BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilaksanakan peneliti adalah deskriptif dengan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilaksanakan peneliti adalah deskriptif dengan"

Transkripsi

1 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan peneliti adalah deskriptif dengan desain non eksperimental. Penelitian deskriptif digunakan ketika peneliti ingin memperoleh gambaran secara sistematis akan suatu situasi, masalah, dan fenomena. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu mendapatkan gambaran tentang attachment pada dewasa muda baik yang belum memiliki pasangan dan yang sudah memiliki pasangan. Design non eksperimental adalah telaah empirik sistematis dimana peneliti tidak mengontrol secara langsung variabel bebas karena manifestasi dari variabel bebas telah ada atau karena variabel bebas tersebut tidak dapat dikontrol (Kothari, 2004). Penelitian ini tidak melakukan manipulasi pada variabel-variabel yang ada. Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan kuesioner AAQ (Adult Attachment Quetionnaire). AAQ diteliti sebelumnya oleh Simpson, Rholes dan Phillip pada tahun AAQ memiliki 17 item atau pernyataan yang sudah diterjemahkan. Dalam penelitian ini akan dilakukan penambahan item pada kedua domain, karena perbedaan budaya. Budaya indonesia lebih cenderung budaya yang kolektif. 3.2 Operational Variabel Penelitian Attachment Style Variabel yang akan diukur pada penelitian ini adalah gambaran attachment pada dewasa muda baik yang belum memiliki pasangan dengan yang belum memiliki pasangan. Berdasarkan definisi-definisi dari para ahli maka attachment dapat diartikan

2 22 sebagai suatu ikatan emosional antara individu dengan signifant others pada masa kecilnya yang cenderung bertahan dan dapat mempengaruhi hubungan individu dengan orang lain dalam kehidupan sosialnya. Menurut Hazan dan Shaver (dalam Feeney & Noller,1996) attachment memiliki tiga dimensi yaitu secure, dan dua dimensi insecure: avoidant dan ambivalent/anxious yang merupakan manifestasi didalam percintaan romantis dewasa muda Dimensi yang pertama, dewasa yang memiliki tipe secure attachment dapat digambarkan sebagai seseorang yang mudah dekat dengan orang lain, berharap dapat mempertahankan suatu intimate relationship dan dapat menerima orang lain sebagai seseorang yang dapat dipercaya. Selain individu dewasa yang bertipe attachment secure akan memiliki emosi positif lebih besar dibandingkan dengan emosi negatif. Hal ini dikarenakan mereka juga memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan tipe attachment lainnya dalam menerima dan menginterpretasikan kejadian pada suatu hubungan dengan cara yang positif. Dimensi kedua, individu dewasa dengan tipe avoidance attachment, memiliki perasaan tidak nyaman bila harus menjadi intim dengan orang lain. Hal ini terjadi karena ia tidak memiliki kepercayaan terhadap orang lain, sehingga jarang sekali individu dengan tipe ini menemukan cinta sejatinya. Dimensi ketiga, individu dewasa dengan tipe ambivalent/ anxious attachment yang memiliki perasaan tidak nyaman dalam hubungan intimate dengan orang lain. Hanya pada tipe ini individu dewasa memiliki kecenderungan untuk menjadi terobsesi dan khawatir dengan pasangan mereka, selain itu mereka juga merasa takut bila cinta mereka yang kuat tidak mendapat balasan dari pasangannya (Hazan & Shaver, dalam Mikulincer & Shaver,2007).

3 23 Tipe attachment individu dalam penelitian ini akan diukur dengan menggunakan adaptasi dari skala Adult Attachment Queationnaire (AAQ) yang telah diuji Simpson, Rholes & Phillips pada tahun Peneliti akan melalui proses uji coba alat ukur sebelum menyebarkan kepada sampel sebenarnya. Peneliti juga akan menambahkan beberapa item pada kuesioner yang akan diadaptasi Subjek Penelitian Responden dalam penelitian yang direncanakan terdiri dari orang dewasa muda laki-laki dan perempuan dengan karakteristik seperti dibawah ini: a. Dewasa awal berusia tahun Pada usia tersebut, responden berasal dari tahap mencari pasangan hidup dan membangun keluarga (Papalia, Olds, & Feldman, 2005). Menurut Levinson (dalam Berk, 2007), umur 18 tahun sampai 30 tahun. Pengelompokkan umur ini sesuai dengan pengelompokkan umur dewasa muda. Selain itu, pengelompokkan umur ini sesuai dengan pengelompokkan umur pada dewasa di Indonesia. Hal ini dikarenakan pada umur 17 tahun, seseorang telah dianggap memasuki tahap peralihan dewasa muda. Karena cinta romantis sangat penting khususnya bagi usia dewasa muda yang kebanyakan berstatus sebagai mahasiswa. Dalam satu penelitian, mahasiswa laki-laki dan perempuan yang belum menikah diminta untuk mengidentifikasikan hubungan dekat mereka. Hasilnya lebih banyak mengaku dekat dengan pasangannya daripada dengan keluarga atau saudara (Berscheid, Snyder & Omoto dalam Santrock, 2002).

