BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes
|
|
- Hartanti Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nasionalisme adalah suatu konsep dimana suatu bangsa merasa memiliki suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes (Chavan, 1979: 5) Nasionalisme merupakan suatu perpaduan antara perasaan emosional berlebih dari dua fenomena, yakni kebangsaan dan patriotisme. Kebangsaan merujuk pada kelompok suatu masyarakat yang memiliki persamaan bahasa, memiliki persamaan sejarah di masa lampau, dan saling menganggap bahwa mereka memiliki kesamaan budaya. Sedangkan patriotisme adalah kecintaan terhadap tanah air dan merupakan awal dari kebangsaan. Nasionalisme di setiap bangsa atau wilayah akan berbeda satu sama lain, hal ini disebabkan perbedaan kondisi yang dihadapi oleh suatu bangsa. Konsep nasionalisme itu sendiri pertama kali muncul di Eropa pada abad ke-19 sebagai jawaban untuk menentukan nasib sendiri yang semata-mata hanya berorientasi kepada kesamaan etnik, bahasa dan budaya (Tn.1992: 5). Dampak dari munculnya nasionalisme di Eropa bukan saja melahirkan bangsa-bangsa baru akan tetapi juga memunculkan imperialisme modern, dimana bangsa Eropa mulai berlomba untuk memperluas wilayah jajahannya ke Asia, Afrika dan Amerika. Dari imperialisme itulah maka nasionalisme Asia, dimana penulis akan meneliti salah satu nasionalisme
2 2 Negara Asia, akan muncul persatuan dan kesatuan sebagai jawaban untuk menentang kekuasaan asing yang telah dianggap menyengsarakan bangsanya. Nasionalisme di Asia sebagaimana diungkapkan di atas berbeda dengan nasionalisme di Eropa yang berorientasi kepada persamaan etnik, budaya dan bahasa untuk menentukan nasib sendiri, sebab nasionalisme Asia mengandung kehendak untuk menghapuskan ketidakadilan dan ketimpangan yang ada antara penjajah asing dan rakyat pribumi, terutama ketimpangan dalam hal kekuasaan dan kesejahteraan. Ketimpangan sosial serta penindasan yang dilakukan oleh pihak asing terhadap bangsanya telah menimbulkan kesadaran nasional serta pada tahap selanjutnya kebangkitan nasional. Gambaran umum nasionalisme Asia barangkali dapat dilihat dari pendapat yang dikemukakan Smith (2003: 7) mengenai dua konsep nasionalisme, yaitu nasionalisme dapat terjadi karena adanya suatu sentimen yang ditandai dengan kesadaran memiliki bangsa bersangkutan, serta suatu gerakan sosial dan politik demi bangsa bersangkutan. Kebangkitan nasionalisme di banyak Negara Asia memang sangat lazim dengan kedua pendapat Smith tersebut yang dimanifestasikan melalui pemberontakan serta perlawanan terhadap pihak imperialis. Chavan (1973: 63) memandang: Kebangkitan nasionalisme di Asia selalu digambarkan dari pemberontakan yang dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan di Negara-negara Asia, dimana hampir diseluruh wilayah Asia ciri kebangkitannya digambarkan dengan perjuangan dan pemberontakan untuk menentang pihak kolonial. Perlawanan terhadap kolonial ini merupakan jawaban dari sifat sewenang-wenang pihak imperialis yang menguasai dan menjajah tanah air mereka.
3 3 Salah satu dari bangsa di Asia yang muncul nasionalismenya akibat imperialis asing adalah Korea. Penulis merasa tertarik untuk mempelajari nasionalisme Korea sebab penulis melihat bagaimana saat ini kemajuan ekonomi bangsa Korea (Korea Selatan) dapat menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia, terlebih ketika membaca di suatu artikel bahwa kemajuan ekonomi Korea Selatan tersebut merupakan sebuah representasi dari wujud nasionalisme rakyatnya. Wujud nasionalisme yang dimaksud disini adalah semangat anti-jepang yang telah menjajah tanah air mereka dengan tujuan untuk menyaingi bangsa Jepang dalam bidang Ekonomi. (Pikiran Rakyat, 12 Januari 2012). Hal ini berkaitan dengan kekejaman penjajahan Jepang yang masih membekas di lintas generasi bangsa Korea saat ini. Sejarah mengenai perjuangan bangsa Korea dalam menghadapi imperialis Jepang dimulai ketika masuknya bangsa Jepang pada paruh terakhir abad ke-19. Semenanjung Korea sebelum kedatangan Jepang merupakan Negara kerajaan yang menutup segala hubungan dari dunia luar, khususnya bangsa barat. Setelah Jepang berhasil mengalahkan lawan-lawannya untuk memperebutkan wilayah Korea melalui perang dengan Rusia dan China, Jepang secara resmi menganeksasi Semenanjung Korea pada tahun 1910 dan menjadikan Semenanjung Korea sebagai wilayah jajahannya dengan mengangkat seorang Gubernur Jenderal sebagai wakil pemerintah Jepang di Semenanjung Korea. Woo Keun (1970: 465) mengemukakan: Setelah berhasil menguasai Semenanjung Korea, Jepang melakukan berbagai reformasi khususnya di bidang pertanian dengan memodernisasi kepemilikan tanah di Korea dan bahkan merampas tanahnya. Modernisasi di berbagai bidang ini telah menghasilkan banyak keuntungan, akan tetapi keuntungan tersebut bukan untuk bangsa Korea melainkan untuk kepentingan Jepang sendiri.
