BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Profil Perusahaan PT. Indopelita Aircraft Services merupakan anak perusahaan dari PT. Pelita Air Services dimana perusahaan tersebut adalah anak perusahaan dari PT. Pertamina yang terdapat di Fasilitas Lapangan Terbang Pertamina, Pondok Cabe (Kode ICAO WIHP), Ciputat Tangerang, dengan lebih dari meter landasan pacu, dan seluas 2,8 hektar terdiri dari hanggar, apron, kantor, gudang dan fasilitas lokakarya dengan alamat lengkap Hanggar IV Bandar Udara Pondok Cabe Ciputat Tangerang Selatan, Indonesia. Pada awalnya bernama divisi Pertamina Air Service, pada tahun 1974 sesuai dengan keputusan Menteri Kehakiman RI no. Y.A.S/444/20 tanggal 19 Desember 1974 disahkan menjadi PT. Pelita Air Service yang bergerak dibidang penerbangan, namun karena setiap maskapai penerbangan diwajibkan melakukan inspeksi pesawatnya di AMO (Approved Maintenance Organization) atau yang sering disebut bengkel perawatan dan perbaikan pesawat. Maka pada tahun 1987 PT. Pelita Air Service mendirikan sebuah AMO dengan nama PT. Indopelita Aircraft Services. PT. Indopelita Aircraft Services merupakan tempat terpadu pusat pemeliharaan dan perbaikan pesawat (AMO) yang didirikan pada tanggal 24 November 1987, untuk menyediakan Jasa pemeliharaan pesawat induk perusahaan PT. Pelita Air Service. IAS telah tumbuh menjadi penyedia layanan inspeksi, pemeliharaan, perbaikan dan overhaul pesawat terkemuka di Indonesia (disertifikasi oleh Indonesia DGAC No: ). PT Indopelita Aircraft Services menyediakan jasa untuk banyak pelanggan, mulai dari instansi pemerintah, maskapai penerbangan, Layanan udara militer, dan regional. 37

2 38 Kemampuan airframe kami menyebar dari pesawat jet sipil berbadan lebar sampai dengan helikopter militer, dan baik untuk melayani komponen mesin, instrumen, radio, dan layanan khusus. Saat ini, IAS mempekerjakan lebih dari 200 pegawai, kebanyakan dari mereka adalah mekanisme yang khusus dan disertifikasi oleh DGAC untuk perawatan pesawat dan beberapa dari mereka juga dilatih di bengkel di Belanda, Perancis, Jerman, Singapura, Australia, Kanada, dan Amerika Serikat Logo Perusahaan 3.3. Visi dan Misi Gambar 3. 1 Logo Indopelita Aircraft Services Sumber : PT. Indopelita Aircraft Services (2012) Visi Layanan yang komprehensif dan salah satu pusat pemeliharaan pesawat terbaik di Indonesia dengan standar kualitas kelas dunia. Misi Untuk mampu menjadi pusat pemeliharaan pesawat dengan layanan efisiensi dengan standar kualitas tinggi, pengiriman yang tepat waktu, dan memenuhi kepuasan pelanggan.

3 Struktur Organisasi Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Indopelita Aircraft Services Sumber: PT. Indopelita Aircraft Services (2012)

4 40 Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT. Indopelita Aircraft Services (lanj.) Sumber: PT. Indopelita Aircraft Services (2012)

5 Tugas dan Wewenang Organisasi Tugas dan wewenang dari masing-masing bagian yang berada di dalam struktur organisasi PT Indopelita Aircraft Services yaitu sebagai berikut: 1. Commisioner Tugas dan wewenang sebagai berikut : Mengawasi pelaksanaan kegiatan operasional yang dijalankan perusahaan dalam upaya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Mengambil keputusan di dalam maupun di luar rapat komisaris. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direktur, termasuk laporan hasil audit internal/eksternal. Memilih dan mengganti pimpinan perusahaan apabila pimpinan perusahaan yang tidak mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2. President Director Tugas dan wewenang sebagai berikut : Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerjasama dengan MD atau CEO). Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar. Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh BOD atau pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam meeting-meeting BOD. 3. Production EVP Tugas dan wewenang sebagai berikut : Membuat rencana kerja dan anggaran direkrtorat produksi serta melakukan pengawasan atasnya.

6 42 Mengendalikan dan mensupervisi kegiatan dalam direktorat produksi. Memotivasi dan menetapkan lingkungan kerja yang baik untuk meningkatkan kinerja personil dalam direktorat produksi. Mengkoordinasikan semua kegiatan direktorat produksi dengan perencanaan kegiatan operasi penerbangan pelanggan. Memastikan bahwa personil dari direktorat produksi mendapatkan pelatihan yang cukup. Memastikan bahwa fasilitas dan alat yang digunakan oleh direktorat produksi tersedia dan cukup. 4. Finance & General Affair EVP Tugas dan wewenang sebagai berikut : Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan. Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening penggunaan air dari langganan. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Direktur Utama. Dalam melaksanakan tugas-tugas Direktur Umum bertanggung jawab kepada Direktur Utama. 5. Engineering Division Tugas dan wewenang sebagai berikut : Mengatur fungsi Engineering Services dalam cara mencapai kualitas produk, biaya yang efektif dan sasaran tepat waktu. Memastikan semua data engineering yang diperlukan dan sumber daya data tersedia dalam kegiatan engineering untuk mencapai kebutuhan pelanggan.

7 43 6. Aircraft Maintenance Division Tugas dan wewenang sebagai berikut : Menyusun, mengatur, dan mengawasi kegiatan pemeliharaan dan repair agar tidak mengganggu jalannya operasi perusahaan. Melakukan perbaikan sarana dan prasarana pabrik bila diperlukan sesuai dengan kemampuan teknik yang dimiliki. Bertanggung jawab atas penggunaan suku cadang dan biaya- biaya yang terjadi sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan maintenance dan repair. 7. Finance Division Tugas dan wewenang sebagai berikut : Mengatur dan mengawasi administrasi yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas. Bertanggung jawab atas lalu lintas pembayaran pembelian material dan penjualan dari pembeli. Mengawasi sistem pengupahan para buruh dan bertanggung jawab atas pembayaran gaji para staf. Menerima laporan dan bukti dari penjualan. 8. Human Resources & General Affair Division Tugas dan wewenang sebagai berikut : Mengelola sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan. Memastikan sumber daya manusia yang dibutuhkan tersedia. 9. Internal Audit Division Tugas dan wewenang sebagai berikut : Melakukan aktivitas pengawasan untuk memastikan bahwa semua proses akutansi dan keuangan berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada.

8 Marketing Division Tugas dan wewenang sebagai berikut : Melakukan pengawasan terhadap proses sales dan marketing yang berjalan di perusahaan. Membuat strategi pemasaran yang meliputi kegiatan menyeleksi beberapa target pasar, mengembangkan dan memelihara bauran pemasaran yang akan menghasilkan kepuasan bersama dengan pasar yang dituju. 11. Quality Assurance & Safety Division Tugas dan wewenang sebagai berikut : Bertanggung jawab dan memeriksa kualitas bahan baku untuk produksi. Membuat standar kualitas setiap bagian yang kritis dari setiap aspek dalam perusahaan. Melakukan pengawasan dan bertanggung jawab atas kualitas dari setiap Infrastruktur dan Tenaga kerja yang ada. 12. Logistic Division Tugas dan wewenang sebagai berikut : Mengkoordinasi dalam pengadaan material kebutuhan pesawat terbang. Mengontrol Material Sesuai dengan Standart. Memastikan ketersediaan material yang dibutuhkan. Mengkoordinasikan penyimpanan material yang dibutuhkan. Memastikan pengiriman dan penerimaan material kebutuhan. Melakukan pengendalian akan material yang dibutuhkan. Mengevaluasi setiap supplier yang bekerja sama dengan perusahaan

9 Project Management Tugas dan wewenang sebagai berikut : Merencanakan pelaksanaan pekerjaan sesuai work plan. Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan sesuai project. Mendistribusikan pekerjaan kepada masing-masing Lead Mechanic. Mengawasi, memeriksa hasil pekerjaan para Lead Mechanic. 14. Certifying Staff Tugas dan wewenang sebagai berikut : Menguasai dengan program Quality Assurance and Safety / CMPM yang berlangsung dan memonitor kegiatan pemeliharaan sesuai dengan program tersebut. Memiliki qualifikasi sebagai Inspector dari pesawat yang sedang dilakukan perawatan. Memastikan perawatan / maintenance yang telah dilakukan terhadap pesawat telah sesuai dengan ketentuan yang ada. Menjamin kondisi pesawat sudah layak untuk dioperasikan kembali dengan menandatangani for Return To Service (RTS). 15. Inspector Tugas dan wewenang sebagai berikut : Menguasai dengan benar program Quality Assurance and Safety / CMPM yang berlangsung dan memonitor kegiatan pemeliharaan sesuai dengan program tersebut. Memonitor prosedur pemeliharaan (Basic maintenance) untuk memutuskan kesesuaian terhadap kebijakan & standar yang telah ditetapkan. Memonitor perencanaan & persiapan produksi termasuk penyiapan dan pemasokan material. Berpartisipasi terhadap aktifitas trouble shooting pada airframe & powerplant dan berinisiatif terhadap penyempurnaan perbaikan

