BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan percobaan 1.2 Dasar teori Pengertian spektrofotometri
|
|
- Hartono Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan percobaan Memahami prinsip analisa dengan menggunakan AAS Mampu mengoprasikan alat AAS Membuat kurva standar Menentuka konsentrasi atau kadar logam tertentu yang terdapat dalam sampel 1.2 Dasar teori Pengertian spektrofotometri Spektrofotometri merupakan suatu metode analisis kuantitatif yang pengukurannya berdasarkan banyaknya radiasi yang dihasilkan atau yang diserap oleh spesi atom atau molekul analit. Salah satu bagian dari spektrometri ialah Spektrometri Serapan Atom (SSA), merupakan metode analisis unsur secara kuantitatif yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas (Skoog et. al., 2000 di materi ajar panitian penyelenggara pelatihan instrumentasi analisa kimia Universitas Padjajaran, 2005) Sejarah SSA berkaitan erat dengan observasi sinar matahari. Pada tahun 1802 Wollaston menemukan garis hitam pada spektrum cahaya matahari yang kemudian diselidiki lebih lanjut oleh Fraunhofer pada tahun Brewster mengemukakan pandangan bahwa garis Fraunhofer ini diakibatkan oleh proses absorpsi pada atmoser matahari. Prinsip absorpsi ini kemudian mendasari Kirchhoff dan Bunsen untuk melakukan penelitian yang sistematis mengenai spektrum dari logam alkali dan alkali tanah. Kemudian Planck mengemukakan hukum kuantum dari absorpsi dan emisi suatu cahaya. Menurutnya, suatu atom hanya akan menyerap cahaya dengan panjang gelombang tertentu (frekwensi), atau dengan kata lain ia hanya akan mengambil dan melepas suatu jumlah energi tertentu, (ε = hv = hc/λ). Kelahiran SSA sendiri pada tahun 1955, ketika publikasi yang ditulis oleh Walsh dan Alkemade & Milatz muncul. Dalam publikasi ini SSA direkomendasikan sebagai metode analisis yang dapat diaplikasikan secara umum (Weltz, 1976 di materi ajar panitian penyelenggara pelatihan instrumentasi analisa kimia Universitas Padjajaran, 2005)
2 Apabila cahaya dengan panjang gelombang tertentu dilewatkan pada suatu sel yang mengandung atom-atom bebas yang bersangkutan maka sebagian cahaya tersebut akan diserap dan intensitas penyerapan akan berbanding lurus dengan banyaknya atom bebas logam yang berada dalam sel. Hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi diturunkan dari: 1. Hukum Lambert : bila suatu sumber sinar monokromatik melewati medium transparan, maka intensitas sinar yang diteruskan berkurang dengan bertambahnya ketebalan mediun yang mengasorbsi. 2. Hukum Beer : intensitas sinar yang diteruskan berkurang eksponensial dengan bertambahnya konsentrasi spesi yang menyerap sinar. Dari kedua hukum tersebut diperoleh suatu persamaan: Dimana : It = Io.e-(εbc), atau A = - Log It/Io = εbc Io = Intensitas sumber sinar It = Intensitas sinar yang diteruskan ε = Absortivitas molar b = Panjang medium c = Konsentrasi atom-atom yang menyerap sinar A = Absorbans. Dari persamaan di atas, dapat disimpulkan bahwa absorbansi cahaya berbanding lurus dengan konsentrasi atom (Day & Underwood, 1989 di materi ajar panitian penyelenggara pelatihan instrumentasi analisa kimia Universitas Padjajaran, 2005) Instrumentasi Spektrofotometri Serapan Atom Alat spektrofotometer serapan atom terdiri dari rangkaian dalam diagram skematik berikut: Gambar 2. Diagram Spektrometer Serapan Atom atau SSA (Rifain. M, 2011)
3 Keterangan : 1. Sumber sinar 2. Pemilah (Chopper) 3. Sumber Atomisasi 4. Monokromator 5. Detektor 6. Amplifier 7. Meter atau recorder Sumber cahaya Sumber cahaya yang digunakan dalam AAS ialah lampu katoda berongga (Hollow Cathode Lamp). Lampu ini terdiri dari suatu katoda dan anoda yang terletak dalam suatu silinder gelas berongga yang terbuat dari kwarsa. (Jamaludin Al.A, 2005). Anode Fill Gas Ne or Ar (1-5 torr) Socket Hollow Cathode Lamp Glass Envelope Gambar 3.Diagram skematik lampu katoda cekung (Khopkar, 1990). Pemilah (Chopper) Dimuka lampu katoda rongga terdapat komponen yang disebut baling baling (chopper), yang berfungsi mengatur frekuensi radiasi resonansi yang
4 dipancarkan dari lampu, sehingga energi radiasi ini oleh photomultiplier diubah menjadi energi listrik. Atomizer Dalam metode SSA, sebagaimana dalam metode spektrometri atomik yang lain, contoh harus diubah ke dalam bentuk uap atom. Proses pengubahan ini dikenal dengan istilah atomisasi, pada proses ini contoh diuapkan dan didekomposisi untuk membentuk atom dalam bentuk uap. Secara umum pembentukan atom bebas dalam keadaan gas melalui tahapan-tahapan sebagai berikut : a. Pengisatan pelarut, pada tahap ini pelarut akan teruapkan dan meninggalkan residu padat. b. Penguapan zat padat, zat padat ini terdisosiasi menjadi atom-atom penyusunnya yang mula-mula akan berada dalam keadaan dasar. c. Beberapa atom akan mengalami eksitasi ke tingkatan energi yang lebih tinggi dan akan mencapai kondisi dimana atom-atom tersebut mampu memancarkan energi. Terdapat 2 tahap utama yang terjadi dalam sel atom pada alat AAS dengan sistem atomisasi nyala, yaitu nebulisasi untuk menghasilkan suatu bentuk aerosol yang halus dari larutan contoh, dan disosiasi analit menjadi atom-atom bebas dalam keadaan gas Berdasarkan sumber panas yang digunakan maka terdapat 2 metode atomisasi yang dapat digunakan dalam spektrometri serapan atom, yaitu: 1) Atomisasi menggunakan nyala, digunakan gas pembakar untuk memperoleh energi kalor sehingga didapatkan atom bebas dalam keadaan gas. 2) Atomisasi tanpa nyala, digunakan energi listrik pada atomisasi tungku grafit. Untuk AAS dengan sistem atomisasi nyala digunakan campuran gas asetilen-n 2 O. (Materi ajar panitia penyelenggara pelatihan instrumentasi analisa kimia Universitas Padjajaran, 2005). Monokromator dan sistem optik Berkas cahaya dari lampu katoda berongga akan dilewatkan melalui cahaya sempit dan difokuskan menggunakan cermin menuju monokromator. Monokromator dalam alat AAS akan memisahkan, mengisolasi dan
