ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KREDIT MACET PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) DI KABUPATEN BULELENG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KREDIT MACET PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) DI KABUPATEN BULELENG"

Transkripsi

1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KREDIT MACET PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) DI KABUPATEN BULELENG 1 I Made Revi Armana 1 Nyoman Trisna Herawati, 2 Ni Luh Gede Erni Sulindawati Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia {revi.armana@gmail.com, aris_herawati@yahoo.com, ernisulindawati@yahoo.com}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kredit macet dan (2) faktor yang paling dominan menyebabkan terjadinya kredit macet pada Lembaga Perkreditan Desa di Kabupaten Buleleng. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling, dengan jumlah responden adalah 110 orang yang terdiri dari 55 pegawai dan 55 nasabah yang mengalami kredit macet pada pada Lembaga Perkreditan Desa di Kabupaten Buleleng. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah analisis faktor dengan menggunakan SPSS for Windows Versi 22. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini berupa skor hasil kuisioner yang diperoleh dalam survei dengan menggunakan kuisioner terstruktur yang diberikan kepada pegawai dan nasabah yang menjadi responden, sedangkan data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari dokumen yang terarsip oleh pihak LPD. Temuan hasil analisis faktor menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kredit macet pada Lembaga Perkreditan Desa di Kabupaten Buleleng yaitu faktor intern dan faktor ekstern, sedangkan faktor yang paling dominan menyebabkan terjadinya kredit macet pada Lembaga Perkreditan Desa di Kabupaten Buleleng adalah berasal dari faktor intern yaitu kelemahan analisa kredit dengan nilai varimax rotation sebesar 0,805. Kata Kunci: kredit macet, faktor internal, faktor eksternal, Lembaga Perkreditan Desa (LPD).

2 PENDAHULUAN Bali adalah provinsi di Indonesia yang terkenal akan kekayaan budaya dan adat isitiadat yang dimiliki. Salah satu budaya yang sampai sekarang masih eksis, khas dan unik dalam tatanan kehidupan sosial masyarakat Bali adalah adanya desa pakraman. Desa Pakraman merupakan salah satu lembaga organisasi sosial yang bersifat tradisional di Bali yang memiliki beberapa hak otonom salah satunya ialah otonom dalam sosial ekonomi. Pengelolaan desa pakraman menjadi lebih kompleks dan memerlukan biaya yang tidak sedikit Oleh karena itu desa pakraman diharapkan mampu memiliki tata kelola perekonomian yang mandiri dan terintegrasi, maka pada tahun 1984 pemerintah Bali mencetuskan pendirian Lembaga Perkreditan Desa (LPD) diseluruh desa pakraman di Bali. Lembaga Perkreditan Desa (LPD) adalah lembaga keuangan yang didirikan oleh desa adat atau pakraman dan berfungsi sebagai wadah kekayaan desa adat yang melaksanakan fungsi pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan di Bali. LPD didirikan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur No. 972 Tahun 1984 tentang Pendirian Lembaga Perkreditan Desa di Provinsi Daerah Tingkat I Bali, dan diatur di bawah Peraturan Daerah (PERDA) yakni Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2002 Tentang Lembaga Perkreditan Desa (LPD), yang kini telah diganti menjadi Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun Dalam memberikan pinjaman atau kredit, LPD sebagai pihak kreditur harus menentukan terlebih dahulu calon debitur yang layak. Agar jumlah pinjaman atau kredit yang diberikan sesuai, kreditur juga harus mengetahui kondisi atau keadaan keuangan calon debitur. Hal ini dimaksudkan untuk memperkecil risiko kredit. Pemberian suatu kredit mengandung suatu tingkat risiko tertentu dimana ada kemungkinan kredit kurang lancar atau bahkan tidak dapat ditagih. Sehingga untuk menghindari ataupun meminimalisir risiko tersebut, maka permohonan kredit harus dianalisis terlebih dahulu. Sinungan (2008 :3) mengungkapkan bahwa kredit adalah suatu pemberian prestasi oleh suatu pihak kepada pihak lain dan prestasi itu akan dikembalikan lagi pada suatu masa tertentu yang akan datang disertai dengan suatu kontra prestasi berupa bunga. Rivai dan Veithzal (2007:4) menyatakan kredit adalah penyerahan barang, jasa, atau uang dari satu pihak (kreditur atau pemberi pinjaman) atas dasar kepercayaan kepada pihak lain (nasabah atau pengutang/borrower) dengan janji membayar dari penerimaan kredit kepada pemberi kredit pada tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak. Berdasarkan UU No. 7 tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan UU No.10 Tahun 1998 tentang perbankan (pasal 1 angka 11) kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga. Dari beberapa pengertian tentang kredit yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa kredit adalah suatu pemberian prestasi yang berupa barang atau jasa yang diberikan kepada pihak satu (kreditur) ke pihak lain (debitur) berdasarkan atas kepercayaan. Dalam memberikan pinjaman atau kredit, LPD sebagai pihak kreditur harus menentukan terlebih dahulu calon debitur yang layak. Agar jumlah pinjaman atau kredit yang diberikan sesuai, kreditur juga harus mengetahui kondisi atau keadaan keuangan calon debitur. Hal ini dimaksudkan untuk memperkecil risiko kredit. Pemberian suatu kredit mengandung suatu tingkat risiko tertentu dimana ada kemungkinan kredit kurang lancar, tidak dapat ditagih atau disebut dengan kredit macet. Sehingga untuk menghindari ataupun meminimalisir risiko tersebut, maka permohonan kredit harus dianalisis terlebih dahulu. Sebelum memberikan kredit pihak kreditur harus melakukan suatu proses penilaian terlebih dahulu, penilaian yang

