AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMASARAN (STUDI KASUS DI ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 KANWIL SURABAYA) Disusun Oleh: Ayu Dwi Rahmaniyah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMASARAN (STUDI KASUS DI ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 KANWIL SURABAYA) Disusun Oleh: Ayu Dwi Rahmaniyah"

Transkripsi

1 AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMASARAN (STUDI KASUS DI ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 KANWIL SURABAYA) Disusun Oleh: Ayu Dwi Rahmaniyah Dosen Pembimbing: Drs. Roekhudin, Msi., Ak. Abstrak Penelitian ini dimaksudkan untuk menilai efektifitas dan efisiensi kinerja pemasaran pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Kanwil Surabaya, serta untuk mengetahui penyebab terjadinya inefektivitas dan inefisiensi dalam kegiatan operasi perusahaan khususnya fungsi pemasaran, memberikan saran atau rekomendasi terhadap setiap temuan audit agar dapat diambil tindakan perbaikan. Area pemasaran dapat terdiri dari: lingkungan pemasaran, strategi pemasaran, organisasi pemasaran, sistem pemasaran, produktivitas pemasaran, dan fungsi pemasaran lain. Audit operasional merupakan suatu proses yang sistematis dari penilaian efektivitas, efisiensi, dan ekonomisasi operasi suatu organisasi yang ada di bawah pengendalian manajemen dan melaporkan kepada orang yang tepat hasil dari penilaian dan rekomendasi untuk perbaikan. Penilaian kinerja didasarkan pada suatu kriteria yang ditetapkan kemudian dibandingkan dengan kriteria aktual yang ada dalam organisasi tersebut. Penelitian ini berbentuk studi kasus dengan menggunakan metode deskriptif, melalui studi pustaka dan studi lapangan yang antara lain berupa wawancara, observasi dan kuesioner. Penilaian efektivitas dan efisiensi kinerja pemasaran dianalisis dan dievaluasi dengan membandingkan antara criteria, causes, dan effect. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa aktivitas pemasaran sudah berjalan efisien namun belum sepenuhnya efektif. Untuk ini AJB Bumiputera 1912 Kanwil Surabaya harus terus berupaya memperbaiki kinerja fungsi pemasarannya. Kata kunci: audit operasional, efektivitas, efisiensi, fungsi pemasaran

2 OPERATIONAL AUDIT OF MARKETING FUNCTION (STUDY CASE AT COLLECTIVE LIFE INSURANCE BUMIPUTERA 1912 OF SURABAYA REGION) By: Ayu Dwi Rahmaniyah Supervisor: Drs. Roekhudin, Msi., Ak. Abstract The research is aimed at assesing the effectiveness and efficiency of marketing performance at Collective Life Insurance (AJB) Bumiputera 1912 in Surabaya Region Office, and to understand the ineffectiveness and inefficiency caused by the company operational activity especially by the marketing function, giving suggestion or recommendation to each audit findings so that correction can be implemented. Marketing area consists of marketing environment, marketing strategy, marketing organization, marketing system, marketing productivity, and other marketing functions. Operational audit is a systematic process from the effectiveness, efficiency, and economization of organization operational assesments that is under control of management and report it to the right person for the result and the recommendation for correction. The performance assessment is based on determined criteria then compared with actual criteria in the organization. The research is in the form of case study by using descriptive method, through literature study and field study such an interview, observation, and questionnaire. The effectiveness assessment and performance efficiency of marketing are analyzed and evaluated by comparing the criterias, causes, and the effects. Based on the result, it can be concluded that the marketing activities have run efficiently but not fully effective. For that matter, AJB Bumiputera 1912 of Surabaya Region should try to improve its marketing functions continously. Keywords: audit, effectiveness, efficiency, marketing functions 1. Pendahuluan Dunia usaha makin berkembang dengan cepat, pasar dipenuhi oleh berbagai jenis produk barang dan jasa yang memberikan banyak pilihan kepada konsumen. Hal ini menimbulkan persaingan yang ketat kepada perusahaan yang sejenis dan para konsumen pun makin kritis sebab dengan banyaknya kebutuhan, konsumen mendapat keuntungan dengan berbagai macam pilihan produk yang ada sehingga mereka dapat memilih produk yang terbaik dengan harga yang murah. Semakin kompetitifnya tingkat persaingan dalam dunia bisnis, menjadikan berbagai komponen dalam perusahaan untuk lebih memacu tingkat kreativitas dan

3 produktivitas. Hal ini dimaksudkan untuk tetap mempertahankan bahkan meningkatkan pangsa pasar, yang ujungnya tak lain adalah memaksimalkan laba dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien. Namun yang harus disadari oleh perusahaan ialah bagaimana mereka mengenali dan menganalisa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, mengendalikan hambatan yang muncul, serta memaksimalkan peluang dalam dunia bisnis. Keadaan di masa mendatang yang penuh dengan ketidakpastian sering menimbulkan berbagai akibat dan penyimpangan sehingga hasil kerja yang telah dicapai tidak sesuai dengan direncanakan. Hal inilah yang menuntut perusahaan untuk tidak pernah mengabaikan pentingnya pemasaran sebagai kunci sukses perusahaan untuk bertahan di pasar global. adalah kegiatan yang mencakup penilaian kebutuhan konsumen, penelitian pemasaran dan pengenalan pasar sasaran, pengembangan produk, penentuan harga jual, dan distribusi produk yang diarahkan kepada pemuasan kebutuhan keinginan orang atau pihak lain melalui proses pertukaran (Siagian 2001: ). Audit operasional atas fungsi pemasaran digunakan untuk memantau dan menentukan area masalah dan peluang yang sedang atau yang akan dihadapi serta mampu membuat langkah rekomendasi yang sesuai dengan kondisi perusahaan sehingga menciptakan suatu pemasaran yang efektif dan efisien yang dapat mendukung fungsi-fungsi terkait di dalam perusahaan. Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 adalah perusahaan bisnis asuransi jiwa nasional pertama dan tertua di Indonesia. Untuk menghadapi terjadinya perubahan tuntutan pasar di era persaingan yang semakin kompetitif dan perubahan lingkungan bisnis, perusahaan perlu menerapkan perencanaan strategi yang tepat meningkatkan peranannya sebagai pusat pelayanan, pembinaan, dan pengawasan yang lebih mendukung tercapainya kualitas dan mutu yang baik bagi kualitas kinerja karyawan. Pengaruh tersebut tentunya tidak lepas dari keberhasilan dan penerapan operasionalisasi baik tingkat Kanwil maupun Kantor Cabang di seluruh Indonesia. Salah satu Kanwil yang memberikan kontribusi terhadap keberhasilan tersebut adalah Kanwil Surabaya. Akan tetapi ada beberapa hal yang menyebabkan kurang maksimalnya penerapan kegiatan operasionalisasi terutama menyangkut bidang pemasaran

