SOAL PERGERAKAN NASIONAL IPS KELAS X

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SOAL PERGERAKAN NASIONAL IPS KELAS X"

Transkripsi

1 SOAL PERGERAKAN NASIONAL IPS KELAS X Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar! 1. Budi Utomo disebut sebagai organisasi pelopor Pergerakan Nasional, karena a. Corak perjuangannya terorganisir dan sistematis b. Kesadaran nasional tokoh-tokohnya sangat tinggi c. Bersifat kompromi dengan kaum penjajah d. Organisasinya didirikan oleh kaum terpelajar e. Jasanya besar terhadap kemajuan politik 2. Kemenangan Jepang atas Rusia mempengaruhi pergerakan nasional sebab a. Rusia adalah imperislisme di Asia b. Bangsa Jepang adalah keturunan Dewa Matahari c. Bangsa Jepang adalah bangsa Asia yang terkuat d. Jepang mempunyai semangat kebangkitan bangsa Asia Timur Raya e. Dapat mengangkat semangat dan harga diri bangsa Asia termasuk 3. Dibawah ini faktor-faktor dari luar negeri yang melatar belakangi munculnya pergerakan nasional, kecuali a. Masuknya paham-paham baru dari Eropa b. Perang kemerdekaan Amerika c. Bangkitnya nasionalisme India d. Kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905 e. Bangkitnya gerakan nasionalisme Mesir dan Turki 4. Perhatikan informasi berikut! 1) Kemenangan Jepang atas Rusia 2) Lahirnya cerdik cendekiawan 3) Gerakan Turki Muda 4) Adanya penderitaan akibat penjajahan Berdasarkan informasi di atas yang termasuk pengaruh internal bangkitnya nasionalisme adalah nomor a. 1 dan 2 b. 2 dan 4 c. 3 dan 4 d. 1, 2, dan 3 e. 1, 2, 3 dan 4 5. Di bawah ini yang bukan merupakan organisasi pergerakan di bidang politik yang menggunakan strategi perjuangan radikal non kooperatif adalah a. Partai Nasional b. Partai Komunis c. Perhimpunan d. Partai Raya e. Indische Partij 6. Pada perkembangan berikutnya, Budi Utomo kurang diminati oleh golongan muda, hal ini disebabkan oleh beberapa factor dibawah ini, kecuali a. Budi Utomo lebih mementingkan golongan priyayi b. Budi Utomo lebih mengutamakan reaksi Belanda daripada reaksi rakyat c. Budi Utomo tidak berpolitik d. Budi Utomo termasuk dalam wadah PPPKI e. Budi Utomo lebih mementingkan pemakaian bahasa Belanda daripada bahasa 7. Dari Pernyataan di bawah ini di antaranya merupakan tokoh Tiga Serangkai yang mendirikan Indische Partij 1. Sutomo 2. Dowes Dekker 3. Dr. Wahidin Sudirihusodo 1

2 4. Ki Hajar Dewantara 5. Dr. Cipto Mangunkusumo Nama tokoh tiga serangkai tersebut adalah a. 1, 2, 3 b. 1, 2, 4 c. 1, 3, 5 d. 2, 4, 5 e. 3, 5, 5 8. Sejak tahun 1915 Budi Utomo yang sudah memudar pamornya melakukan kegiatan politik, di antara kegiatankegiatan politiknya adalah sebagai berikut, kecuali a. Bergabung dalam wadah PPPKI b. Mengusulkan dibentuknya Volksraad c. Ikut duduk sebagai anggota Volksraad d. Mengusulkan dibentuknya Indie Weerbaar e. Sebagai sponsor utama pelaksanaan Kongres Pemuda II 9. Budi Utomo sebagai organisasi pergerakan nasional merumuskan tujuannya secara samarasamar, yaitu a. Mencapai raya b. Memajukan kaum pribumi c. Mencapai kemerdekaan d. Memajukan pendidikan dan kebudayaan e. Kemajuan bagi hindia 10. Ki Hajar Dewantara mengkritik tajam pemerintah colonial Belanda melalui tulisannya dalam harian De Express yang berjudul a. Max Havelaar b. Oetoesan Hindia c. Nolimentagere d. menggugat e. Als en Nedelader Was 11. PNI, Indische Partij, dan Sarekat Islam bersikap "Nonkoperatif' terhadap pemerintah kolonial, artinya... a. menolak kerja sama dengan organisasi berbeda paham b. tidak memiliki badan usaha koperasi b. menentang imperialisme dan kolonialisme c. d.menolak bekerja sama dengan pemerintah Belanda d. e.tidak bersedia duduk dalam pemerintahan Belanda 12. Pecahnya Sarekat Islam menjadi dua yaitu SI putih dan SI merah karena a. Sarekat Islam berorientasi ke bidang politik b. Sarekat Islam dinilai tidak nasionalis oleh sebagian anggotanya c. Karena sebagian anggotanya terpengaruh oleh ajaran ISDV d. Tidak adanya kerjasama yang baik antara golongan tua dan muda e. Kegiatan Sarekat Islam selalu di awasi oleh pemerintah kolonialis 13. Lahirnya Sarekat Dagang Islam dilatar belakangi oleh a. Memajukan pedagang pribumi agar dapat bersaing dengan pegagang dari arab b. Semangat persatuan pedagang Islam untuk menghadapi kegiatan ekonomi orang Cina c. Memonopoli perdagangan yang dilakukan oleh pedagang Eropa di pulau Jawa d. Pedagang Cina dan Eropa bersatu mematikan industri rumah tangga masyarakat e. Kehidupan para pedagang Islam yang semakin menjauh dari ajaran murni agama Islam 14. Sarekat Islam yang berdiri pada tahun 1912 dalam waktu relative singkat berkembang pesat dan memiliki anggota yang sangat banyak. Hal ini disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut, kecuali a. Sarekat islam berpolitik dan membela rakyat kecil b. Sarekat Islam dipimpin oleh tokohtokoh kharismatik c. Mayoritas penduduk beragama Islam d. Keanggotaan Sarekat Islam bersifat terbuka dan merakyat 2