4 4 Bangsa Korea sendiri dalam menghadapi imperialis Jepang pada awalnya masih terpecah menurut golongan, klan, dan kepercayaan. Nasionalisme Korea yang akan menyatukan segenap bangsa Korea baru terilhami melalui suatu peristiwa di tahun 1919, yang disebut sebagai Gerakan Samil. Gerakan Samil sendiri secara harfiah berarti gerakan tiga dan satu, yang berarti menandakan waktu gerakan ini berlangsung, yaitu tanggal 1 Maret, sehingga gerakan ini biasa disebut juga sebagai Gerakan 1 Maret. Melalui Gerakan Samil inilah usaha untuk melawan Jepang yang sebelumnya selalu dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu dengan berbagai tujuan mulai dihilangkan. Sebelum adanya Gerakan Samil, semua bentuk gerakan untuk menentang imperialis Jepang belum menunjukkan adanya persatuan dan kesatuan serta belum terbentuk unsur gerakan modern. Tetapi dengan adanya Gerakan Samil ini telah membawa semangat kepada semua golongan dan usia untuk bersatu melawan Jepang. Disamping itu deklarasi kemerdekaan yang dilakukan di hari Samil ini telah menggambarkan modernitas yang ingin dicapai, yakni Negara merdeka dengan pemerintahan demokratis. Dari gerakan inilah loyalitas sebagai warga Negara untuk meraih kebebasan tidak akan padam meskipun terus-menerus berada dalam tekanan Jepang (Woo Keun, 1970: 477 ). Sebagaimana diungkapkan di atas bahwa Gerakan Samil ini telah memunculkan modernitas yang ingin dicapai, maka bentuk perjuangan bangsa Korea kini mengarah kepada terbentuknya organisasi modern. Hal ini terbukti dengan banyaknya organisasi yang bermunculan, dimana salah satu yang paling penting adalah terbentuknya pemerintahan pengasingan Korea (Taehan Min guk Imsi
5 5 Chongbu) pada tanggal 9 April Pemerintahan Pengasingan Korea tersebut merupakan wujud dari persatuan dan kesatuan bangsa Korea melalui organisasi modern dalam melawan Jepang, dimana tugas utamanya adalah untuk mengkoordinasikan berbagai organisasi pergerakan Korea serta meletakkan dasardasar negara modern. Melalui pemerintahan pengasingan inilah cita-cita bangsa Korea untuk menentukan nasib bangsanya sendiri tanpa intervensi bangsa asing mulai ditegakkan. Bangsa Korea sudah tidak lagi memikirkan pemerintahan monarki, kini dibenak segenap hati bangsa Korea adalah pemerintahan Republik Korea yang demokratis. Oleh karena itu jelaslah bahwa penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh yang diakibatkan oleh Gerakan Samil terhadap nasionalisme bangsa Korea. Ketertarikan peneliti untuk mengkaji Gerakan Samil lebih mendalam bermula ketika peneliti membaca beberapa buku serta artikel mengenai sejarah Korea yang selalu menyebutkan Gerakan Samil sebagai Gerakan Nasionalisme dan kebangkitan bangsa Korea untuk memperoleh kemerdekaan atas pendudukan bangsa Jepang. Disamping itu dijadikannya Gerakan Samil sebagai Hari Nasional (annual day) di Korea Selatan membuat penulis bertanya-tanya untuk mengetahui sejauh mana Gerakan Samil ini berperan terhadap nasionalisme di Korea pada umumnya serta Korea Selatan pada khususnya, sehingga bagaimana nasionalisme bangsa Korea itu masih menggelora dalam jiwa generasi muda Korea saat ini dalam semangat membangun bangsanya. Maka dari itu disini penulis merasa tertarik untuk mencoba meneliti Gerakan Samil ini sebagai karya ilmiah yang akan diteliti. Adapun judul