10 Proses Bisnis PT. Indopelita Aircraft Service Sistem supply chain management pada PT. Indopelita Aircraft Service dalam prosesnya masih menggunakan cara manual seperti masih memanfaatkan telepon dan fax sebagai media komunikasinya dengan para supplier. Yang bertanggung jawab dalam proses supply chain management adalah divisi logistik, yang tugasnya mengontrol aliran material di sepanjang rantai pasokan. Divisi logistik terdiri dari bagian warehousing yang mengontrol stock/jumlah persediaan. Proses SCM PT. Indopelita Aircraft Service adalah sebagai berikut : 1. Customer melakukan order kepada bagian marketing. 2. Bagian marketing menerima order dari customer kemudian dilanjutkan dengan mengirimkan order kepada produksi untuk dibuatkan penawaran harga atas order tersebut. 3. Setelah bagian produksi menerima rincian order dari customer melalui marketing maka produksi membuat penawaran harga kepada customer atas pekerjaan yang akan dilakukan. 4. Bagian produksi mengirimkan penawaran harga melalui marketing kepada customer dimana customer akan melihat rincian harga yang diberikan perusahaan jika setuju maka proses selanjutnya dilakukan. 5. Jika setuju maka bagian marketing akan membuat NUP yang akan diberikan kepada bagian produksi dimana NUP tersebut berisi order dari customer, pekerjaan dan barang yang dibutuhkan dan harga yang telah disepakati. 6. Setelah produksi menerima NUP maka produksi akan membuat MRL yang akan diberikan kepada logistik.. 7. Setelah MRL diterima maka bagian logistik akan mengecek ketersediaan barang yang diperlukan, bilamana barang yang dibutuhkan tidak ada maka bagian logistik akan memesan barang tersebut dengan mengirimkan RFQ kepada supplier. Yang nantinya supplier akan mengirimkan quotation yang jika nantinya perusahaan setuju dengan quotation yang dikirimkan maka bagian logistik akan menerbitkan PO yang akan diberikan kepada supplier dan divisi lain yang memerlukan. 8. Setelah supplier menerima PO maka supplier akan mengirimkan barang yang tertulis dalam PO tersebut

11 47 9. Setelah supplier mengirim barang dan barang diterima oleh bagian logistik bagian quality assurance akan melakukan pengecekan terhadap kualitas dan kuantitas barang tersebut. Setelah dilakukan pengecekan dan tidak ada kerusakan atau kekurangan terhadap barang yang dipesan maka bagian warehouse akan membuat material receive sheet (MRS) sebagai tanda penerimaan barang. Akan tetapi apabila barang yang dipesan tidak sesuai maka MRS tidak disetujui dan barang tersebut akan dikembalikan kepada supplier. 10. Jika Barang yang dibutuhkan tersedia, maka bagian produksi akan membuat Surat Perintah Kerja (SPK) untuk diberikan kepada mekanik. 11. Mekanik menerima surat perintah kerja yang berisi nama pekerjaan dan material yang dibutuhkan. 12. Mekanik akan mengambil barang yang sesuai dengan SPK menggunakan surat perintah pengeluaran barang (SPPB) dan melakukan penyelesaian pekerjaan. 13. Setelah pekerjaan telah selesai dilakukan maka mekanik membuat laporan penyelesaian pekerjaan yang akan diserahkan kepada bagian marketing. 14. Bagian keuangan membuat surat penagihan yang akan diserahkan kepada bagian marketing untuk penagihan kepada customer. 15. Customer melakukan pembayaran kepada bagian marketing. 16. Bagian marketing akan menyerahkan bukti transfer kepada bagian keuangan. 17. Bagian keuangan menerima bukti transfer dan membuat bukti pembayaran untuk diserahkan kepada customer melalui marketing serta membuat laporan.

12 48

13 49 Gambar 3.4 Activity Diagram : Sistem yang sedang berjalan 3.7. Preliminary Step Dalam mengembangkan dan menimplementasi sistem aplikasi e- Supply Chain Management memerlukan beberapa tahapan dari preliminary step, yaitu sebagai berikut Energize The Organization Tahapan awal untuk rencana pengembangan e-supply Chain Management pada perusahaan PT. Indopelita Aircraft Services adalah mendapatkan dukungan dari pihak manajemen puncak untuk perancangan dan implementasi sistem. Bagian-bagian ymanajemen puncak PT. Indopelita Aircraft. Dukungan dari pihak manajemen puncak sangatlah diperlukan agar proses perancangan dan implementasi e-scm dapat berjalan dengan lancar. Manajemen Puncak PT. Indopelita Aircraft Services harus mengetahui segala konsep dan permasalahan yang terdapat dalam perusahaan serta tujuan dari perancangan sistem e-scm sehingga manajemen puncak dapat memberikan dukungan penuh dalam perancangan dan implementasi sistem e-scm. Dukungan dari semua staf-staf perusahaan PT. Indopelita Aircraft Services sangat diperlukan untuk memberikan gambaran mengenai proses-proses yang mempengaruhi penerapan e-scm. Seluruh bagian dari perusahaan meliputi pihak manajemen puncak dan seluruh staf harus berpartisipasi aktif dalam proses perancangan dan implementasi e- SCM. Berikut ini adalah pihak pihak terkait yang mempunyai peranan penting dalam sistem e-scm: 1. Bagian Produksi Melakukan perencanaan produksi untuk setiap pesanan customer. Melakukan permintaan material kepada bagian logistic untuk kebutuhan produksi pesanan customer.memastikan keperluan yang dibutuhkan oleh customer dalam hal perawatan, memastikan pengerjaan perbaikan sesuai dengan rencana.

14 50 2. Bagian Marketing Melakukan penerimaan order dari customer. Berinteraksi langsung dengan customer, mengurusi masalah yang berhubungan dengan customer, menerima keluhan dari customer. 3. Mekanik Melakukan hal yang berhubungan dengan pengerjaan perbaikan, memastikan ketersediaan SDM untuk pengerjaan perbaikan, melakukan koordinasi dengan bagian logistik dalam hal material yang dibutuhkan dalam pengerjaan perbaikan, melakukan pengambilan material ke bagian warehouse, membuat laporan perbaikan. 4. Bagian Logistik Mengatur arus persediaan material, berinteraksi langsung dengan supplier, melakukan penawaran terhadap material yang dibutuhkan, memastikan ketersediaan material yang dibutuhkan. Melakukan penerimaan permintaan kebutuhan dari semua departemen perusahaan. Berinteraksi langsung dengan supplier. Melakukan penawaran harga terhadap barang yang akan dibeli. 5. Bagian Warehouse Mengurus penerimaan material yang dikirim oleh supplier, memastikan pengiriman material dari supplier sesuai jadwal, mengurus penerimaan barang dari customer, mengurus pengeluaran material yang dibutukan untuk pengerjaan perbaikan Enterprise Vision PT. Indopelita Aircraft Services memiliki visi sebagai Layanan yang komprehensif dan salah satu pusat pemeliharaan

15 51 pesawat terbaik di Indonesia dengan standar kualitas kelas dunia. Dalam mencapai visi perusahaan, perusahaan memerlukan analisa lingkungan bisnis.analisis tersebut dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam pencapaian visi. Analisis lingkungan bisnis perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan analisis lima kekuatan Porter yang terdiri dari persaingan antar perusahaan kompetitor, potensi masuknya pesaing baru, potensi pengembangan produk subtitusi, daya tawar pemasok, dan daya tawar konsumen. Dibawah ini adalah model kekuatan Porter pada PT. Indopelita Aircraft Services : Analisis Lima Kekuatan Porter Analisis Lima kekuatan Porter membantu memahami lingkungan kompetitif perusahaan dari lima sudut pandang, sebagai berikut : Persaingan antara Perusahaan Sejenis di Dalam Industri Menurut IAMSA tahun 2010, PT. Indopelita Aircraft Services saat ini mengusai 2,1% pangsa pasar dalam hal perawatan dan perbaikan pesawat untuk market domestic, Berikut komposisi market domestic pada tahun 2010 menurut sumber IAMSA sebagai berikut : A. GMF Aeroasia menguasai 68,3% market domestic yang sebagian diperoleh dari jasa perawatan pesawat induk perusahaannya, Garuda Indonesia B. ACS PT.DI, menguasai 6,1% dari market domestik yang sebagian diperoleh dari Induk perusahaannya PT.DI. C. SBU MMF menguasai 4% dari market domestik yang sebagian diperoleh dari jasa perawatan pesawat induk perusahaan nya Merpati Nusantara. D. PT. ANI menguasai sebesar 2,5% market domestik dimana dipeoleh dari armada lease pesawat yang dimilikinya

16 52 E. PT. Lion Technic menguasai 9,87% market domestic yang diperoleh dari perawatan armada Lion Air. F. Sisa market sebesar 7,13% diperebutkan oleh MRO lainnya. Ancaman Persaingan dari Perusahaan Baru Dari hasil wawancara dengan perusahaan, PT. Indopelita Aircraft Services untuk masuk ke dalam dunia bisnis dalam hal perbaikan pesawat atau yang lazim disebut MRO saat ini tidak terbilang mudah dan juga tidak terbilang sulit. Dalam proses perawatan dan perbaikan pesawat perusahaan harus memiliki SDM yang baik, karena perusahaan harus memiliki Engineer yang memiliki sertifikasi dari si pembuat pesawat hal tersebut digunakan agar pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan prosedur standar dari pembuat pesawat untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan, selain itu perusahaan dalam bidang perbaikan pesawat diwajibkan memiliki fasilitas hangar atau minimal menyewa hangar selain itu kelengkapan dari toolstools dan dari fasilitas yang dibutuhkan harus melalui serifikasi Direktorat Sertifikasi dan Kelaikan Udara ( DSKU ). Ancaman dari Produk Substitusi PT. Indopelita Aircraft Services merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perawatan dan perbaikan pesawat. Di Indonesia banyak perusahaan penerbangan atau airlines yang tidak memiliki MRO atau tempat perbaikan pesawat karena sesuai dengan peraturan Ditjen Perhubungan Udara setiap pesawat dengan kode registrasi Indonesia (PK) harus merawat dan melakukan perbaikan pesawatnya di MRO. Perawatan dan perbaikan pesawat menjadi hal yang sangat penting untuk maskapai penerbangan sehingga tidak ada alternative lain yang dapat dilakukan dalam perawatan dan perbaikan pesawat.