4 sehingga dapat memberi ganjalan dalam usaha mewujudkan visi dan misi perusahaan secara keseluruhan. Hal-hal yang menyebabkan kurang maksimalnya perwujudan visi dan misi ini perlu segera diketahui dan diatasi. Tujuan penulisan ini adalah untuk menjelaskan fungsi pemasaran di AJB Bumiputera 1912 Kanwil Surabaya dan mengetahui faktor-faktor yang menghambat dalam pencapaian tujuan fungsi pemasaran. Serta untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi fungsi pemasaran dan mengetahui faktor penyebab inefisiensi kinerja pemasaran pada AJB Bumiputera 1912 Kanwil Surabaya. Penelitian Terdahulu Telaah terhadap penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan bahan pembanding dan acuan yang dapat memperjelas pembahasan. Nanggolan (2006) melakukan penelitian tentang audit manajemen fungsi pemasaran dengan area pemasaran yang diaudit meliputi Lingkungan pemasaran, Strategi pemasaran, Organisasi pemasaran, Sistem pemasaran, Produktivitas pemasaran dan Fungsi pemasaran. Lingkungan pemasaran meliputi faktor Ekonomi, Politik/Keamanan/Hukum, Demografi, Sosial Budaya, Pasar, Pesaing, dan Pemasok. Strategi pemasaran meliputi faktor Visi Misi dan Strategi. Organisasi pemasaran meliputi faktor fungsi dan aktivitas pemasaran, serta Efisiensi Fungsional. Sistem pemasaran meliputi sistem Sistem Informasi Manajemen, Sistem Perencanaan, dan Sistem Produk Baru. Produktivitas pemasaran meliputi Analisis Kemampuan dan Analisis Efektivitas Biaya. Sedangkan pada fungsi pemasaran lainnya terdapat faktor Harga, Tenaga Penjualan, Periklanan dan Promosi, serta Produk. Berdasarkan hasil penelitian terhadap fungsi-fungsi diatas, dihasilkan kesimpulan bahwa peran dari fungsi pemasaran di PT. Suryainti Permata Tbk belum diberdayakan dengan maksimal dan belum terencana dengan baik. Hal ini terlihat masih terbatasnya wewenang dari manajer pemasaran dan belum adanya penentuan anggaran tahunan untuk biaya promosi dan periklanan. Pencapaian efektifitas belum tercapat secara maksimal karena pencapaian target penjualan belum tercapai secara keseluruhan.

5 Penelitian lainnya bersumber dari Satrya Nugraha (2011) melakukan penelitian audit operasional untuk menilai efisiensi dan efektivitas fungsi personalia pada rumah sakit panti nirmala malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas dan efisiensi sumber daya manusia. Penelitian mengenai audit operasional ini menggunakan metode wawancara, dokumentasi, dan observasi. Analisis kualitatif dilaksanakan dengan mengumpulkan data atau informasi mengenai fungsi SDM perusahaan serta teori yang terkait, kemudian dianalisis dengan metode criteria, causes, effect. Hasil penelitian yang didapatkan memberikan kesimpulan bahwa tempat penelitian tersebut secara keseluruhan telah efektif dan efisien. Penelitian yang dilakukan oleh penulis kali ini dilakukan pada sebuah Asuransi, yaitu Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Kanwil Surabaya yang melaksanakan beberapa fungsi dalam organisasi yang salah satunya adalah fungsi pemasaran. Penelitian ini menggunakan metode analisis dekriptif kualitatif, dengan metode pengumpulan data melalui proses observasi, wawancara, dan analisa dokumen. Analisa data dilakukan dengan menggunakan pendekatan criteria, causes, effect untuk mengetahui seberapa jauh fungsi pemasaran pada Bumiputera 1912 Kanwil Surabaya telah dilaksanakan secara efektif dan efisien. 2. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi-informasi mengenai keadaan objek atau menarik kesimpulan yang berlaku umum. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, karena penelitian ini hanya dilakukan di suatu perusahaan tertentu. Penelitian ini dilaksanakan dengan obyek Fungsi pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Kanwil Surabaya. Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data primer

6 dikumpulkan secara langsung melalui kuesioner dan wawancara dengan personal bagian pemasaran AJB Bumiputera Kanwil Surabaya, Standard Operating Procedure (SOP) yang dimiliki AJB Bumiputera 1912, Peraturan Pemerintah, dan bentuk data yang terdokumentasi lainnya yaitu catatan-catatan dan dokumen AJB Bumiputera Kanwil Surabaya, yang berupa data tentang sejarah perusahaan, visi, misi dan tujuan perusahaan, struktur organisasi, uraian dan spesifikasi pekerjaan, kebijakan-kebijakan perusahaan, target penjualan, biaya pemasaran serta dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pemasaran. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Studi Lapangan (Field Study) Teknik ini dilakukan dengan mengumpulkan data secara langsung dari obyek yang akan diteliti guna memperoleh data-data yang dibutuhkan dan gambaran permasalahan yang sesungguhnya terjadi di dalam perusahaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a. Wawancara Pada penelitian ini wawancara dilakukan dengan para personel pada bagian pemasaran seperti Manajer, Agen, dan Supervisor tentang bagaimana pelaksanaan aktivitas pemasaran di Bumiputera, strategi apa yang ditetapkan, serta kendala apa yang dihadapi dalam melakukan aktivitas pemasaran. Sedangkan untuk pengumpulan data berupa angka yaitu mengenai jumlah nasabah, premi, income, yang dapat timbul dalam setahun, jumlah klaim yang timbul, dan data umum mengenai perencanaan pemasaran, kebijakan periklanan, kebijakan produk, informasi pemasaran dan lain-lain, penulis melakukan wawancara dengan bagian administrasi dan keuangan serta tenaga pemasar (agen). b. Observasi Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap AJB Bumiputera Kanwil Surabaya. Observasi dilakukan untuk mengamati dan mengetahui kegiatan promosi yang dilakukan oleh personal bagian pemasar kepada