4 24 b. Berpendidikan minimal SMU Pendidikan responden minimal telah lulus SMU (Sekolah Menengah Umum) dengan harapan responden akan mampu untuk memahami dan mengerti pernyataan dalam kuesioner yang digunakan karena pengetahuan dan aspek kognitifnya telah mencukupi (Papalia, Olds, & Feldman, 2005) c. Berdomisili di Jakarta Barat Responden banyak diambil hanya wilayah Jakarta Barat saja. Penelitian ini akan dilakukan pada beberapa daerah di Jakarta Barat. Penelitian dilakukan di Jakarta barat juga untuk alasan kemudahan dalam pengambilan data. d. Romantic Relationship Pada penelitian ini, peneliti mengelompokkan romantic relationship menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang belum mempunyai pasangan dan mempunyai pasangan. Kelompok belum mempunyai pasangan terdiri dari responden single yang belum pernah menikah. Sedangkan kelompok yang mempunyai pasangan terdiri dari responden yang berpacaran (courtship), tunangan (engagement) dan menikah (marriage). Responden dalam penelitian ini diambil secara general (tidak dengan spesifik partner). Beberapa hubungan romantis seperti single, courtship, engagement dan marriage. 1. Single beragam populasi termasuk tidak pernah menikah, pernah menikah namun terpisah karena kematian dan cerai (Bird & Melville, 1994). Dalam penelitian ini responden single akan dispesifikan adalah single yang tidak pernah menikah.

5 25 2. Courtship adalah pertemuan antara dua orang yang khusus dirancang untuk berkembang menjadi komitmen perkawinan (Bird & Melville, 1994). Courtship bisa juga disebut sebagai pacaran. 3. Engagement adalah seseorang sudah matang untuk menjadikan pasangannya sebagai calon pendamping hidupnya. Maka, biasanya dirinya memberi simbol seperti cincin dan membuat pesta untuk memberitahukan kepada orang lain bahwa mereka berdua akan segera menikah (Duvall & Miller dalam Asrianti, 1985). 4. Marriage adalah individu yang sudah mempunyai komitmen pernikahan untuk membentuk keluarga dengan orang yang dicintai (Bird & Melville, 1994). 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis dan sumber data penelitian terdapat dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang digunakan untuk keperluan penelitian. Sedangkan peneliti tidak menggunakan data sekunder dalam penelitian. Data primer dalam penelitian ini berupa kuesioner Kuesioner Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner secara personal. Teknik ini memberikan tanggung jawab kepada responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Peneliti dapat memberikan penjelasan mengenai tujuan survey dan pertanyaan yang kurang dipahami oleh responden serta tanggapan atas kuesioner dapat langsung dikumpulkan oleh peneliti setelah diisi oleh responden. Kuesioner yang digunakan bersifat tertutup, yaitu mengajukan pertanyaan kepada responden mengenai variabel-variabel penelitian yang telah ditentukan

6 26 sebelumnya. Skala yang dipakai dalam penyusunan kuesioner adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Kothari, 2004). 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. 3.5 Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik non-probability sampling dalam bentuk incidental sampling. Non-probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan tidak secara acak (Kothari,2004). Sedangkan incidental sampling artinya sampel dipilih berdasarkan karakteristik yang paling mendekati dan mudah didapat (Guilford & Fruchter, 1978). Teknik tersebut dilakukan karena tidak memungkinkan untuk mengambil data dari semua jumlah populasi Jumlah Sampel Jumlah sampel yang direncanakan akan digunakan pada uji coba adalah 45 responden sedangkan pada uji field, sampel yang akan diambil sekitar 100 responden. dewasa muda dan memiliki karakteristik yang sesuai dengan tujuan penelitian. Sampel diambil dari salah satu universitas X, beberapa gereja dan beberapa kantor di daerah Jakarta Barat. Hal ini dilakukan untuk dapat mengontrol keseragaman lingkungan dan status kelas sosial.

7 Instrument Penelitian Alat Ukur Attachment Penulis menggunakan kuesioner alat ukur attachment yang diadaptasi oleh peneliti, yaitu Adult Attachment Quetionnaire (AAQ). AAQ disusun oleh Simpson, Rholes & Phillips pada tahun1996. AAQ merupakan alat ukur yang dikembangkan oleh Simpson dkk. Ada 17 item atau pernyataan di dalam AAQ. AAQ merepresentasikan adult attachment style dengan dua dimensi, yaitu anxiety dan avoidance. Bukan berarti hasil penelitian hanya menemukan dua attachment saja. Sama seperti yang diuraikan dalam bab dua bahwa bila skor total avoidance dan anxiety rendah, maka responden memiliki secure attachment. Sebaliknya jika Skor total avoidance dan anxietynya tinggi maka dapat dikategorikan sebagai fearful avoidance. Dalam penelitian ini, peneliti membuat norma kelompok. Norma kelompok hanya bisa digunakan hanya di dalam kelompok penelitian ini. Jika kelompoknya sudah berbeda, peneliti harus membuat norma kembali. Pengukuran skala dengan menggunakan internal consistency. Koefisien Cronbach Alpha. Alat ukur Adult Attachment Quetionnaire (AAQ) disusun oleh Simpson et al., menghasilkan skor alpha croncbach pada laki-laki sebesar 0,70 dan pada perempuan sebesar 0,74 untuk domain avoidance sedangkan pada laki-laki sebesar 0,72 dan pada perempuan sebesar 0,76 untuk domain anxiety. Pada penelitian ini, peneliti melakukan adaptasi dengan kuesioner AAQ dengan menerjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Kemudian peneliti juga menambahkan beberapa item atau pernyataan. Untuk domain avoidance sebanyak 3 pernyataan dan untuk domain anxiety sebanyak 4 pernyataan.

