Penerapan Algoritma Genetika untuk Optimasi Vehicle Routing Problem with Time Window (VRPTW) Studi Kasus Air Minum Kemasan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penerapan Algoritma Genetika untuk Optimasi Vehicle Routing Problem with Time Window (VRPTW) Studi Kasus Air Minum Kemasan"

Transkripsi

1 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Vol. 1, No. 2, Februari 2017, hlm Penerapan Algoritma Genetika untuk Optimasi Vehicle Routing Problem with Time Window (VRPTW) Studi Kasus Air Minum Kemasan Dita Sundarningsih 1, Wayan Firdaus Mahmudy, Sutrisno Program Studi Teknik Informatika, 1 ditasundarningsih@gmail.com Abstrak Salah satu permasalahannya dalam bidang optimasi yaitu penentuan rute distribusi air minum kemasan. Air merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi manuasia, sehingga banyak sekali permintaan untuk pemasokan air minum kemasan. Penentuan rute terpendek sangat penting karena pengiriman barang harus dilakukan dengan singkat dan tepat waktu dengan memaksimalkan penggunaan alat transportasi untuk mengurangi biaya transportasi. Vehicle Routing Problem (VRP) cenderung menyelsaikan permasalahan dengan meminimalkan biaya yang direpresentasikan oleh total jarak tempuh dan jumlah kendaraan yang digunakan. Oleh karena itu untuk menyelsaikan masalah lebih tepat menggunkan (Vehicle Routing Problem With Time Window) VRPTW, dengan tujuan menentukan optimasi rute yang dipengaruhi dengan Time window. Time window yang merupakan waktu pelayanan khusus yang disediakan oleh pelanggan. Algoritma Genetika merupakan salah satu algoritma yang dapat diterapkan untuk menyelesaikan Optimasi Distribusi Air Minum Kemasan dengan mendapatkan rute terbaik. Pencarian solusi dilakukan dengan mengkombinasikan kromosom kemudian diproses dengan operator genetika (crossover, mutasi dan seleksi) dengan menginisialisasi parameter genetika (ukuran Populasi, probabilitas crossover, probabilitas mutasi dan jumlah generasi). Dari hasil pengujian diperoleh hasil terbaik dengan nilai fitness tertinggi pada ukuran populasi 100, jumlah generasi 2500 nilai probabilitasi crossover 0,3 dan probabilitas mutasi 0,7. Kata kunci: algoritma genetika, optimasi rute, distibusi, VRPTW, time window Abstract One of the problems in the optimization is determination of distribution of bottled water. Water is one of the basic needs for humans, so a lot of demand for the supply of bottled water from customer. Determination of the shortest route is very important for the delivery of goods to be done with a short and timely to maximize the use of means of transport to reduce transport costs. Vehicle Routing Problem (VRP) tend to solve problem by minimizing the cost of which represented by total mileage and the number of vehicles used. Therefore, to solve the problem more precisely using the Vehicle Routing Problem with Time Windows (VRPTW), with the aim of determining the route optimization that is affected by the Time window. Time window is a special service that is provided by the customer. Genetic Algorithm is one of the algorithms that can be applied to complete the Drinking Water Distribution Optimization Packaging to get the best route. Search for Solutions will do by combining the chromosomes then processed by the genetic operators (crossover, mutation and selection) to initialize the genetic parameters (population size, crossover probability, mutation probability and the number of generations). From the test results obtained the best results with the highest fitness value in population size of 100, the number of generations of 2500 probabilitasi crossover value of 0.3 and mutation probability 0.7. Keywords: genetic algorithm, optimation route, distibution, VRPTW, time window 1. PENDAHULUAN Air minum merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi manusia, sehingga banyak permintaan dari pelanggan untuk pemasokan air minum kemasan. Adanya permintaaan yang cukup banyak dari pelanggan yang tersebar diberbagai titik mengakibatkan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 100

2 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 101 terjadi beberapa kendala dalam distribusi air minum keamasan. Kendala distribusi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu jarak masing-masing pelanggan dan waktu tempuh kendaraan. Kendala ini bisa dikatakan sebagai permasalahan Vehicle Routing Problem (VRP) (Yeun, dkk. 2008; Wati, 2011). Selain adanya kendala waktu tempuh dan jarak terdapat kendalalain yang bisa mempengaruhi optimasa penentuan rute yaitu waktu ketersediaan pelanggan, kapan pelanggan tersebut dapat dilayani. Waktu yang dimiliki oleh masingmasing pelanggan tersebut disebut dengan time window. Penentuan rute kendaraan yang dipengaruhi oleh, jarak, waktu tempuh serta time window dapat dikatan sebagai permasalahan Vehicle Routing Problem with Time Window (VRPTW) (Mahmudy, 2014). Dengan andanya beberapa kendala dalam distribusi sehingga untuk saat ini distribusi Air Minum Kemasan belum dilakukan secara maksimal. Oleh karena itu dibuatlah sistem untuk optimasi penentuan rute distribusi air minum kemasan. Telah terdapat banyak penelitian mengenai pencarian rute transportasi optimal dengan kendala time window dengan menerapkan algoritma genetika. Salah satunya seperti penelitian Suprayogi dan Mahmudy (2015) yang menerapkannya untuk masalah antar jemput jasa pencucian pakaian (laundry). Algoritma Genetika dipilih karena dapat diguankan untuk menyelesaikan masalah optimasi yang kompleks untuk mencari rute paling optimum dengan memeperhatikan jarak tempuh, kepadatan lalu lintas, arah dan lainlain. Sehingga dengan menggunakan Algoritma Genetika diharapkan dapat meningkatan Pelayanan kepada Pelanggan. 2. AIR MINUM KEMASAN Air minum kemasan merupakan air yang diproses dengan standart tertentu sehingga menghasilkan kualitas air yang lebih terstandar dari waktu ke waktu. Dalam proses memiliki syarat dan pengawasan yang jauh lebih ketat. Air minum kemasan ini setelah diolah dan melalui berbagai pengujian selanjutnya dikemas dalam botol yang kemudian dipasarkan ke berbagai pelanggan. Dewasa ini jumlah permintaan air minum kemasan di berbagai daerah terus meningkat, karena dengan menggunakan air minum kemasan lebih praktis dan mudah. 3. ALGORITMA GENETIKA Algoritma genetika berawal dari himpunan solusi yang dihasilkan secara acak, dari himpunan acak tersebut dihasilkan sebuah populasi. Didalam populasi terdapat Individu yang disebut dengan chromosome, chromosome merupakan representasi dari solusi tersebut. chromosome tersebut berevolusi dalam proses Iterasi yang berkelanjutan, sehingga dihasilkan generasi. Setiap generasi, chromosome akan dievaluasi berdasarkan suatu fungsi evaluasi (Gen dan Cheng, 1997). Setelah dihasilkan beberapa generasi maka algoritma genetika akan konvergen pada chromosome terbaik yang merupakan solusi optimal (Goldberg, 1989). Sebelum algoritma ini diterapkan, harus mengetahui masalah apa yang harus dioptimalkan. Masalah tersebut harus dinyatakan dalam sebuah fungsi tujuan terlebih dahulu, yang disebut dengan fungsi fitness. Jika nilai yang didapatkan semakin besar, maka solusi yang dihasilkan semakin baik. Meskipun awalnya semua nilai fitness yang dihasilkan kemungkinan sangat kecil, hal ini bisa terjadi karena algoritma genetika menghasilkan nilai secara random, namun sebagian nilai fitness tersebut lebih tinggi dari nilai yang lain Adapun ciri-ciri bahwa suatu permasalah dapat diselesaikan dengan menggunakan algoritma genetika adalah (Basuki, 2003): - Memiliki fungsi tujuan optimasi non linear dengan banyak kendala yang juga dalam bentuk non linier. - Mempunyai kemungkinan solusi yang jumlahnya tak terhingga. - Membutuhkan solusi real time dalam arti solusi tersebut bisa didapatkan dengan cepat sehingga dapat diimplementasikan untuk permasalahan yang mempunyai perubahan yang cepat. - Mempunyai multi-objective dan multicriteria, sehinggga diperlukan solusi yang dapat diterima oleh semua pihak. Berikut ini merupakan siklus dari algoritma genetika : 1. [Mulai] Membangun opulasi awal secara random sebnayak n chromosome (sesuai dengan permasalahannya) 2. [Fitness] Evaluasi setiap fitness f(x) dari setiap chromosome x pada populasi

