Lembar Observasi. a. Lembar Observasi Pembelajaran dengan Teknik Paired Storytelling. (Bercerita Berpasangan) Pada Siklus I

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lembar Observasi. a. Lembar Observasi Pembelajaran dengan Teknik Paired Storytelling. (Bercerita Berpasangan) Pada Siklus I"

Transkripsi

1 83 Lampiran 1. Lembar Observasi Lembar Observasi a. Lembar Observasi Pembelajaran dengan Teknik Paired Storytelling (Bercerita Berpasangan) Pada Siklus I Aspek yang diamati Indikator Deskripsi Hasil Pengamatan A. Perangkat Pembelajaran 1. KTSP 2. Silabus 3. RPP Ada. Sesuai Ada. Sesuai Ada. Sesuai B. Kondisi Siswa di Kelas 4. Suasana di Kelas 5. Keaktifan siswa dalam belajar Tenang Aktif mengerjakan tugas, Pretest, penjelasan, dll. 6. Perilaku siswa di dalam kelas. Biasa / baik. 7. Perilaku siswa di luar kelas Baik C. Kondisi Guru di Kelas 8. Suasana di kelas 9. Penyajian materi Gaduh berangsur menjadi tenang Baik 10. Strategi pembelajaran Baik 11. Penggunaan bahasa 12. Penggunaan waktu Baik Cukup

2 Teknik bertanya Baik 14. Penggunaan media Baik D. Proses Pembelajaran dengan Teknik Paired Storytelling 15. Pembukaan 16. Apersepsi 17. Penyajian materi Ada Baik Baik 18. Penggunaan bahasa Baik 19. Pembelajaran teknik Paired Srorytelling 20. Penyampaian langkahlangkah teknik Paired Storytelling 21. Penggunaan waktu pembelajaran dengan teknik Paired Storytelling Baik Jelas Cukup 22. Cara evaluasi pembelajaran dengan teknik Paired Storytelling Dengan membagi kertas bahan ajar, Pretest dan Postest 23. Kesimpulan pada saat menggunakan teknik Paired Storytelling Ada E. Proses Pembelajaran dengan Teknik Paired Storytelling 24. Menutup pelajaran 25. Melakukan tahapan pelaksanaan pembelajaran teknik Paired Storytelling. Baik Sudah dilaksanakan dengan baik dan siswa antusias mengikuti pembelajaran.

3 85 (Bercerita Berpasangan) a. Guru memberikan pengenalan mengenai topik materi yang akan dibahas. b. Guru membagi bahan pelajaran yang akan diberikan menjadi dua bagian. c. Siswa dipasangkan. d. Bagian pertama bahan diberikan kepada siswa yang pertama, sedangkan siswa yang kedua menerima bagian yang kedua. e. Kemudian, siswa disuruh membaca bagian mereka masing-masing. f. Sambil membaca, siswa disuruh mencatat dan mendaftar beberapa kata/frasa kunci yang ada dalam bagian masing-masing. g. Setelah selesai membaca, siswa saling menukar daftar kata atau

4 86 frasa kunci dengan pasangan masingmasing. h. Sambil mengingatmengingat bagian yang telah dibaca, masing-masing siswa berusaha untuk mengarang bagian lain yang belum dibaca (atau yang sudah dibaca pasangannya) berdasarkan katakata atau frasa-frasa kunci dari pasangannya. Siswa yang telah membaca bagian yang pertama berusaha untuk menuliskan apa yang terjadi selanjutnya. Sementara itu, siswa yang membaca bagian kedua menuliskan apa yang terjadi sebelumnya. i. Setelah selesai menulis, beberapa siswa bisa diberi kesempatan untuk membacakan hasil karangan mereka. j. Kemudian, pengajar membagikan bagian cerita yang belum terbaca kepada masing-masing siswa. Siswa

5 87 membaca bagian tersebut. k. Kegiatan ini bisa diakhiri dengan diskusi mengenai topik dalam bahan pelajaran hari itu. Diskusi bisa dilakukan antara pasangan atau dengan seluruh kelas.

6 88 b. Lembar Observasi Pembelajaran dengan Teknik Paired Storytelling (Bercerita Berpasangan) Pada Siklus II. Aspek yang diamati Indikator Deskripsi Hasil Pengamatan F. Perangkat Pembelajaran 26. KTSP 27. Silabus Ada. Sesuai Ada. Sesuai G. Kondisi Siswa di Kelas 28. RPP 29. Suasana di Kelas 30. Keaktifan siswa dalam belajar Ada. Sesuai Terkendali Aktif melaksanakan 31. Perilaku siswa di dalam kelas. 32. Perilaku siswa di luar kelas Baik Baik H. Kondisi Guru di Kelas 33. Suasana di kelas 34. Penyajian materi 35. Strategi pembelajaran Di kelas guru dalam menyampaikan materi tenang, runtut dengan strategi pemberian tugas. Menggunakan waktu 135 menit (2 pertemuan). Menggunaka LCD. 36. Penggunaan bahasa 37. Penggunaan waktu 38. Teknik bertanya 39. Penggunaan media

7 89 I. Proses Pembelajaran dengan Teknik Paired Storytelling 40. Pembukaan 41. Apersepsi 42. Penyajian materi 43. Penggunaan bahasa Ada Ada Sudah urut Baik, Bahasa baku 44. Pembelajaran teknik Paired Srorytelling 45. Penyampaian langkahlangkah teknik Paired Storytelling 46. Penggunaan waktu pembelajaran dengan teknik Paired Storytelling Baik Terlaksana. 47. Cara evaluasi pembelajaran dengan teknik Paired Storytelling 48. Kesimpulan pada saat menggunakan teknik Paired Storytelling 49. Menutup pelajaran J. Proses Pembelajaran dengan Teknik Paired Storytelling (Bercerita Berpasangan) 50. Melakukan tahapan pelaksanaan pembelajaran teknik Paired Storytelling. a. Guru memberikan pengenalan mengenai topik materi yang akan dibahas. b. Guru membagi bahan pelajaran yang akan diberikan menjadi Proses pembelajaran dengan teknik Paired Storytelling (Bercerita Berpasangan) dilaksanakan dengan baik Ya Ya

8 90 dua bagian. c. Siswa dipasangkan. d. Bagian pertama bahan diberikan kepada siswa yang pertama, sedangkan siswa yang kedua menerima bagian yang kedua. e. Kemudian, siswa disuruh membaca bagian mereka masing-masing. f. Sambil membaca, siswa disuruh mencatat dan mendaftar beberapa kata/frasa kunci yang ada dalam bagian masing-masing. g. Setelah selesai membaca, siswa saling menukar daftar kata atau frasa kunci dengan pasangan masing-masing. h. Sambil mengingatmengingat bagian yang telah dibaca, masing-masing siswa berusaha untuk mengarang bagian lain yang belum dibaca (atau yang sudah dibaca pasangannya) berdasarkan katakata atau frasa-frasa kunci dari pasangannya. Siswa yang telah membaca bagian yang pertama berusaha untuk menuliskan apa yang terjadi selanjutnya. Sementara itu, siswa Ya Ya Ya Ya Ya Ya

9 91 yang membaca bagian kedua menuliskan apa yang terjadi sebelumnya. i. Setelah selesai menulis, beberapa siswa bisa diberi kesempatan untuk membacakan hasil karangan mereka. j. Kemudian, pengajar membagikan bagian cerita yang belum terbaca kepada masing-masing siswa. Siswa membaca bagian tersebut. k. Kegiatan ini bisa diakhiri dengan diskusi mengenai topik dalam bahan pelajaran hari itu. Diskusi bisa dilakukan antara pasangan atau dengan seluruh kelas. Ya Ya Ya

10 92 c. Lembar Observasi Kemampuan Siswa Bercerita Di Depan Kelas Pada Siklus I No Aspek yang Diamati Indikator Hasil kurang sedang cukup baik 1 Kemampuan siswa dalam membacakan hasil karangannya dengan gaya dan bahasanya sendiri. a) Keberanian bercerita di depan kelas. b) Penggunaan bahasa V V c) Kelancaran berbicara d) Gerak V V 2 Kemampuan Siswa dalam menceritakan poin-poin penting materi a) Menceritakan poinpoin penting b) Menceritakan materi secara kronologis V V 3 Kemampuan siswa dalam merespon pertanyaan dan tanggapan dari rekannya. a) Mampu menjawab pertanyaan rekannya dengan benar b) Cara dalam merespon tanggapan V V Skala penilaian = Baik 3 = Cukup 2 = Sedang 1 = Kurang = A = B 9-16 = C 8 = D Skor hasil observasi = 22 Nilai rata-rata 22 = 2, 75 8 Konversi kedalam standar x 100 = 68,75 32

11 93 d. Lembar Observasi Kemampuan Siswa Bercerita Di Depan Kelas Pada Siklus II No Aspek yang Diamati Indikator Hasil kurang sedang cukup baik 1 Kemampuan siswa dalam membacakan hasil karangannya dengan gaya dan bahasanya sendiri. a) Keberanian bercerita di depan kelas. b) Penggunaan bahasa V V c) Kelancaran berbicara V d) Gerak V 2 Kemampuan Siswa dalam menceritakan poin-poin penting materi a) Menceritakan poinpoin penting b) Menceritakan materi secara kronologis V V 3 Kemampuan siswa dalam merespon pertanyaan dan tanggapan dari rekannya. a) Mampu menjawab pertanyaan rekannya dengan benar b) Cara dalam merespon tanggapan V V Skala penilaian = Baik 3 = Cukup 2 = Sedang 1 = Kurang = A = B 9-16 = C 8 = D Skor hasil observasi = 26 Nilai rata-rata 26 = 3, /32 x 100 = 81,25

12 94 Lampiran 2. Lembar Wawancara Lembar Wawancara a. Wawancara Bagi Guru : 1. Apakah Sarana dan Prasarana pendidikan di SMAN 1 Sewon telah digunakan secara optimal? Jawab: Sudah digunakan secara optimal tetapi juga terkadang ada kendalanya. Misalnya saja LCD mengalami kerusakan, internet tidak konek. 2. Menurut bapak bagaimana situasi siswa saat proses belajar mengajar sejarah? Jawab: Suasana proses belajar mengajar sudah kondusif karena guru menyampaikan pembelajaran sejarah tidak hanya aspek kognitif tapi afektif jadi siswa mengikuti pembelajaran dengan tenang dan serius. 3. Bagaimana Sikap siswa terhadap pembelajaran sejarah? Jawab: terkadang pasif, terkadang terlalu aktif. 4. Metode pembelajaran seperti apa yang biasanya bapak terapkan dalam pembelajaran sejarah? Jawab: Diskusi kelompok, studi pustaka, talking stick, TTS, memberikan informasi. 5. Bagaimana tanggapan bapak mengenai pembelajaran teknik Paired Storytelling? Jawab: Teknik pembelajaran yang sangat menarik karena siswa ikut aktif dalam proses pembelajaran. 6. Guru memberikan pengenalan mengenai topik materi yang akan dibahas, bagaimana menurut pendapat bapak? Jawab: Bagus, karena siswa menjadi tahu materi yang akan mereka pelajari. 7. Guru membagi bahan pelajaran yang akan diberikan menjadi dua bagian, bagaimana menurut pendapat bapak? Jawab: Sudah sangat baik. 8. Siswa dipasangkan, bagaimana menurut pendapat bapak?

13 95 Jawab: Sudah sangat baik. 9. Bagian pertama bahan pelajaran diberikan kepada siswa yang pertama, sedangkan siswa yang kedua menerima bagian yang kedua, bagaimana menurut pendapat bapak? Jawab: Sudah sangat baik 10. Siswa disuruh membaca bagian mereka masing-masing, bagaimana menurut pendapat bapak? Jawab: Siswa dapat belajar mandiri dengan membaca bahan pelajaran yang telah disediakan. 11. Siswa disuruh mencatat dan mendaftar beberapa kata atau frasa kunci yang ada dalam bagian masing-masing, bagaimana menurut pendapat bapak? Jawab: Siswa antusias dalam mencari kata kunci 12. Siswa saling menukar daftar kata atau frasa kunci dengan pasangan masing-masing, bagaimana menurut pendapat bapak? Jawab: Sudah sangat baik. 13. Siswa mengarang berdasarkan kata-kata atau frasa kunci dari pasangannya, bagaimana menurut pendapat bapak? Jawab: Ada sebagian siswa yang kekurangan waktu untuk mengarang, mungkin kedepannya waktu untuk mengarang dapat ditambah lagi. 14. Beberapa siswa diberi kesempatan untuk membacakan hasil karangan mereka, bagaimana menurut pendapat bapak? Jawab: Bagus sekali karena dapat melatih siswa berbicara di depan kelas. 15. Guru membagikan bagian cerita yang belum terbaca kepada masingmasing siswa. Siswa membaca bagian tersebut, bagaimana menurut pendapat bapak? Jawab: Sudah sangat baik 16. Kegiatan diakhiri dengan diskusi yang dilakukan guru dan siswa bersama-sama mengenai topik dalam bahan pelajaran, bagaimana menurut pendapat bapak?

14 96 Jawab: sangat perlu dilakukan untuk mempertegas dan meluruskan pendapat yang kurang tepat. 17. Menurut bapak apa manfaat dari teknik Paired Storytelling? Jawab: Memotivasi siswa untuk mengetahui istilah-istilah yang belum diketahui terkait dengan materi sejarah. 18. Bagaimana minat siswa dalam pembelajaran sejarah menggunakan teknik Paired Storytelling? Jawab: Anak-anak dalam belajar minatnya bagus. 19. Bagaimana prestasi belajar siswa setelah diterapkannya teknik pembelajaran Paired Storytelling? Jawab: Prestasi meningkat. 20. Apasaja kesulitan dari penggunaan teknik Paired Storytelling? Jawab: Terkait masalah waktu, dalam mencari kata kunci dan untuk mengarang kata kunci di perlukan waktu yang cukup sehingga siswa dapat mengerjakannya dengan baik. 21. Apasaja kelebihan-kelebihan dari penggunaan teknik Paired Storytelling? Jawab: Anak-anak lebih memahami pembelajaran yang telah dilaksanakan karena lebih banyak istilah yang diketahui siswa terkait dengan materi sejarah sehingga dapat meningkatkan prestasi.

15 97 b. Wawancara Bagi Siswa Nama : Shabrina Kurniasari No. Absen : 31 Kelas : XI IPS 3 1. Apakah Sarana dan Prasarana pendidikan di SMAN 1 Sewon telah digunakan secara optimal? Jawab: Belum, karena kurang sosialisasi dan untuk mengakses fasilitas itu sendiri kadang-kadang sulit. 2. Menurut kamu bagaimana situasi siswa saat proses belajar mengajar sejarah? Jawab: Relatif. Kadang rame, kadang tidak tergantung guru yang mengampu, mood, dan cara penyampaian materi. 3. Bagaimana kelengkapan sarana penunjang aktivitas pembelajaran? Jawab: Kurang, terutama ruang TI dan untuk ruang kelas lain misalnya ruang Ilmu Pengetahuan Sosial yang tidak ada sarana penunjang aktifitas pembelajaran, kalau adapun kurang adanya sosialisasi. 4. Bagaimana sikap kamu dalam menerima pelajaran sejarah? Jawab: Lumayan seru 5. Metode pembelajaran apa yang biasanya digunakan dalam pembelajaran Sejarah? Jawab: Guru menerangkan secara teoritis saja, tidak menjelaskan tentang belajar sejarah untuk apa, dalam kehidupan sehari-hari sejarah dapat ditemukan atau tidak. Jadi, sistem pembelajaran ini terkesan membosankan dan banyak siswa yang mengantuk serta tidak memperhatikan. 6. Bagaimana pendapat kamu mengenai teknik Paired Storytelling? Jawab: Efektif, banyak materi yang nyantel. Guru pengampu juga bisa menggunakan metode ini. 7. Guru memberikan pengenalan mengenai topik materi yang akan dibahas, bagaimana menurut pendapat anda?

16 98 Jawab: Setuju, dengan pengenalan topik materi menjadikan siswa tertarik mengikuti pelajaran. 8. Guru membagi bahan pelajaran yang akan diberikan menjadi dua bagian, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: iya, setiap kelompok mendapatkan bahan pelajaran yang berbeda. 9. Siswa dipasangkan, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: Efektif, satu kelompok terdiri dari dua orang. 10. Bagian pertama bahan pelajaran diberikan kepada siswa yang pertama, sedangkan siswa yang kedua menerima bagian yang kedua, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: Sudah sesuai. 11. Siswa disuruh membaca bagian mereka masing-masing, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: setuju, melatih siswa untuk rajin membaca. 12. Siswa disuruh mencatat dan mendaftar beberapa kata atau frasa kunci yang ada dalam bagian masing-masing, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: siswa harus berkonsentrasi dalam membaca agar bisa menemukan kata kuncinya. 13. Siswa saling menukar daftar kata atau frasa kunci dengan pasangan masing-masing, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: baik 14. Siswa mengarang berdasarkan kata-kata atau frasa kunci dari pasangannya, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: tahap ini membutuhkan konsentrasi karena harus menjabarka kata kunci yang telah dibuat pasangan. 15. Beberapa siswa diberi kesempatan untuk membacakan hasil karangan mereka, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: Tahap ini menarik sekali.

