BABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan dituntut untuk siap menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan perusahaan lain. Makin intensifnya persaingan yang dihadapi, telah menyebabkan banyak lembaga keuangan mikro mencari cara yang menguntungkan untuk membedakan dari yang lain. Fokus perusahaan modern telah berubah dari strategi yang mengutamakan produk (product/service oriented) menjadi strategi yang mengutamakan pelanggan (customer oriented) [1]. Hal ini dilakukan karena hubungan baik antara perusahaan dan nasabah sangat berperan penting untuk menunjang keberlangsungan perusahaan. Dalam lembaga keuangan mikro, nasabah yang berbeda mempunyai nilai yang berbeda pula. Salah satu tantangan yang terpenting bagi perusahaan yaitu pengetahuan tentang nasabah, memahami perbedaan nasabah, mengenali nasabah potensial sehingga nasabah loyal terhadap perusahaan [2]. Dengan menerapkan strategi Customer Relationship Management (CRM), perusahaan dapat mengenali karakteristik nasabah dengan identifikasi nasabah (segmentasi nasabah). Segmentasi nasabah yaitu membagi nasabah dengan kesamaan karakteristik. Manfaat segmentasi nasabah ialah mengetahui perilaku nasabah dan menerapkan strategi marketing atau pemasaran yang tepat sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan. Segmentasi nasabah dapat diselesaikan dengan teknik data mining. Data mining merupakan proses pencarian pola-pola yang menarik dan tersembunyi (hidden pattern) dari suatu kumpulan data yang berukuran besar yang tersimpan dalam suatu basis data, data warehouse, atau tempat penyimpanan data lainnya. Data akan diolah menjadi informasi. Tujuan akhir data mining menggunakan informasi untuk membuat lebih efisisen keputusan bisnis dan mengambil keputusan secara tepat [3]. Segmentasi nasabah dengan teknik data mining akan memudahkan perusahaan untuk mengidentifikasi nasabah, memperlakukan 1

2 nasabah secara tepat dengan membedakan nasabah dengan kesetiaan atau loyalitas tinggi dan loyalitas rendah. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Beringharjo merupakan lembaga keuangan mikro berbadan hukum KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syariah) yang menyadari akan pentingnya hubungan dengan nasabah. BMT Beringharjo memiliki nasabah yang meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011 nasabah di area Yogyakarta sebanyak , 2012 sebanyak , 2013 sebanyak , 2014 sebanyak dan tahun 2015 ini sebanyak Untuk total keseluruhan nasabah seluruh Indonesia pada tahun 2015 sebesar Dengan jumlah data nasabah yang terus meningkat, BMT Beringharjo mengalami kesulitan mengidentifikasi nasabah potensial dan karakter nasabah secara manual. Hal ini dapat mengakibatkan BMT Beringharjo kehilangan nasabah potensial dan merugikan perusahaan. Teknik data mining yang dapat menyelesaikan segmentasi nasabah yaitu clustering. Analisis cluster atau clustering merupakan proses membagi data dalam suatu himpunan ke dalam beberapa kelompok yang mana kesamaan data dalam suatu kelompok lebih besar dibandingkan kesamaan data tersebut dengan data dalam kelompok lain [4]. Cluster secara umum merupakan wujud himpunan bagian dari suatu himpunan data dan metode clustering dapat diklasifikasikan berdasarkan himpunan bagian yang dihasilkan menjadi fuzzy clustering dan hard clustering [4]. Metode clustering yang digunakan pada penelitian ini ialah fuzzy clustering. Fuzzy clustering dapat mengkategorikan satu set objek sesuai dengan standar tertentu. Dengan konsep membership grade, fuzzy clustering dapat mengenali kelompok pelanggan, mendukung perusahaan lebih ilmiah dan masuk akal dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran. Dalam algoritma fuzzy clustering, elemen data dapat menjadi milik lebih dari satu cluster, dan terkait dengan setiap elemen adalah satu set tingkat keanggotaan. Hal ini menunjukkan kekuatan asosiasi antara unsur data dan cluster tertentu. Fuzzy clustering adalah proses untuk menempatkan tingkat keanggotaan, kemudian menggunakan mereka untuk menetapkan elemen data ke satu atau lebih cluster [4]. 2

3 Metode fuzzy digunakan karena memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan waktu komputasi yang cepat [4][5][6]. Metode fuzzy dipadukan dengan model fuzzy RFM (Recency, Frequency, Monetary) untuk menyelesaikan segmentasi nasabah. Fuzzy RFM yaitu memadukan logika fuzzy dan model RFM. Model RFM merupakan metode segmentasi pelanggan atau analisis nilai pelanggan berdasarkan recency, frequency dan monetary [7]. Recency ialah kapan terakhir transaksi dilakukan. Frequency ialah jumlah transaksi yang dilakukan nasabah. Misalkan, dua kali dalam setahun atau tiga kali dalam satu bulan. Semakin besar frekuensi menandakan kesetiaan nasabah yang besar pula. Monetary adalah besarnya nilai transaksi yang dilakukan. Nilai monetary yang tinggi mengidentifikasikan pelanggan yang memberikan keuntungan kepada perusahaan [7][8][9][10]. Penggunaan metode fuzzy dan fuzzy RFM masih jarang digunakan untuk data perbankan atau keuangan khususnya data simpanan dan pembiayaan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nasabah simpanan dan pembiayaan pada BMT Beringharjo Yogyakarta dengan teknik data mining dalam menyelesaikan segmentasi nasabah sehingga dapat ditemukan nasabah potensial dan nasabah kurang potensial. Penggunaan metode fuzzy diharapkan dapat lebih baik membagi pelanggan berdasarkan fungsi keanggotaan. 1.2 Perumusan Masalah Permasalahan yang harus dipecahkan pada penelitian ini adalah pengelompokkan nasabah pada BMT Beringharjo Yogyakarta masih dilakukan secara manual sehingga BMT kesulitan untuk mengidentifikasi nasabah potensial dan nasabah tidak potensial, serta belum dikelola dengan baik hubungan atau relasi dengan nasabah dikarenakan BMT belum mengetahui karakter nasabah. 1.3 Keaslian penelitian Penelitian data mining CRM, khususnya segmentasi pelanggan sudah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Penelitian yang dilakukan oleh Dequan Zheng menggunakan algoritma fuzzy clustering yaitu Fuzzy C-Means untuk 3