7 nasabah, untuk mengetahui prosedur penetapan premi serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi aktivitas pemasaran lainnya. c. Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen, arsip, serta data lain yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. d. Kuisioner Dilakukan dengan memberikan sejumlah pertanyaan tertulis yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti kepada Ketua Bagian Operasional dan beberapa perwakilan karyawan. Analisa data pada penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan cara mengolah data-data yang terkumpul yang selanjutnya dibandingkan dengan kenyataan yang ada pada perusahaan. Analisa data yang dilakukan dengan melakukan analisis terhadap aktivitas-aktivitas fungsi pemasaran Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Kanwil Surabaya dengan kenyataan yang terjadi di perusahaan; apakah pada palaksanaan aktivitas tersebut sudah sesuai dengan rencana yang telah disusun dan hasil yang didapatkan juga sesuai dengan harapan perusahaan dan apakah sudah efektif dan efisien jika masing-masing aktivitas tersebut sudah dilaksanakan sesuai dengan standar dan peraturan yang ditetapkan perusahaan. Telah diketahui pengukuran efektivitas dan efisiensi merupakan suatu bagian yang tidak menggunakan pengukuran absolut, mengakibatkan tingkat efektivitas dan efisiensi digambarkan dalam besaran yang bersifat kualitatif saja, sehingga diperlukan tiga elemen yang dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana keberhasilan efektivitas dan efisiensi fungsi pemasaran pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912, yaitu: a. Criteria Merupakan standar bagaimana seharusnya para individu dalam organisasi melakukan aktivitasnya sebagai pertanggungjawaban atas wewenang yang dilimpahkannya. Standar ini dapat berupa kebijakan yang telah ditetapkan manajemen, kebijakan perusahaan ataupun peraturan pemerintah. criteria digunakan sebagai tolak ukur atau bahan banding. Dengan criteria, penulis

8 dapat menetapkan apakah suatu kondisi itu menyimpang atau tidak. AJB Bumiputera 1912 telah memiliki kriteria dalam melakukan operasional perusahaaannya. Kriteria tersebut antara lain, yaitu: - Undang-undang dan Peraturan Pemerintah, - Rencana Operasional AJB Bumiputera 1912, - Berbagai kebijakan dan peraturan operasional, - Standard Operating Procedure (SOP) yang dimiliki AJB Bumiputera 1912, dan - Standar evaluasi (ukuran kinerja) yang telah ditetapkan. Jika dalam sebuah perusahaan belum terdapat criteria, maka dapat dilihat dari standar auditnya, yaitu: 1. Tercapainya program yang ditetapkan oleh perusahaan pada awal periode yang meliputi seluruh aspek pemasaran yang selanjutnya dibandingkan dengan kinerjanya. 2. Ketaatan perusahaan pada prosedur, program-program kerja atau keselarasan antara proses yang dijalankan dengan rencana yang dibuat. b. Causes Merupakan tindakan yang digunakan untuk mencari penyebab adanya inefisiensi dan inefektivitas berdasarkan komponen atau area pemasaran yang diaudit. Semua aktivitas akan dibandingkan dengan criteria sehingga akan diketahui apakah criteria telah ditetapkan oleh perusahaan sebelumnya telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. c. Effect Effect atau akibat meupakan hasil pengukuran atau perbandingan antara causes dengan criteria. Akibat dapat bersifat: a. Positif, yaitu yang bersifat ekonomis, efektif dan efisien. b. Negatif, yaitu akibat yang bersifat pemborosan, inefektif dan inefisien. Pada tahap ini, penulis melakukan analisa kuantitatif yang digunakan untuk menilai kinerja usaha dan menyatakan tingkat efisiensi suatu fungsi pemasaran dengan cara sebagai berikut:

9 1. Analisa Selisih (varian) Analisa ini untuk mengukur dan menganalisa pendapatan operasional yang dicapai oleh perusahaan dibandingkan dengan target pendapatan operasional yang telah ditetapkan sebelumnya. 2. Analisa Besarnya Persentase (rasio) Analisa ini digunakan untuk menilai efisiensi biaya pemasaran agar realisasi biaya pemasaran tidak melebihi anggaran yang ditetapkan. d. Recommendation adalah pernyataan pemeriksa tentang apa yang seharusnya suatu fungsi yang diperiksa dengan tujuan perbaikan kinerja perusahaan di masa yang akan datang agar lebih efisien dan efektif. yang diutarakan merupakan langkah-langkah pemecahan masalah yang dialami dengan harapan perusahaan dapat mengatasi inefisiensi dan inefektivitas serta langkah-langkah apa yang dilakukan untuk mempertahankan prestasi serta fungsi dalam perusahaan. 3. Ringkasan Hasil Audit Berdasarkan pembahasan operasional atas fungsi pemasaran AJB Bumiputera 1912 Kanwil Surabaya, maka penulis meringkas hasil audit tersebut sebagai berikut: Ringkasan Hasil Audit No. Ruang lingkup Criteria Causes Effect 1. Lingkungan Teknologi Menjamin bahwa Sistem Teknologi Terintegrasi (Bumiputera InLine) dibutuhkan Untuk meningkatkan pelayanan terhadap nasabah dan kelancaran kegiatan - Perencanaan teknologi telah tertuang dalam rencana strategis, program kerja, dan rencana bisnis anggaran. - Perencanaan teknologi dibuat dengan mengacu pada pencapaian tujuan - Pelaksanaan -Kurangnya sosialisasi kepada karyawan tentang Bumiputera InLine - Belum ada penilaian kepuasan karyawan sebagai umpan balik penyusunan perencanaan teknologi sasi kepada karyawan tentang

