Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kalbe Farma telah jauh berkembang dari awal mulanya sebagai usaha farmasi
|
|
- Yulia Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 49 Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. Kalbe Farma Tbk 50 PT. Kalbe Farma Tbk ( Perseroan atau Kalbe ) didirikan pada 10 September 1966, oleh 6 bersaudara, yaitu Khouw Lip Tjoen, Khouw Lip Hiang, Khouw Lip Swan, Boenjamin Setiawan, Maria Karmila, dan F. Bing Aryanto. Kalbe Farma telah jauh berkembang dari awal mulanya sebagai usaha farmasi yang dikelola di garasi rumah pendirinya di wilayah Jakarta Utara. Selama lebih dari 40 tahun sejarah perusahaan, pengembangan usaha telah gencar dilakukan melalui akuisisi strategis terhadap perusahaan-perusahaan farmasi lainnya, membangun merek-merek produk yang unggul dan menjangkau pasar internasional dalam rangka transformasi Kalbe menjadi perusahaan produk kesehatan serta nutrisi yang terintegrasi dengan daya inovasi, strategi pemasaran, pengembangan merek, distribusi, kekuatan keuangan, keahlian riset dan pengembangan serta produksi yang sulit ditandingi dalam mewujudkan misinya untuk meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik. Perseroan telah berhasil memposisikan merek-mereknya sebagai pemimpin di dalam masing-masing kategori terapi dan segmen industri tidak hanya di Indonesia namun juga di berbagai pasar internasional, dengan produk-produk kesehatan dan obat-obatan yang telah senantiasa menjadi andalan keluarga seperti Promag, Mixagrip, Woods, Komix, Prenagen dan Extra Joss. Lebih jauh, 50
2 50 pembinaan dan pengembangan aliansi dengan mitra kerja internasional telah mendorong pengembangan usaha Kalbe di pasar internasional dan partisipasi dalam proyek-proyek riset dan pengembangan yang canggih serta memberi kontribusi dalam penemuan terbaru di dalam bidang kesehatan dan farmasi termasuk riset sel punca dan kanker. Pelaksanaan konsolidasi Grup pada tahun 2005 telah memperkuat kemampuan produksi, pemasaran dan keuangan Perseroan sehingga meningkatkan kapabilitas dalam rangka memperluas usaha Kalbe baik di tingkat lokal maupun internasional. Saat ini, Kalbe adalah salah satu perusahaan farmasi terbesar di Asia Tenggara yang sahamnya telah dicatat di bursa efek dengan nilai kapitalisasi pasar di atas US$ 1 miliar dan penjualan melebihi Rp 7 triliun. Posisi kas yang sangat baik saat ini juga memberikan fleksibilitas yang luas dalam pengembangan usaha Kalbe di masa mendatang. Pada tahun 1992, melalui Yayasan Pendidikan Kalbe, Kalbe Farma mendirikan STIE (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi) Kalbe, yang akhirnya pada tahun 2009 berubah nama menjadi Institut Teknologi dan Bisnis Kalbe. Grup Kalbe menangani beberapa portofolio merek untuk produk obat resep, obat bebas, minuman energi dan nutrisi, yang dilengkapi dengan kekuatan bisnis usaha kemasan dan distribusi. Kalbe memiliki fokus bisnis pada 4 divisi, yaitu: 1. SBU Pharmaceutical (divisi obat resep (kontribusi 25%)) PT. Kalbe Farma Tbk PT. Hexpharm Jaya PT Dankos Farma PT Finusolprima
3 51 Kalbe Vision Pte. Ltd. Innogene Kalbiotech Pte. Ltd 2. SBU Consumer Health (divisi produk kesehatan (kontribusi 17%)) Kalbe OTC PT Bintang Toedjoe PT Saka Farma Lab. PT Hale International Kalbe International Pte. Ltd 3. SBU Nutritionals (divisi nutrisi (kontribusi 22%)) PT Sanghiang Perkasa (Kalbe Nutritionals) PT. Kalbe Morinaga Indonesia 4. SBU Distribution & Logistik (divisi distribusi & kemasan kontribusi 36%) PT Enseval Putra Megatrading. Tbk PT Enseval Medika Prima PT Milenia Dharma Insani Selain di Indonesia, Kalbe memiliki 10 cabang di luar negeri yaitu: negara ASEAN (Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, Kamboja, Vietnam, Myanmar), Sri Lanka, Nigeria dan Afrika Selatan. Visi Kalbe adalah menjadi perusahaan produk kesehatan Indonesia terbaik yang di dukung inovasi, merek yang kuat dan manajemen yang prima. Misi Kalbe adalah meningkatkan Kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik. Motto Kalbe sendiri adalah The Scientific Pursuit of Health for a Better Life.
4 52 Dan kini demi mempertahankan dominasi pasar, Kalbe meluncurkan tiga layanan untuk lebih dekat dengan pasar. 1. Menciptakan Kalbe E-store pada November tahun lalu. Kalbe E-store diklaim sebagai situs belanja nutrisi online pertama di Indonesia. Layanan tersebut dibuat untuk menciptakan pengalaman merek (brand experience) bagi konsumen Kalbe. 2. Menciptakan Kalbe Home Delivery (KHD). KHD diharapkan mampu mendongkrak tingkat kepuasaan pelanggan mulai dari pemesan melalui online hingga pengiriman langsung ke alamat yang dituju. Saat ini layanan tersebut baru tersedia di 15 kota dan tahun ini ditargetkan diseluruh provinsi. 3. Dan yang terakhir, guna memanjakan pelanggan setianya, perusahaan ini meluncurkan Kalbe Family Reward Card. Untuk mendapatkan kartu diskon ini, pelanggan cukup berbelanja melalui Kalbe E-Store dan setiap transaksi akan mendapatkan poin yang bisa ditukarkan. Pelayanan terpadu (integrated services) ini diharapkan mampu meningkatkan citra merek-merek baru seperti Hydro Coco, Tipco Friut Juice, Komix DT, Bintang Toedjoe, Fitbar, Kidzee and Zee, Benecol, Lovamil, dan masih banyak lagi. Kalbe tidak hanya berinovasi dipengembangan produk, tetapi juga inovasi dalam pemasaran dan penjualan, sehingga posisi merek Kalbe di pasar domestik tetap aman.
