Lampiran 1. Peta lokasi penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1. Peta lokasi penelitian"

Transkripsi

1 Lampiran 1. Peta lokasi penelitian

2 Lampiran. Alat yang digunakan dalam penelitian Termometer ph meter Hand Refractometer DO meter Timbangan Penggaris DR/890 Colorimeter Botol sampel

3 Lampiran. Rancangan petak penelitian In Let A B 1 Kontrol C 1 Kontrol C B A 1 B A C Kontrol Out Let Keterangan : 1-1 = Urutan pengacakan petak penelitian A,B,C = Perlakuan dosis probiotik

4 Lampiran 4. Cara perhitungan dosis probiotik Diketahui: Panjang tambak = 100 m Lebar tambak = 50 m Tinggi air = 1 m Volume air tambak = p x l x t = m 1 m = liter m = x L = L 1 mg/l (ppm) = 1/ Dosis probiotik 1 mg/l (ppm) = L x 1/ = 5 L Maka probiotik komersial yang dibutuhkan sebanyak 5 L

5 Lampiran 5. Rata-rata pengukuran suhu air tambak selama penelitian ( o C) Waktu Perlakuan Pengamatan A B C (hari) (1 mg/l) ( mg/l) ( mg/l) Kontrol 0 9,6 9,6 9, ,6 9, 0, 9,6 9, , , , 5 0 9,6 9, 0, ,6 9, ,6 9,6 9 0, 9 9,6 9,6 9,6 0, 10 9, ,6 9, 0,6 1 9,6 0 9, 0, 1 0 9, ,6 9,6 9,6 0,6 16 9,6 9,6 9,6 0, ,6 9, , ,6 9,6 9 0, ,6 9,6 9,6 0, 0 9,6 9, ,6 0 9,6 0,6 5 9,6 9, , 0,

6 Lampiran 6. Rata-rata pengukuran derajat keasaman (ph) air tambak selama penelitian Waktu Perlakuan Pengamatan A B C (hari) (1 mg/l) ( mg/l) ( mg/l) Kontrol 0 7,6 7,6 7, 7, 1 7, 7,6 7, 7, 7,6 7,6 7, 7, 7, 7, 7,6 7, 4 7,6 7, 7, 7, 5 7, 7,6 7, 7,6 6 7, 7,6 7,6 7,4 7 7, 7, 7, 7,4 8 7,6 7,6 7, 7, 9 7,6 7,6 7,6 7, 10 7,6 7, 7, 7, 11 7, 7,6 7, 7,6 1 7,6 7, 7, 7, 1 7, 7,6 7, 7,4 14 7, 7, 7, 7,4 15 7,6 7,6 7,6 7,6 16 7,6 7,6 7,6 7, 17 7, 7,6 7, 7, 18 7, 7, 7, 7,4 19 7,6 7,6 7, 7,6 0 7, 7, 7, 7,4 1 7, 7, 7, 7,4 7,6 7,6 7,6 7, 7, 7,6 7, 7, 4 7,6 7, 7,6 7,6 5 7,6 7,6 7, 7,4 6 7, 7, 7, 7,6 7 7, 7, 7, 7,4 8 7, 7, 7, 7,4

7 Lampiran 7. Rata-rata pengukuran salinitas air tambak selama penelitian ( ) Waktu Perlakuan Pengamatan A B C (hari) (1 mg/l) ( mg/l) ( mg/l) Kontrol 0 4,6 4,6 4, 5 1 4,6 4,6 4, , 5 4,6 4, , , ,6 4,6 4, 5, 9 4,6 4,6 4, ,6 4,6 4, , ,6 4,6 4, 5, 16 4,6 4,6 4, ,6 4,6 4, ,6 4, , ,6 4,6 4, 5, 4,6 4,6 4, 5 4 4,6 4,6 4, ,

8 Lampiran 8. Rata-rata pengukuran oksigen terlarut (DO) air tambak selama penelitian (mg/l) Waktu Perlakuan Pengamatan A B C (hari) (1 mg/l) ( mg/l) ( mg/l) Kontrol 0 5,6 5,76 6,06 5, 1 5,66 5,76 6,0 5, 5,6 5,8 6,0 5, 5,6 5,76 6,06 5, 4 5,6 5,8 6,06 5, 5 5,6 5,8 6,06 5, 6 5,6 5,8 6,06 5, 7 5,6 5,8 6,06 5, 8 5,66 5,76 6,06 5, 9 5,6 5,76 6,0 5, 10 5,6 5,76 6,0 5, 11 5,6 5,8 6,06 5, 1 5,6 5,8 6,06 5, 1 5,6 5,8 6,06 5, 14 5,6 5,8 6,0 5, 15 5,6 5,8 6,0 5, 16 5,6 5,76 6,0 5, 17 5,6 5,8 6,06 5, 18 5,6 5,8 6,06 5, 19 5,6 5,8 6,06 5, 0 5,6 5,8 6,06 5, 1 5,6 5,8 6,06 5, 5,66 5,76 6,06 5, 5,6 5,8 6,06 5, 4 5,6 5,8 6,06 5, 5 5,6 5,8 6,06 5, 6 5,6 5,8 6,06 5, 7 5,6 5,8 6,06 5, 8 5,6 5,8 6,06 5,

9 Lampiran 9. Rata-rata kadar ammonia air tambak selama penelitian (mg/l) Besarnya Waktu pengamatan (hari) kadar Perlakuan ammonia yang turun (mg/l) A (1 mg/l) 0,79 0,77 0,74 0,70 0,64 0,15 B ( mg/l) 0,79 0,76 0,7 0,6 0,59 0,0 C ( mg/l) 0,79 0,74 0,65 0,5 0,46 0, Kontrol 0,78 0,78 0,79 0,80 0,81 0,0

