BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. dengan alas bergerigi yang seterusnya akan disebut Sandal Jenis B, Sandal
|
|
- Sudomo Dharmawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 36 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pembuatan Produk Ada 4 jenis sandal yang akan dibahas pada penelitian kali ini, yaitu dengan bahan berbulu yang selanjutnya akan disebut Jenis A, dengan alas bergerigi yang seterusnya akan disebut Jenis B, dengan pembatas pada pinggiran sandal yang seterusnya akan disebut Jenis C, dan sandal dengan tapak berbentuk kaki yang seterusnya akan disebut Jenis D. Masalah utama yang muncul dari keseluruhan proses produksi sandal pada PT. Primaco panca Indonesia yaitu pada proses pembuatan produk sandal untuk memenuhi permintaan. Untuk itu penulis melakukan penelitian agar dapat mengetahui waktu yang diperlukan, dalam pembuatan produk tersebut untuk meminimalkan keterlambatan.
2 Proses Pembuatan Produk Dengan Bahan Berbulu Proses pembuatan produk sandal dengan bahan berbulu merupakan proses yang membutuhkan waktu paling lama dalam produksinya. Adapun urutan proses pembuatan produk sandal PT. Primaco Panca Indonesia untuk produk sandal dengan bahan berbulu dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Pertama diawali dengan pembuatan desain untuk produk sandal berbahan bulu. 2. Setelah desain terbentuk proses selanjutnya adalah pembentukan sol sandal untuk alas kaki. 3. Setelah sol terbentuk, dilanjutkan kembali dengan pemotongan cup pada elemen kerja yang lainnya. 4. Proses selanjutnya yaitu penjahitan bahan bulu untuk sol bagian atas. 5. Penjahitan bahan bulu pada bagian cup sandal. 6. Selanjutnya dilakukan proses pembordiran logo pada cup sandal sesuai dengan permintaan. 7. Terakhir dilakukan penjahitan untuk penggabungan antara alas sandal dengan cup sandal. Gambar 4.1 Dengan Bahan Bulu
3 Proses Pembuatan Produk Dengan Alas Bergelombang Pembuatan produk sandal dengan alas bergelombang memiliki keunggulan anti licin, ringan dan mudah digunakan. Untuk proses produksi sandal dengan alas bergelombang menghabiskan waktu proses yang paling singkat diantara proses produksi lainnya. Berikut adalah tahap produksinya : 1. Pertama diawali dengan pembuatan desain untuk produk sandal dengan alas bergelombang. 2. Setelah desain terbentuk proses selanjutnya adalah pembentukan sol sandal untuk alas kaki dengan bagian bawah pada sol tersebut berbentuk bergelombang. 3. Setelah sol terbentuk, dilanjutkan kembali dengan pemotongan cup pada elemen kerja yang lainnya. 4. Jika cup telah terbentuk, kemudian dilakukan penyablonan logo pada cup sandal sesuai dengan permintaan. 5. Penjahitan pembatas pada cup sandal. 6. Selanjutnya dilakukan proses pengeleman untuk penggabungan antara alas sandal dengan cup sandal. 7. Terakhir dilakukan proses pengamplasan untuk memperhalus bagian samping pada sandal. Gambar 4.2 Dengan Alas Bergelombang
4 Proses Pembuatan Produk Dengan Pembatas pada Pinggiran Proses produksi untuk menghasilkan produk ini hampir sama dengan proses pembuatan sandal dengan bahan berbulu, yaitu memerlukan waktu yang cukup lama dalam pengerjaannya. Hanya saja, pembuatan sandal ini mengulang pekerjaan pada elemen kerja yang sama dalam waktu yang berbeda. Proses pembuatan sandal ini, dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Pertama diawali dengan pembuatan desain untuk produk sandal dengan pembatas pada pinggiran sandal. 2. Setelah desain terbentuk proses selanjutnya adalah pembentukan sol sandal untuk alas kaki. 3. Setelah sol terbentuk, dilanjutkan kembali dengan pemotongan cup pada elemen kerja yang lainnya. 4. Jika cup telah terbentuk, kemudian dilakukan penyablonan logo pada cup sandal sesuai dengan permintaan. 5. Selanjutnya dilakukan proses penjahitan pada pinggir cup sandal 6. Kemudian dilakukan pengeleman sebagai proses untuk penggabungan cup sandal yang telah dijahit dengan sol sandal. 7. Terakhir dilakukan proses penjahitan pembatas pada pinggiran sol sandal. Gambar 4.3 Dengan Pembatas Pada Pinggiran
5 Proses Pembuatan Produk Dengan Tapak Berbentuk Kaki dengan tapat berbentuk kaki ini merupakan produk unggulan yang membuat pemakainya nyaman menggunakkan produk jenis ini. Hal ini dikarenakan tapak sandal untuk pijakkan berbentuk kaki. Adapun proses pembuatannya yaitu sebagai berikut: 1. Pertama diawali dengan pembuatan desain untuk produk sandal dengan pembatas pada pinggiran sandal. 2. Setelah desain terbentuk proses selanjutnya adalah pembentukan sol sandal untuk alas kaki dengan tapak berbentuk kaki. 3. Setelah sol terbentuk, dilanjutkan kembali dengan pemotongan cup pada elemen kerja yang lainnya. 4. Jika cup telah terbentuk, kemudian dilakukan penyablonan logo pada cup sandal sesuai dengan permintaan. 5. Penjahitan pembatas pada pinggir cup sandal 6. Selanjutnya dilakukan proses pengeleman untuk penggabungan antara alas sandal dengan cup sandal. 7. Terakhir dilakukan proses pengamplasan untuk memperhalus bagian samping pada sandal. Gambar 4.4 Dengan Alas Berbentuk Kaki
6 Studi Studi waktu ini digunakan untuk mengukur sejauhmana perusahaan mampu untuk memenuhi permintaan pelanggan tepat pada waktu yang telah ditetapkan. Dalam studi waktu ini terdapat 3 (tiga) ketentuan, yaitu Siklus Rata-rata, Normal dan Standar Perhitungan Siklus Rata-rata ( ) Dimana: Xi : waktu penyelesaian proses atau pekerjaan ke-1 N : jumlah pengukuran yang dilakukan siklus rata-rata ini, digunakkan oleh perusahaan untuk menghitung rata-rata dari waktu setiap elemen kerja yang diukur. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan oleh penulis, maka diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Siklus Rata-rata Jenis A (Hasil perhitungan dapat dilihat pada data yang terdapat di lampiran.) 2. Siklus Rata-rata Jenis B (Hasil perhitungan dapat dilihat pada data yang terdapat di lampiran.)