3 e. Sarekat Islam mendapat restu dan perlindungan dari pemerintah Belanda 15. Pada tahun 1913 nama Indische Partij diubah namanya menjadi Insulinde. Perubahan nama ini dimaksudkan agar a. Diperkenankan duduk dalam Volksraad b. Tujuan mencapai kemerdekaan menjadi lebih tegas c. Pemerintah Belanda memperlunak sikapnya terhadap Indische Partij d. Pemerintah Belanda mendukung perjuangan Indische Partij e. Mengubah sikap kooperatif menjadi non kooperatif 16. Perhatikan data berikut! 1. dr. Wahidin Sudirohusodo 2. dr. Sutomo 3. R.M.Tirtokusumo 4. Dowes Dekker 5. Suwardi Suryaningrat 6. dr. Cipto Mangunkusumo Dari data di atas, Indische Partij dibentuk pada tahun 1912 di Bandung oleh tiga serangkai yang ditunjukkan oleh nomor a. 1, 2, dan 3 b. 1, 3, dan 4 c. 2, 3, dan 5 d. 2, 4, dan 5 e. 4, 5, dan Kata dipergunakan pertama kali sebagai nama organisasi pergerakan oleh a. Partai Nasional b. Perhimpunan Pelajar-pelajar c. Partai Raya d. Partai e. Perhimpunan 18. Tujuan utama GAPI adalah a. berparlemen b. merdeka penuh c. berpemerintahan sendiri d. berstatus dominion e. diperintah bersama dan Belanda 19. Akibat kegagalan petisi Sotardjo, Parindra memprakarsai berdirinya pembentukan konsentrasi politik baru, yaitu a. GAPI b. PPPKI c. Gerindo d. Partindo e. Fraksi Nasional 20. Perhatikan data di bawah ini! 1. Self Help 2. Nonkooperatif 3. bersifat Marhaenisme 4. Kooperatif 5. Radikal Dari data di atas yang merupakan asas PNI ditunjukkan oleh nomor a. 1, 2, dan 3 b. 1,2, dan 4 c. 2, 3, dan 4 d. 2, 4, dan 5 e. 3, 4, dan Pembubaran PNI oleh Mr. Sartono tanpa mayoritas suara pada tahun 1931 dilatar belakangi oleh a. Adanya krisis ekonomi (malaise) sejak tahun 1929 b. Adanya penangkapan terhadap tokoh-tokoh PNI c. Adanya pemberontakan di kapal De Zeven Provincien d. Pembentukan vandelandse Club yang sangat anti terhadap kaum pergerakan nasional e. Sikap keras Gubernur Jenderal de Jonge dengan mengeluarkan Wilden Scholen ordonantie 22. Tokoh pendiri organisasi Partai Nasional (PNI) adalah a. Dowes Dekker b. Soetomo c. Soekarno d. Ki Hajar Dewantara e. Abdul Muis 23. Soekarno sebagai salah seorang pemimpin pergerakan nasional bangsa diajukan oleh pemerintah Hindia Belanda ke depan pengadilan di Bandung pada tahun Dalam 3

4 pengadilan tersebut, Soekarno menyampaikan pembelaannnya yang berjudul a. Berdikari b. Vrij c. Merdeka d. Menggugat e. Di bawah Bendera Revolusi 24. Dewan Rakyat yang dibentuk di pada masa pemerintahan Hindia Belanda adalah a. Komintern b. Volksraad c. Burgermeester d. Tweed Kamer e. Eerste Kamer 25. Semula Pergerakan Nasional bersifat moderat, kemudian menjadi lebih radikal. Hal ini disebabkan oleh a. Berkembangnya sosialisme di b. Sikap pemerintah Hindia Belanda sangat keras c. Pemuda berhasil menghimpun kekuatan d. Bangsawan memberi dukungan kepada pergerakan nasional e. Larangan pemerintah Hindia Belanda untuk membentuk partai 26. Organisasi pergerakan nasional di yang anggotanya terbuka untuk orang Indo bukan hanya pribumi adalah a. Budi Utomo b. Indische Partij c. PNI d. Taman Siswa e. Perhimpunan 27. Gabungan organisasi pergerakan PBI dan Budi Utomo, adalah a. Parindra b. GAPI c. Gerindo d. Partai Nasional e. PNI-Baru 28. Organisasi kebangsaan yang mengembangkan kebudayaan suku bangsa Jawa melalui kegiatan pendidikan adalah... a. PNI b. Budi Utomo c. Taman Siswa d. Sarekat Islam e. Indische Partij 29. Organisasi pergerakan nasional yang menganjurkan swadesi dalam bidang ekonomi dan mendirikan Bank Nasional untuk pertama kalinya adalah a. Partindo b. Gerindo c. Parindra d. PNI-Baru e. Budi Utomo 30. Tugas utama komisi Visman adalah a. Membentuk Dewan Rakyat b. Mempersiapkan Merdeka c. Mengantisipasi bahaya-bahaya fasisme yang akan muncul d. Menyelidiki keinginan rakyat mengenai perbaikan pemerintahan e. Mempersiapkan diri bersama rakyat dalam menghadapi bahaya fasisime 31. Salah satu faktor yang menyebabkan Sarikat Islam (SI) berkembang menjadi organisasi massa terbesar adalah... a. tidak diperbolehkannya anggota Sarikat Islam menjadi anggota rangkap organisasi lain b. Sarikat Islam berusaha memajukan para pengusaha dan priyayi c. Sarikat Islam merupakan organisasi legal yang disetujui Belanda d. Daya tarik utama Sarikat Islam adalah azas Islam dan terbuka e. Ruang gerak Sarikat Islam di bidang politik 32. Di bawah ini yang bukan merupakan organisasi pergerakan di bidang politik yang menggunakan strategi perjuangan radikai non kooperatif... a. Partai Nasional b. Partai Komunis c. Perhimpunan d. Partai Raya 4