5 Fitbar Fitbar merupakan produk baru keluaran Kalbe, lebih tepatnya dibawah bendera Kalbe Nutrisional. Fitbar merupakan healthy, tasty snack, yaitu kudapan yang sehat dengan rasa yang enak. Fitbar lahir karena ada kecenderung menganggap bahwa sesuatu yang sehat itu tidak enak, dan kebanyakan yang enak itu tidak sehat. Fitbar yang menyatukan keduanya, snack yang sehat dan enak. Fitbar adalah snack yang bebas dari kolesterol, bebas dari lemak trans, dan memiliki kandungan kalori yang jauh lebih rendah dibandingkan kudapankudapan lainnya. Fitbar juga mengandung oats, yg merupakan sumber fiber yang baik. Selain itu, Fitbar juga mengandung kalsium, vitamin A, B12, dan C.Jadi, mengudap dengan Fitbar tidak perlu khawatir dan merasa bersalah lagi. Karena itulah dari awal kemunculan Fitbar, mengusung tagline Snacking with no worry. Gambar 4.1 (Packaging Fitbar) Harga jual Fitbar perbatang sekitar Rp.3000an, lebih murah dengan kompetitornya Soyjoy Rp.5000an. Tempat pendistribusian Fitbar berada baruberada di seluruh kota-kota besar di Indonesia. Promosi yang dilakukan Fitbar selain melakukan periklanan, pada awal pemasaran Fitbar melakukan sampling di beberapa mall di Jakarta. Brand Vision yang diusung Fitbar yaitu untuk menyedikan produk kudapan sehat untuk mendukung gayahidup sehat bangsa Indonesia.Target market Fitbar adalah orang dewasa Indoneisa umur 25 keatas,
6 54 dengan SES AB yang peduli dengan kesehatan (health concious) serta suka mengudap. Dengan Brand Character yang ditonjolkan, young, active, cheerful, healthy, energetic, opisme dan freedom. 4.2 Hasil Penelitian Pada bab ini, peneliti akan memaparkan hasil penelitian mengenai strategi kreatif iklan televisi Fitbar versi happy. Hasil penelitian ini akan di dipaparkan berdasarkan dengan data-data yang diperoleh dari wawancara mendalam dengan para narasumber antara lain Sherly Marianne selaku Associate Creative Director, Caca Sidauruk selaku Account Eksekutif dan Pak Oedi selaku Account Director, wawancara yang dilakukan via serta data-data yang didapat dari lapangan antara lain adalah client brief, dan creative brief, serta pengamatan lapangan peneliti Analisa Target Market (Konsumen) Produk yang ditawarkan memiliki target market sebagai sasarannya, yang nantinya akan menyesuaikan dengan iklan yang akan dibuat. a. Demografis Target market Fitbar adalah pria dan wanita dengan usia 25 tahun keatas. Dengan target tingkat ekonomi mereka A-B. Sedangkan Fitbar user profile, konsumen Fitbar adalah tahun, dengan SES beragam dari SES A-E, dan lebih banyak konsumen perempuan b. Psikografis Gaya hidup praktis, peduli dengan kesehatan dansuka mengudap. Dengan pribadi yang muda, dengan tingkat keseharian yang tinggi.
7 55 Gambar 4.2 Fitbar User Profile c. Behaviorisme Fitbar adalah kudapan dalam bentuk bar atau batang. Secara perilaku konsumen Fitbar mengkonsumsi produk ini sebagai cemilan yang praktis yang sehat. Mengudap atau nyemil, sering dilakukan diatara jam makan dengan jam makan lainnya. Yang terkadang mengudap dilakukan untuk menyiasati agar makan tidak terlalu banyak atau hanya sebagai pengganjal perut saja. d. Geografis Konsumen Fitbar adalah mereka yang tinggal di daerah urban, dengan pola konsumerisme dan aktivitas yang tinggi dan menyukai sesuatu yang praktis Analisa Client Brief Perumusan strategi kreatif iklan Fitbar versi Happy didasarkan pada data yang diperoleh oleh Cipta! Ad. berupa cliet brief. Dan diterjemahkan oleh Account Service sebagai berikut:
8 56 a. Client Brief Client Brief yang didapat dari klien pertama kali adalah pada tahun Kini adalah Client Brief TVC 2013, yaitu tentang laporan 2012 campaingn result. Dimana terdapat hasil yaitu 65% dari target masih belum aware terhadap Fitbar. Dan 90% dari yang aware belum mencoba Fitbar.Dari sinilah semua berangkat yaitu untuk mengisi ruang tumbuh awareness yang masih kosong (Gambar 2). b. Target Market Sasaran pasar produk Fitbar adalah wanita diatas 25 tahun keatas, tingkat ekonomi menengah keatas dan tidak menutup kemungkinan laki-laki dan menengah kebawah jg dapat menikmati manfat Fitbar. c. Advertising: 1. Advertising Objective: Untuk meningkatkan awareness sebagai kudapan enak dan sehat. Untuk menciptakan loyalitas konsuen dan yang mencoba lebih banyak lagi. Gambar 4.3. Awareness Fitbar 2012 (dari client brief)
9 57 2. Advertising Strategy Meyakinkan audience dengan membangun citra produk sebagai snack sehat, yang nanti akan mempengaruhi tujuan penjualan dalam jangka waktu yang panjang. Strateginya antara lain adalah mengoptimalkan digital activation, menambah jam tayang di TV berbayar dan menciptakan WOW effect pada TVC dan BTL. d. Market Situation 1. Market Dalam pasar camilan sehat, Fitbar adalah pemain baru. Pasar camilan pun masih tergolong sepi dengan pemain-pemainnya yang masih sedikit. Kecuali dalam pasar camilan dengan banyak saingan dengan berbagai macam varian. 2. Consumer Attitude Secara perilaku konsumen Fitbar mengkonsumsi produk ini sebagai cemilan yang praktis yang sehat. Ada 2 tipe konsumen Fitbar yaitu yang health concern dan not a health concern. Mengudap atau nyemil, sering dilakukan diatara jam makan dengan jam makan lainnya. Yang terkadang mengudap dilakukan untuk menyiasati agar makan tidak terlalu banyak atau hanya sebagai pengganjal perut saja. e. Competition Di pasar kudapan sehat, Fitbar bersaing dengan produk-produk kompetitor lainnya terutama dengan Soyjoy, karena jenisnya yang hampir sama. Kompetitor lainnya di pasar kudapan sehat lainnya adalah
10 58 Malkist Roma, Kraft Kejucake, Tropicana Slim Cookies, Jacobs, WRP Cookies dan Quacker Oats Cookies. Di pasar camilan ringan, sang penantang Fitbar sangat berani menantang Soyjoy. Belanja iklan Fitbar di tahun 2012 mencapai Rp 106 miliar. Itu artinya, di pembelanja iklan kategori snack, Fitbar menempati posisi keempat, setelah Oreo (Rp 152 miliar), Danone Biscuit (Rp 143 miliar), dan Roma Biscuit (Rp 134 miliar). Sedangkan sang incumbent, Soyjoy, tidak masuk dalam 10 besar pembelanja iklan di kategori snack 51. f. Consumer Problem Umumnya konsumen membeli camilan hanya sebagai makanan selingan pengganjal perut, diatara jam makan dengan jam makan lainnya. Yang terkadang mengudap dilakukan untuk menyiasati agar makan tidak terlalu banyak atau hanya sebagai pengganjal perut saja. g. Opportunity Peluang Fitbar di pasar cemilan sehat adalah: 1. Fitbar relatif lebih murah dibanding kompetitor; Soyjoy. 2. Rasa Fitbar yang jauh lebih enak dibanding kompetitor. h. Marketing Strategy Melakukan kampanye komunikasi pemasaran terpadu dengan membangun awareness kepada konsumen , Belanja Iklan Challenger Brand Kalahkan Market Leader (2013, 23 April). Majalah Mix [Online]. Diakses pada tanggal 27 Juni2013. Dari
11 59 i. Positioning Sebagai kudapan sehat yang memiliki low calorie, 0 kolesterol, dan 0 trans fat, sehingga konsumen dapat mengudap atau nyemil tanpa rasa bersalah (menambah berat badan). j. Communication 1. Jangka pendek dan menengah Meningkatkan brand awareness dan mendorong brand preference dari Fitbar 2. Jangka panjang Meningkatkan brand Loyalty terhadap Fitbar k. Communication Strategy Untuk mengedukasi target audience mengapa mereka memerlukan kudapan yang sehat. Mengemas keunggulan Fitbar kepada sesuatu yang lebih relevan kepada target audience. l. Creative Strategy Mengkampanyekan konsep snacking with no worries, dalam bentuk testimonial yang disampaikan secara menarik dengan perpaduan background animasi, sehingga terlihat menarik dan segar. m. Creative Rationale Menyampaikan pesan tentang benefit dari Fitbar, dengan cara testimonial yang bersahabat.