10 Demografi dan Perubahan Sosial Pasar operasional. Visi misi dapat tercapai dan kepuasan pelanggan terpenuhi program-program di dalam perencanaan teknologi dilakukan dengan baik dan memberikan dampak yang positif bagi pengelolaan pelayanan terhadap nasabah dan kelancaran kegiatan operasional. Bumiputera InLine - Belum ada penilaian kepuasan karyawan sebagai umpan balik penyusunan perencanaan teknologi Sebaiknya dilaksanakan sosialisasi lanjutan tentang Bumiputera InLine Penyelenggaraan penilaian kepuasan karyawan Membantu menganalisis dan mengetahui perubahan sosial yang terjadi dalam menyesuaikan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kebutuhan Memenuhi kebutuhan segmentasi pasar sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan - Pengembangan dan diferensiasi produk cukup variatif - melakukan analisis terhadap produk yang dapat diterima oleh semua kalangan Meningkatkan kualitas pelayanan Banyak nasabah dari Hanya menjangkau Segmen Menengah kalangan tertentu Atas saja Melakukan pendekatan kepada konsumen dan mengoptimalkan aktivitasnya dengan dibekali pelatihan dan pendidikan mengenai asuransi -

11 Pesaing Mengetahui sasaran pasar yang dibutuhkan untuk mendukung proses utama (bisnis proses) sebagai penyediaan jasa layanan asuransi jiwa Banyak pesaing (perusahaan asuransi) yang memiliki sasaran yang sama dengan strategi yang sama Persaingan semakin ketat antara perusahaan asuransi - Menambah fasilitas agar mampu melayani pasar dengan efektif dan Efisien - Meningkatkan teknologi informasi untuk mengantisipasi persaingan - Melakukan kegiatan promosi yang intensif dan efektif 2. Strategi Membantu menganalisis kemampuan dan minat dalam penyesuaian antara kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang dengan kebutuhan masyarakat Strategi pemasaran dilakukan dengan pelaksanaan Trilogi Operasional Asuransi Jiwa, diantaranya:operas ional Produksi, Operasional Konservasi dan Operasional Penghimpunan Dana Perencanaan Strategi telah tertuang dalam rencana strategis, program kerja, dan rencana bisnis anggaran -

12 3. Organisasi Struktur Organisasi Membantu menganalisis dan mengetahui struktur organisasi pemasaran yang ada dalam perusahaan digunakan untuk menyesuaikan tumbuh dan berkembang sesuai dengan kebutuhan Perencanaan Strategi dibuat dengan mengacu pada pencapaian tujuan. Pelaksanaan program-program di dalam perencanaan Strategi dilakukan dengan baik dan memberikan dampak yang positif bagi pengelolaan sumber daya manusia - Tetap melakukan kerja sama dan komunikasi antar mitra kerja Bumiputera telah menetapkan struktur organisasi pemasaran (NO.SK.47/DIR/PM S/2010) - Adanya SOP dan Surat Keputusan Direksi tentang Pembagian tugas dan tanggungjawab kerja - Adanya double job antara KUO dan KUAK di beberapa Kantor Cabang Pemisahan Tanggungjawab atau jabatan antara KUO dan KUAK di beberapa Kantor Cabang - 4. Sistem Sistem Pengendali an Membantu menganalisis kemampuan dalam - Pelaksanaan pengendalian pemasaran pada AJB Bumiputera Kanwil Surabaya telah -

13 5. Produktivitas Profitabilita s pengendalian pemasaran antara kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang dengan kebutuhan - Membantu manajemen dan karyawan perusahaan menganalisis produktivitas pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan - Meningkatkan loyalitas, produktivitas, kedisiplinan, dan kinerja karyawan dilaksanakan sesuai kebutuhan karyawan (SOP, SK Direksi NO. 33 Tahun 2008, SK KanwilSby No. 25 Tahun Program pengendalian pemasaran telah sesuai dengan tujuan dan core business yaitu asuransi jiwa Evaluasi secara berkala terhadap pengendalian pemasaran yang telah dilaksanakan Analisis - Profitabilitas (Laba, Premi Income, Portofolio, Jumlah Polis) pada Laporan Kinerja Bumiputera tiga tahun terakhir ( ) menunjukkan peningkatan target dan target tercapai Efisiensi Biaya Pelatihan dan Maksimalkan Peluang Adanya biaya Analisis Rasio - pemasaran yang Biaya efisien (efisien yang menunjukkan jika rasio biaya pendapatan premi pemasaran 5% tinggi dan target menurut Surat tercapai Keputusan Direktur No. 5 Tahun 2009) Adanya alokasi anggaran untuk Promosi dan Periklanan Produk dan Jasa

14 5. Fungsi yang Lain Produk Kegiatan Promosi dan Periklanan Menghasilkan produk yang sehat, dapat dipertanggung jawabkan secara bisnis perusahaan serta memenuhi kaidah hukum yang berlaku - Melakukan perencanaan pemasaran yang disesuaikan dengan target yang telah ditetapkan oleh Bumiputera kantor pusat - Meningkatkan loyalitas, produktivitas, kedisiplinan, dan kinerja karyawan Memberikan informasi kepada nasabah tentang AJB Bumiputera 1912 Produk perusahaan telah sesuai dengan SOP yang berlaku di dan peraturan serta hukum melakukan pengembangan produk dalam bentuk dollar US$ - Kanwil Surabaya - melakukan perencanaan pemasaran sebelum direalisasikan dalam bentuk kegiatan pemasaran - Adanya pencapaian target premi income dengan persentase yang terus meningkat dari tahun Meningkatkan jumlah nasabah dan setoran premi yang perlu dipertahankan - Adanya reward and punishment kepada agen dan karyawan - Kegiatan promosi jarang dilakukan melakukan promosi melalui: media elektronik (SK.No.25/DIRP dan media cetak MS/2002) - Personal selling, - Advertising, - Sales promotion - Publicity - Public Relation - memiliki SOP yang mengacu -