5 e. Indische Partai 33. Lembaga pendidikan pada masa Pergerakan Nasional yang mengajarkan Nasionalisme adalah... a. Taman Siswa b. Muhammaddiyah c. Adhi Dharma d. Keulamaan Istri e. Jong Java 34. Imperialisme yang menitik beratkan sector ekonomi adalah a. Imperialisme kuno b. Imperialisme modern c. Kapitalisme kuno d. Kapitalisme modern e. Imperialisme Kapitalisme 35. Imperialisme modern bertujuan sebagai berikut, kecuali a. Untuk memperoleh bahan baku b. Mencari daerah pemasaran c. Mencari daerah pertahanan d. Untuk menyebarkan agama Kristen e. Unuk memperoleh tenaga kerja dengan upah murah 36. Inti paham nasionalisme adalah a. Nasionalisme timbul karena dorongan kemaun psikis individu untuk bersosialisasi b. Nasionalisme adalah suatu paham yang menuntut kesetian tertinggi dari individu kepada negaranya c. Nasionalisme adalah hasil dari factor-faktor politik dan ekonomi d. Lahirnya nasinalisme karena persamaan perangai dan tingkah laku e. Nasionalis mesadalah kesadaran warga Negara mengutamakan kelompoknya 37. Ketaatan dan kesetiaan seseorang yang harus diserahkan kepada bangsa dan negaranya merupakan pengertian dari... a. demokrasi b. kapitalisme c. nasionalisme d. sosialisme e. liberalisme 38. Nasionalisme adalah hasil dari faktorfaktor politis, ekonomi, sosial dan intelektual pada suatu taraf tertentu dalam sejarah. Pendapat ini dikemukakan oleh... a. Joseph Ernest Renan b. Louis Snyder c. Otto Bever d. Hans Kohn. e. Adam Smith 39. Pengaruh paham liberalisme di dalah a. Diterapkannya pemerintahan liberal di b. Diterapkannya system landrente di c. Diterapkannya system ekonomi liberal di d. Diberlakukannya system politik etis di e. Diberlakukannya system ekonomi merkantilisme 40. Paham liberalisme dicetuskan oleh golongan borjuis yang menghendaki a. Kebebasan dalam bersaing, berdagang, dan berusaha b. Campur tangan pemerintah dalam mengatur perdagangan c. Pemerintahan yang stabil dan kuat d. Pemerintahan dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat e. Perekonomian Negara cukup diatur oleh para pemilik modal 41. Dibawah ini adalah inti ajaran sosialisme, kecuali a. Semua system ekonomi, pemanfaatan untuk semua, dan bukan untuk perorangan b. Hak milik individu adalah pencurian c. Hak milik harus dibagi-bagikan secara sukarela antar individu d. Perlu adanya kerjasama yang harmonis antara pemilik modal dan kaum buruh e. Golongan kapitalis adalah musuh kaum proletar 42. Orang yang pertama kali menyebarkan paham sosialisme di adalah a. Untung 5

6 b. Muso c. Sneevliet d. Semaun e. Van Burink 43. Organisasi yang menyelenggarakan Kongres Pemuda II tahun 1928 adalah a. Volksraad b. Kepanduan c. Persatuan Bangsa d. Perhimpunan Pelajar e. Pemuda yang berada di Bandung 44. Keadaan bangsa setelah kebangkitan nasionalisme terutama dalam bidang politik adalah a. Mendobrak politik kolonial b. Terbentuknya organisasi politik c. Tidak bekerja sama dengan kolonial d. Bekerja sama dengan pemerintah kolonial e. Berusaha menumbangkan politik kolonial 45. Ajaran Mahatma Gandhi yang menganjurkan tidak bekerja sama dengan pemerintah kolonial adalah... a. Hartal b. Ahimsa c. Swadeshi d. Satyagraha e. Purnaswaraj 46. Ajaran San Min Chu-I dari Dr. Sun Yat Sen meliputi tiga ajaran pokok, yaitu a. Liberalisme, Kapitalisme, Nasionalisme b. Demokrasi, Nasionalisme, Sosialisme c. Komunisme, Sosialisme, Nasionalisme d. Liberalisme, Sosialisme, Komunisme e. Ta oisme, Konfusianisme, Shintoisme 47. Peristiwa yang mendorong perkembangan Imperialisme modern di dunia adalah a. Perang Salib b. Revolusi Industri c. Revolusi Kebudayaan d. Penemuan sumber alam e. Penemuan Negara-negara baru 48. Munculnya paham Nasionalisme di beberapa negara terutama di wilayah Asia dipengaruhi oleh faktor yang terjadi di dalam negeri dan faktor yang terjadi di luar negeri. Yang termasuk faktor yang terjadi di luar negeri adalah... a. adanya penderitaan rakyat b. adanya penindasan dan kesengsaraan c. kenangan akan kejayaan masa lalu d. munculnya golongan cendekiawan e. terjadinya Perang Dunia Pertama 49. Tokoh yang menyatakan bahwa nasionalisme merupakan sekelompok manusia yang memiliki keinginan untuk hidup bersatu adalah a. Ernest Renant d. Adam Smith b. Lothrop Stoddart e. John Locke c. Montesquie 50. Tokoh yang dianggap sebagai pelopor Liberalisme adalah a. John Locke b. Ernest Renant c. Thomas Robert Malthus d. Adam Smith e. David Ricardo 6

SEBAB MUNCULNYA NASIONALISME

SEBAB MUNCULNYA NASIONALISME NASIONALISME Nasionalisme diartikan sebagai perangkat nilai atau sistem legitimasi baru yang mendasari berdirinya sebuah negara baru Dekolonisasi diartikan sebagai proses menurunnya kekuasaan negara-negara

Lebih terperinci

Nasionalisme Liberalisme Sosialisme Demokrasi Pan-Islamisme

Nasionalisme Liberalisme Sosialisme Demokrasi Pan-Islamisme Nasionalisme Liberalisme Sosialisme Demokrasi Pan-Islamisme Nasionalisme berasal dari kata nation(bahasa Inggris) dan natie (bahasa Belanda) yang berarti bangsa. sebab-sebab munculnya perasaan nasionalisme

Lebih terperinci

ZAMAN PERGERAKAN NASIONAL

ZAMAN PERGERAKAN NASIONAL ZAMAN PERGERAKAN NASIONAL Faktor ekstern dan intern lahirnya nasionalisme Indonesia. Faktor ekstern: Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 yang menyadarkan dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk

Lebih terperinci

BAB 6: SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL

BAB 6: SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL www.bimbinganalumniui.com 1. Kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang tahun 1904 1905 membuktikan bahwa Jepang sanggup menyamai bahkan melebihi salah satu negara Barat. Kemenangan Jepang tahun 1905 menyadarkan

Lebih terperinci

Kajian IPS Mengenai Zaman Pergerakan Nasional

Kajian IPS Mengenai Zaman Pergerakan Nasional Kajian IPS Mengenai Zaman Pergerakan Nasional Oleh: Didin Saripudin Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Konsep IPS-Sejarah dalam Memaknai Zaman Pergerakan Nasional di Indonesia

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA

PERKEMBANGAN PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA PERKEMBANGAN PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA A. LATAR BELAKANG MUNCULNYA PERGERAKAN KEBANGSAAN Politik DRAINAGE Belanda mengeruk kekayaan dari negara Indonesia untuk kepentingan dan kesejahteraan negara

Lebih terperinci

PERJUANGAN PERGERAKAN BANGSA INDONESIA. Taat, Nasionalisme dan Jatidiri Bangsa,

PERJUANGAN PERGERAKAN BANGSA INDONESIA. Taat, Nasionalisme dan Jatidiri Bangsa, PERJUANGAN PERGERAKAN BANGSA INDONESIA Budi Utomo Tanda-tanda lahirnya gerakan nasional yang teratur mulai tampak saat Budi Utomo mucul pada tahun 20 Mei 1908. Perkumpulan ini beranggotakan kaum intelektual

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596

I. PENDAHULUAN. Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596 berlakulah dualisme hukum di Indonesia, yaitu di samping berlakunya hukum Belanda kuno

Lebih terperinci

KISI-KISI SEJARAH KELAS XI IPS

KISI-KISI SEJARAH KELAS XI IPS 2.1. Menganalisis Kolonialisme dan Imperialisme Perkembangan Pengaruh Barat di Barat dan Perubahan Merkantilisme dan Ekonomi, dan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat di pada masa Kolonial Demografi, Kapitalisme

Lebih terperinci

Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Barat Sebelum dan Setelah Abad 20

Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Barat Sebelum dan Setelah Abad 20 Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Barat Sebelum dan Setelah Abad 20 Anggota kelompok 3: 1. Ananda Thalia 2. Budiman Akbar 3. Farrel Affieto 4. Hidayati Nur Trianti Strategi Perlawanan

Lebih terperinci

GERAKAN KEBANGSAAN DI INDONESIA SAKINA MAWARDAH

GERAKAN KEBANGSAAN DI INDONESIA SAKINA MAWARDAH GERAKAN KEBANGSAAN DI INDONESIA SAKINA MAWARDAH PAHAM-PAHAM YANG MENDASARI MUNCULNYA PERGERAKAN NASIONAL NASIONALISME Perasaan cinta terhadap bangsa dan tanah airnya, timbul karena adanya kesamaan sejarah,

Lebih terperinci

SEKILAS SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL

SEKILAS SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL SEKILAS SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL Oleh: Yustina Hastrini Nurwanti (Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta) I.Pendahuluan Kebangkitan nasional adalah masa di mana bangkitnya rasa dan semangat persatuan,

Lebih terperinci

ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL ENCEP SUPRIATNA

ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL ENCEP SUPRIATNA ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL ENCEP SUPRIATNA BUDI UTOMO (1908) Digagas oleh dr.wahidin Sudirohusodo untuk dapat menghimpun dana tahun 1906/1907 melakukan propaganda keliling Jawa untuk meluaskan pengajaran

Lebih terperinci

Budi Utomo dr. Wahidin Sudirohusodo Studie Fonds Sutomo Budi Utomo dr. Soetomo Yogyakarta (Indie Weerbaar) Volksraad

Budi Utomo dr. Wahidin Sudirohusodo Studie Fonds Sutomo Budi Utomo dr. Soetomo Yogyakarta (Indie Weerbaar) Volksraad I Love who I'm 1 Lainnya Blog Berikut» Buat Blog Masuk Home Study Time Gallery My Photos About Me Jumat, 16 Mei 2014 SEJARAH : Organisasi dan Pergerakan Nasional Indonesia Budi Utomo Berdirinya Budi Utomo

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab V, penulis memaparkan kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian secara keseluruhan yang dilakukan dengan cara studi literatur yang data-datanya diperoleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad ke 20 bukan hanya menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia, akan tetapi dalam hal gerakan-gerakan anti penjajahan yang bermunculan di masa ini menarik perhatian

Lebih terperinci

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL SEJARAH INDONESIA OLEH: TIM PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL SEJARAH INDONESIA OLEH: TIM PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL SEJARAH INDONESIA OLEH: TIM PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN PUSDIKLAT PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

MASA BERTAHAN PERGERAKAN NASIONAL MENJELANG RUNTUHNYA HINDIA BELANDA ( ) PENDAHULUAN

MASA BERTAHAN PERGERAKAN NASIONAL MENJELANG RUNTUHNYA HINDIA BELANDA ( ) PENDAHULUAN MASA BERTAHAN PERGERAKAN NASIONAL MENJELANG RUNTUHNYA HINDIA BELANDA (1930-1942) PENDAHULUAN Sejarah Indonesia sejak tahun 1908 memulai babak baru, yaitu babak pergerakan nasional. Hal itu ditandai dengan

Lebih terperinci

Komunisme dan Pan-Islamisme

Komunisme dan Pan-Islamisme Komunisme dan Pan-Islamisme Tan Malaka (1922) Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009 Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat

Lebih terperinci

BAB I PARTAI POLITIK PADA MASA PENJAJAHAN

BAB I PARTAI POLITIK PADA MASA PENJAJAHAN BAB I PARTAI POLITIK PADA MASA PENJAJAHAN Kepartaian yang terjadi di Indonesia, sudah mulai tumbuh dan berkembang sejak masa kolonial Belanda, untuk hal yang menarik untuk disimak dalam buku ini, dimulai

Lebih terperinci

KIPRAH POLITIK PAGUYUBAN PASUNDAN PERIODE

KIPRAH POLITIK PAGUYUBAN PASUNDAN PERIODE BAB I PENDAHULUAN Dalam bab Pendahuluan ini penulis akan menguraikan secara garis besar mengapa judul KIPRAH POLITIK PAGUYUBAN PASUNDAN PERIODE 1927-1959 ini menarik dan perlu untuk diangkat serta dijadikan

Lebih terperinci

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Hari / Tanggal : SENIN, 27 NOPEMBER 2017

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Hari / Tanggal : SENIN, 27 NOPEMBER 2017 PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring Telp. (0361) 981 681 SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

Lebih terperinci

TUGAS KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH

TUGAS KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH TUGAS KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. Disusun Oleh : Richi Ardianto 11.11.5468 Kelompok F S1 TI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Marhaenisme merupakan salah satu paham yang pernah ada dan berkembang di Indonesia. Paham ini merupakan gagasan pemikiran dari Soekarno yang menjadi tonggak

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Program : Ilmu Pengetahuan Sosial Mata Pelajaran : Kelas/Semester : X1/2 Standar : 2. Menganalisis Perkembangan bangsa sejak masuknya pengaruh Barat sampai dengan Pendudukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nasionalisme adalah suatu konsep dimana suatu bangsa merasa memiliki suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes (Chavan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang BAB V KESIMPULAN Sutan Sjahrir dan Tan Malaka merupakan dua contoh tokoh nasional yang memberikan segenap tenaga dan pikirannya pada masa kemerdekaan. Kajian terhadap pemikiran dua tokoh tersebut, tidak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. permasalahan penelitian yang terdapat pada bab 1. Beberapa hal pokok yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. permasalahan penelitian yang terdapat pada bab 1. Beberapa hal pokok yang BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Kesimpulan ini merupakan inti pembahasan yang disesuaikan dengan permasalahan penelitian yang terdapat pada bab 1. Beberapa hal pokok yang menjadi kesimpulan