5 mengontrol intensitas energi yang diteruskan ke detektor. Monokromator yang biasa digunakan ialah monokromator difraksi grating (Jamaludin Al.A, 2005). 1. Czerny-Turner monochromator (Grating Monochromator) Cahaya polikromatis masuk melalui entrance slit menuju collimating mirror dipantulkan sejajar kearah grating. Ketika berada di grating, sinar diuraikan sesuai panjang gelombang kemudian diteruskan oleh focusing mirror. Sinar kemudian keluar sebagai cahaya monokromatis melalui exit slit (Mulja, 1995). Gambar 4. Grating Monochromator Detekor Gambar 5. Phototube Detector Energi yang diteruskan dari sel atom harus diubah dalam bentuk sinyal listrik kemudian diperkuat dan diukur oleh suatu sistem pemproses data. Proses pengubahan ini dalam alat AAS dilakukan oleh detektor. Energi yang diteruskan dari sel atom harus diubah ke dalam bentuk sinyal listrik untuk kemudian diperkuat dan diukur oleh suatu sistem pemproses data. Proses pengubahan ini dalam alat SSA dilakukan oleh detektor. Detektor yang
6 biasa digunakan ialah tabung pengganda foton (photomultiplier tube), terdiri dari katoda yang dilapisi senyawa yang bersifat peka cahaya dan suatu anoda yang mampu mengumpulkan elektron. Ketika foton menumbuk katoda maka elektron akan dipancarkan, dan bergerak menuju anoda. Antara katoda dan anoda terdapat dinoda-dinoda yang mampu menggandakan elektron. Sehingga intensitas elektron yang sampai menuju anoda besar dan akhirnya dapat dibaca sebagai sinyal listrik. Untuk menambah kinerja alat maka digunakan suatu mikroprosesor, baik pada instrumen utama maupun pada alat bantu lain seperti autosampler (Jamaludin Al.A, 2005). Amplifier Sistem pengolah berfungsi untuk mengolah kuat arus dari detektor menjadi besaran daya serap atom transmisi yang selanjutnya diubah menjadi data dalam sistem pembacaan. Pembacaan Sistem pembacaan merupakan bagian yang menampilkan suatu angka atau gambar yang dapat dibaca oleh mata Diagram tingkat energi elektron pada atom Diagram energi level atom dapat berguna untuk memvisualisasikan struktur tingkat atom kompleks. Pada diagram energi level dapat dilihat jumlah energi yang harus dimiliki elektron pada suatu atom agar dapat berpindah dari tingkat energi yang satu ketingkat energi yang lain.
7 Gambar 1.1 Diagram energi level untuk Na dan Mg + Pada diagram energi atom dapat terlihat jumlah energi yang harus dimiliki elektron pada suatu atom agar dapat berpindah dari tingkat energi yang satu ke tingkat energi yang lain. Diagram ini terdiri dari angka yang tersusun vertical. Angka ini menunjukan energi dalam electron volt. Angka yang berada pada garis miring yang menunjukan panjang gelombang cahaya yang diserap atom. Nilai 0 ev merupakan energi yang dimiliki atom pada keadaan ground state. Letak ground state tiap atom berbeda-beda. Hal ini dapat diketahui dari konfigurasi elektron pada ground state. Misalkan ion Mg + yang memiliki nomor atom 12, elektronnya 11 sehingga konfigurasi elektronnya menjadi 1s 2, 2s 2, 2s 6, 3s 1, sama dengan konfigurasi pada atom Na. Dari konfigurasi ini dapat diketahui bahwa ground state pada atom Mg yaitu terletak pada sub kulit 3s karena elektron yang dapat tereksitasi hanya elektron pada sub kulit 3s saja. Untuk subkulit 3p, energi levelnya terpecah menjadi dua karena momen anguler momentumnya yang berbeda yaitu 2 P 1/2 dan 2 P 3/2. Jika dilihat dari diagram energi level antara Na dan Mg +, diagram energi levelnya dimulai dari 3s, karena 3s merupakan ground state dari Na dan Mg+. Berpindahnya elektron ke exited state yatitu contohnya 3p, Na dan Mg+ mempunyai selisih tingkat energi yang berbeda. Untuk Na berpindahnya elektron dari 3s ke 3p, selisih tingkat energinya sebesar 2 ev, sedangkan untuk Mg + berpindahnya elektron dari 3s ke 3p, selisih tingkat energinya sebesar 4 ev, sehingga panjang gelombangnya juga berbeda. Perbedaan inilah yang menyebabkan suatu unsur dapat dianalisa dengan Spektrometri Serapan Atom Gangguan dalam Spektrofotometri Serapan Atom Berbagai faktor dapat mempengaruhi pancaran nyala suatu unsur tertentu dan menyebabkan gangguan pada penetapan konsentrasi unsur. 1. Gangguan akibat pembentukan senyawa refraktori Gangguan ini dapat diakibatkan oleh reaksi antara analit dengan senyawa kimia, biasanya anion, yang ada dalam larutan sampel sehingga terbentuk senyawa yang tahan panas (refractory). Sebagai contoh fospat akan bereaksi dengan kalsium dalam nyala menghasilkan pirofospat (Ca 2 P 2 O 7 ). Hal ini menyebabkan absorpsi ataupun emisi atom kalsium dalam nyala
8 menjadi berkurang. Gangguan ini dapat diatasi dengan menambahkan stronsium klorida atau lanthanum nitrat ke dalam larutan. Kedua logam ini mudah bereaksi dengan fospat dibanding dengan kalsium sehingga reaksi antara kalsium dengan fospat dapat dicegah atau diminimalkan. Gangguan ini dapat juga dihindari dengan menambahkan EDTA berlebih. EDTA akan membentuk senyawa kompleks dengan kalsium, sehingga pembentukan senyawa refraktori dengan fospat dapat dihindari. Selanjutnya kompleks Ca- EDTA akan terdisosiasi dalam nyala menjadi atom netral Ca yang menyerap sinar. Gangguan yang lebih serius terjadi apabila unsur-unsur seperti: Al, Ti, Mo, V dan lain-lain bereaksi dengan O dan OH dalam nyala menghasilkan logam oksida dan hidroksida yang tahan panas. Gangguan ini hanya dapat diatasi dengan menaikkan temperatur nyala, sehingga nyala yang umum digunakan dalam kasus semacam ini adalah nitrous oksida-asetilen. 2. Gangguan ionisasi Gangguan ionisasi ini biasa terjadi pada unsur-unsur alkali tanah dan beberapa unsur yang lain. Karena unsur-unsur tersebut mudah terionisasi dalam nyala. Dalam analisis dengan SSA yang diukur adalah emisi dan serapan atom yang tak terionisasi. Oleh sebab itu dengan adanya atom-atom yang terionisasi dalam nyala akan mengakibatkan sinyal yang ditangkap detektor menjadi berkurang. Namun gangguan ini bukan gangguan yang sifatnya serius, karena hanya sensitivitas dan linearitasnya saja yang terganggu. Gangguan ini dapat diatasi dengan menambahkan unsur-unsur yang mudah terionisasi ke dalam sampel sehingga akan menahan proses ionisasi dari unsur yang dianalisa. 3. Gangguan fisik alat Gangguan fisik adalah semua parameter yang dapat mempengaruhi kecepatan sampel sampai ke nyala dan sempurnanya atomisasi. Parameter tersebut adalah kecepatan alir gas, berubahnya viskositas sampel akibat temperatur nyala. Gangguan ini biasanya diatasi dengan cara lebih sering membuat kalibrasi atau standarisasi (Mulja. M, 1995).