10 Data hasil pengamatan kadar ammonia yang turun pada air tambak selama penelitian Ulangan Perlakuan dosis probiotik (mg/l) A (1) B () C () Kontrol (0) 1 0,16 0,1 0, 0,04 0,15 0,0 0, 0,0 0,14 0,19 0,1 0,0 Jumlah 0,45 0,60 0,96 0,09 Rata-rata 0,15 0,0 0, 0,0 Uji homogenitas ragam galat terhadap data hasil pengamatan kadar ammonia Untuk mengetahui apakah data hasil penelitian dapat dianalisis dengan analisis variansi, maka terlebih dahulu dilakukan Uji Homogenitas Ragam Galat terhadap data hasil pengamatan kadar ammonia dengan perhitungan sebagai berikut : 1. Menghitung jumlah kuadrat (JK) dari hasil pengamatan dari masing-masing taraf perlakuan dengan rumus sebagai berikut : a. Nilai Jumlah Kuadrat JK i = j Y ij ( j. Y ) r i i JK A = 0,16 + 0,15 + 0,14 - = 0,000 (0,45) JK B = 0,1 + 0,0 + 0,19 - = 0,000 JK C = 0, + 0, + 0,1 - (0,60) (0,96) 55

11 = 0,000 JK Kontrol = 0,04 + 0,0 + 0,0 - = 0,000 (0,09) b. Tabel Perhitungan Uji Bartlett untuk Uji Homogenitas Ragam Galat terhadap data hasil pengamatan kadar ammonia. Perlakuan Db 1 (ri-1) ri-1 JK S i Log S i (ri-1) Log S i A 0,5 0,000 0,0001-4,0-8,0 B 0,5 0,000 0,0001-4,0-8,0 C 0,5 0,000 0,0001-4,0-8,0 Kontrol 0,5 0,000 0,0001-4,0-8,0 8 0, ,0 c. Menghitung chi-kuadrat murni X murni = (. X empirik Dimana : C = ( t 1) 1 1 ( ri 1) ( ri 1) = (4 1) 8 1 = 1 + 0, 15 () 1 9 = 1 + 1,875 = 1+ 0,11 1,875 56

12 C = 1,065 Si = JK Total db Total 0,0008 = 8 = 0,0001 Log Si = log 0,0001 = -4,0 X empirik =,06 ( ri 1) xlog Si ( ri 1) Log Si =,06 8 x ( 4,0) (,0) =,06 (,0) (,0) =,06 0 = 0 X 1 murni =. X empirik c 1 =. 0 1,065 = 0 d. Mencari X Tabel pada Tabel X sebagai berikut : X tabel = db pembilang ( ) dan db penyebut ( t 1 = db pembilang ( 0,05) dan db penyebut (4 1 = db pembilang ( 0,05) dan db penyebut ( = 7,81 Maka diperoleh hasil : X murni (0) < X tabel (7,81) Dengan demikian, karena X murni < X tabel maka data hasil pengamatan memenuhi asumsi dan sah untuk dianalisis dengan analisis variansi (ANAVA). 57

13 . Analisis Variansi Terhadap Data Hasil Pengamatan Kadar Ammonia a. Untuk Derajat Bebas (db) - db R = 1 - db P = (t-1) = (4-1) = - db T= (t.r) = (4.) = 1 - db E = t (r-1) = 4 (-1) = 4. = 8 b. Untuk Jumlah Kuadrat (JK) JK T = (Y T i A i ) + (Y T i A i ) +..+ (Y ik ) = 0,16 + 0,15 + 0,14 + 0,1 + 0,0 + 0,19 + 0, + 0, + 0,1 + 0,04 +0,0 + 0,0 = 0,498 ( Y ijk ) (,1) JK R = 0, 675 t. r 4. JK P = ( i Y ) i...( r j Y j ) - JK R 0,45 0,60 0,96 0,09 = 0, 675 = 0,199 JK Error = JK T JK R - JK P = 0,498 0,675 0,199 58

14 = 0,0008 c. Untuk Kuadrat Tengah (KT) KT R = JKR db R = 0,675 1 = 0,675 KT P = JK P db P = 0,199 = 0,04 KT E = JK E db E = 0, = 0,0001 d. F hitung (F h ) KT P F hitung = KT E e. Untuk F tabel (F t ) 0,04 = 4 0,0001 F t α = db P( t 1) dan db Et( r 1) F t 0,05 = db P( t 1) dan db Et( r 1) 59

15 = db P dan db = 4,07 ( ) E (8) F t 0,01 = db P( t 1) dan db Et( r 1) = db P dan db ( ) E (8) = 7,59 Tabel Analisis Variansi Data Hasil Pengamatan Kadar Ammonia Sumber Keragaman Rata-rata Perlakuan Error F t db JK KT F h 0,05 0,01 1 0,675 0,675 0,199 0,04 8 0,0008 0, **) 4,07 7, Total 1 0, Keterangan : **) Berbeda sangat nyata (highly significant) Hasil Analisis Variansi : 1. Untuk faktor perlakuan dosis probiotik F h (4) > F t 0,01 (7,59) Berarti faktor perlakuan dosis probiotik berpengaruh sangat nyata (highly significant) dalam menurunkan kadar ammonia pada budidaya tambak ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) maka : - H a diterima - H o ditolak 60