Lebih terperinci

1. Tujuan didirikannya PUTERA oleh Tentara Jepang adalah. d. Bangsa Indonesia dapat mempertahankan diri dari serangan sekutu

1. Tujuan didirikannya PUTERA oleh Tentara Jepang adalah. d. Bangsa Indonesia dapat mempertahankan diri dari serangan sekutu SOAL TES FORMATIF 1. Tujuan didirikannya PUTERA oleh Tentara Jepang adalah a. Mendidik Pemuda dalam kemiliteran b. Menyiapkan rakyat dalam perang pasifik c. Menyatukan Partai politik di Indonesia d. Bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad XX merupakan sebuah zaman baru dalam politik kolonial yang dengan diberlakukannya politik etis. Politik etis merupakan politis balas budi Kolonial dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PERANG DUNIA I

BAB 1 PERANG DUNIA I Page1 BAB 1 PERANG DUNIA I I. Penyebab Langsung a. 28 Juni 1914: Terbunuhnya Franz Ferdinand (pewaris tahta kerajaan Austria-Hongaria) dan istrinya karena ditembak oleh Gavrilo Princip (anggota teroris

Lebih terperinci

Sejarah Penjajahan Indonesia

Sejarah Penjajahan Indonesia Sejarah Penjajahan Indonesia Masa penjajahan Indonesia tidak langsung dimulai ketika orang-orang Belanda pertama kali menginjakkan kaki di Nusantara pada akhir abad ke-16. Sebaliknya, proses penjajahan

Lebih terperinci

Siapa pendiri SDI??? Tirto Adisuryo pernah mendirikan Sarekat Dagang Islamiyah di Bogor 1909 Tirto mendapat dukungan dari keluarga Badjanet

Siapa pendiri SDI??? Tirto Adisuryo pernah mendirikan Sarekat Dagang Islamiyah di Bogor 1909 Tirto mendapat dukungan dari keluarga Badjanet Sarekat Islam Siapa pendiri SDI??? Tirto Adisuryo pernah mendirikan Sarekat Dagang Islamiyah di Bogor 1909 Tirto mendapat dukungan dari keluarga Badjanet (keturunan arab) Tujuan SDI Bogor adalah meningkatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kebijakan Politik Etis dalam bidang pendidikan yang diberlakukan oleh

I. PENDAHULUAN. Kebijakan Politik Etis dalam bidang pendidikan yang diberlakukan oleh 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan Politik Etis dalam bidang pendidikan yang diberlakukan oleh pemerintah Hindia Belanda memang membuka kesempatan banyak bagi pemudapemuda Indonesia

Lebih terperinci

Lembar Observasi. a. Lembar Observasi Pembelajaran dengan Teknik Paired Storytelling. (Bercerita Berpasangan) Pada Siklus I

Lembar Observasi. a. Lembar Observasi Pembelajaran dengan Teknik Paired Storytelling. (Bercerita Berpasangan) Pada Siklus I 83 Lampiran 1. Lembar Observasi Lembar Observasi a. Lembar Observasi Pembelajaran dengan Teknik Paired Storytelling (Bercerita Berpasangan) Pada Siklus I Aspek yang diamati Indikator Deskripsi Hasil Pengamatan

Lebih terperinci

Tiga Komponen Marhaenisme

Tiga Komponen Marhaenisme Tiga Komponen Marhaenisme http://www.berdikarionline.com/bung-karnoisme/20150630/tiga-komponen-marhaenisme.html?fb_ref=default Selasa, 30 Juni 2015 21:57 WIB 0 Komentar 541 Views Salah satu karya agung

Lebih terperinci

Latihan Soal UM Unair 2015 IPS MATEMATIKA

Latihan Soal UM Unair 2015 IPS MATEMATIKA Latihan Soal UM Unair 05 IPS ----------------------------------------------------------------- @ujiantulis.com MATEMATIKA. Pernyataan yang mempunyai nilai kebenaran sama dengan pernyataan Jika 9 habis

Lebih terperinci

KD: Menganalisis Perjuangan Organisasi Pergerakan Kebangsaan. Oleh Zuyyinatul Aslikhah ( ) S1 Pend. Sejarah B 2014

KD: Menganalisis Perjuangan Organisasi Pergerakan Kebangsaan. Oleh Zuyyinatul Aslikhah ( ) S1 Pend. Sejarah B 2014 KD: Menganalisis Perjuangan Organisasi Pergerakan Kebangsaan Oleh Zuyyinatul Aslikhah (14040284083) S1 Pend. Sejarah B 2014 BENTUK-BENTUK ORGANISASI PERGERAKAN Perhimpunan Indonesia: Manifesto Politik

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP XI TAHUN SMA ISLAM AL AZHAR BSD

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP XI TAHUN SMA ISLAM AL AZHAR BSD KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP XI TAHUN 2015-2016 SMA ISLAM AL AZHAR BSD Jenis sekolah : SMA/ XI IIS&MIA Jumlah soal : 40 butir Mata pelajaran : SEJARAH INDONESIA Bentuk soal/tes

Lebih terperinci

BENTUK SIKAP PENGEMBANGAN NASIONALISME

BENTUK SIKAP PENGEMBANGAN NASIONALISME BENTUK SIKAP PENGEMBANGAN NASIONALISME PENGERTIAN NASIONALISME 1. Menurut Ernest Renan: Nasionalisme adalah kehendak untuk bersatu dan bernegara. 2. Menurut Otto Bauar: Nasionalisme adalah suatu persatuan

Lebih terperinci

SILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA BARU PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1

SILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA BARU PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1 SILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA BARU PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1 FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL SILABUS Fakultas

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Dampak Nasakom Terhadap Keadaan Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun 1959-1966, penulis menarik kesimpulan bahwa Sukarno sebagi

Lebih terperinci

PANCASILA DALAM SEJARAH PERJUANGAN BANGSA

PANCASILA DALAM SEJARAH PERJUANGAN BANGSA Modul ke: PANCASILA DALAM SEJARAH PERJUANGAN BANGSA Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri www.mercubuana.ac.id DR. Rais Hidayat, M.Pd Kompetensi Mahasiswa dapat mengetahui sejarah Pancasila Mahasiswa

Lebih terperinci

1. Oleh: 2. Taat Wulandari 3.

1. Oleh: 2. Taat Wulandari 3. 1. Oleh: 2. Taat Wulandari 3. E-mail: taat_wulandari@uny.ac.id Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah

Lebih terperinci

PEMETAAN STANDAR ISI

PEMETAAN STANDAR ISI PEMETAAN STANDAR ISI MATA PELAJARAN KELAS / SEMESTER : SEJARAH : X I IPS / I STANDART KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR THP INDIKATOR THP MATERI POKOK 1. Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia pada masa negara-negara

Lebih terperinci

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

Ebook dan Support CPNS   Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com: SEJARAH NASIONAL INDONESIA 1. Tanam paksa yang diterapkan pemerintah colonial Belanda pada abad ke-19 di Indonesia merupakan perwujudan dari A. Dehumanisasi masyarakat Jawa B. Bekerjasama dengan Belanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Menjelang akhir abad ke-19 masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang serba terbelakang. Pejajahan serta penindasan mengakibatkan kemunduran

Lebih terperinci

PERANAN ORGANISASI POLITIK

PERANAN ORGANISASI POLITIK PERANAN ORGANISASI POLITIK Dalam perjuangan mencapai kemerdekaan, bangsa Indonesia menempuh melalui berbagai bidang. Yaitu bidang budaya, sosial, ekonomi, dan politik. Di antara bidangbidang tersebut,

Lebih terperinci

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL SEJARAH INDONESIA OLEH: AMIN RAHAYU

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL SEJARAH INDONESIA OLEH: AMIN RAHAYU DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL SEJARAH INDONESIA OLEH: AMIN RAHAYU KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA JAKARTA

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 30 menit)

LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 30 menit) Langkah untuk mendapatkan kunci jawaban dan pembahasan download di Ferry Andriyanto, S. Pd. 1. Sekolah Istri didirikan pada tanggal a. 16 Januari 1904 b. 15 Februari 1904 c. 14 Maret 1903 d. 13 April 1903

Lebih terperinci

Indikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang.

Indikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Indikator Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang Dampak Kebijakan Imperialisme Jepang di Indonesia Uji Kompetensi 2. Kemampuan memahami

Lebih terperinci

Makalah Pergerakan Nasional Indonesia BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Makalah Pergerakan Nasional Indonesia BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Makalah Pergerakan Nasional Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak menginjakkan kakinya di bumi Indonesia pada tahun 1956, penjajah Belanda kurang memperhatikan kesejahteraan golongan pribumi

Lebih terperinci

SOAL CPNS SEJARAH.

SOAL CPNS SEJARAH. SOAL CPNS SEJARAH Petunjuk! Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Salah satu akibat yang dapat dirasakan oleh seluruh bangsa Indonesia sebagai akibat penyebaran agama Islam, yaitu a. Pelestarian kesenian

Lebih terperinci

BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA.  PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI www.bimbinganalumniui.com 1. Berikut ini adalah daerah pertama di yang diduduki oleh tentara Jepang... a. Aceh, Lampung, Bali b. Morotai, Biak, Ambon c. Tarakan, Pontianak, Samarinda d. Bandung, Sukabumi,

Lebih terperinci

PAHAM NASIONALISME DAN PERGERAKAN KEBANGSAAN DI INDONESIA DARI TAHUN 1990 SAMPAI DENGAN TAHUN 1942 Iramdhan

PAHAM NASIONALISME DAN PERGERAKAN KEBANGSAAN DI INDONESIA DARI TAHUN 1990 SAMPAI DENGAN TAHUN 1942 Iramdhan UTILITY: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Ekonomi Volume 1, No. 1, Februari 2017: Page 75-85 ISSN 2549-1377 (Print) ISSN 2549-1385 (Online) Available online at http://ojs.ejournal.id/index.php/utility PAHAM

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 30 menit)

LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 30 menit) Langkah untuk mendapatkan kunci jawaban dan pembahasan download di Ferry Andriyanto, S. Pd. 1. Muso menganjurkan agar FDR melebur diri ke dalam PKI. Anjuran tersebut diungkapkan Muso setelah ia kembali

Lebih terperinci

SISTEM TANAM PAKSA. Oleh: Taat Wulandari

SISTEM TANAM PAKSA. Oleh: Taat Wulandari SISTEM TANAM PAKSA Oleh: Taat Wulandari E-mail: taat_wulandari@uny.ac.id TOKOH-TOKOH PENENTANG TANAM PAKSA 1. Eduard Douwes Dekker (1820 1887) Ia mengarang sebuah buku yang berjudul Max Havelaar (lelang

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS XI IPS 2011

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS XI IPS 2011 KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS XI IPS 2011 Jenis sekolah : SMA/MA Jumlah soal : 55 butir Mata pelajaran : SEJARAH Bentuk soal/tes : Pilihan Ganda/essay Kurikulum : KTSP Alokasi waktu : 90

Lebih terperinci

BAB I PNDAHULUAN. Jepang dalam Perang Raya Asia Timur tahun Namun, ditengah tengah

BAB I PNDAHULUAN. Jepang dalam Perang Raya Asia Timur tahun Namun, ditengah tengah 1 BAB I PNDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kemerdekaan Indonesia diperoleh dengan perjuangan yang tidak mudah. Perjuangan tersebut lebih dikenal dengan sebutan revolusi nasional Indonesia. Revolusi nasional

Lebih terperinci

BAB II KELOMPOK PERGERAKAN NASIONALIS SEKULER SAMPAI DENGAN AWAL DASAWARSA TAHUN 1930-AN DAN ORDONANSI SEKOLAH LIAR TAHUN 1932

BAB II KELOMPOK PERGERAKAN NASIONALIS SEKULER SAMPAI DENGAN AWAL DASAWARSA TAHUN 1930-AN DAN ORDONANSI SEKOLAH LIAR TAHUN 1932 BAB II KELOMPOK PERGERAKAN NASIONALIS SEKULER SAMPAI DENGAN AWAL DASAWARSA TAHUN 1930-AN DAN ORDONANSI SEKOLAH LIAR TAHUN 1932 A. Dinamika Pergerakan Nasionalis Sekuler Sampai Dengan Awal Dasawarsa Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cenderung ditulis sebagai fenomena yang tidak penting dengan alasan

BAB I PENDAHULUAN. cenderung ditulis sebagai fenomena yang tidak penting dengan alasan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam penulisan sejarah Indonesia, gerakan-gerakan sosial cenderung ditulis sebagai fenomena yang tidak penting dengan alasan bahwa sejarawan konvensial lebih

