DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER) PENELITIAN YANG BERJUDUL ANALISIS MASALAH KEMISKINAN NELAYAN TRADISIONAL DI GAMPONG KUALA BUGAK KECAMATAN PEUREULAK KOTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER) PENELITIAN YANG BERJUDUL ANALISIS MASALAH KEMISKINAN NELAYAN TRADISIONAL DI GAMPONG KUALA BUGAK KECAMATAN PEUREULAK KOTA"

Transkripsi

1 Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER) PENELITIAN YANG BERJUDUL ANALISIS MASALAH KEMISKINAN NELAYAN TRADISIONAL DI GAMPONG KUALA BUGAK KECAMATAN PEUREULAK KOTA KABUPATEN ACEH TIMUR PROPINSI ACEH KATAGORI : Nelayan Tradisional I. INDENTITAS 1. Nama : Umur :... 3.Alamat : Pendidikan Terakhir : a. Tidak Tamat SD b. Tamat SD/Sederajat c. Tamat SLTP/Sederajat d. Tamat SLTA/Sederajat e. Tamat D I DIII e. Tamat D I DIII f. Tamat D IV/Universita 158

2 5. Jumlah Tanggungan No. Nama Umur(Thn) Hubungan Pendidikan Keterangan II. PENDAPATAN Berapa penghasilan bapak dalam satu bulan a. < Rp b. Rp s/d Rp c. Rp s/d Rp d. Rp s/d... III. PENGELUARAN RUMAH TANGGA Berapa kirakira dana/uang yang dikeluarkan sebulan untuk pengeluaran berikut? a. Kebutuhan pokok (pangan)... b. Pakaian (sandang)... c. Pendidikan anak... d. Biaya kesehatan... e. Listrik... f. Transportasi (minyak honda, ongkos labilabi dan becak)... g. Biaya beli rokok... h. Biaya hiburan (minum kopi di warung)... i. Biaya adatistiadat dan syukuran... j. Cicilan kredit perahu robbin... k. Biaya lainlain... IV. KEPEMILIKAN RUMAH

3 1. Bagaimana status rumah yang bapak miliki? a. Milik pribadi b. Warisan orang tua c. Menyewa d. Menumpang pada keluarga V. FAKTORFAKTOR KEMISKINAN NELAYAN A. Faktor kualitas sumber daya manusia 1. Apakah bapak menguasai ketrampilan selain dari menangkap ikan di laut? a. Menguasai ketrampilan b. Tidak menguasai ketrampilan 2. Jika menguasai, apakah ketrampilan tersebut? Apakah bapak pernah mengikuti pelatihan, baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah maupun lembaga non Pemerintah? a. Pernah mengikuti pelatihan b. Tidak pernah mengikuti pelatihan 4. Apakah bapak mempunyai pekerjaan sampingan? a. Mempunyai pekerjaan sampingan b. Tidak mempunyai pekerjaan sampingan 5. Jika mempunyai, apakah pekerjaan sampingan tersebut?...

4 B. Faktor Ekonomi 1. Apakah bapak memiliki modal usaha? a. Memiliki modal usaha b. Tidak memiliki modal usaha 2. Apakah bapak memiliki tabungan/barang yang bernilai minimal Rp ? a. Memiliki tabungan/barang minimal Rp b. Tidak memiliki tabungan/barang minimal Rp Apakah bapak pernah berhubungan dengan Bank Perkreditan? a. Pernah berhubungan b. Tidak pernah berhubungan 4. Apakah bapak diberikan pinjaman oleh Koperasi? a. Diberikan pinjaman b. Tidak diberikan pinjaman 5. Jika tidak diberiakn pinjaman dari Koperasi tersebut, apa kendalanya? a. Tidak sanggup memenuhi persyaratan b. Lainlain 6. Apakah bapak memiliki tanah yang dapat digarap untuk lahan pertanian? a. Memiliki tanah b. Tidak memiliki tanah 7. Apakah bapak memiliki tanah perkarangan? a. Memiliki tanah perkarangan b. Tidak memiliki tanah perkarangan 8. Jika, memiliki tanah perkarangan, berapa ukuranya?... C. Faktor hubungan kerja nelayan

5 1. Kepada siapakah bapak meminjam uang ketika memerlukan modal atau kebutuhan rumah tangga? a. Meminjam pada toke b. Meminjam pada keluarga/tetangga terdekat 2. Bagaimana sistem bagi hasil antara bapak dengan pemilik modal? a. Berbagi dengan pemilik modal b. Tidak berbagi dengan pemilik modal 3. Bagaimanakah sistem bagi hasil antara nelayan pemilik perahu dengan nelayan penumpang? a. Hasil dibagi sama dengan nelayan penumpang b. Nelayan pemilik perahu memperoleh bagian lebih banyak. D. Faktor kelembagaan 1. Apakah koperasi nelayan yang ada di gampong kuala bugak membantu nelayan memasarkan hasil laut? a. Membantu nelayan memasarkan hasil laut b. Tidak membantu nelayan memasakan hasil laut 2. Apakah bapak pernah menerima penyuluhan dari Badan Penyuluhan Perikanan? a. Pernah menerima penyuluhan dari Badan Penyuluhan Perikanan b. Tidak pernah menerima penyuluhan dari Badan Penyuluhan Perikanan 3. Apakah koperasi nelayan yang ada di gampong Kuala bugak meminta jaminan kepada bapak, jika meminjammodal? a. Diminta jaminan

6 b. Tidak diminta jaminan. VI. KEMISKINAN STRUKTURAL NELAYAN TRADISIONAL 1. apakah bapak terbiasa meminjam uang kepada toke? a. Ya Terbiasa b. Tidak Terbiasa 2. apakah bapak pernah membayar utang kepada toke melewati batas waktu perjanjian? a. Pernah b. Tidak Pernah

7 Lampiran 2 REKAMAN KEJADIAN (MOMENT OPNAME) A. Wawancara dengan Nelayan Tradisional 1. Berapa penghasilan yang diperoleh dari kegiatan pertanian (tanam padi)? Kegiatan bertani padi tidak bisa diharapkan. Karena biaya produksi yang lumayan tinggi bila dibandingkan dengan kemampuan, seperti biaya pengolahan tanah, pupuk dan obatobatan. Selain itu kami juga harus membayar sewa kepada pemilik lahan, karena lahan yang mereka kelola adalah lahan sewa. Belum lagi terkadang kami sering mengalami gagal panen akibat banyaknya hama yang menggerogoti tanamannya.( hasil wawancara dengan Bang jamal) 2. Berapa penghasilan yang diperoleh dari kegiatan berdagang? Berdagang kecilkecilan tidak menjanjikan keuntungan besar karena rendahnya daya beli dari masyarakat, di mana masyarakat Kuala Bugak umumnya berbelanja lebih sering di pasar pusat kecamatan dan di kota langsa. (hasil wawancara dengan Pak mawi) 3. Apakah bapak bertani untuk mencari tambahan guna meningkatkan ekonomi keluarga ketika tidak melaut? Uang yang saya hasilkan dari melaut enggak cukup untuk kebutuhan keluarga apalagi pada musim gelombang tinggi tidak bisa melaut, makanya karena ada sawah kosong yang enggak ada dikelola pemiliknya, ya dimanfaatkan saja, hasilnya dapat untuk kami, kalaupun enggak dijual, ya untuk makan sendiri.(hasil wawancara dengan pak husin) 4. Apakah saudara bapak memberikan kepercayaan untuk mengelola lahan pertanian kosong miliknya? Senang rasanya abang diberi lahan oleh saudara abang yang kebetulan orang berada. Oleh sebab itu, saya diberikan kepercayaan untuk mengolah sawahnya, tetapi bukan dikasih gitu aja, melainkan dipinjamkan lahan yang kalau panen hasilnya itu dibagi dua. Tapi ya enggak apaapa yang penting kebutuhan kelaurga saya dapat terpenuhi (hasil wawancara dengan bang jamal) 5. Apakah mancing kepiting yang bapak lakukan ketika tidak melaut? 164

