I. PENDAHULUAN. Sudah lama sektor consumer goods diwarnai ingar-bingar produk baru

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I. PENDAHULUAN. Sudah lama sektor consumer goods diwarnai ingar-bingar produk baru"

Transkripsi

1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sudah lama sektor consumer goods diwarnai ingar-bingar produk baru yang dikembangkan karena tren yang berlangsung pada suatu saat. Di tahun 2003 muncul produk seperti Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang memposisikan dirinya sebagai Air Beroksigen dengan Teknologi Jerman, Berkhasiat Menyegarkan Tubuh dan Menyehatkan. Saat itu AMDK beroksigen menjadi tren dan hampir semua pengusaha mencoba keberuntungannya di produk ini, kecuali Grup Aqua, Club, AdeS dan 2 Tang. Sebut saja, O2, OxyFine, Cleo, Air Ox, Hi O2 dan Hexagonal (Jonatan, 2006). Setelah tren minuman air beroksigen, tren sekarang adalah minuman isotonik. Saat awal penetrasi sekitar tahun 1990, persepsi masyarakat terhadap minuman isotonik pertama yang muncul di Indonesia, yakni Pocari Sweat, masih belum terbentuk atau masih kabur. Pocari Sweat sebagai minuman isotonik satusatunya yang pada saat itu disejajarkan dengan minuman ringan lain atau bahkan dengan air mineral, seperti Coca-Cola, Sprite, Fanta, Aqua atau Vit. Padahal, Pocari Sweat merupakan minuman isotonik, yakni minuman pengganti ion tubuh untuk kesehatan dan kebugaran. Setelah edukasi yang cukup lama, konsumen mulai memahami apa itu minuman isotonik. Pasar isotonik tumbuh dengan pesat, market value tahun 2005 yang hanya Rp juta, mulai tahun 2006 melesat menyentuh angka Rp 1,2 triliun ( dalam Agung, 2008). Sedangkan usage pasar isotonik dalam dua tahun terakhir (2006 dan 2007) cenderung mengalami kenaikan, yaitu tahun 2006 sebesar 23,55 % hingga kuartal 3 dan tahun 2007 sebesar 32,04% (IMS Nielsen Media Research dalam Agung, 2008). 1

2 Saat ini kebutuhan masyarakat terhadap minuman isotonik di Indonesia cukup besar. Bahkan di industrinya sendiri, minuman isotonik terus tumbuh setiap tahun yakni di kisaran 20%-30% (Soentantini, 2008). Potensi pasar minuman isotonik Indonesia sangat besar dibanding negara kawasan Asean lainnya. Hal tersebut disebabkan jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar dibandingkan negara kawasan Asean. Secara market size, pasar minuman isotonik dari seluruh merek sebesar Rp 1,1 trilyun hingga Rp 1,2 trilyun di Menurut Soentantini pula, pada tahun 2008 ini market size minuman isotonik akan tumbuh 20%-30%. Peningkatan market size minuman isotonik juga didukung edukasi ke masyarakat tentang pentingnya untuk dikonsumsi. Karena minuman isotonik ini kandungannya berbeda dengan air mineral biasa. Pesatnya pertumbuhan minuman isotonik diwarnai dengan munculnya minuman-minuman isotonik dari berbagai perusahaan, seperti yang tertera dalam Tabel 1. Tabel 1. Minuman Isotonik di Indonesia (2008) Brands Produsen Kemasan Target Market Kino Sweat Gruop Kino Sachet SES BC Mari Sweat PT Ulam Tiba Halim Sachet SES BC Anak-anak Optima Sweat PT Navika Baverage Can SES ABC Mizone PT Aqua Golden Missisipi Botol Pet SES ABC Pocari Sweat PT Amerta Indah Otsuka Can Botol Pet Sachet SES ABC Viton PT Tempo Food Can SES ABC Vitazone PT Tirta Fresindo Jaya Botol Pet SES ABC Powerade PT Coca Cola Indonesia Isotonik Sumber: Agung, 2008 Can Botol Pet SES ABC 2

