BAB 2 STUDI PUSTAKA. Komunikasi merupakan suatu pengertian dan makna yang sangat luas jika

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 STUDI PUSTAKA. Komunikasi merupakan suatu pengertian dan makna yang sangat luas jika"

Transkripsi

1 BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Teori Umum Komunikasi Komunikasi merupakan suatu pengertian dan makna yang sangat luas jika ingin dijabarkan. Perkembangan komunikasi yang terus menerus meningkat dan terus berjalan semakin membuat pemahaman dan pengertian tentang apa itu komunikasi pun terus berkembang dan terus memunculkan pengertian baru. Salah satu dampak yang cukup signifikan yaitu pengertian atau definisi dari komunikasi yang diungkapkan oleh para pakar tersebut. Dengan demikian, maka perlu diberikan dan dipaparkan definisi yang dijabarkan oleh para pakar sehingga mendapatkan suatu pengertian yang selaras berdasarkan definisi yang ada. Komunikasi adalah suatu interaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan membangun hubungan antar sesama melalui pertukaran informasi untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu (Lukiati Komala, 2009:73). Seorang pakar di bidang komunikasi ini menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu interaksi yang terjadi di antara lingkungan serta adanya hubungan antar sesama yang saling melakukan pertukaran informasi, dll. Selain itu, beliau juga menjelaskan bahwa komunikasi merupakan suatu proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku. 11

2 12 Melalui definisi tersebut, dikembangkan menjadi, komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam. Membahas tentang komunikasi, tentu melihat pula tentang pengembangan dan studi terhadap ilmu komunikasi. Ilmu komunikasi adalah suatu upaya yang dilakukan secara sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. Sehingga dengan penjelasan tersebut, komunikasi juga dapat digunakan untuk sebagai suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa, sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh sang komunikator. Terlebih lagi, beliau menjelaskan bahwa komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol dan sebagainya. Proses transmisi yang dilakukan tersebut yang biasa disebut sebagai proses komunikasi. Selain itu, beberapa pakar komunikasi lain juga memberikan definisi untuk lebih menjelaskan makna dari komunikasi tersebut. Dengan beberapa pakar lain, maka lebih memberikan informasi dan pemahaman lebih lengkap tentang definisi dari komunikasi. Definisi lain yaitu komunikasi (communication) adalah proses sosial dimana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka. dengan penggunaan kalimat yang berbeda namun dengan makna yang bertujuan sama sehingga memberikan

3 13 pandangan yang lebih jelas terhadap komunikasi(richard West, 2009:5). Beliau menambahkan bahwa pandangan tentang komunikasi juga mencakup komunikasi tatap muka yang akan dibahas lebih lengkap maupun komunikasi dengan menggunakan media. Dengan makna dari pengertian tersebut, maka terdapat lima persepektif yang mewakili definisi tersebut, yaitu: sosial, proses, simbol, makna, dan lingkungan. Kelima perspektif ini akan dijelaskan untuk mendapatkan penjelasan yang jelas dan mendapatkan pemahaman tentang definisi komunikasi tersebut. Pada awalnya beliau meyakini bahwa kegiatan atau hal tentang komunikasi merupakan sebuah proses dalam sosial. Ketika melakukan interpretasi kegiatan komunikasi secara sosial (social), maka tujuan dan maksud yang disampaikan adalah berupa kegiatan komunikasi selalu melibatkan manusia serta interaksi. Sehingga, komunikasi akan melibatkan dua pihak yang saling berhubungan, yaitu pihak dari penerima dan pihak pengirim. Dengan pandangan yang menilai bahwa komunikasi merupakan sebuah proses dalam sosial, maka proses tersebut akan menilai berbagai niat, motivasi dan kemampuan. Kemudian, ketika membicarakan komunikasi sebagai proses, maka komunikasi merupakan suatu hal yang berkesinambungan dan tidak akan berakhir. Komunikasi pun juga dinilai memiliki nilai dinamis, kompleks, dan senantiasa berubah. Sehingga dalam proses komunikasi yang dilakukan dan selama proses komunikasi berlangsung, akan banyak terjadi hal yang tidak diprediksi sejak terjadinya proses hingga akhir dari sebuah komunikasi. Dengan adanya definisi dan penjelasan bahwa komunikasi merupakan sebuah hal yang dinamis dan proses yang terus berubah, maka C. Arthur VanLear (2009:6)

4 14 berargumen bahwa karena proses yang terjadi secara dinamis maka membuat para peneliti dan penyusun teori untuk mencari sebuah pola seiring dengan perkembangan waktu karena perubahan yang terjadi karena dinamis tersebut. Istilah ketiga yang dijabarkan dalam definisi diatas melalui kelima perspektif tersebut yaitu simbol. Simbol adalah sebuah label arbitrer atau representasi dari fenomena. Kata adalah sebuah simbol untuk konsep dan benda. Label dapat bersifat ambigu, dapat berupa verbal dan non-verbal, dan dapat terjadi dalam komunikasi tatap muka dan komunikasi dengan menggunakan media. Simbol yang digunakan merupakan sebuah hal yang telah disepakati bersama dalam sebuah kelompok, tetapi mungkin saja tidak dimengerti di luar lingkup kelompok tersebut. Selain proses dan simbol, makna juga memegang peranan penting dalam definisi komunikasi sebelumnya. Makna adalah yang diambil orang dari suatu pesan. Dalam penggunaan di dalam komunikasi, pesan dapat memiliki lebih dari satu makna dan bahkan berlapis-lapis makna, seperti halnya dapat bermakna ganda. Istilah kunci yang terakhir dalam definisi komunikasi adalah lingkungan. Lingkungan adalah situasi atau konteks dimana komunikasi terjadi. Lingkungan dimana terjadi proses komunikasi dapat terdiri dari beberapa elemen, seperti waktu, tempat, periode sejarah, relasi dan latar belakang budaya pembicara dan pendengar. Pakar komunikasi berikutnya juga memberikan penjelasan dan definisi tentang komunikasi. Seorang pakar komunikasi (Theodorson, 2009:10) mengatakan bahwa komunikasi: The transmission of information, ideas, attitudes, or emotional from one person or group to another (or others) primarily through symbols. Penjelasan secara umum dari definisi tersebut yaitu bahwa komunikasi merupakan

5 15 kegiatan transmisi informasi, ide-ide, sikap atau pernyataan emosional dari satu orang atau kelompok yang disampaikan ke pihak lain, terutama melalui simbolsimbol tertentu. C.E. Osgood (2009:10) juga memberikan definisi komunikasi, yaitu: in the most general sense, system, a source, influence another, the destination by manipulation of alternative symbols, which can transmitted over the channel connecting them. Dalam pengertian secara umum, kita melakukan komunikasi dimana saja merupakan satu sistem, adanya sumber, mempengaruhi pihak lain yang bertujuan untuk memanipulasi simbol-simbol alternatif, dan dapat ditransmisikan melalui suatu saluran untuk mengontak sasarannya. Selain itu pakar komunikasi Gerbner (2009:13) memberikan batasan pengertian yaitu: communication may be defined as social interaction through messages. Definisi komunikasi ini lebih sederhana, bahwa komunikasi yang didefinisikan itu sebagai interaksi interaksi sosial melalui pesan-pesan. Maka melalui pengertian atau definisi yang diberikan oleh para pakar komunikasi tersebut, maka McQuail & Windahl (2009:14) memberikan kesimpulan bahwa komunikasi merupakan hal yang berkaitan erat dengan unsur-unsur seperti channel, message, receiver, relationship between sender and receiver, an effect, context in which communication occurs and a range of things to which messages refer. Pengirim pesan, media saluran, pesan-pesan, penerima dan terjadi hubungan antara penerima dan pengirim yang menimbulkan efek-efek tertentu, atau kaitannya dengan kegiatan komunikasi dan suatu hal dalam rangkaian penyampaian pesanpesan.

6 Proses Komunikasi Suatu bentuk komunikasi yang ideal adalah suatu proses yang dilakukan pada individu dengan individu, yaitu kepada seorang kepada orang yang lainnya agar menjadi efektif, namun kini komunikasi tersebut telah menjadi lebih berkembang sebagai orang-orang dan menjadi organisasi yang melakukan komunikasi yang lebih efektif dengan jumlah yang lebih luas, dan dengan demikian maka perkembangan proses komunikasi telah berubah menjadi teknik yang lebih berkembang dan menjadi sebuah bagian dari hubungan masyarakat. Perkembangan ini membuat penyebaran informasi hanya bagian dari proses komunikasi, dan melakukan penerimaan pesan dan teknik menerima pesan menjadi komponen lain yang penting. Komunikasi merupakan suatu proses dengan beberapa cara, yaitu proses komunikasi dapat dilakukan dengan proses secara verbal dan non-verbal terhadap orang lain. Proses ini dapat meliputi segala hal, mulai dari cara berkomunikasi, penggunaan kalimat yang digunakan, hingga kepada ekspresi, gaya bahasa dan ide yang diterapkan, bahkan hingga meliputi kepada perasaan. Dalam proses komunikasi ini terdapat suatu model atau proses yang paling sederhana, yaitu merupakan komunikasi linear yaitu: Sender - Pesan-Channel Receiver. Faktor lain yaitu faktor tentang proses penerimaan pesan. faktor ini adalah suatu faktor agar terjadinya proses komunikasi yang menjadi sempurna. Melalui faktor ini, banyak hal yang dapat diulas dan dibahas, seperti model dan teori. Seiring dengan perkembangan proses, maka faktor penerimaan pesan yaitu suatu hal yang membuat pesan tersebut dapat menjadi suatu hal dalam penyaringan informasi, pengolahan informasi hingga kepada pemanfaatan informasi yang menjadi efektif.