12 60 Mengedukasi konsumen tentang pentingnya cemilan sehat yang nol kolesterol, nol lemak trans dan low calorie. Menyadarkan konsumen tentang kebiasaan buruk yang sering dilakukan, antara lain setelah beriolah raga membakar kalori lalu menimbun kalori lagi Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threat) Agar strategi kreatif iklan tersebut sesuai dengan tujuan periklanan yaitu meningkatkan awareness, menciptakan image serta reminding, sekaligus meningkatkan penjualan, maka diperlukan satu analisis SWOT untuk mengkaitkan fakta dan masalah yang dimiliki oleh Kalbe, selaku produsen, yaitu: a. Strength Kalbe dengan divisi Kalbe Nutritional nya memiliki citra yang baik sebagai produsen consumer good di Indonesia Image dan citra Kalbe selalu terjaga dan terpercaya. Rasa Fitbar sebagai snack sehat yang lebih enak. b. Weakness Varian Fitbar tidak sebanyak kompetitornya, Fitbar baru mengeluarkan 2 rasa yaitu fruit dan nuts. Kekurangan pasokan barang yang tersedia kadang menjadi kendala. Fitbar masih pemain baru di pasar healthy snack
13 61 c. Opportunities Komitmen pemerintah yang menggalakkan sektor industri memberikan angin segar bagi produsen dalam kesempatan bersaing dengan produsen lain dalam memasarkan produk. Trend hidup sehat yang sedang happening d. Threat Kelangkaan Fitbar di pasaran membuat kosumen dengan mudahnya beralih ke cemilan lain. Karena Fitbar belum mencapai brand loyalty yang kuat sehingga ketika konsumen tidak menemukan maka konsumen dengan mudah mengambil produk pengganti yang lain. Fitbar harus bersaing dengan kompetitor yang sudah menjadi market leader di pasar snack sehat; Soyjoy Merancang Strategi Kreatif a. Proses Strategi Kreatif iklan Fitbar versi Happy Strategi kreatif periklanan merupakan sebuah strategi pesan iklan berdasarkan pada target audience, objective, dan positioning. Fokus strategi kreatif adalah how to say dan what to say pesan tersebut 52. Tahap pertama kali dilakukan adalah merencanakan suatu strategi beriklan sebelum membuat iklan tersebut Kalbe Nutritional dan pihak biro iklan bekerja sama dalam menyusun konsep kampanye yang menjadi dasar acuan pembuat konsep dari komunikasi iklan Fitbar yang meliputi: 52 Sandra Moriarty. Op.cit., hlm 5-6
14 62 1. Corporate Berisi kekuatan dan kelemahan corporate dibandingkan dengan kompetitor lain. 2. Produk Berisi informasi tentang bentuk, jenis produk dan positioning-nya. 3. Target Marketnya Berisi sasaran konsumen yang ingin dicapai 4. Tujuan Corporate Berisi tujuan produk dalam beriklan, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Dari konsep-konsep tersebut selanjutnya menggunakan strategi komunikasi dari Fitbar yang merupakan dasar dari creative brief iklan Fitbar yang meliputi: a. Konsep dasar komunikasi, membangun image Fitbar. b. Pendekatan dan konsep kreatif iklan Fitbar versi Happy menggunakan pendekatan testimoniyang diharapkan lebih dekat dengan target audience. c. Strategi komunikasi, untuk mengedukasi konsumen tentang perlunya cemilan sehat yang low kalori dan nol kolesterol. Dari dasar-dasar tersebut kemudian creative brief dikembangkan menjadi seperti: 1. Menggunakan talent yang sesuai dengan tone dan manner ( pan asia look )
15 63 2. Menggunakan tema atau big idea happy snacking. 3. Menggunakan daya tarik/pendekatan kombinasi antara emosional dan rasional. Konsep strategi dari iklan Fitbar versi Happy ini tetap mengacu pada konsep iklan Fitbar 2011, dengan menampilkan suatu tampilan yang segar, dengan banyak enjoyment dan rasa Happy yang timbul ketika mengudap (nyemil), tetapi dengan testimony endorsing. Pendekatan testimoni yang diinginkan klien dimaksudkan agar konsumen lebih dekat dengan cara bertutur seseorang. Tema Happy dipilih karena selain Happy,Tasty (tagline aslinya "healthy,tasty") adalah tagline Fitbar, Happy juga mencerminkan kebahagiaan ketika mengudap, karena gak perlu khawatir akan naiknya berat badan, dan menimbun kalori. Happy karena Fitbar adalah snack sehat berkalori rendah yang tidak mengandung lemak trans dan kolesterol. Tidak seperti kudapan lain yg kandungan lemak dan kalorinya tinggi. Jadi snacking Fitbar itu tidak perlu kuatir. Happy aja! Sehingga tema ini dipilih karena sangat cocok dengan kemauan klien. Strategi kreatif iklan Fitbar ini menceritakan seorang wanita pada jam 3 sore merasa bahwa ini adalah jamnya mengudap (nyemil), tetapi dulu si wanita merasa khawatir kalo nyemil bisa nimbun kalori dan kolesterol, tetapi sekarang si wanita merasa gak khawatir lagi sejak ada Fitbar, selain itu Fitbar enak. Dalam scene berbeda seorang pria yang habis berolahraga di gym, dia melihat temannya yang sedang mengudap makanan berat sehabis
16 64 berolahraga dan menurutnya habis bakar kalori masa nimbun kalori lagi, tetapi sejak ada Fitbar kalori tetap terjaga dan gak khawatir lagi. b. Proses Pembuatan Iklan Fitbar versi Happy Proses awal perumusan ide iklan Fitbar ini dimulai sejak pak Oedi Prijotomo dari departemen account menerima client brief dari Kalbe Nutritional selaku klien. Tahap pertama klien bertemu dengan pihak Cipta! Ad. untuk mengemukakan keinginan untuk membuat iklan TVC Fitbar 2013, yang dimana iklan ini untuk adalah untuk menciptakan awareness lebih kepada konsumen dan yang nantinya meningkatkan penjualaan dengan menyampaikan kepada konsumen tentang rasa Fitbar yang enak, low kalori, 0 trans fat dan 0 kolesterol serta mengedukasi konsumen tentang pentingnya kudapan yang sehat dan tanpa rasa khawatir ketika mengkonsumsi.inilah yang akan dijadikan what to say yang disampaikan kepada klien, yang nanti oleh departemen kreatif dirumuskan how to say. Dengan tampilaan yang diinginkan klien yang clean, premium look, modern, friendly. Tahap kedua adalah membicarakan hasil pembicaraan (brainstroming)tersebut dengandepartemen kreatif dan departemen media.kemudian kedua departemen mengajukan usulannya kepada tim account untuk disatukan dalam satu proposal presentasi strategi kreatif iklan produk Fitbar. Mereka bekerjasama untuk menghasilkan konsep komunikasi untuk iklan Fitbar versi Happy dengan berpatokan pada data-data yaang diberikan pada client brief. Dalam tahap inilah terjadi pendefinisian
17 65 masalah, persepsi masalah, konfrontasi masalah, pematangan masalah, dan konsep. Setelah proposal presentasi selesai disusun, account service kembali mengadakan pertemuan dengan pihak Kalbe Nutritional untuk mengadakan presentasi proposal kreatif iklan. Lalu setelah presentasi pihak Kalbe Nutritional merevisi program yang diajukan oleh pihak Cipta! Ad. jika dikiranya konsep-konsep kreatif yang diajukan oleh Cipta! Ad. kurang memenuhi keinginan dari Kalbe Nutritional. Lalu account service yang mewakili biro iklan memberikan masukan-masukan untuk mempertahankan proposal kampanye iklan yang telah disusun berdasarkan pertimbanganpertimbangan yang ada. Tetapi setelah perdebatan, pihak Cipta! Ad.setuju untuk merevisi lagi konsep-konsep yang ada sesuai dengan keinginan klien. Kali ini karena setelah berkali-kali mengajukan konsep kepada klien selalu dimentahkan kembali karena permintaan yang terus berubah-ubah, maka Cipta! Ad.mengadakan battle ide internal antara tim inti dengan 2 tim lainnya. Satu tim membawa 4 ide, setelah itu ide tersebut di presentasikan ke internal, dan ide-ide yang terpilih nantinya akan dibawa kepada klien. Dalam tahapan ini masa konsep memakan waktu yang lama dan dapat mengulang dari awal tahapan menghasilkan idenya. Setelah mempresentasikan kepada klien, klien pun memilih satu konsep yang cocok. Setelah revisi dan pemantapan storyboard dan pencocokan copy yang akan digunakan sebagai testimonial. Maka proses pembuatan iklan yang disepakati (approved) dimulai.