8 ...Mencari kerang dan membubu kepiting rawa lah dek kalo lagi tidak melaut, gimana lah perut lapar enggak di isi, belum lagi kalo abang tidak merokok rasanya pening lah kepala. Kalo dihitunghitung pendapatan melaut ni, untuk beli rokok aja terkadang tidak cukup, tapi terkadang ada juga belebih dan dikasih lah ke istri abang untuk beli beras. Jadi kalo tidak melaut ya begini lah kerja abang, mencari kerang dan membubu kepiting rawa.(hasil wawancara dengan bang jamal) Hal yang sama juga diutarakan oleh Pak Husin : Gimanalah perut gak di isi, anak mintak jajan terus, tidak tau dia bapaknya tidak ada uang. Jadi haruslah kerja mocokmocok untuk mendapatkan uang seperti yang adek liat ni lah kerja bapak cari kerang dan kepiting rawa.(hasil wawancara dengan pak husin) 6. Bagaimana cara bapak memperoleh umpan untuk memancing kepiting? Tidak ada umpan ke rumah bang syarwan lah mintak umpan,( bang syarwan adalah toke kepiting yang juga menyediakan umpan) nanti pulang mancing baru dibayar, tu kalo tidak dapat kepiting ya gak harus bayar juga, tapi kalo dapat, kepitingnya harus dijual kepada beliau juga lah.(hasil wawancara dengan bang jamal) 7. Apakah bapak memilih untuk meminjam uang kepada keluarga dari pada orang lain? Bapak tidak berani lah ngutang dengan koperasi berjalan, lebih baik bapak kalo tidak melaut ngutang dengan keluarga, kalo tidak ada juga ngutang ke warung lah, kebetulan anak bapak ada yang buka warung yang menjual beras dan keperluan dapur lainnya.(hasil wawancara dengan pak mawi) 8. Apakah bapak memilih mengutang kepada koperasi berjalan dari pada keluarga? Terpaksa lah ngutang ke koperasi, ngutang sama keluarga tidak ada, ngutang diwarung juga lama kelamaan tak enak, jadi harus ngutang ke koperasi lah daripada anak istri tidak makan. Pernah saat itu istri saya mengalami kemalangan, dia keguguran anak kami yang ke2, simpanan tidak ada, dan gak tau mau minjam kemana ya jalan satusatunya harus ngutang pada koperasi. Saya minjam uang koperasi Rp , dan mendapat cicilan Rp /harinya selama 30 hari lah tu, kalo dihitunghitung mereka dapat keuntungan sekitar Rp lah dari pinjaman saya tadi. 9. Apakah perahu beserta alat tangkap yang digunakan oleh nelayan tradisional berasal dari toke?

9 Perahu yang kami gunakan merupakan perahu sendiri yang kami peroleh dari mencicil pada toke bangku ikan, biarpun waktu nya lama tapi sekarang sudah memiliki perahu sendiri,tapi ada juga yang mendapat bantuan perahu dari pemerintah aceh, sedangkan kami belum ada. ( hasil wawancara dengan bang jamal) Hal yang senada juga diungkapkan oleh Pak Husin sebagai salah satu nelayan tradisional yaitu sebagai berikut: Pernah bapak minjam ke bank waktu bapak mau beli sampan dulu, minjam uang Bank Rp , dengan jaminan sertifikat tanah rumah bapak jadi jaminannya, ya gitu lah minjam uang di bank tu dimanamana pakai bunga dan jaminan ( hasil wawancara dengan pak husin) 10. Bagaimanakah prosedur yang diberlakukan pada nelayan untuk memperoleh modal usaha pada Koperasi nelayan tradisional? Untuk mendapatkan pinjaman modal usaha melalui Koperasi Kuala Bugak, mekanismenya di buat seperti prosedur yang dilakukan oleh Bank Perkreditan. Bagi nelayannelayan yang membutuhkan dana untuk kegiatan usaha kita wajibkan untuk membuat permohonan dan memberikan jaminan berupa akte tanah dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). Besarnya jaminan tergantung kepada besarnya dana yang dipinjam.(hasil wawancara dengan pak mawi) B. Wawancara dengan Panglima Laot 1. Kalau memerlukan modal atau kebutuhan rumah tangga, apakah nelayan tradisional melakukan pinjaman pada toke? Kalau membutuhkan uang untuk modal dan kebutuhan rumah tangga, mereka meminjam kepada toke, karena kepada siapa lagi mereka harus meminjam, lagian banyak saudara juga yang tidak mampu samasama hidup sebagai nelayan disini, dengan penghasilan sangat terbatas bahkan terkadang tidak mencukupi kebutuhan seharihari makanya mereka berhutang dan Biasanya akan diganti dengan mencicil dari hasil penjualan ikan.(hasil wawancara dengan panglima laot gampong kuala bugak) 2. Bagaimanakah sistem bayar hutang yang berlaku antara nelayan tradisionaldengan pemilik modal? Khusus bagi nelayan tradisional, membayar hutang dilakukan dengan sistem cicilan dalam bentuk uang dan ada juga yang membayar nya melalui penjualan ikan pada toke bangku biasanya dipotong langsung. Jika hasil tangkapan sedikit

10 bisabisa kami tidak memperoleh apaapa, kami hanya membawa sedikit ikan untuk kami bawa pulang makan di rumah. (hasil wawancara dengan panglima laot kuala bugak) 3. Bagaimanakah sistem bagi hasil yang berlaku antara nelayan pemilik perahudengan nelayan penumpang? Sistem bagi hasil yang berlaku di kalangan nelayan mesin Robbin adalah hasil yang diperoleh dari sekali kegiatan melaut akan dibagi dua dengan nelayan penumpang setelah dipotong biaya minyak solar. Artinya ikan dibagikan 50% untuk nelayan pemilik perahu dan 50% untuk nelayan yang menumpang. Uang yang dipotong untuk biaya membeli minyak Solar sekitar Rp Kadangkadang juga bisa mencapai Rp jika ada jaring dan pancing yang rusak, sehingga mereka harus membelinya lagi ke toko (hasil wawancara dengan panglima laot gampong kuala bugak) C. Wawancara dengan Kepala desa/ Geuchik 1. Apa pekerjaan yang dilakukan oleh istri dan anak nelayan tradisional di Gampong Kuala Bugak? Untuk menambah pendapatan keluarga, khususnya bagi anak nelayan yang lakilaki mereka bekerja membantu membongkar ikan yang masih dikapal toke, ada juga yang bekerja menimbang ikan digudang, dan ada juga yang bekerja mengangkat ikan yang sudah ada didalam piber untuk dimasukan kedalam mobil pengangkut ikan. Dari hasil kerja tersebut mereka memperoleh gaji Rp sampai Rp , perhari ditambah dengan satu kantong plastik asoi ikan. Sedangkan bagi istri dan anak perempuan nelayan mereka bekerja memotong kayu hutan bakau di pantai yang dapat dijual Rp s/d Rp per ikat, untuk jadikan arang dan ada juga yang bekerja sebagai pencuci pakain rumah tangga (hasil wawancara dengan kepala desa/geuchik gampong kuala bugak) 2. Apakah tanah yang diduduki oleh nelayan tradisional, berstatus milik pribadi? Tidak pak, tanah yang diduduki oleh nelayan tradisional itu adalah milik Pemda, memang dari dulunya keluargakeluarga nelayan sudah menetap disitu meskipun itu tanah milik Pemda (hasil wawancara kepala desa/geuchik gampong kuala bugak) 3. Apakah di Kecamatan Peureulak kota ada tenaga penyuluhan perikanan dan apakahpernah diberikan penyuluhan kepada nelayan? Sekitar Empat tahun yang lalu di Kecamatan Peureulak Kota pernah ditugaskan 1 (satu) orang pegawai sebagai staf tenaga penyuluh perikanan. namun akhirakhir ini petugas tersebut tidak pernah berada di Kantor Camat Pereulak,