4 menyelesaikan segmentasi pelanggan di industri keamanan. Penelitian ini menunjukkan bahwa algoritma Fuzzy C-Means cocok diterapkan untuk segmentasi pelanggan di industri keamanan. Fuzzy C-Means merupakan algoritma yang sederhana, cocok untuk menyortir data yang besar, rentan terhadap data abnormal dan tidak terpengaruh dengan urutan penginputan data. Hasil penelitian membuktikan tingkat konvergensi algoritma FCM dapat memenuhi permintaan industri [4]. Penelitian yang dilakukan Uzay Kaymak bertujuan menentukan pelanggan potensial di organisasi amal. Uzay Kamak menggunakan teknik fuzzy clustering dan variabel RFM. Tugas utama dalam pemilihan target pelanggan potensial, dengan mengidentifikasi profil pelanggan yang yang menunjukkan minat dalam produk di masa lalu. Metode pemilihan target ini dibagi menjadi dua yaitu metode segmentasi dan metode scoring. Kedua metode ini dapat diselesaikan dengan fuzzy clustering. Hasil penelitian menyebutkan fuzzy clustering memiliki daya prediksi yang lebih besar daripada teknik konvensional logistic regression. Fuzzy clustering dapat mengekstraksi aturan linguistik secara akurat dan transparan. Hal ini merupakan kelebihan fuzzy clustering yang penting untuk bidang pemasaran [5]. Penelitian selanjutnya untuk memperbaiki hubungan dengan pelanggan, Cheng dkk menggunakan atribut RFM dan algoritma K-Means serta teori Rough Set (RS). Tujuan dari penelitian ini ialah meningkatkan algoritma RS, nilai pelanggan cluster sebagai output (loyalitas pelanggan) yang dibagi menjadi 3, 5 dan 7 cluster didasarkan pada pandangan subjektif, kemudian melihat kelas yang terbaik di tingkat akurasi dan mengetahui karakteristik pelanggan untuk memperkuat CRM. Dataset yang digunakan dari perusahaan elektronik di Taiwan. Metode yang diusulkan tersebut kemudian dibandingkan dengan decision tree, neural network dan naive bayes. Hasil penelitian membuktikan metode yang diusulkan lebih akurat dibandingkan metode yang lain. Output dari metode yang diusulkan adalah seperangkat aturan keputusan yang mudah dimengerti perusahaan untuk menafsirkan pelanggan yang lebih menguntungkan perusahaan [7]. 4

5 Analisa RFM dan K-Means digunakan juga oleh [10][11] untuk segmentasi nasabah di Bank di Iran. Penelitian Mahboubeh dan Mohammad melakukan segmentasi nasabah berdasarkan nilai pelanggan (Customer Lifetime Value). Data yang digunakan yaitu data nasabah, data transaksi rekening deposito selama dua tahun dan data produk deposito dengan CRISP-DM (CRossIndustry Standard Process for Data Mining) sebagai metodologi penelitian. Penentuan jumlah cluster optimum menggunakan Dunn Index [10]. Sedangkan penelitian Roohollah dkk [11], melakukan segmentasi nasabah dengan data transaksi pinjaman atau pembiayaan sebanyak 296 nasabah pada Mereka menambahkan variabel pada analisa RFM, yaitu transaksi dan perilaku pembayaran. Pembobotan setiap variabel menggunakan FAHP (Fuzzy AHP). Hasil dari penelitian ini ialah terbagi 5 cluster dengan cluster pertama merupakan nasabah yang sangat baik dan cluster terakhir merupakan nasabah yang beresiko tinggi. Penelitian Gayathri dkk menerapkan hard clustering (K-Means) dan soft clustering (Fuzzy C-Means) untuk meningkatkan CRM di industri telekomunikasi. Dataset pada industri telekomunikasi sangat besar hingga tingkat terabyte. Penelitian ini menganalisis seberapa jauh kedua algoritma diimplementasikan dalam real time dataset dengan volume data yang besar. Selain itu, untuk menganalisis nilai pelanggan digunakan aturan RFM (recency, frequency dan monetary). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa soft clustering lebih akurat daripada hard clustering. Hal ini disebabakan nilai keanggotaan pada soft clustering (Fuzzy C-Means) memberikan churn ratio secara akurat. FCM memberikan dukungan yang lebih untuk CRM daripada K-Means [12]. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Toly Chen bertujuan untuk memperbaiki kinerja model RFM [13]. Menurut Toly Chen model RFM tradisional mempunyai beberapa kekurangan, yaitu pembagian dimensi (R, F, atau M) menjadi bagian yang sama mungkin tidak sesuai untuk semua produk, scoring terlalu subjektif dan tidak fleksibel, sulit untuk membedakan pelanggan dengan total skor RFM yang sama. Oleh karena itu, dalam penelitian ini mengusulkan fuzzy RFM dan proses clustering menggunakan Fuzy C-Means. Data yang digunakan yaitu data pelanggan perusahaan penerbangan. Hasil penelitian ini 5

6 metode yang diusulkan lebih baik dari model RFM tradisional. Begitu juga dengan Putri Yuliari dkk [14], menggunakan fuzzy RFM dan Fuzy C-Means untuk segmentasi pelanggan perusahaan mebel. Pengujian jumlah cluster terbaik menggunakan MPC (Modified Partition Coefficient). Jumlah himpunan fuzzy untuk R, F dan M berbeda-beda. 3 himpunan fuzzy untuk recency, 4 himpunan fuzzy untuk frequency dan 6 himpunan fuzzy untuk monetary. Hasil penelitian ini menghasilkan 2 cluster yang paling optimal. Cluster 1 untuk pelanggan superstar dengan kesetiaan yang tinggi dan cluster 2 pelanggan occasional dengan frequency yang rendah tetapi monetary tinggi. Berikut ini adalah beberapa penelitian yang telah dilakukan yang dirangkum pada Tabel