3 Pada dunia persaingan minuman isotonik, setidaknya ada beberapa merek yang masuk dalam lima besar Top Brand Index versi Majalah Marketing tahun 2008, diantaranya yaitu Pocari Sweat, Mizone dan Powerade Isotonik. Pocari Sweat merupakan produk dari PT Amerta Indah Otsuka dan mulai memasuki pasar Indonesia tahun Pertama kali masuk ke Indonesia hanya kaleng setahun, dan itu juga didatangkan dari pabrik minuman Pocari Sweat di Korea Selatan. Pocari Sweat diposisikan sebagai minuman yang tidak hanya sekedar untuk orang sakit, serta merupakan minuman pengganti cairan ion dalam tubuh yang hilang setelah beraktivitas (Agung, 2008). Mizone merupakan minuman isotonik keluaran produsen PT Aqua Golden Missisipi pada bulan September 2005 ( 2007) yang memiliki target market menyasar semua kalangan umur. Namun, dalam kampanyenya lebih ditujukan kepada kalangan usia tahun. Mizone yang memiliki tagline Be 100% With Mizone memposisikan produknya sebagai produk minuman yang bisa meningkatkan cairan tubuh sehingga bisa menambah stamina dan konsentrasi. Pada akhir tahun 2007, Powerade Isotonik menampilkan iklan yang sangat agresif. Dengan berbagai versi, Powerade berusaha menampilkan iklaniklan yang cukup menarik perhatian. Tujuannya jelas, Powerade berusaha untuk membuat pemirsa aware secara spontan terhadapnya. Dengan begitu, Powerade akan memiliki peluang yang cukup kuat untuk dapat bersaing dengan para pemain yang telah bertarung sebelumnya di pasar minuman isotonik. Pemilihan minuman isotonik oleh konsumen, tidak lepas dari peran strategi yang diterapkan masing-masing perusahaan. Salah satu unsur pemasaran yang mendukung hal tersebut adalah promosi. Di dalam kegiatan promosi tersebut terdapat aktivitas periklanan, yang saat ini perkembangannya 3

4 semakin pesat terlebih didukung dengan kemajuan teknologi yang ada, baik itu untuk media cetak maupun media elektronik. Iklan merupakan unsur yang penting dalam meningkatkan penjualan suatu produk. Melalui iklan produk dikomunikasikan kepada khalayak, sekaligus bujukan dan rayuan untuk membeli produk secara tersirat maupun tersurat. ini media penyiaran yang terdiri dari televisi dan radio telah menjadi media yang sangat penting dan dominan bagi pemasang iklan. Belanja iklan di Indonesia pada tahun 2005 tercatat sebesar sekitar Rp 23 triliun rupiah dan televisi mendominasi 70% dari nilai belanja iklan tersebut (Morissan, 2007). Televisi dikenal sebagai media penyampai pesan berbasis audio-visual, yang ditayangkan secara massal sehingga dapat mencapai pemirsa dalam jumlah besar pada saat bersamaan melintasi batas geografis yang luas. Oleh karena itu, program televisi biasanya dirancang untuk mass distribution for common experience, dalam pengertian informasi yang disiarkan dapat diterima oleh sejumlah pemirsa pada saat bersamaan dimanapun sehingga para pemirsa tersebut akan memiliki pengalaman (belajar) yang sama (Pannen dan Riyanti, 2004). Dengan beriklan pada media televisi, iklan dapat divisualisasikan dengan gambar bergerak, suara, dan musik. Namun disamping itu, media televisi memiliki kelemahan, yaitu durasi penayangan yang terbatas (Sari, 2007) dan membutuhkan biaya yang besar. Iklan televisi merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran, oleh karena itu keberhasilannya dalam mendukung program pemasaran merupakan pencerminan dari keberhasilan komunikasi. Pesan iklan televisi dirancang sedemikian rupa dan dieksekusi dengan teknik tertentu untuk dapat mencapai sasaran, yaitu membuat konsumen sadar (aware) terhadap suatu produk dan akhirnya bertujuan untuk meningkatkan tingkat penjualan (Kasali, 2007). 4

5 Dalam suatu iklan televisi, terdapat rangkaian teknik dan strategi beriklan seperti struktur pesan, daya tarik pesan, maupun eksekusi kreatif iklan dimana pesan iklan tidak lagi hanya sekedar memberi informasi mengenai produk atau jasa yang ditawarkan, tetapi pesan juga diarahkan untuk mempersuasi khalayak secara langsung maupun tidak langsung melalui pesan yang menghibur, baik dalam segi gambar, suara, maupun musik. Menurut Sumarwan (2003), sikap konsumen merupakan faktor penting yang akan mempengaruhi keputusan konsumen. Konsep sikap sangat terkait dengan konsep kepercayaan (belief) dan perilaku (behaviour). Kepercayaan konsumen atau pengetahuan konsumen menyangkut kepercayaan bahwa suatu produk memiliki berbagai atribut dan manfaat dari atribut tersebut. Kepercayaan koensumen terhadap suatu produk, atribut, dan manfaat produk menggambarkan persepsi konsumen. Sikap kerap digunakan untuk menilai keefektifan kegiatan pemasaran. Sebuah kampanye iklan dirancang untuk menaikkan penjualan dengan meningkatkan sikap konsumen (Engel et all, 1994). Konsumen mendapatkan pengetahuan serta kepercayaan terhadap produk melalui iklan produk tersebut. Dengan adanya iklan, konsumen dapat merespon suatu iklan dengan sikap dan persepsi yang berbeda-beda. 1.2 Rumusan Masalah Para pemain minuman isotonik mencoba membangun sikap dan persepsi konsumen yang positif terhadap produk mereka melalui iklan televisi. Ketiga pemain besar minuman isotonik (Pocari Sweat, Mizone dan Powerade Isotonik) berlomba-lomba untuk menarik perhatian konsumen serta memberikan pengetahuan kepada konsumen mengenai produk mereka. Adanya berbagai versi iklan televisi ketiga minuman isotonik yang diusung dengan masing-masing 5