11 apalagi untuk memberikan penyuluhan kepada nelayannelayan yang ada di kecamatan ini. Padahal Kecamatan peureulak mempunyai penduduknya bermata pencaharia sebagai nelayan D. Wawancara dengan Staf Pegawai Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Timur 1. Apakah Pemerintah Daerah pernah memberikan penyuluhan kepada nelayan? Pernah, seperti halnya pelatihan ketrampilan membuat kerupuk dari ikan, yang diselenggarakan melalui dana bantuan dari Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam tahun 2005 dan Namun peserta yang diikutkan dalam pelatihan adalah seluruh kelompok nelayan yang ada di Kabupaten Aceh Timur, tidak dikhususkan untuk nelayan tradisional. Peserta direkrut berdasarkan data nelayan yang kami peroleh dari ketua kelompok nelayan, Panglima Laot dan Camat.( hasil wawancara dengan staf pegawai dinas kelautuan dan perikanan kab.aceh timur)

12 Lampiran 3 DATA PENELITIAN Tabel 4.1. : Permukaan tanah berbentuk daratan dan daerah pesisir dengan komposisi penggunaan tanah Kecamatan Luas (Ha) Persentase Luas Pemukiman Luas Persawahan Luas Perkebunan Luas Tambak/Kolam Luas Pekarangan Perkantoran Luas Prasarana Umum ,2% 4,2% 23,8% 4,8% Jumlah % Sumber : Data Sekunder

13 Tabel 4.2. : Jumlah Rumah Tangga Menurut Lapangan Usaha di Gampong Kuala Bugak tahun 2012 Lapangan Usaha Jumlah Persentase Petani Padi/ Palawija Nelayan Perkebunan Pedagang Industri Rumah Tangga Pegawai Negeri Sipil Buruh/Pegawai Swasta Lainlain ,59% 41,62% 12,72% 9,25% 5,2% 1,16% 2,3% 1,16% Jumlah % Sumber : Data Sekunder 2014 Tabel 4.3. : Karakteristik Responden Menurut Tingkat Umur di Gampong Kuala Bugak Tahun 2015 Umur Jumlah Persentase % 5% Tabel 4.4. : Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan Nelayan Tradisional Di Gampong Kuala Bugak

14 Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase Tidak Tamat SD Tamat SD/Sederajat Tamat SLTP/Sederajat % 40% 5% Tabel 4.5. : Jumlah Tanggungan Ratarata Keluarga Nelayan Tradisional Di Gampong Kuala Bugak. Jumlah Tanggungan Ratarata Jumlah Persentase < 3 Orang > 3 Orang % 70% Tabel 4.6. : Pendapatan Ratarata Nelayan Tradisional Per Bulan Di Gampong Kuala Bugak Jumlah Pendapatan (Rp) Jumlah Persentase < , , s/d , , s/d , , s/d , % 42,5% 32,5% Tabel 4.7. : Jumlah RataRata Pengeluaran Nelayan Tradisional Per bulan Menurut Jenis Konsumsi Barang dan Jasa

15 Jenis Pengeluaran Jumlah Persentase Kebutuhan Pokok (pangan) Kebutuhan pakaian (sandang) Pendidikan anak Listrik Transportasi Biaya rokok Biaya hiburan (warung kupi) Biaya kegiatan adatistiadat dan syukuran , , , , , , , , 55,68% 5,57% 4,45% 4.23% 4,45% 7,80% 6,68% 11,14% Jumlah , 100% Tabel : Status Kepemilikan Rumah Nelayan Tradisional Di Gampong Kuala Bugak No Status Kepemilikan Rumah Jumlah Persentase 1. Milik Pribadi 16 40% 2. Warisan Orang Tua 13 32,5% 3. Menyewa 4. Menumpang Pada Keluarga 11 27,5% Tabel 4.9. : Lowongan Kerja di Propinsi Aceh Menurut Tingkat Pendidikan Nama Pekerjaan Alamat Pendidikan

16 Pramusaji Staf IT Consultan PT. PI.I Pelatih bid. Pengelolaan SDM Langsa, Aceh Timur Prop.Aceh Prop.Aceh SMA/SMK S1 Komputer S1 Psikologi Sumber : Data Sekunder 2009 Tabel : Penguasaan Keterampilan Alternatif (Non Perikanan) Bagi Nelayan Tradisional di Gampong Kuala Bugak. Keterampilan Alternatif Jumlah Persentase Menguasai keterampilan Pertukangan Menguasai keterampilan mengemudi kendaraan Tidak menguasai keterampilan % 5% 85% Tabel 4.11 : Jumlah Nelayan Tradisional yang Pernah Mengikuti Pelatihan di Gampong Kuala Bugak.

17 Pelatihan Jumlah Persentase Pernah mengikuti pelatihan Tidak pernah mengikuti pelatihan % Tabel : Jumlah Nelayan Tradisional Menurut Jenis Pekerjaan Sampingan (Alternatif) Pekerjaan Sampingan Jumlah Persentase (Alternatif) Bekerja sebagai petani Palawija (Padi) Bekerja sebagai pedagang kecilkecilan Tidak mempunyai pekerjaan sampingan % 15% 60% Tabel : Jumlah Nelayan Tradisional Menurut Pemilikan Modal Usaha di Gampong Kuala Bugak.