7 17 Proses komunikasi salah satunya yaitu menciptakan dan mempertahankan suatu hubungan antara satu orang dengan yang lainnya, dan proses komunikasi yang dilakukan menjadi suatu hal yang kompleks. Proses komunikasi dalam menciptakan dan mempertahankan suatu hubungan yaitu dengan menyampaikan informasi, namun pada prakteknya informasi yang disampaikan tidak efektif dan tidak sesuai dengan tujuang yang diinginkan, sehingga menciptakan suatu kebingungan. Informasi merupakan suatu berita atau hal yang ingin disampaikan dari seorang narasumber atau orang yang memiliki informasi, ingin diberikan kepada orang lain atau pihak yang ingin dituju. Informasi dapat berupa apa saja, tergantung dari sumber yaitu apa yang ingin disampaikan. Tindakan untuk memberikan informasi kepada orang lain yang merupakan bagian dari proses komunikasi Model Komunikasi Dalam proses untuk terjadinya komunikasi, ada beberapa cara dalam terjadinya komunikasi tersebut. Salah satu caranya yaitu dengan melalui beberapa model komunikasi yang terjadi. Proses komunikasi dapat terjadi dengan beberapa model. Oleh karena itu, bagian ini akan memberikan penjelasan dan beberapa jenis model yang terjadi dalam komunikasi. Dengan melalui pembahasan ini, akan memberikan informasi bahwa bagaimana proses komunikasi tersebut. Secara garis besar, model dapat dibedakan dalam dua macam, yakni model operasional dan model fungsional (Lukiati Komala, 2009:93). Model operasional yaitu menggambarkan proses dengan cara melakukan pengukuran dan proyeksi

8 kemungkinan-kemungkinan operasional, baik terhadap luaran maupun terhadap faktor-faktor lain yang mempengaruhi jalannya suatu proses. 18 Sedangkan dalam Model fungsional yaitu berusaha menjelaskan menspesifikasi hubungan-hubungan tertentu di antara berbagai unsur dari suatu proses serta menetralisasi menjadi hubungan-hubungan yang baru. Biasanya penggunaan dengan menggunakan model fungsional banyak digunakan dalam pengkajian ilmu pengetahuan, utamanya ilmu pengetahuan yang menyangkut tingkah laku (behavioral science). Model komunikasi dibuat untuk dapat membantu memberikan pengertian yang lebih jelas tentang komunikasi, dan memberikan spesifikasi atau hal yang lebih mendalam tentang komunikasi yang terjadi dalam hubungan-hubungan manusia. Selain itu, model komunikasi juga dapat membantu untuk memberikan suatu gambaran terhadap fungsi komunikasi dari segi alur kerja, serta dapat membantu untuk membuat hipotesis riset dan juga untuk memenuhi perkiraan praktis dalam strategi komunikasi Model Komunikasi Linear Pada tahun 1949, seorang ilmuwan dari Bell Laboratories yang bernama Claude Shanon bersama dengan seorang Profesor yang berasal dari sebuah universitas terkemuka yaitu Massachussets Institute of Technology, serta bersama seorang konsultan yang bekerja pada sebuah proyek di Sloan Foundation, yaitu Warren Weaver, mereka mendeskripsikan (Lukiati Komala, 2009:98) komunikasi bahwa komunikasi merupakan sebuah proses linear.

9 19 Konsep dari model komunikasi yang disebut model komunikasi linear ini berasal dari sebuah ketertarikan dari radio dan yang telepon yang dijadikan sebagai suatu saluran. Pendekatan komunikasi ini terdiri atas beberapa elemen kunci, yaitu sumber (source) atau pengirim pesan, mengirimkan pesan (message) pada penerima (receiver) yang akan menerima pesan tersebut. Penjelasan dari model komunikasi ini yaitu bahwa semua komunikasi ini terjadi dalam sebuah saluran (channel) yang merupakan jalan untuk berkomunikasi. Model komunikasi linear memiliki asumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Dengan asumsi dan pandangan serta penjelasan model komunikasi linear ini menjadikan komunikasi merupakan suatu pandangan yang sangat sempit terhadap para partisipan yang ada dalam suatu proses komunikasi Model Komunikasi Interaksional Wilbur Schramm (Lukiati Komala, 2009:99) mengemukakan bahwa dalam proses terjadinya komunikasi, perlu mengamati bagaimana hubungan antara seorang pengirim dan penerima. Beliau memberikan sebuah penjelasan yaitu dengan mengonseptualisasikan model komunikasi interaksional yang menekankan proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi yang terjadi dapat berlangsung secara dua arah, yaitu dari pihak pengirim dan kepada penerima serta sebaliknya. Schramm juga memberikan penjelasan dengan menggunakan elemen yang penting dalam Model Komunikasi Interaksional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan. Umpan balik dapat berupa verbal atau nonverbal, sengaja maupun tidak

10 20 disengaja. Umpan balik juga dapat menjadikan suatu alat bantu kepada para komunikator untuk mengetahui apakah pesan mereka telah tersampaikan atau tidak dan sejauh mana pencapaian makna terjadi. Dalam Model Komunikasi Interaksional yang dipaparkan oleh Schramm (Lukiati Komala, 2009:100) yaitu umpan balik terjadi setelah pesan diterima, tidak pada saat pesan sedang dikirim. Yang menjadi Elemen lain dalam Model Komunikasi Interaksional adalah bidang pengalaman (field of experience) seseorang atau bagaimana budaya, pengalaman dan keturunan seseorang mempengaruhi kemampuannya dalam berkomunikasi dengan satu sama lain. Setiap orang akan memiliki ciri dan cara yang berbeda serta akan menggunakan karakteristik bahkan membawa bidang pengalaman yang unik dalam setiap cara mereka dalam berkomunikasi. Melalui elemen tersebut yang akan menjadikan suatu pengaruh dalam komunikasi yang terjadi. Pandangan komunikasi interaksional memiliki asumsi bahwa dua orang berbicara dan mendengarkan, tapi tidak dalam saat yang bersamaan. Melalui asumsi yang diuatarakan, mendorong untuk munculnya suatu model komunikasi transaksional Model Komunikasi Transaksional Komunikasi yang bersifat secara transaksional (Lukiati Komala, 2009:101) adalah merupakan sebuah proses kooperatif dimana pengirim dan penerima samasama bertanggung jawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Dalam penjelasan model komunikasi linear sebelumnya, proses komunikasi yang terjadi yaitu sebuah pesan dikirim dari satu orang ke orang lainnya. Sedangkan dalam Model komunikasi interaksional, proses komunikasi yang terjadi menghasilkan

11 sebuah umpan balik dan proses terjadi melalui adanya umpan balik dari pengirim dan penerima. 21 Dalam penjelasan model komunikasi transaksional ini, orang membangun kesamaan makna. Apa yang dikatakan orang dalam sebuah proses komunikasi yang terjadi akan sangat dipengaruhi oleh pengalamannya dimasa lalu. Model komunikasi interaksional berusaha untuk menuntut penerima atau pengirim pesan untuk menyadari pengaruh satu pesan terhadap pesan lainnya. Satu pesan merupakan suatu hasil dari pesan yang dibangun sebelumnya, karena itu perlunya sebuah hal yang membuat adanya saling ketergantungan antara masing-masing komponen yang ada dalam komunikasi. Dengan adanya perubahan yang terjadi pada suatu komponen, akan mengakibatkan suatu perubahan pada komponen lainnya karena adanya keterkaitan serta ketergantungan. Model komunikasi transaksional juga memiliki asumsi bahwa saat terjadinya suatu komunikasi yang berlangsung secara terus menerus, maka akan berurusan dan berhubungan dengan elemen verbal maupun nonverbal dari proses komunikasi tersebut. Dengan kata lain, para komunikator mengasosiasikan makna. GAMBAR MODEL OSGOOD DAN SCHRAMM 1 dan 2.