9 BAB II METODOLOGI 2.1 Alat dan bahan Alat yang digunakan 1. AAS Spectra AA Labu ukur 100 ml 3. Gelas kimia 4. Botol semprot Bahan yang digunakan 1. Sampel 2. Larutan HNO 3 3. Aquadest 2.2 Prosedur percobaan
10 2.2.1 Pebuatan larutan blanko 1. Memipet 10 ml HNO 3 kedalam labu ukur 100 ml 2. Mengencerkan dengan aquadest hingga tanda batas, kemudian mengocoknya hingga homogen Pembuatan larutan standar (0,5 ; 4 ; 8 ; 16 ; 22 ; 28) ppm 1. Memasukkan larutan Fe 100 ppm kedalam buret 2. Memasukkan 0,5 ml larutan Fe 100 ppm kedalam labu ukur 100 ml dengan menggunakan buret 3. Menambahkan aquadest hingga tanda batas 4. Mengulangi langkah ke-2 dan ke-3 dengan volume larutan Fe sebnyak 4 ml, 8ml, 16 ml, 22 ml dan 28 ml 5. Memasukkan masing-masing larutan standar kedalam botol dan beri label Pengoprasian AAS Spektra AA Membuka kran tabung gas asytilen (C 2 H 2 ) berlawanan dengan arah jarum jam 2. Menyambung semua aliran listrik 3. Membuka dan mengecek aliran udara dengan melihat tekanan 50 psig pada kompresor, tekanan asetylen 11 psig dan tekanan N 2 O 50 psig 4. Mengecek blower 5. Memasang lampu Hollow Katoda 6. Menghidupkan komputer dan spektrometer 7. Mengklik logo spektra AA 8. Mengklik work sheet 9. Mengklik New 10. Mengklik work sheet details, dengan mengisi form berikut ini Name : kelompok 2 III A Analyst : all of kelompok 2 Comment : Sampel : Mengklik ok 12. Mengklik Add methode dan memilih elemen Fe (elemen yang akan dianalisa) 13. Mengklik edit methode, dan mengisi form berikut Type/mode o Sampling mode : manual o Instrumen mode : absorban o Flame type and gas flow : air/acetylen o Air flow : 13,5 ml/menit o Acetylen flow : 2,00 ml/menit Measurement o Measurement mode : integration o Measurement time : 3 s o Read delay : 5 s o Calibration mode : concentration o Replication standart : 3 o Replication sampel : 3
11 Optical o Lamp position : 3 o Lamp current : 4,0 ma o Wave length : o Slit : 0,5 nm o Background concentration : BC Off Standart o Standart 1 : 0,5 ppm o Standart 2 : 4,0 ppm o Standart 3 : 8,0 ppm o Standart 4 : 16,0 ppm o Standart 5 : 22,0 ppm o Standart 6 : 28,0 ppm Mengklik ok Mengklik label dan mengisi nama sampel berikut o Larutan blanko rabu o 3 ppm rabu o 17 pmm rabu 14. Mengklik analyst 15. Mengklik optimize, akan muncul beberapa kotak Kotak unsur pilahan Fe yang diuji, mengklik ok Selanjutnya kolom dialog box (wr...), mengklik ok Selanjutnya muncul kolom analyst checklist, mengklik ok 16. Mengklik optimize lamp. Selanjutnya mencari % gain terendah untuk elemen Fe (kurang lebih 65) dengan memutar kedua tombol putaran yang terdapat dibagian belakang lampu 17. Mengklik rescale setiap indikator cahaya mencapai puncak atau batas tertinggi. Lakukan berulang-ulang hingga dapat % gain terendah 18. Mengklik optimize signal, kemudian menyalakan flame, dan mengecek selang 19. Mengklik instrument zero ketika selang terhubung dengan aquadest 20. Memindahkan selang kestandart terbesar, menggeser-geser burner head sampai diperoeh nilai absorbansi tertinggi 21. Mengembalikan selang ke aquadest, tunggu sinyal absorbansi turun, mengklik ok 22. Kemudian muncul kolom uji Fe, kemudian klik cancel (tidak melanjutkan optimize) 23. Mengklik start 24. Kemudian mengikuti perintah yang muncul, untuk dianalisa o Present insrtument zero (aquadest), mengklik ok o Present call zero (blanko), mengklik ok o Present standart 1-6, mengklik ok
12 o Present sampel 1,2, dan 3, mengklik ok o Setelah proses selesai, timbul bunyi dan kolom autorun complete, lalu mengklik ok BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
13 3.1 Data pengamatan Tabel Data Hasil Pembacaan No Sampel ID Reading Mean Conc Absorbans (mg/l) i SD %RSD 1 Call Zero 0,000 0,0058 0,0060 0,0055 0,0058 0,0003 4,5 2 Standar 1 0,500 0,0295 0,0293 0,0315 0,0301 0,0012 4,0 3 Standar 2 4,000 0,2769 0,2798 0,2804 0,2790 0,0019 0,7 4 Standar 3 8,000 0,8950 0,8704 0,8629 0,8761 0,0168 1,9 5 Standar 4 16,000 0,8017 0,7945 0,7960 0,7974 0,0038 0,5 6 Standar 5 22,000 0,9139 0,9001 0,9078 0,9073 0,0069 0,8 7 Standar 6 28,000 0,9563 0,9625 0,9602 0,9597 0,0031 0,3 Larutan 8 Blanko UNCAL 0,0034 0,0031 0,0038 0,0034 0, ,4 Rabu 9 3 ppm Rabu UNCAL 0,1814 0,1716 0,1714 0,1748 0,0057 3, ppm Rabu UNCAL 0,7139 0,7139 0,7157 0,7145 0,0010 0,1 3.2 Pembahasan Pada praktikum instrumentasi dengan alat analitiknya berupa AAS, memiliki beberapa tujuan yang harus dicapai, yaitu memahami prinsip analisa dengan menggunakan AAS, mampu mengoperasikan alat AAS, mampu mengoprasikan alat AAS, membuat kurva standar dan menentukan konsentrasi atau kadar logam tertentu yang terdapat dalam sampel. Tujuan pertama dalam praktikum AAS adalah memahami prinsip analisa dengan menggunakan AAS. Prinsip analisis dengan menggunakan AAS adalah penyerapan radiasi cahaya oleh atom. Oleh