BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengelolaan Pembelajaran Pokok Bahasan Gaya dengan Menggunakan Pendekatan Interactive Conceptual Instruction Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan interactive conceptual instruction pada kelas sampel. Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai langkah-langkah pendekatan interactive conceptual instruction. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 10 hari, yaitu tanggal 8 April 2013 hingga 17 April Pembelajaran dilakukan sebanyak 3 pertemuan, yaitu setiap hari Senin dan Rabu. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 8 April 2013 dengan subpokok bahasan Gaya dan percepatan, pertemuan II pada hari Rabu tanggal 10 April 2013 dengan subpokok bahasan Gaya gesekan, massa dan berat, dan pertemuan III pada hari Senin tanggal 15 April 2013 dengan subpokok bahasan Hukum Newton. Pembelajaran dilaksanakan di ruang laboratorium fisika MTsN-2 Palangka Raya. Siswa dibagi menjadi 6 (enam) kelompok, tiap kelompok melaksanakan kegiatan percobaan dengan menggunakan alat yang telah disediakan peneliti yaitu satu set alat percobaan mengukur besar gaya, gaya gesek, massa dan berat dan juga Hukum Newton dengan panduan lembar kerja peserta didik (LKPD) dan bimbingan guru. 49

2 Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan pendekatan interactive conceptual instruction pada pokok bahasan Gaya diperoleh dari lembar pengamatan yang dinilai oleh dua orang pengamat yaitu Dosen STAIN Palangka Raya dan Guru fisika di MTsN 2 Palangka Raya untuk setiap pertemuan (RPP). Pengamat memberikan tanda cek list ( ) pada kolom skor penilaian yang telah disiapkan bisa dilihat dilampiran. Tabel. 4.1 Persentase Pengelolaan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Interactive Conceptual Instruction Aspek yang diamati RPP RPP RPP Rerata I II III 1. Mengucapkan salam pembuka Membuka Pelajaran dengan 87, ,83 mengucap Basmallah 3. Guru memberikan Memotivasi 87, ,5 83,3 4. Meminta siswa membuat atribut 75 87, ,5 positif dan negatif dari suatu konsep 5. Meminta siswa membuat definisi dari 87, ,5 83,3 konsep berdasarkan atribut 6. Mengarahkan siswa kemateri yang 87,5 87,5 87,5 87,5 akan dipelajari 7. Menyampaikan TPK 87,5 87,5 87,5 87,5 8. Mengorganisasikan siswa kedalam 87,5 87, ,7 kelompok 9. Membagikan LKPD ,5 79,2 10. Membimbing siswa dalam melakukan percobaan 11. Mengawasi siswa dalam melakukan percobaan 87,5 87,5 87,5 87, ,5 87,5 83,3 50

3 12. Meminta salah satu kelompok 87, ,5 91,7 mempersentasikan hasil percobaan 13. Memeriksa pemahaman siswa 87,5 87,5 87,5 87,5 14. Membimbing siswa membuat 87,5 87,5 87,5 87,5 kesimpulan 15. Memberikan evaluasi 87,5 87,5 87,5 87,5 16. Memberikan selamat kepada 87,5 87,5 87,5 87,5 kelompok terbaik 17. Menutup pelajaran Mengucap salam penutup Pada tabel 4.1 menunjukkan rata-rata persentase pengelolaan guru dalam menyampaikan salam dan membuka palajaran sebesar 100%, pengelolaan guru dalam memberi motivasi pada siswa sebesar 83,5%, pengelolaan guru dalam meminta siswa membuat atribut positif dan negatif dari suatu konsep sebesar 87,5 %, pengelolaan guru dalam meminta siswa membuat definisi dari konsep berdasarkan atribut sebesar 83,3%, pengelolaan guru dalam mengarahkan siswa kemateri yang akan dipelajari sebesar 87,5%, pengelolaan dalam menyampaikan TPK sebesar 87,5%, pengelolaan guru dalam mengorganisasikan siswa kedalam kelompok sebesar 91,7%, pengelolaan guru dalam membagikan LKPD sebesar 79,2%, pengelolaan guru dalam membimbing siswa dalam melakukan percobaan sebesar 87,5%, pengelolaan guru pada saat mengawasi siswa dalam melakukan percobaan sebesar 83,3%, pengelolaan guru dalam meminta salah satu kelompok mempersentasikan hasil percobaan sebesar 91,7%, pengelolaan memeriksa 51

4 pemahaman siswa sebesar 87,5%, pengelolaan guru membimbing siswa membuat kesimpulan sebesar 87,5%, pengelolaan guru dalam memberikan evaluasi sebesar 87,5%, pengelolaan guru pada saat memberikan selamat kepada kelompok terbaik sebesar 87,5%, pengelolaan guru pada saat menutup pembelajaran sebesar 100%, pengelolaan guru pada saat mengucap salam penutup sebesar 100%. Skor rata-rata pengelolaan pembelajaran untuk setiap kegiatan pada setiap RPP dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini: No Tabel. 4.2 Skor Pengelolaan Pembelajaran Tiap RPP Skor Pengelolaan Pembelajaran Kegiatan Awal Aspek yang diobservasi Kegiatan Inti Kegiatan Penutup Skor Ratarata 1 RPP 1 3,43 3,25 3,64 3,44 2 RPP 2 3,50 3,37 3,71 3,53 3 RPP 3 3,57 3,5 3,64 3,57 Skor Rata-rata 3,48 3,37 3,66 3,51 Kategori Baik Baik Baik - Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa pengelolaan pembelajaran menggunakan pendekatan Interactive Conceptual Instruction untuk kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan penutup termasuk dalam kategori baik. 2. Aktivitas Siswa saat Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Gaya dengan menggunakan pendekatan Interactive Conceptual Instruction Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung diamati oleh tiga orang pengamat yaitu mahasiswa dari STAIN Palangka Raya. Ketiga 52

5 pengamat ini telah mengamati aktivitas siswa dengan menggunakan pendekatan Intaractive Conceptual Instruction untuk tiga kali pertemuan. Ketiga pengamat memberikan tanda cek list ( ) pada lembar pengamatan sesuai dengan kriteria penilaian yang ditetapkan. Kriteria penilaian dengan skala 1-4 dengan skor 1 menyatakan aktifitas siswa kurang baik, skor 2 menyatakan aktivitas siswa cukup baik, skor 3 menyatakan akktifitas siswa baik dan skor 4 menyatakan aktivitas siswa sangat baik. Hasil aktivitas siswa pada proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Intaractive Conceptual Instruction dapat dilihat dalam tabel 4.3 berikut : Aspek yang Diamati Tabel 4.3 Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran dengan Pendekatan Interactive Conceptual Instruction Skor Tiap Aspek RPP I RPP II RPP III P % P % P % ,9 96, ,9 97, ,9 97, ,4 86, ,5 87, ,6 90, ,5 88, ,5 88, ,6 89, ,5 87, ,5 88, ,6 90, ,6 88, ,6 90, ,6 90, ,5 86, ,5 87, ,6 88, ,5 86, ,5 88, ,5 88, ,7 92, ,7 93, ,7 93,06 53

6 ,5 87, ,5 88, ,5 88, ,6 90, ,6 90, ,7 91, ,6 90, ,7 92, ,7 92, ,4 84, ,4 86, ,4 86, ,6 90, ,6 90, ,6 90, ,5 88, ,6 88, ,6 88,89 Jumlah Sumber: Hasil penelitian, Keterangan Aspek yang Diamati : 1. Siswa menjawab salam pembuka 2. Siswa mengawali pembelajaran dengan mengucap Basmallah. 3. Siswa termotivasi dengan semangat mengikuti pelajaran 4. Siswa menyebutkan atribut positif dan negarif dari konsep gaya 5. Siswa membuat definisi konsep gaya dari atribut yang ditemukan 6. Siswa terorganisasi dalam kelompok 7. Siswa menerima LKPD 8. Siswa dibimbing oleh guru dalam melakukan percobaan 9. Siswa berdiskusi kelompok 10. Siswa mempersentasikan hasil percobaan 11. Siswa membuat kesimpulan 12. Siswa mengerjakan evaluasi 13. Siswa mendapat selamat dan penghargaan atas kelompok yang baik 14. Siswa menutup pelajaran dengan mengucap hamdallah 54