3 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer [Populasi baru] membuat populasi baru hingga didapatan populas baru yang lengkap dengan melakukan langkahlangkah berikut (Obitko, 1998): - [Seleksi] Pilih dua chromosome induk dari populasi berdasarkan fitnessnya (semakin besar fitnessnya semakin besar kemungkinan untuk dipilih sebagai induk) - [Crossover] Sesuai dengan besarnya kemungkinan crossover, induk yang dipilih disilangkan untuk membentuk anak. Jika tidak ada crossover, maka anak merupakan salinan dari induknya. - [Mutasi] sesuai dengan besarnya kemungkinan mutasi, anak akan dimutasi pada setiap posisi pada chromosome - [Penerimaan] Penempatan anak baru pada populasi baru. 4. [Ganti] Menggunakan populasi yang baru dibentuk untuk proses algoritma selanjutnya 5. [Tes] jika kondisi akhir terpenuhi, berhenti, dan hasilnya merupaka solusi terbaik dari populasi saat itu. 6. [Ulangi] kembali ke nomer Evaluasi Evaluasi digunakan untuk menghitung nilai fitness pada setiap chromosome. Semakin besar nilai fitness tersebut maka semakin baik chromosome untuk dijadikan kandidat solusi (Mahmudy, 2015). Fitness adalah nilai yang menunjukkan tingkat kesesuaian individu terhadap kriteria yang ingin dicapai. Fitness merupakan fungsi yang dimiliki oleh masing-masing individu untuk menentukan tingkat kesesuaian individu tersebut dengan kriteria yang ingin dicapai (Karas dan Umit. 2011) Nilai fitness ini yang akan dijadikan acuan untuk mendapatkan nilai optimal dalam Algoritma Genetika (Basuki, 2003). Dalam Evolusi natural individu dengan nilai fitness tinggi akan bertahan hidup, sedangkan untuk individu yang mempunyai nilai fitness rendah akan mati.persamaan yang digunakan untuk menghitung nilai fitness adalah sebagai berikut: Dengan keterangan: - adalah jarak tempuh dari titik i ke titik j. - P merupakan Penalty apabila customer dilayani diluar jadwal 2.2. Operator Genetika Operator genetika digunakan untuk mengkombinasi (modifikasi) individu dalam aliran populasi untuk mencetak individu pada generasi berikutnya Crossover Crossover merupakan operator AG yang mengkombinasikan dua parent untuk menghasilkan chromosome keturunan. proses kombinasi ini disebut juga dengan proses persilangan. Proses Crossover dilakukan dengan menukarkan nilai gen dari dua parent secara acak. Peluang terjadinya proses crossover pada chromosome parent dalam proses crossover berdasarkan suatu probabilitas yang disebut dengan probabilitas crossover (Pc). Secara umum, mekanisme crossover adalah sebagai berikut: 1. Memilih dua buah Chromosome yang berperan sebagai induk 2. Memilih secara acak posisi dalam chromosome, biasa disebut dengan titik crossover, sehingga masing-masing chromosome induk terpecah menjadi dua segmen. 3. Melakukan pertukaran antar segmen chromosome induk untuk menghasilkan chromosome anak. Contoh proses crossover ditunjukkan pada gambar berikut: Parent Parent Mapping Protochild Child Child Dimana : + (1) Gambar 1. Proses Crossover PMX Crossover yang digunakan untuk penelitian

4 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 103 ini yaitu Crossover Partial-Mapped (PMX), yang secara acak memilih satu titik potong dan menukarkan bagian kanan dari setiap induk untuk menghasilkan offspring (anak) Mutasi Setelah mengalami proses crossover, pada offspring dapat dilakukan mutasi. Mutasi dilakukan dengan cara melakukan perubahan pada satu gen atau lebih dari individu. Namun tidak semua keturunan dari crossover mengalami mutasi. Banyaknya parent yang mengalam mutasi akan bergantung pada probabiitas mutasi ( ) yang ditentukan. Mutasi berfungsi untuk menggantikan gen yang hilang dari populasi selama seleksi serta menyediakan gen yang tidak ada dalam populasi awal. Sehingga mutasi akan meningkatkan variasi populasi Pada penelitian ini untuk proses mutasi menggunakan repicrocal exchange mutation dengan memilih dua posisi secara random, dengan memilih dua titik acak kemudian menukar nilai gen pada dua titik tersebut. Contoh Mutasi yang dilakukan pada tugas akhir ini dapat dilihat pada Gambar Seleksi Parent Child Gambar 3. Proses Exchange Mutasi Seleksi merupakan pemilihan Individu terbaik yang akan dijadikan parent untuk generasi selanjutnya (Kuswara, 2003). Tujuannya dilakukan proses seleksi untuk memperoleh solusi terbaik dalam memperoleh individu dengan sifat paling bagus, sehingga perlu dilakukan Seleksi populasi baru dan Reproduksi. Populasi baru tersebut merupakan kandidat solusi yang dipilih pada akhir setiap generasi, yang kemudian dijadikan sebagai populasi generasi berikutnya. Beberapa metode yang digunakan untuk memilih individu yang akan dijadikan parent pada proses seleksi adalah roulette wheel selection, binary tournament dan elitism. Pada tugas akhir ini metode seleksi yang digunakan adalah metode Elitism dan metode roullete wheel. Seleksi Elitis Seleksi Elitis merupakan Seleksi yang dilakukan dengan mengambil nilai Fitness tertinggi suatu individu (Wati, 2011). Individu yang terpilih tersebut akan dijadikan kandidat sebagai individu-individu yang akan menjadi generasi selanjutnya. Proses Seleksi Elitis dilakukan secara acak sehingga tidak ada jaminan bahwa Suatu individu yang bernilai fitness tertinggi akan selalu terpilih Seleksi Roulette wheel Seleksi roullete wheel menirukan permainan roulette wheel (roda roullete wheel) dimana masing-masing chromosome menepati potongan lingkaran pada roda roulette wheel secara proposional secara proposional sesuai dengan nilai fitnessnya. Chromosome dengan nilai fitness tinggi akan menepati potongan lingkaran yang lebih besar dibandingkan dengan nilai fitness yang lebih kecil. Berikut adalah tahap-tahap seleksi roulette wheel: - Menghitung niai fitness untuk setiap chromosom - Menghitung total nilai fitness pada populasi - Menghitung nilai probabilitas seleksi pada setiap chromosome - Hitung probabilitas kumulatif untuk setiap chromosome Contoh Seleksi Roulette wheel dapat dilihat pada Gambar 3. 20% 40% 30% 10% Gambar 3. Seleksi Roulette wheel 4. METODOLOGI DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dibahas mengenai metode yang digunakan dalam pembuatan Sistem pencarian rute distribusi air minum kemasan dengan Algoritma genetika menggunakan VRPTW Tahap Pembuatan Sistem Tahap-tahap penelitian ini disajikan pada