17 53 Daya Tawar Menawar Supplier Bedasarkan hasil analisis, PT. Indopelita Aircraft Services memiliki daya tawar menawar pemasok yang kuat dikarenakan setiap komponen dari perawatan dan perbaikan pesawat terbang memiliki supplier sendiri tergantung dari jenis dan produsen pesawat. PT.Indopelita Aircraft Services memiliki mitra supplier yang terdapat di dalam dan di luar negeri. Dimana jika PT. Indopelita Aircraft Services membutuhkan material yang dibutuhkan untuk pengerjaan perbaikan maka perusahaan akan memesan material kepada supplier tetap sesuai dengan jenis dan produsen pesawat terbang dalam masa perawatan dan perbaikan tersebut. Daya Tawar Menawar Konsumen Berdasarkan hasil analisis yang didapat dari PT. Indopelita Aircraft Services, customer dari PT. Indopelita Aircraft Services adalah induk perusahaan PT.PAS, TNI AD, TNI AL, Polisi Udara, Sekretariterat Negara, dan beberapa maskapai charter. Para customer biasanya melakukan perbaikan dan perawatan pesawatnya jika waktu servis jatuh tempo misal seperti 5000 jam dan sebagainya. Biasanya para customer melakukan perawatan rutin pesawatnya saat waktu servis tiba dimana biasanya adalah para customer tetap.sehingga daya tawar customer sangat kuat karena perawatan rutin untuk pesawat sangat vital sebab jika pesawat tersebut tidak dirawat maka pesawat tersebut tidak layak terbang. Selain itu ada juga customer yang datang hanya untuk melakukan perbaikan bukan perawatan rutin. Dalam hal ini biasanya pesawat mengalami kerusakan sehingga pesawat tersebut tidak layak terbang, biasanya tipe pesawat yang sesuai dengan kualifikasi perbaikan perusahaan.

18 Supply Chain Value Assessment PT. Indopelita Aircraft Services adalah perusahaan yang bergerak dibidang perawatan dan perbaikan pesawat terbang. PT. Indopelita Aircraft Services melayani jasa seperti Overhaul, Painting, Aircraft Inspection, dll. Untuk pesawat jet, propeller dan balingbaling Pengambilan keputusan untuk merancang sistem disesuaikan dengan proses bisnis yang sedang berjalan dan juga kegiatan pendukung lain di perusahaan agar tercipta proses bisnis baru yang lebih baik. Analisis Value Chain Network Analysis dinilai tepat untuk menganalisis proses bismis tersebut. Value dari perusahaan dihasilkan dari aktivitas-aktivitas yang mempengaruhi proses bisnus utama dalam perusahaan tersebut. Aktivitas-aktivitas tersebut dibagi menjadi dua, yaitu Primary Activity (Primary Activity) dan aktivitas pendukung (support activities) Primary Activity ( Primary Activity) Inbound Logistic A. Proses Pengadaan Material Tujuan dari proses ini adalah untuk memastikan material yang dibutuhkan perusahaan terpenuhi. Hal ini sangat penting karena tanpa adanya material, proses pengerjaan perbaikan tidak akan dapat diulakukan serta memastikan material yang dikirimkan oleh supplier sesuai dengan material yang dipesan oleh perusahaan. Berikut adalah proses pemesanan material pada PT. Indopelita Aircraft Services : 1. Saat memutuskan untuk menerima order dari customer, maka bagian produksi akan meminta bagian logistic untuk melakukan pengadaan material yang dibutuhkan untuk proses pengerjaan perbaikan. Bagian Logistik akan

19 55 menghubungi pihak supplier dengan mengirimkan Request for Quotation (RFQ) melalui kepada supplier. 2. Supplier kemudian akan mengkonfirmasi RFQ dengan mengirimkan Quotation, karena sebagian supplier merupkan supplier tetep maka negosisasi harga hanya dilakukan sesekali. 3. Setelah did ap atkan kep astian tentang kesanggup an supplier untuk memenuh i p esanan dan waktu p engir iman, maka bagian logistik akan segera membuat PO p embelian sesuai d en gan kesep akatan y ang ada d an men girimkanny a kep ada supplier melalui f ax. atau Bagian warehouse menerima barang dan tagihan yang dikirimkan oleh supplier. 5. Bagian Quality Assurance akan mengecek barang yang dikirimkan oleh supplier, jika barang yang diterima sesuai maka bagian warehouse akan membuat Material Received Sheet dan mengupdate stok barang, jika barang tidak sesuai maka barang akan dikembalikan. 6. Seteah menerima tagihan maka bagian marketing akan mengirimkan tagihan kepada bagian keuangan untuk dilakukan pembayaran Nilai yang dihasilkan dari proses ini adalah : 1. Memastikan kebutuhan material perusahaan terpenuhi agar perusahaan dapat melakukan pengerjaan perbaikan dengan tepat waktu. 2. Memastikan material yang dipesan sesuai dengan kebutuhan, baik dari segi jenis material, kualitas material, harga material, maupun waktu yang diperlukan. 3. Menerima pengiriman pesanan yang dikirim oleh supplier 4. Memastikan semua material yang dikirimkan supplier sesuai dengan pesanan dan dalam keadaan yang baik.

20 56 Gambar 3.5 Activity Diagram Proses Pengadaan Material

21 Operations A. Proses Pengeluaran Barang Tujuan dari proses ini adalah untuk memastikan pengeluaran barang sesuai dengan apa yang tertera dalam permintaan barang awal serta mengontrol persediaan barang dalam perusahaan. Hal ini sangat penting agarerkontrol dengan baik maka diperlukan prosedur pengeluaran barang yang. Berikut adalah proses pengeluaran barang pada PT. Indopelita Aircraft Services: 1. Bagian warehouse akan konfirmasi jika barang telah tersedia ke bagian produksi 2. Bagian produksi membuat surat perintah kerja dan dikirimkan ke mekanik 3. Setelah menerima surat perintah kerja maka mekanik akan meminta material yang dibutuhkan untuk proses pengerjaan perbaikan dengan menggunakan surat perintah pengeluaran barang yang dikirimkan ke bagian warehouse 4. Setelah bagian warehouse menerima surat perintah pengeluaran barang maka bagian warehouse maka material yang tertera akan di keluarkan oleh warehouse dan mengupdate stok yang tersedia lalu diserahkan kepada mekanik Nilai yang dihasilkan dari proses ini adalah : 1. Mengontrol pengeluaran barang 2. Memastikan tidak terjadi kesalahan dalam pengeluaran barang 3. Menghindari pengeluaran barang yang tidak diperlukan

22 58 Gambar 3.6 Activity Diagram : Proses Pengeluaran Barang B. Proses Pengerjaan Perbaikan Tujuan dari proses ini adalah untuk memastikan pengerjaan perbaikan yang dilakukan sesuai dengan standar perusahaan serta memastikan tidak terjadi kesalahan dalam pengerjaan perbaikan. Hal ini sangat penting agar pekerjaan perbaikan selesai tepat waktu maka diperlukan prosedur pengerjaan perbaikan pesawat yang baik serta memastikan

23 59 hasil pekerjaan baik. Berikut adalah proses pengerjaan perbaikan pada PT. Indopelita Aircraft Services : 1. Setelah Mekanik menerima barang dari bagian warehouse maka mekanik akan melakukan pengerjaan perbaikan 2. Mekanik akan melakukan pengerjaan perbaikan dan akan dibuatkan Laporan Penyelesaian Perbaikan oleh mekanik jika pekerjaan selesai. 3. Setelah Laporan Penyelesaian Perbaikan selesai dibuat oleh mekanik maka Laporan Penyelesaian Perbaikan akan dikirim ke bagian Produksi Nilai yang dihasilkan dari proses ini adalah : 1. Memastikan pekerjaan selesai tepat waktu 2. Memastikan perkerjaan perbaikan sesuai dengan kontrak awal Gambar 3.7 Activity Diagram Proses Pengerjaan Perbaikan

24 Outbound Logistic A. Proses Penyerahan Pesawat Tujuan dari proses ini adalah untuk memastikan bahwa customer menerima barang jadi setelah proses pengerjaan perbaikan yang dilakukan sesuai dengan standar perusahaan dan setelah customer telah melaksanakan kewajibannya dengan membayar tagihan yang ada. Berikut adalah proses penyerahan pesawat pada PT. Indopelita Aircraft Services : 1. Marketing akan menerima surat penagihan dari bagian keuangan 2. Bagian Marketing akan melakukan penagihan dengan mengirimkan surat penagihan kepada customer. 3. Setelah itu, jika customer telah membayar penagihan yang ada maka pesawat yang telah diperbaiki dapat diambil oleh customer Nilai yang dihasilkan dari proses ini adalah : 1. Memastikan customer telah melakukan pembayaran sebelum pengambilan pesawat

25 61 Gambar 3.8 Activity Diagram : Proses Penyerahan Pesawat Sales and Marketing A. Proses Penerimaan Order Aktivitas ini sebagai langkah awal perusahaan dalam mendapatkan dan menerima pesanan dari customer.. Berikut adalah proses penerimaan order pada PT. Indopelita Aircraft Services : 1. Customer akan menghubungi PT. Indopelita Aircraft Services untuk mengajukan jasa perbaikan dan perawatan pesawat.