7 15. Siswa menjawab salam penutup Tabel 4.3 menunjukkan bahwa jumlah skor seluruh aspek aktivitas siswa pada RPP I sebesar 1.901, RPP II sebesar 1.922, dan RPP III sebesar Nilai persentase aktivitas siswa saat menjawab salam pembuka dari guru pada RPP I sebesar 100%, RPP II sebesar 100%, dan RPP III sebesar 100%. Nilai persentase aktivitas siswa saat membuka pelajaran pada RPP I sebesar 96,53 %, RPP II sebesar 97,22%, dan RPP III sebesar 97,92%. Nilai persentase aktivitas siswa saat menanggapi motivasi yang disampaikan guru pada RPP I sebesar 86,11%, RPP II sebesar 87,50%, dan RPP III sebesar 90,28%. Nilai persentase aktivitas siswa saat menyebutkan atribut positif dan negative pada RPP I sebesar 88,19%, RPP II sebesar 88,19%, dan RPP III sebesar 89,58%. Nilai persentase aktivitas siswa saat membuat definisi konsep pada RPP I sebesar 87,50%, RPP II sebesar 88,19%, dan RPP III sebesar 90,28%. Nilai persentase aktivitas siswa saat mengikuti instruksi guru dalam membentuk kelompok pada RPP I sebesar 88,89%, RPP II sebesar 90,28%, dan RPP III sebesar 90,28%. Nilai persentase aktivitas siswa saat menerima LKPD pada RPP I sebesar 86,81%, RPP II sebesar 87,50%, dan RPP III sebesar 88,89%. Nilai persentase aktivitas siswa saat melakukan percobaan pada RPP I sebesar 86,81%, RPP II sebesar 88,19%, dan RPP III sebesar 88,19%. Nilai persentase aktivitas siswa saat melakukan diskusi kelompok pada RPP I sebesar 92,36%, RPP II sebesar 93,06%, dan RPP III sebesar 93,06%. Nilai persentase aktivitas siswa saat mempersentasi data hasil percobaan di depan kelas dan menjawab 55

8 tanggapan dari kelompok lain pada RPP I sebesar 87,50%, RPP II sebesar 88,19%, dan RPP III sebesar 88,19%. Nilai persentase aktivitas siswa saat membuat kesimpulan hasil penemuan pada RPP I sebesar 90,28%, RPP II sebesar 90,28%, dan RPP III sebesar 91,67%. Nilai persentase aktivitas siswa saat mengerjakan soal evaluasi pada RPP I sebesar 90,97%, RPP II sebesar 92,36%, dan RPP III sebesar 92,36%. Nilai persentase aktivitas siswa saat mendapat selamat dan penghargaan atas kelompok yang baik pada RPP I sebesar84,72%, RPP II sebesar 86,11%, dan RPP III sebesar 86,11%. Nilai persentase aktivitas siswa saat menutup pelajaran pada RPP I sebesar 90,28%, RPP II sebesar 90,97% dan RPP III sebesar 90,97%. Nilai persentase aktivitas siswa saat menjawab salam penutup pada RPP I sebesar 88,19%, RPP II sebesar 88,89%, dan RPP III sebesar 88,89%. 3. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Gaya setelah diterapkan Pendekatan Interactive Conceptual Instuction Tes Hasil Belajar (THB) digunakan untuk mengetahui seberapa jauh ketuntasan hasil belajar siswa dalam aspek kognitif setelah diterapkan pendekatan Interactive Conceptual Instuction pada pokok bahasan Gaya. Tes Hasil Belajar dianalisis menggunakan ketuntasan individu dan ketuntasan TPK terhadap indikator yang ingin dicapai. Pedoman penentuan tingkat ketuntasan individu mengacu pada standar ketuntasan dari MTsN 2 Palangka Raya yang 56

9 menggunakan standar ketuntasan sebesar 65%. 70 Batas ketuntasan TPK yang sudah ditetapkan oleh sekolah di MTsN 2 Palangka Raya sebesar 65%. a. Ketuntasan Individu Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah soal berbentuk pilihan ganda sebanyak 28 soal yang sudah diuji keabsahannya. Hasil analisis data tes hasil belajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar Individu Siswa Siswa Skor Persentase (%) C1 C2 C3 Keterangan , Tuntas , Tuntas , Tuntas , Tuntas , Tuntas , Tidak Tuntas , Tuntas , Tuntas , Tuntas , Tuntas , Tuntas , Tidak Tuntas , Tuntas , Tidak Tuntas , Tuntas , Tuntas , Tidak Tuntas , Tuntas , Tuntas , Tidak Tuntas , Tuntas , Tuntas , Tuntas , Tidak Tuntas 70 Guru mata pelajaran fisika MTsN 2 Palangkaraya. 57

10 , Tuntas , Tidak Tuntas , Tuntas , Tuntas , Tuntas , Tuntas , Tidak Tuntas , Tuntas , Tuntas , Tuntas , Tuntas , Tuntas Tabel 4.4 menunjukkan bahwa terdapat 28 orang siswa memenuhi kriteria ketuntasan belajar setelah mengikuti tes hasil belajar, dan terdapat 8 orang siswa yang tidak mencapai kriteria ketuntasan belajar. Siswa yang belum tuntas yaitu siswa bernomor 6 dengan nilai 57,1, 12 dengan nilai 60,7 dan siswa bernomor 14 dengan nilai 57,1, 17 dengan nilai 57,1, 20 dengan nilai 57,1, 24 dengan nilai 53,6, 26 dengan nilai 46,4 dan siswa bernomor 31 dengan nilai 64,3. b. Ketuntasan TPK Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) dikatakan tuntas bila siswa yang mencapai TPK tersebut 65%. Apabila dalam 1 TPK terdapat soal lebih dari 1 soal maka nilai tersebut harus dicari nilai rata-rata terlebih dahulu baru dipersentasekan. Hasil analisis data ketuntasan TPK dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini: 58

11 C Tabel 4.5 Ketuntasan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) TPK No Aspek Jumlah Ketercapaian Kategori Soal skor per soal TPK (%) 1 Menyebutkan pengertian gaya 1 C ,4 T 2 Menyebutkan pengaruh gaya pada benda 2 C ,4 T 3 Menyebutkan satuan gaya 3 C ,9 T 4 Menyebutkan alat ukur gaya 4 C T 5 Menghitung besar gaya suatu 5 C 3 23 benda 6 C ,6 T 6 Menggambar/ melukiskan dua gaya atau lebih 7 C ,4 TT 7 Menghitung resultan gaya 8 C ,4 T 8 Menyebutkan pengertian C 9 1 TT 22 61,1 keseimbangan gaya 9 Menjelaskan resultan gaya pada satu titik yang bergaris 10 C ,8 T 10 Menggunakan persamaan 11 C ,5 T penjumlahan gaya untuk menyelesaikan soal-soal 12 C ,8 T 11 Menyebutkan definisi dari gaya gesek 13 C ,3 TT 12 Membedakan gaya gesek 14 C 1 23 statis dan gaya gesek kinetis 15 C ,7 T 13 Menjelaskan pengaruh gaya 16 C 2 19 gesek pada benda 17 C ,4 TT 14 Menyebutkan keuntungan dari gaya gesek 18 C ,3 T 15 Menyebutkan kerugian dari gaya gesek 19 C ,2 T 16 Menjelaskan bagaimana mengatasi gaya gesekan yang ,5 TT merugikan 17 Menghitung besar berat suatu benda 21 C ,7 T 18 Menghitung besar massa suatu 22 C 3 28 benda 23 C ,8 T 19 Menggunakan hukum I newton dalam pemecahan 24 C T masalah sehari-hari 20 Menyebutkan pengertian C 25 1 T 24 66,7 hukum II 59

12 Newton 21 Menggunakan hukum II newton dalam pemecahan masalah sehari-hari 22 Menyebutkan pengertian hukum III newton 23 Menggunakan hukum III newton dalam pemecahan masalah sehari-hari 26 C ,1 T 27 C ,9 T 28 C T Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 23 TPK yang dirumuskan terdapat 18 TPK yang tuntas dan 5 TPK yang tidak tuntas. TPK yang tuntas terdiri dari 7 TPK aspek pengetahuan (C 1 ), 4 TPK aspek pemahaman (C 2 ), dan 7 TPK aspek penerapan (C 3 ). TPK yang tidak tuntas terdiri dari 2 TPK aspek pengetahuan (C 1 ) dan 3 TPK aspek penerapan (C 2 ). B. Pembahasan 1. Pengelolaan Pembelajaran Pokok Bahasan Gaya dengan Menggunakan Pendekatan Interactive Conceptual Instruction Penilaian kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran di kelas dengan menggunakan Pendekatan Interactive Conceptual Instruction Berdasarkan tabel 4.1, persentase pengelolaan pembelajaran tiap RPP kategori 1-7 pada kegiatan awal dapat disajikan dalam bentuk diagram di bawah ini: 60

13 (%) Gambar 4.1 Diagram Pengelolaan Pembelajaran pada Kegiatan Awal Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran pada kegiatan awal yang meliputi guru mengucapkan salam pembuka dan membuka memperoleh nilai sama yaitu sebesar 100% dengan skor rata-rata 4 yang diberikan oleh 2 pengamat pada RPP 1, RPP 2 dan RPP 3. Hal ini terjadi karena salam pembuka sudah merupakan kegiatan rutin yang dilakukan guru untuk mengawali pembelajaran RPP 1 RPP 2 RPP 3 Rata-rata Kategori yang diamati Guru menyampaikan salam pembuka Guru membuka pelajaran Guru memotivasi Guru meminta siswa membuat atribut positif dan negatif dari contoh konsep Guru meminta siswa membuat definisi konsep Guru mengarahkan siswa kemateri yang akan dipelajari RPP Guru memotivasi siswa pada pertemuan pertama memperoleh nilai 87,5%. Hal ini disebabkan pada saat memotivasi siswa, guru tidak melibatkan semua siswa sehingga hanya sebagian siswa yang terarah ke materi dan 61