18 66 Tahap selanjutnya account service menghubungi departemen media untuk mendiskusikan pemasangan di stasiun televisi untuk durasi 5, 15 dan 30 beserta perhitungan biaya. Lalu departemen kreatif memilih production house dan sutradara yang sesuai dengan konsep dan dan biaya produksi yang disediakan oleh pihak klien. Untuk iklan Fitbar versi Happy ini Cipta! Ad. bekerjasama dengan sutradara Avissena Amri dan PH-nya adalah Visualfarm. Proses pra produksi cukup memakan waktu yang lama. Karena kendala dari klien dalam hal memutuskan versi yang mana yg akan diproduksi memerlukan tahap FGD dahulu. Jadi agency dan pihak sutradara film dan production house harus mengikuti persis apa yg sudah dibuat tim agency saat membuat materi FGD untuk dijadikan TVC. Jadi pihak director dan PH kurang leluasa utk mengulik lebih banyak dari storyboard yg ada. Dalam proses produksi yang meliputi penggambilan gambar dilakukan di Studio Satu di tanah kusir, sedangkan pengaturan warna gambar (full grade), pengaturan alur cerita (off-line), sentuhan akhir (Online) dilakukan di Sunny Side Up post production di Kemang. Sedangkan pengaturan audio dilakukan di Dubidu di daerah kebayoran baru. Proses pengambilan gambar dengan teknik green screen, yang nantinya background akan diberi sentuhan animasi pada saat on-line. Background-nya sendiri dibuat dari cat air yang frame by frame-nya berbeda yang nanti akan di compose dalam tahap off-line.
19 67 Ada kendala tersendiri terjadi pada saat proses produksi yaitu pada saat pengambilan gambar, yaitu talent-talent utama yg sebenarnya tidak fasih berbahasa Indonesia. Jadi untuk melatih mereka berbicara agak sulit dan butuh waktu lama. Karena ekspresi dan intonasi suara juga berpengaruh dalam pengambilan gambar. Namun dengan teknik editing semua dapat terselesaikan. Suara para talent pun dapat dibuat senatural mungkin. Setelah selesai pengambilan gambar tahap selanjutnya yang dilakukan adalah off-line dimana scene yang dihasilkan disusun berdasarkan storyboard yang ada. Setelah selesai dan sesuai keinginan klien lalu masuk ketahap on-line. Dimana tahap on-line ini gambar iklan di sempurnakan dengan memberikan background animasi berjalan, efek suara, audio,typografi, dan warna. Sebelumnya pengambilan suara VO dilakukan di tempat terpisah (Dubidu) yang nantinya disatukan pada tahap on-line ini. Setelah tahap ini disetujui klien maka akan diperbanyak dan dikirim ke stasiun TV untuk ditayangkan Tahapan Menghasilkan Ide Kreatif Dalam menghasilkan ide kreatif iklan, tahapan-tahapan ini berpengaruh dalam menghasilkan suatu strategi kreatif iklan. 1. Definisi Masalah (Problem Definition) Pendefinisian masalah ini adalah tahap dimana tim kreatif bersama tim account saling bertukar pikiran dan membahas client brief yang ada. Dalam definisi masalah ini pemikiran yang mengarah pada eksekusi kreatif. Misalnya, situasi apakah yang dihadapi konsumen, masalah apakah yang
20 68 sebenarnya dihadapi Fitbar, apakah produk Fitbar dapat memecahkan masalah dari konsumen, apakah produk Fitbar memerlukan sesuatu yang efektif dari kampanye sebelumnya. Seperti yang dipaparkan oleh Sherly Marianne selaku Associate Creative Director tentang sebenarnya apa masalah sebenarnya dari Fitbar. Problem dari fitbar sebenernya untuk create attention dan create sales. Tidak hanya ingin menjadi leader di kategori snack sehat tapi juga untuk semua kategori snack, dimana hal tersebut cukup sulit karena Fitbar masih merupakan pendatang baru di kategori consumer goods. Dari sini didapat dijelaskan bahwa tim kreatif mendefinisikan masalah dari Fitbar adalah how to create attention dan create sales, intinya adalah awareness dan penjualan. Lalu bagaimana langkah perumusan Strategi Kreatif Iklan Fitbar versi Happy ini? Strategi komunikasinya cukup jelas. Dari brief klien menginginkan konsep iklan testimoni endorsing. Jadi kami lebih berkutat pada how to say the product benefits with a creative way of testimony. So we create many version of how people enjoying and testify the product until the client chosed the "happy" version. Dari wawancara diatas, dari masalah yang telah didefinisikan, dan keinginan klien yang sudah jelas, maka tim kreatif nantinya akan lebih berkutat pada apa keinginan klien, lebih banyak menyajikan enjoyment dan testimoni.
21 69 2. Persepsi Masalah (Problem Perception) Dalam tahapan persepsi masalah ini, merupakan tahapan dimana melihat pengaruh dari dalam seperti pengalaman dan pengaruh dari luar. Sherly Marianne selaku Associate Creative Director, telah memaparkan tentang mengenai apakah sebenarnya problem dari Fitbar. Dari mengetahui problem Fitbar inilah lalu didalam persepsi masalah untuk menghasilkan ide kreatif ini pengaruh-pengaruh luar yang signifikan juga mempunyai andil dalam menentukan ide kreatif ini. Seperti yang dijawab oleh Sherly Marianne. Banyak pengaruh luar yang signifikan antara lain itu... a. Brief dari klien yang berkembang seiring perkembangan waktu. b. Perbedaan selera dari tim klien, antara tim marketing dengan pucuk pimpinan. c. Trend yang sedang happening saat ini. d. Refrence iklan luar yang menjadi patokan tim klien dalam menilai output dari agency. Dalam hasil wawancara ini diketahui masalah fitbar dan banyak pengaruh-pengaruh luar yang dapat mempengaruhi ide kreatif dari tim kreatif Fitbar dari client brief, trend, refrence iklan, hingga perbedaan ide antar anggota tim. 3. Konfrontasi Masalah (Problem Confrontation) Tahap konfrontasi masalah adalah tahap dimana menyimpulkan seluruh informasi yang ada pada masalah. Penelitian awal dan penelitian
22 70 kedua kali, respon-respon, catatan hasil diskusi tim kreatif, komentar dan segala sesuatunya, intinya, tujuannya adalah menyerap seluruh informasi yang diperlukan untuk menciptakan sebuah ide kreatif. Dalam tahapan ini anggota tim kreatif ketika brainstorming mencatat segala sesuatu yang berkaitan dengan Fitbar dan nantinya menjadi acuan dan stimulus-stimulus dalam penciptaan sebuah ide kreatif. Awal dari konfrontasi masalah ini adalah disaat client brief di share kepada tim, dimana segala apa yang dirasa penting dari client brief, komentar dari account, dan pelontaran ide yang akhirnya menjadi suatu alat picu dalam penciptaan ide kreatif dimulai. 4. Pematangan Masalah (Incubation) Pada tahap pematangan masalah, biasanya pada tahap ini, otak bawah sadar dihidupkan untuk merangsang imajinasi. Sedangkan imajinasi menggali ke arah yang lebih besar lagi. Dan pada tahap ini tingkat kesadaran pikiran mereka akan membiarkan pemikiran bawah sadar masuk untuk mencari penyelesaiannya. Dalam pengamatan peneliti, disaat masa inkubasi inilah masa terpenting, dimana pematangan masalah yang nanti akan menemukan pencerahan (illumination). 5. Konsep (Concept) Pada tahapan ini beberapa ide dan gagasan dan sudah dapat disamakan lalu dipersiapkan dengan format baku untuk menyusun iklan yang nantinya akan di presentasikan kepada klien dalam format yang nyata, seperti layout untuk iklan cetak atau storyboard untuk iklan tv.