karena itu, sampel yang pada mulanya berbentuk cairan harus diatomkan terlebih dulu dengan mengg unakan suatu atomizer atau alat pengatoman ( pembuat atom) unsur pada sampel. Dalam hal ini digunakan nyala api dari pembakaran acetylene dan udara tekan N 2 O. Penyerapan energi radiasi oleh atom -atom yang berada pada tingkat energi dasar (ground state). Penyerapan energi tersebut menyebabkan tereksitasinya elektron dalam kulit atom ke tingkat energi yang lebih tinggi (excited state ). Pengurangan intensitas radiasi yang diberikan sebanding dengan jumlah atom pada tingkat energi dasar yang menyerap energi radiasi tersebut. Dengan mengukur intensitas radiasi yang diteruskan (transmitasi) atau mengukur intensitas
14 radiasi yang diserap (absorbansi) maka konsentrasi unsur di dalam cuplikan dapat ditentukan, dalam hal ini adalah unsur Fe. Sebagai sumber radiasi digunakan lampu katoda berongga (Hollow Catode Lamp). Dalam hal ini lampu yang digunakan harus sesuai dengan unsur yang akan dianalisis dalam sampel yaitu Fe. Penggunaan hollow catode lamp harus disesuaikan karena radiasi resonansi ini mempunyai panjang gelombang atau frekuensi yang karakteristik untuk setiap unsur. Sebelum hollow catode lamp digunakan untuk proses serapan maka harus disesuaikan terlebih dahulu atau cahaya atau sinar dari hollow catode lamp, dengan menggunakan kertas untuk ketepatan datangnya cahaya agar dalam berlangsungnya penyerapan lebih baik. Tujuan kedua adalah mampu mengoperasikan alat AAS, hal ini dapat dibuktikan pada bab 2 pada prosedur percobaan pengoperasiaan Spectra AA-220. Pada tujuan praktikum selanjutnya, yaitu membuat kurva standar. Kurva standar dibuat berdasarkan pada konsentrasi larutan standar melawan absorbansi (penyerapan cahaya oleh atom atom dari larutan standar yang diatomkan). Namun dalam hal ini titik pada standat 3 jauh dari titik-titik standar lainnya, jadi untuk titik standar 3 dihapuskan dari kurva standar. Dari kurva standar diperoleh persamaan y = -0,0013x 2 + 0,0699x + 0,006 Untuk tujuan praktikum yang terakhir adalah menentukan konsentrasi sampel. Metode pengukuran konsentrasi (analisa kuantitatif) yang digunakan dalam praktikum AAS ini adalah metode kurva kalibrasi standar. Dalam metode ini harus menggunakan larutan blangko. Dan larutan standar yang dibuat minimal 3. Kemudian dibuat grafik antara absorbansi melawan konsentrasi. Dari grafik tersebut, praktikan dapat menentukan konsentrasi sampel yang sudah diketahui absorbansinya dengan cara intrapolasi (regresi linier). Konsentrasi sampel tidak boleh lebih kecil dari detection limit, yaitu konsentrasi terkecil yang masih dapat di ukur oleh alat dimana toleransinya adalah %RSD yang tidak boleh lebih besar dari 10%. Dan juga tidak boleh lebih besar dari larutan standar tertinggi yang dibuat. Dari hasil percobaan, didapatkan konsentrasi : Sampel larutan blanko Rabu = Uncal
15 Sampel 3 ppm Rabu = Uncal Sampel 17 ppm Rabu = Uncal Hal ini mungkin dikarenakan salah satu sampel yaitu larutan blanko rabu memiliki nilai absorbansi lebih kecil dibanding dengan call zero. Dan mungkin juga itu yang menyebabkan sampel yang lain juga tidak terbaca. Sedangkan metode kedua adalah dengan cara memplotkan antara nilai absorbansi dengan nilai konsentrasi. Dari cara kedua didapatkan konsentrasi : Sampel larutan blanko Rabu = Uncal Sampel 3 ppm Rabu = 2,6 mg/l Sampel 17 ppm Rabu = 14,8 mg/l BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1. Pada prinsipnya alat AAS didasarkan pada banyaknya cahaya yang diserap oleh atom-atom logam yang ada dalam sampel dimana banyaknya cahaya yang diserap sebanding dengan banyaknya konsentrasi logam tersebut dalam sampel.
16 4.2 Saran 2. Pembuatan kurva standar merupakan grafik yang dibuat dari Absorbansi Vs Konsentrasi dari larutan standard dimana memperoleh p ersamaan garis yaitu, y = -0,0013x 2 + 0,0699x + 0, Dari praktikum didapatk an konsentrasi Fe dengan 2 metode. Yang pertama diperoleh dari pembacaan langsung oleh alat, yaitu : o Sampel Larutan Blanko Rabu = UNCAL o Sampel 3 ppm Rabu = UNCAL o Sampel 17 ppm Rabu = UNCAL Dan metode kedua dari perhitungan pada persamaaaan garis dimana x adalah konsentrasi dan y adalah absorbansi, yaitu : o Sampel Larutan Blanko Rabu = UNCAL o Sampel 3 ppm Rabu = 2,6 mg/l o Sampel 17 ppm Rabu = 14,8 mg/l Sebaiknya dalam praktikum, mahasiswa harus lebih teliti dalam hal: a. Kondisi alat yang digunakan harus benar-benar kering dan bersih. b. Memperhatikan dan melakukan prosedur percobaan sesuai dengan petunjuk praktikum. DAFTAR PUSTAKA Khopkar, S.M., 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI-Press Mulja, M., 1995, Analisis Instrumental. Surabaya: Airlangga University Press. Tim Penyusun Penuntun Praktikum Instrumen, Penuntun Praktikum Instrumen. Samarinda: Polnes.
SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM
Materi Ajar : SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM Disusun Oleh : Jamaludin Al Anshori, S.Si. Staf Laboratorium Kimia Bahan Alam dan Lingkungan Jurusan Kimia FMIPA Universitas Padjadjaran Dalam Rangka Kerjasama antara
Lebih terperinciLaporan Kimia Analitik KI-3121
Laporan Kimia Analitik KI-3121 PERCOBAAN 5 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Nama : Kartika Trianita NIM : 10510007 Kelompok : 1 Tanggal Percobaan : 19 Oktober 2012 Tanggal Laporan : 2 November 2012 Asisten
Lebih terperinciAnalisa AAS Pada Bayam. Oleh : IGNATIUS IVAN HARTONO MADHYRA TRI H ANGGA MUHAMMAD K RAHMAT
Analisa AAS Pada Bayam Oleh : IGNATIUS IVAN HARTONO MADHYRA TRI H ANGGA MUHAMMAD K RAHMAT AAS itu apa cih??? AAS / Spektrofotometer Serapan Atom adalah suatu alat yang digunakan pada metode analisis untuk
Lebih terperinciACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM
ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Tujuan Praktikum a. Percobaan dasar spektrofotometri serapan atom. b. Penentuan konsentrasi sampel dengan alat spektrofotometri
Lebih terperinciLaporan Praktikum KI-3121 Percobaan 06 Spektrofotometri Emisi Atom (Spektrofotometri Nyala)
Laporan Praktikum KI-3121 Percobaan 06 Spektrofotometri Emisi Atom (Spektrofotometri Nyala) Nama : Ivan Parulian NIM : 10514018 Kelompok : 10 Tanggal Praktikum : 06 Oktober 2016 Tanggal Pengumpulan : 13
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. AAS (Atomic Absorbtion Spectrometry)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Percobaan a. Memahami prinsip analisa dengan menggunakan AAS b. Mampu mengoperasikan alat AAS c. Membuat kurva standar d. Menentukan konsentrasi sampel 1.2 Dasar Teori 1.2.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Landasan Teori
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Landasan Teori Peristiwa serapan atom pertama kali diamati oleh Fraunhover, ketika menelaah garis garis hitam pada spectrum matahari. Sedangkan yang memanfaatkan prinsip serapan atom
Lebih terperinciAAS ( Atomic Absorption Spektrophotometry) Gambar 1. Alat AAS
AAS ( Atomic Absorption Spektrophotometry) Spektrofotometer Serapan Atom (AAS) adalah suatu alat yang digunakan pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metaloid yang berdasarkan pada
Lebih terperinciPERCOBAAN 1 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM SENYAWA BAHAN PEWARNA
PERCOBAAN 1 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM SENYAWA BAHAN PEWARNA A. TUJUAN 1. Mempersiapkan larutan blanko dan sampel untuk digunakan pengukuran panjang gelombang maksimum larutan sampel. 2. Menggunakan
Lebih terperinciATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETRY (AAS) SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (SSA)
ATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETRY (AAS) SPEKTROFOTOMETRI (SSA) 1. PRINSIP AAS Prinsip dasar analisis spektrometri adalah sebagai berikut: larutan sampel menyerap radiasi elektromagnetik dan jumlah intensitas
Lebih terperinciSPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA)
SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) A. TUJUAN 1. Memahami prinsip kerja Spektrometri Serapan Atom (SSA). 2. Menentukan konsentrasi unsur Fe di dalam suatu sampel. B. DASAR TEORI Spektrometri atomik adalah
Lebih terperinciSpektrofotometer UV /VIS
Spektrofotometer UV /VIS Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer merupakan gabungan dari alat optic dan elektronika
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGAMATAN
BAB IV HASIL PENGAMATAN 4.1 Absorbansi Panjang Gelombang Maksimal No λ (nm) Absorbansi 1 500 0.634 2 510 0.555 3 520 0.482 4 530 0.457 5 540 0.419 6 550 0.338 7 560 0.293 8 570 0.282 9 580 0.181 10 590
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Gambar 1 Ilustrasi hukum Lambert Beer (Sabrina 2012) Absorbsi sinar oleh larutan mengikuti hukum lambert Beer, yaitu:
PENDAHULUAN Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorbans suatu sampel yang dinyatakan sebagai fungsi panjang gelombang. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai
Lebih terperinciSPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (AAS-1)
SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (AAS-1) I. TUJUAN PERCOBAAN Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat : - Menggunakan alat spektrofotometri serapan atom - Menganalisis cuplikan secara spektrofotometri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. semua bagian telur dari luka atau kerusakan (Anonim, 2003).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Kulit Telur Kulit telur merupakan lapisan luar dari telur yang berfungsi melindungi semua bagian telur dari luka atau kerusakan (Anonim, 2003). Pembentukan kulit telur
Lebih terperinciA. JUDUL PERCOBAAN : Penentuan Kadar Fe pada Air Sumur dengan Instrumen AAS B. TANGGAL PERCOBAAN : Selasa, 5 Mei 2015 pukul 10.
A. JUDUL PERCOBAAN : Penentuan Kadar Fe pada Air Sumur dengan Instrumen AAS B. TANGGAL PERCOBAAN Mulai Percobaan : Selasa, 5 Mei 2015 pukul 09.00 WIB Selesai Percobaan : Selasa, 5 Mei 2015 pukul 10.30
Lebih terperinciALAT ANALISA. Pendahuluan. Alat Analisa di Bidang Kimia
Pendahuluan ALAT ANALISA Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks Secara umum instrumentasi
Lebih terperinciSpektrofotometri Serapan Atom
Spektrofotometri Serapan Atom I. Tujuan Menentukan kepekaan dan daerah konsentrasi analisis logam Cu pada panjang gelombang 324.7 nm Menentukan pengaruh spesi lain, matriks, dan nyala api pada larutan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pencemaran Pencemaran atau polusi adalah suatu kondisi yang telah berubah dari bentuk asal pada keadaan yang lebih buruk. Pergeseran bentuk tatanan dari kondisi asal pada kondisi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan baku gula dan vetsin. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tebu Tebu (bahasa Inggris: sugar cane) adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula dan vetsin. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk
Lebih terperinciHukum Dasar dalam Spektrofotometri UV-Vis Instrumen Spektrofotometri Uv Vis
Spektrofotometri UV-Vis adalah salah satu teknik analisis spektroskopik yang memakai sumber REM (radiasi elektromagnetik) UV (190-380 nm) dan sinar tampak (380-780 nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer.
Lebih terperinci1. Tujuan Menentukan kadar kafein dalam sample Dapat menggunakan spektofotometer uv dengan benar
1. Tujuan Menentukan kadar kafein dalam sample Dapat menggunakan spektofotometer uv dengan benar 2. Dasar Teori 5.1. Kafein Kafein (C 8 H 10 N 4 O 2 ) merupakan alkaloid yang terdapat dalam teh, kopi,
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR BESI DALAM TABLET MULTIVITAMIN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM DAN UV-VIS
PENENTUAN KADAR BESI DALAM TABLET MULTIVITAMIN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM DAN UV-VIS Norma Nur Azizah 1, Mulyati a, Wulan Suci Pamungkas a, Mohamad Rafi a a Departemen Kimia, Fakultas
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENT INDUSTRI PERALATAN ANALISIS (SPEKTROFOTOMETER)
LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENT INDUSTRI PERALATAN ANALISIS (SPEKTROFOTOMETER) I. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Spektrofotometer sangat berhubungan dengan pengukuran jauhnya pengabsorbansian energi cahaya
Lebih terperinciSPEKTROMETRI SERAPAN ATOM
I. TUJUAN SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM 1. Memahami prinsip kerja Spektrometri Serapan Atom. 2. Menentukan konsentrasi unsur Fe di dalam suatu sampel. II. DASAR TEORI Prinsip analisis dengan SSA adalah interaksi
Lebih terperinciANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK ANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN Tanggal Praktikum : Jumat, Oktober 010 Tanggal Pengumpulan Laporan : Jumat, 9 Oktober 010 Disusun oleh Nama : Annisa Hijriani Nim
Lebih terperinciFotometri Nyala (Flame Photometry) dan Spektrofotometri Serapan Atom (Atomic Absorption Spectrophotometry)
Fotometri Nyala (Flame Photometry) dan Spektrofotometri Serapan Atom (Atomic Absorption Spectrophotometry) Disampaikan pada Kuliah Kimia Analisis Instrumen Pertemuan Ke 3 siti_marwati@uny.ac.id Konsep-konsep
Lebih terperinciANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK HASIL PROSES HYDRIDING-DEHYDRIDING PADUAN U-Zr
ISSN 0854-5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK HASIL PROSES HYDRIDING-DEHYDRIDING PADUAN U-Zr Asminar, Rahmiati, Siamet Pribadi ABSTRAK ANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memeriksa, mengidentifikasi, menentukan suatu zat dalam suatu cuplikan. Dalam menganalisa terdapat 3 aspek komprehensif
Lebih terperinciAnalysis of environmental and biological samples by atomic spectroscopic methods. Loading...