26 62 2. Bagian Marketing akan menerima order dari customer lalu akan mengirimkan order customer ke bagian Produksi untuk diidentifikasi 3. Bagian Produksi mengidentifikasi order dari customer jika perusahaan mampu mengerjakan order yang diberi customer maka bagian produksi akan membuat Surat Penawaran Harga untuk customer. 4. Bagian Produksi membuat surat penawaran harga untuk diberikan kepada customer melalui bagian marketing. 5. Marketing mengirimkan surat penawaran harga kepada customer, jika customer setuju maka akan dibuatkan NUP, jika tidak terjadi negosiasi harga. 6. Bagian Marketing membuat Nomor Urut Penjualan sebagai tanda bahwa telah terjadi kesepakatan antara perusahaan dan customer. Nilai yang dihasilkan dari proses ini adalah : 1. Menerima permintaan produksi dari customer. 2. Melakukan penghitungan penawaran harga yang kompetitif. 3. Membuat kontrak kerja dengan customer.

27 63 Gambar 3.9 Activity Diagram Proses Penerimaan Order B. Proses Penagihan Ke Customer Tujuan dari proses ini adalah untuk memastikan penagihan ke customer sesuai dengan standar perusahaan dan aliran kas perusahaan berjalan lancar. Hal ini sangat penting agar kas perusahaan stabil dan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Berikut adalah proses penagihan ke customer pada PT. Indopelita Aircraft Services : 1. Setelah Keuangan menerima Laporan Penyelesaian Perbaikan Maka Keuangan akan membuat Surat Penagihan.

28 64 2. Marketing akan menerima Surat Penagihan untuk melakukan penagihan kepada customer, dengan mengirimkan surat penagihan yang diserahkan keuangan ke marketing untuk diberikan pada customer 3. Setelah menerima pembayaran dan bukti transfer dari customer maka bagian marketing akan melakukan konfirmasi bahwa tagihan sudah dibayar kepada keuangan 4. Bagian keuangan membuat bukti pembayaran yang diserahkan kepada bagian marketing untuk diberikan kepada customer Nilai yang dihasilkan dari proses ini adalah : 1. Memastikan penagihan kepada customer tepat sasaran 2. Memastikan pembayaran tagihan sebelum pesawat diserahkan 3. Memastikan kas perusahaan tidak terganggu 4. Memastikan agar proses penagihan berjalan lancar

29 65 Gambar 3.10 Activity Diagram : Proses Penagihan Ke Customer Services A. Proses Pelayanan Keluhan Customer Aktivitas ini sebagai pelayanan dari PT. Indopelita Aircraft Service untuk menjaga kepercayaan dan loyalitas customer. Sebagai salah satu aktivitas penting dari perusahaan yang bergerak jasa perawatan dan perbaikan pesawat maka harus menjaga kualitas hasil dari perbaikan pesawat yang akan diterima oleh customer, apabila

30 66 terdapat kekurangan dalam hasil pekerjaan atau rusak pada saat penerimaan pesawat oleh customer maka pihak customer berhak untuk menyampaikan keluhannya tersebut dan meminta perbaikan ulang atas pekerjaan yang tidak sempurna tersebut. Berikut adalah proses pelayanan keluhan customer pada PT. Indopelita Aircraft Services : 1. Customer akan menyampaikan keluhan dengan melampirkan NUP kepada bagian marketing 2. Bagian Marketing akan menerima keluhan untuk dilkaporkan kepada bagian produksi 3. Setelah menerima laporan dari bagian marketing bagian produksi akan meninjau keluhan customer 4. Jika ditemukan hal kekurangan dalam perbaikan sebelumnya maka bagian produksi akan membuat SPK untuk mekanik untuk melakukan perbaikan. 5. Mekanik melakukan perbaikan 6. Mekanik akan membuat laporan penyelesaian perbaikan yang untuk dikirimkan ke produksi 7. Jika sudah selesai maka bagian produksi akan mengkonfirmasi bagian marketing bahwa pesawat telah selesai diperbaiki 8. Marketing akan melakukan penyerahan pesawat kepada customer Nilai yang dihasilkan dari aktivitas ini adalah : 1. Menjaga kepercayaan customer untuk menggunakan jasa perbaikan dan perawatan pesawat di PT. Indopelita Aircraft Services. 2. Meningkatkan loyalitas customer terhadap perusahaan. 3. Mengetahui kekurangan dalam hasil perbaikan pesawat.

31 Gambar 3.11 Activity Diagram : Proses Pelayanan Keluhan customer 67

32 Aktivitas Pendukung (Support Activities) Dalam menjalankan proses bisnis utama, perusahaan juga memerlukan aktivitas-aktivitas pendukung pada PT. Indopelita Aircraft Services agar perancangan sistem e-scm dapat berjalan dengan lancar dan baik, beberapa aktivitas pendukung sebagai berikut : Infrastructure Beberapa infrastruktur untuk mendukung proses bisnis PT. Indopelita Aircraft Services sebagai berikut : 1. Mengecek tools-tools perbaikan di PT.Indopelita Aircraft Services sesuai dengan standar perbaikan yang telah di tetapkan oleh perusahaan 2. Melakukan pengawasan disemua divisi yang dilakukan oleh masingmasing kepala divisi sesuai kebijakan Standart Operation Procedur (SOP) yang telah ditetapkan perusahaan. Hasil yang didapat dari aktivitas infrastruktur bagi PT. Indopelita Aircraft ServicesIndonesia yaitu : 1. Mengontrol semua kegiatan sesaui dengan tugas dan tanggung jawab dalam kebijakan SOP. 2. Memastikan tools-tools yang digunakan memenuhi syarat dan dalam kondisi baik untuk mendukung Primary Activity dalam memproduksi produk dari pesanan customer Human Resource Management Aktivitas human resource management untuk mendukung proses PT. Indopelita Aircraft ServicesIndonesia sebagai berikut : 1. Menjaga absensi seluruh pegawai agar produktivitas tetap tinggi. 2. Melaksanakan kegiatan training untuk membangun pribadi pekerja yang profesional dalam bekerja. 3. Melakukan refreshing license yang dimiliki oleh para mekanik agar mekanik dapat mengetahui segala jenis masalah baru yang ada untuk jenis-jenis pesawat yang dimaksud.

33 69 4. Melakukan pengawasan kinerja pegawai dengan memberikan penghargaan bagi pegawai dengan kinerja yang baik sebagai motivasi untuk pegawai dalam melaksanakan tugasnya. 5. Melakukan perekrutan pegawai baru berdasarkan kebutuhan masingmasing divisi dengan ketentuan persyaratan kandidat yang telah ditetapkan oleh perusahaan 6. Memberikan surat teguran bagi pegawai yang tidak bekerja sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Hasil yang didapat dari aktivitas human resource management bagi PT. Indopelita Aircraft ServicesIndonesia yaitu : 1. Menciptakan lingkungan kerja nyaman sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai dalam bekerja. 2. Meningkatkan produktivitas proses perbaikan dan perawatan pesawat. 3. Memberikan apresiasi dan penghargaan kepada pegawai atas loyalitasnya bekerja pada PT. Indopelita Aircraft Services. 4. Memberikan teguran atau hukuman bagi pegawai yang tidak menjalankan tugas dan wewenang yang telah diberikan Technology Development Dalam mendukung proses bisnis perusahaan, PT. Indopelita Aircraft Services untuk penggunaan asset teknologi saat ini dipegang oleh bagian Human Resource dan General Affair, penggunaan asset teknologi antara lain seperti, computer, telepon, Fax, mesin copy, internet dan printer. Bertujuan untuk mengontrol penggunaan asset teknologi dimana teknologi tersebut digunakan untuk mempermudah masing-masing divisi dalam menjalankan tugas dan memberikan akses informasi dan komunikasi yang mudah dalam menjalin hubungan dengan pihak-pihak terkait. Hasil yang didapat dari aktivitas technology development bagi PT. Indopelita Aircraft Services adalah : 1. Meningkatkan produktivitas dalam bekerja. 2. Memberikan kemudahan akses informasi dan komunikasi. 3. Mengontrol penggunaan asset teknologi yang ada.