8 28 Tabel 3.1 Konstruk alat ukur AAQ Attachment Avoidant Attachment Ketakutan terhadap kelekatan dan 1) Saya merasa relatif mudah untuk mendekati orang lain. bergantung dengan 2) Saya merasa nyaman saat pasangan orang lain bergantung Preferensi terhadap hubungan emosional dan kemandirian kepada saya. 3) Saya merasa tidak nyaman ketika harus bergantung pada orang lain. Bersikap deaktif sebagai strategi untuk menghadapi ketidaknyamanan dan masalah 4) Saya tidak suka ada orang lain yang terlalu dekat dengan saya. 5) Saya merasa agak tidak nyaman berada terlalu dekat dengan orang lain. 6) Saya merasa sulit untuk mempercayai orang lain sepenuhnya. 7) Saya merasa ketakutan setiap kali ada yang terlalu dekat dengan saya. 8) Sebenarnya saya merasa tidak nyaman ketika orang lain yang ingin menjalin hubungan akrab dengan saya. 9) Saya merasa tidak nyaman bila ada orang lain yang menawarkan bantuan kepada saya (*) 10) Saya nyaman tanpa orang lain harus memiliki hubungan emosional yang dekat (*)

9 29 11) Saya lebih suka tidak memiliki orang lain (teman dekat) yang bergantung kepada saya (*) Attachment Anxiety Attachment Memiliki kecemasan terhadap keinginan untuk 1) Saya merasa jarang khawatir bila tidak dekat dan perlindungan diperhatikan oleh orang lain. Memiliki kekhawatiran ketika partner meninggalkannya 2) Orang lain sering tidak mau menjalin relasi dekat dengan saya, padahal saya menginginkannya. Bersikap hiperaktif sebagai strategi untuk menghadapi ketidaknyamanan dan masalah 3) Saya sering merasa khawatir ketika teman dekat atau pasangan saya tidak menyayangi saya sungguhsungguh. 4) Saya jarang merasa khawatir bila ditinggal pergi oleh teman dekat atau pasangan saya. 5) Saya ingin selalu bersama dengan orang lain tetapi keinginan saya ini membuat orang lain menjadi takut dengan saya. 6) Saya merasa yakin orang lain tidak akan menyakiti saya dengan tiba-tiba mengakhiri hubungan. 7) Saya selalu ingin lebih dekat dan akrab dengan teman dekat atau pasangan daripada siapapun.

10 30 8) Saya jarang memikirkan bahwa orang lain akan meninggalkan saya. 9) Saya merasa yakin bahwa teman dekat atau pasangan saya menyayangi saya seperti saya menyayangi dia. 10) Saya khawatir akan penolakan dengan orang lain (*) 11) Saya khawatir bahwa orang lain tidak akan peduli terhadap saya sama seperti saya peduli terhadap mereka(*) 12) Saya banyak khawatir tentang relasi saya dengan orang lain. (*) Note. * penambahan item oleh peneliti; item yang dihitamkan merupakan item unfovorable Peneliti melakukan uji coba terlebih dahulu terhadap kuesioner yang telah dibuat. Total item attachment memiliki 23 item, di mana terdapat 11 item untuk domain avoidance (item 1, 4, 6, 7, 10, 12, 14, 19, 20, 21, 22) dan 12 item untuk domain anxiety (item 2, 3, 5, 8, 9, 11, 13, 15, 16, 17, 18, 23). Skala ini diukur melalui respon yang diberikan responden yang mengindikasikan dari skala1 yang menyatakan sangat tidak setuju sampai skala 6 yang menyatakan sangat setuju. Dalam mengerjakan alat ukur ini subyek penelitian diminta untuk memberikan lingkaran pada setiap skala yang tersedia. Skor yang diberikan menurut pada dua bentuk pernyataan yaitu favourable dan unfavourable. Untuk jawaban favourable diberikan angka 6 untuk jawaban sangat setuju dan 1 untuk jawaban sangat tidak

11 31 setuju. Sedangkan untuk pernyataan unfavourable nilai yang diberikan adalah 1 untuk jawaban sangat setuju dan 6 untuk jawaban sangat tidak setuju. 3.7 Prosedur Penelitian Tahap Menerjemahkan dan Memodifikasi Alat Ukur Dalam penelitian ini, dikarenakan kuesioner orisinil memakai bahasa Inggris maka kuesioner diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia untuk memudahkan partisipan memahami pernyataan yang diberikan. Adapun tahap-tahap yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut: 1. Peneliti mempersiapkan Adult Attachment Quetionnaire (AAQ) original yang disusun oleh Simpson dkk pada tahun 1996 dan memperlihatkan kepada dosen pembimbing untuk disetujui dalam melakukan penelitian. 2. Setelah disetujui, peneliti bersama beberapa teman mahasiswa dari Universitas Bina Nusantara kemudian menerjemahkan kuesioner yang berisi 17 item ke dalam Bahasa Indonesia. Seharusnya setelah diterjemahkan oleh peneliti harus diterjemahkan kembali ke Bahasa Inggris. Namun, karena keterbatasan waktu peneliti tidak menerjemahkan kembali dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris. 3. Memberikan kuesioner yang telah diterjemahkan kepada dosen pembimbing skripsi untuk dikoreksi dan untuk melakukan expert judgment. 4. Setelah diperbaiki, peneliti memperbanyak kuesioner dan melakukan penyebaran kuesioner tersebut untuk uji coba.