6 6 yang akan diteliti itu adalah Peranan Gerakan Samil Terhadap Kebangkitan Nasionalisme Korea Tahun Disamping itu, belum adanya tulisan karya ilmiah atau skripsi tentang Gerakan Samil di Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia membuat penulis merasa perlu menelitinya sebagai tulisan karya ilmiah. Sulitnya mendapatkan buku-buku mengenai Sejarah Korea yang kalaupun ada berbahasa Inggris dan merupakan buku sejarah umum Korea juga telah memberikan peneliti pemikiran untuk mengangkat dan meneliti tema mengenai Sejarah Korea yang lebih spesifik. Oleh karena itu diharapkan tulisan karya ilmiah ini dapat dijadikan sumber bacaan mengenai Sejarah Korea. Hal tersebut dirasa perlu, karena paling tidak masyarakat dapat mengetahui sejarah perjalanan bangsa Korea yang tidak hanya Sejarah Perang Korea-nya saja, tetapi juga terdapat sejarah penting lainnya yang membangkitkan nasionalisme bangsa Korea sehingga kita dapat Korea (Korea Selatan) saat ini yang maju dan makmur. 1.2 Rumusan dan Batasan Masalah Berdasarkan pokok pemikiran di atas, terdapat suatu permasalahan utama yang akan menjadi kajian utama dari penulisan ini yaitu Bagaimana Gerakan Samil berpengaruh terhadap Gerakan kemerdekaan nasional Korea tahun ? Sementara itu agar permasalahan yang akan dikaji lebih jelas, terarah dan hanya bertitik pada satu tema, maka penulis membatasi pokok permasalahan dengan merumuskan pokok permasalahannya dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
7 7 1. Apa faktor-faktor yang menjadi latar belakang terjadinya Gerakan Samil? 2. Bagaimanakah perkembangan kehidupan sosial dan politik di Korea setelah terjadinya Gerakan Samil? 3. Bagaimanakah pengaruh Gerakan Samil terhadap berdirinya pemerintahan pengasingan Korea tahun ? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Tujuan merupakan hal utama yang meyebabkan seseorang melakukan tindakan. Begitupun dalam penulisan ini penulis memiliki tujuan tertentu. Adapun tujuan yang ingin penulis capai dalam penulisan ini ialah: 1. Mendeskripsikan latar belakang kondisi sosial, politik, ekonomi dan budaya bangsa Korea yang mengakibatkan terjadinya Gerakan Samil. 2. Menganalisis perkembangan Gerakan Samil terhadap kondisi sosial dan politik di Korea. 3. Menganalisis pengaruh Gerakan Samil terhadap berdirinya pemerintahan Korea tahun Manfaat Penelitian Dalam kaitannya dengan kesejarahan penelitian ini sangat diharapkan dapat menambah khazanah pembaca, baik untuk para akademisi ataupun pembaca umum mengenai sejarah PAN asia raya Jepang di luar Indonesia, sebab selama ini mungkin
8 8 Pan Asia raya yang dilakukan Jepang hanya terkonsentrasi mengenai Indonesia saja. melalui penelitian ini diharapkan memberikan cakupan yang lebih luas dari politik invasi Jepang yang tidak hanya terkonsentrasi pada pendudukan Jepang di Indonesia, melainkan pada kawasan lain yang lebih dahulu diduduki Jepang sebelum akhirnya masuk ke Indonesia. 1.4 Definisi Judul Judul penelitian dalam mengkaji permasalahan ini adalah Peranan Gerakan Samil Terhadap Kebangkitan Nasionalisme Korea Tahun Pengertian gerakan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Wiranata, 2008: 143) berasal dari kata dasar gerak, yang berarti peralihan tempat atau kedudukan. Kata gerakan sendiri berarti perbuatan, usaha, atau kegiatan di lapangan sosial, politik dan sebagainya. Pengertian gerakan dapat diartikan sebagai suatu perbuatan atau usaha yang dilakukan untuk merubah keadaan dari kedudukan semula yang dianggap tidak cocok ke dalam tatanan yang lebih baik, dimana biasanya gerakan ini erat kaitannya dalam masalah sosial atau politik. Gerakan Samil adalah suatu gerakan unjukrasa di Korea yang merupakan titik awal kebangkitan nasionalisme Korea. Gerakan Samil secara harfiah berarti gerakan tiga dan satu, yang berarti menandakan gerakan ini berlangsung, yakni tanggal 1 Maret. Sementara itu, Kebangkitan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata bangkit yang artinya adalah berdiri, hidup kembali timbul ataupun terbit.