Analysis of environmental and biological samples by atomic spectroscopic methods Loading... Spektroskopi atom menghasilkan paling tidak tiga macam teknik analisis 31 2 Spektrofotometri Serapan Atom Spektrofotometri
Lebih terperinciPENGENALAN SPEKTROFOTOMETRI PADA MAHASISWA YANG MELAKUKAN PENELITIAN DI LABORATORIUM TERPADU FAKULTAS KEDOKTERAN USU KARYA TULIS ILMIAH.
PENGENALAN SPEKTROFOTOMETRI PADA MAHASISWA YANG MELAKUKAN PENELITIAN DI LABORATORIUM TERPADU FAKULTAS KEDOKTERAN USU KARYA TULIS ILMIAH Oleh ELLIWATI HASIBUAN, S.Si, M.Si NIP. 196210172000032001 Pranata
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Sekitar 70% permukaan bumi diselimuti oleh air. Oleh karena itu, air dapat dikatakan sebagai bagian yang essensial dari sistem kehidupan (Manahan, 1994). Air merupakan
Lebih terperinciJURNAL PRAKTIKUM ANALITIK III SPEKTROSKOPI UV-VIS
JURNAL PRAKTIKUM ANALITIK III SPEKTROSKOPI UV-VIS Disusun Oleh : RENI ALFIYANI (14030194086 ) PENDIDIKAN KIMIA A 2014 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Teri 2.1.1 Klasifikasi ikan teri Menurut Anonim c (2014), klasifikasi ikan teri adalah sebagai berikut: Filum Sub-Filum Class Ordo Famili Genus Species : Chordata : Vertebrae
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN DALAM SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA)
ANALISIS KESALAHAN DALAM SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) A. TUJUAN 1. Mengetahui kondisi optimum parameter operasi alat uji SSA milik STTN- BATAN dalam menganalisis unsur Fe. 2. Menentukan sensitivitas,
Lebih terperinciSPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM (AAS)
SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM (AAS) SPEKTROSKOPI Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan strukturnya berdasarkan cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh
Lebih terperinciBAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN
39 BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN 3.1. Alat-alat dan bahan 3.1.1. Alat-alat yang digunakan - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu - Lampu hallow katoda - PH indikator universal - Alat-alat
Lebih terperinciANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM HASIL STRIPPING EFLUEN URANIUM BIDANG BAHAN BAKAR NUKLIR
ISSN 1979-2409 Analisis Unsur Pb, Ni Dan Cu Dalam Larutan Uranium Hasil Stripping Efluen Uranium Bidang Bahan Bakar Nuklir (Torowati, Asminar, Rahmiati) ANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM
Lebih terperinciAnalisis Fisiko Kimia. Spektrofotometer Serapan Atom (SSA/ AAS) Oleh. Dr. Harmita
Analisis Fisiko Kimia Spektrofotometer Serapan Atom (SSA/ AAS) Oleh. Dr. Harmita Pendahuluan Teknik analisa dari spektrofotometer serapan atom (atomic( absorption spectrophotometry, AAS) ) pertama kali
Lebih terperincikimia Yang berbeda untuk masing-masing lapisan tanah. Disamping itu, pengotoran juga masih terus berlangsung. Terutama pada permukaan air yang dekat
kimia (garam-garam terlarut) karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsurunsur kimia Yang berbeda untuk masing-masing lapisan tanah. Disamping itu, pengotoran juga masih terus berlangsung. Terutama
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pencemaran Udara Berdasarkan keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KEPMEN KLH) No. Kep.02/Men-KLH/1988, yang dimaksudkan dengan pencemaran udara adalah
Lebih terperinciProf.Dr.Ir.Krishna Purnawan Candra, M.S. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian FAPERTA UNMUL
Prof.Dr.Ir.Krishna Purnawan Candra, M.S. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian FAPERTA UNMUL Abstrak Spektrofotometri: pengukuran dengan menggunakan prinsip spektroskopi / cahaya Cahaya terdiri dari banyak
Lebih terperinciBerdasarkan interaksi yang terjadi, dikembangkan teknik-teknik analisis kimia yang memanfaatkan sifat dari interaksi.
TEKNIK SPEKTROSKOPI Teknik Spektrokopi adalah suatu teknik fisiko-kimia yang mengamati tentang interaksi atom maupun molekul dengan radiasi elektromagnetik (REM) Hasil interaksi tersebut bisa menimbulkan
Lebih terperinciSPEKTROFOTOMETRI SERAPAN UV-VIS
SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN UV-VIS SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN UV-VIS PRINSIP DASAR HUKUM BEER INSTRUMENTASI APLIKASI 1 Pengantar Istilah-Istilah: 1. Spektroskopi : Ilmu yang mempelajari interaksi materi dengan
Lebih terperinciSOAL-SOAL SPEKTROFOTOMETRI
SOAL-SOAL SPEKTROFOTOMETRI Quiz 1. Jelaskan yang anda ketahui tentang : a. Kolorimetri b. Spektrofotometri 2. Skala pengukuran pada alat spektronic-20, menunjukan nilai transmitan 0-100%. Berapa nilai
Lebih terperinciANALISIS SPEKTROSKOPI UV-VIS. PENENTUAN KONSENTRASI PERMANGANAT (KMnO 4 )
ANALISIS SPEKTROSKOPI UV-VIS PENENTUAN KONSENTRASI PERMANGANAT (KMnO 4 ) Kusnanto Mukti W, M 0209031 Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta kusnantomukti@yahoo.com ABSTRAK Telah dilakukan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS DISUSUN OLEH : NAMA : FEBRINA SULISTYORINI NIM : 09/281447/PA/12402 KELOMPOK : 3 (TIGA) JURUSAN : KIMIA FAKULTAS/PRODI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Tentang Spektrofotometer Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu
Lebih terperinciTUGAS II REGULER C AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012
TUGAS II REGULER C AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012 Mata Kuliah Topik Smt / Kelas Beban Kredit Dosen Pengampu Batas Pengumpulan : Kimia Analitik II : Spektrofotometri
Lebih terperinciBeberapa definisi berkaitan dengan spektrofotometri. Spektroskopi (spectroscopy) : ilmu yang mempelajari interaksi antara bahan dengan
Dr.Krishna P Candra Jurusan Teknologi Hasil Pertanian FAPERTA UNMUL Beberapa definisi berkaitan dengan spektrofotometri Spektroskopi (spectroscopy) : ilmu yang mempelajari interaksi antara bahan dengan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DENGAN SPEKTROFOTOMETER
BAB IV ANALISIS DENGAN SPEKTROFOTOMETER A. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa dapat membuat kurva kalibrasi 2. Mahasiswa mampu menganalisis sampel dengan menggunakan alat spektrofotometer 3. Mengetahui pengaruh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia di bumi ini. Sesuai dengan kegunaanya air dipakai sebagai air minum, air untuk mandi dan mencuci, air untuk pengairan
Lebih terperinciidentifikasi masalah sampling ekstraksi AAS analisis data
BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan sesuai dengan metode penelitian seperti tampak pada Gambar 3.1. identifikasi masalah penentuan titik sampling penentuan metode sampling
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 30, massa atom 65,37 g/mol, konfigurasi elektron [Ar]3d 10 4s 2 dan terdapat pada
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Logam Seng (Zn) Seng merupakan salah satu unsur dengan simbol Zn, memiliki nomor atom 30, massa atom 65,37 g/mol, konfigurasi elektron [Ar]3d 10 4s 2 dan terdapat pada golongan
Lebih terperinciSPEKTROSKOPI INFRA RED & SERAPAN ATOM
SPEKTROSKOPI INFRA RED & SERAPAN ATOM SPEKTROSKOPI INFRA RED Daerah radiasi IR: 1. IR dekat: 0,78 2,5 µm 2. IR tengah: 2,5 50 µm 3. IR jauh: 50 1000 µm Daerah radiasi spektroskopi IR: 0,78 1000 µm Penggunaan
Lebih terperinci1. Dapat mengerti prinsip-prinsip dasar mengenai teknik spektrofotometri (yaitu prinsip dasar
LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) NAMA PRODI : IKA WARAZTUTY DAN IRA ASTUTI : MAGISTER ILMU BIOMEDIK TGL PRATIKUM : 17 MARET 2015 TUJUAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kandungan logam Timbal pada kerupuk rambak dengan menggunakan alat Spektrofotometer serapan atom Perkin Elmer 5100 PC. A.