14 semangat untuk belajar. Pada pertemuan kedua menurun menjadi 75% karena pada saat pertemuan kedua siswa sudah mulai aktif sehingga guru tidak terlalu banyak terlibat ketika memberikan motivasi. Pada pertemuan ketiga meningkat menjadi 87,5% sebab materi yang dipelajari lebih sulit sehingga siswa kesulitan dalam memahami motivasi yang diberikan guru sehingga guru lebih banyak terlibat pada saat memberikan motivasi kepada siswa. Guru meminta siswa menyebutkan atribut positif dan negatif dari konsep yang diberikan pada pertemuan pertama memperoleh nilai 75% Hal ini disebabkan karena pada pertemuan pertama materi yang dipelajari tentang gaya selain materi gaya termasuk materi yang mudah juga banyak ditemukan contohnya dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa tidak terlalu kesulitan pada saat menyebutkan atribut positif dan negatif dalam konsep gaya sehingga guru tidak terlibat banyak pada pertemuan pertama. Pada pertemuan kedua meningkat menjadi 87,5% hal ini disebabkan pada pertemuan kedua materi yang dipelajari tentang gaya gesek selain materinya agak sulit siswa juga kesulitan dalam membuat atribut positif dan negatif dari konsep gaya gesekan sehingga guru harus terlibat banyak pada pertemuan kedua. Pada pertemuan ketiga menjadi 100% Hal ini disebabkan materi hukum newton menurut siswa lebih sulit dari materi gaya sehingga guru harus mendemonstrasikan suatu kegiatan dulu kemudian menjelaskan bagaimana mendapatkan atribut positif dan negatif dari suatu konsep sehingga guru lebih banyak terlibat. 62

15 Guru meminta siswa membuat definisi konsep dari atribut yang ada pada pertemuan pertama memperoleh nilai 87,5%. Hal ini disebabkan karena sebelumnya siswa tidak pernah membuat definisi sendiri sehingga guru harus menjelaskan kembali bagaimana membuat definisi konsep berdasarkan atribut. Pada pertemuan kedua menurun menjadi 75% hal ini disebabkan karena siswa pada pertemuan pertama sudah diajarkan bagaimana membuat definisi konsep berdasarkan atribut sehingga guru tidak terlalu kesulitan menjelaskan kepada siswa dalam membuat definisi konsep dan juga pada pertemuan kedua konsep yang dipelajari merupakan konsep lanjutan dari pertemuan pertama. Pada pertemuan ketiga meningkat lagi menjadi 87,5% hal ini disebabkan karena siswa menganggap materi hukum newton itu sulit dan juga banyak konsepkonsep baru yang harus disampaikan sehingga siswa kesulitan dalam membuat definisi konsep karena sebelumnya siswa juga kesulitan dalam menyebutkan atribut positif dan negatif dari hukum newton dan juga siswa tidak pernah diajarkan dengan menggunakan pendekatan seperti yang peneliti gunakan guru hanya mengajar menggunakan metode ceramah sehingga siswa tidak begitu aktif pada saat PBM. Guru mengarahkan siswa kemateri yang akan dipelajari pada pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga memperoleh nilai sama yaitu 87,5% dengan Hal ini disebabkan kegiatan ini merupakan kegiatan yang rutin dikerjakan oleh guru. 63

16 Guru menyampaikan TPK memperoleh nilai yang sama pada 3 pertemuan yaitu sebesar 87,5% yang diberikan pengamat. Hal ini disebabkan guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran tidak secara runtut. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran khusus (TPK) yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Berdasarkan tabel 4.1, persentase pengelolaan pembelajaran tiap RPP kategori 8-12 pada kegiatan inti dapat disajikan dalam bentuk diagram di bawah ini: (%) RPP 1 RPP 2 RPP 3 Rata-rata Kategori yang diamati Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok Membagikan LKPD Membimbing siswa dalam melakukan percobaan Mengawasi siswa dalam melakukan percobaan RPP Gambar 4.2 Diagram Pengelolaan Pembelajaran pada Kegiatan Inti Guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok pada pertemuan pertama dan kedua diperoleh nilai yang sama besar yaitu 87,5% Hal ini disebabkan pada pertemuan pertama ada 3 siswa yang tidak hadir sehingga guru harus merubah jumlah anggota kelompok kemudian pada pertemuan kedua 64

17 siswa yang tidak hadir kesulitan menemukan kelompoknya sehingga guru harus mengembalikan anggota kelompok seperti semula. Pada pertemuan ketiga meningkat menjadi 100% hal ini disebabkan kebanyakan siswa asyik dengan pekerjaan sendiri sehingga ketika guru mengorganisasikan kedalam kelompok ada sebagian besar siswa yang tetap diam dan tidak berkumpul dengan kelompoknya dan juga ada sebagian siswa yang belum masuk kelas dan juga sebagian siswa lupa nama-nama anggota kelompok sehingga mereka harus bertanya lagi kepada guru. Guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok pada pertemuan pertama dan kedua memperoleh nilai 75% Hal ini disebabkan pada pertemuan pertama dan kedua ketika guru membagikan LKPD siswa terlihat aktif sehingga LKPD bisa dibagikan dengan cepat. Pada pertemuan ketiga meningkat menjadi 87,5% hal ini disebabkan pada pertemuan ketiga siswa banyak yang tidak memperhatikan perintah guru dan sebagian besar siswa asyik dengan tugas yang lain sehingga guru harus membagikan LKPD seperangkat alat percobaan kemasing-masing kelompok sehingga cukup memakan waktu. Guru membimbing siswa melakukan percobaan pada pertemuan pertama sebesar 87,5% hal ini disebabkan karena sebelumnya siswa tidak pernah melakukan percobaan sehingga guru harus membimbing siswa bagaimana menggunakan neraca pegas dan juga cara membacanya. Pada pertemuan kedua dan ketiga siswa sudah mulai aktif dan juga sudah bisa menggunakan neraca pegas tetapi yang jadi kendala adalah materi yang mereka 65

18 anggap susah sehingga guru harus memberi bimbingan kepada setiap kelompok dalam mengerjakan LKPD dan menyesuaikan dengan materi yang dipelajari. Guru mengawasi siswa saat melakukan percobaan pada pertemuan pertama memperoleh nilai75% Hal ini disebabkan letak meja kelompok yang tidak teratur membuat guru agak kesulitan dalam mengawasi kegiatan siswa. Pada pertemuan kedua dan ketiga meningkat menjadi 87,5% hal ini disebabkan meja kelompok sudah diatur sedemikian rupa sehingga guru bisa mengawas siswa melakukan percobaan dengan baik. Aktivitas guru selama pembelajaran telah memenuhi peran guru sebagai fasilitator, motivator, dan informator. Aktivitas guru yang paling dominan adalah membimbing siswa dalam melakukan eksperimen, hal ini dilakukan guru untuk mendukung keterlaksanaan kegiatan belajar mengajar. Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan eksperimen. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan eksperimen guna memperoleh data yang valid. Peran guru tersebut sesuai dengan salah satu syarat mengajar secara efektif yang diungkapkan Suryo Subroto, yaitu memberikan kebebasan kepada siswa untuk dapat menyelidiki, mengamati sendiri, belajar sendiri, dan mencari pemecahan masalah sendiri. 71 Guru mengawasi pekerjaan siswa, bila perlu memberikan saran yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen Suryo Subroto, PBM di Sekolah, h Roestiyah, SBM, h.82 66

19 Aktivias guru yang dominan berikutnya adalah membimbing siswa dalam mengolah data dan mempresentasekan hasil eksperimen. Guru memberikan bimbingan kepada siswa dalam mengolah data agar hasilnya sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Peran tersebut sesuai dengan prosedur pelaksanaan kegiatan eksperimen yang diungkapkan oleh Roestiyah bahwa guru mengumpulkan hasil penelitian siswa dan mendiskusikannya. 73 Waktu untuk mengajukan pertanyaan dan memberikan informasi/menjelaskan materi lebih sedikit, hal ini dilakukan guru agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Berdasarkan tabel 4.1, persentase pengelolaan pembelajaran tiap RPP kategori pada kegiatan penutup dapat disajikan dalam bentuk diagram di bawah ini: 73 Ibid. 67

20 (%) RPP 80 RPP 1 RPP 2 RPP 3 Rata-rata Kategori yang diamati meminta siswa mempersentasikan hasil percobaan Memeriksa pemahaman siswa Membimbing siswa membuat kesimpulan Memberikan evaluasi2 Memberikan selamat kepada kelompok terbaik Menutup pelajaran Mengucap salam penutup Gambar 4.3 Diagram Pengelolaan Pembelajaran pada Kegiatan Penutup Guru meminta siswa mempersentasikan hasil percobaan pada pertemuan pertama memperoleh nilai 87,5% hal ini disebabkan percobaan pada pertemuan pertama tidak terlalu banyak sehingga guru tidak banyak membimbing siswa ketika mempersentasikan hasil percobaan. Pada percobaan kedua meningkat menjadi 100% hal ini disebabkan materi pada pertemuan kedua lebih rumit sehingga guru lebih banyak memberikan bimbingan kepada siswa agar mereka mengerti dengan konsep yang mereka temukan. Pada pertemuan ketiga menurun menjadi 87,5% dengan skor rata-rata 3,5 hal ini disebabkan waktu 68

