SIGIT WIDYATMOKO FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
|
|
- Veronika Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EVIDENCE BASED MEDICINE W S F A K I U G L I T K T A I E D Y D A O T K M T O E R K A O U M S N S SIGIT WIDYATMOKO FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2 Wasiat saat wisuda.. ScienceCartoonsPlus.com
3 Introduction "Without clinical expertise, practice risks becoming tyrannized by external evidence, for even excellent external evidence may be inapplicable to or inappropriate for an individual patient. Without current best external evidence, practice risks becoming rapidly out of date, to the detriment of patients."
4 What is evidence based medicine (EBM)? the conscientious, explicit and judicious use of current best evidence in making decisions about the care of individual patients. The integration of individual clinical expertise with the best available external clinical evidence from systematic research. Initially proposed by Dr. David Sackett and colleagues at McMasters University in Ontario, Canada. Sackett DL, et al. Evidence-Based Medicine: What it is and what it isn t. BMJ 1996; 312:71-2.
5 Adapted from: Sackett D.L., Rosenberg M.C., Gray J.A., Haynes R.B., Richardson W.S. (199 Evidence based medicine: what it is and what it isn't. BMJ, 312,
6 Why is EBM important? Up-to-date knowledge and clinical performance can deteriorate with time There is a statistically and clinically significant negative correlation between a physician s knowledge of up to date care and the years that have elapsed since graduation from medical school. Traditional continuing medical education programs have not been shown to improve clinical performance Systematic reviews of the relevant randomized trials have shown that traditional, instructional CME fails to modify clinical performance and is ineffective in improving the health outcomes of patients. Ramsey PG, Carline JD, Inui TS et al: Changes over time in the knowledge base of practicing internists. JAMA 1991;266: Davis DA, Thompson MA, Oxman AD, Haynes RB: Changing physician performance. A systematic review of the
7
8 Do we know the right things? GP beliefs about prevention for a 52 yr male *Measure blood pressure Effective *Advise smokers to quit Effective *Advise heavy drinkers Effective Measure glucose level Probable *Measure cholesterol Effective Screen for prostate cancer Ineffective Screen for lung cancer Ineffective *Tetanus immunisation Probable *Screen for colon cancer Effective 0 20 Really Do Should Do EUROPREV Network Europe.Prev Med. 2005: Croatia Estonia Georgia Greece Ireland Malta Poland Slovakia Slovenia Spain Sweden
9 Gets worse with duration in practice
10 What is EBM? Evidenced-based medicine is the concept of formalizing the cientific approach to the practice of medicine for identification f evidence to support our clinical decisions. It requires an nderstanding of critical appraisal and the basic epidemiologic rinciples of study design, point estimates, relative risk, odds atios, confidence intervals, bias, and confounding. By using this nformation, clinicians can categorize evidence, assess causality, nd make evidence-based recommendations. Evidence-based medicine allows analysis of complicated material so that we can make the best possible clinical decisions for the populations we erve. Williams JK. Understanding evidence-based medicine: a primer. Am J Obstet Gynecol 2001:
11 Standard medical practice for hot, moist diseases
12 An important rule in Evidence Based Medicine It STARTS with the patient and ENDS with the patient. The patient s preferences MUST be considered!
13 In the practice of Evidence Based Medicine, it is the physician s duty to find the best and most current information and apply it judiciously for the benefit of the patient.
14 A BRIEF HISTORY 1980 s: McMasters University in Ontario, Canada Dr. David Sackett and colleagues proposed Evidence Based Medicine (EBM) as a new way of teaching, learning and practicing medicine. Dr. Sackett defines EBM as: The conscientious, explicit, and judicious use of current best evidence in making decisions about the care of individual patients.
15 THREE MAJOR COMPONENTS of EBM PATIENT Question or Problem PHYSICIAN INFORMATION
16 THE ADDED DETAILS PATIENT Values, Concerns Preferences, Expectations Life predicament EBM PHYSICIAN Training & Experience Current Expertise Continued learning Demand for proof INFORMATION Clinically relevant Proven by research Best up-to-date evidence
17 Kegiatan utama klinis praktis adalah menemukan diagnosis, memperkirakan prognosis, memberikan terapi terbaik, menilai adanya efek yang merugikan, dan menyediakan layanan konsultasi Bukti-bukti eksternal dapat diperoleh dari sumber sumber: Cochrane, penulusuran sistemik melalui publikasi artikel asli atau metaanalisis Para klinisi dianujurkan untuk melakukan kajian kritis terhadap artikel yang diperoleh
18 Langkah yang dilakukan klinisi adalah: Mendefinisikan pertanyaan klinis Akses ke sumber informasi Mencari informasi baru Melakukan penilaian jawaban terhadap pertanyaan klinis Analisis kritis makalah Menerapkan bukti pada perawatan pasien Tujuan: melakukan praktek klinis yang berdasar bukti (evidence based medicine)
19 1. MENDEFINISIKAN PERTANYAAN KLINIS Klinisi memerlukan jawaban atas pertanyaan klinis yang dihadapi Pertanyaan harus didefinisikan sebelum mencari jawabannya Penelusuran hanya dapat diperoleh dengan pertanyaan spesifik. Contoh pertanyaan klinisi sehari-hari Apakah hasil yang diperoleh ini sahih Apa diagnosis pasien ini? Apa penyebab sakit pada pasien ini?
20 Seringkah penyakit ini muncul Apa patogenesis pada pasien ini? Bagaimana perjalanan alamiah penyakit pada pasien ini? Apa saja faktor risiko untuk terjadinya penyakit ini Seberapa efektif obat yang diberikan Efektifkah tindakan pencegahan untuk penyakit ini?
21
22 The Clinical Question The FIRST step The HARDEST step The MOST IMPORTANT step!
23 2. AKSES KE SUMBER INFORMASI Akses ke sumber informasi dapat dilakukan secara elektronik dan cetak Bentuk cetak terbatas dan seringkali sudah ketinggalan jaman Informasi baru sering tidak dijumpai dalam jurnal kedokteran dan kesehatan Akses secara elektronik: fulltext, review, panduan klinis (clinical guidelines),interaksi obat, akses ke organisasi pemerintah
24 LITERARY RESOURCES TEXTBOOKS (caution most obsolete!) Traditional Evidence Based JOURNALS (may be outdated) REVIEW ARTICLES (summaries, abstracts) SYSTEMATIC REVIEWS (prepared in systematic, rigorous manner) Ex: Cochrane Collection META-ANALYSIS CLINICAL PRACTICE GUIDELINES Summarized and easily digestible information
25 3. MENCARI INFORMASI BARU Knowledge management: kegiatan klinisi menata ilmunya Perangkat-perangkat yang dapat diperoleh: UpToDate, ACP Journal Club, The Medical Letter, Evidence Based Medicine, Evidence Based Practice memudahkan klinisi
26 ELECTRONIC RESOURCES, DATABASES, INTERNET Bibliographic Database Example: Medline, PubMed Medical Information Services: Medscape, HDCN Review Services Subjective Systematic Reviews Meta-analysis Examples: Cochrane, Best Evidence, Up to Date
27 4. MELAKUKAN PENILAIAN JAWABAN TERHADAP PERTANYAAN KLINIS Perangkat yang digunakan untuk menjawab pertanyaan klinis harus: Akses cepat Ditujukan pada pertanyaan spesifik Infromasi terbaik dan mutakhir mobile Contoh: UpToDate, ACP Journal Club, The Cochrane Database
28 COCHRANE LIBRARY Cochrane Database of Systematic Reviews -systematically compiled reviews of intervention Cochrane Controlled Trials Register -citations of controlled trials identified anywhere in the world Cochrane Review Methodology Database -methodological papers relating to systematic reviews Etc.
29 BEST EVIDENCE Electronic version of two publications: Evidence Based Medicine American College of Physicians Journal Club Covers broad topics of information
30 5. ANALISIS KRITIS MAKALAH Lakukan analisis kritis makalah yang diperoleh tentang validitas bukti klinis yang ada dan kegunaan atau aplikabilitas klinis Elemen dasar adalah validitas internal dan generalisasi Validitas internal untuk menilai apakah hasil penelitian itu benar untuk subyek penelitian tsb Validitas internal terganggu oleh dua proses yaitu bias dan chance
31 Validitas interna: apakah asosiasi yang diperoleh benar-benar hanya dipengaruhi oleh kedua variabel Suatu penelitian dengan kesahihan interna tinggi mempunyai nilai bias, kesalahan acak, serta pengaruh faktor perancu nol atau minimal Validitas eksterna menunjukkan berapa baik hasil penelitian tsb dapat diterapkan pada populasi yang lebih luas Suatu penelitian baru dapat mempunyai kesahihan eksterna yang baik apabila ia mempunyai kesahihan interna
32 Bias adalah kesalahan sistematik misalnya dalam alokasi subyek penelitian pada kelompok yang sedang diperbandingkan, pada waktu follow up, pada waktu pengukuran luaran (outcome) Kesalahan sistematik dapat menyebabkan kesalahan dan hasil pengamatan berbeda dengan situasi yang sebenarnya Chance adalah kesalahan acak Probabilitas terjadinya chance dapat diperkecil dengan pengamatan pada subyek penelitian yang jumlahnya besar dan dinyatakan dengan nilai p
33 (probabilitas hasil positif palsu), kekuatan (power) penelitian (probabilitas negatif palsu) dan dengan nilai interval kepercayaan (confidence interval) Generalisasi adalah untuk menjawab pertanyaan apakah hasil penelitian tersebut dapat digunakan untuk pasien individual yang dihadapi Subyek penelitian mungkin merupakan pasien terseleksi akibatnya hasil penelitian dapat secara sistematik berbeda dengan pasien yang setiap harinya dihadapi
34 Bukti eksternal terbaik untuk terapi adalah hasil penelitian dengan rancangan uji klinis terkendali acak (RCT, randomized clinical trial atau randomized controlled trial) Bukti klinis tidak selalu harus RCT Untuk diagnosis penyakit tidak mungkin diperoleh dari RCT, karena uji diagnostik hanya diperoleh dari penelitian observasional Dalam pencarian etiologi atau kausa penyakit secara etis tidak bisa dilakukan penelitian eksperimental, oleh karena itu dilakukan penelitian cohort
35 Dapat juga dilakukan case control study pada Kelompok yang mempunyai faktor yang dicurigai sebagai penyebab sampai timbulnya penyakit yang diteliti memerlukan waktu yang lama Penyakit yang diteliti jarang Seri kasus pun dapat digunakan seperti pada kasus sindroma toksik syok
36 The best evidence depends on the type of question Level Treatment Prognosis Diagnosis Randomised trial Inception Cohort Cross sectional I II III
37 The best evidence depends on the type of question Level Treatment Prognosis Diagnosis I Systematic Review of Systematic Review of Systematic Review of II Randomised trial Inception Cohort Cross sectional III
38 PENELITIAN OBSERVASIONAL Laporan kasus dan seri kasus Banyak yang tidak menganggap sebagai suatu peneltian Filosofi dasar penelitian: the essence of research is comparison Banyak laporan kasus yang membuahkan penemuan penyakit baru: Richard Bright (1827): glomerulonefritis William Heberden (1772): sakit dada angina pektoris Laporan seri kasus 5 tahun pada homoseksual yang menderita Pneumocystic Carinii ( ): AIDS
39 Finding the Evidence
40 Penelitian cross sectional Peneliti melakukan observasi atau variabel pada satu saat Tiap subyek hanya diobservasi satu kali saja Pengukuran variabel saat pemeriksaan tsb Peneliti tidak melakukan tindak lanjut Hasil pengukuran biasanya disajikan dalam tabel 2x2, dilihat prevalensi penyakit pada kelompok dengan atau tanpa FR Contoh: Penelitian persentasi bayi yang mendapat ASI eksklusif Penelitian prevalensi asma pada anak sekolah Penelitian nilai laboratorium normal pada rema
41 Studi kasus kontrol: Observasi atau pengukuran variabel bebas dan tergantung tidak dilakukan pada saat yang sama Penelitian melakukan pengukuran variabel tergan tung yakni efek sedang variabel bebas dicari retrospektif Dianggap sebagai studi longitudinal Variabel subyek tidak hanya diobservasi pada satu saat tetapi diikuti sampai periode tertentu Sebagai kontrol dipilih subyek yang berasal dari populasi yang karakteristiknya sama dengan kasus Disajikan dalam tabel 2x2, dinyatakan sebagai rasio odds Nilai < 1: faktor protektif
42 THE TIME FACTOR When was the study done? What was its duration? In what time direction is it headed? RETROSPECTIVE PROSPECTIVE
43 Finding the Evidence
44 Penelitian kohort Yang diidentifikasi dulu adalah kausanya, kemudian subyek diikuti secara prospektif selama periode tertentu untuk mencari ada tidaknya efek Subyek yang terpajan menjadi kelompok yang diteliti sedangkan subyek yang tidak terpajan menjadi kontrol Disajikan dalam tabel 2x2, dihitung risiko relatif, yakni perbandingan antara insidensi efek pad kelompok FR dengan tanpa FR RR= 1, bukan FR RR < 1, faktor protektif
45 Finding the Evidence
46 UJI KLINIS Uji klinis merupakan penelitian eksperimental terencana yang dilakukan pada manusia Peneliti memberikan perlakuan atau intervensi pada subyek penelitian kemudian efek tsb diukur dan dianalisis Sering dilaksanakan untuk membandingkan satu jenis pengobatan dengan pengobatan yang lain Standar optimal uji klinis: RCT. Dalam istilah tsb termasuk aspek kesamaran atau pembutaan (masking, blinding) hal yang amat penting disamping randomisasi
47 Hulley dan Cumming lebih menyukai istilah: RBT randomized blinded trial Bervariasi mulai dari uji efektivitas obat yang sederhana, yang hanya melibatkan beberapa puluh kasus dan dapat dikerjakan oleh 1 orang peneliti sd uji klinis multisenter
48 CONTROLLED vs UNCONTROLLED STUDIES Was there a similar comparison group?
49 UNCONTROLLED STUDY No comparison group All subjects receive Experimental Intervention Experimental Intervention
50 UNCONTROLLED STUDIES NO EVENT Experimental Intervention OUTCOME EVENT Trial and Error? or Before & After?
51 UNCONTROLLED TRIALS: TRIAL AND ERROR Example#1 James Phipps, age 8 years SMALLPOX VACCINATION GOOD! Resistant to Cowpox and Smallpox (NO DISEASE OUTCOME) SMALLPOX VACCINE : Edward Jenner inoculates 8yr-old James Phipps with cowpox virus from a milkmaid s hands. Child develops illness, recovers. 2. Two weeks later, inoculates same child with smallpox virus. Child survives, no illness. (Centuries later, smallpox eradicated!) n=1
52 UNCONTROLLED TRIALS: TRIAL AND ERROR Example #2 Drinks culture of H.pylori Dr. Marshall Microbiologist n=1 NO OUTCOME SEVERE GASTRITIS HELICOBACTER PYLORI - GASTRIC ULCERS 1982: Australian microbiologist Barry J. Marshall presents evidence showing a possible infectious cause for gastric ulcers. Suggests they may be treatable with antibiotics. Findings are met with disinterest and disbelief by medical community. Lacks support for further study. 5 years later: Prepares a broth of live organisms isolated from a gastric ulcer patient and drinks it. Becomes violently ill, develops severe acute gastritis s Antibiotics are used routinely to cure some gastric ulcers!
53 CONTROLLED STUDY STRONGLY PREFERRED! Reduces BIAS. Provides stronger results. Experimental Intervention Control Group
54 Finding the Evidence
55 THE FIRST RANDOMIZED CONTROLLED TRIAL By Sir Austin Bradford Hill Streptomycin (n=50) (BLINDED) Bedrest (n=50) 1944 TUBERCULOSIS TREATMENT: Streptomycin vs Bedrest
56 OPEN vs BLINDED STUDIES Experimental Intervention OPEN Control Group
57 OPEN vs BLINDED STUDIES BLINDED TRIAL BLINDED BLINDED TRIAL
58 JENIS UJI KLINIS Dibagi dalam 2 tahapan, yaitu: Tahapan 1: dilakukan penelitian laboratorium yang disebut juga uji preklinik dikerjakan in vitro dengan hewan coba Tahapan 2: digunakan manusia sebagai subyek penelitian. Berdasar tujuannya dapat dibagi menjadi: Fase 1: bertujuan meneliti keamanan serta toleransi pengobatan dengan mengikutsertakan subyek Fase 2: untuk menilai sistem atau dosis pengobatan yang paling efektif, biasanya dilaksanakan dengan mengikutsertakan sebanyak subyek
59 Fase 3: bertujuan mengevaluasi obat atau cara pengobatan baru dibandingkan dengan pengobatan yang telah ada. Uji klinis yang banyak dilakukan termasuk dalam fase ini. Baku emas : uji klinik acak terkontrol Fase 4: untuk mengevaluasi obat baru yang telah dipakai di masyarakat dalam jangka waktu yang relatif lama (5 tahun atau lebih). Fase ini penting karena terdapat kemungkinan efek samping obat timbul setelah lebih banyak pemakai (post marketing)
60 Finding the Evidence
61 Finding the Evidence
62 Rapid Critical Appraisal It s peer-reviewed, therefore it must be OK?
63 PERTANYAAN UNTUK MENILAI KESAHIHAN (VALID) PENELITIAN Apakah penempatan pasien pada kelompok terapi dilakukan dengan randomisasi dan apakah daftar randomisasi disembunyikan Apakah pasien yang diikutsertakan dalam penelitian tsb diperhitungkan semuanya dalam kesimpulan dan masing-masing kelompok dianalisis sesuai dengan kelompok alokasi random Apakah pasien dan dokter yang memberikan terapi tidak tahu (blind) terapi obat yang diberikan
64 Selain dari obat yang sedang diuji apakah kedua kelompok perlakuan mendapat terapi lain yang sama Apakah kedua kelompok mempunyai ciri-ciri yang mirip pada awal penelitian
65 6. MENERAPKAN BUKTI PADA PERAWATAN PASIEN Langkah berikutnya mengaplikasikan buktibukti yang diperoleh pada perawatan pasien Perawatan pasien sering tidak sesuai dengan rekomendasi pakar Halangan: menerapkan pada pasien individual, tidak memahami benar tentang bukti itu sendiri, tidak tahu adanya hasil penelitian, dan problem dalam pelaksanaan perawatan
66 CONTOH DIABETOLOGI BERDASAR BUKTI Tujuan Terapi Cara Timbulnya dan progresi neuropati diabetik Prevensi mikroangiopati diabetik dengan penurunan HbA1c Penghambatan perburukan komplikasi nefropati dan retinopati pada DM2 Terapi insulin intensif Penurunan insidensi hipoglikemia berat Prevensi kebutaan akibat retinopati diabetik Perbaikan prognosis nefropati diabetik Penurunan komplikasi kardiovaskular pada diabetes prevensi primer & sekunder Normalisasi luaran kehamilan pada Terapi insulin intensif Pengendalian ketat kadar glukosa darah Program edukasi terapi dan terapi terstruktur Terapi laser Normalisasi tekanan darah Terapi antihipertensi dengan tiazide, statin, aspirin Normalisasi glikemia
67 CONTOH DIABETOLOGI TIDAK BERDASAR BUKTI Tujuan Terapi Cara Perbaikan kontrol metabolik pada Diabetes Tipe 2 Prevensi komplikasi makrovaskular pada DM 2 dengan terapi hipoglikemik Normalisasi luaran kehamilan pada DM gestasi Prevensi retinopati, nefropati Prevensi nefropati diabetik pada DM2 Monitoring glukosa darah sendiri OHO, insulin, penurunan kadar insulin dalam sirkulasi Skrining populasi dan terapi intoleransi glukosa pada kehamilan Obat vasoaktif, asam alfa lipoat Skrining mikroalbuminuria
68 about 1/2 of valid evidence today is out of date in 5 years about 1/2 of valid evidence is not implemented ScienceCartoonsPlus.com
69 Alhamdulillah
2. Find the best evidence Mencari informasi berdasarkan penelitian bukti terbaik untuk menjawab pertanyaan dari langkah pertama melalui berbagai
BAB I. PENDAHULUAN Dalam pengambilan keputusan klinis terdapat paradigma lama, yaitu pengambilan keputusan klinis berdasarkan intuisi, pengalaman klinis, maupun keadaan patofisiologis. Akan tetapi, dalam
Lebih terperinciHow to Find Current Evidence Best Medicine. Oleh: Sukirno, S.IP., MA.
How to Find Current Evidence Best Medicine Oleh: Sukirno, S.IP., MA. 1 Tujuan Mengenalkan konsep evidence-based practice, jenis pertanyaan klinis dan cara merumuskan pertanyaan berdasarkan metoda PICO
Lebih terperinciEvidence-Based Medicine: Memilih Terapi Berbasis Bukti
Evidence-Based Medicine: Memilih Terapi Berbasis Bukti Prof. Bhisma Murti, dr, MPH, MSc, PhD Institute of Health Economic and Policy Studies (IHEPS), Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran,
Lebih terperinciEVIDENCE-BASED MEDICINE
EVIDENCE-BASED MEDICINE Alfi Yasmina KONSEP Evidence-based medicine: the conscientious, explicit, and judicious use of current best evidence in making decisions about the care of individual patients (Sackett,
Lebih terperinciEVIDENC-BASED MEDICINE (EBM)
EVIDENC-BASED MEDICINE (EBM) (Laporan Praktikum EBM Blok Komunitas) Disusun oleh: Kelompok 7 Ummi Kaltsum 0918011083 R.A. Siti Marhani 0918011095 A. Zahrah Fadhilah 0918011101 Aprilia Elisabeth 0918011105
Lebih terperinciUNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS Program Studi Kode Blok Blok Bobot Semester : Pendidikan Dokter : KBK101A : Budaya Ilmiah : 3 SKS : I Standar Kompetensi : Mahasiswa dapat menjelaskan
Lebih terperinciSTUDI EPIDEMIOLOGI ANALITIK (OBSERVASIONAL DAN EKSPERIMENTAL) Putri Handayani, M. KKK
STUDI EPIDEMIOLOGI ANALITIK (OBSERVASIONAL DAN EKSPERIMENTAL) Putri Handayani, M. KKK Epidemiologi Studi yg mempelajari distribusi dan determinant status atau kejadian yg berhubungan dengan kesehatan pada
Lebih terperinciCross sectional Case control Kohort
Definisi Cross sectional Case control Kohort Rancangan studi epidemiologi yang mempelajari hubungan penyakit dan paparan dengan cara mengamati status penyakit dan paparan secara bersamaan pada individu
Lebih terperinciJENIS RISET. Saptawati Bardosono
JENIS RISET Saptawati Bardosono PENDAHULUAN Penelitian adalah proses pendekatan dengan pembuktian ilmiah untuk mendapatkan tambahan dan memperdalam ilmu di bidang tertentu Proses pembuktian dapat terjadi
Lebih terperinciLBM 3 PRAKTIKUM 2 EVIDENCE BASED MEDICINE (EBM) UNTUK FARMASI
LBM 3 PRAKTIKUM 2 EVIDENCE BASED MEDICINE (EBM) UNTUK FARMASI Secara prinsip yang menjadi dasar praktik evidence based health care adalah bahwa setiap perilaku atau tindakan medis harus dilandasi suatu
Lebih terperinciEVIDENC-BASED MEDICINE (EBM)
EVIDENC-BASED MEDICINE (EBM) (Laporan Praktikum EBM Blok Komunitas) Disusun oleh: Kelompok 7 Easy Orient Dewantari 1018011055 Ellysabet Dian YVS 1018011056 Inez Saraswati 1018011066 Jarmiati 1018011068
Lebih terperinciSumber Informasi Biomedis. dr. Diani Puspa Wijaya MMedEd Blok Introduksi 1.1
Sumber Informasi Biomedis dr. Diani Puspa Wijaya MMedEd Blok Introduksi 1.1 1 Sumber informasi biomedis Text book Berisi prinsip dasar subjek pengetahuan yg disusun secara komprehensif dan sistematis 3
Lebih terperinciStudi Eksperimental membandingkan data dari sekelompok manusia/obyek yang dengan
STUDI EKSPRIMENTAL/STUDI INTERVENSI Studi Eksperimental membandingkan data dari sekelompok manusia/obyek yang dengan sengaja diberikan tindakan/intervensi tertentu dengan kelompok lain yang sama tetapi
Lebih terperinciSejarah perkembangan konsep penilaian pemakaian obat dalam kedokteran
Uji Klinik Sejarah perkembangan konsep penilaian pemakaian obat dalam kedokteran Konsep dasar pemikiran Bahan yang dipakai Pemikiran/metode 2000 SM Magis, sakral Bahan alam Kepercayaan 0 Empiris primitif
Lebih terperinciPenggunaan Web untuk perbaikan kearah Evidence-Based Policy. Laksono Trisnantoro Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM
Penggunaan Web untuk perbaikan kearah Evidence-Based Policy Laksono Trisnantoro Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM Pengantar Di berbagai negara, proses keputusan kebijakan di sektor kesehatan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Penyusun. Kelompok 1
KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan izin dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah farmakoepidemiologi tentang Studi Cohort. Dalam makalah
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA ORANG DEWASA YANG DIRAWAT INAP DIRUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014
ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA ORANG DEWASA YANG DIRAWAT INAP DIRUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE Evan Anggalimanto, 2015 Pembimbing 1 : Dani, dr., M.Kes Pembimbing 2 : dr Rokihyati.Sp.P.D
Lebih terperinciEVIDENCE-BASED MEDICINE
EVIDENCE-BASED MEDICINE Alfi Yasmina KONSEP Evidence-based medicine: the conscientious, explicit, and judicious use of current best evidence in making decisions about the care of individual patients (Sackett,
Lebih terperinci1. Relatif cepat dan murah untuk mendeteksi adanya kejadian luar biasa.
