DISTRIBUSI ENERGI ATOM BERDASARKAN TEMPERATUR PADA PERCOBAAN FRANK HERTZ

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DISTRIBUSI ENERGI ATOM BERDASARKAN TEMPERATUR PADA PERCOBAAN FRANK HERTZ"

Transkripsi

1 LAPORAN HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DISTRIBUSI ENERGI ATOM BERDASARKAN TEMPERATUR PADA PERCOBAAN FRANK HERTZ Oleh : Agus Purwanto Sumarna JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JANUARI

2 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan fisika khususnya yang menyangkut fisika atom mengalami kemajuan yang sangat pesat setelah J.J. Thomson menemukan partikel elementer yang dinamakan elektron. Penemuan ini elektron merupakan hal yang sangat penting dalam fisika atom sebab dengan penemuan ini telah berhasil mengubah pendapat para ahli fisika pada saat itu. Atom bukan lagi merupakan bagian terkecil dari suatu unsur karena ternyata masih bisa dibagi lagi ke dalam bagianbagian lain diantaranya ialah elektron. Bertitik tolak dari penemuan tersebut mulailah para ahli fisika mereka-reka gambaran (model) atom dari yang paling sederhana sampai yang kompleks. Salah satu model atom tersebut adalah model atom yang dikembangkan oleh Niels Bohr. Model atom ini berhasil menjelaskan spektrum garis radiasi atom hidrogen dengan memperkenalkan adanya tingkat-tingkat energi diskrit dalam atom. Pada tahun 1914, Franck dan Hertz secara eksperimental berhasil membuktikan adanya tingkat-tingkat energi diskrit dalam atom dan tingkat-tingkat energi ini sama dengan yang terdapat pada spektrum garis. 2. Rumusan Masalah a. Bagaimanakah teknik yang digunakan oleh Frank-Hertz untuk menyelidiki tumbukan antar atom dalam gas, serta menyatakan adanya tingkat-tingkat energi dalam atom? b. Berapakah besar tingkat-tingkat energi eksitasi pada atom gas neon? c. Bagaimanakah distribusi energi atom berdasarkan temperatur gas atom yang bersangkutan? 2

3 3. Tujuan a. Menjelaskan teknik yang digunakan oleh Frank-Hertz untuk menyelidiki tumbukan antar atom dalam gas, serta menyatakan adanya tingkat-tingkat energi dalam atom. b. Menghitung besar tingkat-tingkat energi eksitasi pada atom gas neon. c. Mempelajari distribusi energi atom berdasarkan temperatur gas atom yang bersangkutan. 3

4 BAB II KAJIAN TEORI Eksperimen Frank dan Hertz (1914) selain membuktikan bahwa keadaan energi atom-atom adalah diskrit, juga menunjukkan tidak adanya perubahan tingkattingkat energi atom apabila atom mendapat sumbangan energi lain (berasal dari luar) yang lebih kecil dari beda tingkat energi antara satu tingkat energi ke tingkat energi berikutnya. Frank dan Hertz menggunakan tabung berisi uap air raksa (Hg) yang di dalamnya terdapat anoda, katoda dan elektroda kolektor, seperti pada Gambar 2.1 sebagai berikut : pemanas katoda Uap Hg anoda kolektor V - + 0,5 V + - Gambar 2.1 : Tabung Frank-Hertz Bila katoda dipanaskan, elektron akan terlepas dari permukaannya. Elektron ini ditarik oleh anoda yang berpotensial positif terhadap katoda. Elektron yang menembus anoda dengan energi kecil akan ditolak oleh kolektor sehingga tidak menyebabkan arus I pada mikroamperemeter. Bila energi elektron yang menembus anoda lebih besar dari 0,5 ev, elektron memiliki energi cukup untuk melawan medan listrik dari kolektor dan menyebabkan terjadinya aliran arus I pada 4

5 mikroamperemeter. Jalan pikiran Frank-Hertz adalah sebagai berikut : elektron yang keluar dari katoda dipercepat oleh medan listrik antara anoda dan katoda. Energi yang dimiliki elektron saat berada pada potensial V adalah U = ev. Bila elektron dengan energi ini menumbuk atom dalam uap Hg dan atom Hg hanya dapat mengambil energi dalam jumlah tertentu saja, misalnya U 0, maka elektron yang telah menumbuk atom Hg akan mempunyai sisa energi sebesar U U 0. Sisa energi ini terbawa sebagai energi kinetik elektron. Bila sisa energi ini kurang dari 0,5 ev, elektron akan ditolak oleh kolektor sehingga tidak terjadi aliran arus listrik I dalam mikroamperemeter. Bila energi elektron U kurang dari harga U 0, atom tidak menambah energi dalam, dan tumbukan antara elektron dan atom bersifat elastik. Bila ini terjadi, elektron dengan mudah akan sampai di kolektor sehingga terjadi aliran arus listrik I dalam mikroamperemeter. Frank-Hertz berharap bila potensial anoda diubah, maka mula-mula arus akan naik. Pada harga potensial anoda tertentu, yaitu bila energi kinetik elektron sama dengan U 0, maka arus akan berkurang, karena energi diserap oleh atom sehingga sisa energi elektron tidak cukup untuk mengatasi potensial kolektor. Akibatnya pada harga ini arus I akan turun, dan gejala yang diharapkan oleh Frank-Hertz betul terjadi. I I 4,9 V 4,9 V 4,9 V hampa a V Berisi uap Hg b V Gambar 2.2. a. Perubahan arus I terhadap V, bila tabung Frank-Hertz dibuat hampa udara. b. Perubahan arus I terhadap V, bila tabung berisi uap Hg. 5

6 Eksperimen Frank-Hertz dijalankan sebagai berikut : bila tabung dibuat hampa udara, dan bila potensial anoda diperbesar, I maka arus I akan berubah seperti ditunjukkan oleh Gambar 2.2a. Sedangkan bila tabung berisi uap Hg, maka akan diperoleh arus I yang berubah seperti ditunjukkan oleh Gambar 2.2b. Berdasarkan grafik yang diperoleh, tampak bahwa bila potensial anoda mencapai 4,9 Volt, arus akan berkurang dan selanjutnya akan naik lagi, dan bila potensial anoda mencapai kelipatan 4,9 Volt arus akan berkurang lagi. Dari eksperimen ini dapat disimpulkan bahwa atom Hg hanya mengambil energi dari elektron sebesar 4,9 ev. Energi yang diambil ini menjadi energi dalam atom Hg. Bila energi elektron kurang dari 4,9 ev, tumbukan bersifat elastik dan energi dalam atom Hg tidak berubah. Bila energi elektron lebih besar dari 4,9 ev, sebagian energi elektron diambil menjadi energi dalam atom Hg dan sisanya sebagai energi kinetik elektron. Hal ini menunjukkan adanya suatu tingkat energi 4,9 ev di atas tingkat dasar. Peristiwa ini sering disebut sebagai transfer energi resonan. Adanya minimum kedua pada arus I bila potensial anoda V diubah adalah karena elektron menumbuk atom Hg dua kali. Bila ini terjadi elektron akan kehilangan energi sebesar 2 x 4,9 ev = 9,8 ev. Dalam eksperimen selanjutnya dengan uap Hg juga didapatkan bahwa resonansi transfer energi terjadi pada energi sebesar 6,7 ev dan 10,4 ev. Kesimpulan yang dapat diambil dari eksperimen ini adalah bahwa energi dalam atom Hg hanya dapat berubah secara diskrit, jadi tidak akan dapat secara sinambung. Beberapa harga energi dalam yang boleh dimiliki atom disebut tingkat energi. Tingkat dasar menyatakan energi atom sebelum mengambil energi. Beberapa tingkat energi di atasnya menyatakan keadaan eksitasi. Bila atom ditumbuk oleh elektron dengan energi cukup, maka atom akan berpindah ke keadaan eksitasi. Bila energi yang diberikan oleh kepada atom lebih dari 10,4 ev, maka atom Hg akan tereksitasi ke keadaan ionisasi, artinya elektron terpental keluar dari atom. Sebagaimana eksperimen yang dilakukan oleh Frank-Hertz, dalam percobaan ini elektron-elektron dipercepat diantara sebuah filamen dan grid sebuah tabung yang berisi gas neon (Ne) dengan sebuah potensial variabel V. Sebuah potensial balik 6