7 42 3. Siklus Rata-rata Jenis C (Hasil perhitungan dapat dilihat pada data yang terdapat di lampiran.) 4. Siklus Rata-rata Jenis D (Hasil perhitungan dapat dilihat pada data yang terdapat di lampiran.) Perhitungan Normal ( ) Dimana: Ws P : siklus : faktor penyesuaian Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan oleh penulis, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
8 43 1. Normal Jenis A Tabel 4.1 Normal Jenis A No. Kegiatan Hitungan 1. Pembuatan Desain 2. Pembentukkan Sol 3. Pemotongan Cup 4. Penjahitan Bahan Bulu pada Cup 5. Penjahitan Bahan Bulu pada Sol 6. Pembordiran Logo pada Cup 7. Penggabungan Antara Cup dengan Sol Sumber: Data diolah peneliti
9 44 2. Normal Jenis B Tabel 4.2 Normal Jenis B No. Kegiatan Hitungan 1. Pembuatan Desain 2. Pembentukkan Sol Bergerigi 3. Pemotongan Cup 4. Penyablonan Logo pada Cup 5. Penjahitan Pembatas pada Cup 6. Penggabungan Antara Cup dengan Sol 7. Pengamplasan Pinggir Sumber: Data diolah peneliti
10 45 3. Normal Jenis C Tabel 4.3 Normal Jenis C No. Kegiatan Hitungan 1. Pembuatan Desain 2. Pembentukkan Sol 3. Pemotongan Cup 4. Penyablonan Logo pada Cup 5. Penjahitan Pembatas pada Cup 6. Penggabungan Antara Cup dengan Sol 7. Penjahitan Pembatas pada Sol Sumber: Data diolah peneliti
11 46 4. Normal Jenis D Tabel 4.4 Normal Jenis D No. Kegiatan Hitungan 1. Pembuatan Desain Pembentukkan Sol 2. dengan Alas Berbentuk Kaki 3. Pemotongan Cup 4. Penyablonan Logo pada Cup 5. Penjahitan Pembatas pada Bagian Pinggir Cup 6. Penggabungan Antara Cup dengan Sol 7. Pengamplasan Pinggir Sumber: Data Diolah oleh peneliti
12 47 Sumber: Data diolah peneliti Menghitung Standar ( Dimana: Wn : Normal A : Allowance atau kelonggaran yang diberikan kepada pekerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan Perhitungan waktu standar digunakkan untuk penyesuaian ke waktu normal dengan pemberian kelonggaran (allowance factor) kepada setiap pekerjanya, seperti kebutuhan pribadi, keterlambatan yang tidak dapat dihindarkan dan kelelahan. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka peneliti melakukan perhitungan waktu standar sebagai berikut: 1. Standar Jenis A (Hasil perhitungan dapat dilihat pada data yang terdapat di lampiran.) 1. Standar Jenis B (Hasil perhitungan dapat dilihat pada data yang terdapat di lampiran.) 2. Standar Jenis C (Hasil perhitungan dapat dilihat pada data yang terdapat di lampiran.)
13 48 3. Standar Jenis D (Hasil perhitungan dapat dilihat pada data yang terdapat di lampiran.) 4.3 Aturan Prioritas untuk Meminimalkan Keterlambatan Aturan prioritas digunakan oleh sebuah perusahaan untuk mengetahui pemenuhan permintaan pelanggan yang harusdipenuhi terlebih dahulu. Sehingga perusahaan mampu menyelesaikan proses produksi tepat pada waktu yang telah ditetapkan. Berikut ini adalah hasil perhitungan yang telah dilakukan oleh peneliti. Data aturan prioritas diperoleh penulis dari perhitungan waktu standar didalam pembahasan pada studi waktu. Akan tetapi didalam pembahasan kali ini, penulis mengubah data dari satuan menit menjadi satuan hari, diasumsikan dalam 1 hari kerja terdapat 8 jam kerja dan terdapat 5 hari kerja dalam 1 minggu dengan perhitungan sebagai berikut: 1. jenis A 1000 pasang x 46 menit = menit, = 95,8 hari, sandal jenis A ini dikerjakan oleh 4 orang pekerja maka = 23,9 atau 24 hari. 2. jenis B 2000 pasang x 44 menit = menit, = 183,3 hari, sandal ini dikerjakan oleh 3 orang pekerja maka = 61,1 atau 61 hari.