Lebih terperinciPENENTUAN RUMUS ION KOMPLEKS BESI DENGAN ASAM SALISILAT
PENENTUAN RUMUS ION KOMPLEKS BESI DENGAN ASAM SALISILAT Desi Eka Martuti, Suci Amalsari, Siti Nurul Handini., Nurul Aini Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jenderal
Lebih terperinciTeknik Analisis dengan Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS)
Teknik Analisis dengan Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) Kuliah Analisis Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY Pertemuan Ke 4 & 5 siti_marwati@uny.ac.id Langkah-langkah analisis dengan AAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. unsur-unsur kimia secara terus menerus terhadap lingkungan di sekelilingnya di
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Besi (Fe) dalam Air Tanah Aliran air tanah merupakan perantara goelogi yang memberikan pengaruh unsur-unsur kimia secara terus menerus terhadap lingkungan di sekelilingnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Daun katuk Dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan, tanaman katuk dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Divisi Subdivisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae :
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Bahan 2.1.1 Parasetamol Menurut Ditjen BKAK (2014), uraian mengenai parasetamol adalah sebagai berikut: Rumus struktur : Gambar 2.1 Rumus Struktur Parasetamol Nama Kimia
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Afrika Barat. Namun ada pula yang menyatakan bahwa tanaman tersebut dari
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Kelapa Sawit Berdasarkan bukti-bukti yang ada, kelapa sawit diperkirakan berasal dari Nigeria, Afrika Barat. Namun ada pula yang menyatakan bahwa tanaman tersebut dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraselular dan hanya sejumlah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Natrium Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraselular dan hanya sejumlah kecil natrium berada dalam cairan intraselular (Suhardjo, 1992). Makanan sehari hari biasanya
Lebih terperinciMAKALAH SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (SSA)
Tugas I Kimia Analisis MAKALAH SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (SSA) Disusun oleh: Delli Christina 101.01.1022 Gitalya Dwiyoka 131.01.1027 Ade Alvian Ahmad 131.01.1003 Baggas Pudyastawa 131.01.1009 Fikri
Lebih terperinciKADAR ABU & MINERAL. Teti Estiasih - THP - FTP - UB
KADAR ABU & MINERAL 1 PENDAHULUAN Analisis kadar abu penting untuk bahan atau produk pangan Menunjukkan kualitas seperti pada teh, tepung, atau gelatin Merupakan perlakuan awal untuk menentukan jenis mineral
Lebih terperinciMODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan
MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan - Siswa mampu membuktikan penurunan titik beku larutan akibat penambahan zat terlarut. - Siswa mampu membedakan titik beku larutan elektrolit
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Ketidakpastian Kata ketidakpastian berarti suatu keraguan, dan dengan demikian pengertian ketidak pastian dalam arti yang luas adalah suatu pengukuran dimana validitas
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA PROSES PEMBUATAN KURVA STANDAR DARI LARUTAN - KAROTEN HAIRUNNISA E1F109041
LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA PROSES PEMBUATAN KURVA STANDAR DARI LARUTAN - KAROTEN HAIRUNNISA E1F109041 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU
Lebih terperinciINTERAKSI RADIASI DENGAN BAHAN
SPEKTROSKOPI DEFINISI Merupakan teknik analisis dengan menggunakan spektrum elektrtomagnetik Spektrum elektromagnetik meliputi kisaran panjang gelombang yang sangat besar Misal: sinar tampak: 380-780 nm
Lebih terperinciANALISIS INSTRUMEN SPEKTROSKOPI UV-VIS
ANALISIS INSTRUMEN SPEKTROSKOPI UV-VIS Oleh: SUSILA KRISTIANINGRUM & Siti Marwati siti_marwati@uny.ac.id Transmitansi T = P P 0 dan TRANSMITANSI DAN ABSORBANSI %T = T 100 P = kekuatan (intensitas) sinar
Lebih terperinciSpektrofotometri UV-Vis
Spektrofotometri UV-Vis Prinsip Spektrometri Larutan sampel dikenai radiasi elektromagnetik, sehingga menyerap energi / radiasi terjadi interaksi antara radiasi elektromagnetik dengan materi (atom/molekul)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kondisi yang buruk ini dapat terjadi sebagai akibat masukan dari bahan-bahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pencemaran air Pencemaran atau polusi adalah suatu kondisi yang telah berubah dari bentuk asal pada keadaan yang lebih buruk. Pergeseran bentuk tatanan dari kondisi asal pada
Lebih terperinciTUGAS ANALISIS FARMASI ANALISIS OBAT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
TUGAS ANALISIS FARMASI ANALISIS OBAT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS OLEH NAMA : RAHMAD SUTRISNA STAMBUK : F1F1 11 048 KELAS : FARMASI A JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 ANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER Asminar ABSTRAK ANALISIS KANDUNGAN PENGOTOR DALAM PELET U02 SINTER. Telah dilakukan analisis pengotor
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Durian Durian adalah nama tumbuhan tropik yang berasal dari Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. majemuk, bersirip genap, dan bertulang belakang sejajar. Daun daun membentuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Daun Kelapa Sawit Daun kelapa sawit mirip daun kelapa yaitu membentuk susunan daun majemuk, bersirip genap, dan bertulang belakang sejajar. Daun daun membentuk satu pelepah
Lebih terperinciSPEKTROFOTOMETRI. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.
