATEN BONE BOLANGO Lisliarty Pantolay Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Pembimbing
Lebih terperinciSILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu
KELAS XII SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan Laporan Mencatat pokok-pokok antara fakta Laporan kegiatan isi laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menggambarkan kehidupan baik kehidupan dari diri pengarang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan manusia semakin kompleks seiring perkembangan zaman. Manusia dilahirkan dengan berbagai permasalahan hidup yang dihadapinya. Perasalahan hidup manusia dapat
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh Nama : Yusuf Sangaji NIM : 13108241022 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 RENCANA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembicaraan karya sastra tidak lepas dari penilaian-penilaian. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu seni adalah yang imajinatif,
Lebih terperinciKompetensi Dasar : 1. IPS : Menunjukkan sikap hidup rukun dalam kemajemukan keluarga.
RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK 4 Nama Sekolah : SDN Sekarsari Tema : Kegemaran Kelas/Semester : I / 1 Alokasi Waktu : 3 minggu Standar Kompetensi : 1. IPS : Memahami identitas diri dan
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : IX (Sembilan) / 1 (Satu) Standar : Mendengarkan 1. Memahami dialog interaktif pada tayangan televisi/siaran radio SILABUS PEMBELAJARAN 1.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia tanpa karakter adalah manusia yang sudah membinatang. Orang orang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membicarakan karakter merupakan hal yang sangat penting dan mendasar. Karakter adalah mustika hidup yang membedakan manusia dengan binatang. Manusia tanpa karakter
Lebih terperinci