15 Tenaga pemasaran Menyaring calon tenaga kerja yang sesuai kompetensi dan kualifikasi yang dibutuhkan oleh pada kegiatan promosi dan periklanan Meningkatan Anggaran Promosi Melalui Media Elektronik dan Cetak - Seleksi dilakukan oleh Bumiputera Kantor Pusat - Prosedur seleksi menggunakan teknik yang valid dan panitia yang profesional sehingga menghasilkan output yang sesuai kualifikasi Hasil seleksi terkadang masih belum memenuhi kompetensi dan kualifikasi yang dibutuhkan - Pihak Fakultas dilibatkan dalam prosedur penyeleksian untuk memastikan bahwa calon pegawai memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan oleh masingmasing Kanwil/Kacab 5. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi pemasaran pada AJB Bumiputera 1912 Kanwil Surabaya dan mengetahui faktor-faktor yang menghambat dalam pencapaian tujuan fungsi pemasaran tersebut. Berdasarkan hasil evaluasi dengan membandingkan antara criteria, causes, dan effect terhadap fungsi pemasaran, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas fungsi pemasaran pada perusahaan hampir sepenuhnya efektif dan efisien. Fungsi pemasaran tersebut antara lain Demografi dan Perubahan Sosial,Pasar, Pesaing (Lingkungan ), Strategi, Organisasi, Sistem Pengendalian, Produktivitas, Produk, Kegiatan, Promosi dan Periklanan(Fungsi Lain-lain) dapat disimpulkan sudah efektif karena AJB Bumiputera mampu memenuhi standar maupun target yang telah ditetapkan. AJB Bumiputera juga menjadi market leader yang dilihat dari pendapatan preminya tertinggi diantara perusahaan asuransi di Indonesia.

16 Beberapa fungsi pemasaran yang tidak efektif dan penyebabnya antara lain: a. Teknologi (Lingkungan ). Kurang efektifnya fungsi ini karena penggunaan teknologi Bumiputera InLine (Bil) kurang disosialisasikan oleh pihak manajemen, sehingga sebagian besar karyawan mengalami kesulitan dan cenderung bergantung pada orang lain yang bisa mengoperasikannya. Selain itu pengoperasian komputer berjalan lambat. b. Tenaga. Kurangnya waktu yang disediakan untuk pengembangan dan pelatihan agen dan tidak adanya program pelatihan yang berkelanjutan, menjadi penyebab kurang efektifnya fungsi ini. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana efisiensi fungsi pemasaran dan mengetahui faktor penyebab inefisiensi kinerja pemasaran pada AJB Bumiputera 1912 Kanwil Surabaya. Berdasarkan hasil evaluasi dengan membandingkan antara criteria, causes, dan effect terhadap fungsi pemasaran, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas fungsi pemasaran pada perusahaan sudah cukup efisien. Dalam hal ini ditinjau dari efisiensi atas profitabilitas (produktivitas) fungsi pemasaran. Produktivitas. Jumlah laba, premi income, dan portofolio selalu meningkat dari tahun 2010 hingga Secara keseluruhan kinerja Bumiputera 1912 Kanwil Surabaya dapat dikatakan efektif. Sedangkan penggunaan biaya pemasarannya, AJB Bumiputera 1912 Wilayah Surabaya sudah dapat menggunakan biaya pemasaran secara efisien dengan presentase untuk tahun berturut-turut sebesar 1,91%; 1,67% dan 1,94%. Nilai ini masih dinilai efisien karena perusahaan menentukan rasio biaya pemasarannya sebesar 5%.

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PDAM KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PDAM KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PDAM KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi Dan Bisnis Program Studi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia telah menjajaki suatu masa kemajuan ekonomi, dimana Perkembangan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia telah menjajaki suatu masa kemajuan ekonomi, dimana Perkembangan ekonomi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dunia telah menjajaki suatu masa kemajuan ekonomi, dimana Perkembangan ekonomi dunia telah membuat setiap penduduk dunia memiliki suatu kesadaran akan asuransi, tidak

Lebih terperinci

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN AUDIT FUNGSI PEMASARAN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KINERJA PEMASARAN (Studi Kasus pada Perusahaan Kecap MURNI JAYA Kediri) Oleh: Novita Rahmawati ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada perusahaan

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. PINDAD)

ABSTRAK PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. PINDAD) ABSTRAK PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. PINDAD) Pada masa era globalisasi saat ini, agar dapat bertahan dan menonjol di dunia bisnis yang ditekuninya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha pada sekarang ini semakin berkembang dengan sangat cepat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha pada sekarang ini semakin berkembang dengan sangat cepat. 13 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia usaha pada sekarang ini semakin berkembang dengan sangat cepat. Pasar dipenuhi oleh berbagai jenis produk barang dan jasa yang memberikan banyak pilihan

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY)

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY) AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY) RENDY IRAWAN Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) 53696969 Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Philip Kotler

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Philip Kotler BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan bangsa yang terjadi sangat pesat, juga diiringi dengan kemajuan perekonomian dan tingginya tingkat pendidikan, menyebabkan peningkatan kebutuhan

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS

AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016 KELOMPOK 1 1. Apa pengertian dari Audit Manajemen? Audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan pembahasan yang telah dikemukakan, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan audit internal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam arah dan perubahan organisasi. Tanpa manusia sebagai penggeraknya, organisasi menjadi

Lebih terperinci

BAURAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI PADA AJB BUMIPUTERA 1912 SYARIAH MEDAN TUGAS AKHIR

BAURAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI PADA AJB BUMIPUTERA 1912 SYARIAH MEDAN TUGAS AKHIR BAURAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI PADA AJB BUMIPUTERA 1912 SYARIAH MEDAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh HUSNUL KHOTIMAH NIM 1205092148 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era perdagangan bebas, persaingan dunia usaha semakin ketat di mana setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia. Didalam

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam industri pariwisata, hotel memegang peranan penting. Hotel adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam industri pariwisata, hotel memegang peranan penting. Hotel adalah suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Dalam industri pariwisata, hotel memegang peranan penting. Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh ruangan untuk menyediakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT.