23 71 Pada tahapan ini ibu Sherly Marianne selaku Associate Creative Director, menjelaskan kendala dari klien yang dihadapi oleh tim creative. Klien dalam kasus ini sangat cerewet dan permintaannya berubah terus menerus. Dari brief klien sudah sangat jelas permintaannya adalah "testimonial" yang disampaikan secara kreatif. Namun dalam progressnya banyak sekali permintaan ini itu yang membuat versi testimoni ini jadi terkesan dibuat buat dan tidak wajar seperti bahasa dan kata-kata yg terlalu baku atau pemilihan talent yg harus "pan asia look".kendala ini sangat berpengaruh, sehingga dalam mengajukan konsep ada beberapa sesi sampai battle antar tim, untuk memenangkan hati klien. Tim inti yang ada lalu di adu lagi dengan tim lain yang pecah menjadi 3 tim. Masing-masing tim membawa 4 ide untuk dipresentasikan lalu hasil akhirnya di presentasikan kepada klien. Dapat dijelaskan dalam tahap ini bahwa, ini adalah tahap paling sulit yang dihadapi oleh tim creative Fitbar, dimana dalam tahap ini konsep yang diterima oleh klien, direvisi kembali bahkan dimentahkan kembali sehingga tim creative Fitbar harus mengulang kembali tahapan-tahapan dari saat definisi masalah, persepsi masalah, konfrontasi masalah, dan pematangan masalah dan kembali ke tahapan konsep. Dan tim yang dilibatkan masih dalam tim kreatif, hanya saja menangani brand berbeda dan lebih banyak. Hal ini dilakukan untuk mengejar waktu agar mendapatkan konsep yang cocok dengan keinginan klien. Tahapan konsep ini memakan waktu yang sangat lama, kendala yang paling utama adalah keinginan klien yang selalu
24 72 berubah.setelah mempresentasikan kepada klien, klien pun memilih satu konsep yang cocok. Setelah revisi dan pemantapan storyboard dan pencocokan copy yang akan digunakan sebagai testimonial. Maka proses pembuatan iklan yang disepakati (approved) dimulai. 6. Eksekusi atau pelaksanaan (Execution). Tahapan eksekusi merupakan bagian yang dimulai setelah konsep disetujui. Penawaran ongkos atau biaya produksi dan timing (peraturan sesaat) harus disetujui oleh klien, adalah langkah selanjutnya yang merupakan bagian dari pekerjaan tim account. Sering yang terjadi, ide yang sangat bagus ditunda pada akhirnya dikarenakan klien tidak setuju atas estimasi biaya yang diajukan. Dan memiliki pendekatan alternatif pada saat pelaksanaan bisa sangat membantu. Dalam tahapan ini banyak hal yang terjadi yaitu proses pra produksi dan proses produksi. Detail praproduksi inipun dijelaskan oleh Sherly Marianne, Associate Creative Director. Proses pra produksi cukup memakan waktu yang lama. Karena kendala dari klien dalam hal memutuskan versi yang mana yg akan diproduksi memerlukan tahap FGD dahulu. Jadi agency dan pihak film director dan production house harus mengikuti persis apa yg sudah dibuat team agency saat membuat materi FGD untuk dijadikan TVC. Jadi pihak director dan PH kurang leluasa utk mengulik lebih banyak dari storyboard yg ada.
25 73 Proses pra produksi pun memakan waktu yang sangat lama, karena kemauan klien yang sangat perfectionis yang menginginkan FGD, sehingga apa yang dibuat oleh director mengikuti sama persis dengan yang dibuat tim agency. Begitu juga dengan proses produksi, ibu Sherly Marianne menjelaskannya sebagai berikut: Dengan kejadian pra produksi di atas, proses produksi seharusnya dapat berjalan lebih terprediksi, namun kendala terjadi di talent-talent utama yg sebenarnya tidak fasih berbahasa Indonesia. Jadi untuk melatih mereka berbicara saja sulit dan butuh waktu lama. Karena ekspresi dan intonasi suara juga berpengaruh. (Akan sangat terlihat testimoni buatan karena kendala bahasa ini). Namun dengan teknik editing semua dapan terselesaikan. Suara para talent pun dapat dibuat senatural mungkin. Dari wawancara ini disimpulkan bahwa kendala pada saatproduksi adalah kendala talent yang tidak berbahasa indonesia, untuk menyesuaikan dengan wording testimoni yang ada sangat memakan waktu yang lama untuk melatihnya. Karena ekspresi wajah dan intonasi sangat berkaitan pada saat testimony yang nantinya akan membuat testimoni terlalu kelihatan tidak natural. 7. Umpan balik (Feedback) Pada tahapan ini Cipta!Ad memonitor perubahan dalam penjualan selama kampanye iklan. Tetapi dikarenakan iklan ini belum tayang pihak
26 74 klien memberikan umpan balik sebagai berikut (dijelaskan oleh Sherly Marianne, Associate Creative Director). Setelah proses produksi selesai, klien menyatakan puas dan akan segera tayang di beberapa stasiun TV. Namun karena adanya kendala produksi dan distribusi produk, yg menyebabkan penyebaran produk tidak merata maka TVC Happy ini masih belum bisa ditayangkan. Kami pihak agency masih menunggu kabar dari klien. Dan sekarang perubahan pada TVC yang sudah jadipun masih ada perbaikan tambahan dari pihak klien. Pada tahapan ini diketahui bahwa ketika tahapan eksekusi selesai yang akan didapat dari umpan balik bukan hanya tentang penjualan produk tetapi juga tentang status TVC yang mengapa sampai saat ini belum ditayangkan dan tambahan perbaikan karena waktu penayangan yang berubah dan menyebabkan isi dari TVC akan sedikit dirubah menyesuaikan waktu penayangannya Client Mandatories Klien menginginkan format iklan dengan format testimonial yang clean, modern, friendly,dan berkesan premium look. Pesan yang disampaikan antara lain snacking harus yang sehat, kandungan Fitbar (sumber serat, 0 kalori, dan 0 trans fat), serta snacking with no worries.dengan format testimonial endorsing Pemilihan Sumber Pesan Dampak Pesan iklan Fitbar versi happy dipengaruhi oleh cara target market memandang siapa komunikator dalam iklan Fitbar tersebut. Pesan
27 75 yang disampaikan oleh sumber pesan mewakili kesan yang ditampilan oleh brand image Fitbar yaitu premium look. Endorser yang diinginkan adalah "pan asia look, masih dengan ciri fisik asia tetapi dengan looks yang premium, agak sedikit kebule-bule-an, supaya ketika target market yang menonton masih memiliki ikatan emosional dengan adegan yang diceritakan dalam iklan. 4.3 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara dengan para narasumber dai Cipta!Ad. selaku agency yang menangani pembuatan iklan Fitbar versi Happy, yaitu Sherly Marianne selaku Associate Creative Director, Caca Sidauruk selaku Account Eksekutif dan Pak Oedi selaku Account Director, wawancara yang dilakukan via serta data-data yang didapat dari lapangan antara lain adalah client brief, dan creative brief, serta pengamatan lapangan peneliti. Didapat beberapa fakta mengenai penelitian strategi kreatif iklan televisi versi Happy. Berdasarkan teori tahap-tahap menghasilkan ide kreatif James Webb Young, yang terjadi dalam menghasilkan ide kreatif dalam iklan televisi Fitbar versi Happy, dengan teknik analisis menggunakan penjodohan pola sederhana, maka peneliti melihat adanya perbandingan antara hasil pemikiran berdasarkan teori dengan hasil penelitian yang di dapatkan peneliti di lapangan. Teori yang digunakan James Webb Young dalam buku Essential of Advertising Strategy, antara lain: 1. Definisi Masalah (Problem Definition)
28 76 2. Persepsi Masalah (Problem Perception) 3. Konfrontasi Masalah (Problem Confrontation) 4. Pematangan Masalah (Incubation) 5. Konsep (Concept) 6. Eksekusi atau pelaksanaan (Execution) 7. Umpan balik (Feedback) Ditemukan dalam tahapan dalam menghasilkan ide kreatif berdasar teori James Webb Young dalam kasus iklan Fitbar versi Happy, ada beberapa tambahan mungkin antara lain adalah: 1. Dalam tahapan pematangan masalah adalah tahapan penting menurut pengamatan peneliti, dimana pematangan masalah yang nanti akan menemukan pencerahan (illumination). 2. Ada tahapan yang dapat berulang yaitu ketika dalam tahapan konsep menuju ke tahapan eksekusi. Tahapan konsep dimana agency iklan ketika mempresentasikan kepada klien, memiliki banyak kendala dalam tahapan ini sehingga ketika tahapan ini, agency iklan mengulang kembali tahapan ini dari awal. 3. Dan ketika pada saat tahapan eksekusi dan pelaksanaan ini memakan waktu yang sangat lama dibanding tahapan 1-4 karena kendala yang sangat berarti berada di tahapan konsep dan eksekusi. 4. Dan ketika menuju tahapan terakhir yaitu umpan balik, bukan hanya umpan balik tentang hasil penjualan yang di terima agency iklan tetapi juga perbaikan dikarenakan iklan yang sudah jadibelum dapat ditayangkan di
29 77 televisi dikarenakan persoalan internal yang antara lain adalah mengenai ketersediaan barang dipasaran.