6 strategi kreatifnya tersebut menimbulkan berbagai sikap dan persepsi bagi setiap konsumen. Strategi kreatif iklan, terkadang tidak selalu membuat penonton mengerti akan maksud iklan tersebut sehingga menimbulkan persepsi dan sikap yang berbeda pada setiap orangnya. Penjelasan di atas mendorong penulis untuk merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimanakah persepsi konsumen terhadap beberapa versi iklan televisi minuman isotonik Pocari Sweat, Mizone, dan Powerade Isotonik? 2. Bagaimanakah sikap konsumen terhadap beberapa versi iklan televisi minuman isotonik Pocari Sweat, Mizone, dan Powerade Isotonik? 3. Adakah perbedaan tingkat persepsi dan kesukaan responden terhadap keenam iklan? 4. Seberapa jauh perbedaan sikap terhadap keenam iklan dan dua versi iklan pada merek yang sama? 5. Bagaimanakah teknik dan strategi kreatif iklan televisi yang paling menarik dan disukai oleh konsumen? 1.3 Tujuan Penelitian Dengan perumusan masalah seperti di atas, maka ditetapkan tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1. Menganalisis persepsi konsumen terhadap beberapa versi iklan televisi minuman isotonik Pocari Sweat, Mizone, dan Powerade Isotonik 2. Menganalisis sikap konsumen terhadap beberapa versi iklan televisi minuman isotonik Pocari Sweat, Mizone, dan Powerade Isotonik 3. Menganalisis adanya perbedaan tingkat persepsi dan kesukaan responden terhadap keenam iklan 6

7 4. Memprediksi sikap terhadap keenam iklan dan dua buah versi iklan pada masing-masing merek minuman isotonik bila ditinjau dari aspek demografi 5. Mengetahui teknik dan strategi kreatif iklan televisi yang efektif agar menimbulkan persepsi yang positif dan disukai oleh konsumen 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat: 1. Bagi pihak biro periklanan, agar penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam merumuskan bentuk iklan televisi. 2. Bagi institusi pendidikan, agar penelitian ini dapat bermanfaat khususnya sebagai bahan pustaka dan sebagai pembanding dalam penelitian mengenai sikap dan persepsi konsumen. 3. Bagi penulis, agar penelitian ini dapat menjadi tambahan wawasan dan pengetahuan, dan juga sekaligus menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah mengetahui persepsi dan sikap konsumen yang merupakan mahasiswa Strata 2 MM IPB angkatan R38, R39, E28, dan E29 terhadap beberapa versi tiga merek besar minuman isotonik. Iklan yang dianalisis adalah iklan yang dibatasi pada dimensi waktu, yaitu iklan yang tayang pada pertengahan sampai akhir tahun Iklan-iklan tersebut adalah iklan Pocari Sweat versi Pinokio dan Rebecca; iklan Mizone Carpark dan Awas Kecolongan; dan iklan Powerade Isotonik versi Kemasan Sporty dan Atlit Profesional. 7

8 Untuk Selengkapnya Tersedia di Perpustakaan MB-IPB

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada masa ini persaingan bisnis di dunia pemasaran semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada masa ini persaingan bisnis di dunia pemasaran semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa ini persaingan bisnis di dunia pemasaran semakin berkembang. Hal ini didukung oleh Ma ruf (2005:4) yang menyatakan bahwa perkembangan dunia bisnis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Minuman isotonik merupakan minuman yang dirancang sehingga. memiliki tekanan osmotik yang sama dengan tekanan darah manusia.

I. PENDAHULUAN. Minuman isotonik merupakan minuman yang dirancang sehingga. memiliki tekanan osmotik yang sama dengan tekanan darah manusia. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Minuman isotonik merupakan minuman yang dirancang sehingga memiliki tekanan osmotik yang sama dengan tekanan darah manusia. Dengan demikian, begitu minuman diteguk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. [28 Februari 2011] 1 Makanan dan Minuman

I. PENDAHULUAN.  [28 Februari 2011] 1 Makanan dan Minuman I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor industri makanan, minuman, dan tembakau merupakan salah satu sub-sektor industri pengolahan non migas yang memberikan sumbangan paling besar pada Pendapatan Domestik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pasar membuat konsumen menjadi semakin kritis dan teliti dalam membeli sebuah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pasar membuat konsumen menjadi semakin kritis dan teliti dalam membeli sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang sangat penuh persaingan seperti sekarang ini dunia usaha sedang bergerak menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, dan merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk. merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk. merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan yang cepat dalam bidang pemasaran merupakan salah satu sebab semakin meningkatnya perhatian dan minat pemasar terhadap pengamatan tentang perilaku konsumen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya pesaingan dalam era globalisasi sekarang ini, semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya pesaingan dalam era globalisasi sekarang ini, semakin banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya pesaingan dalam era globalisasi sekarang ini, semakin banyak persaingan produk di pasaran. Untuk dapat memperluas dan menjangkau pasar sasarannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan merek minuman dalam kemasan yang beredar di pasar. Iklim indonesia