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. BAB IV PEMBAHASAN Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. Danayasa Arthatama Tbk. mencakup pelaksanaan seluruh fungsi manajemen dan ketaatan manajemen terhadap kebijakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kinerja Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masingmasing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa sekarang ini pemasaran tidak hanya mengembangkan produk yang baik, Menetapkan harga dan membuat produk itu secara mudah dijangkau oleh konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya persaingan perusahaan-perusahaan di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya persaingan perusahaan-perusahaan di Indonesia mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya persaingan perusahaan-perusahaan di Indonesia mengalami tingkat kemajuan yang pesat dan hal tersebut menuntut setiap perusahaan untuk memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada luar negeri. Tuntutan konsumen yang selalu berubah-ubah sesuai perubahan

BAB I PENDAHULUAN. pada luar negeri. Tuntutan konsumen yang selalu berubah-ubah sesuai perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan usaha dalam era global ini menimbulkan persaingan yang ketat dan terbuka. Persaingan usaha sejenis pun tidak lagi hanya dalam negeri bahkan sampai pada luar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan Era globalisasi yang telah berjalan selama beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan Era globalisasi yang telah berjalan selama beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sehubungan dengan Era globalisasi yang telah berjalan selama beberapa tahun lalu, kita selalu dihadapkan kepada perdagangan bebas yang menimbulkan pasar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN. a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN. a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Deskripsi Teori 1. Audit Manajemen a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang , 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bebas dan ketat di dunia industri hingga pendidikan, perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT), peningkatan pengetahuan konsumen, dan karyawan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Untuk meningkatkan dan mempertahankan volume penjualan diperlukan beberapa strategi pemasaran. Salah satu strategi yang dapat dilakukan yaitu melalui bauran promosi dengan menggunakan personal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan, sebagai badan usaha baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak dapat lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. fleksibel dalam beradaptasi dengan perubahan tersebut mampu untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. fleksibel dalam beradaptasi dengan perubahan tersebut mampu untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa globalisasi saat ini sering terjadi perubahan-perubahan yang sangat yang sangat cepat, konstan, pesat, serentak, dan radikal hal ini menuntut perusahaan

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban

Lebih terperinci

MANAJEMEN AUDIT VS INTERNAL AUDIT eka ananta sidharta

MANAJEMEN AUDIT VS INTERNAL AUDIT eka ananta sidharta MANAJEMEN AUDIT VS INTERNAL AUDIT eka ananta sidharta PENGERTIAN AUDIT Audit dikembangkan dan dilaksanakan karena audit memberi banyak manfaat bagi dunia bisnis. Pelaksaanaan audit mempunyai tujuan yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan

BAB IV PEMBAHASAN. Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan BAB IV PEMBAHASAN Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan yang dilakukan dari sudut pandang manajemen dengan tujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitas dari setiap operasional

Lebih terperinci

MANAJEMEN AUDIT. (disebut juga operational audit, functional audit, systems audit ) Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA.

MANAJEMEN AUDIT. (disebut juga operational audit, functional audit, systems audit ) Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA. MANAJEMEN AUDIT (disebut juga operational audit, functional audit, systems audit ) Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA. 1.1 PENGERTIAN MANAJEMEN AUDIT Manajemen audit atau audit operasional adalah proses

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Untuk itu, perlu dilakukan audit operasional atas fungsi SDM di

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai sistem pembelian dan pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru. Persaingan bisnis yang ketat seperti saat ini membuat pelaku bisnis

BAB I PENDAHULUAN. baru. Persaingan bisnis yang ketat seperti saat ini membuat pelaku bisnis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya pengusaha-pengusaha atau pelaku bisnis yang baru. Persaingan bisnis

Lebih terperinci

ABSTRACT. Budgeting, Accounting Accountability, Efficiency Marketing Costs, Quality Decision Making. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Budgeting, Accounting Accountability, Efficiency Marketing Costs, Quality Decision Making. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this study was to determine the relationship of budgeting and accounting in supporting the quality of decision making in order to achieve cost efficiency of marketing at Restoran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Rumah sakit termasuk salah satu BLU (Badan Layanan Umum) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Rumah sakit termasuk salah satu BLU (Badan Layanan Umum) yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit termasuk salah satu BLU (Badan Layanan Umum) yang merupakan ujung tombak dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Namun tak sedikit keluhan selama

Lebih terperinci

100

100 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 LAPORAN AUDIT MANAJEMEN PEMASARAN TAMAN SARI MADIUN Madiun, 9 Mei 2012 No Lampiran Perihal : 23/KAP/IV/2012 : 3 eksemplar : Laporan Hasil Audit Manajemen Kepada Yth.

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN Pengertian dan Tujuan Audit Operasional

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN Pengertian dan Tujuan Audit Operasional BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN 2.1 Konsep Dasar Audit Operasional 2.1.1 Pengertian dan Tujuan Audit Operasional Pada umumnya audit operasional memberi penekanan pada efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

BAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan

BAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan BAB IV Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang Jadi Pada PT Aneka Medium Garment IV.1. Survei Pendahuluan Kegiatan awal dalam melakukan audit operasional atas fungsi pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pesatnya pertumbuhan dunia bisnis dan persaingan yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk lebih aktif dalam mempromosikan produknya kepada konsumen.

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah

Lebih terperinci

ABSTRACT ROLE OF OPERATIONAL AUDIT TO INCREASE EFFECTIVENESS HEALTH SERVICES IN EMERGENCY ROOM AT SANTO BORROMEUS HOSPITAL BANDUNG

ABSTRACT ROLE OF OPERATIONAL AUDIT TO INCREASE EFFECTIVENESS HEALTH SERVICES IN EMERGENCY ROOM AT SANTO BORROMEUS HOSPITAL BANDUNG ABSTRACT ROLE OF OPERATIONAL AUDIT TO INCREASE EFFECTIVENESS HEALTH SERVICES IN EMERGENCY ROOM AT SANTO BORROMEUS HOSPITAL BANDUNG Health is a major requirement for human beings to be able to continue

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan oleh perusahaan. Dengan kriteria-kriteria tertentu, berdasarkan pada apa

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan oleh perusahaan. Dengan kriteria-kriteria tertentu, berdasarkan pada apa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses pencapaian tujuan perusahaan diperlukan kinerja pegawai yang berkualiatas, dalam arti kata dia harus memiliki kapasitas yang memang telah ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini, negara Indonesia mengalami perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan. Perkembangan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan sebuah sistem informasi dalam perusahaan telah menciptakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan sebuah sistem informasi dalam perusahaan telah menciptakan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerapan sebuah sistem informasi dalam perusahaan telah menciptakan suatu tantangan tersendiri, baik bagi manajemen maupun bagi profesional di bidang teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhannya yang amat tinggi. Berdasarkan artikel pada Harian

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhannya yang amat tinggi. Berdasarkan artikel pada Harian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bisnis pada industri seluler saat ini sangat menguntungkan sebab potensi pertumbuhannya yang amat tinggi. Berdasarkan artikel pada Harian Kompas,tanggal

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. meningkatkan rasa tanggungjawab atas semua aktivitas-aktivitasnya untuk. mencapai tujuannya di masa yang akan datang.