5 Nilai Fitness Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 104 Gambar 4 berikut: Start Study Literatur 5.1. Perbandingan Metode Seleksi Roulette wheel dan Metode Seleksi Elitis. Uji coba pertama dilakukan pengujian metode seleksi elitis dan metode seleksi roulette wheel terhadap perubahan fitness. Analisa Permasalahan Analisa Kebutuhan Sistem Pengumpulan Data Perancangan Sistem 0.08 Implementasi Algoritma Genetika 0.06 Uji Coba Sistem Evaluasi dan Analisa Hasil Stop Gambar 4 Tahap Pembuatan sistem 4.2. Data Penelitian Data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan data yang diambil secara random untuk data jarak tempuh. Data mengenai pelanggan (jumlah permintahan dan waktu pelayanan) diambil dari beberapa sample toko yang ada dilapangan. Data yang diambil merupakan data sample toko untuk permintaan dalam satu hari. Data dan jumlah kapasitas angkut kendaraan yang dimiliki oleh distributor ditentukan sebelum melakukan penelitian. 5. PENGUJIAN DAN ANALISIS Untuk mengevaluasi program dilakukan beberapa uji coba antara lain: 1. Uji coba untuk menentukan perbandingan Metode seleksi Elitis dan Roulette wheel 2. Uji Coba untuk menentukan ukuran populasi yang optimal untuk proses algoritma genetika untuk optimasi distribusi air minum kemasan. 3. Uji coba untuk menentukan banyaknya generasi yang optimal untuk proses algoritma genetika optimasi distribusi air minum kemasan. 4. Uji coba untuk mencari kombinas probabilitas mutasi dan probabilitas crossover yang terbaik untuk menyelsaikan permasalahan optimasi distrbusi air minum kemasan. Gambar 5. Grafik Hasil Uji Coba perbandingan Metode Elitis dan Metode Roulette wheel Data yang digunakan dalam pengujian ini menggunakan 30 data pelanggan toko. Jumlah populasi yang digunakan sebanyak 30 Individu dan 1000 jumlah generasi yang diapakai. Uji coba dilakukan sebanyak 10 kali percobaan dari masing-masing metode seleksi dengan 40 populasi. Hasil percobaan yang telah dilakukan pada system untuk percobaan metode seleksi elitis dan roulette wheel untuk data 1 dapat dilihat pada Grafik pada Gambar 5. Grafik menunjukkan bahwa dengan dilakukan 10 kali percobaan nilai fitness yang dihasilkan dari metode seleksi Elitis cenderung menghasilkan nilai fitness yang lebih stabil dibandingkan dengan metode seleski roulette wheel. Rata-rata nilai fitness seleksi elitis yang diperoleh adalah jauh lebih besar dari pada seleksi menggunakan metode roulette wheel. Dibandingkan dengan hasil uji coba dengan metode seleksi roulette wheel nilai fitness yang dihasilkan sebesar 0, berada dibawah dari percobaan dengan menggunakan metode seleksi Elitis. Dengan hasil percobaan dari metode seleksi akan diketahui metode seleksi mana yang lebih cocok diguankan untuk masalah VRPTW yaitu dengan menggunakan metode seleksi Elitis Hasil dan Analisa Uji Coba Generasi. Percobaan untuk banyaknya generasi dilakukan dengan pelanggan tetap sebanyak 30 dengan parameter yang sama dengan percobaan

6 Nilai Fitness Nilai Fitness Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 105 seleksi. Banyaknya generasi yang digunakan adalah sebanyak kelipatan 500 mulai dari 500 generasi sampai 3500 generasi. Setiap generasi dilakukan 20 kali uji coba dengan populasi sebanyak 40 populasi, probabilitas crossover dan probabilitas mutasi sebesar 0, generasi Gambar 6. Uji Coba Banyaknya Generasi Dari Grafik Gambar 6 dapat diketahui bahwa jumlah generasi mempengaruhi hasil dari proses algoritma genetika. Nilai paling rendah diperoleh pada generasi 500 karena algoritma genetika belum melakukan proses genetika secara optimal. Akan tetapi pengujian dengan banyak generasi juga belum bisa dikatakan hasilnya akan menjadi optimal. Selain waktu proses yang lebih lama nilai fitness yang dihasilkan juga belum tentu lebih baik dari generasi yang lebih rendah. Dari percobaan dapat dilihat bahwa pada generasi 2500 hasil nilai fitness mengalami kenaikan yang optimal dengan nilai fitness Dan selanjutnya dari generasi 2500 sampai generasi 3500 tidak terjadi peningkatan ratarata nilai fitness yang signifikan. 5.3 Uji Coba Ukuran Populasi. Percobaan selanjutnya adalah uji coba ukuran populasi dengan menggunakan 30 Pelanggan dan waktu ketersediaan, waktu kunjungan yang sama. Percobaan ini menggunakan 2000 generasi dan nilai Pc dan Pm adalah 0,2, percobaan dilakukan sebanyak 10 kali Populasi Gambar 7. Uji Coba Ukuran Populasi Hasil uji coba untuk ukuran populasi dapat dilihat pada Gambar 7. Grafik mengalami kenaikan yang signifikan untuk nilai rata-rata fitness dengan percobaan yang dilakukan 10 kali, kenaikan terjadi dimulai dari ukuran 20 Populasi hingga 100 Populasi, dengan nilai fitness 0, , namun pada ukuran populasi 100 sampai dengan ukuran populasi 200 sudah tidak terjadi perubahan yang cukup signifikan dan grafik mulai membentuk garis lurus. Pada ukuran populasi 100 merupakan ukuran populasi yang paling optimal untuk permasalahan VRPTW. Semakin tinggi ukuran populasi dapat memengaruhi nilai fitness yang dihasilkan akan tetapi semakin banyak untuk ukuran populasi maka waktu yang dibutuhkan untuk proses algoritma genetika juga semakian besar Uji Coba Kombinasi Probabilitas Crossover dan Probabilitas Mutasi. Uji coba dilakukan terhadap pengaruh probabilitas crossover dan probabilitas mutasi terhadap perubahan nilai fitness yang terjadi. Menggunakan 30 data pelanggan dengan waktu ketersediaan yang sama. Pada data tersebut akan dilakukan pengujian probabilitas crossover dan probabilitas mutasi dengan nilai 0-1. Ukuran populasi yang digunakan sebanyak 40 populasi dengan generasi sebanyak 2000, metode seleksi yang digunakan adalah metode seleksi elitis. Uji coba dilakukan sebanyak 10 kali percobaan pada setiap kombinasi probabilitas crossover dan probabilitas mutase. Hasil uji coba kombinasi probabilitas crossover dan probabilitas mutasi dapat dilihat pada Gambar 8.