34 Procurement Aktivitas pembelian bahan baku dan perlengkapan fasilitas perusahaan lainnya menjadi aktivitas penting khususnya untuk perusahaan jasa perbaikan. Ketersediaan material sangat penting untuk tetap berjalannya proses pelayanan perbaikan dan perawatan dari pesanan customer. Hasil yang didapat dari aktivitas procurement bagi PT. Indopelita Aircraft Services adalah : 1. Memastikan proses pengadaan material berjalan dengan baik. 2. Melakukan pembelian material sesuai kebutuhan masing-masing permintaan. 3. Menjamin kualitas dan kuantitas pembelian material sesuai dengan permintaan. 4. Memastikan hubungan dengan supplier berjalan dengan baik.

35 Mengidentifikasi Biaya dan Mengalokasikannya ke dalam Aktivitas Perusahaan Pada tahapan ini dilakukan identifikasi biaya dengan menganalisis rincian biaya - biaya perusahaan dari data biaya perusahaan dan data laporan laba rugi perusahaan yang kemudian dialokasikan ke dalam aktivitas value chain: Tabel 3.1 Aktivitas aktivitas Biaya No Aktivitas Value Chain Aktivitas-aktivitas perusahaan AKTIVITAS PRIMER 1 Inbound Logistic Persediaan Sparepart 2 Operation Beban Material, Biaya Tenaga Kerja Langsung, Beban Fasilitas Produksi, Beban Overhead 3. Outbound Logistic Beban Kendaraan 4. Sales and Marketing Biaya Pemasaran 5. Services Beban Lain-Lain AKTIVITAS SEKUNDER 6. Procurement Beban Material (termasuk dalam operation) 7. Infrastructure Inventoris Kantor, Peralatan Teknik, Kendaraan Bermotor, Bangunan dan Sarana. 8. Human Resource Biaya Tenaga Kerja 9. Technology and Development Beban Umum Sumber : data perusahaan

36 Mengkomposisikan Biaya Pada Aktivitas Value Chain Tabel 3.2 Komposisi Biaya Pada Aktivitas Primer Value Chain NO 1 Primary Activity Inbound Logistics 2011 Persentas e 2012 Persent ase IDR 536,987, % IDR 588,652,850 Rata-Rata Persentase 2.62% 3.14% 2 Operations 3 4 Outbound Logistics Sales and Marketing 93.27% 93.15% IDR 13,675,084, % IDR 20,954,942,814 IDR 150,063,600 IDR 205,119, % 0.97% 1.02% IDR 262,782,618 IDR 482,606, % 1.97% 1.79% 5 Servicing IDR 73,502, % IDR 235,455, % 0.77% Total IDR 14,698,421,069 IDR 22,466,776, % % % Sumber : diolah dari data peneliti Tabel 3.3 Komposisi Biaya Pada Aktivitas Sekunder Value Chain NO 1 Secondary Persentas 2011 Activity e 2012 Infrastructur e IDR 934,634, % IDR 646,258,153 Persent Rata-Rata ase Persentase 15.50% 20.68% 2 Procurement IDR 536,987, % IDR 588,652,850 Human 3 Resource IDR 1,656,276, % IDR 1,696,035,758 Technology 4 and Development IDR 487,560, % IDR 1,237,335, % 14.49% 40.69% 43.25% 29.68% 21.58% Total IDR 3,615,457, % IDR 4,168,282,567 Sumber : diolah dari data peneliti 100% 100%

37 Pembahasan Pengolahan data Dari hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa PT. Indopelita Aircraft Services lebih banyak melakukan aktivitas primer daripada aktivitas sekunder. Berikut merupakan pembahasan proporsi aktivitas aktivitas biaya pada tahun 2011 dan 2012 adalah sebagai berikut: Inbound Logistic Aktivitas Inbound logistic memiliki proporsi biaya terbesar kedua yaitu sebesar Rp. 536,987,342 untuk tahun 2011 dan Rp. 588,652,850 untuk tahun 2012, nilai persentase aktivitas Inbound Logistic sebesar 3.65% pada tahun 2011, dan pada tahun 2012 sebesar 2.62%. Berikut merupakan perincian biaya dari aktivitas Inbound Logistic: Tabel 3.4 Aktivitas Biaya dalam Aktivitas Inbound Logistic Tahun 2011 Tahun 2012 Aktivitas Biaya Persediaan Sparepart IDR 536,987,342 IDR 588,652,850 Sumber: diolah oleh peneliti Operations Aktivitas Operations memiliki proporsi biaya paling besar yaitu sebesar Rp. 13,675,084,812 untuk tahun 2011 dan Rp. 20,954,942,814 untuk tahun 2012, nilai persentase aktivitas Operations sebesar % pada tahun 2011, dan pada tahun 2012 sebesar 93.27%. Berikut merupakan perincian biaya dari aktivitas Operations Tabel 3.5 Aktivitas biaya dalam Operation Tahun 2011 Tahun 2012 Aktivitas Biaya Beban Material IDR 8,291,919,374 IDR 9,783,929,237 Biaya Tenaga Kerja Langsung IDR 1,791,090,702 IDR 2,216,799,805 Beban Fasilitas Produksi IDR 3,087,396,018 IDR 8,282,128,726 Beban Overhead IDR 504,678,718 IDR 672,085,046 Sumber : diolah oleh peneliti

38 74 Outbound Logistic Aktivitas Outbound logistic memiliki proporsi biaya sebesar Rp. 150,063,600 untuk tahun 2011 dan Rp. 205,119,384 untuk tahun 2012, nilai persentase aktivitas Outbound Logistic sebesar 1.02% pada tahun 2011, dan pada tahun 2012 sebesar 0.91%. Berikut merupakan perincian biaya dari aktivitas Outbound Logistic: Tabel 3.6 Aktivitas Biaya dalam Outbound Logistic Aktivitas Biaya Tahun 2011 Tahun 2012 Beban Kendaraan IDR 150,063,600 IDR 205,119,384 Sumber: Diolah oleh Peneliti Sales and Marketing Aktivitas Sales and Marketing memiliki proporsi biaya sebesar Rp. 262,782,618 untuk tahun 2011 dan Rp. 482,606,458 untuk tahun 2012, nilai persentase aktivitas Sales and Marketing sebesar 1.79% pada tahun 2011, dan pada tahun 2012 sebesar 2.15 %.. Berikut merupakan perincian biaya dari aktivitas Sales and Marketing: Tabel 3.7 Aktivitas Biaya dalam Sales and Marketing Aktivitas Biaya Tahun 2011 Tahun 2012 BEBAN PEMASARAN IDR 262,782,618 IDR 482,606,458 Sumber: Diolah oleh Peneliti Services Aktivitas Services memiliki proporsi biayapaling kecil yaitu sebesar Rp. 73,502,697 untuk tahun 2011 dan Rp. 235,455,402 untuk tahun 2012,

39 75 nilai persentase aktivitas Services sebesar pada tahun 2011 sebesar 0.5%, dan pada tahun 2012 sebesar 1.05%. Berikut merupakan perincian biaya dari aktivitas Services : Tabel 3.8 Aktivitas Biaya dalam Services Aktivitas Biaya Tahun 2011 Tahun 2012 Beban Lain-Lain IDR 73,502,697 IDR 235,455,402 Sumber: diolah oleh peneliti Infrastruktur Aktivitas Infrastruktur memiliki proporsi biaya sebesar Rp. 934,634,335 untuk tahun 2011 dan Rp. 646,258,153 untuk tahun 2012, nilai persentase aktivitas Infrastruktur sebesar 25.85%% pada tahun 2011, dan pada tahun 2012 sebesar 15.5%. Berikut merupakan perincian biaya dari aktivitas Infrastruktur: Tabel 3.9 Aktivitas Biaya dalam Infrastruktur Aktivitas Biaya Tahun 2011 Tahun 2012 Inventoris Kantor IDR 85,922,561 IDR 85,922,561 Peralatan Teknik IDR 5,347,097,291 IDR 5,353,777,291 Kendaraan Bermotor IDR 12,800,000 IDR 12,800,000 Bangunan dan Sarana IDR 929,019,163 IDR 929,019,163 Jumlah Nilai Perolehan IDR 6,374,839,015 IDR 6,381,519,015 Akum.Penyusutan Aktiva Tetap IDR (5,440,204,680) IDR (5,735,260,862) Sumber: diolah oleh peneliti Procurement Aktivitas Procurement / Pengadaan memiliki proporsi biaya sebesar Rp. 536,987,342 untuk tahun 2011 dan Rp. 588,652,850 untuk tahun 2012, nilai persentase aktivitas Procurement sebesar 14.85% pada tahun 2011, dan