30 78 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara mendalam (deep interview) dengan narasumber dari Cipta! Ad. Antara lain Account Director, Account Service dan Creative Director, data-data tertulis yang diperoleh mengenai Strategi kreatif Iklan Televisi Fitbar, serta observasi yang dilakukan peneliti maka peneliti menyimpulkan beberapa hal berikut antara lain: 1. Departemen kreatif dalam Cipta! Ad. Bertugas dalam pengerjaan kreatif dimulai dari mendefinisikan masalah, persepsi masalah, konfrontasi masalah, pematangan masalah, dan membuat konsep. Tetapi pada tahap konsep dalam kasus iklan televisi Fitbar ini ketika sudah di presentasikan maka tahapan pun dimulai kembali dari awal pada tahap persepsi masalah, dikarenakan keinginan klien yang berubah-ubah. Dapat disimpulkan bahwa ketika dalam tahap konsep ke tahap eksekusi dan pelaksanaan tidak akan semudah dari tahap awal, diperlukan waktu untuk masuk dalam tahap ini. Dan begitu juga pada tahapan eksekusi, tahapan ini juga mempunyai kendala tersendiri antara lain adalah talent, dan waktu. Ketika tahapan feedback, bukan hanya umpan balik tentang laporan penjualan dari klien, tetapi juga umpan balik berupa revisi lagi dari klien karena TVC yang sudah jadi belum ditayangkan karena ada kendala internal dari klien.
Bab I PENDAHULUAN. suatu pengetahuan yang memadai bagi pemasar dan perencanaan media agar
1 Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini jumlah media massa sudah semakin banyak sehingga diperlukan suatu pengetahuan yang memadai bagi pemasar dan perencanaan media agar dapat menyampaikan pesan
Lebih terperinciMAKALAH MANAJEMEN FARMASI MANAJEMEN PEMASARAN PROCOLD PT. KALBE FARMA
MAKALAH MANAJEMEN FARMASI MANAJEMEN PEMASARAN PROCOLD PT. KALBE FARMA DISUSUN OLEH : Hijrah ika f mauranan ( G 701 12 053 ) UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN FARMASI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini bersifat kualitatif. Menurut Dezin dan Lincoln (2009), kata kualitatif menyiratkan penekanan pada proses dan makna yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT Kalbe Farma Tbk yang beralamat di Gedung Kalbe Jl. Let. Jend. Suprapto
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Kalbe Farma Tbk yang beralamat di Gedung Kalbe Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4 Cempaka Putih Jakarta Pusat Didirikan pada tahun 1966. PT Kalbe Farma Tbk.
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan
BAB IV PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan di PT Semen Indonesia (Persero), Tbk serta analisis peneliti terkait dengan strategi komunikasi pemasaran terpadu Semen Indonesia dalam menghadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklan dan promosi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem ekonomi dan sosial masyarakat modern. Dewasa ini, iklan sudah berkembang menjadi sistem komunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Tjiptono, Fandy (2005), bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik barang atau jasa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu dari ujung tombak dala m menunjang keberhasilan pemasaran
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia bisnis berlangsung dalam suatu konteks pemasaran, berkembangnya dunia bisnis yang kini kian marak, membuat persaingan antar perusahaan juga
Lebih terperinciA. Aspek Perencanaan Kreatif Riset
Pertemuan 2 A. Aspek Perencanaan Kreatif Riset Aspek penting yang harus dilakukan dalam menyusun suatu rencana strategi adalah Riset. Mengapa riset? Mengetahui peta pasar Memantau persaingan Melihat posisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tak dapat dihindari, hal ini disebabkan oleh berkembangnya kegiatan ekonomi hampir diseluruh dunia.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PROSES. Dalam produksi digital campaign Holcim Educare ini, dimulai dari
71 BAB IV ANALISIS PROSES 4.1. Tahapan Produksi Dalam produksi digital campaign Holcim Educare ini, dimulai dari mengumpulkan data data mengenai kondisi dan jumlah sekolah yang akan dilakukan perbaikan
Lebih terperinciThreat Opportunity Weakness Strength
Analisis Kondisi Pasar. Tren Ekonomi, Industri, Sosial, Politik, Regulasi, Lingkungan. Analisis Kondisi persaingan. Strategi & gerak langkah kompetitor. Kecenderungan Needs, Wants, Expectations dari Konsumen.