SPEKTROFOTOMETRI Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc. PENGERTIAN SPEKTROFOTOMETRI SPEKTROFOTOMETER JENIS SPEKTROFOTOMETER PRINSIP KERJA UV-Vis MENENTUPAN λ MAKSIMUM MEMBUAT KURVA STANDAR ANALISA SAMPEL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dengan semakin kompleksisitas berbagai keperluan saat ini, analisis kimia dengan mempergunakan metoda fisik dalam hal identifikasi dari berbagai selektifitas fungsi polimer
Lebih terperinciLaporan Praktikum Biomedik 3 BM 506 Metabolisme Glukosa, Urea Dan Trigliserida (Teknik Spektofotometer)
Nama : Kirana Patrolina Sihombing : Zakirullah Syafei Tanggal praktikum : 10 Maret 2015 Laporan Praktikum Biomedik 3 BM 506 Metabolisme Glukosa, Urea Dan Trigliserida (Teknik Spektofotometer) Tujuan Praktikum
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan eksperimental. B. Tempat dan Waktu Tempat penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Pengembangan Metode Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun hanya salah satu tahapan saja. Pengembangan metode dilakukan karena metode
Lebih terperinciBAB III DASAR TEORI. Elektrokoagulasi merupakan metode pengolahan air secara elektrokimia
BAB III DASAR TEORI 3.1 Elektrokoagulasi Elektrokoagulasi merupakan metode pengolahan air secara elektrokimia dimana pada anoda terjadi pelepasan koagulan aktif berupa ion logam (biasanya alumunium atau
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan Teknis Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Lebih terperinciPENENTUAN TETAPAN PENGIONAN INDIKATOR METIL MERAH SECARA SPEKTROFOTOMETRI
PENENTUAN TETAPAN PENGIONAN INDIKATOR METIL MERAH SECARA SPEKTROFOTOMETRI A. Tujuan Percobaan Percobaan. Menentukan tetapan pengionan indikator metil merah secara spektrofotometri. B. Dasar Teori Dalam
Lebih terperinciabc A abc a = koefisien ekstingsi (absorpsivitas molar) yakni tetap b = lebar kuvet (jarak tempuh optik)
I. NOMOR PERCOBAAN : 6 II. NAMA PERCOBAAN : Penentuan Kadar Protein Secara Biuret III. TUJUAN PERCOBAAN : Menentukan jumlah absorban protein secara biuret dalam spektroskopi IV. LANDASAN TEORI : Protein
Lebih terperinciANALISIS UNSUR PENGOTOR Fe, Cr, DAN Ni DALAM LARUTAN URANIL NITRAT MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM
ANALISIS UNSUR PENGOTOR Fe, Cr, DAN Ni DALAM LARUTAN URANIL NITRAT MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM BOYBUL, IIS HARYATI Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN Kawasan Puspiptek Gd 20, Serpong,
Lebih terperinciPenentuan Kadar Teofilin dalam Sediaan Tablet Bronsolvan dengan Metode Standar Adisi menggunakan Spektrofotometer UV-Visible
Penentuan Kadar Teofilin dalam Sediaan Tablet Bronsolvan dengan Metode Standar Adisi menggunakan Spektrofotometer UV-Visible Devi Rahmawati, M. Riza Rositama, M. Indra permana, Nisa Masyitah Fakultas Farmasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam suku kubis-kubisan (Brassicaceae). Brokoli diperkirakan didomestikasi di
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Brokoli Brokoli (Brassica oleraceae, L.) adalah tanaman sayuran yang termasuk dalam suku kubis-kubisan (Brassicaceae). Brokoli diperkirakan didomestikasi di wilayah Mediterania
Lebih terperinciANALISIS INSTRUMEN I ATOMIC ABSORPTION SPECTROSCOPY (AAS) Arie BS
ANALISIS INSTRUMEN I ATOMIC ABSORPTION SPECTROSCOPY (AAS) Arie BS OVERVIEW Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) adalah suatu tehnik analisis untuk menetapkan konsentrasi suatu unsur (logam) dalam suatu
Lebih terperinciSpektrofotometer UV-Vis
Spektrofotometer UV-Vis Spektrofotometri UV-Vis adalah anggota teknik analisis spektroskopik yang memakai sumber REM (radiasi elektromagnetik) ultraviolet dekat (190-380 nm) dan sinar tampak (380-780 nm)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ditjen BKAK (2014), uraian mengenai teofilin adalah sebagai. Gambar 2.1 Struktur Teofilin
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Bahan 2.1.1 Teofilin Menurut Ditjen BKAK (2014), uraian mengenai teofilin adalah sebagai berikut: Rumus Struktur : Gambar 2.1 Struktur Teofilin Nama Kimia : 1,3-dimethyl-7H-purine-2,6-dione
Lebih terperinciSNI Standar Nasional Indonesia
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i
Lebih terperinciSpektrofotometri uv & vis
LOGO Spektrofotometri uv & vis Fauzan Zein M., M.Si., Apt. Spektrum cahaya tampak Spektrum cahaya tampak INSTRUMEN Diagram instrumen Spektrofotometer uv-vis 1. Prisma MONOKROMATOR 2. Kisi MONOKROMATOR
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Tim Karya Tani Mandiri (2010) strawberry dikenal dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Sampel 2.1.1 Strawberry Menurut Tim Karya Tani Mandiri (2010) strawberry dikenal dengan nama arbei yang bersal dari bahasa belanda, aardbhei yaitu sebuah genus tumbuhan
Lebih terperinciPENENTUAN INDEKS ABSORBANSI KMnO4 DENGAN SPEKTROFOTOMETRI 1. Tujuan Menentukan kadar KMnO4 dalam larutan cuplikan berwarna dengan analisis
PENENTUAN INDEKS ABSORBANSI KMnO4 DENGAN SPEKTROFOTOMETRI 1. Tujuan Menentukan kadar KMnO4 dalam larutan cuplikan berwarna dengan analisis spektrofotometri. 2. Dasar Teori Spektroskopi adalah studi mengenai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam buku British pharmacopoeia (The Departemen of Health, 2006) dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Domperidone Dalam buku British pharmacopoeia (The Departemen of Health, 2006) dan buku Martindale (Sweetman, 2009) sediaan tablet domperidone merupakan sediaan yang mengandung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salagundi (Vitex trifolia L.) adalah tumbuhan dari famili tumbuhan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tumbuhan Salagundi (Vitex trifolia L.) adalah tumbuhan dari famili tumbuhan berbunga (dikenal dengan famili Verbenaceae) yang tersebar di seluruh Indonesia. Salagundi
Lebih terperinciDISTRIBUSI ENERGI ATOM BERDASARKAN TEMPERATUR PADA PERCOBAAN FRANK HERTZ
LAPORAN HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DISTRIBUSI ENERGI ATOM BERDASARKAN TEMPERATUR PADA PERCOBAAN FRANK HERTZ Oleh : Agus Purwanto Sumarna JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinci