V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
|
|
- Erlin Susman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah Perusahaan CV.Wahyu Makmur Sejahtera merupakan perusahaan yang bergerak pada usaha budidaya jamur tiram putih. CV Wahyu Makmur Sejahtera didirikan pada tahun 2005 oleh Bapak Wahyu Bachyudin. Perusahaan ini berlokasi di Kampung Gadog RT 03/RW 03, Desa Pandan Sari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tujuan didirikannya perusahaan ini adalah untuk mengembangkan usaha budidaya jamur yang berorientasi profit dan menyerap tenaga kerja yang berada disekitar lokasi perusahaan. Perusahaan ini berdiri di atas lahan seluas m² dengan modal awal yang dikeluarkan ketika pendirian sebesar ± Rp ,-. Modal awal tersebut digunakan oleh pendiri perusahaan untuk membuat bangunan, kumbung serta pengadaan sarana dan prasarana produksi. Pemilik mendirikan usaha budidaya jamur tiram putih dikarenakan peluang dari usaha ini masih sangat besar. Saat ini perusahaan memiliki 19 orang tenaga kerja. Sebelum mendirikan perusahaan ini pemilik sebelumnya bekerja di PT. Telkom dan juga mencoba beberapa usaha. Salah satu bidang usaha yang pernah dicoba yaitu bidang Perikanan dan Peternakan, namun usaha tersebut tidak berjalan lama karena dinilai kurang menguntungkan. Selanjutnya, pada tahun 2005 pemilik memilih untuk beralih ke usaha jamur pangan yaitu budidaya jamur tiram dengan media serbuk kayu. Pada awal memulai usaha budidaya jamur tiram, perusahaan ini melakukan kemitraan dengan sesama pelaku bisnis budidaya jamur tiram yang telah terlebih dahulu berpengalaman dalam hal pengadaan bahan baku dan perusahaan ini hanya melakukan proses budidaya saja, kemudian pada tahun 2007 perusahaan memutuskan untuk memproduksi bahan baku sendiri. Selama menjalankan usahanya, perusahaan mengalami kemunduran yaitu kelalaian pemilik perusahaan dalam mengawasi karyawannya dimana karyawan banyak yang mencuri jamur tiram siap panen. Selain kehilangan jamur, perusahaan juga mengalami kerugian besar karena semua baglog yang ada diruang pertumbuhan tidak dapat tumbuh sebab terkontaminasi oleh 43
2 bakteri. Baglog yang terkontaminasi diproses ulang kemudian perusahaan dapat berproduksi kembali. Selain itu, masalah yang pernah dialami oleh perusahaan yaitu kumbung jamur roboh. Kumbung jamur roboh karena cuaca yang buruk dan hujan deras, serta kondisi kumbung yang sudah tidak kokoh. Dalam proses produksi perusahaan menggunakan bahan baku yang berasal dari serbuk kayu dar berbagai tambahan bahan lainnya seperti dedak, kapur, tepung jagung, molase dan giosum. Bahan baku diperoleh perusahaan denga cara membeli dari wilayah Leuwiliang, wilayah Bogor Selatan, dan wilayah Bogor Barat. CV Wahyu Makmur Sejahtera selain melakukan usaha budidaya jamur tiram putih perusahaan juga memproduksi baglog dan membuat bibit F Lokasi dan Letak Geografis Perusahaan CV Wahyu Makmur Sejahtera berlokasi di Kampung Gadog RT 03/RW 03, Desa Pandan Sari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan suhu berkisar 26 C-30 C. Aksesbilitas Kecamatan Ciawi terhadap ibukota kabupaten sejauh 25 km, dengan ibukota provinsi Jawa Barat sejauh 100 km, dan dengan ibukota Negara Republik Indonesia sejauh 70 km. Secara administratif, Desa Pandan Asri Kecamatan Ciawi memiliki batas-batas wilayah : 1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Megamendung 2. Sebelah timur berbatasan dengan Sungai Ciliwung 3. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Ciawi 4. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Megamendung Selatan 5.3 Visi dan Misi Perusahaan CV Wahyu Makmur Sejahtera selama perjalanannya telah mengalami pasang surut perkembangan usaha. Perusahaan ini memiliki visi yaitu menjadikan perusahaan yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan memperkecil tingkat pengangguran. Sedangkan misi perusahaan adalah terus berusaha untuk bangkit dan tidak putus asa untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas setiap unit usaha yang diprioritaskan, dengan 44
3 sasaran agar secara bertahap mampu berperan sebagai tulang punggung perekonomian masyarakat sekitar perusahaan. 5.4 Struktur Organisasi Perusahaan Organisasi secara umum memiliki pengertian adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Pencapaian tujuan bersama dilakukan melalui fungsi manajemen perusahaan. Agar fungsi manajemen tersebut dapat berjalan dengan lancar maka suatu perusahaan harus dapat menggambarkan secara jelas pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab. CV Wahyu Makmur sejahtera didirikan oleh Bapak Wahyu Bachyudin dan dikelola oleh adik pemilik perusahaan yaitu Ibu Pipoh. Berikut ini merupakan struktur organisasi pada CV Wahyu Makmur Sejahtera. \ Pemilik Wahyu Bachyudin Pengelola pipoh Pengisisan Baglog -Nunung -Yati -Idah -Izse Produksi Baglog -Wanda -Dadan -Ai -Aji -Arif Pembibitan -Afif -Ema -Rina -Ana -Anis Pemeliharaan -Ajid -Ajiz -Mad Penanganan Limbah -Mad Gambar 5. Struktur Organisasi CV Wahyu Makmur Sejahtera Sumber : CV Wahyu Makmur Sejahtera, 2012 Pembagian kerja dilakukan agar kegiatan usaha yang dijalankan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan keahlian masing-masing sehingga 45
4 tujuan perusahaan dapat tercapai. Fungsi dari struktur organisasi CV Wahyu Makmur Sejahtera adalah sebagai berikut : 1) Pemilik perusahaan a) Menyediakan modal usaha serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh perusahaan b) Mengawasi segala kegiatan bisnis yang dijalankan oleh perusahaan 2) Pengelola Fungsi dari pengelola yaitu berperan sebagai manajer yang melakukan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. 3) Produksi baglog Kegiatan yang dilakukan yaitu menyiapkan media produksi, proses sterilisasi, memindahkan baglog yang sudah disterilisasi ke ruang inokulasi, dan memindahkan baglog yang sudah diberi bibit dari ruang inokulasi ke ruang inkubasi. 4) Pengisian baglog Kegiatan yang dilakukan yaitu memasukan media tanam kedalam plastik sehingga membentuk baglog. 5) Pembibitan Kegiatan yang dilakukan yaitu membuat media bibit produksi, inokulasi media bibit (membuat F2), dan inokulasi baglog (pembibitan). 6) Perawatan dan Pemeliharaan Kegiatan yang dilakukan yaitu memelihara kondisi kumbung jamur, menyiram, panen, sortasi, packing dan mengirim hasil panen jamur. 7) Penanganan limbah Kegiatan yang dilakukan yaitu memindahkan baglog yang sudah tidak produktif lagi dan membuangnya kesamping tempat usaha dan memindahkan baglog yang sudah ditumbuhi miselium ke ruang pertumbuhan. 5.5 Sumberdaya Perusahaan Dalam melaksanakan proses produksi agar berjalan sesuai dengan rencana, perusahaan perlu ditunjang oleh faktor sumber daya yang berkualitas. 46
5 Sumber daya yang dimiliki oleh CV Wahyu Makmur Sejahtera terdiri dari sumberdaya manusia dan sumberdaya fisik. 1) Sumberdaya Fisik Sumberdaya fisik merupakan asset yang dimiliki oleh perusahaan meliputi sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana dugunakan untuk untuk mendukung kegiatan bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. Sumberdaya fisik yang dimiliki oleh perusahaan antara lain lahan, bangunan, kumbung dan alat produksi. Luas CV Wahyu Makmur Sejahtera ± m² dengan presentase penggunaan lahan adalah 60 persen digunakan untuk bangunan, kumbung, ruang tidur karyawan, mushola, kamar mandi, dan penampungan air. Lahan ini merupakan lahan milik sendiri. Dalam usaha budidaya jamur tiram, fasilitas produksi yang dimiliki oleh perusahaan meliputi sarana dan prasaran yang meliputi bangunan. Perusahaan memiliki beberapa bangunan yang menunjang kegiatan usaha, yaitu ruang pengukusan, ruang pengadukan dan pengayakan (termasuk pengisisan baglog), kantor, gudang, ruang sterilisasi, laboratorium pembuatan bibit, ruang inokulasi, ruang inkubasi, ruang pertumbuhan (growing), ruang panen, kamar mandi, musholla, dan kamar karyawan. Selain itu, untuk membantu kelancaran proses produksi CV Wahyu Makmur Sejahtera menggunakan peralatan dan fasilitas pendukung. Peralatan pendukung yang dimiliki oleh CV Wahyu Makmur Sejahtera pada Tabel 14. Tabel 14. Peralatan Pendukung CV Wahyu Makmur Sejahtera Tahun 2012 No. Peralatan Pendukung Jumlah (Unit) 1 Steamer 2 2 Tabung gas 5 3 Ayakan serbuk 3 4 Sekop dan cangkul 3 5 Timbangan 1 6 Selang dan handsprayer 1 6 Keranjang dan cutter 1 7 Mesin press 1 8 Alat angkut dari besi 1 9 Sendok, spatula, sprayer lampu bunzen dan 1 pinset 10 Bak dan ember 2 11 Tali rafia, karet, gelang, kapas dan plastik 1 Sumber : CV.Wahyu Makmur Sejahtera (2012) 47
6 2) Sumberdaya Manusia Sumberdaya manusia merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan. Pencapaian yang maksimal terhadap hasil perusahaan akan sangat didukung oleh peran sumberdaya manusia. Pengembangan dan pengelolaan sumberdaya manusia sangat penting karena menjadi peranan utama dalam pelaksanaan kegiatan usaha. Jumlah tenaga kerja yang ada pada CV Wahyu Makmur Sejahtera adalah 19 orang. Mereka bekerja dari hari senin sampai sabtu pukul khusus tenaga kerja pada bagian pemeliharaan dan perawatan jam kerja dilakukan setiap hari, namun mendapat hari libur 2 hari dalam sebulan. Karyawan mendapatkan istirahat pukul untuk makan siang dan shalat. Tenaga kerja yang ada di perusahaan ini merupakan masyarakat sekitar perusahan yang diajak bergabung oleh pemilik perusahaan dan dua orang tenaga kerja berasal dari daerah Leuwiliang, Bogor. Karyawan ditempatkan dibagiannya bukan berdasarkan pendidikan, knowledge, atau skill mereka masing-masing. Hal ini dikarenakan karena sebagian besar pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan tidak memerlukan tingkat pendidikan yang tinggi. 5.6 Operasional Kegiatan Kegiatan operasional usaha budidaya jamur tiram putih CV Wahyu Makmur Sejahtera cukup berkembang dengan baik, hal tersebut didukung oleh wilayah dan iklim yang sesuai untuk kegiatan budidaya jamur tiram putih, input yang dibutuhkan serta letak geografis perusahaan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan jamur tiram putih diantaranya suhu. Kelembaban, cahaya, sirkulasi dan tingkat keasaman (ph) bglog. Suhu yang optimal untuk pertumbuhan miselium yaitu sekitar 25 0 C C. Sedangkan suhu optimal untuk pertumbuhan jamur tiram putih yaitu sekitar 18 0 C-24 0 C. Kelembaban yang dibutuhkan agar pertumbuhan jamur tiram putih maksimum yaitu antara persen. Pada tahapan pembentukan tubuh buah jamur tiram putih cahaya dibutuhkan dalam pertumbuhannya sedangkan pertumbuhan miselium tidak memerlukan cahaya. 48
7 Pada saat pertumbuhan miselium jamur, dibutuhkan konsentrasi karbondioksida yang lenih tinggi. Namun, untuk pertumbuhan tubuh buah jamur dibutuhkan oksigen lebih banyak. Oleh karena itu, ruang pertumbuhan miselium tidak memiliki ventilasi, sedangkan ruang pertumbuhan dibutuhkan ventilasi agar sirkulasi udara dapat masuk. Tingkat keasaman (ph) baglog yang baik untuk prtumbuhan miselium dan pertumbuhan jamur berkisar antara 5,4-6,0. Budidaya jamur tiram putih dimulai dari pembuatan media tanam. Pembuatan media tanam dan pembibitan memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang khusus. Pembuatan media tanam yang kurang baik dapat berdampak pada kegagalan produksi dimana jamur tiram putih tidak dapat tumbuh dengan baik apabila media tanam dan pembibitan mengenai masalah Budidaya Jamur Tiram Putih CV Wahyu Makmur Sejahtera Budidaya jamur tiram putih pada proses pertumbuhannya memerlukan kumbung sebagai inkubator. Kumbung adalah rumah khusus bagi jamur tiram putih yang terbuat dari bambu sebagai tempat untuk menyimpan baglog. Kumbung yang baik yaitu kumbung yang memiliki atap dan dinding yang menjamin sirkulasi udara berjalan lancer dan cahaya matahari yang cukup sehingga pasokan oksigen terjamin. CV Wahyu Makmur Sejahtera sendiri memiliki dua kumbung inkubasi dan tigak kumbung pertumbuhan dengan masing-masing berukuran 147 m 2, 154 m 2 dan 176 m 2. Lantai kumbung yang digunakan perusahaan yaitu tanah, hal ini dikarenakan biaya yang dikeluarkan rendah dan kelembaban didalam kumbung bisa terjaga. Rak yang digunakan terbuat dari bambu. Rak tersebut dibuat dengan model bersusun dengan 5 susun agar dapat memuat banyak baglog sehingga ruang dalam kumbung efisien. Proses produksi jamur tiram putih meliputi pengadaan bahan baku, pencampuran bahan, pembuatan baglog, sterilisasi, inokulasi, inkubasi, growing, dan panen. 49
8 a) Pencampuran bahan Media tanam baglog dibuat dari beberapa bahan baku. Komposisi dalam pembuatan media baglog dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 11. Komposisi Bahan Baku Media Tanam Baglog CV Wahyu Makmur Sejahtera No Jenis Bahan Baku Komposisi (%) 1 Serbuk Gergaji Dedak 18 3 Tepung Jagung 5 4 Gipsum 2 5 Kapur 4 6 Molase 0,4 Sumber : CV Wahyu Makmur Sejahtera (2012) Setelah seluruh bahan baku dipersiapkan, serbuk gergaji telah diayak, dedak, gips, dan molase kemudian dicampur hingga merata. Selanjutnya, bahan yang telah tercampur ditambahkan air sampai kadar air mencapai 40%. Untuk mengetahui jumlah kadar air dapat dilakukan dengan cara menggenggam adonan dan jika genggam adonan tidak mengeluarkan air, dan apabila adonan dijatuhkan maka adonan akan terurai kembali. Gambar 6. Proses Pencampuran Bahan Baku Media Tanam Baglog b) Pengomposan Media yang telah diaduk biasanya akan dikompos kembali selama semalam. Pengomposan ini dilakukan untuk memfermentasi media sehingga kandungan yang ada didalam media terurai menjadi senyawa sederhana dan miselia jamur mudah menyerap nutrisi dengan baik. 50
9 c) Pembuatan baglog (pengisisan media) Tahapan pengisian media yaitu, pertama masukan media kedalam plastik polipropilen berukuran 18 x 35 cm atau 20 x 35 cm, ketebalam 0,05 cm dengan kondisi media harus tetap hangat. Kemudian plastik yang sudah diisi media di press dengan mesin press. Berat baglog rata-rata adalah gram dengan ketinggian 22 cm. Tahap yang terakhir adalah mengikat plastik dengan tali raffia dan pastikan tidak aka nada air yang masuk pada saat proses sterilisasi. Gambar 7. Mesin Press Media Tanam Baglog d) Sterilisasi Seluruh baglog dimasukan kedalam alat steamer untuk dilakukan proses sterilisasi pada suhu 100 C selama 4 jam (tabung gas) dan kapasitas steamer baglog. Strerilisasi adalah suatu proses yang dilakukan untuk menonaktifkan mikroba yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur yang ditanam. Tujuannya untuk mendapatkan serbuk kayu yang steril bebas dari mikroba dan jamur lain yang tidak dikehendaki. Gambar 8. Proses Sterilisasi Media Tanam Baglog 51
10 e) Pendinginan Setelah proses sterilisasi selesai, media baglog didiamkan terlebih dahulu didalam steamer sampai suhunya menurun sehingga ketika dikeluarkan tidak terlalu panas dan merusak kulit. Pendinginan dilakukan selama 12 jam. Media dikeluarkan dan didinginkan hinga suhunya mencapai suhu ruang dan dibawa ke dalam ruang inokulasi (pembibitan). pendinginan bertujuan untuk menghindari kerusakan pada bibit, karena apabila proses inokulasi dilakukan pada saat media masih panas, bibit akan mati. f) Inokulasi Setelah tahap sterilisasi, baglog ditiriskan hingga dingin dan dibawa ke ruang inokulasi (pembibitan). Proses inokulasi dilakukan dengan cara memasukan bibit jamur F2 sebanyak 3-4 spatula kedalam baglog jamur pada kondisi aseptic (kondisi yang bersih dan steril). Gambar 9. Proses Inokulasi Media Tanam Baglog g) Inkubasi Inkubasi adalah tahap pertumbuhan miselia jamur. Inkubasi dilakukan dengan cara menyimpan media yang telah diisi dengan bibit jamur F2 agar miselia jamur tumbuh. Semua baglog yang telah diisi dipindahkan keruangan inkubasi selama ± 40 hari dalam kondisi gelap dan suhu ruangan sekitar C. Miselia akan mulai terlihat setelah dua minggu. Penataan baglog pada ruang inkubasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu penataan baglog berdiri dan penataan baglog tidur (direbahkan). 52
11 Gambar 10. Proses Inkubasi Media Tanam Baglog h) Pertumbuhan (Growing) Tahap ini merupakan tahap budidaya jamur, setelah media tanam jamur tiram putih sudah putih oleh miselium. Media jamur tiram putih terlebih dulu dibuka bagian atasnya, hal ini dilakukan agar media tanam memperoleh oksigen yang cukup untuk pertumbuhan jamur tiram putih sehingga dapat tumbuh dengan baik. Perusahaan melakukan penyiraman setiap habis panen dengan menggunakan selang atau handsprayer. Gambar 11. Ruang Pertumbuhan Jamur Tiram Putih i) Panen Proses pemanenan jamur tiram putih dilakukan ketika tubuh buah jamur tiram putih telah mekar. Cara memanen jamur tiram putih dilakukan dengan cara mencabut seluruh jamur tiram putih dalam satu kelompok hingga pangkal jamur tiram putih yang ada di baglog. Waktu yang baik untuk melakukan pemanenan yaitu pagi hari sebelum pukul WIB. Satu baglog dapat dipanen sebanyak 9-10 kali dalam satu periode yaitu empat bulan. 53
12 Gambar 12. Jamur Tiram Putih Siap Panen Gambar 13. Proses Pemanenan Jamur Tiram Putih j) Penanganan Pascapanen Jamur tiram putih merupakan produk agribisnis yang bersifat perishable (mudah busuk). Maka dari itu, perlakuan terhadap produk agribisnis harus baik dan benar. Perusahaan melakukan penanganan pascapanen seperti penyortiran, pengemasan, dan distribusi. Jamur tiram putih yang sudah dipanen diletakkan ke dalam keranjang untuk mengurangi kadar air yang ada di dalamnya. Hal tersebut agar kondisi jamur tiram putih tidak terlalu basah dan tidak mudah rusak. Kemudian jamur tiram putih dimasukkan ke dalam plastic untuk dikemas dan didistribusikan. Gambar 14. Pasca Panen Jamur Tiram Putih Gambar 15. Pengemasan Jamur Tiram Putih 54
IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN Sari Sehat Multifarm didirikan pada bulan April tahun 2006 oleh Bapak Hanggoro. Perusahaan ini beralamat di Jalan Tegalwaru No. 33 di
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM P4S NUSA INDAH
V. GAMBARAN UMUM P4S NUSA INDAH 5.1. Sejarah dan Perkembangan P4S Nusa Indah Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Nusa Indah adalah sebuah pusat pelatihan usaha jamur tiram dan tanaman hias
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Rancangan yang
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Rancangan yang digunakan dalam percobaan ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan lima kali
Lebih terperinciTEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM
TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM 0 Pembuatan Kumbung 0 Peralatan dalam Pembuatan Baglog 0 Pembuatan Media Tanam 0 Pencampuran 0 Pengisian Media Ke Kantong Plastik 0 Sterilisasi 0 Inokulasi Bibit 0 Perawatan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah Yayasan Paguyuban Ikhlas Usaha jamur tiram putih di Yayasan Paguyuban Ikhlas didirikan oleh bapak Hariadi Anwar. Usaha jamur tiram putih ini merupakan salah
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Budidaya Jamur Tiram Putih Berdasarkan hasil penelitian usaha budidaya jamur tiram yang dilakukan di Kecamatan Ciampea dan Ciawi, sudah cukup baik dalam penggunaan
Lebih terperinciLINGKUNGAN BISNIS BUDIDAYA JAMUR TIRAM SEBAGAI USAHA SAMPINGAN
LINGKUNGAN BISNIS BUDIDAYA JAMUR TIRAM SEBAGAI USAHA SAMPINGAN DI SUSUN OLEH : NAMA : FAHDI ARDIYAN NIM : 11.11.5492 KELAS : 11-S1T1-12 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 ABSTRAK Jamur tiram merupakan salah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. daerah satu dengan yang lainnya. Menurut konsep geografi yang pernah diuraikan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap daerah memiliki potensi sumber daya yang berbeda, baik alam maupun manusia. Hal ini dapat mengakibatkan adanya hubungan atau keterkaitan antara daerah satu dengan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. UIN Suska Riau yang terletak di Jl. HR. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru,
III. BAHAN DAN METODE 3.1.Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di CV. Ravi Nursery, di Jl. Kubang Raya Kab. Kampar, dan di Laboratorium Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi (PEM) UIN Suska Riau
Lebih terperinciTEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM
TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM Oleh : Masnun, S.Pt, M.Si I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budidaya jamur tiram adalah salah satu usaha pertanian yang saat ini sangat prospektif karena beberapa faktor yaitu:
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sumatera Kebun Jamur, Budidaya Jamur, di Kecamatan Percut Sei TuanKabupaten Deli Serdang, Pemilihan lokasi di
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Mei 2015.
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di laksanakan di Sumatera Kebun Jamur, Budidaya Jamur, di Jalan, Benteng Hilir, No. 19. Kelurahan, Bandar Khalifah. Deli Serdang. Penelitian
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di Kubung ketua kelompok wanita tani Sido Makmur
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kubung ketua kelompok wanita tani Sido Makmur Dusun Ngaran Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul dan lab. tanah Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga dan Home industri jamur
Lebih terperinciMenanan Jamur Merang di Dalam Kumbung
Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung Oleh Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP. A. Latar Belakang Budidaya jamur merang di dalam kumbung merupakan teknik budidaya jamur yang dilakukan secara modern dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan RAL (rancangan acak lengkap) satu faktor
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan RAL (rancangan acak lengkap) satu faktor dengan 5 taraf konsentrasi dengan lima kali ulangan, yaitu: Keterangan: M0 M1 M2 M3
Lebih terperinciKuliah ke 6 : BUDIDAYA JAMUR
Kuliah ke 6 : BUDIDAYA JAMUR EDIBLE MUSHROOM 1. Mahasiswa berdiskusi secara aktif berbagi pengetahuan yang dimiliki 2. Berpendapat secara bebas dan bertanggung jawab untuk memberikan / mengemukakan persoalan
Lebih terperinciVI HASIL DAN PEMBAHASAN
VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Analisis Aspek Non Finansial Analisis aspek aspek non finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan pengembangan usaha jamur tiram putih di Desa Tugu Selatan dilihat dari
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis prospektif merupakan analisis yang dilakukan untuk mengeksplorasi kemungkinankemungkinan yang akan muncul di masa mendatang, sehingga dapat dipersiapkan tindakan strategis
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Jamur yang terletak di Jalan Garuda Sakti KM. 2 Jalan Perumahan UNRI. Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru.
III. BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan AprilAgustus 2013, di Rumah Jamur yang terletak di Jalan Garuda Sakti KM. 2 Jalan Perumahan UNRI Kelurahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 2 faktor dan 12 perlakuan kombinasi media tumbuh dengan 3 kali ulangan dan tiap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perlakuan. Pemberian perlakuan komposisi media tanam jamur tiram putih (P.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan. Pemberian perlakuan komposisi media tanam jamur tiram putih (P. ostreatus)
Lebih terperinciI. METODE PENELITIAN. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Jl. H.R. Soebrantas KM 15
I. METODE PENELITIAN 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juni sampai Oktober 2013 di CV. Ravi Nursery Kubang Raya Kampar Riau dan di Laboratorium Patologi, Entomologi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni dilaboratorium Agronomi (laboratorium jamur) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa-timur,
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR (PTH 1507) PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM (Pleurotus sp.)
MAKALAH SEMINAR (PTH 1507) PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM (Pleurotus sp.) Oleh HADIYANTO 10712018 PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN POLETAKNIK NEGERI LAMPUNG
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Profil Kecamatan Cisarua 5.1.1. Letak dan Keadaan Geografis Secara Geografis, Kecamatan Cisarua terletak di Selatan wilayah Bogor pada 06 42 LS dan 106 56 BB. Kecamatan
Lebih terperinciANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM PUTIH DI P4S CIJULANG ASRI KABUPATEN BOGOR. Novi Wahyuni 1 Siska Fitrianti 2 ABSTRAK
ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM PUTIH DI P4S CIJULANG ASRI KABUPATEN BOGOR Novi Wahyuni 1 Siska Fitrianti 2 ABSTRAK Jamur tiram merupakan salah satu komoditi hortikultura yang memiliki
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN MANAJEMEN RISIKO PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH USAHA MILIK BAPAK SUKAMTO DI DESA CIPAYUNG, KECAMATAN MEGAMENDUNG KABUPATEN BOGOR
LAMPIRAN 70 Lampiran 1. Kuisioner Wawancara KUESIONER PENELITIAN MANAJEMEN RISIKO PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH USAHA MILIK BAPAK SUKAMTO DI DESA CIPAYUNG, KECAMATAN MEGAMENDUNG KABUPATEN BOGOR Tanggal: No.
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu penelitian 1. Alat dan Bahan a. Bahan
III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu penelitian 1. Alat dan Bahan a. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu macam bibit F2 jamur Ganoderma sp. isolat Banyumas 1 koleksi
Lebih terperinciPeluang Bisnis Budidaya Jamur Tiram
Nama : Enggar Abdillah N NIM : 11.12.5875 Kelas : 11-S1SI-08 ABSTRAK TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Peluang Bisnis Budidaya Jamur Tiram
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan melalui beberapa tahap seperti pengumpulan data, pengolahan data dan analisis diperoleh kesimpulan hasil
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM KPJI
V. GAMBARAN UMUM KPJI 5.1 Sejarah KPJI Usaha Komunitas Petani Jamur Ikhlas (KPJI) merupakan sebuah usaha kelompok yang terdiri dari beberapa petani, yang dipimpin oleh Pak Jainal. KPJI berdiri di Desa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perlakuan terhadap objek dan adanya kontrol sebagai pembanding. Penelitian
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, karena adanya perlakuan terhadap objek dan adanya kontrol sebagai pembanding. Penelitian eksperimen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Rancangan Acak Lengkap (RAL) merupakan rancangan yang paling
Lebih terperinciKARYA ILMIAH E-BISNIS BISNIS JAMUR TIRAM
KARYA ILMIAH E-BISNIS BISNIS JAMUR TIRAM disusun oleh : Nama : Fandi Hidayat Kelas : SI TI-6C NIM : 08.11.2051 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
Lebih terperinciPROSEDUR OPERASIONAL STANDAR.... I. Pemilihan Lokasi Hal I 1 Revisi... Tanggal...
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR Prosedur Operasional... I. Pemilihan Lokasi Hal I 1 Revisi... I. PEMILIHAN LOKASI A. Definisi Dan Tujuan Memilih dan menentukan lokasi tanam yang sesuai dengan persyaratan
Lebih terperinciPROSPEK CERAH BISNIS JAMUR MERANG
PROSPEK CERAH BISNIS JAMUR MERANG OLEH: ADHITYA NUGROHO 10.11.3831 S1 TI 1D STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 A. ABSTRAK Banyaknya permintaan akan jamur merang dikalangan masyarakat akhir-akhir ini sedang
Lebih terperinciKARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG USAHA JAMUR TIRAM
KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG USAHA JAMUR TIRAM STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA Nama : Dani Ramadan Hatam NIM : 11.11.5414 Kelompok : E Program Studi : S1 Jurusan : TI Dosen : Prof.Dr.M. Suyanto ABSTRAKSI
Lebih terperinciANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN BUDIDAYAJAMUR TIRAM PUTIH DI (P4S) NUSA INDAH KABUPATEN BOGOR
ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN BUDIDAYAJAMUR TIRAM PUTIH DI (P4S) NUSA INDAH KABUPATEN BOGOR Hendra Habibi 1 Siska Fitrianti 2 ABSTRAK Hortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian yang menempati
Lebih terperinciVI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Karakterisik Umum Pelaku Usaha yang Memanfaatkan Limbah Serbuk Gergaji Menjadi Bag Log
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Karakterisik Umum Pelaku Usaha yang Memanfaatkan Limbah Serbuk Gergaji Menjadi Bag Log Pengolahan limbah serbuk gergaji di Kecamatan Leuwiliang dan Leuwisadeng menjadi bag
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kolesterol sehingga dapat mencegah penyakit darah tinggi (hipertensi) dan aman
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jamur tiram merupakan komoditas hortikultura yang kaya akan protein dan saat ini masyarakat lebih memilihnya sebagai sumber nutrisi. Siswono (2003) menjelaskan bahwa
Lebih terperinciKARYA ILMIAH STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
KARYA ILMIAH BUDIDAYA JAMUR TIRAM Disusun oleh: Nama : JASMADI Nim : Kelas : S1 TI-2A STMIK AMIKOM YOGYAKARTA JL. Ring road utara, condongcatur, sleman yogyakarta ABSTRAK Budidaya jamur tiram memiliki
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Budidaya Jamur Tiram. serbuk kayu yang dikemas dalam kantong plastik yang disebut dengan baglog.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Budidaya Jamur Tiram Jamur tiram dapat tumbuh dan berkembang dalam media yang terbuat dari serbuk kayu yang dikemas dalam kantong plastik yang disebut dengan baglog. Pertumbuhan
Lebih terperinciVI. ANALISIS RISIKO PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH
VI. ANALISIS RISIKO PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH 6.1 Identifikasi Sumber-Sumber Risiko Produksi Identifikasi terhadap sumber-sumber risiko produksi yang terdapat pada usaha budidaya jamur tiram putih yang
Lebih terperinciBAB 2 PRODUK 2.1 Spesifikasi Produk Tabel 2.1 Kandungan Gizi JamurTiram No Komposisi Dalam %
BAB 2 PRODUK 2.1 Spesifikasi Produk Jamur Tiram yang ditawarkan memiliki kualitas yang baik dari segi rasa maupun kegunaannya. Produk jamur tiram ini sangat baik karena merupakan salah satu jamur kayu
Lebih terperinciBAB IV HASIL dan PEMBAHASAN A. HASIL 1. Laju pertumbuhan miselium Rata-rata Laju Perlakuan Pertumbuhan Miselium (Hari)
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN A. HASIL Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama satu bulan penanaman jamur tiram putih terhadap produktivitas (lama penyebaran miselium, jumlah badan buah dua kali
Lebih terperinciBUDI DAYA JAMUR TIRAM PUTIH
Disusun oleh : Andrianta Wibawa 07.11.1439 BUDI DAYA JAMUR TIRAM PUTIH I. PENDAHULUAN Jamur terdiri dari bermacam-macam jenis, ada yang merugikan dan ada yang menguntungkan bagi kehidupan manusia. Jamur
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA CAMPURAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON, AMPAS TEBU DAN ARANG SEKAM
PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA CAMPURAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON, AMPAS TEBU DAN ARANG SEKAM NASKAH PUBLIKASI A 420090101 Disusun Oleh: NUNING PURI HANDAYANI
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PELUANG USAHA BUDIDAYA JAMUR TIRAM Karya Ilmiah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah LINGKUNGAN BISNIS Disusun Oleh : Nama : Danang Pari Yudhono NIM : 11.12.6017 Kelas
Lebih terperinciPANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG
PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG Oleh : Sugeng Prayogo BP3KK Srengat Penen dan Pasca Panen merupakan kegiatan yang menentukan terhadap kualitas dan kuantitas produksi, kesalahan dalam penanganan panen dan pasca
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu komoditas pertanian yang mempunyai masa depan baik untuk dikembangkan. Hingga kini semakin banyak orang mengetahui nilai gizi jamur
Lebih terperinciVI. ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN
VI. ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN 6.1 Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan Analisis lingkungan eksternal perusahaan berkaitan dengan keadaan luar perusahaan yang berpengaruh terhadap kegiatan di perusahaan.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Komoditas Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Periode (Milyar Rp) No Komoditas
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang sangat luas dan juga sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Komoditas pertanian merupakan bagian dari sektor pertanian
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM USAHA
V. GAMBARAN UMUM USAHA 5.1. Gambaran Umum Wilayah 5.1.1. Kondisi Fisik Desa Ciburuy Pelaksanaan unit usaha pupuk organik Koperasi Lisung Kiwari terletak di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat panen, lebar tudung ialah rerata lebar tudung (pileus), yaitu panjang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL Pada penelitian ini, indikator pertumbuhan jamur tiram putih yang diamati adalah jumlah dan lebar tudung serta waktu panen. Yang dimaksud dengan jumlah tudung ialah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. usaha budidaya jamur dan pembibitan. Berdasarkan hasil analisis yang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Perusahaan Jamur NAD terdiri dari dua unit bisnis yaitu usaha budidaya jamur dan pembibitan. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Jamur Tiram
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jamur Jamur merupakan organisme yang tidak berklorofil sehingga jamur tidak dapat menyediakan makanan sendiri dengan cara fotosintesis seperti pada tanaman yang berklorofil.
Lebih terperinciBAB III REKAYASA PENURUNAN GENERASI PDA KE GENERASI BIBIT INDUK F1 3.1. Pembuatan Bibit Induk F1 Bibit induk F1 adalah hasil turunan generasi dari bibit PDA. Media yang digunakan bisa dari serbuk gergajian,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. USAHAI b IKK JAMUR TIRAM
USAHAI b IKK JAMUR TIRAM Verena Agustini 1, Supeni Sufaati 1, Yuliana waromi 2, Dirk Runtuboi 1 1 Staf Pengajar Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih 2 Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Peremajaan Aktinomiset dari Kultur Penyimpanan Perbanyakan Sclerotium rolfsii dari Kultur Penyimpanan
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) mulai Maret 2011 sampai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Jamur Tiram Putih
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Jamur Tiram Putih Jamur merupakan tumbuhan yang mudah dijumpai dan banyak terdapat di alam bebas, misalnya di hutan atau kebun. Jamur dapat tumbuh dimana-mana terutama
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Jamur Tiram. digunakan. Jenis dan komposisi media akan menentukan kecepatan pertumbuhan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Jamur Tiram Pertumbuhan jamur tiram ditentukan oleh jenis dan komposisi media yang digunakan. Jenis dan komposisi media akan menentukan kecepatan pertumbuhan miselium,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Jamur 2.2 Jamur Tiram Putih
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Jamur Jamur merupakan tumbuhan yang mudah dijumpai dan banyak terdapat di alam bebas, misalnyadi hutan atau di kebun, jamur dapat tumbuh sepanjang tahun, terutama
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA Definisi Hasil Hutan Bukan Kayu Istilah Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) adalah semua keanekaragaman biologi selain kayu yang digali dari hutan untuk keperluan manusia. The Expert Consultation
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Jalan H.R. Soebrantas No.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. beberapa pasar di Kota Bandar Lampung dan di kebun percobaan Universitas
26 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di laboratorium Biokimia Politeknik Universitas Lampung, beberapa pasar di Kota Bandar Lampung dan di kebun percobaan Universitas Lampung.
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi CV. Anugrah Farm
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Topografi CV. Anugrah Farm CV. Anugrah Farm terletak di Simpang Curug RT.02/04 Kampung Baru, Desa Curug, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Provinsi
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat
15 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Leuwikopo, Institut Pertanian Bogor, Dramaga, Bogor. Lokasi ini memiliki ketinggian tempat 240 m di atas permukaan laut.
Lebih terperinciPemberdayaan Kelompok Tani Usaha Budidaya Jamur Tiram Kelurahan Kambo Kecamatan Mungkajang Kota Palopo. Sapar 1 Muh. Halim Palatte 2 Imran Ukkas 3
Pemberdayaan Kelompok Tani Usaha Budidaya Jamur Tiram Kelurahan Kambo Kecamatan Mungkajang Kota Palopo Sapar 1 Muh. Halim Palatte 2 Imran Ukkas 3 No. HP 081317040503¹, 085398014496², 085242945887³ ¹Alamat
Lebih terperinciPELATIHAN BUDIDAYA JAMUR
PELATIHAN BUDIDAYA JAMUR Disampaikan Oleh: Prof. Dr. Ir. Bambang Hendro S., SU. MATERI PELATIHAN BUDIDAYA JAMUR I. Potensi & Prospek Budidaya Jamur A. Keuntungan Budidaya Jamur B. Prospek dan Peluang Budidaya
Lebih terperinciSALURAN DISTRIBUSI JAMUR TIRAM PUTIH DI P4S CIJULANG ASRI DALAM MENINGKATKAN KEUNTUNGAN. Annisa Mulyani 1 Sri Nofianti 2 RINGKASAN
SALURAN DISTRIBUSI JAMUR TIRAM PUTIH DI P4S CIJULANG ASRI DALAM MENINGKATKAN KEUNTUNGAN Annisa Mulyani 1 Sri Nofianti 2 RINGKASAN Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam memasarkan sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di seluruh dunia ada ribuan spesies jamur yang tersebar dari wilayah subtropis yang cenderung dingin sampai kawasan tropis yang hangat. Tradisi mengonsumsi jamur sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan jenis jamur pangan dari kelompok Basidiomycota. Jamur ini dapat ditemui di alam bebas sepanjang tahun. Jamur
Lebih terperinciPETUNJUK LAPANGAN 3. PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG
PETUNJUK LAPANGAN 3. PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG 1. DEFINISI Panen merupakan pemetikan atau pemungutan hasil setelah tanam dan penanganan pascapanen merupakan Tahapan penanganan hasil pertanian setelah
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH AMPAS TEH DAN KARDUS SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) ABSTRAK
PEMANFAATAN LIMBAH AMPAS TEH DAN KARDUS SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) Tri Saptari Haryani 1, Ani Apriliyani 2, S.Y. Srie Rahayu 3 Program Studi Biologi,
Lebih terperinciTEKNOLOGI PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH BAGLOG
TEKNOLOGI PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH BAGLOG Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si. Widyaiswara Madya I. PENDHULUAN A. Latar Belakang Energi mempunyai peranan yan sangat penting dalam kehidupan manusia, karena
Lebih terperinciOLEH : ISNAWAN BP3K NGLEGOK
OLEH : ISNAWAN BP3K NGLEGOK 0 MEDIA TANAM JAMUR KAYU A. Persiapan 1. Bangunan a. Ruang Persiapan Merupakan tempat pembuatan media tanam, yaitu kegiatan pencampuran, pewadahan, dan sterilisasi. Dapat berfungsi
Lebih terperinciGambar. Diagram tahapan pengolahan kakao
PENDAHULUAN Pengolahan hasil kakao rakyat, sebagai salah satu sub-sistem agribisnis, perlu diarahkan secara kolektif. Keuntungan penerapan pengolahan secara kolektif adalah kuantum biji kakao mutu tinggi
Lebih terperinciIII. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR
16 III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Kegiatan Tugas Akhir dilaksanakan di Banaran RT 4 RW 10, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. B. Waktu
Lebih terperinci5. Perencanaan jenis bibit yang akan ditanam
Lampiran 1: Aktivitas Usahatani Tebu Perencanaan Umum 1. Penyediaan Peta a) Peta areal (luas kebun) skala 1:5.000, sebagai peta tembok. b) Peta irigasi, skala 1:25.000, dengan batas-batas areal, batas-batas
Lebih terperinciBAB IX SANITASI PABRIK
BAB IX SANITASI PABRIK Sanitasi merupakan suatu kegiatan yang terencana terhadap lingkungan produksi, bahan baku, peralatan dan kebersihan, kesehatan, kesejahteraan pekerja, mencegah terjadinya pencemaran
Lebih terperinciTUGAS AKHIR SB091358
TUGAS AKHIR SB091358 EFEKTIVITAS PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DENGAN VARIASI MEDIA KAYU SENGON (Paraserianthes falcataria) DAN SABUT KELAPA (Cocos nucifera) Oleh: Hanum Kusuma Astuti
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BUDIDAYA JAMUR. : Sutia Afrinanda : Kelompok : VI
LAPORAN PRAKTIKUM BUDIDAYA JAMUR Nama : Sutia Afrinanda NIM : 1303112292 Kelompok : VI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU
Lebih terperinciBAB VI MEMBANDINGAN BIBIT TEBAR F2 MEDIA JAGUNG DENGAN MEDIA SERBUK GERGAJIAN KAYU 6.1. Perbandingan Kualitas Bibit F2 Kualitas dari bibit tebar F2 ditentukan oleh beberapa faktor yang antara lain adalah
Lebih terperinciPERTUMBUHAN dan PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA DENGAN PENAMBAHAN LIMBAH PERTANIAN JERAMI PADI dan BATANG JAGUNG
PERTUMBUHAN dan PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA DENGAN PENAMBAHAN LIMBAH PERTANIAN JERAMI PADI dan BATANG JAGUNG NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: NOVITA DWI INDRIYANI A 420
Lebih terperinciJURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) ( X Print) E-144
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) E-144 Efektifitas Pertumbuhan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) dengan Variasi Media Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria)
Lebih terperinciBAURAN PEMASARAN PADA USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH DI P4S NUSA INDAH KABUPATEN BOGOR
BAURAN PEMASARAN PADA USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH DI P4S NUSA INDAH KABUPATEN BOGOR Violin Febritaha Sitepu 1 Regia Indah Kemala Sari 2 RINGKASAN Jamur tiram mengandung gizi yang tinggi serta manfaatnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan kumbung
Lebih terperinciPada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan
Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan tepat untuk mengurangi terbawanya bahan atau tanah
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Gambaran Umum Desa Sukadamai Usaha peternakan ayam ras petelur ini terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor. Desa Sukadamai merupakan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang
V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang Desa Cikarawang merupakan salah satu desa yang yang berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor Jawa Barat.
Lebih terperinciMANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA
Nama : Sonia Tambunan Kelas : J NIM : 105040201111171 MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA Dengan lahan seluas 1500 m², saya akan mananam tanaman paprika (Capsicum annuum var. grossum L) dengan jarak tanam, pola
Lebih terperinciKKN ITATS Tahun Kegiatan Pelatihan Pembuatan Kompos. Disiapkan oleh Taty Alfiah, ST.MT
KKN ITATS Tahun 2010 Kegiatan Pelatihan Pembuatan Kompos Disiapkan oleh Taty Alfiah, ST.MT Lokasi pelatihan pembuatan kompos Tempat / Kelurahan Dusun Kelompok Bulurejo Kacangan VII Munggu Gianti Gianti
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. 1. Kaitan Antara Geografi Ekonomi Dengan Usaha Jamur Tiram
10 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Kaitan Antara Geografi Ekonomi Dengan Usaha Jamur Tiram Secara garis besar geografi dapat diklasifikasikan menjadi tiga cabang ilmu yaitu:
Lebih terperinciKEADAAN UMUM. Letak Geografis dan Iklim
10 KEADAAN UMUM Letak Geografis dan Iklim Vin s Berry Park adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis hortikultura khususnya budidaya, pengolahan dan agrowisata stroberi. Vin s Berry Park
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate,
Lebih terperinci3.1 KERANGKA PEMIKIRAN
III. METODOLOGI 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN UKM merupakan salah satu penyumbang dalam peningkatan perekonomian di Indonesia. Kontribusi yang dapat dilihat adalah dapat mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatnya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian telah berlangsung selama empat bulan mulai bulan Oktober 2013 sampai Februari 2014, dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciTUGAS TERSTRUKTUR SEMINAR (BUDIDAYA JAMUR) Oleh : AGUSMAN ( )
TUGAS TERSTRUKTUR SEMINAR (BUDIDAYA JAMUR) Oleh : AGUSMAN (10712002) JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN PROGRAM STUDY HORTIKULTURA POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG 2012 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis
Lebih terperinciKEADAAN UMUM PERUSAHAAN
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Vin s Berry Park Vin s Berry Park adalah sebuah merek dagang milik PT Putra Agro Tunas Harapan yang berada di bawah Yayasan PATUHA. Vin s Berry Park bergerak di bidang budidaya,
Lebih terperinci