7 0.9: : : : : : : : :0.9 Nilai Fitness Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Kombinasi PC : PM Gambar 8. Uji Coba Kombinasi PC:PM Berdasarkan Gambar 8 rata-rata nilai fitness terbesar terdapat pada kombinasi probabilitas crossover dan probabilitas mutasi 0.3:0.7 dengan nilai rata-rata fitness adalah Grafik menunjukkan rata-rata nilai fitness semakin ketengah menunjukkan bahwa garis yang terdapat pada grafik semakin memuncak dengan kombinasi probabilitas crossover 0.3 dan probabilitas mutasi 0.7 sebagai puncak tertingginya. Kombinasi probabilitas crossover dan probabilitas mutasi untuk menyelesaikan permasalahan vehicle routing problem with time window adalah 0.3:07. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya (Mahmudy, Marian, dan Luong, 2014) yang menyatakan bahwa tingkat crossover yang terlalu besar (dan mutasi kecil) akan menurunkan kemampuan GA untuk mengeksplorasi daerah pencarian. Pada kondisi sebaliknya (tingkat crossover kecil, mutasi besar) akan menurunkan kemampuan GA untuk belajar dari generasi sebelumnya dan tidak mampu untuk mengeksploitasi daerah optimum local. Perubahan nilai fitness yang terjadi berdasarkan kenaikan probabilitas crossover dan probabilitas mutasi terjadi karena semakin seringnya individu tersebut pengalami proses persilangan sehingga variasi individu baru yang dihasilkan semakin banyak. Apabila nilai probabilitas crossover dan mutase besar maka semakin besar pula peluang individu tersebut mengalami proses crossover dan mutasi akan lebih banyak sehingga akan semakin banyak dihasilkan individu-individu baru yang dihasilkan. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa nilai fitness yang dihasilkan akan lebih bervariasi, sehingga peluang untuk didapatkan individu dengan nilai fitness yang lebih besar juga akan semakin besar juga 6. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah algoritma genetika dapat diterapkan pada pencarian rute optimal pada disitribusi air minum dengan kendala time window, dengan dilakukan pengujian terhadap hasil data yang telah didapat. Pengujian dilakukan dengan menggunakan operator genetika (PC/PM, jumlah generasi dan jumlah populasi) kemudian dilakukan seleksi sehingga didapatkan nilai fitness terbaik.seleksi dilakukan dengan menggunakan dua metode yang mana dari salah satu seleksi tersebut dipilih Metode yang menghasilkan nilai fitness yang lebih baik. Hasil pengujian terhadap sistem optimasi distribusi air mium menggunakan Algoritma Genetika didapatkan bahwa seleksi dengan metode Elitis menghasilkan nilai fitness jauh lebih baik daripada menggunakan seleksi Roulette wheel dengan rata-rata nilai fitness Untuk penggunaan parameter genetika kombinasi probabilitas crossover dan probabilitas mutasi hasil kombinasi terbaik dalam penelitian ini terjadi pada kombinasi probabilitas crossover 0,3 dan probabilitas mutasi 0,7 dengan rata-rata nilai fitness 0, Nilai suatu fitness dapat dipengaruhi oleh kenaikan probabilitas crossover dan probabilitas mutasi, karena seringanya individu mengalami proses persilangan sehingga terbentuklah individu yang lebih bervariasi dan nilai fitness yang didapatkan juga lebih bervariasi. Pengaruh parameter genetika untuk penggunaan ukuran generasi dan ukuran populasi dapat mempengaruhi hasil optimal pada penelitian ini. Ukuran populasi optimal adalah sebanyak 100 populasi dengan nilai fitness 0, pada percobaan mulai dari Ukuran populasi 20 sampai 100 ukuran populasi mengalamai perubahan nilai fitness yang cukup signifikan, namun pada ukuran populasi 120 sampai 200 ukuran populasi tidak mengalami kenaikan yang signifikan dan lebih

8 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 107 cenderung membentuk garis lurus. untuk pengaruh banyaknya generasi, semakin banyaknya generasi jelas sangat mempengaruhi hasil optimal yang diperoleh, dari hasil nilai fitnessnya dapat dilihat bahwa ukuran generasi sangat berpengaruh semakin besar generasinya maka semakin besar pula nilai fitness yang didapat, akan tetapi semakin besar banyaknya generasi juga belum tentu akan didapatkan hasil yang optimal. 7. DAFTAR PUSTAKA Basuki, Achmad Strategi Menggunakan Algoritma Genetika. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS- ITS. Diakses tanggal 25 Februari 2014 Gen, M. dan R. Cheng Genetic Algorithm and Engineering Design. John Wile & Sons, Inc. Goldberg. D.E Genetic Algorithm in Search, Optimiztion, and Machine Learning. Addison-Weasley Publishing Company, Inc. Mahmudy, W. F. 2014, Improved simulated annealing for optimization of vehicle routing problem with time windows (VRPTW). Kursor, vol. 7, no. 3, pp Mahmudy, W. F Dasar-Dasar Algoritma Evolusi. Universitas Brawijaya. Malang. Mahmudy, W. F., Marian, R. M. & Luong, L. H. S Hybrid genetic algorithms for part type selection and machine loading problems with alternative production plans in flexible manufacturing system. ECTI Transactions on Computer and Information Technology (ECTI CIT). vol. 8, no. 1, pp Obitko, M Genetic Algorithms. -algorithms/. Diakses tanggal 4 Maret 201. Karas, I. R. and Umit, A A Genetic Algorithm Approach for Findng The Shortest Driving Time On Mobile Devices. Scientific Research and Essays, Vol 6(2), p Setiawan, K Paradigma Sistem Cerdas. Banyumedia. Surabaya. Suprayogi, D. A. & Mahmudy, W. F Penerapan algoritma genetika traveling salesman problem with time window: Studi kasus rute antar jemput laundry', Jurnal Buana Informatika, vol. 6, no. 2, pp Wati, A. W Penerapan Algoritma Genetika Dalam Optimasi Model Dan Simulasi Dari Suatu Sistem. Jurnal Keilmuan Tehnik Industri, vol. 1, no. 4. Yeun, L. C., Ismail, R.W., Omar, K, dan Zirous, M Vehicle Routing Problem : Model and solution. Journal of Quality Measurement and Analysis, vol. 4, no. 1, pp

Penerapan Algoritma Genetika untuk Optimasi Vehicle Routing Problem with Time Window (VRPTW) Studi Kasus Air Minum Kemasan

Penerapan Algoritma Genetika untuk Optimasi Vehicle Routing Problem with Time Window (VRPTW) Studi Kasus Air Minum Kemasan Penerapan Algoritma Genetika untuk Optimasi Vehicle Routing Problem with Time Window (VRPTW) Studi Kasus Air Minum Kemasan Dita Sundarnigsih 1, Wayan Firdaus Mahmudy, Sutrisno Teknik Informatika, Program

Lebih terperinci

OPTIMASI VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS PADA DISTRIBUSI KATERING MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS PADA DISTRIBUSI KATERING MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-3 November 2015 OPTIMASI VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS PADA DISTRIBUSI KATERING MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Dwi Cahya Astriya Nugraha 1), Wayan

Lebih terperinci

Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun Pratama Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun Pratama Menggunakan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 2, Februari 2017, hlm. 80-84 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Genetika Traveling Salesman Problem with Time Window: Studi Kasus Rute Antar Jemput Laundry

Penerapan Algoritma Genetika Traveling Salesman Problem with Time Window: Studi Kasus Rute Antar Jemput Laundry Suprayogi, Penerapan Algoritma Genetika Traveling Salesman Problem with Time Window: Studi Kasus Rute Antar Jemput Laundry 121 Penerapan Algoritma Genetika Traveling Salesman Problem with Time Window:

Lebih terperinci

Optimasi Multiple Travelling Salesman Problem Pada Pendistribusian Air Minum Menggunakan Algoritme Genetika (Studi Kasus: UD.