12 Jika model Shannon dan Weaver menjelaskan dengan memberikan asumsi 22 bahwa komunikasi merupakan proses linear, sedangkan model Osgood dan Schramm dinilai merupakan sebuah sebagai sebuah sirkular dalam derajat yang tinggi. Perbedaan lain yang didapat adalah apabila Shannon dan Weaver menitikberatkan perhatiannya langsung kepada saluran yang menghubungkan pengirim dan penerima atau dengan istilah lain komunikator dan komunikan. Wilbur Schramm memberikan model proses komunikasi yang agak berbeda sedikit dengan dua model sebelumnya. Beliau memberikan suatu pemahaman (Lukiati Komala, 2009,103) yaitu dengan memperlihatkan pentingnya peranan pengalaman yang menjadi suatu komponen penting dalam proses komunikasi. Bidang pengalaman akan menjadikan suatu penentuan apakah pesan yang dikirimkan kepada penerima telah diterima dan telah sesuai dengan apa yang diinginkan atau apa yang dimaksudkan oleh pengirim pesan. Schramm juga mengatakan jika tidak ada kesamaan dalam bidang pengalaman, bahasa yang sama, latar belakang yang sama, kebudayaan yang sama, maka sedikit kemungkinan pesan yang diterima diinterpretasikan dengan benar. GAMBAR MODEL KOMUNIKASI SCHRAMM SATU ARAH

13 23 Model ini merupakan model yang sama dengan model sebelumnya yaitu dengan memperlihatkan proses komunikasi yang satu arah dan tidak dua arah. Schramm menyadari bahwa pentingnya balikan dalam suatu proses komunikasi, maka akhirnya menyempurnakan model ini menjadi model dua arah. Balikan merupakan suatu proses penting dalam proses komunikasi karena akan menceritakan kepada kita bagaimana pesan yang dikirimkan diinterpretasikan oleh yang menerima pesan. Bila penerima pesan memberikan balikan kepada pengirim maka penerima akan berubah menjadi pengirim atau sumber sehingga komunikasi tidak satu arah lagi tetapi satu lingkaran atau menjadi dua arah. Seorang individu dapat dipandang sebagai pengirim atau penerima pesan. GAMBAR MODEL KOMUNIKASI SCHRAMM DUA ARAH BENTUK SIRKULER Model Komunikasi Lasswell Model komunikasi Lasswell merupakan asumsi sebuah model komunikasi yang dianggap paling awal (Lukiati Komala, 2009:106). Lasswell menyatakan bahwa

14 24 cara yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan: Who Says in which channel to whom with what effect. Model komunikasi ini meruapakan salah satu model komunikasi yang tua tetapi masih digunakan orang untuk tujuan tertentu. Model komunikasi ini dikemukakan oleh Harold D. Lasswell, seorang ahli ilmu politik dari Yale University (Lukiati Komala, 2009:106). Beliau menjelaskan model komunikasi ini dengan menggunakan lima pertanyaan yang perlu ditanyakan dan dijawab dalam melihat proses komunikasi, yaitu who says what in which medium, to whom dan dengan what effect Model Komunikasi Helical Dance Model komunikasi Helical merupakan sebuah model yang merupakan hasil dari pengkajian dan sebagai pengembangan dari model sirkular dari Osgood dan Schramm (Lukiati Komala, 2009:110). Ketika membandingkan dengan model komunikasi linear dan sirkular, Dance mengatakan bahwa pada saat dewasa ini orang banyak telah menganggap bahwa pendekatan sirkular adalah yang paling tepat dalam menjelaskan proses komunikasi. Helix yaitu merupakan suatu bentuk melingkar yang semakin membesar yang menunjukkan perhatian kepada suatu fakta bahwa proses komunikasi bergerak maju dan apa yang dikomunikasikan pada saat ini akan

15 mempengaruhi struktur dan isi komunikasi yang akan datang. Dance memberikan pernyataan penting dengan menekankan pada sifat dinamik dari komunikasi. 25 Proses komunikasi, yaitu merupakan suatu hal yang terjadi seperti halnya semua proses sosial, terdiri dari unsur-unsur, hubungan-hubungan dan lingkunganlingkungan yang terus menerus berubah. Helix menggambarkan bagaimana aspekaspek kognitif secara tetap membesar pada mereka yang terlibat Model Komunikasi Claude Shannon & Warren Weaver Model Komunikasi yang banyak digunakan adalah model komunikasi dari Claude Shannon atau lebih dikenal dengan model Shannon Weaver. GAMBAR MODEL KOMUNIKASI SHANNON DAN WEAVER Model komunikasi S-C-M-R Rumus SCMR adalah singkatan dari istilah S sebagai Source, M sebagai Message, C sebagai Channel, R sebagai Receiver.

16 26 GAM BAR MODEL SCMR Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal merupakan bagian dari proses komunikasi yang merujuk pada komunikasi yang terjadi secara langsung antara dua orang. Beberapa teori yang dinyatakan oleh pakar komunikasi dan teori yang dihasilkan sejak dulu hingga banyak ditemukan dalam buku telah banyak menjelaskan tentang konteks komunikasi interpersonal ini. Konteks ini tentu menjelaskan dan menghasilkan banyak teori, dan mungkin merupakan konteks yang paling luas dibandingkan konteks lainnya. Konteks interpersonal yang diungkapkan oleh Berger, Dainton, dan Stafford (Wisnuwardhani & Mashoedi, 2012: 2) banyak membahas tentang bagaimana suatu hubungan dimulai, bagaimana mempertahankan suatu hubungan, dan keretakan suatu hubungan. Teori lain yaitu menyatakan bahwa Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi terutama di antara dua atau beberapa orang yang bersifat alamiah dan dapat menghasilkan suatu hubungan produktif secara terus menerus

17 27 (Lukiati Komala, 2009:159). Komunikasi Interpersonal juga mengacu pada pesanpesan yang dikirimkan oleh orang-orang secara intern, yang seringkali berhubungan dengan diri mereka sendiri. Dalam personal communication atau komunikasi antar personal ini bila dilakukan dengan tatap muka respon dan feedback akan lebih mudah dilihat, kelebihannya terletak dari kesempatan komunikator dalam memperbaiki pesan atau mengklarifikasikan pesan apabila ada pesan yang dipersepsikan berbeda oleh komunikan pada waktu yang cepat bahkan pada saat secara bersamaan. Selain itu ada pula teori lain yang berpendapat dan memberikan asumsi bahwa komunikasi interpersonal adalah proses transaksional untuk menciptakan makna (Kim Harrison, 2008:3). Sebuah proses transaksional adalah satu di mana pihak yang melakukan proses komunikasi berkomunikasi dengan saling bertanggung jawab atas apa yang terjadi (Kim Harrison, 2008:3). Artinya proses tersebut dibuat melalui pengiriman dan penerimaan pesan. Makna adalah ide-ide dan perasaan yang ada dalam pikiran orang. Pesan mengandung unsur verbal dan non-verbal dan simbol. Simbol adalah kata-kata, suara, dan tindakan yang mewakili makna. Sebagai orang berbicara, mereka yang melakukan proses komunikasi memilih kata-kata untuk menyampaikan makna mereka dengan berkomunikasi. Pada saat yang sama, isyarat non-verbal seperti ekspresi wajah, gerak tubuh dan nada suara mengiringi kata-kata dan mempengaruhi arti pendengar dan sebagai suatu alat bantu untuk penyampaian pesan tersebut. Sebagai orang mendengarkan, mereka yang berkomunikasi mengambil baik simbol verbal dan isyarat nonverbal, dan memberikan arti bagi mereka. Bila artinya kompleks, orang perlu berkomunikasi

18 dalam bagian atau dalam urutan tertentu, artinya harus diorganisir untuk dipahami dengan benar. 28 Salah satu alasan selain peneliti mengangkat hal dan teori yang berhubungan dengan komunikasi ini yang sesuai dengan pembahasan, hal lain juga karena teori dan pembahasan ini juga merupakan konteks dan teori yang sangat kompleks dan beragam. Berinteraksi dalam proses komunikasi yang berlangsung secara interpersonal dapat memberikan kesempatan kepada komunikator untuk memaksimalkan fungsi berbagai macam saluran (penglihatan, pendengaran, sentuhan, dan penciuman) untuk digunakan dalam sebuah interaksi. Konteks interpersonal sendiri terdiri atas beberapa konteks yang terkait. Peneliti dan para pakar komunikasi interpersonal telah mempelajari proses komunikasi interpersonal yang terjadi pada keluarga, pada hubungan pertemanan, pada proses hubungan pernikahan berusia panjang, proses hubungan yang terjadi antara dokter-pasien, dan hubungan komunikasi interpersonal melalui relasi di lingkungan kerja. Para peneliti juga telah mempelajari kaitan antara komunikasi interpersonal yang terjadi dengan media massa, organisasi, dan lingkungan kelas serta banyak pihak yang menjadi kedua pihak yang melakukan komunikasi. Sebelum masuk dalam penjelasan yang lebih dalam, ada baiknya jika ada penjelasan dan pemaparan terhadap definisi dari komunikasi interpersonal. komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terdiri dari dua orang atau lebih yang saling bergantung satu sama lain dan menggunakan pola interaksi yang konsisten (Pearson, 2010:10). Tentu saja komunikasi tersebut akan memberikan

19 pengaruh terhadap satu dengan yang lainnya atau dapat dikatakan juga sebagai komunikasi yang bersifat timbal balik. 29 Komunikasi interpersonal berbeda dengan proses komunikasi formal lainnya yang memiliki ciri khas. Pada komunikasi yang berlangsung secara formal, orangorang yang terlibat dibedakan berdasarkan posisi mereka dalam masyarakat atau lingkungan sosial dimana mereka saling mengetahui satu sama lain, namun tidak terjadi hubungan yang lebih dalam Teori Dalam Komunikasi Interpersonal Di dalam proses komunikasi, merupakan suatu hubungan dan interaksi yang terjalin antara kedua belah pihak, jika melalui komunikasi interpersonal maka komunikasi yang terlain yaitu merupakan suatu hubungan yang terjalin dengan adanya interaksi, dan membangun ketertarikan. Melalui pembahasan ini, akan diulas bagaimana sebenarnya proses komunikasi interpersonal dapat terjadi dan menjadi suatu hubungan yang terus berjalan dan aktif bagi kedua belah pihak yang menjalani hubungan tersebut. Dalam pembahasan yang lebih jelas, maka mengutip dari (Dian Wisnuwardhani, Fatmawati Mashoedi, 2012:6) pembahasan teori yang ada akan memberikan informasi tentang apa saja hal yang membuat komunikasi tersebut dapat berjalan dengan baik. Teori Attraction Berdasarkan attraction theory, dasar bagi seseorang dalam membentuk sebuah hubungan adalah ketertarikan (Devito, 2003: 7). Seseorang dapat membangun sebuah