7 rendah V R ditempatkan diantara grid dan plat kolektor. Agar dapat mencapai kolektor, maka elektron-elektron harus memiliki energi kinetik yang lebih besar dari energi potensial balik V R diantara grid dan kolektor. Begitu potensial pemercepat diperbesar, elektron-elektron memiliki energi kinetik yang semakin lama semakin besar dan semakin banyak yang mencapai kolektor, sehingga menghasilkan kenaikkan arus. Pada suatu ketika, elektron-elektron memperoleh energi kinetik yang sama dengan energi keadaan eksitasi pertama atom Ne. Pada saat ini, elektronelektron dapat mengeksitasi atom-atom Ne ke keadaan ini, sehingga mereka kehilangan nergi kinetik. Dengan demikian lebih sedikit elektron yang akan memiliki cukup energi untuk mengatasi potensial balik V R, sehingga terjadi penurunan arus kolektor. Kenaikan V lebih lanjut menyebabkan arus kembali naik karena elektronelektron mendapat tambahan energi kinetik setelah mengeksitasi sebuah atom Ne. Pada potensial pemercepat yang lebih tinggi, elektron-elektron akan memiliki energi yang cukup untuk mengeksitasi dua atom Ne sehingga terjadi penurunan kedua untuk arus I, dan seterusnya. Perbedaan tegangan diantara berbagai puncak arus tampak berhubungan dengan energi yang diperlukan untuk mengeksitasi atom Ne ke keadaan eksitasi pertamanya. Harga ini didapatkan dari selisih kedua lembah V dikalikan dengan muatan elektron, sehingga : E = e V (1) Selanjutnya dalam eksperimen ini akan diamati mengenai tingkat energi eksitasi atom gas Ne yang dihasilkan oleh hubungan antara arus I dan potensial anoda V. Telah dipelajari bahwa tiap-tiap atom mempunyai satu tingkat energi yang paling rendah, yang merupakan energi minimum yang dapat dimiliki atom tersebut. Tingkat energi yang paling rendah disebut keadaan dasar dan semua tingkat yang lebih tinggi disebut keadaan tereksitasi. Sebuah elektron akan memancarkan garis spektrum ketika melakukan perpindahan dari suatu keadaan tereksitasi ke keadaan yang lebih rendah. 7

8 Sebagai ilustrasi pada atom neon memancarkan cahaya tertentu dengan panjang gelombang 743,7 A dan 735,9 A saat mengalami transisi dari 2 (dua) tingkat yang ditandai dengan tingkat resonansi ke keadaan dasar. Misalkan elektron sebuah atom neon dalam keadaan dasar berada dalam keadaan menyerap suatu kuantum energi penyinaran dengan panjang gelombang 743,7 A dan 735,9 A, maka elektron tersebut akan mengalami transisi berlawanan arah dan dinaikkan ke salah satu tingkat resonansi. Beberapa saat setelah berdiam di tingkat energi ini, elektron akan kembali ke keadaan dasar dengan memancarkan kembali kuantum tersebut. Ratarata waktu tinggal disebut umur keadaan tereksitasi. Berdasarkan panjang gelombang tersebut dapat dicari besarnya energi foton yang dipancarkan, yaitu : (i) untuk panjang gelombang 743,7 A, energi foton yang dipancarkan 16,71 ev (ii) untuk panjang gelombang 735,9 A, energi foton yang dipancarkan 16,89 ev Hal ini menunjukkan adanya suatu tingkat sebesar 16,71 ev dan 16,89 ev di atas tingkat dasar. 8

9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Obyek Percobaan Obyek dari percobaan ini adalah tingkat-tingkat energi eksitasi atom neon. Cara mengeksitasi elektron-elektron di dalam atom neon adalah dengan pemanasan dilanjutkan dengan pemberian tegangan listrik. Jika mungkin, hendak dipaljari pula distribusi energi eksitasi berdasarkan temperatur pemanasannya. 2. Instrumen untuk Mendapatkan Data Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini perangkat peralatan Percobaan Frank-Hertz dengan konstruksi alat sebagai berikut : (i). Panel Permukaan : Tabung vakum (Tabung Frank-Hertz) V A Lampu Pilot ON OFF

10 (ii). Sisi Kanan Gambar 3.1. i. Sisi depan peralatan percobaan Frank-Hertz ii. Sisi kanan peralatan percobaan Frank-Hertz Keterangan : 1. Saklar POWER Jika saklar ini diposisikan ke atas dan daya dihubungkan dengan alat, maka lampu indikator akan menyala. 2. Tombol HEATER VOLT ADJUSMENT Tombol ini untuk mengatur arus yang mengalir ke pemanas tabung Frank- Hertz. Jika diputar searah jarum jam, arus yang mengalir semakin besar dan semakin banyak elektron termal yang dihasilkan oleh katoda. 3. Tombol G 1 -K VOLT ADJUSMENT Tombol ini untuk mengatur tegangan antara grid pertama dengan katoda tabung Frank-Hertz. 4. Tombol G 2 -P VOLT ADJUSMENT Tombol ini untuk mengatur tegangan pemblokade antara grid kedua dengan plat tabung Frank-Hertz. 5. Tombol G 2 -K VOLT ADJUSMENT Tombol ini untuk mengatur tegangan antara grid kedua dengan katoda tabung Frank-Hertz. 10

11 6. VOLTMETER Voltmeter ini menunjukkan tegangan antara grid kedua dengan dan katoda tabung Frank-Hertz. 7. Tombol ZERO ADJUSMENT Tombol ini untuk zero adjusment ammeter dengan menyeimbangkan zero point amplifier DC 8. Tombol GAIN Tombol ini untuk mengubah faktor penguatan amplifier DC. Biasanya, tombol ini digunakan dengan cara menempatkan tanda pada tombol tersebut sedikit melebihi posisi tengah. Namun demikian, jika mikroamperemeter pada panel ini tidak digunakan, aturlah posisi tombol sekehendak kita) 9. Saklar AUTO MANU Saklar ini digunakan untuk memilih penambahan secara otomatis tegangan antara grid kedua dengan katoda tabung Frank-Hertz atau penambahan secara manual dengan cara memutar tombol (5) secara manual. Jika dipilih AUTO, tegangan bertambah secara otomatis ke tegangan yang ditentukan oleh tombol (5). Oleh karena itu, jika saklar ini dpasang pada posisi AUTO tombol (5) harus diputar penuh searah jarum jam. 10. Saklar EXTERNAL-INTERNAL Saklar ini digunakan untuk memilih apakah arus antara grid kedua dan plat tabung Frank-Hertz diukur dengan meter (12) pada panel atau meter yang dihubungkan pada terminal (14). 11. Saklar METER-OSCILLOSCOP Jika observasi dilakukan dengan terminal (13) terhubung ke terminal vertikal, horizontal dan ground osciloscop, saklar ini harus diposisikan pada OSC. Dengan konfigurasi ini, out put ada pada terminal (14), dan dengan demikian dimungkinkan untuk memasang meter eksternal. Namun demikian, out put menjadi agak besar. 11

12 12. AMMETER Meter ini menunjukkan arus yang mengalir pada plat. 13. OSCILLOSCOP Untuk mengamati bentuk gelombang energi eksitasi, hubungkan terminal V, E dan H ke input vertikal, horisontal dan ground osiloskop 14. Terminal P-G 2 (I) Untuk mengukur arus I antara plat dan grid dengan menggunakan mikroamperemeter eksternal, hubungkan ammeter dengan terminal ini dan posisikan saklar (10) ke EXTERNAL. 15. Terminal G 2 -K(K) Untuk mengukur tegangan antara grid kedua dan katoda dengan menggunakan voltmeter eksternal, hubungkan voltmeter dengan terminal ini. 16. Saklar HEATER, TERMINAL, SHORT SWITCH Untuk mengukur arus heater, geserlah saklar ini ke OPEN dan hubungkan ammeter AC ke terminal (17). Jika pengukuran arus tidak diperlukan, biarkan saklar ini pada posisi SHORT. 17. Terminal HEATER (I) Untuk mengukur arus heater, hubungkan ammeter AC ke terminal ini. (Full scale 1A). 3. Cara Pengumpulan Data Langkah kerja yang harus dilakukan untuk mengukur variabel-variabel yang diperlukan dalam eksperimen ini adalah sebagai berikut : 1. Membuka tutup acryl dan pasang tabung Frank-Hertz ke dalam socket. 2. Memutar semua tombol berlawanan arah dengan arah jarum jam sejauh mungkin dan ubah posisi saklar (9), (10) dan (11) ke bawah, serta posisi saklar (16) ke 12

13 SHORT. (Jika mengubah saklar (16) pada posisi OPEN, hubungkan ammeter AC ke terminal (15)). 3. Menghubungkan kabel daya AC 220 V, selanjutnya ubah saklar POWER (1) ke posisi Mengatur jarum penunjuk ammeter (12) ke posisi nol dengan cara memutar tombol ZERO ADJUSMENT (7). Selanjutnya, putar tombol GAIN (8) sehingga tanda pada tombol tersebut sedikit melebihi posisi tengah. (Karena diperlukan 2-3 menit agar penunjuk ammeter stabil pada posisi nol, kemudian lakukan zero adjusment lagi). Keterangan : Arus pemanas, tegangan G 1 ke K, tegangan G 2 ke P dan arus G 2 ke P adalah 4 point in the adjusment. Tegangan G 1 ke K ditentukan oleh tabung Frank-Hertz. Selanjutnya, arus G 2 ke P dapat diperbesar oleh amplifier. Tombol Gain (8) untuk mengatur amplifier. 5. Memutar tobol G 2 -K VOLT ADJUSMENT (5) serah dengan arah jarum jam untuk mengatur tegangan sehingga jarum indikator pada volmeter (6) sekitar 30 V. 6. Memutar tombol HEATER VOLT ADJUSMENT (2) searah dengan arah jarum jam sehingga tanda pada tombol tersebut sedikit melebihi pada posisi tengah. Tunggu sebentar, kemudian atur tombol G 1 -K VOLT ADJUSMENT (3) pada posisi tertentu dengan memutar pelan-pelan tombol sedemikian rupa sehingga jarum ammeter (12) menyimpang sejauh mungkin. (atur jarum penunjuk ammeter pada skala tengah. Jika memutar tombol (3) lebih jauh, jarum ammeter turun) Keterangan : Jika jarum ammeter (12) menyimpang tidak teratur meskipun telah memutar tombol G 1 -K VOLT ADJUSMENT (3) berlawanan arah jarum jam sejauh 13

14 mungkin, kemudian memutar tombol HEATER VOLT ADJUSMENT (2) searah arah jarum jam sedikit saja dan mengatur arus dengan memutar pelan-pelan tombol (3) sehingga jarum ammeter menyimpang dengan baik. Selanjutnya, jika jarum ammeter (12) terlalu menyimpang ke kanan setelah langkah di atas, mengupayakan menurunkan arus dengan cara memutar pelanpelan tombol (2) berlawanan arah putar jarum jam. (Mengulangi langkahlangkah di atas beberapa kali jika diperlukan). Ini berarti telah mengatur tombol HEATER VOLT ADJUSMENT (2) dan tombol G 1 -K VOLT ADJUSMENT (3) sedemikian rupa sehingga jarum ammeter (12) disimpangkan oleh arus G 2 -P hingga jarum ammeter pada posisi tengah. Oleh karena itu, dikehendaki arus pemanas sekecil mungkin dan jarum ammeter turun (arus G 2 -P turun) dari posisi paling kanan jika memutar tombol G 1 -K VOLT ADJUSMENT (3) berlawanan arah atau searah arah putar jarum jam. 7. Jika pengaturan sebagaimana yang tertulis pada point (6) telah selesai, kemudian mengatur tombol G 2 -K VOLT ADJUSMENT (5) berlawanan arah putar jarum jam sehingga tegangan G 2 -K nol, dan kemudian atur jarum ammeter (12) pada posisi nol. Setelah zero adjusment, dengan memutar tombol (5), kembalikan tombol G 2 -K sekitar 30 V. (Menjaga jarum ammeter agar tetap kembali pada posisi tengah). 8. Memutar pelan-pelan tombol G 2 -P VOLT ADJUSMENT (4) sehingga jarum ammeter turun ke 2/3 posisi tengah. Kemudian putar tombol (5) berlawanan arah putar jarum jam sejauh mungkin. 9. Setelah operasi di atas, memutar pelan-pelan tombol G 2 -K VOLT ADJUSMENT (5), gambar grafik tegangan yang ditunjukkan oleh voltmeter (V) dan arus yang ditunjukkan oleh ammeter (I). Jika mengubah saklar (9) pada posisi AUTO, selanjutnya memutar tombol G 2 -K VOLT ADJUSMENT (5) searah jarum jam sejauh mungkin. (Tegangan G 2 -K secara otomatis berubah dengan kontinu) 14

15 Jika sekarang mengatur tegangan G 2 -P dengan tombol (4), bagian bawah grafik menjadi dalam atau dangkal tergantung pada pengaturan yang dilakukan. Selain itu, kedalaman atau kedangkalan grafik juga ditentukan oleh pengaturan arus pemanas. 10. Masukkan hasil pengukuran pada tabel sebagai berikut : No. I (μa) V (volt) 4. Cara Analisis Data Untuk menganalisis data dalam percobaan ini digunakan teknik analisa data secara kuantitatif. Untuk mengetahui pengaruh penambahan tegangan anoda (V) terhadap arus (I) digunakan analisa secara grafik. Berdasarkan data hasil percobaan diharapkan diperoleh grafik seperti Gambar 3.2b. Penambahan tegangan anoda (V) akan mengakibatkan kenaikkan arus (I), tetapi pada harga tertentu arus (I) akan berkurang dan selanjutnya naik lagi dan pada harga tertentu arus (I) akan berkurang lagi, demikian seterusnya. Selisih antara kedua puncak V dikalikan dengan muatan elektron merupakan energi eksitasi elektron atom gas neon, sehingga untuk menghitung energi eksitasi digunakan persamaan (1) : dan atau dengan E E 1 E0 1 V e( V 0) 2 E1 2 V e( V 1) E ev E = energi eksitasi 15

16 16 e = muatan elektron (1,6 x C) V 0 = tegangan anoda (V) pada penurunan arus (I) yang pertama V 1 = tegangan anoda (V) pada penurunan arus (I) yang kedua V 2 = tegangan anoda (V) pada penurunan arus (I) yang ketiga Untuk mencari besarnya ketidakpastian dari E digunakan perambatan ralat sebagai berikut : ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( V V E V V E E

17 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berikut ini disampaikan data hasil percobaan : Percobaan 1 : No. V (volt) I (μa) No. V (volt) I (μa)

18 I ( A) Grafik hubungan antara V (volt) dan I (μa) berdasarkan data dari percobaan 1 di atas adalah sebagai berikut : V (volt) Percobaan 2 : No. V (volt) I (μa) No. V (volt) I (μa)

19 I ( A) Grafik hubungan antara V (volt) dan I (μa) berdasarkan data dari percobaan 2 di atas adalah sebagai berikut : V (volt) Dari kedua hasil percobaan di atas, diperoleh harga energi eksitasi dari atom gas neon, setelah direrata, adalah E = 16,7 1,0 ev. Hasil tersebut menunjukkan bahwa atom gas neon hanya mengambil energi dari elektron sebesar ΔE = 16,7 ± 1,0 ev yang menjadi energi dalam dari atom gas neon. Energi elektron yang kurang dari nilai tersebut menjadikan tumbukan elastis, sehingga elektron hanya terpental dalam arah yang berbeda dengan datangnya tumbukan, dengan demikian energi atom gas neon tidak berubah. Bila energi elektron lebih besar dari 16,7 ± 1,0 ev maka sebagian lain energi elektron diambil menjadi energi dalam dan sisanya tetap sebagai energi kinetik lektron. Dari peristiwa tersebut dapat dikatakan bahwa energi dalam atom gas neon hanya dapat berubah secara diskrit (tidak berubah secara kontinyu). 19

20 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan 1. Terdapat tingkat-tingkat energi eksitasi pada gas atom neon. Cara menunjukkan tingkat-tingkat tenaga tersebut adalah dengan mencari garfik hubungan antara tegangan anoda dan kuat arus yang mengalir pada kolektor di dalam tabung Frank Hertz. Pada grafik tersebut ditemukan adanya beberapa puncak kurva yang menunjukkan tingkat-tingkat energi eksitasi. 2. Besar energi eksitasi gas atom neon adalah E = 16,7 1,0 ev. 3. Belum ditemukan indikasi distribusi energi atom berdasarkan temperatur gas atom yang bersangkutan. 2. Saran Oleh karena belum ditemukannya indikasi distribusi energi atom berdasarkan temperatur gas atom yang bersangkutan, maka disarankan untuk meneliti lebih lanjut tentang kemungkinan distribusi yang dimaksud. Penelitian yang lebih intensif pada peninjauan secara teoritis mengenai diatribusi energi eksitasi atom berdasarkan temperatur yang dikenakan pada model tabung Frank Hertz. 20

21 DAFTAR PUSTAKA Beiser, A. (Trans : The Houw Liong), 1999, Konsep Fisika Moderen, Erlangga, Jakarta. Gautreau, R. dan Savin, W. (Trans : Hans. J. Wopspakirk), 1995, Fisika Moderen. Teori dan Soal-soal. Erlangga, Jakarta. McNally, J.R., 1967, Handbook of Physics, McGraw Hill Book Company, New York. 21

PERCOBAAN FRANCK-HERTZ

PERCOBAAN FRANCK-HERTZ PERCOBAAN FRANCK-HERTZ A. TUJUAN 1. Memperlihatkan secara langsung kebenaran teori kuantum bahwa tenaga elektron atom itu bertingkat-tingkat (terkuantisasi). 2. Mengamati hubungan antara arus anoda Ia

Lebih terperinci

Penentuan Energi Eksitasi Elektron dan Panjang Gelombang Foton Menggunakan Percobaan Franck-Hertz

Penentuan Energi Eksitasi Elektron dan Panjang Gelombang Foton Menggunakan Percobaan Franck-Hertz Penentuan Energi Eksitasi Elektron dan Panjang Gelombang Foton Menggunakan Percobaan Franck-Hertz Evi Nurafida (081411331018), Rahmatul Izza N.A. (081411331028), Miftachul Nur Afifah (081411331062) Laboratorium

Lebih terperinci

LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I

LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I Eksperimen Franck Hertz Pelaksanaan Praktikum Hari : Rabu Tanggal: 2 April 2014 Jam : 10.40 12.20 Oleh : Nama : Novi Tri Nugraheni NIM : 081211333009 Anggota Kelompok : 1.

Lebih terperinci

Eksperimen FRANCK - HERTZ

Eksperimen FRANCK - HERTZ LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA EKSPERIMENTAL LANJUT Percobaan : R- Eksperimen FRANCK - HERTZ Pelaksanaan Praktikum Hari: Senin Tanggal : 19 September 001 Jam ke :3-4 Oleh : Efinda Putri Normasari Susanto NIM.

Lebih terperinci

Pembuatan Modul Petunjuk Praktikum Fisika pada Eksperimen Franck-Hertz

Pembuatan Modul Petunjuk Praktikum Fisika pada Eksperimen Franck-Hertz Pembuatan Modul Petunjuk Praktikum Fisika pada Eksperimen Franck-Hertz G. Budijanto Untung Tjondro Indrasutanto Herwinarso Abstrak. Telah dilakukan penelitian untuk menunjukkan bahwa energi elektron suatu

Lebih terperinci

Pengukuran Panjang Gelombang Foton Menggunakan Percobaan Franck - Hertz

Pengukuran Panjang Gelombang Foton Menggunakan Percobaan Franck - Hertz Pengukuran Panjang Gelombang Foton Menggunakan Percobaan Franck - Hertz Intan Masruroh S, Anita Susanti, Reza Ruzuqi, dan Zaky Alam Laboratorium Fisika Radiasi, Departement Fisika, Fakultas Sains dan Terknologi,

Lebih terperinci

Dualisme Partikel Gelombang

Dualisme Partikel Gelombang Dualisme Partikel Gelombang Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung agussuroso10.wordpress.com, agussuroso@fi.itb.ac.id 19 April 017 Pada pekan ke-10 kuliah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Atom berasal dari bahasa Yunani atomos yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi.

PENDAHULUAN. Atom berasal dari bahasa Yunani atomos yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi. PENDAHULUAN Atom berasal dari bahasa Yunani atomos yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi. Demokritus (460-370-S.M) Bagian terkecil yang tidak dapat dibagi lagi disebut: ATOM Konsep atom yang dikemukakan

Lebih terperinci

Sinar x memiliki daya tembus dan biasa digunakan dalam dunia kedokteran. Untuk mendeteksi penyakit yang ada dalam tubuh.

Sinar x memiliki daya tembus dan biasa digunakan dalam dunia kedokteran. Untuk mendeteksi penyakit yang ada dalam tubuh. 1. Pendahuluan Sinar X adalah jenis gelombang elektromagnetik. Sinar x ditemukan oleh Wilhem Conrad Rontgen pada tanggal 8 November 1895, ia menemukan secara tidak sengaja sebuah gambar asing dari generator

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Fisika Kuantum - Latihan Soal Doc. Name: AR12FIS0799 Version: 2012-09 halaman 1 01. Daya radiasi benda hitam pada suhu T 1 besarnya 4 kali daya radiasi pada suhu To, maka T 1

Lebih terperinci

RANCANG-BANGUN PIRANTI IDENTIFIKASI RADIASI ELEKTROMAGNETIK (KASUS DI SEKITAR BERKAS SINAR KATODA)

RANCANG-BANGUN PIRANTI IDENTIFIKASI RADIASI ELEKTROMAGNETIK (KASUS DI SEKITAR BERKAS SINAR KATODA) LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN PROGRAM SP4 Tahun anggaran 004 RANCANG-BANGUN PIRANTI IDENTIFIKASI RADIASI ELEKTROMAGNETIK (KASUS DI SEKITAR BERKAS SINAR KATODA) Oleh: Agus Purwanto Slamet MT Sumarna

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) ( X Print) 1. Konstanta Planck

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) ( X Print) 1. Konstanta Planck JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No., (205) 2337-3520 (230-928X Print) Konstanta Planck Puji Kumala Pertiwi, Fitriana, Prof. Dr. Darminto, M.Sc Jurusan Fisika,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

1. OSILOSKOP. Osiloskop adalah alat ukur yang dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik dengan

1. OSILOSKOP. Osiloskop adalah alat ukur yang dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik dengan SRI SUPATMI,S.KOM 1. OSILOSKOP Osiloskop adalah alat ukur yang dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik dengan menunjukkan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya. Sebuah graticule

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TEORI ATOM

PERKEMBANGAN TEORI ATOM DEMOKRITUS PERKEMBANGAN TEORI ATOM DALTON THOMSON RUTHERFORD BOHR MEKANIKA KUANTUM + + GAMBAR GAMBAR GAMBAR GAMBAR GAMBAR CATATAN : CATATAN : CATATAN : CATATAN : CATATAN : 1 PENEMUAN DERET BALMER Peralatan

Lebih terperinci

Model Atom Bohr Tingkat Energi dan Spektrum Asas Persesuaian Eksitasi Atomik (Percobaan Frank-Hertz)

Model Atom Bohr Tingkat Energi dan Spektrum Asas Persesuaian Eksitasi Atomik (Percobaan Frank-Hertz) Pertemuan Ke-9 dan 10 STRUKTUR ATOM LANJUTAN NURUN NAYIROH, M.Si FISIKA MODERN SUB TEMA Model Atom Bohr Tingkat Energi dan Spektrum Asas Persesuaian Eksitasi Atomik (Percobaan Frank-Hertz) 1 MODEL ATOM

Lebih terperinci

IR. STEVANUS ARIANTO 1

IR. STEVANUS ARIANTO 1 8/7/017 PNDAHULUAN TORI ATOM DALTON KLMAHAN TORI ATOM DALTON SINAR KATODA SIFAT SINAR KATODA TORI ATOM JJ.THOMSON HAMBURAN SINAR ALFA TORI ATOM RUTHRFORD KLMAHAN TORI ATOM RUTHRFORD SPKTRUM UAP HIDROGN

Lebih terperinci

Konstanta Planck PRAKTIKUM FISIKA MODERN/ANNISA NURUL AINI/

Konstanta Planck PRAKTIKUM FISIKA MODERN/ANNISA NURUL AINI/ Konstanta Planck Annisa Nurul Aini, M. Afif Ismail & Alfian Putra S, Eddy Yahya Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim,

Lebih terperinci

Eksperimen Peristiwa Efek Fotolistrik pada Logam yang Disinari Cahaya. Eksperimen Peristiwa Efek Fotolistrik pada Logam yang Disinari Cahaya

Eksperimen Peristiwa Efek Fotolistrik pada Logam yang Disinari Cahaya. Eksperimen Peristiwa Efek Fotolistrik pada Logam yang Disinari Cahaya Eksperimen Peristiwa Efek Fotolistrik pada Logam yang Disinari Cahaya Novi Tri Nugraheni 1, Khoirotun Nisa 2, Muhimatul Fadlilah Arfianda 1, Puspita Ningtiyas 2, Ratna Yulia Sari 3 Laboratorium Fisika

Lebih terperinci

Fisika Modern (Teori Atom)

Fisika Modern (Teori Atom) Fisika Modern (Teori Atom) 13:05:05 Sifat-Sifat Atom Atom stabil adalah atom yang memiliki muatan listrik netral. Atom memiliki sifat kimia yang memungkinkan terjadinya ikatan antar atom. Atom memancarkan

Lebih terperinci

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh 1. Air terjun setinggi 8 m dengan debit 10 m³/s dimanfaatkan untuk memutarkan generator listrik mikro. Jika 10% energi air berubah menjadi energi listrik dan g = 10m/s², daya keluaran generator listrik

Lebih terperinci

FISIKA MODERN DAN FISIKA ATOM

FISIKA MODERN DAN FISIKA ATOM MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-1 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-14 CAKUPAN MATERI 1. TEORI RELATIVITAS KHUSUS. EFEK FOTOLISTRIK 3. GELOMBANG DE BROGLIE 4. ATOM HIDROGEN 5. DIAGRAM

Lebih terperinci

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005 2. 1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat

Lebih terperinci

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-15 CAKUPAN MATERI

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-15 CAKUPAN MATERI MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-122 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-15 CAKUPAN MATERI 1. EKSITASI ATOMIK 2. SPEKTRUM EMISI HIDROGEN 3. DERET SPEKTRUM HIDROGEN 4. TINGKAT ENERGI DAN

Lebih terperinci

XV. PENDAHULUAN FISIKA MODERN

XV. PENDAHULUAN FISIKA MODERN XV - 1 XV. PENDAHULUAN FISIKA MODERN 15.1 Pendahuluan. Pada akhir abad ke-xix dan awal abad ke-xx semakin jelas bahwa fisika (konsepkonsep fisika) memerlukan revisi atau perubahan/penyempurnaan. Hal ini

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB XIV ARUS BOLAK BALIK Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB FISIKA ATOM I. SOAL PILIHAN GANDA

BAB FISIKA ATOM I. SOAL PILIHAN GANDA FISIK TOM I. SOL PILIHN GND 0. Pernyataan berikut yang termasuk teori atom menurut Dalton adala... agian terkecil suatu atom adala elektron. lektron dari suatu unsur sama dengan elektron dari unsure lain.

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi TEORI ATOM A. TEORI ATOM DALTON B. TEORI ATOM THOMSON

FISIKA. Sesi TEORI ATOM A. TEORI ATOM DALTON B. TEORI ATOM THOMSON FISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 11 Sesi NGAN TEORI ATOM A. TEORI ATOM DALTON 1. Atom adalah bagian terkecil suatu unsur yang tidak dapat dibagi lagi.. Atom suatu unsur serupa semuanya, dan tak

Lebih terperinci

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Spektrum Gelombang Elektromagnetik Spektrum Gelombang Elektromagnetik Hubungan spektrum dengan elektron Berkaitan dengan energi energi cahaya. energi gerak elektron dan Keadaan elektron : Saat arus dilewatkan melalui gas pada tekanan rendah,

Lebih terperinci

BAB I Jenis Radiasi dan Interaksinya dengan Materi

BAB I Jenis Radiasi dan Interaksinya dengan Materi BAB I Jenis Radiasi dan Interaksinya dengan Materi Radiasi adalah pancaran energi yang berasal dari proses transformasi atom atau inti atom yang tidak stabil. Ketidak-stabilan atom dan inti atom mungkin

Lebih terperinci

D. 80,28 cm² E. 80,80cm²

D. 80,28 cm² E. 80,80cm² 1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat

Lebih terperinci

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. membahas. Pengukuran. Arus Listrik. diukur dengan.

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. membahas. Pengukuran. Arus Listrik. diukur dengan. Bab 8 Listrik Dinamis Tuti yang baru berusia lima tahun, pada suatu pagi bermain-main lampu senter. Ia menekan tombol merah, ternyata lampu senter menyala. Sambil melihat ibunya yang sedang menyapu, tangan

Lebih terperinci

Transducer merupakan suatu perangkat / alat yang dapat merobah suatu besaran menjadi besaran lain, atau sebaliknya.

Transducer merupakan suatu perangkat / alat yang dapat merobah suatu besaran menjadi besaran lain, atau sebaliknya. III. TRANSDUCER III.1. PENGERTIAN DAN MACAM TRANSDUCER Transducer merupakan suatu perangkat / alat yang dapat merobah suatu besaran menjadi besaran lain, atau sebaliknya. BESARAN NON LISTRIK TRANSDUCER

Lebih terperinci

DETEKSI RADIASI ELEKTROMAGNETIK DI SEKITAR ELEKTRON YANG MENGALAMI PERCEPATAN PADA PERCOBAAN PENGUKURAN e/m ELEKTRON

DETEKSI RADIASI ELEKTROMAGNETIK DI SEKITAR ELEKTRON YANG MENGALAMI PERCEPATAN PADA PERCOBAAN PENGUKURAN e/m ELEKTRON LAPORAN HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DETEKSI RADIASI ELEKTROMAGNETIK DI SEKITAR ELEKTRON YANG MENGALAMI PERCEPATAN PADA PERCOBAAN PENGUKURAN e/m ELEKTRON Oleh : Agus Purwanto Sumarna

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Soal Fismod 2

Xpedia Fisika. Soal Fismod 2 Xpedia Fisika Soal Fismod Doc. Name: XPPHY050 Version: 013-04 halaman 1 01. Peluruhan mana yang menyebabkan jumlah neutron di inti berkurang sebanyak satu? 0. Peluruhan mana yang menyebabkan identitas

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 KODE: L - 4 JUDUL PERCOBAAN : ARUS DAN TEGANGAN PADA LAMPU FILAMEN TUNGSTEN DI SUSUN OLEH: TIFFANY RAHMA NOVESTIANA 24040110110024 LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

Percobaan VI PENGGUNAAN CATHODA RAY OSCILLOSCOPE ( CRO )

Percobaan VI PENGGUNAAN CATHODA RAY OSCILLOSCOPE ( CRO ) Percobaan VI PENGGUNAAN CATHODA RAY OSCILLOSCOPE ( CRO ) A. Tujuan 1. Mengukur tegangan listrik ac dan dc 2. Mengukur frekuensi dengan metode langsung B. Dasar Teori Cathoda Ray Oscilooscope (CRO) merupakan

Lebih terperinci

CHAPTER I RADIASI BENDA HITAM

CHAPTER I RADIASI BENDA HITAM CHAPTER I RADIASI BENDA HITAM - Perpindahan panas matahari kebumi disebut salah satu contoh peristiwa radiasi - Setiap benda memancarkan radiasi panas - Pada suhu 1 K benda mulai berpijar kemerahan seperti

Lebih terperinci

Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1.

Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1. Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1. Hasil perhitungan klasik ini dikenal sebagai Hukum Rayleigh-

Lebih terperinci

PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK

PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK A. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari efek/gejala fotolistrik secara eksperimen. 2. Menentukan fungsi kerja/work function sel foto (photo cell). 3. Menentukan nilai tetapan Planck

Lebih terperinci

BAB VIII STRUKTUR ATOM

BAB VIII STRUKTUR ATOM BAB VIII STRUKTUR ATOM Pengertian mengenai struktur atom berguna untuk menjelaskan gaya-gaya diantara atom yang akhirnya mengarah pada pembentukan molekul. Dalam bab ini akan dipelajari struktur listrik

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 1991

Fisika EBTANAS Tahun 1991 Fisika EBTNS Tahun 99 EBTNS-9-0 Sebuah benda dijatuhkan dari ujung sebuah menara tanpa kecepatan awal. Setelah detik benda sampai di tanah (g = 0 m s ). Tinggi menara tersebut. 40 m B. 5 m C. 0 m D. 5

Lebih terperinci

Fungsi Kerja Dan Tetapan Planck Bedasarkan Efek Fotolistrik

Fungsi Kerja Dan Tetapan Planck Bedasarkan Efek Fotolistrik Fungsi Kerja Dan Tetapan Planck Bedasarkan Efek Fotolistrik Intan Masruroh S, Anita susanti, Reza Ruzuqi, dan Zaky alam Laboratorium Fisika Radiasi, Departement Fisika, Fakultas Sains dan Terknologi, Universitas

Lebih terperinci

MATERI II TINGKAT TENAGA DAN PITA TENAGA

MATERI II TINGKAT TENAGA DAN PITA TENAGA MATERI II TINGKAT TENAGA DAN PITA TENAGA A. Tujuan 1. Tujuan Umum Mahasiswa memahami konsep tingkat tenaga dan pita tenaga untuk menerangkan perbedaan daya hantar listrik.. Tujuan Khusus a. Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

Pengukuran dan Alat Ukur. Rudi Susanto

Pengukuran dan Alat Ukur. Rudi Susanto Pengukuran dan Alat Ukur Rudi Susanto Pengertian pengukuran Mengukur berarti mendapatkan sesuatu yang dinyatakan dengan bilangan. Informasi yang bersifat kuantitatif dari sebuah pekerjaan penelitian merupakan

Lebih terperinci

PERCOBAAN e/m ELEKTRON

PERCOBAAN e/m ELEKTRON PERCOBAAN e/m ELEKTRON A. TUJUAN 1. Mempelajari sifat medan magnet yang ditimbulkan oleh kumparan Helmholtz.. Menetukan nilai e/m dengan medan magnet. B. PERALATAN 1. Seperangkat peralatan e/m. Sumber

Lebih terperinci

TEKNIK LABORATORIUM I

TEKNIK LABORATORIUM I TEKNIK LABORATORIUM I PERCOBAAN TETES MINYAK MILIKAN Oleh : PRIMASARI NUR ARIF (080210102001) WAHYUNI FAJAR (080210102013) IWAN WICAKSONO (080210102027) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MODUL 05 SPEKTRUM ATOM

MODUL 05 SPEKTRUM ATOM MODUL 05 SPEKTRUM ATOM dari DUA ELEKTRON : He, Hg Indah Darapuspa, Rizky Budiman,Tisa I Ariani, Taffy Ukhtia P, Dimas M Nur 10211008, 10211004, 1021354, 10213074, 10213089 Program Studi Fisika, Institut

Lebih terperinci

MODUL II FISIKA MODERN EFEK FOTOLISTRIK

MODUL II FISIKA MODERN EFEK FOTOLISTRIK MODUL II FISIKA MODERN EFEK FOTOLISTRIK Tujuan Instruksional Umum: Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Efek Fotolistrik Tujuan Instrruksional Khusus : Dapat menjelaskan tetang energi fotoelektron Dapat

Lebih terperinci

INTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI NANIK DWI NURHAYATI,S.SI,M.SI

INTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI NANIK DWI NURHAYATI,S.SI,M.SI INTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI NANIK DWI NURHAYATI,S.SI,M.SI suatu emisi (pancaran) dan perambatan energi melalui materi atau ruang dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau partikel 2 3 Peluruhan zat

Lebih terperinci

TEORI ATOM. Awal Perkembangan Teori Atom

TEORI ATOM. Awal Perkembangan Teori Atom TEORI ATOM Awal Perkembangan Teori Atom Teori atom pada masa peradaban Yunani Demokritus, Epicurus, Strato, Carus Materi tersusun dari partikel yang sangat kecil yang tidak dapat dibagi lagi Partikel

Lebih terperinci

RADIASI BENDA HITAM. Gambar 2.1 Benda Hitam

RADIASI BENDA HITAM. Gambar 2.1 Benda Hitam RADIASI BENDA HITAM Kesuksesan yang spektakuler dari teori Maxwell tentang asumsi cahaya, telah memungkinkan dilakukan suatu usaha untuk mengaplikasikan teori tersebut pada percobaan untuk menemukan jawaban

Lebih terperinci

LATIHAN UJIAN NASIONAL

LATIHAN UJIAN NASIONAL LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka

Lebih terperinci

Karakterisasi XRD. Pengukuran

Karakterisasi XRD. Pengukuran 11 Karakterisasi XRD Pengukuran XRD menggunakan alat XRD7000, kemudian dihubungkan dengan program dikomputer. Puncakpuncak yang didapatkan dari data pengukuran ini kemudian dicocokkan dengan standar difraksi

Lebih terperinci

1. RADIASI BENDA HITAM Beberapa Pengamatan

1. RADIASI BENDA HITAM Beberapa Pengamatan 1. RADIASI BENDA HITAM Beberapa Pengamatan setiap benda akan memancarkan cahaya bila dipanaskan, contoh besi yang dipanaskan warna yang terpancar tidak bergantung pada jenis bahan atau warna asalnya, melainkan

Lebih terperinci

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) 1. Gambar di samping ini menunjukkan hasil pengukuran tebal kertas karton dengan menggunakan mikrometer sekrup. Hasil pengukurannya adalah (A) 4,30 mm. (D) 4,18

Lebih terperinci

FISIKA 2015 TIPE C. gambar. Ukuran setiap skala menyatakan 10 newton. horisontal dan y: arah vertikal) karena pengaruh gravitasi bumi (g = 10 m/s 2 )

FISIKA 2015 TIPE C. gambar. Ukuran setiap skala menyatakan 10 newton. horisontal dan y: arah vertikal) karena pengaruh gravitasi bumi (g = 10 m/s 2 ) No FISIKA 2015 TIPE C SOAL 1 Sebuah benda titik dipengaruhi empat vektor gaya yang setitik tangkap seperti pada gambar. Ukuran setiap skala menyatakan 10 newton. Besar resultan gayanya adalah. A. 60 N

Lebih terperinci

ANALISIS UMUR LAMPU PIJAR TERHADAP PENGARUH POSISI PEMASANGAN

ANALISIS UMUR LAMPU PIJAR TERHADAP PENGARUH POSISI PEMASANGAN ANALISIS UMUR LAMPU PIJAR TERHADAP PENGARUH POSISI PEMASANGAN Ahmad Rizal Sultan 1) Abstrak : Secara umum, tiap jenis lampu listrik memiliki umur sendiri. Namun karena berbagai faktor umur rata-rata belum

Lebih terperinci

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1991

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1991 ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1991 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Perhatikan gambar di bawah ini! Bila efisiensi

Lebih terperinci

FISIKA ATOM & RADIASI

FISIKA ATOM & RADIASI FISIKA ATOM & RADIASI Atom bagian terkecil dari suatu elemen yang berperan dalam reaksi kimia, bersifat netral (muatan positif dan negatif sama). Model atom: J.J. Thomson (1910), Ernest Rutherford (1911),

Lebih terperinci

MODUL 6 OSILOSKOP DAN FUNGSI GELOMBANG LISTRIK. frekuensi, amplitudo, dan beda fasa dari sinyal tegangan.

MODUL 6 OSILOSKOP DAN FUNGSI GELOMBANG LISTRIK. frekuensi, amplitudo, dan beda fasa dari sinyal tegangan. MODUL 6 OSILOSKOP DAN FUNGSI GELOMBANG LISTRIK I. TUJUAN PERCOB.AAN 1. Mampu menggunakan osiloskop unruk mengukur bentuk fungsi, frekuensi, amplitudo, dan beda fasa dari sinyal tegangan. 2. Mampu melakukan

Lebih terperinci

Eksperimen e/m Elektron

Eksperimen e/m Elektron Eksperimen e/m Elektron Eksperimen e/m Elektron 1 Mei Budi Utami, Ninis Nurhidayah, 3 Erlin Nasocha, 4 Hanif Roikhatul J, 5 Oktaviana Retna Abstrak Laboratorium Fisika Modern, Departemen Fisika Fakultas

Lebih terperinci

Atom menyusun elemen dengan bilangan sederhana. Setiap atom dari elemen yang berbeda memiliki massa yang berbeda.

Atom menyusun elemen dengan bilangan sederhana. Setiap atom dari elemen yang berbeda memiliki massa yang berbeda. Review Model Atom Model Atom Dalton Atom menyusun elemen dengan bilangan sederhana. Setiap atom dari elemen yang berbeda memiliki massa yang berbeda. Model Atom Thomson Secara garis besar atom berupa bola

Lebih terperinci

FISIKA MODERN UNIT. Radiasi Benda Hitam. Hamburan Compton & Efek Fotolistrik. Kumpulan Soal Latihan UN

FISIKA MODERN UNIT. Radiasi Benda Hitam. Hamburan Compton & Efek Fotolistrik. Kumpulan Soal Latihan UN Kumpulan Soal Latihan UN UNIT FISIKA MODERN Radiasi Benda Hitam 1. Suatu benda hitam pada suhu 27 0 C memancarkan energi sekitar 100 J/s. Benda hitam tersebut dipanasi sehingga suhunya menjadi 327 0 C.

Lebih terperinci

PELURUHAN GAMMA ( ) dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma ( ).

PELURUHAN GAMMA ( ) dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma ( ). PELURUHAN GAMMA ( ) Peluruhan inti yang memancarkan sebuah partikel seperti partikel alfa atau beta, selalu meninggalkan inti pada keadaan tereksitasi. Seperti halnya atom, inti akan mencapai keadaan dasar

Lebih terperinci

HAND OUT FISIKA KUANTUM MEKANISME TRANSISI DAN KAIDAH SELEKSI

HAND OUT FISIKA KUANTUM MEKANISME TRANSISI DAN KAIDAH SELEKSI HAND OUT FISIKA KUANTUM MEKANISME TRANSISI DAN KAIDAH SELEKSI Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Kuantum Dosen Pengampu: Drs. Ngurah Made Darma Putra, M.Si., PhD Disusun oleh kelompok 8:.

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 1993

Fisika EBTANAS Tahun 1993 Fisika EBTANA Tahun 1993 EBTANA-93-01 Dimensi konstanta pegas adalah A. L T 1 B. M T C. M L T 1 D. M L T M L T 1 EBTANA-93-0 Perhatikan kelima grafik hubungan antara jarak a dan waktu t berikut ini. t

Lebih terperinci

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh 1. Energi getaran selaras : A. berbanding terbalik dengan kuadrat amplitudonya B. berbanding terbalik dengan periodanya C. berbanding lurus dengan kuadrat amplitudonya. D. berbanding lurus dengan kuadrat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 2010

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 2010 PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 200 Mata Pelajaran : Fisika Kelas : XII IPA Alokasi Waktu : 20 menit

Lebih terperinci

D. 85 N E. 100 N. Kunci : E Penyelesaian : Kita jabarkan ketiga Vektor ke sumbu X dan dan sumbu Y, lihat gambar di bawah ini :

D. 85 N E. 100 N. Kunci : E Penyelesaian : Kita jabarkan ketiga Vektor ke sumbu X dan dan sumbu Y, lihat gambar di bawah ini : 1. Tiga buah vektor gaya masing-masing F 1 = 30 N, F 2 = 70 N, dan F 3 = 30 N, disusun seperti pada gambar di atas. Besar resultan ketiga vektor tersebut adalah... A. 0 N B. 70 N C. 85 N D. 85 N E. 100

Lebih terperinci

LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I

LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I Eksperimen e/m Elektron Pelaksanaan Praktikum Hari : Rabu Tanggal: 7 April 2014 Jam : 10.40 12.20 Oleh : Nama : Novi Tri Nugraheni NIM : 081211333009 Anggota Kelompok : 1.

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Fisika Eksperimental Lanjut Laboratorium Radiasi. PERCOBAAN R2 EKSPERIMEN RADIASI β DAN γ Dosen Pembina : Drs. R. Arif Wibowo, M.

Laporan Praktikum Fisika Eksperimental Lanjut Laboratorium Radiasi. PERCOBAAN R2 EKSPERIMEN RADIASI β DAN γ Dosen Pembina : Drs. R. Arif Wibowo, M. Laporan Praktikum Fisika Eksperimental Lanjut Laboratorium Radiasi PERCOBAAN R2 EKSPERIMEN RADIASI β DAN γ Dosen Pembina : Drs. R. Arif Wibowo, M.Si Septia Kholimatussa diah* (891325), Mirza Andiana D.P.*

Lebih terperinci

PENGENALAN ALAT UKUR DAN PENGUKURAN. Laporan Praktikum. yang diampu oleh Drs. Agus Danawan, M.Si

PENGENALAN ALAT UKUR DAN PENGUKURAN. Laporan Praktikum. yang diampu oleh Drs. Agus Danawan, M.Si PENGENALAN ALAT UKUR DAN PENGUKURAN Laporan Praktikum ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Elektronika Dasar yang diampu oleh Drs. Agus Danawan, M.Si Disusun oleh Anisa Fitri Mandagi (1300199)

Lebih terperinci

AAS ( Atomic Absorption Spektrophotometry) Gambar 1. Alat AAS

AAS ( Atomic Absorption Spektrophotometry) Gambar 1. Alat AAS AAS ( Atomic Absorption Spektrophotometry) Spektrofotometer Serapan Atom (AAS) adalah suatu alat yang digunakan pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metaloid yang berdasarkan pada

Lebih terperinci

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121 SBMPTN 017 Fisika Soal SBMPTN 017 - Fisika - Kode Soal 11 Halaman 1 01. 5 Ketinggian (m) 0 15 10 5 0 0 1 3 5 6 Waktu (s) Sebuah batu dilempar ke atas dengan kecepatan awal tertentu. Posisi batu setiap

Lebih terperinci

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart 1. Hipotesis tentang gejala kelistrikan dan ke-magnetan yang disusun Maxwell ialah... a. perubahan medan listrik akan menghasilkan medan magnet b. di sekitar muatan listrik terdapatat medan listrik c.

Lebih terperinci

BAB V RANCANGAN ALAT PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK

BAB V RANCANGAN ALAT PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK BAB V RANCANGAN ALAT PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK Seperti dijelaskan pada sub bab 2.2 diatas, pada prinsipnya efek fotolistrik terjadi karena elektron pada suatu atom menerima energi dari foton yang dipancarkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP Standar Kompetensi 1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat

Lebih terperinci

PAKET SOAL LATIHAN FISIKA, 2 / 2

PAKET SOAL LATIHAN FISIKA, 2 / 2 PAKET SOAL LATIHAN FISIKA, 2 / 2 1. Pada rangkaian berikut, masing - masing hambatan adalah 6. Tegangan baterai 9 Volt, sedangkan hambatan dalam baterai diabai kan. Arus I adalah. a. 0,5 I A b. 1 A c.

Lebih terperinci

BAB III ANIMASI DENGAN 3DS-MAX 9 MACROMEDIA FLASH 8

BAB III ANIMASI DENGAN 3DS-MAX 9 MACROMEDIA FLASH 8 BAB III ANIMASI DENGAN 3DS-MAX 9 MACROMEDIA FLASH 8 Dalam pembelajaran Fisika di SMU, Fisika Modern merupakan salah satu bab yang sangat jarang bahkan bisa dikatakan hampir tidak pernah dilakukan percobaan.