16 Uji beda rata rata pengaruh perlakuan (Uji lanjutan) Untuk mengetahui perlakuan dosis probiotik berbeda dalam menurunkan kadar ammonia maka dilakukan uji beda rata rata pengaruh perlakuan (uji lanjutan). Dikarenakan jumlah perlakuan dalam percobaan < 5 maka dilakukan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan perhitungan : BNTά BNT 0,05 = tά (db E). Sd = t 0,05 (db E). Sd = t 0,05 (8) x0,0001 = t 0,05 (8) = t 0,05 (8). 0,008 = 1,860. 0,008 = 0,01488 BNT 0,01 = t 0,01 (8). 0,008 =,896. 0,008 = 0,016 Maka diperoleh hasil : BNT 0,05 = 0,01488 BNT 0,01 = 0,016 Perlakuan Rata-rata B A Kontrol 0,0 0,15 0,0 C 0, 0,1 **) 0,17 **) 0,9 **) B 0,0 0,05 **) 0,17 **) A 0,15 0,1 **) Kontrol 0,0 Keterangan : **) = berbeda sangat nyata Kesimpulan : - Pengaruh perlakuan C berbeda sangat nyata dengan B, A dan Kontrol - Pengaruh perlakuan B berbeda sangat nyata dengan A dan Kontrol - Pengaruh perlakuan A berbeda sangat nyata dengan Kontrol Maka perlakuan dosis probiotik yang terbaik dalam menurunkan kadar ammonia pada budidaya tambak ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) adalah : C, yang kemudian disusul oleh B, dan diikuti oleh A dan Kontrol. 61

17 Lampiran 10. Rata-rata kadar nitrit air tambak selama penelitian (mg/l) Besarnya Perlakuan Waktu pengamatan (hari) kadar nitrit yang turun (mg/l) A (1 mg/l) 0,7 0, 0,0 0,17 0,11 0,16 B ( mg/l) 0,7 0,1 0,17 0,1 0,08 0,19 C ( mg/l) 0,7 0,18 0,1 0,08 0,05 0, Kontrol 0,6 0,6 0,7 0,7 0,8 0,0 6

18 Data hasil pengamatan kadar nitrit yang turun pada air tambak selama penelitian Ulangan Perlakuan dosis probiotik (mg/l) A (1) B () C () Kontrol (0) 1 0,17 0,0 0, 0,0 0,16 0,19 0, 0,0 0,15 0,18 0,1 0,01 Jumlah 0,48 0,57 0,66 0,06 Rata-rata 0,16 0,19 0, 0,0 Uji homogenitas ragam galat terhadap data hasil pengamatan kadar nitrit Untuk mengetahui apakah data hasil penelitian dapat dianalisis dengan analisis variansi, maka terlebih dahulu dilakukan Uji Homogenitas Ragam Galat terhadap data hasil pengamatan kadar nitrit dengan perhitungan sebagai berikut: 1. Menghitung jumlah kuadrat (JK) dari hasil pengamatan dari masing-masing taraf perlakuan dengan rumus sebagai berikut : a. Nilai Jumlah Kuadrat JK i = j Y ij ( j. Y ) r i i JK A = 0,17 + 0,16 + 0,15 - = 0,000 (0,48) JK B = 0,0 + 0,19 + 0,18 - = 0,000 JK C = 0, + 0, + 0,1 - = 0,000 (0,57) (0,66) 6

19 JK Kontrol = 0,0 + 0,0 + 0,01 - = 0,000 (0,06) b. Tabel Perhitungan Uji Bartlett untuk Uji Homogenitas Ragam Galat terhadap data hasil pengamatan kadar nitrit. Perlakuan Db 1 (ri-1) ri-1 JK S i Log S i (ri-1) Log S i A 0,5 0,000 0,0001-4,0-8,0 B 0,5 0,000 0,0001-4,0-8,0 C 0,5 0,000 0,0001-4,0-8,0 Kontrol 0,5 0,000 0,0001-4,0-8,0 8 0, ,0 c. Menghitung chi-kuadrat murni X murni = (. X empirik Dimana : C = ( t 1) 1 1 ( ri 1) ( ri 1) = (4 1) 8 1 = 1 + 0, 15 () 1 9 = 1 + 1,875 = 1+ 0,11 1,875 C = 1,065 64

20 Si = JK Total db Total = 0, = 0,0001 Log Si = log 0,0001 = -4,0 X empirik =,06 ( ri 1) xlog Si ( ri 1) Log Si =,06 8 x ( 4,0) (,0) =,06 (,0) (,0) =,06 0 = 0 X 1 murni =. X empirik c 1 =. 0 1,065 = 0 d. Mencari X Tabel pada Tabel X sebagai berikut : X tabel = db pembilang ( ) dan db penyebut ( t 1 = db pembilang ( 0,05) dan db penyebut (4 1 = db pembilang ( 0,05) dan db penyebut ( = 7,81 Maka diperoleh hasil : X murni (0) < X tabel (7,81) Dengan demikian, karena X murni < X tabel maka data hasil pengamatan memenuhi asumsi dan sah untuk dianalisis dengan analisis variansi (ANAVA).. Analisis Variansi Terhadap Data Hasil Pengamatan Kadar Nitrit a. Untuk Derajat Bebas (db) 65

21 - db R = 1 - db P = (t-1) = (4-1) = - db T= (t.r) = (4.) = 1 - db E = t (r-1) = 4 (-1) = 4. = 8 b. Untuk Jumlah Kuadrat (JK) JK T = (Y T i A i ) + (Y T i A i ) +..+ (Y ik ) = 0,17 + 0,16 + 0,15 + 0,0 + 0,19 + 0,18 + 0, + 0, + 0,1 + 0,0 +0,0 + 0,01 = 0, ( Y ijk ) (1,77) JK R = 0, t. r 4. JK P = ( i Y ) i...( r j Y j ) - JK R 0,48 0,57 0,66 0,06 = 0, = 0,07045 JK Error = JK T JK R - JK P = 0, 0, ,07045 = 0,0008 c. Untuk Kuadrat Tengah (KT) 66

22 KT R = JKR db R = 0, = 0,61075 KT P = JK P db P = 0,07045 = 0,0475 KT E = JK E db E = 0, = 0,0001 d. F hitung (F h ) KT P F hitung = KT E e. Untuk F tabel (F t ) 0,0475 = 4, 75 0,0001 F t α = db P( t 1) dan db Et( r 1) F t 0,05 = db P( t 1) dan db Et( r 1) = db P dan db = 4,07 ( ) E (8) 67