18 Kepemilikan Modal Usaha Jumlah Persentase Memiliki modal usaha Tidak memiliki modal usaha % Tabel : Jumlah Nelayan Tradisional Menurut Kepemilikan Tabungan di Gampong Kuala Bugak. Kepemilikan Tabungan Jumlah Persentase Memiliki tabungan/barang min , Tidak memiliki tabungan/barang min , % Tabel : Jumlah Nelayan Tradisional yang Berhubungan dengan Bank Perkreditan di Gampong Kuala Bugak Hubungan dengan Bank Jumlah Persentase Perkreditan

19 Pernah berhubungan dengan Bank Perkreditan Tidak pernah berhubungan dengan Bank Perkreditan ,5% 77,5% Tabel 4.16 : Jumlah Nelayan Tradisional yang Tidak/Diberikan Pinjaman Modal oleh Koperasi Kuala Bugak. Pinjaman dari koperasi Jumlah Persentase Diberikan Pinjaman Tidak diberikan Pinjaman Modal % 85% Tabel 4.17 : Kendala yang Ditemukan Oleh Nelayan Tradisional dalam Memperoleh Pinjaman Modal dari Koperasi Kendala yang ditemukan Jumlah Persentase Tidak sanggup memenuhi persyaratan Lainlain % Tabel 4.18 : Jumlah Nelayan Tradisional Menurut Pemilikan Tanah di Gampong Kuala Bugak Kepemilikan tanah Jumlah Persentase

20 Memiliki tanah Tidak memiliki tanah % Tabel 4.19 : Jumlah Nelayan Tradisional yang Memiliki Tanah Perkarangan di Gampong Kuala Bugak Kepemilikan tanah Jumlah Persentase perkarangan Memiliki tanah perkarangan Tidak memiliki tanah perkarangan % Tabel : Penyebab Utama Nelayan Tradisional Tidak Mempergunakan Teknologi Penangkapan Ikan Modern Penyebab Jumlah Persentasek Dana untuk beli peralatan lain Tidak memiliki dana yang cukup untuk membelinya % Tabel : Jumlah Nelayan Tradisional Menurut Sumber Pinjaman Modal/ Kebutuhan Rumah Tangga di Gampong Kuala Bugak. Sumber Pinjaman Jumlah Persentase

21 Meminjam pada toke Meminjam pada saudara/tetangga terdekat % 20% Tabel : Sistem Bagi Hasil Antara Nelayan Tradisional dengan Pemilik Modal di Gampong Kuala Bugak Sistem Bagi Hasil Jumlah Persentase Berbagi dengan pemilik modal Tidak berbagi dengan pemilik modal % 10% Tabel 4.23 : Sistem Bagi Hasil Nelayan Tradisional Pemilik Perahu dengannelayan Penumpang di Gampong Kuala Bugak Sistem Bagi Hasil Jumlah Presentasi Hasil bagi sama dengan nelayan penumpang Nelayan milik perahu memperoleh bagian lebih banyak % Tabel : Peranan Koperasi Kuala Bugak dalam Memasarkan Hasil Laut dari Nelayan Tradisional Peranan Koperasi Kuala Jumlah Persentase Bugak

22 Membantu nelayan memasarkan hasil laut Tidak Membantu nelayan memasarkan hasil laut % Sumber : Data Primer 2105 Tabel 4.25 : Jumlah Nelayan Tradisional yang Pernah Menerima Penyuluhan dari Badan Penyuluhan Perikanan di Gampong Kuala Bugak Penyuluhan Jumlah Persentase Pernah menerima penyuluhan dari badan perikanan Tidak pernah menerima penyuluhan dari badan perikanan 40 40% Tabel 4.26 : Persyaratan yang Ditetapkan oleh Koperasi Kuala Bugak Kepada Nelayan Tradisional untuk Meminjam Modal Usaha Persyaratan Pinjaman Jumlah Persentase

23 Diminta Jaminan Tidak diminta jaminan % Tabel 4.27 : Terbiasa melakukan pinjaman kepada toke di gampong Kuala Bugak Terbiasa melakukan pinjaman Jumlah Persentase Ya Terbiasa Tidak Terbiasa % 20% Tabel : Membayar utang kepada toke melewati batas waktu perjanjian nelayan tradisional di gampong kuala bugak Membayar utang melewati batas waktu perjanjian Jumlah Persentase Pernah Tidak Pernah % 5% Sumber : Data Primer 2105

24 Lampiran 4 Foto Penelitian Perahu Nelayan Tradisional Di Gampog Kuala Bugak Para Nelayan Tradisional Sedang Memperbaiki Perahu Mereka 181

25 TPI Gampong Kuala Bugak Kecamatan Peureulak Kota Kabupaten Aceh Timur Perahu Nelayan Tradisional Berada Di TPI Rumah Nelayan Tradisional Di Gampong Kuala Bugak

Lampiran 1: KUISIONER PENELITIAN

Lampiran 1: KUISIONER PENELITIAN Lampiran 1: KUISIONER PENELITIAN Judul Penelitian Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan nelayan dan petani tambak di Kabupaten Aceh Utara Nomor Responden :. (diisi petugas) Desa :.

Lebih terperinci

BAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG

BAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG BAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG Rumahtangga di Indonesia terbagi ke dalam dua tipe, yaitu rumahtangga yang dikepalai pria (RTKP) dan rumahtangga yang dikepalai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan merupakan salah satu daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara geografis berada di pesisir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kabupaten Gorontalo Utara merupakan wilayah administrasi yang merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Identitas Diri : Nama : Pendidikan terakhir : Jumlah anggota keluarga :...orang Agama : Suku Bangsa : Alamat :

KUESIONER PENELITIAN. Identitas Diri : Nama : Pendidikan terakhir : Jumlah anggota keluarga :...orang Agama : Suku Bangsa : Alamat : KUESIONER PENELITIAN Identitas Diri : Nama : Umur :.tahun Pendidikan terakhir : Jumlah anggota keluarga :...orang Agama : Suku Bangsa : Alamat : A. Penggunaan Teknologi Pertanian Berilah tanda silang (X)

Lebih terperinci

PADUAN WAWANCARA PENELITIAN. : Fenomena Kemiskinan Pada Masyarakat Petani Sawah. : Desa Karang Anyar Kecamatan Jati Agung

PADUAN WAWANCARA PENELITIAN. : Fenomena Kemiskinan Pada Masyarakat Petani Sawah. : Desa Karang Anyar Kecamatan Jati Agung PADUAN WAWANCARA PENELITIAN Judul Skripsi Lokasi Penelitian : Fenomena Kemiskinan Pada Masyarakat Petani Sawah : Desa Karang Anyar Kecamatan Jati Agung I. Identitas Informan 1. Nama : 2. Tempat Tanggal

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUISIONER PENELITIAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA HUTAN OLEH MASYARAKAT DESA BUNIWANGI KECAMATAN PELABUHAN RATU KABUPATEN SUKABUMI

Lampiran 1 KUISIONER PENELITIAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA HUTAN OLEH MASYARAKAT DESA BUNIWANGI KECAMATAN PELABUHAN RATU KABUPATEN SUKABUMI LAMPIRAN Lampiran 1 KUISIONER PENELITIAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA HUTAN OLEH MASYARAKAT DESA BUNIWANGI KECAMATAN PELABUHAN RATU KABUPATEN SUKABUMI A. Identitas Responden 1. Nama :... 2. Umur :. 3. Dusun/RT/RW

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Wilayah Penelitian dilakukan di Kabupaten Jember, Propinsi Jawa Timur yaitu di Desa Pakusari Kecamatan Pakusari. Desa Pakusari memiliki lima Dusun yaitu Dusun

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. satu daerah yang memiliki jumlah kelompok nelayan terbanyak. Dari data

METODE PENELITIAN. satu daerah yang memiliki jumlah kelompok nelayan terbanyak. Dari data METODE PENELITIAN Metode Penentuan Daerah Penelitian Daerah penelitian secara purposive di kecamatan Medan Labuhan dengan pertimbangan bahwa berdasarkan data sekunder daerah tersebut merupakan salah satu

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Metode Penentuan Daerah Sampel Penelitian ini dilakukan di Desa Namoriam dan Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Penentuan daerah

Lebih terperinci

ANALISIS KEMISKINAN NELAYAN TRADISIONAL DI GAMPONG KUALA BUGAK KECAMATAN PEUREULAK KOTA, KABUPATEN ACEH TIMUR, PROVINSI ACEH TESIS.