7 Tabel 1. 1 Perbandingan Keaslian Penelitian No. Penulis Tujuan Data Metode Keterangan 1. Dequan Zheng, 2013 [4] 2. Uzay Kaymak, 2001 [5] Menyelesaikan segmentasi pelanggan di industri keamanan. pelanggan perusahaan keamanan. Pemilihan target untuk menentukan pelanggan potensial Data pelanggan dan Fuzzy C-Mean, FCM dapat diterapkan dalam data transaksi perusahaan keamanan. Data pelanggan di organisasi amal. distribusi probabilitas clustering di industri keamanan. sebagai fungsi Jumlah cluster yang terbaik yaitu evaluasi dengan 7 cluster. Fuzzy C-Means, Fuzzy clustering memiliki daya Gustafson-Kessel prediksi yang lebih besar daripada clustering, variabel teknik konvensional logistic pemakai produk RFM. regression. Fuzzy clustering dapat tertentu dari database mengekstraksi aturan linguistik pelanggan. secara akurat dan transparan, menggunakan 4 keanggotaan fuzzy. 7

8 Tabel 1.1 Perbandingan Keaslian penelitian Lanjutan 1 No. Penulis Tujuan Data Metode Keterangan 3. Ching-Hsue dkk, 2009 [7] 4. Mahboubeh dan Mohammad, 2011 [10] Meningkatkan akurasi Data pelanggan dari metode yang perusahaan diusulkan serta elektronik di Taiwan mengetahui karakteristik pelanggan untuk memperkuat CRM. Segmentasi nasabah Data nasabah, data berdasarkan nilai transaksi rekening pelanggan (Customer deposito selama dua Lifetime Value). tahun dan data. produk deposito Bank di Iran. Atribut RFM, K- Tingkat akurasi dari metode yang Means serta Rough Set teori. diusulkan adalah 0,9798 pada 3 cluster, 0,9624 pada 5 cluster dan 0,9418 pada 7 cluster. Metode yang diusulkan terbukti lebih akurat dibandingkan metode lain. RFM dan K-Means, Hasil penelitian ini ialah terbagi PART decision rule, menjadi 4 segmen. Segmen dunn index 1sebanyak 1% merupakan nasabah emas (gold customer). Segmen 2 sebanyak 61% merupakan valuable customer. Segmen 3 sebanyak 16% merupakan churning vulnarable customer. Segmen 4 sebanyak 22% merupakan low value customer. 8

9 Tabel 1.1 Perbandingan Keaslian Penelitian Lanjutan 2 No. Penulis Tujuan Data Metode Keterangan 5. Roohollah dkk, 2014 [11] 6. Gayathri, Mohanavalli, 2011 [12] Segmentasi nasabah Data transaksi RFM, FAHP, K- Hasil dari penelitian ini ialah bank dengan data pinjaman atau Means. membentuk 5 cluster dengan pinjaman kredit atau pembiayaan cluster pertama merupakan pembiayaan. sebanyak 296 nasabah yang sangat baik dan nasabah pada 2009 di cluster terakhir merupakan Bank di Iran. nasabah yang beresiko tinggi. Tidak ada pengukuran jumlah cluster terbaik. Menerapkan hard Data pelanggan di clustering (K-Means) perusahaan dan soft clustering telekomunikasi. (Fuzzy C-Means) untuk meningkatkan CRM di industri telekomunikasi. RFM, K-Means dan Soft clustering lebih akurat Fuzzy C-Means. daripada hard clustering. Nilai keanggotaan pada soft clustering (Fuzzy C-Means) memberikan churn ratio secara akurat. FCM memberikan dukungan yang lebih untuk CRM daripada K-Means. 9

10 Tabel 1.1 Perbandingan Keaslian Penelitian Lanjutan 3 No. Penulis Tujuan Data Metode Keterangan 7. Toly Chen Memperbaiki kinerja Data pelanggan Fuzzy RFM dan Metode yang diusulkan lebih baik and Yu- model RFM dalam perusahaan Fuzzy C-Means dari model RFM tradisional. Cheng W., segmentasi penerbangan [13] pelanggan.. 8. Putri Yuliari Menemukan Data transaksi Fuzzy RFM dan Menghasilkan 2 cluster yang dkk, 2015 pelanggan potensial pelanggan Fuzzy C-Means, MPC paling optimal. Cluster 1 untuk [14] perusahaan mebel. (Modified Partition pelanggan superstar dengan Coefficient) kesetiaan yang tinggi dan cluster 2 pelanggan occasional dengan frequency yang rendah tetapi monetary tinggi. 10

11 Beberapa penelitian tersebut menggunakan berbagai metode untuk menyelesaikan masalah segmentasi pelanggan di beberapa industri yang berbeda. Penelitian segmentasi di industri perbankan atau keuangan [10] [11] masih jarang menggunakan Fuzzy C-Means dan fuzzy RFM. Yang membedakan penelitian yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya adalah: 1. Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data transaksi simpanan nasabah dan data transaksi pembiayaan nasabah BMT Beringharjo Yogyakarta dari 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Juli Proses segmentasi (clustering) menggunakan Fuzzy C-Means dan fuzzy RFM karena FCM memiliki tingkat akurasi yang tinggi daripada hard clustering [4] [6] dan dapat membagi data pelanggan yang besar secara efisien dengan fungsi keanggotaan [12]. Dan fuzzy RFM dipilih karena dapat menangani segmentasi pelanggan lebih baik daripada RFM tradisional karena lebih objektif, fleksibel dan membedakan pelanggan dengan fungsi keanggotaan. Untuk penentuan jumlah optimal cluster menggunakan Modified Partition Coefficient (MPC) dan Partition Entropy (PE). MPC dan PE merupakan pengujian cluster untuk fuzzy clustering [15]. 2. Data nasabah simpanan dan data nasabah pembiayaan mempunyai karakteristik yang berbeda. Data simpanan merupakan data nasabah yang menyimpan dan mengambil uang sedangan data pembiayaan merupakan data nasabah yang melakukan pinjaman meliputi jumlah angsuran yang sudah dibayar, jangka waktu pinjaman, jumlah pinjaman dan tanggal terakhir transaksi. Karena perbedaan karakter tersebut, penerapan model RFM pun berbeda. Penulis mengusulkan nilai F (frequency) pada data pembiayaan merupakan perbandingan antara jumlah angsuran yang sudah dilakukan dengan jangka waktu pinjaman. 11

12 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan utama dalam penelitian ini adalah melakukan segmentasi nasabah simpanan dan pembiayaan pada BMT Beringharjo Yogyakarta untuk mengetahui karakteristik nasabah. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu mendukung proses CRM pada level manajemen sehingga BMT Beringharjo Yogyakarta dapat melakukan identifikasi terhadap nasabah potensial yang mendatangkan keuntungan bagi BMT. Hal ini dapat membantu BMT Beringharjo menentukan strategi yang tepat untuk setiap segmen nasabah. 1.6 Batasan Penelitian Penulis melakukan batasan dalam penelitian sebagai berikut : 1. Penelitian ini dibatasi pada data transaksi simpanan dan data transaksi pembiayaan nasabah BMT Beringharjo Yogyakarta kantor cabang Papbringan dari 1 Januari Juli Penerapan model RFM pada data simpanan, transaksi nasabah merupakan saat nasabah mengambil uang (tarik) dan saat nasabah menyetor uang (setor). Sedangkan pada data pembiayaan transaksi nasabah ialah saat nasabah membayar angsuran. 3. Penerapan model RFM pada data pembiayaan, transaksi nasabah merupakan saat nasabah membayar angsuran pembiayaan. 4. Data nasabah simpanan dan pembiayaan bersifat anonim, hanya menyertakan unique id. 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab Pendahuluan terdiri dari uraian latar belakang yang mendasari pembuatan tugas akhir, pengenalan masalah yang dibahas didalam tugas akhir, manfaat maupun tujuan penelitian yang ingin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bio Clean Laundry merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa laundry. Perusahaan yang dibangun dari tahun 2009 ini terbilang cukup sukses. Saat ini, Bio Clean

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Customer Relationship Management (CRM) CRM adalah perpaduan antara teori, metode, teknik, kompetensi dan software enterprise untuk mengembangkan jangka panjang perusahaan dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 7 1.4 Manfaat Penelitian... 7 1.5 Kebaruan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menguraikan penjelasan umum mengenai tugas akhir yang dikerjakan. Penjelasan tersebut meliputi latar belakang masalah, tujuan tugas akhir, lingkup tugas akhir, metodologi yang

Lebih terperinci

Penerapan Metode Fuzzy C-Means dengan Model Fuzzy RFM (Studi Kasus : Clustering Pelanggan Potensial Online Shop)

Penerapan Metode Fuzzy C-Means dengan Model Fuzzy RFM (Studi Kasus : Clustering Pelanggan Potensial Online Shop) 157 Penerapan Metode Fuzzy C-Means dengan Model Fuzzy RFM (Studi Kasus : Clustering Pelanggan Potensial Online Shop) Elly Muningsih AMIK BSI Yogyakarta E-Mail : elly.emh@bsi.ac.id Abstrak Berkembangnya

Lebih terperinci

MENGGUNAKAN DATA MINING

MENGGUNAKAN DATA MINING E.11 MENGGUNAKAN DATA MINING UNTUK SEGMENTASI CUSTOMER PADA BANK UNTUK MENINGKATKAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) DENGAN METODE KLASIFIKASI (AGORITMA J-48, ZERO-R DAN NAIVE BAYES) Maghfirah, Teguh

Lebih terperinci

Segmentasi Nasabah Tabungan Menggunakan Model RFM (Recency, Frequency,Monetary) dan K-Means Pada Lembaga Keuangan Mikro

Segmentasi Nasabah Tabungan Menggunakan Model RFM (Recency, Frequency,Monetary) dan K-Means Pada Lembaga Keuangan Mikro Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 463 Segmentasi Nasabah Tabungan Menggunakan Model RFM (Recency, Frequency,Monetary) dan K-Means Pada Lembaga Keuangan Mikro Tikaridha

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang akan dicapai. Dalam penulisan tugas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 State of the Art Penelitian mengenai segmentasi pasar pada sebuah perusahaan telah banyak digunakan dengan tujuan untuk mengetahui strategi pasar yang baik dan dapat menguntungkan

Lebih terperinci

http://www.brigidaarie.com proses menganalisa data untuk mencari polapola tersembunyi dengan menggunakan metodologi otomatis Istilah lain : Machine Learning Knowledge Discovery in Database (KDD) Predictive

Lebih terperinci

Kajian Data Mining Customer Relationship Management pada Lembaga Keuangan Mikro

Kajian Data Mining Customer Relationship Management pada Lembaga Keuangan Mikro Jurnal Sistem Informasi Bisnis 03(2014) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis 181 Kajian Data Mining Customer Relationship Management pada Lembaga Keuangan Mikro Tikaridha Hardiani a*,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak liberalisasi perbankan tahun 1988, persyaratan pembukaan bank dipermudah, bahkan setoran modal untuk mendirikan bank relatif dalam jumlah yang kecil. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Mining Faktor penentu bagi usaha atau bisnis apapun pada masa sekarang ini adalah kemampuan untuk menggunakan informasi seefektif mungkin. Penggunaan data secara tepat karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertukaran informasi di zaman modern ini telah sampai pada era digital. Hal ini ditandai dengan semakin dibutuhkannya teknologi berupa komputer dan jaringan internet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu pelayanan dalam dunia perbankan adalah pemberian pinjaman kredit kepada nasabah yang memenuhi syarat perbankan. kredit merupakan sumber utama penghasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika suatu organisasi tumbuh semakin besar dan pola tingkatan operasionalnya semakin tidak sederhana dan kompleks, maka secara alamiah tuntutan pihak manajemen akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Hal-hal yang dipaparkan pada Bab Tinjauan Pustaka adalah penelaahan kepustakaan yang mendasari proses perancangan dan pembuatan aplikasi meliputi data mining, Customer Relationship

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kredit merupakan produk utama dari koperasi simpan pinjam dalam upaya meningkatkan profitabilitasnya. Namun akan terjadi masalah apabila manajemen sembarangan dalam

Lebih terperinci

REKOMENDASI PRODUK BERDASARKAN LOYALITAS PELANGGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE AHP DAN TEKNIK PENGGALIAN DATA: STUDI KASUS CV.