17 Guru membagikan bagian cerita yang belum terbaca kepada masingmasing siswa. Siswa membaca bagian tersebut, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: sangat penting karena kita tidak hanya mengetahui salah satu materi dalam bahan pelajaran. 17. Kegiatan diakhiri dengan diskusi yang dilakukan guru dan siswa bersama-sama mengenai topik dalam bahan pelajaran, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: materi lebih kecantel lagi. 18. Apa saja manfaat yang kamu rasakan dengan pembelajaran sejarah menggunakan teknik Paired Storytelling? Jawab: Efektif, bagus pokoknya. 19. Apakah kamu berminat atau tertarik untuk belajar ketika pembelajaran dengan teknik Paired Storytelling? Jawab: Ya, berminat dan tertarik. 20. Bagaimana prestasi kamu setelah menerapkan teknik Paired Storytelling dalam pembelajaran sejarah? Jawab: Ada kemajuan. 21. Apakah ada Kesulitan dalam pelaksanaan Teknik Paired Storytelling? Jawab: kadang ada, karena waktu untuk menjabarkan kata kunci sedikit jadi harus buru-buru. 22. Apa yang menjadi kelebihan Teknik Paired Storytelling dibandingkan metode ceramah? Jawab: Para siswa ikut berperan dalam proses pembelajaran dan adanya interaksi antara guru dan siswa, sehingga murid tidak ngantuk dan ikut berpikir. Jadi sekolah tidak hanya untuk main dan tidur, ada sesuatu yang didapat dari sekolah.

18 100 Nama : M. Fahrizzal Akbar No. Absen : 21 Kelas : XI IPS 3 A. Lembar Wawancara Siswa 1. Apakah sarana dan prasarana pendidikan di SMAN 1 Sewon telah digunakan secara optimal? Jawab: Sangat belum 2. Menurut kamu bagaimana situasi siswa saat proses belajar mengajar sejarah? Jawab: Belum kondusif, apalagi kelas saya. 3. Bagaimana kelengkapan sarana penunjang aktivitas pembelajaran? Jawab: sarananya belum digunakan secara optimal. 4. Bagaimana sikap kamu dalam menerima pelajaran sejarah? Jawab: asik (sama ppl) 5. Metode pembelajaran apa yang biasanya digunakan dalam pembelajaran Sejarah? Jawab: Tidak jelas, boring, pada tidur. 6. Bagaimana pendapat kamu mengenai teknik Paired Storytelling? Jawab: Excellent. 7. Guru memberikan pengenalan mengenai topik materi yang akan dibahas, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: Sudah cukup jelas 8. Guru membagi bahan pelajaran yang akan diberikan menjadi dua bagian, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: Bagus 9. Siswa dipasangkan, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: cukup satu kelompok hanya dua orang 10. Bagian pertama bahan pelajaran diberikan kepada siswa yang pertama, sedangkan siswa yang kedua menerima bagian yang kedua, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: it s ok

19 Siswa disuruh membaca bagian mereka masing-masing, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: bagus. 12. Siswa disuruh mencatat dan mendaftar beberapa kata atau frasa kunci yang ada dalam bagian masing-masing, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: mengasyikkan 13. Siswa saling menukar daftar kata atau frasa kunci dengan pasangan masing-masing, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: setuju 14. Siswa mengarang berdasarkan kata-kata atau frasa kunci dari pasangannya, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: saya harus kerja keras dalam mengarang dari kata kunci. 15. Beberapa siswa diberi kesempatan untuk membacakan hasil karangan mereka, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: suasana kelas jadi sedikit santai mendengarkan teman membacakan karangannya. 16. Guru membagikan bagian cerita yang belum terbaca kepada masingmasing siswa. Siswa membaca bagian tersebut, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: tepat sekali 17. Kegiatan diakhiri dengan diskusi yang dilakukan guru dan siswa bersamasama mengenai topik dalam bahan pelajaran, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: penting sekali 18. Apa saja manfaat yang kamu rasakan dengan pembelajaran sejarah menggunakan teknik Paired Storytelling? Jawab: Mudah memahami apa yang dimaksudkan guru. 19. Apakah kamu berminat atau tertarik untuk belajar ketika pembelajaran dengan teknik Paired Storytelling? Jawab: Belum sepenuhnya.

20 Bagaimana prestasi kamu setelah menerapkan teknik Paired Storytelling dalam pembelajaran sejarah? Jawab: Not bad. 21. Apakah ada kesulitan dalam pelaksanaan teknik Paired Storytelling? Jawab: Tidak, belum ada. 22. Apa yang menjadi Kelebihan teknik Paired Storytelling dibandingkan metode ceramah? Jawab: Seru.

21 103 Nama : Antonia Putri N No. Absen : 26 Kelas : XI IPS 3 B. Lembar Wawancara Siswa 1. Apakah sarana dan prasarana pendidikan di SMAN 1 Sewon telah digunakan secara optimal? Jawab: Sudah. 2. Menurut kamu bagaimana situasi siswa saat proses belajar mengajar sejarah? Jawab: Ada yang serius mengikuti, ada yang kurang serius tetapi masih dalam batas wajar. 3. Bagaimana kelengkapan sarana penunjang aktivitas pembelajaran? Jawab: Sudah lengkap. 4. Bagaimana sikap kamu dalam menerima pelajaran sejarah? Jawab: Menerima dengan baik. 5. Metode pembelajaran apa yang biasanya digunakan dalam pembelajaran Sejarah? Jawab: Ceramah, terkadang diskusi kelompok. 6. Bagaimana pendapat kamu mengenai teknik Paired Storytelling? Jawab: Akan memudahkan dalam pembelajaran. 7. Guru memberikan pengenalan mengenai topik materi yang akan dibahas, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: sudah jelas. 8. Guru membagi bahan pelajaran yang akan diberikan menjadi dua bagian, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: iya sudah 9. Siswa dipasangkan, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: tidak masalah.

22 Bagian pertama bahan pelajaran diberikan kepada siswa yang pertama, sedangkan siswa yang kedua menerima bagian yang kedua, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: bahan pelajaran yang disediakan guru sangat memudahkan dalam pembelajaran 11. Siswa disuruh membaca bagian mereka masing-masing, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: tidak masalah 12. Siswa disuruh mencatat dan mendaftar beberapa kata atau frasa kunci yang ada dalam bagian masing-masing, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: membantu dalam memahami materi 13. Siswa saling menukar daftar kata atau frasa kunci dengan pasangan masing-masing, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: tidak masalah 14. Siswa mengarang berdasarkan kata-kata atau frasa kunci dari pasangannya, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: tidak masalah 15. Beberapa siswa diberi kesempatan untuk membacakan hasil karangan mereka, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: pembelajaran menjadi seru 16. Guru membagikan bagian cerita yang belum terbaca kepada masingmasing siswa. Siswa membaca bagian tersebut, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: sudah baik 17. Kegiatan diakhiri dengan diskusi yang dilakukan guru dan siswa bersamasama mengenai topik dalam bahan pelajaran, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: iya sudah baik 18. Apa saja manfaat yang kamu rasakan dengan pembelajaran sejarah menggunakan teknik Paired Storytelling?

23 105 Jawab: Lebih mudah menangkap pelajaran. 19. Apakah kamu berminat atau tertarik untuk belajar ketika pembelajaran dengan teknik Paired Storytelling? Jawab: Iya. 20. Bagaimana prestasi kamu setelah menerapkan teknik Paired Storytelling dalam pembelajaran sejarah? Jawab: Lumayan lebih meningkat karena menurut saya metode ini lebih memudahkan dalam mengingat dalam pelajaran sejarah. 21. Apakah ada Kesulitan dalam pelaksanaan Teknik Paired Storytelling? Jawab: tidak. 22. Apa yang menjadi kelebihan Teknik Paired Storytelling dibandingkan metode ceramah? Jawab: Lebih mudah mengingat dan lebih mengasyikkan sehingga teknik pembelajarannya tidak monoton.

24 106 Lampiran 3. Soal Pretest Soal Pretest (Siklus I) Mata Pelajaran : Sejarah Hari/ Tanggal : Kamis, 14 Februari 2013 Sem/ Kelas : 2 / XI IPS 3 Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Kesadaran bangsa-bangsa terjajah untuk merebut kemerdekaan kemudian muncul gerakan nasionalisme, hal tersebut dikarenakan... a. Pengaruh langsung dan tidak langsung dari beberapa paham baru yang berkembang di Eropa dan menyebar ke negeri-negeri jajahan. b. Lemahnya kekuasaan pemerintah jajahan. c. Hilangnya kepercayaan rakyat kepada pemerintah. d. Bangsa Asia-Afrika sudah sangat menderita akibat praktek penjajahan. e. Rakyat ingin memerintah negaranya sendiri tanpa ikut campur bangsa Asing. 2. Paham mengenai kecintaan tertinggi warga negara diserahkan kepada negaranya. Negara-negara pemula penganut paham ini seperti Inggris, Jerman, Italia. Paham yang dimaksud adalah... a. Liberalisme d. Demokrasi b. Sosialisme e. Pan Islamisme c. Nasionalisme 3. Paham Liberalisme yaitu paham yang mengutamakan kemerdekaan individu. Inggris menganut paham liberalisme dengan dikeluarkannya piagam... a. Jakarta d. PBB b. Magna Charta e. Madinah c. Atlantik 4. Paham yang menentang kemutlakan milik perorangan dan menyokong pemakaian milik tersebut untuk kesejahteraan umum. Paham apakah yang dimaksud... a. Liberalisme

25 107 b. Sosialisme c. Nasionalisme d. Demokrasi e. Pan Islamisme 5. Paham yang menyatakan Suatu sistem pemerintah yang mengakui hak segenap anggota masyarakat untuk mempengaruhi keputusan politik, baik secara langsung maupun tidak langsung adalah... a. Demokrasi b. Liberalisme c. Sosialisme d. Pan Islamisme e. Nasionalisme 6. Pan Islamisme merupakan paham yang bertujuan untuk mempersatukan umat islam sedunia. Paham ini muncul berkaitan erat dengan kondisi yang terjadi pada abad ke-19 yaitu... a. Munculnya paham nasionalisme di negara Asia-Afrika. b. Negara-negara Eropa memperluas daerah jajahannya. c. Lahirnya banyak noregara Islam dan gerakan-gerakan nasionalis. d. Pan Islamisme merupakan gerakan radikal dan progresif. e. Adanya kemunduran dunia Islam, sedangkan dunia barat mengalami kemajuan. 7. Faktor intern yang membantu bertambah suburnya rasa dan paham kebangsaan Indonesia, adalah... a. Makin membaiknya taraf hidup rakyat pribumi. b. Liberalisme yang dianut oleh pemerintah Belanda. c. Lahirnya sikap patriotisme d. Kemenangan Jepang dalam perang dengan Rusia (1905). e. Munculnya golongan cendekiawan di kalangan rakyat Indonesia. 8. Tumbuhnya pergerakan nasional Indonesia selain dipengaruhi oleh faktor internal juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Salah satu faktor eksternal yaitu...

26 108 a. Pergerakan kebangsaan India. b. Munculnya golongan cendekiawan. c. Penjajahan yang dilakukan Belanda menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan bagi bangsa Indonesia. d. Kejayaan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. e. Trilogi yang digagas Van Deventer. 9. Pergerakan Nasional Indonesia dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Yang termasuk faktor Eksternal, kecuali... a. Kemengan Jepang terhadap Rusia (1905). b. Kesengsaraan dan penderitaan Bangsa Indonesia akibat pelaksanaan imperialisme. c. Pergerakan Kebangsaan India. d. Gerakan Nasionalis Rakyat Cina. e. Pergerakan Turki Muda. 10. Beberapa tokoh asing pernah mempergunakan istilah Indonesia seperti J.R. Logan, Earl G Windsor, dan tokoh-tokoh lainnya. Di indonesia ada organisasi pertama yang mempergunakan kata Indonesia yaitu... a. Budi Utomo b. Indische Vereeniging c. Sarekat Islam d. Indische Partij e. PNI 11. sisi positif dari pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah kolonal Belanda adalah... a. Melahirkan golongan cendekiawan yang kemudian menjadi pelopor dan penggerak dari pergerakan nasional. b. Belanda menjadi bersikap baik kepada pribumi. c. Bangsa pribumi diberi kebebasan. d. Didirikan lembaga tinggi bagi kaum pribumi seperti sekolah dokter (STOVIA) e. Keberhasilan Trilogi Van Deventer.

27 Bentuk diskriminasi dalam bidang pendidikan yaitu... a. Gaji pegawai Belanda lebih besar daripada gaji pegawai dari Indonesia. b. Terdapat sekolah ELS untuk orang-orang Belanda dan sekolah HIS untuk golonga menengah bangsa Indonesia. c. Kehidupan bangsa Belanda jauh berbeda dengan kehidupan rakyat Indonesia. d. Bangsa Indonesia hanya memiliki lebih banyak kewajiban daripada hak. e. Terjadi lokalisasi tempat tinggal. 13. Sistem diskriminasi dalam bidang ekonomi yaitu... a. Terjadi lokalisasi tempat tinggal. b. Bangsa indonesia tinggal di pinggiran kota. c. Terdapat sekolah ELS untuk orang-orang Belanda dan sekolah HIS untuk golonga menengah bangsa Indonesia. d. Kehidupan bangsa Belanda jauh berbeda dengan kehidupan rakyat Indonesia. e. Bangsa Belanda mendapatkan fasilitas yang cukup sehingga dengan mudah memperoleh keuntunga dalam bidang perdagangan. 14. Pada masa kolonialisme Belanda, adanya lokalisasi tempat tinggal, tempat tinggal orang India disebut... a. Kampung Pekojan b. Kampung Pecinan. c. Kampung Keling. d. Europeesche e. Pinggiran kota. 15. Pada masa penjajahan Belanda letak tempat tinggal bangsa Indonesia di... a. Kampung Pekojan. b. Pinggiran kota c. Kampung Keling d. Kampung pecinan. e. Europeesche

28 110 Lampiran 4. Soal Postest Soal Postest (Siklus I) Mata Pelajaran : Sejarah Hari/ Tanggal : Kamis, 14 Februari 2013 Sem/ Kelas : 2 / XI IPS 3 Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Paham mengenai kecintaan tertinggi warga negara diserahkan kepada negaranya. Negara-negara pemula penganut paham ini seperti Inggris, Jerman, Italia. Paham yang dimaksud adalah... a. Liberalisme d. Demokrasi b. Sosialisme e. Pan Islamisme c. Nasionalisme 2. Tokoh yang mencetuskan Paham Sosialisme adalah... a. Robert Owen d. Montesquieu b. Voltaire e. Jamaluddin Al-Afgani c. J.J. Rousseau 3. Paham yang menyatakan Suatu sistem pemerintah yang mengakui hak segenap anggota masyarakat untuk mempengaruhi keputusan politik, baik secara langsung maupun tidak langsung adalah... a. Demokrasi b. Liberalisme c. Sosialisme d. Pan Islamisme e. Nasionalisme 4. Pan Islamisme merupakan paham yang bertujuan untuk mempersatukan umat islam sedunia. Paham ini muncul berkaitan erat dengan kondisi yang terjadi pada abad ke-19 yaitu... a. Munculnya paham nasionalisme di negara Asia-Afrika. b. Negara-negara Eropa memperluas daerah jajahannya. c. Lahirnya banyak noregara Islam dan gerakan-gerakan nasionalis.

29 111 d. Pan Islamisme merupakan gerakan radikal dan progresif. e. Adanya kemunduran dunia Islam, sedangkan dunia barat mengalami kemajuan. 5. Paham yang menentang kemutlakan milik perorangan dan menyokong pemakaian milik tersebut untuk kesejahteraan umum. Paham apakah yang dimaksud... a. Liberalisme b. Sosialisme c. Nasionalisme d. Demokrasi e. Pan Islamisme 6. Paham Liberalisme yaitu paham yang mengutamakan kemerdekaan individu. Inggris menganut paham liberalisme dengan dikeluarkannya piagam... a. Jakarta d. PBB b. Magna Charta e. Madinah c. Atlantik 7. Tumbuhnya pergerakan nasional Indonesia selain dipengaruhi oleh faktor internal juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Salah satu faktor eksternal yaitu... a. Pergerakan kebangsaan India. b. Munculnya golongan cendekiawan. c. Penjajahan yang dilakukan Belanda menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan bagi bangsa Indonesia. d. Kejayaan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. e. Trilogi yang digagas Van Deventer. 8. Faktor intern yang membantu bertambah suburnya rasa dan paham kebangsaan Indonesia, adalah... a. Makin membaiknya taraf hidup rakyat pribumi. b. Liberalisme yang dianut oleh pemerintah Belanda. c. Lahirnya sikap patriotisme d. Kemenangan Jepang dalam perang dengan Rusia (1905).