9 9 Kebangkitan memiliki makna sebagai sesuatu yang telah bangkit untuk melakukan reaksi perlawanan terhadap kekuasaan musuh. Pengertian nasionalisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Wiranata, 2008: 262) adalah kesadaran keanggotaan di suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu; semangat kebangsaan. Adapun pengertian lainnya yakni, paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan Negara sendiri atau sifat kenasionalan. Konsep nasionalisme sendiri didefinisikan secara berbedabeda oleh para tokoh. Hans Kohn menyebutkan bahwa nasionalisme merupakan suatu paham yang menempatkan kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara dan bangsa. Definisi serupa diungkapkan Smith (2003: 10) yang menyatakan nasionalisme sebagai suatu ideologi yang meletakkan bangsa di pusat masalahnya den berupaya mempertinggi keberadaannya. Sementara itu Hayes (Chavan, 1979: 5) berpendapat lain, bahwa nasionalisme merupakan suatu perpaduan antara perasaan emosional berlebih dari dua fenomena, yakni kebangsaan dan patriotisme. Jadi penjelasan dari definisi judul Peranan Gerakan Samil Terhadap Kebangkitan Nasionalisme Korea Tahun adalah suatu kajian mengenai peranan Gerakan Samil sebagai simbol kebangkitan Gerakan Nasionalisme Korea. Gerakan Samil ini merupakan suatu peristiwa sejarah bagi bangsa Korea dalam membangkitkan kesadaran nasionalnya dalam menentang imperialis Jepang. Rentang waktu yang digunakan untuk mengkaji penelitian nasionalisme Korea ini adalah
10 10 tahun , dimana membahas mengenai peristiwa-peristiwa setelah terjadinya Gerakan Samil hingga berakhirnya penguasaan Jepang atas Korea. 1.5 Sistematika Penulisan Adapun sistematika dalam penulisan karya ilmiah yang akan dilakukan oleh peneliti adalah: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode dan teknik penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini menjelaskan mengenai tinjauan pustaka dalam berpikir untuk mengembangkan konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian. Adapun konsep yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah suatu konsep yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diangkat yakni tentang Peranan Gerakan Samil Terhadap Kebangkitan Nasionalisme Korea Tahun BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Dalam bab ini peneliti memaparkan bagaimana teknik mencari keotentikan suatu sumber yang berkaitan dengan kajian peneliti. Dimana, metode yang digunakan adalah metode historis dan teknik yang digunakan adalah studi literatur.
11 11 BAB IV PEMBAHASAN Bab ini merupakan sebuah pemaparan dari hasil penelitian mengenai Peranan Gerakan Samil Terhadap Kebangkitan Nasionalisme Korea Tahun BAB V KESIMPULAN Pada bab ini merupakan pembahasan terakhir dimana peneliti memberikan suatu kesimpulan dari hasil interpretasi terhadap kajian yang menjadi bahan penelitian. Interpretasi peneliti ini disertai dengan analisis peneliti dalam membuat kesimpulan atas jawaban-jawaban dari permasalahan-permasalahan yang dirumuskan dalam suatu rumusan masalah. Selain itu, dalam bab ini juga berisikan saran dari peneliti yang diajukan kepada berbagai pihak yang berkepentingan dalam penelitian ini.
BAB I PENDAHULUAN. Eros Rosinah, 2013 Gerakan Donghak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada abad ke-19, sebagian besar negara-negara di Asia merupakan daerah kekuasan negara-negara Eropa. Pada abad tersebut khususnya di negara-negara Asia yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Sejarah Korea yang pernah berada di bawah kolonial kekuasaan Jepang menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimatangkan oleh berbagai pergerakan yang bersifat nasional di daerah-daerah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah lokal mempunyai fungsi utama untuk menyempurnakan faktafakta yang berguna dalam menyusun sejarah nasional, terutama sejarah perjuangan pergerakan nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung Shimabara, Kyushu. Sebagian besar pelaku dari gerakan ini adalah para petani dan ronin (samurai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya ketidakadilan dan sikap sewenang-wenang terhadap rakyat. Dengan kata lain, gerakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampai dengan abad 18 penetrasi kekuasaan Belanda semakin besar dan meluas, bukan hanya dalam bidang ekonomi dan politik saja namun juga meluas ke bidang-bidang lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah peristiwa yang terjadi begitu saja. Peristiwa tersebut adalah sebuah akumulasi sebuah perjuangan
Lebih terperinciPara filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.
Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah yang diungkapkan oleh Ir. Soekarno untuk mengenang dan menghargai jasa jasa
Lebih terperinciDiskusikan secara kelompok, apa akibat apabila Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diubah. Bagaimana sikap kalian terhadap hal ini?
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 disusun dalam masa revolusi namun nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah nilai-nilai yang luhur universal dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemerdekaan adalah jembatan emas menuju masyarakat adil dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemerdekaan adalah jembatan emas menuju masyarakat adil dan makmur. 1 Sejarah kemerdekaan suatu negara merupakan sejarah bagi bangsa dalam mendapatkan hak atas negaranya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari skripsi dengan judul GEJOLAK PATANI DALAM PEMERINTAHAN THAILAND (Kajian Historis Proses Integrasi Rakyat Patani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fani Nurlasmi Kusumah Dewi, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ungkapan modernisasi sangat sulit didefinisikan karena mempunyai cakupan yang sangat luas dan selalu berganti mengikuti perkembangan zaman sehingga pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Blokade ekonomi adalah perang ekonomi yang pernah diterapkan oleh Napoleon Bonaparte di Eropa pada saat memerintah Prancis tahun 1806-. Penulis ingin mengetahui
Lebih terperinciBAB VIII KESIMPULAN. kesengsaraan, sekaligus kemarahan bangsa Palestina terhadap Israel.
