Implementasi Pengendali PID Digital pada FPGA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Implementasi Pengendali PID Digital pada FPGA"

Transkripsi

1 Implementasi Pengendali PID Digital pada FPGA Nanang Roni Wibowo 1), Reski Praminasari 2) 1 Teknik Mekatronika, Politeknik Bosowa(penulis 1) nanangroni80@gmail.com 2 Teknik Elektro, Politeknik Negeri Ujung Pandang(penulis 2) reski.praminasari@yahoo.com Abstract Pengendali PID mengalami beberapa kali perubahan dalam proses implementasinya, mulai dari implementasi menggunakan perangkat pneumatik/ hidraulik, elektronika analog dengan Op-Amp yang biasa dikenal sebagai pengendali analog. Dengan perkembangan teknologi digital yang pesat selanjutnya realisasi pengendali PID mulai dikembangkan, dalam realisasi secara digital terdapat dua metode implementasi pengendali PID dalam bentuk kode program yang direalisasikan pada perangkat berbasis mikroprosesor/ mikrokontroler dan DSP, dan implementasi dalam bentuk arsitektur perangkat keras yang direalisasikan menggunakan perangkat berbasis SPLD, CPLD, dan FPGA. FPGA mempunyai kelebihan operasi kerja yang cepat dan kemampuan dalam melakukan operasi paralel yang tidak bisa dilakukan oleh sistem berbasis mikroprosesor/ mikrokontroler. Dalam penelitian dibahas mengenai proses realisasi pengendali PID pada chip FPGA dengan menggunakan algoritma incremental, representasi data menggunakan sistem 8 bit dan 16 bit yang diimplementasikan pada chip FPGA Cyclone IVE Altera EP4CE6E22C8. Hasil synthesis diperoleh data pemakaian resource logic elements193/6,272( 3 % ), register 172/6,272(3%), pin 42/92(46%), Embedded multiplier 9-bit elements 3/30(10%). Pemakaian yang paling kritis adalah pemakaian resource pin. Keywords: Pengendali PID, Digital, FPGA I. PENDAHULUAN Terdapat dua bagian utama dalam sistem pengendalian, yaitu kendalian atau plant dan pengendali atau kontroler. Kendalian merupakan bagian dari sistem yang dikendalikan oleh pengendali sehingga dapat berlaku sebagaimana yang diinginkan oleh operator[1,2,5]. sedangkan pengendali berdasarkan sinyal yang diolah terdiri atas pengendali analog dan digital, dalam proses implementasinya pengendali PID mengalami beberapa kali perubahan yang diawali dengan implementasi pengendali PID pada perangkat pneumatik/ hidraulik, Op-Amp yang lebih dikenal sebagai pengendali analog[1,4,5,8]. Pengendali PID digital mulai dikembangkan seiring perkembangan teknologi komputer, terdapat dua metode implementasi pengendali PID digital, metode implementasi dalam bentuk kode program yang diimplementasikan dalam perangkat mikroprosesor/ mikrokontroler dan digital signal processing (DSP), metode selanjutnya adalah implementasi dalam bentuk arsitektur perangkat keras yang banyak diimplementasikan menggunakan perangkat SPLD, CPLD dan FPGA[4,8]. Kebanyakan pengendali PID digital diimplementasikan pada sebuah mikroprosesor/ mikrokontroler dalam bentuk kode program yang disimpan dalam sebuah memori yang selanjutnya prosesor melakukan pengambilan kode (fetches), pendekodean (decodes), pengeksekusian (executes) baris perintah pada kode program, yang mempunyai kelemahan pada kecepatan operasi karena operasi tergantung pada kode program yang mempunyai urutan baris perintah dan instruksi yang banyak membutuhkan banyak siklus mesin[3,4,6,8]. Dalam sebuah pengendali digital melibatkan proses komputasi dengan algoritma yang kompleks sehingga dibutuhkan perangkat yang mampu melakukan proses komputasi yang cepat dan performa yang tinggi dan fleksibel, kebutuhan tersebut berakibat pada peningkatan biaya dan resource yang tidak bisa dikejar oleh sistem berbasis mikroprosesor/ mikrokontroler dan DSP. Field Programmable Gate Array (FPGA) saat ini menjadi salah satu solusi alternatif dalam bidang sistem pengendalian digital yang sebelumnya didominasi oleh sistem berbasis mikroprosesor/ mikrokontroler. Kelebihan yang mampu diberikan oleh teknologi FPGA adalah kemudahan dalam melakukan konfigurasi, perancangan perangkat keras melalui pemrograman dengan bahasa pengembangan perangkat keras (Verilog,

2 VHDL), kecepatan operasi yang tinggi karena sistem dibangun dalam bentuk arsitektur perangkat keras, kemampuan operasi secara paralel dan perlindungan hak kekayaan intelektual dan penggunaan ulang kode, hal ini terjadi dikarenakan program yang sudah diimplementasikan tidak bisa dikembalikan kedalam bentuk program. Realisasi pengendali PID digital pada FPGA akan meningkatkan kecepatan, effisiensi, akurasi, keterpaduan sistem kedalam sebuah chip. Penelitan sebelumnya merealisasikan pengendali PID menggunakan chip FPGA EPF10K70RC240-4 yang terdapat pada Altera UP2 Education Board, diperoleh total logic cell yang digunakan sebesar 1.424/3.744 (38%), dan berdasarkan hasil simulasi timing diperoleh frekuensi kerja maksimum yang dapat digunakan sebesar 4,73MHz atau periode minimumnya 211,6ns, dengan realisasi pengendali PID digital menggunakan model direct programming[]. II. PENGENDALI PID DIGITAL Pengendali PID digital merupakan pengendali pada sistem kendali otomatis yang termasuk sistem kendali loop tertutup yang bekerja dengan membandingkan nilai keluaran dari kendalian (y(t)) dengan nilai yang diinginkan (sp(t)) sehingga diperoleh nilai kesalahan atau error (e(t)), tugas dari pengendali PID digital menjaga agar kondisi nilai kesalahan menjadi nol atau sekecil mungkin. Secara umum sistem kendali otomatis ditunjukan pada gambar 1. Sp(t ) + - e(t) Pengendali PID (Controller) y(t) u(t) sensor Kendalian / Plant Gambar 1. Diagram Blok Sistem Kendali Otomatis [ ] 2.1 Dengan melakukan transformasi laplace terhadap persamaan diatas diperoleh fungsi alih dalam domain frekuensi. 2.2 Persamaan fungsi alih yang diperoleh diatas masih belum bisa diimplementasikan kedalam perangkat digital, harus dilakukan pendekatan ke dalam sistem waktu diskrit, dengan melakukan transformasi Z terhadap fungsi alih diatas diperoleh fungsi alih dalam fungsi diskrit, terdapat 3 metode yang dapat dipergunakan. Tabel 1. Metode Dikritisasi Persamaan Pengendali PID. Metode G(z) Metode Backward Difference Metode Euler/ Forward Difference Metode Tustin s Approximation/ Trapezoidal T = Nilai periode sampling Dengan menerapkan salah satu metode pada tabel 1 dengan mengganti variabel s pada persamaan 2.2 maka akan diperoleh persamaan hasil transformasi z sebagai 2.3 Pengendali PID digital merupakan algoritma pengendalian yang terdiri atas tiga mode proportional, integral, derivative. Persamaan umum yang memenuhi pengendali PID digital dinyatakan dalam bentuk fungsi alih dalam domain waktu kontinyu sebagai

3 Sehingga dapat disederhanakan menjadi. 2.4 Persamaan 2.4 merupakan persamaan beda yang dapat diimplementasikan kedalam program maupun arsitektur perangkat keras pada FPGA, dengan menggunakan komponen adder, delay dan substract. Variabel e(k) menyatakan nilai error pada clock sekarang, e(k-1) menyatakan nilai error pada sinyal clock atau periode sampling sebelumnya. III. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah perancangan dan pemodelan dengan menggunakan perangkat lunak Quartus II versi 10.1 Web Edition dan ModelSim-Altera 6.6c yang dipergunakan dalam proses perancangan dan simulasi dari pengendali PID digital pada penelitian. Perangkat keras yang dipergunakan board RZ- EasyFPGA A2.1 dari DIGI-Bytes yang didalamnya menggunakan chip FPGA Cyclone IVE EP4CE6E22C8N yang diproduksi oleh perusahaan Altera.corp, board juga dilengkapi dengan antarmuka PS-2, VGA, RS232, pushbutton, switch dan sensor serta perangkat programmer USBBlaster. Metode yang dipergunakan dalam perancangan pengendali PID digital yang diimplementasikan ke dalam chip FPGA adalah dengan metode FSMD ( Finite State Machine with Data Path) yang merupakan kombinasi dari FSM ( Finite State Machine ) sebagai bagian sinyal kontrol dan rangkaian sekuensial biasa yang biasa dikenal sebagai Data Path. FSMD digunakan untuk mengimplementasikan sistem yang sering dijelaskan dalam metodologi Register Transfer Level (RTL) yang merupakan pemodelan rangkaian digital dalam bentuk aliran sinyal data yang terjadi antar register pada rangkaian digital, operasi berdasarkan metodologi RTL dilakukan setiap step berdasarkan sinyal clock. Perancangan data path dirancang dengan mengacu pada persamaan 2.4, sehingga dapat digambarkan diagram blok arsitektur pengendali PID digital adalah ditunjukan pada gambar 2. Pengendali PID digital direalisasikan dengan menggunakan metode Direct Structure yang berdasarkan persamaan 2.4 proses realisasi membutuhkan komponen digital Register sebanyak 3 yang berfungsi menyimpan nilai parameter K1, K2, K3, 3 komponen Multiplier diperlukan untuk melakukan proses perkalian antara parameter pengendalian K1,K2,K3 dengan nilai sinyal kesalahan/ error, nilai error(k-1) yang diperoleh dari periode sampling sebelumnya satu kali yang ditunda oleh delay1 dan nilai error(k-2) dari periode waktu sampling sebelumnya dua kali yang yang ditunda oleh delay2. Gambar 2. Realisasi Pengendali PID dengan metode Direct Structure Rancangan bagian kontrol dibangun dengan menggunakan konsep RTL dengan Finite State Machine yang beroperasi berdasarkan diagram ASMD ( Algorithmic State Machine with Data Path ) seperti pada gambar 3. Gambar 3 menunjukan diagram ASMD yang dalam implementasinya membutuhkan 6 register mk-2, mk-1, ek-1, ek- 2, ek, uk yang diinisialisasi dengan data 0 pada state E0, selanjutnya dilakukan operasi update data parameter pengendalian K1, K2, K3 dan ek yang diperoleh dari pengurangan nilai setpoint dengan nilai umpan balik yang dilakukan pada state E1. Pada state E2 sampai E6 dilakukan operasi aritmatika dasar sebagai 2

4 E0 mk-2ß 0, mk-1ß 0, ek-1ß 0, ek-2ß 0, ekß 0, ukß 0 E1 ek ß error, K1 ßK1,K2 ßK2, K3 ßK3 E8 Y uk > uk ß64000 Anti Windup T IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengendali PID digital direalisasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman perangkat keras Verilog menggunakan editor Quartus II Web Edition yang selanjutnya dilakukan synthesis diperoleh data sebagai Tabel 2. Hasil Synthesis Pengendali PID Digital pada FPGA EP4CE6E22C8 E2 uka ß K1*ek uk ß uk E3 ukb ß K2*ek-1 E4 ukc ß K3*ek-2 E9 mk ß uk E5 ukd ß uka+ukb E6 uke ß ukc+mk-2 E7 uk ß ukd+uke E10 mk-1 ß mk E11 mk-2 ß mk-1 E12 ek-2 ß ek-1 E13 ek-1 ß ek Gambar 3. ASMD ( Algorithmic State Machine Chart with Data Path ) Pengendali PID Digital Pada state E7 dipergunakan operasi anti windup yang dipergunakan untuk menangani kondisi perubahan nilai error yang berubah secara tiba-tiba dengan nilai yang besar melebihi kondisi, selanjutnya pada state E8- E12 dilakukan operasi pengupdatetan terhadap nilai mk =uk, mk-1=mk, mk-2=mk-1, ek-2=ek- 1, ek-1=ek. Selanjutnya state kembali ke state E1, sistem beroperasi dengan menggunakan sinyal clock yang nilainya berfungsi juga sebagai sinyal periode sampling T. Proses implementasi rancangan pada diagram ASMD pada gambar 3 selanjutnya dituliskan ke dalam kode dengan bahasa pemrograman perangkat keras Verilog yang diintegrasikan dengan kode FSM sehingga dapat diperoleh secara langsung dalam satu kode program bagian kontrol atau FSM dengan Data Path. Representasi data menggunakan 8 bit data dengan arsitektur internal menggunakan representasi data 16 bit. Tabel 3. Prosentase Pemakaian Resource FPGA EP4CE6E22C8 dari hasil fitter. Keterangan Resource Total Logic Elements 193 / 6,272 (3 % ) Total combinational functions 129 / 6,272 ( 2 % ) Dedicated logic registers 172 / 6,272 ( 3 % ) Total registers 172 Total pins 42 / 92 ( 46 % ) Total virtual pins 0 Total memory bits 0 / 276,480 ( 0 % ) Embedded Multiplier 9-bit elements 3 / 30 ( 10 % ) Total PLLs 0 / 2 ( 0 % ) Hasil synthesis pada tabel 2 menunjukan bahwa hasil realisasi menggunakan resource dari rgister chip FPGA EP4CE6E22C8 sebanyak 196 register dari total register, yang digunakan untuk realisasi uk, uk-1, uk- 2,mk,mk-1,mk-2, K1, K2, K3 dan pada proses fitter menjadi sebesar 172 register sehingga resource dimanfaatkan sebesar 3%. Estimasi pemakaian Logic Elemen (LEs) sebesar 217LEs yang pada proses fitter dioptimasi menjadi hanya 193 LEs sehingga resource yang dipergunakan sebesar 3%. Penggunaan pin pada chip dipergunakan sebanyak 42 pin dari total 92 pin sehingga penggunaan resource pin dipergunakan sebesar

5 46%. pemakaian elemen Embedded multiplier dipergunakan sebanyak 3 Multiplier 9bit elements sehingga dipergunakan resource sebanyak 10% dari 30 Multiplier yang ada. Pada PLL tidak ada pemakaian karena pada perancangan belum menggunakan fungsi clock divider. Dari hasil synthesis dan fitter menunjukan bahwa kebutuhan terhadap IO yang menunjukan pemakaian terbesar, hal ini dikarenakan sistem pengendali PID dibuat dengan menggunakan direct programming dimana pemakaian Tabel 4. Hasil Simulasi Frekuensi Maksimum Operasi Pengendali PID digital. Berdasarkan hasil simulasi timing diperoleh data bahwa keseluruhan proses pengendali PID digital mampu dioperasikan dengan menggunakan sinyal clock sebesar 1GHz sehingga kebutuhan waktu operasi hanya memerlukan waktu sebesar 1ns. Periode waktu ini menunjukan bahwa kecepatan operasi dengan menggunakan chip FPGA mampu bekerja dalam ukuran waktu nano second yang hal ini tidak bisa dilakukan oleh perangkat berbasis Mikroprosesor/ mikrokontroler. V. KESIMPULAN Proses implementasi pengendali PID digital dapat diimplementasikan pada chip FPGA EP4CE6E22C8 dengan pemakaian resource logic elements sebesar 193/6.272 atau 3%, register 172/6.272 sebesar 3%, dan pemakaian pin sebesar 42/92 atau 46%, pemakaian elemen multiplier sebesar 3 multiplier 9 bit elements sebesar 10% dari total multiplier. Untuk pemakaian terhadap logic elements dan register serta elemen multiplier masih sedikit, sedangkan untuk pemakaian pin jika dibuat representasi data dengan bit lebih besar maka chip EP4CE6E22C8 tidak mencukupi sehingga dibutuhkan chip dengan users IO yang lebih banyak. Untuk penelitian selanjutnya dapat digunakan metode implementasi secara serial sehingga dapat dipergunakan pemakaian IO lebih sedikit. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih kepada Direktur Politeknik Bosowa dan Direktur Politeknik Negeri Ujung Pandang, Ketua Jurusan dan rekan-rekan dosen yang membantu dalam proses pembuatan jurnal ini. REFERENSI [1]Ogata. Katsuhiko, Teknik kontrol automatic jilid I edisi kedua ( Jakarta : Erlangga, 1996 ). [2]Basri, Muh, Pengendali Digital Universal, Teknik Elektro Universitas Hasanuddin, Makassar, [3]Triyanto, Dedy. Perancangan Pengendali PID Digital dan Implementasinya Menggunakan FPGA, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB, Bandung, [4]Abdelati, Mohamed, FPGA-Based PID Controller Implementation, The Islamic University of Gaza, Gaza. [5]Kuo, Benjamin C, Teknik kontrol automatic jilid I (Jakarta: Prenhallindo, 1998). [6]Astrom. K, Hagglund. T, PID controllers: theory design and tuning (Research Triangle Park, NC: Instrument Society, 1995). [7]Ogata, Katsuhiko, Discrete time control signal second edition (Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall, 1995). [8]Khan, Hammad, PID Controller: Comparative Analysis and Design of Diverse Realizations (Saarbrucken, Germany: LAP LAMBERT Academic, 2012). [9]Brown. Stephen, Vranesic. Zvonko, Fundamentals of Digital Logic with Verilog Design (Avenue of Americas, NY: McGraw-Hills, 2003). [10]Chu. Pong P, FPGA Prototyping by Verilog Examples (Hoboken, NJ: John Wiley and Sons, 2008).

PENGENDALI DIGITAL UNIVERSAL BERBASIS FPGA UNIVERSAL DIGITAL CONTROLLER BASED FPGA

PENGENDALI DIGITAL UNIVERSAL BERBASIS FPGA UNIVERSAL DIGITAL CONTROLLER BASED FPGA PENGENDALI DIGITAL UNIVERSAL BERBASIS FPGA UNIVERSAL DIGITAL CONTROLLER BASED FPGA Nanang Roni Wibowo, Rhiza S Sadjad, Syafaruddin Program Studi Teknik Elektro, Konsentrasi Teknik Komputer, Kendali dan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN VERIFIKASI PADA FPGA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN VERIFIKASI PADA FPGA BAB IV IMPLEMENTASI DAN VERIFIKASI PADA FPGA Pada bab ini akan dibahas tentang implementasi perangkat pengendali digital pada FPGA. Hasil desain menggunakan kode Verilog HDL dikompilasi menggunakan tool

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGENDALI PID DIGITAL DAN IMPLEMENTASINYA MENGGUNAKAN FPGA

PERANCANGAN PENGENDALI PID DIGITAL DAN IMPLEMENTASINYA MENGGUNAKAN FPGA PERANCANGAN PENGENDALI PID DIGITAL DAN IMPLEMENTASINYA MENGGUNAKAN FPGA TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh DEDI TRIYANTO NIM

Lebih terperinci

MODUL 6 PROYEK PERANCANGAN RANGKAIAN DIGITAL: STOPWATCH DIGITAL

MODUL 6 PROYEK PERANCANGAN RANGKAIAN DIGITAL: STOPWATCH DIGITAL MODUL 6 PROYEK PERANCANGAN RANGKAIAN DIGITAL: STOPWATCH DIGITAL Muhammad Wildan Gifari (13211061) Ferry Hermawan (13211062) Asisten: Nirmala Twinta Tanggal Percobaan: 5/12/2012 EL2195-Sistem Digital Laboratorium

Lebih terperinci

Analisa Model Implementasi Field Programmable Gate Array (FPGA) dan Application Spesific Integrated Circuit (ASIC)

Analisa Model Implementasi Field Programmable Gate Array (FPGA) dan Application Spesific Integrated Circuit (ASIC) Analisa Model Implementasi Field Programmable Gate Array (FPGA) dan Application Spesific Integrated Circuit (ASIC) Ferry Wahyu Wibowo 1 Jurusan Teknik Informatika, STMIK AMIKOM Yogyakarta, Jl. Ring Road

Lebih terperinci

Implementasi Prototipe Sistem Kontrol Elevator Berbasis FPGA Menggunakan VHDL

Implementasi Prototipe Sistem Kontrol Elevator Berbasis FPGA Menggunakan VHDL Implementasi Prototipe Sistem Kontrol Elevator Berbasis FPGA Menggunakan VHDL Agfianto Eko Putra 1, Heru Arif Yuliadi 2 1,2 Elektronika dan Instrumentasi (ELINS), FMIPA Universitas Gadjah Mada, Bulaksumur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Digital Signal Processor (DSP) merupakan satu jenis prosesor dari sekian banyak prosesor yang mengimplementasikan Harvard Architecture, yang berkembang dan dikembangkan

Lebih terperinci

Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB MODUL 2 PENGENALAN DESAIN MENGGUNAKAN FPGA Iskandar Setiadi (13511073) Asisten: Alfian Abdi / 13208044 Tanggal Percobaan: 01/10/2012 EL2195-Praktikum Sistem Digital Laboratorium Dasar Teknik Elektro -

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITME HIGH PASS FILTER PADA FPGA MENGGUNAKAN PROSESOR NIOS II

IMPLEMENTASI ALGORITME HIGH PASS FILTER PADA FPGA MENGGUNAKAN PROSESOR NIOS II IMPLEMENTASI ALGORITME HIGH PASS FILTER PADA FPGA MENGGUNAKAN PROSESOR NIOS II Kunnu Purwanto 1), Agus Bejo 2), Addin Suwastono 3) 1),2),3 ) Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONTROLER PI ANTI-WINDUP BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 PADA KONTROL KECEPATAN MOTOR DC

PERANCANGAN KONTROLER PI ANTI-WINDUP BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 PADA KONTROL KECEPATAN MOTOR DC Presentasi Tugas Akhir 5 Juli 2011 PERANCANGAN KONTROLER PI ANTI-WINDUP BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 PADA KONTROL KECEPATAN MOTOR DC Pembimbing: Dr.Ir. Moch. Rameli Ir. Ali Fatoni, MT Dwitama Aryana

Lebih terperinci

untuk ASIC tinggi, algoritma harus diverifikasi dan dioptimalkan sebelum implementasi. Namun dengan berkembangnya teknologi VLSI, implementasi perangk

untuk ASIC tinggi, algoritma harus diverifikasi dan dioptimalkan sebelum implementasi. Namun dengan berkembangnya teknologi VLSI, implementasi perangk IMPLEMENTASI SERIAL MULTIPLIERS 8 BIT KE DALAM IC FPGA SEBAGAI PENDUKUNG PERCEPATAN OPERASI PERKALIAN DALAM KOMPRESI CITRA Drs. Lingga Hermanto, MMSi 1 Iman Ilmawan Muharam 2 1. Dosen Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONTROLER PI ANTI-WINDUP BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 PADA KONTROL KECEPATAN MOTOR DC

PERANCANGAN KONTROLER PI ANTI-WINDUP BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 PADA KONTROL KECEPATAN MOTOR DC PERANCANGAN KONTROLER PI ANTI-WINDUP BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 PADA KONTROL KECEPATAN MOTOR DC Dwitama Aryana Surya Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Sukolilo,

Lebih terperinci

2. STUDI PUSTAKA. Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 1

2. STUDI PUSTAKA. Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 1 MODUL 6 Proyek Perancangan Rangkaian Digital Muhammad Surya Nigraha (13211055) Hadi Prastya Utama (13211056) Asisten: Nirmala Twinta V (13209031) Tanggal Percobaan: 5/12/2012 EL2195-Praktikum Sistem Digital

Lebih terperinci

Field Programmable Gate Array (FPGA) merupakan perangkat keras yang nantinya akan digunakan untuk mengimplementasikan perangkat lunak yang telah diran

Field Programmable Gate Array (FPGA) merupakan perangkat keras yang nantinya akan digunakan untuk mengimplementasikan perangkat lunak yang telah diran DISAIN DAN IMPLEMENTASI FULL ADDER DAN FULL SUBSTRACTOR SERIAL DATA KEDALAM IC FPGA SEBAGAI PERCEPATAN PERKALIAN MATRIKS DALAM OPERASI CITRA Drs. Lingga Hermanto, MM,. MMSI., 1 Shandi Aji Pusghiyanto 2

Lebih terperinci

Rancang Bangun Penyandian Saluran HDB3 Berbasis FPGA

Rancang Bangun Penyandian Saluran HDB3 Berbasis FPGA Rancang Bangun Penyandian Saluran HDB3 Berbasis FPGA Sahbuddin Abdul Kadir 1, Irmawati 2 1,2 Teknik Elektro, Politeknik Negeri Ujung Pandang dinsth@yahoo.com, irmawati@poliupg.ac.id Abstrak Pada sistem

Lebih terperinci

Identifikasi Self Tuning PID Kontroler Metode Backward Rectangular Pada Motor DC

Identifikasi Self Tuning PID Kontroler Metode Backward Rectangular Pada Motor DC Identifikasi Self Tuning PID Kontroler Metode Backward Rectangular Pada Motor DC Andhyka Vireza, M. Aziz Muslim, Goegoes Dwi N. 1 Abstrak Kontroler PID akan berjalan dengan baik jika mendapatkan tuning

Lebih terperinci

Design Capture dalam Implementasi Field Programmable Gate Array (FPGA) dan Application Spesific Integrated Circuit (ASIC)

Design Capture dalam Implementasi Field Programmable Gate Array (FPGA) dan Application Spesific Integrated Circuit (ASIC) Design Capture dalam Implementasi Field Programmable Gate Array (FPGA) dan Application Spesific Integrated Circuit (ASIC) Ferry Wahyu Wibowo 1 Jurusan Teknik Informatika, STMIK AMIKOM Yogyakarta, Jl. Ring

Lebih terperinci

BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 5 1 BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 5.1 Pengantar Pada aplikasi industri, banyak dibutuhkan implementasi pengontrol proses yang akan beraksi menghasilkan output sebagai fungsi dari state, perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi satelit begitu cepat akhir-akhir ini. Saat ini IT Telkom sedang mengembangkan satelit nano atau nanosatelit untuk keperluan riset. Nanosatelit

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI

PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI Jumiyatun Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tadolako E-mail: jum@untad.ac.id ABSTRACT Digital control system

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER PIC 16F877A DALAM PERANCANGAN ROBOT OBSTACLE AVOIDANCE

IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER PIC 16F877A DALAM PERANCANGAN ROBOT OBSTACLE AVOIDANCE IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER PIC 16F877A DALAM PERANCANGAN ROBOT OBSTACLE AVOIDANCE HARMON VICKLER D. LUMBANRAJA, S.T., M.Kom (SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SURYA NUSANTARA) ABSTRAK Dalam pemrograman robot

Lebih terperinci

Finite State Machine (FSM)

Finite State Machine (FSM) Finite State Machine (FSM) Disusun oleh: Tim dosen SLD Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom November 2015 Pendahuluan Apa beda rangkaian

Lebih terperinci

Percepatan Menggunakan Perangkat Keras

Percepatan Menggunakan Perangkat Keras Percepatan Menggunakan Perangkat Keras Pokok Bahasan: FPGA, ASIC, CPLD Tujuan Belajar: Setelah mempelajari dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Mengetahui dan menjelaskan perkembangan penggunaan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Modul Praktikum Teknik Kendali dengan Studi Kasus pada Indentifikasi Sistem Motor-DC berbasis Arduino-Simulink Matlab

Rancang Bangun Modul Praktikum Teknik Kendali dengan Studi Kasus pada Indentifikasi Sistem Motor-DC berbasis Arduino-Simulink Matlab Rancang Bangun Modul Praktikum Teknik Kendali dengan Studi Kasus pada Indentifikasi Sistem Motor-DC berbasis Arduino-Simulink Matlab Fahmizal, Nur Sulistyawati, Muhammad Arrofiq Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 : Xilinx Foundation Series

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 : Xilinx Foundation Series BAB I PENDAHULUAN OBYEKTIF : - Memahami perangkat lunak Xilinx secara umum - Memahami komponen-komponen simulator Xilinx 1.1 Perangkat Lunak Xilinx Xilink ( Xilink Foundation Series) adalah suatu perangkat

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERKALIAN ARRAY DAN BOOTH. Hendra Setiawan 1*, Fahmi Nugraha 1. Jl. Kaliurang km.14.5, Yogyakarta 55582

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERKALIAN ARRAY DAN BOOTH. Hendra Setiawan 1*, Fahmi Nugraha 1. Jl. Kaliurang km.14.5, Yogyakarta 55582 ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERKALIAN ARRAY DAN BOOTH Hendra Setiawan 1*, Fahmi Nugraha 1 1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang km.14.5,

Lebih terperinci

MODUL VI PROYEK PERANCANGAN RANGKAIAN DIGITAL 2. STUDI PUSTAKA

MODUL VI PROYEK PERANCANGAN RANGKAIAN DIGITAL 2. STUDI PUSTAKA MODUL VI PROYEK PERANCANGAN RANGKAIAN DIGITAL Primawan Dwi Nugroho (13211019) Dyah Rahmawati (13511012) Asisten: Nirmala Twinta Tanggal Percobaan: 04/12/2012 EL2195-Praktikum Sistem Digital Laboratorium

Lebih terperinci

ARSITEKTUR FPGA. Veronica Ernita K.

ARSITEKTUR FPGA. Veronica Ernita K. ARSITEKTUR FPGA Veronica Ernita K. Arsitektur Dasar FPGA Antifuse. Fine, Medium, dan Coarse-grained. MUX dan LUT Logic Block. CLB, LAB dan Slices. Fast Carry Chains. Embedded in FPGA. Processor Cores.

Lebih terperinci

Arsitektur Komputer. Pertemuan - 1. Oleh : Riyanto Sigit, S.T, M.Kom Nur Rosyid Mubtada i S.Kom Setiawardhana, S.T Hero Yudo Martono, S.

Arsitektur Komputer. Pertemuan - 1. Oleh : Riyanto Sigit, S.T, M.Kom Nur Rosyid Mubtada i S.Kom Setiawardhana, S.T Hero Yudo Martono, S. Arsitektur Komputer Pertemuan - 1 Oleh : Riyanto Sigit, S.T, M.Kom Nur Rosyid Mubtada i S.Kom Setiawardhana, S.T Hero Yudo Martono, S.T Politeknik Elektronika Negeri Surabaya - ITS 2005 ? Apa Tujuan Belajar

Lebih terperinci

Implementasi Modul Kontrol Temperatur Nano-Material ThSrO Menggunakan Mikrokontroler Digital PIC18F452

Implementasi Modul Kontrol Temperatur Nano-Material ThSrO Menggunakan Mikrokontroler Digital PIC18F452 Implementasi Modul Kontrol Temperatur Nano-Material ThSrO Menggunakan Mikrokontroler Digital PIC18F452 Moh. Hardiyanto 1,2 1 Program Studi Teknik Industri, Institut Teknologi Indonesia 2 Laboratory of

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman DAFTAR LAMPIRAN... xviii DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar

Lebih terperinci

PERANCANGAN PLC MENGGUNAKAN FPGA

PERANCANGAN PLC MENGGUNAKAN FPGA PERANCANGAN PLC MENGGUNAKAN FPGA Satrio Dewanto 1 ; Hadi Yoshua 2 ; Bambang 3 ; Muhammad Nabil 4 1 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara, Jalan K.H. Syahdan No. 9,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Mikrokontroller AVR Mikrokontroller adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan serta keluaran serta dapat di read dan write dengan cara khusus. Mikrokontroller

Lebih terperinci

Sistem Kontrol Digital

Sistem Kontrol Digital Proses Sampling (Diskritisasi) Sistem Kontrol Digital Eka Maulana, ST, MT, MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya Selasa, 19 Februari 2013 Kerangka Materi [Proses Sampling] Tujuan: Memberikan pemahaman

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI CHIP FAST MULTIPLIER TRACHTENBERG METODE DUA JARI DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN PERANGKAT KERAS AHDL PADA EPF10K30ETC144-1

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI CHIP FAST MULTIPLIER TRACHTENBERG METODE DUA JARI DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN PERANGKAT KERAS AHDL PADA EPF10K30ETC144-1 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI CHIP FAST MULTIPLIER TRACHTENBERG METODE DUA JARI DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN PERANGKAT KERAS AHDL PADA EPF10K30ETC144-1 Thomas Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi dijital telah menunjukkan pengaruh yang luar biasa bagi kehidupan manusia. Dimulai sejak kurang lebih era tahun 60-an dimana suatu rangkaian

Lebih terperinci

Review Kuliah. TKC305 - Sistem Digital Lanjut. Eko Didik Widianto

Review Kuliah. TKC305 - Sistem Digital Lanjut. Eko Didik Widianto TKC305 - Sistem Digital Lanjut Eko Didik Sistem Komputer - Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Review Kuliah Desain rangkaian sekuensial sinkron FSM (Finite State Machine): diagram state, tabel state

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN DISKRIT (609314 A) PROGRAM STUDI D4 - TEKNIK OTOMASI JURUSAN TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA 2017

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI KENDALI PID ADAPTIF PADA KECEPATAN MOTOR DC DESIGN AND IMPLEMENTATION OF ADAPTIVE PID CONTROL TO DC MOTOR SPEED

DESAIN DAN IMPLEMENTASI KENDALI PID ADAPTIF PADA KECEPATAN MOTOR DC DESIGN AND IMPLEMENTATION OF ADAPTIVE PID CONTROL TO DC MOTOR SPEED DESAIN DAN IMPLEMENTASI KENDALI PID ADAPTIF PADA KECEPATAN MOTOR DC DESIGN AND IMPLEMENTATION OF ADAPTIVE PID CONTROL TO DC MOTOR SPEED Hardy Purnama Nurba 1, Erwin Susanto, S.T.,M.T.,PhD. 2, Agung Surya

Lebih terperinci

SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560 1 SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560 Adityan Ilmawan Putra, Pembimbing 1: Purwanto, Pembimbing 2: Bambang Siswojo.

Lebih terperinci

Penerapan Finite State Machine Untuk Merancang Pengendali Motor Stepper Menggunakan Vhdl

Penerapan Finite State Machine Untuk Merancang Pengendali Motor Stepper Menggunakan Vhdl e-jurnal ARODROID, Vol. 2 o.2 Juli 26 E-I : 247-772 Penerapan Finite tate Machine Untuk Merancang Pengendali Motor tepper Menggunakan Vhdl Arief Budijanto Universitas Widya Kartika Email : arief232@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari 2015. Perancangan dan pengerjaan perangkat keras (hardware) dan laporan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Kendali Lup[1] Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II. PENJELASAN MENGENAI System-on-a-Chip (SoC) C8051F Pengenalan Mikrokontroler

BAB II. PENJELASAN MENGENAI System-on-a-Chip (SoC) C8051F Pengenalan Mikrokontroler BAB II PENJELASAN MENGENAI System-on-a-Chip (SoC) C8051F005 2.1 Pengenalan Mikrokontroler Mikroprosesor adalah sebuah proses komputer pada sebuah IC (Intergrated Circuit) yang di dalamnya terdapat aritmatika,

Lebih terperinci

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK Dwi Aji Sulistyanto PSD III Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Pada industri

Lebih terperinci

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1 BAB I SISTEM KONTROL Kata kontrol sering kita dengar dalam pembicaraan sehari-hari. Kata kontrol disini dapat diartikan "mengatur", dan apabila kita persempit lagi arti penggunaan kata kontrol dalam teknik

Lebih terperinci

ABSTRAK. Modular Production System (MPS) merupakan rangkaian simulasi. beberapa mesin produksi, salah satu bagiannya adalah Processing Station

ABSTRAK. Modular Production System (MPS) merupakan rangkaian simulasi. beberapa mesin produksi, salah satu bagiannya adalah Processing Station ABSTRAK Modular Production System (MPS) merupakan rangkaian simulasi beberapa mesin produksi, salah satu bagiannya adalah Processing Station Modular Production System (MPS) yaitu bagian pemrosesan. Bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemakaian sistem kendali otomatis saat ini merupakan kebutuhan yang sangat utama untuk menjaga agar proses produksi berjalan seperti yang direncanakan, mengurangi

Lebih terperinci

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer Tim Dosen KPKK Kelompok Keahlian ENS Sistem Komputer 1 8/28/2016 Berbagai Macam Bentuk Komputer 2 8/28/2016 1 Mengapa Belajar Organisasi dan Arsitektur Komputer?

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dalam sepuluh tahun terakhir meningkat dengan sangat cepat. Salah satunya adalah televisi digital. Televisi digital adalah

Lebih terperinci

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER Nursalim Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana Jl. Adisucipto-Penfui Kupang,

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID ADAPTIF PADA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID ADAPTIF PADA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID ADAPTIF PADA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA Halim Mudia 2209106079 Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Surabaya-60111,

Lebih terperinci

Perbaikan Sistem Kendali Robot Tangan EH1 Milano Menggunakan Sistem Kendali Loop Tertutup

Perbaikan Sistem Kendali Robot Tangan EH1 Milano Menggunakan Sistem Kendali Loop Tertutup JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-59 Perbaikan Sistem Kendali Robot Tangan EH1 Milano Menggunakan Sistem Kendali Loop Tertutup Muhammad Faris Zaini Fu ad, Achmad

Lebih terperinci

PURWARUPA MIKROPROSESOR BERBASIS FPGA ALTERA EPF10K10 DENGAN DESKRIPSI VHDL

PURWARUPA MIKROPROSESOR BERBASIS FPGA ALTERA EPF10K10 DENGAN DESKRIPSI VHDL PURWARUPA MIKROPROSESOR BERBASIS FPGA ALTERA EPF10K10 DENGAN DESKRIPSI VHDL Agfianto Eko Putra 1, Arsyad Muhammad Fajri 2 1,2 ) Program Studi Elektronika & Instrumentasi, Jurusan Fisika Fakultas MIPA,

Lebih terperinci

Arsitektur Dan Organisasi Komputer. Pengantar Arsitektur Organisasi Komputer

Arsitektur Dan Organisasi Komputer. Pengantar Arsitektur Organisasi Komputer Arsitektur Dan Organisasi Komputer Pengantar Arsitektur Organisasi Komputer 1.1 Komputer Komputer adalah sebuah mesin hitung elektronik yang secara cepat menerima informasi masukan digital dan mengolah

Lebih terperinci

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC 2.1 Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri Pada awalnya, proses kendali mesin-mesin dan berbagai peralatan di dunia industri yang digerakkan

Lebih terperinci

ANALISIS PID PADA MESIN PENCAMPUR ZAT CAIR PID ANALYSIS ON LIQUID MIXING MACHINE

ANALISIS PID PADA MESIN PENCAMPUR ZAT CAIR PID ANALYSIS ON LIQUID MIXING MACHINE ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 Page 632 ANALISIS PID PADA MESIN PENCAMPUR ZAT CAIR PID ANALYSIS ON LIQUID MIXING MACHINE Firdha Affan 1, Agung Nugroho Jati, ST. MT.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN

SATUAN ACARA PENGAJARAN SATUAN ACARA PENGAJARAN KODE MK : MATA KULIAH : Elektronika Industri SEMESTER : SKS : 2 SKS DESKRIPSI MATA KULIAH : Mata kuliah ini memberikan pengetahuan tentang sistem elektronika, komponen elektronika,

Lebih terperinci

Konsep Organisasi dan Arsitektur Komputer (Pertemuan ke-2)

Konsep Organisasi dan Arsitektur Komputer (Pertemuan ke-2) Konsep Organisasi dan Arsitektur Komputer (Pertemuan ke-2) Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom Januari 2016 Pokok Bahasan Pendahuluan Arsitektur

Lebih terperinci

1 Deskripsi Perkuliahan

1 Deskripsi Perkuliahan Kontrak Perkuliahan Mata Kuliah : Sistem Digital Kode / SKS : TSK 205 / 2 SKS Pengajar : Eko Didik Widianto, ST., MT. Jadwal : a) Kamis, jam 09.30 11.10, Ruang D304 (Kelas A) b) Selasa, jam 07.50 09.30,

Lebih terperinci

Percobaan 2 I. Judul Percobaan Sistem Kendali Digital Berbasis Mikrokontroler

Percobaan 2 I. Judul Percobaan Sistem Kendali Digital Berbasis Mikrokontroler Percobaan 2 I. Judul Percobaan Sistem Kendali Digital Berbasis Mikrokontroler II. Tujuan Percobaan 1. Mahasiswa memahami pemrograman dasar mikrokontroler 2. Mahasiswa memahami fungsi dan prinsip kerja

Lebih terperinci

Pengantar sistem komputer

Pengantar sistem komputer Pengantar sistem komputer Pengantar Sistem Komputer Sistem Komputer Istilah yang menunjukkan, suatu perangkat, entah dibuat dari apa yang dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan/perhitungan/proses tertentu

Lebih terperinci

PERTEMUAN PENGANTAR MIKROKONTROLER

PERTEMUAN PENGANTAR MIKROKONTROLER PERTEMUAN PENGANTAR MIKROKONTROLER Pendahuluan Pengertian Rangkaian Analog Rangkaian Digital Rangkaian Analog Jenis rangkaian elektronika yang dapat memproses signal yang bersifat kontinyu. Perubahan signal

Lebih terperinci

PERANCANGAN REMOTE TERMINAL UNIT (RTU) PADA SIMULATOR PLANT TURBIN DAN GENERATOR UNTUK PENGENDALIAN FREKUENSI MENGGUNAKAN KONTROLER PID

PERANCANGAN REMOTE TERMINAL UNIT (RTU) PADA SIMULATOR PLANT TURBIN DAN GENERATOR UNTUK PENGENDALIAN FREKUENSI MENGGUNAKAN KONTROLER PID Oleh: Mahsun Abdi / 2209106105 Dosen Pembimbing: 1. Dr.Ir. Mochammad Rameli 2. Ir. Rusdhianto Effendie, MT. Tugas Akhir PERANCANGAN REMOTE TERMINAL UNIT (RTU) PADA SIMULATOR PLANT TURBIN DAN GENERATOR

Lebih terperinci

Jawaban Ujian Tengah Semester EL3096 Sistem Mikroprosesor & Lab

Jawaban Ujian Tengah Semester EL3096 Sistem Mikroprosesor & Lab Jawaban Ujian Tengah Semester EL3096 Sistem Mikroprosesor & Lab Selasa 18 Oktober 2011; 09:00 WIB ; Dosen: Waskita Adijarto, Pranoto Hidaya Rusmin 1 Sistem Mikroprosesor Diketahui sebuah sistem mikroprosesor

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN SISTEM

IV. PERANCANGAN SISTEM SISTEM PENGATURAN KECEPATAN PUTARAN MOTOR PADA MESIN PEMUTAR GERABAH MENGGUNAKAN KONTROLER PROPORSIONAL INTEGRAL DEFERENSIAL (PID) BERBASIS MIKROKONTROLER Oleh: Pribadhi Hidayat Sastro. NIM 8163373 Jurusan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN EK.353 PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL

SATUAN ACARA PERKULIAHAN EK.353 PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL EK.353 PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL Dosen: Ir. Arjuni BP, MT : Sinyal dan Pemrosesan Sinyal Tujuan pembelajaran umum : Para mahasiswa mengetahui tipe-tipe sinyal, pemrosesan dan aplikasinya Jumlah pertemuan

Lebih terperinci

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Definisi Komputer Komputer merupakan mesin elektronik yang memiliki kemampuan melakukan perhitungan-perhitungan yang rumit secara cepat terhadap data-data menggunakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN LAYOUT VLSI UNTUK ARSITEKTUR SET INSTRUKSI PADA PROSESOR MULTIMEDIA

PERANCANGAN LAYOUT VLSI UNTUK ARSITEKTUR SET INSTRUKSI PADA PROSESOR MULTIMEDIA ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2228 PERANCANGAN LAYOUT VLSI UNTUK ARSITEKTUR SET INSTRUKSI PADA PROSESOR MULTIMEDIA VLSI LAYOUT DESIGN FOR INSTRUCTION SET

Lebih terperinci

TSK505 - Sistem Digital Lanjut. Eko Didik Widianto

TSK505 - Sistem Digital Lanjut. Eko Didik Widianto Desain TSK505 - Sistem Digital Lanjut Eko Didik Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Sebelumnya dibahas tentang metodologi desain sistem digital menggunakan Xilinx ISE dan pengantar

Lebih terperinci

Penggunaan Sensor Kesetimbangan Accelerometer dan Sensor Halangan Ultrasonic pada Aplikasi Robot Berkaki Dua

Penggunaan Sensor Kesetimbangan Accelerometer dan Sensor Halangan Ultrasonic pada Aplikasi Robot Berkaki Dua Volume 1 Nomor 2, April 217 e-issn : 2541-219 p-issn : 2541-44X Penggunaan Sensor Kesetimbangan Accelerometer dan Sensor Halangan Ultrasonic pada Aplikasi Robot Berkaki Dua Abdullah Sekolah Tinggi Teknik

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN SISTEM KONTROL DENGAN APLIKASI MATLAB

PEMBELAJARAN SISTEM KONTROL DENGAN APLIKASI MATLAB Jurnal Teknika ISSN : 85-859 Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume No. Tahun PEMBELAJARAN SISTEM KONTROL DENGAN APLIKASI MATLAB Affan Bachri ) Dosen Fakultas Teknik Prodi Elektro Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN KONTROL DENGAN PID TUNING

BAB 3 PERANCANGAN KONTROL DENGAN PID TUNING 8 BAB 3 PERANCANGAN KONTROL DENGAN PID TUNING 3. Algoritma Kontrol Pada Pesawat Tanpa Awak Pada makalah seminar dari penulis dengan judul Pemodelan dan Simulasi Gerak Sirip Pada Pesawat Tanpa Awak telah

Lebih terperinci

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8 SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8 I Nyoman Benny Rismawan 1, Cok Gede Indra Partha 2, Yoga Divayana 3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

TI2043 Organisasi dan Arsitektur Komputer Tugas 2 Interrupt Driven I/O

TI2043 Organisasi dan Arsitektur Komputer Tugas 2 Interrupt Driven I/O TI2043 Organisasi dan Arsitektur Komputer Tugas 2 Interrupt Driven I/O Aditya Legowo Pra Utomo 2B 08501039 Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Organisasi dan Arsitektur Komputer

Lebih terperinci

Desain PI Controller menggunakan Ziegler Nichols Tuning pada Proses Nonlinier Multivariabel

Desain PI Controller menggunakan Ziegler Nichols Tuning pada Proses Nonlinier Multivariabel Desain PI Controller menggunakan Ziegler Nichols Tuning pada Proses Nonlinier Multivariabel Poppy Dewi Lestari 1, Abdul Hadi 2 Jurusan Teknik Elektro UIN Sultan Syarif Kasim Riau JL.HR Soebrantas km 15

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TABEL KEBENARAN DALAM MERANCANG DESAIN DIGITAL

PENGGUNAAN TABEL KEBENARAN DALAM MERANCANG DESAIN DIGITAL PENGGUNAAN TABEL KEBENARAN DALAM MERANCANG DESAIN DIGITAL Tommy NIM : 13507109 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha no. 10 Bandung

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras Sistem perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan oleh blok diagram berikut: Computer Parallel Port Serial Port ICSP Level

Lebih terperinci

KONTROL PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF (PID) UNTUK MOTOR DC MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER

KONTROL PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF (PID) UNTUK MOTOR DC MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER KONTROL PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF (PID) UNTUK MOTOR DC MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER Erwin Susanto Departemen Teknik Elektro, Institut Teknologi Telkom Bandung Email: ews@ittelkom.ac.id ABSTRACT

Lebih terperinci

Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa dengan Metode PID Self Tuning Berdasarkan Fuzzy pada Rancangan Mobil Hybrid

Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa dengan Metode PID Self Tuning Berdasarkan Fuzzy pada Rancangan Mobil Hybrid Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa dengan Metode PID Self Tuning Berdasarkan Fuzzy pada Rancangan Mobil Hybrid Septian Ekavandy #, Dedid Cahya Happyanto #2 # Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik

Lebih terperinci

Mikrokontroller Berbasiskan RISC 8 bits

Mikrokontroller Berbasiskan RISC 8 bits Mikrokontroller Berbasiskan RISC 8 bits Pokok Bahasan: 1. Perangkat Keras PIC Microcontroller ( 8bit RISC) Architecture Memory Organization Interrupts I/O Ports Timers Analog to Digital I/O Assembly Language

Lebih terperinci

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI Pengenalan PLC PLC merupakan sistem operasi elektronik digital yang dirancang untuk

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID Endra 1 ; Nazar Nazwan 2 ; Dwi Baskoro 3 ; Filian Demi Kusumah 4 1 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

BAB I 1.PENDAHULUAN. kemampuan processing yang relatif lambat, tetapi kemampuan komputer ini

BAB I 1.PENDAHULUAN. kemampuan processing yang relatif lambat, tetapi kemampuan komputer ini BAB I 1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan di era informasi selalu diimbangi dengan perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi yang paling mudah untuk diamati adalah perkembangan teknologi komputer.

Lebih terperinci

Berbagai Macam Bentuk Komputer

Berbagai Macam Bentuk Komputer Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer Pertemuan 3: Pengantar Arsitektur Komputer Mohamad Dani (MHM) E-mail: mohamad.dani@gmail.com Hanya dipergunakan untuk kepentingan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING METODE EFISIENSI AREA INTEGRATED CIRCUIT (IC) DENGAN REDUKSI WORDLENGTHS UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERANGKAT KOMPUTASI ELEKTRONIK Tahun ke 1 dari rencana 3 tahun

Lebih terperinci

PENGONTROL PID BERBASIS PENGONTROL MIKRO UNTUK MENGGERAKKAN ROBOT BERODA. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik. Universitas Kristen Maranatha

PENGONTROL PID BERBASIS PENGONTROL MIKRO UNTUK MENGGERAKKAN ROBOT BERODA. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik. Universitas Kristen Maranatha PENGONTROL PID BERBASIS PENGONTROL MIKRO UNTUK MENGGERAKKAN ROBOT BERODA Hendrik Albert Schweidzer Timisela Jl. Babakan Jeruk Gg. Barokah No. 25, 40164, 081322194212 Email: has_timisela@linuxmail.org Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi modern pada saat ini yang begitu pesat, membuat semua orang selalu ingin mencari tahu, mempelajari serta membuat alat-alat

Lebih terperinci

Sedangkan untuk hasil perhitungan dengan parameter tuning PID diperoleh :

Sedangkan untuk hasil perhitungan dengan parameter tuning PID diperoleh : 4.2 Self Tuning PID Controller Untuk lebih memaksimalkan fungsi controller maka perlu dilakukan tuning lebih lanjut terhadap parameter PID pada controller yaitu pada nilai PB, Ti, dan Td. Seperti terlihat

Lebih terperinci

CPU PERKEMBANGAN ARSITEKTUR CPU. ( Central Processing Unit )

CPU PERKEMBANGAN ARSITEKTUR CPU. ( Central Processing Unit ) CPU ( Central Processing Unit ) PERKEMBANGAN ARSITEKTUR CPU CPU terdiri dari beberapa bagian yang berbeda yang saling berintegrasi dalam membentuk fungsinya secara bersamaan. Pada bagian ini akan dibahas

Lebih terperinci

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA Syahrul 1, Andi Kurniawan 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipati Ukur No.116,

Lebih terperinci

Makalah Seminar Tugas Akhir

Makalah Seminar Tugas Akhir Makalah Seminar Tugas Akhir APLIKASI KENDALI MENGGUNAKAN SKEMA GAIN SCHEDULING UNTUK PENGENDALIAN SUHU CAIRAN PADA PLANT ELECTRIC WATER HEATER Ahmad Shafi Mukhaitir [1], Iwan Setiawan, S.T., M.T. [2],

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI... TAKARIR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

TIN310 - Otomasi Sistem Produksi Materi #1 PENGANTAR OTOMASI TIN310 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

TIN310 - Otomasi Sistem Produksi Materi #1 PENGANTAR OTOMASI TIN310 OTOMASI SISTEM PRODUKSI 1 PENGANTAR OTOMASI TIN310 OTOMASI SISTEM PRODUKSI Detail Mata Kuliah 2 Kode TIN310 Nama Otomasi Sistem Produksi Bobot 2 sks 6623 - Taufiqur Rachman 1 Deskripsi Mata Kuliah 3 Mata kuliah ini memberikan

Lebih terperinci

Organisasi Komputer & Organisiasi Prosesor

Organisasi Komputer & Organisiasi Prosesor Organisasi Komputer & Organisiasi Prosesor Organisasi Sistem Komputer Priyanto E-mail : priyanto@uny.ac.id Mobile: 0811282609 Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika

Lebih terperinci

ORGANISASI KOMPUTER MATA KULIAH: SISTEM EMBEDDED PERTEMUAN 14

ORGANISASI KOMPUTER MATA KULIAH: SISTEM EMBEDDED PERTEMUAN 14 MATA KULIAH: BY: AYU ANGGRIANI H_092904010 ORGANISASI KOMPUTER PERTEMUAN 14 SISTEM EMBEDDED PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam

Lebih terperinci

MIKROPROSESOR & INTERFACE PENDAHULUAN

MIKROPROSESOR & INTERFACE PENDAHULUAN MIKROPROSESOR & INTERFACE PENDAHULUAN Dadang Mulyana, M.Kom PENGERTIAN MIKROPROSESOR Ada3 pengertianyang harusdibedakanyakni: Mikroprosesor Mikrokomputer Mikrokontroler MIKROPROSESOR Mikroprosesoradalahsuatuchip

Lebih terperinci