ANALISIS KEMISKINAN NELAYAN TRADISIONAL DI GAMPONG KUALA BUGAK KECAMATAN PEUREULAK KOTA, KABUPATEN ACEH TIMUR, PROVINSI ACEH TESIS. ANALISIS KEMISKINAN NELAYAN TRADISIONAL DI GAMPONG KUALA BUGAK KECAMATAN PEUREULAK KOTA, KABUPATEN ACEH TIMUR, PROVINSI ACEH TESIS Oleh OESMAN FAUZI 137024008/SP PROGRAM STUDI MAGISTER STUDI PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

KAJIAN TENTANG KEPEMILIKAN ASET TERHADAP PEREKONOMIAN RUMAH TANGGA NELAYAN TRADISIONAL DI NAGARI TIKU KABUPATEN AGAM

KAJIAN TENTANG KEPEMILIKAN ASET TERHADAP PEREKONOMIAN RUMAH TANGGA NELAYAN TRADISIONAL DI NAGARI TIKU KABUPATEN AGAM KAJIAN TENTANG KEPEMILIKAN ASET TERHADAP PEREKONOMIAN RUMAH TANGGA NELAYAN TRADISIONAL DI NAGARI TIKU KABUPATEN AGAM Dina Sartifa Sari, Junaidi, Alfian Zein Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan/ Pemanfaatan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PANEN KELOMPOK PETANI JAGUNG DI KABUPATEN ACEH TENGGARA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PANEN KELOMPOK PETANI JAGUNG DI KABUPATEN ACEH TENGGARA Lampiran 1 Questioner ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PANEN KELOMPOK PETANI JAGUNG DI KABUPATEN ACEH TENGGARA 1. Pertanyaan dalam Kuisioner ini tujuannya hanya semata-mata untuk penelitian

Lebih terperinci

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN 114 115 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Penelitian Variabel Sub Variabel No Item A. Karakteristik Responden a. Nama b. Alamat c. Jenis Kelamin d. Umur e. Pendidikan f. Pekerjaan

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA TANAMAN KEHUTANAN TAHUN 2014

REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA TANAMAN KEHUTANAN TAHUN 2014 ST2013-SBK.S REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA TANAMAN KEHUTANAN TAHUN 2014 RAHASIA Jenis tanaman kehutanan terpilih...... 6 1 I. PENGENALAN TEMPAT 101. Provinsi

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan 18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk

Lebih terperinci

BAB VI PEMANFAATAN REMITAN

BAB VI PEMANFAATAN REMITAN 49 BAB VI PEMANFAATAN REMITAN 6.1 Jumlah dan Alokasi Penggunaan Remitan Migrasi Internasional Remitan merupakan pengiriman uang ke daerah asal, seperti diungkapkan Connel (1979) dalam Effendi (2004), menggambarkan

Lebih terperinci

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON No. Potensi Data Tahun 2009 Data Tahun 2010*) 1. Luas lahan pertanian (Ha) 327 327

Lebih terperinci

BAB VII KETERKAITAN ANTARA SEKTOR PERTANIAN DAN LUAR PERTANIAN DI PULAU PRAMUKA

BAB VII KETERKAITAN ANTARA SEKTOR PERTANIAN DAN LUAR PERTANIAN DI PULAU PRAMUKA 105 BAB VII KETERKAITAN ANTARA SEKTOR PERTANIAN DAN LUAR PERTANIAN DI PULAU PRAMUKA 7.1 Supply Bahan Baku Pangan Usaha Pariwisata di Pulau Pramuka Munculnya usaha yang diakibatkan oleh adanya kegiatan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Peta Lokasi Kabupaten Sukabumi

Lampiran 1 Peta Lokasi Kabupaten Sukabumi LAMPIRAN 97 Lampiran 1 Peta Lokasi Kabupaten Sukabumi 95 96 Lampiran 2 Indepth Interview KASUS 1 Suami di-phk, Istri pun Menjadi TKW Dulu hidup kami serba berkecukupan Neng, kenang Bapak A (43 tahun) di

Lebih terperinci

Panduan Pengumpulan Data Kualitatif: Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Panduan Pengumpulan Data Kualitatif: Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Panduan Pengumpulan Data Kualitatif: Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Subparameter/Variabel Informasi lanjutan Sumber data/metode Kondisi Geografis - Jarak tempuh lokasi penelitian dari pusat pemerintahan:

Lebih terperinci

(Eucheuma cottonii) TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA PESISIR (Studi Kasus di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur)

(Eucheuma cottonii) TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA PESISIR (Studi Kasus di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur) TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA PESISIR (Studi Kasus di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur) DONA WAHYUNING LAILY Dosen Agrobisnis Perikanan ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah penghasilan

Lebih terperinci

Panduan Pengisian Data Pokok Universitas Negeri Semarang Tahun 2015

Panduan Pengisian Data Pokok Universitas Negeri Semarang Tahun 2015 Panduan Pengisian Data Pokok Universitas Negeri Semarang Tahun 2015 Berdasarkan Pengumuman Rektor Nomor 3673/UN37/DT/2015 tentang Registrasi Administratif Calon Mahasiswa Baru Universitas Negeri Semarang

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. Dalam Bab III akan disajikan data-data yang diperoleh dari teknik-teknik

BAB III PENYAJIAN DATA. Dalam Bab III akan disajikan data-data yang diperoleh dari teknik-teknik BAB III PENYAJIAN DATA Dalam Bab III akan disajikan data-data yang diperoleh dari teknik-teknik penggumpulan data yang diperoleh melalui: 1. Angket Menyebarkan daftar pertanyaan yang telah disusun secara

Lebih terperinci

EC Collaborative Land Use Planning and Sustainable Institutional Arrangements. Provinsi :... Kabupaten :... Kecamatan :... Desa :... Responden :...

EC Collaborative Land Use Planning and Sustainable Institutional Arrangements. Provinsi :... Kabupaten :... Kecamatan :... Desa :... Responden :... Kuesioner 2. Survei rumah tangga Provinsi :... Kabupaten :... Kecamatan :... Desa :... Responden :... Tanggal :... Pewawancara :... Pencatat :... A. Data umum A.1 Keluarga A.1.1 Nama responden:... A.1.2

Lebih terperinci

ANALISIS SITUASI DAN PERMASALAHAN PETANI MISKIN

ANALISIS SITUASI DAN PERMASALAHAN PETANI MISKIN 45 ANALISIS SITUASI DAN PERMASALAHAN PETANI MISKIN Karakteristik Petani Miskin Ditinjau dari kepemilikan lahan dan usaha taninya, petani yang ada di RT 24 Kelurahan Nunukan Timur dapat dikategorikan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian 1) Usahatani Karet Usahatani karet yang ada di Desa Retok merupakan usaha keluarga yang dikelola oleh orang-orang dalam keluarga tersebut. Dalam

Lebih terperinci

Dampak Kenaikan Harga BBM bagi Golongan Termiskin di Dua Desa

Dampak Kenaikan Harga BBM bagi Golongan Termiskin di Dua Desa Dampak Kenaikan Harga BBM bagi Golongan Termiskin di Dua Desa Arief Budiman * PADA akhirnya, harga BBM dinaikkan juga pada tanggal 12 Januari 1984. banyak orang kemudian berkomentar, bahwa kenaikan ini

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN UNTUK USAHATANI SAYURAN SAYURAN ORGANIK DI DUSUN BALANGAN, WUKIRSARI, CANGKRINGAN, SLEMAN