30 112 e. Munculnya golongan cendekiawan di kalangan rakyat Indonesia. 9. Pergerakan nasional bangsa-bangsa di Asia disebabkan oleh faktor-faktor dibawah ini, kecuali.. a. Timbulnya golongan terpelajar b. Kejayaan pada masa lampau yang pernah dimiliki c. Penderitaan dan kesengsaraan akibat penjajahan d. Pengaruh kemengangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905 e. Timbulnya kaum Borjuis yang mampu membiayai pergerakan 10. sisi positif dari pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah kolonal Belanda adalah... a. Melahirkan golongan cendekiawan yang kemudian menjadi pelopor dan penggerak dari pergerakan nasional. b. Belanda menjadi bersikap baik kepada pribumi. c. Bangsa pribumi diberi kebebasan. d. Didirikan lembaga tinggi bagi kaum pribumi seperti sekolah dokter (STOVIA) e. Keberhasilan Trilogi Van Deventer. 11. Beberapa tokoh asing pernah mempergunakan istilah Indonesia seperti J.R. Logan, Earl G Windsor, dan tokoh-tokoh lainnya. Di indonesia ada organisasi pertama yang mempergunakan kata Indonesia yaitu... a. Budi Utomo b. Indische Vereeniging c. Sarekat Islam d. Indische Partij e. PNI 12. Akibat berlakunya sistem diskriminasi yang dijalankan pemerintah kolonial Belanda yaitu... a. Dilaksanakannya Trilogi Van Deventer b. Terjadi perbedaan hidup yang mencolok antara penjajah dengan yang dijajah. c. Dilaksanakannya Politik Etis

31 113 d. Jumlah sekolah untuk kaum pribumi ditingkatkan e. Kekecewaan Rakyat Indonesia 13. Bentuk diskriminasi dalam bidang pendidikan yaitu... a. Gaji pegawai Belanda lebih besar daripada gaji pegawai dari Indonesia. b. Terdapat sekolah ELS untuk orang-orang Belanda dan sekolah HIS untuk golongan menengah bangsa Indonesia. c. Kehidupan bangsa Belanda jauh berbeda dengan kehidupan rakyat Indonesia. d. Bangsa Indonesia hanya memiliki lebih banyak kewajiban daripada hak. e. Terjadi lokalisasi tempat tinggal. 14. Sistem diskriminasi dalam bidang ekonomi yaitu... a. Terjadi lokalisasi tempat tinggal. b. Bangsa indonesia tinggal di pinggiran kota. c. Terdapat sekolah ELS untuk orang-orang Belanda dan sekolah HIS untuk golongan menengah bangsa Indonesia. d. Kehidupan bangsa Belanda jauh berbeda dengan kehidupan rakyat Indonesia. e. Bangsa Belanda mendapatkan fasilitas yang cukup sehingga dengan mudah memperoleh keuntunga dalam bidang perdagangan. 15. Pada masa penjajahan Belanda letak tempat tinggal bangsa Indonesia di... a. Kampung Pekajon b. Pinggiran Kota c. Kampung Keling d. Kampung Pecinan e. Europeesch

32 114 Lampiran 5. Soal Pretest Soal Pretest (Siklus II) Mata Pelajaran : Sejarah Hari/ Tanggal : Kamis, 21 Februari 2013 Sem/ Kelas : 2 / XI IPS 3 Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Latar belakang berdirinya Budi Utomo yaitu... a. Usaha penduduk Islam jawa untuk menghidupkan kegiatan ekonomi b. Mengusahakan kemajuan yang selaras bagi bangsa dan tanah air c. Keprihatinan Dr. Wahidin Sudirohusodo terhadap kondisi anak-anak Indonesia dalam mengakses pendidikan karena kurangnya dana belajar. d. Memajukan kebudayaan Jawa, Madura, dan Bali e. Menggalang persatuan semua orang Indonesia untuk berjuang demi kemerdekaan RI. 2. Organisasi ini berdiri pada tanggal 20 Mei 1908 yang kemudian tanggal berdirinya ditetapkan sebagai hari kebangkitan nasional. Organisasi apakah yang dimaksud... a. Budi Utomo b. Sarekat Dagang Islam c. Indische Partij d. Perhimpunan Indonesia e. Partai Nasional Indonesia 3. Tujuan berdirinya Budi Utomo adalah... a. Memajukan pengajaran dan kebudayaan b. Untuk memperoleh keuntungan dibidang perdagangan c. Menarik perhatian rakyat Indonesia d. Menentang pemerintah kolonial Belanda e. Bersifat politik 4. Budi Utomo bergerak dalam bidang sosial, pendidikan, pengajaran, dan budaya dengan strategi perjuangan Budi Utomo yang bersifat...

33 115 a. Nonkooperatif b. Kooperatif c. Politik d. Radikal e. Revolusioner 5. Tujuan Budi Utomo yang ingin dicapai melalui usaha-usaha berikut ini, kecuali... a. Memajukan pengajaran b. Memajukan pertanian, peternakan, dan perdagangan c. Memajukan teknik dan industri d. Menghidupkan kembali kebudayaan e. Meningkatkan keagamaan Islam 6. Berdirinya Budi Utomo berawal dari ide Dr. Wahidin Sudirohusodo kemudian diwujudkan oleh Sutomo, Gunawan Mangunkusumo, dan sebagainya. Mereka menempuh pendidikan di... a. Sekolah Tinggi Teknik b. Sekolah Tinggi Hukum c. STOVIA d. Kweek School e. ELS 7. Kongres pertama Budi Utomo pada tanggal 3-5 Oktober 1908 diselenggarakan di kota.. a. Yogyakarta b. Bandung c. Semarang d. Solo e. Jakarta 8. Perhimpunan Indonesia (PI) adalah suatu perkumpulan para mahasiswa diluar negeri yang berpengaruh terhadap perjuangan kebangsaan Indonesia ditanah air. Perkumpulan tersebut didirikan di... a. Amerika Serikat

34 116 b. Negeri Belanda c. Prancis d. Australia e. Jepang 9. Pada tahun 1924 Perhimpunan Indonesia menjelma menjadi perkumpulan yang berjiwa baru yang mengutamakan masalah politik. Organisasi ini bertujuan... a. Membantu anggotanya yang mengalami kesulitan. b. Memajukan kehidupan agama Islam c. Memajukan perdagangan d. Memajukan kepentingan rohani dan jasmani penduduk asli e. Memperjuangkan kemerdekaan RI 10. Majalah yang dimiliki Perhimpunan Indonesia adalah.... a. Indonesia Merdeka b. Putri Hindia c. Putri Mardika d. PIKAT e. Melayu Soenda Berita 11. Para anggota Perhimpunan Indonesia ada yang bersifat radikal revolusioner dan bersifat moderat. Kelompok radikal setelah menyelesaikan studinya kembali ke Indonesia dan pada tahun 1927 bergabung dengan para pejuang Indonesia dan mendirikan... a. PKI b. PNI c. Indische Partij d. Parindra e. Partindo 12. Perhimpunan Indonesia melakukan kontak badan-badan internasional, salah satunya dengan Association I Etude Des Civilisation Orientales yang didirikan tahun 1925 di negara... a. Belanda

35 117 b. Amerika Serikat c. Paris d. Jerman e. Australia 13. Pemerintah kolonial Belanda mencurigai gerakan Perhimpunan Indonesia, akibatnya para pemimpin Perhimpunan Indonesia ditangkap. Moh. Hatta membuat pidato pembelaan dengan judul... a. Kebebasan Indonesia b. Kekejaman Kolonial c. Indonesia Merdeka d. Indonesia Menggugat e. Kebebasan Individu 14. Pada awalnya Perhimpunan Indonesia bernama Indische Vereeniging merupakan suatu perkumpulan yang bersifat... a. Ekonomi b. Keagamaan c. Perdagangan d. Politik e. Sosio-kultural 15. Pada tahun 1922 Indische Vereeniging diubah namanya menjadi Indonesische Vereeniging dan pada tahun 1925 diganti nama baru yaitu Perhimpunan Indonesia. Pada tahun 1924 organisasi ini mengutamakan masalah... a. Sosial d. Budaya b. Keagamaan e. Politik c. Ekonomi

36 118 Lampiran 6. Soal Postest Soal Postest (Siklus II) Mata Pelajaran : Sejarah Hari/ Tanggal : Kamis, 21 Februari 2013 Sem/ Kelas : 2 / XI IPS 3 Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Budi Utomo bergerak dalam bidang sosial, pendidikan, pengajaran, dan budaya dengan strategi perjuangan Budi Utomo yang bersifat... a. Nonkooperatif b. Kooperatif c. Politik d. Radikal e. Revolusioner 2. Latar belakang berdirinya Budi Utomo yaitu... a. Usaha penduduk Islam jawa untuk menghidupkan kegiatan ekonomi b. Mengusahakan kemajuan yang selaras bagi bangsa dan tanah air c. Keprihatinan Dr. Wahidin Sudirohusodo terhadap kondisi anak-anak Indonesia dalam mengakses pendidikan karena kurangnya dana belajar. d. Memajukan kebudayaan Jawa, Madura, dan Bali e. Menggalang persatuan semua orang Indonesia untuk berjuang demi kemerdekaan RI. 3. Tujuan berdirinya Budi Utomo adalah... a. Memajukan pengajaran dan kebudayaan b. Untuk memperoleh keuntungan dibidang perdagangan c. Menarik perhatian rakyat Indonesia d. Menentang pemerintah kolonial Belanda e. Bersifat politik 4. Tujuan Budi Utomo yang ingin dicapai melalui usaha-usaha berikut ini, kecuali... a. Memajukan pengajaran

37 119 b. Memajukan pertanian, peternakan, dan perdagangan c. Memajukan teknik dan industri d. Menghidupkan kembali kebudayaan e. Meningkatkan keagamaan Islam 5. Budi Utomo merupakan organisasi pergerakan nasional pertama yang berdiri atas prakarsa Dr. Wahidin Sudirohusodo dan didirikan oleh... a. Sutomo b. Cipto Mangunkusumo c. Mangunkusumo d. Gunawan Mangunkusumo e. Adi Tirtokusumo 6. Kongres pertama Budi Utomo pada tanggal 3-5 Oktober 1908 diselenggarakan di kota.. a. Yogyakarta b. Bandung c. Semarang d. Solo e. Jakarta 7. Organisasi ini berdiri pada tanggal 20 Mei 1908 yang kemudian tanggal berdirinya ditetapkan sebagai hari kebangkitan nasional. Organisasi apakah yang dimaksud... a. Budi Utomo b. Sarekat Dagang Islam c. Indische Partij d. Perhimpunan Indonesia e. Partai Nasional Indonesia 8. Perhimpunan Indonesia (PI) adalah suatu perkumpulan para mahasiswa diluar negeri yang berpengaruh terhadap perjuangan kebangsaan Indonesia ditanah air. Perkumpulan tersebut didirikan di... a. Amerika Serikat b. Negeri Belanda

38 120 c. Prancis d. Australia e. Jepang 9. Majalah yang dimiliki Perhimpunan Indonesia adalah.... a. Indonesia Merdeka b. Putri Hindia c. Putri Mardika d. PIKAT e. Melayu Soenda Berita 10. Pada awalnya Perhimpunan Indonesia bernama Indische Vereeniging merupakan suatu perkumpulan yang bersifat... a. Ekonomi b. Keagamaan c. Perdagangan d. Politik e. Sosio-kultural 11. Pada tahun 1924 Perhimpunan Indonesia menjelma menjadi perkumpulan yang berjiwa baru yang mengutamakan masalah politik. Organisasi ini bertujuan... a. Membantu anggotanya yang mengalami kesulitan. b. Memajukan kehidupan agama Islam c. Memajukan perdagangan d. Memajukan kepentingan rohani dan jasmani penduduk asli e. Memperjuangkan kemerdekaan RI 12. Berikut ini merupakan empat pikiran pokok PI, kecuali... a. Kesatuan Nasional b. Solidaritas c. Noon kooperasi d. Swadaya e. Swadesi

39 Perhimpunan Indonesia melakukan kontak badan-badan internasional, salah satunya dengan Association I Etude Des Civilisation Orientales yang didirikan tahun 1925 di negara... a. Belanda b. Amerika Serikat c. Paris d. Jerman e. Australia 14. Para anggota Perhimpunan Indonesia ada yang bersifat radikal revolusioner dan bersifat moderat. Kelompok radikal setelah menyelesaikan studinya kembali ke Indonesia dan pada tahun 1927 bergabung dengan para pejuang Indonesia dan mendirikan... a. PKI b. PNI c. Indische Partij d. Parindra e. Partindo 15. Pemerintah kolonial Belanda mencurigai gerakan Perhimpunan Indonesia, akibatnya para pemimpin Perhimpunan Indonesia ditangkap. Moh. Hatta membuat pidato pembelaan dengan judul... a. Kebebasan Indonesia b. Kekejaman Kolonial c. Indonesia Merdeka d. Indonesia Menggugat e. Kebebasan Individu

40 122 Lampiran 7. Kunci Jawaban Kunci Jawaban 1. Siklus I Pre-Test 1. A 2. C 3. B 4. B 5. A 6. E 7. E 8. A 9. B 10. B 11. A 12. B 13. E 14. C 15. B Post-Test 1. C 2. A 3. A 4. E 5. B 6. B 7. A 8. E 9. E 10. A 11. B 12. B 13. B 14. E 15. B 2. Siklus II Pre-Test 1. C 2. A 3. A 4. B 5. E 6. C 7. A 8. B 9. E 10. A 11. B 12. C 13. C 14. E 15. E Post-Test 1. B 2. C 3. A 4. E 5. E 6. A 7. A 8. B 9. A 10. E 11. E 12. D 13. C 14. B 15. C

41 123 Lampiran 8. Daftar Nilai DAFTAR NILAI KELAS XI IPS 3 MATA PELAJARAN SEJARAH NO. NAMA Siklus I Siklus II Pretest Postest Pretest Postest 1. Candra Setialinuwih Prakoso Fadhlul Hadi Ayu Berliana Pradasari Lintang Sae Martasari Muhhamad Rifqi A ,7 6. Diki Lukman R Irffan Mussyafa Lavida Purnomo ,7 9. Ratna Kumalasari Theana regalia F. P Adelia Eka Nirwana Anggi Ernita Dwi I ,7 14. Arum Wulansari Ismi Julia Pertiwi Rizki Afeb Briliandy Wisnu agung Susilo Arendia Nariswari Dimas Ahmad Prasetyo Imania Aufa M. Fahrizzal Akbar Nur Farida Riefki Admad Fahari Wakhid Rohkmadin S Andrew Putra Perdana Antonia Putri N Axel Rizky H Dimas Dwi Arno K Habib Muhammad M Mas Merdika Wijaya Shabrina Kurniasari Pungky Aryanto Rata-rata ,

42 124 Lampiran 9. Bahan Pelajaran I Bahan Pelajaran I Paham-paham Baru dan Kesadaran Kebangsaan di Asia Afrika Bangsa-bangsa terjajah mulai menyadari untuk merebut kemerdekaannya dan mulailah muncul gerakan-gerakan nasionalisme. Dasar dari seluruh gerakan nasionalisme dan Pergerakan kemerdekaan di negeri-negeri terjajah itu karena pengaruh langsung dan tidak langsung dari beberapa paham baru yang berkembang di Eropa dan merambat ke negeri-negeri jajahan. a. Nasionalisme : Paham mengenai kecintaan tertinggi warga negara diserahkan kepada negaranya. Negara-negara pemula penganut paham nasionalisme seperti Inggris, Jerman, Italia. Kemudian paham nasionalisme berkembang keseluruh dunia dan mempengaruhi pergerakan nasional bangsa Indonesia. b. Liberalisme : Liberalisme merupakan paham yang mengutamakan kemerdekaan, kemerdekaan individu merupakan pokok utama paham ini. Tokoh paham liberalisme yaitu Voltaire, Montesquieu, dan JJ.Rousseau. Liberalisme berkembang sangat pesat di kota-kota besar Eropa. Para pendukung utamanya adalah kaum Borjuis dan kaum terpelajar kota. Kaum liberal menentang setiap tindakan yang dianggap menekan kebebasan individu. Di Inggris kebebasan Individu dijamin dengan dikeluarkannya Magna Charta pada tahun Isi piagam itu antara lain bahwa seseorang (kecuali budak) tidak boleh ditangkap, dipenjara, disiksa, diasingkan atau disita miliknya tanpa cukup alasan menurut hukum. Di Prancis dan negaranegara monarchi absolut lainya, kebebasan individu sangat dikekang sehingga menimbulkan revolusi (1789, 1830, 1848). Kaum borjuis yang memimpin revolusi akhirnya mengalahkan kaum bangsawan dan ulama yang sebelumnya memegang kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi, maupun kehidupan sosial. Setelah revolusi meluas diseluruh daratan Eropa tahun 1848, paham liberal berkembang pesat. Setelah itu liberalisme berkembang keseluruh dunia sebagai salah satu pandangan hidup.