REKOMENDASI PRODUK BERDASARKAN LOYALITAS PELANGGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE AHP DAN TEKNIK PENGGALIAN DATA: STUDI KASUS CV. Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 22 September 2014 REKOMENDASI PRODUK BERDASARKAN LOYALITAS PELANGGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE AHP DAN TEKNIK PENGGALIAN DATA: STUDI KASUS CV. XYZ Dita Kurniawaty,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Analisa adalah suatupemahaman terhadap permasalahan sebelum mengambil suatu tindakan atau keputusan yang akan dilakukan. Disini akan dianalisa tentang sistem

Lebih terperinci

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGANALISA JUMLAH PELANGGAN AKTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGANALISA JUMLAH PELANGGAN AKTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGANALISA JUMLAH PELANGGAN AKTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 Annisak Izzaty Jamhur Universitas Putera Indonesia YPTK Padang e-mail: annisakizzaty@yahoo.com Abstract

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Absensi adalah tingkat kehadiran pegawai yang berkenaan dengan tanggung jawab. Kehadiran berkenaan dengan tanggung jawab pegawai saat bekerja, pegawai yang hadir tepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesatnya pertumbuhan pasar pada sektor telekomunikasi seluler semakin terlihat dengan banyaknya jumlah pelanggan yang ada pada setiap para penyedia jasa telepon seluler.

Lebih terperinci

Practical Work Material KS Introduction to Information System

Practical Work Material KS Introduction to Information System 2012 Practical Work Material KS091302 Introduction to Information System Module 5: Customer Relationship Management Modul ini menjelaskan tentang apa itu Customer Relationship Management dan implementasinya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Deposito merupakan salah satu tabungan berjangkaayangamodel pengambilannya berdasarkan pada kesepakatan dari pihak bank dengan nasabah deposito [1].Suku bunga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen, dengan tahapan penelitian sebagai berikut: 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan langkah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. ARINDO PRATAMA (PT. AP) merupakan sebuah perusahaan nasional yang berdiri pada tahun 1993 di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. ARINDO PRATAMA (PT. AP) merupakan sebuah perusahaan nasional yang berdiri pada tahun 1993 di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. ARINDO PRATAMA (PT. AP) merupakan sebuah perusahaan nasional yang berdiri pada tahun 1993 di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. PT ARINDO PRATAMA adalah badan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan simpan pinjam layaknya bank, dimana ijin operasionalnya di bawah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan simpan pinjam layaknya bank, dimana ijin operasionalnya di bawah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi adalah suatu lembaga keuangan bukan bank yang bergerak dalam kegiatan simpan pinjam layaknya bank, dimana ijin operasionalnya di bawah Kementrian Koperasi dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Pada penelitian yang dilakukan oleh (Chen, Sain, & Guo, 2012) berfokus untuk mengetahui pola penjualan, pelanggan mana yang paling berharga, pelanggan mana yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kredit merupakan salah satu usaha sekunder yang dapat dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Pada umumnya, proses kredit dapat dilayani melalui lembaga keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Meyer & Kolbe (2005) dalam papernya yang berjudul Integration of

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Meyer & Kolbe (2005) dalam papernya yang berjudul Integration of BAB II TINJAUAN PUSTAKA Meyer & Kolbe (2005) dalam papernya yang berjudul Integration of customer relationship management: status quo and implications for research and practice mencoba meneliti berbagai

Lebih terperinci

Segmentasi Pelanggan Menggunakan Metode Fuzzy C-Means dan Fuzzy Recency Frequency Monetary pada Perusahaan Furniture TUGAS AKHIR

Segmentasi Pelanggan Menggunakan Metode Fuzzy C-Means dan Fuzzy Recency Frequency Monetary pada Perusahaan Furniture TUGAS AKHIR Segmentasi Pelanggan Menggunakan Metode Fuzzy C-Means dan Fuzzy Recency Frequency Monetary pada Perusahaan Furniture TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Rangka Menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penelitian merupakan acuan dalam pelaksanaan sebuah penelitian. Metodologi penelitian berisi rencana kerja yang berurutan agar hasil yang didapatkan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mencapai tujuan pembangunan ekonomi diperlukan peran serta lembaga keuangan untuk membiayai pembangunan tersebut. Lembaga keuangan memegang peranan penting dalam

Lebih terperinci

SEGMENTASI PELANGGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS UNTUK CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) PADA HIJAB MIULAN

SEGMENTASI PELANGGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS UNTUK CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) PADA HIJAB MIULAN SEGMENTASI PELANGGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS UNTUK CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) PADA HIJAB MIULAN Oleh: Gita Febrina Wulandari Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

- PERTEMUAN 1 - KNOWLEGDE DISCOVERY

- PERTEMUAN 1 - KNOWLEGDE DISCOVERY DATA WAREHOUSE - PERTEMUAN 1 - KNOWLEGDE DISCOVERY in DATABASE (KDD) Penemuan Pengetahuan di Database Tujuan : Mahasiswa Dapat memahami konsep KDD yang merupakan tujuan akhir dari Data Warehouse dan Data

Lebih terperinci

Abidah Elcholiqi, Beta Noranita, Indra Waspada

Abidah Elcholiqi, Beta Noranita, Indra Waspada Abidah Elcholiqi, Beta Noranita, Indra Waspada PENENTUAN BESAR PINJAMAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM DENGAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR (Studi Kasus di Koperasi Simpan Pinjam BMT Bina Insani Pringapus) Abidah

Lebih terperinci

Data Mining. Pengenalan Sistem & Teknik, Serta Contoh Aplikasi. Avinanta Tarigan. 22 Nov Avinanta Tarigan Data Mining

Data Mining. Pengenalan Sistem & Teknik, Serta Contoh Aplikasi. Avinanta Tarigan. 22 Nov Avinanta Tarigan Data Mining Data Mining Pengenalan Sistem & Teknik, Serta Contoh Aplikasi Avinanta Tarigan 22 Nov 2008 1 Avinanta Tarigan Data Mining Outline 1 Pengertian Dasar 2 Classification Mining 3 Association Mining 4 Clustering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada tiga, yaitu association rules, classification dan clustering.