40 76 pada tahun 2012 sebesar 14.12%. Berikut merupakan perincian biaya dari aktivitas Procurement: Tabel 3.10 Aktivitas Biaya dalam Procurement Tahun 2011 Tahun 2012 Aktivitas Biaya Persediaan Sparepart IDR 536,987,342 IDR 588,652,850 Sumber: Diolah oleh Peneliti Human Resource Aktivitas Human Resource memiliki proporsi biaya sebesar Rp. 1,656,276,221 untuk tahun 2011 dan Rp.1,696,035,758 untuk tahun 2012, nilai persentase aktivitas Human Resource sebesar 45.81% pada tahun 2011, dan pada tahun 2012 sebesar 40.69%.. Berikut merupakan perincian biaya dari aktivitas Human Resource : Tabel 3.11 Aktivitas Biaya dalam Manajemen Sumber Daya Manusia Aktivitas Biaya Tahun 2011 Tahun 2012 Beban Tenaga Kerja IDR 1,656,276,221 IDR 1,696,035,758 Sumber: Diolah oleh Peneliti Technology and Development Aktivitas Technology and Development memiliki proporsi biaya sebesar Rp. 487,560,007 untuk tahun 2011 dan Rp. 1,237,335,805 untuk tahun 2012, nilai persentase aktivitas Technology and Development sebesar 13.49% pada tahun 2011, dan pada tahun 2012 sebesar 29.68%. Berikut merupakan perincian biaya dari aktivitas Technology and Development: Tabel 3.12 Aktivitas Biaya dalam Technology and Development Aktivitas Biaya Tahun 2011 Tahun 2012 Beban Umum IDR 487,560,007 IDR 1,237,335,805 Sumber: Diolah oleh Peneliti

41 Perhitungan Nilai Margin pada Value Chain Dalam menghitung nilai margin didapat dari laporan laba rugi perusahaan. Dan untuk mencari nilai margin pada Value Chain maka harus diketahui pendapatan rata-rata dari perusahaan dalam kurun waktu dua periode atau dua tahun, yaitu: Rata rata Pendapatan tahun 2011 & 2012 Rata rata pendapatan didapat dari jumlah dari pendapatan per tahun dibagi dengan berapa tahun pendapatan tersebut. Dengan itu di dalam penelitian ini didapatkan perumusan sebagai berikut: Rata rata Pendapatan = (Pendapatan Th Pendapatan Th. 2012) / 2 = (Rp. 15,783,341,752 + Rp. 25,858,900,026) / 2 = RP. 20,821,120,889 Rata-rata Biaya Pada Primary Activity Dalam perhitungan biaya rata rata Primary Activity tahun 2011 dan 2012 adalah dimana jumlah biaya utama dibagi dengan periode waktu biaya Primary Activity, maka didapat rumus ebagai berikut: Rata rata biaya Primary Activity = (Jumlah Biaya Th Jumlah Biaya Th. 2012) / 2 = (Rp.14,698,421,069 + Rp.22,466,776,908)/ 2 = Rp. 18,582,598, Rata-rata Biaya Pada Aktivitas Penunjang Dalam perhitungan biaya rata rata aktivitas sekunder tahun 2011 dan 2012 adalah dimana jumlah biaya sekunder dibagi dengan periode waktu biaya aktivitas sekunder, maka didapat rumus sebagai berikut: Rata Rata biaya aktivitas sekunder = (Jumlah Biaya Th Jumlah Biaya Th. 2012) / 2 = (Rp. 3,615,457,905 + Rp.4,168,282,567 ) / 2 = Rp. 3,891,870,235.80

42 78 Margin Dari Primary Activity Sebagai Hasil Perbandingan Nilai margin didapat dari rata rata pendapatan dikurang dengan rata rata aktivitas biaya, hasilnya dibagi dengan rata rata pendapatan. Yang diperoleh rumusnya sebagai berikut: Margin aktivitas primer = ((rata rata pendapatan - rata rata biaya aktivitas)/rata rata-rata pendapatan ) x 100% =((Rp. 20,821,120,889+ Rp. 18,582,598,988.40)/Rp. 20,821,120,889) x 100% = 10.75% Margin aktivitas sekunder = ((rata rata pendapatan - rata rata biaya aktivitas)/ rata-rata pendapatan) x 100% = ((Rp. 20,821,120,889 Rp. 3,891,870,235.80)/Rp. 20,821,120,889) x 100% = 81.31%

43 Elemen Aktivitas aktivitas Perusahaan Berdasarkan pengolahan data dan perhitungan nilai margin aktivitas primer & sekunder, dapat dilihat elemen aktivitas aktivitas perusahaan PT. Indopelita Aircraft Services. Berikut akan dilampirkan gambar Elemen aktivitas perusahaan berserta presentase dan nilai margin perusahaan dari PT. Indopelita Aircraft Services: Infrastructure 20.68% Human Resource Management 43.25% Technology Development 29.68% Procurement 14.49% Inbound Logistics 3.14% Operations 93.15% Outbound Logistics 0.97% Sales and Marketing 1.97% Service 0.77% 10.75% % % 10.75% Gambar 3.12 Elemen Aktivitas Aktivitas PT. Indopelita Aircraft Services Sumber: Diolah oleh peneliti Dilihat dari data diatas : Aktivitas Operation memiliki nilai rata-rata persentase paling besar di dalam aktivitas primer sebesar 93.15% dimana terjadi peningkatan biaya dari 13,675,084,812 untuk tahun 2011 menjadi Rp. 20,954,942,814 untuk tahun 2012, nilai persentase aktivitas Operations sebesar % pada tahun 2011, dan pada tahun 2012 sebesar 93.27% dimana aktivitas operations merupakan aktivitas penentu dimana aktivitas operations

44 80 menentukan baik atau tidaknya kualitas jasa yang pada proyek perbaikan dan perawatan pesawat terbang, dimana hal ini dijadikan tolak ukur customer dalam memilih jasa perbaikan dan perawatan pesawat. Untuk Aktivitas Inbound Logistics menempati urutan kedua terbesar dalam aktivitas primer dengan rata persentase 3.14% dimana terjadi peningkatan biaya dari Rp. 536,987,342 untuk tahun 2011 menjadi Rp. 588,652,850 untuk tahun 2012, nilai persentase aktivitas Inbound Logistic sebesar 3.65% pada tahun 2011, dan pada tahun 2012 sebesar 2.62% dimana pada aktivitas ini menjadi aktivitas utama yang menentukan apakah kualitas dan cara penyimpanan material dilakukan secara baik atau tidak, guna tolak ukur customer. Untuk Aktivitas Sales & Marketing menempati urutan ketiga terbesar dalam aktivitas primer dengan rata-rata persentase sebesar 1.97% dimana terjadi peningkatan biaya dari Rp. 262,782,618 untuk tahun 2011 menjadi Rp. 482,606,458 untuk tahun 2012, nilai persentase aktivitas Sales and Marketing sebesar 1.79% pada tahun 2011, dan pada tahun 2012 sebesar 2.15 %. Dimana dalam aktivitas ini adalah dimana perusahaan dapat meraih market dan penjualan perusahaan.dengan biaya tersebut bagaimana perusahaan bekerja maksimal untuk meraih pasarnya. Untuk Aktivitas Outbound Logistic menempati urutan keempat terbesar untuk aktivitas primer dengan rata-rata persentase sebesar 0.97% dengan peningkatan biaya dari Rp. 150,063,600 untuk tahun 2011 dan Rp. 205,119,384 untuk tahun 2012, nilai persentase aktivitas Outbound Logistic sebesar 1.02% pada tahun 2011, dan pada tahun 2012 sebesar 0.91% dalam aktivitas ini tidak perlu ada penanganan khusus karena

45 81 dalam aktivitas ini perusahaan menyimpan pesawat setelah perbaikan tidak membutuhkan biaya yang terlalu besar, terjadi peningkatan biaya karena penjualan tahun 2012 meningkat dari tahun Untuk Aktivitas Service menempati urutan terkecil dalam aktivitas primer dengan persentase rata-rata 0.77 dengan peningkatan biaya Rp. 262,782,618 untuk tahun 2011 dan Rp. 482,606,458 untuk tahun 2012, nilai persentase aktivitas Sales and Marketing sebesar 1.79% pada tahun 2011, dan pada tahun 2012 sebesar 2.15 %..Dalam aktivitas ini jarang sekali customer yang mengeluhkan hasil perbaikan pesawat maka aktivitas ini tidak perlu ada penangan khusus. Untuk Aktivitas Hunan Resource menempati urutan terbesar dalam aktivitas sekunder dengan rata-rata persentase 43.25% dengan peningkatan biaya dari Rp. 1,656,276,221 untuk tahun 2011 menjadi Rp.1,696,035,758 untuk tahun 2012, nilai persentase aktivitas Human Resource sebesar 45.81% pada tahun 2011, dan pada tahun 2012 sebesar 40.69%. Dalam Aktivitas ini penting bagi perusahaan untuk meraih keunggulan kompetitif karena biaya dalam pelatihan, penggajian karyawan yang baik dapat meningkatkan mutu perusahaan. Untuk Aktivitas technology and development menempati urutan kedua terbesar dalam aktivitas primer dengan persentase rata-rata 21.58%, dengan peningkatan biaya dari Rp. 487,560,007 untuk tahun 2011 menjadi Rp. 1,237,335,805 untuk tahun 2012, nilai persentase aktivitas Technology and Development sebesar 13.49% pada tahun 2011, dan pada tahun 2012 sebesar 29.68% dalam aktivitas ini mode pengembangan produksi menjadi penting bagaimana waktu produksi dapat disingkatkan