43 125 c. Sosialisme : Paham yang menentang kemutlakan milik perorangan dan menyokong pemakaian milik tersebut untuk kesejahteraan umum. Tokohnya yaitu Robert Owen. d. Demokrasi : Suatu sistem pemerintah yang mengakui hak segenap anggota masyarakat untuk mempengaruhi keputusan politik, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penganjur pemerintahan demokrasi yaitu Jean Jacques Rousseau. e. Pan Islamisme : Paham yang bertujuan untuk mempersatukan umat islam sedunia. Dicetuskan oleh Jamaluddin Al-Afgani. Paham ini muncul berkaitan erat dengan kondisi abad ke-19 yang merupakan kemunduran dunia Islam, sedangkan dunia barat dalam kemajuannya berusaha menjajah negara-negara islam. Pan Islamisme telah memberi inspirasi bagi lahirnya banyak negara islam dan gerakan-gerakan nasionalis (kebangsaan). Pan Islamisme yang merupakan gerakan radikal dan progresif sangat disadari oleh imperialisme barat, termasuk Belanda di Indonesia, sebagai suatu yang membahayakan bagi kelangsungan kaum imperialisme barat di tanah jajahannya. Semangat yang terkandung dalam gerakan tersebut telah membangkitkan rasa kebangsaan yang kuat dengan didasari ikatan keagamaan. Kota menjadi tempat yang sangat strategis didalam upaya memunculkan dan mengembangkan pergerakan nasional Indonesia. Pada kota-kota itulah munculnya golongan-golongan elit baru dalam kehidupan golongan masyarakat Indonesia seperti golongan terpelajar, golongan profesional, golongan yang terjun di dalam bidang pers, dan golongan-golongan lainnya. Sejak akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 telah muncul benih-benih nasionalisme pada bangsa Indonesia. Pergerakan nasional Indonesia dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Faktor Internal: 1. Kebanggaan akan zaman keemasan Nusantara sebelum kedatangan bangsa asing di wilayah Indonesia. Wilayah yang dikuasai Belanda itu adalah hampir sama dengan kekuasaan kerajaan besar Indonesia dalam abad kesembilan dan keempat belas, yaitu Sriwijaya dan Majapahit.

44 Pelaksanaan imperialisme di wilayah Indonesia menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan bagi bangsa Indonesia, karena kaum penjajah hanya berusaha untuk mengeruk keuntungan demi kejayaan bangsanya sendiri. Kesengsaraan dan penderitaan inilah yang menjadi alasan atau pendorong munculnya perlawanan-perlawanan bangsa Indonesia. 3. Munculnya golongan cendekiawan: Golongan cendekiawan muncul sebagai akibat dari perkembangan dan meningkatnya pendidikan, yang sadar akan nasib bangsanya akibat praktek-praktek politik penjajah. Kaum cendekiawan menjadi pengerak atau pimpinan pergerakan nasional bangsa Indonesia. Faktor Eksternal: 1. Kemenangan Jepang terhadap Rusia (1905), kemenangan itu berdampak sangat luas di wilayah Asia. Bangsa-bangsa di Asia mulai bangkit menentang penjajahan Barat. 2. Pergerakan kebangsaan India: Didalam menghadapi penjajahan Inggris, kaum pergerakan rakyat India membentuk sebuah organisasi kebangsaan yang dikenal dengan nama All India National Congres. Tokoh yang terkenal yaitu Mahatma Gandhi yang memiliki dasar perjuangan sbb: Ahimsa (dilarang membunuh) yaitu gerakan anti peperangan, Hartal yaitu suatu gerakan rakyat India dalam bentuk aksi yang tidak berbuat apapun walaupun mereka tetap masuk kantor ataupun pabrik dan sebagainya. Satyagraha yaitu suatu gerakan rakyat India untuk tidak bekerja sama dengan pemerintah kolonial Inggris. Swadesi yaitu gerakan rakyat India untuk memakai barang-barang buatan negeri sendiri. 3. Gerakan kebangsaan Filipina yang dipelopori oleh Dr.Jose Rizal untuk mengusir bangsa Spanyol. Filipina berhasil memproklamasikan kemerdekaan tanggal 12 Juni Setelah itu Filipina di kuasai Amerika Serikat dan baru diberi kemerdekaan oleh Amerika Serikat pada tanggal 4 Juli 1946.

45 Gerakan Nasionalis Rakyat Cina yang dipimpin oleh Dr. Sun Yat Sen, dengan ajarannya San Min Chu I (Tiga Asas Kerakyatan), yakni min t'sen (kebangsaan atau nasionalisme), min tsu (kerakyatan atau demokrasi ), dan min sheng (kesejahteraan atau sosialisme). 5. Pergerakan Turki Muda (1908) yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha 6. Pergerakan Nasionalisme Mesir yang dipimpin Arabi Pasha ( ) dengan tujuan menentang kekuasaan bangsa Eropa terutama Inggris. Berkembangnya pergerakan nasional diberbagai daerah di Asia maupun di Afrika berpengaruh sangat besar terhadap perjuangan rakyat Indonesia didalam menentang kekuasaan kolonial Belanda. Gerakan-gerakan yang muncul ditandai dengan berdirinya orgamisasi-orgamisasi modern yang didirikan kalangan terpelajar.

46 128 Lampiran 10. Bahan Pelajaran II Bahan Pelajaran II Pembentukan Identitas Nasional dan Terbentuknya Nasionalisme Indonesia A. Istilah Indonesia Beberapa tokoh yang pernah mempergunakan istilah Indonesia di dalam tulisan-tulisannya, yaitu: 1. J.R. Logan, seorang pegawai pemerintah Inggris di Penang. Logan menyebut istilah Indonesia didalam suatu tulisan pada majalah yang dipimpinnya. Ia mempergunakan istilah Indonesia untuk menyebut kepulauan dan penduduk nusantara. Ia menulis istilah itu pada tahun Earl G. Windsor, pada tahun 1850 didalam media milik J.R.Logan, ia menyebutkan kata Indonesia bagi penduduk Nusantara. 3. Tokoh-tokoh lainnya yang mempopulerkan istilah Indonesia di dunia internasional seperti Adolf Bastian (1884), Van Volenhoven, Snouck Hurgronje, Kern, dan lain-lain. Sedangkan di Indonesia sendiri, organisasi pertama yang menggunakan kata indonesia adalah Indische Vereniging, pada tahun 1922 berganti nama menjadi Indonesische Vereeniging, dan pada tahun 1925 menjadi Perhimpunan Indonesia. Dalam perkembangan selanjutnya kata Indonesia ditetapkan menjadi identitas nasional melalui kongres pemuda dengan pengucapan ikrar sumpah pemuda tanggal 28 Oktober Kemudian kata Indonesia dikukuhkan melalui Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus B. Terbentuknya Nasionalisme Kebangsaan Indonesia Kekuasaan pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia dapat menimbulkan terbentuknya nasionalisme Indonesia. Masuknya paham-paham baru dari Barat berpengaruh besar terhadap cara-cara melawan pemerintah kolonial Belanda. Sehingga sejak awal abad ke -20 perjuangan dan

47 129 perlawanan bangsa Indonesia sangat berbeda dengan perlawanan pada abadabad sebelumnya. Faktor-faktor terbentuknya nasionalisme, yaitu : 1. Perkembangan pendidikan Indonesia sangat menderita akibat pelaksanaan sistem tanam paksa. Penderitaan dan kesengsaraan tidak pernah lepas dari kehidupan rakyat Indonesia. Melihat keadaan seperti ini Van Deventer mengajukan Trilogi Van Deventer yaitu Irigasi, Edukasi, dan Imigrasi. Kenyataannya penyelenggaraan pendidikan pada masa pemerintahan kolonial Belanda hanya untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja pada perkantoran-perkantoran milik pemerintahan kolonial Belanda dengan gaji yang sangat rendah. namun terdapat sisi positif dari penyelenggaraan pendidikan yaitu kaum pribumi diberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan, kaum pribumi juga diberi kesempatan untuk belajar di negeri Belanda. Jumlah sekolah untuk kalangan kaum pribumi ditingkatkan. Diwilayah Indonesia didirikan lembaga tinggi bagi kaum pribumi seperti Sekolah Dokter (STOVIA). Sekolah-sekolah tersebut melahirkan sarjana-sarjana yang menjadi pelopor dan penggerak dari pergerakan nasional Indonesia. 2. Diskriminasi Berlakunya sistem diskriminasi, untuk dapat membedakan antara penguasa dengan yang dikuasainya. Akibat dari diskriminasi ini terjadi perbedaan hidup yang mencolok antara penjajah dengan yang dijajah. Perbedaan-perbedaan itu sangat jelas tampak dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial. Bidang pendidikan terdapat sistem pelapisan sosial. Untuk pendidikan sekolah dasar dibedakan, yaitu untuk orang Belanda atau putra-putri pejabat dengan sekolahnya bernama ELS (Europeesche Logere School), untuk keturunan Cina didirikan sekolah HCS (Hollands Chinese School), untuk golongan menengah bangsa Indonesia didirikan sekolah HIS (Hollands Indische School). Ketiga sekolah itu menggunakan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar dan bahasa resmi didalam proses belajar

48 130 mengajar. Pada sekolah rakyat biasa (pribumi) sering disebut dengan istilah Inlander. Didirikan sekolah dengan bahasa melayu dan bahasa daerah sebagai bahasa perantara. Secara politik, diskriminasi pendidikan itu mengarah kepada politik Devide et Impera (Politik memecah belah). Bidang Ekonomi, seorang pegawai bangsa Belanda mendapat gaji dua kali lipat daripada pegawai yang berasal dari bangsa Indonesia, walaupun jabatannya sama. Bangsa Belanda mendapatkan fasilitas yang cukup sehingga dengan mudah memperoleh keuntungan dalam bidang perdagangan. Untuk bangsa Cina sebagai golongan menengah juga mendapat kesempatan hidup yang lebih baik daripada bangsa Indonesia sedangkan bangsa Indonesia hanya memiliki lebih banyak kewajiban daripada haknya. Terjadi lokalisasi tempat tinggal yaitu orang-orang Belanda bertempat tinggal di kota yang disebut dengan Europeesche Buurt (lingkungan Eropa), orang India dikampung Keling, orang arab di kampung Pekojan, orang Cina di kampung Pecinan, dan bangsa Indonesia tinggal di perkampungan pinggiran kota. Akibat dari pendidikan, sosial, dan ekonomi yang berbeda maka budaya yang dilahirkan juga berbedabeda. Terbentuknya nasionalisme kebangsaan di Indonesia dipengaruhi oleh perkembangan paham-paham baru dari luar wilayah indonesia. Salah satu paham-paham baru yang berkembang diluar wilayah Indonesia pada masa itu seperti paham nasionalime. Paham nasionalisme itu muncul dibeberapa negara di wilayah Asia maupun Afrika seperti di India, Cina, Jepang, negatanegara Timur Tengah, Mesir dan lain sebagainya. Dengan munculnya pengaruh, baik dari dalam maupun dari luar dapat mempercepat proses terbentuknya nasionalisme kebangsaan Indonesia. Nasionalisme kebangsaan merupakan senjata yang sangat ampuh di dalam menghadapi kekuasaan kolonialisme Belanda. Melalui nasionalisme kebnagsaan ini, bangsa Indonesia dapat dipersatukan untuk menghadapi

49 131 kekuatan asing dan berjuang mencapai kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia.

50 132 Lampiran 11. Bahan Pelajaran I Bahan Pelajaran I Organisasi Pergerakan Kebangsaan Indonesia Sejak tahun 1908 mulai berdiri dan berkembang organisasi-organisasi modern di Indonesia baik yang bersifat politik, ekonomi, maupun sosial budaya. 1. Budi Utomo (BU) Latar Belakang berdiri Budi Utomo yaitu keprihatinan Dr. Wahidin Sudirohusodo terhadap kondisi anak-anak Indonesia yang masih mengalami hambatan dalam mengakses pendidikan karena kurangnya dana belajar. Wahidin Sudirohusodo yang merupakan seorang dokter dengan giat menyebarkan cita-citanya di pulau Jawa, yaitu dapat dibentuknya suatu perkumpulan yang bertujuan memajukan pendidikan serta membiayai anakanak yang tidak dapat bersekolah namun memiliki kepandaian. Cita-citanya itu mendapat sambutan dari siswa sekolah Dokter Jawa (STOVIA) di Jakarta seperti Sutomo, Gunawan Mangunkusumo, Cipto Mangunkusumo dan sebagainya. Akhirnya pada tanggal 20 Mei 1908 Sutomo dan kawankawannya mendirikan suatu perkumpulan yang dinamakan Budi Utomo di Jakarta. Kongres pertama diselenggarakan di Yogyakarta pada tanggal 3-5 oktober 1908 dan berhasil memilih Adipati Tirtokusumo sebagai ketuanya dan Dr. Wahidin Sudirohusodo sebagai wakil ketua. Tujuan BU adalah memajukan pengajaran dan kebudayaan. Tujuan tersebut ingin dicapai dengan usaha-usaha sebagai berikut: 1) memajukan pengajaran; 2) memajukan pertanian, peternakan dan perdagangan; 3) memajukan teknik dan industri 4) menghidupkan kembali kebudayaan

51 133 Perkumpulan ini bergerak dalam bidang sosial, pendidikan, pengajaran, dan budaya. Strategi perjuangan BU pada dasarnya bersifat kooperatif. Gerakan nasional Budi Utomo semakin bertambah jelas yaitu dengan diubahnya nama Budi Utomo menjadi Budi Utama, dan juga terlihat dengan jelas tujuannya yaitu sejak tahun 1928 ikut serta melaksanakan cita-cita persatuan Indonesia. Selanjtnya Budi Utomo mengadakan integrasi dengan organisasi seasas dan sehaluan. Atas pertimbangan itulah kemudian Budi Utomo lebur menjadi satu dengan PBI (Persatuan Bangsa indonesia) menjadi Parindra (Partai Indonesia Raya). BU mempunyai andil dan jasa yang besar dalam sejarah pergerakan nasional, yakni telah membuka jalan dan memelopori gerakan kebangsaan Indonesia. Itulah sebabnya tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai hari Kebangkitan Nasional yang kita peringati setiap tahun hingga sekarang.