14 49 3. jenis C 1700 pasang x 48 menit = menit, = 170 hari. ini di produksi oleh 5 orang pekerja maka = 34 hari. 4. jenis D 2500 pasang x 45 menit = menit, = 234,4 hari. ini diproduksi oleh 4 orang pekerja maka = 58,5 atau 59 hari. Jenis Tabel 4.5 Aturan Prioritas proses (menit) Proses (hari) Jatuh Tempo A B C D Sumber: Data diolah peneliti Dari data tersebut diatas maka penulis menganalisisnya kedalam berbagai kemungkinan yang terjadi didalam pemenuhan pesanan pelanggan. Dengan menggunakkan metode-metode pemenuhan pesanan pelanggan yang terdiri dari Pertama Datang Pertama Dilayani (First come First Served), Pemrosesan Terpendek (Short Operating Time),
15 50 Batas Paling Awal (Earliest Due Date), dan Pemrosesan Terpanjang (Long Operating Time) Pertama Datang Pertama Dilayani (First Come First Served) Jenis Dalam metode aturan prioritas ini, sering digunakkan oleh perusahaan-perusahaan dalam bidang produksi. Karena setiap pesanan yang datang terlebih dahulu keperusahaan langsung dilayani sesuai dengan permintaan pelanggan. Perhitungan dalam metode ini dapat kita lihat sebagai berikut: proses (menit) Tabel 4.6 Pertama Datang Pertama Dilayani Proses (hari) Jatuh Tempo Aliran Proses Keterlambatan Hari keterlambatan A B V 20 C V 80 D V 118 Total Sumber: Data diolah oleh peneliti Dari data diatas dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut untuk mendukung aturan prioritas yang akan digunakan. a. penyelesaian rata-rata = hari b. Utilitas = hari c. Jumlah pekerjaan dalam sistem = = hari
16 51 d. Keterlambatan pekerjaan rata-rata = hari Dalam tabel aturan prioritas degan menggunakan metode pertama datang pertama dilayani, hanya sandal jenis A yang tidak mengalami keterlambatan didalam proses produksi guna memenuhi pesanan pelanggan. Sedangkan sandal jenis lain mengalami keterlambatan hingga mencapai 118 hari pada sandal jenis D Pemrosesan Terpendek (Short Operating Time) Jenis Metode ini digunakan perusahan dalam pemenuhan pesanan pelanggan dengan asumsi jika, pekerjaan dengan waktu pemrosesan terpendek dikerjakan terlebih dahulu, dapat menghemat waktu didalam pengerjaannya. proses (menit) Tabel 4.7 Pemrosesan Terpendek Proses (hari) Jatuh Tempo Aliran Proses Keterlambatan Hari Keterlambatan A C V 19 D V 57 B V 113 Total Sumber: Data diolah peneliti Dari data tersebut diatas, dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut: a. penyelesaian rata-rata = = 94,25 hari b. Utilitas = = 0,47 hari c. Jumlah pekerjaan dalam sistem = = = 2,12 hari
17 52 d. Keterlambatan pekerjaan rata-rata = = 45,75 hari Dengan metode aturan prioritas ini, hanya satu jenis sandal saja yang tidak mengalami keterlambatan didalam proses produksi yaitu sandal jenis A. sedangkan pekerjaan untuk jenis sandal yang lain mengalami keterlambatan Batas Paling Awal (Earlist Due Date) Metode ini digunakkanuntuk menghitung aturan prioritas dengan batas waktu paling awal atau waktu jatuh tempo terkecil, agar perusahaan mampu memenuhi permintaan pelanggannya. Jenis proses (menit) Proses (hari) Tabel 4.8 Batas Paling Awal Jatuh Tempo Aliran Proses Keterlambatan hari Keterlambatan A C V 19 D V 57 B V 113 Total Sumber: Data diolah peneliti Dari data tersebut dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut: a. penyelesaian rata-rata = = 94,25 hari b. Utilitas = = 0,47 hari c. Jumlah pekerjaan dalam sistem = = = 2,12 hari
18 53 d. Keterlambatan pekerjaan rata-rata = = = 45,75 hari. Metode ini memiliki hasil sama dengan metode waktu pemrosesan terpendek yaitu hanya sandal jenis A saja yang tidak mengalami keterlambatan sedangkan pekerjaan yang lain mengalami keterlambatan sampai 113 hari pada pekerjaan B Pemrosesan Terpanjang (Long Operating Time) Metode ini sangat jarang digunakan oleh perusahaan yang bergerak dalam hiding inddustri. Karena metode ini mengutamakan waktu pemrosesan terpanjang. Pengujian dengan menggunakkan metode ini dilakukan untuk mengetahui apakah metode ini cocok digunakkan oleh perusahaan manufacturing. Jenis proses (menit) Tabel 4.9 Pemrosesan Terpanjang Proses (hari) Jatuh Tempo Aliran Proses Keterlambatan Hari keterlambatan B D V 60 C V 115 A V 148 Total Sumber: Data diolah peneliti Dari tabel diatas dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut: a. penyelesaian rata-rata = = 128,25 hari
19 54 b. Utilitas = = 0,35 hari c. Jumlah pekerjaan dalam sistem = = = 2,88 hari d. Keterlambatan pekerjaan rata-rata = = = 42,75 hari. Dengan menggunakan metode ini hanya satu jenis pengerjaan sandal B saja yang tidak mengalami keterlambatan, sedangkan pekerjaan yang lain mengalami keterlambatan didalam pengerjaannya hingga 148 hari pada jenis sandal A. 4.4 Rasio Kritis Perhitungan rasio kritis digunakkan untuk memberikan prioritas pada pekerjaan yang harus dilakukan agar tetap menepati jadwal. Sehingga PT. Primaco Panca Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pelanggan tepat pada waktunya. Untuk mengetahui pekerjaan mana yang harus diprioritaskan guna meminimalkan keterlambatan, maka peneliti melakukan perhitungan sebagai berikut: Jenis proses (menit) Tabel 4.10 Rasio Kritis Proses (hari) Jatuh Tempo Rasio Kritis A B C D Sumber: Data diolah peneliti