21 yang sedikit sehingga peneliti mempersingkat waktu untuk siswa mempersentasikan hasil percobaan. Guru memeriksa pemahaman siswa pada pertemuan pertama sampai ketiga memperoleh nilai yang sama besar yaitu 87,5% hal ini disebabkan pada saat guru memberikan umpan balik kepada siswa sebagian besar siswa belum siap dan tidak mengetahui jawaban yang tepat selain itu materi pada pertemuan pertama lebih mudah tetapi siswanya belum aktif untuk pertemuan kedua dan ketiga siswa sudah mulai aktif tetapi materi untuk pertemuan kedua dan ketiga lebih rumit dari pertemuan pertama. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan pada pertemuan pertama sampai terakhir memperoleh nilai yang sama besar yaitu sebesar 87,5% hal ini disebabkan pada pertemuan pertama dan kedua materi yang disampaikan sedikit tetpi siswa masih belum aktif dan pada pertemuan ketiga siswa sudah aktif tetapi materi yang dipelajari lebih banyak dari pertemuan pertama dan kedua sehingga pada saat membuat kesimpulan lebih banyak guru yang membuat kesimpulan dari pada siswa Guru memberikan soal evaluasi pada pertemuan pertama sampai ketiga memperoleh nilai yang sama besar yaitu 87,5% hal ini disebabkan pada saat pembelajaran berlangsung guru tidak memberikan contoh penerapan rumus dalam soal sehingga siswa kesulitan dalam mengerjakan soal evaluasi dan kebanyakan siswa belum bisa membolak balikan rumus sehingga harus bertanya kepada guru. 69

22 Pada kategori guru memberikan selamat pada kelompok terbaik dari pertemuan pertama sampai ketiga memperoleh nilai yang sama besar yaitu 87,5% hal ini disebabkan pada kategori ini seharusnya guru menunjuk kelompok terbaik tetapi selama tiga pertemuan guru hanya memberikan pujian untuk seluruh siswa tidak untuk satu kelompok. Kategori menutup pelajaran dan mengucap salam penutup pada pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga memperoleh nilai 100% dengan skor rata-rata 4 hal ini disebabkan kegiatan ini rutin dilakukan oleh guru ketika akan menutup pelajaran. Berdasarkan tabel 4.4 skor rata-rata keterlaksanaan pengelolaan pembelajaran pada tiap RPP disajikan dalam bentuk diagram di bawah ini: Skor Keterlaksanaan RPP RPP 1 RPP 2 RPP 3 Gambar 4.4 Keterlaksanaan RPP 1, RPP 2, dan RPP 3 dalam Pembelajaran Berdasarkan gambar 4.4 pada pertemuan pertama mendapat skor terendah 3,5 dan pertemuan kedua mendapat skor 3,55. Hal ini disebabkan siswa masih beradaptasi terhadap pendekatan yang baru mereka temui, 70

23 sehingga perlu waktu lebih untuk membuat mereka mengerti dan aktif dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan Interactive Conceptual Instruction. Peneliti juga menyadari pada pertemuan pertama ini memang masih gugup dan belum maksimal dalam mengajar serta kurang mengetahui situasi dan kondisi kelas sehingga kurang mampu melaksanakan pembelajaran baik pendahuluan, kegiatan inti dan penutup serta dalam mengelola waktu pembelajaran berlangsung. Peneliti berpendapat untuk membuat siswa itu lebih aktif dalam belajar memang tidak mudah karena harus perlahan-lahan membimbing mereka hingga mencapai sesuai yang diinginkan serta harus membuat sesuatu yang baru dan menarik sehingga dapat menambah minat mereka dalam belajar khususnya pelajaran fisika. Pada pertemuan ketiga skor yang diperoleh meningkat menjadi 3,58 karena guru sudah belajar dari pengalaman sebelumnya sehingga sudah mengerti situasi dan kondisi kelas sehingga dapat melaksanakan KBM lebih baik dari pertemuan sebelumnya serta dalam mengelola waktu di kelas sudah cukup baik. Siswa juga sudah mulai tahu dan mengerti metode pembelajaran yang diajarkan guru sehingga siswa sudah cukup aktif dalam diskusi kelompok, bertanya pada teman maupun guru, membuat pertanyaan, serta berusaha untuk menjawab, walaupun ada beberapa siswa yang hanya diam. Setelah didekati dan diberi pertanyaan baru dia mulai mencari dan menjawab apa yang dipertanyaan. Pada pertemuan ketiga guru sudah bisa mengelola pembelajaran lebih baik dari pertemuan sebelumnya. Guru juga lebih 71

24 mengerti situasi dan kondisi kelas serta sudah memahami siswa, sehingga dapat melaksanakan pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan baik serta dapat mengelola waktu lebih baik dari pertemuan sebelumnya. Siswa sudah lebih aktif dalam, mengungkapkan pendapatnya tentang persoalan-persoalan yang diberikan oleh guru, siswa juga tidak takut lagi untuk bertanya kepada guru apabila kurang mengerti, seehingga membuat suasana kelas menjadi menyenangkan. Pengelolaan pembelajaran yang dinilai oleh dua orang pengamat pada pembelajaran menggunakan pendekatan Interactive Conceptual Instruction secara keseluruhan terlaksana dengan baik. Terdapat peningkatan nilai dari pertemuan pertama (RPP I), kedua (RPP II), dan ketiga (RPP III). Terlihat pada pertemuan pertama jumlah skor nilai adalah 63 dengan kategori sangat baik, pada pertemuan kedua meningkat jumlah skor nilai menjadi 64 dalam kategori sangat baik, dan pada pertemuan ketiga jumlah skor nilai naik menjadi 64,5 dengan kategori sangat baik. 2. Aktivitas Siswa Pada Saat Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Interactive Conceptual Instruction Aktivitas siswa dalam pembelajaran pada tiap kali pertemuan dinilai oleh 3 orang pengamat berdasarkan lembar pengamatan aktivitas siswa yang ditabulasi pada tabel 4.3. Persentase aktivitas siswa pada kegiatan awal pembelajaran tiap pertemuan dapat dilihat pada gambar 4.5 di bawah ini: 72

25 Aktivitas Siswa dalam kegiatan Awal(%) RPP 1 RPP 2 RPP 3 Kategori Aktivitas Siswa yang diamati Gambar 4.5 Persentase aktivitas siswa pada kegiatan awal dalam RPP 1, RPP 2, dan RPP 3 dalam Pembelajaran menggunakan pendekatan Interactive Conceptual Instruction Keterangan Kategori aktivitas siswa yang diamati: 1. Siswa menjawab salam pembuka 2. Siswa mengawali pelajaran dengan mengucap Basmallah 3. Siswa termotivasi oleh motivasi yang diberikan guru 4. Siswa menyebutkan atribut positif dan negatif dari konsep 5. Siswa membuat definisi konsep dari atribut yang ditemukan Kategori 1 menunjukkan persentase aktivitas siswa dalam menjawab salam pembuka yang disampaikan guru saat membuka pelajaran pada RPP 1 sebesar 100%, RPP 2 100%, dan RPP 3 100%. Siswa dengan seksama menjawab salam pembuka yang dilakukan guru. Kategori 1 memperoleh nilai 73

26 yang sama karena salam pembuka merupakan kegiatan rutin yang dilakukan guru dan siswa untuk memulai pembelajaran. Kategori 2 menunjukkan persentase aktivitas siswa dalam membuka pelajaran dengan mengucap Basmallah yang dibimbing guru pada RPP 1 sebesar 96,53%, RPP 2 97,22%, dan RPP 3 97,92%. Persentasi aktivitas siswa pada kategori 2 hampir sama besar karena mengucap Basmallah merupakan kegiatan yang rutin dilakukan guru dan siswa dalam memulai kegiatan pembelajaran. Kategori 3 menunjukkan persentase aktivitas siswa dalam menanggapi motivasi yang diberikan oleh guru dengan skor pada RPP 1 sebesar 86,11%, RPP 2 87,50% dan RPP 3 90,28%. Pada RPP 1dan 2 materi yang diajarkan mudah sehingga tanggapan siswa mengenai motivasi yang diberikan guru juga rendah. Kemudian pada RPP 3 persentasenya meningkat karena materi yang diajarkan cukup rumit sehingga guru lebih banyak menyampaikan informasi materi terkait motivasi yang diberikan. Kategori 4 menunjukkan persentase aktivitas siswa dalam menyebutkan contoh atribut positif dan negatif dari suatu konsep dengan skor pada RPP 1 sebesar 88,19%, RPP 2 88,19% pada pertemuan pertama dan kedua persentase yang diperoleh dari aktivitas siswa sama besar karena materi yang diajarkan mudah sehingga siswa dengan mudah menemukan contoh atribut positif dan negatif dari konsep. RPP 89,58 % karena pada pertemuan ketiga siswa sudah mulai aktif tetapi materi yang disampaikan cukup rumit sehingga 74