Optimasi Multiple Travelling Salesman Problem Pada Pendistribusian Air Minum Menggunakan Algoritme Genetika (Studi Kasus: UD. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 9, Juni 2017, hlm. 849-858 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Multiple Travelling Salesman Problem Pada Pendistribusian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Travelling Salesman Problem (TSP) Travelling Salesmen Problem (TSP) termasuk ke dalam kelas NP hard yang pada umumnya menggunakan pendekatan heuristik untuk mencari solusinya.

Lebih terperinci

OPTIMASI JADWAL MENGAJAR ASISTEN LABORATORIUM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI JADWAL MENGAJAR ASISTEN LABORATORIUM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI JADWAL MENGAJAR ASISTEN LABORATORIUM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Indana Zulfa 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2, Budi Darma Setiawan 3 Teknik Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

OPTIMASI VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW (VRPTW) MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA PADA DISTRIBUSI BARANG

OPTIMASI VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW (VRPTW) MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA PADA DISTRIBUSI BARANG OPTIMASI VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW (VRPTW) MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA PADA DISTRIBUSI BARANG Meitasari Winardi Saputri 1, Wayan Fidaus Mahmudy, Dian Eka Ratnawati Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Optimalisasi Pengantaran Barang dalam Perdagangan Online Menggunakan Algoritma Genetika

Optimalisasi Pengantaran Barang dalam Perdagangan Online Menggunakan Algoritma Genetika Optimalisasi Pengantaran Barang dalam Perdagangan Online Menggunakan Algoritma Genetika Rozak Arief Pratama 1, Esmeralda C. Djamal, Agus Komarudin Jurusan Informatika, Fakultas MIPA Universitas Jenderal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka (Samuel, Toni & Willi 2005) dalam penelitian yang berjudul Penerapan Algoritma Genetika untuk Traveling Salesman Problem Dengan Menggunakan Metode Order Crossover

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Genetika Untuk Vehicle Routing Problem with Time Window (VRPTW) Pada Kasus Optimasi Distribusi Beras Bersubsidi

Penerapan Algoritma Genetika Untuk Vehicle Routing Problem with Time Window (VRPTW) Pada Kasus Optimasi Distribusi Beras Bersubsidi Penerapan Algoritma Genetika Untuk Vehicle Routing Problem with Time Window (VRPTW) Pada Kasus Optimasi Distribusi Beras Bersubsidi Farah Bahtera Putri 1, Wayan Fidaus Mahmudy, Dian Eka Ratnawati Teknik

Lebih terperinci

Lingkup Metode Optimasi

Lingkup Metode Optimasi Algoritma Genetika Lingkup Metode Optimasi Analitik Linier Non Linier Single Variabel Multi Variabel Dgn Kendala Tanpa Kendala Numerik Fibonacci Evolusi Complex Combinasi Intelijen/ Evolusi Fuzzy Logic

Lebih terperinci

Optimasi distribusi barang dengan algoritma genetika

Optimasi distribusi barang dengan algoritma genetika Optimasi distribusi barang dengan algoritma genetika Yasmin Ghassani Panharesi 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2 Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email : yasminghassani@gmail.com 1,

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION Samuel Lukas 1, Toni Anwar 1, Willi Yuliani 2 1) Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Penentuan Portofolio Saham Optimal Menggunakan Algoritma Genetika

Penentuan Portofolio Saham Optimal Menggunakan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 1, Januari 2017, hlm. 63-68 http://j-ptiik.ub.ac.id Penentuan Portofolio Saham Optimal Menggunakan Algoritma Genetika

Lebih terperinci

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN Optimasi Penjadwalan Mata Kuliah Dengan Algoritma Genetika Andysah Putera Utama Siahaan Universitas Pembangunan Pancabudi Jl. Gatot Subroto Km. 4,5, Medan, Sumatra Utara, Indonesia andiesiahaan@gmail.com

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika Nia Kurnia Mawaddah Wayan Firdaus Mahmudy, (wayanfm@ub.ac.id) Jurusan Matematika, FMIPA Universitas Brawijaya, Malang 65145 Abstrak Penjadwalan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. memindahkan barang dari pihak supplier kepada pihak pelanggan dalam suatu supply

BAB II KAJIAN TEORI. memindahkan barang dari pihak supplier kepada pihak pelanggan dalam suatu supply BAB II KAJIAN TEORI Berikut diberikan beberapa teori pendukung untuk pembahasan selanjutnya. 2.1. Distribusi Menurut Chopra dan Meindl (2010:86), distribusi adalah suatu kegiatan untuk memindahkan barang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGATURAN INDIVIDU CROSSOVER DAN MUTASI ALGORITMA GENETIKA STUDI KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

ANALISIS PENGATURAN INDIVIDU CROSSOVER DAN MUTASI ALGORITMA GENETIKA STUDI KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM ANALISIS PENGATURAN INDIVIDU CROSSOVER DAN MUTASI ALGORITMA GENETIKA STUDI KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Sean Coonery Sumarta* 1 1 Program Studi Teknik Informatika, Universitas Atma Jaya Makassar,

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus : SMPN 1 Gondang Mojokerto)

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus : SMPN 1 Gondang Mojokerto) Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus : SMPN 1 Gondang Mojokerto) Dianita Dwi Permata Sari 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2, Dian Eka Ratnawati 3 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

OPTIMASI RUTE ANTAR JEMPUT LAUNDRY DENGAN TIME WINDOWS (TSPTW) MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI RUTE ANTAR JEMPUT LAUNDRY DENGAN TIME WINDOWS (TSPTW) MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI RUTE ANTAR JEMPUT LAUNDRY DENGAN TIME WINDOWS (TSPTW) MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Dwi Aries Suprayogi, Wayan Firdaus Mahmudy, Muhammad Tanzil Furqon Teknik Informatika, Program Teknologi Informasi

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN BATASAN FUNGSI KENGGOTAAN FUZZY TSUKAMOTO PADA KASUS PERAMALAN PERMINTAAN BARANG

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN BATASAN FUNGSI KENGGOTAAN FUZZY TSUKAMOTO PADA KASUS PERAMALAN PERMINTAAN BARANG Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) Vol. 3, No. 3, September 2016, hlm. 169-173 PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN BATASAN FUNGSI KENGGOTAAN FUZZY TSUKAMOTO PADA KASUS PERAMALAN

Lebih terperinci

PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS (VRPTW) MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA HYBRID

PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS (VRPTW) MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA HYBRID JOURNAL OF ENVIRONMENTAL ENGINEERING & SUSTAINABLE TECHNOLOGY P-ISSN : 2356-3109 PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS (VRPTW) MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA HYBRID Diah Anggraeni Pitaloka

Lebih terperinci

OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA andra Aditya 1), Wayan Firdaus Mahmudy 2) 1) Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Malang Jl. Veteran, Malang 65145, Indonesia

Lebih terperinci

Denny Hermawanto

Denny Hermawanto Algoritma Genetika dan Contoh Aplikasinya Denny Hermawanto d_3_nny@yahoo.com http://dennyhermawanto.webhop.org Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika

Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika Imam Cholissodin imam.cholissodin@gmail.com Pokok Bahasan 1. Pengantar 2. Struktur Algoritma Genetika 3. Studi Kasus: Maksimasi Fungsi Sederhana 4. Studi

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI SKRIPSI

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI SKRIPSI Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI

Lebih terperinci

Penjadwalan Dinas Pegawai Menggunakan Algoritma Genetika Pada PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 7 Stasiun Besar Kediri

Penjadwalan Dinas Pegawai Menggunakan Algoritma Genetika Pada PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 7 Stasiun Besar Kediri Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 11, November 2018, hlm. 4371-4376 http://j-ptiik.ub.ac.id Penjadwalan Dinas Pegawai Menggunakan Algoritma Genetika

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara umum diagram alir algoritma genetika dalam penelitian ini terlihat pada Gambar 3.1. pada Algoritma genetik memberikan suatu pilihan bagi penentuan

Lebih terperinci

Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA)

Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA) Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA) Imam Cholissodin imam.cholissodin@gmail.com Pokok Bahasan 1. Siklus RCGA 2. Alternatif Operator Reproduksi pada Pengkodean Real 3. Alternatif Operator Seleksi 4.