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan merek minuman dalam kemasan yang beredar di pasar. Iklim indonesia 49 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri minuman di Indonesia ditandai dengan banyaknya jenis dan merek minuman dalam kemasan yang beredar di pasar. Iklim indonesia yang tropis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan kehidupan yang relatif konsumtif disertai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan kehidupan yang relatif konsumtif disertai dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam lingkungan kehidupan yang relatif konsumtif disertai dengan maraknya promosi iklan saat ini, sangat mempengaruhi masyarakat untuk membeli suatu produk.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia industri di Indonesia sedang berkembang dengan pesatnya. Hal ini dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia industri di Indonesia sedang berkembang dengan pesatnya. Hal ini dapat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia industri di Indonesia sedang berkembang dengan pesatnya. Hal ini dapat dilihat didalam industri pakaian, kosmetik, makanan serta industri minuman. Di dalam

Lebih terperinci

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pertumbuhan perekonomian Indonesia tahun 2012 mengalami perkembangan positif yang berhubungan erat dengan perbaikan pada prospek permintaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini industri di setiap negara tumbuh dan berkembang dengan cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki pasar membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cairan tubuh yang hilang karena aktivitas sehari-hari. Cairan isotonik adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. cairan tubuh yang hilang karena aktivitas sehari-hari. Cairan isotonik adalah suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai jenis minuman yang digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan konsumsi minuman sehari-hari tersedia dalam bentuk berkarbonasi maupun tidak berkarbonasi. Salah satu

Lebih terperinci

BABV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka

BABV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka BABV KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Kesimpulan: 1. Dari enam uji peringkat bertanda

Lebih terperinci

perkembangan industri makanan dan minuman secara keseluruhan.

perkembangan industri makanan dan minuman secara keseluruhan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memiliki tubuh sehat merupakan impian setiap orang. Ada pepatah mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati. Begitupula sama hal-nya dengan kesehatan, lebih baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menyebabkan terjadinya perdagangan bebas yang

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menyebabkan terjadinya perdagangan bebas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi menyebabkan terjadinya perdagangan bebas yang mengakibatkan tingginya tingkat persaingan antar perusahaan-perusahaan, yang mana dapat menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar Indonesia. Minuman Isotonik Pocari Sweat merupakan minuman Isotonik

BAB I PENDAHULUAN. pasar Indonesia. Minuman Isotonik Pocari Sweat merupakan minuman Isotonik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini terjadi persaingan perusahaan minuman Isotonik di pasar Indonesia. Minuman Isotonik Pocari Sweat merupakan minuman Isotonik pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan perusahaan baik dari

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan perusahaan baik dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha dan bisnis di dunia khususnya di Indonesia semakin cepat. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan perusahaan baik dari negara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berperilaku protective terhadap asupan gizi dan kesehatan anak.

I. PENDAHULUAN. berperilaku protective terhadap asupan gizi dan kesehatan anak. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran seorang ibu untuk mengetahui penyajian yang terbaik untuk anakanaknya merupakan hal yang penting. Pemahaman yang baik dari seorang ibu tentunya akan memberikan pemahaman

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Olah raga merupakan suatu gaya hidup sehat yang harus dibiasakan sejak kecil agar

I. PENDAHULUAN. Olah raga merupakan suatu gaya hidup sehat yang harus dibiasakan sejak kecil agar I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olah raga merupakan suatu gaya hidup sehat yang harus dibiasakan sejak kecil agar dimasa mendatang tubuh kita menjadi sehat dan tidak mudah terkena penyakit, karena semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan kehidupan yang relatif konsumtif disertai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan kehidupan yang relatif konsumtif disertai dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam lingkungan kehidupan yang relatif konsumtif disertai dengan maraknya promosi iklan saat ini, sangat mempengaruhi masyarakat untuk membeli suatu produk.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran. Terutama dalam memperebutkan konsumen potensial dan

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran. Terutama dalam memperebutkan konsumen potensial dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis pada era globalisasi ini, bukanlah hal baru dalam dunia pemasaran. Terutama dalam memperebutkan konsumen potensial dan mempertahankan konsumen

Lebih terperinci

PENGARUH BEBERAPA VARIABEL TERHADAP PREFERENSI MEREK MINUMAN ISOTONIK POCARI SWEAT DI SURABAYA

PENGARUH BEBERAPA VARIABEL TERHADAP PREFERENSI MEREK MINUMAN ISOTONIK POCARI SWEAT DI SURABAYA PENGARUH BEBERAPA VARIABEL TERHADAP PREFERENSI MEREK MINUMAN ISOTONIK POCARI SWEAT DI SURABAYA TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Gelar Persyaratan Guna Mencapai Gelar Magister PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan atau bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdapat 8 (delapan) merek produk minuman isotonik yakni, Pocari Sweat, Mizone,