BAB 5 PENUTUP. meningkatkan rasa tanggungjawab atas semua aktivitas-aktivitasnya untuk. mencapai tujuannya di masa yang akan datang. 82 BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Sebagai bahan akhir penulisan penelitian yang memberikan masalah tentang peningkatan efisiensi dan efektivitas pelayanan jasa pada CV. Royal Makmur Sentosa Surabaya, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlengkapan, dan asset finansial merupakan sumber daya yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. perlengkapan, dan asset finansial merupakan sumber daya yang dibutuhkan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Setiap organisasi mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber dayanya yang ada. Salah satu

Lebih terperinci

: BRIGGIE PETRONELLA ANGRAINIE

: BRIGGIE PETRONELLA ANGRAINIE NAMA NIM FAKULTAS PRODI/BAGIAN E-MAIL : BRIGGIE PETRONELLA ANGRAINIE : A31104018 : EKONOMI DAN BISNIS : AKUNTANSI : g.4bjad@gmail.com ABSTRAKSI BRIGGIE PETRONELLA ANGRAINIE. A31104018. PENGARUH PERFORMANCE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi semakin ketat dan terbuka. Perusahaan perusahaan yang ada bukan lagi hanya dihadapkan

Lebih terperinci

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang 5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan pelanggan, yang meliputi kegiatan yang berkaitan

Lebih terperinci

ABSTRAK. AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI FUNGSI PEMASARAN (Studi Kasus pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Pemasaran Erlangga)

ABSTRAK. AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI FUNGSI PEMASARAN (Studi Kasus pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Pemasaran Erlangga) ABSTRAK AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI FUNGSI PEMASARAN (Studi Kasus pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Erlangga) Disusun Oleh: Bunga Ayu Pamungkas 125020301111044 Dosen Pembimbing:

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP PENDAPATAN PREMI PADA PT. ASURANSI UMUM BUMIPUTERA MUDA 1967 CABANG GORONTALO PERIODE

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP PENDAPATAN PREMI PADA PT. ASURANSI UMUM BUMIPUTERA MUDA 1967 CABANG GORONTALO PERIODE PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP PENDAPATAN PREMI PADA PT. ASURANSI UMUM BUMIPUTERA MUDA 1967 CABANG GORONTALO PERIODE 2005-2014 Sepriyanti Manti 1, Rizan Machmud 2, Lanto Miriatin Amali 3 Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. MITRA PRIMA SAGITA LESTARI, BANDUNG)

ABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. MITRA PRIMA SAGITA LESTARI, BANDUNG) ABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. MITRA PRIMA SAGITA LESTARI, BANDUNG) Aktivitas penjualan merupakan salah satu aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis memegang peranan penting dalam sistem ekonomi, sehingga dalam dunia usaha dewasa ini muncul

Lebih terperinci

TINJAUAN TERHADAP PENERAPAN BAURAN PROMOSI PADA USAHA KUE KANIA KALIDONI PALEMBANG

TINJAUAN TERHADAP PENERAPAN BAURAN PROMOSI PADA USAHA KUE KANIA KALIDONI PALEMBANG TINJAUAN TERHADAP PENERAPAN BAURAN PROMOSI PADA USAHA KUE KANIA KALIDONI PALEMBANG LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Administrasi Bisnis Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika suatu perusahaan didirikan, dapat dipastikan bahwa para pendirinya

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika suatu perusahaan didirikan, dapat dipastikan bahwa para pendirinya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketika suatu perusahaan didirikan, dapat dipastikan bahwa para pendirinya mempunyai pertimbangan dalam berbagai hal untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 )

BAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 ) BAB II LANDASAN TEORI A. Anggaran 1. Definisi Anggaran Rencana yang dapat disebut dengan anggaran adalah rencana yang terorganisir dan menyeluruh, yang dinyatakan dalam bentuk angka rupiah, dollar, atupun

Lebih terperinci

TINJAUAN METODE PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI PADA ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG MEDAN PETISAH

TINJAUAN METODE PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI PADA ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG MEDAN PETISAH TINJAUAN METODE PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI PADA ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG MEDAN PETISAH TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini Bangsa Indonesia sedang mengalami masa-masa sulit khususnya dibidang ekonomi. Banyak perusahaan yang mengalami kegagalan dalam menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan di dunia, manusia selalu dihadapkan pada sejumlah ketidakpastian yang bisa menyebabkan kerugian finansial di masa yang akan datang. Manusia tidak dapat

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Pembahasan audit operasional atas fungsi penjualan dan penerimaan kas pada Lei Garden Restaurant dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang telah

Lebih terperinci

BAB IV PERAN AGEN DALAM PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN POLIS ASURANSI KERUGIAN

BAB IV PERAN AGEN DALAM PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN POLIS ASURANSI KERUGIAN BAB IV PERAN AGEN DALAM PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN POLIS ASURANSI KERUGIAN A. Sistem Agensi PT. Asuransi Takaful Umum Cabang Surabaya Sistem agensi dirancang dalam sebuah sistem yang melibatkan kedua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri di sektor pariwisata mempunyai potensi yang cukup besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Industri di sektor pariwisata mempunyai potensi yang cukup besar bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Industri di sektor pariwisata mempunyai potensi yang cukup besar bagi perkembangan perekonomian di Indonesia karena dapat menghasilkan sumber penerimaan

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI 1 Sistem akuntansi memainkan peranan penting dalam mengukur kegiatan dan hasil kerja dari kegiatan tersebut, juga dalam menentukan reward