12 Tahap Pelaksanaan Penelitian Ketika melakukan pelaksanaan penyebaran atau pembagian kuesioner kepada partisipan, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Peneliti menyebarkan kuesioner kepada partisipan dengan cara mendatangi berbagai tempat dimana biasanya dewasa muda berkumpul, seperti misalnya di kampus, kantin, tempat kerja atau tempat beraktifitas lainnya. 2. Saat membagikan kuesioner kepada calon partisipan, peneliti akan bertanya apakah mereka mau secara sukarela berpartisipasi di dalam penelitian dengan mengisi kuesioner yang dibagikan. 3. Setelah itu, peneliti akan menjelaskan maksud dari kuesioner tersebut sebagai bagian penelitian pada tugas akhir peneliti. Selain itu, peneliti juga akan memperkenalkan diri terlebih dahulu sebelum menjelaskan maksud dari kuesioner tersebut. Peneliti juga akan menjelaskan kepada partispan bahwa informasi yang diisi di dalam kuesioner yang dibagikan akan dijaga kerahasiaannya dan akan dihancurkan setelah penelitian berakhir. 4. Ketika partisipan sudah bersedia untuk mengisi kuesioner tersebut, peneliti memberikan alat tulis untuk dipakai mengisi kuesionernya. Pada saat partisipan sedang mengisi kuesioner, peneliti kemudian akan memberi waktu para partisipan mengisi kuesionernya. Saat memberi waktu kepada partisipan yang telah bersedia, maka peneliti akan mencari partisipan lainnya. 5. Selain itu, peneliti juga melakukan teknik snowball dalam mengambil data. Dalam mengumpulkan data dengan meminta bantuan kepada teman-teman peneliti untuk ikut mencarikan dan mengenalkan kepada dewasa muda lainnya yang saat ini sedang menjalankan hubungan romantis maupun dewasa muda maupun yang tidak sedang menjalankan hubungan romantis.

13 33 6. Setelah partisipan selesai mengisi kuesioner yang dibagikan, peneliti akan memberikan ucapan terima kasih dan menjelaskan kembali tujuan dari kuesioner tersebut. Sebagai tanda terima kasih, setiap partisipan akan diberikan reward berupa gantungan handphone. Untuk uji coba kuesioner, peneliti menyebarkan 45 kuesioner dan kuesioner yang kembali sebanyak 36 data dikumpulkan dan terdiri dari 10 orang laki-laki dan 26 orang perempuan. 7. Setelah responden uji coba terkumpul. Peneliti melakukan perhitungan analisis item, validitas dan realibilitas. Kemudian dari perhitungan tersebut jika item tersebut sudah valid dan realibel maka, peneliti akan menyebarkan kuesioner yang sebenernya kepada responden sebenernya. 8. Setelah selesai pengambilan data pada responden yang sebenarnya maka, peneliti akan mengolah data tersebut secara statistik. 9. Tahap terakhir peneliti menggunakan analis data dengan menggunakan tabulasi silang. 3.8 Teknik Pengolahan Data Uji Validitas Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Aiken & Marnat (2006) mengemukakan tiga tipe utama validitas yang akan dijelaskan dibawah ini : a. Validitas isi (Content Validity) merupakan suatu metode pengukuran validitas yang secara sistematis menelaah apakah suatu alat ukur telah memuat sampel yang representatif dari domain tingkah laku yang akan diukur (Aiken & Marnat, 2006).

14 34 b. Criterion Predictive Validity merupakan prosedur yang hendak melihat efektivitas sebuah tes dalam memprediksi kinerja seseorang dalam aktivitasaktivitas tertentu dengan cara menghubungkan skor tes dengan kriteria-kriteria diluar situasi tes (Aiken & Marnat,2006). c. Construct Validity: sebuah tes menggambarkan sejauh mana tes bisa dikatakan mengukur suatu konstruk atau sifat yang teoritis (Aiken & Marnat, 2006).. Teknik uji validitas yang dipergunakan dalam penelitian ini ialah construct identification validity, dengan metode internal consistency. Untuk mengukur validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan total skor yang merupakan jumlah skor tiap butir. Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus Pearson Product Moment: Dimana: r hitung = koefisien korelasi = jumlah skor item = jumlah skor total (seluruh item) n = jumlah responden Kaidah keputusan : Jika r hitung > r tabel berarti valid, sebaliknya : Jika r hitung < r tabel berarti tidak valid

15 Uji Realibilitas Reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran konsisten bila diadakan pengujian 2 kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Untuk dapat melakukan hal tersebut akan digunakan tipe reliabilitas Alpha Cronbach, yaitu teknik untuk menguji konsistensi internal dari item- item dengan kemungkinan jawaban yang berbeda-beda (Anastasi & Urbina, 2007). Dalam realibilitas menggunakan batasan tertentu. Menurut Ghozali (2002), realibilitas dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik. 3.9 Hasil Uji Coba Validitas dan Realibilitas Berdasarkan pengambilan data untuk uji coba, peneliti memperoleh 36 orang responden penelitian, yang seluruhnya adalah dewasa awal yang memiliki rentang usia tahun. Data dari subyek tersebut kemudian diolah dengan menggunakan SPSS (Statiscal Program fro Social Science ) versi 16.0 sehingga diperoleh hasil perhitungan validitas dan reliabilitas sebagai berikut : Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan menggunakan SPSS, diperoleh item- item untuk alat ukur attachment sebagai berikut.