INSTRUMEN PENELITIAN UNTUK USAHATANI SAYURAN SAYURAN ORGANIK DI DUSUN BALANGAN, WUKIRSARI, CANGKRINGAN, SLEMAN JENIS VARIETAS SAYURAN : IDENTITAS RESPONDEN Nama : Alamat : 1. Usia/umur : tahun 2. Jenis Kelamin a. Laki-laki b. Perempuan 3. Pendidikan tertinggi a. SD Tamat/Tidak Tamat (*coret yang tidak perlu) b.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 LEMBAR SOAL

LAMPIRAN 1 LEMBAR SOAL LAMPIRAN 1 LEMBAR SOAL 65 Soal Evaluasi Soal Cerita Pokok Bahasan Pecahan SD NEGERI SALATIGA 02 NAMA : NO ABSEN : Kompetensi Dasar: Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan 1. Lina bersepeda

Lebih terperinci

VIII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KEMISKINAN RUMAHTANGGA NELAYAN. Pendapatan rumahtangga nelayan terdiri dari pendapatan di dalam sub

VIII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KEMISKINAN RUMAHTANGGA NELAYAN. Pendapatan rumahtangga nelayan terdiri dari pendapatan di dalam sub VIII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KEMISKINAN RUMAHTANGGA NELAYAN Pendapatan rumahtangga nelayan terdiri dari pendapatan di dalam sub sektor perikanan dan pendapatan di luar sub sektor perikanan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Tempat Penelitian Palabuhnratu merupakan daerah pesisir di selatan Kabupaten Sukabumi yang sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Sukabumi. Palabuhanratu terkenal

Lebih terperinci

DEFINISI OPERASIONAL, INDIKATOR DAN PENGUKURAN PEUBAH PENELITIAN PEUBAH DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR PENGUKURAN *)

DEFINISI OPERASIONAL, INDIKATOR DAN PENGUKURAN PEUBAH PENELITIAN PEUBAH DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR PENGUKURAN *) 176 Lampiran 1 DEFINISI OPERASIONAL, INDIKATOR DAN PENGUKURAN PEUBAH PENELITIAN PEUBAH DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR PENGUKURAN *) FAKTOR INTERNAL (X 1) : Umur (X1.1) Tingkat Pendidikan (formal dan non

Lebih terperinci

BAB III TRANSAKSI GADAI SAWAH DI DESA BETON KECAMATAN SIMAN KABUPATEN PONOROGO

BAB III TRANSAKSI GADAI SAWAH DI DESA BETON KECAMATAN SIMAN KABUPATEN PONOROGO BAB III TRANSAKSI GADAI SAWAH DI DESA BETON KECAMATAN SIMAN KABUPATEN PONOROGO A. Gambaran Umum Objek Penelitian Pada bab ini akan diuraikan tentang objek penelitian dengan maksud untuk menggambarkan objek

Lebih terperinci

5 KETERLIBATAN TENGKULAK DALAM PENYEDIAAN MODAL NELAYAN

5 KETERLIBATAN TENGKULAK DALAM PENYEDIAAN MODAL NELAYAN 56 5 KETERLIBATAN TENGKULAK DALAM PENYEDIAAN MODAL NELAYAN 5.1 Bentuk Keterlibatan Tengkulak Bentuk-bentuk keterlibatan tengkulak merupakan cara atau metode yang dilakukan oleh tengkulak untuk melibatkan

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA A. LATAR BELAKANG Business Plan (Rencana Bisnis) adalah

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 2003 SURVEI PENDAPATAN PETANI

REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 2003 SURVEI PENDAPATAN PETANI SPP04 - S RAHASIA 1. Propinsi 2. Kabupaten/Kota *) 3. Kecamatan 4. Desa/Kelurahan *) REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 2003 SURVEI PENDAPATAN PETANI I. PENGENALAN TEMPAT 5. Klasifikasi Desa/Kelurahan

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM KABUPATEN SIMEULUE

IV. KONDISI UMUM KABUPATEN SIMEULUE IV. KONDISI UMUM KABUPATEN SIMEULUE 4.1 Kondisi Wilayah Pulau Simeulue merupakan salah satu pulau terluar dari propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Ο Ο Ο Ο berada pada posisi 0 0 03-03 0 04 lintang Utara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan dengan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BANGKA BELITUNG KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kondisi tanah dan keterbatasan lahan Kota Pangkal Pinang kurang memungkinkan daerah ini mengembangkan kegiatan pertanian. Dari

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 24 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Wilayah dan Potensi Sumber daya Alam Desa Cikarawang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas wilayah 2.27

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah tujuan dari penelitian ini yaitu untuk

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah tujuan dari penelitian ini yaitu untuk BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitin Terdahulu Asih, dkk. (2008) yang berjudul Dampak Kredit Terhadap Usaha Perikanan Dan Ekonomi Rumah Tangga Nelayan Tradisional Di Kabupaten Tojo

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM KECAMATAN BANJAR. berdiri bersamaan dengan dibentuknya Kota Banjar yang terpisah dari kabupaten

IV. KEADAAN UMUM KECAMATAN BANJAR. berdiri bersamaan dengan dibentuknya Kota Banjar yang terpisah dari kabupaten IV. KEADAAN UMUM KECAMATAN BANJAR A. Letak Geografis Kecamatan Banjar adalah salah satu bagian dari wilayah Kota Banjar selain Kecamatan Purwaharja, Kecamatan Pataruman, dan Kecamatan Langensari yang berdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.. Keadaan Umum Tempat Penelitian Palabuhanratu merupakan salah satu kecamatan di daerah pesisir Teluk Palabuhanratu yang juga merupakan ibu kota Kabupaten Sukabumi, Provinsi

Lebih terperinci

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN Geografis dan Administratif Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru terbentuk di Provinsi Sulawesi Tengah berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilepaskan dari sistem tanam paksa (cultuurstelsel) pada tahun 1830-an.

BAB I PENDAHULUAN. dilepaskan dari sistem tanam paksa (cultuurstelsel) pada tahun 1830-an. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kopi jenis Arabika masuk ke Jawa dari Malabar pada tahun 1699 dibawa oleh kapitalisme Belanda perkembangannya sangat pesat dan hal ini tidak bisa dilepaskan dari sistem

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 27 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografis, Topografis dan Luas Wilayah Kabupaten Ciamis merupakan salah satu kota yang berada di selatan pulau Jawa Barat, yang jaraknya dari ibu kota Propinsi

Lebih terperinci

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Lhokseumawe pada tahun 2013 sebanyak rumah tangga

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Lhokseumawe pada tahun 2013 sebanyak rumah tangga Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Lhokseumawe pada tahun 2013 sebanyak 7.667 rumah tangga Jumlah sapi dan kerbau di Lhokseumawe pada 1 Mei 2013 sebanyak 7.758 ekor BADAN PUSAT STATISTIK KOTA LHOKSEUMAWE

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1999 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1999 TENTANG Menimbang : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1998/1999 SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1998/1999 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011 RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Usaha Koperasi Simpan Pinjam Tahun

Lebih terperinci

7 SOLUSI KEBIJAKAN YANG DITERAPKAN PEMERINTAH TERKAIT SISTEM BAGI HASIL NELAYAN DAN PELELANGAN

7 SOLUSI KEBIJAKAN YANG DITERAPKAN PEMERINTAH TERKAIT SISTEM BAGI HASIL NELAYAN DAN PELELANGAN 78 7 SOLUSI KEBIJAKAN YANG DITERAPKAN PEMERINTAH TERKAIT SISTEM BAGI HASIL NELAYAN DAN PELELANGAN 7.1 Kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah terkait sistem bagi hasil nelayan dan pelelangan Menurut