20 30 ketertarikan pada seseorang dan tidak dapat membangun ketertarikan tersebut. Dalam pembahasan melalui teori ini, ada empat faktor yang mempengaruhi ketertarikan seseorang dengan orang lain, yaitu: 1. Similarity Sesuai dengan prinsip similarity (kesamaan), bahwa seseorang akan melakukan hubungan yang lebih atau melakukan suatu proses komunikasi dalam jenjang waktu yang lama serta melakukan komunikasi secara terus menerus terhadap orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya baik dalam hal penampilan, perilaku, cara berpikir, dan-lain-lain. 2. Proximity Dalam proximity (kedekatan) dikatakan bahwa orang akan lebih mudah tertarik dengan orang-orang yang memiliki kedekatan secara fisik dengan dengan dirinya. Kedekatan secara fisik memberikan kemungkinan yang lebih besar pada orang-orang untuk saling bertemu dan akhirnya saling menyukai seperti pepatah jawa yang mengatakan witing tresno jalaran suko kulino. Dengan demikian, kedekatan merupakan faktor yang sangat penting untuk terjadinya tahapan awal dari sebuah hubungan, yaitu kontak (terjadinya interaksi). 3. Reinforcement Melalui reinforcement dalam hal hadiah atau sesuatu yang dapat menarik rasa perhatian dari seseorang, maka seseorang akan tertarik pada orang lain yang memberikan hadiah pada dirinya, yaitu berupa hadiah kecil (pujian) atau hadiah yang cukup mewah (benda tertentu yang mahal). 4. Physical Attracctiveness and personality

21 31 Daya tarik fisik dan kepribadian merupakan suatu faktor yang penting untuk dapat membuat agar dapat disukai orang. Hal ini membuat orang tertarik untuk membina interaksi dengan orang yang memiliki fisik dan kepribadian menarik. Relationship Rules Approach Dalam Relationship Rules Approach, dalam kajian tentang suatu hubungan, dilakukan peninjauan dari sudut pandang melalui aturan-aturan yang ada dan berlaku dalam hubungan tersebut. Dalam Relationship Rules Approach, sebuah hubungan yang terjalin seperti yang dilakukan atau proses hubungan berjalan sesuai dengan keinginan jika kedua belah pihak yang menjalin hubungan tersebut mematuhi aturan yang ada (Devito, 2003:7). Relationship Rules Approach memberikan pemahaman melalui asumsi dengan menjelaskan beberapa aspek dalam sebuah hubungan, yaitu teori yang menjelaskan tentang beberapa tingkah laku yang ada pada sebuah hubungan yang mampu berjalan dengan berhasil ataupun hubungan yang terjalin dengan gagal. Kedua, dengan mengetahui beberapa tingkah laku pada sebuah hubungan yang berhasil atau hubungan yang gagal tersebut, maka dapat diketahui bahwa mengapa sebuah hubungan dapat menjadi suatu hubungan yang gagal dan bagaimana memperbaikinya. Dengan demikian, bila dapat mengetahui aturan-aturan yang ada dalam sebuah hubungan, maka pihak yang melakukan hubungan dapat memiliki keterampilan sosial yang dibutuhkan untuk dapat menciptakan suatu hubungan yang berhasil dan mampu mempertahankan terbinanya hubungan yang baik. Social Penetration Theory

22 32 Melalui Social Penetration Theory, asumsi yang dibangun tidak membahas tentang bagaimana sebuah hubungan dapat dibentuk, namun memberikan asumsi tentang apa yang terjadi dalam sebuah hubungan. Dalam sebuah hubungan, percintaan, maupun kekeluargaan, hal yang dilihat adalah segi keluasan dan kedalamannya. Keluasan dan kedalaman merupakan konsep yang penting dalam teori ini yang dikembangkan oleh Irwin Altman dan Dalman Taylor (2010). Pada tahap awal dalam suatu hubungan, biasanya ditandai dengan adanya kesempitan, yaitu topik-topik yang dibahas hanya sedikit dan dangkal. Namun jika pada tahap awal suatu hubungan telah membahas topik-topik secara mendalam, maka biasanya pihak yang melakukan hubungan tersebut akan merasa tidak nyaman. Bila hubungan yang terjalin dapat berkembang ke tingkat yang lebih akrab dan kuat, maka baik keluasan dan kedalaman akan meningkat dan peningkatan ini akan dirasakan nyaman oleh individu yang bersangkutan. Dengan demikian, sering memudarnya suatu hubungan, seseorang akan mengurangi tingkat pengungkapan diri dan mengurangi pengungkapan perasaan yang paling dalam dari diri seseorang kepada pihak lawan dalam hubungannya. Social Exchange Theory Dalam pembahasan melalui Social Exchange Theory, memberikan asumsi bahwa seseorang melakukan hubungan untuk komunikasi adalah untuk mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya (Thibaut & Kelley, 2010). Teori ini didasarkan pada model ekonomi untung-rugi yang mengatakan bahwa keuntungan diperoleh dari pendapatan (rewards) dikurangi biaya (cost). Rewards adalah segala sesuatu yang menyenangkan dan untuk memperolehnya diperlukan biaya. Dalam hubungan sosial,

23 33 rewards dapat berupa uang, status, cinta, informasi, barang dan jasa (Baron, Byrne, Branscombe, 2010). Cost adalah sesuatu yang pada umumnya dihindari karena dianggap tidak menyenangkan atau menyulitkan. Equity Theory Equity theory memberikan asumsi dengan mengembangkan ide dari Social Exchange Theory. Dalam pembahasan melalui teori ini, dijelaskan bahwa sebuah hubungan akan dibangun dan dipertahankan apabila perbandingan manfaat dan biaya dari orang lain (Bercheid et al., 2010). Implicit Personality Theory Asumsi dari teori ini yaitu dimana seseorang merupakan seorang psikolog yang memiliki cara dan kemampuan dalam menilai psikologis orang lain, dimana psikolog tersebut hanyalah seorang awam yang seperti memiliki kemampuan dalam menganalisis tipe psikologis dari orang lain dengan cara tertentu. Asumsi teori ini terjadi, karena: 1. Pengalaman melalui bagaimana interaksi dengan orang lain sebelumnya, seorang yang menilai dengan psikologis yaitu karena orang tersebut telah memiliki pengalaman dan banyak berinteraksi dengan berbagai macam dan tipe orang sehingga telah memahami dan mengetahui bagaimana kepribadian dari tiap orang. 2. Ketika orang tersebut melakukan interaksi dengan orang lain dengan menganalisis karakter psikologisnya dan mengamatinya, orang tersebut dapat melakukan evaluasi terhadap karakter psikologis orang lain tersebut sesuai dengan ciri psikologis yang telah diketahui sebelumnya.

24 34 Response sets Yaitu suatu teori yang berasumsi untuk melakukan predisposisi tertentu untuk menyanggupi orang lain. Proses dalam teori yaitu beranggapan untuk melakukan penyimpulan langsung secara cepat tentang perilaku dari orang lain. Asumsi teori ini menjelaskan bahwa butuh waktu yang lama dan tidak mungkin mendapatkan informasi tentang orang lain, maka dengan demikian menggunakan teori response sets ini untuk mengambil kesimpulan secara cepat. Dengan melakukan proses ini, maka kesalahan dalam menilai orang lain sangat mungkin terjadi. Teori peranan Asumsi dari teori ini yaitu merupakan suatu teori yang memandang bahwa hubungan interpersonal merupakan sebuah panggung sandiwara. Dalam teori ini, seseorang yang menjalin hubungan harus memainkan dan menjalan perannya sesuai dengan apa yang telah dibuat oleh masyarakat Komponen Dalam Studi komunikasi Interpersonal Konsep Diri Konsep diri adalah komponen utama dalam studi komunikasi interpersonal. Kadar keberhasilan atau kegagalan seorang komunikator bisnis ditemukan dengan cara bagaimana sang komunikator dapat memandang kemampuannya. Komponen komunikasi interpersonal yang ditekankan di sini adalah kepastian diri atau konsep diri yang positif. Penghargaan diri adalah suatu perasaaan yang didapat oleh seseorang pada saat tindakan seseorang tersebut sesuai dengan kesan pribadi sendiri

