Metode Uji Kompetensi Profesi. Pengalaman KBUKDI sebagai masukan untuk pengembangan uji kompetensi profesi lain

Transkripsi

1 Metode Uji Kompetensi Profesi Pengalaman KBUKDI sebagai masukan untuk pengembangan uji kompetensi profesi lain

2 Persiapan KBUKDI 2006 (nov) UKDI TO 1 dan UKDI 1 (PBT) 2007 (Mei dan Juli) Pengembangan CBT 2008 Uji coba di 6 wiayah 2011 Implementasi Full CBT Pematangan konsep OSCE 2010 Uji Coba CBT lebih luas pada TO UKDI 2009 Konsep OSCE Uji Coba terbatas CBT

3 UKDI Pelaksanaan UKDI Sudah ada pengalaman kegiatan Benchmarking Project Q Manajemen Item Manajemen Pelaksanaan Belum ada pengalaman menyelenggarakan ujian sec nasional Manajemen Politik Peningkatan awareness stake holders

4 Manajemen Item Sumber Item Tidak banyak penulis soal yang mampu menulis soal dengan baik Basis: institusi yang dilatih oleh KBUKDI Jenis dan Jumlah Item Keragaman item menjadi masalah diawal UKDI Jumlah item masih sangat terbatas Pengelolaan item Menggunakan aplikasi yang sudah ada di salah satu FK Masih dikelola manual

5 Masalah Manajemen Item Kerja paralel Jumlah vs Kualitas Manajemen Melatih calon penulis soal Jumlah banyak, karena seluruh peserta WS membawa soal Belum bisa mengandalkan wilayah Mencari soal baik dengan jumlah cukup sesuai blue print Kualitas: sangat parah, penerimaan < 30% Perlahan mulai dibangun partisipasi wilayah melalui penunjukkan reviewer

6 Perkembangan Item Pengembangan kapasitas wilayah Review berjenjang membantu ketersediaan soal yang baik Jumlah vs Kualitas Jumlah soal untuk 1 tahun cukup dan tidak pernah menggunakan soal daur ulang Bank Soal Nasional dikelola oleh KBUKDI Saat ini kapasitas wilayah dibangun dengan menyerahkan TO ke wilayah Kualitas: semakin baik. Standarisasi istilah. Ditambah dengan soal dari invited item writer Wilayah dikelola oleh AIPKI wilayah dengan IBA Wilayah. Institusi oleh IBA Institusi

7 Manajemen Pelaksanaan Penyusunan jadwal Jadwal judisium masing2 FK berbeda2 Akhirnya diputuskan penentuan periode ujian oleh KBUKDI (4x per tahun) Penentuan lokasi dan hari Lokasi ujian menggunakan 16 FK yang ditentukan oleh AIPKI Tidak ada survey di awal kegiatan, karena ujian masih PBT Hari ujian: Rabu----- sulit dapat ruangan yang besar Sabtu Biaya Ujian Sepenuhnya ditanggung peserta Unit cost Rp / peserta untuk PBT Tidak termasuk biaya non ujian (WS item, dll)

8 Masalah Pelaksanaan Kepesertaan Dokumen tidak diterima Lokasi Ujian Ruangan yang tersedia kecil-kecil- -- menyulitkan pengawasan Logistik ujian PP membawa koper soal sangat banyak Verifikasi sulit karena dokumen tidak terbaca Lokasi FK jauh dari bandara----- risiko membawa soal ujian Biaya terbesar adalah untuk pelaksanaan ujian

9 Masalah PBT Logistik dan keamanan bahan ujian dan pengolah hasil Syarat dan kriteria lokasi ujian lebih sederhana. Ujian dapat diselenggarakan dalam bentuk massal

10 Masalah CBT Penyelenggaraan ujian lebih kompleks, tidak bisa massal dan memerlukan biaya >>>> Logistik lebih sederhana dan keamanan bahan ujian lebih baik

11 Hal-hal yang harus diantisipasi Kesepakatan metode ujian CBT/ PBT/ Kombinasi Kriteria untuk masing-masing (terutama bila kombinasi) Syarat peserta ujian Syarat dan kriteria peserta (syarat pendaftaran) Proses pendaftaran (individu/ kelompok Pedoman pelaksanaan ujian Peraturan umum Peraturan khusus untuk CBT dan PBT

12 Proses persiapan Uji Kompetensi Penting untuk penyusunan aktivitas Kesepakatan waktu mulai ujian Terkait dengan kesiapan perangkat ujian Kesepakatan metode ujian Penting untuk kesiapan semua pihak Pengaturan jadwal ujian dan deadline untuk setiap tahap ujian Penyusunan pedoman final menyangkut seluruh Untuk aspek diumumkan kepada stake holder Kesepakatan biaya ujian Penting untuk standar biaya

13 Sosialisasi tentang Uji Kompetensi Peserta 5W1H Stake holder Pertemuan stake holder Website/ brosur/ poster Evaluasi pelaksanaan ujian dan penyampaian hasil ujian Tidak dilaksanakan secara khusus

14 Masalah Politis Diatasi melalui pertemuan-pertemuan Harus membuat jawaban tertulis melalui web dan surat