16 Hasil Validitas Uji coba AAQ Tabel 3.2 Item domain attachment yang valid Dimensi Avoidant Item r hitung Ket Item Tidak Valid Item4.351 Valid Item6.307 Valid Item7.323 Valid Item Tidak Valid Item Valid Item Valid item Valid item Tidak Valid item Valid item Valid Dimensi Anxiety Item r hitung Ket Item2.134 Tidak Valid Item Tidak Valid Item5.405 Valid Item8.261 Valid Item Tidak Valid Item Tidak Valid Item Valid Item Tidak Valid item Tidak Valid item Valid item Tidak Valid item Valid Sumber data: Pengolahan data SPSS Keterangan : signifikan pada level 0.05; n = 36 Dari tabel diatas terlihat bahwa semua item tidak memiliki koefisien r yang lebih besar dari r kritis sebesar 0,25, maka dapat disimpulkan bahwa untuk dimensi avoidance ada 3 item yang tidak valid yaitu item 1,10 dan 20. Peneliti membuang r- hitung yang minus. Jika nilai r-hitung tidak minus. maka peneliti melakukan revisi kepada beberapa item yang dibawah 0,25. Dimensi anxiety ada 7 item yang tidak valid yaitu item 2, 3, 9, 11, 15, 16, dan 18. Pada dimensi anxiety, peneliti akan melakukan revisi kepada hampir semua item yang dibawah 0,25. Karena hanya ada beberapa

17 37 item yang valid. Dengan demikian peneliti harus melakukan revisi beberapa item kemudian peneliti akan menguji kembali kepada sampel yang berbeda. Berikut adalah hasil revisi kuesioner yang akan disebarkan kepada responden dalam penelitian sebenernya. Tabel 3.3 Item-item kuesioner revisi NO Avoidance Attachment 1 Saya merasa cukup mudah untuk bisa dekat dengan orang lain. 4 Saya merasa sulit untuk mempercayai orang lain. Saya merasa tidak nyaman ketika harus bergantung pada orang 6 lain. Saya lebih suka tidak memiliki orang lain (teman dekat) yang 10 bergantung kepada saya. Saya merasa agak tidak nyaman berada terlalu dekat dengan 12 orang lain. Sebenarnya saya merasa tidak nyaman ketika ada orang lain 14 yang ingin menjalin hubungan akrab dengan saya. Saya merasa gugup jika ada seseorang yang terlalu dekat 19 dengan diri saya. 20 Saya merasa nyaman jika orang lain bergantung pada saya. 21 Saya tidak suka ada orang lain yang terlalu dekat dengan saya. Saya merasa nyaman tanpa harus memiliki kedekatan emosional 22 dengan orang lain. Anxiety Attachment Orang lain sering menjalin relasi dekat dengan saya, padahal 2 saya menginginkannya. Saya merasa yakin orang lain tidak akan menyakiti saya dengan 3 tiba-tiba mengakhiri hubungan. Saya khawatir bahwa orang lain tidak akan peduli terhadap saya 5 sama seperti saya peduli terhadap mereka. Saya sering merasa khawatir ketika teman dekat atau pasangan 8 saya tidak menyayangi saya sungguh-sungguh

18 Saya jarang memikirkan bahwa orang lain akan meninggalkan saya. Saya merasa yakin bahwa teman dekat atau pasangan saya menyayangi saya seperti saya menyayangi dia. 15 Saya selalu ingin lebih dekat dan akrab dengan teman dekat atau pasangan daripada siapapun 16 Saya banyak khawatir tentang relasi saya dengan orang lain. 18 Saya ingin selalu bersama dengan orang lain tetapi keinginan saya ini membuat orang lain menjadi takut dengan saya. 23 Saya sangat jarang khawatir jika orang lain tidak memperhatinkan 13 Pikiran tentang ditinggalkan oleh orang lain jarang sekali muncul dalam pikiran saya Hasil Realibilitas Uji Coba AAQ Uji reliabilitas terhadap kuesioner Attachment Adult Questionaire (AAQ) dalam penelitian ini menghasilkan koefisien alpha sebagai berikut : Tabel 3.4 Tabel Koefisien Alpha Attachment Koefisien alpha Avoidance Anxiety Sumber data: Pengolahan data SPSS Mengacu pada pernyataan bahwa suatu instrumen dapat dikatakan reliabel bila memiliki konsistensi keterandalan reliabilitas sebesar 0,7 0,9 atau lebih (Anastasi & Urbina, 2007). Secara domain realibilitas untuk alat ukur AAQ untuk domain avoidance adalah 0,654 dan untuk domain anxiety 0,346. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa AAQ memiliki nilai reliabilitas yang cukup rendah, sehingga belum dapat dipergunakan dalam penelitian ini. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengukuran

19 39 AAQ akan tidak konsisten bila dilakukan pengukuran tipe attachment kembali pada subyek yang sama dikondisi yang berbeda, sehingga perlu beberapa item direvisi. Oleh karena itu, peneliti akan menghitung realibilitas kembali dengan menghilangkan item yang tidak valid dan merevisi kemudian melakukan uji ulang Norma Norma adalah penyebaran skor-skor dari suatu kelompok yang digunakan sebagai patokan untuk memberi makna pada skor-skor individu (Azwar, 2005). Terdapat dua jenis norma, yaitu: a. Norma perkembangan; digunakan untuk menginterpretasikan skor-skor pada tes-tes perkembangan. Norma perkembangan dibagi menjadi mental age, basal age, nilai rata-rata yang diperoleh kelompok umur tertentu, skala ordinal, criterion referenced testing, expectancy tables. b. Norma kelompok (within-group norms) digunakan untuk mengetahui posisi responden dalam distribusi sample normative. Sample normative adalah skor subjek dibandingkan dengan skor kelompok. Saat peneliti hendak menggambarkan posisi individu dengan cara membandingkan antar kemampuan dan kelompok, raw score harus ditransformasikan ke dalam skala yang sama. Macam-macam skala: Percentile rank Standard score, yang dibagi menjadi: z-score, t-scale, c-scale, stanine, deviation IQ

20 40 Menurut Azwar (2005) Cara menghitung norma kelompok : 1. Mencari raw score, persentil, mean (rerata) dan standar deviasi. 2. Mean sebagai rerata, namun karena mode dan median mengandung pengertian rerata maka dalam penelitian ini istilah mean digunakan dengan rumus : M = fx/n 3. Deviasi rata-rata didefinisikan sebagai rata-rata penyimpangan angka dari mean yaitu selisih antara angka tersebut dengan mean atau (X M). Penyimpangan angka mean dapat bernilai positif dan negatif. Bila seluruh penyimpangan tersebut dijumlahkan hasilnya akan selalu sama dengan nol atau ( X M) = 0. Dalam hal ini varians adalah jumlah kuadrat deviasi angka dibagi N-1 4. Norma terdiri dari skor mentah dapat dinyatakan sebagai berikut: (M+1,50s) < X (M+1,50s) < X (M+1,50s) Tinggi Rendah 5. Mencari Skor Z dapat dihitung dengan rumus, z = (X-M)/s 6. Mencari Skor T dengan rumus, t = 50+(10 (X M/s))

BAB I PENDAHULUAN. Menjaga hubungan romantis dengan pasangan romantis (romantic partner) seperti

BAB I PENDAHULUAN. Menjaga hubungan romantis dengan pasangan romantis (romantic partner) seperti 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menjaga hubungan romantis dengan pasangan romantis (romantic partner) seperti saat masih menjadi teman dekat atau pacar sangat penting dilakukan agar pernikahan bertahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara attachment (X) dengan cinta pada individu dewasa yang telah menikah (Y), maka penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : 1. Variabel ( X ) : Kesepian (loneliness) 2. Variabel ( Y ) : Kesehjateraan

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 25 3. METODE PENELITIAN Pada bagian ketiga ini, peneliti akan menjelaskan mengenai permasalahan penelitian, hipotesis penelitian, variabel-variabel penelitian, tipe dan desain penelitian, partisipan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian kali ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang menggunakan paradigma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Kecenderungan Perilaku Bullying

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Kecenderungan Perilaku Bullying BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Varibabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya : 1. Variabel Tergantung : Kecenderungan Perilaku Bullying 2. Variabel

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang menguraikan tahap

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang menguraikan tahap 7 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang menguraikan tahap perkembangan khususnya pada tahapan dewasa muda, hubungan romantis, attachment dan tipe attachment. 2.1 Dewasa

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab metodologi penelitian, akan dibahas mengenai variabel penelitian, masalah penelitian, subjek penelitian, metode pengambilan data, alat ukur yang digunakan, prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini menguraikan yang menyangkut kegiatan operasional penelitian dari karakteristik subyek, desain penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian dan teknik pengolahan

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. 25 Universitas Indonesia. Gambaran Optimisme..., Binta Fitria Armina, F.PSI UI, 2008

3. METODE PENELITIAN. 25 Universitas Indonesia. Gambaran Optimisme..., Binta Fitria Armina, F.PSI UI, 2008 3. METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun metode penelitian ini meliputi permasalahan, hipotesis, dan variabel yang diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernikahan adalah tahap yang penting bagi hampir semua orang yang memasuki masa dewasa awal. Individu yang memasuki masa dewasa awal memfokuskan relasi interpersonal

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah 113 pasang antara siswa kelas tujuh (56 siswa laki-laki dan 57 siswa perempuan) yang berasal dari dua SMP di Bekasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitaif, maka proses penelitian banyak menggunakan angka mulai dari pengumpulan, penafsiran, dan penyajian hasil. Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable penelitian, definisi operasional variable penelitian, populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, desain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai desain penelitian, variabel penelitian, subyek penelitian, metode pengumpulan data, alat ukur yang akan digunakan, serta metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa kehadiran manusia lainnya. Kehidupan menjadi lebih bermakna dan berarti dengan kehadiran