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP)

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP) JTRISTE, Vol.1, No.2, Oktober 2014, pp. 50~57 ISSN: 2355-3677 Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP) STMIK Handayani Makassar najirah_stmikh@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DALAM OPTIMASI JALUR PENDISTRIBUSIAN KERAMIK PADA PT. CHANG JUI FANG

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DALAM OPTIMASI JALUR PENDISTRIBUSIAN KERAMIK PADA PT. CHANG JUI FANG IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DALAM OPTIMASI JALUR PENDISTRIBUSIAN KERAMIK PADA PT. CHANG JUI FANG Adnan Buyung Nasution 1 1,2 Sistem Infomasi, Tehnik dan Ilmu Komputer, Universitas Potensi Utama 3 Universitas

Lebih terperinci

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle Kun Siwi Trilestari [1], Ade Andri Hendriadi [2] Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Singaperbanga Karawang

Lebih terperinci

PENJADWALAN KAPAL PENYEBERANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PENJADWALAN KAPAL PENYEBERANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) Vol. 3, No. 1, Maret 2016, hlm. 48-55 PENJADWALAN KAPAL PENYEBERANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Ria Febriyana 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2 Program

Lebih terperinci

ALGORITMA GENETIKA. Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning

ALGORITMA GENETIKA. Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning ALGORITMA GENETIKA Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning Disusun oleh: Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, PENS ITS Surabaya 2003 Algoritma

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB Journal of Environmental Engineering & Sustainable Technology Vol. 02 No. 01, July 2015, Pages 06-11 JEEST http://jeest.ub.ac.id PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB Samaher

Lebih terperinci

OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK

OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK Usulan Skripsi S-1 Jurusan Matematika Diajukan oleh 1. Novandry Widyastuti M0105013 2. Astika Ratnawati M0105025 3. Rahma Nur Cahyani

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN OPTIMASI DISTRIBUSI BARANG DUA TAHAP

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN OPTIMASI DISTRIBUSI BARANG DUA TAHAP PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN OPTIMASI DISTRIBUSI BARANG DUA TAHAP Riska Sulistiyorini ), Wayan Firdaus Mahmudy ), Program Studi Teknik Informatika Program Teknologi Informasi dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III MODEL DAN TEKNIK PEMECAHAN

BAB III MODEL DAN TEKNIK PEMECAHAN BAB III MODEL DAN TEKNIK PEMECAHAN III.1. Diskripsi Sistem Sistem pendistribusian produk dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan permasalahan vehicle routing problem (VRP). Berikut ini adalah gambar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan membahas landasan atas teori-teori yang bersifat ilmiah untuk mendukung penulisan tugas akhir ini. Teori-teori yang dibahas mengenai pengertian penjadwalan, algoritma

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA PADA OPTIMASI BIAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA PADA OPTIMASI BIAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA PADA OPTIMASI BIAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI Monica Intan Pratiwi 1, Wayan Fidaus Mahmudy, Candra Dewi Teknik Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner

Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner Vol. 7, 2, 108-117, Januari 2011 Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner Jusmawati Massalesse Abstrak Tulisan ini dimaksudkan untuk memperlihatkan proses

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam beberapa tahun terakhir ini, peranan algoritma genetika terutama untuk masalah optimisasi, berkembang dengan pesat. Masalah optimisasi ini beraneka ragam tergantung dari bidangnya. Dalam

Lebih terperinci

OPTIMASI PENJADWALAN PERAWAT MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI PENJADWALAN PERAWAT MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI PENJADWALAN PERAWAT MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Rifqy Rosyidah Ilmi 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2, Dian Eka Ratnawati 2 1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

OPTIMASI TRAVELLING SALESMAN PROBLEM WITH TIME WINDOWS (TSP-TW) PADA PENJADWALAN PAKET RUTE WISATA DI PULAU BALI MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI TRAVELLING SALESMAN PROBLEM WITH TIME WINDOWS (TSP-TW) PADA PENJADWALAN PAKET RUTE WISATA DI PULAU BALI MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-3 November 2015 OPTIMASI TRAVELLING SALESMAN PROBLEM WITH TIME WINDOWS (TSP-TW) PADA PENJADWALAN PAKET RUTE WISATA DI PULAU BALI MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Nico Saputro dan Suryandi Wijaya Jurusan Ilmu Komputer Universitas Katolik Parahyangan nico@home.unpar.ac.id

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENCARIAN RUTE PALING OPTIMUM

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENCARIAN RUTE PALING OPTIMUM IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENCARIAN RUTE PALING OPTIMUM Anies Hannawati, Thiang, Eleazar Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131,

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP)

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP) PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP) Mohamad Subchan STMIK Muhammadiyah Banten e-mail: moh.subhan@gmail.com ABSTRAK: Permasalahan pencarian rute terpendek dapat

Lebih terperinci

Optimasi Penataan Barang pada Proses Distribusi Menggunakan Algoritme Evolution Strategies

Optimasi Penataan Barang pada Proses Distribusi Menggunakan Algoritme Evolution Strategies Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 5, Mei 2018, hlm. 1874-1882 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Penataan Barang pada Proses Distribusi Menggunakan Algoritme

Lebih terperinci

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 2 Februari 2017, hlm. 95-99 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Algoritma Nearest Insertion Heuristic dan Modified

Lebih terperinci

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM DEFINISI ALGEN adalah algoritma yang memanfaatkan proses seleksi alamiah yang dikenal dengan evolusi Dalam evolusi, individu terus menerus mengalami perubahan gen untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem dan Informasi 2.1.1 Sistem Menurut Sutabri (2004), bahwa sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lainnya berfungsi untuk mencapai

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T Abstrak : Algoritma genetika adalah algoritma pencarian heuristik yang didasarkan atas mekanisme evolusi

Lebih terperinci

Penentuan Rute Kendaraan dalam Pendistribusian Beras Bersubsidi Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus Perum Bulog Sub Divre Cirebon) *

Penentuan Rute Kendaraan dalam Pendistribusian Beras Bersubsidi Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus Perum Bulog Sub Divre Cirebon) * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2015 Penentuan Kendaraan dalam Pendistribusian Beras Bersubsidi (Studi Kasus Perum

Lebih terperinci

Penyelesaian Penjadwalan Flexible Job Shop Problem Menggunakan Real Coded Genetic Algorithm

Penyelesaian Penjadwalan Flexible Job Shop Problem Menggunakan Real Coded Genetic Algorithm Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 1, Januari 2017, hlm 57-62 http://j-ptiik.ub.ac.id Penyelesaian Penjadwalan Flexible Job Shop Problem Menggunakan

Lebih terperinci

Penyelesaian Penjadwalan Flexible Job Shop Problem dengan menggunakan Real Coded Genetic Algorithm

Penyelesaian Penjadwalan Flexible Job Shop Problem dengan menggunakan Real Coded Genetic Algorithm Penyelesaian Penjadwalan Flexible Job Shop Problem dengan menggunakan Real Coded Genetic Algorithm M. C. C. Utomo 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2, Marji Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA HYBRID (BEST IMPROVEMENT SEARCH) PADA VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA HYBRID (BEST IMPROVEMENT SEARCH) PADA VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA HYBRID (BEST IMPROVEMENT SEARCH) PADA VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW Fitria Dwi Rosi, Purwanto, dan Mohammad Yasin Universitas Negeri Malang ABSTRAK: Vehicle Routing

Lebih terperinci

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika Wayan Firdaus Mahmudy (wayanfm@ub.ac.id) Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak.