3 dilakukan untuk memperkecil kemungkinan penyimpangan kredit dari yang dijanjikan adalah melakukan analisis pada beberapa faktor yaitu dengan menggunakan analisis 5C. Menurut Abdullah (2003) terdapat lima konsep dalam menganalisis kredit yang dikenal dengan konsep 5C yaitu character, capacity, capital, collateral, dan condition. Apabila konsep 5C tersebut telah dapat dipenuhi maka suatu kredit yang tidak dapat ditagih atau bisa disebut kredit macet dapat diminimalisir. Sri Susilo (2000) mengungkapkan bahwa kredit macet adalah kredit yang tidak lancar sampai jatuh tempo belum dapat juga diselesaikan oleh nasabah yang bersangkutan. Djumhana (2000) menyatakan bahwa suatu kredit dikatakan macet apabila apabila tidak memenuhi kriteria lancar, kurang lancar, dan diragukan atau memenuhi kriteria diragukan, tetapi dalam jangka waktu 21 bulan sejak digolongkan diragukan belum ada pelunasan atau usaha penyelamatan kredit atau kredit tersebut penyelesaiannya telah diserahkan kepada Pengadilan Negeri atau Badan Urusan Piutang Negara (BUPN) dan telah diajukan penggantian ganti rugi kepada perusahaan asuransi kredit. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kredit macet adalah kredit yang mengalami kesulitan pelunasan sampai pada saat jatuh tempo akibat adanya unsur-unsur kesengajaan yang bersumber dari faktor intern maupun dari faktor ekstern LPD serta yang berasal dari luar kemampuan debitur. Faktor-faktor yang diduga sebagai penyebab kredit macet pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) adalah faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern merupakan faktor yang menyebabkan kredit macet yang berasal dari pihak dalam lembaga keuangan (LPD), sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang menyebabkan kredit macet yang berasal dari luar lembaga keuangan (LPD). Perbarindo (2005) menyatakan bahwa faktor penyebab terjadinya kredit macet dari internal bank, debitur, dan eksternal atau alam. Faktor kredit macet yang berasal dari internal bank antara lain (1) kelemahan dalam menganalisa kredit (2) kurangnya pengawasan kredit (3) kelemahan sumber daya manusia. Faktor penyebab kredit macet yang berasal dari debitur antara lain (1) kelemahan karakter debitur (2) kelemahan kemampuan debitur (3) debitur mengalami musibah (4) kecerobohan debitur yang ditandai dengan adanya penyimpangan penggunaan kredit, dan kurang cakap dalam mengelola uang. Berdasarkan data laporan keuangan yang diperoleh dari kantor LP LPD Kabupaten Buleleng dari 169 LPD yang ada di Kabupaten Buleleng masih terdapat 15 LPD yang mengalami kredit macet. Pada tahun 2011 jumlah total kredit macet sebesar Rp Tahun 2012 sebesar Rp Tahun 2013 sebesar Rp Hal ini menunjukkan adanya peningkatan jumlah kredit macet tiap tahunnya, agar kondisi ini tidak terus berlanjut sampai pada kebangkrutan, maka perlu ditemukan faktor-faktor penyebab terjadinya kredit macet sesuai dengan kasus yang dialami LPD sehingga dapat ditemukan solusi untuk menyelesaikan permasalahan ini. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Wardani dan Windartini. Penelitian yang dilakukan Wardani (2013) menunjukkan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi kredit macet pada LPD di Kecamatan Susut Kabupaten Bangli adalah faktor intern dan faktor ekstern, dan faktor yang paling dominan mempengaruhi kredit macet pada LPD di Kecamatan Susut Kabupaten Bangli adalah faktor intern.. Penelitian yang dilakukan Windartini (2014) mengenai Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kredit Macet Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Di Kecamatan Denpasar Timur Periode membuktikan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kredit macet pada LPD di Kecamatan Denpasar Timur Periode adalah faktor intern dan faktor ekstern, dan faktor yang paling dominan mempengaruhi kredit macet pada LPD di Kecamatan Denpasar Timur Periode adalah faktor intern yaitu kurangnya pengawasan kredit. Berdasarkan latar belakang dan kajian teori yang telah dipaparkan maka

4 pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu (1) Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kredit macet pada LPD yang ada di Kabupaten Buleleng? (2) Faktor apa yang paling dominan menyebabkan terjadinya kredit macet pada LPD di Kabupaten Buleleng? Berdasarkan pemaparan di atas tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kredit macet pada LPD yang ada di Kabupaten Buleleng (2) Faktor yang paling dominan menyebabkan terjadinya kredit macet pada LPD di Kabupaten Buleleng METODE PENELITIAN Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Buleleng. Populasi dalam penelitian ini yaitu Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang ada di Kabupaten Buleleng yang terdiri dari 15 LPD, sedangkan sampelnya berjumlah 110 orang yang terdiri dari pegawai dan nasabah LPD yang mengalami kredit macet. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Pemilihan sampel menggunakan metode simple random sampling. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer berupa skor hasil kuisioner yang diperoleh dalam survei dengan menggunakan kuisioner terstruktur yang diberikan kepada pegawai dan nasabah yang menjadi responden, sedangkan data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari dokumen yang terarsip oleh pihak LPD. Pengujian instrumen pada penelitian ini diuji dengan uji validitas dan uji reliabel. Uji Validitas disini menggunakan pendekatan rumus Pearson Product- Moment Corelation Coefisient dengan persyaratan minimal data interval maka data ordinal yang diperoleh ditingkatkan pengukurannya menjadi data interval dengan menggunakan method of succesive interval sebelum melaksanakan pengujian. Dalam penelitian ini, digunakan teknik analisis Koefisien Korelasi Product Moment Pearson untuk menguji tingkat validitas instrumen dengan rumus sebagai berikut (Husein Umar 2005:133). Dimana: r = koefisien korelasi x = nilai indikator variabel y = nilai total variabel n = jumlah data (responden atau sample) (1) Untuk menguji keberartian koefisien rxy valid atau tidak valid akan digunakan uji t, yang dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel. Menurut Husein Umar (2005:134) dimana thitung akan dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut. (2) R merupakan koefisien korelasi Pearson dan db adalah derajat bebas. Keputusan pengujian validitas instrumen menggunakan taraf signifikansi yaitu 5%. Pengujian reliabilitas instrument secara internal dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi menjadi dua bagian yaitu ganjil dan genap, kemudian ditotal, selanjutnya dicari korelasinya dan berikutnya dianalisis menggunakan rumus koefisien korelasi Spearman Brown rumusnya sebagai berikut (Sugiyono 1998:104). (3) Keterangan : reliabilitas internal seluruh instrument koefisien koreasi pearson antara belahan genap dan ganjil Sedangkan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis faktor. Dimana analisis faktor merupakan teknik analisis statistika yang bertujuan menerangkan struktur hubungan di antara variabel-variabel yang teramati dengan jalan membangkitkan beberapa faktor atau komponen atau variabel yang jumlahnya lebih sedikit dari sejumlah variabel asalnya. HASIL DAN PEMBAHASAN