JENIS DESAIN PENELITIAN 1. Cross-Sectional Survey cross sectional ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi antara faktorfaktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau
Lebih terperinciTerminologi " evidence-based medicine" (EBM) meluas di kalangan kedokteran dengan kecepatan luar biasa pada 15 tahun terakhir
Tri Nur Kristina Terminologi " evidence-based medicine" (EBM) meluas di kalangan kedokteran dengan kecepatan luar biasa pada 15 tahun terakhir Ide utama adalah dalam pelayanan terhadap pasien, semaksimal
Lebih terperinciKebutuhan penelitian kebijakan kesehatan dan kemampuan perguruan tinggi. Fasilitator: Laksono Trisnantoro
Kebutuhan penelitian kebijakan kesehatan dan kemampuan perguruan tinggi Fasilitator: Laksono Trisnantoro Deskripsi Sesi Dalam pengantar pertemuan ditekankan bahwa sistem kesehatan yang terdesentralisasi
Lebih terperinciEksperimen. Prof. Bhisma Murti
Eksperimen Prof. Bhisma Murti Institute of Health Economic and Policy Studies (IHEPS). Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret Eksperimen Efek intervensi diteliti
Lebih terperinciHasil. Hasil penelusuran
Pendahuluan Karsinoma hepatoselular (KHS) adalah keganasan kelima tersering di seluruh dunia, dengan angka kematian sekitar 500.000 per tahun. Kemajuan dalam pencitraan diagnostik dan program penapisan
Lebih terperinciStudi epidemiologi deskriptif
Studi epidemiologi deskriptif Penelitian Crosectional Adalah rancangan studi epidemiologi yg memepelajari hubungan penyakit dan paparan (faktor penelitian) dengan cara mengamati status paparan dan penyakit
Lebih terperinciAbstrak [Tujuan] Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efikasi latihan tendon dan nerve gliding pada penatalaksanaan carpal tunnel syndrome.
Abstrak [Tujuan] Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efikasi latihan tendon dan nerve gliding pada penatalaksanaan carpal tunnel syndrome. [Subjek dan Metode] Empat elektronik database digunakan
Lebih terperinciABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015
ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015 Diabetes melitus tipe 2 didefinisikan sebagai sekumpulan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemik
Lebih terperinciHOW I SHOULD STUDY as A MEDICAL STUDENTS? Widana Primaningtyas, dr. Medical Faculty of Sebelas Maret University
HOW I SHOULD STUDY as A MEDICAL STUDENTS? Widana Primaningtyas, dr. Medical Faculty of Sebelas Maret University NEWS WHAT S THE DIFFERENCE BETWEEN US AND THEM? WHAT WE SHOULD DO? TAKE A LOOK Selection
Lebih terperinciEBM Overview: Beberapa Konsep Penting Evidence-Based Medicine
EBM Overview: Beberapa Konsep Penting Evidence-Based Medicine Prof. Bhisma Murti Department of Public Health, Faculty of Medicine, Universitas Sebelas Maret Pretest Probability dan Pengambilan Keputusan
Lebih terperinciABSTRAK EVALUASI HASIL TERAPI OBAT ANTI TUBERKULOSIS FASE INTENSIF PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS KOTAMADYA BANDUNG TAHUN
ABSTRAK EVALUASI HASIL TERAPI OBAT ANTI TUBERKULOSIS FASE INTENSIF PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS KOTAMADYA BANDUNG TAHUN 2013-2014 I Nyoman Surya Negara, 1210087 Pembimbing I : Dr. J. Teguh
Lebih terperinciPREVALENSI NEFROPATI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II YANG DIRAWAT INAP DAN RAWAT JALAN DI SUB BAGIAN ENDOKRINOLOGI PENYAKIT DALAM, RSUP H
PREVALENSI NEFROPATI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II YANG DIRAWAT INAP DAN RAWAT JALAN DI SUB BAGIAN ENDOKRINOLOGI PENYAKIT DALAM, RSUP H. ADAM MALIK, MEDAN PADA TAHUN 2009 Oleh: LIEW KOK LEONG
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...
DAFTAR ISI Sampul Dalam... i Lembar Persetujuan... ii Penetapan Panitia Penguji... iii Kata Pengantar... iv Pernyataan Keaslian Penelitian... v Abstrak... vi Abstract...... vii Ringkasan.... viii Summary...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penyakit jantung dan pembuluh darah telah menduduki peringkat pertama sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) atau penyakit kardiovaskuler saat ini merupakan salah satu penyebab utama kematian di negara maju dan berkembang. Hasil penelitian Tim
Lebih terperinciTelaah Kritis Jurnal Harm/Etiologi. Nurcholid Umam K
Telaah Kritis Jurnal Harm/Etiologi Nurcholid Umam K Kasus Pemberian vitamin A vs Defek janin Terjadinya gagal ginjal pada pemberian fenitoin jangka panjang Terjadinya fraktur patologis pada pemberian steroid
Lebih terperinciUKURAN ASOSIASI DALAM EPIDEMIOLOGI. Putri Handayani, M. KKK
UKURAN ASOSIASI DALAM EPIDEMIOLOGI Putri Handayani, M. KKK Tipe ukuran yang digunakan dalam epidemiologi Ukuran asosiasi Merefleksikan kekuatan atau besar asosiasi antara suatu eksposur/faktor risiko dan
Lebih terperinciVitamin D and diabetes
Vitamin D and diabetes a b s t r a t c Atas dasar bukti dari studi hewan dan manusia, vitamin D telah muncul sebagai risiko potensial pengubah untuk tipe 1 dan tipe 2 diabetes (diabetes tipe 1 dan tipe
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI UPT PUSKESMAS PASUNDAN KOTA BANDUNG PERIODE
ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI UPT PUSKESMAS PASUNDAN KOTA BANDUNG PERIODE 2016 Jones Vita Galuh Syailendra, 2014 Pembimbing 1 : Dani, dr., M.Kes. Pembimbing 2 : Budi Widyarto, dr.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. cenderung meningkatkan risiko terjadinya penyakit vaskular seperti stroke
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Modernisasi mengakibatkan perubahan pola hidup masyarakat yang cenderung meningkatkan risiko terjadinya penyakit vaskular seperti stroke (Nufus, 2012). Stroke menjadi
Lebih terperinciDESAIN STUDI EPIDEMIOLOGI
DESAIN STUDI EPIDEMIOLOGI Suatu penelitian ingin mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit Thypoidpada anak-anak. Beberapa faktor yang diduga sebagai faktor risiko terjadinya penyakit
Lebih terperinci6/5/2010. Analytic. Descriptive Case report Case series Survey. Observational Cross sectional Case-control Cohort studies
Disampaikan oleh: Retna Siwi Padmawati KMPK-2009 Tujuan Memberi pengantar tentang disain metode penelitian Memahami perbedaan penelitian deskriptif dan analytic Mengidentifikasi hirarki disain penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. World Health Organization (WHO) dan American Diabetes Association
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah World Health Organization (WHO) dan American Diabetes Association (ADA) mendefinisikan diabetes mellitus (DM) adalah suatu keadaan dimana tingkat glukosa plasma
Lebih terperinciABSTRAK PREVALENSI KARSINOMA MAMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2008
ABSTRAK PREVALENSI KARSINOMA MAMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2008 Cory Primaturia, 2009, Pembimbing I : dr.freddy Tumewu A.,M.S Pembimbing II : dr. Hartini Tiono Karsinoma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua dengan jumlah penderita Diabetes terbanyak setelah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit tidak menular yang prevalensinya tiap tahun semakin meningkat. Di Asia Pasifik, Indonesia menempati peringkat kedua dengan jumlah
Lebih terperinciRancangan Penelitian Kuantitatif
Rancangan Penelitian Kuantitatif Disampaikan oleh: Yayi Suryo Prabandari FK UGM - 2008 1 Rancangan? Struktur konseptual Dasar atau cetak biru yang diperlukan untuk mengumpulkan, mengukur dan menganalisis
Lebih terperinciPERUBAHAN KEPATUHAN KONSUMSI OBAT PASEIN DM TIPE 2 SETELAH PEMBERIAN LAYANAN PESAN SINGKAT PENGINGAT DI PUSKESMAS MELATI KABUPATEN KAPUAS
INTISARI PERUBAHAN KEPATUHAN KONSUMSI OBAT PASEIN DM TIPE 2 SETELAH PEMBERIAN LAYANAN PESAN SINGKAT PENGINGAT DI PUSKESMAS MELATI KABUPATEN KAPUAS Rinidha Riana 1 ; Yugo Susanto 2 ; Ibna Rusmana 3 Diabetes
Lebih terperinciABSTRAK. Angka Kejadian Karsinoma Mammae di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari 2007 Desember 2009
ABSTRAK Angka Kejadian Karsinoma Mammae di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari 2007 Desember 2009 Fifi, 2010. Pembimbing I: Laella Kinghua Liana, dr., Sp.PA, M.Kes Pembimbing II: Evi Yuniawati,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sering kita jumpai di Intensive Care Unit (ICU) dan biasanya membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasien sakit kritis adalah pasien dengan penyakit atau kondisi yang mengancam keselamatan jiwa pasien tersebut. Pasien dengan kondisi semacam ini sering kita jumpai
Lebih terperinciPREVALENSI KOMPLIKASI TUBERKULOSIS PARU PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN PADA TAHUN Oleh: YUEN KOK FOONG
PREVALENSI KOMPLIKASI TUBERKULOSIS PARU PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN PADA TAHUN 2009 Oleh: YUEN KOK FOONG 070100248 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010
Lebih terperinciBIAS DALAM STUDI EPIDEMIOLOGI. Oleh: Hartini Sri Utami
BIAS DALAM STUDI EPIDEMIOLOGI Oleh: Hartini Sri Utami Definisi Bias adalah kesalahan sistematis dalam memilih subjek penelitian atau mengumpulkan data yang menyebabkan taksiran yang salah (incorrect estimates)
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT BUDI AGUNG JUWANA PERIODE JANUARI DESEMBER 2015
ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT BUDI AGUNG JUWANA PERIODE JANUARI DESEMBER 2015 Veronica Shinta Setiadi, 2016. Pembimbing I : Budi Widyarto L., dr., MH Pembimbing II :
Lebih terperinciABSTRAK PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT PARU ROTINSULU BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2007
ABSTRAK PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT PARU ROTINSULU BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2007 Yanuarita Dwi Puspasari, 2009. Pembimbing I : July Ivone, dr., MS Pembimbing II : Caroline Tan Sardjono,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memfokuskan diri dalam bidang life support atau organ support pada pasienpasien
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Intensive Care Unit (ICU) merupakan cabang ilmu kedokteran yang memfokuskan diri dalam bidang life support atau organ support pasienpasien sakit kritis yang kerap membutuhkan
Lebih terperinciAbstract ASSOCIATION OF ATRIAL FIBRILLATION AND ISCHEMIC STROKE ANALYSIS FROM RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA
Abstract ASSOCIATION OF ATRIAL FIBRILLATION AND ISCHEMIC STROKE ANALYSIS FROM RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA Arya Widyatama 1, Imam Rusdi 2, Abdul Gofir 2 1 Student of Medical Doctor, Faculty of Medicine,
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014
ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014 Michelle Angel Winata, 2016. Pembimbing I : July Ivone, dr.,mkk., MPd. Ked
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU PENCARIAN LAYANAN KESEHATAN DENGAN KETERLAMBATAN PASIEN DALAM DIAGNOSIS TB PARU DI BBKPM SURAKARTA SKRIPSI
HUBUNGAN PERILAKU PENCARIAN LAYANAN KESEHATAN DENGAN KETERLAMBATAN PASIEN DALAM DIAGNOSIS TB PARU DI BBKPM SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Sarjana Kedokteran Faris Budiyanto G0012074
Lebih terperinciABSTRAK. Hubungan Penurunan Pendengaran Sensorineural dengan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Terkontrol dan Tidak Terkontrol di RSUP Sanglah
ABSTRAK Hubungan Penurunan Pendengaran Sensorineural dengan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Terkontrol dan Tidak Terkontrol di RSUP Sanglah Dini Nur Muharromah Yuniati Diabetes melitus (DM) merupakan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bell s palsy adalah paralisis saraf fasial unilateral akut yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Bell s palsy adalah paralisis saraf fasial unilateral akut yang pertama kali dideskripsikan pada tahun 1821 oleh seorang anatomis dan dokter bedah bernama Sir Charles
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. pada tahun 2002 dan peringkat ke 5 di seluruh dunia (Fauci et al., 2008).
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Diabetes merupakan penyebab kematian nomor 6 di Amerika Serikat (AS) pada tahun 2002 dan peringkat ke 5 di seluruh dunia (Fauci et al., 2008). Sekitar 30%
Lebih terperinciPERBANDINGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DAN TEKANAN DARAH ANTARA PENGGUNAAN LAYANAN PESAN SINGKAT PENGINGAT DAN APLIKASI DIGITAL PILLBOX REMINDER
PERBANDINGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DAN TEKANAN DARAH ANTARA PENGGUNAAN LAYANAN PESAN SINGKAT PENGINGAT DAN APLIKASI DIGITAL PILLBOX REMINDER PADA PASIEN HIPERTENSI DI RSUD Dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENGARUH EDUKASI MELALUI LAYANAN PESAN SINGKAT DAN BOOKLET TERHADAP KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELITUS
PERBANDINGAN PENGARUH EDUKASI MELALUI LAYANAN PESAN SINGKAT DAN BOOKLET TERHADAP KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELITUS, Nurul Qiyaam, Baiq Nurbaety, Tien Partini, Eko Satria Putra Universitas Muhammadiyah
Lebih terperincidr. Rina Amelia dr. Arlinda Sari Wahyuni, MKes Fakultas Kedokteran USU
dr. Rina Amelia dr. Arlinda Sari Wahyuni, MKes Bagian IKM/IKP/IKK Fakultas Kedokteran USU Konsep Dasar Risiko Risiko: derajat ketidakpastian (0-1) Ketidakpastian orang yang mempunyai risiko ik belum tentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Diabetes melitus tipe 2 adalah sindrom metabolik. yang memiliki ciri hiperglikemia, ditambah dengan 3
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Diabetes melitus tipe 2 adalah sindrom metabolik yang memiliki ciri hiperglikemia, ditambah dengan 3 patofisiologi dasar : sekresi insulin yang terganggu, resistensi
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN. 96
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN. ii HALAMAN PERNYATAAN. iii KATA PENGANTAR. iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL.. viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... x INTISARI. xi ABSTRACT... xii
Lebih terperinciHUBUNGAN SKOR APRI DENGAN DERAJAT VARISES ESOFAGUS PASIEN SIROSIS HATI KARENA HEPATITIS B
HUBUNGAN SKOR APRI DENGAN DERAJAT VARISES ESOFAGUS PASIEN SIROSIS HATI KARENA HEPATITIS B SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran ELSY NASIHA ALKASINA G0014082 FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciINTISARI GAMBARAN KUALITAS HIDUP DAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN
INTISARI GAMBARAN KUALITAS HIDUP DAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN Herlyanie 1, Riza Alfian 1, Luluk Purwatini 2 Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit
Lebih terperinciAccuracy (Keakuratan)
VALIDITAS DAN BIAS Accuracy (Keakuratan) 1. Presisi (Precision) Concerns random error Random error: a difference between any estimate computed from the study data and the effect measure actually being
Lebih terperinciJENIS-JENIS PENELITIAN
JENIS-JENIS PENELITIAN RESEARCH RESEARCH PURE (MURNI) APPLIED (TERAPAN) (MEMASOK TEORI) (DITERAPKAN & DIUJIKAN DALAM DUNIA NYATA) EXPLANATORY (MEMECAHKAN MASALAH BARU YANG HANYA SEDIKIT DIKETAHUI (UNTUK
Lebih terperinciPENGETAHUAN KELUARGA PASIEN DIABETES MELLITUS TENTANG KOMPLIKASI AKUT. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Hardjono Ponorogo
PENGETAHUAN KELUARGA PASIEN DIABETES MELLITUS TENTANG KOMPLIKASI AKUT Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Hardjono Ponorogo KARYA TULIS ILMIAH Diajukan kepada Program Studi D III Keperawatan Fakultas Ilmu
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang. Angina adalah tipe nyeri dada yang disebabkan oleh. berkurangnya aliran darah ke otot jantung.
BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Angina adalah tipe nyeri dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke otot jantung. Angina seringkali digambarkan sebagai remasan, tekanan, rasa berat, rasa
Lebih terperinciABSTRAK. Vincent Halim, 2008; Pembimbing I : Ellya Rosa Delima.dr., M.Kes Pembimbing II : Rosnaeni, dra., Apt.
ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI ALOKSAN Vincent Halim, 2008; Pembimbing I : Ellya Rosa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Melitus atau kencing manis, seringkali dinamakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Penyakit Diabetes Melitus atau kencing manis, seringkali dinamakan dengan Penyakit Gula karena memang jumlah atau konsentrasi glukosa atau gula di dalam darah melebihi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Diabetes mellitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya
Lebih terperinciPENGARUH STATUS GIZI DAN FREKUENSI SENAM DIABETES TERHADAP PROFIL LIPID PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 TESIS
PENGARUH STATUS GIZI DAN FREKUENSI SENAM DIABETES TERHADAP PROFIL LIPID PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Halaman Judul... Halaman Pengesahan. Pernyataan.. Abstrak... Abstract.. Kata Pengantar... Daftar Isi. Daftar Tabel...
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... Halaman Pengesahan. Pernyataan.. Abstrak... Abstract.. Kata Pengantar... Daftar Isi Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Bagan.. Daftar Singkatan i ii iii iv v vii
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. secara global, termasuk Indonesia. Pada tahun 2001, World Health Organization
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan penyebab utama kematian secara global, termasuk Indonesia. Pada tahun 2001, World Health Organization (WHO) melaporkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit metabolik yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit metabolik yang prevalensinya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Diabetes melitus didefinisikan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sindrom Koroner Akut (SKA)/Acute coronary syndrome (ACS) adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sindrom Koroner Akut (SKA)/Acute coronary syndrome (ACS) adalah salah satu manifestasi klinis Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang utama dan paling sering mengakibatkan
Lebih terperinciEvidence-Based Medicine
Evidence-Based Medicine Oleh: dr. Darwin Amir, Sp.S. Oleh: dr. Darwin Amir, Sp.S. Bgn Ilmu Penyakit Saraf FK-Unand / RS DR. M. Djamil Padang Pendahuluan: Dalam pekerjaan sehari hari, dokter dihadap kan
Lebih terperinciABSTRAK TINJAUAN TERHADAP PENERAPAN HOSPITAL DOTS LINKAGE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL KOTA BANDUNG TAHUN 2012 DALAM UPAYA PENANGANAN TUBERKULOSIS PARU
ABSTRAK TINJAUAN TERHADAP PENERAPAN HOSPITAL DOTS LINKAGE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL KOTA BANDUNG TAHUN 2012 DALAM UPAYA PENANGANAN TUBERKULOSIS PARU Mutiara Dewi, 2013, Pembimbing I : dr. Sri Nadya J. Saanin,
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENDERITA MULTIDRUG-RESISTANT TUBERCULOSIS DI RUMAH SAKIT PARU DR.H.A.ROTINSULU, BANDUNG TAHUN 2014
ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA MULTIDRUG-RESISTANT TUBERCULOSIS DI RUMAH SAKIT PARU DR.H.A.ROTINSULU, BANDUNG TAHUN 2014 Ferdinand Dennis Kurniawan, 1210122 Pembimbing I : Dr.Jahja Teguh Widjaja, dr., SpP.,
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG FAKTOR RISIKO PENYAKIT SEREBROVASKULAR TERHADAP KEJADIAN STROKE ISKEMIK ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG FAKTOR RISIKO PENYAKIT SEREBROVASKULAR TERHADAP KEJADIAN STROKE ISKEMIK ASSOCIATION BETWEEN KNOWLEDGE, ATTITUDE AND BEHAVIOUR ABOUT RISK FACTOR OF CEREBROVASKULAR
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELITUS TENTANG PENANGANANNYA DI RUMAH SAKIT PAHLAWAN MEDICAL CENTER KANDANGAN, KAB
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELITUS TENTANG PENANGANANNYA DI RUMAH SAKIT PAHLAWAN MEDICAL CENTER KANDANGAN, KAB. HULU SUNGAI SELATAN, KALIMANTAN SELATAN Raymond Sebastian Tengguno, 2016
Lebih terperinciPREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER
ABSTRAK PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2010 Shiela Stefani, 2011 Pembimbing 1 Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia dan menyebabkan angka kematian yang tinggi. Penyakit ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit tertua yang menginfeksi manusia. Penyakit ini menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia dan menyebabkan angka kematian
Lebih terperinci* Dr (Ph.D), Farmakologi Klinik, dari Institute of Postgraduated Studies, Univ. Sains Malaysia, Malaysia
Curriculum Vitae N a m a : Prof. Dr. dr. Rozaimah Zain-Hamid, MS, SpFK Pekerjaan : * Guru Besar Tetap Bagian Farmakologi dan Terapeutik, Fakultas Kedokteran, USU, Medan * Staf Pengajar Program S2 Biomedik
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Kemampuan dalam pengambilan keputusan karir, Pelatihan perencanaan karir pendekatan trait-factor. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana efektivitas pelatihan perencanaan karir pendekatan trait-factor dalam meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan dalam memilih jurusan Perguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proporsi penduduk usia lanjut tumbuh lebih cepat daripada kelompok umur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proporsi penduduk usia lanjut tumbuh lebih cepat daripada kelompok umur lainya. Pada tahun 2014, tingkat pertumbuhan tahunan untuk penduduk berumur 60 tahun atau lebih
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS PAMARICAN KABUPATEN CIAMIS PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER : Triswaty Winata, dr., M.Kes.
ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS PAMARICAN KABUPATEN CIAMIS PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2015 Annisa Nurhidayati, 2016, Pembimbing 1 Pembimbing 2 : July Ivone, dr.,mkk.,m.pd.ked. : Triswaty
Lebih terperinciConcomitant Therapy with Cineole (Eucalyptole) Reduces Exacerbation in COPD: A Placebo-Controlled Double-Blind Trial
PENUGASAN EVIDENCE BASED MEDICINE BLOK RESPIRASI Concomitant Therapy with Cineole (Eucalyptole) Reduces Exacerbation in COPD: A Placebo-Controlled Double-Blind Trial Disusun oleh : Rian Ma rufi 09711077
Lebih terperinciEvaluasi Uji Klinik. Yusi Anggriani, S.Si, Apt, M.Kes
Evaluasi Uji Klinik Yusi Anggriani, S.Si, Apt, M.Kes Tujuan Instruksional Setelah kuliah dan diskusi, mahasiswa diharapkan: Mengetahui dan mampu menjelaskan tentang literatur primer. Mengetahui dan memaham
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes Melitus (DM) adalah suatu sindrom klinis kelainan metabolik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) adalah suatu sindrom klinis kelainan metabolik yang ditandai adanya hiperglikemia yang disebabkan oleh defek sekresi insulin, defek kerja insulin
Lebih terperinciPENGARUH REHABILITASI MEDIK TERHADAP SKOR GDS PADA PASIEN LANJUT USIA PASKA STROKE SKRIPSI
PENGARUH REHABILITASI MEDIK TERHADAP SKOR GDS PADA PASIEN LANJUT USIA PASKA STROKE SKRIPSI OLEH Karina Nathania Gunawan NRP: 1523014027 2017 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KATOLIK
Lebih terperinci5. The removed-treatment design with pretest & posttest Design: O 1 X O 2 O 3 X O 4 Problem: O 2 - O 3 not thesame with O 3 - O 4 construct validity o
4. The nonequivalent dependent variables design Design: O 1A X O 2A O 1B O 2B Problem: Growth rate unrepresentative measure continuous assumption 01-2-3 5. The removed-treatment design with pretest & posttest
Lebih terperinciPREVALENSI DAN KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU MEDAN TAHUN Oleh : ANGGIE IMANIAH SITOMPUL
PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU MEDAN TAHUN 2012 Oleh : ANGGIE IMANIAH SITOMPUL 100100021 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciAnalisis Kebijakan Menuju Universal Coverage 2014:
Analisis Kebijakan Menuju Universal Coverage 2014: Sejarah kebijakan jaminan kesehatan, ideologi dan aktor penyusun kebijakan, serta peran perguruan tinggi sebuah Working Paper oleh Laksono Trisnantoro
Lebih terperinciABSTRAK. PERBANDINGAN ANTARA PENGARUH OMEGA-3 DENGAN AEROBIC EXERCISE TERHADAP KADAR KOLESTEROL-LDL TIKUS JANTAN GALUR Wistar MODEL DISLIPIDEMIA
ABSTRAK PERBANDINGAN ANTARA PENGARUH OMEGA-3 DENGAN AEROBIC EXERCISE TERHADAP KADAR KOLESTEROL-LDL TIKUS JANTAN GALUR Wistar MODEL DISLIPIDEMIA Michelle Regina Sudjadi, 2012; Pembimbing I: Penny S.M.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. masyarakat. Menurut hasil laporan dari International Diabetes Federation (IDF),
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diabetes Mellitus (DM) merupakan permasalahan yang besar di masyarakat. Menurut hasil laporan dari International Diabetes Federation (IDF), Negara Asia
Lebih terperinciABSTRAK. Wulan Yuwita, 2007, Pembimbing I : Onkie Kusnadi, dr., Sp.PD. Pembimbing II : Lusiana Darsono, dr., M.Kes.
ABSTRAK POLA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG DIRAWAT- INAP DI BAGIAN/SMF PENYAKIT DALAM RS. IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2005 - DESEMBER 2005 Wulan Yuwita, 2007, Pembimbing I : Onkie Kusnadi,
Lebih terperinciPERILAKU PASIEN DIABETES MELLITUS DALAM PENCEGAHAN HIPOGLIKEMIA. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Harjono Ponorogo
PERILAKU PASIEN DIABETES MELLITUS DALAM PENCEGAHAN HIPOGLIKEMIA Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Harjono Ponorogo KARYA TULIS ILMIAH Diajukan kepada Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciEfektifitas Edukasi Diabetes dalam Meningkatkan Kepatuhan Pengaturan Diet pada Diabetes Melitus Tipe 2
Efektifitas Edukasi Diabetes dalam Meningkatkan Kepatuhan Pengaturan Diet pada Diabetes Melitus Tipe 2 Diabetes Education in Improving the Effectiveness of Compliance with Setting Diet in Type 2 Diabetes
Lebih terperinciTERAPI TOPIKAL CLINDAMYCIN DIBANDINGKAN DENGAN NIACINAMIDE + ZINC PADA ACNE VULGARIS LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH
TERAPI TOPIKAL CLINDAMYCIN DIBANDINGKAN DENGAN NIACINAMIDE + ZINC PADA ACNE VULGARIS LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti seminar hasil Karya Tulis Ilmiah
Lebih terperinci