BAB VIII KESIMPULAN Puisi Maḥmūd Darwīsy merupakan sejarah perlawanan sosial bangsa Palestina terhadap penjajahan Israel yang menduduki tanah Palestina melalui aneksasi. Puisi perlawanan ini dianggap unik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam suatu negara selalu menjadi salah satu faktor utama kemenangan atau kekalahan suatu negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peristiwa Perang Sipil Spanyol (Spanish Civil War) yang terjadi pada tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi sesaat sebelum
Lebih terperinciKISI-KISI SEJARAH KELAS XI IPS
2.1. Menganalisis Kolonialisme dan Imperialisme Perkembangan Pengaruh Barat di Barat dan Perubahan Merkantilisme dan Ekonomi, dan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat di pada masa Kolonial Demografi, Kapitalisme
Lebih terperinciBAB II IHWAL NILAI NASIONALISME DAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK SERTA SILABUS. Pada bab II akan dijelaskan tentang hal-hal dibawah ini.
BAB II IHWAL NILAI NASIONALISME DAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK SERTA SILABUS Pada bab II akan dijelaskan tentang hal-hal dibawah ini. 1) ihwal nilai nasionalisme; 2) ihwal buku sekolah elektronik; 3) ihwal
Lebih terperinci66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)
66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan
Lebih terperinciContoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari
Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari Kemerdekaan. Bisa juga dalam acara kepemudaan. Silahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian bahwa Islam tidak hanya tentang sistem nilai, tetapi juga memuat sistem politik. Islam
Lebih terperinci2015 KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nasionalisme atau rasa kebangsaan tidak dapat dipisahkan dari sistem pemerintahan yang berlaku di sebuah negara. Nasionalisme akan tumbuh dari kesamaan cita-cita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti Nurhayati, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena yang terdapat dikalangan masyarakat seperti saat ini, telah menunjukan adanya penurunan budaya dan karakter bangsa. Hal ini terlihat dari gaya hidup,
Lebih terperincimembuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jepang merupakan negara di Asia yang pernah menjadi Negara imperialis. Dengan usaha melakukan politik ekspansi ke kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia, Jepang
Lebih terperinci2016 PERANG ENAM HARI
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setelah Perang Dunia I (selanjutnya disingkat PD I) berakhir, negara-negara di Dunia khususnya negara-negara yang berada dikawasan Timur Tengah dihadapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sastra tadi harus dapat dikomunikasikan kepada orang lain, karena dapat saja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah bentuk rekaman dengan bahasa yang akan disampaikan kepada orang lain. Sastra adalah komunikasi. Bentuk rekaman atau karya sastra tadi harus dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra Antika, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa ini, demokrasi merupakan salah satu pandangan dan landasan kehidupan dalam berbangsa yang memiliki banyak negara pengikutnya. Demokrasi merupakan paham
Lebih terperinci5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.
13. Mata Pelajaran Sejarah Untuk Paket C Program IPS A. Latar Belakang Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan masyarakat di masa lampau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan menurunnya angka kelahiran adalah permasalahan yang banyak dialami negara maju, salah satu negara yang mengalaminya adalah Jepang. Jepang telah
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Program : Ilmu Pengetahuan Sosial Mata Pelajaran : Kelas/Semester : X1/2 Standar : 2. Menganalisis Perkembangan bangsa sejak masuknya pengaruh Barat sampai dengan Pendudukan
Lebih terperinciWaktu: 8 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi: Memahami Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Waktu: 8 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi: Memahami Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Kompetensi Dasar : 1.1. Mendeskripsikan Hakikat Bangsa Dan Unsur-unsur Terbentuknya
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM
BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan
Lebih terperinci2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION (SWAPO) DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN NAMIBIA
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Namibia merupakan negara mandat dari Afrika Selatan setelah Perang Dunia I. Sebelumnya, Namibia merupakan negara jajahan Jerman. Menurut Soeratman (2012,
Lebih terperinciPEDOMAN PRAKTIKUM.