5 Responden dalam penelitian ini adalah pegawai dan nasabah Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang terdiri dari lima belas LPD di Kabupaten Buleleng yang mengalami kredit macet. Kuesioner yang disebar berjumlah 110 kuesioner, dan jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 110 kuesioner maka tingkat pengembalian kuesioner mencapai 100%. Dengan artian bahwa semua kuesioner kembali dan tidak ada yang gugur. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah faktor-faktor yang menyebabkan kredit macet yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern terdiri dari dari empat dimensi yaitu kelemahan analisa kredit, kelemahan prosedur pemberian kredit, kelemahan sumber daya manusia, kurangnya pengawasan pemberian kredit. Sedangkan faktor ekstern terdiri dari kelemahan karakter debitur, kelemahan kemampuan debitur, penyalahgunaan kredit, dan musibah. Dalam penelitian ini untuk mengukur kecukupan sampel, maka yang digunakan adalah koefisien Kaiser-Meyer-Olkin (KMO). Berikut uji koefisien Kaiser-Meyer- Olkin (KMO) bisa dilihat dalam Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Hasil Uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) and Bartlett's KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy Bartlett's Test of Sphericity Sumber : data diolah, 2015 Approx. Chi-Square Df Sig Koefisien Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebesar 0,619 dapat dijelaskan bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian ini sudah bisa dilakukan untuk dianalisis menggunakan analisis faktor. Dilihat dari pengujian Barlett s Test of Spheriycity menunjukkan hasil yang signifikan dengan approximation Chi-Squre = 68,001, Df = 28 dan Sig. =0,001 Dari hasil pengujian Kaiser-Meyer- Olkin (KMO) dan Barlett s Test of Spheriycity di atas, maka dimensi atau faktor yang mempengaruhi kredit macet bisa dilakukan dengan memilih parameter akar karakteristik terkecil (eigenvalue) > 1. Berikut tabel uji variance exsplained bisa dilihat dalam Tabel 3. pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kabupaten Buleleng telah bisa dilakukan karena sudah memenuhi syarat. Berikutnya dilakukan ekstraksi faktor agar faktor yang mempengaruhi atau menjelaskan kredit macet pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kabupaten Buleleng bisa ditentukkan. Dari hasil total persentase varians masing-masing faktor utama tersebut, sehingga mampu menjelaskan ekstraksi faktor. Selain total persentase varians, untuk menentukkan faktor yang mempengaruhi kredit macet

6 Tabel 2. Hasil uji variance exsplained Componen Total Initial Eigenvalues % of Varian ce Cumulati ve % Extraction Sums of Squared Loadings Total % of Cumu Varia lative nce % Rotation Sums of Squared Loadings Total % of Cum Varian ulativ ce e % Sumber : data diolah, 2015 Berdasarkan tabel hasil uji variance exsplained diatas, maka untuk mengetahui faktor yang memiliki eigenvalue > 1 dari total variance exsplained bahwa ada dua faktor yang mempunyai eigenvalue > 1 yang masing-masing mempunyai percentage of variance sebesar 26,338% dan 25,559%, sehingga total percentage of variance dua faktor tersebut adalah sebesar 51,897%. Dengan kata lain dua faktor tersebut yaitu faktor intern dan faktor ekstern mampu menjelaskan pengaruhnya sebesar % terhadap kredit macet atau % variasi dimensi atau faktor kredit macet yang tidak tergambarkan oleh faktor tersebut. Tabel componet matrix digunakan untuk mendistribusikan variabel-variabel yang telah diekstrak ke dalam faktor yang telah terbentuk berdasarkan factor loadingnya. Variabel dimasukkan dalam faktor yang memiliki factor loading terbesar. Untuk mempermudah menginterpretasikan, kemudian dilakukan rotasi faktor. Setelah melakukan proses rotasi, rotated component matrix menunjukkan bahwa distribusi variabel-variabel yang telah diekstrak ke dalam faktor yang telah terbentuk berdasarkan factor loadingnya. Nilai factor loading dimungkinkan berubah setelah mengalami rotasi. Factor loading menggambarkan tingkat keeratan suatu variabel terhadap variabel yang terbentuk. Semakin besar jumlah nilai factor loadingnya maka semakin nyata variabel tersebut dapat dimasukkan dalam salah satu faktornya, begitu juga sebaliknya. seperti Tabel 3. rotated component matrix dibawah ini. Tabel 3. Faktor/dimensi Penyebab Terjadinya Kredit Macet Pada LPD di Kabupaten Buleleng Dimensi/Faktor Kredit Macet Varimax rotation 1 2 Faktor Intern Kelemahan Analisa Kredit 0,805 - Kelemahan Prosedur Pemberian Kredit Kelemahan Sumber Daya Manusia Kurangnya Pengawasan Pemberian Kredit

7 Faktor Ekstern Kelemahan Karakter Debitur Kelemahan Kemampuan Debitur Penyalahgunaan Kredit Musibah Sumber : data diolah, 2015 Berdasarkan tabel hasil rotated component matrix diatas, dapat diuraikan, terlebih dahulu pada faktor intern terlihat bahwa masing-masing dimensi memiliki nilai varimax rotation yang berbeda artinya dengan nilai yang dimiliki, maka masingmasing dimensi faktor intern mampu menyebabkan atau menjelaskan terjadinya kredit macet pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kabupaten Buleleng. Dimana, nilai varimax rotation sebesar 0,805 yaitu dimensi kelemahan analisa kredit merupakan faktor yang paling dominan menyebbkan terjadinya kredit macet. Penjelasan untuk faktor ekstern terlihat pula semua dimensi memiliki nilai varimax rotation yang berbeda artinya dengan nilai yang dimiliki, maka masingmasing dimensi faktor ekstern mampu mempengaruhi atau menyebabkan menerapkan prinsip 5C, jangka waktu penentuan kredit yang tidak sesuai, data yang digunakan tidak akurat, kesepakatan kredit terlalu tinggi, dan adanya penyimpangan penggunaan kredit dapat juga menyebabkan terjadinya kredit macet (2) Kelemahan Prosedur Pemberian Kredit dengan varimax rotation sebesar dapat menyebabkan terjadinya kredit macet di Lembaga Perkreditan desa (LPD). Hal ini disebabkan karena adanya tahapan, proses pemberian kredit yang tidak sesuai dengan prosedur standar dalam pemberian kredit kepada nasabah atau debitur. Tahapantahapan yang dimaksud seperti thapan pengajuan kredit, penyelidikan berkas, wawancara, kunjungan jaminan, keputusan kredit, serta penandatanganan perjanjian terjadinya kredit macet pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kabupaten Buleleng. Salah satu dari dimensi faktor ekstern yang mempunyai nilai varimax rotation paling tinggi sebesar 0,779 yaitu dimensi kelemahan karakter debitur. Faktor-faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Kredit Macet Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kabupaten Buleleng Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kredit macet dengan masingmasing dimensinya yaitu faktor Intern dengan empat dimensi (1) kelemahan analisa kredit dengan varimax rotation sebesar 0,805 menyebabkan terjadinya kredit macet karena kesalahan dalam melakukan analisis kredit, tidak kredit (3) Kelemahan Sumber Daya Manusia dengan varimax rotation sebesar merupakan faktor atau dimensi yang memiliki peranan penting bagi para pegawai Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dalam melaksanakan tugasnya. Rendahnya wawasan, pengalaman, pengetahuan di bidang perkreditan dan terbatasnya tenaga professional di bidang perkreditan yang ada di Lembaga Perkreditan Desa (LPD) akan sangat berpengaruh bagi pihak LPD dalam melakukan penyelamatan kredit. (4) Kurangnya Pengawasan Pemberian Kredit dengan varimax rotation sebesar yang dilakukan oleh pihak LPD dapat menyebabkan terjadinya kredit macet. Tidak dilakukannya pengawasan, pembinaan, dan pemantauan secara