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN A. LATAR BELAKANG Business Plan akan menjadi dasar atau pijakan bagi

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. mempengaruhi kehidupan petani karet, karena pada musim hujan petani karet

BAB IV KESIMPULAN. mempengaruhi kehidupan petani karet, karena pada musim hujan petani karet BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan Mayoritas masyarakat Nagari Lubuk Tarok bermata pencaharian sebagai petani karet. Pada pertanian karet itulah mereka menggantungkan kehidupannya. Pertanian karet bukanlah

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Umum Agroforestri di Lokasi Penelitian Lahan agroforestri di Desa Bangunjaya pada umumnya didominasi dengan jenis tanaman buah, yaitu: Durian (Durio zibethinus),

Lebih terperinci

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi Gambaran umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi dalam penelitian ini dihat

Lebih terperinci

V. KEMISKINAN 5.1 Kemiskinan di Desa Sitemu

V. KEMISKINAN 5.1 Kemiskinan di Desa Sitemu V. KEMISKINAN 5.1 Kemiskinan di Desa Sitemu Berdasarkan hasil pendataan sosial ekonomi penduduk (PSEP) yang dilakukan oleh BPS pada tahun 2005 diketahui jumlah keluarga miskin di Desa Sitemu 340 KK. Kriteria

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI KERBAU KALANG DI KECAMATAN MUARA WIS, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR

ANALISIS POTENSI KERBAU KALANG DI KECAMATAN MUARA WIS, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR ANALISIS POTENSI KERBAU KALANG DI KECAMATAN MUARA WIS, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR LUDY K. KRISTIANTO, MASTUR dan RINA SINTAWATI Balai Pengkajian Teknologi Pertanian ABSTRAK Kerbau bagi

Lebih terperinci

BAB VII POLA ADAPTASI NELAYAN

BAB VII POLA ADAPTASI NELAYAN 89 BAB VII POLA ADAPTASI NELAYAN 7.1 Diversifikasi Pekerjaan Nelayan Karimunjawa telah menyadari terjadinya perubahan ekologis di kawasan Karimunjawa. Berbagai macam bentuk perubahan yang terjadi pada

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS

V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS 5.1. Karakteristik Wilayah Kabupaten Bogor memiliki kuas wilayah 299.428,15 hektar yang terbagi dari 40 kecamatan. 40 kecamatan dibagi menjadi tiga wilayah yaitu wilayah

Lebih terperinci

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara Sumber: Chapman, D. J (2004) Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1 Kondisi Geografis dan Administratif Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

Lebih terperinci

Drs. Morhan Tambunan, M.Si

Drs. Morhan Tambunan, M.Si Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak 1963. Pelaksanaan ST2013 merupakan

Lebih terperinci

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009 33 BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16 4.1 Keadaan Wilayah Desa Sedari merupakan salah satu desa di Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang. Luas wilayah Desa Sedari adalah 3.899,5 hektar (Ha). Batas

Lebih terperinci

POTRET USAHA PERTANIAN PROVINSI BANTEN MENURUT SUBSEKTOR

POTRET USAHA PERTANIAN PROVINSI BANTEN MENURUT SUBSEKTOR .36 POTRET USAHA PERTANIAN PROVINSI BANTEN MENURUT SUBSEKTOR (HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013) BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BANTEN

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK SEWA SAWAH DI DESA TAMANREJO KECAMATAN TUNJUNGAN KABUPATEN BLORA

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK SEWA SAWAH DI DESA TAMANREJO KECAMATAN TUNJUNGAN KABUPATEN BLORA BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK SEWA SAWAH DI DESA TAMANREJO KECAMATAN TUNJUNGAN KABUPATEN BLORA A. Demografi dan Monografi Desa Tamanrejo Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora Penulis akan menyampaikan gambaran

Lebih terperinci

BAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI

BAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI BAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam kehidupan sosial bermasyarakat, keadaan suatu

Lebih terperinci

Pulang Pisau, 17 Agustus 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Pulang Pisau. Domoy K. Nahan, SE.

Pulang Pisau, 17 Agustus 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Pulang Pisau. Domoy K. Nahan, SE. Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS). Setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak 1963 pelaksanaan ST2013 merupakan

Lebih terperinci

tempat sebelumnya anda bekerja? Apabila ada apa saja?

tempat sebelumnya anda bekerja? Apabila ada apa saja? PANDUAN WAWANCARA 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : 3. Umur : 4. Pendidikan Terakhir : 5. Alamat Rumah : 6. Agama : 7. Suku : 8. Jabatan : 9. Jumlah Anggota Keluarga : A. Data Dasar 1. Sebelum anda di PHK,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUESIONER

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUESIONER Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUESIONER ANALISIS FUNGSI KELEMBAGAAN NON-PASAR (NON- MARKET INSTITUTIONS) DALAM EFISIENSI ALOKASI SUMBERDAYA PERIKANAN (Studi Kasus: Pelabuhanratu, Kab. Sukabumi) RIAKANTRI

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN GADAI TANAH SAWAH DI DESA ULU LOR KECAMATAN PRACIMANTORO KABUPATEN WONOGIRI. A. Tinjauan Umum tentang Kabupaten Wonogiri

BAB III PELAKSANAAN GADAI TANAH SAWAH DI DESA ULU LOR KECAMATAN PRACIMANTORO KABUPATEN WONOGIRI. A. Tinjauan Umum tentang Kabupaten Wonogiri 48 BAB III PELAKSANAAN GADAI TANAH SAWAH DI DESA ULU LOR KECAMATAN PRACIMANTORO KABUPATEN WONOGIRI A. Tinjauan Umum tentang Kabupaten Wonogiri 1. Letak Geografis Kabupaten Wonogiri terletak pada posisi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI KECIL KERUPUK

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI KECIL KERUPUK IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI KECIL KERUPUK 4.1. Letak Geografis, Kependudukan dan Kondisi Perekonomian Kabupaten Demak Kabupaten Demak merupakan salah satu kabupaten di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lebih dari dua per tiga permukaan bumi tertutup oleh samudera. Ekosistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lebih dari dua per tiga permukaan bumi tertutup oleh samudera. Ekosistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Potensi Sumberdaya Maritim Indonesia Lebih dari dua per tiga permukaan bumi tertutup oleh samudera. Ekosistem perairan ini merupakan seumber dari berbagai macam produk dan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANGKA TENGAH

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANGKA TENGAH BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANGKA TENGAH Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Bangka Tengah Tahun 213 sebanyak 18.757 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Bangka

Lebih terperinci

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Tanjungpinang Tahun 2013 sebanyak rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kota

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Tanjungpinang Tahun 2013 sebanyak rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kota Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Tanjungpinang Tahun 2013 sebanyak 2.530 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kota Tanjungpinang Tahun 2013 sebanyak 1 perusahaan Jumlah

Lebih terperinci

KUESIONER RESPONDEN/PENGOLAH IJUK AREN

KUESIONER RESPONDEN/PENGOLAH IJUK AREN 68 Lampiran 1. KUESIONER RESPONDEN/PENGOLAH IJUK AREN ANALISIS FINANSIAL DAN PEMASARAN PRODUK IJUK AREN DI DESA PELINTAHAN, KECAMATAN SEI RAMPAH, KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PENGENALAN TEMPAT Dusun Desa