52 134 Lampiran 12. Bahan Pelajaran II Bahan Pelajaran II 1. Perhimpunan Indonesia Gerakan pemuda pelajar yang ada diluar negeri (Belanda) sangat besar pengaruhnya terhadap gerakan politik dan pemuda di tanah air Indonesia. Pada tahun 1908, para pemuda Indonesia di negeri Belanda mendirikan perkumpulan dengan nama Indische Vereeniging. Perkumpulan ini bersifat Sosio-Kultural dengan tujuan awal adalah untuk mensejahterakan para anggota yang ada dinegeri Belanda. Selain itu, organisasi ini juga merupakan kelompok keakraban karena sesama orang Indonesia mereka merasa senasib sepenanggungan di perantauan. Kedatangan Suwardi Suryaningrat dan kawan-kawannya ke negeri Belanda membawa pengaruh besar terhadap perkembangan perkumpulan ini. Ditambah dengan berkecamuknya Perang Dunia 1 dan gema dari semboyan Woodrow Wilson (Presiden Amerika Serikat) yang menyatakan bahwa harus diakui adanya The right of selfdeterminations (menentukan nasib sendiri). Semboyan ini justru memberikan dorongan kepada anggota Indische Vereeniging untuk terus berjuang. Pada tahun 1922, Indische Vereeniging diubah namanya menjadi Indonesische Vereeniging dan pada tahun 1925 diganti dengan nama baru yaitu Perhimpunan Indonesia. Pada tahun 1924 organisasi ini menjelma menjadi perkumpulan yang berjiwa baru yang mengutamakan masalahmasalah politik. Perhimpunan Indonesia dengan tegas menyatakan tujuannya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Cara untuk mencapai kemerdekaan itu dilakukan dengan melaksanakan aksi nasional dan percaya pada kekuatan sendiri. Perhimpunan Indonesia memiliki Media majalah yang bernama Hindia Putra kemudian menjadi Indonesia Merdeka sebagai tempat untuk menyalurkan aspirasi dari setiap anggotanya. Para anggota Perhimpunan

53 135 Indonesia ada yang bersifat radikal revolusioner dan ada yang bersifat moderat. Kelompok radikal itu setelah menyelesaikan studinya kembali ke Indonesia dan pada tahun 1927 mereka bergabung dengan para pejuang Indonesia mendirikan partai nasional Indonesia. (PNI). Perhimpunan Indonesia melakukan kontak dengan badan-badan internasional yang menguntungkan perjuangan Bangsa Indonesia. Hubungan itu dilakukan dengan Association I Etude des Civilisation Orientales (didirikan di Paris tahun 1925). Salah satu kegiatan Perhimpunan Indonesia pada tahun adalah menghadiri kongres internasional seperti Kongres Demokrat Internasional di Bierville (1926) dan Kongres Liga Melawan Imperialisme dan Penindasan di Brussel (1927) yang diwakili oleh Drs. Moh. Hatta. Dalam kongres tersebut, Perhimpunan Indonesia berhasil menarik simpati Liga dengan resolusinya yang mendukung gerakan kemerdekaan Indonesia. Dan menuntut penghapusan interniran yang terjadi atas orang-orang Indonesia. Pemerintah kolonial Belanda mencurigai gerakan Perhimpunan Indonesia. Aktivitas Perhimpunan Indonesia dihubungkan dengan terjadinya Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) tahun Akibatnya para pemimpinnya ditangkap seperti Drs. Moh. Hatta, Ali Sastroamidjojo, Abdul Madjid Djojodiningrat, Nasir Datuk Pamuntjak. Drs. Moh. Hatta membuat pidato pembelaan yang cemerlang dengan judul Indonesia Merdeka. Pada tahun 1928 mereka dibebaskan karena tidak terbukti bersalah.

54 136 Lampiran 13. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Sekolah Mata Pelajaran : SMA Negeri 1 Sewon : Sejarah Kelas/ Semester : XI IPS 3/ 2 Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (2 Pertemuan) Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perkembangan Bangsa Indonesia Sejak Masuknya Pengaruh Barat sampai dengan Pendudukan Jepang Kompetensi Dasar : 2.2 Menganalisis Hubungan Antara Perkembangan Paham-Paham Baru dan Transformasi Sosial dengan Kesadaran dan Pergerakan Kebangsaan. Indikator 1. Menjelaskan paham-paham baru. 2. Menjelaskan muncul dan berkembangnya Pergerakan Nasional Indonesia. 3. Menjelaskan istilah Indonesia. 4. Menjelaskan terbentuknya Nasionalisme Indonesia. A. Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan paham Nasionalisme 2. Menjelaskan paham Liberalisme 3. Menjelaskan paham Sosialisme

55 Menjelaskan paham Demokrasi 5. Menjelaskan paham Pan Islamisme 6. Menjelaskan muncul dan berkembangnya Pergerakan Nasional Indonesia. 7. Menjelaskan istilah Indonesia 8. Menjelaskan terbentuknya Nasionalisme Indonesia. B. Materi Pelajaran Bangsa-bangsa terjajah mulai menyadari untuk merebut kemerdekaannya dan mulailah muncul gerakan-gerakan nasionalisme. Dasar dari seluruh gerakan nasionalisme dan Pergerakan kemerdekaan di negeri-negeri terjajah itu karena pengaruh langsung dan tidak langsung dari beberapa paham baru yang berkembang di Eropa dan merambat ke negeri-negeri jajahan. 1. Nasionalisme : Paham mengenai kecintaan tertinggi warga negara diserahkan kepada negaranya. Negara-negara pemula penganut paham nasionalisme seperti Inggris, Jerman, Italia. Kemudian paham nasionalisme berkembang keseluruh dunia dan mempengaruhi pergerakan nasional bangsa Indonesia. 2. Liberalisme : Liberalisme merupakan paham yang mengutamakan kemerdekaan, kemerdekaan individu merupakan pokok utama paham ini. Liberalisme berkembang sangat pesat di kota-kota besar Eropa. Para pendukung utamanya adalah kaum Borjuis dan kaum terpelajar kota. Kaum liberal menentang setiap tindakan yang dianggap menekan kebebasan individu. Di Inggris kebebasan Individu dijamin dengan dikeluarkannya Magna Charta pada tahun Isi piagam itu antara lain bahwa seseorang (kecuali budak) tidak boleh ditangkap, dipenjara, disiksa, diasingkan atau disita miliknya tanpa cukup alasan menurut hukum. Di Prancis dan negara-negara monarchi absolut lainya, kebebasan individu sangat dikekang sehingga menimbulkan revolusi (1789, 1830, 1848). Kaum borjuis yang memimpin revolusi akhirnya mengalahkan kaum bangsawan dan ulama yang sebelumnya memegang kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi, maupun kehidupan sosial. Setelah revolusi

56 138 meluas diseluruh daratan Eropa tahun 1848, paham liberal berkembang pesat. Setelah itu liberalisme berkembang keseluruh dunia sebagai salah satu pandangan hidup. 3. Sosialisme : Paham yang menentang kemutlakan milik perorangan dan menyokong pemakaian milik tersebut untuk kesejahteraan umum. 4. Demokrasi : Suatu sistem pemerintah yang mengakui hak segenap anggota masyarakat untuk mempengaruhi keputusan politik, baik secara langsung maupun tidak langsung. 5. Pan Islamisme : Paham yang bertujuan untuk mempersatukan umat islam sedunia. Paham ini muncul berkaitan erat dengan kondisi abad ke-19 yang merupakan kemunduran dunia Islam, sedangkan dunia barat dalam kemajuannya berusaha menjajah negara-negara islam. Pan Islamisme telah memberi inspirasi bagi lahirnya banyak negara islam dan gerakan-gerakan nasionalis (kebangsaan). Pan Islamisme yang merupakan gerakan radikal dan progresif sangat disadari oleh imperialisme barat, termasuk Belanda di Indonesia, sebagai suatu yang membahayakan bagi kelangsungan kaum imperialisme barat di tanah jajahannya. Semangat yang terkandung dalam gerakan tersebut telah membangkitkan rasa kebangsaan yang kuat dengan didasari ikatan keagamaan. 6. Muncul dan berkembangnya Pergerakan Nasional Indonesia Sejak akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 telah muncul benih-benih nasionalisme pada bangsa Indonesia. Pergerakan nasional Indonesia dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Faktor Internal: a. Kebanggaan akan zaman keemasan Nusantara sebelum kedatangan bangsa asing di wilayah Indonesia. Wilayah yang dikuasai Belanda itu adalah hampir sama dengan kekuasaan kerajaan besar Indonesia dalam abad kesembilan dan keempat belas, yaitu Sriwijaya dan Majapahit. b. Pelaksanaan imperialisme di wilayah Indonesia menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan bagi bangsa Indonesia, karena kaum penjajah hanya berusaha untuk mengeruk keuntungan demi kejayaan

57 139 bangsanya sendiri. Kesengsaraan dan penderitaan inilah yang menjadi alasan atau pendorong munculnya perlawanan-perlawanan bangsa Indonesia. c. Munculnya golongan cendekiawan: Golongan cendekiawan muncul sebagai akibat dari perkembangan dan meningkatnya pendidikan, yang sadar akan nasib bangsanya akibat praktek-praktek politik penjajah. Kaum cendekiawan menjadi pengerak atau pimpinan pergerakan nasional bangsa Indonesia. Faktor Eksternal: a. Kemenangan Jepang terhadap Rusia (1905), kemenangan itu berdampak sangat luas di wilayah Asia. Bangsa-bangsa di Asia mulai bangkit menentang penjajahan Barat. b. Pergerakan kebangsaan India: Didalam menghadapi penjajahan Inggris, kaum pergerakan rakyat India membentuk sebuah organisasi kebangsaan yang dikenal dengan nama All India National Congres. Tokoh yang terkenal yaitu Mahatma Gandhi yang memiliki dasar perjuangan sbb: Ahimsa (dilarang membunuh) yaitu gerakan anti peperangan, Hartal yaitu suatu gerakan rakyat India dalam bentuk aksi yang tidak berbuat apapun walaupun mereka tetap masuk kantor ataupun pabrik dan sebagainya. Satyagraha yaitu suatu gerakan rakyat India untuk tidak bekerja sama dengan pemerintah kolonial Inggris. Swadesi yaitu gerakan rakyat India untuk memakai barang-barang buatan negeri sendiri. c. Gerakan kebangsaan Filipina yang dipelopori oleh Dr.Jose Rizal untuk mengusir bangsa Spanyol. Filipina berhasil memproklamasikan kemerdekaan tanggal 12 Juni Setelah itu Filipina di kuasai Amerika Serikat dan baru diberi kemerdekaan oleh Amerika Serikat pada tanggal 4 Juli d. Gerakan Nasionalis Rakyat Cina yang dipimpin oleh Dr. Sun Yat Sen.

58 140 e. Pergerakan Turki Muda (1908) yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha d. Pergerakan Nasionalisme Mesir yang dipimpin Arabi Pasha ( ) dengan tujuan menentang kekuasaan bangsa Eropa terutama Inggris. Berkembangnya pergerakan nasional diberbagai daerah di Asia maupun di Afrika berpengaruh sangat besar terhadap perjuangan rakyat Indonesia didalam menentang kekuasaan kolonial Belanda. Gerakangerakan yang muncul ditandai dengan berdirinya orgamisasi-orgamisasi modern yang didirikan kalangan terpelajar. 7. Istilah Indonesia Beberapa tokoh yang pernah mempergunakan istilah Indonesia di dalam tulisan-tulisannya, yaitu: a. J.R. Logan, seorang pegawai pemerintah Inggris di Penang. Logan menyebut istilah Indonesia didalam suatu tulisan pada majalah yang dipimpinnya. Ia mempergunakan istilah Indonesia untuk menyebut kepulauan dan penduduk nusantara. Ia menulis istilah itu pada tahun b. Earl G. Windsor, pada tahun 1850 didalam media milik J.R.Logan, ia menyebutkan kata Indonesia bagi penduduk Nusantara. c. Tokoh-tokoh lainnya yang mempopulerkan istilah Indonesia di dunia internasional seperti Adolf Bastian (1884), Van Volenhoven, Snouck Hurgronje, Kern, dan lain-lain. Sedangkan di Indonesia sendiri, organisasi pertama yang menggunakan kata indonesia adalah Indische Vereniging, pada tahun 1922 berganti nama menjadi Indonesische Vereeniging, dan pada tahun 1925 menjadi Perhimpunan Indonesia. Dalam perkembangan selanjutnya kata Indonesia ditetapkan menjadi identitas nasional melalui kongres pemuda dengan pengucapan ikrar sumpah pemuda tanggal 28 Oktober Kemudian kata Indonesia dikukuhkan melalui Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945

59 Terbentuknya Nasionalisme Indonesia. Kekuasaan pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia dapat menimbulkan terbentuknya nasionalisme Indonesia. Masuknya pahampaham baru dari Barat berpengaruh besar terhadap cara-cara melawan pemerintah kolonial Belanda. Sehingga sejak awal abad ke -20 perjuangan dan perlawanan bangsa Indonesia sangat berbeda dengan perlawanan pada abad-abad sebelumnya. Faktor-faktor terbentuknya nasionalisme, yaitu : a. Perkembangan pendidikan Indonesia sangat menderita akibat pelaksanaan sistem tanam paksa. Penderitaan dan kesengsaraan tidak pernah lepas dari kehidupan rakyat Indonesia. Melihat keadaan seperti ini Van Deventer mengajukan Trilogi Van Deventer yaitu Irigasi, Edukasi, dan Imigrasi. Kenyataannya penyelenggaraan pendidikan pada masa pemerintahan kolonial Belanda hanya untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja pada perkantoran-perkantoran milik pemerintahan kolonial Belanda dengan gaji yang sangat rendah. namun terdapat sisi positif dari penyelenggaraan pendidikan yaitu kaum pribumi diberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan, kaum pribumi juga diberi kesempatan untuk belajar di negeri Belanda. Jumlah sekolah untuk kalangan kaum pribumi ditingkatkan. Diwilayah Indonesia didirikan lembaga tinggi bagi kaum pribumi seperti Sekolah Dokter (STOVIA). Sekolah-sekolah tersebut melahirkan sarjana-sarjana yang menjadi pelopor dan penggerak dari pergerakan nasional Indonesia. b. Diskriminasi Berlakunya sistem diskriminasi, untuk dapat membedakan antara penguasa dengan yang dikuasainya. Akibat dari diskriminasi ini terjadi perbedaan hidup yang mencolok antara penjajah dengan yang dijajah. Perbedaan-perbedaan itu sangat jelas tampak dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya. Bidang pendidikan terdapat sistem pelapisan sosial. Untuk pendidikan sekolah dasar dibedakan, yaitu untuk orang Belanda atau

60 142 putra-putri pejabat dengan sekolahnya bernama ELS (Europeesche Logere School), untuk keturunan Cina didirikan sekolah HCS (Hollands Chinese School), untuk golongan menengah bangsa Indonesia didirikan sekolah HIS (Hollands Indische School). Ketiga sekolah itu menggunakan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar dan bahasa resmi didalam proses belajar mengajar. Pada sekolah rakyat biasa (pribumi) sering disebut dengan istilah Inlander. Didirikan sekolah dengan bahasa melayu dan bahasa daerah sebagai bahasa perantara. Secara politik, diskriminasi pendidikan itu mengarah kepada politik Devide et Impera (Politik memecah belah). Bidang Ekonomi, seorang pegawai bangsa Belanda mendapat gaji dua kali lipat daripada pegawai yang berasal dari bangsa Indonesia, walaupun jabatannya sama. Bangsa Belanda mendapatkan fasilitas yang cukup sehingga dengan mudah memperoleh keuntungan dalam bidang perdagangan. Untuk bangsa Cina sebagai golongan menengah juga mendapat kesempatan hidup yang lebih baik daripada bangsa Indonesia sedangkan bangsa Indonesia hanya memiliki lebih banyak kewajiban daripada haknya. Terjadi lokalisasi tempat tinggal yaitu orang-orang Belanda bertempat tinggal di kota yang disebut dengan Europeesche Buurt (lingkungan Eropa), orang India dikampung Keling, orang arab di kampung Pekojan, orang Cina di kampung Pecinan, dan bangsa Indonesia tinggal di perkampungan pinggiran kota. Akibat dari pendidikan, sosial, dan ekonomi yang berbeda maka budaya yang dilahirkan juga berbeda-beda. Terbentuknya nasionalisme kebangsaan di Indonesia dipengaruhi oleh perkembangan paham-paham baru dari luar wilayah indonesia. Salah satu paham-paham baru yang berkembang diluar wilayah Indonesia pada masa itu seperti paham nasionalime. Paham nasionalisme itu muncul dibeberapa negara di wilayah Asia maupun Afrika seperti di India, Cina, Jepang, negata-negara Timur Tengah, Mesir dan lain sebagainya.

61 143 Dengan munculnya pengaruh, baik dari dalam maupun dari luar dapat mempercepat proses terbentuknya nasionalisme kebangsaan Indonesia. Nasionalisme kebangsaan merupakan senjata yang sangat ampuh di dalam menghadapi kekuasaan kolonialisme Belanda. Melalui nasionalisme kebnagsaan ini, bangsa Indonesia dapat dipersatukan untuk menghadapi kekuatan asing dan berjuang mencapai kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia. C. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah teknik Paired Stotytelling (Bercerita Berpasangan) D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I Kegiatan Peran Guru Nilai Karakter Pendahuluan (waktu ±10 menit) Apersepsi Kegiatan Inti (waktu ±25 Menit) Memberi salam, berdoa dan mengecek kesiapan siswa menanyakan materi minggu lalu kepada siswa menanyakan kepada siswa terkait materi yang akan dibahas Menyampaikan tujuan Pembelajaran Guru memberikan soal Pretest. Penjelasan materi pelajaran oleh guru. Pengenalan teknik Paired Storytelling (Bercerita Berpasangan) Penjelasan langkah-langkah Cinta Bangsa dan Tanah Air Menjalin persatuan dan Kesatuan Persamaan Hak (tidak

62 144 Penutup (waktu ±10 Menit) Kesimpulan teknik Paired Storytelling (Bercerita Berpasangan) Pesan untuk pertemuan yang akan datang dan mengucapkan salam ada diskriminasi) Kerjasama Tanggung jawab Kebebasan Pertemuan II Kegiatan Peran Guru Nilai Karakter Pendahuluan (waktu ±10 menit) Apersepsi Motivasi Kegiatan Inti (waktu ±70 Menit) Memberi salam, berdoa dan mengecek kesiapan siswa Menyampaikan tujuan Pembelajaran Memberikan dorongan kepada siswa untuk dapat memahami lebih mendalam tentang materi yang akan dibahas. Guru memberikan pengenalan mengenai topik materi yang akan dibahas. Menerapkan teknik Paired Storytelling Siswa dipasangkan Setiap siswa mendapat bahan pelajaran kemudian mencatat kata kunci. Cinta Bangsa dan Tanah Air Menjalin persatuan dan Kesatuan Persamaan Hak (tidak ada

63 145 Penutup (waktu ±10 Menit) Kesimpulan Kata kunci kemudian ditukar kepada pasangan masingmasing. Setiap siswa kemudian mengarang berdasarkan kata kunci yang telah didapat. Beberapa siswa membacakan karangannya di depan kelas. Bersama siswa guru membuat kesimpulan atau rangkuman Pesan untuk pertemuan yang akan datang dan mengucapkan salam diskriminasi) Kerjasama Tanggung jawab Kebebasan E. Sumber Belajar 1. I Wayan badrika Sejarah untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. 2. Suhartono Sejarah Pergerakan Nasional dari Budi Utomo Sampai Proklamasi Yogyakarta: Pustaka Pelajar. F. Media/ Alat Buku Paket/ Spidol, LCD.