PEDOMAN PRAKTIKUM 1 PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SEJARAH Oleh : SUPARDI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sama halnya dengan Indonesia, Filipina merupakan sebuah negara dengan sejarah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sama halnya dengan Indonesia, Filipina merupakan sebuah negara dengan sejarah yang panjang. Perjuangan rakyat Filipina dalam melepaskan diri dari penjajahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan negara yang dikenal dengan masyarakatnya
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan penegasan istilah. 1.1 Latar Belakang Bangsa
Lebih terperinci66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)
66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan
Lebih terperinciNasionalisme Liberalisme Sosialisme Demokrasi Pan-Islamisme
Nasionalisme Liberalisme Sosialisme Demokrasi Pan-Islamisme Nasionalisme berasal dari kata nation(bahasa Inggris) dan natie (bahasa Belanda) yang berarti bangsa. sebab-sebab munculnya perasaan nasionalisme
Lebih terperinciatau sesuatu hal berupa objek yang mempunyai kedudukan, fungsi di masyarakat ( departemen pendidikan dan kebudayaan : 1999:955)
10 Dari kedua pendapat diatas maka penulis mengartikan Partisipasi adalah keikut sertaan (tindakan) yang dilakukan Lembaga, Institusi ataupun individu dalam suatu peristiwa. B. Konsep Peranan Peranan adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjadi duta besar pertama Amerika untuk RIS. Sementara pemerintahan Truman di Amerika Serikat sedang berusaha
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia telah memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden RIS Pada tanggal 16 Desember 1949, Jakarta ibu kota Republik Indonesia Serikat yang baru, rakyat Indonesia secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setelah Indonesia merdeka secara de facto dan de jure, maka Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setelah Indonesia merdeka secara de facto dan de jure, maka Indonesia menjadi negara yang independen, negara yang seharusnya berdiri sendiri tanpa pengaruh
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012
Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA UPACARA PENGANUGERAHAN GELAR PAHLAWAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menghiraukan penderitaan bangsa yang dijajah. Indonesia merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan untuk mencapai kemerdekaan suatu negara bukanlah suatu hal yang mudah. Perjuangan tersebut membutuhkan pengorbanan besar. Penjajah yang mencoba menguasai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rubi Setiawan, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kedaulatan suatu negara dapat dilihat dari sejauh mana negara tersebut memiliki hubungan bilateral dengan negara lainnya untuk menjalin kerjasama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dian Ahmad Wibowo, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada bulan Pebruari merupakan titik permulaan perundingan yang menuju kearah berakhirnya apartheid dan administrasi minoritas kulit putih di Afrika Selatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perang merupakan suatu konflik dua pihak atau lebih dan dapat melalui kontak langsung maupun secara tidak langsung, biasanya perang merupakan suatu hal yang
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. identik dengan bacaan-bacaan liar dan cabul yang mempunyai corak realisme-sosialis.
BAB IV PENUTUP Kesimpulan Kemunculan karya sastra Indonesia yang mengulas tentang kolonialisme dalam khazanah sastra Indonesia diprediksi sudah ada pada masa sastra Melayu Rendah yang identik dengan bacaan-bacaan
Lebih terperinciLATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA 1. BPUPKI dalam sidangnya pada 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 membicarakan. a. rancangan UUD b. persiapan kemerdekaan c. konstitusi Republik Indonesia Serikat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebijakan Politik Etis dalam bidang pendidikan yang diberlakukan oleh
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan Politik Etis dalam bidang pendidikan yang diberlakukan oleh pemerintah Hindia Belanda memang membuka kesempatan banyak bagi pemudapemuda Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada masa kerajaan-kerajaan di Nusantara, kedudukan perempuan berada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa kerajaan-kerajaan di Nusantara, kedudukan perempuan berada di bawah pengaruh laki-laki. Kadang perempuan dijadikan alat politik untuk memperoleh kekuasaan.
Lebih terperinciPERADABAN AMERIKA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI
FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 PERADABAN MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI Revolusi Amerika 1776 Perang Sipil di Amerika 1861-1845 Perkembangan Amerika Serikat dan Amerika Latin Amerika Serikat Sebagai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bagian ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian dan sekaligus memberikan analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Veygi Yusna, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan politik yang dikeluarkan oleh pemerintah biasanya menimbulkan berbagai permasalahan yang berawal dari ketidakpuasan suatu golongan masyarakat, misalnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rusia merupakan negara federasi yang terbentuk pasca keruntuhan Uni Soviet. Sebagai negara baru, Rusia berusaha untuk membangun kembali kejayaan seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang India merdeka pada tanggal 15 Agustus 1947. Kemerdekaan India diperjuangkan melalui perlawanan fisik maupun perlawanan non fisik. Perlawanan fisik di India salah satunya
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1
KISI-KISI PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 Nama Sekolah : SMA Islam Al-Azhar BSD Alokasi Waktu : 90 menit Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Jumlah Soal : 50 Kelas / Semester : XI / Ganjil Bentuk Soal : Pilihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Adam Jamaluddin, 2014 Gejolak patani dalam pemerintahan Thailand Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Islam di Thailand paling tidak memiliki sejarah sejak abad ke 15 M. Selama itu juga Islam tumbuh di wilayah ini dipengaruhi oleh lingkungan baik secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi (Soekanto, 2003: 243). Peranan merupakan aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah-masalah ekonomi dan politik yang dihadapi setelah pendudukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah-masalah ekonomi dan politik yang dihadapi setelah pendudukan Jepang dan revolusi sangatlah besar, harapan-harapan yang ditimbulkan oleh revolusi tidaklah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Organisasi ekstra universitas merupakan organisasi mahasiswa yang aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi ekstra universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Omet Rasyidi, 2014
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Vietnam merupakan salah satu negara yang ada di Asia Tenggara yang memiliki sejarah panjang dalam usaha meraih dan mempertahankan kemerdekaannya.