23 F t 0,01 = db P( t 1) dan db Et( r 1) = db P dan db = 7,59 ( ) E (8) Tabel Analisis Variansi Data Hasil Pengamatan Kadar Nitrit Sumber Keragaman db JK KT F h F t 0,05 0,01 Rata-rata Perlakuan Error 1 8 0, , ,0008 0, ,0475 0,0001-4,75 **) - - 4, ,59 - Total 1 0, Keterangan : **) Berbeda sangat nyata (highly significant) Hasil Analisis Variansi : 1. Untuk faktor perlakuan dosis probiotik F h (4,75) > F t 0,01 (7,59) Berarti faktor perlakuan dosis probiotik berpengaruh sangat nyata (highly significant) dalam menurunkan kadar nitrit pada budidaya tambak ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) maka : - H a diterima - H o ditolak 68

24 Uji beda rata rata pengaruh perlakuan (Uji lanjutan) Untuk mengetahui perlakuan dosis probiotik berbeda dalam menurunkan kadar nitrit maka dilakukan uji beda rata rata pengaruh perlakuan (uji lanjutan). Dikarenakan jumlah perlakuan dalam percobaan < 5 maka dilakukan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan perhitungan : BNTά BNT 0,05 = tά (db E). Sd = t 0,05 (db E). Sd = t 0,05 (8) x0,0001 = t 0,05 (8) = t 0,05 (8). 0,008 = 1,860. 0,008 = 0,01488 BNT 0,01 = t 0,01 (8). 0,008 =,896. 0,008 = 0,016 Maka diperoleh hasil : BNT 0,05 = 0,01488 BNT 0,01 = 0,016 Perlakuan Rata-rata B A Kontrol 0,19 0,16 0,0 C 0, 0,0 **) 0,06 **) 0, **) B 0,19 0,0 **) 0,17 **) A 0,16 0,14 **) Kontrol 0,0 Keterangan : **) = berbeda sangat nyata Kesimpulan : - Pengaruh perlakuan C berbeda sangat nyata dengan B, A dan Kontrol - Pengaruh perlakuan B berbeda sangat nyata dengan A dan Kontrol - Pengaruh perlakuan A berbeda sangat nyata dengan Kontrol Maka perlakuan dosis probiotik yang terbaik dalam menurunkan kadar nitrit pada budidaya tambak ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) adalah : C, yang kemudian disusul oleh B, dan diikuti oleh A dan Kontrol. 69

25 Lampiran 11. Data hasil pengamatan Total Plate Count (TPC) air tambak selama penelitian (sel/ml) Perlakuan Ulangan Sebelum Sesudah A (1 mg/l) Jumlah Rata-rata B ( mg/l) Jumlah Rata-rata C ( mg/l) Jumlah Rata-rata Kontrol Jumlah Rata-rata

26 Lampiran 1. Data hasil pengamatan kelulusan hidup (survival rate) gelondongan ikan kerapu macan selama penelitian Perlakuan Ulangan Padat tebar Kelulusan Panen (ekor) awal (ekor) hidup (%) ,5 A ,5 (1 mg/l) , Jumlah 199, Rata-rata 66, ,4 B , ( mg/l) ,1 Jumlah 6,8 Rata-rata 75, ,5 C ,4 ( mg/l) ,6 Jumlah 44,5 Rata-rata 81, ,5 Kontrol , , Jumlah 169, Rata-rata 56,4 71

27 Lampiran 1. Data hasil pengamatan pertambahan panjang mutlak gelondongan ikan kerapu macan selama penelitian Perlakuan Ulangan Panjang awal Panjang akhir Panjang (cm) (cm) mutlak (cm) 1 9,5 18,5 9,0 A 9,0 18,5 9,5 (1 mg/l) 8,5 18,0 9,5 Jumlah Rata-rata 9,0 18, 9, 1 10,0 19,0 9,0 B 8,5 18,5 10,0 ( mg/l) 8,5 18,5 10,0 Jumlah Rata-rata 9,0 18,6 9,6 1 10,0 0,0 10,0 C 9,0 19,0 10,0 ( mg/l) 8,0 18,0 10,0 Jumlah Rata-rata 9,0 19,0 10,0 1 9,0 18,5 9,5 Kontrol 9,0 18,0 9,0 9,0 18,0 9,0 Jumlah 7 54,5 7,5 Rata-rata 9,0 18, 9, 7

28 Lampiran 14. Data hasil pengamatan pertambahan berat mutlak gelondongan ikan kerapu macan selama penelitian Perlakuan Ulangan Berat awal (g) Berat akhir (g) Berat mutlak (g) A (1 mg/l) Jumlah Rata-rata B ( mg/l) Jumlah Rata-rata C ( mg/l) Jumlah Rata-rata Kontrol Jumlah Rata-rata

29 Lampiran 15. Prosedur analisis ammonia dan nitrit A. Ammonia ml sampel air tambak dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Masukkan 1 sachet reagent ammonia. Homogenkan dengan alat vortex mixer 4. Larutan sampel dimasukkan ke dalam cuvet, kemudian diukur dengan menggunakan alat spektrofotometri yaitu colorimeter B. Nitrit ml sampel air tambak dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Masukkan 1 sachet reagent nitrit. Homogenkan dengan alat vortex mixer 4. Larutan sampel dimasukkan ke dalam cuvet, kemudian diukur dengan menggunakan alat spektrofotometri yaitu colorimeter 74

Parameter Satuan Alat Sumber Fisika : Suhu

Parameter Satuan Alat Sumber Fisika : Suhu LAMPIRAN 59 60 Lampiran 1. Metode Pengukuran Kualitas Air Parameter Satuan Alat Sumber Fisika : Suhu o C Termometer/Pemuaian SNI 06-6989.23-2005 Kimia: Amonia mg/l Ammonia test kit SNI 06-6989.30-2005