20 55 Dari data tersebut diatas, maka dapat diketahui pengerjaan dari masingmasing jenis sandal tersebut sebagai berikut: 1. jenis A dikerjakan pada proses pertama dengan rasio kritis terbesar yaitu 0, jenis B dikerjakan setelah pekerjaan C selesai dengan rasio kritis sebesar 0, jenis A dikerjakan setelah pekerjaan A selesai dengan rasio kritis sebesar 0, jenis D dikerjakan terakhir karena memiliki rasio kritis paling sedikit yaitu 0,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibidang perindustrian yang memproduksi produk-produk persediaan hotel
26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Primaco Panca Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perindustrian yang memproduksi produk-produk persediaan hotel berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembuatan sepatu, sandal berbahan dasar karet dan bahan baku dasar untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UD Eka merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang pembuatan sepatu, sandal berbahan dasar karet dan bahan baku dasar untuk pembuatan sol. Perusahaan ini
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan data Pengumpulan data merupakan kegiatan mengolah data yang telah dikumpulkan setelah mempelajari cara pengolahan data yang bener pada saat tinjauan
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dilakukan untuk selanjutnya dianalisa dalam penjadwalan menggunakan pola kedatangan job secara statis dengan menggunakan
Lebih terperinciPENJADWALAN JANGKA PENDEK YULIATI, SE, MM
PENJADWALAN JANGKA PENDEK YULIATI, SE, MM 1 PENJADWALAN (SCHEDULING) Melaksanakan pekerjaan secara efektif dan efisien agar tujuan tercapai. Oleh karena itu pemahaman mengenai konsep penjadwalan sangat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. informasi penjadwalan produksi paving block pada CV. Eko Joyo. Dimana sistem
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Sebelumnya Rudyanto (2011) melakukan penelitian tentang rancang bangun sistem informasi penjadwalan produksi paving block pada CV. Eko Joyo. Dimana sistem infomasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penumpukan pekerjaan sehingga dapat mengurangi waktu menganggur (idle time) atau waktu menunggu untuk proses pengerjaan berikutnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang, persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Perusahaan harus bisa melakukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software yang. dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Menurut Kadir (2008:3) program aplikasi adalah program siap pakai atau program yang direka untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang CV. Greeng Inspiration merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konveksi, yang menawarkan jasa pembuatan pakaian seperti, kaos oblong, kaos berkerah, polo,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. PENJADWALAN PRODUKSI
II. TINJAUAN PUSTAKA A. PENJADWALAN PRODUKSI Menurut Sumayang (2003), penjadwalan adalah mengatur pendayagunaan kapasitas dan sumber daya yang tersedia melalui aktivitas tugas. Perencanaan fasilitas dan
Lebih terperinciPENJADWALAN PRODUKSI UNTUK MEMINIMALISASI WAKTU PROSES PRODUKSI (Studi Pada PD. Point Pride Of Mine)
PENJADWALAN PRODUKSI UNTUK MEMINIMALISASI WAKTU PROSES PRODUKSI (Studi Pada PD. Point Pride Of Mine) R.M. Braridhan Haskara Ramadhan Putra Jurusan S1 Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi EKUITAS Jl. P.H.H.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. perusahaan percetakan yang mampu memenuhi permintaan pelanggan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjadwalan produksi merupakan salah satu tahap penting sebelum memulai suatu kegiatan produksi. Penjadwalan produksi ini sangat penting dilakukan pada proses produksi
Lebih terperinciPENERAPAN KOMBINASI EARLIEST DUE DATE (EDD) DAN SHORTEST PROCESSING TIME (SPT) DI CV. GREENG INSIPRATION. Tugas Akhir
PENERAPAN KOMBINASI EARLIEST DUE DATE (EDD) DAN SHORTEST PROCESSING TIME (SPT) DI CV. GREENG INSIPRATION Tugas Akhir Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Apriana (2009) melakukan penelitian mengenai penjadwalan produksi pada sistem flow shop dengan mesin parallel (flexible flow shop) sehingga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Sistem Produksi Pada sub bab ini akan dibahas mengenai pengertian sistem produksi dari beberapa teori yang sudah ada, serta ruang lingkup sistem produksi
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Penggunaan Mesin yang berguna bagi bagian produksi. hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak).