Lebih terperinci

ALGORITMA GENETIKA Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning

ALGORITMA GENETIKA Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning ALGORITMA GENETIKA Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS-ITS Surabaya 2003 Algoritma Genetika Algoritma

Lebih terperinci

Pencarian Rute Optimum Menggunakan Algoritma Genetika

Pencarian Rute Optimum Menggunakan Algoritma Genetika Jurnal Teknik Elektro Vol. 2, No. 2, September 2002: 78-83 Pencarian Rute Optimum Menggunakan Algoritma Genetika Anies Hannawati, Thiang, Eleazar Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro, Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 27 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Analisis Pada subbab ini akan diuraikan tentang analisis kebutuhan untuk menyelesaikan masalah jalur terpendek yang dirancang dengan menggunakan algoritma

Lebih terperinci

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA Muhammad Arief Nugroho 1, Galih Hermawan, S.Kom., M.T. 2 1, 2 Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur No. 112-116, Bandung 40132 E-mail

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Algoritma Genetika Algoritma genetika merupakan metode pencarian yang disesuaikan dengan proses genetika dari organisme-organisme biologi yang berdasarkan pada teori evolusi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK STUDI KASUS : LINTASAN BRT (BUS RAPID TRANSIT) MAKASSAR

PENGGUNAAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK STUDI KASUS : LINTASAN BRT (BUS RAPID TRANSIT) MAKASSAR PENGGUNAAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK STUDI KASUS : LINTASAN BRT (BUS RAPID TRANSIT) MAKASSAR Karels, Rheeza Effrains 1), Jusmawati 2), Nurdin 3) karelsrheezaeffrains@gmail.com

Lebih terperinci

PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN

PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN Eva Desiana, M.Kom Pascasarjana Teknik Informatika Universitas Sumatera Utara, SMP Negeri 5 Pematangsianta Jl. Universitas Medan, Jl.

Lebih terperinci

Optimasi Persediaan Barang Dalam Produksi Jilbab Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Persediaan Barang Dalam Produksi Jilbab Menggunakan Algoritma Genetika Optimasi Persediaan Barang Dalam Produksi Jilbab Menggunakan Algoritma Genetika Maretta Dwi Tika Ramuna 1), Wayan Firdaus Mahmudy 2) Program Studi Informatika / Ilmu Komputer Program Teknologi Informasi

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Moving Class Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: SMA Negeri 1 Turatea)

Optimasi Penjadwalan Moving Class Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: SMA Negeri 1 Turatea) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 4, Juli 2018, hlm. 1768-1777 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Penjadwalan Moving Class Menggunakan Algoritma Genetika

Lebih terperinci

GENETIKA UNTUK MENENTUKAN RUTE LOPER KORAN DI AGEN SURAT KABAR

GENETIKA UNTUK MENENTUKAN RUTE LOPER KORAN DI AGEN SURAT KABAR MULTI TRAVELING SALESMAN PROBLEM (MTSP) DENGAN ALGORITMA Abstrak GENETIKA UNTUK MENENTUKAN RUTE LOPER KORAN DI AGEN SURAT KABAR Oleh : Fitriana Yuli Saptaningtyas,M.Si. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN BIAYA MINIMAL DISTRIBUSI BARANG TIGA TAHAP PT. SEMEN TONASA

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN BIAYA MINIMAL DISTRIBUSI BARANG TIGA TAHAP PT. SEMEN TONASA PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN BIAYA MINIMAL DISTRIBUSI BARANG TIGA TAHAP PT. SEMEN TONASA Andi Baharuddin 1, Aidawayati Rangkuti 2, Armin Lawi 3 Program Studi Matematika, Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Berikut akan diberikan pembahasan mengenai penyelesaikan CVRP dengan

BAB III PEMBAHASAN. Berikut akan diberikan pembahasan mengenai penyelesaikan CVRP dengan BAB III PEMBAHASAN Berikut akan diberikan pembahasan mengenai penyelesaikan CVRP dengan Algoritma Genetika dan Metode Nearest Neighbour pada pendistribusian roti di CV. Jogja Transport. 3.1 Model Matetematika

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Teka-Teki Silang

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Teka-Teki Silang BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Teka-Teki Silang Teka-teki silang atau disingkat TTS adalah suatu permainan yang mengharuskan penggunanya untuk mengisi ruang-ruang kosong dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Genetika untuk Penjadwalan Asisten Praktikum

Penerapan Algoritma Genetika untuk Penjadwalan Asisten Praktikum Penerapan Algoritma Genetika untuk Penjadwalan Asisten Praktikum Okky Cintia Devi 1, Wayan Fidaus Mahmudy 2, Budi Darma Setiawan 3 Teknik Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

Zbigniew M., Genetic Alg. + Data Structures = Evolution Program, Springler-verlag.

Zbigniew M., Genetic Alg. + Data Structures = Evolution Program, Springler-verlag. Zbigniew M., Genetic Alg. + Data Structures = Evolution Program, Springler-verlag. 12/11/2009 1 Ditemukan oleh Holland pada tahun 1975. Didasari oleh fenomena evolusi darwin. 4 kondisi yg mempengaruhi

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN RUTE PENDISTRIBUSIAN ICE TUBE MENGGUNAKAN METODE NEAREST NEIGHBOUR DAN GENETIC ALGORITHM *

USULAN PERBAIKAN RUTE PENDISTRIBUSIAN ICE TUBE MENGGUNAKAN METODE NEAREST NEIGHBOUR DAN GENETIC ALGORITHM * Reka Integra ISSN: 2338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 205 USULAN PERBAIKAN RUTE PENDISTRIBUSIAN ICE TUBE MENGGUNAKAN METODE NEAREST NEIGHBOUR

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391 PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391 PENDEKATAN CROSSOVER TERBARU UNTUK MENYELESAIKAN MULTIPLE TRAVELLING SALESMEN PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (Kata kunci: multiple salemen problem, algoritma genetika,

Lebih terperinci

Penerapan algoritma evolution strategies untuk optimasi distribusi barang dua tahap

Penerapan algoritma evolution strategies untuk optimasi distribusi barang dua tahap Penerapan algoritma evolution strategies untuk optimasi distribusi barang dua tahap Candra Bella Vista 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2 Program Studi Informatika / Ilmu Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

Penerapan Genetic Algorithm Untuk Optimasi Peningkatan Laba Persediaan Produksi Pakaian

Penerapan Genetic Algorithm Untuk Optimasi Peningkatan Laba Persediaan Produksi Pakaian Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 6, Juni 218, hlm. 2168-2172 http://j-ptiik.ub.ac.id Penerapan Genetic Algorithm Untuk Optimasi Peningkatan Laba Persediaan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. diperoleh menggunakan algoritma genetika dengan variasi seleksi. A. Model Matematika CVRPTW pada Pendistribusian Raskin di Kota