Lebih terperinci

KWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN

KWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN BAB III PELAKSANAAN AKAD UTANG PIUTANG DENGAN SISTEM KWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Desa Tanjung merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian, ini dilaksanakan di Desa Ponelo, Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara, dengan waktu penelitian selama 2 (dua) bulan

Lebih terperinci

5 PPI MEULABOH DAN KONDISI OPERASIONALNYA

5 PPI MEULABOH DAN KONDISI OPERASIONALNYA 5 PPI MEULABOH DAN KONDISI OPERASIONALNYA 5.1 Keadaan Umum 5.1.1 Letak dan sejarah Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Meulaboh secara geografis terletak pada 4 0 07 30 LU dan 96 0 30 BT dan terletak di wilayah

Lebih terperinci

BAB V PERAN KELOMPOK TANI BAGI KEGIATAN USAHATANI ANGGOTA

BAB V PERAN KELOMPOK TANI BAGI KEGIATAN USAHATANI ANGGOTA BAB V PERAN KELOMPOK TANI BAGI KEGIATAN USAHATANI ANGGOTA 5.1 Pengorganisasian Kegiatan Produksi Kelembagaan Kelompok Tani Peran produksi kelembagaan Kelompok Tani yang dikaji dalam penelitian ini ialah

Lebih terperinci

BAB III POLA KERJASAMA PEMBUATAN BATU BATA DI DESA GEMEKAN MOJOKERTO

BAB III POLA KERJASAMA PEMBUATAN BATU BATA DI DESA GEMEKAN MOJOKERTO 46 BAB III POLA KERJASAMA PEMBUATAN BATU BATA DI DESA GEMEKAN MOJOKERTO A. Keadaan Masyarakat Desa Gemekan Mojokerto 1. Letak Geografis Desa Gemekan Dilihat secara umum letak geografis Desa Gemekan Kecamatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan pengurangan kemiskinan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu

I. PENDAHULUAN. dan pengurangan kemiskinan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan ekonomi adalah peningkatan pendapatan nasional dan pengurangan kemiskinan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dikembangkan dan dikelola sumberdaya

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Citapen Lokasi penelitian tepatnya berada di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan data Dinas

Lebih terperinci

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten rumah tangga

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten rumah tangga Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Bintan Tahun 2013 sebanyak 9.856 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kabupaten Bintan Tahun 2013 sebanyak 9 Perusahaan Jumlah perusahaan

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG A. LATAR BELAKANG Business Plan merupakan suatu usulan

Lebih terperinci

Seuntai Kata. Kota Maba, 17 Agustus 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Halmahera Timur. Ir. Salahuddin

Seuntai Kata. Kota Maba, 17 Agustus 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Halmahera Timur. Ir. Salahuddin Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak 1963. Pelaksanaan ST2013 merupakan

Lebih terperinci

KONTRIBUSI PENDAPATAN USAHA PERIKANAN TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI PADI SAWAH DI DESA KALIBENING KECAMATAN TUGUMULYO KABUPATEN MUSI RAWAS

KONTRIBUSI PENDAPATAN USAHA PERIKANAN TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI PADI SAWAH DI DESA KALIBENING KECAMATAN TUGUMULYO KABUPATEN MUSI RAWAS Seminar Nasional BKS PTN Barat Bandar Lampung, 19-21 Agustus 2014 Mulyana & Hamzah: Kontribusi Pendapatan Usaha Perikanan 933 KONTRIBUSI PENDAPATAN USAHA PERIKANAN TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 43 IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis 1. Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Kudus secara geografis terletak antara 110º 36 dan 110 o 50 BT serta 6 o 51 dan 7 o 16 LS. Kabupaten Kudus

Lebih terperinci

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Banjarmasin Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Banjarmasin Tahun 2013 sebanyak rumah tangga Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Banjarmasin Tahun 2013 sebanyak 5.617 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Banjarmasin Tahun 2013 sebanyak 21 Perusahaan Jumlah perusahaan tidak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu sentra karet di Indonesia, menurut

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu sentra karet di Indonesia, menurut I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Lampung merupakan salah satu sentra karet di Indonesia, menurut data statistik Kementrian Perkebunan tahun 2012, produksi perkebunan karet rakyat (49.172 ton/tahun)

Lebih terperinci

Bab III Karakteristik Desa Dabung

Bab III Karakteristik Desa Dabung Bab III Karakteristik Desa Dabung III.1. Kondisi Fisik Wilayah III.1.1. Letak Wilayah Lokasi penelitian berada di Desa Dabung yang merupakan salah satu desa dari 18 desa yang terdapat di Kecamatan Kubu

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KUDUS

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KUDUS BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KUDUS Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak 1963. Pelaksanaan

Lebih terperinci

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 17 3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian di lapangan dilaksanakan pada bulan Maret April 2010. Penelitian dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lampulo, Kecamatan Kuta Alam,

Lebih terperinci

Nurlaili Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Nurlaili Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Permasalahan Sosial Budaya dalam Implementasi Peraturan tentang Perlindungan Spesies Hiu di Tanjung Luar, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat Nurlaili Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Lebih terperinci

BAB III AKAD UTANG PIUTANG SISTEM IJO (NGIJO) DAN PELAKSANAANNYA DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB III AKAD UTANG PIUTANG SISTEM IJO (NGIJO) DAN PELAKSANAANNYA DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN BAB III AKAD UTANG PIUTANG SISTEM IJO (NGIJO) DAN PELAKSANAANNYA DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN A. Profil Desa Sebayi 1. Letak Geografis Sebagai lembaga pemerintahan yang terkecil dalam

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara 65 LAMPIRAN 66 Lampiran 1. Kuisioner Survei Analisis Nilai Ekonomi Tambak Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Pertanian No: Waktu: Hari/Tanggal: A. Identitas Responden / Informan 1. Nama

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANGKA BARAT

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANGKA BARAT BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANGKA BARAT Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2013 sebanyak 22.879 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kabupaten

Lebih terperinci

KUESIONER ANGGOTA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN

KUESIONER ANGGOTA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN KUESIONER ANGGOTA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN Petunjuk Pengisian Baca dan pahami setiap pernyataan di bawah ini, kemudian pilihlah jawaban yang sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya. Setiap orang mempunyai

Lebih terperinci

Bab. Penggunaan Uang. kompetensi dasar. Mengetahui penggunaan uang sebagai alat pemenuhan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari.

Bab. Penggunaan Uang. kompetensi dasar. Mengetahui penggunaan uang sebagai alat pemenuhan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan Uang Bab 8 Penggunaan kompetensi dasar Mengetahui penggunaan uang sebagai alat pemenuhan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari Peta Konsep alat tukar Uang dikelola satuan hitung menimbun Kata

Lebih terperinci

Seuntai Kata. Jakarta, 17 Agustus 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Dr. Suryamin, M.Sc.

Seuntai Kata. Jakarta, 17 Agustus 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Dr. Suryamin, M.Sc. Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak 1963. Pelaksanaan ST2013 merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkumpulnya nelayan dan pedagang-pedagang ikan atau pembeli ikan dalam rangka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkumpulnya nelayan dan pedagang-pedagang ikan atau pembeli ikan dalam rangka BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) 2.1.1. Pengertian Tempat Pelelangan Ikan TPI kalau ditinjau dari menejemen operasi, maka TPI merupakan tempat penjual jasa pelayanan antara lain

Lebih terperinci