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Soal Fismod 1

Xpedia Fisika. Soal Fismod 1 Xpedia Fisika Soal Fismod 1 Doc. Name: XPPHY0501 Version: 2013-04 halaman 1 01. Pertanyaan 01-02 : Sebuah botol tertutup berisi 100 gram iodin radioaktif. Setelah 24 hari, botol itu berisi 12,5 gram iodin

Lebih terperinci

LAMPU TENAGA SINAR MATAHARI. Tugas Projek Fisika Lingkungan. Drs. Agus Danawan, M. Si. M. Gina Nugraha, M. Pd, M. Si

LAMPU TENAGA SINAR MATAHARI. Tugas Projek Fisika Lingkungan. Drs. Agus Danawan, M. Si. M. Gina Nugraha, M. Pd, M. Si LAMPU TENAGA SINAR MATAHARI Tugas Projek Fisika Lingkungan disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika Lingkungan yang diampu oleh Drs. Agus Danawan, M. Si M. Gina Nugraha, M. Pd, M. Si

Lebih terperinci

Pertanyaan Final (rebutan)

Pertanyaan Final (rebutan) Pertanyaan Final (rebutan) 1. Seseorang menjatuhkan diri dari atas atap sebuah gedung bertingkat yang cukup tinggi sambil menggenggam sebuah pensil. Setelah jatuh selama 2 sekon orang itu terkejut karena

Lebih terperinci

Ringkasan Efek Fotolistrik

Ringkasan Efek Fotolistrik Ringkasan Eek Fotolistrik A. Pengertian Eek otolistrik adalah peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan logam ketika logam dikenai cahaya. Gejala tersebut dapat dijelaskan oleh Einstein. B. Susunan

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN PEMBINAAN JARAK JAUH IPhO 2017 PEKAN VIII

SOAL LATIHAN PEMBINAAN JARAK JAUH IPhO 2017 PEKAN VIII SOAL LATIHAN PEMBINAAN JARAK JAUH IPhO 2017 PEKAN VIII 1. Tumbukan dan peluruhan partikel relativistik Bagian A. Proton dan antiproton Sebuah antiproton dengan energi kinetik = 1,00 GeV menabrak proton

Lebih terperinci

MODEL ATOM DALTON. Atom ialah bagian terkecil suatu zat yang tidak dapat dibagi-bagi. Atom tidak dapat dimusnahkan & diciptakan

MODEL ATOM DALTON. Atom ialah bagian terkecil suatu zat yang tidak dapat dibagi-bagi. Atom tidak dapat dimusnahkan & diciptakan MODEL ATOM MODEL ATOM DALTON Atom ialah bagian terkecil suatu zat yang tidak dapat dibagi-bagi. Atom tidak dapat dimusnahkan & diciptakan MODEL ATOM DALTON Konsep Model Atom Dalton : 1. Setiap benda (zat)

Lebih terperinci

STRUKTUR ATOM DAN PERKEMBANGAN TEORI ATOM 0leh: Ramadani. sinar bermuatan negatif. kecil pembentuk atom tersebut yaitu

STRUKTUR ATOM DAN PERKEMBANGAN TEORI ATOM 0leh: Ramadani. sinar bermuatan negatif. kecil pembentuk atom tersebut yaitu STRUKTUR ATOM DAN PERKEMBANGAN TEORI ATOM 0leh: Ramadani A. PENDAHULUAN Istilah atom pertama kali dikemukakan oleh filsuf Yunani bernama Demokritus dengan istilah atomos yang artinya tidak dapat dibagi.

Lebih terperinci

Kecepatan Korosi Oleh 3 Bahan Oksidan Pada Plat Besi

Kecepatan Korosi Oleh 3 Bahan Oksidan Pada Plat Besi Jurnal Gradien Vol. 2 No. 2 Juli 2006 : 161-166 Kecepatan Korosi Oleh 3 Bahan Oksidan Pada Plat Besi Zul Bahrum Caniago Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Bengkulu,

Lebih terperinci

Struktur Atom. Sulistyani, M.Si.

Struktur Atom. Sulistyani, M.Si. Struktur Atom Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id DEFINISI ATOM Salah satu konsep ilmiah tertua adalah bahwa semua materi dapat dipecah menjadi zarah (partikel) terkecil, dimana partikel-partikel itu

Lebih terperinci

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah.

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah. 1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah. 1 A. 5, 22 mm B. 5, 72 mm C. 6, 22 mm D. 6, 70 mm E. 6,72 mm 5 25 20 2. Dua buah vektor masing-masing 5 N dan 12 N. Resultan kedua

Lebih terperinci

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J 1. Besarnya usaha untuk menggerakkan mobil (massa mobil dan isinya adalah 1000 kg) dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan 72 km/jam adalah... (gesekan diabaikan) A. 1,25 x 10 4 J B. 2,50 x 10 4 J

Lebih terperinci

Latihan Soal UN Fisika SMA. 1. Dimensi energi potensial adalah... A. MLT-1 B. MLT-2 C. ML-1T-2 D. ML2 T-2 E. ML-2T-2

Latihan Soal UN Fisika SMA. 1. Dimensi energi potensial adalah... A. MLT-1 B. MLT-2 C. ML-1T-2 D. ML2 T-2 E. ML-2T-2 Latihan Soal UN Fisika SMA 1. Dimensi energi potensial adalah... A. MLT-1 B. MLT-2 ML-1T-2 ML2 T-2 ML-2T-2 2. Apabila tiap skala pada gambar di bawah ini = 2 N, maka resultan kedua gaya tersebut adalah...

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN : EFEK FOTOLISTRIK STAMBUK : G Laporan ini telah diperiksa dan disetujui. Palu, Mei Mengetahui, Kordinator Asisten

LEMBAR PENGESAHAN : EFEK FOTOLISTRIK STAMBUK : G Laporan ini telah diperiksa dan disetujui. Palu, Mei Mengetahui, Kordinator Asisten LEMBAR PENGESAHAN JUDUL NAMA : EFEK FOTOLISTRIK : NUR AFNI STAMBUK : G 101 12 011 Laporan ini telah diperiksa dan disetujui Palu, Mei 2015 Mengetahui, Kordinator Asisten Asisten Sri Ayuni Basri Sri Ayuni

Lebih terperinci

PENENTUAN GAYA KUANTUM PLANCK MELALUI PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK ABSTRACT

PENENTUAN GAYA KUANTUM PLANCK MELALUI PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK ABSTRACT PENENTUAN GAYA KUANTUM PLANCK MELALUI PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK 1) M.Wahyu R, 2) Agus Romadhon, 3) Zaenal Abidin, 4) Bitorian richy, 5) Karnaji Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Matematika Universitas

Lebih terperinci

STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK Kimia SMK KELAS X SEMESTER 1 SMK MUHAMMADIYAH 3 METRO

STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK Kimia SMK KELAS X SEMESTER 1 SMK MUHAMMADIYAH 3 METRO STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK Kimia SMK KELAS X SEMESTER 1 SMK MUHAMMADIYAH 3 METRO SK DAN KD Standar Kompetensi Mengidentifikasi struktur atom dan sifat-sifat periodik pada tabel periodik unsur Kompetensi

Lebih terperinci

MODUL 1 FISIKA MODERN MODEL MODEL ATOM

MODUL 1 FISIKA MODERN MODEL MODEL ATOM MODUL 1 FISIKA MODERN MODEL MODEL ATOM Oleh JAJA KUSTIJA, Drs. MSC. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI J a k a r t a 2005 1 Nama Mata Kuliah / Modul Fisika Modern / Modul 1 Fakultas / Jurusan

Lebih terperinci

STRUKTUR ATOM. Perkembangan Teori Atom

STRUKTUR ATOM. Perkembangan Teori Atom STRUKTUR ATOM Perkembangan Teori Atom 400 SM filsuf Yunani Demokritus materi terdiri dari beragam jenis partikel kecil 400 SM dan memiliki sifat dari materi yang ditentukan sifat partikel tersebut Dalton

Lebih terperinci

ABSTRAK PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA PEMBUATAN RANGKAIAN INVERTER DARI DC KE AC Rahmi Dewi, Usman Malik, Syahrol Jurusan Fisika, FMIPA, Universiatas Riau, Pekanbaru, Indonesia E-mail : drahmi2002@yahoo.com ABSTRAK Telah dilakukan penelitian

Lebih terperinci

FISIKA MODERN. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB

FISIKA MODERN. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB FISIKA MODERN Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB 1 MANFAAT KULIAH Memberikan pemahaman tentang fenomena alam yang tidak dapat dijelaskan melalui fisika klasik Fenomena alam yang berkaitan

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 2 (50 MENIT)

PERTEMUAN KE 2 (50 MENIT) PERTEMUAN KE 2 (50 MENIT) TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Menjelaskan fisika radiasi sebagai dasar dalam diagnosa Roentgenografi. POKOK BAHASAN : Fisika radiasi Sub pokok bahasan : 1. Konsep dasar sinar

Lebih terperinci

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan 1. Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari 1,5 m Jika kecepatan sudut tetap 2 rad/s,

Lebih terperinci