25 35 dan ketika kesan khusus mengira bahwa seseorang tersebut mampu memberikan nilai ideal. Sedangkan konsep diri mengacu pada bagaimana seseorang menilai dirinya sendiri, serta seberapa besar seseorang berpikir bahwa dirinya berharga sebagai seseorang dan bagi orang lain. Penentu sosial merupakan suatu hal yang paling tepat dan berarti dalam memberikan pengertian tentang bagaimana cara seseorang berhubungan dengan orang lain serta bagaimana cara merasakan diri sendiri. Salah satu caranya yaitu dengan adanya kritik atau pesan atau interaksi yang dibentuk dan dihasilkan dalam proses komunikasi dan berhubungan dengan pihak lain atau orang lain. Dengan adanya respon dengan pesan, kritik dan sebuah nilai yang diberikan dari hasil hubungan seseorang akan dipahami dan dimengerti bagaimana tipe dan karakter serta bagaimana konsep diri dari orang tersebut. Pada saat berhadapan dengan kritik, orang yang memiliki konsep diri positif yaitu mereka akan yakin dan mengetahui bahwa dengan ada kritik maka akan membuat mereka dapat meningkatkan perilaku dirinya sendiri. Mereka beradaptasi terhadap umpan balik. Singkatnya, konsep diri merupakan penyaring semua informasi yang datang kepada seorang individu. Keterbukaan Suatu hubungan yang dapat terjalin dengan kuat dan berjalan dengan produktif merupakan sebuah proses yang didasari oleh pemenuhan bersama dalam hal kebutuhan berinteraksi dengan orang lain. Keterbukaan melibatkan penyingkapan terhadap orang lain, pelaporan reaksi untuk menstimuli dengan jujur, dan pemilikan perasaan. Satu aspek yang penting yaitu keterbukaan merupakan suatu cara

26 36 bagaimana suatu informasi dibagikan, yaitu gaya komunikasi. Proses hubungan tersebut yaitu terjadi dimana informasi tersebut dibagikan secara pribadi yang dilakukan dengan penuh perhatian, dan dengan cara tertentu Public Relations Definisi Menurut British Institute of Public Relations (IPR) yaitu Public Relations adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (goodwill) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. Sedangkan Definisi Menurut Frank Jefkins (2003:10), Public Relations adalah bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Definisi Menurut Pernyataan Meksiko (The Mexican Statement), pertemuan asosiasi Public Relations yang diadakan di Mexico City pada bulan Agustus 1978, telah menghasilkan sebuah pernyataan yang menjelaskan akan pengertian tentang definisi Public Relations, yaitu praktik Public Relations adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, memperkirakan setiap kemungkinan konsekuensinya, memberi masukan dan saran-saran para pemimpin kepada para pemimpin organisasi, serta menerapkan program-program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan kepentingan khalayaknya.

27 37 Definisi Public Relations (Kim Harrison, 2008:30) adalah sebuah fungsi kepemimpinan dan manajemen yang membantu pencapaian tujuan sebuah organisasi, membantu mendefinisikan filosofi, serta memfasilitasi perubahan organisasi. Beliau juga menambahkan bahwa seorang praktisi public relations harus mampu berkomunikasi dengan baik tehadap semua masyarakat internal dan eksternal yang relevan untuk mengembangkan hubungan yang positif serta menciptakan konsistensi antara tujuan organisasi dengan harapan masyarakat. Selain itu, para praktisi public relations juga harus mampu mengembangkan, melaksanakan dan mampu melakukan evaluasi program organisasi yang mempromosikan pertukaran pengaruh serta pemahaman di antara konstituen organisasi dan masyarakat Fungsi Public Relations Sebagai fungsi manajemen bagi perusahaan atau organisasi (Kim Harrison, 2008:31), peran public relations meliputi: Mengantisipasi, menganalisis dan menafsirkan opini publik, sikap, dan isu-isu yang dapat mempengaruhi operasi dan rencana organisasi. Konseling manajemen di semua tingkatan dalam organisasi tentang keputusan kebijakan, program aksi, dan komunikasi, dengan mempertimbangkan konsekuensi publik dan tanggung jawab organisasi sosial atau kewarganegaraan. Meneliti, pelaksanaan dan evaluasi, secara berkelanjutan, program aksi dan komunikasi untuk mencapai pemahaman publik informasi yang diperlukan bagi keberhasilan tujuan organisasi.

28 38 Program komunikasi dapat meliputi: Pemasaran, keuangan, fundarising, karyawan, masyarakat dan hubungan pemerintah, dan program lain Perencanaan dan pelaksanaan upaya organisasi untuk mempengaruhi atau mengubah kebijakan publik. Menetapkan tujuan, perencanaan, penganggaran, perekrutan dan pelatihan staf, pengembangan fasilitas, dan mengelola sumber daya untuk melaksanakan kegiatan komunikasi Tujuan Public Relations Tujuan Public relations dalam sebuah perusahaan, memiliki beberapa pokok diantaranya: Untuk mengubah citra umum di mata khalayal sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan. Sebagai contoh, suatu perusahaan yang semula hanya menangani transportasi truk tapi kemudian mulai menjual mesin pemanas ruangan Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai. Untuk menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pasar-pasar ekspor baru.

29 39 Untuk mempersiapkan penerbitan saham tambahan atau karena adanya perusahaan yang akan go public. Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian atau salah paham di kalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan. Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan, Untuk meyakinkan khalayak bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambil-alihan. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari. Untuk mendukung keterlibatan perusahaan sebagai sponsor dari penyelenggaraan suatu acara. Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatankegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan.

30 Strategi Pengertian tentang makna dari strategi yaitu suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuang jangka panjang organisasi, dan disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat tercapai (Stephanie Marrus, 2008:31). Dalam proses melakukan definisi dan pemahaman makna tentang strategi, definisi yang dilakukan merupakan definisi secara garis luar, karena pemahaman dari strategi ini merupakan suatu pemahaman yang dapat dilakukan dalam segala hal. Namun dalam pembahasan sesuai dengan teori ini, definisi yang dilakukan yaitu berhubungan dan berkaitan dengan public relations, dimana makna dari strategi yaitu suatu proses penentuan dan pelaksanaan rencana oleh para petinggi dari organisasi yang bertujuan untuk memberikan perubahan dan peningkatan pada seluruh hal yang mempengaruhi peran dari public relations yang memiliki dampak jangka panjang (Husein Umar, 2008:32). Berdasarkan pada definisi dan pemahaman tentang strategi, maka strategi merupakan suatu perencanaan yang dilakukan oleh organisasi, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan memiliki jangka panjang, dan proses perencanaan yang berhubungan dengan public relations yaitu suatu perencanaan yang dilakukan dan dibuat dalam bidang public relations. Proses melakukan perencanaan dengan istilah strategi, dapat dilakukan penjabaran dan melakukan klafisikasi perencanaan strategi dengan menjabarkan tingkatan strategi yang disesuaikan dengan beberapa tingkat, yaitu strategi generik yang merupakan penjabaran strategi yang dilakukan oleh organisasi pada umumnya.

31 41 Penjabaran berikutnya yaitu strategi utama, dimana penjabaran strategi ini dilakukan oleh organisasi dalam melakukan kegiatan operasional terhadap perencanaan strategi. Penjabaran berikutnya yaitu dengan strategi kelompok, yaitu strategi ini dilakukan dan ditentukan oleh kelompok yang terlibat, dan perencanaan ini merupakan proses yang dilakukan secara spesifik (Husein Umar, 2008:34). 2.2 Teori Khusus Komunikasi / Pesan Persuasif Pesan persuasif adalah proses mengubah sikap orang atau mempengaruhi tindakan mereka (Mohamad Wahdi, 2011: 106). Pesan persuasif bertujuan untuk dapat membina kredibilitas, menciptakan minat, dan mendorong keinginan dengan menekankan manfaat yang diketahui yang menjadi perhatian bagi pihak yang menerima pesan. Sesuai dengan penggunaan sifat dari pesan persuasif, apabila dapat mengaitkan permintaan tadi atau manfaat akhir dan mempermudah pihak yang menerima pesan persuasif tersebut, maka anda telah menulis pesan persuasif yang baik Merencanakan Pesan Persuasif Dapat dikatakan, sebuah pesan yang bersifat persuasif yang efektif adalah sebuah pesan yang dihasilkan berdasarkan kemampuan dalam menyajikan pesan dengan cara yang membuat pembaca atau pendengar merasa mempunyai pilihan dan membuat mereka memilih untuk setuju.

32 42 Pada umumnya pesan bisnis merupakan sebuah pesan yang bersifat persuasif dan merupakan sebuah pesan yang rutin,namun beberapa keadaan mengharuskan pesan didesain untuk memotivasi atau membujuk orang lain. Dalam suatu organisasi, pesan persuasif akan sangat penting dan berguna serta menjadi suatu pesan yang justru harus dibuat untuk mencapai suatu keinginan yang ingin dicapai bersama dan memberikan suatu hal yang positif. Demikian juga berbagai pesan yang ditujukan kepada orang di luar organisasi memerlukan teknik persuasif. Dalam pesan persuasif bagi luar organisasi merupakan suatu cara untuk menarik perhatian untuk melakukan dan mengadakan suatu kesepakatan yang akan disetujui. Sebenarnya, pesan persuasif eksternal merupakan salah satu tugas tersulit yang akan dibuat. Dengan padatnya jadwal dan kegiatan yang dilakukan, orang-orang enggan untuk melakukan sesuatu yang baru, apalagi hingga dapat menyita waktu dan bahkan tidak memberi nilai imbalan. Alasan lain, permintaan atau pesan persuasif yang ada banyak sekali. Tidak seperti permintaan rutin, pesan persuasif bertujuan mempengaruhi penerima yang cenderung untuk bertahan. Akibatnya, pesan persuasif pada umumnya lebih panjang, lebih rinci, dan amat tergantung pada perencanaan strategis. Seperti cara dalam pembuatan pesan rutin, seseorang yang ingin menulis pesan persuasif yaitu memulai pesan persuasif dengan menganalisis penerima, memikirkan dan memahami perbedaaan budaya, dan memilih pendekatan langsung atau tak langsung. Pada pesan persuasif disamping menyampaikan gagasan utama dan alasan, pesan tersebut perlu memotivasi penerima agar melakukan sesuatu. Untuk itu, penulis atau pembuat dari pesan persuasif harus membina kredibilitas, membuat bingkai argumen dengan hati-hati, memilih cara menghimbau, dan memperkuat posisi ketika

33 43 mengembangkan pesan (Mohamad Wahdi, 2011:110). Ada beberapa hal yang menjadi pembahasan lebih dalam untuk memahami komunikasi persuasif (Mohamad Wahdi, 2011:107) Mengembangkan pesan Persuasif Membuat pesan persuasif yang efektif dan tepat memiliki empat komponen yang berbeda dan penting: membangun kredibilitas, membatasi argumentasi dengan cara mengidentifikasikan persamaan dengan penerima pesan, berhubungan dengan penerima pesan dengan menggunakan pertimbangan pada logika atau emosi, dan memperkuat posisi penulis melalui pesan dengan bahasa yang jelas dan bukti tak terbantah Membangun Kredibilitas pembuat pesan persuasif Salah satu hambatan yang harus diatasi dalam membangun kredibilitas adalah membujuk penerima yang skeptis atau bermusuhan, bahwa penulis dalam membuat pesan persuasif mengetahui apa yang bicarakan dan mencoba untuk membantunya. Kredibilitas penulis adalah kemampuan untuk dipercaya karena dapat diandalkan dan percaya diri. Salah satu cara terbaik untuk memperoleh kredibilitas adalah dengan mendukung pesan dengan fakta. Kesaksian, dokumen, garansi, statistik, hasil riset, dan hal serupa tampaknya memberikan bukti objektif untuk apa yang harus dilakukan dan dibuat dalam pesan, jadi semuanya menambah kredibilitas. Semakin spesifik dan relevan bukti yang digunakan, semakin baik. Cara lain yang baik untuk

34 44 memperbaiki kredibilitas adalah memberikan nama sumber, terutama bila orang itu dihargai oleh pendengar/pembaca. Cara lain untuk memperoleh kredibilitas termasuk: Menjadi seorang ahli, karena pengetahuan yang dimiliki dan didapat dalam subjek yang dibicarakan akan membantu memberikan informasi bermutu yang diperlukan penerima untuk membuat keputusan. Bersikap antusias, ekspektasi dan semangat serta gairah yang ditunjukkan pada suatu subjek dari pesan yang dibuat dapat menular pada penerima. Bersikap objektif, pemahaman dan kesediaan untuk mengakui semua sisi dari suatu masalah membantu dalam menyajikan argumen yang adil dan logis dalam pesan persuasif. Bersikap jujur, kejujuran keasilan maksud baik dan kecermatan dapat membantu memfokuskan pada kebutuhan penerima. Bersikap dapat dipercaya. Kejujuran dan sifat yang dapat diandalkan membantu proses memperoleh respek penerima. Mempunyai niat baik, kesediaan untuk tetap mengingat minat penerima membantu dalam menciptakan pesan persuasif yang etis. Menetapkan pijakan yang sama. Persamaan keyakinan, sikap, dan pengalaman yang dimiliki dengan anggota penerima akan membantu mereka beranggapan bahwa pesan tersebut merupakan suatu hal yang penting dan menjadi bagian dari mereka.

35 Korporat / Korporasi Korporasi dan korporat merupakan dua kata yang memiliki kesamaan makna dan pengertian, karena korporasi dan korporat memiliki karakter dan bentuk yang sama. Asal berkembangnya kata korporasi dan korporat sebenarnya berasal dari bahasa asing dan dalam pengertian di bahasa asing telah cukup dikenal dan dipahami dengan baik. Kata korporasi atau korporat dikenal dalam bahasa Belanda yaitu dengan istilah corporatie, ada juga dalam bahasa Inggris yang dikenal dengan istilah corporation, selain itu juga ada bahasa Jerman yaitu dengan istilah korporation, dan dengan bahasa Latin yaitu dengan istilah corporatio (Muladi dan Dwidja Priyatno, 2012:1). Korporasi atau korporat memiliki makna dan pengertian jika dipandang dalam segi hukum, yaitu merupakan sebuah badan yang berbentuk hukum maupun yang tidak berbentuk hukum. sehingga suatu korporasi atau korporat juga diakui di dalam hukum. dalam hukum, korporasi atau korporat juga menjadi suatu badan yang memiliki kewenangan, mulai sejak berdirinya sebuah korporasi hingga matinya korporasi tersebut. Beberapa pakar dan para ahli juga memberikan asumsi tentang pengertian tentang korporasi atau korporat, yang meyakinkan bahwa makna dari korporasi atau korporat tersebut, seperti menurut Andi Zainal Abidin Farid (2012) yang mengemukakan bahwa korporasi atau korporat dipandang sebagai realita sekumpulan manusia yang diberikan hak oleh unit hukum, yang diberikan peribadi hukum untuk tujuan tertentu. Sedangkan menurut Subekti dan Tjitrosudiro (2012) yaitu mengatakan bahwa yang dimaksud dengan korporasi (corporatie) adalah suatu perseroan yang merupakan badan hukum.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Ada banyak definisi tentang komunikasi yang diungkapkan oleh para ahli dan praktisi komunikasi. Akan tetapi, jika dilihat dari asal katanya,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM Marcomm 03 85001 Deskripsi Pokok bahasan pengantar ilmu komunikasi membahas

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi. Modul ke: 03FIKOM. Ruang Lingkup Komunikasi. Fakultas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM

Pengantar Ilmu Komunikasi. Modul ke: 03FIKOM. Ruang Lingkup Komunikasi. Fakultas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM Modul ke: Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas 03FIKOM Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom Program Studi MARCOMM Ruang Lingkup Komunikasi Dalam memahami ruang lingkup komunikasi sama

Lebih terperinci

UNSUR, PRINSIP, MODEL KOMUNIKASI

UNSUR, PRINSIP, MODEL KOMUNIKASI UNSUR, PRINSIP, MODEL KOMUNIKASI Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Unsur-unsur komunikasi Adalah yang membuat komunikasi

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini,

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Teori teori umum 2.1.1 Definisi Komunikasi Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, berdasarkan definisi komunikasi yang dikutip oleh Deddy Mulyana (2008: 68-69)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi

Lebih terperinci

DASAR DASAR KOMUNIKASI ORGANISASI

DASAR DASAR KOMUNIKASI ORGANISASI DASAR DASAR KOMUNIKASI ORGANISASI Modul ke: 01 Fakultas Ilmu Komunikasi Pokok Bahasan 1. Konsep Dasar Komunikasi 2. Konsep Dasar Organisasi Dr. Inge Hutagalung Program Studi Public Relations KONSEP DASAR

Lebih terperinci

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti Komunikasi & Konseling dalam Praktik Kebidanan Apa itu Komunikasi? Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang dan Tujuan I.2 Batasan Masalah I.3 Sasaran

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang dan Tujuan I.2 Batasan Masalah I.3 Sasaran BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang dan Tujuan Masih banyak mahasiswa yang belum mengetahui tentang apa itu model komunikasi. Sebagian dari mereka masih mengetahui model komunikasi melalui prasangka-prasangka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant 1. Definisi Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant Komunikasi interpersonal (interpersonal communication)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Tanpa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi kelompok Proses komunikasi kelompok tidak bisa terlepas dari hubungan dengan orang lain. Sekumpulan orang yang melakukan suatu proses komunikasi tentunya memiliki

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian pertama yang dijadikan bahan acuan adalah tulisan yang disusun oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : 469-487) berjudul Quality of Communication Experience:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Pengetahuan Komunikasi Notoatmodjo (2012) mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini terbagi atas empat sub bab. Sub bab pertama membahas mengenai komunikasi sebagai media pertukaran informasi antara dua orang atau lebih. Sub bab kedua membahas mengenai

Lebih terperinci

Komunikasi: Suatu Pengantar. Tine A. Wulandari, M.I.Kom.

Komunikasi: Suatu Pengantar. Tine A. Wulandari, M.I.Kom. Komunikasi: Suatu Pengantar Tine A. Wulandari, M.I.Kom. Berbagai Kekeliruan dalam Memahami Komunikasi Tidak ada yang sukar tentang komunikasi. Komunikasi adalah kemampuan alamiah; setiap orang mampu melakukannya.

Lebih terperinci

ini. TEORI KONTEKSTUAL

ini. TEORI KONTEKSTUAL TEORI KOMUNIKASI DASAR-DASAR TEORI KOMUNIKASI Komunikasi merupakan suatu proses, proses yang melibatkan source atau komunikator, message atau pesan dan receiver atau komunikan. Pesan ini mengalir melalui

Lebih terperinci

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY.