Lebih terperinci

4. METODOLOGI PENELITIAN

4. METODOLOGI PENELITIAN 4. METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan mengenai metodologi dimulai dengan menjelaskan populasi dan sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

Bab 3 Desain Penelitian

Bab 3 Desain Penelitian Bab 3 Desain Penelitian Bab ini akan menjabarkan variabel penelitian (definisi operasional dan hipotesis), responden penelitian, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian & Definisi Operasional Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang akan diuji adalah: 1. Variable (X): Materialisme

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode-metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu masalah penelitian, hipotesis penelitian, variabel-variabel, populasi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Medan, Medan Estate Deli Serdang dan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei- Juni

Lebih terperinci

4. METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN 36 4. METODE PENELITIAN 4.1. Subjek Penelitian 4.1.1. Karakteristik Subjek penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan dari PT. XYZ, sebuah perusahaan ritel yang berada di Jakarta. Sebagai sebuah

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN IV. A. Subyek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai karakteristik subyek, jumlah subyek, dan teknik pengambilan sampel. IV. A. 1. Karakteristik Subyek Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di lingkungan Kampus Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel yang diukur dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu dimensi humor styles dan kepuasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al- 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan teknik korelasional yang menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian, BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian, hipotesis, serta metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Metode penelitian

Lebih terperinci

27 Universitas Indonesia

27 Universitas Indonesia 3. METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan metode yang digunakan dalam penelitian ini, dimulai dengan deskripsi permasalahan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. Sejak lahir, manusia sudah bergantung pada orang lain, terutama orangtua

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. Sejak lahir, manusia sudah bergantung pada orang lain, terutama orangtua BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dan membentuk hubungan sosial dengan orang lain, karena pada dasarnya manusia tidak

Lebih terperinci

4. METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN 23 4. METODE PENELITIAN 4.1. Responden Penelitian 4.1.1. Karakteristik Responden Dalam penelitian ini yang akan menjadi responden adalah karyawan sales dan marketing pada perusahaan yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan suami)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menurut Usman (1996:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dijelaskan di atas, maka penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam penelitian kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dan diakhiri dengan menjelaskan waktu dan tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. data dan diakhiri dengan menjelaskan waktu dan tempat penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan dimulai dengan menjelaskan mengenai rancangan penelitian, populasi dan sample penelitian,

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Masalah Penelitian 3.1.1. Masalah Konseptual Yang menjadi masalah konseptual dalam penelitian ini adalah: Apakah ada hubungan antara sibling rivalry yang terjadi pada anak-anak

Lebih terperinci

BAB 3. Metodologi Penelitian

BAB 3. Metodologi Penelitian BAB 3 Metodologi Penelitian 3.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan karakteristik atau fenomena yang dapat berbeda di antara organisme, situasi, atau lingkungan (Christensen, 2001). 3.1.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam penelitian

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 20 3. METODE PENELITIAN Pada bab tiga ini akan diuraikan mengenai permasalahan, hipotesis, dan variabel penelitian, serta akan dibahas pula mengenai responden yang digunakan dalam penelitian, tipe penelitian,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai metodelogi penelitian yang meliputi Variabel Penelitian & Definisi Operasional, Subyek Penelitian & Tehnik Sampling, Desain Penelitian, Alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 30 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara religiusitas dengan sikap terhadap

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 29 3. METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai desain penelitian, masalah yang diteliti secara konseptual dan operasional, penjabaran variabel-variabel yang terkait, dan beberapa hal berkaitan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang digunakan. Kesalahan dalam menentukan metode akan

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang digunakan. Kesalahan dalam menentukan metode akan BAB III METODE PENELITIAN.1 Metode Penelitian Metode merupakan suatu syarat penting yang tidak boleh ditinggalkan dalam penelitian, karna keberhasilan suatu penelitian tergantung dari pemilihan metode

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 30 3. METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab ini akan dibahas mengenai pertanyaan penelitian, hipotesis penelitian, variabel-variabel terkait, subjek penelitian, penyusunan alat ukur penelitian, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

Modul ke: Psikometri NORMA 2. Fakultas PSIKOLOGI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

Modul ke: Psikometri NORMA 2. Fakultas PSIKOLOGI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi. Modul ke: Psikometri NORMA 2 Fakultas PSIKOLOGI Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Norma dalam Psikometri Pengertian dan Jenis Norma Norma adalah penyebaran skorskor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperolah

Lebih terperinci

3. MASALAH, HIPOTESIS DAN METODE PENELITIAN

3. MASALAH, HIPOTESIS DAN METODE PENELITIAN 30 3. MASALAH, HIPOTESIS DAN METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tentang masalah dan metode penelitian yang terdiri dari masalah penelitian, variabel penelitian, hipotesis penelitian, subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam usaha menguji hipotesis yang telah disusun. Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 23 3. METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini. Adapun isi dari metode penelitian adalah permasalahan, hipotesis, dan variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN dapat menurun, maka akan memberi pengaruh juga pada fisiologis dan perilaku secara umumnya. D. Hipotesis Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan adalah adanya hubungan negatif antara dukungan