64 146 G. Penilaian Hasil Belajar 1. Penilaian non test No Aspek yang Diamati Indikator Hasil kurang sedang cukup baik 1 Kemampuan siswa dalam membacakan hasil karangannya dengan gaya dan bahasanya sendiri. a) Keberanian bercerita di depan kelas b) Penggunaan bahasa c)kelancaran berbicara d) Gerak 2 Kemampuan Siswa dalam menceritakan poin-poin penting materi a) Menceritakan poinpoin penting b) Menceritakan materi secara kronologis 3 Kemampuan siswa dalam merespon pertanyaan dan tanggapan dari rekannya. a) Mampu menjawab pertanyaan rekannya dengan benar b) Cara dalam merespon tanggapan Catatan Skala Penilaian 1-4 4: Baik 3: Cukup 2: Sedang 1: Kurang : A 9-16: C 17-24: B 8 : D

65 Penilaian Test 1. Paham mengenai kecintaan tertinggi warga negara diserahkan kepada negaranya. Negara-negara pemula penganut paham ini seperti Inggris, Jerman, Italia. Paham yang dimaksud adalah... a. Liberalisme d. Demokrasi b. Sosialisme e. Panislamisme c. Nasionalisme 2. Tokoh yang mencetuskan Paham Sosialisme adalah... a. Robert Owen d. Montesquieu b. Voltaire e. Jamaluddin Al-Afgani c. J.J. Rousseau 3. Paham yang menyatakan Suatu sistem pemerintah yang mengakui hak segenap anggota masyarakat untuk mempengaruhi keputusan politik, baik secara langsung maupun tidak langsung adalah... a. Demokrasi b. Liberalisme c. Sosialisme d. Pan Islamisme e. Nasionalisme 4. Pan Islamisme merupakan paham yang bertujuan untuk mempersatukan umat islam sedunia. Paham ini muncul berkaitan erat dengan kondisi yang terjadi pada abad ke-19 yaitu... a. Munculnya paham nasionalisme di negara Asia-Afrika. b. Negara-negara Eropa memperluas daerah jajahannya. c. Lahirnya banyak noregara Islam dan gerakan-gerakan nasionalis. d. Pan Islamisme merupakan gerakan radikal dan progresif. e. Adanya kemunduran dunia Islam, sedangkan dunia barat mengalami kemajuan. 5. Paham yang menentang kemutlakan milik perorangan dan menyokong pemakaian milik tersebut untuk kesejahteraan umum. Paham apakah yang dimaksud...

66 148 a. Liberalisme b. Sosialisme c. Nasionalisme d. Demokrasi e. Pan Islamisme 6. Paham Liberalisme yaitu paham yang mengutamakan kemerdekaan individu. Inggris menganut paham liberalisme dengan dikeluarkannya piagam... a. Jakarta d. PBB b. Magna Charta e. Madinah c. Atlantik 7. Tumbuhnya pergerakan nasional Indonesia selain dipengaruhi oleh faktor internal juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Salah satu faktor eksternal yaitu... a. Pergerakan kebangsaan India. b. Munculnya golongan cendekiawan. c. Penjajahan yang dilakukan Belanda menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan bagi bangsa Indonesia. d. Kejayaan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. e. Trilogi yang digagas Van Deventer. 8. Faktor intern yang membantu bertambah suburnya rasa dan paham kebangsaan Indonesia, adalah... a. Makin membaiknya taraf hidup rakyat pribumi. b. Liberalisme yang dianut oleh pemerintah Belanda. c. Lahirnya sikap patriotisme d. Kemenangan Jepang dalam perang dengan Rusia (1905). e. Munculnya golongan cendekiawan di kalangan rakyat Indonesia. 9. Pergerakan nasional bangsa-bangsa di Asia disebabkan oleh faktor-faktor dibawah ini, kecuali.. a. Timbulnya golongan terpelajar

67 149 b. Kejayaan pada masa lampau yang pernah dimiliki c. Penderitaan dan kesengsaraan akibat penjajahan d. Pengaruh kemengangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905 e. Timbulnya kaum Borjuis yang mampu membiayai pergerakan 10. sisi positif dari pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah kolonal Belanda adalah... a. Melahirkan golongan cendekiawan yang kemudian menjadi pelopor dan penggerak dari pergerakan nasional. b. Belanda menjadi bersikap baik kepada pribumi. c. Bangsa pribumi diberi kebebasan. d. Didirikan lembaga tinggi bagi kaum pribumi seperti sekolah dokter (STOVIA) e. Keberhasilan Trilogi Van Deventer. 11. Beberapa tokoh asing pernah mempergunakan istilah Indonesia seperti J.R. Logan, Earl G Windsor, dan tokoh-tokoh lainnya. Di indonesia ada organisasi pertama yang mempergunakan kata Indonesia yaitu... a. Budi Utomo b. Indische Vereeniging c. Sarekat Islam d. Indische Partij e. PNI 12. Akibat berlakunya sistem diskriminasi yang dijalankan pemerintah kolonial Belanda yaitu... a. Dilaksanakannya Trilogi Van Deventer b. Terjadi perbedaan hidup yang mencolok antara penjajah dengan yang dijajah. c. Dilaksanakannya Politik Etis d. Jumlah sekolah untuk kaum pribumi ditingkatkan e. Kekecewaan Rakyat Indonesia\

68 Bentuk diskriminasi dalam bidang pendidikan yaitu... a. Gaji pegawai Belanda lebih besar daripada gaji pegawai dari Indonesia. b. Terdapat sekolah ELS untuk orang-orang Belanda dan sekolah HIS untuk golonga menengah bangsa Indonesia. c. Kehidupan bangsa Belanda jauh berbeda dengan kehidupan rakyat Indonesia. d. Bangsa Indonesia hanya memiliki lebih banyak kewajiban daripada hak. e. Terjadi lokalisasi tempat tinggal. 14. Sistem diskriminasi dalam bidang ekonomi yaitu... a. Terjadi lokalisasi tempat tinggal. b. Bangsa indonesia tinggal di pinggiran kota. c. Terdapat sekolah ELS untuk orang-orang Belanda dan sekolah HIS untuk golonga menengah bangsa Indonesia. d. Kehidupan bangsa Belanda jauh berbeda dengan kehidupan rakyat Indonesia. e. Bangsa Belanda mendapatkan fasilitas yang cukup sehingga dengan mudah memperoleh keuntunga dalam bidang perdagangan. 15. Pada masa penjajahan Belanda letak tempat tinggal bangsa Indonesia di.. a. Kampung Pekajon b. Pinggiran Kota c. Kampung Keling d. Kampung Pecinan e. Europeesche Kunci Jawaban: 1. C 6. B 11. B 2. A 7. A 12. B 3. A 8. E 13. B 4. E 9. E 14. E 5. B 10. A 15. B

69 151 Penskoran Setiap soal bobot skornya 1 Nilai akhir : Perolehan skor X 100 Skor maksimal Sewon, 9 Februari 2013 Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Marharjono, S.pd NIP Venti Trilastari NIM

70 152 Lampiran 14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II Sekolah Mata Pelajaran : SMA Negeri 1 Sewon : Sejarah Kelas/ Semester : XI IPS 3/ 2 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 Pertemuan) Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perkembangan Bangsa Indonesia Sejak Masuknya Pengaruh Barat Sampai dengan Pendudukan Jepang Kompetensi Dasar : 2.2 Menganalisis Hubungan Antara Perkembangan Paham-Paham Baru dan Transformasi Sosial dengan Kesadaran dan Pergerakan Kebangsaan. Indikator 5. Menjelaskan Organisasi Budi Utomo 6. Menjelaskan Organisasi Perhimpunan Indonesia A. Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan Organisasi Budi Utomo 2. Menjelaskan Organisasi Perhimpunan Indonesia

71 153 B. Materi Pelajaran 1. Budi Utomo (BU) Latar Belakang berdiri Budi Utomo yaitu keprihatinan Dr. Wahidin Sudirohusodo terhadap kondisi anak-anak Indonesia yang masih mengalami hambatan dalam mengakses pendidikan karena kurangnya dana belajar. Wahidin Sudirohusodo yang merupakan seorang dokter dengan giat menyebarkan cita-citanya di pulau Jawa, yaitu dapat dibentuknya suatu perkumpulan yang bertujuan memajukan pendidikan serta membiayai anak-anak yang tidak dapat bersekolah namun memiliki kepandaian. Cita-citanya itu mendapat sambutan dari siswa sekolah Dokter Jawa (STOVIA) di Jakarta seperti Sutomo, Gunawan Mangunkusumo, Cipto Mangunkusumo dan sebagainya. Akhirnya pada tanggal 20 Mei 1908 Sutomo dan kawan-kawannya mendirikan suatu perkumpulan yang dinamakan Budi Utomo di Jakarta. Kongres pertama diselenggarakan di Yogyakarta pada tanggal 3-5 oktober 1908 dan berhasil memilih Adipati Tirtokusumo sebagai ketuanya dan Dr. Wahidin Sudirohusodo sebagai wakil ketua. Tujuan BU adalah memajukan pengajaran dan kebudayaan. Tujuan tersebut ingin dicapai dengan usahausaha sebagai berikut: 1) memajukan pengajaran; 2) memajukan pertanian, peternakan dan perdagangan; 3) memajukan teknik dan industri 4) menghidupkan kembali kebudayaan Perkumpulan ini bergerak dalam bidang sosial, pendidikan, pengajaran, dan budaya. Strategi perjuangan BU pada dasarnya bersifat kooperatif. Gerakan nasional Budi Utomo semakin bertambah jelas yaitu dengan diubahnya nama Budi Utomo menjadi Budi Utama, dan juga terlihat dengan jelas tujuannya yaitu sejak tahun 1928 ikut serta melaksanakan cita-cita persatuan Indonesia. Selanjtnya Budi Utomo mengadakan integrasi dengan organisasi seasas dan sehaluan. Atas

72 154 pertimbangan itulah kemudian Budi Utomo lebur menjadi satu dengan PBI (Persatuan Bangsa indonesia) menjadi Parindra (Partai Indonesia Raya). BU mempunyai andil dan jasa yang besar dalam sejarah pergerakan nasional, yakni telah membuka jalan dan memelopori gerakan kebangsaan Indonesia. Itulah sebabnya tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai hari Kebangkitan Nasional yang kita peringati setiap tahun hingga sekarang. 2. Perhimpunan Indonesia (PI) Gerakan pemuda pelajar yang ada diluar negeri (Belanda) sangat besar pengaruhnya terhadap gerakan politik dan pemuda di tanah air Indonesia. Pada tahun 1908, para pemuda Indonesia di negeri Belanda mendirikan perkumpulan dengan nama Indische Vereeniging. Perkumpulan ini bersifat Sosio-Kultural dengan tujuan awal adalah untuk mensejahterakan para anggota yang ada dinegeri Belanda. Selain itu, organisasi ini juga merupakan kelompok keakraban karena sesama orang Indonesia mereka merasa senasib sepenanggungan di perantauan. Kedatangan Suwardi Suryaningrat dan kawan-kawannya ke negeri Belanda membawa pengaruh besar terhadap perkembangan perkumpulan ini. Ditambah dengan berkecamuknya Perang Dunia 1 dan gema dari semboyan Woodrow Wilson (Presiden Amerika Serikat) yang menyatakan bahwa harus diakui adanya The right of selfdeterminations (menentukan nasib sendiri). Semboyan ini justru memberikan dorongan kepada anggota Indische Vereeniging untuk terus berjuang. Pada tahun 1922, Indische Vereeniging diubah namanya menjadi Indonesische Vereeniging dan pada tahun 1925 diganti dengan nama baru yaitu Perhimpunan Indonesia. Pada tahun 1924 organisasi ini menjelma menjadi perkumpulan yang berjiwa baru yang mengutamakan masalahmasalah politik. Perhimpunan Indonesia dengan tegas menyatakan tujuannya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Cara untuk mencapai kemerdekaan itu dilakukan dengan melaksanakan aksi nasional dan percaya pada kekuatan sendiri.

73 155 Perhimpunan Indonesia memiliki Media majalah yang bernama Hindia Putra kemudian menjadi Indonesia Merdeka sebagai tempat untuk menyalurkan aspirasi dari setiap anggotanya. Para anggota Perhimpunan Indonesia ada yang bersifat radikal revolusioner dan ada yang bersifat moderat. Kelompok radikal itu setelah menyelesaikan studinya kembali ke Indonesia dan pada tahun 1927 mereka bergabung dengan para pejuang Indonesia mendirikan partai nasional Indonesia. (PNI). Perhimpunan Indonesia melakukan kontak dengan badan-badan internasional yang menguntungkan perjuangan Bangsa Indonesia. Hubungan itu dilakukan dengan Association I Etude des Civilisation Orientales (didirikan di Paris tahun 1925). Salah satu kegiatan Perhimpunan Indonesia pada tahun adalah menghadiri kongres internasional seperti Kongres Demokrat Internasional di Bierville (1926) dan Kongres Liga Melawan Imperialisme dan Penindasan di Brussel (1927) yang diwakili oleh Drs. Moh. Hatta. Dalam kongres tersebut, Perhimpunan Indonesia berhasil menarik simpati Liga dengan resolusinya yang mendukung gerakan kemerdekaan Indonesia. Dan menuntut penghapusan interniran yang terjadi atas orang-orang Indonesia. Pemerintah kolonial Belanda mencurigai gerakan Perhimpunan Indonesia. Aktivitas Perhimpunan Indonesia dihubungkan dengan terjadinya Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) tahun Akibatnya para pemimpinnya ditangkap seperti Drs. Moh. Hatta, Ali Sastroamidjojo, Abdul Madjid Djojodiningrat, Nasir Datuk Pamuntjak. Drs. Moh. Hatta membuat pidato pembelaan yang cemerlang dengan judul Indonesia Merdeka. Pada tahun 1928 mereka dibebaskan karena tidak terbukti bersalah. 3. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah teknik Paired Stotytelling (Bercerita Berpasangan).

74 Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I Kegiatan Peran Guru Nilai Karakter Pendahuluan (waktu ±10 menit) Apersepsi Motivasi Kegiatan Inti (waktu ±70 Menit) Memberi salam, berdoa dan mengecek kesiapan siswa Perbedaan perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan Belanda sebelum tahun 1908 dan setelah tahun Menyampaikan tujuan Pelajaran Memberikan dorongan kepada siswa akan pentingnya materi yang akan dibahas sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Guru memberikan pengenalan mengenai topik materi yang akan dibahas. Menerapkan Teknik Paired Storytelling Siswa dipasangkan Setiap siswa mendapat bahan pelajaran kemudian mencatat kata kunci. Kata kunci kemudian ditukar kepada pasangan masing-masing. Setiap siswa kemudian Kepedulian Kerjasama Keteguhan Cinta tanah air

75 157 Penutup (waktu ±10 Menit) Kesimpulan mengarang berdasarkan kata kunci yang telah didapat. Beberapa siswa membacakan karangannya di depan kelas. Guru menjelaskan menggunakan powerpoint Seluruh kelas menyimpulkan materi Pesan untuk pertemuan yang akan datang dan mengucapkan salam 5. Sumber Belajar 3. I Wayan badrika Sejarah untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. 4. Suhartono Sejarah Pergerakan Nasional dari Budi Utomo Sampai Proklamasi Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 6. Media/ Alat Buku Paket/ Spidol, LCD.