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY. Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id 1 Untuk menghasilkan Kesan yang Tepat diperlukan suatu latihan yang teratur dan sistematis.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi baik verbal atau non verbal (Chitty, 2001, dalam Marquis,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi baik verbal atau non verbal (Chitty, 2001, dalam Marquis, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Umum 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sebagai pertukaran kompleks antara pikiran, gagasan, atau informasi baik verbal atau non verbal (Chitty, 2001, dalam Marquis,

Lebih terperinci

Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Untuk Apa Kita Berkomunikasi? Berbagai Kekeliruan dalam Memahami Komunikasi Tidak ada yang sukar tentang komunikasi. Komunikasi adalah kemampuan alamiah; setiap orang mampu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi kerja 1. Pengertian motivasi kerja Menurut Anoraga (2009) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication) Pengertian Komunikasi Antar Pribadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication) Pengertian Komunikasi Antar Pribadi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication) 2.1.1 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi Menurut Joseph De Vito, dalam bukunya The Interpersonal Communication

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Manusia merupakan mahluk sosial, yang berarti dalam menjalani

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Manusia merupakan mahluk sosial, yang berarti dalam menjalani BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia merupakan mahluk sosial, yang berarti dalam menjalani kehidupannya manusia tidak dapat hidup sendiri. Setiap individu membutuhkan orang lain untuk

Lebih terperinci

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1 1.1 Pengertian Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis ynag mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal. Berikut ini merupakan beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik antarindividu maupun dengan kelompok. Selama proses komunikasi, komunikator memiliki peranan yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang

BAB I PENDAHULUAN. Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan,

Lebih terperinci

Luas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Luas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Luas Lingkup Komunikasi Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Untuk Apa Kita Berkomunikasi? (Berbagai Kekeliruan dalam Memahami Komunikasi) Tidak ada yang sukar tentang komunikasi. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial, dimana satu sama lain saling menumbuhkan yang didalamnya akan terbentuk dan terjalin suatu interaksi atau hubungan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sebagai: 1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang berkembang pesat ini, dunia pekerjaan dituntut menciptakan kinerja para pegawai yang baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mempunyai dampak yang besar terhadap perkembangan dunia usaha dan semakin tajamnya tingkat persaingan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Komunikasi merupakan aktivitas makhluk sosial. Menurut Carl I. Hovland (dalam Effendy, 2006: 10) komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain. Dalam praktik

Lebih terperinci

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30). Komunikasi I. PENGERTIAN Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN SEJARAH PSIKOLOGI

PENGERTIAN DAN SEJARAH PSIKOLOGI PENGERTIAN DAN SEJARAH PSIKOLOGI KOMUNIKASI BY : NURJANAH, M.SI MEMAHAMI PSIKOLOGI KOMUNIKASI Tujuan Pembelajaran: Mampu menjelaskan sejarah komunikasi dan psikologi komunikasi Mampu menguraikan lingkup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hubungan Masyarakat 2.1.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Public Relations) Public relations adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umum 2.1.1 Komunikasi Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communication yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya

Lebih terperinci

Materi Minggu 1. Komunikasi

Materi Minggu 1. Komunikasi T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 1 Materi Minggu 1 Komunikasi 1.1. Pengertian dan Arti Penting Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain

Lebih terperinci

2016 PENGARUH KOMUNIKASI HIPERPERSONAL TERHADAP PEMELIHARAAN HUBUNGAN JARAK JAUH (LONG DISTANCE RELATIONSHIP) MAHASISWA DI KOTA BANDUNG

2016 PENGARUH KOMUNIKASI HIPERPERSONAL TERHADAP PEMELIHARAAN HUBUNGAN JARAK JAUH (LONG DISTANCE RELATIONSHIP) MAHASISWA DI KOTA BANDUNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan aktivitas manusia yang sangat mendasar untuk saling berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui komunikasi, manusia menunjukkan kodratnya

Lebih terperinci

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. oleh : Drs. Riswandi, M.Si. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. oleh : Drs. Riswandi, M.Si. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 PSIKOLOGI KOMUNIKASI oleh : Drs. Riswandi, M.Si. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1.KOMUNIKASI Berikut ini beberapa pendapat menutut para ahli mengenai pengertian komunikasi diantaranya : menurut Barnlund komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk

Lebih terperinci

Pengertian Komunikasi

Pengertian Komunikasi Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang

Lebih terperinci

05FIKOM. Pengantar Ilmu Komunikasi. Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas

05FIKOM. Pengantar Ilmu Komunikasi. Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Modul ke: Pengantar Ilmu Komunikasi Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi Fakultas 05FIKOM Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM 1. PROSES KOMUNIKASI Salah satu prinsip komunikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Antarbudaya Dalam ilmu sosial, individu merupakan bagian terkecil dalam sebuah masyarakat yang di dalamnya terkandung identitas masing-masing. Identitas tersebut yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.2 Batasan Masalah. Makalah ini hanya membahas prinsip komunikasi dan komunikasi sebagai. proses.

BAB I PENDAHULUAN. I.2 Batasan Masalah. Makalah ini hanya membahas prinsip komunikasi dan komunikasi sebagai. proses. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktivitas penting serta mendasar dalam kehidupan manusia. Manusia mulai berkomunikasi sejak dia lahir hingga sepanjang hidupnya. Manusia normal

Lebih terperinci

Modul ke: Komunikasi Massa. Model Model Komunikasi. Radityo Muhammad, SH.,M.A. Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

Modul ke: Komunikasi Massa. Model Model Komunikasi. Radityo Muhammad, SH.,M.A. Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations Modul ke: Komunikasi Massa Model Model Komunikasi Fakultas FIKOM Radityo Muhammad, SH.,M.A Program Studi Public Relations Pengertian Model Pengertian Model Penjelasan (Explanation) Teori Dari Suatu Fenomena.

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Model-Model Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Broadcasting 07 Abstract Modul ini membahas pengertian dan funsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta kebiasaan dan lingkungan yang berbeda-beda, itulah yang sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. serta kebiasaan dan lingkungan yang berbeda-beda, itulah yang sebagian besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia hidup di bumi dengan berbagai macam budaya dan kepercayaan serta kebiasaan dan lingkungan yang berbeda-beda, itulah yang sebagian besar mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan organisasi, dan secara keseluruhan ditentukan oleh cara berkomunikasi. Oleh karena itu komunikasi

Lebih terperinci

TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL. Communication Skill. Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom. Disusun oleh :

TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL. Communication Skill. Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom. Disusun oleh : TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL Communication Skill Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom Disusun oleh : Desi Sartika Evi Hana Yanti Fiqih Arzia Fitria Nursetianingsih Siti Ainiyah Simma Uli Siregar Kode kelas

Lebih terperinci

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KOMUNIKASI MASSA. Pengertian Komunikasi Massa. Radityo Muhamad, MA. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi ILMU KOMUNIKASI

KOMUNIKASI MASSA. Pengertian Komunikasi Massa. Radityo Muhamad, MA. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi ILMU KOMUNIKASI Modul ke: KOMUNIKASI MASSA Pengertian Komunikasi Massa Fakultas FIKOM Radityo Muhamad, MA Program Studi ILMU KOMUNIKASI Pengertian Komunikasi KOMUNIKASI Istilah komunikasi yang dalam bahasa Inggris dikenal

Lebih terperinci

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya DEFINISI KBBI, Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami Effendy, proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada

Lebih terperinci

Produksi Media PR Cetak

Produksi Media PR Cetak Produksi Media PR Cetak Modul ke: 07Fakultas FIKOM Humas dan Audiens Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah satu fungsi manajemen yang bertugas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Kasoos. Untuk itu, di bawah ini akan dijelaskan secara singkat tentang apa

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Kasoos. Untuk itu, di bawah ini akan dijelaskan secara singkat tentang apa BAB II TINJAUAN TEORITIS Tinjauan teoritis merupakan pendekatan teori yang akan digunakan untuk menjelaskan persoalan penelitian. Dalam bab II ini akan membahas pengertian mengenai komunikasi, interaksi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS POLA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ETNIS LAMPUNG DAN BALI DALAM MEMELIHARA KERUKUNAN HIDUP BERMASYARAKAT

BAB IV ANALISIS POLA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ETNIS LAMPUNG DAN BALI DALAM MEMELIHARA KERUKUNAN HIDUP BERMASYARAKAT BAB IV ANALISIS POLA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ETNIS LAMPUNG DAN BALI DALAM MEMELIHARA KERUKUNAN HIDUP BERMASYARAKAT Bagian ini menjelaskan hasil-hasil yang didapatkan dari penelitian dan mendiskusikannya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Beras sangat penting dalam memelihara stabilitas ekonomi, politik dan keamanan nasional, karena beras merupakan bahan

PENDAHULUAN Latar Belakang Beras sangat penting dalam memelihara stabilitas ekonomi, politik dan keamanan nasional, karena beras merupakan bahan PENDAHULUAN Latar Belakang Beras sangat penting dalam memelihara stabilitas ekonomi, politik dan keamanan nasional, karena beras merupakan bahan pangan pokok utama sebagian besar masyarakat di Indonesia.

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DAN BERFIKIR KRITIS

KOMUNIKASI DAN BERFIKIR KRITIS KOMUNIKASI DAN BERFIKIR KRITIS Disampaikan dalam Orientasi Perguruan Tinggi dan Kehidupan Kampus Universitas Slamet Riyadi Surakarta Tahun Akademik 2016 2017 Kamis, 15 September 2016 Oleh: SUGIARYO K.UPT

Lebih terperinci

DASAR-DASAR KOMUNIKASI ORGANISASI

DASAR-DASAR KOMUNIKASI ORGANISASI MODUL PERKULIAHAN DASAR-DASAR KOMUNIKASI ORGANISASI Pokok Bahasan 1. Konsep Dasar Komunikasi 2. Konsep Dasar Organisasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Public Relations

Lebih terperinci

Komunikasi risiko 1 LAMPIRAN 2. Definisi dan tujuan

Komunikasi risiko 1 LAMPIRAN 2. Definisi dan tujuan 218 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan LAMPIRAN 2 Komunikasi risiko 1 Definisi dan tujuan Komunikasi risiko merupakan pertukaran informasi dan pandangan mengenai risiko serta faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan manusia, setiap aspek kehidupan kita seharihari dipengaruhi oleh komunikasi kita dengan orang lain. Komunikasi merupakan proses

Lebih terperinci

Komunikasi Politik & Rekrutmen Politik. Pertemuan 11-12

Komunikasi Politik & Rekrutmen Politik. Pertemuan 11-12 Komunikasi Politik & Rekrutmen Politik Pertemuan 11-12 Apa yang dimaksud dengan komunikasi? Proses komunikasi, Timbul balik Apa kriteria komunikan? Bisa menyaring informasi Bisa memberi respon yang baik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Judi Perjudian adalah permainan di mana pemain bertaruh untuk memilih satu pilihan di antara beberapa pilihan dimana hanya satu pilihan saja yang benar dan menjadi

Lebih terperinci

O u t l I n e. T P U & T P K P e n d a h u l u a n P e m b a h a s a n

O u t l I n e. T P U & T P K P e n d a h u l u a n P e m b a h a s a n Proses Komunikasi O u t l I n e T P U & T P K P e n d a h u l u a n P e m b a h a s a n T P U Diharapkan mampu ampu menjelaskan dan menerapkan konsep-konsep dasar dalam komunikasi, jenis dan teknik komunikasi,

Lebih terperinci

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian komunikasi antar pribadi Komunikasi antar pribadi merupakan proses sosial dimana individu-individu yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo,

Lebih terperinci

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI MUHAMMAD IRAWAN SAPUTRA, S.I.KOM., M.I.KOM

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI MUHAMMAD IRAWAN SAPUTRA, S.I.KOM., M.I.KOM PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI MUHAMMAD IRAWAN SAPUTRA, S.I.KOM., M.I.KOM KOMUNIKASI EKSPRESIF ALAT PENYAMPAI EMOSI BERGANTUNG KONTEKS KOMUNIKASI RITUAL DILAKUKAN KOLEKTIF PERILAKU SIMBOLIK MENEGASKAN KEMBALI

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations. Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Fakultas FIKOM Kompetensi komunikasi PR: Motivasi yang positif dan membangun komunikasi efektif dua arah dengan Tuhan, diri sendiri, orang lain. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan I Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan I Komunikasi Massa Modul ke: 1 Modul Perkuliahan I Komunikasi Massa Pengertian Komunikasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting Judul Sub Bahasan Pengertian Komunikasi

Lebih terperinci

KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI EFEK KONASI UMPAN BALIK

KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI EFEK KONASI UMPAN BALIK KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI KOMUNIKATOR PESAN SALURAN KOMUNIKATE EFEK EFEK AFEKSI EFEK KONASI UMPAN BALIK POSITIF NETRAL NEGATIF 1 KOMUNIKASI SUATU PROSES DI MANA SUATU GAGASAN DIALIHKAN DARI SUMBER

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Jika berbicara tentang brand, pastilah selalu dihubungkan dengan corporate

BAB 4 KONSEP DESAIN. Jika berbicara tentang brand, pastilah selalu dihubungkan dengan corporate BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori TEORI BRAND Jika berbicara tentang brand, pastilah selalu dihubungkan dengan corporate identity dan corporate image. Brand adalah suatu janji, ide besar dan ekspetasi

Lebih terperinci

TEKNIK MELOBBY & PERSUASI

TEKNIK MELOBBY & PERSUASI TEKNIK MELOBBY & PERSUASI Makalah ini disamkan dihadapan peserta pengkaderan DPD Golkar DIY di Kaliurang O L E H Drs. Mulyo Prabowo, M.Pd NIP. 131656350 JURUSAN KURUKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS

Lebih terperinci

KEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI

KEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI Dewi Ma rufah H 0106006 KEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI Komunikasi merupakan aspek yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Komunikasi yang baik tentunya akan menciptakan hubungan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Proses Komunikasi 2.1.1 Pengertian Proses Komunikasi Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya sehingga dapat menciptakan suatu

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio, yang artiya sama. Maksudnya

BAB II URAIAN TEORITIS. Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio, yang artiya sama. Maksudnya 15 BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Teori Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio, yang artiya sama. Maksudnya adalah komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai

Lebih terperinci

Proses dan efek Media

Proses dan efek Media Proses dan efek Media McQuail Buku.2 bab.17 Kita di pengaruhi oleh media, tetapi mekanismenya seperti apa masih belum jelas. Penduduk empat musim berpakaian berdasarkan ramalan cuaca, membeli sesuatu berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mengenai Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Secara estimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin yakni Communicare. Artinya berbicara, menyampaikan pesan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Menurut Rumantir (2002:7) Public Relation (PR) adalah interaksi dan menciptakan opini public sebagai input yang menguntungkan untuk kedua

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 6 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang maknanya adalah sama. Apabila dua orang sedang berkomunikasi berarti mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena komunikasi merupakan alat manusia untuk saling berinteraksi satu sama lain. Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan. Manfaat dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. data sekunder yang telah dikumpulkan oleh peneliti melalui proses. wawancara dan observasi secara langsung di lokasi penelitian.

BAB IV ANALISA DATA. data sekunder yang telah dikumpulkan oleh peneliti melalui proses. wawancara dan observasi secara langsung di lokasi penelitian. BAB IV ANALISA DATA A. Temuan Penelitian Bab ini adalah bagian dari sebuah tahapan penelitian kualitatif yang akan memberikan pemaparan mengenai beberapa temuan dari semua data yang ada. Data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hal yang Peneliti coba dalami dalam skripsi ini adalah seberapa jauh seorang Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian

BAB II KERANGKA TEORI. Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian BAB II KERANGKA TEORI Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian (Sugiyono, 2006:55). Dalam pengertian

Lebih terperinci

Model Komunikasi Interpersonal. Bambang Irawan Ari Pambudi

Model Komunikasi Interpersonal. Bambang Irawan Ari Pambudi Model Komunikasi Interpersonal Bambang Irawan Ari Pambudi Definisi Model secara sederhana bisa dipahami sebagai representasi suatu fenomena, baik nyata maupun abstrak dengan menonjolkan unsur-unsur terpenting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public relations atau humas merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya bergerak di dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis.

BAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktivitas manusia yang dasar, dengan berkomunikasi manusia melakukan hubungan karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri

Lebih terperinci

Model Komunikasi Dasar-2. Sesi- 5 Pengantar Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya

Model Komunikasi Dasar-2. Sesi- 5 Pengantar Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya Model Komunikasi Dasar-2 Sesi- 5 Pengantar Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya Model Komunikasi Katz & Lazarfeld Ahli politik Elihu Katz dan Paul Lazarfeld memperkenalkan model komunikasinya pada

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui

BAB II URAIAN TEORITIS. adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Pengertian Komunikasi Manusia tercipta sebagai mahkluk social yang tidak dapat hidup tanpa adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui sebuah komunikasi

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI Modul ke: KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI Pengertian etika dasar - metode etika - kebebasan dan tanggung jawab Fakultas FASILKOM Program Studi Sistem Informasi http://www.mercubuana.ac.id Dosen: Indrajani,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif ialah hanya melaporkan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF KOMUNIKASI YANG EFEKTIF Oleh: Muslikhah Dwihartanti Disampaikan pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2004 Penyuluhan tentang Komunikasi yang Efektif bagi Guru TK di Kecamatan Panjatan A. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perkembangan Sosial 2.1.1 Pengertian Perkembangan Sosial Perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Menjadi orang yang mampu

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. serta menukarkan produk yang bernilai satu sama lain (Kotler dan AB. Susanto,

II. LANDASAN TEORI. serta menukarkan produk yang bernilai satu sama lain (Kotler dan AB. Susanto, II. LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Sikap 2.1.1 Pengertian Sikap Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan dan menawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness

BAB I PENDAHULUAN. terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Olah raga saat ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat perkotaan. Mengingat terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness center yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 1 Yogyakarta, SMK Negeri 2 Yogyakarta, SMK Negeri 3 Yogyakarta, SMK Negeri 4

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 1 Yogyakarta, SMK Negeri 2 Yogyakarta, SMK Negeri 3 Yogyakarta, SMK Negeri 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Sekolah Menengah Kejuruan Negeri se-kota Yogyakarta merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian. Ada tujuh sekolah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam penelitian yang berjudul ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENCITRAAN INTERNAL THE BELLEZZA SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis menggunakan

Lebih terperinci