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tata Letak Akuarium

Lampiran 1. Tata Letak Akuarium Lampiran 1. Tata Letak Akuarium B 1 D 1 C 3 B 2 B 3 A 2 D 2 C 2 C 1 A 3 A 1 D 3 Keterangan : A 1 A 3 = kontrol / pakan tanpa pemberian probiotik. B 1 B 3 = pakan dengan penambahan probiotik 5 ml/kg pakan.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Analisis pengaruh peningkatan kepadatan terhadap tingkat kelangsungan hidup (survival rate) benih ikan nilem

Lampiran 1. Analisis pengaruh peningkatan kepadatan terhadap tingkat kelangsungan hidup (survival rate) benih ikan nilem LAMPIRAN 32 Lampiran 1. Analisis pengaruh peningkatan kepadatan terhadap tingkat kelangsungan hidup (survival rate) benih ikan nilem Sumber Keragaman JK DB KT F-hit Sig. Perlakuan 5,662 2 2,831 1,469 0,302

Lebih terperinci

Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2

Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2 LAMPIRAN 34 35 Lampiran 1. Tata Letak Perlakuan Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2 A1 E1 C1 Keterangan : A = Kontrol/Tanpa Pemberian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo, yang melaksanakan tugas operasional

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo, yang melaksanakan tugas operasional BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian BBIP Lamu, merupakan calon Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)/Instalasi Pembenihan dibawah pengawasan dan pengelolaan Dinas Kelautan dan Perikanan

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai Mei 2013 dilaksanakan di Hatchery Ciparanje, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas

Lebih terperinci

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus II. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2013 di Laboratorium Budidaya Perikanan Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

Gambar 3. Skema akuarium dengan sistem kanal (a) akuarium berkanal (b) akuarium tanpa sekat

Gambar 3. Skema akuarium dengan sistem kanal (a) akuarium berkanal (b) akuarium tanpa sekat 10 3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Plankton, Bagian Produktivitas dan Lingkungan Perairan, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas

Lebih terperinci

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian 2.1.1 Pembuatan Media Pembuatan air bersalinitas 4 menggunakan air laut bersalinitas 32. Penghitungan dilakukan dengan menggunakan rumus pengenceran sebagai

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan.

Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan. Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan. Perlakuan N0 Nt SR% A (0,1 ml/l) 10 2 20 B (0,3 ml/l) C (0,5 ml/l) D (0,7 ml/l) E (0,9 ml/l) F (1,1 ml/l) G (1,3 ml/l)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ikan laut bernilai ekonomis penting yang terdapat di perairan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. ikan laut bernilai ekonomis penting yang terdapat di perairan Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) merupakan salah satu jenis ikan laut bernilai ekonomis penting yang terdapat di perairan Indonesia. Permintaan pasar

Lebih terperinci

Jika Ho ditolak berarti ada minimal satu mean yang berbeda nyata dengan yang lain :

Jika Ho ditolak berarti ada minimal satu mean yang berbeda nyata dengan yang lain : perlu dilakukan pengujian lanjutan melacak perbedaan diantara nilai-nilai rerata perlakuan uji perbandingan berganda: LSD : least Significant Difference Uji Tukey : Honestly Significant Difference DMRT

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 23 Februari sampai 11 Maret 2013, di Laboratorium Akuakultur dan untuk pengamatan selama endogenous

Lebih terperinci

PENGARUH UMUR LARVA IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN PEMBENTUKAN SEL KELAMIN JANTAN RINDHIRA HUMAIRANI Z¹, ERLITA¹

PENGARUH UMUR LARVA IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN PEMBENTUKAN SEL KELAMIN JANTAN RINDHIRA HUMAIRANI Z¹, ERLITA¹ PENGARUH UMUR LARVA IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN PEMBENTUKAN SEL KELAMIN JANTAN RINDHIRA HUMAIRANI Z¹, ERLITA¹ ¹Dosen Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran, Jatinangor Sumedang, Jawa Barat. Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17 Maret 2014, bertempat di Laboratorium Budidaya Perikanan Program Studi Budidaya Perairan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Bulan Juli 2013

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Bulan Juli 2013 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Bulan Juli 2013 bertempat di Balai Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar (BPBIAT) Provinsi Gorontalo. B. Alat

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tingkat Kelangsungan Hidup (SR) Data SR Setiap Perlakuan Selama Pemeliharaan

Lampiran 1. Tingkat Kelangsungan Hidup (SR) Data SR Setiap Perlakuan Selama Pemeliharaan LAMPIRAN Lampiran 1. Tingkat Kelangsungan Hidup (SR) Data SR Setiap Perlakuan Selama Pemeliharaan Ulangan Perlakuan 0 menit 2 menit 4 menit 6 menit 1 100 91,67 100 100 2 100 100 100 91,67 3 100 91,67 100

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015, III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015, bertempat di Laboratorium Perikanan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai dengan Mei 2012 di areal

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai dengan Mei 2012 di areal III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai dengan Mei 2012 di areal pembibitan PT. Anugerah Subur Sejahtera, Desa Ulak Bandung Kecamatan Muara Sahung Kabupaten

Lebih terperinci

Percobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL

Percobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL Percobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL Kuliah 12 Perancangan Percobaan (STK 222) rahmaanisa@apps.ipb.ac.id Review Kapan rancangan split-plot digunakan? Apakah perbedaan split-plot dibandingkan dengan

Lebih terperinci

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zooplankton, Balai Besar

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zooplankton, Balai Besar III. METODE KERJA A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zooplankton, Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung, Desa Hanura, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 4. Cacing tanah jenis Eisenia fetida berumur 1 bulan sebanyak 2 kg. a. 1 ml larutan sampel vermicompost

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 4. Cacing tanah jenis Eisenia fetida berumur 1 bulan sebanyak 2 kg. a. 1 ml larutan sampel vermicompost 17 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Bahan dan Alat Penelitian 2.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian pengomposan adalah sebagai berikut: 1. Feses sapi perah sebanyak 25 kg 2. Jerami

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada April 2013 sampai dengan Mei 2013 di laboratorium Nutrisi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas

Lebih terperinci

Pengaruh Pemberian Dosis Pakan Otohime yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Kerapu Bebek di BPBILP Lamu Kabupaten Boalemo

Pengaruh Pemberian Dosis Pakan Otohime yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Kerapu Bebek di BPBILP Lamu Kabupaten Boalemo Nikè: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Volume II, Nomor 1, Maret 2014 Pengaruh Pemberian Dosis Pakan Otohime yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Kerapu Bebek di BPBILP Lamu Kabupaten Boalemo

Lebih terperinci

II. PERCOBAAN NON FAKTORIAL

II. PERCOBAAN NON FAKTORIAL II. PERCOBAAN NON FAKTORIAL A. Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1. Rancangan Acak Lengkap (Completely Randomized Design) termasuk rancangan faktor tunggal (hanya terdiri dari satu faktor) merupakan rancangan

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Kegiatan penelitian berupa percobaan di laboratorium yang terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pendahuluan dan utama. Penelitian pendahuluan bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua tahap, tahap pertama dilaksanakan di laboratorium bioteknologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad, tahap

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS. Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS. Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung. 17 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung. 2. Jerami

Lebih terperinci

Gambar 6. Lokasi Penelitian

Gambar 6. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian berada di perairan Kecamatan Kijang Tanjungpinang (Gambar 6). Penelitian ini dilakukan tiga kali sesuai dengan waktu docking,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di Balai Benih Ikan Hias (BBIH) Natar, Lampung Selatan. B. Alat dan Bahan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Fase Perkembangan Embrio Telur Ikan Nilem

Lampiran 1. Fase Perkembangan Embrio Telur Ikan Nilem LAMPIRAN 46 Lampiran 1. Fase Perkembangan Embrio Telur Ikan Nilem Waktu Gambar Keterangan 6 April 2013 Cleavage 19.00 6 April 2013 21.00 Morula 6 April 2013 22.00 Blastula 6 April 2013 23.00 Grastula 47

Lebih terperinci

Lampiran 1. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian

Lampiran 1. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian LAMPIRAN 55 56 Lampiran 1. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian Kegiatan Alat Bahan Pengambilan contoh Alat aerasi hipolimnion Generator System GPS Van Dorn water sampler Tali berskala ph meter

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50 hari di Balai Benih Ikan (BBI) Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Pembuatan pakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Agustus sampai dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Agustus sampai dengan III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Agustus sampai dengan September 2012 bertempat di Laboratorium Budidaya Perikanan Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai 17 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung, Desa Hanura, Kecamatan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember 2011, bertempat di laboratorium ikan Clownfish Balai Besar Pengembangan

Lebih terperinci

II. METODOLOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Tahap Penelitian 2.3 Alat dan Bahan Alat dan Bahan untuk Penentuan Kemampuan Puasa Ikan

II. METODOLOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Tahap Penelitian 2.3 Alat dan Bahan Alat dan Bahan untuk Penentuan Kemampuan Puasa Ikan II. METODOLOGI 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2010. Lokasi penelitian bertempat di Laboratorium Basah bagian Lingkungan. Departemen Budidaya Perairan. Fakultas

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT. Peta Akuarium, Jl. Peta No. 83, Bandung, Jawa Barat 40232, selama 20 hari pada bulan Maret April 2013. 3.2 Alat dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Materi, Waktu dan Lokasi Penelitian. 1. Materi. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. A. Materi, Waktu dan Lokasi Penelitian. 1. Materi. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian II. METODE PENELITIAN A. Materi, Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Materi 1.1.Bahan Bahan-bahan yang digunakan yaitu bibit Sargassum duplicatum, sampel air laut, kertas Whatman no.1, larutan sulfanilamida,

Lebih terperinci

[ GROUPER FAPERIK] [Pick the date]

[ GROUPER FAPERIK] [Pick the date] PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP TINGKAT KELULUSHIDUPAN (SR) BENIH IKAN NILA ( Oreochromis Niloticus ) ENDAH SIH PRIHATINI Dosen Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013, 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013, bertempat di Laboratorium Program Studi Budidaya Perairan Fakultas

Lebih terperinci

UJI HOMOGENITAS. Pada dasarnya uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih

UJI HOMOGENITAS. Pada dasarnya uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih UJI HOMOGENITAS Pada dasarnya uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Uji homogenitas terbagi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 1. Materi, Lokasi dan Waktu penelitian 1.1. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit S. duplicatum, sampel air laut, kertas whatman no.1, HCL 1N, Phenolpthaelin,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. M 1 V 1 = M 2 V 2 Keterangan : M 1 V 1 M 2 V 2

METODE PENELITIAN. M 1 V 1 = M 2 V 2 Keterangan : M 1 V 1 M 2 V 2 11 METODE PENELITIAN Tempat dan waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lingkungan Akuakultur, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor untuk pemeliharaan

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 1 23 Agustus 2013, bertempat di Laboratorium Bioteknologi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kandungan Protein Columella Buah Tomat Tabel 4. Statistik Kandungan Protein Columella Buah Tomat

Lampiran 1. Kandungan Protein Columella Buah Tomat Tabel 4. Statistik Kandungan Protein Columella Buah Tomat LAMPIRAN 47 48 Lampiran 1. Kandungan Protein Columella Buah Tomat Tabel 4. Statistik Kandungan Protein Columella Buah Tomat Ulangan Stage 1 Stage 2 Stage 3 Stage 4 Stage 5 Stage 6 1 0,915 0,394 0,789 0,747

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014, III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014, bertempat di Laboratorium Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan Universitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Teluk Ratai Kabupaten Pesawaran,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Teluk Ratai Kabupaten Pesawaran, III. METODOLOGI PENELITIAN.. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Teluk Ratai Kabupaten Pesawaran, Lampung. Penelitian ini secara umum mencakup tahapan yaitu survei lapangan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Tabel 1. Data Hasil Pengukuran Ketebalan (cm) Pada Nata de Watermelonskin Perlakuan Ulangan Analisa (berat kulit semangka) I II III Total Rataan 30 gram (tanpa )/kontrol 0,70 0,65 0,65 2,00 0,67

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan komposisi pencampuran air

Lampiran 1. Perhitungan komposisi pencampuran air Lampiran 1. Perhitungan komposisi pencampuran air DO (mg/l) Kedalaman A B rata-rata 0 7,5 7,7 7,60 Ketebalan kolom air yang terwakili 4 meter (kedalaman 0 sd 4 meter) 2 6,6 7,0 6,80 4 6,1 6,3 6,20 6 3,7

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat di Laboratorium Basah Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Lebih terperinci

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Rancangan Percobaan 2.2 Prosedur Kerja Persiapan Wadah Ukuran dan Padat Tebar

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Rancangan Percobaan 2.2 Prosedur Kerja Persiapan Wadah Ukuran dan Padat Tebar II. BAHAN DAN METODE 2.1 Rancangan Percobaan Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua perlakuan dan masing-masing menggunakan delapan ulangan, yaitu : 1) Perlakuan A dengan warna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental. Metode ini digunakan karena ingin mengetahui tingkat kematian pada variabel dari setelah

Lebih terperinci

II. METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN II. METODE PENELITIAN 2.1. Materi, Waktu dan Lokasi Penelitian A. Materi 1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan yaitu bibit Sargassum polycystum (Lampiran 3), sampel air laut, kertas Whatman no.1, HCL 1N,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian

III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Mei Juni 2014, di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut Lampung. 3.2 Alat dan Bahan Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas 13 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian dilakukan pada bulan November 2013 sampai dengan Januari

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 21 3. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 31 Oktober 2011 sampai 18 Desember 2011 selama 42 hari masa pemeliharaan di Tambak Balai Layanan Usaha Produksi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Perlakuan

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Perlakuan LAMPIRAN 39 40 Lampiran 1. Tata Letak Wadah Perlakuan Perlakuan B Perlakuan C B 3 B 1 C 4 C 3 B 4 B 2 C 2 C 1 Perlakuan D Perlakuan E D 1 D 2 E 1 E 4 D 4 D 3 E 3 E 2 Perlakuan A A 2 A 3 A 1 A 4 41 Lampiran

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : (1) Limbah peternakansapiperah (feses, sisapakanternak

Lebih terperinci

- Volume bak : -Tinggi = 14 cm. - Volume = 14 cm x 30 cm x 40 cm = 16,8 liter

- Volume bak : -Tinggi = 14 cm. - Volume = 14 cm x 30 cm x 40 cm = 16,8 liter LAMPIRAN 50 51 Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Jerami Padi Pengukuran kapasitas bak - Volume bak : -Tinggi = 14 cm -Lebar -Panjang = cm = 40 cm - Volume = 14 cm cm 40 cm = 16,8 liter Perhitungan kebutuhan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2011 bertempat di

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2011 bertempat di III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2011 bertempat di Laboratorium Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pengukuran Konsentrasi Logam Sebenarnya

Lampiran 1. Pengukuran Konsentrasi Logam Sebenarnya LAMPIRAN 55 Lampiran 1. Pengukuran Konsentrasi Logam Sebenarnya Pengukuran konsentrasi logam berat dengan menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrofotometry) menurut Siaka (2008) dapat dihitung menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Purwodadi Kecamatan Sidayu Kabupaten Gresik RT 01 RW 01 selama 28 hari pada bulan Desember 2016 Januari 2017

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan lokasi penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2010 sampai Mei 2011. Kegiatan penelitian meliputi tahap persiapan, pengamatan laju pertumbuhan Kappaphycus

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. = data pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah data τ i ε ij

BAHAN DAN METODE. = data pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah data τ i ε ij II. BAHAN DAN METODE 2.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 perlakuan dan 2 kali ulangan. Perlakuan yang akan diterapkan yaitu pemakaian

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE 12 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2009 sampai dengan bulan September 2009 bertempat di Laboratorium Sistem Produksi dan Manajemen Akuakultur, Departemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Hatchery Ciparanje dan Laboratorium Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2. Pelaksanaan Penelitian Penentuan stasiun

METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2. Pelaksanaan Penelitian Penentuan stasiun 15 3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei Agustus 2011 di Danau Lido, Bogor, Jawa Barat. Danau Lido terletak pada koordinat posisi 106 48 26-106 48

Lebih terperinci

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE II. BAHAN DAN METODE Penelitian tentang budidaya sinodontis dengan densitas yang berbeda ini dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus 2010 yang bertempat Laboratorium Teknologi dan Manajemen Produksi Akuakultur,

Lebih terperinci

Mulai. Memanaskan 300 ml aquades dengan hot plate hingga mencapai suhu 60 C

Mulai. Memanaskan 300 ml aquades dengan hot plate hingga mencapai suhu 60 C 20 LAMPIRAN 20 21 Lampiran 1.Diagram alir penelitian. Tahap Pembuatan Larutan Mulai Memanaskan 300 ml aquades dengan hot plate hingga mencapai suhu 60 C Sampel dimasukkan dalam aquades bersuhu 60 C, kemudian