27 guru lebih banyak menyampaikan informasi materi terkait atribut positif dan negatif dari konsep. Kategori 5 menunjukkan persentase aktivitas siswa dalam membuat definisi dari suatu konsep dengan skor pada RPP 1 sebesar 87,50%, RPP 2 sebesar 88,19% dan RPP 3 sebesar 90,28%. Pada pertemuan pertama dan kedua persentase yang diperoleh masih rendah karena materi yang disampaikan sedikit dan juga mudah dipahami siswa sehingga guru tidak banyak memberikan informasi terkait definisi konsep pada pertemuan pertama. Pada pertemuan ketiga persentase yang diperoleh siswa meningkat karena siswa sudah mulai aktif tetapi materi yang disampaikan cukup rumit sehingga siswa kesulitan dalam membuat definisi konsep berdasarkan atribut positif dan negatif. Persentase aktivitas siswa pada kategori 6-9 dalam tiap pertemuan dilihat pada gambar 4.6 di bawah ini: Aktivitas Siswa dalam kegiatan inti (%) Kategori Aktivitas Siswa yang diamati RPP 1 RPP 2 RPP 3 75

28 Gambar 4.6 Persentase aktivitas siswa pada kegiatan Inti dalam RPP 1, RPP 2, dan RPP 3 dalam Pembelajaran menggunakan pendekatan Interactive Conceptual Instruction Keterangan Kategori aktivitas siswa yang diamati: 6. Siswa terorganisasi dalam kelompok 7. Siswa menerima LKPD 8. Siswa dibimbing oleh guru dalam melakukan percobaan 9. Siswa berdiskusi kelompok Kategori 6 menunjukkan aktivitas siswa dalam membentuk kelompok menjadi 6 kelompok belajar yang terdiri dari 6 orang siswa tiap kelompok dengan skor pada RPP 1 sebesar 88,89% karena pada saat pembentukan kelompok siswa sudah berada didalam kelas meskipun ada 2 siswa yang tidak hadir. RPP 2 90,28%, dan RPP 3 90,28% memiliki perolehan nilai yang sama karena pada pertemuan kedua dan ketiga pada saat pembentukan kelompok sebagian siswa masih berada diluar kelas bahkan ada beberapa siswa yang protes terhadap teman sekelompoknya. Kategori 7 menunjukan aktivitas siswa dalam menerima LKPD dengan skor pada RPP 1 sebesar 86,81%, RPP 2 sebesar 87,50%, dan RPP 3 sebesar 88,89% dapat dilihat pada tiap pertemuan persentase yang diperoleh siswa meningkat karena pada pertemuan kedua dan ketiga siswa sudah mengetahui apa yang harus dilakukan ketika guru membagikan LKPD. 76

29 Kategori 8 menunjukan aktivitas siswa dalam mengejakan LKPD dengan skor pada RPP 1 sebesar 86,81% karena sebelumnya siswa belum pernah belajar menggunakan LKPD jadi siswa kesulitan dalam memahami isi LKPD, pada RPP 2 sebesar 88,19% dan RPP 3 sebesar 88,19% memperoleh nilai yang sama besar karena siswa sudah mulai aktif dan dapat memahami LKPD dan mengetahui cara menggunakannya tetapi karena materi yang disampaikan cukup rumit sehingga siswa lebih banyak bertanya kepada guru. Kategori 9 menunjukan aktivitas siswa dalam berdiskusi menemukan konsep dari materi yang di pelajari dengan skor pada RPP 1 sebesar 92,36% nilai rendah karena materi yang disampaikan mudah sehingga siswa tidak menemukan kesulitan pada saat melakukan percobaan. RPP 2 sebesar 93,06% dan RPP 3 sebesar 93,06% nilai persentase yang diperoleh sama karena pada pertemuan kedua materi yang disampaikan mudah tetapi siswa masih kurang aktif sehingga banyak bertanya kepada guru kemudian pada pertemuan ketiga materi yang disampaikan cukup rumit sehingga guru lebih banyak membantu siswa dalam berdiskusi. Persentase aktivitas siswa pada kategori dalam tiap pertemuan dapat dilihat pada gambar 4.7 di bawah ini: 77

30 Aktivitas Siswa dalam Kegiatan Pentup (%) Kategori Aktivitas yang diamati RPP 1 RPP 2 RPP 3 Gambar 4.7 Persentase aktivitas siswa pada kegiatan penutup dalam RPP 1, RPP 2, dan RPP 3 dalam Pembelajaran menggunakan pendekatan Interactive Conceptual Instruction Keterangan Kategori aktivitas siswa yang diamati: 10. Siswa mempersentasikan hasil percobaan 11. Siswa membuat kesimpulan 12. Siswa mengerjakan evaluasi 13. Siswa mendapat selamat dan penghargaan atas kelompok yang baik 14. Siswa menutup pelajaran 15. Siswa menjawab salam penutup Kategori 10 menunjukkan keterlaksanaan kegiatan yang dilakukan guru dalam meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasekan hasil penyelidikan, hal ini bertujuan agar semua siswa mengetahui hasil penyelidikan yang sebenarnya, dapat terlaksana dengan perolehan nilai pada RPP 1 sebesar 78

31 87,50% karena pada pertemuan pertama materi yang disampaikan sedikit. RPP 2 88,19% dan RPP 3 88,19% memperoleh nilai persentase yang sama karena pada pertemuan kedua pengolahan data lebih banyak dari pada pertemuan pertama dan pada pertemuan ketiga materi yang disampaikan lebih banyak dan cukup rumit sehingga harus banyak waktu untuk siswa mempersentasikan hasil percobaannya. Kategori 11 menunjukan aktivitas siswa dalam membuat kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari dengan skor pada RPP 1 sebesar 90,28% dan RPP 2 sebesar 90,28% hal ini disebabkan pada pertemuan kedua dan ketiga waktu yang tinggal sedikit sehingga guru mempersingkat kesimpulan sedangkan pada RPP 3 sebesar 91,67% persentase meningkat karena kebanyakan siswa membuat kesimpulan tidak menjawab tujuan pembelajaran sehingga guru harus lebih banyak membimbing siswa membuat kesimpulan. Kategori 12 menunjukan keterlaksanaan siswa dalam mengerjakan evaluasi dengan skor pada RPP 1 sebesar 90,97% karena materinya mudah sehingga siswa tidak mengalami kesulitan ketika mengerjakan evaluasi. Pada RPP 2 sebesar 92,36% materi mudah tetapi siswa kesulitan dalam membolak balikan rumus sehingga harus bertanya kepada guru. Kemudian pada RPP 3 sebesar 92,36% hal ini disebabkan materi yang disampaikan cukup rumit meskipun siswa sudah mulai bisa membolak balikan rumus tetapi mereka masih bertanya kepada guru. 79

32 Kategori 13 menunjukan aktivitas siswa saat menerima penghargaan dari guru dengan skor pada RPP 1 sebesar 84,72%, RPP 2 sebesar 86,11% dan RPP 3 sebesar 86,11% pada pertemuan pertama nilai persentase tidak sama karena ada sebagian siswa yang tidak memperhatikan ketika guru memberikan penghargaan. Kategori 14 menunjukan aktivitas siswa saat menutup pelajaran dengan skor pada RPP 1 sebesar 90,28 %, RPP 2 sebesar 90,97% dan RPP 3 sebesar 90,97% Kategori 14 memperoleh nilai yang hamper sama karena menutup pelajaran merupakan kegiatan rutin yang dilakukan guru dan siswa namun nilainya tidak mencapai 100% karena sebagian siswa sudah kehilangan konsentrasinya dan sebagian sibuk dengan kerjaan sendiri. Kategori 15 menunjukan aktivitas siswa saat memjawab salam penutup dari guru dengan skor pada RPP 1 sebesar 88,19%, RPP 2 sebesar 88,89% dan RPP 3 sebesar 88,89% kategori 15 juga tidak mencapai nilai 100 % karena sebagian besar siswa sudah siap-siap mau keluar kelas sehingga ada sebagian siswa yang tidak menjawab salam penutup dari guru. Skor aktivitas siswa pada kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tiap RPP dalam pembelajaran menggunakan pendekatan Interactive Conceptual Instruction pada konsep gaya kelas sampel dapat dilihat pada gambar 4.8 dan 4.9 di bawah ini: 80

33 Aktivitas Siswa Kegiatan Awal 3.68 Kegiatan Inti Kegiatan Penutup Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua Pertemuan Ketiga Gambar 4.8 Skor aktivitas siswa pada kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup tiap RPP Skor Aktiitas Siswa Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup Kategori yang diamati Gambar 4.9 Skor rata-rata aktivitas siswa pada kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup tiap RPP Berdasarkan gambar 4.9 dapat dilihat bahwa skor rata-rata aktivitas siswa dalam tahap-tahap pembelajaran diperoleh pada kegiatan awal rata-rata mencapai 3,69, dengan kategori baik, kegiatan inti rata-rata 3,57 dengan 81