BAB I PENDAHULUAN. terdapat 8 (delapan) merek produk minuman isotonik yakni, Pocari Sweat, Mizone, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak produk minuman isotonik bersaing di pasar. Di Indonesia, terdapat 8 (delapan) merek produk minuman isotonik yakni, Pocari Sweat, Mizone, Vitazone,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tropis menjadi salah satu penyebab masyarakat banyak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tropis menjadi salah satu penyebab masyarakat banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri minuman di Indonesia ditandai dengan banyaknya jenis dan merek minuman dalam kemasan yang beredar di pasar. Iklim di Indonesia yang tropis menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. pastinya dapat mendatangkan keuntungan bagi produsennya.

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. pastinya dapat mendatangkan keuntungan bagi produsennya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, kemajuan teknologi dan pengetahuan mengakibatkan tumbuh subur dan berkembangnya berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Amerta Indah Otsuka merupakan anak perusahaan Otsuka Pharmaceutical Co., Ltd., yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini telah mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini telah mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat. Hal ini telah mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan semakin ketat.

Lebih terperinci

signifikan. Setiap perusahaan bersaing menciptakan produk yang relevan dengan

signifikan. Setiap perusahaan bersaing menciptakan produk yang relevan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan usaha di industri minuman berenergi mengalami peningkatan yang signifikan. Setiap perusahaan bersaing menciptakan produk yang relevan dengan kebutuhan

Lebih terperinci

2016 ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN HYDRO COCO DENGAN MENGGUNAKAN METODE EPIC MODEL UNTUK MENINGKATKAN BRAND AWARENESS:

2016 ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN HYDRO COCO DENGAN MENGGUNAKAN METODE EPIC MODEL UNTUK MENINGKATKAN BRAND AWARENESS: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan industri air minum dalam kemasan (AMDK) dari tahun ke tahun terus meningkat, hal ini didasari oleh pertumbuhan industri dan permintaan konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era teknologi dan persaingan pasar yang semakin ketat sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. Di era teknologi dan persaingan pasar yang semakin ketat sekarang ini, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era teknologi dan persaingan pasar yang semakin ketat sekarang ini, limpahan informasi dan terbukanya peluang untuk mengakses informasi membuat konsumen makin kritis

Lebih terperinci

salah satunya melalui media periklanan. Iklan memiliki dampak yang luas bagi khalayak serta dapat dikemas sedemikian rupa, sehingga produk yang ditawa

salah satunya melalui media periklanan. Iklan memiliki dampak yang luas bagi khalayak serta dapat dikemas sedemikian rupa, sehingga produk yang ditawa BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di era teknologi dan persaingan industri makanan dan minuman yang semakin ketat kini, perkembangan teknologi dan informasi yang mempermudah peluang untuk mengakses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari tingginya kebutuhan masyarakat akan kepraktisan minuman dalam

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari tingginya kebutuhan masyarakat akan kepraktisan minuman dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia industri sekarang kian pesat, salah satunya di industri minuman dalam kemasan yang terbukti dengan banyaknya produk minuman dalam kemasan yang ditawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanpa kita sadari, masyarakat selalu diposisikan sebagai konsumen potensial untuk meraup keuntungan bisnis. Perkembangan kapitalisme global membuat bahkan memaksa masyarakat

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Latar Belakang tahun

I PENDAHULUAN. Latar Belakang tahun 1 I PENDAHULUAN Latar Belakang Sektor consumer goods saat ini diramaikan oleh kemunculan produkproduk baru, khususnya pada kategori minuman penyegar. Di tahun 2003 muncul produk minuman kemasan yang memposisikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Sebelum masuk ke perumusan, disini penulis menjelaskan kembali penggunaan beberapa analisis dalam rangka merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan yang sudah ada atau keluar dari suatu zona aman dalam beriklan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan yang sudah ada atau keluar dari suatu zona aman dalam beriklan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring munculnya berbagai macam industri ditengah masyarakat, membuat persaingan antar industri yang menghasilkan produk sejenis semakin ketat. Banyak dari mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis makanan dan minuman terus berkembang dinamis dengan persaingan yang begitu ketat. Untuk menghadapi persaingan di pasar, sangat penting bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mempertahankan konsumen dan memperluas pangsa pasar.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mempertahankan konsumen dan memperluas pangsa pasar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan industri sekarang ini, membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, ransangan, atau kombinasi. Merek

BAB I PENDAHULUAN. Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, ransangan, atau kombinasi. Merek BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, ransangan, atau kombinasi. Merek adalah suatu aset yang penting bagi setiap produk yang diciptakan. Merek dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara industri minuman, kategorinya sangatlah banyak, mulai dari minuman