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini banyak perusahaan yang gulung tikar dimana era globalisasi berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT. PLN (Persero) serta pembahasan yang telah dikemukakan pada Bab IV yaitu menjawab identifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi merupakan suatu sistem yang mempunyai tujuan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi merupakan suatu sistem yang mempunyai tujuan tertentu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi merupakan suatu sistem yang mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Dalam usaha pencapaian tersebut, perusahaan tidak lepas dari peranan elemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti sehingga memacu para pengelola perusahaan untuk dapat berpikir secara kreatif, inovatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dijual kepada pihak lain, baik individu, kelompok, atau organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dijual kepada pihak lain, baik individu, kelompok, atau organisasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan didirikan dan dikelola untuk menghasilkan sesuatu atau sekolompok produk baik berupa barang maupun jasa. Produk itu dipasarkan dan dijual kepada

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : internal audit, internal control, compliance of management. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords : internal audit, internal control, compliance of management. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Internal control activity is one of the most important activities in the company because it represents the company s managerial activities. If this activities fails to be performed and an inappropriate

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan negara sekarang ini adalah koperasi. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, organisasi harus memperoleh dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan negara sekarang ini adalah koperasi. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, organisasi harus memperoleh dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan yang pesat di negara kita telah mendorong suatu organisasi pemerintah untuk meningkatkan kegiatan usahanya yang berorientasi pada pelayanan publik,

Lebih terperinci

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA Vinsensia Luki Windaratri Fakultas Ekonomi, Program Studi Akuntansi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan memiliki jenis usaha yang berbeda-beda tetapi pada dasarnya bertujuan sama, yaitu memperoleh laba yang optimal. Banyaknya perusahaan yang muncul

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. seperti: perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun, dan lembaga jasa

BAB I. PENDAHULUAN. seperti: perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun, dan lembaga jasa BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri jasa keuangan merupakan salah satu komponen yang ada didalam sistem perekonomian Indonesia. Industri jasa keuangan terdiri dari berbagai lembaga seperti:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Internal Audit 2.1.1 Pengertian internal audit Internal Auditing adalah penilaian yang dilakukan oleh pegawai perusahaan yang terlatih, mengenai keakuratan, dapat dipercaya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan terbuka. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan terbuka. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi semakin ketat dan terbuka. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk mengelola

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu organisasi dikatakan berhasil apabila visi, misi dan tujuannya tercapai. Untuk dapat mencapainya,

Lebih terperinci

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG BAB 1 KONSEP DASAR Makalah ini disusun untuk memenuhi penugasan terstruktur pada mata kuliah Manajemen yang dibimbing oleh Bapak Nasikhin, SE., Ak Disusun Oleh: 1. I Dewa Made Ganesha (115020000000000)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINAL SKRIPSI... ABSTRAK... ABSTRACT... RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merombak kehidupan perekonomian ke arah yang lebih maju. Hal ini dapat. terjual namun terlalu sedikit konsumen yang membeli.

BAB I PENDAHULUAN. merombak kehidupan perekonomian ke arah yang lebih maju. Hal ini dapat. terjual namun terlalu sedikit konsumen yang membeli. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dan kemajuan teknologi sangat pesat jika dibandingkan dengan masa-masa lampau, teknologi dalam industri turut pula merombak kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada suatu masalah bagaimana perusahaan tersebut dapat terus beroperasi dan berhasil didalam persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Hal ini menimbulkan persaingan yang ketat dan permintaan akan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Hal ini menimbulkan persaingan yang ketat dan permintaan akan konsumen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dari tahun ke tahun dunia usaha semakin berkembang dengan cepat, pasar dipenuhi oleh berbagai jenis produk barang dan jasa yang memberikan banyak pilihan

Lebih terperinci

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pemilihan Objek Penelitian Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis dan objektif untuk menemukan solusi atas suatu masalah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perhatian khusus karena unsur tersebut yang mengendalikan unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perhatian khusus karena unsur tersebut yang mengendalikan unsur-unsur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan elemen organisasi yang sangat penting dan memerlukan perhatian khusus karena unsur tersebut yang mengendalikan unsur-unsur yang lainnya.sumber

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN DAN PEMBIAYAAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) MANFAAT SURABAYA

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN DAN PEMBIAYAAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) MANFAAT SURABAYA 81 BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN DAN PEMBIAYAAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) MANFAAT SURABAYA A. Peranan Pemasaran Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) Manfaat Surabaya Pemasaran

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan- perubahan mendasar, baik yang terjadi secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan- perubahan mendasar, baik yang terjadi secara nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan- perubahan mendasar, baik yang terjadi secara nasional maupun gobal saat ini, akan membawa dampak terhadap kegiatan organisasi, baik secara langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan yang penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber daya manusia,

Lebih terperinci

ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) PENGERTIAN Activity Based Management (ABM) adalah merupakan suatu metode pengelolaan aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan nilai (value) produk atau jasa untuk konsumen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Sebagaimana diketahui bahwa tujuan perusahaan dalam suatu kondisi perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pola kehidupan manusia sebagai makhluk yang dinamis pun turut berubah dalam arti

BAB I PENDAHULUAN. pola kehidupan manusia sebagai makhluk yang dinamis pun turut berubah dalam arti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat menuntut pola kehidupan manusia sebagai makhluk yang dinamis pun turut berubah dalam arti yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. daya saing yang tinggi untuk dapat bersaing dalam pasar global. Untuk itu perlu

I. PENDAHULUAN. daya saing yang tinggi untuk dapat bersaing dalam pasar global. Untuk itu perlu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dan perdagangan bebas mulai diberlakukan pada tahun 2003 untuk kawasan ASEAN dan pada tahun 2020 untuk seluruh dunia. Hal ini menyebabkan tingkat persaingan

Lebih terperinci

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK Sehubungan dengan rencana penerbitan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) tentang: a. Komite Yang Dibentuk Dewan Komisaris Perusahaan Asuransi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah

Lebih terperinci

Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA. deden08m.com 1

Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA. deden08m.com 1 Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA deden08m.com 1 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA: Posisi Perusahaan dalam Industri (1) Rencana bisnis yang efektif harus mendefinisikan secara jelas di mana posisi perusahaan

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem

BAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem 130 BAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem Pengendalian Internal Pemerintah pada Badan Kantor Pertanahan Nasional

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN Halaman I. Pembukaan 1 II. Visi dan Misi SPI 2 III. Kebijakan Umum Pengendalian Internal Dan Audit Internal 3 IV. Kedudukan SPI 3 V. Peran SPI 3 VI. Ruang Lingkup

Lebih terperinci