Lebih terperinci

4. METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN 4. METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai metode penelitian yang mencakup responden penelitian, karakteristik responden, teknik pengambilan sampel, jumlah sampel penelitian, tempat pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel dan Hipotesis Penelitian 3.1.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1.1.Variabel Bebas Variabel adalah karakteristik yang akan diobservasi dari satuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia pun yang dapat hidup sendiri tanpa membutuhkan kehadiran manusia lain

BAB I PENDAHULUAN. manusia pun yang dapat hidup sendiri tanpa membutuhkan kehadiran manusia lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial. Dalam kehidupan, belum ada seorang manusia pun yang dapat hidup sendiri tanpa membutuhkan kehadiran manusia lain (www.wikipedia.com).

Lebih terperinci

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 % BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional (correlational research) yang bertujuan untuk menentukan besar variasi variasi pada satu atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian 39 BAB 3 Metode Penelitian Bab ini akan membahas metode penelitian yang terdiri atas perumusan masalah, hipotesis penelitian, variabel penelitian, subyek penelitian, alat ukur atau instrumen akan yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian & definisi operasional Variabel adalah sebuah karakteristik atau kondisi yang berubah atau memiliki nilai yang berbeda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan khususnya PT. Utama Jaya Perkasa Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013) BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dilakukan dengan mengumpulakan data yang berupa angka. Data tersebut kemudian diolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguraikan mengenai (A) Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Definisi Operasional Variabel Penelitian, (C) Populasi dan Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. komparasi akan dapat menemukan persamaan-persamaan dan perbedaanperbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. komparasi akan dapat menemukan persamaan-persamaan dan perbedaanperbedaan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian komparasi. Menurut Dra. Aswani Sudjud (dalam Arikunto, 2006: 267) mengatakan jika penelitian komparasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu elemen penting dalam suatu penelitian, sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. yaitu sebuah metode yang datanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka (Sugiyono, 2009). Desain ini sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional, yakni mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Hal yang dibahas diantaranya lokasi dan sampel penelitian, desain penelitian, variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu secara benar. Husein (998 : ). Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini diperlukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan skala dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan skala dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan skala dan wawancara sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif korelasional. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif korelasional. Penelitian kuantitatif adalah 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif korelasional. Penelitian kuantitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian explanatory untuk memahami pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya, melalui penelitian survey untuk mendapat generalisasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work

Lebih terperinci

3. METODE PE ELITIA Partisipan Penelitian

3. METODE PE ELITIA Partisipan Penelitian 32 3. METODE PE ELITIA Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai desain penelitian, partisipan penelitian (meliputi karakteristik partisipan, teknik pengambilan sample, dan jumlah partisipan), instrumen

Lebih terperinci

4. METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN 27 4. METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas metode yang digunakan dalam menjawab permasalahan serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai partisipan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif korelasional, di sini penulis hanya bermaksud untuk mengumpulkan data dan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi penelitian : Lokasi penelitian dilaksanakan di Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, prodi D-III Keperawatan Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Desain penelitian korelasional dipilih oleh peneliti karena desain

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian & hipotesis 3.1.1 Definisi operasional variabel penelitian Variabel penelitian menurut Hatch dan Farhady (dalam Iskandar, 2013) adalah atribut dari objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Kerlinger (2000:483) rancangan penelitian merupakan rencana dan stuktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

Lebih terperinci

3.1. Partisipan Penelitian Teknik Pengambilan Sampel

3.1. Partisipan Penelitian Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PE ELITIA Pada bagian ketiga ini, penulis akan memaparkan metode dari penelitian ini yang meliputi partisipan penelitian (didalamnya terdapat karakteristik partisipan, teknik pengambilan sampel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Penelitian : Komitmen Organisasi B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Komitmen organisasi adalah keinginan yang kuat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D) 87 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi: (A) Identifikasi Variabel Penelitian,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: A. Variabel X: academic locus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakanya penelitian guna memperoleh data yang diperlukan. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Menurut Sugiyono (008 : ), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menekankan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menekankan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitan Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menekankan pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan pada data-data numerical atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah salah satu unsure penting dalam suatu pendekatan ilmiah, karena ketepatan metode yang digunakan untuk memecahkan masalah yang ada akan menentukan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguraikan mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi Operasional Penelitian, (D). Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel kecemasan trait dan variabel

BAB 3 METODE PENELITIAN. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel kecemasan trait dan variabel BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel kecemasan trait dan variabel acceptance

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling. 1. Berusia dewasa madya antara tahun.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling. 1. Berusia dewasa madya antara tahun. 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah penderita kanker serviks yang telah menjalani pengobatan. Adapun karakteristik populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Sampel Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 Kelurahan Isola yang berjumlah 61 orang. Peneliti menggunakan teknik sampling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kuantitatif, yaitu metode yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka)

Lebih terperinci

4. METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN 40 4. METODE PENELITIAN Bab ini terbagi ke dalam empat bagian. Pada bagian pertama, peneliti akan membahas responden penelitian yang meliputi karakteristik responden, teknik pengambilan sampel, jumlah

Lebih terperinci