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pers cetak atau surat kabar merupakan media komunikasi massa yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pers cetak atau surat kabar merupakan media komunikasi massa yang cukup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pers cetak atau surat kabar merupakan media komunikasi massa yang cukup efektif dalam penyebaran paham, pemikiran, gagasan, dan nilai-nilai suatu gerakan. Oleh karena

Lebih terperinci

4 Alasan Mengapa Buku ini Penting?

4 Alasan Mengapa Buku ini Penting? Oleh : Suswanta 4 Alasan Mengapa Buku ini Penting? 1. Merupakan pengembangan dari skripsi beliau : Perkembangan PSII Sebelum Fusi Parpol : Analisis Konflik Kepemimpinan 1971-1973 2. Satu-satunya buku yang

Lebih terperinci

SEJARAH & MAKNA SUMPAH PEMUDA. Ari Wibowo, M.Pd

SEJARAH & MAKNA SUMPAH PEMUDA. Ari Wibowo, M.Pd SEJARAH & MAKNA SUMPAH PEMUDA Ari Wibowo, M.Pd Jaman Pergerakan Nasional Pergerakan nasional mrp bagian dari sejarah Indonesia yg dimulai sejak lahirnya organisasiorganisasi modern sampai terbentuknya

Lebih terperinci

BAB VII HUBUNGAN ANTARA PERKEMBANGAN PAHAM-PAHAM BARU DAN TRANSFORMASI SOSIAL DENGAN KESADARAN DAN PERGERAKAN KEBANGSAAN

BAB VII HUBUNGAN ANTARA PERKEMBANGAN PAHAM-PAHAM BARU DAN TRANSFORMASI SOSIAL DENGAN KESADARAN DAN PERGERAKAN KEBANGSAAN BAB VII HUBUNGAN ANTARA PERKEMBANGAN PAHAM-PAHAM BARU DAN TRANSFORMASI SOSIAL DENGAN KESADARAN DAN PERGERAKAN KEBANGSAAN Standar Kompetensi 2. Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia sejak masuknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensinya

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG DATANGNYA JEPANG

LATAR BELAKANG DATANGNYA JEPANG LATAR BELAKANG DATANGNYA JEPANG Jepang datang ke Indonesia karena: Ingin menguasai wilayah Asia-Pasifik pada Perang Dunia II Menyerahnya Belanda ke tangan Jepang pada 8 Maret 1942, di Kalijati Mencari

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI SELAKU KETUA UMUM PERINGATAN HARKITNAS TAHUN 2012

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI SELAKU KETUA UMUM PERINGATAN HARKITNAS TAHUN 2012 SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI SELAKU KETUA UMUM PERINGATAN HARKITNAS TAHUN 2012 Assalamu alaikum Warakhmatullahi Wabarokhatuh. Selamat Pagi, dan Salam Sejahtera bagi kita semua. Saudara-saudara

Lebih terperinci

MAKALAH SUMPAH PEMUDA

MAKALAH SUMPAH PEMUDA MAKALAH SUMPAH PEMUDA i KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-nya kepada kami semua sehingga dapat menyelesaikan makalah Sejarah

Lebih terperinci

BAB IV REAKSI PARTAI SAREKAT ISLAM INDONESIA MELAWAN PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA

BAB IV REAKSI PARTAI SAREKAT ISLAM INDONESIA MELAWAN PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA 66 BAB IV REAKSI PARTAI SAREKAT ISLAM INDONESIA MELAWAN PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA Pada akhir dasawarsa kedua perkembangan politik mengalami intensifikasi, tidak hanya karena terjadi pengetahuan politik

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH GUBERNUR SULAWESI TENGAH UPACARA GABUNGAN DINAS, BADAN, BIRO DAN KANTOR DILINGKUP PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH DIRANGKAIKAN PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL KE-103 JUM AT, 20 MEI 2011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang India merdeka pada tanggal 15 Agustus 1947. Kemerdekaan India diperjuangkan melalui perlawanan fisik maupun perlawanan non fisik. Perlawanan fisik di India salah satunya

Lebih terperinci

Modul ke: Pancasila. Pancasila sebagai Ideologi Negara. Fakultas MKCU. Finy F. Basarah, M.Si. Program Studi MKCU

Modul ke: Pancasila. Pancasila sebagai Ideologi Negara. Fakultas MKCU. Finy F. Basarah, M.Si. Program Studi MKCU Modul ke: Pancasila Pancasila sebagai Ideologi Negara Fakultas MKCU Finy F. Basarah, M.Si Program Studi MKCU Pancasila sebagai Ideologi Negara Pancasila Abstract: Pancasila sebagai Ideologi, dan ideologi

Lebih terperinci

PENGARUH LIMA ALIRAN TERHADAP KEPEMIMPINAN DI INDONESIA. Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri

PENGARUH LIMA ALIRAN TERHADAP KEPEMIMPINAN DI INDONESIA. Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri PENGARUH LIMA ALIRAN TERHADAP KEPEMIMPINAN DI INDONESIA Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri LIMA ALIRAN PEMIKIRAN POLITIK DI INDONESIA Terdapat lima aliran pemikiran politik di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai BAB V KESIMPULAN Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai masa penjajahan Belanda merupakan hal yang sangat kompleks. Tan Malaka sedikit memberikan gambaran mengenai kondisi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil 117 BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa Kowani sebagai federasi merupakan persatuan dari beberapa organisasi perempuan yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjuangan bangsa Indonesia untuk menciptakan keadilan bagi masyarakatnya sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun 1950-1959 di Indonesia berlaku

Lebih terperinci

atau sesuatu hal berupa objek yang mempunyai kedudukan, fungsi di masyarakat ( departemen pendidikan dan kebudayaan : 1999:955)

atau sesuatu hal berupa objek yang mempunyai kedudukan, fungsi di masyarakat ( departemen pendidikan dan kebudayaan : 1999:955) 10 Dari kedua pendapat diatas maka penulis mengartikan Partisipasi adalah keikut sertaan (tindakan) yang dilakukan Lembaga, Institusi ataupun individu dalam suatu peristiwa. B. Konsep Peranan Peranan adalah

Lebih terperinci

POLITIK KOLONIAL KONSERVATIF, ) ENCEP SUPRIATNA

POLITIK KOLONIAL KONSERVATIF, ) ENCEP SUPRIATNA POLITIK KOLONIAL KONSERVATIF, 1800-1870) ENCEP SUPRIATNA LATAR BELAKANG SETELAH VOC DINYATAKAN BANGKRUT KARENA MENEMPUH CARA-CARA TRADISIONAL. ATAS NAMA PEMERINTAH INGGRIS RAFFLES (1811-1816), MENERAPKAN

Lebih terperinci

Pijar-Pijar Gagasan Soekarno

Pijar-Pijar Gagasan Soekarno Peringatan Hari Lahir Pancasila - 01 Juni 2015 11:20 wib Pijar-Pijar Gagasan Soekarno Faisal Ismail, Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta PADA sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan

Lebih terperinci

Menawarkan Pancasila Menjadi Ideologi Dunia

Menawarkan Pancasila Menjadi Ideologi Dunia Menawarkan Pancasila Menjadi Ideologi Dunia Nama : Rizqon Sadida NIM : 11.11.5381 Kelompok : E Program Studi : Strata 1 (S1) Jurusan Dosen : Teknologi Informatika : Abidarin Rosidi, Dr, M.M.A ABSTRAKSI.