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Sejarah Perusahaan Kalbe didirikan pada tanggal 10 september 1966 oleh 6 bersaudara dengan melakukan usaha dimulai di sebuah garasi di kawasan Jakarta Utara dan lingkup
Lebih terperincikegiatan below the line seperti selling and sampling product, event sponsorship, dan branding and merchandising karena dinilai lebih efektif dan lebih
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya di Indonesia, turut mendorong jumlah produksi kebutuhan pokok salah satunya adalah industri FMCG (fast moving consumer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan aktivitas dan pendapatan penduduk, semakin mendorong permintaan makanan dan minuman yang praktis, mudah, dan cepat cara penyajiannya namun tetap bergizi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kreatif iklan Mie Sedaap versi Lie Detector telah dijabarkan pada bab sebelumnya
72 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pembahasan mengenai tujuan peneilitian ini yaitu mengetahui strategi kreatif iklan Mie Sedaap versi Lie Detector telah dijabarkan pada bab sebelumnya berdasarkan
Lebih terperinciMODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si
PERTEMUAN 3 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA, JAKARTA MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : POKOK BAHASAN PROSES PERIKLANAN DESKRIPSI Pembahasan pada modul ini meliputi tahap-tahap
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kerjanya hanya dikawasan Jakarta saja. PT Kalbe Farma Tbk saat itu dipimpin
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV.1 Sejarah Perusahaan Kalbe didirikan pada tanggal 10 september 1966 oleh 6 bersaudara dengan melakukan usaha dimulai di sebuah garasi di kawasan Jakarta Utara dan lingkup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup, pola pikir, sikap dan perilaku masyarakat Indonesia ikut berubah dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi semakin membuat gaya hidup, pola pikir, sikap dan perilaku masyarakat Indonesia ikut berubah dan semakin maju, khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2008, berbagai sektor industri mengalami tantangan yang sangat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada tahun 2008, berbagai sektor industri mengalami tantangan yang sangat berat, dimulai naiknya harga bahan baku sehingga harga jual menjadi naik sementara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. No Industri Market Size (dalam triliun)
1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hal yang penting dalam menjalani hidup untuk melakukan berbagai aktivitas. Kesadaran masyarakat akan kesehatan kini semakin tinggi
Lebih terperincibiaya koneksi internet yang murah, dan berkembangnya smartphone. Pertumbuhan pengguna internet ini, tidak hanya terbatas pada kalangan muda dari golon
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Menurut Internet World Stats (2012), pengguna internet di dunia pada bulan Maret 2012 telah mencapai 2.280.000.000 dan mengalami peningkatan sebanyak 13.000.000
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house perlahan banyak yang berdiri seiring dengan kemunculan stasiun-stasiun televisi swasta sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saat ini merupakan kombinasi dari empat komponen yaitu Product, Price,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Penciptaan produk-produk baru barang dan jasa saat ini sangat besar sekali. Diiringi dengan tingkat permintaan konsumen guna memenuhi keperluan dan kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas komunikasi tertentu yang sering disebut sebagai elemen, fungsi atau alat (tool) yang terutama
Lebih terperinciBAB III. PROSEDUR PELAKSANAAN
BAB III. PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1. Proses Pelaksanaan Umum Dalam setiap perusahaan jenis apapun, khususnya perusahaan yang bergerak dalam bidang media advertising, terdapat aspek-aspek utama yang menjadi
Lebih terperinciBIRO IKLAN (ADVERTISING AGENCY)
BIRO IKLAN BIRO IKLAN (ADVERTISING AGENCY) Dapat diartikan sebagai suatu perusahaan jasa yang memiliki keahlian untuk merancang, mengkoordinasi, mengelola, dan atau memajukan merek, pesan, dan atau komunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. susu di Indonesia dengan negara lain dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri susu di Indonesia saat ini sangat menggairahkan karena potensi pasar susu di Indonesia masih terbuka lebar mengingat Indonesia menempati urutan lima
Lebih terperinciperkembangan industri makanan dan minuman secara keseluruhan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memiliki tubuh sehat merupakan impian setiap orang. Ada pepatah mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati. Begitupula sama hal-nya dengan kesehatan, lebih baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan
Lebih terperinciINTEGRATED MARKETING COMMUNICATION
INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Pada pertemuan ini, pembahasan focus kepada materi-materi komunikasi untuk pemasaran terpadu, yang antara lain meliputi : 1. Advertising ( Periklanan ) 2. Sales promotion
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ada dan calon konsumen, dan mereka menonjolkan image bahwa merek mereka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin tajam, perusahaan berlomba-lomba untuk menawarkan merek mereka kepada konsumen yang ada
Lebih terperinciMata Kuliah - Advertising Project Management-
Mata Kuliah - Advertising Project Management- Modul ke: Konsep Manajemen Desain Jasa Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id WHAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan yang sudah ada atau keluar dari suatu zona aman dalam beriklan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring munculnya berbagai macam industri ditengah masyarakat, membuat persaingan antar industri yang menghasilkan produk sejenis semakin ketat. Banyak dari mereka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Iklan Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan oleh perusahaan. Iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin selektif dalam melakukan pemilihan produk yang akan digunakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyaknya iklan yang beredar di televisi nasional membuat konsumen semakin selektif dalam melakukan pemilihan produk yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Lebih terperinciACCOUNT MANAGEMENT PENYUSUNAN PROPOSAL KOMUNIKASI PEMASARAN. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran.
ACCOUNT MANAGEMENT Modul ke: PENYUSUNAN PROPOSAL KOMUNIKASI PEMASARAN Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran www.mercubuana.ac.id SUHENDRA, S.E., M.Ikom 1.
Lebih terperinciACCOUNT MANAGEMENT CLIENT BRIEF, CREATIVE. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi.
ACCOUNT MANAGEMENT Modul ke: CLIENT BRIEF, CREATIVE BRIEF, dan MEDIA BRIEF SUHENDRA, S.E., M.Ikom Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Intensitas penayangan iklan melalui media televisi di Indonesia dalam perkembangannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai dengan semakin sering munculnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (produsen atau pengiklan), pesan, media massa, komunikan (audiens), dan efek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Iklan merupakan bentuk komunikasi yang bertujuan mempengaruhi setiap lapisan atau anggota masyarakat. Melihat hal ini, banyak produsen maupun biro iklan yang
Lebih terperinciMarketing Communication Management
Modul ke: Marketing Communication Management Alur Kerja Marcomm / Advertising Agency Fakultas FIKOM Mujiono Weto, S.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar di berbagai media, baik media elektronik maupun media cetak. Iklan dapat dilukis kan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga membuat pelaku bisnis berlomba-lomba dalam memasarkan produk mereka dengan harapan agar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum PT. Axis Telekom Indonesia PT AXIS Telekom Indonesia (sebelumnya bernama PT Natrindo Telepon Seluler), dikenal sebagai AXIS, adalah sebuah perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era teknologi dan persaingan pasar yang makin ketat sekarang ini, berbagai informasi dan terbukanya peluang untuk mengakses informasi
Lebih terperinci2016 ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN HYDRO COCO DENGAN MENGGUNAKAN METODE EPIC MODEL UNTUK MENINGKATKAN BRAND AWARENESS:
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan industri air minum dalam kemasan (AMDK) dari tahun ke tahun terus meningkat, hal ini didasari oleh pertumbuhan industri dan permintaan konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini tingkat persaingan antar industri mie instant semakin ketat dalam memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang bermunculan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rambut merupakan mahkota yang paling berharga, bahkan rasa percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang sehat dan indah. Hal ini senada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi adalah periklanan. Periklanan merupakan suatu bentuk presentasi non personal dan promosi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ada pepatah yang berbunyi Mempertahankan sesuatu lebih sulit daripada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ada pepatah yang berbunyi Mempertahankan sesuatu lebih sulit daripada merebutnya. Pepatah tersebut menginspirasi bagaimana seharusnya perusahaan mempertahankan konsumennya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Semakin majunya zaman maka semakin banyak pula produk-produk yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin majunya zaman maka semakin banyak pula produk-produk yang berkembang, hal itu dikarenakan kebutuhan manusia yang tiada habisnya. Keinginan untuk memiliki dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya pesaingan dalam era globalisasi sekarang ini, semakin banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya pesaingan dalam era globalisasi sekarang ini, semakin banyak persaingan produk di pasaran. Untuk dapat memperluas dan menjangkau pasar sasarannya,
Lebih terperinciAccount Management. KULIAH 5 Client Brief, Creative Brief dan Media Brief. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si
Modul ke: Account Management KULIAH 5 Client Brief, Creative Brief dan Media Brief Fakultas FIKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Program Studi MARKOM www.mercubuana.ac.id Life is really simple, but we insist
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya
BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA
TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA Tugas Akhir Penciptaan Karya merupakan perwujudan konsep dan ide berdasarkan teori-teori yang telah diterima oleh Mahasiswa selama melaksanakan tugas Perkuliahan. Penciptaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan salah satu kegiatan yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Promosi atau promotion yang dalam dekade terakhir ini sering disebut juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Promosi atau promotion yang dalam dekade terakhir ini sering disebut juga sebagai komunikasi pemasaran (marketing communication) diasumsikan sebagai salah satu faktor
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Ide / Gagasan Perancangan 4.1.1. Ide Desain Atas dasar Gagasan iklan yang datang dari pihak produsen produk, disini penulis bertugas sebagai team kreatif yang menerjemahkan
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina
PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN Ayu Maiza Faradiba Universitas Paramadina ABSTRAK Tujuan Penelitian: untuk mengetahui sejauh mana persepsi mahasiswa Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang. Hal tersebut menuntut perusahaan untuk dapat melakukan yang terbaik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan promosi mempunyai peranan yang cukup penting dalam industri modern dan merupakan karakteristik dari negara maju maupun negara yang tengah berkembang. Hal tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi dari suatu organisasi atau perusahaan. Selain merupakan salah satu elemen dari
Lebih terperinciBab V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Perkembangan iklan sebagai salah satu media untuk berpromosi saat ini sudah sangat pesat dan bervariasi sekali. Salah satu macam iklan yang mudah kita temui di
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Untuk meningkatkan efisiensi, Kalbe-Dankos-Enseval menggabungkan perusahaan untuk penyederhaan operasional sebagai langkah untuk meningkatkan daya saing dibidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan endorser dalam komunikasi merek sangat penting. Karena menunjukan hasil positif, kebutuhan endorser pun semakin berkembang dalam bentuknya saat ini.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, media komunikasi kini berkembang semakin pesat. Salah satu media komunikasi yang terus berkembang dan semakin canggih
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pangsa pasar obat analgesic adult di Indonesia pada umumnya dan daerah Jabotabek pada khususnya cukup besar dibanding dengan obat bebas lainnya, baik dilihat dari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi era globalisasi menuntut semua sektor bisnis harus memiliki strategi agar dapat bersaing dengan para pesaing lainnya. Salah satunya dengan memperkenalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala bidang, dinamika lingkungan bisnis berdampak pada perubahan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam segala bidang, dinamika lingkungan bisnis berdampak pada perubahan perencanaan komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi, dan perubahan gaya hidup manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran adalah penawaran suatu produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen dengan mempergunakan mekanisme komunikasi yang baik. Seiring dengan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Sebelum masuk ke perumusan, disini penulis menjelaskan kembali penggunaan beberapa analisis dalam rangka merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, semakin banyak para produsen susu dari berbagai merek. perusahaan saling bersaing menawarkan berbagai jenis produk yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, semakin banyak para produsen susu dari berbagai merek perusahaan saling bersaing menawarkan berbagai jenis produk yang dihasilkannya. Jenis susu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian dunia masih mencerminkan resiko yang harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian dunia masih mencerminkan resiko yang harus dihadapi oleh negara-negara maju maupun berkembang. Kementrian Keuangan Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Agar mampu menguasai pasar, perusahaan tidak begitu saja melemparkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi dewasa ini telah membawa pengaruh yang sangat besar terhadap persaingan dunia usaha dalam merebut pasar bagi hasil produksinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ternyata dihabiskan di media digital antara lain untuk mengelola website personal
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika Internet sudah menjadi suatu hal yang biasa dan kini bergeser menjadi salah satu kebutuhan masyarakat umum di Indonesia. Para pelaku bisnis pun melihat hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target
Lebih terperinciMODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 9&10 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Periklanan DESKRIPSI Dalam pokok bahasan ini akan
Lebih terperinciPertemuan Pertemuan 7 3
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan Pertemuan 7 3 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Merek, Citra Merek dan Loyalitas merek DESKRIPSI
Lebih terperinciPENGUATAN POSITIONING TEH BOTOL SOSRO MELALUI PERUBAHAN TAGLINE. Oleh : Meida Rachmawati Mahasiswa Magister Manajemen UKSW
PENGUATAN POSITIONING TEH BOTOL SOSRO MELALUI PERUBAHAN TAGLINE Oleh : Meida Rachmawati Mahasiswa Magister Manajemen UKSW Abstrak PT. Sinar Sosro merupakan sebuah perusahaan minuman teh siap minum dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tantangan persaingan di dunia industri dewasa ini semakin berat, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang mempertahankan produknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha Latar Belakang. Persaingan bisnis yang dilakukan antar perusahaan dalam mendapatkan calon
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang dilakukan antar perusahaan dalam mendapatkan calon konsumen potensial serta mempertahankan konsumen yang telah ada, bukanlah hal yang baru dalam
Lebih terperinciB. Keterbatasan penelitian
BAB V PENUTUP Sebuah agensi iklan pasti didalamnya memiliki perbedaan atau keunikan bila dibandingkan dengan agensi iklan lainnya. Meskipun secara keseluruhan tujuan dari agensi iklan adalah untuk menciptakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN UKDW. pastinya dapat mendatangkan keuntungan bagi produsennya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, kemajuan teknologi dan pengetahuan mengakibatkan tumbuh subur dan berkembangnya berbagai
Lebih terperinciPertemuan 1. PENGANTAR dan PROSES KREATIF di AGENCY
Pertemuan 1 PENGANTAR dan PROSES KREATIF di AGENCY Latar Belakang: Pengantar Banyak team kreatif yang lebih berorientasi hasil daripada berorientasi proses, sehingga mengabaikan konsep dan perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang dilakukan untuk mengubah dan memotivasi tingkah laku atau ketertarikan masyarakat untuk melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kosmetik merupakan salah satu produk yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan keinginan konsumen, khususnya perempuan agar tampil lebih cantik dan menarik.
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi
Lebih terperinciPROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV)
PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV) DISUSUN OLEH: ANDREW ALEXIS. N TUBAGUS ADITYA NUGRAHA Universitas Al Azhar Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan
Lebih terperinciPERANCANGAN KREATIF. : PT Bintang Toedjoe : Minuman energi. : Aldi Prasetyo. Deadline : 5 Januari 2016
PERANCANGAN KREATIF Klien : PT Bintang Toedjoe Produk : Minuman energi Job Description : Creatif Brief Size : A4 Team : Aldi Prasetyo Art Director : Ari Gunawan Copywriter : Irza Adi Nugroho Deadline :
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. perusahaan. Dalam perkembangannya PT. Enseval juga berkembang menjadi
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan PT. Enseval didirikan pada Oktober 1973, sebagai akibat dari pemisahan fungsi distribusi dari pemasaran dan produksi PT. Kalbe Farma bersama anak perusahaan.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sudah lama sektor consumer goods diwarnai ingar-bingar produk baru
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sudah lama sektor consumer goods diwarnai ingar-bingar produk baru yang dikembangkan karena tren yang berlangsung pada suatu saat. Di tahun 2003 muncul produk seperti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memiliki daya tarik tinggi tidak hanya kepada anak anak, karena daya tarik yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Permen merupakan produk pangan yang disukai oleh semua orang mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, baik dari kalangan bawah hingga atas. Hal ini karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi mengubah kondisi persaingan bisnis ke arah kondisi yang semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi mengubah kondisi persaingan bisnis ke arah kondisi yang semakin kompetitif. Perubahan lingkungan bisnis yang diakibatkan oleh pesatnya kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Iklan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Iklan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem ekonomi dan sosial masyarakat modern. Hal ini dapat dilihat, bahwa iklan sudah berkembang menjadi sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di tengah kemajuan komunikasi dan teknologi informasi, serta perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di tengah kemajuan komunikasi dan teknologi informasi, serta perkembangan bisnis atau usaha yang kian menjamur, maka tidak heran apabila saat ini pemasaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Suara Mitra
38 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Metode Penelitian Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Suara Mitra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, maka terjadi pula perubahan yang sangat signifikan diberbagai bidang dan masyarakat memerlukan saluran informasi yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kreatif dan inovatif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berbagai upaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong timbulnya laju persaingan dunia usaha. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dan inovatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penjualan dan dituntut untuk melakukan kegiatan pemasaran dengan baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan bisnis yang bergerak sangat cepat menimbulkan persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha meningkatkan penjualan dan dituntut untuk melakukan
Lebih terperinci