34 kategori baik, dan kegiatan akhir rata-rata 3,56 dengan kategori baik. Secara umum aktivitas siswa dikategorikan baik karena siswa terlibat dalam proses pembelajaran. Berdasarkan gambar 4.8 dapat dilihat bahwa skor aktivitas siswa pada kegiatan awal pertemuan untuk materi gaya sebesar 3,66, kegiatan inti sebesar 3,53, dan kegiatan penutup sebesar 3,53. Pada pertemuan pertama skor aktivitas siswa terendah tedapat pada kegiatan inti dan kegiatan penutup. Pertemuan pertama materi gaya terdapat sedikit kendala, siswa tidak terbiasa menggunakan alat-alat laboratorium yang digunakan dalam melakukan eksperimen sehingga kegiatan penyelidikan terhambat. Dalam melakukan kegiatan penyelidikan siswa membutuhkan waktu yang lama sehingga guru tidak sempat memberikan contoh soal dalam bentuk penerapan rumus secara langsung kepada siswa sehingga berpengaruh juga pada kegiatan penutup yaitu ketika siswa mengerjakan evaluasi akhir dan juga ketersediaan waktu yang kurang memadai. Aktivitas siswa pada pertemuan kedua materi gaya gesekan dan massa dan berat dapat terlaksana sebesar 3,68, kegiatan inti sebesar 3,58, dan kegiatan penutup sebesar 3,57. Skor terendah terdapat pada kegiatan penutup karena ada satu kegiatan yaitu pada saat guru memberikan evaluasi akhir, siswa tidak mendapatkan contoh soal penerapan rumus. Sedangkan skor tertinggi terdapat pada kegiatan awal, karena dalam kegiatan awal pembelajaran tidak terdapat kendala yang berarti. 82

35 Pertemuan ketiga materi hukum newton, kegiatan awal sebesar 3,74, kegiatan inti sebesar 3,6, dan kegiatan penutup sebesar 3,58. Skor terendah terdapat pada kegiatan penutup, hal ini terjadi karena seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa ada satu kegiatan yaitu pada saat guru memberikan evaluasi siswa akhir tidak mendapatkan contoh soal penerapan rumus sehingga kemampuan siswa kurang dalam mengerjakan soal hitungan. Berdasarkan tabel 4.3 skor rata-rata aktivitas siswa tiap RPP disajikan dalam bentuk diagram seperti pada gambar 4.10 di bawah ini: Skor Keterlaksanaan aktivitas siswa RPP 1 RPP 2 RPP 3 Gambar 4.10 Skor Rata-rata aktivitas siswa pada RPP 1, RPP 2, dan RPP 3 dengan menggunakan pendekatan Interctive Conceptual Instruction Berdasarkan gambar 4.10 diatas dapat dilihat bahwa aktivitas siswa pada pertemuan pertama mencapai 3,59, aktivitas siswa pada pertemuan kedua mencapai 3,61 sedangkan aktivitas siswa pada pertemuan ketiga mencapai 3,64. Skor aktivitas terendah terdapat pada RPP 1 karena pada pertemuan pertama 83

36 siswa masih melakukan penyesuaian terhadap pendekatan pembelajaran yang diterapkan guru. Sedangkan skor tertinggi terdapat pada RPP 3 karen pada pertemuan ketiga siswa sudah terbiasa melakukan penyelidikan sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan lancar. Dari hasil observasi terlihat dengan jelas bahwa peran siswa sebagai pusat pembelajaran terlihat aktif dan terlibat langsung dalam proses belajar mengajar untuk mencari dan menemukan sendiri konsep yang dipelajari. Hal ini sejalan dengan pendapat piaget, bahwa perkembangan kognitif sebagian besar bergantung kepada seberapa jauh anak aktif memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan lingkungannya. 74 Dengan pembelajaran menggunakan pendekatan Interactive Conceptual Instruction siswa lebih mudah menguasai konsep sehingga siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam kehidupan sehari-hari. 3. Hasil Belajar Fisika Siswa setelah pembelajaran menggunakan pendekatan Interactive Conceptual Instruction a. Ketuntasan Individu Hasil analisis tes hasil belajar siswa secara kognitif yang diukur sebanyak satu kali. Berdasarkan tabel 4.4 yaitu tes hasil belajar siswa dari 36 orang siswa yang mengikuti tes hasil belajar diperoleh 28 siswa tuntas dan 8 siswa tidak tuntas karena belum mencapai standar ketuntasa hasil belajar IPA 74 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif:Konsep, Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: kencana, 2010 hal.30 84

37 yang telah ditetapkan sekolah sebesar 65. Bila dilihat dalam bentuk grafik ketuntasan THB kognitif ditunjukkan seperti pada gambar 4.6 di bawah ini; Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa 77,78 % 28 orang 12,22% 8 orang Tidak Tuntas Tuntas Gambar 4.6. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Berdasarkan grafik 4.6 dapat dilihat bahwa tingkat ketuntasan hasil belajar siswa kelas sampel setelah menggunakan pendekatan Interactive Conceptual Instruction dari 36 orang siswa yang mengikuti tes hasil belajar terdapat 28 orang siswa atau 77,78% dinyatakan tuntas belajarnya dan 8 orang siswa atau 12,22% dinyatakan belum mencapai ketuntasan belajar. Siswa yang tidak tuntas yaitu siswa bernomor 6,12,14,17,20,24,26,dan siswa bernomor 31. Siswa yang mampu mencapai kriteria ketuntasan belajar dikarenakan beberapa faktor, antara lain: 1) kemampuan guru menjelaskan materi pelajaran, membimbing dan mengarahkan siswa cukup baik. 2) kemampuan siswa mengikuti proses belajar mengajar, memperhatikan dan memahami penjelasan guru dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir cukup baik. 85

38 3) kemampuan siswa memahami dan mengerjakan soal cukup baik. Sejalan dengan pendapat Banyamin S. Bloom, tingkat keberhasilan atau penguasaan itu dapat dicapai, kalau pengajaran yang diberikan secara klasikal bermutu baik dan berbagai tindakan korektif terhadap siswa yang mengalami kesulitan dilakukan dengan tepat. 75 Siswa yang dikategorikan belum mencapai ketuntasan belajar yaitu siswa yang cenderung pasif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar terutama saat kegiatan diskusi dalam kelompok dan tidak aktif dari segi kehadirannya. Selain itu, tingkat kemampuan siswa kurang untuk memahami penjelasan guru, memahami soal dan permasalahan baik yang terdapat dalam LKS (Lembar Kerja Siswa) maupun THB (Tes Hasil Belajar). Siswa (pelajar) dalam satu kelas memiliki tingkat kemampuan yang berbeda-beda sehingga tingkat pencapaian materinyapun berbeda-beda. Sejalan dengan pendapat S. Nasution menegaskan bahwa, anak-anak yang memiliki kemampuan intelegensi baik dalam satu kelas sekitar sepertiga atau seperempat, sepertiga sampai setengah anak sedang, dan seperempat sampai sepertiga termasuk golongan anak yang memiliki intelegensi rendah. 76 b. Ketuntasan TPK TPK dikatakan tuntas apabila persentase siswa yang mencapai TPK tersebut sebesar 65%. Hasil analisis data ketuntasan TPK dengan menerapkan 75 Martinis Yamin, Propesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, Jakarta: Gaung Persada Press, 2008, hal Ibid, hal

39 pendekatan Interactive Conceptual Instruction dapat digambarkan dalam bentuk grafik seperti di bawah ini; Tidak Tuntas, 6 soal (5 TPK) Ketuntasan TPK Tuntas, 22 soal (18 TPK) Tuntas Tidak Tuntas Gambar 4.7. Diagram Ketuntasan TPK Berdasarkan gambar 4.7 di atas dan analisis data pada tabel 4.4, TPK yang tuntas sebanyak 78,27% atau 18 TPK. TPK yang tuntas terdiri dari berbagai aspek yang termasuk ranah kognitif, yaitu 7 TPK aspek pengetahuan (soal 1,2,3,4,14,15,25 dan 27), 4 TPK aspek pemahaman (soal 10,18,19 dan28), dan 7 TPK aspek penerapan (soal 5,6,11,12,21,22,23,24 dan 26 ). Untuk aspek pengetahuan (C 1 ) tuntas karena soal tersebut mudah dipahami oleh siswa. Apek pemahaman (C 2 ) tuntas karena siswa bisa menjelaskan, membedakan dan menunjukkan materi yang terkait dalam pembelajaran yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari. Aspek aplikasi (C 3 ) tergolong soalnya sukar tetapi siswa mampu memecahkan masalah dalam mengerjakan soal-soal hitungan yang berkaitan dengan pembelajaran sehingga soal pada aspek ini tuntas. Aspek yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam menjawab soal juga dipengaruhi oleh soal evaluasi yang diberikan guru tiap akhir pertemuan 87

40 (RPP) dan soalnya hampir mirip dengan soal tes akhir serta soal tambahan yang diberikan guru khususnya untuk soal hitungan yang dikerjakan dirumah sebagai latihan. TPK yang tidak tuntas sebesar 21,73% atau 5 TPK yaitu nomor soal 9 dan 13 aspek pengetahuan (kategori sedang) sedangkan untuk aspek penerapan (C 2 ) terdapat 4 soal yaitu soal 7 (kategori mudah) kemudian soal 16 (kategori sukar) sedangkan pada soal 17 dan 20 (kategori sedang). Hal ini menunjukkan bahwa penyebab tidak tuntasnya TPK adalah tingkat aspek kognitif TPK yang cukup tinggi yang berarti soal untuk TPK tersebut cukup sulit bagi siswa sehingga TPK tersebut tidak tuntas, serta ada beberapa siswa yang pemahaman tentang materi kurang terutama pada penerapannya yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari dan hitungan soal. Dengan tercapainya 78,27% TPK, menunjukkan bahwa sebagian besar siswa telah menguasai tujuan pembelajaran yang diinginkan dalam pembelajaran. Adanya keterbatasan didalam menyampaikan materi dan juga kurangnya waktu dalam pembelajaran karena hanya 2 jam (2x40 menit) seharusnya untuk fisika diperlukan waktu lebih banyak sehingga mereka dapat lebih mengerti dan memahaminya terutama aplikasi dan menyelesaikan soalsoal hitungan. 88

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Fisika dengan Penerapan Model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Fisika dengan Penerapan Model 58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Fisika dengan Penerapan Model Pembelajaran Kreatif Produktif Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktif tipe the learning cell dan dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan, yaitu 3 kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktif tipe the learning cell dan dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan, yaitu 3 kali 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Materi pokok bunyi diajarkan dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe the learning cell dan dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Materi pokok tekanan diajarkan dengan menerapkan metode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Materi pokok tekanan diajarkan dengan menerapkan metode 77 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Materi pokok tekanan diajarkan dengan menerapkan metode pembelajaran eksperimen dan dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan, yaitu 3 kali pertemuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Materi pokok kalor diajarkan dengan model pembelajaran Novick dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Materi pokok kalor diajarkan dengan model pembelajaran Novick dan 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Materi pokok kalor diajarkan dengan model pembelajaran Novick dan dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan, yaitu pertemuan pertama meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, adanya pada saat penelitian dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, adanya pada saat penelitian dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran multi model (Numbered Head Together dan Problem Based

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran multi model (Numbered Head Together dan Problem Based 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Materi pokok usaha dan energi diajarkan dengan menerapkan pembelajaran multi model (Numbered Head Together dan Problem Based Learning) dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melakukan tes hasil belajar (THB). Pertemuan I dilaksanakan pada hari Rabu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melakukan tes hasil belajar (THB). Pertemuan I dilaksanakan pada hari Rabu 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak empat kali pertemuan yaitu tiga kali pertemuan diisi dengan pembelajaran dan satu kali pertemuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak tiga kali pertemuan yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN. Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak tiga kali pertemuan yaitu 62 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Awal Penelitian Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak tiga kali pertemuan yaitu dua kali pertemuan diisi dengan pembelajaran dan satu kali pertemuan diisi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengelolaan Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengelolaan Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran BAB V PEMBAHASAN A. Pengelolaan Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Penilaian kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. a. Hasil belajar pada ranah kognitif pada Kelas Direct Instruction dan Cooperative Learning

BAB V ANALISA. a. Hasil belajar pada ranah kognitif pada Kelas Direct Instruction dan Cooperative Learning BAB V ANALISA 1. Hasil Belajar Pada Ranah Kognitif Hasil analisis belajar kognitif siswa diukur melalui tes tertulis berupa soal uraian sebanyak 14 soal. a. Hasil belajar pada ranah kognitif pada Kelas

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Hasil pembelajaran dengan strategi pembelajaran Team Quiz yang

BAB V PEMBAHASAN. Hasil pembelajaran dengan strategi pembelajaran Team Quiz yang 75 BAB V PEMBAHASAN 1. Hasil belajar siswa Hasil pembelajaran dengan strategi pembelajaran Team Quiz yang diterapkan di kelas eksperimen tidak menunjukkan hasil belajar fisika siswa yang lebih baik dibandingkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada proses pembelajaran. Pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 23 April 2014,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada proses pembelajaran. Pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 23 April 2014, 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Materi pokok usaha dan energi diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Advance organizer ini dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 74 A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Pengelolaan Pembelajaran Fisika Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Pokok Suhu Dan Kalor Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. minat siswa dalam belajar fisika dan memberikan gambaran atau contoh animasi

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. minat siswa dalam belajar fisika dan memberikan gambaran atau contoh animasi 71 BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Penggunaan media animasi adobe flash CS3 dimaksudkan untuk menarik minat siswa dalam belajar fisika dan memberikan gambaran atau contoh animasi dari materi yang akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. satu kali diisi dengan melakukan pre test, tiga kali pertemuan diisi dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN. satu kali diisi dengan melakukan pre test, tiga kali pertemuan diisi dengan 48 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Awal Penelitian Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak lima kali pertemuan yaitu satu kali diisi dengan melakukan pre test, tiga kali pertemuan diisi dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Materi pokok getaran dan gelombang diajarkan dengan menggunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Materi pokok getaran dan gelombang diajarkan dengan menggunakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Materi pokok getaran dan gelombang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran teams games tournament dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. Pembelajaran yang diterapkan pada kelompok sampel (kelas X IA-4)

BAB V ANALISA. Pembelajaran yang diterapkan pada kelompok sampel (kelas X IA-4) 83 BAB V ANALISA Pembelajaran yang diterapkan pada kelompok sampel (kelas X IA-4) adalah pembelajaran menggunakan model pembelajaran inquiry training yang dilakukan dalam tiga kali pertemuan dengan alokasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (1) Hasil belajar kognitif siswa ; (2) Aktivitas siswa dalam pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (1) Hasil belajar kognitif siswa ; (2) Aktivitas siswa dalam pembelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bagian ini diuraikan hasil hasil penelitian pembelajaran fisika menggunakan model Concept Attainment. Adapun hasil penelitian meliputi: (1)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian pembelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian pembelajaran menggunakan pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) dalam pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pembahasannya tentang Penerapan Metode Pembelajaran Aktif Tipe Team

BAB IV HASIL PENELITIAN. pembahasannya tentang Penerapan Metode Pembelajaran Aktif Tipe Team 61 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini dideskripsikan hasil-hasil penelitian beserta pembahasannya tentang Penerapan Metode Pembelajaran Aktif Tipe Team Quiz Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga. dengan grafik, bagan, gambar atau tampilan lain.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga. dengan grafik, bagan, gambar atau tampilan lain. 39 A III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pra Siklus Pelaksanaan pra siklus pada minggu ke-2 dan ke-3 bulan Oktober 2012 mata pelajaran IPA tentang tumbuhan hijau dengan hasil belajar yang sangat mengecewakan.

Lebih terperinci

Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin. Kata kunci: Hasil belajar, model pembelajaran ARIAS, konsep zat.

Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin. Kata kunci: Hasil belajar, model pembelajaran ARIAS, konsep zat. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-A SMP MUHAMMADIYAH 1 BANJARMASIN PADA MATERI AJAR KONSEP ZAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION) Noorhidayati,

Lebih terperinci

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-A SMP MUHAMMADIYAH 1 BANJARMASIN PADA MATERI AJAR KONSEP ZAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION) Noorhidayati,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengelolaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengelolaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengelolaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Pengelolaan pembelajaran fisika materi pemantulan cahaya model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan media animasi macromedia flash yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan media animasi macromedia flash yang telah 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan media animasi macromedia flash yang telah dikembangkan dan dibuat oleh peneliti sebagai bahan ajar materi Elastisitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan tentang penerapan strategi pembelajaran inkuiri dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pertama melakukan pretest, tiga kali pertemuan dilakukan pembelajaran dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pertama melakukan pretest, tiga kali pertemuan dilakukan pembelajaran dan 62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian dilakukan sebanyak lima kali pertemuan yaitu pertemuan pertama melakukan pretest, tiga kali pertemuan dilakukan pembelajaran dan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 64 BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Model pembelajaran kreatif dan produktif adalah model yang dikembangkan dengan mengacu kepada berbagai pendekatan pembelajaran. Pembelajaran ini berpijak kepada teori

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. eksperimen dapat dideskripsikan sebagai berikut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. eksperimen dapat dideskripsikan sebagai berikut. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penjabaran hasil penelitian pada siswa kelas IV SD N 2 Karangturi, Gantiwarno, Klaten dalam pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Peneliti melaksanakan penelitian dengan menerapkan model

BAB IV HASIL PENELITIAN. Peneliti melaksanakan penelitian dengan menerapkan model BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Awal Penelitian Peneliti melaksanakan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray pada kelas VIII-3 di MTsN 1 Model Palangka