76 Penilaian Hasil Belajar 3. Penilaian non test No Aspek yang Diamati Indikator Hasil kurang sedang cukup baik 1 Kemampuan siswa dalam membacakan hasil karangannya dengan gaya dan bahasanya sendiri. a) Keberanian bercerita di depan kelas. b) Penggunaan bahasa c) Kelancaran berbicara d) Gerak 2 Kemampuan Siswa dalam menceritakan poin-poin penting materi a) Menceritakan poinpoin penting b) Menceritakan materi secara kronologis 3 Kemampuan siswa dalam merespon pertanyaan dan tanggapan dari rekannya. a) Mampu menjawab pertanyaan rekannya dengan benar b) Cara dalam merespon tanggapan Catatan Skala Penilaian 1-4 4: Baik 3: Cukup 2: Sedang 1: Kurang : A 9-16: C 17-24: B 8 : D

77 Penilaian Test 1. Latar belakang berdirinya Budi Utomo yaitu... a. Usaha penduduk Islam jawa untuk menghidupkan kegiatan ekonomi b. Mengusahakan kemajuan yang selaras bagi bangsa dan tanah air c. Keprihatinan Dr. Wahidin Sudirohusodo terhadap kondisi anak-anak Indonesia dalam mengakses pendidikan karena kurangnya dana belajar. d. Memajukan kebudayaan Jawa, Madura, dan Bali e. Menggalang persatuan semua orang Indonesia untuk berjuang demi kemerdekaan RI. 2. Organisasi ini berdiri pada tanggal 20 Mei 1908 yang kemudian tanggal berdirinya ditetapkan sebagai hari kebangkitan nasional. Organisasi apakah yang dimaksud... a. Budi Utomo b. Sarekat Dagang Islam c. Indische Partij d. Perhimpunan Indonesia e. Partai Nasional Indonesia 3. Tujuan berdirinya Budi Utomo adalah... a. Memajukan pengajaran dan kebudayaan b. Untuk memperoleh keuntungan dibidang perdagangan c. Menarik perhatian rakyat Indonesia d. Menentang pemerintah kolonial Belanda e. Bersifat politik 4. Budi Utomo bergerak dalam bidang sosial, pendidikan, pengajaran, dan budaya dengan strategi perjuangan Budi Utomo yang bersifat... a. Nonkooperatif b. Kooperatif c. Politik d. Radikal e. Revolusioner 5. Tujuan Budi Utomo yang ingin dicapai melalui usaha-usaha berikut ini, kecuali... a. Memajukan pengajaran b. Memajukan pertanian, peternakan, dan perdagangan

78 160 c. Memajukan teknik dan industri d. Menghidupkan kembali kebudayaan e. Meningkatkan keagamaan Islam 6. Berdirinya Budi Utomo berawal dari ide Dr. Wahidin Sudirohusodo kemudian diwujudkan oleh Sutomo, Gunawan Mangunkusumo, dan sebagainya. Mereka menempuh pendidikan di... a. Sekolah Tinggi Teknik b. Sekolah Tinggi Hukum c. STOVIA d. Kweek School e. ELS 7. Kongres pertama Budi Utomo pada tanggal 3-5 Oktober 1908 diselenggarakan di kota.. a. Yogyakarta b. Bandung c. Semarang d. Solo e. Jakarta 8. Perhimpunan Indonesia (PI) adalah suatu perkumpulan para mahasiswa diluar negeri yang berpengaruh terhadap perjuangan kebangsaan Indonesia ditanah air. Perkumpulan tersebut didirikan di... a. Amerika Serikat b. Negeri Belanda c. Prancis d. Australia e. Jepang 9. Pada tahun 1924 Perhimpunan Indonesia menjelma menjadi perkumpulan yang berjiwa baru yang mengutamakan masalah politik. Organisasi ini bertujuan... a. Membantu anggotanya yang mengalami kesulitan. b. Memajukan kehidupan agama Islam c. Memajukan perdagangan d. Memajukan kepentingan rohani dan jasmani penduduk asli e. Memperjuangkan kemerdekaan RI

79 Majalah yang dimiliki Perhimpunan Indonesia adalah.... a. Indonesia Merdeka b. Putri Hindia c. Putri Mardika d. PIKAT e. Melayu Soenda Berita 11. Para anggota Perhimpunan Indonesia ada yang bersifat radikal revolusioner dan bersifat moderat. Kelompok radikal setelah menyelesaikan studinya kembali ke Indonesia dan pada tahun 1927 bergabung dengan para pejuang Indonesia dan mendirikan... a. PKI b. PNI c. Indische Partij d. Parindra e. Partindo 12. Perhimpunan Indonesia melakukan kontak badan-badan internasional, salah satunya dengan Association I Etude Des Civilisation Orientales yang didirikan tahun 1925 di negara... a. Belanda b. Amerika Serikat c. Paris d. Jerman e. Australia 13. Pemerintah kolonial Belanda mencurigai gerakan Perhimpunan Indonesia, akibatnya para pemimpin Perhimpunan Indonesia ditangkap. Moh. Hatta membuat pidato pembelaan dengan judul... a. Kebebasan Indonesia b. Kekejaman Kolonial c. Indonesia Merdeka d. Indonesia Menggugat e. Kebebasan Individu 14. Pada awalnya Perhimpunan Indonesia bernama Indische Vereeniging merupakan suatu perkumpulan yang bersifat... a. Ekonomi

80 162 b. Keagamaan c. Perdagangan d. Politik e. Sosio-kultural 15. Pada tahun 1922 Indische Vereeniging diubah namanya menjadi Indonesische Vereeniging dan pada tahun 1925 diganti nama baru yaitu Perhimpunan Indonesia. Pada tahun 1924 organisasi ini mengutamakan masalah... a. Sosial b. Keagamaan c. Ekonomi d. Budaya e. Politik Kunci Jawaban: 6. C 6. C 11. B 7. A 7. A 12. C 8. A 8. B 13. C 9. B 9. E 14. E 10. E 10. A 15. E Penskoran Setiap soal bobot skornya 1 Nilai akhir : Perolehan skor X 100 Skor maksimal Sewon, 9 Februari 2013 Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Marharjono, S.pd NIP Venti Trilastari NIM

81 163 Lampiran 15. Foto Proses Pembelajaran Proses pembelajaran menggunakan Paired Storytelling (Bercerita Berpasangan) Pada Siklus I Proses pembelajaran menggunakan Paired Storytelling (Bercerita Berpasangan) Pada Siklus II

82 Proses Wawancara dengan Siswa 164

83 Proses Wawancara dengan Guru 165

Nasionalisme Liberalisme Sosialisme Demokrasi Pan-Islamisme

Nasionalisme Liberalisme Sosialisme Demokrasi Pan-Islamisme Nasionalisme Liberalisme Sosialisme Demokrasi Pan-Islamisme Nasionalisme berasal dari kata nation(bahasa Inggris) dan natie (bahasa Belanda) yang berarti bangsa. sebab-sebab munculnya perasaan nasionalisme

Lebih terperinci

SEBAB MUNCULNYA NASIONALISME

SEBAB MUNCULNYA NASIONALISME NASIONALISME Nasionalisme diartikan sebagai perangkat nilai atau sistem legitimasi baru yang mendasari berdirinya sebuah negara baru Dekolonisasi diartikan sebagai proses menurunnya kekuasaan negara-negara

Lebih terperinci

ZAMAN PERGERAKAN NASIONAL

ZAMAN PERGERAKAN NASIONAL ZAMAN PERGERAKAN NASIONAL Faktor ekstern dan intern lahirnya nasionalisme Indonesia. Faktor ekstern: Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 yang menyadarkan dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk

Lebih terperinci

KISI-KISI SEJARAH KELAS XI IPS

KISI-KISI SEJARAH KELAS XI IPS 2.1. Menganalisis Kolonialisme dan Imperialisme Perkembangan Pengaruh Barat di Barat dan Perubahan Merkantilisme dan Ekonomi, dan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat di pada masa Kolonial Demografi, Kapitalisme

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA

PERKEMBANGAN PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA PERKEMBANGAN PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA A. LATAR BELAKANG MUNCULNYA PERGERAKAN KEBANGSAAN Politik DRAINAGE Belanda mengeruk kekayaan dari negara Indonesia untuk kepentingan dan kesejahteraan negara

Lebih terperinci

SOAL PERGERAKAN NASIONAL IPS KELAS X

SOAL PERGERAKAN NASIONAL IPS KELAS X SOAL PERGERAKAN NASIONAL IPS KELAS X Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar! 1. Budi Utomo disebut sebagai organisasi pelopor Pergerakan Nasional, karena a. Corak perjuangannya terorganisir dan

Lebih terperinci

BAB 6: SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL

BAB 6: SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL www.bimbinganalumniui.com 1. Kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang tahun 1904 1905 membuktikan bahwa Jepang sanggup menyamai bahkan melebihi salah satu negara Barat. Kemenangan Jepang tahun 1905 menyadarkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kebijakan Politik Etis dalam bidang pendidikan yang diberlakukan oleh

I. PENDAHULUAN. Kebijakan Politik Etis dalam bidang pendidikan yang diberlakukan oleh 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan Politik Etis dalam bidang pendidikan yang diberlakukan oleh pemerintah Hindia Belanda memang membuka kesempatan banyak bagi pemudapemuda Indonesia

Lebih terperinci

Kajian IPS Mengenai Zaman Pergerakan Nasional

Kajian IPS Mengenai Zaman Pergerakan Nasional Kajian IPS Mengenai Zaman Pergerakan Nasional Oleh: Didin Saripudin Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Konsep IPS-Sejarah dalam Memaknai Zaman Pergerakan Nasional di Indonesia

Lebih terperinci

Komunisme dan Pan-Islamisme

Komunisme dan Pan-Islamisme Komunisme dan Pan-Islamisme Tan Malaka (1922) Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009 Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMA/MA. : Program : Ilmu Pengetahuan Sosial Mata Pelajaran : Sejarah Kelas/Semester : XI/2 Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perkembangan Bangsa Indonesia sejak

Lebih terperinci

PKN 1 RANGKUMAN SEJARAH SUMPAH PEMUDA, MAKNA DAN ARTI PENTING SUMPAH PEMUDA

PKN 1 RANGKUMAN SEJARAH SUMPAH PEMUDA, MAKNA DAN ARTI PENTING SUMPAH PEMUDA PKN 1 RANGKUMAN SEJARAH SUMPAH PEMUDA, MAKNA DAN ARTI PENTING SUMPAH PEMUDA NOVI TRISNA ANGGRAYNI NIM 14144600199 PGSD A5-14 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 2014 A. Istilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nasionalisme adalah suatu konsep dimana suatu bangsa merasa memiliki suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes (Chavan,

Lebih terperinci

KISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK

KISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK KISI-KISI UKG 2015 SEJARAH Indikator Pencapaian b c d e 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, 1.1 Memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek

Lebih terperinci

SEKILAS SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL

SEKILAS SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL SEKILAS SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL Oleh: Yustina Hastrini Nurwanti (Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta) I.Pendahuluan Kebangkitan nasional adalah masa di mana bangkitnya rasa dan semangat persatuan,

Lebih terperinci

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

Ebook dan Support CPNS   Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com: SEJARAH NASIONAL INDONESIA 1. Tanam paksa yang diterapkan pemerintah colonial Belanda pada abad ke-19 di Indonesia merupakan perwujudan dari A. Dehumanisasi masyarakat Jawa B. Bekerjasama dengan Belanda

Lebih terperinci

PERJUANGAN PERGERAKAN BANGSA INDONESIA. Taat, Nasionalisme dan Jatidiri Bangsa,

PERJUANGAN PERGERAKAN BANGSA INDONESIA. Taat, Nasionalisme dan Jatidiri Bangsa, PERJUANGAN PERGERAKAN BANGSA INDONESIA Budi Utomo Tanda-tanda lahirnya gerakan nasional yang teratur mulai tampak saat Budi Utomo mucul pada tahun 20 Mei 1908. Perkumpulan ini beranggotakan kaum intelektual

Lebih terperinci

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) 66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 1. Memahami permasalahan sosial berkaiatan dengan pertumbuhan jumlah penduduk

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 1. Memahami permasalahan sosial berkaiatan dengan pertumbuhan jumlah penduduk RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Alokasi Waktu : SMP N 14 Bandung : Ilmu Pengetahuan Sosial : VIII/1 : 1. Memahami

Lebih terperinci

PEDOMAN PRAKTIKUM.

PEDOMAN PRAKTIKUM. PEDOMAN PRAKTIKUM 1 PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SEJARAH Oleh : SUPARDI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Lebih terperinci

Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Barat Sebelum dan Setelah Abad 20

Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Barat Sebelum dan Setelah Abad 20 Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Barat Sebelum dan Setelah Abad 20 Anggota kelompok 3: 1. Ananda Thalia 2. Budiman Akbar 3. Farrel Affieto 4. Hidayati Nur Trianti Strategi Perlawanan

Lebih terperinci

GERAKAN KEBANGSAAN DI INDONESIA SAKINA MAWARDAH

GERAKAN KEBANGSAAN DI INDONESIA SAKINA MAWARDAH GERAKAN KEBANGSAAN DI INDONESIA SAKINA MAWARDAH PAHAM-PAHAM YANG MENDASARI MUNCULNYA PERGERAKAN NASIONAL NASIONALISME Perasaan cinta terhadap bangsa dan tanah airnya, timbul karena adanya kesamaan sejarah,

Lebih terperinci

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) 66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 Mata Pelajaran : Program Studi IPA (Sejarah) Kelas/Semester : XI/1 Materi Pokok : Kerajaan Kutai dan Tarumanegara Pertemuan Ke- : 1 Alokasi Waktu : 1 x pertemuan

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD)

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD) KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA No (IPK) 1 Pedagogik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, sosial, kultural, emosional, dan intelektual Memahami karakteristik peserta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan untuk meraih visi tersebut adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan untuk meraih visi tersebut adalah sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tempat Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian SMAN 1 Sewon berlokasi di Jalan Parangtritis Km 5, Kabupaten Bantul, Provinsi Yogyakarta. Visi yang

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Program : Ilmu Pengetahuan Sosial Mata Pelajaran : Kelas/Semester : X1/2 Standar : 2. Menganalisis Perkembangan bangsa sejak masuknya pengaruh Barat sampai dengan Pendudukan

Lebih terperinci

TUGAS KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH

TUGAS KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH TUGAS KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. Disusun Oleh : Richi Ardianto 11.11.5468 Kelompok F S1 TI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia di jajah oleh bangsa Eropa kurang lebih 350 tahun atau 3.5 abad, hal ini di hitung dari awal masuk sampai berakhir kekuasaannya pada tahun 1942. Negara eropa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad ke 20 bukan hanya menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia, akan tetapi dalam hal gerakan-gerakan anti penjajahan yang bermunculan di masa ini menarik perhatian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MA Al-Falaah Lekisrejo yang berlokasi di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MA Al-Falaah Lekisrejo yang berlokasi di BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MA Al-Falaah Lekisrejo yang berlokasi di Batumarta III, Kecamatan Lubuk Raja, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan (32152).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang India merdeka pada tanggal 15 Agustus 1947. Kemerdekaan India diperjuangkan melalui perlawanan fisik maupun perlawanan non fisik. Perlawanan fisik di India salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Politik etis adalah politik balas budi atau politik kehormatan, namun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Politik etis adalah politik balas budi atau politik kehormatan, namun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Politik etis adalah politik balas budi atau politik kehormatan, namun tidak lepas dari intrik-intrik politik dan memiliki tujuan didalamnya, hal yang pada awalnya

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: 03Fakultas Oni FASILKOM PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA ERA PRA KEMERDEKAAN & ERA KEMERDEKAAN Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Sistem Informasi

Lebih terperinci

Latihan Soal UM Unair 2015 IPS MATEMATIKA

Latihan Soal UM Unair 2015 IPS MATEMATIKA Latihan Soal UM Unair 05 IPS ----------------------------------------------------------------- @ujiantulis.com MATEMATIKA. Pernyataan yang mempunyai nilai kebenaran sama dengan pernyataan Jika 9 habis

Lebih terperinci

Pijar-Pijar Gagasan Soekarno

Pijar-Pijar Gagasan Soekarno Peringatan Hari Lahir Pancasila - 01 Juni 2015 11:20 wib Pijar-Pijar Gagasan Soekarno Faisal Ismail, Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta PADA sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596

I. PENDAHULUAN. Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596 berlakulah dualisme hukum di Indonesia, yaitu di samping berlakunya hukum Belanda kuno

Lebih terperinci

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup. 13. Mata Pelajaran Sejarah Untuk Paket C Program IPS A. Latar Belakang Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan masyarakat di masa lampau