Lebih terperinci

II. METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN II. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi 1.1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan yaitu bibit Sargassum polycystum, sampel air laut, kertas Whatman no.1, HCL 1N, Phenolpthaelin,

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen, Departemen Pertanian, Cimanggu, Bogor. Waktu

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014 III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen, Laboratorium Patologi, Entomologi dan

Lebih terperinci

Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Negeri Gorontalo

Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Negeri Gorontalo PADAT TEBAR YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN KERAPU BEBEK (Cromileptes altivelis) DI BALAI PENGEMBANGAN BENIH IKAN LAUT DAN PAYAU (BPBILP) LAMU KABUPATEN BOALEMO 1 Ipton Nabu, 2 Hasim, dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Mei - Juni 2014 di Laboratorium Basah Jurusan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Mei - Juni 2014 di Laboratorium Basah Jurusan III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada Mei - Juni 2014 di Laboratorium Basah Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 3.2 Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari di Balai Besar Pengembangan Budidaya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari di Balai Besar Pengembangan Budidaya III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan Januari di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Hanura Lampung dan uji proksimat di Politeknik Lampung 2012. B. Materi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50 hari di Laboratorium Nutrisi dan Pakan Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian berupa metode eksperimen dan jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Waktu penelitian selama 2 bulan, yang dimulai Februari sampai

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perikanan, Program Studi

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perikanan, Program Studi 8 III. METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perikanan, Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada bulan September-Oktober

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan dalam penelitian kali ini terdiri dari bahan utama yaitu biji kesambi yang diperoleh dari bantuan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Rancangan analisis data pada penelitian ini menggunakan faktorial dalam

BAB III METODA PENELITIAN. Rancangan analisis data pada penelitian ini menggunakan faktorial dalam BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Metoda Percobaan Rancangan analisis data pada penelitian ini menggunakan faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK), desain faktorialnya 4 x 4 dengan tiga kali ulangan.

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan November - Desember 2009. Bertempat di Laboratorium Produktivitas dan Lingkungan Perairan (Proling) Departemen

Lebih terperinci

ANALISIS VARIAN -YQ-

ANALISIS VARIAN -YQ- ANALISIS VARIAN -YQ- ANALISIS VARIANSI (ANAVA) Menguji kesamaan beberapa (lebih dari dua) rata-rata populasi sekaligus. suatu percobaan/penelitian yang dirancang dengan hanya melibatkan satu faktor dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan terhadap objek dan adanya kontrol sebagai pembanding. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan terhadap objek dan adanya kontrol sebagai pembanding. Penelitian 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, karena adanya perlakuan terhadap objek dan adanya kontrol sebagai pembanding. Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

Lampiran 1. Grafik hubungan nilai optical density (OD) dan kepadatan bakteri. Gambar 3. Hubungan optical density (OD) dan kepadatan bakteri F19

Lampiran 1. Grafik hubungan nilai optical density (OD) dan kepadatan bakteri. Gambar 3. Hubungan optical density (OD) dan kepadatan bakteri F19 LAMPIRAN 49 Lampiran 1. Grafik hubungan nilai optical density (OD) dan kepadatan bakteri kepadatan bakteri (x 10 3 CFU/ml) 1200 1000 800 600 400 200 y = 2435,4x - 55,511 R² = 0,9819 0 0,013 0,113 0,213

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang 21 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ayam Broiler Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang memiliki bobot badan 750 ± 50 gram pada umur 18 hari yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di Laboratorium Jurusan Budidaya Perairan Universitas Lampung. Analisis proksimat

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. diambil dari hasil penelitian oleh Balia, dkk. (2017) dengan judul Pemanfaatan

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. diambil dari hasil penelitian oleh Balia, dkk. (2017) dengan judul Pemanfaatan III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Organ Percobaan Organ percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah hati broiler yang diambil dari hasil penelitian oleh Balia, dkk. (2017)

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel 1. Pengukuran Kadar Air (AOAC, 1984) Cawan aluminium dikeringkan di dalam oven pada suhu 105 C selama 15 menit, kemudian didinginkan di dalam desikator lalu ditimbang

Lebih terperinci

Bab II. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completed randomized design (CRD)

Bab II. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completed randomized design (CRD) Bab II. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completed randomized design (CRD) Rancangan yang paling sederhana Paling murah Pelaksanaan percobaan paling mudah Keabsahan kesimpulan paling rendah Untuk bahan atau

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian 38 Lampiran. Tata Letak Wadah Penelitian A2 B3 C E A D2 E3 A3 B C3 B2 Stok A D Stok B C2 Stok C D3 Stok D E2 Stok E Keterangan : A, B, C, D, dan E = Perlakuan, 2 dan 3 = Ulangan 39 Lampiran 2. Tahap-tahap

Lebih terperinci

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut III. METODE KERJA A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung, Desa Hanura, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung dari bulan Januari

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi. III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi. 3.2 Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Hatchery Ciparanje Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Waktu pelaksanaan dimulai dari bulan

Lebih terperinci

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian Jenis nutrien Kandungan (%) 2.2 Metode Penelitian Rancangan Penelitian

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian Jenis nutrien Kandungan (%) 2.2 Metode Penelitian Rancangan Penelitian II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian Ikan nilem yang digunakan berasal dari Cijeruk. Pada penelitian ini digunakan ikan nilem berumur 4 minggu sebanyak 3.150 ekor dengan ukuran panjang 5,65 ± 0,62

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksananakan pada bulan Juli September 2013 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksananakan pada bulan Juli September 2013 di 25 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksananakan pada bulan Juli September 2013 di laboratorium penelitian Biologi Akuatik Gedung MIPA Terpadu Fakultas Matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Januari 2015 hingga Mei 2015. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Benih, Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan April - Juni 2014. 3.2. Alat dan Bahan 3.2.1.

Lebih terperinci