Lebih terperinci

depan yang akan dijalani yang diwarnai tantangan dan perubahan. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari Kurikulum Tingkat Satuan

depan yang akan dijalani yang diwarnai tantangan dan perubahan. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari Kurikulum Tingkat Satuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan sadar dan bertujuan, maka pelaksanaannya berada dalam suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tahap Pra Siklus Penelitian pada tahap pra siklus ini diawali dengan kegiatan pencarian datadata untuk mengetahui kondisi awal yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini mengikuti prosedur penelitian sesuai dengan prosedur pada rencana tindakan yaitu: a. Perencanaan Sebelum

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian penerapan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian penerapan 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian penerapan keterampilan proses sains dalam perangkat praktikum terhadap hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Isna Basonggo, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. telah memenuhi kriteria valid. Hal ini berdasarkan pada hasil analisis data kevalidan RPP

BAB V PEMBAHASAN. telah memenuhi kriteria valid. Hal ini berdasarkan pada hasil analisis data kevalidan RPP BAB V PEMBAHASAN A. KEVALIDAN PERANGKAT PEMBELAJARAN 1. Kevalidan RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan dalam penelitian ini telah memenuhi kriteria valid. Hal ini berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN 14 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan 1. Aktivitas Guru dalam Mengelola Pembelajaran Kategori pertama yang diamati dalam penelitian ini adalah persiapan. Berdasarkan hasil analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil belajar diukur dengan menggunakan tes kognitif. Tes hasil belajar kognitif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil belajar diukur dengan menggunakan tes kognitif. Tes hasil belajar kognitif BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian pada penelitian ini dilakukan dalam tahapan yang berupa siklus-siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap, proses, dan produk. Sains (fisika) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. deskriptif rata-rata. Berikut penilaiannya pada table berikut ini:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. deskriptif rata-rata. Berikut penilaiannya pada table berikut ini: 42 A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Pengelolaan pembelajaran Data pengamatan aktifitas guru dalam menerapkan pembelajaran fisika materi gerak menggunakan adobe flash menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. TEMUAN AWAL Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan, terdapat masalah dalam sistem pembelajaran di kelas VII E yaitu ketidakbiasaan siswa untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Penerapan Model pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Penerapan Model pembelajaran 54 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Penerapan Model pembelajaran Kooperatif Tipe The Power of Two Peningkatatan hasil belajar siswa diperoleh setelah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pertama adalah diisi dengan melakukan pretest, tiga kali diisi dengan pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN. pertama adalah diisi dengan melakukan pretest, tiga kali diisi dengan pembelajaran 57 BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan sebanyak lima kali pertemuan yaitu pertemuan pertama adalah diisi dengan melakukan pretest, tiga kali diisi dengan pembelajaran dan pertemuan terakhir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Jeane Santi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Meningkatan hasil belajar bagi siswa yang kurang mampu dalam memahami mata pelajaran biologi merupakan penelitian tindakan kelas yang direncanakan pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok semester II tahun ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok semester II tahun ajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan hasil penelitian tindakan kelas dalam tahapan berupa siklus-siklus dalam proses pembelajaran yang dilakukan di kelas IV

Lebih terperinci

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Standar Kompetensi 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari.

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Standar Kompetensi 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari. Lampiran 08 RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Mlati Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII/ 1 Tema/ Sub topik :Gaya/ Resultan Gaya dan Gaya Gesek Alokasi Waktu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. masalah, perencanaan tindakan penelitian, deskripsi pelaksanaan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN. masalah, perencanaan tindakan penelitian, deskripsi pelaksanaan penelitian. 80 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Awal Penelitian Pada subbab ini pembahasan meliputi orientasi dan identifikasi masalah, perencanaan tindakan penelitian, deskripsi pelaksanaan penelitian. 1.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal 4.1.1.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Setelah dilakukan uji reliabilitas

Lebih terperinci

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah keadaan siswa kelas III MI Tholabiyah Gaji pada semester satu diperoleh data yaitu dari 28 siswa dikategorikan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian yang dilakukan meliputi: a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah yang meliputi wawancara

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Aek Kuasan dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi Pedosfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. observasi terhadap pembelajaran IPA yang dilakukan oleh guru di kelas V.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. observasi terhadap pembelajaran IPA yang dilakukan oleh guru di kelas V. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Awal Penelitian Sebelum melakukan tindakan pembelajaran, penulis melakukan observasi terhadap pembelajaran IPA yang dilakukan oleh guru di kelas V. Hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan persiapan penelitian sebagai berikut: 1. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan yang bertindak sebagai guru

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan yang bertindak sebagai guru BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pembelajaran yang diterapkan pada kelas eksperimen adalah menggunakan penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan yang bertindak sebagai guru adalah peneliti. Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian tindakan ini akan dideskripsikan berdasarkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian tindakan ini akan dideskripsikan berdasarkan 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian tindakan ini akan dideskripsikan berdasarkan permasalahan yang dikemukakan dalam rumusan masalah, yaitu deskripsi tentang bagaimana penerapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian meliputi: (1) Pengelolaan pembelajaran fisika menggunakan model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian meliputi: (1) Pengelolaan pembelajaran fisika menggunakan model 71 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bagian ini diuraikan hasil hasil penelitian pembelajaran menggunakan model learning cycle pada materi pokok cahaya. Adapun hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada penelitian ini, penulis memaparkan data yang berhubungan dengan penerapan kombinasi metode inkuiri dan pengajaran timbal balik, terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 1. Aktivitas Siswa Dengan Menerapkan Media Animasi

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 1. Aktivitas Siswa Dengan Menerapkan Media Animasi 12 BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Pembahasan 1. Aktivitas Siswa Dengan Menerapkan Media Animasi Aktivitas siswa diperoleh dengan menggunakan instrumen lembar pengamatan aktivitas siswa. Dari hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru

BAB I PENDAHULUAN. bangsa suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pre-test dalam ranah kognitif yang diikuti 20 siswa dilakukan untuk

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pre-test dalam ranah kognitif yang diikuti 20 siswa dilakukan untuk Nilai Rata-rata BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pre-test dalam ranah kognitif yang diikuti 20 siswa dilakukan untuk melihat kemampuan awal siswa dan pos-test dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan model pembelajaran problem based learning. Hasil penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan model pembelajaran problem based learning. Hasil penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian pembelajaran menggunakan model pembelajaran problem based learning. Hasil penelitian tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Pra siklus Pembelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas V SD 4 Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus tahun ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Ahmad Bukhari SMP Negeri 3 Tanjung Pura, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve student learning

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Darul Muta alimin Kecamatan Mekarsari Kabupaten Barito

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan tentang deskripsi sebelum tindakan, deskripsi siklus I yang terdiri dari tahap perencanaan tahap

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL INQUIRY-DISCOVERY LEARNING (IDL) TERBIMBING

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL INQUIRY-DISCOVERY LEARNING (IDL) TERBIMBING MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL INQUIRY-DISCOVERY LEARNING (IDL) TERBIMBING Bahrudin, Zainuddin, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekolah tempat penelitian berlangsung. Penelitian yang dilaksanakan di kelas IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekolah tempat penelitian berlangsung. Penelitian yang dilaksanakan di kelas IV 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sekolah Sebelum pembahasan hasil penelitian, penulis akan membahas deskripsi sekolah tempat penelitian berlangsung. Penelitian yang dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra Siklus Kegiatan yang dilaksanakan pada saat pra siklus cenderung merupakan kegiatan pembentukan jaringan kolaborasi antara peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian siswa kelas V SDN Candirejo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada semester II

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di sekolah Dasar Negeri Mangunsari 01 Salatiga yang merupakan salah satu SD dengan subjek penelitian siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 02 Getas, Kecamatan Kaloran, kabupaten Temanggung dengan Subyek Penelitian Siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas II SD Negeri 2 Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Rojoimo. SD Negeri 1 Rojoimo terletak di Desa Mirombo Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo. SD Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Fatimah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN TEMUAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN TEMUAN BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN TEMUAN A. Deskripsi Setting/Lokasi Penelitian Tindakan kelas tentang meningkatkan hasil belajar siswa pada Materi Surah Al-Qadr melalui metode Numbered Heads Together

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Peneliti terlebih dahulu melakukan tahap pratindakan sebelum melaksanakan proses penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Pembahasan Tentang Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Pembahasan Tentang Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan Tentang Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model learning cycle-5e Proses pengembangan perangkat pembelajaran matematika model leaning

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. tentang penerapan model pembelajaran inquiry training pada materi gerak lurus,

BAB IV HASIL PENELITIAN. tentang penerapan model pembelajaran inquiry training pada materi gerak lurus, 83 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan hasil-hasil penelitian beserta pembahasannya tentang penerapan model pembelajaran inquiry training pada materi gerak lurus, yang meliputi data (1) hasil

Lebih terperinci

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan menguraikan hasil penelitian pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan menguraikan hasil penelitian pembelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bagian ini akan menguraikan hasil penelitian pembelajaran menggunakan metode problem solving dan metode problem posing. Adapun hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan uraian masing-masing siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

Lebih terperinci