8 kontinyu atau berkelanjutan, terbatasnya data dan informasi yang berkaitan dengan penyelamatan kredit dapat merugikan pihak LPD. Hal itu dikatakan merugikan karena kredit yang diberikan kepada nasabah atau debitur kemungkinan digunakan untuk kegiatan yang tidak penting dan tidak sesuai dengan kebutuhan. Hal inilah yang dapat memicu terjadinya kredit macet. Berikut penjelasan faktor ekstern dengan empat dimensi yang menyebabkan terjadinya kredit macet (1) Kelemahan Karakter Debitur dengan varimax rotation sebesar dimana debitur memiliki karakter atau sifat yang berbeda antar satu dengan yang lainnya, dalam hal ini karakter debitur sangat mempengaruhi terjadinya kredit macet. Seorang debitur seringkali sengaja tidak melunasi pinjamannya meskipun sebenarnya dia mampu untuk melunasinya, dia memilih bersifat tidak perduli, sulit dihubungi, tidak mau datang, serta tidak melengkapkan jaminan. Selain itu banyaknya hutang yang ditanggung oleh debitur dibandingkan dengan jumlah penghasilan yang dimiliki menjadi suatu permasalahan bagi debitur, hal ini mempengaruhi kemampuan debitur dalam melunasi kredit. Debitur seringkali terlambat dalam membayar bunga dan pinjaman kredit, hal ini tentunya sangat merugikan pihak LPD (2) Kelemahan Kemampuan Debitur dengan varimax rotation sebesar menyebabkan terjadinya kredit macet pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) disebabkan karena kegagalan debitur dalam mengelola usaha, pekerjaan debitur yang tidak tetap, serta kurangnya pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki debitur akan mempengaruhi kemampuan debitur dalam memperoleh penghasilan untuk membiayai kebutuhan hidup dan melunasi kredit LPD (3) Penyalahgunaan Kredit dengan varimax rotation sebesar 0,618 menyebabkan terjadinya kredit macet pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) karena terjadinya penyimpangan penggunaan kredit yang dilakukan oleh debitur. Debitur tidak cakap dalam mengelola uang dan kurangnya pengelolaan administrasi pembukuan debitur (4) Musibah dengan varimax rotation sebesar 0,583 menyebabkan terjadinya kredit macet karena debitur mengalami hal-hal yang tak terduga atau diluar batas kemampuannya seperti debitur mengalami kematian secara tiba-tiba, debitur sakit keras, debitur mengalami musibah banjir dan kebakaran sehingga debitur tidak mampu melunasi kreditnya lagi. Hal-hal tersebut tentunya dapat menghambat kemampuan debitur dalam melunasi kredit. Faktor Yang Paling Dominan Menyebabkan Terjadinya Kredit Macet Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kabupaten Buleleng Berdasarkan pengujian hipotesis konseptual, untuk menentukan dimensi atau faktor kredit macet yang paling mendominasi atau dominan pada faktor atau komponen utama, maka akan digunakan parameter koefisien varimax rotation dari dimensi atau faktor kredit macet yang paling mendekati +1 atau mendekati -1. Nilai yang mendekati +1 biasanya diwakili oleh nilai 0,5 sedangkan nilai yang mendekati -1 biasanya diwakili oleh -0,5. Dari hasil rotasi terhadap faktor matriks, maka faktor yang paling mendominasi pada kedua komponen utama yang terbentuk, yaitu sebagai berikut : Faktor Intern dengan nilai varimax explained sebesar 26,338 dengan nilai varimax rotation sebesar 0,805. Artinya bahwa kejelasan asosiasi dari dimensi kredit macet, yaitu kelemahan analisa kredit yang mendominasi pada faktor 1 sebesar 0,805. Dimensi kelemahan analisa kredit dominan menyebabkan terjadinya kredit macet pada LPD di Kabupaten Buleleng disebabkan karena kurangnya penerapan konsep analisa kredit yang dikenal dengan istilah 5C yang menyangkut jangka waktu penentuan kredit yang tidak sesuai, data yang digunakan tidak akurat, kesepakatan kredit terlalu tinggi, dan adanya penyimpangan penggunaan kredit. Faktor Ekstern dengan nilai varimax explained sebesar 25,559 dengan nilai varimax rotation sebesar 0,779 Artinya bahwa kejelasan asosiasi dari dimensi kredit macet, yaitu kelemahan karakter debitur yang mendominasi pada faktor 2 sebesar 0,779. Dalam proses melunasi

9 kredit atau pinjamannya seorang debitur seringkali bersifat tidak perduli, sulit dihubungi, tidak mau datang, serta tidak melengkapkan jaminan. Hal ini tentunya akan sangat merugikan pihak LPD sehingga menyebabkan terjadinya kredit macet. Selain itu banyaknya hutang yang ditanggung oleh debitur dibandingkan dengan jumlah penghasilan yang dimiliki menjadi suatu permasalahan bagi debitur, hal ini mempengaruhi kemampuan debitur dalam melunasi kredit. Jadi faktor yang paling dominan menyebabkan terjadinya kredit macet pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kabupaten Buleleng adalah faktor intern dengan varianced explained sebesar 26,338 yang meliputi kelemahan analisa kredit dengan nilai varimax rotation sebesar 0,805. Dari hasil penelitian dengan menggunakan analisis faktor, memberikan hasil bahwa dalam upaya meminimalisir atau mengurangi terjadinya kredit macet pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kabupaten Buleleng, terdapat dua dimensi yang perlu diberikan perhatian lebih oleh Ketua Lembaga Perkreditan Desa (LPD) diantaranya kelemahan analisa kredit dan kelemahan karakter debitur. Kedua dimensi tersebut harus mendapat perhatian khusus karena kedua dimensi tersebut yang paling dominan menyebabkan terjadinya kredit macet pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kabupaten Buleleng. Oleh karena itu pihak LPD dalam memberikan pinjaman atau kredit kepada debitur hendaknya melakukan analisa terlebih dahulu secara lebih mendalam terkait akurasi atau kebenaran data permohonan kredit yang diberikan debitur saat pengajuan kredit. Pihak LPD juga harus menganalisa jangka waktu pelunasan kredit dengan jumlah kredit yang akan diberikan kepada debitur agar nantinya tidak terjadi penyimpangan penggunaan kredit oleh debitur. Selain itu dalam proses pemberian kredit pihak LPD juga harus lebih mengenal asal-usul dan karakter dari debitur yang bersangkutan, karena bagaimanapun karakter atau sifat yang dimiliki oleh debitur sangat mempengaruhi debitur tersebut dalam melunasi pinjamannya. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian mampu mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa faktor intern dengan empat dimensi dan faktor ekstern dengan empat dimensi yang menyebabkan terjadinya kredit macet. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dapat ditarik simpulan pertama, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kredit macet pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kabupaten Buleleng yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern yaitu : (1) Kelemahan Analisa Kredit dengan factor loading sebesar 0,805 (2) Kelemahan Prosedur Pemberian Kredit dengan factor loading sebesar 0,686 (3) Kelemahan Sumber Daya Manusia dengan factor loading sebesar 0,512 (4) Kurangnya Pengawasan Pemberian Kredit dengan factor loading sebesar 0,693. Sedangkan faktor ekstern yaitu (1) Kelemahan Karakter Debitur dengan factor loading sebesar 0,779 (2) Kelemahan Kemampuan Debitur dengan factor loading sebesar 0,647 (3) Penyalahgunaan Kredit dengan factor loading sebesar 0,618 (4) Musibah dengan factor loading sebesar 0,583 Simpulan kedua, faktor yang paling dominan menyebabkan terjadinya kredit macet pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kabupaten Buleleng adalah berasal dari faktor intern dengan variance explained sebesar 26,338 yang meliputi kelemahan analisa kredit dengan nilai varimax rotation sebesar 0,805. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diajukan beberapa saran bahwa untuk menekan ataupun meminimalisir terjadinya kredit macet, maka pihak Lembaga Perkreditan Desa (LPD) hendaknya lebih memperhatikan penerapan prinsip 5C (character, capacity, capital, collateral, dan condition) secara baik dan benar terhadap calon debitur. Selain itu Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Kabupaten Buleleng hendaknya lebih memberikan perhatian secara khusus terhadap faktor intern yaitu kelemahan analisa kredit dan