Lebih terperinciDikdik Baehaqi Arif, M.Pd
IDENTITAS NASIONAL Dikdik Baehaqi Arif, M.Pd PROSES BERBANGSA DAN BERNEGARA Bangsa Indonesia adalah seluruh manusia yang menurut wilayahnya telah ditentukan untuk tinggal bersama di wilayah nusantara dari
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab V, penulis memaparkan kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian secara keseluruhan yang dilakukan dengan cara studi literatur yang data-datanya diperoleh
Lebih terperinciVI. PENUTUP. A. Kesimpulan. dalam waktu singkat, yaitu mulai tahun 1961 sampai dengan Dalam kurun lima
VI. PENUTUP A. Kesimpulan Pembangunan monumen masa pemerintahan Orde Lama di Jakarta dibangun dalam waktu singkat, yaitu mulai tahun 1961 sampai dengan 1965. Dalam kurun lima tahun, pemerintahan Bung Karno
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk dipelajari. Dari segi sejarah, agama, kepercayaan, budaya, bahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Korea Selatan termasuk salah satu negara yang sangat unik dan menarik untuk dipelajari. Dari segi sejarah, agama, kepercayaan, budaya, bahkan kehidupan bermasyarakatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persoalan yang melingkupinya. Persoalan-persoalan ini bila disatukan tidak hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam menjalani kehidupannya selalu dihadapkan pada berbagai persoalan yang melingkupinya. Persoalan-persoalan ini bila disatukan tidak hanya terbatas pada
Lebih terperinciPijar-Pijar Gagasan Soekarno
Peringatan Hari Lahir Pancasila - 01 Juni 2015 11:20 wib Pijar-Pijar Gagasan Soekarno Faisal Ismail, Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta PADA sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis
BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Dampak Nasakom Terhadap Keadaan Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun 1959-1966, penulis menarik kesimpulan bahwa Sukarno sebagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Papua New Guinea (PNG) berdiri sebagai sebuah negara merdeka pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Papua New Guinea (PNG) berdiri sebagai sebuah negara merdeka pada tanggal 16 September 1975. Sebelumnya negara ini berada di bawah mandat teritori Australia
Lebih terperinciC. Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Aktivitas 5.9 Carilah permasalahan dalam pelaksanaan otonomi daerah di daerah kalian yang dapat membahayakan prinsip negara kesatuan. Diskusikan dalam kelompok mengapa masalah tersebut ada? Apa akibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kelompok anak punk oleh sebagian masyarakat dianggap sebagai kelompok yang meresahkan serta mengganggu ketertiban umum. Di setiap sudut kota sering pula kita
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad ke 20 bukan hanya menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia, akan tetapi dalam hal gerakan-gerakan anti penjajahan yang bermunculan di masa ini menarik perhatian
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS (KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA)
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi
BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi alur maju serta hubungan kausalitas yang erat. Hal ini terlihat pada peristiwaperistiwa yang memiliki
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai
BAB V KESIMPULAN Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai masa penjajahan Belanda merupakan hal yang sangat kompleks. Tan Malaka sedikit memberikan gambaran mengenai kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jepang adalah negara kepulauan yang terdiri dari 3000 pulau bahkan lebih. Tetapi hanya ada empat pulau besar yang merupakan pulau utama di negara Jepang,
Lebih terperinciA. Pengertian dan Kategori Nasionalisme
A. Pengertian dan Kategori Nasionalisme Nasionalisme adalah rasa kesadaran untuk berbangsa dan bernegara sendiri secara berdaulat. Menurut Dr. Hertz, nasionalisme mengandung empat unsur yaitu sebagai berikut:
Lebih terperinciMAKALAH KAJIAN KEISLAMAN DAN KEINDONESIAAN MAKNA NASIONALISME DALAM PEMIMPIN. Disusun oleh: Alvi Muhayat Syah
MAKALAH KAJIAN KEISLAMAN DAN KEINDONESIAAN MAKNA NASIONALISME DALAM PEMIMPIN Disusun oleh: Alvi Muhayat Syah 1506749552 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada
Lebih terperinci2014 PERKEMBANGAN PT.POS DI KOTA BANDUNG TAHUN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pada 20 Agustus tahun 1746 oleh Gubernur Jenderal G.W.Baron Van Imhoff mendirikan Kantor Pos dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Deklarasi terhadap pembentukan sebuah negara yang merdeka tidak terlepas dari pembicaraan mengenai pembentukan struktur atau perangkatperangkat pemerintahan