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan perancangan aplikasi yang akan dibuat agar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa maupun industri yang belum siap dan bangkit dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini meskipun kondisi perekonomian sudah mengalami kemajuan, namun hal tersebut belumlah cukup untuk negara ini bisa bersaing pada era pasar bebas. Hal ini tercemin
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian ini merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah yang telah dirumuskan. Metode penelitian ini dilakukan dengan analisa
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Sistem Produksi Secara umum, sistem produksi dapat didefinisikan sebagai suatu proses mengubah masukan (input) sumber daya menjadi barang jadi atau barang setengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Perusahaan yang beralamatkan Jl Petemon II A No A Surabaya ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV Tidar Jaya adalah sebuah perusahaan jasa yang berdiri pada tahun 1989. Perusahaan yang beralamatkan Jl Petemon II A No. 136-138 A Surabaya ini bergerak pada bidang
Lebih terperinciP E N J A D W A L A N. Pertemuan 10
P E N J A D W A L A N Pertemuan 10 Definisi Penjadwalan Pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi, yang mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan maupun tenaga kerja, dan menentukan urutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelanggan (job order). Perusahaan ini berada di Jl. Mayjend Sungkono No. 5 Blok
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Bukit Baja Anugrah merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur/industri yaitu memproduksi pipa dan plat sesuai dengan pesanan pelanggan (job order). Perusahaan
Lebih terperinciPenjadwalan Produksi Job Shop dengan Menggunakan Metode Shifting Bottleneck Heuristic (SHB)
doi: https://doi.org/10.581/zenodo.106337 JURITI PRIMA (Junal Ilmiah Teknik Industri Prima) Vol. 1, No. 1, Juni 017 e-issn: 581-057X Penjadwalan Produksi Job Shop dengan Menggunakan Metode Shifting Bottleneck
Lebih terperincihari sehingga menempatkan metode LPT sebagai metode paling tidak efektif untuk diterapkan di PT. XYZ.
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Perb bandingan Penjadwalan FCFS, EDD, SPT dan LPT Jika di ilakukan perbandingan antara ke 4 metode yang digunakan, maka akan did dapatkan hasil sebagai berikut : Dari tabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, seperti Bandung, Surabaya, Batam, Bali, serta Pontianak. Hotelhotel
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Standar waktu sangat diperlukan oleh hampir setiap perusahaan. Semakin banyak perusahaan yang bergerak dibidang yang sama, menyebabkan semakin tingginya tingkat persaingan
Lebih terperinciWaktu aktual (actual time)
PENGUKURAN KERJA Pengukuran Kerja Pengukuran kerja adalah aktivitas untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh seorang operator yang memiliki skill ratarata dan terlatih baik dalam melaksanakan sebuah
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan kegiatan mengumpul data yang telah dikumpulkan setelah mempelajari cara pengolahan data yang benar pada saat tinjauan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang minimal harus dipenuhi sehingga sistem dapat berjalan dengan baik.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap implementasi sistem ini merupakan suatu tahap penerapan dari anaslisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Adapun kebutuhan dari sistem
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Scheduling, CDS method, FCFS method. viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Tamanara Corporation is one of the shoemaker company. The kind of shoe they make are wedges, high heels, and flat. They only produce the shoe based on order, it means the schedule of the shoe
Lebih terperinciMetode Penugasan. Penugasan & Pengurutan Job. Metode Penugasan. Supl 15. Langkah-langkah Metode Penugasan 31/10/2015
Penugasan & Pengurutan MANAJEMEN OPERASI: Manajemen Keberlangsungan & Rantai Pasokan Operations Management: Sustainability & Supply Chain Management Supl 15 Metode Penugasan Kelas khusus dari model pemrograman
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN HASIL
BAB V ANALISA DAN HASIL 5.1 Analisa Jumlah Pekerjaan dalam Sistem Jika dilakukan perbandingan jumlah pekerjaan dalam sistem dari penjadwalan produksi Thermowell di PT. Rangga Olah Cipta Systems yang ditelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan yang semakin ketat. Perusahaan akan bersaing dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, semakin berkembangnya dunia bisnis dalam suatu perusahaan menyebabkan persaingan yang semakin ketat. Perusahaan akan bersaing dalam banyak hal,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. atau minimum suatu fungsi tujuan. Optimasi produksi diperlukan perusahaan dalam
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Optimasi Optimasi merupakan pendekatan normatif dengan mengidentifikasi penyelesaian terbaik dari suatu permasalahan yang diarahkan pada titik maksimum atau minimum suatu fungsi
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. produksi yang dilakukan dapat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sebelum
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Aplikasi optimasi penjadwalan produksi merupakan media untuk membantu CV Azaria dalam membuat penjadwalan produksi, sehingga proses produksi yang dilakukan
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah yang dilakukan terdiri dari beberapa tahapan. Diagram alir dibawah ini menunjukkan tahapan-tahapan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Di setiap perusahaan yang didirikan tentunya disertai dengan harapan akan mengalami suatu perkembangan dan juga memperoleh keuntungan dikemudian hari. Harapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan industri saat ini. Setiap perusahaan yang bergerak di bidang industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang pesat mengakibatkan persaingan dalam dunia industri semakin ketat. Teknologi menjadi elemen penting dalam persaingan industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dikelolah, maka tidak sedikit instansi maupun badan usaha yang ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan berkembangnya dunia teknologi khususnya komputer yang semakin baik halam hal perangkat lunak maupun perangkat keras dan pentingnya informasi yang dikelolah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaan turun ke lantai produksi. Sistem penjadwalan yang kurang baik dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penjadwalan merupakan bagian yang penting dari proses produksi sebelum pekerjaan turun ke lantai produksi. Sistem penjadwalan yang kurang baik dapat memperpanjang
Lebih terperinciPENJADWALAN PRODUKSI MESIN INJECTION MOULDING PADA PT. DUTA FLOW PLASTIC MACHINERY
Penjadwalan Produksi Injection Moulding Pada PT. Duta Flow Plastic Machinery PENJADWALAN PRODUKSI MESIN INJECTION MOULDING PADA PT. DUTA FLOW PLASTIC MACHINERY Roesfiansjah Rasjidin, Iman hidayat Dosen
Lebih terperinciABSTRAK. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang di segala bidang, hal
ABSTRAK Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang di segala bidang, hal ini mendorong perkembangan semua sektor usaha yang ada di Indonesia. Salah satu sektor yang paling berkembang adalah industri
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Sejumlah penelitian yang berkaitan dengan penjadwalan produksi telah dilakukan, antara lain oleh Wigaswara (2013) di PT Bejana Mas Perkasa.
Lebih terperinciadil efisiensi waktu tanggap (response time) turn arround time throughput
Penjadwalan Proses 1. DEFINISI (1) Penjadwalan merupakan kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme di sistem operasi yang berkaitan dengan urutan kerja yang dilakukan sistem komputer. Penjadwalan bertugas memutuskan
Lebih terperinciMETODE KERJA MENGGUNAKAN MOST UNTUK MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI MUKENA
METODE KERJA MENGGUNAKAN MOST UNTUK MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI MUKENA Renny Septiari 1) dan Umi Nurillah 2) 1) Program Studi Teknik Industri, Program Pascasarjana, Institut Teknologi Nasional Jl. Bendungan
Lebih terperinciLampiran-1. Perhitungan Kapasitas Normal
Lampiran-1. Perhitungan Kapasitas Normal Untuk menghitung kapasitas normal dari proses yang menggunakan manusia, maka terlebih dahulu harus diketahui lama waktu baku proses yang dikerjakan dan kemudian
Lebih terperinciERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA
ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENGUKURAN WAKTU KERJA Pengukuran kerja atau pengukuran waktu kerja (time study) adalah suatu aktivitas untuk menentukan
Lebih terperinciPENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SIMULATED ANNEALING DI PT. GUNA KEMAS INDAH TUGAS SARJANA : Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SIMULATED ANNEALING DI PT. GUNA KEMAS INDAH TUGAS SARJANA : Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh :
Lebih terperinciPengukuran Waktu Work Sampling TEKNIK TATA CARA KERJA
Pengukuran Waktu Work Sampling TEKNIK TATA CARA KERJA Pengertian Sampling pekerjaan adalah suatu prosedur pengukuran cara langsung yang dilakukan pada waktu-waktu yang ditentukan secara acak. Standar pekerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini kita telah memasuki era globalisasi dan pasar bebas, dimana setiap orang bebas untuk melakukan perdagangan dan mendirikan suatu usaha. Perkembangan
Lebih terperinciPerencanaan Produksi SAP ERP
Materi #8 Perencanaan Produksi SAP ERP 2 6623 - Taufiqur Rachman 1 Sales Forecasting 3 Peramalan Penjualan dapat menggunakan data tahun lalu dikombinasikan dengan target keuangan dan inisiatif marketing
Lebih terperincipekerjaan pada mesin dan penugasan tenaga kerja pada mesin. Sangat penting bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan yang tepat pada saat menerima
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia industri yang semakin pesat, perusahaan dituntut untuk dapat bersaing dengan para kompetitor dengan menciptakan kredibilitas yang
Lebih terperinciPenjadwalan Produksi Dengan Metode Non Delay (Studi Kasus Bengkel Bubut Chevi Sintong Palembang)
Penjadwalan Produksi Dengan Metode Non Delay (Studi Kasus Bengkel Bubut Chevi Sintong Palembang) Livia 1, Achmad Alfian 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknik Musi, Palembang 30113 (alfian_60@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Waktu Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati dan mencatat waktuwaktu kerjanya baik setiap elemen ataupun siklus. Teknik pengukuran waktu terbagi atas dua bagian
Lebih terperinciRahmat Hidayat SE., MM
Rahmat Hidayat SE., MM Definisi Keputusan yang baik Adalah keputusan secara analitis, berdasarkan pada logika dan mempertimbangkan semua data dan alternatif yang tersedia. Enam langkah pengambilan keputusan:
Lebih terperinciLampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data
96 Lampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data Uji keseragaman data 1. waktu setup bagian pencetakan Subgroup No (i) Waktu (detik) (detik) (detik) BKA BKB 1 712 2 564 1 3 534 603,4 4 602 5
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menyusun suatu urutan prioritas kerja (sequencing) yang sesuai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Penjadwalan pekerjaan pada mesin sangat perlu dilakukan oleh perusahaan untuk menyusun suatu urutan prioritas kerja (sequencing) yang sesuai dengan loading
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi pada saat ini, pertumbuhan perdagangan secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi pada saat ini, pertumbuhan perdagangan secara global dan persaingan internasional terbuka lebar dengan kemajuan pada sistem komunikasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam penyelesaian tugas akhir ini digunakan landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada pada perusahaan. 2.1 Sistem Menurut
Lebih terperinciManajemen Operasional PENJADWALAN PRODUKSI
Manajemen Operasional PENJADWALAN PRODUKSI Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id Sub Pokok bahasan pertemuan ke-12 Arti kualitas Isu-isu pada Penjadwalan Aturan prioritas mengirimkan Pekerjaan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
42 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Start Observasi Lingkungan Produksi Studi Literatur Identifikasi Masalah Pengumpulan Data (dalam satu periode produksi) Menentukan Waktu Proses Tiap Pesanan Penjadwalan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini mengemukakan tentang pengumpulan data dan pengolahan data. Pengumpulan data yang aktual berfungsi untuk memberikan masukan data bagi model-model pemecahan masalah
Lebih terperinci4.6 Data Waktu Siap Setiap Mesin Pengerjaan Komponenkomponen Screw Conveyor Penentuan Due Date BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
ABSTRAK PT Kerta Laksana merupakan perusahaan manufaktur berskala internasional yang membuat berbagai jenis mesin, dimana setiap pesanan dikerjakan sesuai dengan permintaan dan keinginan konsumen (job
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Teknik Industri - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Industri - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISA DAN USULAN PENJADWALAN PRODUKSI PADA PT. MULTI STRADA ARAH SARANA, Tbk
Lebih terperinciPENJADWALAN PROSES PRODUKSI MENGGUNAKAN ANT COLONY ALGORITHM
PENJADWALAN PROSES PRODUKSI MENGGUNAKAN ANT COLONY ALGORITHM Dedy Kurniadi 1), Sam Farisa Chaerul Haviana 2) 1,2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Sultan Agung
Lebih terperinciSistem Penjadwalan di PT. XYZ
Sistem di PT. XYZ Fernaldi Darmasaputra Leksono 1, I Gede Agus Widyadana 2 Abstract: Production scheduling in a manufacturing company is an important point to control the production process movements.
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
40 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan National Garment merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pembuatan barang fashion seperti kaos,kemeja,celana,jaket
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Analisa Penjadwalan Produksi Kusen, Pintu, Daun Jendela Di Ud. Sinar Kamper Dengan Metode EDD, SPT, LPT DAN FCFS
TUGAS AKHIR Analisa Penjadwalan Produksi Kusen, Pintu, Daun Jendela Di Ud. Sinar Kamper Dengan Metode EDD, SPT, LPT DAN FCFS Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. sistem kontrol persediaan dan produksi, dan MRP tipe 3 berhubungan dengan. sistem perencanaan manufaktur (Tersine, 1984).
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirement Planning (MRP) MRP dibagikan dan didefinisikan dalam 3 kategori, yaitu MRP tipe 1 berhubungan dengan sistem kontrol persediaan, MRP tipe 2 berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Kerja Dari penelitian menerangkan bahwa, Perancangan kerja merupakan suatu disiplin ilmu yang dirancang untuk memberikan pengetahuan mengenai prosedur dan prinsip
Lebih terperinciPENJADWALAN PRODUKSI BEDDING GOODS UNTUK PEMENUHAN JADWAL PENGIRIMAN DI PT. HILON SUMATERA
PENJADWALAN PRODUKSI BEDDING GOODS UNTUK PEMENUHAN JADWAL PENGIRIMAN DI PT. HILON SUMATERA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh CHRISTIANTA
Lebih terperinciPengertian Penjadwalan
1 EMA302 Manajemen Operasional Pengertian Penjadwalan 2 Atau scheduling merupakan salah satu kegiatan penting dalam perusahaan yang diperlukan dalam mengalokasikan tenaga operator, mesin dan peralatan
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN KERJA
ANALISIS PENGUKURAN KERJA Disusun oleh: Subodro (135060700111043) Siti Astrid Meidiani (135060700111044) Armelynda Beverly S (135060701111056) Andini Sulviana (135060701111065) Dzaky Falakhi (135060701111082)
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada cara pembuatan produknya, khususnya produk yang dimaksudkan adalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah pabrik yang bergerak dalam perakitan cenderung mengarah pada cara pembuatan produknya, khususnya produk yang dimaksudkan adalah sepatu buccheri wanita. Cara
Lebih terperinciPemodelan Simulasi untuk Analisis Performansi Penjadwalan pada Sistem Manufaktur Make to Order dengan Mesin Paralel
Petunjuk Sitasi: Zagloel, T. Y., Ardi, R., & Adriana, L. (2017). Pemodelan Simulasi untuk Analisis Performansi Penjadwalan pada Sistem Manufaktur. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. E66-71). Malang:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penjadwalan produksi merupakan ketepatan suatu perusahaan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penjadwalan produksi merupakan ketepatan suatu perusahaan dalam mengasilkan produk yang telah disepakati sesuai dengan kesepakatan. Penjadwalan produksi sangat erat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penyelesaian masalah yang memiliki peranan penting dalam industri. yang terbatas terhadap pekerjaan yang berlebihan (Pinedo, 1992).
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjadwalan (scheduling) dan sequencing merupakan suatu bentuk dari penyelesaian masalah yang memiliki peranan penting dalam industri manufaktur dan jasa. Penjadwalan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. rupa sehingga tidak ada waktu dan tenaga yang terbuang sia-sia sehingga dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Efisien dalam dunia industri berarti memanfaatkan sumber daya sedemikian rupa sehingga tidak ada waktu dan tenaga yang terbuang sia-sia sehingga dapat menghasilkan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
42 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Diagram Pemecahan Masalah dan Penjelasannya 3.1.1 Studi Pendahuluan Untuk mengidentifikasi masalah yang akan diteliti di PT. Furin Jaya, maka penulis melakukan
Lebih terperinciPENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE NON DELAY (STUDI KASUS BENGKEL BUBUT CHEVI SINTONG)
PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE NON DELAY (STUDI KASUS BENGKEL BUBUT CHEVI SINTONG) Livia 1, Achmad Alfian 2 1 Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknik Musi, Palembang Jl. Bangau 60 Palembang
Lebih terperinciJOB SHOP PANDUAN BIG PROJECT
PANDUAN BIG PROJECT SIMULASI KOMPUTER - 2014 DAFTAR ISI 1. Pengertian... 1 2. Tujuan Penjadwalan Workcenter... 2 3. Pengurutan Tugas (Sequencing)... 2 4. Definisi dalam Penjadwalan... 3 5. Karakteristik
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka akan memberitahukan bahwa terdapat sejumlah penelitian dengan topik permasalahan yang sama, namun memiliki obyek, metode, dan lokasi penelitian yang berbeda. Melalui
Lebih terperinciLAMPIRAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Tabel Rating Factor Westinghouse Faktor Kelas Lambang Penyesuaian Superskill A1 + 0,15 A + 0,13 Excellent B1 + 0,11 B + 0,08 C1 + 0,06 Good Keterampilan C + 0,03 Average D 0,00 Fair
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Jika dalam suatu organisasi atau perusahan telah diterapkan sistem kerja yang baik dengan diperhatikannya faktor-faktor kerja serta segi-segi ergonomis,tentunya perusahaan tersebut
Lebih terperinciANALISIS PENJADWALAN PRODUKSI 1 UNIT GRAPPLE TRAKINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHORT PROCESSING TIME DI PT. ARKHA JAYANTI PERSADA
ANALISIS PENJADWALAN PRODUKSI 1 UNIT GRAPPLE TRAKINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHORT PROCESSING TIME DI PT. ARKHA JAYANTI PERSADA Clamaya Arin Nurpraja 1), Ahmad Chirzun 2) 1)2) Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciRANCANG BANGUN APLIKASI PENJADWALAN PRODUKSI PADA PT BINA MEGAH INDOWOOD
JSIKA Vol. 5, No. 1. 2016 ISSN 2338-137X RANCANG BANGUN APLIKASI PENJADWALAN PRODUKSI PADA PT BINA MEGAH INDOWOOD Dedy Armada Wiratama 1) Antok Supriyanto 2) Januar Wibowo 3) S1/Jurusan Sistem Informasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Badri (2007) Sistem terdiri dari subsistem yang berhubungan dengan prosedur yang membantu pancapain tujuan. Pada saat prosedur diperlukan untuk melengkapi beberapa
Lebih terperinciNAMA : ADINDA RATNA SARI NPM : DOSEN PEMBIMBING : EDY PRIHANTORO, SS, MMSI
ANALISIS SISTEM ANTRIAN SEPEDA MOTOR PADA SPBU RAWA LUMBU DI BEKASI TIMUR NAMA : ADINDA RATNA SARI NPM : 19211173 DOSEN PEMBIMBING : EDY PRIHANTORO, SS, MMSI Latar Belakang PENDAHULUAN Pertumbuhan manusia
Lebih terperinciPENJADWALAN PRODUKSI GUNA MEMINIMASI KETERLAMBATAN PADA PT. BEJANA MAS PERKASA
PENJADWALAN PRODUKSI GUNA MEMINIMASI KETERLAMBATAN PADA PT. BEJANA MAS PERKASA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri Oleh Yohanes Alpriesta Wigaswara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pendukung Keputusan 2.1.1. Definisi Definisi dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat dirumuskan dengan melihat beberapa pengertian SPK menurut beberapa ahli, misalnya
Lebih terperinciDeskripsi Penjadwalan Proses
PENJADWALAN PROSES Deskripsi Penjadwalan Proses Penjadwalan Proses merupakan basis sistem informasi multiprograming. Multiprogramming bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan CPU dengan cara mengatur alokasi
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN & SARAN
BAB 5 SIMPULAN & SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian, pengolahan data dan analisa yang sudah dilakukan oleh penulis, maka dapat disimpulan sebagai berikut : 1. Jenis kecacatan yang terdapat pada proses
Lebih terperinciEVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DAN WORK FORCE ANALYSIS (WFA) DI PT.
EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DAN WORK FORCE ANALYSIS (WFA) DI PT. TRIKARTIKA MEGAH NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Memenuhi dan Melengkapi Syarat Gelar
Lebih terperinciABSTRAK. viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. X didirikian oleh seorang konsultan di sebuah pabrik yang memproduksi sepatu pria. Penjadwalan produksi yang selama ini dilakukan oleh perusahaan adalah menggunakan metode First-Come, First-Served
Lebih terperinciSTIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manajemen produksi dan operasi merupakan usaha-usaha pengelolaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen produksi dan operasi merupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya antara lain tenaga kerja, mesin, peralatan, bahan mentah
Lebih terperinciAnalisis Dan Usulan Penjadwalan Produksi Dengan Menggunakan Metode Campbell Dudek Smith (CDS) Pada PT. Muliaglass Container
Analisis Dan Usulan Penjadwalan Produksi Dengan Menggunakan Metode Campbell Dudek Smith (CDS) Pada PT. Muliaglass Container Nama : Putra Octavianus NPM : 35412750 Jurusan Pembimbing 1 Pembimbing 2 : Teknik
Lebih terperinciKEPENTINGAN STRATEGIS PENJADWALAN JANGKA PENDEK
Mata kuliah : MANAJEMEN OPERASI Dosen : Drs. Sugianto, MM Pokok bahasan : PENJADWALAN JANGKA PENDEK Materi : 1. Pentingnya Strategi Penjadwalan Jangka Pendek 2. Isu-isu Penjadwalan 3. Proses Penjadwalan
Lebih terperinciABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK P.T. Indo Extrusions adalah perusahaan yang berskala internasional dan bergerak di bidang pengolahan logam nonferos terutama alumunium. Terletak di jalan Leuwi Gajah No. 134, Cimindi, Cimahi menerapkan
Lebih terperinciANALISIS METODE MOODIE YOUNG DALAM MENENTUKAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 5, No. 03(2016), hal 229-238 ANALISIS METODE MOODIE YOUNG DALAM MENENTUKAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI Dwi Yuli Handayani, Bayu Prihandono,
Lebih terperinciSI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)
SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menggunakan teori dan model antrian untuk menganalisa operasi 1. Penggunaan teori antrian 2. Struktur masalah antrian 3. Distribusi
Lebih terperinci