Lebih terperinci

PENGARUH PERHIMPUNAN INDONESIA TERHADAP PERGERAKAN NASIONAL DI INDONESIA TAHUN SKRIPSI. Oleh. Chita Putri Lustiahayu NIM

PENGARUH PERHIMPUNAN INDONESIA TERHADAP PERGERAKAN NASIONAL DI INDONESIA TAHUN SKRIPSI. Oleh. Chita Putri Lustiahayu NIM PENGARUH PERHIMPUNAN INDONESIA TERHADAP PERGERAKAN NASIONAL DI INDONESIA TAHUN 1908-1928 SKRIPSI Oleh Chita Putri Lustiahayu NIM 090210302024 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Pancasila dalam kajian sejarah perjuangan bangsa

Pancasila dalam kajian sejarah perjuangan bangsa Mata Kuliah Pancasila Modul ke: Pancasila dalam kajian sejarah perjuangan bangsa Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Panti Rahayu, SH, MH Program Studi MANAJEMEN PANCASILA ERA PRA DAN ERA KEMERDEKAAN 2 Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PARTAI POLITIK PADA MASA PENJAJAHAN

BAB I PARTAI POLITIK PADA MASA PENJAJAHAN BAB I PARTAI POLITIK PADA MASA PENJAJAHAN Kepartaian yang terjadi di Indonesia, sudah mulai tumbuh dan berkembang sejak masa kolonial Belanda, untuk hal yang menarik untuk disimak dalam buku ini, dimulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan kuat dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan kuat dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan kuat dalam persepsi bangsa Indonesia tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. historis. Dalam kamus besar bahasa Indonesia tinjauan berarti menjenguk,

II. TINJAUAN PUSTAKA. historis. Dalam kamus besar bahasa Indonesia tinjauan berarti menjenguk, 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Konsep Tinjauan Historis Pada dasarnya konsep tinjauan historis terdiri dari atas dua kata yaitu tinjauan dan historis. Dalam kamus besar bahasa Indonesia

Lebih terperinci

SILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA BARU PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1

SILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA BARU PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1 SILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA BARU PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1 FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL SILABUS Fakultas

Lebih terperinci

Review Roman "Anak Semua Bangsa" : Anak Semua Bangsa : Pramoedya Ananta Toer : Lentera Dipantara. Tahun Terbit : 2006 Jumlah Halaman : 539 Halaman

Review Roman Anak Semua Bangsa : Anak Semua Bangsa : Pramoedya Ananta Toer : Lentera Dipantara. Tahun Terbit : 2006 Jumlah Halaman : 539 Halaman Review Roman "Anak Semua Bangsa" Judul : Anak Semua Bangsa Penulis : Pramoedya Ananta Toer Penerbit : Lentera Dipantara Kota Terbit : Jakarta Tahun Terbit : 2006 Jumlah Halaman : 539 Halaman Dapatkah sebuah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab V, penulis memaparkan kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian secara keseluruhan yang dilakukan dengan cara studi literatur yang data-datanya diperoleh

Lebih terperinci

PANCASILA ERA PRA KEMERDEKAAN

PANCASILA ERA PRA KEMERDEKAAN Modul ke: PANCASILA ERA PRA KEMERDEKAAN Fakultas Muhamad Rosit, M.Si. Program Studi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN Soekarno pernah mengatakan jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Kompetensi dalam

Lebih terperinci

FOTO KEGIATAN SIKLUS I

FOTO KEGIATAN SIKLUS I FOTO KEGIATAN SIKLUS I FOTO KEGIATAN SIKLUS II Lampiran : Observasi data LEMBAR OBSERVASI 1 Mata pelajaran : IPS Sejarah Kelas/Semester : VIII C / I (satu) Hari/tanggal : Kamis, 29 September 2011 Fokus

Lebih terperinci

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar. Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama

Lebih terperinci

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI Matakuliah : Agama (Islam, Kristen, Khatolik)* Deskripsi :Matakuliah ini mengkaji tentang

Lebih terperinci

Hasil Wawancara dengan Siswa. 1. Bagaimanakah cara mengajar guru PKn anda pada saat pembelajaran dikelas?

Hasil Wawancara dengan Siswa. 1. Bagaimanakah cara mengajar guru PKn anda pada saat pembelajaran dikelas? Hasil Wawancara dengan Siswa Nama : Kendy Mayo Kelas : XI IPS 2 1. Bagaimanakah cara mengajar guru PKn anda pada saat pembelajaran dikelas? Jawab : menerangkan dengan menggunakan LCD, ada tanya jawab.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang BAB V KESIMPULAN Sutan Sjahrir dan Tan Malaka merupakan dua contoh tokoh nasional yang memberikan segenap tenaga dan pikirannya pada masa kemerdekaan. Kajian terhadap pemikiran dua tokoh tersebut, tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Paparan Data Pra Tindakan Setelah seminar proposal dilaksanakan yang diikuti oleh 12 mahasiswa serta seorang dosen pembimbing yaitu

Lebih terperinci

Rangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR

Rangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR Rangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/Semester : VI / I Alokasi Waktu : 6 x 35 Menit Standar Kompetensi 1. Menghargai nilai-nilai juang dalam proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemuda sebagai generasi penerus sebuah bangsa, kader Selakigus aset. pengawasan pelaksanaan kenegaraan hingga saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Pemuda sebagai generasi penerus sebuah bangsa, kader Selakigus aset. pengawasan pelaksanaan kenegaraan hingga saat ini. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemuda sebagai generasi penerus sebuah bangsa, kader Selakigus aset masyarakat. Seseorang atau komunitas manusia muda yang biasa di identikan dengan ke dinamisan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila Dalam Sejarah Perjuangan Bangsa (Pra Kemerdekaan) Fakultas MKCU Drs. AMIRUDDIN, S.P.d. MM Program Studi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN Soekarno pernah mengatakan

Lebih terperinci

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN Nama : DIMAS DWI PUTRA Kelas : XII MIPA 3 SMAN 1 SUKATANI 2017/3018 Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 dengan melalui Konstituante dan rentetan peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI PPG SM3T PRODI PENDIDIKAN SEJARAH TAHUN 2014

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI PPG SM3T PRODI PENDIDIKAN SEJARAH TAHUN 2014 KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI PPG SM3T PRODI PENDIDIKAN SEJARAH TAHUN 2014 No 1. Memahami materi ajar sesuai dengan kurikulum Dasar 1.1 Menganalisis kehidupan awal manusia di bidang kepercayaan, sosial,

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktek Pengalaman Lapangan Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan diawali dengan dilaksanakannya pembekalan. Pembekalan ini dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Materi dalam pembelajaran IPS mengandung konsep-konsep yang lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. Materi dalam pembelajaran IPS mengandung konsep-konsep yang lebih BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan di sekolah dasar. IPS menjadi pelajaran yang penting karena melalui IPS siswa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari skripsi dengan judul GEJOLAK PATANI DALAM PEMERINTAHAN THAILAND (Kajian Historis Proses Integrasi Rakyat Patani

Lebih terperinci

Waktu : 6 x 45 Menit (Keseluruhan KD)

Waktu : 6 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Waktu : 6 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi : 5. Menghargai persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan. Kompetensi Dasar : 5.1. Mendeskripsikan kedudukan warga negara

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 KISI-KISI PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 Nama Sekolah : SMA Islam Al-Azhar BSD Alokasi Waktu : 90 menit Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Jumlah Soal : 50 Kelas / Semester : XI / Ganjil Bentuk Soal : Pilihan

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional

Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional Oleh : Andy Wijaya NIM :125110200111066 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Malang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki peranan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat perdagangan. Aceh banyak menghasilkan lada dan tambang serta hasil hutan. Oleh karena itu, Belanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. political competition and struggles, in which the media, as institution, take a. position (Kahan, 1999: 22).

BAB I PENDAHULUAN. political competition and struggles, in which the media, as institution, take a. position (Kahan, 1999: 22). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah These approaches and almost all the specific literature on media and politics have in common a view of the media as refelction of the society s political competition

Lebih terperinci

MODUL POLA KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL HINGGA KEMERDEKAAN MATERI : HUBUNGAN POLITIK ETIS DENGAN PERGERAKAN NASIONAL

MODUL POLA KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL HINGGA KEMERDEKAAN MATERI : HUBUNGAN POLITIK ETIS DENGAN PERGERAKAN NASIONAL MODUL POLA KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL HINGGA KEMERDEKAAN MATERI : HUBUNGAN POLITIK ETIS DENGAN PERGERAKAN NASIONAL Fredy Hermanto, S. Pd., M.Pd. PPG DALAM JABATAN Kementerian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Organisasi ekstra universitas merupakan organisasi mahasiswa yang aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi ekstra universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau, disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan yang terdapat dimasa kini. Perspektif sejarah selalu menjelaskan ruang,

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktek Pengalaman Lapangan Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan diawali dengan dilaksanakannya pembekalan. Pembekalan ini dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Modul ke: Pancasila Kajian sejarah perjuangan bangsa Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Lahirnya Pancasila Pancasila yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia

Lebih terperinci

RESUME BUKU. : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah Pergerakan Nasional Dari. Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2)

RESUME BUKU. : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah Pergerakan Nasional Dari. Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2) RESUME BUKU Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional dari Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2) Penulis : Sartono Kartodirdjo Judul : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah

Lebih terperinci

PERANG DI INDONESIA. Pada tahun 1942, Jepang menjajah Indonesia. Betapa kejamnya Jepang terhadap Indonesia, sampai

PERANG DI INDONESIA. Pada tahun 1942, Jepang menjajah Indonesia. Betapa kejamnya Jepang terhadap Indonesia, sampai Karim 1 Mahir Karim Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 9 September 2011 PERANG DI INDONESIA Pada tahun 1942, Jepang menjajah Indonesia. Betapa kejamnya Jepang terhadap Indonesia, sampai ada orang Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensinya

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktek Pengalaman Lapangan Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan diawali dengan dilaksanakannya pembekalan. Pembekalan ini dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

PEMETAAN STANDAR ISI

PEMETAAN STANDAR ISI PEMETAAN STANDAR ISI MATA PELAJARAN KELAS / SEMESTER : SEJARAH : X I IPS / I STANDART KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR THP INDIKATOR THP MATERI POKOK 1. Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia pada masa negara-negara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Faktor apa yang menyebabkan timbulnya kesulitan belajar siswa bidang studi SKI Belajar adalah hal yang menyenangkan dan kadang-kadang sedikit membosankan tergantung

Lebih terperinci

Syafrizal Helmi Staff Ahli Rektor USU bidang Kemahasiswaan

Syafrizal Helmi Staff Ahli Rektor USU bidang Kemahasiswaan Syafrizal Helmi Staff Ahli Rektor USU bidang Kemahasiswaan Dalam sejarah perjuangan bangsa, kepeloporan pemuda selalu tampil sebagai kekuatan penentu. Mereka adalah kelompok intelektual yang karena usia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV semester genap SD Negeri Wringinputih 02 yang berjumlah 30 siswa dan SD Negeri

Lebih terperinci

PEDOMAN OBSERVASI PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (TAI) TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN

PEDOMAN OBSERVASI PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (TAI) TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN Lampiran 1 84 Lampiran 2 85 86 Lampiran 3 PEDOMAN OBSERVASI PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (TAI) TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hampir bersamaan muncul gerakan-gerakan pendaulatan dimana targetnya tak

BAB I PENDAHULUAN. hampir bersamaan muncul gerakan-gerakan pendaulatan dimana targetnya tak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Periode 1945-1949 merupakan tahun-tahun ujian bagi kehidupan masyarakat Indonesia, karena selalu diwarnai dengan gejolak dan konflik sebagai usaha untuk merebut dan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan PPL Sebelum dilaksanakannya program-program PPL yang sudah tersusun dalam suatu rumusan, maka perlu diadakan persiapan-persiapan agar program

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN: SEJARAH INDONESIA (WAJIB)

SILABUS MATA PELAJARAN: SEJARAH INDONESIA (WAJIB) SILABUS MATA PELAJARAN: SEJARAH INDONESIA (WAJIB) Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 21 JAKARTA Kelas : XI Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati

Lebih terperinci

1.1.1 Peristiwa Penting dalam Perkembangan Bahasa Indonesia

1.1.1 Peristiwa Penting dalam Perkembangan Bahasa Indonesia Mengenal suatu bangsa, salah satunya lewat cermin bahasanya, merupakan pepatah yang tidak pernah terbantahkan. Mengenal bangsa Indonesia melalui bahasa Indonesia merupakan kewajiban yang patut diwariskan

Lebih terperinci

Siapa pendiri SDI??? Tirto Adisuryo pernah mendirikan Sarekat Dagang Islamiyah di Bogor 1909 Tirto mendapat dukungan dari keluarga Badjanet

Siapa pendiri SDI??? Tirto Adisuryo pernah mendirikan Sarekat Dagang Islamiyah di Bogor 1909 Tirto mendapat dukungan dari keluarga Badjanet Sarekat Islam Siapa pendiri SDI??? Tirto Adisuryo pernah mendirikan Sarekat Dagang Islamiyah di Bogor 1909 Tirto mendapat dukungan dari keluarga Badjanet (keturunan arab) Tujuan SDI Bogor adalah meningkatkan

Lebih terperinci

Wawasan Kebangsaan. Dewi Fortuna Anwar

Wawasan Kebangsaan. Dewi Fortuna Anwar Wawasan Kebangsaan Dewi Fortuna Anwar Munculnya konsep Westphalian State Perjanjian Westphalia 1648 yang mengakhiri perang 30 tahun antar agama Katholik Roma dan Protestan di Eropa melahirkan konsep Westphalian

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

BAB II SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA BAB II SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA Kompetensi Dasar Mahasiswa memiliki kemampuan untuk menjelaskan sejarah, kedudukan, dan fungsi BAHASA INDONESIA 2.1 Pengantar Materi bab dua ini bertujuan

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP XI TAHUN SMA ISLAM AL AZHAR BSD

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP XI TAHUN SMA ISLAM AL AZHAR BSD KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP XI TAHUN 2015-2016 SMA ISLAM AL AZHAR BSD Jenis sekolah : SMA/ XI IIS&MIA Jumlah soal : 40 butir Mata pelajaran : SEJARAH INDONESIA Bentuk soal/tes

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Paparan Data a. Pra Tindakan Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengadakan observasi awal di MI Al-Hidayah 02 Betak Kalidawir

Lebih terperinci

Sejarah Penjajahan Indonesia

Sejarah Penjajahan Indonesia Sejarah Penjajahan Indonesia Masa penjajahan Indonesia tidak langsung dimulai ketika orang-orang Belanda pertama kali menginjakkan kaki di Nusantara pada akhir abad ke-16. Sebaliknya, proses penjajahan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah :... Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas I Semester : V/II Alokasi Waktu : 9 x 35 menit Pert. 6 (3 minggu) - Pert. 7 8 ( minggu) I. Standar

Lebih terperinci

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Hari / Tanggal : SENIN, 27 NOPEMBER 2017

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Hari / Tanggal : SENIN, 27 NOPEMBER 2017 PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring Telp. (0361) 981 681 SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. media atau saluran tertentu. (A. Muis, 2001 : 37) Masyarakat dapat mendengarkan informasi tentang kesehatan, pendidikan,

BAB 1 PENDAHULUAN. media atau saluran tertentu. (A. Muis, 2001 : 37) Masyarakat dapat mendengarkan informasi tentang kesehatan, pendidikan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Radio merupakan media massa auditif, yakni dikonsumsi telinga atau pendengaran. Radio sebagai sarana komunikasi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No.0179/O/1977. Pada tanggal 21 Agustus 1981 kepala sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No.0179/O/1977. Pada tanggal 21 Agustus 1981 kepala sekolah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Sekolah 1. Sejarah Singkat SMA N 1 Kalasan SMA Negeri 1 Kalasan berdiri sejak 1 Agustus 1965 sebagai SMA 5 Yogyakarta Filial Kalasan dengan SK No.B 3259/B.3a/K/65,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pratindakan Peneliti melakukan observasi sebelum melaksanakan penelitian. Observasi bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa

Lebih terperinci

jumlah siswa sebanyak 423, maka jumlah kelas terbagi menjadi 12 kelas.

jumlah siswa sebanyak 423, maka jumlah kelas terbagi menjadi 12 kelas. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Candimulyo Magelang yang terletak di JL. Candimulyo, KM. 4, Candimulyo, Magelang. SMA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Olahraga bulutangkis..., Hary Setyawan, FIB UI, Universitas Indonesia. Universitas Indonesia

BAB V KESIMPULAN. Olahraga bulutangkis..., Hary Setyawan, FIB UI, Universitas Indonesia. Universitas Indonesia BAB V KESIMPULAN Pada tahun 1930-an merupakan masa-masa krisis ekonomi yang melanda disebagian besar dunia. Krisis ekonomi ini berdampak pula di wilayah Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Krisis yang

Lebih terperinci