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara industri minuman, kategorinya sangatlah banyak, mulai dari minuman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbicara industri minuman, kategorinya sangatlah banyak, mulai dari minuman berkarbonasi, berenergi, serbuk, teh siap minum, kopi siap minum, sari buah siap minum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Produk adalah barang atau jasa yang dibuat dan ditambah gunanya atau

BAB I PENDAHULUAN. Produk adalah barang atau jasa yang dibuat dan ditambah gunanya atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Produk adalah barang atau jasa yang dibuat dan ditambah gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi hasil akhir dari proses produksi itu (Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas komunikasi tertentu yang sering disebut sebagai elemen, fungsi atau alat (tool) yang terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia periklanan memang telah menjadi sejarah panjang dalam peradaban manusia. Sekarang ini periklanan semakin berkembang dengan pesat dan dinamis, berkembang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Sesuai dengan tujuan penelitian, maka terlebih dahulu akan dibahas mengenai persaingan usaha di bidang minuman isotonik ini melalui analisa teori Five Competitive

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan Negara yang potensial dalam memasarkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan Negara yang potensial dalam memasarkan suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan Negara yang potensial dalam memasarkan suatu barang atau jasa bagi banyak perusahaan lokal ataupun perusahaan asing. Seiring dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia industri di Indonesia telah berkembang sangat pesat, hal ini menyebabkan kondisi persaingan dunia bisnis dewasa ini semakin bertambah ketat. Semakin tingginya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis menghadapi era baru dan persaingan bisnis sekarang banyak sekali produk instan yang beredar dipasaran dengan menawarkan berbagai macam keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tentu akan menjadi suatu pertimbangan bagaimana suatu strategi pemasaran yang

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tentu akan menjadi suatu pertimbangan bagaimana suatu strategi pemasaran yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keputusan pembelian menjadi suatu hal yang penting untuk diperhatikan karena hal ini tentu akan menjadi suatu pertimbangan bagaimana suatu strategi pemasaran yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minuman ringan siap hidang atau sering disebut sebagai minuman ringan saja adalah terjemahan istilah Bahasa Inggris di industri minuman dari non-alcoholic ready to

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era teknologi dan persaingan pasar yang makin ketat sekarang ini, berbagai informasi dan terbukanya peluang untuk mengakses informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Iklan yang setiap hari kita lihat dan dengar bukan merupakan hal yang baru dalam sejarah komunikasi dan pemasaran Indonesia, bahkan dunia. Perpustakaan Nasional

Lebih terperinci

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA MINUMAN ISOTONIK POCARI SWEAT DI SURABAYA SKRIPSI. Oleh :

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA MINUMAN ISOTONIK POCARI SWEAT DI SURABAYA SKRIPSI. Oleh : PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA MINUMAN ISOTONIK POCARI SWEAT DI SURABAYA SKRIPSI Oleh : SILVIA IKA CAHYANI 0812010026/FE/EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. suatu pengetahuan yang memadai bagi pemasar dan perencanaan media agar

Bab I PENDAHULUAN. suatu pengetahuan yang memadai bagi pemasar dan perencanaan media agar 1 Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini jumlah media massa sudah semakin banyak sehingga diperlukan suatu pengetahuan yang memadai bagi pemasar dan perencanaan media agar dapat menyampaikan pesan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2013). Adapun sektor-sektor yang termasuk ke dalam industri minuman

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2013). Adapun sektor-sektor yang termasuk ke dalam industri minuman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri minuman di Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 11% hingga akhir tahun 2013 (Kementerian Perindustrian Republik Indonesia hingga tahun 2013).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. favorit di mata konsumen, Mizone pun tergolong aktif dalam melakukan Campaign

BAB I PENDAHULUAN. favorit di mata konsumen, Mizone pun tergolong aktif dalam melakukan Campaign 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Alasan penulis memilih produk Mizone adalah karena produk minuman isotonic ini bertahan cukup lama dan pernah menjadi minuman paling laris atau favorit di

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN TELEVISI MIZONE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MINUMAN ISOTONIK OLEH MAHASISWA STRATA-1 INSTITUT PERTANIAN BOGOR

ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN TELEVISI MIZONE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MINUMAN ISOTONIK OLEH MAHASISWA STRATA-1 INSTITUT PERTANIAN BOGOR ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN TELEVISI MIZONE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MINUMAN ISOTONIK OLEH MAHASISWA STRATA-1 INSTITUT PERTANIAN BOGOR Oleh AL HUSNA H24070010 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang dilakukan untuk mengubah dan memotivasi tingkah laku atau ketertarikan masyarakat untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis merupakan salah satu jenis lingkungan yang harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis merupakan salah satu jenis lingkungan yang harus selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis merupakan salah satu jenis lingkungan yang harus selalu diperhatikan oleh perusahaan agar perusahaan tidak kehilangan kesempatan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Grafik Pertumbuhan Populasi Manusia Tahun Sumber:

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Grafik Pertumbuhan Populasi Manusia Tahun Sumber: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan populasi manusia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan seiring dengan kemajuan zaman. Pada awalnya pertumbuhan populasi manusia relatif lambat, tetapi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang pesat. Produsen pembuat Pocari. Sweat yakni PT Amerta Indah Otsuka telah mampu merebut 87% pangsa pasar

I. PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang pesat. Produsen pembuat Pocari. Sweat yakni PT Amerta Indah Otsuka telah mampu merebut 87% pangsa pasar I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis produk minuman isotonik dengan merek Pocari Sweat dari tahunketahun mengalami perkembangan yang pesat. Produsen pembuat Pocari Sweat yakni PT Amerta Indah Otsuka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu minuman ringan yang cukup popular dan digemari masyarakat. Sari

BAB I PENDAHULUAN. salah satu minuman ringan yang cukup popular dan digemari masyarakat. Sari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman yang semakin modern ini, buah tidak hanya dikonsumsi secara segar tetapi juga dapat dikonsumsi dalam bentuk sari buah. Sari buah merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. linguistik, sosiologi, psikologi, antropologi, politik dan ekonomi. Sifat

BAB I PENDAHULUAN. linguistik, sosiologi, psikologi, antropologi, politik dan ekonomi. Sifat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Komunikasi adalah salah satu ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner. Disebut demikian karena pendekatan pendekatan yang dipergunakan berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perhatian yang lebih, terutama dalam menghadapi kemajuan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perhatian yang lebih, terutama dalam menghadapi kemajuan ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi seperti sekarang ini, dunia bisnis semakin lama semakin memerlukan perhatian yang lebih, terutama dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan bentuk komunikasi yang masuk dalam setiap ruang kehidupan sehari-hari. Iklan itu sendiri sebagai media informasi yang telah berperan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya kehidupan modern masyarakat kota saat ini membawa

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya kehidupan modern masyarakat kota saat ini membawa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berkembangnya kehidupan modern masyarakat kota saat ini membawa konsekuensi pada gaya hidup yang dijalani mereka. Gaya hidup masyarakat kota dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha Air Minum Dalam Kemasan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha Air Minum Dalam Kemasan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat persaingan dunia usaha Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia sangat ketat karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian yang demikian pesat, didukung dengan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian yang demikian pesat, didukung dengan perubahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perekonomian yang demikian pesat, didukung dengan perubahan teknologi yang semakin inovatif ke arah komunikasi global menuntut pengambilan keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yakni memperoleh pangsa pasar (market share) dan penjualan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yakni memperoleh pangsa pasar (market share) dan penjualan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan yang semakin ketat yang terjadi dalam dunia bisnis mengharuskan perusahaan merumuskan strategi yang lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaingnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini konsumen bebas memilih produk dan merek apa yang akan dibelinya.

BAB I PENDAHULUAN. ini konsumen bebas memilih produk dan merek apa yang akan dibelinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi dan pasar bebas diwarnai dengan munculnya berbagai jenis produk dengan berbagai merek yang bersaing merebut konsumen. Dalam hal ini konsumen bebas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PIONER-STATUS SEBUAH MEREK YERHADAP SIKAP KONSUMEN DALAM KATEGORI PRODUK MINUMAN ISOTONIK

ANALISIS PENGARUH PIONER-STATUS SEBUAH MEREK YERHADAP SIKAP KONSUMEN DALAM KATEGORI PRODUK MINUMAN ISOTONIK ANALISIS PENGARUH PIONER-STATUS SEBUAH MEREK YERHADAP SIKAP KONSUMEN DALAM KATEGORI PRODUK MINUMAN ISOTONIK SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan yang pesat dalam perkembangan industri makanan sekarang ini, membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan harus memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipertahankan selamanya. Ini bukan tugas yang mudah mengingat perubahanperubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. dipertahankan selamanya. Ini bukan tugas yang mudah mengingat perubahanperubahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran pada umumnya menginginkan bahwa yang diciptakannya dapat dipertahankan selamanya. Ini bukan tugas yang mudah mengingat perubahanperubahan dapat terjadi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Intensitas penayangan iklan melalui media televisi di Indonesia dalam perkembangannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai dengan semakin sering munculnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nyata dapat disaksikan setiap hari yakni semakin gencarnya perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. nyata dapat disaksikan setiap hari yakni semakin gencarnya perusahaanperusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Persaingan bisnis dalam dunia pemasaran telah berkembang semakin pesat di era globalisasi saat ini. Hal ini menyebabkan munculnya suatu peluang dan tantangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi adalah periklanan. Periklanan merupakan suatu bentuk presentasi non personal dan promosi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Strategi brand extension bagai pisau bermata dua karena di satu sisi strategi ini bisa menghasilkan keuntungan berganda, namun di sisi lain juga mampu mematikan.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dan hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang ada di tengah-tengah masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa dan budaya, setiap daerah memiliki budaya yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa dan budaya, setiap daerah memiliki budaya yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa dan budaya, setiap daerah memiliki budaya yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Selain itu Indonesia