46 82 waktunya dengan adanya pengembangan dalam proses produksi dan perbaikan pesawat perusahaan dapat meraih keunggulan kompetitif. Untuk Aktivitas Infrastructure menempati urutan ketiga terbesar dalam aktivitas sekunder dengan rata-rata persentase 20.68% terjadi penurunan biaya Rp. 934,634,335 untuk tahun 2011 menjadi Rp. 646,258,153 untuk tahun 2012, nilai persentase aktivitas Infrastruktur sebesar 25.85%% pada tahun 2011, dan pada tahun 2012 sebesar 15.5% dalam aktivitas ini infrastructure digunakan sebaqgai sarana untuk mencapai proses perbaikan dengan mutu ytang baik dimna dalam aktivitas ini terkait dengan aktivitas lainnya. Untuk Aktivitas Procurement menempati urutan terkecil dalam aktivitas sekunder dengan rata-rata persentase sebesar 14.49%, terjadi peningkatan Rp. 536,987,342 untuk tahun 2011 dan Rp. 588,652,850 untuk tahun 2012, nilai persentase aktivitas Procurement sebesar 14.85% pada tahun 2011, dan pada tahun 2012 sebesar 14.12% dalam aktivitas ini bagaimana perusahaan dapat memenuhui kebutuhan material yang dibutuhkan dan juga bagaimana perusahaan dapat mempersingkat waktu dalam memenuhi kebutuhan materialnya. Melihat banyak terjadi peningkatan biaya baik primer maupun sekunder runtuk semua aktivitas kecuali aktivitas infrastructure dikarenakan pendapatan dan penjualan perusahaan yang bertambah,biaya-biaya tersebut digunakan untuk memenuhi aktivitas-aktivtas dalam biaya karena bertambahnya penjualan, pemesanan yang masuk ke perusahaan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 45 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. GMF Aero Asia PT. GMF Aero Asia (Garuda Maintenance Facility) merupakan anak perusahaan dari

Lebih terperinci

Analisis Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom

Analisis Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom Analisis Proses Bisnis Mia Fitriawati M.Kom Pendahuluan Paradigma bisnis dari comparative advantage menjadi competitive advantage, yang memaksa kegiatan bisnis/perusahaan memilih strategi yang tepat. Konsep

Lebih terperinci

Pemodelan Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom

Pemodelan Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom Pemodelan Proses Bisnis Mia Fitriawati M.Kom Pemodelan Proses Bisnis Pemodelan Proses Bisnis Pemodelan Proses (process modelling) merupakan pusat dari berbagai macam bentuk pemodelan, karena pemodelan

Lebih terperinci

Lampiran 1 DAFTAR WAWANCARA

Lampiran 1 DAFTAR WAWANCARA L.1 Lampiran 1 DAFTAR WAWANCARA Daftar pertanyaan wawancara Direktur PD. Bintang Cemerlang (Bapak Johan) mengenai keadaan di perusahaan 1. Perusahaan bapak bergerak di bidang apa? Jawab: Perusahaan kami

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 53 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Nabatindah Sejahtera adalah sebuah perusahaan nasional yang resmi didirikan di Jakarta, sejak tanggal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah PT. Samudra Marine Indonesia yaitu perusahaan jasa pembuatan kapal, perbaikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. RJPP wkt Kebijakan wkt RKAP wkt MANAGING DIRECTOR merencanakan menentukan waste 0.16 membuat 3.20 mengorganisasikan 3.20 memimpin rapat 0.

LAMPIRAN. RJPP wkt Kebijakan wkt RKAP wkt MANAGING DIRECTOR merencanakan menentukan waste 0.16 membuat 3.20 mengorganisasikan 3.20 memimpin rapat 0. 108 LAMPIRAN FUNGSI STRATEGIS - IMPROVED RJPP wkt Kebijakan wkt RKAP wkt MANAGING DIRECTOR merencanakan menentukan waste 0.16 membuat 3.20 mengorganisasikan 3.20 memimpin rapat 0.72 3.20 0.88 3.20 General

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Muncul Anugerah Sakti merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2004 yang merupakan anak

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Tugas 4 STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Berikut ini adalah salah satu contoh struktur organisasi. Organisasi Lini adalah bentuk

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan CV. Srikandi Jaya Makmur adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang general supplier yang men-supply sayur-mayur. Perusahaan ini berdiri pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia perindustrian di era globalisasi saat ini semakin ketat dengan kemajuan teknologi informasi. Kemajuan dalam teknologi informasi menjadikan

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Putra Mas Prima PT. Putra Mas Prima merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli bijih plastik yang berdiri

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 49 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. XYZ didirikan pada tahun 1986, merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang polyester dan berlokasi di Tangerang. Sejak tahun

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. INDOPELITA AIRCRAFT SERVICES

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. INDOPELITA AIRCRAFT SERVICES ANALISIS DAN PERANCANGAN E-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. INDOPELITA AIRCRAFT SERVICES Ocky Ariobimo, Haryadi Sarjono., S.T., M.M., M.E., Ir.H. Soedi Widodo Imam Djajono., M.M. Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan -BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Kebutuhan Informasi Untuk menentukan kebutuhan sistem yang sedang berjalan terutama untuk mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan PT Trans Makmur Abadi berdiri pada tanggal 28 Agustus 2002, Kantornya terletak di TRANS MOBIL Jl.Bandengan Utara dalam no.38d Jakarta

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi, 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Tentang Perusahaan Pada bab tiga, akan diuraikan lebih banyak mengenai perusahaan yaitu gambaran sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan? Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Perkembangan Organisasi Perusahaan PT. Indah Sakti terbentuk pada Januari tahun 2004 atas prakarsa dan tujuan serta gagasan, misi yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut ini adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan di dalamnya : 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. XYZ adalah sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain.

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain. BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Dalam sub bab ini membahas mengenai situasi perusahaan dan sistem yang sedang berjalan, deskripsi masalah yang dihadapi perusahaan serta akibat yang ditimbulkan

Lebih terperinci

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 9: MANAJEMEN PENGADAAN (PURCHASING MANAGEMENT)

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 9: MANAJEMEN PENGADAAN (PURCHASING MANAGEMENT) MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 9: MANAJEMEN PENGADAAN (PURCHASING MANAGEMENT) By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENDAHULUAN Tugas dari manajemen pengadaan adalah menyediakan input,

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Di awal perkembangan kegiatan industri di Indonesia yang semakin pesat, kebutuhan akan sarana transportasi yang dapat dengan cepat dan tepat,

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam kebutuhan hidup manusia. Hal ini juga membawa suatu kompetisi khususnya di dunia manufaktur.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. bidang produksi genteng metal dan batu bata. Dengan pabrik yang terletak di Jl.

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. bidang produksi genteng metal dan batu bata. Dengan pabrik yang terletak di Jl. BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Prima Rezeki Pertiwi adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang produksi genteng metal dan batu bata. Dengan pabrik yang terletak

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. Indonesia, maka pihak swasta Singapura yang dalam hal ini dari pihak The

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. Indonesia, maka pihak swasta Singapura yang dalam hal ini dari pihak The BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Melihat prospek yang cerah bagi perkembangan industri kimia di Indonesia, maka pihak swasta Singapura yang dalam hal ini dari pihak The Chemical

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Latar Belakang Perusahaan PT Sekar Hati Jaya Maju didirikan pada tahun 1984. Pada mulanya PT Sekar Hati Jaya Maju merupakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Organisasi PT PANCAYASA PRIMATANGGUH berdiri pada awal tahun 1990 oleh Budi Arifandi, Yohanes Kaliman dan Soegiarto Simon. PT PANCAYASA

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 3 DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN. di Bandung. PT Gemilang Elektrik Indonesia telah mendapat Surat Keputusan

BAB 3 DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN. di Bandung. PT Gemilang Elektrik Indonesia telah mendapat Surat Keputusan 52 BAB 3 ANALIS IS S IS TEM INFORMAS I AKUNTANS I PENJUALAN JAS A, PIUTANG DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Profil Perusahaan PT Gemilang Elektrik Indonesia didirikan pada tahun 2000

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Panca Lima Mandiri beralamat di Jl. D.I. Panjaitan Kav 5 7 2 nd Floor, Patria Park Building. No. 06, Jakarta

Lebih terperinci

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Supply Chain Management pada hakekatnya adalah jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu (upstream) dan ke

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Usaha perdagangan produk logam kuningan sudah ditekuni oleh pemilik perusahan semenjak tahun 2001, dimana pada saat itu hanya melayani penjualan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 57 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Inkoasku merupakan salah satu perusahaan industri otomotif yang bergerak dalam bidang Wheel Rim Manufakturing.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. JALA ANUGERAH SEJATImerupakan perusahaan jasa angkutan yang dibentuk sesuai dengan Akte Notaris Rohana Frieta, SH No. 5, di Jakarta. Manajemen

Lebih terperinci

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya. BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan cara menjelaskan fakta yang ada dilapangan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Pada awalnya PT. Jakarta Pallet Service merupakan eksportir pallet kayu bagi perusahaan rental pallet di jepang bernama Japan Pallet Rental.

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani

Lebih terperinci

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pemilihan Objek Penelitian Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis dan objektif untuk menemukan solusi atas suatu masalah yang

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: 02Fakultas Ekonomi dan Bisnis Manajemen Pembelian Kebutuhan Perdana Pengisian Kembali Persediaan Dr. Sawarni Hasibuan, M.T. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Manajemen

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah gambaran tentang PT. Phanovindo Suksestama meliputi sejarah perusahaan, struktur, pembagian tugas dan tanggung jawab di

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja. 35 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Perumusan Objek Penelitian 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Delta Suplindo Internusa adalah sebuah perusahaan distributor yang bergerak di bidang perdagangan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Profile Perusahaan PT. Tatalogam Lestari, yang berproduksi pertama kali pada tahun 1994, adalah produsen genteng metal terbesar di Indonesia dan sudah mampu berbicara

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari 59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV.Yakin adalah perusahaan yang berorientasi pada produksi es batangan (balok) dengan kapasitas produksi kurang lebih 800

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak. pelanggan dan pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder), PT.

BAB IV PEMBAHASAN. PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak. pelanggan dan pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder), PT. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa konsultasi dan pelatihan sistem manajemen dan teknologi. Perusahaan ini beroperasi dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

BAB III Landasan Teori

BAB III Landasan Teori BAB III Landasan Teori 3.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2 outline Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur Rantai Pasok, SCM dan ERP Kebutuhan dan Manfaat Sistem Terintegrasi Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur Sub Bab

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Latar Belakang Perusahaan Pada tanggal 8 Desember 1996, perusahaan ini diresmikan dengan nama PT. Kencana Cemerlang Abadi, memiliki akta pendirian dari notaris Rosliana.

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 35 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Sagateknindo Sejati adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang perdagangan atau jual beli berbagai

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PD. Cahaya Fajar adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur. Perusahaan ini menjalankan usahanya dalam

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 AALISIS SISTEM YAG SEDAG BERJALA 3. Sejarah Perusahaan PT. SERICO DJAYA MARMER IDUSTRIES merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang bahan bangunan dengan produknya berupa keramik. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT.BROCO MUTIARA ELECTRICAL INDUSTRY merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang elektrikal, beralokasi di Jalan Tanah Abang II no.31,

Lebih terperinci

guna memenuhi kebutuhan furniture di Indonesia.

guna memenuhi kebutuhan furniture di Indonesia. BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Amerindo Sentosa adalah sebuah perusahaan berkembang yang bergerak di bidang industri springbed, dimana keberadaanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini dilakukan di supply chain division tvone. TvOne

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini dilakukan di supply chain division tvone. TvOne BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penelitian ini dilakukan di supply chain division tvone. TvOne merupakan sebuah televisi swasta nasional dan berproduksi sebagai perusahaan jasa dimana perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat. 36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Dunia kita membutuhkan konsumsi energi yang semakin meningkat untuk sumber daya ekonomi kita. Sumber dominan energi dunia berasal dari pasokan

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM

BAB 3 DESKRIPSI UMUM BAB 3 DESKRIPSI UMUM 3.1 Sejarah dan Latar Belakang perusahaan PT. ABC merupakan perusahaan importir yang didirikan oleh empat bersaudara keluarga Sutjiadi pada tahun 1997. Perusahaan ini berlokasi di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat serta penyedia pelayanan purna jual baik berupa suku cadang maupun servis dengan cabang-cabang

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Hero Mandiri Indonesia didirikan sejak tahun 2004 dengan nama Hero Plasindo. Pada tahun 2005, perusahaan ini berganti nama

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. PT. Gala Saranatex yang berlokasi di Jl Raya Grogol, Gang Seruni, RT

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. PT. Gala Saranatex yang berlokasi di Jl Raya Grogol, Gang Seruni, RT BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Gala Saranatex yang berlokasi di Jl Raya Grogol, Gang Seruni, RT 02, RW 03, Solo - 57552, Jawa Tengah, Indonesia merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan dan Pengolahan Data 4.1.1 Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian di PT. Nusantara Buana Air yang beralamat di Jl. Dr. Saharjo No 123 EF Tebet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia teknologi dan informasi berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan yang semakin global ini juga menyebabkan dunia usaha mencoba mengikuti setiap

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 69 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan UD. Sri Rejeki adalah usaha dagang yang bergerak dalam bidang ceramics houseware. Berawal dari keinginan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Lama Melihat model bisnis dari PT XYZ maka kita dapat melakukan pembagian atas setiap proses bisnis yang ada didalam perusahaan. Adapun proses-proses bisnis tersebut

Lebih terperinci

Internal Value Chain Starbucks

Internal Value Chain Starbucks Internal Value Chain Starbucks 1. Primary Activities Starbucks Coffee Indonesia Logistik Masuk (Inbound logistics) Pada tahapan ini meliputi kegiatan untuk memperoleh bahan baku dari pemasok. Bahan baku

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. menggantikan PT. Duta Putra Sumatera sebagai main dealer sepeda motor Suzuki

BAB II PROFIL INSTANSI. menggantikan PT. Duta Putra Sumatera sebagai main dealer sepeda motor Suzuki 10 BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Perusahaan Suzuki Sunindo Varia Motor Gemilang yang beralamat di Jl. H. Adam Malik No. 101 Medan dan Suzuki Sunindo Motor yang beralamat di Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. LAPI GANESHATAMA CONSULTING ( PT. LAPI GTC) berdiri

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. LAPI GANESHATAMA CONSULTING ( PT. LAPI GTC) berdiri BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. LAPI GANESHATAMA CONSULTING ( PT. LAPI GTC) berdiri pada tanggal 13 maret 1992 sebagai satuan usaha dari yayasan LAPI ITB. Kemudian mulai

Lebih terperinci

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN LAMPIRAN PENELITIAN Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN BATIK MUKTI RAHAYU DIKABUPATEN MAGETAN LAMPIRAN 1 FORMULA WAWANCARA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT Jaya Utama Motor adalah perusahaan perseroan terbatas yang bergerak dibidang otomotif dengan menjalankan usahanya berfokus

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Sinar Rejeki Lasindounggul merupakan perkembangan dari Sinar Rejeki yang didirikan pada tanggal 30 agustus 1982. Sinar Rejeki pada

Lebih terperinci

E-Business dan E-Commerce website Berrybenca.com

E-Business dan E-Commerce website Berrybenca.com E-Business dan E-Commerce website Berrybenca.com Mata Kuliah : E-Business Dosen : Prof. Dr. Rudy C. Tarumingkeng Disusun oleh : Sylvia Monica (01-2014-096) PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 40 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan. PT. Millenium Plastik adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pengolahan biji plastik yang berdiri pada tanggal 29 Juni 1980 di daerah

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Pabrik Air Minum Dalam Kemasan (Air Mineral) JAVA yang berkedudukan di Jl. Raya Muncul KM.7 No. 1 Banyubiru adalah Perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. SUPER. Bisnis awal yang disertai dengan slogan Certainly Better, Better Be

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. SUPER. Bisnis awal yang disertai dengan slogan Certainly Better, Better Be BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Super Graha Makmur didirikan pada tahun 1979. PT. Super Graha Makmur bergerak di bidang furniture yang pada awalnya memproduksi kasur lipat,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN 3.1 Analisa Sistem Berjalan 3.1.1 Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo P.T Berkat Jaya Komputindo pertama kali didirikan pada tanggal 5 Januari 1999,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. service serta penjualan accesories dan sparepart khususnya untuk kendaraan bermotor

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. service serta penjualan accesories dan sparepart khususnya untuk kendaraan bermotor BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Sejarah Perusahaan CV. Dewi Bersaudara merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa service serta penjualan accesories dan sparepart khususnya untuk kendaraan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 20 LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan sekaligus pemilik

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan produk sepeda motor Honda yang didirikan pada tanggal

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT. Interindo Wisata Pekanbaru yang beralamat di Jln. SM. Amin No 134,

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT. Interindo Wisata Pekanbaru yang beralamat di Jln. SM. Amin No 134, BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Umum Perusahaan PT. Interindo Wisata Pekanbaru yang beralamat di Jln. SM. Amin No 134, Arengka II Pekanbaru adalah salah satu perusahaan jasa perjalanan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 47 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah PT Batara Titian Kencana PT Batara Titian Kencana berdiri pada tanggal 5 Mei 2005, berdirinya PT Batara Titian Kencana ini dalam bidang Travel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Pada PT Arwana Citramulia, Tbk Untuk mengetahui tentang prosedur pembelian pada PT Arwana Citramulia, Tbk, maka penerapan prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian di PT. Dwi Naga Sakti Abadi yang beralamat di jalan Daan Mogot Km.19 No.36, Jurumudi-Batuceper

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pendidikan

Sistem Informasi Pendidikan Sistem Informasi Pendidikan.:: Analisis dan Penyusunan Portofolio ::. Asep Wahyudin, S.Kom, M.T. Ilmu Komputer FPMIFA - Universitas Pendidikan Indonesia Inbound Logistics Operations Outbound Logistics

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Garindo Mira Sejati adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor Mekanikal dan Elektrikal. Perusahaan ini didirikan dalam bentuk

Lebih terperinci

RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN

RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN (Achieving Operational Excellence and Customer Intimacy: Enterprise Applications) Rangkuman ini akan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah :

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah : BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah : Dari segi politik terdapat perundang-undangan yang mengatur mengenai pemenuhan bahan baku Industri pulp dan paper terdapat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Kalimantan Sari di bawah surat pengesahan no. YA.5/114/5 dari Kementrian

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Kalimantan Sari di bawah surat pengesahan no. YA.5/114/5 dari Kementrian 31 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Kaliraya Sari (disingkat KRS) didirikan pada tahun 1971 dengan nama PT Kalimantan Sari di bawah surat pengesahan no. YA.5/114/5 dari Kementrian

Lebih terperinci