BAB I PENDAHULUAN. ada tiga, yaitu association rules, classification dan clustering. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data mining adalah serangkaian proses untuk menggali nilai tambah berupa informasi yang selama ini tidak diketahui secara manual dari suatu basis data. Informasi yang

Lebih terperinci

Konsep Data Mining. Pendahuluan. Bertalya. Universitas Gunadarma 2009

Konsep Data Mining. Pendahuluan. Bertalya. Universitas Gunadarma 2009 Konsep Data Mining Pendahuluan Bertalya Universitas Gunadarma 2009 Latar Belakang Data yg dikumpulkan semakin bertambah banyak Data web, e-commerce Data pembelian di toko2 / supermarket Transaksi Bank/Kartu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu aspek terpenting bagi kehidupan manusia, yang dapat mempengaruhi manusia itu sendiri, juga menjadi faktor pendukung dalam setiap sektor

Lebih terperinci

MODEL KLASIFIKASI KELAYAKAN KREDIT KOPERASI KARYAWAN DENGAN ALGORITMA DECISION TREE

MODEL KLASIFIKASI KELAYAKAN KREDIT KOPERASI KARYAWAN DENGAN ALGORITMA DECISION TREE MODEL KLASIFIKASI KELAYAKAN KREDIT KOPERASI KARYAWAN DENGAN ALGORITMA DECISION TREE Putri Kurnia Handayani Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Gondangmanis, PO Box

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedang 2015 (y-on-y) tahunan naik 4,57% dibanding tahun Kenaikan ini

BAB I PENDAHULUAN. sedang 2015 (y-on-y) tahunan naik 4,57% dibanding tahun Kenaikan ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BPS, mencatat pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang 2015 (y-on-y) tahunan naik 4,57% dibanding tahun 2014. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh

Lebih terperinci

Seleksi Atribut Menggunakan Information Gain Untuk Clustering Penduduk Miskin Dengan Validity Index Xie Beni

Seleksi Atribut Menggunakan Information Gain Untuk Clustering Penduduk Miskin Dengan Validity Index Xie Beni 1 Seleksi Atribut Menggunakan Information Gain Untuk Clustering Penduduk Miskin Dengan Validity Index Xie Beni Femi Dwi Astuti Program Studi Teknik Informatika STMIK AKAKOM femi@akakom.ac.id Abstrak -

Lebih terperinci

MODEL KLASIFIKASI KELAYAKAN KREDIT KOPERASI KARYAWAN BERBASIS DECISION TREE

MODEL KLASIFIKASI KELAYAKAN KREDIT KOPERASI KARYAWAN BERBASIS DECISION TREE MODEL KLASIFIKASI KELAYAKAN KREDIT KOPERASI KARYAWAN BERBASIS DECISION TREE Rina Fiati 1, Putri Kurnia Handayani 2 1 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Gondangmanis,

Lebih terperinci

ANALISA DATA MINING METODE FUZZY UNTUK CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN TOUR & TRAVEL

ANALISA DATA MINING METODE FUZZY UNTUK CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN TOUR & TRAVEL Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-4 Desember 2013 ANALISA DATA MINING METODE FUZZY UNTUK CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN TOUR & TRAVEL Titus Kristanto 1), Rachman Arief 2)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi merupakan strata terakhir sebelum mahasiswa dapat bersaing didalam dunia kerja. Agar mampu bersaing didalam dunia kerja, mahasiswa dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya teknologi informasi, kebutuhan akan informasi yang digunakan untuk mendukung business intelligent suatu perusahaan juga meningkat. Informasi penting

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014 SEGMENTASI CUSTOMER MENGGUNAKAN ANALISIS RFM UNTUK PENINGKATAN LAYANAN PELANGGAN STUDI KASUS : INTERNET PT. XYZ AREA JAWA TIMUR PERIODE PEMBAYARAN Q4 2012 DAN Q1 2013 Hanif Fauzan 1) dan Budi Santosa 2)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kebutuhan masyarakat akan kredit merupakan hal yang tidak asing. Menyadari bahwa kegiatan kredit pada masyarakat umum semakin meningkat, maka perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet saat ini merupakan kebutuhan pokok yang tidak bisa dipisahkan dari segenap sendi kehidupan. Berbagai pekerjaan ataupun kebutuhan dapat dilakukan melalui media

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Customer Relationship Management (CRM) Pelanggan adalah aset yang paling penting dari sebuah organisasi. Tidak mungkin terdapat prospek bisnis tanpa memuaskan pelanggan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Clustering adalah proses di dalam mencari dan mengelompokkan data yang memiliki kemiripan karakteristik (similarity) antara satu data dengan data yang lain. Clustering

Lebih terperinci

Prosiding SNATIF Ke -4 Tahun 2017 ISBN:

Prosiding SNATIF Ke -4 Tahun 2017 ISBN: CLUSTERING LOYALITAS PELANGGAN DENGAN METODE RFM (RECENCY, FREQUENCY, MONETARY ) DAN FUZZY C-MEANS Sudriyanto Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid JL. KH

Lebih terperinci

Perbandingan Metode SOM/Kohonen dengan ART 2 pada Data Mining Perusahaan Retail

Perbandingan Metode SOM/Kohonen dengan ART 2 pada Data Mining Perusahaan Retail Teknologi Elektro, Vol. 16, No. 02, Mei - Agustus 2017 55 Perbandingan Metode SOM/Kohonen dengan ART 2 pada Data Mining Perusahaan Retail Anak Agung Gede Bagus Ariana 1, I Ketut Gede Darma Putra 2, Linawati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Undang-Undang No.25 Tahun 1992 koperasi Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Undang-Undang No.25 Tahun 1992 koperasi Indonesia adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi merupakan salah satu badan usaha yang sudah lama dikenal di Indonesia. Menurut Undang-Undang No.25 Tahun 1992 koperasi Indonesia adalah badan usaha yang beranggotakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengolahan citra pada masa sekarang mempunyai suatu aplikasi yang sangat luas dalam berbagai bidang antara lain bidang teknologi informasi, arkeologi, astronomi, biomedis,

Lebih terperinci

DATA MINING DENGAN METODE FUZZY UNTUK CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) PADA PERUSAHAAN RETAIL

DATA MINING DENGAN METODE FUZZY UNTUK CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) PADA PERUSAHAAN RETAIL TESIS DATA MINING DENGAN METODE FUZZY UNTUK CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) PADA PERUSAHAAN RETAIL YOHANA NUGRAHENI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011 TESIS DATA MINING DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang sangat pesat seperti sekarang ini, terdapat berbagai kebutuhan yang belum terpenuhi secara maksimal sehingga

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA NAIVE BAYES UNTUK MEMPREDIKSI KEPUTUSAN NASABAH TELEMARKETING DALAM MENAWARKAN DEPOSITO

PENERAPAN ALGORITMA NAIVE BAYES UNTUK MEMPREDIKSI KEPUTUSAN NASABAH TELEMARKETING DALAM MENAWARKAN DEPOSITO PENERAPAN ALGORITMA NAIVE BAYES UNTUK MEMPREDIKSI KEPUTUSAN NASABAH TELEMARKETING DALAM MENAWARKAN DEPOSITO Wahyu Nurjaya WK 1, Yusrina Adani 2 Program Studi Sistem Informasi, STMIK LPKIA Bandung Program

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN PROSES

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN PROSES BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Gambaran Umum Sistem Implementasi sistem secara keseluruhan akan merancang sebuah sistem yang memprediksikan harga emas dengan menggunakan metode Automatic Clustering

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian-penelitian terdahulu yang berhubungan dengan clustering yaitu penelitian yang dilakukan oleh Rismawan (2008). Pada penelitian ini, dibangun suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat berdampak pada terjadinya penurunan substansial dalam biaya penyimpanan data, peningkatan pesat

Lebih terperinci

PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER

PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER I. PENDAHULUAN Mahasiswa merupakan salah satu aspek penting dalam evaluasi keberhasilan penyelenggaraan

Lebih terperinci

Membedakan Pelanggan

Membedakan Pelanggan Membedakan Pelanggan Ready for Customer Focus Setelah mengidentifikasi setiap konsumen secara individu lalu menghubungkan informasi tentang setiap konsumen dengan fungsi bisnis Perusahaan siap berhubungan

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelanggan merupakan salah satu posisi penting dalam pengembangan strategi bisnis, pelanggan juga merupakan salah satu sumber keuntungan dalam perusahaan. Untuk itu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Data Mining 2.1.1 Pengertian Data Mining Dengan semakin besarnya jumlah data dan kebutuhan akan analisis data yang akurat maka dibutuhkan metode analisis yang tepat. Data mining

Lebih terperinci

UCAPAN TERIMA KASIH. Perbandingan Metode SOM/Kohonen Dengan Adaptive Resonance Theory 2

UCAPAN TERIMA KASIH. Perbandingan Metode SOM/Kohonen Dengan Adaptive Resonance Theory 2 UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul Perbandingan Metode SOM/Kohonen Dengan Adaptive

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT Muara Tour adalah perusahaan yang bergerak di bidang layanan Tours dan Travel

BAB 1 PENDAHULUAN. PT Muara Tour adalah perusahaan yang bergerak di bidang layanan Tours dan Travel BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Muara Tour adalah perusahaan yang bergerak di bidang layanan Tours dan Travel yang salah satu fungsinya ialah untuk mendukung kegiatan pariwisata dan memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Apotek sebagai penyedia obat-obatan sering kali mengalami kesulitan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Apotek sebagai penyedia obat-obatan sering kali mengalami kesulitan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apotek sebagai penyedia obat-obatan sering kali mengalami kesulitan dalam pemenuhan permintaan obat-obatan, baik obat atas resep maupun obat bebas. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 61 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis 3.1.1 Analisis Permasalahan Proses Segmentasi citra dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan metode konvensional secara statistik maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan sistem ekonomi Islam dewasa ini memunculkan gagasan tentang Lembaga Keuangan Syariah (LKS). LKS tersebut menjadi salah satu ciri dari kegiatan ekonomi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bidang perbankan merupakan salah satu bidang yang mendapat perhatian pemerintah karena bank merupakan salah satu sumber permodalan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Dalam era yang semakin berkembang ini, penggunaan data mining semakin banyak dalam berbagai bidang dan menjadi bagian dari perkembangan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan utama dari suatu perusahaan adalah mempertahankan pelanggan, karena pelanggan yang loyal akan berkomitmen untuk setia kepada suatu perusahaan

Lebih terperinci

Evaluasi dan Rekomendasi Peningkatan Nilai Hidup Pelanggan Berdasarkan Analisis RFM Perilaku Pembelian Pelanggan : Studi Kasus PT.

Evaluasi dan Rekomendasi Peningkatan Nilai Hidup Pelanggan Berdasarkan Analisis RFM Perilaku Pembelian Pelanggan : Studi Kasus PT. JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Evaluasi dan Rekomendasi Peningkatan Nilai Hidup Pelanggan Berdasarkan Analisis RFM Perilaku Pembelian Pelanggan : Studi Kasus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin majunya teknologi pada masa sekarang ini, kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin majunya teknologi pada masa sekarang ini, kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin majunya teknologi pada masa sekarang ini, kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat sangat diperlukan di segala bidang baik itu dunia pendidikan,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ABSTRAKSI... i ii iii v

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi mempengaruhi aktivitas perbankan terutama dalam segi pemrosesan data elektronik dan telekomunikasi. Bank harus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut analisa dari Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), menyatakan total penjualan ritel tahun 2015 sebesar Rp 181 triliun dan meningkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani Credere yang berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani Credere yang berarti BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kredit Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani Credere yang berarti kepercayaan, oleh karena itu dasar dari kredit adalah kepercayaan. Seseorang atau semua badan yang memberikan

Lebih terperinci

PENERAPAN NAÏVE BAYES UNTUK PREDIKSI KELAYAKAN KREDIT

PENERAPAN NAÏVE BAYES UNTUK PREDIKSI KELAYAKAN KREDIT PENERAPAN NAÏVE BAYES UNTUK PREDIKSI KELAYAKAN KREDIT Dedy Ahmad Kurniawan 1), Danny Kriestanto 2) Teknik Informatika, STMIK AKAKOM e-mail: dedyahmad.akakom10@gmail.com 1), danny@akakom.ac.id 2) ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jurusan ditentukan berdasarkan standar kriteria tiap jurusan.

BAB I PENDAHULUAN. jurusan ditentukan berdasarkan standar kriteria tiap jurusan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pratiwi (2014) berpendapat Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan suatu instansi pendidikan yang di dalamnya terdapat proses pengambilan keputusan jurusan siswa kelas

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah Big Data and Data Analytics Semester Tujuh Kode SMXXXXXX Prodi MBTI Dosen Andry Alamsyah SKS 4 Capaian Pembelajaran 1. Memahami fenomena, framework, peluang dan

Lebih terperinci

Neural Network dan Implementasinya Dalam Data Mining. Rudolf Rudi Hermanto. Institut Teknologi Bandung.

Neural Network dan Implementasinya Dalam Data Mining. Rudolf Rudi Hermanto. Institut Teknologi Bandung. Neural Network dan Implementasinya Dalam Data Mining Rudolf Rudi Hermanto Institut Teknologi Bandung rudolf@students.itb.ac.id Abstrak Untuk mendapatkan informasi yang berharga dibutuhkan algoritma-algoritma

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Sebuah aplikasi berupa Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) mulai dikembangkan pada tahun 1970. Decision Support Sistem (DSS) dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Lembaga keuangan perbankan syariah merupakan salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Lembaga keuangan perbankan syariah merupakan salah satu lembaga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Lembaga keuangan perbankan syariah merupakan salah satu lembaga ekonomi yang berfungsi sebagai lembaga pemberi jasa keuangan yang mendukung kegiatan sektor riil.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beredarnya iklan penawaran kepemilikan kendaraan sepeda motor yang cukup menarik dengan menawarkan berbagai syarat kemudahan pembayaran membuat bagi sebagian orang

Lebih terperinci

Materi 2 DATA MINING 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2015 Nizar Rabbi Radliya

Materi 2 DATA MINING 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2015 Nizar Rabbi Radliya Materi 2 DATA MINING 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2015 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Nama Mahasiswa NIM Kelas Memahami definisi, proses serta teknik data mining. Pengenalan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan. implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan. implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut : 2.1. Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mamutar dana masyarakat sehingga perekonomian terus berkembang. Dana. jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank yaitu koperasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. mamutar dana masyarakat sehingga perekonomian terus berkembang. Dana. jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank yaitu koperasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bank adalah suatu lembaga keuangan yang menerima deposito dan menyalurkannya melalui pinjaman. Layanan utama bank adalah simpan pinjam. Di bank, kita bias manabung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perekonomian Indonesia, khususnya dalam sektor jasa menciptakan sebuah persaingan, tidak terkecuali pada sektor perbankan. Sektor perbankan saat ini telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring digulirkannya sistem perbankan syariah pada pertengahan tahun 1990-an di Indonesia, beberapa Lembaga Keuangan Syariah (LKS) tumbuh dan berkembang pesat di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kemiskinan merupakan hal yang sangat kompleks. Di wilayah Kecamatan Bantul, seorang warga disebut sebagai keluarga miskin berdasarkan beberapa aspek seperti

Lebih terperinci

Burhanudin Junardi Karim Dr. Lintang Yuniar Banowosari, S.Kom., M.Sc

Burhanudin Junardi Karim Dr. Lintang Yuniar Banowosari, S.Kom., M.Sc Implementasi Data Mining Pada Penjualan Produk Alat Medis di PT. Murti Indah Sentosa Menggunakan Metode Klasifikasi Burhanudin Junardi Karim 11112533 Dr. Lintang Yuniar Banowosari, S.Kom., M.Sc Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank Islam merupakan suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank Islam merupakan suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank Islam merupakan suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan sinyal positif, termasuk Baitul Maal wat Tamwil (BMT) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. memberikan sinyal positif, termasuk Baitul Maal wat Tamwil (BMT) sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) merupakan bagian dari sistem syariah yang menjalankan usaha tidak terlepas dari ajaran Islam. LKMS tidak mungkin mau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi telah menjadi kebutuhan yang cukup penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. informasi telah menjadi kebutuhan yang cukup penting dalam kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia akan informasi memacu pesatnya perkembangan teknologi di bidang informasi. Kemajuan teknologi yang semakin meningkat didukung dengan sarana dan prasarana

Lebih terperinci

Seminar NasionalTeknologiInformasi 2015

Seminar NasionalTeknologiInformasi 2015 SISTEM PREDIKSI CUSTOMER LOYALTY DENGAN METODE SEGMENTASI RFM DAN PENGELOMPOKKAN DENGAN ALGORITMA CLUSTERING MODIFIED K-MEANS PADA PERUSAHAAN PU IBUKOTA Herwin 1) Teny Handhayani 2) Dyah E Herwindiati

Lebih terperinci