BAB III PEMBAHASAN. diperoleh menggunakan algoritma genetika dengan variasi seleksi. A. Model Matematika CVRPTW pada Pendistribusian Raskin di Kota BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai model matematika pada pendistribusian raskin di Kota Yogyakarta, penyelesaian model matematika tersebut menggunakan algoritma genetika serta perbandingan

Lebih terperinci

Bab II Konsep Algoritma Genetik

Bab II Konsep Algoritma Genetik Bab II Konsep Algoritma Genetik II. Algoritma Genetik Metoda algoritma genetik adalah salah satu teknik optimasi global yang diinspirasikan oleh proses seleksi alam untuk menghasilkan individu atau solusi

Lebih terperinci

Optimasi Pembagian Barang Alat Tulis Kantor Menggunakan Algoritme Genetika

Optimasi Pembagian Barang Alat Tulis Kantor Menggunakan Algoritme Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: -X Vol., No., Maret, hlm. - http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Pembagian Barang Alat Tulis Kantor Menggunakan Algoritme Genetika Ardiansyah

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Dengan Algoritme Genetika (Studi Kasus: SMA Negeri 3 Surakarta)

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Dengan Algoritme Genetika (Studi Kasus: SMA Negeri 3 Surakarta) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 12, Desember 2017, hlm. 1535-1542 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada Kurikulum 2013

Lebih terperinci

Optimasi Komposisi Pakan Sapi Perah Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Komposisi Pakan Sapi Perah Menggunakan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 1, Januari 2017, hlm. 69-74 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Komposisi Pakan Sapi Perah Menggunakan Algoritma Genetika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengiriman barang dari pabrik ke agen atau pelanggan, yang tersebar di berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengiriman barang dari pabrik ke agen atau pelanggan, yang tersebar di berbagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengiriman barang dari pabrik ke agen atau pelanggan, yang tersebar di berbagai tempat, sering menjadi masalah dalam dunia industri sehari-hari. Alokasi produk

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Algoritma Genetika Algoritma genetika merupakan algoritma pencarian heuristik ysng didasarkan atas mekanisme seleksi alami dan genetika alami (Suyanto, 2014). Adapun konsep dasar

Lebih terperinci

PEMAMPATAN MATRIKS JARANG DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL

PEMAMPATAN MATRIKS JARANG DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 1 Hal. 98 106 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PEMAMPATAN MATRIKS JARANG DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL YOSI PUTRI, NARWEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih efektif dan efisien karena akan melewati rute yang minimal jaraknya,

BAB I PENDAHULUAN. lebih efektif dan efisien karena akan melewati rute yang minimal jaraknya, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Distribusi merupakan proses penyaluran produk dari produsen sampai ke tangan masyarakat atau konsumen. Kemudahan konsumen dalam mendapatkan produk yang diinginkan menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka. Penelitian serupa mengenai penjadwalan matakuliah pernah dilakukan oleh penelliti yang sebelumnya dengan metode yang berbeda-neda. Berikut

Lebih terperinci

Optimasi Fungsi Tanpa Kendala Menggunakan Algoritma Genetika Dengan Kromosom Biner dan Perbaikan Kromosom Hill-Climbing

Optimasi Fungsi Tanpa Kendala Menggunakan Algoritma Genetika Dengan Kromosom Biner dan Perbaikan Kromosom Hill-Climbing Optimasi Fungsi Tanpa Kendala Menggunakan Algoritma Genetika Dengan Kromosom Biner dan Perbaikan Kromosom Hill-Climbing Wayan Firdaus Mahmudy, (wayanfm@ub.ac.id) Program Studi Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

OPTIMASI POLA PENYUSUNAN BARANG DALAM RUANG TIGA DIMENSI MENGGUNAKAN METODE GENETIC ALGORITHMS

OPTIMASI POLA PENYUSUNAN BARANG DALAM RUANG TIGA DIMENSI MENGGUNAKAN METODE GENETIC ALGORITHMS OPTIMASI POLA PENYUSUNAN BARANG DALAM RUANG TIGA DIMENSI MENGGUNAKAN METODE GENETIC ALGORITHMS Kartika Gunadi, Irwan Kristanto Julistiono Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Latar Belakang PENDAHULUAN Pada saat sekarang ini, setiap perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam persaingan dengan perusahaan lainnya, harus bisa membuat semua lini proses bisnis perusahaan tersebut

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN Hari Purnomo, Sri Kusumadewi Teknik Industri, Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang Km 4,5 Yogyakarta ha_purnomo@fti.uii.ac.id,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Bagus Priambodo Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana e- mail : bagus.priambodo@mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm Jurnal Telematika, vol.9 no.1, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-251 Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Genetika Untuk Penjadwalan Customer Service (Studi Kasus: Biro Perjalanan Kangoroo)

Implementasi Algoritma Genetika Untuk Penjadwalan Customer Service (Studi Kasus: Biro Perjalanan Kangoroo) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol., No. 6, Juni 207, hlm. 456-465 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Algoritma Genetika Untuk Penjadwalan Customer Service

Lebih terperinci

PENENTUAN JARAK TERPENDEK PADA JALUR DISTRIBUSI BARANG DI PULAU JAWA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA. Abstraksi

PENENTUAN JARAK TERPENDEK PADA JALUR DISTRIBUSI BARANG DI PULAU JAWA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA. Abstraksi PENENTUAN JARAK TERPENDEK PADA JALUR DISTRIBUSI BARANG DI PULAU JAWA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA I Dewa Made Adi Baskara Joni 1, Vivine Nurcahyawati 2 1 STMIK STIKOM Indonesia, 2 STMIK STIKOM

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penjadwalan Perkuliahan Penjadwalan memiliki pengertian durasi dari waktu kerja yang dibutuhkan untuk melakukan serangkaian untuk melakukan aktivitas kerja[10]. Penjadwalan juga

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIK UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH TRAVELING SALESMAN PROBLEM (STUDI KASUS: SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KOTA MEDAN)

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIK UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH TRAVELING SALESMAN PROBLEM (STUDI KASUS: SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KOTA MEDAN) IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIK UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH TRAVELING SALESMAN PROBLEM (STUDI KASUS: SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KOTA MEDAN) DRAFT SKRIPSI RAJO PANANGIAN HARAHAP 111421045 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA EXHAUSTIVE, ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN HOPFIELD UNTUK PENCARIAN RUTE TERPENDEK

PERBANDINGAN ALGORITMA EXHAUSTIVE, ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN HOPFIELD UNTUK PENCARIAN RUTE TERPENDEK PERBANDINGAN ALGORITMA EXHAUSTIVE, ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN HOPFIELD UNTUK PENCARIAN RUTE TERPENDEK Rudy Adipranata 1) Felicia Soedjianto 2) Wahyudi Tjondro Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Peramalan Kebutuhan Beban Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Algoritma Genetika

Peramalan Kebutuhan Beban Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Algoritma Genetika Peramalan Kebutuhan Beban Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Algoritma Genetika M. Syafrizal, Luh Kesuma Wardhani, M. Irsyad Jurusan Teknik Informatika - Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENJADWALAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA

PERANCANGAN APLIKASI PENJADWALAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA PERANCANGAN APLIKASI PENJADWALAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA Hendy Tannady; Andrew Verrayo Limas Industrial Engineering Department, Faculty of Engineering, Binus University Jl.

Lebih terperinci