10 faktor ekstern yakni kelemahan karakter debitur karena kedua faktor tersebut merupakan faktor yang paling dominan yang menyebabkan terjadinya kredit macet. Penelitian ini hanya menggunakan Faktor Intern dan ekstern dengan emapt dimensi sehingga bisa ditambah menggunakan faktor-faktor dan dimensi lain yang dapat menyebabkan terjadinya kredit macet. Windartini, Triana Analisis Faktorfaktor Yang Mempengaruhi Kredit Macet Pada Lembaga Perkreditan Desa Di Kecamatan Denpasar Timur Periode Bali : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan ganesha DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Faisal Manajemen Perbankan. Malang : UMM Djuhmana,Muhammad.2000.Hukum Perbankan Di Indonesia. Bandung: PT.Citra Aditya Bakti Perbarindo Strategi Penyelesaian Kredit Bermasalah. Bali: Tim Pelatih Perbarindo. Rivai, Veithzal Credit Management Handbokk. Jakarta : PT Rajagrafindo Sinungan, Muchdarsyah Dasardasar dan Teknik Management Kredit. Jakarta:Bumi Aksara. Susilo, Sri. Bank dan Lembaga Perkreditan Lainnya. Jakarta : Salemba Empat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.(1998).Jakarta. Kelima. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Wardani, Tuti Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kredit Macet Pada Lembaga Perkreditan Desa Di Kecamatan Susut Kabupaten Bangli. Bali : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan ganesha

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT MACET PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) KECAMATAN DENPASAR TIMUR Periode 2010 sampai dengan 2012

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT MACET PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) KECAMATAN DENPASAR TIMUR Periode 2010 sampai dengan 2012 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT MACET PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) KECAMATAN DENPASAR TIMUR Periode 2010 sampai dengan 2012 1 Komang Triana Windartini, 1 Lucy Sri Musmini, 2 Anantawikrama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan pada PT. Rezeki Supermarketing sebuah perusahaan retail tradisional yang terletak di Jakarta, dengan mengambil

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas Pendahuluan 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas Tujuan 0 Tujuan utama: 0 Menjelaskan struktur hubungan di antara banyak variabel dalam bentuk faktor/variabel

Lebih terperinci

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi Pegawai Negeri Niaga Artha Sari Singaraja

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi Pegawai Negeri Niaga Artha Sari Singaraja Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi Pegawai Negeri Niaga Artha Sari Singaraja Ade Dharma Putra1, Made Artana1, Luh Indrayani2 Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN LAMPIRAN 64 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN Kuisioner ini digunakan sebagai bahan untuk penyusunan skripsi dengan judul : Analisis Proses Pengambilan Keputusan Produk Kredit Cepat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Dalam gambaran umum responden penelitian ini dijelaskan mengenai profil umum responden yaitu, pekerjaan responden, usia responden, jenis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Langkah pertama yang dilakukan terhadap data hasil survei adalah melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap alat ukur yaitu kuesioner. Hal ini dilakukan untuk memperoleh

Lebih terperinci

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS Ai Nurhayat, S.Si.,MT. Jurusan Teknik Industri Sekolah tinggi Teknologi Bandung ABSTRAK Pada tahun 2017 telah terjadi kenaikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji

BAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji BAB IV ANALISIS DATA A. Penjelasan Penelitian Pada bab empat ini akan dilakukan pembahasan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian deskriptif komparatif.

Lebih terperinci

Lampiran 1 Tabel frekuensi responden. Valid Percent. Frequenc y Percent

Lampiran 1 Tabel frekuensi responden. Valid Percent. Frequenc y Percent 105 Lampiran 1 Tabel frekuensi responden Umur Gender Frequenc y 2.00 15 13.0 13.0 13.0 3.00 31 27.0 27.0 40.0 4.00 69 60.0 60.0 100.0 Frequenc y 1.00 63 54.8 54.8 54.8 2.00 52 45.2 45.2 100.0 Pekerjaan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN APLIKASI ANALISIS FAKTOR DENGAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN MAXIMUM LIKELIHOOD DALAM FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI USIA 0-6 BULAN

Lebih terperinci

Penelitian menggunakan alat ukur berupa kuesioner, dengan penilaian 6 tingkat dengan norma sebagai berikut:

Penelitian menggunakan alat ukur berupa kuesioner, dengan penilaian 6 tingkat dengan norma sebagai berikut: Lampiran 1. Pengolahan data statistik Survei dilakukan kepada para karyawan di kantor pos pasar baru, dengan sampel sebanyak 50 karyawan. Kantor ini dipilih karena tidak hanya merupakan kantor cabang saja,

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Neril Harnanik Yuniati, Christiono Utomo Program Studi Magister Manajemen Proyek Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN 1) Nurul Afida 2) Edy Sulistiyawan 1) S1 Program Statistika, FMIPA, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2) Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan kepada 47 orang guru BK SLTA (5, SMA, 1 MA, dan 9 SMK) di Salatiga, seperti yang dapat dilihat dalam tabel 4.1 di bawah

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR 1. Latar Belakang Analisis faktor adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk mereduksi faktor-faktor yang mempengaruhi suatu variabel menjadi beberapa set

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar menerangkan bahwa: ditambahkan hal-hal lain jika di anggap perlu.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar menerangkan bahwa: ditambahkan hal-hal lain jika di anggap perlu. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Husein Umar menerangkan bahwa: Objek Penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi obyek penelitian. Juga di mana dan kapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Pada penelitian ini kuesioner yang terkumpul jumlahnya sudah sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada penelitian

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY LEMBAR KERJA Topik: Uji Validitas dengan Analisis Faktor Tujuan: Untuk menguji tingkat validitas konstruk seperangkat instrumen, kuesioner atau angket Contoh Masalah: Apakah butir-butir yang dikembangkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Table Frekuensi Responden. pendidikan. gender. Valid Percent. Cumulative. Cumulative. Percent. Frequency Percent.

Lampiran 1. Table Frekuensi Responden. pendidikan. gender. Valid Percent. Cumulative. Cumulative. Percent. Frequency Percent. 90 Lampiran 1 Table Frekuensi Responden gender pendidikan Frequency Valid Frequency Valid Valid LAKI-LAKI 14 16.5 16.5 16.5 PEREMPUAN 71 83.5 83.5 100.0 Valid SMP 4 4.7 4.7 4.7 SMA 70 82.4 82.4 87.1 S-1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat SMK Negeri Pasirian Perkembangan zaman era global yang sangat pesat dewasa ini sangat berpengaruh pada pola pikir

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR

ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR Analisis factor digunakan untuk menemukan hubungan sejumlah variable yang bersifat independent dengan yang lain Analisis Faktor merupakan teknik untuk mengkombinasikan pertanyaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam 33 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian dan pengukuran yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang dengan cepat, sumber-sumber dana diperlukan untuk membiayai usaha tersebut. Salah

Lebih terperinci

Lampiran 1.Kuesioner Penelitian

Lampiran 1.Kuesioner Penelitian Lampiran 1.Kuesioner Penelitian UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS EKONOMI/JURUSAN AKUNTANSI PENGANTAR Dalam rangka penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian explanatory atau penelitian tingkat penjelasan. Berdasarkan jenis penelitian explanatory

Lebih terperinci

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Umum Didalam pengumpulan data yang disebarkan melalui kuesioner terdapat dua bagian pertanyaan yang berbeda. Bagian pertama yaitu pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual English First Bogor adalah lembaga kursus bahasa Inggris yang menggunakan tenaga pengajar penutur asli bahasa Inggris, memiliki jadwal kursus

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI DINAS PU. BINA MARGA KABUPATEN SUMENEP

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI DINAS PU. BINA MARGA KABUPATEN SUMENEP FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI DINAS PU. BINA MARGA KABUPATEN SUMENEP Dwi Deshariyanto 1, Email : pehati@yahoo.com Subaidillah Fansuri 2 Email : fadil_sf@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun profile responden yang dibagi kedalam beberapa macam, yakni berdasarkan: 1. Nama pusat kebugaran langganan responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah konsumen di kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL

BAB IV ANALISIS HASIL BAB IV ANALISIS HASIL A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil yang telah diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. wajah yang dibeli di Larissa Aesthetic Center Semarang, Selain itu juga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. wajah yang dibeli di Larissa Aesthetic Center Semarang, Selain itu juga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Data responden yang telah diperoleh dari kuesioner akan dibagi berdasarkan usia, jenis kelamin responden, status pekerjaan, jasa perawatan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor tepatnya terletak di Jalan Pemuda No. 7 Bogor. Waktu penelitian adalah bulan April-Juni 2011

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Gatherinc Café & Bistro telah berdiri sejak tanggal 6 December 2016. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kualitas Pelayanan Jaminan Kesehatan Bali Mandara

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kualitas Pelayanan Jaminan Kesehatan Bali Mandara Jurnal Matematika Vol. 4 No. 1, Juni 2014. ISSN: 1693-1394 Faktor-faktor yang Memengaruhi Kualitas Pelayanan Jaminan Kesehatan Bali Mandara Made Susilawati Jurusan Matematika FMIPA Universitas Udayana

Lebih terperinci

(Studi Perbandingan pada LPD Desa Pakraman Dausa dan Bank BRI Unit Kintamani, Kec. Kintamani, Bangli, Bali) JURNAL ILMIAH.

(Studi Perbandingan pada LPD Desa Pakraman Dausa dan Bank BRI Unit Kintamani, Kec. Kintamani, Bangli, Bali) JURNAL ILMIAH. ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP POTENSI KREDIT BERMASALAH PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) DAN PT BANK BRI (PERSERO) TBK. DI KECAMATAN KINTAMANI (Studi Perbandingan pada

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Kepada Yth, Sdr/i Responden Di tempat Dengan hormat, Dalam rangka menyelesaikan Tugas Akhir, saya mahasiswi jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha mengadakan penelitian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Semakin banyaknya usaha restoran yang ada di Bogor menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Dalam persaingan yang ketat ini, Restoran Gurih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Unit Kegiatan Mahasiswa KSR-PMI Universitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Unit Kegiatan Mahasiswa KSR-PMI Universitas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Unit Kegiatan Mahasiswa KSR-PMI Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.Proses berdirinya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka pemikiran teoritis Kebudayaan yang semakin maju membuat gaya hidup manusia semakin berkembang. Kesadaran manusia akan pentingnya kesehatan mulai terlihat disamping

Lebih terperinci

PENGKAJIAN PENERAPAN 5S DI PT.CONBLOC INDOTAMA SURYA

PENGKAJIAN PENERAPAN 5S DI PT.CONBLOC INDOTAMA SURYA INDUSTRI INOVATIF Vol. 6, No. 1, Maret 2016: 26-30 PENGKAJIAN PENERAPAN 5S DI PT.CONBLOC INDOTAMA SURYA 1) Thomas Priyasmanu, 2) Ida Bagus Suardika, 3) Hanggana Raras Mumpuni 1,2,3) Prodi Teknik Industri,

Lebih terperinci

(2.1) keterangan: i = Banyaknya faktor yang terbentuk; (i=1,2,3,...,k)

(2.1) keterangan: i = Banyaknya faktor yang terbentuk; (i=1,2,3,...,k) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Faktor Menurut J. Supranto (2004), analisis faktor merupakan teknik statistika yang utamanya dipergunakan untuk mereduksi atau meringkas data dari variabel yang banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan, alat penggerak pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari pembangunan. Bank sebagai

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN. Berilah tanda Check List ( ) pada jawaban yang sesuai.

KUISIONER PENELITIAN. Berilah tanda Check List ( ) pada jawaban yang sesuai. LAMPIRAN 1 KUISIONER PENELITIAN Nama : Alamat : Usia : Jenis Kelamin : Pendidikan : Jabatan : Berilah tanda Check List ( ) pada jawaban yang sesuai. Keterangan: a. STS : Sangat tidak siap b. TS : Tidak

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. DAYA MUDA AGUNG MEDAN

PENGARUH KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. DAYA MUDA AGUNG MEDAN PENGARUH KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. DAYA MUDA AGUNG MEDAN Ahmad Saputra, S.E, M.M Dosen Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBBI Abstrak PT. Daya Muda Agung

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2. Data dan Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2. Data dan Metode Pengambilan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian Penelitian dilakukan terhadap pengunjung Daiji Raamen yang terletak di Jalan Pajajaran No. 7. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Achievement Goal Orientation dan Data Penunjang

Lampiran 1. Kuesioner Achievement Goal Orientation dan Data Penunjang Lampiran 1. Kuesioner Achievement Goal Orientation dan Data Penunjang KUESIOER ACHIEVEMET GOAL ORIETATIO Pernyataan-pernyataan berikut di bawah ini merupakan gambaran dirimu dalam belajar. Berikan jawabanmu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. = n-k dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah konstruk. apabila r hitung

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. = n-k dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah konstruk. apabila r hitung BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Penyajian Data 4.1.1 Uji itas dan Reliabilitas 4.1.1.1 Uji itas Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor atau butir pertanyaan dengan skor

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN)

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN) Saintia Matematika Vol. 1, No. 6 (2013), pp. 507 516. PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN) Juliarti Hardika,

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR MEMENGARUHI KEHAMILAN USIA MUDA DI KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN seluruh pertanyaan yang ada.

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR MEMENGARUHI KEHAMILAN USIA MUDA DI KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN seluruh pertanyaan yang ada. KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR MEMENGARUHI KEHAMILAN USIA MUDA DI KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2012 I. Petunjuk Pengisian : a. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan ibu untuk menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu jenis penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUASAN NASABAH PADA PD. BPR

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUASAN NASABAH PADA PD. BPR ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUASAN NASABAH PADA PD. BPR Nyoman Marina Zurriyah, Wayan Cipta, Nyoman Yulianthini Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia E-mail:

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Bank Syariah Mandiri didirikan pada tanggal 1 Nopember tahun 1999.

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Bank Syariah Mandiri didirikan pada tanggal 1 Nopember tahun 1999. BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 5.1.1 Gambaran umum Bank Syariah Mandiri Bank Syariah Mandiri didirikan pada tanggal 1 Nopember tahun 1999. Pendirian Bank Syariah Mandiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun sebagai penelitian deduktif yakni metode berpikir

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun sebagai penelitian deduktif yakni metode berpikir BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan sifat penelitian Penelitian ini disusun sebagai penelitian deduktif yakni metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan

Lebih terperinci

Togu P. Marpaung, Normalina Napitupulu, Rachmad Sitepu

Togu P. Marpaung, Normalina Napitupulu, Rachmad Sitepu Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 03 (2014), pp. 289 298. ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN MASYARAKAT KOTA MEDAN KE PERPUSTAKAAN UMUM KOTA MEDAN Togu P. Marpaung, Normalina Napitupulu,

Lebih terperinci

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5. HASIL DAN PEMBAHASAN 61 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Analisis Pada sub bab ini akan diuraikan hasil analisis data yang diperoleh dari pendapat responden melalui penyebaran kuesioner dan wawancara yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI Sebelum melaksanakan survei yang sebenarnya, peneliti terlebih dahulu melakukan uji pertanyaan kuesioner kepada empat responden yang dipilih berdasarkan tingkatan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT MACET PADA BANK PENGKREDITAN RAKYAT ARTHA PAMENANG WARUJAYENG SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT MACET PADA BANK PENGKREDITAN RAKYAT ARTHA PAMENANG WARUJAYENG SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT MACET PADA BANK PENGKREDITAN RAKYAT ARTHA PAMENANG WARUJAYENG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi ( S.E

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN. dalam penelitian. Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN. dalam penelitian. Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN 3.1 Objek Penelitian Objek Penelitian adalah proses yang mendasari pemilihan, pengolahan, dan penafsiran semua data yang berkaitan dengan apa yang menjadi objek di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kredit

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kredit BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kredit bermasalah pada Koperasi Pasar di Kota Bandung, banyak faktor yang mempengaruhi kredit

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI NON PERFOMANCE LOAN PADA BADAN USAHA MILIK DESA (Studi Kasus Pada BUM Desa Karya Sari Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng) 1 Kadek Asmita Rani 2 Nyoman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Penelitian ini ditujukan pada bank yang berada di Bandung Pusat dengan responden bersyarat yaitu seorang manajer bank. Dalam hal ini peneliti

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT DAN PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP NON PERFORMING LOAN (NPL) PADA KOPERASI PEMBATIKAN NASIONAL (KPN) SOLO

KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT DAN PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP NON PERFORMING LOAN (NPL) PADA KOPERASI PEMBATIKAN NASIONAL (KPN) SOLO KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT DAN PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP NON PERFORMING LOAN (NPL) PADA KOPERASI PEMBATIKAN NASIONAL (KPN) SOLO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat

Lebih terperinci

a. SD c. SMA b. SMP d. Perguruan Tinggi

a. SD c. SMA b. SMP d. Perguruan Tinggi 83 LAMPIRAN 1 Kuesioner Saya mahasiswa Universitas Esa Unggul sedang meneliti faktorfaktor yang menentukan keputusan konsumen dalam pembelian produk minyak kayu putih Cap Lang untuk menyusun skripsi kepentingan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat. Dengan Hormat,

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat. Dengan Hormat, 43 LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat Dengan Hormat, Sehubungan untuk menyelesaikan Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, saya ingin meminta bantuan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN DINI DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR

IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN DINI DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR Saintia Matematika Vol. 2, No. 1 (2014), pp. 1 11. IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN DINI DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR Aswin Bahar, Gim Tarigan, Pengarapen Bangun Abstrak. Pernikahan dini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Berdasarkan karakteristik masalah dalam penelitian ini maka desain penelitian menggunakan pengujian beda rata-rata. Di mana pengujian beda ratarata merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kredit

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kredit BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kredit 2.1.1 Pengertian Kredit Pengertian kredit secara umum, kredit adalah sesuatu yang mempunyai nilai ekonomis pada saat sekarang ini atas dasar kepercayaan sebagai pengganti

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN Perkenalkan, nama saya adalah Rizal Khadafi. Saya adalah mahasiswa S1 Ekstensi Jurusan Ilmu Komunikasi Periklanan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON 73 74 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON Lembar kuesioner ini diedarkan untuk mengukur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian dimulai tanggal 1 April 2016 sampai dengan tanggal 31 Juli 2016. 2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN DAN KESETIAAN PELANGGAN PADA PT. OVAL ENGINEERING INDONESIA

Kuesioner Penelitian PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN DAN KESETIAAN PELANGGAN PADA PT. OVAL ENGINEERING INDONESIA Kuesioner Penelitian PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN DAN KESETIAAN PELANGGAN PADA PT. OVAL ENGINEERING INDONESIA Bapak/Ibu/Saudara/i yang terhormat, Saya adalah mahasiswa sarjana Ilmu Manajemen,

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis dengan berbagai macam bidang usaha. Dalam menjalankan usahanya setiap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2000:11). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2000:11). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian deskriptif komparatif. Penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel

Lebih terperinci

PERSEPSI NASABAH PADA ASPEK 5C UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT PADA NASABAH PT. BPR NUSAMBA AMPEL CABANG SALATIGA. Ruwati dan Pandi Afandi

PERSEPSI NASABAH PADA ASPEK 5C UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT PADA NASABAH PT. BPR NUSAMBA AMPEL CABANG SALATIGA. Ruwati dan Pandi Afandi PERSEPSI NASABAH PADA ASPEK 5C UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT PADA NASABAH PT. BPR NUSAMBA AMPEL CABANG SALATIGA Ruwati dan Pandi Afandi Dosen Tetap STIE AMA Salatiga Abstrak Faktor 5 C menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memelihara kesinambungan pembangunan nasional guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Atas perhatian, bantuan dan dukungan Bapak/Ibu kami ucapkan terimakasih. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Wanita

KUESIONER PENELITIAN. Atas perhatian, bantuan dan dukungan Bapak/Ibu kami ucapkan terimakasih. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Wanita 88 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Lampiran : 1 (Kuesioner Penelitian) KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini hanya untuk kepentingan akademis dan dijamin kerahasiaannya, dimohon bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI SISWA DALAM MEMILIH SMP LABORATORIUM UNDIKSHA SINGARAJA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI SISWA DALAM MEMILIH SMP LABORATORIUM UNDIKSHA SINGARAJA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI SISWA DALAM MEMILIH SMP LABORATORIUM UNDIKSHA SINGARAJA Putu Ngurah Arya Darma Sugiartha Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Zaman sekarang internet merupakan kebutuhan bagi banyak orang. Di Indonesia jumlah pemakai internet mengalami peningkatan yang cukup besar setiap

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data Uji kualitas merupakan uji yang bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas.

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian Skripsi Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk Perawatan Tubuh Kendedes Princess Ritual

Kuesioner Penelitian Skripsi Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk Perawatan Tubuh Kendedes Princess Ritual LAMPIRAN Kuesioner Penelitian Skripsi Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk Perawatan Tubuh Kendedes Princess Ritual dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelian di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama: (boleh tidak diisi)

IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama: (boleh tidak diisi) LAMPIRAN A: KUISIONER Dengan Hormat, Terima kasih atas kesediaan Saudara/i untuk berpartisipasi untuk mengisi dan menjawab seluruh pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini. Penelitian ini digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum UMKM di Kota Malang UMKM merupakan suatu usaha yang potensial bagi perkembangan perekenomian di Indonesia sehingga dalam pelaksanaannya perlu dioptimalkan

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

STUDI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF 156 STUDI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF Budi Kurniawan 1, Ono Wiharna 2, Tatang Permana 3 Universitas Pendidikan Indonesia Jl.

Lebih terperinci

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis Faktor

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis Faktor JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 1 (1) 52-56 dapat diakses melalui http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN USAHA MIKRO DAN KECIL (STUDI PADA USAHA KERAJINAN INGKA DI DESA BULIAN, KEC.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN USAHA MIKRO DAN KECIL (STUDI PADA USAHA KERAJINAN INGKA DI DESA BULIAN, KEC. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN USAHA MIKRO DAN KECIL (STUDI PADA USAHA KERAJINAN INGKA DI DESA BULIAN, KEC. KUBUTAMBAHAN) Kadek Agus Suarmawan Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Untuk dapat melakukan penelitian ini, langkah awalnya adalah mengetahui visi dan misi serta tujuan yang ingin dicapai oleh BReAD Unit. BReAD

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS KARYAWAN PADA PT. PLASA TELKOM GROUP SINGARAJA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS KARYAWAN PADA PT. PLASA TELKOM GROUP SINGARAJA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS KARYAWAN PADA PT. PLASA TELKOM GROUP SINGARAJA Komang Sri Sutriniasih Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi pada Perusahaan Finance Se-

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi pada Perusahaan Finance Se- 6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi pada Perusahaan Finance Se- Kota Gorontalo, karena penulis menganggap bahwa

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 895

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 895 ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 895 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK CUSTOMER PERCEIVED VALUE PADA SIETE CAFE ANALYSIS OF FACTORS FORMING CUSTOMER PERCEIVED VALUE

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN JASA PEGADAIAN SYARIAH KANTOR CABANG PEGADAIAN SYARIAH (KCPS) DENPASAR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN JASA PEGADAIAN SYARIAH KANTOR CABANG PEGADAIAN SYARIAH (KCPS) DENPASAR FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN JASA PEGADAIAN SYARIAH KANTOR CABANG PEGADAIAN SYARIAH (KCPS) DENPASAR Siti Hadijah Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian suatu negara bisa dilihat dari minimalnya dua sisi, yaitu ciri perekonomian negara tersebut, seperti pertanian atau industri dengan sektor perbankan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Prioritas utama dalam pembangunan negara Indonesia yakni peningkatan kesejahteraan rakyat melalui mengembangkan perekonomian rakyat yang didukung pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1: KUESIONER Astrin Inggar Mayanita

LAMPIRAN 1: KUESIONER Astrin Inggar Mayanita LAMPIRAN 55 LAMPIRAN 1: KUESIONER Astrin Inggar Mayanita 11.30.0084 Saya mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Soegijapranata, saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang Analisis

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN DAN ANALISA DATA 4.1 PENDAHULUAN Seperti yang telah dijelaskan pada bab I, II dan III, maka penelitian ini bertujuan untuk menentukan kriteria yang paling berpengaruh dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 25 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Salah satu keanekaragaman yang tumbuh di masyarakat adalah keanekaragaman hasil karya seni. Batik merupakan salah satu produk hasil karya seni sekaligus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring berkembangnya kebutuhan masyarakat dalam mencapai suatu kebutuhan, maka terjadi peningkatan kebutuhan dari segi finansial. Untuk mendapatkan kebutuhan

Lebih terperinci