Lebih terperinciHubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia
Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia Lebih dari dua abad lamanya Negara Rusia tidak pernah jauh dari pusat perpolitikan Iran, baik itu sebagai musuh politik dan terkadang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia Tengah dan Asia Tenggara yang terlingkup dalam satu kawasan, yaitu Asia Selatan. Negara-negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini berada dalam genggaman anak bangsa Indonesia sendiri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa depan bangsa Indonesia ditentukan oleh para generasi muda bangsa ini. Karena generasi muda Indonesia merupakan faktor penting yang sangat diandalkan oleh Bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan menyangkut tentang cita-cita hidup manusia. Sehubungan dengan itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kegiatan yang sangat penting bagi manusia karena pendidikan menyangkut tentang cita-cita hidup manusia. Sehubungan dengan itu dapat dikemukakan
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN: SEJARAH INDONESIA (WAJIB)
SILABUS MATA PELAJARAN: SEJARAH INDONESIA (WAJIB) Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 21 JAKARTA Kelas : XI Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembangnya sastra. Sastra tidak hanya sekedar bidang ilmu atau bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra yang banyak diterbitkan merupakan salah satu bentuk dari berkembangnya sastra. Sastra tidak hanya sekedar bidang ilmu atau bentuk seni, tetapi sastra juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja yang dilakukan pada akhir tahun 1978 merupakan peristiwa yang begitu mengejutkan baik bagi Kamboja sendiri maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji ( ) dan. yang kemudian dikenal dengan Restorasi Meiji.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sepanjang sejarah, kekaisaran Jepang beberapa kali mengalami masa pasang surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji (1868-1912) dan Kaisar
Lebih terperinciKomunisme dan Pan-Islamisme
Komunisme dan Pan-Islamisme Tan Malaka (1922) Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009 Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat
Lebih terperinciRESUME BUKU. : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah Pergerakan Nasional Dari. Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2)
RESUME BUKU Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional dari Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2) Penulis : Sartono Kartodirdjo Judul : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penghadangan terhadap tentara Jepang di daerah Kubang Garut oleh
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan
11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan pustaka Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian. Dimana dalam tinjauan pustaka akan dicari teori atau konsep-konsep
Lebih terperinciyang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan
Bab V Kesimpulan Hal yang bermula sebagai sebuah perjuangan untuk memperoleh persamaan hak dalam politik dan ekonomi telah berkembang menjadi sebuah konflik kekerasan yang berbasis agama di antara grup-grup
Lebih terperinciSURAT KEPERCAYAAN GELANGGANG SENIMAN MERDEKA INDONESIA
Surat Kepercayaan Gelanggang SURAT KEPERCAYAAN GELANGGANG SENIMAN MERDEKA INDONESIA Kami adalah ahli waris yang sah dari kebudayaan dunia dan kebudayaan ini kami teruskan dengan cara kami sendiri. kami
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1964 TENTANG PEMBERIAN PENGHARGAAN/TUNJANGAN KEPADA PENRINTIS PERGERAKAN KEBANGSAAN/KEMERDEKAAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1964 TENTANG PEMBERIAN PENGHARGAAN/TUNJANGAN KEPADA PENRINTIS PERGERAKAN KEBANGSAAN/KEMERDEKAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dipandang
Lebih terperinciEksistensi Pancasila dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi
Eksistensi Pancasila dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi NAMA : Bram Alamsyah NIM : 11.12.6286 TUGAS JURUSAN KELOMPOK NAMA DOSEN : Tugas Akhir Kuliah Pancasila : S1-SI : J : Junaidi Idrus,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Skripsi yang berjudul (Suatu Kajian Sosio- Historis Gerakan Sosial Petani Di Korea Pada Tahun 1894-1895) ini menggunakan metode historis sebagai metode penelitiannya, dengan menggunakan
Lebih terperinciMENJADI PAHLAWAN Oleh: Janedjri M. Gaffar (Sekretaris Jenderal Mahkamah Kostitusi RI)
MENJADI PAHLAWAN Oleh: Janedjri M. Gaffar (Sekretaris Jenderal Mahkamah Kostitusi RI) Setiap 10 November segenap bangsa Indonesia memperingati hari Pahlawan. Secara khusus, Hari Pahlawan adalah untuk mengenang
Lebih terperinci