Lebih terperinci

Gambar 5.1 Para Tokoh Perhimpunan Indonesia, diantaranya Mohammad Hatta, Iwa Kusumasumantri, dan Sartono.

Gambar 5.1 Para Tokoh Perhimpunan Indonesia, diantaranya Mohammad Hatta, Iwa Kusumasumantri, dan Sartono. Bab 5 Muncul dan Berkembangnya Pergerakan Nasional Indonesia 125 BAB 5 MUNCUL DAN BERKEMBANGNYA PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA Sumber: Ensiklopedia Umum untuk Pelajar, 2005 Gambar 5.1 Para Tokoh Perhimpunan

Lebih terperinci

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar. Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama

Lebih terperinci

Revolusi Industri: Latar Belakang, Proses Revolusi, & Dampaknya

Revolusi Industri: Latar Belakang, Proses Revolusi, & Dampaknya Revolusi Industri: Latar Belakang, Proses Revolusi, & Dampaknya Didiek Prasetya M.Sn Revolusi Industri ~ Revolusi bisa diartikan sebagai perubahan secara cepat atau perubahan yang cukup mendasar dalam

Lebih terperinci

KONSEP NASIONALISME SOEKARNO DALAM PNI Guntur Arie Wibowo* Abstrak

KONSEP NASIONALISME SOEKARNO DALAM PNI Guntur Arie Wibowo* Abstrak KONSEP NASIONALISME SOEKARNO DALAM PNI 1927-1930 Guntur Arie Wibowo* Abstrak Pemikiran Soekarno dipengaruhi oleh potensi intelektual, kemampuan berpikir bebas, pengaruh latar belakang sosial budaya, serta

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD)

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD) KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA No (IPK) 1 Pedagogik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, sosial, kultural, emosional, dan intelektual Memahami karakteristik peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dapat dikatakan identik dengan asal usul dan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dapat dikatakan identik dengan asal usul dan pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asal usul dan pertumbuhan gerakan politik di kalangan Muslimin Indonesia dapat dikatakan identik dengan asal usul dan pertumbuhan Sarekat Islam, terutama pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komunis di Indonesia mengalami perubahan yang garis

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komunis di Indonesia mengalami perubahan yang garis 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan komunis di Indonesia mengalami perubahan yang garis politiknya. Pada masa awal berdiri, PKI bernama Indische Sociaal Democratische Vereeninging

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berupa upah yang layak diberikan kepada mereka. Selain itu bagi buruh

BAB I PENDAHULUAN. berupa upah yang layak diberikan kepada mereka. Selain itu bagi buruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya kaum buruh 1 selalu menuntut hak hak normatifnya berupa upah yang layak diberikan kepada mereka. Selain itu bagi buruh perempuan, hak untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Aspek Yang Diamati Ya Tidak

Aspek Yang Diamati Ya Tidak 86 Lampiran 1. Lembar Observasi Kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan permainan Dart. Lembar Observasi Kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan permainan Dart Sumber Data Guru Aspek Yang Diamati

Lebih terperinci

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI Matakuliah : Agama (Islam, Kristen, Khatolik)* Deskripsi :Matakuliah ini mengkaji tentang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FPIPS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FPIPS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FPIPS SILABUS MATA KULIAH =========================================================== Kelompok Mata Kuliah : Sejarah Nasional Nama Mata Kuliah/Kode

Lebih terperinci

Sejarah umum - kelas XII BAB 9 Revolusi perancis. Revolusi Amerika, Revolusi Rusia, dan Indonesia

Sejarah umum - kelas XII BAB 9 Revolusi perancis. Revolusi Amerika, Revolusi Rusia, dan Indonesia Sejarah umum - kelas XII BAB 9 Revolusi perancis. Revolusi Amerika, Revolusi Rusia, dan Indonesia KEADAAN RUSIA SEBELUM REVOLUSI 1917 Tahun Pemimpin Politik Sosial Ekonomi Even Dampak (1894-1917) Tsar

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMA/MA. : Program : Ilmu Pengetahuan Sosial Mata Pelajaran : Sejarah Kelas/Semester : XI/2 Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perkembangan Bangsa Indonesia sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjajahan Pemerintah Hindia-Belanda , karena adanya penderitaan

BAB I PENDAHULUAN. penjajahan Pemerintah Hindia-Belanda , karena adanya penderitaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terbentuknya pergerakan nasional kepada masyarakat merupakan suatu hal penting bagi kehidupan di Sumatera Timur khususnya di kota Medan. Hal ini berkaitan dengan penderitaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Landasan Teori 1. Transportasi Kereta Api Transportasi merupakan dasar untuk pembangunan ekonomi dan perkembangan masyarakat, serta pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

Soekarno, Marhaen dan PNI

Soekarno, Marhaen dan PNI Soekarno, Marhaen dan PNI Kemerosotan peran yang dimiliki oleh Sarekat Islam disertai dengan kegagalan pemberontakan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia telah menimbulkan sejumlah akibat bagi

Lebih terperinci

SAMBUTAN KAROPEG SETJEN KEMHAN

SAMBUTAN KAROPEG SETJEN KEMHAN i SAMBUTAN KAROPEG SETJEN KEMHAN Diklat Kepemimpinan di lingkungan Kementerian Pertahanan memiliki nilai strategis karena menjadi acuan dalam proyeksi pengisian kebutuhan jabatan terkait dengan pembinaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi duta besar pertama Amerika untuk RIS. Sementara pemerintahan Truman di Amerika Serikat sedang berusaha

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi duta besar pertama Amerika untuk RIS. Sementara pemerintahan Truman di Amerika Serikat sedang berusaha BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia telah memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden RIS Pada tanggal 16 Desember 1949, Jakarta ibu kota Republik Indonesia Serikat yang baru, rakyat Indonesia secara

Lebih terperinci