Lebih terperinci

MODUL. Copywriting (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Copywriting (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 13 MODUL Copywriting (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Below The Line DESKRIPSI Dalam pokok bahasan ini akan dibahas mengenai

Lebih terperinci

ANALISIS POSITIONING PRODUK MINUMAN ISOTONIK BERDASARKAN PERSEPSI KONSUMEN

ANALISIS POSITIONING PRODUK MINUMAN ISOTONIK BERDASARKAN PERSEPSI KONSUMEN ANALISIS POSITIONING PRODUK MINUMAN ISOTONIK BERDASARKAN PERSEPSI KONSUMEN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Kesarjanaan S-1 Pada Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga membuat pelaku bisnis berlomba-lomba dalam memasarkan produk mereka dengan harapan agar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat setiap perusahaan harus mampu bersaing, bertahan hidup dan bahkan terus berkembang. Salah satu hal penting yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha kian gencar seiring dengan tumbuh dan berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan harus memperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak, baik dalam jumlah maupun jenisnya. Perusahaan-perusahaan saling

BAB I PENDAHULUAN. banyak, baik dalam jumlah maupun jenisnya. Perusahaan-perusahaan saling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan majunya zaman, maka perdagangan bertambah maju dan pesat. Barang-barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen semakin banyak, baik dalam jumlah maupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. selektif dan smart dalam memilih suatu produk, sehingga mereka akan. mendapatkan kegunaan atau manfaat dari sebuah produk.

BAB 1 PENDAHULUAN. selektif dan smart dalam memilih suatu produk, sehingga mereka akan. mendapatkan kegunaan atau manfaat dari sebuah produk. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman pertumbuhan ekonomi juga semakin pesat di indonesia, sehingga banyak persaingan yang semakin ketat. Hal ini yang menuntut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Dalam dunia usaha dan semakin tinggi persaingan dalam pasar global, maka diperlukan suatu strategi pemasaran yang tepat. Bila tidak memiliki strategi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha Latar Belakang. Persaingan bisnis yang dilakukan antar perusahaan dalam mendapatkan calon

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha Latar Belakang. Persaingan bisnis yang dilakukan antar perusahaan dalam mendapatkan calon BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang dilakukan antar perusahaan dalam mendapatkan calon konsumen potensial serta mempertahankan konsumen yang telah ada, bukanlah hal yang baru dalam

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Kebutuhan konsumen terhadap minuman siap minum atau dikenal juga dengan

I PENDAHULUAN. Kebutuhan konsumen terhadap minuman siap minum atau dikenal juga dengan I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan konsumen terhadap minuman siap minum atau dikenal juga dengan istilah non-alcoholic ready to drink (RTD) meningkat seiring dengan adanya pergeseran fungsi minuman,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan informasi pada era globalisasi pada zaman ini sangat begitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan informasi pada era globalisasi pada zaman ini sangat begitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan informasi pada era globalisasi pada zaman ini sangat begitu pesat khususnya dalam media yakni, media cetak, media online ataupun media elektronik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan di Indonesia menghadapi persaingan yang cukup berat.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan di Indonesia menghadapi persaingan yang cukup berat. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi yang semakin canggih sekarang ini mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia menghadapi persaingan yang cukup berat. Perusahaan harus mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produsen harus pintar dan jeli dalam memasarkan produk yang dijualnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. produsen harus pintar dan jeli dalam memasarkan produk yang dijualnya kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan pasar yang ketat pada era globalisasi saat ini membuat para produsen harus pintar dan jeli dalam memasarkan produk yang dijualnya kepada konsumen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis di Abad ke-21 telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Tidak terkecuali di Indonesia yang ditandai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan globalisasi yang terjadi saat ini sangat pesat dan keadaan ini mendorong semakin ketatnya persaingan antar perusahaan. Hal ini membuat setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media penyalur informasi yang memiliki peranan besar

BAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media penyalur informasi yang memiliki peranan besar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai salah satu media penyalur informasi yang memiliki peranan besar dalam menyebarkan informasi dan memberikan hiburan ke semua lapisan masyarakat telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap aktivitas perusahaan selalu bertumpu pada efisiensi dan efektivitas yang diterapkan pada semua lini, dengan sistem dan manajemen yang baik serta ditunjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dikatakan berhasil disaat transmisi pesan oleh pembuat pesan mampu merengkuh para pemakna pesan untuk berpola tingkah dan berpikir seperti si pemberi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kecantikan merupakan hal yang penting dan didambakan oleh setiap wanita. Kata "cantik" berasal dari bahasa latin, bellus, yang pada saat itu diperuntukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minuman siap minum atau dikenal dengan istilah non-alcoholic ready to drink

BAB I PENDAHULUAN. minuman siap minum atau dikenal dengan istilah non-alcoholic ready to drink BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan globalisasi telah menggeser kebutuhan konsumen terhadap minuman siap minum atau dikenal dengan istilah non-alcoholic ready to drink (RTD) meningkat

Lebih terperinci